pemeriksaan mata

38
Pemeriksaan Mata

Upload: normanprabowo

Post on 17-Jan-2016

112 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

pemeriksaan mata

TRANSCRIPT

Pemeriksaan Mata

W ah yu . A1 2 1 0 2 1 1 0 7 6

Pemeriksaan Mata

• Loupe dengan penlight dan sitlamp• Tanometer• Oftalmoskopi / funduskopi• Kampimeter• Fluoresein• Uji Anel• Eksoftalmometer Hertel• Uji Ishihara

Loupe + Penlight

• Pemeriksaan paling standar berfungsi untuk melihat mata baik dari bentuk, warna, benda asing, reflek pupil, reflek cahaya, dll

Oftalmoskopi

• Suatu teknik pemeriksaan yang digunakan untuk melihat adanya kelainan pada fundus okuli.

• Pada pemeriksaan ini cahaya yang berasal dari alat oftalmoskop akan memberikan reflex pada fundus dan akan tampak gambaran yang ada.

Teknik

• Pupil dibuat dilatasi• Pasien diminta untuk tidur dan melihat lurus

ke arah atas• Gelapkan ruangan dan nyalakan lampu

oftalmoskop• Arahkan oftalmoskop ke arah pupil

Foto Fundus: Retina Normal. Makula lutea terletak 3-4 mm ke arah temporal dan

sedikit dibawah disk optik, Diameter vena 1,5 kali lebih besar dari arteri.

hemorrhages intraretina (kepala panah terbuka)hard exudates merupakan deposit lipid pada retina (panah)

cotton-wool spots menandakan infark serabut saraf dan eksudat halus (kepala panah hitam)

Kampimeter

• Merupakan pemeriksaan untuk mengetahui atau mengukur lapang pandang.

• Pemeriksaan lapang pandang dapat dilakukangan dengan :1. Pemeriksaan konfrontasi pemeriksaan dengan

membandingkan lapang pandang pasien dengan pemeriksa

2. Pemeriksaan kampimeter• Lapang pandang normal adalah 90 derajat temporal, 60

derajat superior, 50 derajat nasal, dan 70 derajat inferior

Teknik

• Diletakan peta kampimeter jarak 60cm sampai 1 meter

• Pengujii menggunakan bundaran kecil diameter 1 -3 mm

• Mata pasien difiksasi ditengah dan penguji enggerakan dari perifer ke tengah dari segala jurusan

• Catat saat pasien melihat benda penguji

Uji Anel

• Untuk melihat fungsi eksresi lakrimal dengan cara :

1. Palpasi daerah saccus lakrimal apakah mengeluarkan cairan

2. Irigasi melalui punctum dan kanalikuli lakrimal, bila cairan mencapai rongga hidung maka sistem ekskresi berfungsi baik

Eksoftalmometer Hertel

• Tindakan untuk mengukur penonjolan bola mata (eksoftalmus) atau masuknya bola mata (enoftalmus)

• Nilai penonjolan mata :1. Normal : 12-20 mm2. Enoftalmus : <12mm3. Eksoftalmus : >20mm

Teknik

• Pasien diminta melihat ke depan dan menatap mata pemeriksa

• Alat hertel disandarkan pada tepi orbita lateral kedua mata

• Pemeriksa melihat dari cermin bersklana di alat hartel

Ishihara Test

• Pemeriksaan bertujuan untuk menilai ada buta warna atau tidak

• Pemeriksaan dilakukan dengan cara pasien melihat bayangan yang membentuk angka, huruf atau lainnya di kartu titik-titik berwarna.

• Tiap kartu pasien diberi waktu 10 detik untuk menentukan huruf,angka atau pola yang terlihat.

Penasaran?

• http://www.color-blindness.com/ishihara-38-plates-cvd-test/#prettyPhoto

• Coba disini

Pemeriksaan Glaukoma

Utama :• Pemeriksaan tekanan bola mata :1. Tonometer Aplanasi2. Tonometri Schiotz3. Tonometri Digital• Tonografi• GonioskopiLainnya :• Uji Kopi• Uji Minum Air• Uji Steroid (pada Glaukoma Herediter)

1. Tanometer Aplanasi

• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan tekanan intraokular dan tidak dipengaruhi oleh kekakuan sklera

• Jumlah tekanan/penampang x 10 untuk dikonversikan dalam mmHg

• Dikatakan normal bila tekanan yang terbaca adalah 9-21 mmHg

Teknik• Mata yang akan diperiksa diberi anastesi topical pantocain 0.5%• Pada mata tersebut ditempelkan kertas flouresein yaitu pada daerah

limbus inferior. Sinar oblik warna biru disinarkan dari slit lamp kedasar telapak prisma tonometer Aplanasi Goldmann

• Pasien diminta duduk dan meletakkan dagunya pada slitlamp dan dahinya tepat dipenyangganya.

• Pada skala tonometer aplanasi dipasang tombol tekanan 10mmHg• Telapak prisma aplanasi didekatkan pada kornea perlahan lahan• Tekanan ditambah sehingga gambar kedua setengah lingkaran pada

kornea yang telah diberi flouresein terlihat bagian luar berhimpit dengan bagian dalam

• Dibaca tekanan pada tombol putaran tonometer aplanasi yang member gambaran setengah lingkaran yang berhimpit. Tekanan tersebut merupakan TIO dalam mmHg.

Tonometri Schiotz

• Merupakan tanometer indentasi atau menekan permukaan kornea dengan suatu beban

• Beban yang diberikan bisa 5g , 7.5g , 10g• Pada pemeriksaan ini kekakuan sklera dapet

mempengaruhi hasil• Pemeriksaan tonometer schiotz dapat mengakibatkan

lecetnya kornea sehingga dapat menyebabkan keratitis dan erosi kornea

• Pada tekanan >20mmHg dicurigai glaukoma, jika >25mmHg maka pasien menderita glaukoma

Teknik

• Pasien diminta rileks dan tidur telentang• Mata diteteskan pantokain dan ditunggu sampai pasien

tidak merasa perih• Kelopak mata pasien dibuka dengan telunjuk dan ibu jari,

jangan sampai bola mata tertekan• Pasien diminta melihat lurus keatas dan telapak

tonometer Schiotz diletakkan pada permukaan kornea tanpa menekannya

• Baca nilai tekanan skala busur schiotz yang berantara 0-15. Apabila dengan beban 5.5 gr (beban standar) terbaca kurang dari 3 maka ditambahkan beban 7.5 atau 10 gr.

Tonometri Digital

• Pemeriksaan menggunakan jari pemeriksa• Kekurangannya adalah penilaian secara

subjektif berdasarkan pengalaman pemeriksa• Biasanya pada tekanan mata yang tinggi, akan

teraba keras• Penilaian diberikan sesuai derajat, contoh :

N(normal), N+1, N+2 atau N-1, N-2

Tonografi

• Untuk mengukur derajat penurunan tekanan bola mata bila diberikan tekanan dengan tanometer schiotz dan bersifat elektronik

• Tonografi dilakukan selama 4 menit selain mengukur tekanan juga untuk mengukur pengaliran keluar cairan mata

• Pada tonografi juga terlihat pulsasi nadi intraokular dan pernafasan

• Nilai tonografi C = 0.18 adalah normal, >0.13 adalah patologik. 13<C<18 maka dicurigai glaukoma

• Tekniknya sama dengan tonometri aplanasi

Gonioskopi

• Pemeriksaan untuk melihat keadaan dari sudut bilik mata dengan goniolens. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat sudut bilik mata yang merupakan tempat keluarnya cairan mata dari bola mata.

• Yang dilihat adalah Processus iridis(PI)/ Body ciliary, Scleral Spur, Schwalbe line, trabecular meshwork

• Jika semuanya dapat terlihat, dikatakan glaukoma sudut terbuka, jika hanya PI yang terlihat maka sudut tertutup, jika garis swalbe dan trabeular terlihat sebagian maka termasuk sudut sempit

• Pemeriksaan dilakukan 360 derajat di kornea

Uji Lainnya

• Uji Kopi pasien diminta minum 1-2 mangkok kopi pekat. Bila tekanan naik 15-20mmHg setelah 20-40 menit maka menunjukan glaukoma

• Uji Minum Air pasien diminta minum air sebanyak 1L dipagi hari dan diukur tiap 15 menit jika tekanan naik 8-15mmHg dalam 45 menit maka pasien menderita glaukoma

• Uji Steroid deksametason 0.1% diteteskan 3-4x sehari. Tekanan bola mata diperiksa tiap minggu, pasien berbakat glaukoma jika tekanan bola mata naik setelah 2 minggu

TAMAT