pemeriksaan fisik head to toe new 2014

Upload: susilo-aja

Post on 24-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    1/16

    PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang Pemerikaan !iikatau "emerikaan kliniadalah sebuah proses dari seorang ahli

    medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan

    akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam

    penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.

    Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan

    berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organutama diperiksa dengan inspeksi,

    palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti

    test neurologi.

    Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat

    menyususn sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar penyebab yang mungkinmenyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab

    tersebut.

    Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan

    sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vitalataupemeriksaan

    suhu, denyutdantekanan darahselalu dilakukan pertama kali.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    #.1. K$ne" Te$ri

    emeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada

    setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan

    perawat untuk mebuat penilaian klinis. !eakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi

    pemilihan terapi yang diterima klien dan penetuan respon terhadap terapi tersebut."otter dan

    erry, #$$%&

    emeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian

    tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif,

    memastikan'membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan

    keperawatan yang tepat bagi klien. " Dewi Sartika, #$($&

    )dapun teknik*teknik pemeriksaan fisik yang digunakan adalah+

    1. In"eki

    nspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran

    dan penciuman. nspeksi umum dilakukan saat pertama kali bertemu pasien. Suatu gambaran

    atau kesan umum mengenai keadaan kesehatan yang di bentuk. emeriksaan kemudian maju

    ke suatu inspeksi local yang berfokus pada suatu system tunggal atau bagian dan biasanya

    mengguankan alat khusus seperto optalomoskop, otoskop, speculum dan lain*lain. "-aura

    ).albot dan /ary /eyers, (001& nspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara

    melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan "mata atau kaca pembesar&. "Dewi

    Sartika, #$($&

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rekam_medis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anggota_gerak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anggota_gerak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Organ_(anatomi)http://id.wikipedia.org/wiki/Neurologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diagnosis_diferensial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanda_vital&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeriksaan_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeriksaan_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Denyut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Denyut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anggota_gerak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Organ_(anatomi)http://id.wikipedia.org/wiki/Neurologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diagnosis_diferensial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanda_vital&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeriksaan_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeriksaan_suhu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Denyut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rekam_medis&action=edit&redlink=1
  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    2/16

    2okus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi + ukuran tubuh, warna, bentuk,

    posisi, kesimetrisan, lesi, dan penonjolan'pembengkakan.setelah inspeksi perlu dibandingkan

    hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya.

    #. Pal"ai

    alpasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba dengan meletakkan

    tangan pada bagian tubuh yang dapat di jangkau tangan. -aura ).albot dan /ary /eyers,(001&

    alpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan indera peraba 3 tangan dan jari*jari,

    untuk mendeterminasi ciri# jaringan atau organ seperti+ temperatur, keelastisan, bentuk,

    ukuran, kelembaban dan penonjolan."Dewi Sartika,#$($&

    Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur, gerakan, vibrasi, pertumbuhan atau

    massa, edema, krepitasi dan sensasi.

    %. Perk&i

    erkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan tubuh unutk

    menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam membantu penentuan densitas, lokasi, danposisi struktur di bawahnya."-aura ).albot dan /ary /eyers, (001&

    erkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk

    membandingkan dengan bagian tubuh lainnya "kiri'kanan& dengan menghasilkan suara, yang

    bertujuan untuk mengidentifikasi batas' lokasi dan konsistensi jaringan. Dewi Sartika, #$($&

    '. A&k&ltai

    )uskultasi adalah tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam*

    macam organ dan jaringan tubuh."-aura ).albot dan /ary /eyers, (001&

    )uskultasi )dalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang

    dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal*hal

    yang didengarkan adalah + bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus."Dewi Sartika, #$($&

    Dalam melakukan pemeriksaan fisik, ada prinsip*prinsip yang harus di perhatikan, yaitu

    sebagai berikut+

    a. !ontrol infeksi

    /eliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril, memasang masker, dan membantu

    klien mengenakan baju periksa jika ada.

    b. !ontrol lingkungan

    4aitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan untuk

    melakukan pemeriksaan fisik baik bagi klien maupun bagi pemeriksa itu sendiri. /isalnya

    menutup pintu'jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien

    (. !omunikasi "penjelasan prosedur. rivacy dan kenyamanan klien

    5. Sistematis dan konsisten " head to toe, dr eksternal ke internal, dr normal ke ab6&

    7. Berada di sisi kanan klien

    %. 8fisiensi

    9. Dokumentasi

    #.#. T&(&an Pemerikaan Fiik

    Secara umum, pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan+

    1. :ntuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.

