pemeriksaan fisik vertigo

5
PEMERIKSAAN FISIK Ditujukan untuk meneliti faktor-faktor penyebab, baik kelainan sistemik, otologik atauneurologik – vestibuler atau serebeler; dapat berupa pemeriksaan fungsi pendengaran dankeseimbangan, gerak bola mata/nistagmus dan fungsi serebelum.P e n d e k a t a n klinis terhadap keluhan vertigo ad alah untuk menentukan penyebab;apakah akibat kelainan sentral – yang berkaitan dengan kelainan susunan saraf pusat – korteks serebri, serebelum,batang otak, atau berkaitan dengan sistim vestibuler/otologik;selain itu harus dipertimbangkan pula faktor psikologik/psikiatrik yang dapat mendasarikeluhan vertigo tersebut.Faktor sistemik yang juga harus dipikirkan/dicari antara lain aritmi jantung, hipertensi,hipotensi, gagal jantung kongestif, anemi, hipoglikemi.Dalam menghadapi kasus vertigo, pertama-tama harus ditentukan bentuk vertigonya, laluletak lesi dan kemudian penyebabnya, agar dapat diberikan terapi kausal yang tepat danterapi simtomatik yang sesuai. Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik; tekanan darah diukur dalam posisi berbaring,duduk dan berdiri; bising karotis, irama (denyut jantung) dan pulsasinadi perifer juga perlu diperiksa.Pemeriksaan NeurologisPemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada:1. Fungsi vestibuler/serebeler a. Uji Romberg : penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula- mula dengankedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik.Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mataterbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderitaakan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.

Upload: shalis-jamilah

Post on 22-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Fisik Vertigo

PEMERIKSAAN FISIK Ditujukan untuk meneliti faktor-faktor penyebab, baik kelainan sistemik, otologik atauneurologik – vestibuler atau serebeler; dapat berupa pemeriksaan fungsi pendengaran dankeseimbangan, gerak bola mata/nistagmus dan fungsi serebelum.Pendeka t an  k l i n i s   t e rhadap  ke luhan  ve r t i go   ada l ah  un tuk  menen tukan  penyebab ; apakah akibat kelainan sentral – yang berkaitan dengan kelainan susunan saraf pusat – korteks serebri, serebelum,batang otak, atau berkaitan dengan sistim vestibuler/otologik;selain itu harus dipertimbangkan pula faktor psikologik/psikiatrik yang dapat mendasarikeluhan vertigo tersebut.Faktor sistemik yang juga harus dipikirkan/dicari antara lain aritmi jantung, hipertensi,hipotensi, gagal jantung kongestif, anemi, hipoglikemi.Dalam menghadapi kasus vertigo, pertama-tama harus ditentukan bentuk vertigonya, laluletak lesi dan kemudian penyebabnya, agar dapat diberikan terapi kausal yang tepat danterapi simtomatik yang sesuai.Pemeriksaan Fisik UmumPemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik; tekanan darah diukur dalam posisi berbaring,duduk dan berdiri; bising karotis, irama (denyut jantung) dan pulsasinadi perifer juga perlu diperiksa.Pemeriksaan NeurologisPemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada:1. Fungsi vestibuler/serebeler a. Uji Romberg : penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengankedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik.Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mataterbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderitaakan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.

b. Tandem Gait: penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan padau j u n g   j a r i   k a k i   k a n a n / k i r i   g a n t i   b e r g a n t i .   P a d a   k e l a i n a n   v e s t i b u l e r  p e r j a l a n a n n y a   a k a n menyimpang, dan pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.c. Uji Unterberger.Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat denganmengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi denganlengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus denganfase lambat ke arah lesi.

d. Past-pointing test (Uji Tunjuk Barany) Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh mengangkatlengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Halini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup.Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi.

Page 2: Pemeriksaan Fisik Vertigo

e. Uji Babinsky-WeilPasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan lima langkah ke depan dan limalangkah ke belakang seama setengah menit; jika ada gangguan vestibuler unilateral,  pasien akan berjalan dengan arah berbentuk bintang.

Pemeriksaan Khusus Oto-Neurologis Pemeriksaan ini untuk menentukan apakah letak lesinya di sentral atau perifer.1. Fungsi Vestibulera. Uji Dix Hallpike perhatikan adanya nistagmus; lakukan uji ini ke kiri dan kanan

uji dik hallpik

Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaringkan ke belakang denganc e p a t ,   s e h i n g g a   k e p a l a n y a   m e n g g a n t u n g   4 5 º   d i   b a w a h   g a r i s  h o r i s o n t a l ,   k e m u d i a n  

kepalanya dimiringkan 45º ke kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul dan hilangnyave r t i go dan n i s t agmus , dengan u j i i n i dapa t d ibedakan apakah l e s i nya pe r i f e r a t au sentral.Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan nistagmus timbul setelah periode laten2-10 detik, hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan berkurang atau menghilang bilates diulang-ulang beberapa kali (fatigue).Sentral: tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo ber-langsung lebih dari 1 menit, biladiulang-ulang reaksi tetap seperti semula (non-fatigue). b. Tes KaloriPenderita berbaring dengan kepala fleksi 30º, sehingga kanalis semisirkularis lateralisdalam posisi vertikal. Kedua telinga diirigasi bergantian dengan air dingin (30ºC) dan air  hangat (44ºC) masing-masing selama 40 detik dan jarak setiap irigasi 5 menit. Nistagmusyang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi sampai hilangnya nistagmus tersebut(normal 90-150 detik).Dengan tes ini dapat ditentukan adanya canal paresis atau directional preponderanceke kiri atau ke kanan.Canal paresis ialah jika abnormalitas ditemukan di satu telinga, baik setelah rangsang air hangat maupun air dingin, sedangkan directional preponderance ialah jika abnormalitas ditemukan pada arah nistagmus yang sama di masing-masing telinga.Canal paresis menunjukkan lesi perifer di labirin atau n. VIII, sedangkan directional preponderance menunjukkan lesi sentral.

Pemeriksaaan

1. Gejala objektif daripada vertigo ialah adanya nistagmus N i s t a gmu s  mem puny a i   c i r i   s e sua i   ge r akannya   (mi sa l nya  “ j e rk”  dan  ped un l a r ) ,menurut bidang gerakannya (horizontal, rotatoar, vertical, campuran), arah gerakan,amplitude dan lamanya nistagmus berlangsung. Dianggap berasal dari susunan saraf  pusat (sentral) yaitu nistagmus yang vertikal murni, nistagmus yang berubah arah,nistagmus yang sangat aktif namun tanpa vertigo. Didapat pada gangguan vestibular  perifer yaitu nistagmus yang rotatoar.2. Tes Romberg dipertajamPada tes ini penderita berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki

Page 3: Pemeriksaan Fisik Vertigo

yang lainnya,tumit kaki yang satu berada di depan jari-jari kaki yang lainnya (tandem). Lengandilipat pada dada dan mata kemudian ditutup. Orang normal mampu berdiri dalamsikap Romberg yang dipertajam selama 30 detik atau lebih.3. Tes melangkah di tempat (stepping test)Penderita disuruh berjalan di tempat, dengan mata ditutup, sebanyak 50 langkahdengan kecepatan seperti berjalan biasa. Harus berusaha agar tetap ditempat dantidak beranjak selama tes ini. Tes ini dapat mendeteksi gangguan sistem vestibular.Kedudukan akhir dianggap abnormal bila penderita beranjak lebih dari 1 meter atau badan terputar lebih dari 30 derajat.4. Salah tunjuk (past – pointing)Penderita disuruh merentangkan lengannya dan telunjuknya menyentuh telunjuk   pe mer ik sa .  Kemud i an   i a   d i su ru h  men u tup  ma t a ,  men gang ka t   l en gann ya   t i ngg i - t i n g g i   d a n   k e m u d i a n   k e m b a l i   k e  p o s i s i   s e m u l a .   P a d a   g a n g g u a n   v e s t i b u l a r   didapatkan salah tunjuk (deviasi) demikian juga dengan gangguan serebelar.5. Maneuver Nylen – Barany atau Manuver HallpikeUntuk membangkitkan vertigo dan nistagmus posisional pada penderita dengangangguan sistem vestibular dan dilakukan maneuver Hallpike. Pada tes ini penderitad i s u ru h  dudu k  d i   t empa t   t i du r   pe r i k s a .  Kem ud ian   i a  d i r eba hkan   s am pa i   kepa l a  bergantung di pinggir tempat tidur dengan sudut sekitar 30 derajat dibawah horizon kepala ditolehkan ke kiri. Tes kemudian diulang dengan kepala melihat lurus, dandiulangi lagi dengan kepala menoleh ke kanan. Penderita disuruh tetap membukamatanya agar pemeriksa dapat melihat kapan muncul nistagmus.6. Tes kaloriK e p a l a   p e n d e r i t a   d i a n g k a t   k e   b e l a k a n g   ( m e n e n g a d a h )  s e b a n y a k   6 0   d e r a j a t (tujuannya ialah agar bejana lateral di labirin berada dalam posisi vertical, dengandemikian dapat dipengaruhi secara maksimal oleh aliran konveksi yang diakibatkano l e h   e n d o l i m f ) .   T a b u n g   s u n t i k   b e r u k u r a n   2 0   m l  d e n g a n   u j u n g   j a r u m   y a n g dilindungi dengan karet berukuran nomor 15 diisi dengan air bersuhu 30° C. air  disemprotkan ke liang telinga dengan kecepatan 1 ml/detik. Arah nistagmus ialah kes i s i   y a n g   b e r l a w a n a n   d e n g a n   s i s i   t e l i n g a   y a n g   d i a l i r i .   A r a h  g e r a k a n   d i c a t a t , frekuensinya juga (biasanya 3-5x/detik), dan lamanya biasanya1/2-2 menit. Setelah beristirahat 5 menit, telinga kedua dites.7. ElektronistagmografiPada pemeriksaan ini diberikan stimulus kalori ke liang telinga dan lamanya sertacepatnya nistagmus yang timbul dicatat pada kertas, menggunakan teknik yangmirip dengan elektrokardiografi.8. PosturografiDalam mempertahankan keseimbangan terdapat 3 unsur yang memainkan peranan  p e n t i n g ,   y a i t u   s i s t e m   v i s u a l ,   v e s t i b u l a r ,  d a n   s o m a t o s e n s o r i k .   D e n g a n   t e s  posturografi dapat dievaluasi sistem visual, vestibular dan somatosensorik.

Page 4: Pemeriksaan Fisik Vertigo