pemilihan umum

28
PEMILIHAN UMUM MOH. SALEH FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2013

Upload: vern

Post on 23-Feb-2016

108 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PEMILIHAN UMUM. MOH. SALEH FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2013. PEMILIHAN UMUM (GENERAL ELECTION). Pemilu merupakan instrumen pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negera demokrasi Pemilu sebagai penyaluran atas Hak Asasi Manusia. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PEMILIHAN UMUM

PEMILIHAN UMUM

MOH. SALEHFAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA2013

Page 2: PEMILIHAN UMUM

PEMILIHAN UMUM (GENERAL ELECTION)

Pemilu merupakan instrumen pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negera demokrasi

Pemilu sebagai penyaluran atas Hak Asasi Manusia.

Pemilu merupakan legalitas dan legitimasi politik dalam demokrasi modern.

Dalam negara yang punya penduduk besar, demokrasi dilamukan melalui sistem perwakilan (Representative Democracy atau indirect Democracy) yang dipilih lewat Pemilu.

.Peserta Pemilu dapat secara kelembagaan (Parpol) atau secara perorangan.

Page 3: PEMILIHAN UMUM

ALASAN PEMILU BERKALA

1. Pendapat dan aspirasi rakyat dinamis dan berubah dari waktu ke waktu;

2. Kondisi kehidupan bersama dalam masyarakat berubah, baik karena faktor internal maupun internasional.

3. Pertambahan jumlah penduduk yang berakibat adanya new voter yang berbeda dengan orang tuanya.

4. Menjamin terjadinya pergantian kepemimpinan agat tidak terjadi absolutisme.

Page 4: PEMILIHAN UMUM

TUJUAN PEMILU

1. Peralihan kepemimpinan pemerintahan secara tertib dan damai.

2. Terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili kepentingan rakyat di lembaga perwakilan.

3. Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat.4. Untuk melaksanakan hak-hak warga negara..

Page 5: PEMILIHAN UMUM

METODE PENYALURAN PENDAPAT RAKYAT

1. Pemilihan Umum2. Referendum

MPR pernah menetapkan Ketetapan MPR tentang Referendum, yaitu TAP MPR Nomor IV/MPR/1983, meskipun kemudian dicabut sebelum dipraktikkan dengan TAP MPR Nomor VIII/MPR/1998

3. PlebisitPemungutan suara umum di suatu daerah untuk menentukan status suatu daerah.

Page 6: PEMILIHAN UMUM

SISTEM PEMILIHAN UMUM

1. Sistem Pemilu MekanisSistem Pemilu mekanis melihat rakyat sebagai massa individu2 yang sama. Individu tetap dilihat sebagai penyandang hak pilih yang bersifat aktif.

2. Sistem Pemilu OrganisSistem Pemilu organis menempatkan rakyat sebagai sejumlah individu-individu yang hidup bersama dalam berbagai persekutuan hidup berdasarkan geneologis, ekonomi, lapisan sosial, dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Sehingga persekutuan inilah yang dianggap sebagai pengendali dan yang punya hak pilih.

Page 7: PEMILIHAN UMUM

Lanjutan…

Sistem Pemilu organis dapat dihubungkan dengan sistem perwakilan fungsional (function representation) yang biasa dikenal dalam sistem parlemen dua kamar, seperti DPD.

Dalam sistem pemilu organis, Parpol tidak begitu berperan karena persekutuan masyarakat yang lebih dominan. Sebaliknya dalam Sistem Pemilu mekanis, peran parpol sangat besar yang mengorganisir pemilih dan memimpin pemilih.

Page 8: PEMILIHAN UMUM

SISTEM PEMILU MEKANIS

1. Sistem Perwakilan Distrik/mayoritas (Single member constituencies /the winner’s take-all) Wilayah negara dibagi atas distrik2 pemilihan atau Daerah Pemilihan yang jumlahnya sama dengan anggora parlemen yang akan dipilih.

2. Sistem Perwakilan Berimbang (Proportional Representation)Jumlah kursi di parlemen dibagikan kepada tiap-tiap parpol sesuai dengan jumlah jumlah suara sah yang diperoleh Misal : Jumlah suara sah 1.000.000. Jika terdapat 100 kursi, maka satu kursi = 10.000 suara.

Page 9: PEMILIHAN UMUM

VARIASI SISTEM PROPORSIONAL

1. Metode Single Transfereble Vote dengan Hare SystemPemilih diberi kesempatan memilih pilihan pertama, kedua atau seterusnya dari daerah pemilihan yang bersangkutan. Jumlah perimbangan suara diperlukan, dan segera jumlah keutamaan pertama dipenuhi, dan apabila ada sisa suara, dapat dipindahkan pada urutan berikutnya, dan demikian seterusnya.

Page 10: PEMILIHAN UMUM

VARIASI SISTEM PROPORSIONAL

2. List SystemPemilih diminta memilih di antara daftar-daftar calon yang berisi sebanyak mungkin nama-nama wakil rakyat yang akan dipilih dalam Pemilu.

Sistem ini untuk daerah pemilihan yang dialokasikan lebih dari satu kursi

Page 11: PEMILIHAN UMUM

VARIASI LIST SYSTEM

1. Closed List SystemNomor urut calon yang akan mendapatkan kursi ditentukan oleh pengurus partai politik.

2. Open List SystemNomor urut calon yang akan mendapatkan kursi ditentukan oleh pemilih berdasarkan rangking jumlah suara yang diperoleh setiap calon.

Sistem ini untuk daerah pemilihan yang dialokasikan lebih dari satu kursi

Page 12: PEMILIHAN UMUM

1. UU No. 27 Tahun 1948 tentang Pemilu2. UU No. 12 Tahun 1949 tentang Pemilu3. UU No. 7 Tahun 1953 tentang Pemilu4. UU No. 15 Tahun 1969 tentang Pemilu5. UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilu Anggota MPR/DPR sebagaimana dirubah dengan

dg UU No. 4 Tahun 1975 dan UU No. 2 Tahun 1980.6. UU No. 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar7. UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu sebagaimana diubah dg UU No. 4 Tahun 2000

tentang Perubahan atas UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu8. UU No. 12 Tahun 2003 terntang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD.9. UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pimilu Presiden dan Wapres10. UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum11. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dirubah

dengan UU No. 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas UU Nomor 32 Tahun 2004 Menjadi Undang-Undang, terakhir dirubah dengan UU No. 12 tahun 2008

12. UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu MPR, DPR, DPD, dan DPRD.13. UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Preisden14. UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemiluhan Umum

SEJARAH PEMILU INDONESIA

Page 13: PEMILIHAN UMUM

SEJARAH PEMILU INDONESIA

Maklumat Wakil Presiden tanggal 3 Nopember 1945, bahwa pemilu anggota DPR dan MPR akan diselenggarakan Januari 1946, tetapi tidak terlaksana dengan alasan :a. Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam

penyusunan perangkat UU Pemilub. Masa konsolidasi karena Instabilitas politik akibat konflik

internal dan ancaman eksternal. Pemilu Pertama tahun 1955 dalam dua tahap :

1. 29 September 1955 untuk memlih anggota DPR2. 15 Desember 1955 untuk memilih Dewan Konstituante

Jumlah Kursi anggota Konstituante sebanyak 520, tetapi di Irian Barat yang memiliki 6 kursi tidak ada pemilihan. Maka kursi yang dipilih 514

Page 14: PEMILIHAN UMUM

PARPOL PESERTA PEMILU ANGGOTA DPR 1955

NO NA1MA PARPOL KURSI NO NAMA PARPOL KURSI

1 Partai Nasional Indonesia (PNI) 57 16 Murba 2

2 Masyumi 57 17 Baperki 1

3 Nahdlatul Ulama (NU) 45 18 Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro

1

4 Partai Komunis Indonesia (PKI) 39 19 Grinda 1

5 Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 8 20 Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) 1

6 Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 8 21 Persatuan Daya (PD) 1

7 Partai Katolik 6 22 PIR Hazairin 1

8 Partai Sosialis Indonesia (PSI) 5 23 Partai Politik Tarikat Islam (PPTI) 1

9 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)

4 24 AKUI 1

10 Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) 4 25 Persatuan Rakyat Desa (PRD) 111 Partai Rakyat Nasional (PRN) 2 26 Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM) 1

12 Partai Buruh 2 27 Angkatan Comunis Muda (Acoma) 1

13 Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS) 2 28 R.Soedjono Prawirisoedarso 1

14 Partai Rakyat Indonesia (PRI) 2 - 172 Lain-lain -

15 Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI) 2 TOTAL JUMLAH KURSI 257

Page 15: PEMILIHAN UMUM

PEMILU ANGGOTA KONSTITUANTE 1955

NO NA1MA PARPOL KURSI NO NAMA PARPOL KURSI

1 Partai Nasional Indonesia (PNI) 119 18 Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro 2

2 Masyumi 112 19 Grinda 23 Nahdlatul Ulama (NU) 91 20 Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) 2 4 Partai Komunis Indonesia (PKI) 80 21 Persatuan Daya (PD) 35 Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 16 22 PIR Hazairin 2

6 Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 16 23 Partai Politik Tarikat Islam (PPTI) 1

7 Partai Katolik 10 24 AKUI 1

8 Partai Sosialis Indonesia (PSI) 10 25 Persatuan Rakyat Desa (PRD) 1

9 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) 8 26 Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM) 2

10 Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) 7 27 Angkatan Comunis Muda (Acoma) 111 Partai Rakyat Nasional (PRN) 3 28 R.Soedjono Prawirisoedarso 112 Partai Buruh 5 29 Gerakan Pilihan Sunda 113 Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS) 2 30 Partai Tani Indonesia 114 Partai Rakyat Indonesia (PRI) 2 31 Radja Keprabonan 115 Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI) 3 32 Gerakan Banteng Republik Indonesis (GBRI)  116 Murba 4 33 PIR NTB 117 Baperki 2 34 L.M.Idrus Effendi 1

Page 16: PEMILIHAN UMUM

DEMOKRASI TERPIMPIM

Dekrit Presiden 5 Juli 1959, mengenai pembubaran Konstituante dan pernyataan kembali ke UUD 1945

Prof. Ismail Sunny menyatakan bahwa kekuasaan negara bukan lagi mengacu kepada democracy by law, tetapi democracy by decree

Presiden Soekarno secara sepihak mengangkat anggota DPR-GR dan MPRS dengan senjata Dekrit .

Lahir Tap. MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno Presiden RI Seumur Hidup.

Indonesia tidak pernah lagi menyelenggarakan Pemilu sampai tumbangnya Presiden Soekarno karena krisis politik, ekonomi dan sosial pascakudeta G 30 S/PKI melalui Tap MPRS No. XXXIV/MPRS/ 1967

Page 17: PEMILIHAN UMUM

REZIM ORDE BARU

Soeharto ditetapkan sebagai Presiden RI pada melalui SI MPRS (Tap MPRS No. XLIV/MPRS/1968)

Tap MPRS No. XI/MPRS/1966 yang mengamanatkan Pemilu diselenggarakan 1968, diubah lagi pada SI MPR 1967 oleh Soeharto menjadi 1971.

Pemilu kedua baru terselenggara pada 5 Juli 1971 Pemilu 1971 diselenggarakan berdasarkan UU No. 15

Tahun 1969 tentang Pemilu

Page 18: PEMILIHAN UMUM

PARPOL PADA PEMILU 1971

NO NA1MA PARPOL KURSI

1 Golkar 236

2 Partai NU 58

3 Parmusi (Partai Muslimin Indonesia ) 24

4 PNI (Partai Nasional Indonesia) 20

5 PSII (Partai Serikat Islam Indonesia) 10

6 Parkindo (Partai Kristen Indonesia) 7

7 Partai Katolik 3

8 Partai Islam Perti 2

9 Patai IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia)

-

10 Murba (Partai Musyawarah Rakyat Banyak) -

TOTAL JUMLAH KURSI 360

Page 19: PEMILIHAN UMUM

PEMILU 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997

Pesertanya hanya dua Parpol dan satu Golkar Kedua partai itu adalah PPP dan PDI dan satu

