pemerintah provinsi jawa tengah d i n a s s o s i a...

28
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH D I N A S S O S I A L Jl. Pahlawan No. 12 Telp. 8311729,8311843, Fax. 8450704 S E M A R A N G Website : http://dinsos.jatengprov.go.id Email: [email protected] Semarang, 23 Januari 2018 Nomor : Kepada Yth. : Lampiran : 3 (tiga) berkas Bapak Gubernur Jawa Tengah Perihal : LKjIP Dinsos Th. 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019 Up. Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Jateng Di Semarang Menindaklanjuti surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah nomor 060/19687 tanggal 30 Desember 2017 tentang Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019, bersama ini dengan hormat kami kirimkan dokumen LKjIP Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019 dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagaimana terlampir. Demikian untuk menjadikan maklum dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Drs. NUR HADI AMIYANTO, M.Ed Pembina Utama Madya NIP. 19590522 198603 1 009

Upload: dangdieu

Post on 23-Apr-2019

258 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

D I N A S S O S I A L Jl. Pahlawan No. 12 Telp. 8311729,8311843, Fax. 8450704

S E M A R A N G Website : http://dinsos.jatengprov.go.id Email: [email protected]

Semarang, 23 Januari 2018 Nomor

:

Kepada Yth. :

Lampiran : 3 (tiga) berkas Bapak Gubernur Jawa Tengah Perihal : LKjIP Dinsos Th. 2017,

Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019

Up. Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Jateng Di Semarang

Menindaklanjuti surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa

Tengah nomor 060/19687 tanggal 30 Desember 2017 tentang

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun

2019, bersama ini dengan hormat kami kirimkan dokumen LKjIP

Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja

Tahun 2019 dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagaimana

terlampir.

Demikian untuk menjadikan maklum dan atas

perhatiannya diucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

Drs. NUR HADI AMIYANTO, M.Ed

Pembina Utama Madya NIP. 19590522 198603 1 009

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

D I N A S S O S I A L Jl. Pahlawan No. 12 Telepone. 8311729,8311843, Fax. 8450704

S E M A R A N G 50241 Website : http://dinsos.jatengprov.go.id E-mail: [email protected]

NOTA DINAS

Kepada Yth. : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Dari : Sekretaris

Tanggal

Nomor

:

:

23 Januari 2018.

Perihal : LKjIP Dinsos Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan

Rencana Kinerja Tahun 2019.

Menindaklanjuti surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah

nomor 060/19687 tanggal 30 Desember 2017 tentang Penyusunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017, Perjanjian

Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019, bersama ini

dengan hormat Kami haturkan Surat pengantar kepada Gubernur

Jawa Tengah dan LKjIP Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun

2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019 dari Dinas Sosial Provinsi

Jawa Tengah sebagaimana dimaksud. Apabila Bapak berkenan mohon

Asmanan.

Demikian untuk menjadikan periksa dan mohon petunjuk.

Sekretaris

Yusadar Armunanto, SH, MH NIP. 19650404 199203 1 012

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Provinsi

Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, Pergub Jawa Tengah No 64 Tahun

2008 Tentang penjabaran Tupoksi, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial

Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan Gubernur Nomor 53 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor

111 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Tugas Pokok Dinas

Sosial Provinsi Jawa Tengah adalah melaksanakan urusan pemerintahan

daerah bidang sosial berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas

pembantuan yang bersifat lintas kabupaten/kota.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas

Sosial Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi:

a. Perumusan Kebijakan Teknis Bidang Sosial;

b. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum

Bidang Sosial;

c. Pembinaan dan Fasilitasi Bidang Sosial lingkup Provinsi dan

Kabupaten/Kota;

d. Pelaksanaan Tugas dibidang Pemberdayaan Sosial, Rehabilitasi

Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial serta Pengembangan

Kesejahteraan Sosial;

e. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Sosial;

f. Pelaksanaan Kesekretariatan Dinas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 2

Adapun Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh Sumber Daya

Manusia dengan perkembangan komposisi sebagai berikut :

Tabel 1.1 SDM Menurut Jabatan/Eselon/JFU

No Unit Kerja Eselon

II Eselon

III Eselon

IV JFU Total

1 2 3 4 6 7 8 1 Dinas Sosial Prov. Jateng 1 5 15 142 163

2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng

- 21 74 627 722

Total 885

Tabel 1.2

SDM Menurut Golongan

No Unit Kerja Pangkat/Golongan

Total IV III II I

1 2 3 4 6 7 8

1 Dinas Sosial Prov. Jateng 14 119 30 - 163

2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng

49 473 163 37 722

Total 885

Tabel 1.3

SDM Menurut Tingkat Pendidikan

No Unit Kerja Pendidikan

Total SD SLTP

SLTA/ SMK

SM (D.III)