    2.:ntuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalamriwayat keperawatan.

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    3/16

    3. :ntuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.

    4. :ntuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan

    penatalaksanaan.

    5. :ntuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.

    6amun demikian, masing*masing pemeriksaan juga memiliki tujuan tertentu yang akan dijelaskan nanti di setiap bagian tibug yang akan di lakukan pemeriksaan fisik.

    #.%. Man!aat Pemerikaan Fiik

    emeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat sendiri, maupun bagi

    profesi kesehatan lain, diantaranya+

    1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose keperawatan.

    2. /engetahui masalah kesehatan yang di alami klien.

    3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat

    4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan

    #.'. In)ikai/utlak dilakukan pada setiap klien, tertama pada+

    1. klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.

    2. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.

    3. Sewaktu*waktu sesuai kebutuhan klien

    #.*. Pr$e)&r "emerikaan !iik

    Peria"an

    a. )lat

    /eteran, imbangan BB, enlight, Steteskop, ensimeter'spighnomanometer,

    hermometer, )rloji'stopwatch, Refleks Hammer, ;toskop, Handschoon bersih " jika perlu&,

    tissue, buku catatan perawat.

    )lat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di periksa.

    b. -ingkungan

    astikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. /isalnya

    menutup pintu'jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien

    c. !lien "fisik dan fisiologis&

    Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan klien untuk rileks.

    A+ Pr$e)&r Pemerikaan

    1. ,&-i tangan

    2. elakan "r$e)&r3. Lak&kan "emerikaan )engan ber)iri )i ebela/ kanan klien )an "aang

    /an)-/$en bila )i "erl&kan

    4. Pemerikaan &m&m meli"&ti 0 "enam"ilan &m&m tat& mental )an n&trii.

    osisi klien + duduk'berbaring

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    4/16

    5. ahapan perkembangan

    6. B, BB " 6ormal + B/ dalam batas normal&

    7. !ebersihan ersonal "6ormal + Bersih dan tidak bau&

    8.

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    5/16

    In"eki+ kebersihan, bentuk, dan warna kuku

    Normal: bersih, bentuk normaltidak ada tanda-tanda jari tabuh (clubbing finger), tidak

    ikterik/sianosis.

    Pal"ai+ ketebalan kuku dan capillary refile " pengisian kapiler &.

    Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3 detik.

    setelah diadakan pemeriksaan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan

    dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.

    -. Pemerikaan ke"ala 4a(a/ mata telinga /i)&ng m&l&t )an le/er

    osisi klien + duduk , untuk pemeriksaan wajah sampai dengan leher perawat

    berhadapan dengan klien

    D+ Pemerikaan ke"ala 4a(a/ mata telinga /i)&ng m&l&t )an le/er

    1. Pemerikaan ke"ala

    T&(&an

    a& /engetahui bentuk dan fungsi kepala

    b& /engetahui kelainan yang terdapat di kepala

    Peria"an alat

    a& -ampu

    b& Sarung tangan "jika di duga terdapat lesi atau luka&

    Pr$e)&r Pelakanaan

    In"eki + ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan, adanya lesi atau tidak, kebersihan

    rambut dan kulit kepala, warna, rambut, jumlah dan distribusi rambut.

    Normal: simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan

    gii(rambut jagung dan kering) Pal"ai+ adanya pembengkakan'penonjolan, dan tekstur rambut.

    Normal: tidak ada penonjolan /pembengkakan, rambut lebat dan kuat/tidak rapuh.

    setelah diadakan pemeriksaan kepala evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan

    dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat.

    #. Pemerikaan 4a(a/

    In"eki+ warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan kesimetrisan.

    Normal: !arna sama dengan bagian tubuh lain, tidak pucat/ikterik, simetris.

    Pal"ai+ nyeri tekan dahi, dan edema, pipi, dan rahang

    Normal: tidak ada n"eri tekan dan edema.

    setelah diadakan pemeriksaan wajah evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan

    dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.

