pemerintah provinsi jawa tengah d i n a s s o s i a...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
D I N A S S O S I A L Jl. Pahlawan No. 12 Telp. 8311729,8311843, Fax. 8450704
S E M A R A N G Website : http://dinsos.jatengprov.go.id Email: [email protected]
Semarang, 23 Januari 2018 Nomor
:
Kepada Yth. :
Lampiran : 3 (tiga) berkas Bapak Gubernur Jawa Tengah Perihal : LKjIP Dinsos Th. 2017,
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019
Up. Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Jateng Di Semarang
Menindaklanjuti surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa
Tengah nomor 060/19687 tanggal 30 Desember 2017 tentang
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun
2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun
2019, bersama ini dengan hormat kami kirimkan dokumen LKjIP
Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja
Tahun 2019 dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagaimana
terlampir.
Demikian untuk menjadikan maklum dan atas
perhatiannya diucapkan terima kasih.
KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH
Drs. NUR HADI AMIYANTO, M.Ed
Pembina Utama Madya NIP. 19590522 198603 1 009
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
D I N A S S O S I A L Jl. Pahlawan No. 12 Telepone. 8311729,8311843, Fax. 8450704
S E M A R A N G 50241 Website : http://dinsos.jatengprov.go.id E-mail: [email protected]
NOTA DINAS
Kepada Yth. : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Dari : Sekretaris
Tanggal
Nomor
:
:
23 Januari 2018.
Perihal : LKjIP Dinsos Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan
Rencana Kinerja Tahun 2019.
Menindaklanjuti surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah
nomor 060/19687 tanggal 30 Desember 2017 tentang Penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017, Perjanjian
Kinerja Tahun 2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019, bersama ini
dengan hormat Kami haturkan Surat pengantar kepada Gubernur
Jawa Tengah dan LKjIP Tahun 2017, Perjanjian Kinerja Tahun
2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2019 dari Dinas Sosial Provinsi
Jawa Tengah sebagaimana dimaksud. Apabila Bapak berkenan mohon
Asmanan.
Demikian untuk menjadikan periksa dan mohon petunjuk.
Sekretaris
Yusadar Armunanto, SH, MH NIP. 19650404 199203 1 012
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, Pergub Jawa Tengah No 64 Tahun
2008 Tentang penjabaran Tupoksi, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial
Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan Gubernur Nomor 53 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor
111 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Tugas Pokok Dinas
Sosial Provinsi Jawa Tengah adalah melaksanakan urusan pemerintahan
daerah bidang sosial berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan yang bersifat lintas kabupaten/kota.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas
Sosial Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi:
a. Perumusan Kebijakan Teknis Bidang Sosial;
b. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Bidang Sosial;
c. Pembinaan dan Fasilitasi Bidang Sosial lingkup Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
d. Pelaksanaan Tugas dibidang Pemberdayaan Sosial, Rehabilitasi
Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial serta Pengembangan
Kesejahteraan Sosial;
e. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Sosial;
f. Pelaksanaan Kesekretariatan Dinas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 2
Adapun Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh Sumber Daya
Manusia dengan perkembangan komposisi sebagai berikut :
Tabel 1.1 SDM Menurut Jabatan/Eselon/JFU
No Unit Kerja Eselon
II Eselon
III Eselon
IV JFU Total
1 2 3 4 6 7 8 1 Dinas Sosial Prov. Jateng 1 5 15 142 163
2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng
- 21 74 627 722
Total 885
Tabel 1.2
SDM Menurut Golongan
No Unit Kerja Pangkat/Golongan
Total IV III II I
1 2 3 4 6 7 8
1 Dinas Sosial Prov. Jateng 14 119 30 - 163
2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng
49 473 163 37 722
Total 885
Tabel 1.3
SDM Menurut Tingkat Pendidikan
No Unit Kerja Pendidikan
Total SD SLTP
SLTA/ SMK
SM (D.III)
S.1 (D.IV)
S.2
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dinas Sosial Prov. Jateng
5 7 52 10 67 22 163
2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng
24 40 337 40 225 56 722
Total 885
Tabel 1.4
SDM Menurut jenis kelamin
No Unit Kerja Laki-laki Perempuan Total
1 1 2 5 6
1 Dinas Sosial Prov. Jateng 96 67 163
2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Prov. Jateng
364 358 722
Total 885
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 3
Sedangkan untuk mendukung tupoksi tersebut Dinas Sosial
