pemeriksaan fisik urologi.docx

5
PEMERIKSAAN FISIK UROLOGI Pemeriksaan fisik pasien meliputi pemeriksaan tentang keadaan umum pasien dan pemeriksaan urologi. Seringkali kelainan di bidang urologi memberikan menifestasi penyakit umum (sistemik), atau tidak jarang pasien yang menderita kelainan organ urogenitalia juga menderita penyakit lain. Adanya hipertensi mungkin merupakan tanda dari kelainan ginjal, edema tungkai satu sisi ungkin akibat obstruksi pembuluh vena karena penekanan tumor buli-buli atau karsinoma prostat, dan ginekomasti mungki ada hubungannya dengan karsinoma testis. Semua keadaan diatas mengharuskan dokter untuk memeriksa keadaan umum pasien secara menyeluruh. Pada pemeriksaan urologi harus diperhatikan setiap organ mulai dari pemeriksaan ginjal, buli-buli, genitalia eksterna, dan pemeriksaan neurologi. Pemeriksaan Ginjal Pemeriksaan inspeksi daerah pinggang dimulai dengan meminta pasien duduk dengan membuka penutup (pakaian) pada derah perut sebelah atas. Diperhatikan adanya pembesaran asimetri pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas. Pembesaran itu mungkin disebabkan oleh karena hidronefrosis, abses paranefrik, atau tumor ginjal, atau tumor pada organ retroperitoneum yang lain. Palpasi ginjal dilakukan secara bimanual dengan memakai dua tangan. Tangan kiri diletakkan di sudut kosto-vertebra untuk mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan kanan meraba ginjal dari depan dibawah arkus kosta. Pada bayi atau neonatus 1

Upload: ginamaulanimentari

Post on 20-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERIKSAAN FISIK UROLOGI.docx

PEMERIKSAAN FISIK UROLOGI

Pemeriksaan fisik pasien meliputi pemeriksaan tentang keadaan umum pasien dan

pemeriksaan urologi. Seringkali kelainan di bidang urologi memberikan menifestasi penyakit

umum (sistemik), atau tidak jarang pasien yang menderita kelainan organ urogenitalia juga

menderita penyakit lain. Adanya hipertensi mungkin merupakan tanda dari kelainan ginjal,

edema tungkai satu sisi ungkin akibat obstruksi pembuluh vena karena penekanan tumor buli-

buli atau karsinoma prostat, dan ginekomasti mungki ada hubungannya dengan karsinoma

testis. Semua keadaan diatas mengharuskan dokter untuk memeriksa keadaan umum pasien

secara menyeluruh. Pada pemeriksaan urologi harus diperhatikan setiap organ mulai dari

pemeriksaan ginjal, buli-buli, genitalia eksterna, dan pemeriksaan neurologi.

Pemeriksaan Ginjal

Pemeriksaan inspeksi daerah pinggang dimulai dengan meminta pasien duduk dengan

membuka penutup (pakaian) pada derah perut sebelah atas. Diperhatikan adanya pembesaran

asimetri pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas. Pembesaran itu mungkin

disebabkan oleh karena hidronefrosis, abses paranefrik, atau tumor ginjal, atau tumor pada

organ retroperitoneum yang lain.

Palpasi ginjal dilakukan secara bimanual dengan memakai dua tangan. Tangan kiri

diletakkan di sudut kosto-vertebra untuk mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan kanan

meraba ginjal dari depan dibawah arkus kosta. Pada bayi atau neonatus palpasi ginjal

dilakukan dengan cara meletakkan ibu jari di sebelah anterior dan keempat jari lainnya di

sebelah posterior pada sudut kosto-vertebra. Pada saat inspirasi ginjal teraba bergerak ke

bawah. Dengan melakukan palpasi bimanual, ginjal kanan yang normal pada anak atau

dewasa yang bertubuh kurus seringkali masih dapat diraba. Ginjal kiri sulit diraba, karena

terletak lebih tinggi daripada sisi kanan.

Perkusi atau pemeriksaan ketok ginjal dilakukan dengan memberikan ketokan pada

sudut kostovertebra (sudut yang dibentuk oleh kosta terakhir dengan tulang vertebra).

Pembesaran ginjal karena hidronefrosis atau tumor ginjal, mungkin teraba pada palpasi dan

terasa nyeri pada perkusi.

Suara bruit yang terdengar pada saat melakukan auskultasi di daerah epigastrium atau

abdomen sebelah atas patutu dicurigai adanya stenosis arteria renalis, apalagi kalau terdapat

1

Page 2: PEMERIKSAAN FISIK UROLOGI.docx

bruit yang terus menerus (sistolik-diastolik). Bruit pada abdomen juga bisa disertai oleh

aneurisma arteria renalis atau malformasi arteriovenosus.

Pemeriksaan Buli-Buli

Pada buli-buli normal sulit untuk diraba, kecuali jika sudah terisi urine paling sedikit

150 ml. Pada pemeriksaan buli-buli diperhatikan adanya benjolan/massa atau jaringan parut

bekas irisan/operasi suprasimfisis. Massa di daerah suprasimfisis mungkin merupakan tumor

ganas buli-buli atau karena buli-buli yang terisi penuh dari suatu retensi urin. Dengan palpasi

dan perkusi dapat ditentukan batas atas buli-buli. Seringkali dengan inspeksi terlihat buli-buli

terisi penuh hingga melewati batas atas umbilikus.

Pemeriksaan bimanual pada buli-buli dibawah pembiusan dilakuan untuk menentukan

ekstensi dan mobilitas tumor buli-buli setelah reseksi. Pada pasien wanita, palpasi bimanual

dilakukan dengan menekan buli-buli memakai tangan yang diletakkan di atas abdomen dan

jari dari tangan yang lain pada vagina. Pada pria, tangan satu pada abdomen, dan jari tangan

lain mengangkat buli-buli melalui colok dubur.

Pemeriksaan Genitalia Eksterna

Inspeksi penis perhatikan meatus dan glans, terutama sulkus koronarius. Tentunya

jika pasien belum menjalani sirkumsisi pepusisium harus diretraksi ke proksima terlebih

dahulu. Diperhatikan kemungkinan adanya kelainan pada penis/uretra, antara lain :

mikropenis, makropenis, hipospadia, kordae, epispadia, stenosis pada meatus uretra eksterna,

fimosis/parafimosis, fistel uretro-kutan, dan ulkus/tumor penis. Striktura uretra anterior yang

berat menyebabkan fibrosisi korpus spongiosum yang terba pada palpasi di sebelah ventral

2

Page 3: PEMERIKSAAN FISIK UROLOGI.docx

penis, berupa jaringan keras yang dikenal dengan spongiofibrosis. Jaringan keras yang teraba

pada korpus kavernosum penis mungkin suatu penyakit Peyronie.

Pemeriksaan Skrotum dan isinya

Perhatikan apakah ada pembesaran pada skrotum, perasaan nyeri pada saat diraba,

atau ada hipoplasi skrotum yang sering dijumpai pada kriptokismus. Untuk membedakan

antara massa padat dan massa kistus yang terdapat pada isi skrotum, dilakukan pemeriksaan

trasiluminasi (penerawangan) pada isi skrotum. Pemeriksaan penerawangan dilakukan pada

tempat yang gelap dan menyinari skrotum dengan cahaya terang. Jika isi skrotum tampak

menerawang berarti berisi cairan kistus dan dikatakan sebagai transiluminasi positif atau

diafanaskopi positif.

Colok Dubur (Rectal Toucher)

Pemeriksaan colok dubur adalah memasukkan jari telunjuk yang sudah diberi pelicin

kedalam lubang dubur. Pemeriksaan ini menimbulkan rasa sakit dan menyebabkan konstaksi

sfingter ani sehingg dapat menyulitkan pemeriksaan. Oleh karena itu, perlu dijelaskan

terlebih dahulu kepada pasien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan, agar pasien dapat

bekerja sama dalam pemeriksaan ini.

Pada pemeriksaan colok dubur, yang dinilai adalah : (1) tonus sfingter ani dan refleks

bulbokavernosus (BCR), (2) mencari kemungkinan adanya massa di dalam lumen rektum,

dan (3) menilai keadaan prostat. Penilaian refleks bulbo-kavernosus dilakukan denagn cara

merasakan adanya refleks jepitan pada sfinter ani pada jari akibat rangsangan sakit yang kita

berikan pada glans penis atau klitoris. Pada wanita uang sudah berkeluarga selain

pemeriksaan colok dubur, perlu juga diperiksa colok vagina guna melihat kemungkinan

adanya kelainan di dalam kelamin wanita, antara lain : massa di serviks, darah divagina, atau

massa dibuli-buli.

Pemeriksaan Neurologi

Pemeriksaan neurologi ditujuka untuk mencari kemungkinan adanya kelaianan

neurologik yang mengakibatkan kelainan pada sistem urogenitalia, seperti pada lesi motor

neuron atau lesi saraf perifer yang merupakan penyebab buli-buli neurogen.

3