pemilu legislatif
DESCRIPTION
Senin 7 April 2014 : 16.00 WIB | Materi DM Edisi Perdana | Ust. Titok Priastomo "Hukum Syara' Seputar Pemilu dalam DEMOKRASI"TRANSCRIPT
![Page 1: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/1.jpg)
Hukum Syara’ Seputar PemiluLegislatif
![Page 2: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/2.jpg)
Fakta Pemilu Legislatif
Titip Kepada Caleg untuk, antara lain:• Bergabung dalam proses legislasi• Ikut melantik kepala negara dan wakilnya• Mengontrol dan mengoreksi penguasa
![Page 3: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/3.jpg)
1.Hukum bergabung dalam proses legislasi
![Page 4: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/4.jpg)
Haram, alasannya:
• Didasarkan pada filosofi kedaulatan rakyat, badan legislatifmerupakan lembaga pencipta hukum (bersama pemerintah).
• Disebut lembaga pencipta hukum karena:
– Secara formal, suatu perbuatan dianggap tidak ada hukumnyasebelum ada undang-undang yang disahkan oleh badan legislatif
– Badan legislatif tidak sekedar mengeluarkan hukum dari sumberyang otoritatif dan harus dipatuhi, sebaliknya, badan itu berhakmelahirkan hukum tanpa mengacu pada sumber apa pun.
• Tidak boleh mengakui filosofi kedaulatan rakyat, dan tidak bolehmengakui fungsi parlemen sebagai pembuat hukum, karenabertentangan dengan akidah (Lihat: Surat an-Nahl 36; at-Taubah31)
![Page 5: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/5.jpg)
2.Hukum ikut proses Legislasi dengan
maksud memperjuangkan hukum Islam
![Page 6: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/6.jpg)
Haram, alasannya:
• Pembuatan hukum merupakan kegiatan kolektif, kegiatansebuah badan, bukan kegiatan personal tiap individu di dalamlembaga tersebut.
• Setiap individu yang menjadi anggota badan itu dihukumimelakukan musyarakah dalam kegiatan pembuatan hukum, yang, secara kelembagaan, tidak tunduk kepada wahyu.
• Bagaimana pun, hukum yang dihasilkan bukanlah hukumIslam, karena badan tersebut, secara kelembagaan, tidakmengacu kepada wahyu dan tidak mengambil hukum denganproses pengambilan atau ijtihad yang syar’i
![Page 7: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/7.jpg)
3.Hukum Ikut Melantik Kepala Negara dan
Wakilnya
![Page 8: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/8.jpg)
Haram, alasannya:
• Berdasarkan filosofi kedaulatan rakyat, pemerintah wajibtunduk kepada undang-undang yang disahkan parlemen.
• Undang-undang yang disahkan oleh parlemen bukan hukumsyara’, padahal , menurut Islam, kepala negara wajib tundukkepada hukum syara’ semata (lihat Surat al-Maidah 49).
• Ikut mengangkat kepala negara dihukumi sebagai perbuatanmengangkat seseorang untuk menerapkan hukum yang tidaksyar’i. (lihat: Surat al-Maidah ayat 2).
![Page 9: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/9.jpg)
4.Hukum Mengontrol dan Mengoreksi
Penguasa
![Page 10: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/10.jpg)
Wajib, asalkan:
• Koreksi didasarkan pada perspektif Islam semata, bukandengan perspektif falsafah dan hukum kufur (lihat Suratan-Nisa’ ayat 59).
• Jika koreksi didasarkan pada falsafah atau hukum kufurmaka haram (Lihat Surat an-Nisaa’ ayat 60).
![Page 11: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/11.jpg)
5.Hukum Mencalonkan Diri sebagai
Anggota Badan Legislatif
![Page 12: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/12.jpg)
Boleh, dengan syarat:
• Bertekat tidak akan terlibat dalam proses pembuatan hukumdan pelantikan kepala negara dan wakilnya.
• Bertekat melakukan dakwah dan koreksi terhadap sistemdengan menggunakan perspektif Islam. Dan yang pertamawajib ia koreksi adalah asas sekularisme, hukum-hukumkufurnya dan kebijakan-kebijakan yang menyimpang dariIslam.
• Menjadikan kedudukannya sebagai uslub untukmendakwahkan penerapan Islam secara utuh dalam khilafah
• Tidak menunggangi partai sekuler, atau partai yang berkoalisidengan partai sekuler.
• Menyatakan misinya secara terang-terangan kepada publik.• Tidak melakukan kecurangan dalam pencalonannya.
![Page 13: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/13.jpg)
6.Hukum Ikut Mencoblos Dalam Pemilu
Legeslatif
![Page 14: Pemilu legislatif](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022100507/55881b5fd8b42a9b078b4689/html5/thumbnails/14.jpg)
Boleh, asalkan:
• Mencoblos calon yang memenuhi syarat-syaratsebelumnya.
• Mencoblos calon yang tidak memenuhi semua syarat diatas adalah haram.