pemodelan matematika bagi siswa smp untuk membuat pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu...

9
351 PEMODELAN MATEMATIKA BAGI SISWA SMP UNTUK MEMBUAT PILIHAN DARI PENAWARAN YANG DIBERIKAN DALAM IKLAN Antonia Evastella Wulan Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanata Dharma, [email protected] Brigitta Anggit Pawesti Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanata Dharma, [email protected] Abstrak Dalam pembelajaran konvensional matematika diajarkan dengan menggunakan alat-alat yang un- sur matematikanya sangat kental, usaha dalam memperkenalkan matematika juga bias menggunakan hal-hal yang menarik seperti iklan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan siswa dalam pemodelan matematika pada masalah penawaran yang diberikan dalam iklan (slogan), dengan mengaplikasikan program BLK (Bund Launder Komission). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif kualitatif yang mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data dengan kalimat-kalimat kualitatif. Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa SMP Maria Immaculata Marsudirini Yogyakarta kelas VIII D tahun ajaran 2016/2017. Dalam kegiatan penelitian ditampilkan beberapa contoh iklan, kemudian siswa membuat pilihan dari penawaran yang diberikan dalam iklan yang seterusnya dituangkan kedalam pemodelan matematika berdasarkan iklan (slogan) tersebut. Tidak ada cakupan materi matematika tertentu sehing- ga siswa mampu mengeksplorasi pengetahuan matematika mereka. Siswa cukup mampu membuat pe- modelan matematika dengan benar melalui penawaran yang diberikan dalam iklan namun siswa masih butuh bimbingan dalam menentukan langkah pemodelan yang akan dibuat. Kata kunci: pemodelan matematis, penawaran iklan, Bund Launder Komission Abtract In the conventional teaching of mathematics taught by using tools that are very strong elements of math, business math in introducing bias also use things like ads that can be found in everyday life. The purpose of this study was to determine the students’ skills in mathematical modeling in a matter of supply provided in the ad, by applying the program BLK (Bund Launder Komission). The method used in this research is descriptive method qualitative data describing what it is and explain the data with qualitative sentences. The subjects of this research are students of SMP Maria Immaculata Marsudirini Yogyakarta VIII D 2016/2017 school year. In research activities shown some examples of ads, and then the students make a choice from quotes given in the ad that so poured into the mathematical modeling based on the ad is. There is no coverage of certain mathematical material so that students are able to explore their mathematical knowledge. Students are quite capable of making mathematical modeling right through the supply provided in the ad, but students still need guidance in determining the modeling steps that will be created. Keywords: mathematical modeling, advertising deals, Bund Launder Komission PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang sudah diperke- nalkan dari mulai TK hingga perguruan tinggi bahkan saat kecil kita sudah dijejali dengan hitung menghitung. Tidak dapat dipungkiri matematika adalah ilmu yang sangat penting. Matematika sangat berperan dalam ke- hidupan sehari-hari. TIM MKPBM menyatakan bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang diajarkan disekolah, bertujuan untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di da- lam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional dan kritis. Pelajaran matematika sekolah diajarkan juga bertujuan untuk mempersiapkan peser- ta didik agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan da- lam mempelajari ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan matematika di sekolah lebih ditekankan pada penataan nalar, dasar pembentuk sikap, serta keterampilan dalam penerapan matematika. Namun dalam proses pembelajarannya itu sendiri sering kali menggunakan alat yang sangat kental un- sur matematikanya yang menjauhkan kita dari konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sadar tidak sadar banyak yang bertanya apa gunanya mempelajari matematika dan membuat anak mengang-

Upload: vuthuan

Post on 08-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

351

PEMODELAN MATEMATIKA BAGI SISWA SMP UNTUK MEMBUAT PILIHAN DARI PENAWARAN YANG DIBERIKAN DALAM IKLAN

Antonia Evastella WulanMahasiswa S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanata Dharma,

[email protected]

Brigitta Anggit PawestiMahasiswa S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanata Dharma,

[email protected]

