pemisahan golongan iii.docx

Upload: tree-cweght-ciprud

Post on 09-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Secara umum, kation golongan III tak bereaksi dengan asam klorida

    encer ataupun dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer.

    Namun, kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam

    suasana netral ataua moniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II),

    nikel (II), besi (II), besi (III), kromium (III), aluminium, zink, danmangan (II).

    Logam-logam golongan ini tidak diendapkan oleh reagensia golongan

    untuk golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan, dengan adanya ammonium

    klorida, oleh hydrogen sulfide dari larutan yang telah dijadikan basa dengan

    larutan ammonia. Logam-logam ini diendapkan sebagai sulfida, kecuali

    aluminium dan kromium, yang diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis

    yang sempurna dari sulfide dalam larutan air. Besi, aluminium, dan kromium

    (sering disertai mangan) juga diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan

    ammonia dengan adanya ammonium klorida, sedang logam-logam lain dari

    golongan ini tetap berada dalam larutan dan dapat diendapkan sebagai sulfide

    oleh hidrogens ulfida.

    Pada percobaan ini, dilakukan pemisahan kation-kation golongan IIIA

    dan IIIB dimana kation tersebut dipisahkan berdasarkan kelarutanya dengan

    reagensia. Dikarenakan begitu banyaknya kation-kation yang ada dari golongan I

    sampai golongan V yang masing-masing golongan mempunyai kesamaan dalam

    kelarutan (endapan), maka dilakukan uji-uji kation dengan menggunakan

    reagensia-reagensia selektif, spesifik bahkan sensitif untuk dapat membedakan

    antara golongan IIIA dan IIIB dengan golongan lainya.

    LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UPN VETERAN JAWA TIMURPraktikum :KIMIA ANALISAPercobaan :IDENTIFIKASI GOLONGAN IIIA

    DAN IIIB

    Tanggal :09 OKTOBER 2013Pembimbing :IR. LULUK EDAHWATI, MT

    Nama : TRI RIZKI AMALIANPM/Semester : 1231010031 / III

    Romb./Grup : II / G

    NPM/Teman Praktek : 1231010036 /

    RIMA TRIFADHILA

    DRAFT

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    2/16

    I.2 Tujuan

    Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :

    a. Mengetahui reagen-reagen apa saja yang digunakan dalam pemisahan

    golongan IIIA dan IIIB.

    b. Mendeteksi bahan-bahan penyusun suatu campuran.

    c. Memisahkan kation-kation dalam golongan IIIA dan IIIB.

    d.

    Mengidentifikasi kation-kation dalam golongan IIIA dan IIIB.

    I.3 Manfaat

    Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :

    a. Dapat mengetahui reagen-reagen apa saja yang digunakan dalam pemisahan

    golongan IIIA dan IIIB.

    b. Dapat mendeteksi bahan-bahan penyusun suatu campuran.

    c.

    Dapat memisahkan kation-kation dalam golongan IIIA dan IIIB.

    d. Dapat mengidentifikasi kation-kation dalam golongan IIIA dan IIIB.

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    3/16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 SecaraUmum

    Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida

    encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.

    Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana

    netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn.

    Pada umumnya, pemisahan kation-kation dalam golongan-golongan

    terlebih dahulu di lakukan dengan melarutkan larutan perswediaan. Kita dapat

    mencoba memisahkan kation-kation kedalam golongan-golongan. Ini dapat

    dilakuakn dengan melakukan percobaan melalui beberapa tahap dengan

    penambahan beberapa reagen.

    Sebelum melakukan percobaan dalam memisahkan ion-ion ke dalam

    golongan-golongan, perlu memperhatikan beberapa fakta penting agar kesalahan-

    kesalahan yang mungkin akan terjadi dalam percobaan pemisahan nantinya dapat

    dihindari. Fakta-fakta tersebut diantaranya :

    1. Analisa harus dilakukan dengan zat dalam jumlah banyak, karena banyak

    waktu akan dihabiskan dengan menyaring endapan-endapan dan kesulitan

    akan dialami dalam mencuci dan melarutkan endpan-endapan ini. Maka

    dianjurkan untuk memakai 0,5 sampai 1 gr untuk analisis. Setelah

    mempunyai sedikit pengalaman, mahasiswa akan mampu menilai dari

    ukuran relatif endapan-endapan, jumlah-jumlah relatif dari berbagai

    komponen yang terdapat dalam campuran itu.

