pemerintah kabupaten nunukan -...

35
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang : Mengingat : a. bahwa sebagai upaya dalam peningkatan pemberian pelayanan yang diikuti dengan semakin meningkatnya biaya pemeliharaan sarana dan prasarana serta bertambahnya fasilitas atau alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan, maka tarif restribusi palayanan kesehatan perlu diatur kembali dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan; b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelaksanaan, efisiensi dan efektifitas pengelolaan tarif rumah sakit dipandang perlu diadakan penyesuaian dan pengaturan kembali tentang pelaksanaan tarif pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan tentang Penetapan Tarif Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan. 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

Upload: lengoc

Post on 27-May-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

NOMOR 10 TAHUN 2011

TENTANG

PENETAPAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NUNUKAN,

Menimbang :

Mengingat :

a. bahwa sebagai upaya dalam peningkatan pemberian pelayanan yang

diikuti dengan semakin meningkatnya biaya pemeliharaan sarana dan

prasarana serta bertambahnya fasilitas atau alat kesehatan di Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan, maka tarif

restribusi palayanan kesehatan perlu diatur kembali dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Nunukan;

b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelaksanaan, efisiensi dan

efektifitas pengelolaan tarif rumah sakit dipandang perlu diadakan

penyesuaian dan pengaturan kembali tentang pelaksanaan tarif

pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten

Nunukan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf

a dan b perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan

tentang Penetapan Tarif Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Nunukan.

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3209);

Page 2: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

2. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat,

Kabupaten Kutai Timur, dan Bontang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3896, sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3962);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4435);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

8. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang –

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

Page 3: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 130,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

11. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

12. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan

sebagian Urusan Pemerintah dan Bidang Kesehatan Kepada Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 329,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3347);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996

Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3637);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tantang Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik

IndonesiaTahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3838);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4502);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4575);

Page 4: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4593);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif

atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada

Departemen Kesehatan ( Lembahan Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4613);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4741);

25. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten

Nunukan Tahun 2009 Nomor 4 Seri A Nomor 04);

Page 5: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

dan

BUPATI NUNUKAN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TENTANG

PENETAPAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH KABUPATEN NUNUKAN.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Kabupaten adalah Kabupaten Nunukan.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Nunukan.

3. Bupati adalah Bupati Nunukan.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nunukan.

5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,

Lembaga Teknis Draerah dan Kelurahan.

6. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat

darurat, dan pelayanan penunjang yang dikategorikan ke dalam Rumah Sakit Umum Daerah.

7. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan yang selajutnya disingkat RSUD

Kabupaten Nunukan adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan sebagai Satuan

Kerja Perangkat Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum Daerah (PPK-BLUD).

8. Direktur RSUD Kabupaten Nunukan yang selanjutnya disebut Direktur adalah Direktur

RSUD Kabupaten Nunukan.

9. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disebut BLUD adalah lembaga yang

dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten untuk pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah.

Page 6: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

10. Pelayanan Kesehatan adalah Pelayanan Medis dan Non Medis dengan mempergunakan

bahan atau alat yang diberikan oleh RSUD Kabupaten Nunukan kepada pasien.

11. Biaya Pelayanan Kesehatan adalah seluruh biaya yang dibebankan kepada orang/pasien yang

meliputi biaya administrasi, perawatan dan pengobatan, jasa medis dan paramedis serta

penggunaan sarana dan prasarana kesehatan milik Pemerintah Kabupaten.

12. Tarif adalah biaya penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan yang meliputi biaya

administrasi, pemeriksaan, perawatan dan pengobatan serta penggunaan sarana.

13. Tarif Pelayanan adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggara kegiatan pelayanan

kesehatan yang dibebankan kepada pasien sebagai imbalan jasa pelayanan yang diterimanya.

14. Tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi yang memberikan

palayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan.

15. Paramedis adalah perawat, bidan, penata anestesi petugas laboratorium, radiologi, fisioterapi

dan farmasi yang memberikan palayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Nunukan.

16. Tenaga Medical Record adalah petugas yang menjalankan fungsi pendaftaran pasien,

pengolahan data medik pasien dan pelaporan rekam medik pada Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Nunukan.

17. Tenaga Gizi adalah petugas Gizi yang memberikan pelayanan gizi pasien pada Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Nunukan.

18. Petugas Lainnya adalah Kelompok petugas yang tidak memberikan langsung pelayanan

kepada pasien pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan.

19. Jasa medical record dan jasa gizi adalah jasa yang menjadi hak tenaga petugas Rumah Sakit

oleh karena pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.

20. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis,

pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa memerlukan rawat

inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan.

21. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang harus diberikan

secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat.

22. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan,

diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau kesehatan lainnya dengan menempati

tempat tidur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan.

23. Pelayanan Rawat Sehari (One Day care) di Rumah Sakit adalah pelayanan kepada pasien

yang meliputi observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik atau pelayanan

kesehatan lain dan yang menempati tempat tidur kurang dari 1 (satu) hari.

24. Pelayanan Medik adalah pelayanan terhadap pasien yang dilaksanakan oleh tenaga medik

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan.

Page 7: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

25. Pelayanan Medik Operatif adalah tindakan pembedahan yang menggunakan pembiusan

umum, pembiusan lokal atau tanpa pembiusan.

26. Pelayanan Medik Non Operatif adalah tindakan tanpa pembedahan.

27. Pelayanan Penunjang Medik adalah pelayanan dan pemeriksaan medis seperti laboratorium,

pemeriksaan diagnostik elektromedik, dan Pemeriksaan Radiodiagnostik, yang diberikan

kepada orang/pasien untuk menunjang penegakan diagnosis dan terapi oleh klinisi.

28. Pelayanan Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Mental adalah pelayanan penunjang medis

yang diberikan oleh unit rehabilitasi medis dalam bentuk pelayanan fisioterafi, terapi

okupasional, terapi wicara, ortotik/protetik, bimbingan sosial medis, dan jasa psikologi.

29. Pelayanan Medik Gigi dan Mulut adalah pelayanan paripurna meliputi upaya penyembuhan

dan pemulihan yang selaras dengan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut serta

peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Nunukan.

30. Pelayanan Penunjang Non Medik adalah pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit yang

secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan medik.

31. Pelayanan Medico-Legal adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan kepentingan

hukum.

32. Pelayanan Perinatologi adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan pada bayi-bayi baru

lahir dari ibu yang melahirkan secara normal maupun melahirkan dengan tindakan, dengan

berat badan lahir normal maupun berat badan lahir rendah.

33. Pelayanan ICU adalah suatu pelayanan medis dan perawatan medis yang dilakukan secara

intensif di ruang ICU.

34. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik adalah pelayanan penunjang medis untuk

pemeriksaan labotaorium yang bertujuan menganalisa cairan tubuh dan lain-lain, dalam

upaya penegakan diagnosa oleh klinisi dalam rangka pengobatan dan pemulihan kesehatan.

35. Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi adalah pelayanan penunjang medis untuk

pemeriksaan/ konsultasi diagnostic dari jaringan hasil/ biopsy/ kuretase/ aspirasi untuk

tindakan pengobatan/ penunjang lebih lanjut dari para klinisi.

36. Pelayanan Radio Diagnostik adalah pelayanan penunjang medis melalui pemeriksaan dengan

bantuan sinar x (sinar pengion) dan gelombang ultra Sonografi dalm rangka menegakan

diagnosa oleh klinisi.