S.1 (D.IV)

S.2

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Dinas Sosial Prov. Jateng

5 7 52 10 67 22 163

2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng

24 40 337 40 225 56 722

Total 885

Tabel 1.4

SDM Menurut jenis kelamin

No Unit Kerja Laki-laki Perempuan Total

1 1 2 5 6

1 Dinas Sosial Prov. Jateng 96 67 163

2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng

364 358 722

Total 885

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 3

Sedangkan untuk mendukung tupoksi tersebut Dinas Sosial

Provinsi Jawa Tengah memiliki sarana dan prasarana terdiri dari :

Tabel 1.5 Sarana dan Prasarana

No Nama Barang/Jenis Barang Merk/Type Jumlah

1 2 3 4

1 TANAH - 95 Bidang

2 PERALATAN MESIN -

Alat-alat Besar 59 Unit

Alat-alat Angkutan 356 Unit

Alat-alat Bengkel & Alat Ukur 508 Unit

Alat-alat Pertanian/Peternakan 12 Unit

Alat-alat Kantor & Rumah Tangga 27.112 Unit

Alat-alat Studio dan Komunikasi 271 Unit

Alat-alat Kedokteran 234 Unit

Alat-alat Laboratorium 43 Unit

3 GEDUNG DAN BANGUNAN -

Bangunan Gedung 758 Unit

Monumen 5 Unit

4 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN -

Jalan Jembatan 3 Unit

Bangunan Air/Irigasi 26 Unit

Instalasi 2 Unit

Jaringan 5 Unit

5 ASET TETAP LAINNYA -

Buku Perpustakaan 8.334 Buku

Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan

455 Buah

Jumlah 38.278

Selain itu dalam untuk mendukung kinerja terdapat Unit

Pelaksana Teknis yang melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial

secara langsung kepada masyarakat penerima manfaat/ PMKS, terdiri

dari:

Tabel 1.6

Daftar Nama Balai

NO BALAI (UPT) UNIT SASARAN

1 2 3 4

1 Balai Rehabilitasi Sosial PGOT “MARDI UTOMO” Semarang

Pengemis Gelandangan, Orang Terlantar (PGOT)

2 Balai Rehabilitasi Sosial Eks Eks Penyalahguna

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 4

PENYALAHGUNA NAPZA “MANDIRI” Semarang

NAPZA

Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia PUCANG GADING Semarang

Lanjut Usia Terlantar

3 Balai Persinggahan Sosial “MARGO WIDODO” Semarang

PMKS

4 Balai Rehabilitasi Sosial Anak “WIRA ADHI KARYA” Ungaran

Anak Putus Sekolah

Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “WENING WERDOYO” Ungaran

Lanjut Usia Terlantar

5 Balai Rehabilitasi Sosial Eks PSIKOTIK “NGUDI RAHAYU” Kendal

Eks Psikotik

Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik & Kronis “BINA SEJAHTERA” Kendal

Eks Psikotik & Eks Penderita Penyakit Kronis

6 Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia CEPIRING Kendal

Lanjut Usia Terlantar

Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “PAMARDI SIWI” Kendal

Anak Terlantar

7 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “KASIH MESRA” Demak

Anak Terlantar

Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “PAMARDI PUTRA” Demak

Anak Terlantar

8 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “HARAPAN BANGSA” Rembang

Anak Terlantar

Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “MARGO MUKTI” Rembang

Lanjut Usia Terlantar

9 Balai Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “PANGRUKTI MULYO” Rembang

Eks Psikotik

Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “PAMARDI KARYA” Blora

Eks Psikotik

10 Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra “PENDOWO” Kudus

Disabilitas Netra

Unit Rehabilitasi Sosial PGOT “MURIA JAYA” Kudus

PGOT

Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “SONO RUMEKSO” Grobogan

Eks Psikotik

11 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “SUNU NGESTITOMO” Jepara

Anak Terlantar

Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “WALUYOTOMO”

Eks Psikotik

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 5

Jepara

12 Balai Rehabilitasi Sosial “WANITA UTAMA” Surakarta

WTS

Unit Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra "BHAKTI CANDRASA" Surakarta