    2. Uji-uji harus dilakukan pertama-pertama sekali, dilakukan menurut urut-

    urutan yang diberikan. Suatu reagensia golongan akan memisahkan

    golongannya yang khusus dari golongan-golongan berikutnya, dan tidak dari

    gongan-golongan yang mendahulinya. Jadi, Hidrogen Sulfida dengan adanya

    Asam Klorida 0,5 M akan memisahkan Golongan II dari Golongan IIIA,

    IIIB, IV dan V tetapi tidak memisahkan Golongan II dari Golongan I. Makapenting sekali agar satu golongan harus telah di endapkan dengan sempurna,

    sebelum pengendapan golongan berikutnya di usahakan, kalau tidak,

    endapan-endapan golongan itu akan tercemar oleh logam-logam dari

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    4/16

    golongan-golongan sebelumnya, dan akan diperoleh hasil-hasil yang tidak

    benar.

    3. Kondisi untuk pengendapan dan untuk larutan harus diikuti dengan ketat.

    4. Semua endapan harus dicuci untuk menghilangkan larutan yang melekat,

    agar mencegah pencemaran oleh logam-logam yang tetap tertinggal di dalam

    filtrat. Air cucian yang pertama harus ditambahkan kepada larutan darimana

    endapan telah disaring, sedangkan air cucian yang belakangan boleh

    dibuang.

    5. Jika volume larutan pada salah satu tahap analisis menjadi terlalu besar,

    volume harus di kurangi dengan menguapkan.

    6. Semua alat yang dipakai dalam analisis harus benar benar bersih. Pemakaian

    alat yang kotor mungkin cukup untuk memasukkan zat-zat pecemar ke

    dalam zat-zat yang akan diselidiki. (Vogel II, 443-444)

    Analisis kualitatif membahas tentang pengidentifikasian za-zat yang terdapat

    dalam suatu sampel. Tujuan utama analisis kualitatif adalah memisahkan dan

    mengidentifikasi sejumlah unsur.Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi

    basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat

    dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk

    analisis semimikro dengan hanya modifikasi kecil.

    1. Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah

    Reaksi nyala dengan kawat nikrom : Sedikit zat dilarutkan kedalam HCl

    P. Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom

    yang bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala

    oksidasi.

    2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan

    diatas nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka

    nyala yang terjadi berwarna hijau.

    3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat

    ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian

    dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau.

    Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang

    digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema

    yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    5/16

    Golongan III pada sistem periodik terbagi menjadi golongan IIIA dan

    IIIB. Adapun golongan IIIA ini terdiri dari unsur Boron (B), Aluminium (Al),

    Galium (Ga), Indium (In), Talium (Ti). Sedangkan golongan IIIB terdiri dari

    unsur Skandium (Sc), Yitrium (Y), Lantan (La), Aktinium (Ac).

    Reaksi Reaksi yang terjadi dalam Golongan IIIA antara lain :

    I. Reaksi Fe2+

    1. Fe2+

    + 2NaOH Fe(OH)2 hijau kotor +2Na+

    2. Fe2+

    + 2NH4OH Fe(OH)2 hijau kotor +2NH4+

    3.

    Fe2++ 2K4Fe(CN)6 K4 {Fe(CN)6} biru +4k+

    4. Fe2+

    + KSCN Fe(SCN)2 + 2K+

    II. Reaksi Fe3+

    1. Fe3+

    + 3 NaOH Fe(OH)3 kuning + 3Na+

    2. Fe3+

    + 3 NH4 OH Fe(OH)3 Kuning + 3NH4+

    3. Fe3+

    + 3K4Fe(CN)6}2 K4{Fe(CN)6}2 biru +3k+

    4.

    Fe

    3+

    + 3KCNS Fe(SCN)3+ 3K

    +

    III. Reaksi Al

    3+

    1. Al3+

    + 3NaOH Al(OH)3 putih + 3Na+

    2. Al3+

    + 3NH4OH Al(OH)3 putih + 3NH4+

    Reaksi reaksi yang terjadi dalam Golongan IIIBantara lain :

    IV. Reaksi Zn2-

    1. Zn2-

    + NaOH Zn(OH)2 putih + 2Na+

    2.

    Zn2-

    + Na2CO3 ZN(CO3)2 putih + 2Na+

    3. Zn2-

    + K4Fe(CN )6 Zn4{Fe(CN)6}2tetap + 8k+

    V. Reaksi Ni2+

    1. Ni2+

    + 2NaOH Ni(OH)2 hijau + 2Na+

    2. Ni2+

    + NH4OH Ni(OH)2 hijau + 2NH4+

    3. Ni2+

    + 2Na2CO3 Ni(CO3)2 hijau muda + 2Na

    4. Ni2+

    + K4Fe(CN)6 Ni4{Fe(CN)6}2tetap + 8k+

    VI.

    Reaksi CO2-

    1. CO2-

    + NH4OH CO(OH)2 hijau + 2NH4

    2. CO2-

    + 2NaOH CO9OH)2 biru + 2Na+

    3. CO2-

    + K4Fe(CN)6 CO4{Fe(CN)6}2tetap + 8k+

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    6/16

    4. CO2-

    + 2Na2CO3 CO(CO3)2 hijau muda + 2Na

    Dalam memasuki reaksi golongan III ini, larutan terlebih dulu didihkan

    untuk menghilangkan gas H2S. Reagensia pada golongan ini adalah ammonia dan

    ammonium klorida, atau larutan ammonium sulfide. Penambahan ammonia-

    amonium klorida, dimaksudkan untuk memciptakan suasana basa. Dalam

    ammonia-amonium klorida Fe, Al, Cr, dan Mn diendapkan dalam bentuk

    hidroksida (disebut golongan IIIA), sedangkan logam-logam yang lain dari

    golongan ini diendapkan dalam bentuk sulfide (disebut golongan IIIB).

    Endapan-endapan dengan berbagai warna besi(II) sulfida (hitam),

    alumunium hidroksida (putih), kromium(III) hidroksida (hijau), mangan(II)

    sulfida (merah jambu).

    Logam-logam golongan ini tidak diendapkan oleh regensia golongan

    untuk golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan, dengan adanya amunium

    klorida, oleh hidrogen sulfide dari larutan yang telah dijadikan basa dengan

    larutan ammonia. Logam-logam ini diendapkan sebagai sulfida, kecuali

    alumunium dan kromium, yang diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisisyang sempurna dari sulfida dalam larutan air. besi, alumunium, dan kromium

    (sering disertai dengan mangan) juga diendapkan sebagai hidroksia oleh larutan

    ammonia dengan adanya ammonium klorida, sedang logam-logam lain dari

    golongan ini tetap berada dalam larutan dan dapat diendapkan sebagai sulfida

    oleh hidrogen sulfida.

    http://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/kation-golongan-iii.html

    II.2 Sifat Bahan.

    1.Aluminium (Al)

    a. Fasesolid

    b. Massa jenis (mendekatisuhu kamar)2.70 gcm3

    c. Massa jenis cairan 2.375 gcm3

    d. Titik lebur 933.47K1220.58 F 660.32 C

    e. Titik didih 4566 F 2519 C, 2792 K.

    f.

    Kalor peleburan 10.71kJmol1

    g. Kalor penguapan 294.0 kJmol1

    h. Kapasitas kalor 24.200 Jmol1

    K1

    Fe3+

    http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium

    http://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/kation-golongan-iii.htmlhttp://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/kation-golongan-iii.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Solidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhu_kamarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_leburhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelvinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalor_peleburan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kilojoule_per_mol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kilojoule_per_mol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kilojoule_per_mol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kilojoule_per_mol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kalor_penguapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapasitas_kalorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapasitas_kalorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalor_penguapanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kilojoule_per_mol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalor_peleburan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelvinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_leburhttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhu_kamarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/wiki/Solidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fasehttp://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/kation-golongan-iii.html
  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    7/16

    2. Cr3+

    a. Fase : padat

    b. Massa jenisooooo00ppp : 7,19 g.cm-3

    c. Titik lebur : 2180 K

    d. Titik didih : 2944 K

    e. Massa jenis cairan : 6.3 gcm-3

    f. Kapasitas kalor : 23.35 Jmol1

    K-1

    http://id.wikipedia.org/wiki/kromium

    3.

    Mn3+

    a. Penampilan : berwarna putih keabu-abuan

    b. Massa jenis suhu kamar : 7,21 g/cm3

    c. massa jenis cairan : 5,95 g/cm3

    d. Titik lebur : 1519oC

    e. titik didih : 2061oC

    f. Kapasitas kalor : 26,32 J/mol.K.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mangan

    4.Ni2+

    a. Fase : Solid

    b. Massa jenis suhu kamar: 8.908 gcm-3

    c. Massa jenis cairan : 7.81 gcm-3

    d.