37. Pelayanan Diagnostik Elektromedik adalah pelayanan penunjang medis untuk membantu

menegakan diagnosa medis yang dilakukan oleh klinisi dengan menggunakan peralatan

elektromedis.

38. Pelayanan Persalinan adalah pelayanan medis yang dilakukan oleh petugas medis, perawat,

paramedis dan/atau non-medis pada penderita yang meliputi kasus kebidanan dan kasus

kandungan di kamar bersalin.

Page 8: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

39. Cito adalah tindakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas medis, paramedis

dan/atau non-medis yang bersifat segera untuk menghindari seseorang dari kematian atau

cacat.

40. Rawat HCU adalah Perawatan khusus yang diberikan kepada pasien untuk memantau,

mengawasi dan melakukan tindakan medik sebelum dipindahkan ke ruang perawatan.

41. Rawat ICU adalah Perawatan khusus diberikan secara intensif yang diberikan untuk

memantau, merawat, mengobati dan memulihkan kondisi kesehatan pasien.

42. Rawat ICCU adalah Perawatan khusus yang diberikan kepada pasien yang mengalami

gangguan kesehatan jantung.

43. Rawat PICU adalah Perawatan khusus yang diberikan kepada pasien anak yang diberikan

untuk memantau, mengawasi dan melakukan tindakan medik sebelum dipindahkan ke ruang

perawatan.

44. Rawat NICU adalah Perawatan khusus yang diberikan kepada pasien bayi yang diberikan

untuk memantau, mengawasi dan melakukan tindakan medik sebelum dipindahkan ke ruang

perawatan.

45. Medical Check Up adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara seksama untuk

mengetahui kondisi kesehatan dalam upaya menjaga dan mendeteksi dini kondisi kesehatan.

46. Tempat Tidur Rumah Sakit adalah tempat tidur yang tercatat dan tersedia di ruang rawat

inap.

47. Jasa Rumah Sakit (Jasa Sarana) adalah Biaya atau imbalan yang diterima oleh Rumah Sakit

untuk pemakaian sarana dan prasarana (fasilitas) ruangan dan peralatan serta biaya lainnya

di instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat , Instalasi Bedah

Sentral, Ruang ICU, Ruang Bersalin dan di unit Penunjang medis lainnya di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Nunukan.

48. Jasa Pelayanan Medis adalah Jasa Pelayanan Profesional Medis yang dilaksanakan oleh

tenaga medis di Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah

Sentral, Ruang ICU, Ruang Bersalin dan di unit Penunjang medis lainnya.

49. Jasa Pelayanan Medis Anestesi adalah Jasa Profesional Medis Anestesi yang dilaksanakan

oleh tenaga medis Anestesi dan perawat Anestesi di Instalasi Bedah Sentral.

50. Jasa Asuhan Keperawatan adalah Jasa Pelayanan Profesional Keperawatan yang

dilaksanakan oleh perawat di Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah

Sentral, Ruang ICU, Ruang Bersalin dan di Unit Penunjang medis lainnya.

51. Jasa Pelayanan Paramedis adalah jasa pelayanan professional paramedis yang dilaksanakan

oleh tenaga paramedis di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat

Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Ruang ICU, Ruang Bersalin dan di Unit Penunjang Medis

lainnya.

Page 9: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

52. Jasa Konsultasi Gizi adalah jasa pelayanan profesional gizi yang dilaksanakan oleh tenaga

ahli gizi di Instalasi Gizi dan di Unit Penunjang Medis lainnya.

53. Biaya Administrasi adalah biaya yang meliputi:

a. Kartu Status;

b. Kartu Indentitas Pasien;

c. Formulir –formulir isian dan lain-lain.

54. Obat dan Bahan Habis Pakai adalah obat, bahan kimia, alat kesehatan bahan radiologi untuk

diagnosis, pengobatan perawatan, rehabilitasi medis, dan pelayanan kesehatan lainnya yang

dipakai oleh seorang pasien.

55. Biaya Makanan adalah Biaya penggantian makan atau minum pasien di Instalasi Rawat Inap,

Pelayanan ICU, Pelayanan Perinatologi, Instalasi Gawat Darurat yang diberikan oleh

Instalasi Gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan.

56. Perawatan Jenazah adalah kegiatan merawat/memandikan dan membungkus jenazah yang

dilakukan oleh petugas RSUD Kabupaten Nunukan Untuk kepentingan pelayanan

pemakaman dan bukan untuk kepentingan proses pengadilan.

57. Pemulasaran/perawatan jenazah adalah kegiatan yang meliputi perawatan jenazah,

konservasi bedah mayat yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah untuk kepentingan

pelayanan kesehatan, pemakaman dan kepentingan proses peradilan.

58. Visum et Repertum adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga professional medis

terhadap pasien baik mati maupun hidup untuk keperluan kepolisian dan pengadilan.

59. Penjamin adalah orang atau badan hukum sebagai penanggungjawab biaya pelayanan

kesehatan dari orang yang menjadi tanggungannya.

60. Pihak Ketiga adalah Lembaga/institusi, badan usaha sebagai pihak penjamin yang melakukan

mitra dengan rumah sakit dalam hal pemberian pelayanan kesehatan kepada anggota/peserta

atau karyawan.

61. Asuransi adalah Asuransi Kesehatan Sosial, Jemkesmas, Jamsostek atau asuransi Kesehatan

Lainnya yang diakui oleh pemerintah.

62. PT. ASKES (Persero adalah perusahaan yang menyelenggarakan jaminan pemeliharaan

kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, dan perintis kemerdekaan

beserta keluarganya.

63. Peserta PT. ASKES adalah Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis

Kemerdekaan dan keluarganya yang menjadi Peserta Askes sesuai dengan Peraturan bersama

Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

138/Menkes/PB/II/2009 dan Nomor 12 tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan

Kesehatan bagi peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Masyarakat dan Rumah Sakit

Umum Daerah.

Page 10: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

64. Iur Biaya (Cost Sharing) adalah pembebanan sebagai biaya pelayanan kesehatan kepada

peserta dan/atau anggota keluarganya karena ada pembedaan antara Tarif RSUD Kabupaten

Nunukan dengan Tarif PT. Askes.

65. Unit Cost adalah biaya satuan unit pelayanan yang didapat dengan cara menghitung seluruh

biaya untuk produksi dan distribusi biaya dari unit penunjang serta membaginya dengan

output pelayanan unit tersebut.

66. Akomodasi adalah penggunaan pasilitas rawat inap termasuk makan di Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Nunukan.

67. BHP adalah bahan habis pakai.

68. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan.

69. Remunerasi adalah sistem yang mengatur tentang pembagian penerimaan pendapatan jasa

pelayanan yang diterima oleh petugas RSUD Kabupaten Nunukan.

BAB II

KETENTUAN PELAYANAN

Bagian Kesatu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

Pasal 2

(1) RSUD Kabupaten Nunukan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan

terintegrasi pada masyarakat di wilayah Kabupaten Nunukan.

(2) Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya mendapat pemeriksaan, perawatan dan

pengobatan sesuai dengan ketentuan pembiayaan ASKES dan Jamkesda.

Pasal 3

(1) RSUD Kabupaten Nunukan memberikan pelayanan dan perawatan kepada penderita

meliputi rawat jalan, dan rawat inap.

(2) Pelayanan dan perawatan bagi penderita rawat jalan ditentukan sesuai dengan kasus

penyakit yang dideritanya.