Disabilitas Netra

13 Balai Rehabilitasi Sosial Anak “TARUNA YODHA” Sukoharjo

Anak Putus Sekolah

Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “ESTITOMO” Wonogiri

Eks Psikotik

14 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “PAMARDI UTOMO” Boyolali

Anak Terlantar

Unit Rehabilitasi Sosial PGOT “HESTINING BUDI” Klaten

PGOT

15 Balai Rehabilitasi Sosial Anak “DHARMA PUTERA” Purworejo

Anak Putus Sekolah

Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “WILOSO WREDHO” Purworejo

Lanjut Usia Terlantar

Unit Rehabilitasi Sosial Disabilitas Rungu Wicara “WIRA KARYA TAMA” Purworejo

Disabilitas Rungu Wicara

16 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “WILOSO MUDA MUDI” Purworejo

Anak Terlantar

Unit Rehabilitasi Sosial PGOT “MARDIGUNO” Kebumen

PGOT

17 Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia “DEWANATA” Cilacap

Lanjut Usia Terlantar

Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “MARTANI” Cilacap

Eks Psikotik

18 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “BUDHI SAKTI” Banyumas

Anak Terlantar

Unit Rehabilitasi Sosial PGOT “PAMARDI RAHARJO” Banjarnegara

PGOT

19 Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Grahita Dan Ganda “RAHARJO” Sragen

Disabilitas Grahita & Ganda

20 Balai Rehabilitasi Sosial Anak Jalanan “KARTINI” Tawangmangu

Anak Jalanan

Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “PAMARDI SIWI” Sragen

Anak Terlantar

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 6

21 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “SUKO MULYO” Tegal

Anak Terlantar

Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia KLAMPOK Brebes

Lanjut Usia Terlantar

22 balai rehabilitasi sosial pgot dan eks psikotik “SAMEKTO KARTI” Pemalang

PGOT Dan Eks Psikotik

23 Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia “BISMA UPAKARA” Pemalang

Lanjut Usia Terlantar

Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “KARYA MANDIRI” Pemalang

Anak Terlantar ( 50 PM )

24 Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra “DISTRARASTRA” Pemalang

Disabilitas Netra

Unit Rehabilitasi Sosial Anak “PUTERA HARAPAN” Slawi

Anak Putus Sekolah

25 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “WORO WILOSO” Salatiga

Anak Terlantar

Unit Pelayanan Sosial Anak Balita “WILOSO TOMO” Salatiga

Anak Balita Terlantar

Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “TAMAN HARAPAN” Salatiga

Anak Terlantar

26 Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra “PENGANTHI” Temanggung

Disabilitas Netra

Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “MARDI YUWONO” Wonosobo

Anak Terlantar

27 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “KUMUDA PUTERA PUTERI” Magelang

Anak Terlantar

Sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 53 Tahun 2013.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa

Tengah dan UPT Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas,

membawahkan:

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 7

Sub Bagian Keuangan;

Sub Bagian Program.

Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala

Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Sekretaris.

c. Bidang Pemberdayaan Sosial yang dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahkan:

Seksi Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin dan Komunitas

Adat;

Seksi Pemberdayaan Sosial Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial;

Seksi Keperintisan dan Pelestarian Nilai-Nilai

Kepahlawanan.

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang.

d. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,

membawah-kan:

Seksi Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Anak dan

Lansia;

Seksi Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Penyandang

Cacat;

Seksi Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial

dan Korban Narkoba.

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 8

e. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial yang dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, membawahkan:

Seksi Penanggulangan Bencana Alam dan Sosial;

Seksi Bantuan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja

Migran;

Seksi Pengumpulan Uang dan Barang, Undian, dan Jaminan

Sosial.

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang.

f. Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial yang dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial,

membawahkan:

Seksi Kapasitas Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;

Seksi Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial;

Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial.

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang.

g. UPTD;

Masing-masing UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Terdapat 27 UPTD yaitu Balai Rehabilitasi Sosial, Balai

Pelayanan Sosial dan Balai Persinggahan Sosial yang tersebar

di Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh

seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 9

Struktur organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dapat

dilihat pada gambar bagan sebagai berikut:

B. FUNGSI STRATEGIS DINAS SOSIAL

Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Provinsi

Jawa Tengah, maka Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah secara umum

memiliki fungsi strategis yaitu : “Mewujudkan Kemandirian Kesejahteraan

Sosial PMKS Melalui Pemberdayaan PSKS Yang Profesional” dengan

melaksanakan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Pemberdayaan

Sosial, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dan Bantuan dan Jaminan

Sosial melalui lima misi yaitu Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan

jangkauan pelayanan rehabilitasi sosial Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS), Meningkatkan kualitas pemberdayaan

sosial keluarga dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),

Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelaksanaan

perlindungan dan jaminan sosial, Mengembangkan dan memperkuat

sistem penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Meningkatkan kualitas dan

kuantitas sumber daya untuk mendukung penyelenggaraan

kesejahteraan sosial.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 10

Secara singkat mandat yang dipertanggungjawabkan Dinas Sosial

Provinsi Jawa Tengah, yaitu :

1. Meningkatkan kesejahteraan sosial Anak dan Lanjut Usia Terlantar.

2. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial bagi Penyandang

Disabilitas (penyandang cacat).

3. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial Tuna Sosial dan eks Korban Narkoba.

4. Meningkatkan peran aktif PSKS dalam penanganan PMKS di

lingkungannya.

5. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial Keluarga Miskin dan

Komunitas Adat Terpencil (KAT).

6. Meningkatkan jiwa keperintisan, kesetiakawanan sosial, dan

pelestarian nilai-nilai kepahlawanan.

7. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan kesejahteraan sosial

Korban Bencana Alam dan Korban Bencana Sosial.

8. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan kesejahteraan sosial

Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Bermasalah.

9. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengumpulan uang dan

barang, undian dan jaminan sosial.

10. Meningkatkan kualitas sistem penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

11. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai stakeholder dalam

mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

12. Meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab sosial masyarakat

dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di lingkungannya.

13. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang

mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

14. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM)

untuk mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

15. Meningkatkan kualitas integrasi program dan penganggaran antar unit

kerja yang bermuara pada pencapaian target Renstra Dinas Sosial.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 11

C. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI OLEH DINAS SOSIAL

PROVINSI JAWA TENGAH

Permasalahan utama dalam penyelenggaraan kesejahteraan di

Jawa Tengah yang diidentifikasikan berpotensi menghambat pencapaian

target kinerja antara lain:

1. Kompleksitas permasalahan PMKS sebagai dampak kemajuan dan

pembangunan.

2. Tingginya mobilitas PMKS jalanan antar wilayah baik antar

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah maupun lintas Provinsi yang

berdampak pada kesulitan pendataan PMKS Jalanan.

3. Belum optimalnya kualitas Sumber Daya Manusia aparatur

penyelenggara kesejahteraan sosial, Sarana Prasarana serta

Program dan Kegiatan yang mendukung semakin berkualitasnya

pelayanan kesejahteraan.

4. Anggaran pembangunan kesejahteraan sosial belum dapat

mendukung penyenggaraan usaha kesejahteraan sosial yang

berkualitas bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

5. Penguatan kapasitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

(PSKS) belum simultan dengan penanganan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS).

6. Koordinasi dan kemitraan strategis antara Pemerintah Provinsi

dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendorong percepatan

penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

khususnya melalui alokasi APBD Kabupaten/Kota maupun

Stakeholders belum berjalan optimal dan belum adanya data yang

mendukung penanganan PMKS melalui Coorporate Social

Responbility (CSR) bidang kesejahteraan sosial oleh Dunia Usaha.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 12

BAB II

PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013 – 2018, adalah sebuah dokumen perencanaan lima

tahunan yang akan dijadikan acuan bagi perencanaan tahunan selama

kurun waktu Tahun 2013 – 2018.

Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah

bidang sosial berdasarkan azas Otonomi Daerah dan Tugas

Pembantuan yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu Renstra Dinas

Sosial Provinsi Jawa Tengah menjadi satu kesatuan dalam RPJMD

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

1. Visi dan Misi

Visi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah “MEWUJUDKAN

KEMANDIRIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PMKS MELALUI

PEMBERDAYAAN PSKS YANG PROFESIONAL”. Visi tersebut

mengandung maksud bahwa dalam 5 (lima) tahun kedepan

penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial diarahkan untuk

mewujudkan kemandirian PMKS melalui peningkatan kualitas dan

jangkauan layanan, termasuk melalui pemberdayaan dan penguatan

PSKS dengan berpedoman kepada 4 (empat) pilar pelayanan

kesejahteraan sosial yakni Jaminan Sosial, Rehabilitasi Sosial,

Pemberdayaan Sosial dan Perlindungan Sosial.