Provinsi Jawa Tengah memiliki sarana dan prasarana terdiri dari :
Tabel 1.5 Sarana dan Prasarana
No Nama Barang/Jenis Barang Merk/Type Jumlah
1 2 3 4
1 TANAH - 95 Bidang
2 PERALATAN MESIN -
Alat-alat Besar 59 Unit
Alat-alat Angkutan 356 Unit
Alat-alat Bengkel & Alat Ukur 508 Unit
Alat-alat Pertanian/Peternakan 12 Unit
Alat-alat Kantor & Rumah Tangga 27.112 Unit
Alat-alat Studio dan Komunikasi 271 Unit
Alat-alat Kedokteran 234 Unit
Alat-alat Laboratorium 43 Unit
3 GEDUNG DAN BANGUNAN -
Bangunan Gedung 758 Unit
Monumen 5 Unit
4 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN -
Jalan Jembatan 3 Unit
Bangunan Air/Irigasi 26 Unit
Instalasi 2 Unit
Jaringan 5 Unit
5 ASET TETAP LAINNYA -
Buku Perpustakaan 8.334 Buku
Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan
455 Buah
Jumlah 38.278
Selain itu dalam untuk mendukung kinerja terdapat Unit
Pelaksana Teknis yang melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial
secara langsung kepada masyarakat penerima manfaat/ PMKS, terdiri
dari:
Tabel 1.6
Daftar Nama Balai
NO BALAI (UPT) UNIT SASARAN
1 2 3 4
1 Balai Rehabilitasi Sosial PGOT “MARDI UTOMO” Semarang
Pengemis Gelandangan, Orang Terlantar (PGOT)
2 Balai Rehabilitasi Sosial Eks Eks Penyalahguna
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 4
PENYALAHGUNA NAPZA “MANDIRI” Semarang
NAPZA
Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia PUCANG GADING Semarang
Lanjut Usia Terlantar
3 Balai Persinggahan Sosial “MARGO WIDODO” Semarang
PMKS
4 Balai Rehabilitasi Sosial Anak “WIRA ADHI KARYA” Ungaran
Anak Putus Sekolah
Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “WENING WERDOYO” Ungaran
Lanjut Usia Terlantar
5 Balai Rehabilitasi Sosial Eks PSIKOTIK “NGUDI RAHAYU” Kendal
Eks Psikotik
Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik & Kronis “BINA SEJAHTERA” Kendal
Eks Psikotik & Eks Penderita Penyakit Kronis
6 Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia CEPIRING Kendal
Lanjut Usia Terlantar
Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “PAMARDI SIWI” Kendal
Anak Terlantar
7 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “KASIH MESRA” Demak
Anak Terlantar
Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “PAMARDI PUTRA” Demak
Anak Terlantar
8 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “HARAPAN BANGSA” Rembang
Anak Terlantar
Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “MARGO MUKTI” Rembang
Lanjut Usia Terlantar
9 Balai Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “PANGRUKTI MULYO” Rembang
Eks Psikotik
Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “PAMARDI KARYA” Blora
Eks Psikotik
10 Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra “PENDOWO” Kudus
Disabilitas Netra
Unit Rehabilitasi Sosial PGOT “MURIA JAYA” Kudus
PGOT
Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “SONO RUMEKSO” Grobogan
Eks Psikotik
11 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “SUNU NGESTITOMO” Jepara
Anak Terlantar
Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “WALUYOTOMO”
Eks Psikotik
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 5
Jepara
12 Balai Rehabilitasi Sosial “WANITA UTAMA” Surakarta
WTS
Unit Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra "BHAKTI CANDRASA" Surakarta
Disabilitas Netra
13 Balai Rehabilitasi Sosial Anak “TARUNA YODHA” Sukoharjo
Anak Putus Sekolah
Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “ESTITOMO” Wonogiri
Eks Psikotik
14 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “PAMARDI UTOMO” Boyolali
Anak Terlantar
Unit Rehabilitasi Sosial PGOT “HESTINING BUDI” Klaten
PGOT
15 Balai Rehabilitasi Sosial Anak “DHARMA PUTERA” Purworejo
Anak Putus Sekolah
Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “WILOSO WREDHO” Purworejo
Lanjut Usia Terlantar
Unit Rehabilitasi Sosial Disabilitas Rungu Wicara “WIRA KARYA TAMA” Purworejo
Disabilitas Rungu Wicara
16 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “WILOSO MUDA MUDI” Purworejo
Anak Terlantar
Unit Rehabilitasi Sosial PGOT “MARDIGUNO” Kebumen
PGOT
17 Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia “DEWANATA” Cilacap
Lanjut Usia Terlantar
Unit Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik “MARTANI” Cilacap
Eks Psikotik
18 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “BUDHI SAKTI” Banyumas
Anak Terlantar
Unit Rehabilitasi Sosial PGOT “PAMARDI RAHARJO” Banjarnegara
PGOT
19 Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Grahita Dan Ganda “RAHARJO” Sragen
Disabilitas Grahita & Ganda
20 Balai Rehabilitasi Sosial Anak Jalanan “KARTINI” Tawangmangu
Anak Jalanan
Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “PAMARDI SIWI” Sragen
Anak Terlantar
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 6
21 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “SUKO MULYO” Tegal
Anak Terlantar
Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia KLAMPOK Brebes
Lanjut Usia Terlantar
22 balai rehabilitasi sosial pgot dan eks psikotik “SAMEKTO KARTI” Pemalang
PGOT Dan Eks Psikotik
23 Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia “BISMA UPAKARA” Pemalang
Lanjut Usia Terlantar
Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “KARYA MANDIRI” Pemalang
Anak Terlantar ( 50 PM )
24 Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra “DISTRARASTRA” Pemalang
Disabilitas Netra
Unit Rehabilitasi Sosial Anak “PUTERA HARAPAN” Slawi
Anak Putus Sekolah
25 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “WORO WILOSO” Salatiga
Anak Terlantar
Unit Pelayanan Sosial Anak Balita “WILOSO TOMO” Salatiga
Anak Balita Terlantar
Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “TAMAN HARAPAN” Salatiga
Anak Terlantar
26 Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra “PENGANTHI” Temanggung
Disabilitas Netra
Unit Pelayanan Sosial Asuhan Anak “MARDI YUWONO” Wonosobo
Anak Terlantar
27 Balai Pelayanan Sosial Asuhan Anak “KUMUDA PUTERA PUTERI” Magelang
Anak Terlantar
Sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 53 Tahun 2013.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa
Tengah dan UPT Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas,
membawahkan:
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 7
Sub Bagian Keuangan;
Sub Bagian Program.
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
c. Bidang Pemberdayaan Sosial yang dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahkan:
Seksi Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin dan Komunitas
Adat;
Seksi Pemberdayaan Sosial Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial;
Seksi Keperintisan dan Pelestarian Nilai-Nilai
Kepahlawanan.
Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
d. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,
membawah-kan:
Seksi Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Anak dan
Lansia;
Seksi Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Penyandang
Cacat;
Seksi Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial
dan Korban Narkoba.
Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 8
e. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial yang dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, membawahkan:
Seksi Penanggulangan Bencana Alam dan Sosial;
Seksi Bantuan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja
Migran;
Seksi Pengumpulan Uang dan Barang, Undian, dan Jaminan
Sosial.
Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
f. Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial yang dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial,
membawahkan:
Seksi Kapasitas Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
Seksi Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial;
Seksi Pengkajian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial.
Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
g. UPTD;
Masing-masing UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Terdapat 27 UPTD yaitu Balai Rehabilitasi Sosial, Balai
Pelayanan Sosial dan Balai Persinggahan Sosial yang tersebar
di Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh
seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 9
Struktur organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dapat
dilihat pada gambar bagan sebagai berikut:
B. FUNGSI STRATEGIS DINAS SOSIAL
Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Provinsi
Jawa Tengah, maka Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah secara umum
memiliki fungsi strategis yaitu : “Mewujudkan Kemandirian Kesejahteraan
Sosial PMKS Melalui Pemberdayaan PSKS Yang Profesional” dengan
melaksanakan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Pemberdayaan
Sosial, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dan Bantuan dan Jaminan
Sosial melalui lima misi yaitu Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan
jangkauan pelayanan rehabilitasi sosial Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS), Meningkatkan kualitas pemberdayaan
sosial keluarga dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),
Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelaksanaan
perlindungan dan jaminan sosial, Mengembangkan dan memperkuat
sistem penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber daya untuk mendukung penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 10
Secara singkat mandat yang dipertanggungjawabkan Dinas Sosial
Provinsi Jawa Tengah, yaitu :
1. Meningkatkan kesejahteraan sosial Anak dan Lanjut Usia Terlantar.
2. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial bagi Penyandang
Disabilitas (penyandang cacat).
3. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial Tuna Sosial dan eks Korban Narkoba.
4. Meningkatkan peran aktif PSKS dalam penanganan PMKS di
lingkungannya.
5. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial Keluarga Miskin dan
Komunitas Adat Terpencil (KAT).
6. Meningkatkan jiwa keperintisan, kesetiakawanan sosial, dan
pelestarian nilai-nilai kepahlawanan.
7. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan kesejahteraan sosial
Korban Bencana Alam dan Korban Bencana Sosial.
8. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan kesejahteraan sosial
Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Bermasalah.
9. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengumpulan uang dan
barang, undian dan jaminan sosial.
10. Meningkatkan kualitas sistem penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
11. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai stakeholder dalam
mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
12. Meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab sosial masyarakat
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di lingkungannya.
13. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang
mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
14. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM)
untuk mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
15. Meningkatkan kualitas integrasi program dan penganggaran antar unit
kerja yang bermuara pada pencapaian target Renstra Dinas Sosial.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 11
C. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI OLEH DINAS SOSIAL
PROVINSI JAWA TENGAH
Permasalahan utama dalam penyelenggaraan kesejahteraan di
Jawa Tengah yang diidentifikasikan berpotensi menghambat pencapaian
target kinerja antara lain:
1. Kompleksitas permasalahan PMKS sebagai dampak kemajuan dan
pembangunan.
2. Tingginya mobilitas PMKS jalanan antar wilayah baik antar
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah maupun lintas Provinsi yang
berdampak pada kesulitan pendataan PMKS Jalanan.
3. Belum optimalnya kualitas Sumber Daya Manusia aparatur
penyelenggara kesejahteraan sosial, Sarana Prasarana serta
Program dan Kegiatan yang mendukung semakin berkualitasnya
pelayanan kesejahteraan.
4. Anggaran pembangunan kesejahteraan sosial belum dapat
mendukung penyenggaraan usaha kesejahteraan sosial yang
berkualitas bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
5. Penguatan kapasitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS) belum simultan dengan penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
6. Koordinasi dan kemitraan strategis antara Pemerintah Provinsi
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendorong percepatan
penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
khususnya melalui alokasi APBD Kabupaten/Kota maupun
Stakeholders belum berjalan optimal dan belum adanya data yang
mendukung penanganan PMKS melalui Coorporate Social
Responbility (CSR) bidang kesejahteraan sosial oleh Dunia Usaha.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 12
BAB II
PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013 – 2018, adalah sebuah dokumen perencanaan lima
tahunan yang akan dijadikan acuan bagi perencanaan tahunan selama
kurun waktu Tahun 2013 – 2018.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah
bidang sosial berdasarkan azas Otonomi Daerah dan Tugas
Pembantuan yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu Renstra Dinas
Sosial Provinsi Jawa Tengah menjadi satu kesatuan dalam RPJMD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
1. Visi dan Misi
Visi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah “MEWUJUDKAN
KEMANDIRIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PMKS MELALUI
PEMBERDAYAAN PSKS YANG PROFESIONAL”. Visi tersebut
mengandung maksud bahwa dalam 5 (lima) tahun kedepan
penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial diarahkan untuk
mewujudkan kemandirian PMKS melalui peningkatan kualitas dan
jangkauan layanan, termasuk melalui pemberdayaan dan penguatan
PSKS dengan berpedoman kepada 4 (empat) pilar pelayanan
kesejahteraan sosial yakni Jaminan Sosial, Rehabilitasi Sosial,
Pemberdayaan Sosial dan Perlindungan Sosial.
Visi tersebut selanjutnya dijabarkan kedalam 5 (lima) Misi
yakni:
a. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelayanan
rehabilitasi sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS);
b. Meningkatkan kualitas pemberdayaan sosial keluarga dan Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 13
c. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelaksanaan
perlindungan dan jaminan sosial;
d. Mengembangkan dan memperkuat sistem penyelenggaraan
kesejahteraan sosial;
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya untuk
mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial
2. Tujuan
Pembentukan Visi dan misi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
tersebut dimaksudkan agar tercapai tujuan Pembangunan
Kesejahteraan Sosial di Jawa Tengah yakni sebagai berikut:
1. MISI 1 :
Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelayanan
rehabilitasi sosial PMKS;
TUJUAN: a. Meningkatkan kesejahteraan sosial Anak dan Lanjut Usia
Terlantar.
b. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial bagi
Penyandang Disabilitas (penyandang cacat).
c. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial Tuna Sosial dan eks Korban
Narkoba.
2. MISI 2 :
Meningkatkan kualitas pemberdayaan sosial keluarga miskin dan
keluarga serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);
TUJUAN: a. Meningkatkan peran aktif PSKS dalam penanganan PMKS di
lingkungannya.
b. Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial Keluarga Miskin
dan Komunitas Adat Terpencil (KAT).
c. Meningkatkan jiwa keperintisan, kesetiakawanan sosial, dan
pelestarian nilai-nilai kepahlawanan.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 14
3. MISI 3 :
Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan jangkauan pelaksanaan
perlindungan dan jaminan sosial;
TUJUAN : a. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan
kesejahteraan sosial Korban Bencana Alam dan Korban
Bencana Sosial.
b. Mengembalikan fungsi sosial serta meningkatkan
kesejahteraan sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja
Migran Bermasalah.
c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengumpulan uang
dan barang, undian dan jaminan sosial.
4. MISI 4 :
Mengembangkan dan memperkuat sistem penyelenggaraan
kesejahteraan sosial;
TUJUAN :
a. Meningkatkan kualitas sistem penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
b. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai stakeholder dalam
mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
c. Meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab sosial
masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di
lingkungannya.
5. MISI 5 :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya untuk
mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
TUJUAN : a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang
mendukung penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
(SDM) untuk mendukung penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 15
c. Meningkatkan kualitas integrasi program antar unit kerja eselon
III yang bermuara pada pencapaian target Renstra Dinas
Sosial.
3. Sasaran
Sasaran target kinerja Dinas Sosial 5 (lima) tahun kedepan
diarahkan pada penanganan 26 jenis PMKS sebanyak 173.355 jiwa
atau 3 % dari total populasi PMKS di Jawa Tengah, penguatan
kapasitas 12 jenis PSKS sebanyak 12.200 PSKS, serta peningkatan
sarana dan prasarana di 27 Balai Rehabilitasi Sosial, sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 2.1 SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS SOSIAL
TAHUN 2013 – 2018
No Sasaran Indikator Sasaran
Target Kinerja Target Akhir
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Penanganan PMKS
Jumlah PMKS yang mendapat kan penanganan
33.712 34.807 35.352 35.147 34.337 173.355
2. Pemberdayaan PSKS
Jumlah PSKS yang memperoleh penguatan Kapasitas dalam penanganan PMKS dan UKS
2.298 2.368 2.468 2.508 2.558 12.200
3. Peningkatan Kualitas Layanan Balai Rehabilitasi Sosial
Jumlah Balai Rehabilitasi Sosial milik Provinsi yang mendapat kan peningkatan sarana dan prasarana
10 12 12 12 12 58
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016
Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari
Gubernur Jawa Tengah kepada Kepala Dinas Sosial untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 16
kinerja, terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja yang terukur berdasarkan tugas,
fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang
disepakati tidak dibatasi pada capaian output tetapi termasuk kinerja
outcome kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah
untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan
sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima
amanah.
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Sosial
pada Tahun 2016 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur
Jawa Tengah untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian
ini yang telah melaksanakan 13 program 614 kegiatan yang didukung oleh
APBD Prov Rp. 217.664.054.000,- (dua ratus tujuh belas miliar enam ratus
enam puluh empat juta lima puluh empat ribu rupiah)
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara
Tujuan/sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur Tahun 2016,
secara lengkap tercantum pada tabel dibawah ini.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 17
Tabel 2.2 TUJUAN/SASARAN INDIKATOR DAN TARGET KINERJA
DINAS SOSIAL TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3
Meningkatkan Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Menurunnya
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
Persentase
Penanganan PMKS
35.352 orang PMKS
(0,64 %)
Meningkatkan Peran serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam Penanganan PMKS
Meningkatnya Potensi
PSKS
Persentase Penguatan
Kapasitas PSKS
2.468 Orang PSKS
(5,23 %)
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana Prasarana Balai Rehabilitasi Sosial
Meningkatnya kualitas
layanan rehabilitasi
sosial
Jumlah Balai
Rehabilitasi Sosial milik
Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah yang
Mendapatkan
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
12 Paket/unit
(23,08 %)
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 18
BAB III
AKUNTANBILITAS KINERJA TAHUN 2016
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata
cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi
pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres
kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya .
Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada
perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
2 75 – 100% Baik
3 55 – 74 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kurang
Pada tahun 2016 , Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah telah
melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawab sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Sosial Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2016 dan Rencana Strategis Dinas Sosial, meliputi
3 sasaran strategis, yaitu : (1) Penanganan PMKS, (2) Penguatan
Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS ) dan (3)
Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Rehabilitasi Sosial.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 19
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran, dimaksud maka
dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran
No Indikator Kerja Sat
uan
Real Th.
2015
Tahun 2016
Target
Akhir
Renstra
Th 2018
%
Capaian
Thd.
Target
Akhir
Renstra
Target Real
%
Capai
an
1. Persentase
Penanganan PMKS
% (34.807)
0,6319%
(35.352)
0,6418%
(35.352)
0,6418%
100 %
0,62%
103,22%
2. Persentase
penguatan kapasitas
Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial
(PSKS)
% (2.528)
5,35%
(2.468)
5,23%
(2.468)
5,23%
100 %
5,42%
96,49%
3 Jumlah Balai
Rehabilitasi Sosial
milik Pemerintah
Provinsi Jawa
Tengah yang
Mendapatkan
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Unit 12
(23,08%)
12
(23,08%)
12
(23,08%)
100 %
58
100%
34
58,62%
Persentase Capaian Sasaran Strategis 100 % 86,11
Secara umum capaian kinerja sebagian besar indikator tercapai
sebesar 100 % atau kategori Baik. Untuk indikator persentase
penanganan PMKS tercapai 100%, yakni sejumlah 35.352 orang dari
jumlah target 35.352 orang. Sementara itu untuk capaian indikator
Persentase penguatan kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS) tercapai 100%, yakni sejumlah 2.468 orang dari jumlah target
2.468 orang, dan indikator Jumlah Balai Rehabilitasi Sosial milik
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 20
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang Mendapatkan Peningkatan
Sarana dan Prasarana tercapai 100,00%, yakni sejumlah 12 unit dari
jumlah target 12 unit.
Apabila dibandingkan dengan Tahun 2015, capaian kinerja
pada Tahun 2016, mengalami penurunan, dimana untuk tahun
2015 tercapai 106,75% sedangkan tahun 2016 rata-rata tercapai
100%. Untuk indikator persentase penanganan PMKS pada tahun 2015
tercapai 100% sama seperti tahun 2016 dengan capaian 100%.
Sementara itu untuk capaian indikator Persentase penguatan kapasitas
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) pada tahun 2015 tercapai
106,75% sedangkan tahun 2016 tercapai 100%, dan indikator Jumlah
Balai Rehabilitasi Sosial milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang
Mendapatkan Peningkatan Sarana dan Prasarana pada tahun 2015
tercapai 100% sedangkan tahun 2016 tercapai 100,00%.
Capaian kinerja Tahun 2016 apabila dibandingkan dengan
target jangka menengah/target akhir Renstra yang telah ditetapkan
dalam perencanaan strategis Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
telah tercapai 86,11%. Untuk indikator persentase penanganan PMKS
tercapai 103,22%. Sementara itu untuk capaian indikator Persentase
penguatan kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) tercapai
96,49%, dan indikator Jumlah Balai Rehabilitasi Sosial milik Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah yang Mendapatkan Peningkatan Sarana dan
Prasarana tercapai 58,62%.
Anggaran pendukung pencapain sasaran strategis telah dialokasikan
sebesar Rp 93.881.250.000 terealisasi sebesar Rp. 91.386.593.357 (97,34 %)
dengan demikian terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 2,66 %
dari pagu anggaran yang ditetapkan
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 21
Program pendukung sasaran strategis antara lain :
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Sosial (PMKS) lainnya
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
3. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana,
PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)
4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
5. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
6. Program Pendidikan Non Formal dan Informal
7. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan
Anak
8. Program Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender Dalam
Pembangunan.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran
strategis, antara lain :
1. Data kemiskinan yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) yang
nantinya dijadikan acuhan sebagai pelaksanaan pembangunan
kesejahteraan sosial masih belum akurat.