    %. Pemerikaan mata

    T&(&an

    a& /engetahui bentuk dan fungsi mata

    b& /engetahui adanya kelainan pada mata.

    Peria"an alat

    a& Senter !ecil

    b& Surat kabar atau majalah

    c& !artu Snellen

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    6/16

    d& enutup /ata

    e& Sarung tangan

    Pr$e)&r Pelakanaan

    In"eki0 bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu mata, kelopak mata, kesimestrisan, bola

    mata, warna konjunctiva dan sclera "anemis'ikterik&, penggunaan kacamata ' lensa kontak,

    dan respon terhadap cahaya.Normal: simetris mata kika, simetris bola mata kika, !arna konjungti#a pink, dan sclera

    ber!arna putih.

    Te Keta(aman Pengli/atan

    !etajaman penglihatan seseorang mungkin berbeda dengan orang lain. ajam

    penglihatan tersebut merupakan derajad persepsi deteil dan kontour beda. Gisus tersebut

    dibagi dua yaitu+

    1+. 5i& entrali.

    Gisus sentralis ini dibagi dua yaitu visus sentralis jauh dan visus sentralis dekat.

    a. visus centralis jauh merupakan ketajaman penglihatan untuk melihat benda benda yang

    letaknya jauh. ada keadaan ini mata tidak melakukan akomodasi.($%. &utrisna, dkk, hal').

    b. virus centralis dekat yang merupakan ketajaman penglihatan untuk melihat benda benda

    dekat misalnya membaca, menulis dan lain lain. ada keadaan ini mata harus akomodasi

    supaya bayangan benda tepat jatuh di retina.($%. &utrisna, dkk, hal ').

    #+. 5i& "eri!er

    ada visus ini menggambarkan luasnya medan penglihatan dan diperiksa dengan

    perimeter. 2ungsi dari visus perifer adalah untuk mengenal tempat suatu benda terhadap

    sekitarnya dan pertahanan tubuh dengan reaksi menghindar jika ada bahaya dari samping.

    Dalam klinis visus sentralis jauh tersebut diukur dengan menggunakan grafik huruf Snellen

    yang dilihat pada jarak #$ feet atau sekitar 9 meter. =ika hasil pemeriksaan tersebut visusnya

    e#$'#$ maka tajam penglihatannya dikatakan normal dan jika Gisus C#$ adalah@

    anomaly@ bermacam@ dikatakan@ kelainan@ kurang@ macam@ maka@

    peglihatan@ pembiasan.@ penglihatanya@ penurunan@ penyebab@ refraksi@

    salah@ satunya@ seseorang@ span@ tajam@

    "r$e)&r "emerikaan 2i& )engan mengg&nakan "eta nellen 6ait&0

    /emperkenalkan diri dan menjelaskan maksud tujuan pemeriksaan.

    /eminta pasien duduk menghadap kartu Snellen dengan jarak 9 meter.

    /emberikan penjelasan apa yang harus dilakukan "pasien diminta mengucapkan apa

    yang akan ditunjuk di kartu Snellen& dengan menutup salah satu mata dengan tangannya

    tanpa ditekan "mata kiri ditutup dulu&.

    emeriksaan dilakukan dengan meminta pasien menyebutkan simbol di kartu Snellen

    dari kiri ke kanan, atas ke bawah.

    =ika pasien tidak bisa melihat satu simbol maka diulangi lagi dari barisan atas. =ika

    tetap maka nilai visus oculi deAtra @ barisan atas'9.

    =ika pasien dari awal tidak dapat membaca simbol di Snellen chart maka pasien

    diminta untuk membaca hitungan jari dimulai jarak ( meter kemudian mundur. 6ilai visus

    oculi deAtra @ jarak pasien masih bisa membaca hitungan'9$.

    =ika pasien juga tidak bisa membaca hitungan jari maka pasien diminta untuk melihat

    adanya gerakan tangan pemeriksa pada jarak ( meter "6ilai visus oculi deAtranya ('5$$&.

