pemerintahan habibie

20
BAB I PENDAHULUAN A. Profil Bacharuddin Jusuf Habibie Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 74 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek. B. Latar Belakang Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil Habibie lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai 1

Upload: aris-gunawan

Post on 02-Jul-2015

4.261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemerintahan Habibie

BAB I

PENDAHULUAN

A. Profil Bacharuddin Jusuf Habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni

1936; umur 74 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia

menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada

tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu

1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1

tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga

Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.

B. Latar Belakang

Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi

Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil

Habibie lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan R.A. Tuti Marini

Puspowardojo lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini

Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang

bernama Puspowardjojo bertugas sebagai penilik sekolah. B.J. Habibie adalah

salah satu anak dari tujuh orang bersaudara.

B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei

1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Ia belajar teknik mesin di Institut Teknologi Bandung tahun 1954. Pada 1955-

1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat

terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada

1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

1

Page 2: Pemerintahan Habibie

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Politik Setelah 21 Mei 1998

1. Pengangkatan Habibie Menjadi Presiden Republik Indonesia

Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada

tanggal 21 Mei 1998. Tugas Habibie menjadi Presiden menggantikan Presiden

Soeharto sangatlah berat yaitu berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi yang

melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.

Habibie yang manjabat sebagai presiden menghadapi keberadaan

Indonesia yang serba parah, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Habibie adalah berusaha untuk dapat

mengatasi krisis ekonomi dan politik. Untuk menjalankan pemerintahan, Presiden

Habibie tidak mungkin dapat melaksanakannya sendiri tanpa dibantu oleh

menteri-menteri dari kabinetnya.

Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J.

Habibie membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi

Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para menteri itu

diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.

Dalam bidang ekonomi, pemerintahan Habibie berusaha keras untuk

melakukan perbaikan. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan

Habibie untuk meperbaiki perekonomian Indonesia antaranya :

Merekapitulasi perbankan

Merekonstruksi perekonomian Indonesia.

Melikuidasi beberapa bank bermasalah.

Manaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga di

bawah Rp.10.000,-

Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF.

Presiden Habibie sebagai pembuka sejarah perjalanan bangsa pada era

reformasi mangupayakan pelaksanaan politik Indonesia dalam kondisi yang

transparan serta merencanakan pelaksanaan pemilihan umum yang langsung,

2

Page 3: Pemerintahan Habibie

umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Pemilihan umum yang akan diselenggarakan

di bawah pemerintahan Presiden Habibie merupakan pemilihan umum yang telah

bersifat demokratis. Habibie juga membebaskan beberapa narapidana politik yang

ditahan pada zaman pemerintahan Soeharto. Kemudian, Presiden Habibie juga

mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independent.

2. Kebebasan Menyampaikan Pendapat

Pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan

pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja

yang ingin menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum

maupun unjuk rasa atau demontrasi. Namun khusus demontrasi, setiap organisasi

atau lembaga yang ingin melakukan demontrasi hendaknya mendapatkan izin dari

pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk melakukan demontrasi tersebut.

Hal ini dilakukan karena pihak kepolisian mengacu kepada UU No.28 tahun 1997

tentang Kepolisian Republik Indonesia.

Namun, ketika menghadapi para pengunjuk rasa, pihak kepolisian sering

menggunakan pasal yang berbeda-beda. Pelaku unjuk rasa yang di tindak dengan

pasal yang berbeda-beda dapat dimaklumi karena untuk menangani penunjuk rasa

belum ada aturan hukum jelas.

Untuk menjamin kepastian hukum bagi para pengunjuk rasa, pemerintahan

bersama (DPR) berhasil merampungkan perundang-undangan yang mengatur

tentang unjuk rasa atau demonstrasi. adalah UU No. 9 tahun 1998 tentang

Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

Adanya undang – undang tersebut menunjukkan bahwa pemerintah

memulai pelaksanaan sistem demokrasi yang sesungguhnya. Namun sayangnya,

undang-undang itu belum memasyarakat atau belum disosialisasikan dalam

kehidupan masarakat. Penyampaian pendapat di muka umum dapat berupa suatu

tuntutan, dan koreksi tentang suatu hal.

3

Page 4: Pemerintahan Habibie

3. Masalah Dwifungsi ABRI

Menanggapi munculnya gugatan terhadap peran dwifungsi ABRI

menyusul turunnya Soeharto dari kursi kepresidenan, ABRI melakukan langkah-

langkah pembaharuan dalam perannya di bidang sosial-politik.

Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat DPR

mulai dikurangi secara bertahap yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang. Langkah

lain yang di tempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat angkatan yaitu

Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta Kepolisian RI, namun mulai tanggal 5 Mei

1999 Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama menjadi

Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi TNI yang terdiri dari

Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

4. Reformasi Bidang Hukum

Pada masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie dilakukan reformasi di

bidang hukum Reformasi hukum itu disesuaikan dengan aspirasi yang

berkembang dimasyarakat. Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Habibie untuk

mereformasi hukum mendapatkan sambutan baik dari berbagai kalangan

masyarakat, karena reformasi hukum yang dilakukannya mengarah kepada tatanan

hukum yang ditambakan oleh masyarakat.

Ketika dilakukan pembongkaran terhadapat berbagai produksi hukum atau

undang-undang yang dibuat pada masa Orde Baru, maka tampak dengan jelas

adanya karakter hukum yang mengebiri hak-hak.

Selama pemerintahan Orde Baru, karakter hukum cenderung bersifat

konservatif, ortodoks maupun elitis. Sedangkan hukum ortodoks lebih tertutup

terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu didalam masyarakat. Pada

hukum yang berkarakter tersebut, maka porsi rakyat sangatlah kecil, bahkan bias

dikatakan tidak ada sama sekali.

Oleh karena itu, produk hukum dari masa pemerintahan Orde Baru sangat

tidak mungkin untuk dapat menjamin atau memberikan perlindungan terhadap

Hak-hak Asasi Manusia (HAM), berkembangnya demokrasi serta munculnya

kreativitas masyarakat.

4

Page 5: Pemerintahan Habibie

5. Sidang Istimewa MPR

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, telah dua kali lembaga

tertinggi Negara melaksanakan Sidang Istimewa, yaitu pada tahun 1967 digelar

Sidang Istimewa MPRS yang kemudian memberhentikan Presiden Soekarno dan

mengangkat Soeharto menjadi Presiden Rebuplik Indonesia. Kemudian Sidang

Istimewa yang dilaksanakan antara tanggal 10 – 13 Nopember 1998 diharapkan

MPR benar-benar menyurahkan aspirasi masyarakat dengan perdebatan yang

lebih segar, lebih terbuka dan dapat menampung, aspirasi dari berbagai kalangan

masyarakat. Hasil dari Sidang Istimewa MPR itu memutuskan 12 Ketetapan.

6. Pemilihan Umum Tahun 1999

Pemilihan Umum yang dilaksanakan tahun 1999 menjadi sangat penting,

karena pemilihan umum tersebut diharapkan dapat memulihkan keadaan

Indonesia yang sedang dilanda multikrisis. Pemilihan umum tahun 1999 juga

merupakan ajang pesta rakyat Indonesia dalam menunjukkan kehidupan

berdemokrasi. Maka sifat dari pemilihan umum itu adalah langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Presiden Habibie kemudian menetapkan tanggal 7 Juni 1999 sebagai

waktu pelaksanaan pemiliahan umum tersebut. Selanjutnya lima paket undang-

undang tentang politik dicabut. Sebagai gantinya DPR berhasil menetapkan tiga

undang-undang politik baru. Ketiga udang-undang itu disahkan pada tanggal 1

Februari 1999 dan ditandatangani oleh Presiden Habibie. Ketiga udang-udang itu

antara lain undang-undang partai politik, pemilihan umum, susunan serta

kedudukan MPR, DPR dan DPRD.

Munculnya undang-undang politik yang baru memberikan semangat untuk

berkembangnya kehidupan politik di Indonesia. Dengan munculnya undang-

undang politik itu partai-partai politik bermunculan dan bahkan tidak kurang dari

112 partai politik telah berdiri di Indonesia pada masa itu. Namun dari sekian

banyak jumlahnya, hanya 48 partai politik yang berhasil mengikuti pemilihan

umum. Hal ini disebabkan karena aturan seleksi partai-partai politik diberlakukan

dengan cukup ketat.

5

Page 6: Pemerintahan Habibie

Pelaksanaan pemilihan umum ditangani oleh sebuah lembaga yang

bernama Komisi Pemilihan Umum (KPU). Anggota KPU terdiri dari wakil-wakil

dari pemerintah dan wakil-wakil dari partai-partai politik peserta pemilihan

umum.

Banyak pengamat menyatakan bahwa pemilihan umum tahun 1999 akan

terjadi kerusuhan, namun pada kenyataannya pemilihan umum berjalan dengan

lancar dan aman. Setelah penghitungan suara berhasil diselesaikan oleh Komisi

Pemilihan Umum (KPU), hasilnya lima besar partai yang berhasil meraih suara-

suara terbanyak di anataranya PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan

pembangunan, Partai Pembangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional. Hasil

pemilihan umum tahun 1999 hingga saat terakhir pengumuman hasil perolehan

suara dari partai-partai politik berjalan dengan aman dan dapat di terima oleh

suara partai peserta pemilihan umum.

 

B. Masa Kepresidenan

Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto

akibat salah urus di masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan

dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh

kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas

pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter

Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan

ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol

pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan

kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU

Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah

UU otonomi daerah. Melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak

disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya

dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU

otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni

Soviet Yugoslavia . dan

6

Page 7: Pemerintahan Habibie

Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap

dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir

pemerintahannya, terutama setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai

tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan

pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai

menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi

perekonomian.

Salah satu kesalahan yang dinilai pihak oposisi terbesar adalah setelah

menjabat sebagai Presiden, B.J. Habibie memperbolehkan diadakannya

referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor Leste), ia mengajukan hal

yang cukup menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat

bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian

dari Indonesia. Pada masa kepresidenannya, Timor Timur lepas 30 Agustus 1999.

Lepasnya Timor Timur di satu sisi memang disesali oleh sebagian warga negara

Indonesia, tapi disisi lain membersihkan nama Indonesia yang sering tercemar

oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur. dari Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan menjadi negara terpisah yang berdaulat pada tanggal

Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar

belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil

dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi

setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.

Pandangan terhadap pemerintahan Habibie pada era awal reformasi

cenderung bersifat negatif, tapi sejalan dengan perkembangan waktu banyak yang

menilai positif pemerintahan Habibie. Salah pandangan positif itu dikemukan oleh

L. Misbah Hidayat Dalam bukunya Reformasi Administrasi: Kajian Komparatif

Pemerintahan Tiga Presiden.

Visi, misi dan kepemimpinan presiden Habibie dalam menjalankan agenda

reformasi memang tidak bisa dilepaskan dari pengalaman hidupnya. Setiap

keputusan yang diambil didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Maka

tidak heran tiap kebijakan yang diambil kadangkala membuat orang terkaget-

kaget dan tidak mengerti. Bahkan sebagian kalangan menganggap Habibie apolitis

dan tidak berperasaan. Pola kepemimpinan Habibie seperti itu dapat dimaklumi

7

Page 8: Pemerintahan Habibie

mengingat latar belakang pendidikannya sebagai doktor di bidang konstruksi

pesawat terbang. Berkaitan dengan semangat demokratisasi, Habibie telah

melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan yang transparan dan

dialogis. Prinsip demokrasi juga diterapkan dalam kebijakan ekonomi yang

disertai penegakan hukum dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam

mengelola kegiatan kabinet sehari-haripun, Habibie melakukan perubahan besar.

Ia meningkatkan koordinasi dan menghapus egosentisme sekotral antarmenteri.

Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai gaya kepemimpinan Habibie dalam

menangani masalah bangsa.[4] Untuk mengatasi persoalan ekonomi, misalnya, ia

mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus. Dan pengusaha itu sendiri yang

menanggung biayanya. Tugas tersebut sangat penting, karena salah satu

kelemahan pemerintah adalah kurang menjelaskan keadaan Indonesia yang

sesungguhnya pada masyarakat internasional. Sementara itu pers, khususnya pers

asing, terkesan hanya mengekspos berita-berita negatif tentang Indonesia sehingga

tidak seimbang dalam pemberitaan.

Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto

akibat salah urus di masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan

dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh

kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas

pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter

Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan

ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol

pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan

kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU

Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah

UU otonomi daerah. Melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak

disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya

dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU

otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni

Soviet dan Yugoslavia.

8

Page 9: Pemerintahan Habibie

Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap

dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir

pemerintahannya, terutama setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai

tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan

pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai

menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi

perekonomian.

Salah satu kesalahan yang dinilai pihak oposisi terbesar adalah setelah

menjabat sebagai Presiden, B.J. Habibie memperbolehkan diadakannya

referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor Leste), ia mengajukan hal

yang cukup menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat

bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian

dari Indonesia. Pada masa kepresidenannya, Timor Timur lepas dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi negara terpisah yang berdaulat pada

tanggal 30 Agustus 1999. Lepasnya Timor Timur di satu sisi memang disesali

oleh sebagian warga negara Indonesia, tapi disisi lain membersihkan nama

Indonesia yang sering tercemar oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur.

Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar

belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil

dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi

setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.

Pandangan terhadap pemerintahan Habibie pada era awal reformasi

cenderung bersifat negatif, tapi sejalan dengan perkembangan waktu banyak yang

menilai positif pemerintahan Habibie. Salah pandangan positif itu dikemukan oleh

L. Misbah Hidayat Dalam bukunya Reformasi Administrasi: Kajian Komparatif

Pemerintahan Tiga Presiden.

Visi, misi dan kepemimpinan presiden Habibie dalam menjalankan agenda

reformasi memang tidak bisa dilepaskan dari pengalaman hidupnya. Setiap

keputusan yang diambil didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Maka

tidak heran tiap kebijakan yang diambil kadangkala membuat orang terkaget-

kaget dan tidak mengerti. Bahkan sebagian kalangan menganggap Habibie apolitis

dan tidak berperasaan. Pola kepemimpinan Habibie seperti itu dapat dimaklumi

9

Page 10: Pemerintahan Habibie

mengingat latar belakang pendidikannya sebagai doktor di bidang konstruksi

pesawat terbang. Berkaitan dengan semangat demokratisasi, Habibie telah

melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan yang transparan dan

dialogis. Prinsip demokrasi juga diterapkan dalam kebijakan ekonomi yang

disertai penegakan hukum dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam

mengelola kegiatan kabinet sehari-haripun, Habibie melakukan perubahan besar.

Ia meningkatkan koordinasi dan menghapus egosentisme sekotral antarmenteri.

Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai gaya kepemimpinan Habibie

dalam menangani masalah bangsa. Untuk mengatasi persoalan ekonomi,

misalnya, ia mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus. Dan pengusaha itu

sendiri yang menanggung biayanya. Tugas tersebut sangat penting, karena salah

satu kelemahan pemerintah adalah kurang menjelaskan keadaan Indonesia yang

sesungguhnya pada masyarakat internasional. Sementara itu pers, khususnya pers

asing, terkesan hanya mengekspos berita-berita negatif tentang Indonesia sehingga

tidak seimbang dalam pemberitaan.

C. Masa Pasca Kepresidenan

Setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden, ia lebih banyak tinggal

di Jerman daripada di Indonesia. Tetapi ketika era kepresidenan Susilo Bambang

Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses

demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center.

Dibandingkan dengan para mantan presiden sebelum era Susilo Bambang

Yudhoyono, Habibie memperoleh nama harum di kalangan generasi muda pasca

reformasi. Hal ini disebabkan bahwa ia mungkin adalah satu-satunya presiden

dalam sejarah yang memegang negara yang mengalami disintergrasi parah,

birokrasi yang bobrok dan militer yang mentalnya rendah tapi berhasil

menyelamatkan negara tersebut dan memberi fondasi baru yang kokoh bagi

penerusnya. Memang pada masa Habibie Indonesia harus melepas Timor Timur,

tetapi ia berhasil mempertahankan wilayah eks Hindia Belanda tetap bersatu

dalam Republik Indonesia

10

Page 11: Pemerintahan Habibie

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu kesalahan yang dinilai pihak oposisi terbesar adalah setelah

menjabat sebagai Presiden, B.J. Habibie memperbolehkan diadakannya

referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor Leste). Timor Timur

sebelumnya merupakan sebuah provinsi yang ke-27 menjadi bagian Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Timor Timur berintegrasi dengan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia setelah dijajah oleh Portugal pada awal abad ke-

16. Wilayah provinsi ini meliputi bagian timur pulau Timor, pulau Kambing atau

Atauro, pulau Jaco dan sebuah eksklave di Timor bagian barat yang dikelilingi

oleh provinsi Nusa Tenggara Timur. Ia mengajukan hal yang cukup

menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat bagi warga

Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari

Indonesia. Pada masa kepresidenannya, Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan menjadi negara terpisah yang berdaulat pada tanggal 30

Agustus 1999. Lepasnya Timor Timur di satu sisi memang disesali oleh sebagian

warga negara Indonesia, tapi disisi lain membersihkan nama Indonesia yang

sering tercemar oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur.

Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar

belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil

dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi

setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.

B. Saran

Kelebihan :

Habibie berusaha mendapatkan dukungan internasional melalui beragam

cara. Diantaranya, pemerintahan Habibie menghasilkan dua Undang-

Undang (UU) yang berkaitan dengan perlindungan atas hak asasi manusia.

Pemerintahan Habibie berhasil mendorong ratifikasi empat konvensi

internasional dalam masalah hak-hak pekerja.

11

Page 12: Pemerintahan Habibie

Habibie berhasil mendapat kepercayaan dari IMF dan Bank Dunia yang

kemudian memutuskan untuk mencairkan program bantuan untuk

mengatasi krisis ekonomi sebesar 43 milyar dolar dan bahkan menawarkan

tambahan bantuan sebesar 14 milyar dolar.

Pembentukan KOMNAS PEREMPUAN

Berhasil melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan yang

transparan dan dialogis.

Menghapus egosentisme sekotral antarmenteri

Kelemahan :

Habibie mengeluarkan kebijakan yang jauh lebih radikal dengan

menyatakan bahwa Indonesia akan memberi opsi referendum untuk

mencapai solusi final atas masalah Timor Timur. Hal ini pula lah yang

menyebabkan pidato pertanggung jawabannya ditolak oleh MPR

Ketidakmampuannya bersikap sebagai seorang negarawan, sehingga ia

tampak kurang berwibawa dan kurang tegas. 

12