pemisahan mekanik dan pengecilan ukuran
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
Laporan Praktikum PJ Praktikum : Eddy Fadillah SafardanPengenalan Proses dan PeralatanIndustri Pangan
PEMISAHAN MEKANIK DAN PENGECILAN UKURAN
Kelompok 4
1. Elna Intana Latief J3E113061
2. Nafila Novita Sari J3E1130
3. Irfan Kristianto Wibowo J3E1130
SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam pengolahan bahan baku menjadi produk pangan, terdapat
pemisahan mekanik diperlukan untuk memisahkan satu bagian bahan pangan dari
bagian-bagian lainnya. Prinsip pemisahan mekanik pada bahan pangan adalah
berdasarkan perbedaan fisik yang mempengaruhi pergerakan bahan tersebut saat
melalui media tertentu. Sifat fisik utama yang seringkali digunakan untuk proses
pemisahan adalah ukuran, berat jenis, bentuk, warna, dan sifat magnetis
Selain itu, proses pengecilan ukuran juga sangat penting dilakukan, yang
antara lain bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan bahan pangan sehingga
ekstraksi lebih mudah, memenuhi spesifikasi produk akhir yang diinginkan
misalnya bentuk dan ukurannya, mempermudah pencampuran misalnya dalam
proses formulasi, dan meningkatkan efisiensi ekstraksi dan isolasi.
Pengecilan ukuran adalah proses penghancuran atau pemotongan suatu
bentuk padatan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil oleh gaya mekanik. Bahan
padat (solid) bisa dihancurkan dengan delapan atau sembilan cara, tetapi hanya
empat cara yang umum diterapkan pada mesin-mesin pengecilan ukuran. Keempat
cara itu adalah kompresi, pukulan, atrisi (attrition), dan pemotongan (cutting).
Pada umumnya, kompresi digunakan pada pengecilan ukuran padatan yang keras,
pukulan digunakan untuk bahan padatan yang kasar, setengah kasar, dan halus.
Atrisi digunakan untuk memperoleh produk-produk yang sangat halus, sedangkan
pemotongan untuk menghasilkan produk dengan bentuk dan ukuran tertentu,
halus atau kasar (McCabe dan Smith, 1976).
Tujuan pengecilan ukuran adalah mengupayakan suatu bahan memenuhi
spesifikasi tertentu, agar sesuai dengan bentuk. Untuk memenuhi spesifikasi
tersebut, ukuran partikel bahan harus dikontrol. Pertama dengan memilih macam
mesin yang akan digunakan dan kedua memilih cara operasinya. Untuk
memperoleh hasil yang sama pada peralatan ukuran sering dipasang saringan.
Pengecilan ukuran bisa merupakan operasi utama pada pengolahan pangan atau
operasi tambahan. Pada pengecilan ukuran, bisa dibedakan antara pengecilan
ukuran yang “ekstrim” (penggilingan) dengan pengecilan ukuran yang produknya
relatif berdimensi besar (pemotongan) (Leniger dan Beverloo, 1975).
Brennan et al. (1974) menyatakan bahwa ada beberapa alasan dilakukannya
pengecilan ukuran, yaitu :
a. Membantu proses ekstraksi, misalnya cairan gula dari tebu, dan
sebagainya.
b. Mengecilkan bahan sampai ukuran tertentu untuk maksud tertentu.
c. Memperluas permukaan bahan, untuk membantu proses pengeringan,
proses ekstraksi, proses “bleaching”, dan sebagainya.
d. Membantu proses pencampuran (mixing atau blending).
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja dan
mempraktekan beberapa alat yang digunakan dalam operasi pengecilan ukuran
untuk bahan pangan berserat dan bahan pangan padat.
Mengetahui bagaimana pengaruh kecepatan blender terhadap produk
pangan padat dan basah.
Mengetahui pengaruh pengecilan ukuran terhadap hasil ekstraksi dan luas
permukaan bahan.
II. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah beras, kertas saring
(beberapa ukuran mesh), buah kelapa tua, ayakan plastik untuk menyaring santan,
kentang, tepung terigu, dan jeruk.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah corong penyaring,
erlenmeyer 250 ml, erlenmeyer 100 ml, parutan (halus dan kasar), pisau,
timbangan, penggaris, mikrometer, kantung plastik (ukuran 2 kg gula), talenan,
mangkok stainless steel, dan blender (besar dan kecil).
B. Prosedur Kerja
1. Pengaruh kecepatan blender terhadap hasil gilingan bahan pangan padat
Timbang beras sebanyak 3 unit sampel masing-masing 50 g
Masukkan masing-masing unit ke dalam blender (gunakan blender untuk bahan
pangan padat)
Blender unit 1 dengan kecepatan putaran pisau 1, selama 0.5 menit
Blender unit 2 dengan kecepatan putaran pisau 2, selama 0.5 menit
Blender unit 3 dengan kecepatan putaran pisau 3, selama 0.5 menit
Amati kehalusan dari masing-masing hasil penggilingan. Ukur diameter butiran
menggunakan mikrometer atau diayak
Buat grafik hubungan antara kecepatan putaran pisau blender dengan kelembutan
dan diameter rata-rata butiran
2. Pengaruh kecepatan blender terhadap hasil ekstraksi bahan pangan
basah
Siapkan 2 buah jeruk sebanyak 3 unit, kupas
Timbang berat awal masing-masing unit
Masukkan ke dalam blender basah
Blender unit 1 dengan kecepatan putaran pisau 1, selama 0.5 menit
Blender unit 2 dengan kecepatan putaran pisau 2, selama 0.5 menit
Blender unit 3 dengan kecepatan putaran pisau 3, selama 0.5 menit
Siapkan kertas saring dengan 4 jenis ukuran pori-pori
Pasanglah kertas saring pada corong gelas dan erlenmeyer 250 ml sebanyak 4 set
Saring sari buah jeruk hingga tidak ada cairan yang menetes dalam selang waktu 1
menit
Catat waktu penyaringan
Hitung berat filtrat (cairan) dan berat ampas yang diperoleh pada masing-masing
penyaringan
Hitung rendemen filtrat sari buah dengan rumus :
Rendemen penyaringan = Berat filtrat sari buah (g) X 100%
Berat sai buah awal (g)
3. Pengaruh Pengecilan Ukuran Terhadap Ekstraksi Santan Kelapa
Timbang 100 g kelapa tua, masing-masing sebanyak 3 bagian
Lakukan pengecilan ukuran dengan cara diparut halus, diaprut kasar, dan diiris-
iris dengan ukuran irisan 0.5 x 0.5 x 1 cm
Hitung rendemen pengecilan ukuran pada ketiga perlakuan tersebut
Siapkan air hangat sebanyak 200 ml
Lakukan ekstraksi santan kelapa dari kelapa yang telah mengalami pengecilan
ukuran tersebut, dengan cara memerasnya di atas ayakan plastik
Tampung santan yang diperoleh dan amati efektivitas ekstraksi santan yang terjadi
4. Pengaruh Pengecilan Ukuran Terhadap Luas Permukaan Bahan
Cuci dan kupas kentang sebanyak 5 buah
Potonglah kentang tersebut hingga berbentuk kubus dengan ukuran 3 x 3 x 3 cm;
buatlah ukuran kubus seragam
Hitung luas permukaan kubus kentang yang diperoleh dan beratnya
Lakukan pengecilan ukuran dengan beberapa bentuk, sebagai berikut:
Bentuk kubus, berukuran 1 x 1 x 1 cm
Bentuk kubus, berukuran 0.5 x 0.5 x 0.5 cm
Bentuk batang, berukuran 1 x 3 x 1 cm
Bentuk batang, berukuran 0.5 x 3 x 0.5 cm
Bentuk irisan tipis, berukuran 0.5 x 3 x 3 cm
Hitunglah luas permukaan ke-5 perlakuan pengecilan ukuran tersebut
Siapkan 5 buah kantung plastik
Isikan kentang ke dalamnya, kemudian tambahkan tepung terigu sedikit demi
sedikit. Dalam pencampuran, usahakan kantung plastik membentuk balon
(kembung)
Lakukan pencampuran tepung terigu ke permukaan irisan kentang yang diperoleh.
Upayakan seluruh permukaan kentang terselimuti tepung
Hitung kebutuhan tepung terigu untuk setiap jenis perlakuan pengecilan ukuran,
dengan cara menimbang berat akhir campuran
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pengaruh Kecepatan Blender Terhadap Gilingan Bahan Pangan Padat
Kecepatan 1 (mm) Kecepatan 2 (mm) Kecepatan 3 (mm)
Ulangan 1 2,28 1,96 0,94
Ulangan 2 2,30 1,55 1,26
Ulangan 3 2,21 1,86 0,78
Rata-rata 2,26 1,79 0,99
Grafik :
ulangan 1 ulangan 2 ulangan 30
1
2
3
kecepatan 1kecepatan 2kecepatan 3
2. Pengaruh Kecepatan Blender Terhadap Hasil Ekstraksi
m0 (gr) Cake (gr) Filtrat (gr) Rendemen
01 59,8 30,8 147,1 32,77 %
02 50,6 23,9 133,6 36,16 %
03 39,7 21,6 122,7 37 %
3. Pengaruh Pengecilan Ukuran Terhadap Hasil Ekstraksi
Berat
awal
(gr)
Berat
akhir(gr)
Rendeme
n (%)
Kekentalan Kejernihan Aroma
Parut
halus
100 86,6 86,6 + + + + + + +
Parut
kasar
100 89,4 89,4 + + + + +
Diiris
tipis
100 90,9 90,9 + + + +
Keterangan :
+ + + : Sangat
+ + : Sedang
+ : Kurang
4. Pengaruh Pengecilan Ukuran Terhadap Luas Permukaan
Ukuran
(cm)
Banyaknya
Potongan
(buah)
Berat Awal
(gr)
Berat
dengan
Tepung
(gr)
Berat
Tepung
(gr)
Luas
Permukaan
(cm2)
1 x 1 x 1 27 22,8 25,5 2,7 162
0.5 x 0.5 x
0.5
216 17,4 21,3 3,9 324
1 x 3 x 1
0.5 x 3 x
0.5
0.5 x 3 x 3
Luas Permukaan awal : 54 cm2
5. Pengaruh Pengecilan Ukuran Terhadap Densitas Bahan
No Massa (gr) V Volume (ml) Densitas (gr/ml)
1 40 1 35 0,8571
2 40 2 36 0,8333
3 40 3 37 0,8108
B. Pembahasan
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA