pemerintah provinsi jawa timur -...

21
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2018 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sungai, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sungai; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sungai (Lemaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 Nomor 12 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 68; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI. Pasal 1

Upload: dangtu

Post on 20-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

GUBERNUR JAWA TIMURPERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR

NOMOR 37 TAHUN 2018TENTANG

PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMURNOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 Peraturan DaerahProvinsi Jawa Timur Nomor 18 Tahun 2016 tentang PengelolaanSungai, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang PeraturanPelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 18Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sungai;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang PembentukanPropinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan NegaraTahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan dalamUndang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan PeraturanPeraturan Negara Tahun 1950);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 18 Tahun 2016tentang Pengelolaan Sungai (Lemaran Daerah Provinsi Jawa TimurTahun 2016 Nomor 12 Seri D, Tambahan Lembaran DaerahProvinsi Jawa Timur Nomor 68;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERATURAN PELAKSANAANPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN2016 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI.

Pasal 1

Page 2: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 2 -

Pasal 1

Peraturan Gubernur ini merupakan pedoman untuk menjadiarahan bagi Perangkat Daerah dan instansi yang terkait denganpengelolaan sungai atau bagi para fasilitator/pendampingmasyarakat yang memiliki keahlian dalam bidang teknis dankelembagaan dalam melakukan upaya pengelolaan sungai denganpendekatan yang berbasis masyarakat.

Pasal 2

Peraturan Gubernur ini ditujukan diberlakukan peraturan iniadalah untuk mengoptimalkan peran masyarakat dalampengelolaan sungai dengan pola pendampingan dan fasilitasi olehPemerintah Daerah dan instansi yang terkait dengan pengelolaansungai.

Pasal 3

Pedoman Peran Masyarakat dalam kegiatan Pengelolaan Sungaisebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi :a. ketentuan pengelolaan sungai dan prinsip - prinsip pengelolaan

sungai;b. tata cara peningkatan peran masyarakat;c. kelembagaan pengelolaan sungai; dand. pembiayaan.

Pasal 4

Peran masyarakat dalam kegiatan pengelolaan sungai sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 dilakukan melalui :a. identifikasi potensi wilayah;b. pemetaan social;c. penyusunan perencanaan partisipatif;d. konservasi sungai;e. pendayagunaan sungai; danf. pengendalian daya rusak air.

Pasal 5

Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Kegiatan Pengelolaan Sungaisebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 6

Page 3: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 3 -

Pasal 6

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam BeritaDaerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabayapada tanggal 26 Juni 2018

GUBERNUR JAWA TIMUR

Dr. H. SOEKARWO

Page 4: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan
Page 5: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

LAMPIRANPERATURAN GUBERNUR JAWA TIMURNOMOR TAHUN 2018TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURANDAERAH PROVINSI JAWA TIMURNOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAANSUNGAI

1. Ruang lingkupPeraturan Gubernur ini menetapkan normatif pengelolaansungai melalui pendampingan masyarakat. Pada dasarnyapengelolaan sungai dilaksanakan oleh organisasi perangkatdaerah dan instansi terkait pengelolaan sungai sebagai fasilitatorbekerjasama dengan masyarakat setempat melalui kegiatanpendampingan.Lingkup pengelolaan sungai dalam peraturan ini menguraikankegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka perencanaan,pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.

2. Istilah dan definisiIstilah dan definisi yang berkaitan dengan peraturan ini adalahsebagai berikut :2.1. fasilitator

Dinas/instansi yang berwenang di tingkat Kabupaten/Kota,Provinsi atau Pusat yang membidangi sumberdaya air danmemfasilitasi penyediaan program dan pendanaan untukpengelolaan sungai.

2.2. kelompok masyarakat peduli sungaikelompok anggota masyarakat yang memiliki ikatan daninteraksi sosial yang kuat terhadap pengelolaan sungai baikberdasarkan domisili, pekerjaan ataupun primordial.

2.3. partisipatifperan masyarakat atau kelompok masyarakat dalam setiaptahapan kegiatan sejak perencanaan, pelaksanaan,pengawasan dan pemeliharaan, pemantauan dan evaluasiserta pemanfaatan hasil termasuk pembiayaan. Tingkatanpartisipasi masyarakat dibagi ke dalam 4 tingkatan, yaitutidak terlibat, berpartisipasi, bermitra dan sebagai pelakuutama.

2.4. pemberdayaan

Page 6: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 2 -

2.4. pemberdayaan masyarakat peduli sungaiupaya menguatkan (strengthening) dan memampukan(empowering) masyarakat dalam rangka memandirikan danmenempatkan, mendudukkan masyarakat sebagai pelakuutama pengelolaan sungai baik sebagai perencana,pelaksana maupun pengendali kegiatan pengelolaan sungai.

2.5. pendampingan masyarakat peduli sungaisuatu strategi yang sangat menentukan keberhasilanprogram pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sungai,yang dilakukan oleh seorang yang ahli dalam mendampingisetiap tahapan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

2.6. penguatan kelembagaan masyarakat peduli sungaiupaya peningkatan status kelompok/kelembagaanmasyarakat peduli sungai berbasis demokratis sehinggasecara teknis, organisatoris dan keuangan mampumengelola kelembagaan secara berkelanjutan.

2.7. peran masyarakat dalam pengelolaan sungaitugas, hak, kewajiban dan tanggungjawab yang melekatpada masyarakat atas statusnya sebagai pelaku utamadalam upaya pengelolaan sungai.

2.8. perencanaan partisipatifpelibatan masyarakat untuk mengorganisasikan diri dalampembuatan perencanaan dan tindakan kolektif untukmemecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan sesuaidengan kemampuan dan sumberdaya yang tersedia.

2.9. konservasi sungaiupaya memelihara keberadaan serta keberlanjutankeadaan, sifat, dan fungsi sungai agar senantiasa tersediadalam kuantitas dan kualitas yang memadai untukmemenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktusekarang maupun yang akan datang.

2.10. pendayagunaan sungaiupaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan,pengembangan, dan pengusahaan sungai secara optimalagar berhasil guna dan berdaya guna.

2.11. pengendalian daya rusak airupaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkankerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh dayarusak air.

2.12. perencanaan

Page 7: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 3 -

2.12. perencanaansuatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan yangakan dilakukan secara terkoordinasi dan terarah dalamrangka mencapai tujuan pengelolaan sungai.

2.13. sungaialur atau wadah air alami dan/atau buatan berupajaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai darihulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri olehgaris sempadan.

2.14. dataran banjirdataran di sepanjang kiri dan/atau kanan sungai yangtergenang air pada saat banjir.

2.15. bantaran sungairuang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelahdalam yang terletak di kiri dan/atau kanan palung sungai.

2.16. garis sempadangaris maya di kiri dan kanan palung sungai yangditetapkan sebagai batas perlindungan sungai.

2.17. masyarakatseluruh rakyat Indonesia, baik sebagai orangperseorangan, kelompok orang, masyarakat adat, badanusaha, maupun yang berhimpun dalam suatu lembagaatau organisasi kemasyarakatan.

3. Permasalahan sungaipermasalahan yang terjadi di sungai dan membawa dampaknegatif bagi masyarakat adalah berupa banjir, pencemaran danpendangkalan/ sedimentasi.3.1. Banjir luapan sungai

Banjir yang terjadi karena aliran sungai memiliki debit diatas normal sehingga air sungai melimpah keluar daripalung sungai.

3.2. Pencemaran sungaiPencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yangdisebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk,limbah peternakan, limbah pertanian dan aktifitas lainberupa bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalamair serta gangguan kimia dan fisika yang dapatmengganggu kesehatan manusia.

3.3. Pendangkalan

Page 8: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 4 -

3.3. Pendangkalan atau sedimentasiPendangkalan sungai dapat terjadi karena adanyapengendapan partikel padatan yang terbawa oleh arussungai, partikel ini biasanya berupa partikel tanah sebagaiakibat dari erosi yang berlebihan di daerah hulu sungai.Air hujan akan membawa dan menggerus tanah subur dipermukaan dan melarutkannya yang kemudian akanterbawa ke sungai. Hasil partikel yang terbawa inibiasanya akan berupa lumpur tanah dan kemudiantersedimentasi di dasar sungai.