(3) Pelayanan dan perawatan bagi penderita rawat inap, ditentukan sebagai berikut:

a. Penderita masuk rawat inap RSUD Kabupaten Nunukan wajib menunjukkan surat

pengantar dari dokter yang memeriksa dan menyatakan sanggup memenuhi persyaratan

yang ditentukan;

b. Penderita rawat inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Nunukan ditempatkan pada kelas

sesuai kehendak penderita atau keluarganya atau penjaminnya; dan

c. Penderita yang kurang atau tidak mampu masuk atau rawat inap di Rumah Sakit Umum

Kabupaten Nunukan di tempatkan pada kelas III perawatan.

Page 11: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Kedua Jenis Pelayanan

Pasal 4

(1) Pelayanan kesehatan pada RSUD Kabupaten Nunukan dilakukan oleh tenaga medis,

paramedis dan tenaga kesehatan lainnya.

(2) Jenis Pelayanan dikelompokkan menjadi:

a. Pelayanan Medis adalah:

(1) rawat Jalan;

(2) rawat Darurat;

(3) rawat Inap;

(4) medical check up;

(5) tindakan medis operatif;

(6) tindakan medis non operatif;

(7) tindakan kebidanan dan penyakit kandungan; dan

(8) tindakan keperawatan.

b. Pelayanan Penunjang Medis adalah:

(1) pelayanan laboratorium;

(2) pelayanan radiologi;

(3) pelayanan radio diagnostik;

(4) pelayanan diagnostik elektromedis;

(5) pelayanan rehabilitasi medis;

(6) pelayanan farmasi;

(7) pelayanan konsultasi gizi; dan

(8) pelayanan konsultasi khusus;

c. Pelayanan Penunjang Non Medis adalah:

(1) pelayanan mediko legal;

(2) perawatan jenazah/pemulasaran;

(3) pelayanan mobil ambulans; dan

(4) pembakaran sampah medis (Incenerator).

Page 12: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Ketiga Jenis Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Kena Tarif

Pasal 5

(1) Jenis pelayanan kesehatan yang dikenakan tarif pada rumah sakit terdiri dari :

a. pelayanan perawatan; b. pelayanan pengujian kesehatan; c. pelayanan medis; d. pelayanan penunjang medis; e. pelayanan penunjang non medis; f. pelayanan perawatan jenasah; dan g. pelayanan persalinan.

(2) Pelayanan Kesehatan kena tarif sebagaimana dimaksud Ayat (1) dikelompokkan kedalam : a. rawat jalan; b. rawat darurat; c. rawat inap; d. rawat HCU/ICU/ICCU;dan e. tindakan medik operatif.

Bagian Keempat Tingkat Pelayanan Kena Tarif

Pasal 6

(1) Setiap orang/pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan pada rumah sakit dapat

mengajukan permintaan terhadap jenis pelayanan, kelas/tempat perawatan dan jenis sarana

dan prasarana pelayanan yang diinginkan.

(2) Bagi orang/pasien yang oleh dokter pemeriksa dinilai bahwa yang bersangkutan menderita

penyakit menular, maka jenis pelayanan, kelas/tempat dan jenis sarana dan prasarana yang

diberikan dapat ditentukan secara khusus oleh pihak rumah sakit.

(3) Bagi orang/pasien yang berstatus narapidana atau tahanan pihak berwajib, maka jenis

kelas/tempat dan jenis sarana dan prasarana pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit

dengan memperhatikan usul pihak yang berwajib.

(4) Keamanan orang/pasien sebagaimana dimaksud Ayat (3) diluar tanggung jawab pihak rumah

sakit.

Page 13: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Pasal 7

(1) Jenis pelayanan, kelas/tempat perawatan dan jenis sarana dan prasarana bagi orang/pasien

peserta asuransi kesehatan, akan ditentukan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku.

(2) Jenis pelayanan, kelas/tempat perawatan dan jenis sarana dan prasarana pelayanan yang

diberikan kepada orang/pasien peserta asuransi kesehatan, melebihi tarif/biaya berdasarkan

ketentuan sebagaimana dimaksud Ayat (1), maka kelebihan tarif/biayanya menjadi

tanggungan orang/pasien yang bersangkutan.

Pasal 8

Jenis dan tingkat pelayanan kesehatan pada rumah sakit, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,

Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7 juga berlaku bagi orang/pasien yang pembayaran tarifnya dijamin

oleh pihak ketiga.

Pasal 9

Jenis dan tingkat pelayanan kesehatan pada rumah sakit, secara rinci terdapat dalam Lampiran

Peraturan Daerah ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kelima Pelayanan Mediko Legal

Pasal 10

(1) Pelayanan Mediko Legal berupa Visum Et Repertum hanya diberikan atas permintaan tertulis

dari yang berwajib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Jenis Pelayanan Mediko Legal:

a. visum luar; dan

b. visum dalam.

(3) Besar tarif pelayanan Mediko Legal disamakan dengan pemeriksaan kesehatan dan tindakan

medik yang diberikan.

(4) Segala biaya yang ditimbulkan atas pelayanan mediko legal sebagaimana dimaksud pada

dalam ayat (2) dibebankan kepada instansi yang berwenang atau ahli warisnya.

(5) Komponen Tarif Pelayanan Mediko Legal terdiri dari:

a. jasa sarana Rumah Sakit;

b. jasa pelayanan; dan

c. bahan.

Page 14: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Keenam Kelas Perawatan

Pasal 11

(1) Kelas perawatan di RSUD Kabupaten Nunukan diklasifikasikan sebagai berikut:

a. paviliun;

b. VIP;

c. kelas I;

d. kelas II;dan

e. kelas III.

(2) Fasilitas yang tersedia pada masing – masing kelas perawatan adalah sebagai berikut:

a. paviliun : Kamar dengan satu tempat tidur pasien, satu tempat tidur penjaga pasien, kursi

tamu, TV, AC, telepon, kulkas, lemari pakaian, telepon internal dan kamar mandi sendiri;

b. kelas VIP : Kamar dengan satu tempat tidur paien, satu tempat tidur penjaga pasien, kursi

tamu, TV, AC, telepon, kulkas, lemari pakaian, telepon internal dan kamar mandi sendiri;

c. kelas I : Kamar dengan satu tempat tidur pasien, satu tempat tidur penjaga pasien, kursi

tamu, TV, AC, telepon, lemari pakaian, telepon internal dan kamar mandi sendiri;

d. kelas II : Kamar dengan dua tempat tidur pasien, kursi tamu, AC, telepon, lemari pakaian,

telepon internal dan kamar mandi di dalam; dan

e. kelas III: kamar dengan enam sampai sepuluh tempat tidur, kipas angin, kamar mandi di

dalam.

Bagian Ketujuh Pemilihan Kelas Perawatan

Pasal 12

(1) Setiap pasien dan atau keluarganya berhak memilih kelas perawatan yang dikehendaki

sepanjang masih tersedia.

(2) Bagi pasien yang diindikasikan oleh dokter menderita penyakit menular, akan ditempatkan

pada ruangan perawatan khusus/ruang isolasi.

(3) Pasien yang dibiayai/ditanggung oleh pihak penjamin dapat memilih kelas perawatan yang

sesuai dengan perjanjian kerjasama.

(4) Pemilihan kelas perawatan yang tidak sesuai dengan ketentuan pihak penjamin, maka selisih

biaya kelas perawatan menjadi tanggung jawab pasien dan atau keluarga yang bersangkutan.

Page 15: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Kedelapan Pemakaian Fasilitas Rumah Sakit

Pasal 13

(1) Pemakaian fasilitas rumah sakit untuk kepentingan diluar tugas pokok dan fungsi rumah

sakit, diatur dengan surat perjanjian khusus dan dengan tarif khusus.