Visi tersebut selanjutnya dijabarkan kedalam 5 (lima) Misi

yakni:

a. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelayanan

rehabilitasi sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS);

b. Meningkatkan kualitas pemberdayaan sosial keluarga dan Potensi

Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 13

c. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelaksanaan

perlindungan dan jaminan sosial;

d. Mengembangkan dan memperkuat sistem penyelenggaraan

kesejahteraan sosial;

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya untuk

mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial

2. Tujuan

Pembentukan Visi dan misi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

tersebut dimaksudkan agar tercapai tujuan Pembangunan

Kesejahteraan Sosial di Jawa Tengah yakni sebagai berikut:

1. MISI 1 :

Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelayanan

rehabilitasi sosial PMKS;

TUJUAN: a. Meningkatkan kesejahteraan sosial Anak dan Lanjut Usia

Terlantar.

b. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial bagi

Penyandang Disabilitas (penyandang cacat).

c. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial Tuna Sosial dan eks Korban

Narkoba.

2. MISI 2 :

Meningkatkan kualitas pemberdayaan sosial keluarga miskin dan

keluarga serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);

TUJUAN: a. Meningkatkan peran aktif PSKS dalam penanganan PMKS di

lingkungannya.

b. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial Keluarga Miskin

dan Komunitas Adat Terpencil (KAT).

c. Meningkatkan jiwa keperintisan, kesetiakawanan sosial, dan

pelestarian nilai-nilai kepahlawanan.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 14

3. MISI 3 :

Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelaksanaan

perlindungan dan jaminan sosial;

TUJUAN : a. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan

kesejahteraan sosial Korban Bencana Alam dan Korban

Bencana Sosial.

b. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan

kesejahteraan sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja

Migran Bermasalah.

c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengumpulan uang

dan barang, undian dan jaminan sosial.

4. MISI 4 :

Mengembangkan dan memperkuat sistem penyelenggaraan

kesejahteraan sosial;

TUJUAN :

a. Meningkatkan kualitas sistem penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

b. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai stakeholder dalam

mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

c. Meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab sosial

masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di

lingkungannya.

5. MISI 5 :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya untuk

mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

TUJUAN : a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang

mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

(SDM) untuk mendukung penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 15

c. Meningkatkan kualitas integrasi program antar unit kerja eselon

III yang bermuara pada pencapaian target Renstra Dinas

Sosial.

3. Sasaran

Sasaran target kinerja Dinas Sosial 5 (lima) tahun kedepan

diarahkan pada penanganan 26 jenis PMKS sebanyak 173.355 jiwa

atau 3 % dari total populasi PMKS di Jawa Tengah, penguatan

kapasitas 12 jenis PSKS sebanyak 12.200 PSKS, serta peningkatan

sarana dan prasarana di 27 Balai Rehabilitasi Sosial, sebagaimana

tabel berikut:

Tabel 2.1 SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS SOSIAL

TAHUN 2013 – 2018

No Sasaran Indikator Sasaran

Target Kinerja Target Akhir

2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Penanganan PMKS

Jumlah PMKS yang mendapat kan penanganan

33.712 34.807 35.352 35.147 34.337 173.355

2. Pemberdayaan PSKS

Jumlah PSKS yang memperoleh penguatan Kapasitas dalam penanganan PMKS dan UKS

2.298 2.368 2.468 2.508 2.558 12.200

3. Peningkatan Kualitas Layanan Balai Rehabilitasi Sosial

Jumlah Balai Rehabilitasi Sosial milik Provinsi yang mendapat kan peningkatan sarana dan prasarana

10 12 12 12 12 58

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016

Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari

Gubernur Jawa Tengah kepada Kepala Dinas Sosial untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 16

kinerja, terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima dan pemberi amanah atas kinerja yang terukur berdasarkan tugas,

fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang

disepakati tidak dibatasi pada capaian output tetapi termasuk kinerja

outcome kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah

untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja

Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan

sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima

amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Sosial

pada Tahun 2016 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur

Jawa Tengah untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian

ini yang telah melaksanakan 13 program 614 kegiatan yang didukung oleh

APBD Prov Rp. 217.664.054.000,- (dua ratus tujuh belas miliar enam ratus

enam puluh empat juta lima puluh empat ribu rupiah)

Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara

Tujuan/sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur Tahun 2016,

secara lengkap tercantum pada tabel dibawah ini.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 17

Tabel 2.2 TUJUAN/SASARAN INDIKATOR DAN TARGET KINERJA

DINAS SOSIAL TAHUN 2016

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

Meningkatkan Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Menurunnya

Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

(PMKS)

Persentase

Penanganan PMKS

35.352 orang PMKS

(0,64 %)

Meningkatkan Peran serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam Penanganan PMKS

Meningkatnya Potensi

PSKS

Persentase Penguatan

Kapasitas PSKS

2.468 Orang PSKS

(5,23 %)

Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana Prasarana Balai Rehabilitasi Sosial

Meningkatnya kualitas

layanan rehabilitasi

sosial

Jumlah Balai

Rehabilitasi Sosial milik

Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah yang

Mendapatkan

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

12 Paket/unit

(23,08 %)

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 18

BAB III

AKUNTANBILITAS KINERJA TAHUN 2016

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata

cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi

pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres

kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya .

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada

perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran

sebagai berikut :

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Pada tahun 2016 , Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah telah

melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung

jawab sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Sosial Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2016 dan Rencana Strategis Dinas Sosial, meliputi

3 sasaran strategis, yaitu : (1) Penanganan PMKS, (2) Penguatan

Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS ) dan (3)

Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Rehabilitasi Sosial.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 19

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran, dimaksud maka

dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran

No Indikator Kerja Sat

uan

Real Th.

2015

Tahun 2016

Target

Akhir

Renstra

Th 2018

%

Capaian

Thd.

Target

Akhir

Renstra

Target Real

%

Capai

an

1. Persentase

Penanganan PMKS

% (34.807)

0,6319%

(35.352)

0,6418%

(35.352)

0,6418%

100 %

0,62%

103,22%

2. Persentase

penguatan kapasitas

Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial

(PSKS)

% (2.528)

5,35%

(2.468)

5,23%

(2.468)

5,23%

100 %

5,42%

96,49%

3 Jumlah Balai

Rehabilitasi Sosial

milik Pemerintah

Provinsi Jawa

Tengah yang

Mendapatkan

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Unit 12

(23,08%)

12

(23,08%)

12

(23,08%)

100 %

58

100%

34

58,62%

Persentase Capaian Sasaran Strategis 100 % 86,11

Secara umum capaian kinerja sebagian besar indikator tercapai

sebesar 100 % atau kategori Baik. Untuk indikator persentase

penanganan PMKS tercapai 100%, yakni sejumlah 35.352 orang dari

jumlah target 35.352 orang. Sementara itu untuk capaian indikator

Persentase penguatan kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

(PSKS) tercapai 100%, yakni sejumlah 2.468 orang dari jumlah target

2.468 orang, dan indikator Jumlah Balai Rehabilitasi Sosial milik

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 20

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang Mendapatkan Peningkatan

Sarana dan Prasarana tercapai 100,00%, yakni sejumlah 12 unit dari

jumlah target 12 unit.

Apabila dibandingkan dengan Tahun 2015, capaian kinerja

pada Tahun 2016, mengalami penurunan, dimana untuk tahun

2015 tercapai 106,75% sedangkan tahun 2016 rata-rata tercapai

100%. Untuk indikator persentase penanganan PMKS pada tahun 2015

tercapai 100% sama seperti tahun 2016 dengan capaian 100%.

Sementara itu untuk capaian indikator Persentase penguatan kapasitas

Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) pada tahun 2015 tercapai

106,75% sedangkan tahun 2016 tercapai 100%, dan indikator Jumlah

Balai Rehabilitasi Sosial milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang

Mendapatkan Peningkatan Sarana dan Prasarana pada tahun 2015

tercapai 100% sedangkan tahun 2016 tercapai 100,00%.

Capaian kinerja Tahun 2016 apabila dibandingkan dengan

target jangka menengah/target akhir Renstra yang telah ditetapkan

dalam perencanaan strategis Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

telah tercapai 86,11%. Untuk indikator persentase penanganan PMKS

tercapai 103,22%. Sementara itu untuk capaian indikator Persentase

penguatan kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) tercapai

96,49%, dan indikator Jumlah Balai Rehabilitasi Sosial milik Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah yang Mendapatkan Peningkatan Sarana dan

Prasarana tercapai 58,62%.

Anggaran pendukung pencapain sasaran strategis telah dialokasikan

sebesar Rp 93.881.250.000 terealisasi sebesar Rp. 91.386.593.357 (97,34 %)

dengan demikian terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 2,66 %

dari pagu anggaran yang ditetapkan

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 21

Program pendukung sasaran strategis antara lain :

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Sosial (PMKS) lainnya

2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

3. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana,

PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)

4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

5. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

6. Program Pendidikan Non Formal dan Informal

7. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan

Anak

8. Program Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender Dalam

Pembangunan.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran

strategis, antara lain :

1. Data kemiskinan yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) yang

nantinya dijadikan acuhan sebagai pelaksanaan pembangunan

kesejahteraan sosial masih belum akurat.

2. Masih tingginya PMKS jalanan membutuhkan dukungan maksimal dari

Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam sinergi dan kemitraan

penanganannya.

3. Peran PSKS dalam penanganan PMKS di wilayah masih perlu dorongan

dan dukungan terutama dukungan penguatan kapasitas dan mobilitas dari

APBD Kabupaten/Kota.

4. Penanganan PMKS di tingkat HULU (keluarga dan Masyarakat) belum

simultan dengan penanganan langsung (direct services) pada PMKS,

diperlukan haronisasi dan strategi pola penanganan yang komprehensip,

simultan dan berkelanjutan.

5. Daya tampung Balai Sosial milik Pemrintah Provinsi Jawa Tengah yang

terbatas belum ditindaklanjuti oleh pendirian Shelter penampungan/

persinggahan oleh Kabupaten/Kota.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 22

6. Pembangunan kesejahteraan sosial belum menjadi prioritas pembangunan

di Kabupaten/kota yang berdampak pada keberlanjutan program dan

kegiatan yang dilaksanakan tidak optimal.

Alternatif Solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala.

1) Perlu adanya verifikasi dan validasi data di lapangan terkait dengan

data kemiskinan.

2) Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, Urusan Sosial merupakan urusan wajib pemerintah yang

berkaitan dengan pelayanan dasar dan harus menjadi prioritas dalam

penyelenggaraan pemerintahan sehingga alokasi anggaran harus

berpihak pada upaya peningkatan kesejahteraan PMKS yang lebih

jelas dan terfokus.

3) Optimalisasi peran Lembaga Kesejahteraan Sosial dan kerjasama

yang efektif melalui Program Corporate Social Responbility (CSR) dan

Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahan (TJSLP) dalam

penanganan PMKS.

4) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi penyusunan dan

pelaksanaan Program Pembangunan Kesejahteraan Sosial Lintas

Wilayah, Lintas Instansi dan Lintas Sektoral.

B. Realisasi Anggaran.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah pada tahun anggaran 2016,

didukung dengan Anggaran sebesar Rp. 217.664.054.000,- (dua ratus

tujuh belas miliar enam ratus enam puluh empat juta lima puluh empat

ribu rupiah). Anggaran tersebut bersumber dari 100 % APBD Provinsi

Jawa Tengah dengan komposisi penggunaan sebagai berikut :

1. Belanja Tidak Langsung Rp. 123.782.804.000,-

2. Belanja Pegawai Rp. 16.243.959.000,-

3. Belanja Barang dan Jasa Rp. 73.330.691.000,-

4. Belanja Modal sebesar Rp. 4.306.600.000,-

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 23

Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam

mendukung pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Realisasi Anggaran

No Program Anggaran Realisasi %

Realisasi

1 2 3 4 5

1 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Sosial (PMKS) lainnya

Rp. 6.875.797.000,- Rp.6.818.712.000,-

99,16 %

2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Rp. 10.680.370.000,- Rp.6.623.277.000,-

62,01 %

3 Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)

Rp. 2.182.854.000,- Rp.2.127.763.000,-

97,47 %

4 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Rp. 6.555.581.000,- Rp.6.169.109.000,-

94,10 %

5 Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Rp. 1.500.000.000,- Rp.1.394.662.000,-

92,97 %

6 Program Pendidikan Non Formal dan Informal

Rp. 2.641.885.000,- Rp.2.640.198.000,-

99,93 %

7 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak

Rp. 1.104.635.000,- Rp.392.708.000,-

35,55 %

8 Program Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan

Rp. 259.999.000,- Rp.258.274.000,-

99,33 %

JUMLAH TOTAL Rp. 31.801.121.000,- Rp.26.424.703.000,- 85,07 %

Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2016 terjadi efisensi

sebesar Rp 5.376.418.000,- atau 14,93 %.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 24

BAB IV

PENUTUP

A. TINJAUAN UMUM CAPAIAN KINERJA DINAS SOSIAL

Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD teknis yang

mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan

melaksanakan urusan pemerintah di bidang sosial mempunyai fungsi

untuk memberikan pelayanan di bidang sosial pada masyarakat. Agar

pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka

diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif

dan efisien mungkin .