4. lingkup pengelolaan sungaiLingkup pengelolaan sungai dalam kegiatan peran masyarakatsecara umum terbagi dalam kegiatan fisik dan non fisik, namununtuk kegiatan fisik terbatas hanya pada bangunan fisik sipilteknis dengan teknologi sederhana, padat karya, dan tidakmemerlukan perhitungan teknis.Pengelolaan sungai dalam hal ini termasuk di antaranya:4.1. Konservasi sungai

Konservasi sungai dilakukan melalui kegiatan:a. perlindungan sungai, yang kegiatannya dapat berupa

kegiatan fisik sipil teknis, kegiatan vegetasi dankegiatan non fisik;

b. pencegahan pencemaran air sungai, berupa kegiatanpelarangan pembuangan sampah ke sungai,pemantauan kualitas air pada sungai, danpengawasan air limbah yang masuk ke sungai.

4.2. Pendayagunaan sungaiPendayagunaan sungai termasuk diantaranya :a. pemanfaatan air sungai;b. pemanfaatan daya air sungai; danc. pemanfaatan sempadan sungai.

4.3. Pengendalian daya rusak airPengendalian daya rusak air dilakukan melalui kegiatan:a. pengurangan resiko banjir/ mitigasi banjir;b. pembangunan prasarana pengendali banjir;c. pembangunan prasarana pengendali aliran

permukaan; dand. pengawasan dataran banjir.

5. Ketentuan

Page 9: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 5 -

5. Ketentuan peningkatan peran masyarakatDalam upaya peningkatan peran masyarakat, pemerintahdaerah atau pemerintah pusat sesuai dengan kewenangannyaharus memperhatikan ketentuan sebagai berikut :5.1. Ketentuan umum

a. peningkatan peran masyarakat bertujuan untukmemampukan masyarakat dalam memahamipermasalahan dan mencari solusi secara aktif danmandiri;

b. pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif karenamasyarakat lebih mengetahui permasalahan, kebutuhandan potensi yang dimiliki wilayahnya;

c. prinsip-prinsip bottom-up planning harus menjadiprioritas agar solusi yang dirumuskan bersamamasyarakat dapat menjawab permasalahan yangdimaksud;

d. kegiatan pengelolaan sungai harus mengoptimalkanpotensi lembaga-lembaga yang sudah ada dalammasyarakat, seperti Kelompok Masyarakat Peduli Sungai,Karang Taruna, dll;

e. dalam pelaksanaan pengelolaan sungai harus melibatkankreativitas dan kerjasama masyarakat ataupunkelompok-kelompok dalam masyarakat yang dimaksud;

f. posisi pemerintah dalam pelaksanaan program adalahsebagai fasilitator;

g. peran perguruan tinggi, LSM, tokoh masyarakat dantokoh agama perlu dilibatkan dalam kegiatan sebagaiPendamping;

h. pengawasan sosial dilakukan oleh anggota masyarakatitu sendiri agar manfaat dan hasil kegiatan lebih efisiendan efektif;

i. kegiatan yang dilakukan dalam upaya pengelolaan sungaimeskipun dapat berupa kegiatan fisik namun bukanmenjadi orientasi utama, tetapi lebih menekankan padakegiatan peningkatan peran masyarakat;

j. perlu dukungan kuat dari tokoh masyarakat, RukunTetangga, Rukun Warga, lurah, camat, pemkab/kota agarpelaksanaan program berjalan lebih mantap.

5.2 Ketentuan

Page 10: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 6 -

5.2 Ketentuan khususa. masyarakat dan/atau kelompok masyarakat yang tinggal di

sekitar sungai sebagai pelaku utama kegiatan pengelolaansungai;

b. wilayah yang menjadi cakupan kegiatan pengelolaan sungaiadalah lingkup desa, kecamatan atau kabupaten;

c. program pemerintah dilakukan secara swakelola olehkelompok masyarakat setempat;

d. pemerintah sebagai fasilitator menunjuk pendamping yangmemiliki keahlian teknis dan non-teknis;

e. pendampingan harus dilakukan dari tahap perencanaan,pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan dan pemanfaatanhingga menghasilkan kesepakatan dengan persetujuanpemerintah daerah atau tidak melanggar peraturanpemerintah daerah;

f. kesepakatan yang diambil tidak selalu berupa bangunanfisik, namun disesuaikan dengan permasalahan yang terjadidi lokasi kegiatan;

g. pemantauan dan evaluasi kegiatan oleh pemerintah bersamamasyarakat harus dilakukan minimal satu bulan sekali.

6. Prinsip-prinsip pendekatan peran masyarakat dalampengelolaan sungai.Dalam upaya pengelolaan sungai, digunakan pendekatansebagai berikut :6.1. Berbasis masyarakat

a. pengelolaan sungai dilakukan secara partisipatif denganmelibatkan dan menempatkan masyarakat sebagaipelaku utama dalam pengelolaan sungai;

b. keterlibatan masyarakat meliputi pengambilankeputusan dan pelaksanaan kegiatan pada tahapperencanaan, pelaksanaan, pengawasan danpemanfaatan.

6.2. Berbasis sumberdaya lokala. kegiatan pengelolaan sungai mengutamakan

pemanfaatan sumberdaya lokal yang tersedia;b. sumberdaya lokal yang dimaksud meliputi: sumberdaya

manusia, kelembagaan masyarakat, material ataubahan lokal dan kearifan lokal yang ada;

c. dengan memanfaatkan sumberdaya lokal terjadi prosespemberdayaan terhadap potensi lokal secaraberkelanjutan.

6.3 Berbasis

Page 11: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 7 -

6.3 Berbasis kondisi sosial, budaya, ekonomi dan teknologilokala. kegiatan pengelolaan sungai mempertimbangkan aspek

sosial budaya, ekonomi masyarakat, serta teknologilokal;

b. pendekatan ini dilakukan secara terpadu dan sinergissehingga dapat tercapai hasil guna dan daya guna yanglebih optimal.

6.4. Berbasis lingkungana. kegiatan pengelolaan sungai harus memperhatikan

aspek lingkungan;b. aspek lingkungan meliputi : keterbatasan sumber daya

alam, pencemaran lingkungan, pengelolaan lingkunganhidup, serta kelestarian lingkungan.

6.5. Berbasis kemitraana. kegiatan pengelolaan sungai harus mengutamakan

hubungan kemitraan yang setara antara kelompokmasyarakat peduli sungai dan pemerintahkabupaten/kota, provinsi atau pemerintah sesuaidengan kewenangannya;

b. kegiatan pengelolaan sungai dapat juga dilakukandengan pihak lain yang diatur secara transparan danbertanggung jawab melalui kerjasama pelaksanaan(KSP).

6.6. Berbasis pemberdayaana. kegiatan pengelolaan sungai diupayakan seoptimal

mungkin melibatkan dan menyerap tenaga masyarakatlokal;

b. hal ini sekaligus juga sebagai salah satu bentukkontribusi masyarakat dalam upaya pengelolaan sungai.Selain pendekatan di atas, pihak swasta perludilibatkan dalam upaya pengelolaan sungai, sebagaisalah satu bentuk tanggung jawab sosial (corporatesocial responsibility).

7. Tata cara peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaansungai dilakukan melalui tahapan :a. identifikasi potensi wilayah;b. pemetaan social;c. penyusunan perencanaan partisipatif;

d. pelaksanaan

Page 12: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 8 -

d. pelaksanaan kegiatan dapat berupa konservasi sungai,pendayagunaan sungai, dan/ atau pengendalian daya rusakair;

e. pemantauan dan evaluasi.7.1 Identifikasi potensi wilayah

Fasilitator bersama masyarakat melaksanakan identifikasipotensi wilayah melalui observasi dan penggalian informasidi lokasi desa/kawasan pantai untuk mencatat :a. tingkat kepadatan permukiman penduduk di pinggir

sungai;b. kondisi vegetasi yang ada di riparian zone;c. kondisi prasarana dan sarana umum, seperti jalan,

jembatan, MCK, dll;d. potensi dan nilai kawasan sebagai kawasan wisata,

budidaya, dll;e. penyebab kerusakan sarana dan prasarana sungai;f. lokasi sarana dan prasarana sungai yang mengalami

kerusakan;g. perbaikan sarana dan prasarana yang telah

dilaksanakan;h. data hidrologi (data hujan dan data debit.

7.2. Pemetaan sosialFasilitator dibantu pendamping bersama masyarakatmelaksanakan pemetaan sosial untuk mengetahui secararinci data sebagai berikut:a. potensi sumberdaya lokal (bahan bangunan, hubungan

kerjasama/tingkat partisipasi warga, sistem kekerabatanantar warga, dll;

b. kelembagaan masyarakat (Kelompok Masyarakat PeduliSungai, Rukun Tetangga, Rukun Warga, PKK, KarangTaruna yang ada di lokasi kegiatan;

c. hubungan kemitraan dan kerjasama antara masyarakatdan/atau kelompok masyarakat dengan lembaga diatasnya, baik pemerintah maupun non-pemerintah.

7.3. Perencanaan partisipatifFasilitator dibantu pendamping bersama masyarakatmenyusun perencanaan partisipatif dengan melakukanrembug masyarakat untuk menentukan :a. perencanaan partisipatif yang sesuai kebutuhan

masyarakat;

b. rencana

Page 13: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 9 -

b. rencana anggaran biaya;c. jenis kontribusi masyarakat yang dapat berupa: waktu,

tenaga, konsumsi, peralatan, dan lain lain;d. jadwal pelaksanaan kegiatan;e. pembentukan, penguatan KMPS sebagai

penanggungjawab kegiatan.7.4. Konservasi sungai

a. Pemerintah provinsi sesuai dengan kewenanganmelaksanakan konservasi sungai;

b. Dinas provinsi yang membidangi pengelolaan sungaibersama masyarakat melakukan kegiatan konservasisungai;

c. Dinas provinsi sebagai fasilitator dibantu pendampingmelakukan identifikasi potensi wilayah dan pemetaansosial;

d. Fasilitator dibantu pendamping menyusun rencana danmelaksanakan konservasi sungai secara partisipatif;

e. Pendamping bersama masyarakat melaksanakan :1) dialog dan sosialisasi tentang pentingnya konservasi

sungai,2) pemasangan papan larangan,3) program pemberdayaan masyarakat sekitar sungai.

7.5. Pendayagunaan sungaia. Pemerintah provinsi sesuai dengan kewenangan

melaksanakan pendayagunaan sungai;b. Dinas provinsi yang membidangi pengelolaan sungai

bersama masyarakat melakukan kegiatanpendayagunaan sungai;

c. Dinas provinsi sebagai fasilitator dibantu pendampingmelakukan identifikasi potensi wilayah dan pemetaansosial;

d. Fasilitator dibantu pendamping menyusun rencana danmelaksanakan pendayagunaan sungai secara partisipatif;

e. Pendamping bersama masyarakat melaksanakan :1) dialog dan sosialisasi tentang pendayagunaan sungai.2) pemasangan papan larangan,.3) program pemberdayaan masyarakat sekitar sungai.

7.6. Pengendalian daya rusak air.a. Pemerintah provinsi sesuai dengan kewenangan

melaksanakan pengendalian daya rusak air;

b. Dinas

Page 14: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 10 -

b. Dinas provinsi yang membidangi pengelolaan sungaibersama masyarakat melakukan kegiatan pengendaliandaya rusak air;

c. Dinas provinsi sebagai fasilitator dibantu pendampingmelakukan identifikasi potensi wilayah dan pemetaansocial terkait pengendalian daya rusak air;

d. Fasilitator dibantu pendamping menyusun rencana danmelaksanakan pengendalian daya rusak air secarapartisipatif;

e. Pendamping bersama masyarakat melaksanakan :1) dialog dan sosialisasi tentang pentingnya

pengendalian daya rusak air.2) pemasangan papan larangan.3) program pemberdayaan masyarakat sekitar sungai.