Abstrak

Dalam pembelajaran konvensional matematika diajarkan dengan menggunakan alat-alat yang un-sur matematikanya sangat kental, usaha dalam memperkenalkan matematika juga bias menggunakan hal-hal yang menarik seperti iklan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan siswa dalam pemodelan matematika pada masalah penawaran yang diberikan dalam iklan (slogan), dengan mengaplikasikan program BLK (Bund Launder Komission). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif kualitatif yang mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data dengan kalimat-kalimat kualitatif. Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa SMP Maria Immaculata Marsudirini Yogyakarta kelas VIII D tahun ajaran 2016/2017. Dalam kegiatan penelitian ditampilkan beberapa contoh iklan, kemudian siswa membuat pilihan dari penawaran yang diberikan dalam iklan yang seterusnya dituangkan kedalam pemodelan matematika berdasarkan iklan (slogan) tersebut. Tidak ada cakupan materi matematika tertentu sehing-ga siswa mampu mengeksplorasi pengetahuan matematika mereka. Siswa cukup mampu membuat pe-modelan matematika dengan benar melalui penawaran yang diberikan dalam iklan namun siswa masih butuh bimbingan dalam menentukan langkah pemodelan yang akan dibuat.Kata kunci: pemodelan matematis, penawaran iklan, Bund Launder Komission

Abtract

In the conventional teaching of mathematics taught by using tools that are very strong elements of math, business math in introducing bias also use things like ads that can be found in everyday life. The purpose of this study was to determine the students’ skills in mathematical modeling in a matter of supply provided in the ad, by applying the program BLK (Bund Launder Komission). The method used in this research is descriptive method qualitative data describing what it is and explain the data with qualitative sentences. The subjects of this research are students of SMP Maria Immaculata Marsudirini Yogyakarta VIII D 2016/2017 school year. In research activities shown some examples of ads, and then the students make a choice from quotes given in the ad that so poured into the mathematical modeling based on the ad is. There is no coverage of certain mathematical material so that students are able to explore their mathematical knowledge. Students are quite capable of making mathematical modeling right through the supply provided in the ad, but students still need guidance in determining the modeling steps that will be created.Keywords: mathematical modeling, advertising deals, Bund Launder Komission

PENDAHULUANMatematika merupakan ilmu yang sudah diperke-

nalkan dari mulai TK hingga perguruan tinggi bahkan saat kecil kita sudah dijejali dengan hitung menghitung. Tidak dapat dipungkiri matematika adalah ilmu yang sangat penting. Matematika sangat berperan dalam ke-hidupan sehari-hari.

TIM MKPBM menyatakan bahwa matematika adalah salah satu pelajaran yang diajarkan disekolah, bertujuan untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di da-lam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara

logis, rasional dan kritis. Pelajaran matematika sekolah diajarkan juga bertujuan untuk mempersiapkan peser-ta didik agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan da-lam mempelajari ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan matematika di sekolah lebih ditekankan pada penataan nalar, dasar pembentuk sikap, serta keterampilan dalam penerapan matematika.

Namun dalam proses pembelajarannya itu sendiri sering kali menggunakan alat yang sangat kental un-sur matematikanya yang menjauhkan kita dari konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sadar tidak sadar banyak yang bertanya apa gunanya mempelajari matematika dan membuat anak mengang-

Page 2: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

352 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016

gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah menengah pertama dan menengah akhir. Sampai dewasa ini sebagian siswa masih mem-punyai kesan negatif terhadap matematika, misalnya: matematika sebagai momok, matematika menakutkan, matematika sulit dan membosankan, matematika tidak menyenangkan, matematika merupakan ilmu yang ker-ing, melulu teoritis dan hanya berisi rumus-rumus, se-olah-olah berada ”di luar” mengawang jauh dan tidak bersinggungan dengan realitas siswa (Sriyanto, 2007). Kenyataan-kenyataan tersebut diperkuat dengan adan-ya hasil penelitian Eva yang mengatakan secara umum siswa menganggap bahwa matematika ilmu yang sulit dan menakutkan. Padahal jika siswa memiliki kesan negative terhadap pelajaran matematika, tentu hal ini akan berpengaruh dalam proses dan hasil belajarnya.

Menurut Sriyanto terdapat beberapa alasan yang sering disampaikan berkaitan dengan ketakutan siswa dalam mempelajari matematika, antara lain adalah karena matematika berbentuk teori dan abstrak, banyak rumus, isinya cuma hitung-hitungan, pengaruh persepsi umum, adanya guru yang killer, matematika hanya untuk anak pandai, anak yang mampu bersaing.

Senada dengan Sriyanto, Tatang Herman menjelaskan alas an siswa merasa matematika sulit dan menakutkan adalah: Pertama matematika adalah jalinan konsep-konsep saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Karena adanya koneksi antar konsep ini, maka konsep-konsep yang telah dipelajari akan menjadi prior knowledge untuk konsep lain yang akan dipelajari. Dengan demikian, dalam belajar matematika siswa dipastikan mengalami kesulitan apabila ia tidak menguasai pengetahuan prasyarat. Kedua; matematika adalah pelajaran yang abstrak, kita tahu bahwa untuk memahami suatu yang abstrak bukan pekerjaan gampang bagi kebanyakan siswa, ketiga; belajar matematika lebih menuntut pemahaman yang jauh lebih sukar dikuasai siswa daripada mengingat atau mengerjakan kegiatan algoritmis.

Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata. Menurut Lovitt (1991) pemodelan matematika ditandai dengan dua ciri utama yaitu (1) pemodelan bermula dan berakhir dengan dunia nyata (2) pemodelan berbentuk suatu siklus. Kelas-kelas matematika di dalam kelas selama ini dirasakan pasif, hal ini dikuatkan oleh Wahyudi (1999) bahwa pilihan favorit guru-guru dalam mengajar matematika adalah dengan metode ceramah eksporitori dimana guru asik menerangkan materi baru dan siswa mencatat. Kemudian siswa diminta untuk mengerjakan latihan dan diberi soal pekerjaan rumah. Jika terus seperti itu akan membatasi pengetahuan matematika anak yang sebenarnya tidak terbatas pada soal dan model pembelajaran yang lebih kontekstual.

BLK (Bund Launder Komission) adalah komisi

yang memprakarsai perencanaan pendidikan dan pro-mosi penelitian. Menurut Pasal 1 Perjanjian BLK, forum diskusi permanen untuk semua pemerintah federal dan negara secara bersama-sama mempengaruhi masalah pendidikan dan promosi penelitian.

Oleh sebab itu diperlukan usaha untuk meningkatkan kemampuan koneksi serta minat pada pembelajaran matematika siswa dengan menggunakan hal-hal menarik yang ada di kehidupan sehari-hari salah satu contohnya adalah iklan (slogan). Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pemodelan matematika pada masalah penawaran yang diberikan dalam iklan (slogan) dibuatlah artikel ini dengan mengaplikasikan program BLK (Bund Launder Komission).

METODEMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif kualitatif.

Rancangan Penelitian• Peneliti memberikan contoh memodelkan iklan ke

dalam model matematika• Siswa dibagi dalam empat kelompok • Peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa• Peneliti membagikan iklan-iklan yang telah diper-

siapkan secara acak.• Siswa diberi kesempatan untuk mengamati dan

mendeskripsikan iklan yang didapat dalam kelom-pok

• Siswa mencoba memodelkan iklan yang di dapat dalam kelompok

• Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok-nya yang kemudian akan ditanggapi/ dikritisi oleh kelompok lain dan juga peneliti.

Subjek PenelitianPopulasi yang diamati dalam penelitian ini

adalah siswa kelas VIII D di SMP Maria Immaculata Marsudirini Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri atas 28 peserta didik. Dimana peserta didik dibagi dalam empat kelompok, kelompok 1 terdiri dari Widhi, Mia, Desta, Tiara, Angela, Jeiszy, kelompok 2 terdiri dari Noven, Wisnu, Ardine, Ariel, Dennis, kelompok 3 terdiri Abra, Yohanes, Marcell, Juan, Jandu, Lucky, kelompok 4 terdiri dari Mikael, Vania, Bella, Denna, Tasya, Nia. Pada pertemuan ini ada 5 peserta didik yang tidak dapat hadir.

Lokasi dan Lama PenelitianLokasi penelitian ini di SMP Maria Immaculata

Marsudirini Yogyakarta. Masa Observasi satu minggu sebelum penelitian. Penelitian dilaksanakan pada Sela-sa, 4 Oktober 2016 selama satu kali pertemuan ( 2 jam pelajaran ).

Page 3: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

Bagian V: Pendidikan Alternatif 353

Alat PenelitianAlat yang digunakan dalam penelitian terdiri atas

LKS (Lembar Kerja Siswa), Proyektor, Kamera, Koran, Lembar iklan.