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    7/16

    =ika pasien juga tetap tidak bisa melihat adanya gerakan tangan, maka pasien diminta

    untuk menunjukkan ada atau tidaknya sinar dan arah sinar "6ilai visus oculi deAtra ('tidak

    hingga&. ada keadaan tidak mengetahui cahaya nilai visus oculi deAtranya nol.

    emeriksaan dilanjutkan dengan menilai visus oculi sinistra dengan cara yang sama.

    /elaporkan hasil visus oculi sinistra dan deAtra. "ada pasien vos'vodnya IA'yartinya mata kanan pasien dapat melihat sejauh A meter, sedangkan orang normal dapat

    melihat sejauh y meter.

    Pemerikaan Pergerakan B$la Mata

    Pemerikaan "ergeraka b$la mata )ilak&kan )engan -ara ,$2er7Un-$2er Tet 8 Te

    T&t&"7B&ka Mata

    T&(&ann6aadalah untuk mengidentifikasi adanya Heterophoria.

    Heterophoria berhubungan dengan kelainan posisi bola mata, dimana terdapat penyimpangan

    posisi bolamata yang disebabkan adanya gangguan keseimbangan otot*otot bolamata yang

    sifatnya tersembunyi atau latent. ni berarti mata itu cenderung untuk menyimpang atau

    juling, namun tidak nyata terlihat.

    ada phoria, otot*otot ekstrinsik atau otot luar bola mata berusaha lebih tegang atau kuat

    untuk menjaga posisi kedua mata tetap sejajar. Sehingga rangsangan untuk berfusi atau

    menyatu inilah menjadi faktor utama yang membuat otot *otot tersebut berusaha eAtra atau

    lebih, yang pada akhirnya menjadi beban bagi otot*otot tersebut, wal hasil akan timbul rasa

    kurang nyaman atau )sthenopia.

    Daar "emerikaan ,$2er7Un-$2er Tet 8 Te T&t&"7B&ka Mata+

    ada orang yang Heterophoria maka apabila fusi kedua mata diganggu "menutup

    salah satu matanya dengan penutup'occluder, atau dipasangkan suatu filter&, maka deviasi

    atau peyimpangan laten atau tersembunyi akan terlihat.

    emeriksa memberi perhatian kepada mata yang berada dibelakang penutup.

    Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari luar "temporal& kearah dalam

    "nasal& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan E9OPHORIA.

    Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari dalam "nasal& luar kearah

    "temporal&pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanESOPHORIA.

    Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari atas "superior& kearah bawah

    "inferior& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanH:PERPHORIA.

    Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari bawah "inferior& kearah atas

    "superior& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanH:PORPHORIA.

    Alat8arana 6ang )i"akai0

    itik'lampu untuk fiksasi =arak pemeriksaan +

    o =auh + #$ feet "9 /eter&

    o Dekat + (7 nch "5%

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    8/16

    2. emeriksa menempatkan dirinya di depan pasien sedemikian rupa, sehingga apabila

    terjadi gerakan dari mata yang barusa saja ditutup dapat di lihat dengan jelas atau di deteksi

    dengan jelas.

    3. erhatian dan konsentrasi pemeriksa selalu pada mata yang ditutup.

    4.

    Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari luar "temporal& kearah dalam"nasal& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan E9OPHORIA.8Aophoria

    dinyatakan dengan inisial @ 9 "gambar D&

    5. Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari dalam "nasal& luar kearah

    "temporal&pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat

    kelainan ESOPHORIA.8sophoria dinyatakan dengan inisial @ E"gambar arpu tala

    c& Speculum telinga

    d& -ampu kepala

    Pr$e)&r Pelakanaan

    In"eki + bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan, integritas, posisi telinga, warna, liang

    telinga "cerumen'tanda*tanda infeksi&, alat bantu dengar..

    Normal: bentuk dan posisi simetris kika, integritas kulit bagus, !arna sama dengan kulit

    lain, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan alat bantu dengar.

    Pal"ai + nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus

    Normal: tidak ada n"eri tekan.

    setelah diadakan pemeriksaan telinga evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan

    dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.

    Pemerikaaan Telinga Dengan Mengg&nakan ;ar"& Tala

    a. emeriksaan Rinne

    (. egang agrpu tala pada tangkainya dan pukulkan ke telapak atau buku jari tangan yang

    berlawanan.

    #. -etakkan tangkai garpu tala pada prosesus mastoideus klien.