7.7. Pemantauan dan evaluasia. Pemerintah provinsi sebagai fasilitator bersama kelompok

masyarakat peduli sungai melaksanakan pemantauandan evaluasi kegiatan pengelolaan sungai meliputi:1) Pengamatan terhadap kerusakan/kondisi sungai.2) Pengamatan terhadap kondisi dan fungsi sarana dan

prasarana sungai yang sudah dibangun.3) kepedulian masyarakat dalam kegiatan pengelolaan

sungai.b. Fasilitator dibantu pendamping bersama KMPS

melaksanakan pemantauan pada kegiatan pencegahan,pemulihan dan pemeliharaan;

c. Fasilitator dibantu pendamping bersama KMPSmelaksanakan evaluasi pada setiap akhir lingkupkegiatan pengelolaan sungai;

d. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi dipersiapkanoleh pendamping dan disampaikan secara berkala kepadapemerintah provinsi sehingga dapat dilakukan tindakankorektif untuk perbaikan dan optimalisasi kegiatanpengelolaan sungai lebih lanjut.

8. Kelembagaan dalam pengelolaan sungai8.1. Fasilitator

a. Peran fasilitator1) Menjelaskan kepada kelompok masyarakat

maksud, tujuan dan program melalui forumsosialisasi.

(2) Memfasilitasi

Page 15: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 11 -

2) Memfasilitasi kelompok masyarakat dalammelaksanakan penelusuran partisipatif kondisisungai, menyiapkan dan melaksanakanperencanaan awal.

3) Memformulasikan aspirasi atau keinginankelompok masyarakat ke dalam perencanaan awal,rencana kerja, desain dan anggaran biaya.

4) Melibatkan ahli sipil dalam membantu fasilitatoruntuk menjelaskan kepada masyarakat tentangkarakteristik dan permasalahan sungai danalternatif solusi-solusi teknis nya.

5) Menunjuk pendamping yang bertugas melakukanpendampingan kepada kelompok masyarakat.

6) Dibantu pendamping, melaksanakan fasilitasikepada kelompok masyarakat dalam melaksanakanpengelolaan sungai.

7) Mengawasi pelaksanaan pengelolaan sungai sesuaidengan rencana kerja, disain dan anggaran biayayang tersedia.

b. Tanggung jawab fasilitator1) Bertanggung jawab memfasilitasi pengelolaan

sungai agar dapat dimanfaatkan dan dilaksanakanoleh kelompok masyarakat dalam usahameningkatkan ekonomi.

2) Bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatanpengelolaan sungai antara kelompok masyarakatdengan pihak lain yang terkait.

3) Bertanggung jawab memfasilitasi berbagaikegiatan pelaksanaan pengelolaan sungai termasukpembiayaannya.

4) Bertanggung jawab atas kebijakan operasional dilapangan dalam pelaksanaan penerapanpengelolaan sungai.

8.2. Pendampinga. Peran pendamping

1) melakukan identifikasi dan analisis permasalahanpengelolaan sungai bersama kelompok masyarakat.

2) Melaksanakan survai pengelolaan sungai bersamakelompok masyarakat.

(3) Membuat

Page 16: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 12 -

3) Membuat rancangan menyeluruh pengelolaansungai dan menentukan jenis kebutuhan saranadan prasarana sungai.

4) Menghitung kebutuhan biaya untuk pengelolaansungai di wilayahnya yang akan dilaksanakanbersama kelompok masyarakat.

5) Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan pengelolaansungai bersama kelompok masyarakat.

6) Menginventarisasi tenaga terampil yang ada dikelompok masyarakat.

7) Mendampingi dan memberi advis teknik kepadakelompok masyarakat dalam melaksanakanpengelolaan pantai.

8) Membantu kelompok masyarakat denganpembuatan rencana kegiatan pengelolaan sungai.