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di

atas, Dinas Sosial dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan

bahwa semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan

ketegori Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut :

Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai (99,97 %),

dengan rincian per sasaran sebagai berikut:

1) Indikator persentase penanganan PMKS tercapai 99,92%;

2) Indikator Persentase penguatan kapasitas Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS) tercapai 100%;

3) Indikator Jumlah Balai Rehabilitasi Sosial milik Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah yang Mendapatkan Peningkatan Sarana dan

Prasarana tercapai 100%.

B. PERMASALAHAN/KENDALA

Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target

kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016, antara lain :

1. Data kemiskinan yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) yang

nantinya dijadikan acuhan sebagai pelaksanaan pembangunan

kesejahteraan sosial masih belum akurat.

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 25

2. Masih tingginya PMKS jalanan membutuhkan dukungan maksimal dari

Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam sinergi dan kemitraan

penanganannya.

3. Peran PSKS dalam penanganan PMKS di wilayah masih perlu dorongan

dan dukungan terutama dukungan penguatan kapasitas dan mobilitas dari

APBD Kabupaten/Kota.

4. Penanganan PMKS di tingkat HULU (keluarga dan Masyarakat) belum

simultan dengan penanganan langsung (direct services) pada PMKS,

diperlukan haronisasi dan strategi pola penanganan yang komprehensip,

simultan dan berkelanjutan.

5. Daya tampung Balai Sosial milik Pemrintah Provinsi Jawa Tengah yang

terbatas belum ditindaklanjuti oleh pendirian Shelter penampungan/

persinggahan oleh Kabupaten/Kota.

6. Pembangunan kesejahteraan sosial belum menjadi prioritas pembangunan

di Kabupaten/kota yang berdampak pada keberlanjutan program dan

kegiatan yang dilaksanakan tidak optimal.

C. STRATEGI UNTUK PENINGKATAN KINERJA DI MASA DATANG

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas

Sosial di masa mendatang antara lain :

1. Pendampingan dan perlindungan Sosial, yang meliputi perlindungan

sosial terhadap PMKS lanjut usia, anak korban tindak kekerasan

2. Pendampingan dan rehabilitasi sosial, yang meliputi pendampingan

dan rehabilitasi terhadap PMKS Penyandang Disabilitas, PGOT dan

kelompok rentan

3. Penguatan kapasitas dan moyivasi PSKS dalam penanganan

PMKS, meliputi serangkaian upaya sistematis untuk menggerakan

segenap potensi yang ada di masyarakat untuk terlibat aktif dalam

penanganan PMKS

4. Pemberdayaan Sosial dan Membangun Jejaring Kemitraan, meliputi

serangkaian upaya memberdayakan PMKS potensial sehingga

mampu menemukenali potensi yang dimiliki termasuk inisiasi

LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 26

membangun jejaring kemitraan stategis dengan berbagai

stakeholders yang memiliki komitmen dalam penanganan PMKS.

5. Perlindungan dan Jaminan Sosial, meliputi serangkaian upaya untuk

memastikan bahwa kelompok masyarakat (PMKS) sangat

rentan/tidak potensial memperoleh perlindungan dan jaminan sosial

bagi keberlanjutan kehidupannya.

6. Peningkatan Profesionalisme dan kinerja pelaksana Kesejahteraan

Sosial, meliputi serangkaian upaya meningkatkan kualitas dan

kuantitas Sumber Daya Aparatur penyelenggara pelayanan

kesejahteraan sosial

7. Peningkatan kesadaran dan tanggungjawab sosial dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial, meliputi berbagai upaya

inovatif dan sistematis untuk memberikan berbagai alternatif

pelayanan kesejahteraan sosial.

8. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penyelenggaraan

kesejahteraan sosial, meliputi peningkatan kualitas saranan dan

prasarana pelayanan kesejahteraan sosial termasuk peningkatan

layanan pada Balai Rehabilitasi Sosial

9. Peningkatan kualitas perencanaan penyelenggaraan kesejahteraan

sosial, meliputi berbagai rumusan kebijakan pelayanan

kesejahteraan sosial yang berpihak pada meningkatnya kualitas

hidup PMKS dan kapasitas PSKS

Demikian laporan akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah

Tahun 2016 dari SKPD Dinas Sosial semoga dapat menjadi bahan

pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang.