pemisahan pemurnian

5
CARA-CARA PEMISAHAN DAN PEMURNIAN Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur. 1. Memisahkan zat padat dari suspensi Suspensi adalah sistem yang didalamnya mengandung partikel sangat kecil (padat), setengah padat, atau cairan tersebutr secara kurang lebih seragam dalam medium cair. Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) dan sentrifugasi. a) Penyaringan (filtrasi) Operasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya adalah agar endapan dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Media yang digunakan untuk penyaring adalah: kertas saring penyaring asbes murni atau platinum lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex dari silika atau porselin. b) Sentrifugasi (pemusingan) Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Sentrifugasi digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya sentrifugal beberapa kali lebih besar daripada gorsa berat, digunakan untuk mengendapkan partikel tersuspensi. 2. Memisahkan zat padat dari larutan Zat terlarut padat tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan penyaringan dan pemusingan (sentrifugasi). Zat padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau kristalisasi. - Penguapan

Upload: ulfah-naida-marbun

Post on 27-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

beberapa contoh

TRANSCRIPT

Page 1: pemisahan pemurnian

CARA-CARA PEMISAHAN DAN PEMURNIAN

Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur.

1. Memisahkan zat padat dari suspensi Suspensi adalah sistem yang didalamnya mengandung partikel sangat kecil

(padat), setengah padat, atau cairan tersebutr secara kurang lebih seragam dalam medium cair. Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) dan sentrifugasi.

a) Penyaringan (filtrasi)Operasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya

adalah agar endapan dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Media yang digunakan untuk penyaring adalah:

kertas saring penyaring asbes murni atau platinum lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex

dari silika atau porselin.b) Sentrifugasi (pemusingan)

Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Sentrifugasi digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya sentrifugal beberapa kali lebih besar daripada gorsa berat, digunakan untuk mengendapkan partikel tersuspensi.

2. Memisahkan zat padat dari larutanZat terlarut padat tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan penyaringan

dan pemusingan (sentrifugasi). Zat padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau kristalisasi.- Penguapan

Pada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya.

- KristalisasiKristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlarut

mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui kristalisasi diperoleh

Page 2: pemisahan pemurnian

zat padat yang lebih murni karena komponen larutan yang lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.- Rekristalisasi

Teknik pemisahan dengan rekristalisasi (pengkristalan kembali) berdasarkan perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan. Setelah pengkristalan sempurna garam dapat dipisahkan dengan penyaring.

3. Memisahkan campuran zat cairZat cair dapat dipisahkan dari campurannya melalui distilasi. Campuran dua

jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan dekantasi dan corong pisah.

Distilasi Dasar pemisahan dengan distilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan

atau lebih. Jika canpuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen demi komponen secara bertahap. Pengmbunan terjadi dengan mengalirkan uap ketabung pendingin. Contohnya memisahkan campuran air dan alkohol. Titik didih air dan alkohol masing-masing 100˚C dan 78˚C. Jika campuran dipanaskan (dalam labu destilasi) dan suhu diatur sekitar 78˚C, maka alkohol akan menguap sedikit demi sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapatkan cairan alkohol murni.

Dekantasi (pengendapan)Dekantasi (pengendapan) merupakan proses pemisahan suatu zat dari

campurannya dengan zat lain secara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang lebih kecil akan berada pada lapisan bagian bawah atau mengendap, contohnya air dan pasir. selain itu zat terlarut (yang akan dipisahkan) diproses diubah menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari larutan.Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan:- suhu- ph- efek garam

- kompleksasi- derajat supersaturasi- sifat pelarut

Corong PisahUntuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong

pemisah yang dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan penyingkiran fase yang lebih ringan. Setelah keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan

Page 3: pemisahan pemurnian

(misalcter) dan lapisan air, didesak keatas dengan memasukkan merkurium melalui kran pada dasar bulatan corong, dengan bantuan sebuah bola pembantu pengatur permulaan merkurium.

EkstraksiEkstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari campurannya

dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter kloroform, karbon tetraklorida dan karbon disulfida.

Sublimasi adalah diman suatu padatan diuapkan tanpa melalui peleburan dan hanya diembunkan uapnya dengan mendinginkannya, langsung kembali dalam keadaan padat.

1. Proses filtrasi pemisahan suspensi kapur tulis dalam air dilakukan dengan filtrasi (penyaringan), kapur tulis yang dihaluskan dilarutkan dalam air dan campuran tampak keruh. Kemudian campuran disaring dengan kertas saring, kapur tulis tertahan pada kertas saring karena kapur memiliki ukuran partikel yang lebih besar daripada ukuran pori-pori kertas saring.

2. Proses pemurnian naftalena dilakukan dengan sublimasi. Naftalena yang tercemar oleh garam pada cawan penguap ditutup oleh oleh kertas saring yang telah dilubangi kecil-kecil, kemudian ditutup lagi dengan corong kaca dengan posisi terbalik dan lehernya disumbat oleh tissue. Kemudian diuapkan hingga naftalena berubah menjadi gas dan dari wujud gas langsung kepadat pada pendinginan tidak menjadi cairan dahulu.

3. Proses penyaringan sirup dengan kertas saring yang telah diberi norit diatasnya corong kaca dengan menggunakan teknik absorpsi (penyerapan) menghasilkan warna yang lebih muda dari sirup sebelumnya, karena zat warna diserap oleh norit yang berperan sebagai absorben.

4. Proses pemurnian minyak goreng dilakukan dengan teknik ekstraksi, air dan minyak goreng dimasukkan kedalam corong pisah dan terbentuk dua fase karena air dan minyak goreng merupakan larutan yang tidak saling melarutkan. Air bersifat polar, sedangkan minyak goreng merupakan zat cair non polar. Setelah itu dikocok hingga minyak goreng larut dalam air dalam bentuk gelembung-gelembung kecil. Kemudian kran corong pisah dibuka untuk mengeluarkan air yang mengandung zat pengotor air dan minyak goreng dapat tercampur dengan mencampurkan sabuntertentu yang mengandung surfaktan.

Page 4: pemisahan pemurnian

5. Dalam industri, ekstraksi pelarut sering kali dilaksanakan, dimana tetesan pelarut yang lebih ringan bergerak ke atas melewati arus ke bawah lambat-lambat dari pelarut yang lebih berat. Penerapan teknik ini di tunjukan untuk mengekstrak DDT dan airke minyak. Ekstraksi arus lawan semacam itu sangat efisien karan pada ujung bawah tabung, pelarut yang telah kehilangan hamper semua zat terlarutnya di ekstrak oleh pelarut lain yang masih bersih.

Petrucci, Ralph H dan seminar. 1987. Kimia Dasar. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

S, Syukri. 1991. Kimia dasar 1. ITB: Bandung.

S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. ITB: Bandung.

Husein H. Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisaka