pemeriksaan laboratorium mikrobiologi

9
PEMERIKSAAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI : INFEKSI PADA KULIT, MATA DAN TELINGA Form yang harus diisi Contoh sampel pada infeksi Kulit, Mata dan Telinga Contoh sampel Sediaan dari rambut bisa dari cabutan rambut atau kerokan pinggirnya. Sediaan kulit bisa dari kerokan lesi yang aktif (yang bagian merah pinggir). Sediaan kuku bisa dari kerokan kuku di bagian bawahnya/dari potongan kuku. Hasil kerokan kulit/kuku ditampung di atas kertas hitam. Sedangkan untuk pengambilan pus dari telinga tengah, dengan cara : Sampel dari kulit Swab kulit pada tabung steril Swab kulit pada media transport Kerokan kulit pada petri dish Sampel dari konjungtiva Swab konjungtiva pada media transport tanpa charcoal Swab konjungtiva pada media transport dengan charcoal Sampel pus dari telinga tengah kasus otitis media Aspirat dari telinga tengah

Upload: aria-kapriyati

Post on 06-Nov-2015

85 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

pem

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI : INFEKSI PADA KULIT, MATA DAN TELINGAForm yang harus diisi

Contoh sampel pada infeksi Kulit, Mata dan Telinga

Contoh sampelSediaan dari rambut bisa dari cabutan rambut atau kerokan pinggirnya. Sediaan kulit bisa dari kerokan lesi yang aktif (yang bagian merah pinggir). Sediaan kuku bisa dari kerokan kuku di bagian bawahnya/dari potongan kuku. Hasil kerokan kulit/kuku ditampung di atas kertas hitam. Sedangkan untuk pengambilan pus dari telinga tengah, dengan cara : membran timpani diinsisi (membran timpani dilubangi) lalu keluarlah pus. Setelah itu, pus diaspirasi dengan jarum suntikan. Tujuan insisi adalah agar membran timpani tidak pecah secara spontan. Saat pus dikeluarkan juga mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari bulging di membran timpani.

INFEKSI KULIT

HARI 1

Sampel : swab lesi kulitPemeriksaan :Sediaan mikroskopis dengan pewarnaan gramKultur pada lempeng agar darah (agar darah plat ADP) Inkubasi 37 C selama 16 24 jam

Pemeriksaan makroskopis : koloni bulat, smooth dan hemolisa beta

HARI 2 (Tahap Isolasi)

Koloni yang tumbuh pada ADP : Pemeriksaan mikroskopis Koloni bulat, smooth, hemolisa beta Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan gram Bakteri berbentuk kokus tersusun seperti anggur, gram positif Isolasi dan ditanam pada agar tabung (Nutrien Agar NA)

Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan Gram

HARI 3 (Tahap identifikasi dan test sensitifitas)

Koloni yang tumbuh pada NA Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan gram Identifikasi : Tes sensitifitas (apabila diperlukan) dengan cara difusi agar pada media Muller Hinton agar (MH agar)

MSA dan MH

Hasil MSA dan tes sensitivitas bakteri terhadap antibiotik

HARI 4 (tahap pembacaan hasil) Koloni pada MSA berwarna kuning (meragi manitol) Kaldu manitol berwarna kuning (hasil tes +) Hasil tes sensitifitas bakteri terhadap berbagai antibiotic Hasil : Staphylococcus aureus

Tes sensitivItas terhadap AML, CN, E, P

Infeksi kulit akibat jamurJamur dibagi jadi 2 : 1. Dermatofita : Microsporum canis, Microsporum audouni, Microsporum gypseum, Trycophyton tonsurans, Trycophyton rubrum, Trycophyton mentagrophytes, Trycophyton violaceum, Epidermophyton flocusum2. Non dermatofita : Malassezia furfur, Clamidosporum werneckii, Piedrae, Tricosporum beigelii

a. Piedraia hortaiSediaan rambut dengan Piedra hitam. Pulasan lpcb.

Makroskopik: benjolan hitam melekat erat pada rambut, keras dan sukar dilepaskan dari rambut.

Mikroskopis: anyaman padat hifa berwarna tengguli; askus berwarna bening, samar-samar tampak 2-8 askospora; kadang-kadang tampak sebagi spora yang keluar dari benjolan.

b. Mycrosporum canisBiakan M. canis

Makroskopik : Perhatikan warna dan permukaan koloni serta warna koloni pada medium.

Mikroskopik: Perhatikan mikrokonidia tidak khas; makronodia berbentuk kumparan dan ujungnya meruncing, terdiri dari > 6 sel; dinding tebal.

c. Malassezia furfur (Penyebab Tine versicolor)

d. Dermatofitosis

A. INFEKSI MATAPEMERIKSAAN SAMPEL INFEKSI KONJUNGTIVA(KASUS :Opthalmia neonatorum

HARI 1Sampel :Swab konjungtiva dalam media transport CharcoalPemeriksaan: Sediaan mikroskopis dengan pewarnaan gram Banyak sel radang dan bakteri diplokokus gram negative intra seluler dan ekstraseluler Kultur pada lempeng agar darah (agar Thayer Martin-TM agar Inkubasi 37oC 16-24 jam dengan 5% CO2 (sungkup lilin/candle jar method)Swab konjungtiva dalam media transpor charcoal

HARI 2 (tahap isolasi)Koloni yang tumbuh pada TM agar: Pemeriksaan makroskopis koloni bulat, kecil, smooth Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan gram Bakteri berbentuk kokus tersusun dua-dua gram negative Tes oksidase hasil positif Isolasi dan ditanam pada agar tabung agar coklat

HARI 3 ( tahap identifikasi dan tes sensitifitas)Koloni yang tumbuh pada agar coklat: Pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan gram Identifikasi:Ditanam pada perbenihan mengandung gula glukosa, sakhrosa dan maltosa

Ditanam pada perbenihan mengandung glukosa, sakarosa dan maltosa

Reaksi biokimia pada genus Neisseria pada CTA (Cystine Trypticase Agar)GlukosaMaltosaSakarosa

Neisseria gonorrhoea+--

Neisseria meningitidis++-

Moraxella catarrhalis (Branhamella catarrhalis)---

Neisseria sicca+++

Pemeriksaan mikroksopis dengan pewarnaan Gram

HARI 4 (tahap pembacaan hasil) TES PPNG misalnya tes yodometri Hasil peragian gula : glukosa (+); maltose (-); sakharosa (-) Tes Yodometri (+) HASIL : Neisseria gonorrhoeae menghasilkan penisilinase

N.gonorroeae Gram () Coccus tersusun dua-dua(diplokokus) Terdapat di intrasel(infeksi akut) dan ekstrasel(leukosit/makrofag)