    5. )njurkan klien untuk memberi tahu pemeriksa jika ia tidak merasakan getaran lagi.

    7. )ngkat garpu tala dan dengan cepat tempatkan di depan lubang telinga klien (*# cm dengan

    posisi garpu tala parallel terhadap lubang telinga luar klien.%. nstruksikan klien untuk member tahu apakah ia masih mendengarkan suara atau tidak.

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    9/16

    9.

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    10/16

    bulan. >igi pertama tumbuh dinamakan gigi susu di ikuti tumbuhnya gigi lain yang disebut

    gigi sulung. )khirnya pada usia enam tahun hingga empat belas tahun, gigi tersebut mulai

    tanggal dan dig anti gigi tetap.

    ada usia 9 bulan gigi berjumlah # buah "dirahang bawah&, usia 1*? bulan berjumlah 1

    buah"# dirahang atas dan 7 dirahang bawah& , usia 0*(( bulan berjumlah ? buah"7 dirahang

    atas dan 7 dirahang bawah&, usia (#*(% bulan gigi berjumlah (# buah "9 dirahang atas dan 9dirahang bawah&, usia (9*(0 bulan berjumlah (9 buah "? dirahang atas dan ? dirahang

    bawah&, dan pada usia #$*5$ bulan berjumlah #$ buah "($ dirahang atas dan ($ dirahang

    bawah&

    setelah diadakan pemeriksaan mulut dan bibir evaluasi hasil yang di dapat dengan

    membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat

    tersebut.

    = Pemerikaan le/er

    T&(&an

    a& /enentukan struktur integritas leher

    b& /engetahui bentuk leher serta organ yang berkaitan c& /emeriksa system limfatik

    Peria"an Alat

    Stetoskop

    Pr$e)&r Pelakanaan

    In"eki le/er0warna integritas, bentuk simetris.

    Normal: !arna sama dengan kulit lain, integritas kulit baik, bentuk simetris, tidak ada

    pembesaran kelenjer gondok.

    In"eki )an a&k&ltai arteri kar$ti0lokasi pulsasi

    Normal:arteri karotis terdengar.

    In"eki )an "al"ai kelen(er tir$i)"nodus'difus, pembesaran,batas, konsistensi, nyeri,gerakan'perlengketan pada kulit&, kelenjer limfe "letak, konsistensi, nyeri, pembesaran&,

    kelenjer parotis "letak, terlihat' teraba&

    Normal: tidak teraba pembesaran kel.gondok, tidak ada n"eri, tidak ada pembesaran

    kel.limfe, tidak ada n"eri.

    A&k&ltai 0bising pembuluh darah.

    Setelah diadakan pemeriksaan leher evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan

    dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.

    > Pemerikaan )a)a3 )a)a )an "&ngg&ng+

    osisi klien+ berdiri, duduk dan berbaring

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    11/16

    In"eki+ kesimetrisan, bentuk'postur dada, gerakan nafas "frekuensi, irama, kedalaman,

    dan upaya pernafasan'penggunaan otot*otot bantu pernafasan&, warna kulit, lesi, edema,

    pembengkakan' penonjolan.

    Normal: simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-tanda distress pernapasan,

    !arna kulit sama dengan !arna kulit lain, tidak ikterik/sianosis, tidak ada

    pembengkakan/penonjolan/edema

    Pal"ai+ Simetris, pergerakan dada, massa dan lesi, nyeri, tractile fremitus.

    "perawat berdiri dibelakang pasien, instruksikan pasien untuk mengucapkan angka Itujuh*

    tujuh atau Ienam*enam sambil melakukan perabaan dengan kedua telapak tangan pada

    punggung pasien.&

    Normal: integritas kulit baik, tidak ada n"eri tekan/massa/tanda-tanda peradangan, ekspansi

    simetris, taktil #remitus cendrung sebelah kanan lebih teraba jelas.

    Perk&i+ paru, eksrusi diafragma "konsistensi dan bandingkan satu sisi dengan satu sisi lain

    pada tinggi yang sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi&

    Normal: resonan (dug dug dug*), jika bagian padat lebih daripada bagian udara+pekak

    (bleg bleg bleg*), jika bagian udara lebih besar dari bagian padat+hiperesonan (dengdeng deng*), batas jantung+bun"i rensonan----hilangredup.

    A&k&ltai+ suara nafas, trachea, bronchus, paru. "dengarkan dengan menggunakan

    stetoskop di lapang paru kika, di R< ( dan #, di atas manubrium dan di atas trachea&

    Normal: bun"i napas #esikuler, broncho#esikuler, brochial, tracheal.

    Setelah diadakan pemeriksaan dada evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan

    dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.

    B+ S6tem kar)i$2ak&ler

    T&(&an

    a& /engetahui ketifdak normalan denyut jantung b& /engetahui ukuran dan bentuk jantug secara kasar

    c& /engetahui bunyi jantung normal dan abnormal

    d& /endeteksi gangguan kardiovaskuler

    Peria"an alat

    a& Stetoskop

    b& Senter kecil

    Pr$e)&r "elakanaan

    In"eki 0 /uka bibir, konjungtiva, vena jugularis, arteri karotis

    Pal"ai0 denyutan

    Normal untuk inspeksi dan palpasi: den"utan aorta teraba. Perk&i0ukuran, bentuk, dan batas jantung "lakukan dari arah samping ke tengah dada, dan

    dari atas ke bawah sampai bunyi redup&

    Normal: batas jantung: tidak lebih dari ,, cm ke arah kiri dari garis mid sterna, pada

    012 ,,dan 4.

    A&k&ltai0bunyi jantung, arteri karotis. "gunakan bagian diafragma dan bell dari stetoskop

    untuk mendengarkan bunyi jantung.

    Normal: terdengar bun"i jantung 1/& (lub) dan bun"i jantung 11/&' (dub), tidak ada bun"i

    jantung tambahan (&3 atau &).

    Setelah diadakan pemeriksaan system kardiovaskuler evaluasi hasil yang di dapat dengan

    membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat

    tersebut.

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    12/16

    ? Da)a )an akila

    T&(&an

    a& /engetahui adanya masa atau ketidak teraturan dalam jaringan payudara

    b& /endeteksi awal adanya kanker payudara

    Peria"an alat a& Sarung tangan sekali pakai "jika diperlukan&

    Pr$e)&r "elakanaan

    In"eki "a6&)ara+ ntegritas kulit

    Pal"ai "a6&)ara+ Bentuk, simetris, ukuran, aerola, putting, dan penyebaran vena

    In"eki )an "al"ai akila0 nyeri, perbesaran nodus limfe, konsistensi.

    Setelah diadakan pemeriksaan dadadan aksila evaluasi hasil yang di dapat dengan

    membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat

    tersebut.

    1@ Pemerikaan Ab)$men 3Per&t+

    osisi klien+ Berbaring

    T&(&an

    a& /engetahui betuk dan gerakan*gerakan perut

    b& /endengarkan suara peristaltic usus

    c& /eneliti tempat nyeri tekan, organ*organ dalam rongga perut benjolan dalam perut.

    Peria"an

    a& osisi klien+ Berbaring

    b& Stetoskop

    c& enggaris kecil

    d& ensil gambar

    e& Bntal kecil f& ita pengukur

    Pr$e)&r "elakanaan

    In"eki + kuadran dan simetris, contour, warna kulit, lesi, scar, ostomy, distensi,

    tonjolan, pelebaran vena, kelainan umbilicus, dan gerakan dinding perut.

    Normal: simetris kika, !arna dengan !arna kulit lain, tidak ikterik tidak terdapat ostom",

    distensi, tonjolan, pelebaran #ena, kelainan umbilicus.

    A&k&ltai+ suara peristaltik "bising usus& di semua kuadran "bagian diafragma dari

    stetoskop& dan suara pembuluh darah dan friction rub +aorta, a.renalis, a. illiaka "bagian bell&.

    Normal: suara peristaltic terdengar setiap -'5/dtk, terdengar den"utan arteri renalis,

    arteri iliaka dan aorta. Perk&i em&a k&a)ran + mulai dari kuadran kanan atas bergerak searah jarum jam,

    perhatikan jika klien merasa nyeri dan bagaiman kualitas bunyinya.

    Perk&i /e"ar+ Batas

    Perk&i Lim!a+ ukuran dan batas

    Perk&i gin(al+ nyeri

    Normal: timpani, bila hepar dan limfa membesar+redup dan apabila ban"ak cairan

    +hipertimpani

    Pal"ai em&a k&a)ran "hepar, limfa, ginjal kiri dan kanan&+ massa, karakteristik

    organ, adanya asistes, nyeri irregular, lokasi, dan nyeri.dengan cara perawat menghangatkantangan terlebih dahulu

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    13/16

    Normal: tidak teraba penonjolan tidak ada n"eri tekan, tidak ada massa dan

    penumpukan cairan

    Setelah diadakan pemeriksaan abdomen evaluasi hasil yang di dapat dengan

    membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat

    tersebut.

    11 Pemerikaan ektermita ata 3ba/& ik& tangan+

    T&(&an 0

    1. /emperoleh data dasar tetang otot, tulang dan persendian

    2. /engetahui adanya mobilitas, kekuatan atau adanya gangguan pada bagian*bagian

    tertentu.

    Alat 0

    1. /eteran

    osisi klien+ Berdiri. duduk

    In"eki tr&kt&r m&k&l$kletal 0 simetris dan pergerakan, ntegritas R;/,kekuatan dan tonus otot.

    Normal: simetris kika, integritas kulit baik, 06% aktif, kekuatan otot penuh.

    Pala"ai0denyutan a.brachialis dan a. radialis .

    Normal: teraba jelas

    Te re!le +tendon trisep, bisep, dan brachioradialis.

    Normal: reflek bisep dan trisep positif

    Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas atas evaluasi hasil yang di dapat dengan

    membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat

    tersebut.

    1# Pemerikaan ektermita ba4a/ 3"angg&l l&t&t "ergelangan kaki )an tela"ak

    kaki+

    In"eki tr&kt&r m&k&l$kletal 0 simetris dan pergerakan, integritas kulit, posisi

    dan letak, R;/, kekuatan dan tonus otot

    Normal:simetris kika, integritas kulit baik, 06% aktif, kekuatan otot penuh

    Pal"ai + a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis pedis+ denyutan

    Normal: teraba jelas

    Te re!le +tendon patella dan archilles.

    Normal: refle5 patella dan archiles positif

    Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas bawah evaluasi hasil yang di dapat denganmembandingkan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang

    didapat tersebut.

    1% Pemerikaan genitalia 3alat genital an& re-t&m+

    osisi !lien + ria berdiri dan wanita litotomy

    T&(&an0

    1. /elihat dan mengetahui organ*organ yang termasuk dalam genetalia.

    2. /engetahui adanya abnormalitas pada genetalia, misalnya varises, edema, tumor'

    benjolan, infeksi, luka atau iritasi, pengeluaran cairan atau darah.

    3. /elakukan perawatan genetalia

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    14/16

    4. /engetahui kemajuan proses persalinan pada ibu hamil atau persalinan.

    Alat 0

    1. -ampu yang dapat diatur pencahayaannya

    2. Sarung tangan

    Pemerikaan re-t&mT&(&an 0

    1. /engetahui kondisi anus dan rectum

    2. /enentukan adanya masa atau bentuk tidak teratur dari dinding rektal

    3. /engetahui intregritas spingter anal eksternal

    4. /emeriksa kangker rectal dll

    Alat 0

    1. Sarung tangan sekali pakai

    2. Kat pelumas

    3.

    enetangan untuk pemeriksaanPr$e)&r Pelakanaan

    1. anita0

    In"eki genitalia ekternal+ mukosa kulit, integritas kulit, contour simetris, edema,

    pengeluaran.

    Normal: bersih, mukosa lembab, integritas kulit baik, semetris tidak ada edema dan tanda-

    tanda infeksi (pengeluaran pus /bau)

    In"eki 2agina )an er2ik+ integritas kulit, massa, pengeluaran

    Pal"ai 2agina &ter& )an $2ari&m+ letak ukuran, konsistensi dan, massa

    Pemerikaan an& )an re-t&m+ feses, nyeri, massa edema, haemoroid, fistula ani

    pengeluaran dan perdarahan. Normal: tidak ada n"eri, tidak terdapat edema / hemoroid/ polip/ tanda-tanda infeksi dan

    pendarahan.

    Setelah diadakan pemeriksaan di adakan pemeriksaan genitalia evaluasi hasil yang di dapat

    dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang

    didapat tersebut.

    #. Pria0

    In"eki )an "al"ai "eni0 ntegritas kulit, massa dan pengeluaran

    Normal: integritas kulit baik, tidak ada masa atau pembengkakan, tidak ada pengeluaran

    pus atau darah

    In"eki )an "al"ai kr$t&m0integritas kulit, ukuran dan bentuk, turunan testes danmobilitas, massa, nyeri dan tonjolan

    Pemerikaan an& )an re-t&m 0 feses, nyeri, massa, edema, hemoroid, fistula ani,

    pengeluaran dan perdarahan.

    Normal: tidak ada n"eri , tidak terdapat edema / hemoroid/ polip/ tanda-tanda infeksi dan

    pendarahan.

    Setelah diadakan pemeriksaan dadadan genitalia wanita evaluasi hasil yang di dapat dengan

    membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat

    tersebut.

    #.

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    15/16

    evaluasi tindakan keperawatan melalui pemantauan hasil asuhan fisiologis dan perilaku.

    !eterampilan pengkajian fisik yang sama di gunakan untuk mengkaji kondisi dapat di

    gunakan sebagai tindakan evaluasi setelah asuhan diberikan.

    erawat membuat pengukuran yang akurat, terperinci, dan objektif melalui

    pengkajian fisik. engukuran tersebut menentukan tercapainya atau tidak hasil asuhan yang

    di harapkan. erawat tidak bergantung sepenuhnya pada intuisi ketika pengkajian fisik dapatdigunakan untuk mengevaluasi keefektifan asuhan.

    #.=. D$k&mentai

    erawat dapat memilih untuk mencatat hasil dari pengkajian fisik pada pemeriksaan atau

    pada akhir pemeriksaan. Sebagian besar institusi memiliki format khusus yang

    mempermudah pencatatan data pemeriksaan. erawat meninjau semua hasil sebelum

    membantu klien berpakaian, untuk berjaga*jaga seandainya perlu memeriksa kembali

    informasi atau mendapatkan data tambahan. emuan dari pengkajian fisik dimasukkan ke

    dalam rencana asuhan.

    Data di dokumentasikan berdasarkan format S;)8, yang hamper sama dengan langkah*langkah proses keperawatan.

    2ormat S;)8, terdiri dari+

    1. Data "riwayat& Subjektif, yaitu apa yang dilaporkan klien

    2. Data "fisik& ;bjektif, yaitu apa yang di observasi, inspeksi, palpasi, perkusi dan

    auskultasi oleh perawat.

    3. )ssessment "pengkajian& , yaitu diagnose keperawatan dan pernyataan tentang

    kemajuan atau kemunduran klien

    4. lan "erencanaan&, yaitu rencana perawatan klien

    5. mplementation "pelaksanaan&, yaitu intervensi keperawatan dilakukan berdasarkan

    rencana

    6. 8valuation "evaluasi&, yaitu tinjauan hasil rencana yang sudah di implementasikan.

  • 7/24/2019 Pemeriksaan Fisik Head to Toe New 2014

    16/16

    BAB III

    PENUTUP

    %.1. Keim"&lan

    emeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya

    bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan

    komprehensif, memastikan'membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan

    merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien.

    emeriksaan fisik /utlak dilakukan pada setiap klien, tertama pada klien yang baru masuk ke

    tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat, secara rutin pada klien yang sedang di rawat,

    sewaktu*waktu sesuai kebutuhan klien. =adi pemeriksaan fisik ini sangat penting dan harus di

    lakukan pada kondisi tersebut, baik klien dalam keadaan sadar maupun tidak sadar.

    emeriksaan fisik menjadi sangat penting karena sangat bermanfaat, baik untuk untukmenegakkan diagnosa keperawatan . memilih intervensi yang tepat untuk proses

    keperawatan, maupun untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.

    %.#. Saran

    )gar pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan baik, maka perawat harus memahami

    ilmu pemeriksaan fisik dengan sempurna dan pemeriksaan fisik ini harus dilakukan secara

    berurutan, sistematis, dan dilakukan dengan prosedur yang benar.