Intrumen PenelitianKelompok 1 (Iklan Provider)

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Pertanyaan:1. Provider mana yang kalian pilih setelah meli-

hat ketiga iklan tersebut2. Mengapa kalian memilih provider tersebut?3. Bagaiman model matematika jika kalian ingin

mendapat tarif telfon termurah dari beberapa

provider tersebut?Kelompok 2 ( Iklan Sabun Mandi )

Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6

Pertanyaan :1. Sabun mandi mana yang kalian pilih setelah meli-

hat ketiga iklan tersebut?2. Mengapa kalian memilih sabun mandi tersebut?3. Bagaiman model matematika jika kalian ingin

mendapat sabun mandi termurah dari beberapa sabun mandi tersebut?

Page 4: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

354 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016

Kelompok 3 (Iklan Paket Tour)

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Pertanyaan:1. Paket trip mana mana yang kalian pilih setelah me-

lihat ketiga iklan tersebut?2. Mengapa kalian memilih paket tour tersebut?3. Bagaiman model matematika jika kalian ingin

mendapat paket liburan termurah dari beberapa iklan tersebut?

Kelompok 4 (Iklan Kredit Motor)

Gambar 10

Gambar 11

Gambar 12

Gambar 13

Pertanyaan :1. Kredit motor mana yang Anda pilih setelah melihat

ketiga iklan tersebut?2. Mengapa Anda memilih kredit motor tersebut?3. Bagaiman model matematika jika Anda ingin

mndapatkan kredit motor termurah dari beberapa pengkreditan motor tersebut?

Page 5: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

Bagian V: Pendidikan Alternatif 355

HASIL DAN PEMBAHASANKelompok 1 (Iklan Provider)

Gambar 14

1. Pembahasan Kelompok 1Dari hasil kerja kelompok satu dapat dilihat

bahwa provider yang dipilih ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Provider yang mereka pilih adalah XL. Hal ini berdasarkan melihat pada brosur yang memuat gratis nelfon dan sms. Setelah mereka memodelkan iklan tersebut dan menghitungnya mereka kemudian mengetahui bahwa tarif menelfon termurah terdapat pada provider M3. Mereka mendapatkan ini dengan memodelkan data yang ada dalam brosur ke

dalam bentuk matematika. Pada awalnya, mereka berfikir bagaimana cara mengubah data tersebut ke dalam bentuk matematika. Setelah melalui beberapa arahan akhirnya mereka menemukan ide untuk mengubah iklan tersebut. Setelah berdiskusi dengan peneliti mengenai hal ini, para siswa menjadi sadar bahwa memodelkan iklan provider ke bentuk matematika dapat membantu mereka dalam memilih provider yang murah. Hal ini juga menunjukkan bahwa matematika membantu dalam kehidupan sehari-hari terkhusus dalam iklan provider.

Page 6: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

356 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016

Kelompok 2 (Iklan Sabun Cair)

Gambar 15

2. Pembahasan Kelompok 2Dari hasil kerja kelompok dua dapat dilihat bahwa

sabun mandi yang dipilih ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Mereka memilih Life Boy Pouch karena mereka menganggap bahwa sabun ini lebih ban-yak dan lebih murah. Setelah mereka memodelkan iklan tersebut dan menghitungnya mereka kemudian menge-

tahui bahwa sabun mandi termurah adalah sabun mandi detol. Setelah berdiskusi dengan peneliti mengenai hal ini, para siswa menjadi sadar bahwa memodelkan iklan sabun ke bentuk matematika dapat membantu mereka dalam memilih sabun mandi yang murah. Hal ini juga menunjukkan bahwa matematika membantu dalam ke-hidupan sehari-hari terkhusus dalam iklan sabun mandi.

Page 7: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

Bagian V: Pendidikan Alternatif 357

Kelompok 3 (Iklan Paket Trip)

Gambar 16

Gambar 17

3. Pembahasan Kelompok 3Dari hasil kerja kelompok tiga dapat dilihat bahwa

paket trip yang dipilih ternyata sesuai dengan ekspektasi mereka. Mungkin hal ini adalah suatu hal yang kebetu-lan atau memang dari beberapa iklan trip tersebut mudah dianalisis mana yang paling murah. Namun, untuk leb-ih meyakinkan pilihan mereka harus memodelkan iklan tersebut ke dalam bentuk matematika. Setelah mereka

memodelkan iklan tersebut dan menghitungnya mereka kemudian mengetahui bahwa tarif trip termurah terdapat pada paket trip yang kedua. Setelah berdiskusi dengan peneliti mengenai hal ini, para siswa menjadi semakin yakin bahwa memodelkan iklan paket trip ke bentuk matematika dapat membantu mereka dalam memilih pa-ket trip yang murah. Hal ini juga menunjukkan bahwa matematika membantu dalam kehidupan sehari-hari ter-khusus dalam iklan paket trip.