(2) Pemakaian fasilitas rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: poliklinik,

kamar operasi, kamar rontgent, kamar bersalin dan ruangan diklat.

Bagian Kesembilan Ketentuan Menu Makanan Rumah Sakit

Pasal 14

(1) Setiap pasien yang memerlukan perawatan dengan rawat inap di semua kelas, diberikan

makanan sesuai menurut standar yang jumlah dan kandungan gizinya ditetapkan oleh ahli

gizi RSUD Kabupaten Nunukan.

(2) Makanan khusus (diet) hanya diberikan atas perintah dokter yang merawat dan/atau ahli gizi

rumah sakit.

(3) Bagi pasien tertentu yang memerlukan tambahan kalori dan protein, diberikan ekstra menu

sesuai dengan petunjuk dokter dan ahli gizi.

(4) Menu pilihan hanya disediakan untuk kelas I keatas.

(5) Menu pilihan dapat juga disediakan untuk penunggu pasien / keluarganya di kelas utama

keatas dengan tarif khusus.

Bagian Kesepuluh Tata Tertib Rawat Inap

Pasal 15

Seorang pasien dapat diterima sebagai pasien rawat inap setelah mendapat persetujuan dokter

yang merawat sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Bagian Kesebelas Waktu Berkunjung

Pasal 16

(1) Seorang pasien yang sedang dirawat inap pada dasarnya dapat dikunjungi 2 (dua) kali sehari,

yang waktunya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Nunukan.

(2) Terhadap pasien tertentu atau dalam keadaan tertentu seorang penderita yang sedang dirawat

tidak diperbolehkan untuk dikunjungi, kecuali atas izin khusus dari dokter yang merawatnya.

Page 16: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Keduabelas Penunggu Penderita

Pasal 17

(1) Seorang pasien yang sedang dirawat dapat ditunggui oleh keluarganya paling banyak 2 (dua)

orang.

(2) Bagi penunggu pasien sebagaimana dimaksud ayat (1) diberi tanda pengenal.

Bagian Ketigabelas Pakaian Penderita atau Penunggu

Pasal 18

(1) Rumah sakit dapat menyediakan pakaian pasien yang dirawat.

(2) Pasien dapat memakai pakaiannya sendiri asal sopan dan rapi.

(3) Pasien atau penunggu dapat mencucikan pakaiannya dengan menggunakan jasa rumah sakit

yang diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Nunukan.

(4) Bagi pasien penyakit menular diwajibkan mencucikan pakaiannya di rumah sakit.

Bagian Keempatbelas Barang-Barang Milik Pasien

Pasal 19

(1) Pasien, penunggu dan pengunjung rumah sakit dilarang membawa senjata, benda- benda

tajam dan atau benda-benda berbahaya lainnya.

(2) Pasien yang dirawat dilarang memakai perhiasan atau membawa barang–barang berharga

lainnya.

(3) Apabila terdapat kehilangan barang/benda milik pasien/keluarga pasien maka kehilangan

tersebut tidak menjadi tanggungan rumah sakit.

Bagian Kelimabelas Penderita Meninggal Dunia

Pasal 20

(1) Apabila seorang pasien yang dirawat dalam keadaan sakit keras atau meninggal dunia, maka

dokter atau petugas yang ditunjuk harus segera memberitahukan kepada keluarganya.

(2) Pasien yang meninggal dunia, setelah 2 (dua) jam dipindahkan ke Kamar Jenazah.

Page 17: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Keenambelas Pengurusan Jenazah

Pasal 21

(1) Pengurusan jenazah/mayat dan penyerahannya disertai dengan Surat Keterangan Kematian.

(2) Apabila dikehendaki keluarga oleh ahli waris atau penjamin pasien, maka pemakaman pasien

yang telah meninggal dunia dapat diatur sendiri oleh ahli waris atau penjamin, dengan

ketentuan segala sesuatu menjadi tanggung jawab ahli waris atau penjaminnya serta tidak

berakibat melambatkan pemakamannya.

(3) Apabila dalam waktu 2 x 24 jam ternyata jenazah/mayat tidak diambil oleh ahli

waris/penjamin pasien, maka rumah sakit berkewajiban untuk menyelenggarakan

pemakaman.

(4) Biaya pemakaman ditetapkan sebagai berikut:

a. bagi jenazah yang mempunyai keluarga/ahli waris, biaya pemakaman diserahkan kepada

ahli warisnya;

b. bagi jenazah yang keluarganya tidak mampu, biaya pemakaman dibebankan pada

pemerintah kabupaten; atau

c. bagi jenazah tahanan/kehakiman, biaya pemakaman dibebankan kepada instansi terkait.

(5) Jenazah/mayat yang tidak diketahui identitasnya, oleh rumah sakit atas izin Pihak Berwenang

dapat menyerahkan jenazah/mayat tersebut kepada Fakultas Kedokteran untuk kepentingan

ilmiah.

(6) Perawatan jenazah/mayat penderita penyakit menular atau penyakit karantina harus

dilakukan oleh rumah sakit.

Bagian Ketujuhbelas Ambulans dan Mobil Jenazah

Pasal 22

(1) Rumah sakit dapat menyediakan ambulans untuk pengangkutan penderita dari tempat

tinggalnya ke rumah sakit dan sebaliknya, dari rumah sakit ke rumah sakit rujukan lain dan

sebaliknya, dengan dipungut biaya.

(2) Rumah sakit dapat menyediakan mobil jenazah untuk pengangkutan jenazah dari rumah sakit

ke tempat tinggalnya atau ke luar kota dengan dipungut biaya.

(3) Penggunaan ambulans atau mobil jenazah harus dilakukan dengan mengajukan permohonan

izin secara tertulis dan mengisi formulir yang tersedia, serta diketahui oleh pejabat yang

ditunjuk.

(4) Ketentuan mengenai tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) adalah

sebagaimana terdapat dalam Lapiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 18: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Kedelapanbelas Pelayanan Kesehatan Asuransi

Pasal 23

(1) Penderita sebagai peserta dari PT. ASKES atau keluarga yang masih menjadi tanggung

jawabnya, masuk atau rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Nunukan ditempatkan

pada kelas berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh PT. ASKES.

(2) Apabila penderita atau keluarganya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menghendaki

dirawat pada kelas yang lebih tinggi, maka kekurangan biayanya ditanggung sendiri oleh

peserta.

(3) Dalam hal peserta atas kehendak sendiri, dengan alasan apapun mengambil kelas / kamar

perawatan di bawah kelas / kamar perawatan yang menjadi haknya, maka selisih biaya yang

timbul sehubungan dengan hal tersebut di sesuiakan dengan ketentuan yang berlaku.

(4) Dalam hal kelas / kamar perawatan yang menjadi haknya penuh, maka peserta akan di

tempatkan sementara pada kelas / kamar perawatan yang satu tingkat yang lebih tinggi

sampai saat kelas dari kamar perawatan yang menjadi hak peserta yang tersedia. Biaya yang

timbul sehubungan dengan hal tersebut menjadi tanggung jawab RSUD Kabupaten

Nunukan.

Bagian Kesembilanbelas Peserta Asuransi Kesehatan

Pasal 24

(1) Pegawai Negeri Sipil, Pensiunan, Veteran, Perintis Kemerdekaan dan Anggota keluarganya

masing - masing yang menjadi peserta PT (Persero) ASKES, berhak menempati kelas

perawatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Peserta dan atau anggota keluarganya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , atas permintaan

sendiri memilih kelas perawatan yang lebih tinggi dari kelas perawatan yang ditetapkan,

diwajibkan membayar selisih biaya antara tarif rumah sakit dengan tarif PT Askes sesuai

dengan haknya.