2. Masih tingginya PMKS jalanan membutuhkan dukungan maksimal dari
Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam sinergi dan kemitraan
penanganannya.
3. Peran PSKS dalam penanganan PMKS di wilayah masih perlu dorongan
dan dukungan terutama dukungan penguatan kapasitas dan mobilitas dari
APBD Kabupaten/Kota.
4. Penanganan PMKS di tingkat HULU (keluarga dan Masyarakat) belum
simultan dengan penanganan langsung (direct services) pada PMKS,
diperlukan haronisasi dan strategi pola penanganan yang komprehensip,
simultan dan berkelanjutan.
5. Daya tampung Balai Sosial milik Pemrintah Provinsi Jawa Tengah yang
terbatas belum ditindaklanjuti oleh pendirian Shelter penampungan/
persinggahan oleh Kabupaten/Kota.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 22
6. Pembangunan kesejahteraan sosial belum menjadi prioritas pembangunan
di Kabupaten/kota yang berdampak pada keberlanjutan program dan
kegiatan yang dilaksanakan tidak optimal.
Alternatif Solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala.
1) Perlu adanya verifikasi dan validasi data di lapangan terkait dengan
data kemiskinan.
2) Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Urusan Sosial merupakan urusan wajib pemerintah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar dan harus menjadi prioritas dalam
penyelenggaraan pemerintahan sehingga alokasi anggaran harus
berpihak pada upaya peningkatan kesejahteraan PMKS yang lebih
jelas dan terfokus.
3) Optimalisasi peran Lembaga Kesejahteraan Sosial dan kerjasama
yang efektif melalui Program Corporate Social Responbility (CSR) dan
Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahan (TJSLP) dalam
penanganan PMKS.
4) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi penyusunan dan
pelaksanaan Program Pembangunan Kesejahteraan Sosial Lintas
Wilayah, Lintas Instansi dan Lintas Sektoral.
B. Realisasi Anggaran.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah pada tahun anggaran 2016,
didukung dengan Anggaran sebesar Rp. 217.664.054.000,- (dua ratus
tujuh belas miliar enam ratus enam puluh empat juta lima puluh empat
ribu rupiah). Anggaran tersebut bersumber dari 100 % APBD Provinsi
Jawa Tengah dengan komposisi penggunaan sebagai berikut :
1. Belanja Tidak Langsung Rp. 123.782.804.000,-
2. Belanja Pegawai Rp. 16.243.959.000,-
3. Belanja Barang dan Jasa Rp. 73.330.691.000,-
4. Belanja Modal sebesar Rp. 4.306.600.000,-
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 23
Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam
mendukung pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Realisasi Anggaran
No Program Anggaran Realisasi %
Realisasi
1 2 3 4 5
1 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Sosial (PMKS) lainnya
Rp. 6.875.797.000,- Rp.6.818.712.000,-
99,16 %
2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Rp. 10.680.370.000,- Rp.6.623.277.000,-
62,01 %
3 Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)
Rp. 2.182.854.000,- Rp.2.127.763.000,-
97,47 %
4 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Rp. 6.555.581.000,- Rp.6.169.109.000,-
94,10 %
5 Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Rp. 1.500.000.000,- Rp.1.394.662.000,-
92,97 %
6 Program Pendidikan Non Formal dan Informal
Rp. 2.641.885.000,- Rp.2.640.198.000,-
99,93 %
7 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Rp. 1.104.635.000,- Rp.392.708.000,-
35,55 %
8 Program Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
Rp. 259.999.000,- Rp.258.274.000,-
99,33 %
JUMLAH TOTAL Rp. 31.801.121.000,- Rp.26.424.703.000,- 85,07 %
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran Tahun 2016 terjadi efisensi
sebesar Rp 5.376.418.000,- atau 14,93 %.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 24
BAB IV
PENUTUP
A. TINJAUAN UMUM CAPAIAN KINERJA DINAS SOSIAL
Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagai SKPD teknis yang
mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan
melaksanakan urusan pemerintah di bidang sosial mempunyai fungsi
untuk memberikan pelayanan di bidang sosial pada masyarakat. Agar
pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka
diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif
dan efisien mungkin .
Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di
atas, Dinas Sosial dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan
bahwa semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan
ketegori Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut :
Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai (99,97 %),
dengan rincian per sasaran sebagai berikut:
1) Indikator persentase penanganan PMKS tercapai 99,92%;
2) Indikator Persentase penguatan kapasitas Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) tercapai 100%;
3) Indikator Jumlah Balai Rehabilitasi Sosial milik Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah yang Mendapatkan Peningkatan Sarana dan
Prasarana tercapai 100%.
B. PERMASALAHAN/KENDALA
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target
kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016, antara lain :
1. Data kemiskinan yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) yang
nantinya dijadikan acuhan sebagai pelaksanaan pembangunan
kesejahteraan sosial masih belum akurat.
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 25
2. Masih tingginya PMKS jalanan membutuhkan dukungan maksimal dari
Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam sinergi dan kemitraan
penanganannya.
3. Peran PSKS dalam penanganan PMKS di wilayah masih perlu dorongan
dan dukungan terutama dukungan penguatan kapasitas dan mobilitas dari
APBD Kabupaten/Kota.
4. Penanganan PMKS di tingkat HULU (keluarga dan Masyarakat) belum
simultan dengan penanganan langsung (direct services) pada PMKS,
diperlukan haronisasi dan strategi pola penanganan yang komprehensip,
simultan dan berkelanjutan.
5. Daya tampung Balai Sosial milik Pemrintah Provinsi Jawa Tengah yang
terbatas belum ditindaklanjuti oleh pendirian Shelter penampungan/
persinggahan oleh Kabupaten/Kota.
6. Pembangunan kesejahteraan sosial belum menjadi prioritas pembangunan
di Kabupaten/kota yang berdampak pada keberlanjutan program dan
kegiatan yang dilaksanakan tidak optimal.
C. STRATEGI UNTUK PENINGKATAN KINERJA DI MASA DATANG
Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas
Sosial di masa mendatang antara lain :
1. Pendampingan dan perlindungan Sosial, yang meliputi perlindungan
sosial terhadap PMKS lanjut usia, anak korban tindak kekerasan
2. Pendampingan dan rehabilitasi sosial, yang meliputi pendampingan
dan rehabilitasi terhadap PMKS Penyandang Disabilitas, PGOT dan
kelompok rentan
3. Penguatan kapasitas dan moyivasi PSKS dalam penanganan
PMKS, meliputi serangkaian upaya sistematis untuk menggerakan
segenap potensi yang ada di masyarakat untuk terlibat aktif dalam
penanganan PMKS
4. Pemberdayaan Sosial dan Membangun Jejaring Kemitraan, meliputi
serangkaian upaya memberdayakan PMKS potensial sehingga
mampu menemukenali potensi yang dimiliki termasuk inisiasi
LKj IP DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 26
membangun jejaring kemitraan stategis dengan berbagai
stakeholders yang memiliki komitmen dalam penanganan PMKS.
5. Perlindungan dan Jaminan Sosial, meliputi serangkaian upaya untuk
memastikan bahwa kelompok masyarakat (PMKS) sangat
rentan/tidak potensial memperoleh perlindungan dan jaminan sosial
bagi keberlanjutan kehidupannya.
6. Peningkatan Profesionalisme dan kinerja pelaksana Kesejahteraan
Sosial, meliputi serangkaian upaya meningkatkan kualitas dan
kuantitas Sumber Daya Aparatur penyelenggara pelayanan
kesejahteraan sosial
7. Peningkatan kesadaran dan tanggungjawab sosial dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, meliputi berbagai upaya
inovatif dan sistematis untuk memberikan berbagai alternatif
pelayanan kesejahteraan sosial.
8. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, meliputi peningkatan kualitas saranan dan
prasarana pelayanan kesejahteraan sosial termasuk peningkatan
layanan pada Balai Rehabilitasi Sosial
9. Peningkatan kualitas perencanaan penyelenggaraan kesejahteraan
sosial, meliputi berbagai rumusan kebijakan pelayanan
kesejahteraan sosial yang berpihak pada meningkatnya kualitas
hidup PMKS dan kapasitas PSKS
Demikian laporan akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah
Tahun 2016 dari SKPD Dinas Sosial semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang.