pemeriksaan fisik thoraks.ppt
DESCRIPTION
materi muskulo skeletalTRANSCRIPT
4
STRUKTUR DAN FUNGSI
Dada membentuk kotak tulang yang melindungi paru-paru, jantung dan esofagus
Rangka dada terdiri dari 12 vertebra thorakal, 12 pasang iga, klavikula dan sternum
Paru-paru scr terus menerus memasukan O2 dan mengeluarkan CO2 dari sistem sirkulasi
Dalam 24 jam, paru-paru memasukan O2 kepada > 6.000 L darah dan > 12.000 L udara di paru-paru
Total luas permukaan alveolus paru lebih luas dari lapangan tenis.
5
Tenaga untuk bernafas berasal dari muskulus interkostalis dan diafragma
Kendali pernafasan diatur oleh pusat pernafasan di Medula Oblongata
6
Udara inspirasi dihangatkan, disaring & dilembabkan oleh saluran nafas bagian atas
Trakea
Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan pada
vertebra torakal ke-4 dan 5
Bercabang menjadi bronkiolus di dalam paru
Bercabang menjadi duktus alveolaris
Sakus alveolaris yg mengandung serat elastis untuk mengembang dan mengempis
(± 300 juta alveolus)
9
Untuk menentukan daerah dada dipermukaan, dibuatlah garis khayal pada dada depan dan belakang antara lain garis :
1. Midsternal
2. Midklavikula
3. Aksilaris anterior
4. Midaksila
5. Aksilaris posterior
6. Skapular
7. Mid spinal
12
Keluhan Utama
1. Batuk
2. Produksi sputum
3. Hemoptisis
4. Dipsnea
5. Wheezing
6. Sianosis
7. Nyeri dada
13
BatukPaling sering ditemukan
Mekanisme pertahanan normal paru-paru yang berfungsi melindungi paru-paru dari benda asing dan sekresi berlebihan.
14
Produksi Sputum
•Sputum/dahak disekresikan setiap hari ± 75 – 100 cc oleh broncus.
•Melalui gerak cilia sputum dibawa ke atas tenggorokan lalu ditelan secara tidak disadari bersama saliva
•Peningkatan jumlah produksi sputum merupakan manisfestasi bronkitis
•Dapat mengandung debris sel, mukus, darah, pus atau mikroorganisme
•Seputum harus diidentifikasi warna, konsistensi, jumlah, waktu terjadi (pagi, siang, malam) dan adanya darah
15
Sputum berwarna karat Pneumonia yang disebabkan oleh pneumococcus
Sputum merah muda dan berbusa edema paru
16
Hemoptisis
Batuk dg bekuan darah menunjukan penyakit berat, yang berkaitan dg lesi kavitas paru, tumor paru, peny. Jantung tertentu atau emboli paru
Sputum mengandung darah berkaitan dg merokok, infeksi ringan
Bronkitis merupakan penyebab tersering hemoptisis
Terdapat sensasi hangat didalam dada pada lokasi hemoptisis
17
Episode hemoptisis berulang dapat disebabkan oleh bronkiektasis, tuberkulosis atau stenosis mitral.
18
Dispnea
Dispnea harus dibedakan dari takipneaDispena sensasi sesak nafas PND (Paroksimal Nocturnal Dispnea) sesak nafas yang timbul tiba-tiba pada malam hari saat pasien tidur terlentang.
Ortopnea kesulitan bernafas saat berbaring lurusPlatipnea Sesak nafas saat duduk dan hilang saat berbaring.
Tropepnea Pasien merasa nyaman bernafas bila berbaring pada sisi tubuhnya
22
Wheezing Wheezing bunyi bernada tinggi abdnormal yg
disebabkan oleh obstruksi partial saluran nafasDitemukan saat ekspirasiDitemukan pada keadaan bronkospasme, edema
mukosa, hilangnya penyokong elastik, berliku-likunya saluran nafas.
Wheezing disebabkan oleh obstruksi oleh bahan intralumen (benda asing, sekresi yg diaspirasi)
Wheezing yg terlokalisasi dan tidak berubah oleh batuk bronkus yg tersumbat
Berkurangnya wheezing menandakan terbukanya saluran nafas atau penutupan saluran nafas scr progresif
23
SianosisPerubahan warna kulit menjadi kebiruan
Sianosis central tidak memadainya pertukaran gas di paru yg menyebabkan penurunan oksigen arterial secara bermakna. Terjadi bila SaO2 <80% Biasanya terlihat pada bibir dan konjungtiva
Sianosis perifer Disebabkan oleh ekstraksi oksigen yg berlebihan di perifer. Terlihat pada daerah akral dan hidung
Sianosis sejak lahir berkaitan dg penyakit jantung kongenital.
24
Nyeri dadaTerjadi akibatnya terserangnya dinding dada atau pleura parietal
Nyeri pleura gejala umum peradangan pleura parietal. Nyeri ini dilukiskan sebagai nyeri tajam saat inspirasi
25
InspeksiEkspresi wajah pasien
-Apakah ada pernafasan cuping hidung atau bernafas d bibir dikerutkan-Apakah ada tanda-tanda pernafasan yg dapat di dengar seperti stridor, wheezing-Apakah ada sianosis..?
Sikap tubuh pasien-Obstruksi saluran pernafasan memilih posisi dimana mereka dapat menyokong lengan dan memfiksasi otot bahu dan leher membantu respirasi-Obstruksi bronkus memegangi sisi-sis TT-Orthopnea duduk atau berbaring dg beberapa bantal
26
Leher-Apakah bernafas dg otot-otot asesoris-Gerakan ke atas klavikula > 5 mm selama pernafasan peny. Obstruksi paru yang berat
Konfigurasi Dada-Tong peningkatan diameter anterior posterior (AP) atau cenderung mendekati diameter lateral, di jumpai pada COPD lanjut. -Flail chest satu sisi dada bergerak scr paradoksal ke dalam selama inspirasi, dijumpai pada fraktur iga-Kifoskoliosis deformitas tulang punggung, terdapat lengkung tulang punggung abnormal AP dan lateral pengembangan dada dan paru sangat terbatas.-Pectus excavatum (corong) cekung pd sternum-Pectus carinum dada burung
29
Laju dan pola Respirasi
-Setelah menghitung nadi radial, arahkan pandangan ke dada dan evaluasi respirasinya
-Hitunglah pernafasan dalam satu menit
-Bradipnea perlambatan respirasi
-Takipnea peningkatan respirasi
-Apnea berhentinya pernafasan sementara
-Hiperpnea (pernafasan Kusmaul) peningkatan dalamnya pernfasan
Tangan
-Clubing fingger hilangnya sudut antara kuku dan falang terminal. Biasany terkait dg (tumor intratoraks, jalan pintas campuran vena ke arteri, peny. Kronis paru, fibrosis hati kronis
30
Palpasi1. Nyeri Tekan
Palpasi semua area dada untuk mengetahui adanya nyeri tekanPukul perlahan punggung pasien dengan kepalan tangan nyeri berkaitan dg masalah muskuloskeletal setempat
2. Pergerakan dada posteriorDerajat kesimetrisan pergerakan dada ditentukan dengan meletakan tangan pemeriksa mendatar dipunggung pasien dg ibu jari sejajar dg garis tengah iga ke 10 dan tarik sedikit kulit dibawahnya ke garis tengah. Minta pasien manarik nafas dalam dan perhatikan kesimetrisan gerakan tangan pemeriksa penyakit paru setempat dpt menyebabkan satu sisi dada bergerak lebih sedikit dibanding dengan sisi sebelahnya
32
3. Pergerakan dada anteriorKesimetrisan dinding dada anterior dilakukan dg meletakan kedua tangan sepanjang margo iga lateral
33
4. Prinsip Fremitus Taktil
Kata yg diucapkan menimbulkan getaran fremitus vokal atau fremitus taktil
Peningkatan getaran fremitus taktil meningkatnya kepadatan paru seperti konsolidasi
Penurunan getaran fremitus taktil Peningkatan jumlah jaringan lemak di dada, cairan atau udara di rongga dada dan paru-paru yang mengembang.
5. Pemeriksaan fremitus taktil
Letakan ulnar tangan kanan pada dinding dada minta pasien menyebutkan “tujuh puluh tujuh” . Nilai femitus taktil, dan tangan pemeriksa digerakan ke posisi yang sama pada sisi yang berlawanan. Perhatikan perbedaan hantaran suara ke dinding dada. Minta pasien untuk lebih keras atau lebih dalam saat mengucapkan
katanya. Periksa 5-6 daerah yang berbeda.
37
Perkusi1. Prinsip Perkusi
Perkusi adalah mengetuk permukaan untuk menetukan struktur dibawahnyaGetaran akibat perkusi hanya menilai jaringan paru hingga kedalaman 5-6 cmBunyi Redup berlangsung singkat dan beramplitudo rendah, perkusi diatas organ padat seperti hati dan jantung.Bunyi Sonor Amplitudo lebih tinggi, perkusi di atas udara dan jaringan seperti paru-paruBunyi Timpani nada tinggi dan bergaung, perkusi didaerah berlubang yg berisi udara seperti lambungBunyi Pekak nada tinggi, perkusi didaerah otot yang besar seperi paha.Pada dada normal Redup di jantung dan sonor di paru
Area paru redup paru berisi cairan seperti pneumoniaArea paru hipersonor paru banyak udara, seperi pada emfisema
40
2. Gerakan diafragmaMinta pasien menarik nafas dan menahan, lalu perkusi pada basis paru kanan menentukan daerah sonor terendah batas diafragma terendahMinta pasien mengeluarkan nafas sebanyak mungkin, lalu tahan, lakukan perkusi didaerah yang sama hingga menemukan suara sonor. Batas antara daerah sonor inspirasi dan ekspirasi sebagai daerah gerakan diafragma, normalnya antara 4-5 cm.Daerah gerakan diafragma mengecil emfisemaDaerah gerak diafragma menghilang kelumpuhan nervus frenikus
41
Auskultasi1. Teknik Auskultasi
Digunakan untuk mengenali bunyi paru-paru
Bel untuk suara nada rendah, ditempelkan dg longgar pada kulit; Diafragma suara nada tinggi, ditempelkan dg kuat pada kulit.
42
2. Jenis Bunyi Pernafasan
Bunyi pernafasan terdiri dari dua fase yaitu inspirasi diikuti dengan fase ekspirasi
Ada empat jenis suara paru normal Trakeal, Bronkial, Bronkovesikuler dan vesikular
Trakeal bunyi sangat keras, nada tinggi, terdengar di area trakea ekstrathoraks, perbandingan inspirasi-ekspirasi sama. Jarang dievaluasi krn kurang menggambarkan problem klinis.
Bronkial Bunyi keras dengan nada tinggi, seperti udara mengalir di pipa. Ekpirasi > keras dan lama dibanding inspirasi. Lokasi diatas manubrium
Bronkovesikuler campuran bunyi bronkial dan vesikuler, ekspirasi dan inspirasi sama panjang, Hanya terdengar pada IC ke-1 dan 2 di anterior dan diantara skapula di posterior
Vesikuler Bunyi lemah dg nada rendah. Terdengar diseluruh lapang paru. Inspirasi > panjang dari ekspirasi
44
3. Lokasi Auskultasi
Pada bagian anterior, pertama posisi pasien duduk lalu berbaring
Anjurkan pasien untuk menarik dan mengeluarkan nafas melalui mulut, perhatikan panjang inspirasi kemudian ekspirasi.
Bunyi nafas yg lemah umum ditemukan pada emfisema
Pemeriksaan dilakukan dari sisi ke sisi dan dari atas ke bawah, dengan membandingkan satu sisi dengan sisi lainnya.
Umumnya paru mempunyai nada tinggi, maka gunakan diafragma untuk mendengarkannya.
46
4. Bunyi tambahan4.1 Ronki
Bunyinya singkat, tdk kontinyu, tidak musikal dan banyak di saat inspirasiTimbul bila terdapat cairan dibagian dalam bronkus atau kolaps saluran nafas distal dan alveolus (Edema paru, gagal jantung kongestif, fibrosis paru)Ronki yg kasar berkaitan dengan saluran nafas yang lebih besar.Bunyi ronki seperti menggosokan rambut didekat telinga
47
4.2 Wheezing
Bunyi musikal kontinyu, banyak terdapat saat ekspirasi
Timbul akibat aliran udara melalui bronkus yang menyempit (bengkak, sekresi spasme, tumor atau benda asing.
4.3 Gesekan Pleura
Bunyi berciut yg timbul krn gerakan pleura, dihalangi oleh tahanan friksi.
Paling jelas terdengar akhir inspirasi dan awal ekspirasi
Bunyi dilukiskan seperti mengkeriat-keriutkan kulit yang sudah disamak