    Titik lebur : 1728 k, 2651 F 1455 C,

    e. Titik didih : 5275 F 2913 C, 3186 K,

    f. Kapasitas kalor : 26.07 Jmol1

    K-1

    http://id.wikipedia.org/wiki/Nikel

    5.Co

    2+

    a. Rumus molekul : Co

    b. Penampilan : padatan berwarna metallic gray

    c. Massa jenis : 8.90 gr/cm3

    d. Titik lebur : 1768 K, 2723oF, 1495

    oC

    http://id.wikipedia.org/wiki/kromiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/kromiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manganhttp://id.wikipedia.org/wiki/kromium
  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    8/16

    e. Titik didih : 2927oC, 5301

    oF, 3200K

    f. Kalor peleburan : 16.06 kJ/mol

    g. Kalor penguapan : 377 kJ/mol

    h. Kapasitas kalor : 24.81 J.mol-1.K-1

    http://id.wikipedia.org/wiki/Cobalt

    6. Zn2+

    a. nomor atom 30

    b. massa atom relatif 65,39

    c. titik lebur (420 C)

    d. titik didih (900 C)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Seng

    7. HCl (Asam Chlorida)

    a. Sangat Rekatif terhadap logam

    b. Ka : 107

    c.

    Titik didih : 480 0C

    d. Titik leleh : - 27,320C

    e. Densitas : 1,18 gr/cc

    f. Massa Jenis : 1,179

    g. Fase : Cairan tak berwarna

    http://id.wikipedia.org/wiki/ Asam Klorida

    8. HNO3(Asam Nitrat)

    a. Massa Molar : 63,012 gr/mol

    b. Fase : cairan bening tak berwarna

    c. Densitas : 1,51 gr/cc

    d. Titik leleh : - 420C

    e. Titik didih : 830C (Lar 68%)

    f. Kelarutan dalam air tercampur penuh

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asamnitrat

    9. H2O (Air)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Cobalthttp://id.wikipedia.org/wiki/Cobalthttp://id.wikipedia.org/wiki/Cobalthttp://id.wikipedia.org/wiki/Senghttp://id.wikipedia.org/wiki/Senghttp://id.wikipedia.org/wiki/http://id.wikipedia.org/wiki/http://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/http://id.wikipedia.org/wiki/Senghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cobalt
  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    9/16

    a. Massa Molar : 18,0153 gr/mol

    b. Densitas dalam fase : 0,998 gr/cc (cair 200C), 0,92 gr/cc (padat)

    c. Titik leleh : 00C

    d. Titik didih : 1000C

    e. Kalor Jenis : 4184 J/Kg.K

    http://id.wikipedia.org/wiki/air

    10.H2S (Hidrogen Sulfida)

    a.

    Berbau busuk

    b. Larut dalam Cs2, methanol dan aseton

    c. Sangat larut dalam alkanolamine

    d. Sangat mudah terbakar

    e. Tidak berwarna

    f. Sangat beracun

    (www.translate.google.co.id/wikipedia.org/H2S/)

    11.CH3COOH (Asam Asetat)

    a. Fase : Cair

    b. Titik Leleh : 16,60C

    c. Titik didih : 118,10C

    d. Larut dalam air dengan sempurna

    http://id.wikipedia.org/wiki/asamasetat

    12.NH4OH

    a. berbau khas menusuk hidung

    b. Kelarutan gas amoniak dalam air sangat besar yaitu 1.145

    c. tekanan 1 atmosfer

    d. larut dalam alkohol dan eter

    http://id.wikipedia.org/wiki/amoniumhidroksida

    13.NaOH :

    a. berbentuk padat

    http://id.wikipedia.org/wiki/airhttp://id.wikipedia.org/wiki/airhttp://www.translate.google.co.id/wikipedia.org/H2S/http://www.translate.google.co.id/wikipedia.org/H2S/http://www.translate.google.co.id/wikipedia.org/H2S/http://id.wikipedia.org/wiki/asamasetathttp://id.wikipedia.org/wiki/asamasetathttp://id.wikipedia.org/wiki/amoniumhidroksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/amoniumhidroksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/amoniumhidroksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/asamasetathttp://www.translate.google.co.id/wikipedia.org/H2S/http://id.wikipedia.org/wiki/air
  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    10/16

    b. berwarna putih

    c. higrokospik

    d. larut dalam gliserol

    http://id.wikipedia.org/wiki/natriumhidroksida

    14. H2O2

    a.

    berwarna biru

    b. tidak berwarna dalam larutan

    c.

    larut dalam air dan eter

    d. berbentuk cair dan kental

    e. tak berbahaya

    http://id.wikipedia.org/wiki/H2O2

    15.K4[Fe(Cn)6] :

    a.

    berwarna kuning

    b. berbentuk butiran Kristal

    c. titik didih 4000C

    d. larut dalam etanol dan eter

    e. beracun

    http://id.wikipedia.org/wiki/K4[Fe(CN)6]

    16.Amyl Alkohol :

    a. rumus C2H11OH

    b. titiK didih 131,60C

    c. sedikit larut dalam air

    d. mudah larut dalam pelarut organik

    e. berbau

    f. tidak beracun

    http://id.wikipedia.org/wiki/amylalkohol

    17.H2SO4(Asam Sulfat)

    a. asam mineral (anorganik) yang kuat

    b. larut dalam air

    http://id.wikipedia.org/wiki/natriumhidroksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/natriumhidroksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/H2O2http://id.wikipedia.org/wiki/H2O2http://id.wikipedia.org/wiki/K4%5bFe(CN)6http://id.wikipedia.org/wiki/K4%5bFe(CN)6http://id.wikipedia.org/wiki/K4%5bFe(CN)6http://id.wikipedia.org/wiki/K4%5bFe(CN)6http://id.wikipedia.org/wiki/K4%5bFe(CN)6http://id.wikipedia.org/wiki/amylalkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/amylalkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/amylalkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/K4%5bFe(CN)6http://id.wikipedia.org/wiki/H2O2http://id.wikipedia.org/wiki/natriumhidroksida
  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    11/16

    c. berupa cairan bening (seperti minyak)

    d. senyawa yang sangat polar

    e. identitas air < idensitas H2SO4

    http://id.wikipedia.org/wiki/ H2SO4

    18.KCNS

    a. Formulasi kimia KSCN

    b. Kode HS 2842 90 80

    c.

    Nomor EC 206-370-1

    d. Massa molar 97.18 g/mol

    e. Nomor indeks EC 615-004-00-3

    f. Nomor CAS 333-20-0

    g. Kelarutan di dalam air 208 g/l (20 C)

    h. Titik leleh 175 C

    i. Massa molar 97.18 g/mol

    j.

    Densitas 1.89 g/cm3 (20 C)

    k. Bulk density 750 - 1000 kg/m3

    l. Angka pH 5.3 - 8.5 (50 g/l, H2O, 20 C)

    http://id.wikipedia.org/wiki/KCNS

    19.DIMETIL GLIOKSIN

    a. Berbau menyengat

    b. Berbentuk : padat

    c. Menyerupai Kristal gula

    http://notebooksaya.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-

    kation.html#!/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.html

    http://id.wikipedia.org/wikihttp://notebooksaya.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.html#!/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.htmlhttp://notebooksaya.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.html#!/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.htmlhttp://notebooksaya.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.html#!/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.htmlhttp://notebooksaya.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.html#!/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.htmlhttp://notebooksaya.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.html#!/2012/03/reaksi-reaksi-spesifik-untuk-kation.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki
  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    12/16

    BAB III

    PELAKSANAAN PRAKTIKUM

    III.1 Bahan yang digunakan

    Identifikasi Golongan IIIA

    a. H2S

    b. HNO3pekat

    c. NH4Cl

    d.

    NH4OHe. NaOH

    f. H2O2 3%

    g. NaBiO3

    h. HCl encer

    i. KCNS

    j. K4Fe(CN)6

    k. CH3COOH

    l. Amyl Alkohol

    Identifikasi Golongan IIIB

    a. NH4OH encer

    b. H2S

    c. NH4Cl

    d. H2O

    e.

    HCl

    f. NaOCl

    g. H2O2

    h. NH4CNS

    i. Amyl alkohol

    j. HNO3

    k. NaBiO3

    l. CH3COOH

    m. H2SO4

    III. 2 Alat yang digunakan

    a. Kertas saring

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    13/16

    b. Beaker glass

    c. Pipet tetes

    d. Spatula

    e. Centrifuge

    f. Bunsen kaki tiga

    g. Erlenmeyer

    h. Labu ukuran

    i. Neraca analitis

    j. Penjepit

    k.

    Kertas lakmus

    III.3 Gambar alat

    Beaker glass pipet labuukur Centrifuge

    erlenmeyer bunsen gelasukur

    Spatula Bunsen kaki tiga penjepit neracaanalitik

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    14/16

    A. Golongan IIIA

    1.

    Filtrat dari golongan II dipanaskan hingga H2S habis (uji dengan kertas timbalasetat)

    2. Tambah HNO3pekat beberapa tetes

    3. Tambahkan NH4Cl dan panaskan hingga hampir mendidih

    4. Tambahkan NH4OH sampai alkalis, saring

    5. Endapan untuk golongan IIIA dan filtrat untuk golongan IIIB, IV dan V

    6. Cuci endapan dengan NH4Cl panas

    7. Tambahkan NaOH, lalu H2O2. Didihkan hingga pelepasan O2berhenti, saring

    a. Endapan (Fe dan Mn), cuci endapan dengan air panas, kemudian dibagi

    dua:

    1. Sebagian endapan dilarutkan dengan HNO3 + 3-4 tetes H2O2.Didihkan, tambah NaBiO3, kocok dan biarkan mengendap. Jika

    berwarna lembayung pada larutan maka Mn (+)

    2. Sebagian endapan larutkan dengan HCl (saring jika perlu) + larutan

    KCNS. Jika berwarna merah tua maka Fe (+) atau tambah

    K4Fe(CN)6, jika endapan biru maka Fe (+)

    b. Filtrat (Cr dan Al), dibagi menjadi tiga bagian:

    1. Asamkan dengan CH3COOH, kemudian + Pb asetat. Jika endapan

    kuning maka Cr (+)

    2. Asamkan dengan HNO3 encer, dinginkan. Tambah 1ml amylalkohol + 2 tetes H2O2, kocok dan biarkan memisah. Jika lapisan

    atas berwarna biru maka Cr (+)

    3. Asamkan dengan HCl encer (uji dengan kertas lakmus) + NH4OHencer (sampai alkalis), panaskan hingga mendidih. Jka endapan

    putih gelatin maka Al (+)

    B. Golongan IIIB

    1. Filtrat dari golongan IIIA + 1-2 ml NH4OH encer, panaskan

    2. Aliri gas H2S (1/21 menit), saring dan cuci

    3. Endapan untuk golongan IIIB dan filtrat untuk golongan IV dan V

    4. Cuci endapan dengan NH4Cl yang telah ditambah larutan (NH4)2S sebanyak

    1% dari volume larutan, buang air cucian dengan volume yang sama

    5. Endapan + H2O + HCl 2M

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    15/16

    6. Aduk, diamkan 2-3 menit dan saring

    a.

    Endapan

    1.Jika hitam maka CoS dan NiS ada

    2. Larutkan endapan dalam 1,5 ml NaOCl 1 M dan 0,5 ml HCl encer,

    kemudian tambah HCl hingga semua Cl2terusir

    3. Didihkan, dinginkan dan encerkan sampai 3ml, kemudian larutan

    dibagi 2 sama:

    i.Larutan + 1 ml amyl alkohol + sedikit NH4CNS padat, kocok.

    Jika lapisan amyl alkohol berwarna biru maka Co (+)

    ii.Larutan + 1 ml NH4Cl + larutan NH4OH sampai alkalis +

    dimethyl glioksin berlebih. Jika endapan merah maka Ni (+)

    b. Filtrat

    1. Didihkan sampai H2S hilang (uji dengan kertas timbal)

    2. Dinginkan

    3. + NaOH berlabih

    4. + 1 ml H2O2

    5. Didihkan dan saring

    i. Endapan

    a. Larutkan endapan dengan larutan HNO31:1 + beberapa tetes H2O2

    b. Didihkan

    c. Dinginkan

    d. + sedikit NaBiO3 padat, aduk dan biarkan. Bila larutan ungu maka

    Mn (+)

    ii. Filtrat, dibagi menjadi dua bagian:

    a. Asamkan dengan CH3COOH dan aliri dengan gas H2S. jika endapan

    putih ZnS maka Zn (+)

    b.

    Jadikan asam dengan H2SO4encer. Tambahkan 0,5 ml larutan Cobaltasetat 0,1 M dan 0,5 ml Amonium tetratiosianat mercurat (II). Aduk,

    jika endapan biru muda maka Zn (+)

  • 5/19/2018 PEMISAHAN GOLONGAN III.docx

    16/16

    DAFTAR PUSTAKA

    http://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/kation-golongan-iii.html

    Vogel,Arthur .1979.Macro And Semicro Qualitative Inorganik Analysis.New York :

    Longman Group

    http://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/kation-golongan-iii.htmlhttp://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/kation-golongan-iii.htmlhttp://hestichemistryunj.blogspot.com/2010/02/kation-golongan-iii.html