Golongan Karya. Pemilu 1977 diselenggarakan berdasarkan UU No. 3

Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar

Page 20: PEMILIHAN UMUM

HASIL PEMILU 1977

NO NA1MA PARPOL KURSI %1 Golkar 232 62,11

2 PPP 99 29,29

3 PDI 29 8,60JUMLAH 360 100,00

HASIL PEMILU 1982

NO NA1MA PARPOL KURSI %1 Golkar 242 64,34

2 PPP 94 27,78

3 PDI 24 7,88JUMLAH 364 100,00

Page 21: PEMILIHAN UMUM

HASIL PEMILU 1987

HASIL PEMILU 1992

NO NAMA PARPOL KURSI %1 Golkar 299 73,16

2 PPP 61 15,97

3 PDI 40 10,87JUMLAH 400 100,00

NO NAMA PARPOL KURSI %1 Golkar 282 68,10

2 PPP 62 17,01

3 PDI 56 14,89JUMLAH 400 100,00

Page 22: PEMILIHAN UMUM

HASIL PEMILU 1997

NO NAMA PARPOL KURSI %1 Golkar 325 74,51

2 PPP 89 22,43

3 PDI 11 3,06JUMLAH 425 100,00

Page 23: PEMILIHAN UMUM

HASIL PEMILU 1999

NO PARPOL KURSI NO PARPOL KURSI NO PARPOL KURSI NO PARPOL KURSI

1 PDIP 153 13 PP 1 25 PUI - 37 PKM -

2 Golkar 120 14 PDR 1 26 PAY - 38 PND -

3 PPP 58 15 PSII 1 27 Partai Republik - 39 PADI -

4 PKB 51 16 PNI Front Marhaenis 1 28 Partai

MKGR - 40 PRD -

5 PAN 34 17 PNI Massa Marhaen 1 29 PIB - 41 PPI -

6 PBB 13 18 IPKI 1 30 Partai SUNI - 42 PID -

7 Partai Keadilan 7 19 PKU 1 31 PCD - 43 Murba -

8 PKP 4 20 Masyumi 1 32 PSII 1905 - 44 SPSI -

9 PNU 5 21 PKD 1 33 Masyumi Baru - 45 PUMI -

10 PDKB 5 22 PNI Supeni - 34 PNBI - 46 PSP -

11 PBI 1 23 Krisna - 35 PUDI - 47 PARI -

12 PDI 2 24 Partai KAMI - 36 PBN - 48 PILAR -

JUMLAH TOTAL KURSI DPR 462

Page 24: PEMILIHAN UMUM

HASIL PEMILU LEGISLATIF 2004

NO PARPOL % KURSI NO PARPOL % KURSI

1 Golkar 21,58 128 13 P. Persatuan demokrasi Kebangsaan 1,16 5

2 PDI Perjuangan 18,53 109 14 P. Nasional Banteng Kemerdekaan 1,08 1

3 PKB 10,57 52 15 PARTAI PATRIOT PANCASILA 0,95 0

4 PPP 8,15 58 16 Partai nasional indonesia marhaenisme 0,81 1

5 PD 7,45 57 17 PPNUI 0,79 0

6 PKS 7,34 45 18 PARTAI PELOPOR 0,77 2

7 PAN 6,44 52 19 Partai penegak demokrasi indonesia 0,75 1

8 PBB 2,62 11 20 PARTAI MERDEKA 0,74 0

9 PBR 2,44 13 21 PARTAI SERIKAT INDONESIA 0,60 0

10 PDS 2,13 12 22 Partai perhimpunan indonesia baru 0,59 0

11 Partai karya peduli bangsa 2,13 12 23 PARTAI PERSATUAN DAERAH 0,58 0

12 Partai Keadilan dan Persatuan indonesia

1,26 1 24 PARTAI BURUH SOSIAL DEMOKRAT 0,56 0

JUMLAH 100 550

Page 25: PEMILIHAN UMUM

HASIL PILPRES 2004Putaran Pertama

NO RANGKING NAMA PASANGAN SUARA %

1 SBY – JK 36.070.622 33.58

2 Megawati - Hasyim Musyadi 28.186.780 26.24

3 Wiranto-Sallahudin W. 23.827.512 22.19

4 Amien Rais - Siswono Y.H. 16.042.105 14.94

5 Hamzah H. - Agum G. 3.276.001 3.05

Jumlah 107.403.020 100

NO RANGKING NAMA PASANGAN SUARA %

1 SBY – JK 69.266.350 60,62

2 Megawati - Hasyim Musyadi 44.990.704 39,38

Jumlah 114.256.054 100

Putaran Kedua

Page 26: PEMILIHAN UMUM

HASIL PEMILU LEGISLATIF 2009

NO PARPOL % KURSI NO PARPOL % KURSI NO PARPOL % KURSI

1 PD 20,85 150 14 PBR - 27 PPI -

2 GOLKAR 14,45 107 15 PPRN - 28 Pakar Pangan -

3 PDIP 14,03 95 16 PKPI - 29 Pelopor -

4 PKS 7,88 57 17 PDP - 30 PKDI -

5 PAN 6,01 43 18 BARNAS - 31 PIS -

6 PPP 5,32 37 19 PPPI - 32 PNI Marhaesnis -

7 PKB 4,94 27 20 PDK - 33 Partai Buruh -

8 GERINDRA 4,46 26 21 Republik Nusntr - 34 PPIB -

9 HANURA 3,77 18 22 PPD - 35 PPNUI -

10 PBB 1,79 - 23 PATRIOT - 36 PSI -

11 PDS 1,48 - 24 PNBK - 37 PPDI -

12 PKNU 1,47 - 25 KEDAULATAN - 38 Merdeka -

13 PKPB 1,40 - 26 PMB -

JUMLAH 100 560

Page 27: PEMILIHAN UMUM

HASIL PILPRES 2009Putaran Pertama

NO RANGKING NAMA PASANGAN SUARA %

1 JK - WIRANTO 15.081.814 12,41

2 SBY – BOEDIONO 73.874.562 60,80

3 MEGAWATI – PRABOWO SUBIATO 32.548.105 26.79

Jumlah Suara 121.504.481 100

Page 28: PEMILIHAN UMUM

C.KALIMANTAN

IRIAN JAYA

MALUKU

E.NUSA TENGGARAW.NUSA TENGGARA

BALI

E.JAVAC.JAVAW.JAVA

DI YOGYAKARTA

SE.SULAWESI

C.SULAWESI

N.SULAWESI

JAMBI

RIAU

BENGKULU

W.SUMATRA

DI ACEH

E.KALIMANTAN

W.KALIMANTAN

PAPUAS.KALIMANTAN

S.SULAWESIC.KALIMANTAN

W.JAVA

RIAU

LAMPUNGS.SUMATRA

JAMBI

N.SUMATRA