Page 8: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

358 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016

Kelompok 4 (Iklan Kredit Motor)

Gambar 18

Gambar 18

4. Pembahasan Kelompok 4Dari hasil kerja kelompok satu dapat dilihat bahwa

kredit motor yang dipilih ternyata sesuai dengan eks-pektasi mereka. Hal ini dikarenakan sebelum memilih mereka terlebih dahulu mencari mana bunga yang pal-

ing murah diantara beberapa iklan kredit motor tersebut. Dengan mencari bunga secara tidak langsung mereka telah memodelkan iklan tersebut ke dalam matematika. Setelah mereka memodelkan iklan tersebut dan meng-hitungnya mereka kemudian mengetahui bahwa tarif kredit motor termurah terdapat pada gambar 1. Setelah berdiskusi dengan peneliti mengenai hal ini, para siswa menjadi sadar bahwa memodelkan iklan kredit motor ke bentuk matematika dapat membantu mereka dalam memilih kredit motor yang murah. Hal ini juga menun-jukkan bahwa matematika membantu dalam kehidupan sehari-hari terkhusus dalam iklan kredit motor.

Dari 4 kelompok tersebut dapat dilihat bahwa para siswa sudah dapat mengubah iklan ke dalam model matematika. Walaupun dalam pelaksanaannya masih memerlukan beberapa bimbingan namun hal ini menun-jukkan antusias mereka untuk memecahkan masalah yang ada sangat besar. Iklan adalah hal yang sering di-jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi ditengah majunya teknologi dan media sosial, iklan-iklanpun se-makin banyak beredar. Hal ini dapat dimanfaatkan da-lam pembelajaran untuk merangsang siswa dalam me-modelkan hal-hal dikehidupan sekitar ke dalam ranah matematika. Dari penelitian ini membuktikan bahwa program BLK dapat diterapkan di Indonesia dan terkhu-sus penerapan dalam iklan sangatlah bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Ucapan Terima KasihTerima kasih kepada Tuhan yang maha esa, karena

atas berkat-Nya penelitian ini dapat diselesaikan tepat waktu. Terima kasih juga kepada Bapak Andy Rudhi-to, M.Sc dan Bapak Dwi selaku dosen dan pembimbing peneliti.

PENUTUP

SimpulanProgram BLK terkhusus dalam pemodelan matem-

atika bagi siswa SMP untuk membuat pilihan dari pen-awaran yang diberikan dalam Iklan merupakan program yang sangat dianjurkan dan dapat dikembangkan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dengan adanya program ini akan merangsang daya berfikir siswa, menjadikan siswa semakin kritis dan mempermudah siswa dalam menemukan manfaat matematika dalam kehidupan se-hari- hari serta membantu siswa dalam menentukan pili-han-pilihan yang ditemukan dalam iklan.

SaranBerdasarkan proses penelitian, peneliti menyarank-

an apabila ada yang ingin melakukan penelitian bertopik sama peneliti tersebut dapat melakukan penelitian da-lam beberapa kali pertemuan supaya mendapatkan hasil yang optimal.

Page 9: Pemodelan Matematika Bagi Siswa SMP untuk Membuat Pilihan ... · gap bahwa matematika adalah ilmu yang menakutkan dan menyeramkan. Hal ini sering kali ditemukan pada anak usia sekolah

Bagian V: Pendidikan Alternatif 359

DAFTAR PUSTAKAEnglish,I,D. 2006 Mathematical Modeling in Primari

School. Educations Studies in Mathematics, 63(3), 303-323

Henn. Hans-Wolfgang. 2003. Working and Learning in the Real World: A Mathematics Education Project in Baden-Wuerttemberg. University of Dortmund, Germany.

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196101121987031-TURMUDI/F10-Unisba.pdf diakses (21 oktober 2016)

Lamon. S.J, el. at. 2003. Mathematical Modelling : A Way Of Life. England : Horwood Publishing Lim-ited.

Eva Susanti. 2002. Penerapan Pembelajaran Tutor Se-baya Pada Pembelajaran Matematika Siswa SMP Kartika Pekanbaru. Skripsi-tidak diterbitkan Pe-kanbaru: UNRI.

TIM MKPB. 2001. Strategi Pembelajaran Matem-atika Kontemporer. Bandung: FMIPA UPI Bandung.