9) Melatih kelompok masyarakat dalammelaksanakan survai untuk pemantauan danevaluasi pengelolaan sungai.

b. Tanggung jawab pendamping1) Bertanggung jawab secara teknis atas

penyelenggaraan dan pelaksanaan pengelolaansungai.

2) Bertanggung jawab atas peningkatan kinerjakelompok masyarakat dalam melakukanpengelolaan sungai.

3) Bertanggung jawab atas pelaksanaaan koordinasidengan fasilitator dan kelompok masyarakat.

4) Bertanggung jawab mendampingi kelompokmasyarakat dalam pelaksanaan pengelolaansungai.

8.3. Kelompok masyarakat peduli sungaia. Peran kelompok masyarakat peduli sungai

1) Melakukan identifikasi dan analisis permasalahanpengelolaan sungai bersama pendamping.

2) Melaksanakan survai pengelolaan sungai bersamapendamping.

3) Membuat rancangan menyeluruh pengelolaansungai bersama pendamping.

4) Membuat rencana kegiatan peran serta pengelolaansungai bersama pendamping.

5) Menghitung

Page 17: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 13 -

5) Menghitung kebutuhan biaya untuk peran sertakegiatan pengelolaan sungai di wilayahnya yangakan dilaksanakan bersama pendamping.

b. Tanggung jawab kelompok masyarakat peduli sungai1) Kelompok masyarakat bertanggung jawab

melaksanakan pengelolaan sungai untukmewujudkan kemandirian kelompok.

2) Kelompok masyarakat bertanggung jawab untukmemelihara sarana dan prasarana sungai yangada.

9. Kelembagaan masyarakat peduli sungaiKelembagaan masyarakat yang dimaksud merupakan kelompokmasyarakat peduli sungai dengan anggota yang berasal darimasyarakat sekitar sungai atau dari luar lingkungan sekitarsungai.9.1. Struktur organisasi kelompok masyarakat peduli sungai

a. Pembentukan/penguatan kelompok masyarakat pedulisungai diperlukan untuk menjaga keberlanjutan kegiatanpengelolaan sungai, sekurang-kurangnya memilikipenasehat, ketua, bendahara, sekretaris dan ketua reguatau dengan nama lain.

b. Tugas dan tanggungjawab kelompok masyarakat pedulisungai selama pelaksanaan kegiatan antara lain:1) Penasehat

- memberikan dukungan dan pengawasan terhadappelaksana kegiatan serta memberikan saran danmasukan kepada pengurus kelompok masyarakatpeduli sungai.

2) Ketua

Page 18: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 14 -

2) Ketua- bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan para pengurus besertaanggota kelompok masyarakat peduli sungai.

- setelah pelaksanaan pengelolaan sungai selesai,bersama pendamping melakukan pemantauandan evaluasi hasil kegiatan.

3) Sekretaris- mengelola keanggotaan kelompok masyarakat

peduli sungai.- mengurus tata persuratan yang berhubungan

dengan pelaksanaan kegiatan.4) Bendahara

- mengumpulkan iuran dari anggota dan sumbanganyang sah menurut hukum.

- mengelola keuangan kelompok masyarakat pedulisungai.

5) Ketua Regu- bersama anggota, melaksanakan seluruh tahapan

kegiatan sesuai kesepakatan yang telah dicapaikelompok masyarakat peduli sungai.

6) Anggota- melaksanakan seluruh tahapan kegiatan sesuai

kesepakatan yang telah dicapai kelompokmasyarakat peduli sungai.

9.2. Peran kelompok masyarakat peduli sungai dan pemerintaha. para pelaku kegiatan dibagi menjadi 4 (empat) pelaku

kegiatan, yaitu kelompok masyarakat peduli sungai, kepaladesa/lurah dan camat, dinas (fasilitator) dan pendamping;

b. peran masing-masing pelaku ditunjukan pada Tabel 1berikut;

Tabel 1 - peran kelompok masyarakat peduli sungai dan pemerintahdalam upaya pengelolaan sungai

No Pelaku Kegiatan Peran dalam pengelolaan sungai1 kelompok masyarakat

peduli sungaiPelaku utama dalam setiap tahapanpengelolaan sungai

2 Kepala desa/ camat Penasehat kegiatan di tingkat desa/kecamatan

3 Dinas Penasetat kegiatan4 Pendamping Penasehat KMPS di lapangan (baik teknis

maupun non teknis)

c. bentuk

Page 19: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 15 -

c. bentuk partisipasi dalam pendampingan masyarakat inimerupakan kontribusi masyarakat yang diberikan secaraswadaya dalam bentuk materi dan non-materi;

d. Bentuk kontribusi non-materi meliputi : pemikiran, waktu,kerjasama, tenaga, konsumsi, peralatan sederhana, dankontribusi lain yang bersumber dari masyarakat;

e. Untuk melaksanakan pendampingan masyarakat,dirumuskan komponen model yang terdiri dari : bentukperan masyarakat, peran pelaku pembangunan,kelembagaan komunitas dan mekanisme pendampingan.

Komponen model pendampingan masyarakat dalam pengelolaan sungaidirumuskan pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2 - Komponen model pendampingan masyarakat

No. Komponen model Keterangan1 Bentuk peran

masyarakatMateri (konsumsi dan peralatan sederhana)dan Non-materi (pemikiran, waktu, kerjasamadan tenaga)

2 Peran pelakupembangunan

Pokmas, Kepala Desa/Lurah dan Camat,Dinas Pekerjaan Umum dan Pendamping/Fasilitator. Masing-masing berperan sesuaidengan kemampuan dan kewenangan.

3 Kelembagaankomunitas

Struktur organisasi Pokmas terdiri dari :Penasehat, Ketua, Sekretaris, Bendahara,Ketua Regu dan Anggota

4 Mekanismependampingan

Pendamping mengalihkan keahlian dankemampuan yang dimiliki kepada Pokmasagar pasca pelaksanaan kegiatan masyarakatmenjadi mampu dan mandiri.Pendampingan yang dilakukan meliputi :- Pendampingan Teknis- Pendampingan Non-teknis

10. Pembiayaan

Page 20: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 16 -

10. Pembiayaan

10.1. Sumber-sumber pembiayaan

Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan peran masyarakat

dalam pengelolaan sungai ini dapat diperoleh melalui:

a. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN);

b. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi;

c. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten/Kota; dan

d. sumber lain, yaitu secara swadaya dari masyarakat

nelayan, bantuan luar negeri dan sumber dana lain yang

sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan yang berlaku.

10.2. Prinsip penyediaan dana

Penyediaan dana dari pemerintah yang diperlukan bagi

pelaksanaan pengelolaan sungai ini didasarkan pada prinsip-

prinsip sebagai berikut :

a. kelompok masyarakat peduli sungai diharuskan

memberikan kontribusi dana yang berasal dari iuran

anggota, adapun besarannya sesuai dengan hasil

kesepakatan/rembug;

b. pembiayaan pengelolaan sungai menjadi kewajiban

pemerintah, sedangkan masyarakat dapat berperan

untuk memberikan kontribusi;

c. pemberian bantuan dana dari pemerintah daerah atau

pemerintah kepada masyarakat didasarkan pada

kemampuan kelompok masyarakat peduli sungai dengan

memperhatikan prinsip kemandirian;

d. pengelolaan dana dilaksanakan secara transparan dan

akuntabel;

e. pemanfaatan

Page 21: PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR - arsipjdih.jatimprov.go.idarsipjdih.jatimprov.go.id/.../PerGub...pengelolaan_sungai_2018_juklak.pdf · - 3 - 2.12. perencanaan suatu proses kegiatan

- 17 -

e. pemanfaatan dana mencakup perencanaan, pelaksanaan,

operasi dan pemeliharaan; dan

f. beban pembiayaan yang menjadi tanggung jawab masing-

masing (cost-sharing) diatur berdasarkan kesepakatan

antara Pemerintah, pemerintah daerah dan kelompok

masyarakat peduli sungai.

GUBERNUR JAWA TIMUR

Dr. H. SOEKARWO