(3) Jenis Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang diberikan kepada pasien/perserta asuransi

disesuaikan dengan ketentuan peraturan/perundang-undangan yang berlaku dan kesepakatan

antara Pihak Rumah Sakit dengan Pihak Asuransi atau Pihak Ketiga sebagai pemberi

jaminan.

(4) Permintaan Peserta Asuransi atau yang ditanggung oleh Pihak Penjamin bilamana melebihi

atau diatas dari hak yang sebenarnya akan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, maka

segala kelebihan biaya dari tarif yang ditetapkan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.

Page 19: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

(5) Dalam pelaksaan pelayanan peserta asuransi atau pihak ketiga sebagai pemberi jaminan

menggunakan tarif pelayanan kesehatan rumah sakit sesuai dengan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku, terkecuali bilamana belum diatur maka tarif yang digunakan ialah

dengan berdasartakan tarif yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan.

(6) Proporsi pembagian tarif pelayanan peserta Asuransi atau Pihak Ketiga sebagai pemberi

jaminan dengan menggunakan tarif yang telah ditetapkan oleh peraturan/ perundanggan yang

berlaku adalah 40% (empat puluh persen) untuk pelayanan jasa sarana dan 60% untuk jasa

pelayanan.

Bagian Keduapuluh Perjanjian Kerja Sama Dengan Pihak Ketiga

Pasal 25

(1) RSUD Kabupaten Nunukan dapat melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, atas dasar

kemitraan yaitu saling menguntungkan, kesetaraan dan keterbukaan.

(2) Kerja sama pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:

a. pelayanan kesehatan;

b. sarana / peralatan baik medis maupun penunjang medis;

c. tenaga dan keahlian (skill);

d. pendidikan, Ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta informasi; dan

e. lain–lain, sesuai kebutuhan pengembangan pelayanan rumah sakit;

(3) Setiap bentuk kerja sama dengan pihak ketiga, dituangkan kedalam Perjanjian Kerja Sama.

Bagian Keduapuluhsatu Pelayanan Penderita Tidak Mampu

Pasal 26

(1) Kriteria dari Pasien Tidak Mampu adalah:

a. keluarga miskin, dibuktikan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan

oleh instansi berwenang;

b. pengemis, gelandangan dan orang terlantar; atau

c. pasien tahanan polisi / jaksa / lembaga permasyarakatan, yang disertai dengan surat

keterangan tidak mampu dari instansi terkait.

(2) Seluruh biaya yang ditimbulkan dalam pelayanan kesehatan selama di rumah sakit menjadi

tanggung jawab Pemerintah Kabupaten.

Page 20: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

BAB III KETENTUAN TARIF

Bagian Kesatu

Prinsip-prinsip dalam Penetapan Tarif

Pasal 27 (1) Prinsip yang digunakan dalam penetapan struktur dan besarnya tarif pelayanan kesehatan

berdasarkan biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan biaya

satuan, kemampuan keuangan daerah, kemampuan daya beli masyarakat, biaya investasi

sarana, biaya operasional dan pemeliharaan serta pelayanan lainnya termasuk obat, bahan

dan alat habis pakai dan tidak bertujuan untuk mencari laba serta ditetapkan berdasarkan azas

gotong royong, adil dengan mengutamakan kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah.

(2) Penetapan tarif pelayanan kesehatan berdasarkan harga nyata dan subsidi pemerintah.

(3) Tarif pelayanan kesehatan diperhitungkan atas dasar real unit cost di RSUD Kabupaten

Nunukan, dengan memperhatikan kemampuan sosial ekonomi masyarakat, dan retribusi

Rumah Sakit lainnya serta kebijaksanaan subsidi Pemerintah maupun Subsidi Silang.

Bagian Kedua Penetapan Tarif Rumah Sakit

Pasal 28

(1) Penetapan Tarif rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal (4) diperhitungkan

berdasarkan Unit Cost untuk masing-masing jenis pelayanan kesehatan.

(2) Tarif rumah sakit untuk golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin oleh pihak

penjamin ditetapkan atas dasar saling kepercayaan (thrust based relationship) melalui ikatan

perjanjian tertulis.

(3) Besarnya tarif pelayanan kesehatan pada RSUD Kabupaten Nunukan tercantum dalam

Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan

Daerah ini.

Bagian Ketiga Pemungutan Tarif Rumah Sakit

Pasal 29

(1) Pelaksanaan pemungutan Tarif pada Rumah Sakit dilaksanakan oleh bendahara penerima

tarif di RSUD Kabupaten Nunukan .

Page 21: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

(2) Petugas pelaksana pemungutan tarif sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di

atas adalah sesuai dengan petugas yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang yang

ditetapkan oleh Keputusan Bupati .

(3) Petugas pelaksana pemungutan tarif pada`Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

yang telah diangkat/ditetapkan sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan masih berlaku dan

tetap menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.

(4) Untuk membantu kelancaran dalam melaksanakan pemungutan Tarif Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit dapat mengangkat pembantu bendahara yang ditetapkan oleh Direktur RSUD

Kabupaten Nunukan.

(5) Pelaksanaan penerimaan tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit, khususnya pasien/peserta

Asuransi atau Pihak Ketiga sebagai penjamin dilakukan melalui proses penagihan (klaim)

sesuai dengan kesepakatan Rumah Sakit dengan Pihak Asuransi atau Pihak Ketiga yang

berpedoman kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat Pengadministrasian Tarif

Pasal 30

Setiap penerimaan tarif pelayanan kesehatan pada rumah sakit di setorkan ke Kas RSUD

Kabupaten Nunukan paling lambat 1 (satu) hari kerja.

Bagian Kelima Pengecualian Tarif

Pasal 31

(1) Atas pertimbangan sosial, Pemerintah Kabupaten melalui direktur Rumah Sakit dan atas

persetujuan Bupati dapat memberikan keringanan dan atau penghapusan beban tarif bagi

orang/pasien khusus.

(2) Orang/pasien khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah mereka yang ditimpa

bencana alam atau bencana sosial.

Page 22: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Keenam Biaya Pelayanan Rumah Sakit

Pasal 32

(1) Biaya Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

Rumah Sakit kepada masyarakat yang memerlukan biaya dalam rangka untuk memelihara

dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

(2) Biaya pelayanan kesehatan dalam penetapan tarif pelayanan rumah sakit sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dihasilkan atas 2 (dua) komponen yaitu Jasa sarana dan Jasa

Pelayanan.

(3) Jasa Sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah komponen biaya yang diperoleh dari

penggunaan fasilitas atau sarana rumah sakit.

(4) Jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah komponen biaya yang

dihitung karena jasa petugas rumah sakit.

Bagian Ketujuh Jenis dan Besaran Tarif

Pasal 33

Jenis dan Besaran Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit adalah sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Daerah ini.

Bagian Kedelapan Bentuk dan Besarnya Tarif

Pasal 34

(1) Bentuk Tarif Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit berupa :

a. jasa pelayanan; dan

b. jasa sarana dan prasarana

(2) Besarnya tarif pelayanan Kesehatan dan jasa medis dan paramedis pada Rumah Sakit, secara

rinci terdapat dalam Lampiran Peraturan Daerah ini yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 23: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Kesembilan

Tarif Rawat Jalan / Poliklinik

Pasal 35 (1) Komponen biaya rawat jalan tingkat I dan rawat jalan tingkat II meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. bahan / alat kesehatan yang digunakan;

c. biaya pelayanan medis;

d. biaya pelayanan penunjang medis;

e. konsultasi;

f. tindakan medis dan terapi;

g. rehabilitasi medis;

h. pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan; dan

i. biaya administrasi.

(2) Untuk menentukan besarnya tarif rawat jalan diperhitungkan komponen jasa rumah sakit,

jasa medis, jasa paramedis serta termasuk bahan dan alat kesehatan yang disediakan oleh

rumah sakit.

(3) Apabila didalam pelayanan rawat jalan memerlukan pemeriksaan penunjang medis, tindakan

medis dan terapi, tindakan medis dan radioterapi, pemeriksaan diagnostik elektromedik,

pemeriksaan dan tindakan diagnosis khusus serta rehabilitasi medik, maka pembayaran

dilakukan terpisah sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan untuk setiap jenis pemeriksaan

atau tindakan tersebut.

(4) Bagi orang pribadi yang membutuhkan pelayanan kesehatan dalam bentuk paket pelayanan

seperti General Check Up dan/atau paket pelayanan kesehatan lainnya , maka besaran tarif

ditetapkan sebesar tarif pelayanan kesehatan kelas I ( satu ).

Bagian Kesepuluh Tarif Pelayanan Kesehatan Tarif Rawat Darurat

Pasal 36

(1) Komponen biaya rawat darurat pada Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. bahan / alat kesehatan yang digunakan;

c. biaya pelayanan medis;

d. biaya pelayanan penunjang medis;

e. konsultasi;

f. tindakan medis dan terapi;

g. rehabilitasi medis;

h. pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan; dan

i. biaya administrasi.

Page 24: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

(2) Untuk menentukan besarnya tarif rawat darurat diperhitungkan komponen jasa rumah sakit,

jasa medis, jasa paramedis serta termasuk bahan dan alat kesehatan yang disediakan oleh

rumah sakit.

(3) Apabila didalam pelayanan rawat darurat memerlukan pemeriksaan penunjang medis,

tindakan medis dan terapi, tindakan medis dan radioterapi, pemeriksaan diagnostik

elektromedik, pemeriksaan dan tindakan diagnosis khusus serta rehabilitasi medik, maka

pembayaran dilakukan terpisah sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan untuk setiap jenis

pemeriksaan atau tindakan tersebut.

(4) Besaran tarif pelayanan kesehatan rawat darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat

ditetapkan sebesar tarif pelayanan kesehatan kelas II (dua).

Bagian Kesebelas Tarif Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Pasal 37

(1) Komponen biaya rawat inap meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. biaya akomodasi;

c. jasa visite;

d. jasa konsultasi;

e. jasa asuhan dan tindakan keperawatan;

f. jasa pelayanan penunjang medi;

g. jasa rehabilitasi medis;

h. jasa pemeriksaan diagnostik elektromedis;

i. jasa pemeriksaan dan tindakan diagnostik khusus;

j. jasa tindakan medis dan terapi;

k. jasa pelayanan kesehatan lainnya;

l. bahan dan alat kesehatan ;dan

m. biaya administrasi.

(2) Untuk menetapkan besarnya tarif rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hanya

diperhitungkan komponen biaya akomodasi, jasa sarana, jasa visite, jasa asuhan dan tindakan

perawatan, bahan dan alat kesehatan, serta biaya administrasi.

(3) Jumlah hari rawat inap dihitung berdasarkan mulai pada waktu penderita masuk rawat inap

sampai dengan penderita keluar rumah sakit.

(4) Pasien yang masuk rumah sakit dan menempati tempat tidur selama kurang dari 24 (dua

puluh empat) jam dikenakan biaya rawat inap selama 1 hari (one day care).

Page 25: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

(5) Perawatan bayi baru lahir meliputi :

a. Bayi baru lahir yang dirawat bersama ibunya (rooming in) ditetapkan sebesar 50% (lima

puluh per seratus) dari tarif kelas perawatan ibunya;

b. Bayi baru lahir yang memerlukan perawatan khusus di ruangan perinatologi (inkubator

bayi) ditetapkan sama dengan tarif kelas II; dan

c. Perawatan bayi intensif/NICU (Neonatal Intensive Care Unit) ditetapkan sebesar 3 (tiga)

kali tarif kelas II.

Bagian Keduabelas Tarif Pelayanan Kesehatan Tindakan Medis Operatif

Pasal 38

(1) Jenis tindakan medis operatif meliputi:

a. tindakan medis operatif kecil;

b. tindakan medis operatif sedang;

c. tindakan medis operatif besar; dan

d. tindakan medis operatif khusus.

(2) Komponen biaya tindakan medis operatif meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa Pelayanan Tindakan Medis;

c. bahan dan alat;

d. jasa Pelayanan Anestesi;

e. jasa Pelayanan Tim Operatif;

f. jasa Pelayanan Pra Operatif; dan

g. jasa Pelayanan Medis Pendamping/konsultan ahli ( bila diperlukan ).

(3) Untuk tindakan medis operatif tidak terencana (akut), maka tarif ditetapkan sebesar tarif

tindakan terencana ditambah 25 % atas jasa pelayanan.

Bagian Ketigabelas Tarif Pelayanan Kesehatan Tindakan Medis Non Operatif

Pasal 39

(1) Jenis tindakan medis non operatif meliputi:

a. tindakan medis non operatif kecil;

b. tindakan medis non operatif sedang; dan

c. tindakan medis non operatif besar.

Page 26: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

(2) Komponen biaya tindakan medis non operatif meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa Pelayanan; dan

c. bahan.

(3) Besarnya biaya bahan untuk tindakan medis non operatif disesuaikan dengan harga

pembelian yang berlaku ditambah maksimal 20 %.

Bagian Keempatbelas Tarif Pelayanan Kesehatan Pelayanan Penunjang Medis

Pasal 40

(1) Pelayanan Penunjang Medis meliputi:

a. pelayanan Laboratorium;

b. pelayanan Radiologi;

c. pelayanan Diagnostik Elektromedis;

d. pelayanan Diagnostik Khusus;

e. pelayanan Konsultasi Gizi; dan

f. pelayanan Rehabilitasi Medis / Fisioterapi.

(2) Komponen biaya pelayanan penunjang medis meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa pelayanan; dan

c. bahan.

(3) Besarnya biaya bahan dari semua pelayanan penunjang medis ditetapkan sebesar harga

pembelian ditambah maksimal 20 %.

(4) Besarnya jasa sarana dari semua pelayanan penunjang medis ditetapkan sebagaimana

tercantum pada Lampiran Peraturan Daerah ini.

(5) Tarif pelayanan penunjang medis untuk rawat jalan tingkat I ditetapkan sama dengan tarif

pelayanan kesehatan kelas III.

(6) Tarif pelayanan penunjang medis untuk rawat jalan tingkat II dan rawat darurat ( IGD )

ditetapkan sama dengan tarif pelayanan kesehatan kelas II.

(7) Tarif pelayanan penunjang medis untuk kepentingan khusus seperti general check up, atau

keperluan sejenis lainnya ditetapkan sama dengan tarif pelayanan kelas I.

(8) Untuk pelayanan penunjang medis Cito, maka tarif ditetapkan sebesar tarif pelayanan

penunjang medis yang ada ditambah 25 % atas jasa pelayanan.

Page 27: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Pasal 41

(1) Jenis pelayanan laboratorium meliputi:

a. laboratorium patologi klinik;

b. laboratorium patologi anatomi; dan

c. laboratorium mikrobiologi.

(2) Komponen biaya pelayanan laboratorium meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa pelayanan; dan

c. bahan.

Pasal 42

(1) Jenis pelayanan radio diagnostik meliputi:

a. radio diagnostik sederhana;dan

b. radio diagnostik sedang.

(2) Komponen biaya pelayanan radio diagnostik meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa pelayanan;dan

c. bahan.

Pasal 43

(1) Jenis pelayanan diagnostik elektromedis meliputi:

a. elektromedis sedang; dan

b. diagnostik elektromedis sederhana.

(2) Diagnostik Komponen biaya pelayanan doagnostik elektromedis meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa pelayanan; dan

c. bahan.

Pasal 44

(1) Jenis pelayanan rehabilitasi medis / fisioterapi meliputi:

a. pelayanan rehabilitasi medis sederhana, dan sedang; dan

b. pelayanan rehabilitasi ortotik / prostetik sederhana, dan sedang.

(2) Komponen biaya rehabilitasi medis meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa pelayanan;dan

c. bahan.

Page 28: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Pasal 45

(1) Pelayanan konsultasi gizi meliputi:

a. konsultasi gizi pasien rawat jalan; dan

b. konsultasi gizi pasien rawat inap.

(2) Komponen Biaya konsultasi gizi meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa pelayanan; dan

c. bahan.

Pasal 46

(1) Pelayanan instalasi farmasi adalah Mengelola bahan dan alat kesehatan habis pakai , obat–

obatan, bahan kimia/reagen laboratorium, film radiologi yang pendanaannya berasal dari

APBD , APBN, bantuan pemerintah lainnya dan yang berasal dari kerja sama dari pihak

ketiga.

(2) Instalasi Farmasi yang pengelolaan dananya berasal dari kerja sama dari pihak ketiga

dibenarkan untuk menjual bahan dan alat kesehatan habis pakai, serta obat–obatan dengan

ketentuan harga tidak melebihi harga eceran tertinggi atau harga apotik.

(3) Pengelolaan keuntungan pada Instalasi Farmasi seluruhnya di setorkan oleh

Apoteker/Asisten Apoteker atau petugas lain yang ditunjuk oleh Direktur rumah sakit,

dengan kewajiban sebagai berikut:

a. membuat laporan setiap awal bulan yang disampaikan kepada Direktur; dan

b. minimal 25 % (dua puluh lima per seratus) dari keuntungan Instalasi Farmasi disetorkan

ke Kas Rumah Sakit sebagai penerimaan rumah sakit.

Bagian Kelimabelas Tarif Pelayanan Mobil Ambulance

Pasal 47

(1) Biaya pemakaian mobil ambulans ditetapkan sebagai berikut:

a. berdasarkan setiap kilometer jarak yang ditempuh dari rumah sakit; dan

b. jarak yang ditempuh dibagi dua, jarak antara 1-5 km dan lebih dari 5 km

(2) Komponen biaya pemakaian mobil ambulans meliputi:

a. biaya akomodasi; dan

b. jasa pelayanan.

Page 29: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Keenambelas Tarif Pelayanan Visum Et Repertum (VER)

Pasal 48

(1) Pelayanan visum et repertum dilakukan berdasarkan permintaan resmi dari pihak berwenang.

(2) Komponen biaya pemeriksaan visum et repertum meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa pelayanan; dan

c. bahan.

(3) Jenis pelayanan visum et repertum meliputi:

a. visum luar; dan

b. visum dalam.

Bagian Ketujuhbelas Tarif Pelayanan Perawatan Jenazah

Pasal 49

(1) Pelayanan perawatan jenazah meliputi:

a. perawatan jenazah; dan

b. penyimpanan jenazah.

(2) Komponen biaya perawatan jenazah meliputi:

a. jasa sarana rumah sakit;

b. jasa pelayanan; dan

c. bahan.

(3) Besarnya biaya bahan untuk perawatan jenazah disesuaikan dengan harga pembelian yang

berlaku.

(4) Penyimpanan jenazah diizinkan paling lama 2 x 24 jam.

Bagian Kedelapanbelas Tarif Pelayanan Paramedis Pendamping

Pasal 50

(1) Rumah sakit dapat menyediakan tenaga paramedis guna mendampingi penderita selama

dalam perjalanan untuk rujukan ke rumah sakit lain, atau keperluan khusus lainnya.

(2) Besarnya jasa pelayanan paramedis pendamping penderita dihitung berdasarkan kesepakatan

pasien dan pihak rumah sakit dengan berpedoman kepada standar perjalanan dinas.

Page 30: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Kesembilanbelas

Tarif Pelayanan Peserta Asuransi Atau Pihak Penjamin Pasal 51

(1) Penetapan Tarif pelayanan Peserta Asuransi, khususnya Asuransi Kesehatan Sosial,

Jamsostek, Jamkesmas dan asuransi lainnya yang telah diakui oleh Pemerintah disesuaikan

dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Asurasi Lain

atau pihak Ketiga sebagai penjamin disesuaikan dengan Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah

sakit yang telah ditetapkan dan berlaku umum.

(2) Dalam Penentuan Tarif Pelayanan Kesehatan antara Rumah Sakit dengan Asuransi Lain dan

Pihak Ketiga sebagai penjamin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dapat saja

melebihi dari ketentuan tarif yang berlaku umum sepanjang tidak merugikan pemerintah dan

pelaksanaannya dirumuskan dalam Perjanjian Kontrak antara Kedua Belah Pihak.

(3) Komponen Tarif Pelayanan Kesehatan peserta Asuransi atau yang dijamin Pihak Ketiga

tetap mengacu kepada pembagian tarif yang meliputi tarif Jasa Sarana dan Jasa Pelayanan

yang dihasilkan oleh Tenaga Medis, Paramedis, Medical Record, Gizi dan Petugas lainnya.

(4) Proporsi pembagian Biaya Jasa Pelayaan Kesehatan Rumah sakit sebagaimana dimaksud

pada ayat (3), untuk peserta Asuransi seperti Asuransi Kesehatan Sosial dan Jamkesmas

dengan menggunakan sistem paket atau bentuk lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

maka dalam pembagiannya dibagi atas jasa pelayanan sarana sebesar 60% (enam puluh

persen) dan jasa pelayanan yang dihasilkan tenaga medis, paramedis, medical record dan

petugas lainya sebesar 40%. (empat puluh persen).

Bagian Keduapuluh Tata Cara Pembayaran Peserta Askes

Pasal 52

(1) Iur biaya (Cost Sharing) peserta Askes dapat di kenakan atas pelayanan :

a. rawat Jalan;

b. rawat Inap;

c. pelayanan Gawat Darurat;dan

d. pelayanan Persalinan.

(2) Besarnya iur Biaya (cost Sharing )pelayanan Penunjang Medis dan Tindakan Medis bagi

peserta Askes adalah selisih antara tarif yang diatur dalam Peraturan Daerah ini dengan

biaya yang ditanggung oleh PT. Askes.

Page 31: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Keduapuluhsatu Tata Cara Pembayaran Penderita Tidak Mampu

Pasal 53

(1) Bagi pasien yang tidak mampu, harus membawa Surat Keterangan Tidak Mampu / Miskin

yang dibuat oleh Pejabat yang berwenang.

(2) Surat Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus sudah diserahkan dalam waktu

selambat–lambatnya 2 hari kerja.

(3) Apabila sampai dengan batas waktu yang sudah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), ternyata belum atau tidak dapat menunjukan Surat Keterangan Tidak Mampu/Miskin,

maka kepadanya dikenakan tarif umum yang berlaku.

(4) Pasien tidak mampu ditempatkan di ruang perawatan kelas III ( tiga ).

(5) Apabila penderita tidak mampu atas permintaan sendiri dan atau keluarganya menghendaki

dirawat di kelas perawatan yang lebih tinggi, maka kepadanya diwajibkan membayar penuh

biaya pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bagian Keduapuluhdua Tata Cara Pembayaran Pasien yang Tidak Membayar Secara Tunai

Pasal 54

(1) Direktur RSUD Kabupaten Nunukan menetapkan tata cara pembayaran biaya pelayanan

kesehatan bagi pasien yang pembiayaannya ditanggung oleh perusahaan yang

pembayarannya tidak secara tunai dan terlambat.

(2) Biaya Pelayanan kesehatan yang dimaksud pada ayat (1), pembayarannya dikenakan

tambahan biaya sebesar 5 % (lima persen).

(3) Bila keterlambatan pembayaran melebihi 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penagihan

dikenakan tambahan biaya sebesar 2 % (dua persen) setiap bulannya dari total tagihan.

Bagian Keduapuluhtiga Keringanan dan Pembebasan Biaya

Pasal 55

(1) Direktur RSUD Kabupaten Nunukan diberi wewenang membebaskan sebagian atau seluruh

tarif pelayanan kesehatan bagi pasien keluarga miskin/Jaminan Kesehatan Masyarakat

(JAMKESMAS).

(2) Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus membawa Kartu jamkesmas dan atau

Bukti Surat Keterangan tidak Mampu dari Pejabat yang berwenang.

Page 32: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Keduapuluhempat Pembinaan Pengelolaan Tarif

Pasal 56

(1) Pemerintah Kabupaten melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan

pelayanan Kesehatan, pengelolaan tarif dan pemanfaatan sarana dan prasarana rumah sakit

yang dikoordinasikan oleh Direktur Rumah Sakit.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemberian pedoman, bimbingan,

konsultasi dan pengembangan sumberdaya manusia tenaga medis dan para medis serta staf

rumah sakit.

Pasal 57

Dalam rangka peningkatan kinerja dan pengelolaan tarif pelayanan kesehatan pada rumah sakit,

Direktur rumah sakit menyelenggarakan sistem pengendalian internal yang pelaksanaanya

berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

Bagian Kepuluhlima Pertanggungjawaban Pengelolaan Tarif

Pasal 58

Mekanisme dan Tata cara pelaporan dan pertanggung jawaban pengelolaan tarif Kesehatan pada

RSUD Kabupaten Nunukan dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Perundang-

undangan.

BAB IV

KETENTUAN JASA PELAYANAN

Bagian Kesatu Pengelolaan Tarif Pelayanan

Pasal 59

(1) Pengelolaan Tarif Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit dilakukan oleh Rumah Sakit

dengan menunjuk petugas pemungut Tarif yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(2) Petugas pemungut tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas untuk melakukan

pemungutan, penagihan dan penyetoran serta melakukan pencatatan untuk setiap transaksi

tarif.

Page 33: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

Bagian Kedua Pengelolaan Penerimaan Tarif Pelayanan Rumah Sakit

Pasal 60

(1) Penerimaan tarif Rumah Sakit terdiri dari Jasa Sarana dan Jasa Pelayanan.

(2) Pengelolaan penerimaan tarif pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Nunukan dilakukan

lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

(3) RSUD Kabupaten Nunukan terkait penetapan system Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum diberikan kewenangan untuk mengelola langsung seluruh penerimaan untuk

kepentingan operasional pelayanan kesehatan rumah sakit, dan dilaporkan sebagai

pendapatan daerah.

(4) Ketentuan pelaksanaan tentang tata cara pembukuan, penggunaan dan pelaporan atas

penerimaan yang dikelola langsung oleh rumah sakit diatur lebih lanjut dengan

peraturan/Keputusan Bupati dalam suatu system pembukuan dan pengelolaan penerimaan

rumah sakit.

Bagian Ketiga

Pendistribusian Jasa Pelayanan

Pasal 61 (1) Petugas Kesehatan Rumah Sakit yang melakukan pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit,

diberikan jasa pelayanan untuk Setiap jenis pelayanan yang ia berikan dalam bentuk jasa

medik, jasa paramedik, jasa medical record, dan jasa gizi.

(2) Proporsi pembagian jasa pelayanan yang diterima oleh petugas Rumah Sakit sebagai

dimaksud ayat (1) di atas diatur dengan Peraturan Bupati atas usul Direktur Rumah Sakit.

(3) Untuk pelayanan Kesehatan di rumah sakit diluar jam kerja yang dilakukan oleh Tenaga

medis dan para medis, diberikan tambahan penghasilan.

(4) Penentuan besarnya tambahan pengahasilan tenaga medis dan paramedis serta tata cara

pendistribusiannya sebagaimana dimaksud Ayat (2) di atur dengan Keputusan Bupati atas

usul Direktur Rumah sakit.

Bagian Keempat Pengelolaan Sistem Remunerasi

Pasal 62

(1) Setiap komponen tenaga di RSUD Kabupaten Nunukan berhak untuk mendapatkan insentif

yang berasal dari jasa pelayanan.

Page 34: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

(2) Ketentuan pembagian jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut

dengan Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Nunukan.

(3) Dokter jaga sore dan malam hari pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) diberikan insentif yang

besarnya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Nunukan.

BAB V

KETENTUAN PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 63

(1) Direktur Rumah Sakit bertanggung jawab atas Pelaksanaan Peraturan Daerah ini.

(2) Pengawasan Internal terhadap Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Dewan Pengawas, Satuan

Pengawas Internal dan dewan pengawas lainnya.

(3) Pengawasan fungsional terhadap pengelolaan Uang Daerah dilakukan oleh Inspektorat

Kabupaten dan pengawas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

BAB VI

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 64

(1) Dokter, paramedis dan petugas lainnya selaku penyelenggara pelayanan kesehatan di Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan yang tidak mengindahkan dan mematuhi

ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam Peraturan Daerah ini dapat dikenakan Sanksi

Administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah:

a. Teguran lisan;

b. Teguran tertulis;

c. Penurunan pangkat dan atau jabatan;

d. Skorsing/non aktif;

e. Pemberhentian dengan hormat; dan

f. Pemberhentian dengan tidak hormat.

(3) Ketentuan mengenai penerapan sanksi administratif sebagaimana yang dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati Kabupaten Nunukan.

Page 35: PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN - …samarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/10/PERDA_10_2011... · pemerintah kabupaten nunukan . peraturan daerah kabupaten nunukan. nomor 10 tahun

BAB VII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 65

(1) Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Peraturan Daerah ini ditinjau kembali jika terjadi

perkembangan perekonomian dimasyarakat.

(2) Peninjauan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan

indeks harga dan perkembangan perekonomian.

(3) Penetapan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) cukup ditetapkan dengan Peraturan

Bupati.

Pasal 66

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan daerah ini sepanjang berkaitan dengan teknis

pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Nunukan.

Pasal 67

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor

51 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Nunukan (Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan Tahun 2003 Nomor 71 Seri E

Nomor 24) serta petunjuk pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 68

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan.

Ditetapkan di Nunukan

pada tanggal 04 April 2011

BUPATI NUNUKAN,

ttd

H.ABDUL HAFID ACHMAD

Diundangkan di Nunukan pada tanggal 04 April 2011

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN,

ZAINUDDIN HZ

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2011 NOMOR 10