pemeriksaan bakteriologis swab tenggorokan
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Pemeriksaan Bakteriologis Swab Tenggorokan
1/6
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS
SWAB TENGGOROKAN
Pendahuluan
Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan
heterogen, yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ISPA terdiri dari 300 lebih jenis
virus, bakteri, riketsia dan jamur. irus penyebab ISPA antara lain golongan mikrovirus
!termasuk di dalamnya virus influen"a, virus pra#influensa dan virus $ampak%, dan
adenovirus.
&akteri penyebab ISPA misalnya ' Streptokokus hemolitikus, stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofilis influenza, Bordetella pertusis dan Corynebacterium diffteria.
(olongan virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus !termasuk didalamnya virus
para#influen"a, virus influen"a, dan virus $ampak% dan adenovirus. irus para#influen"a
merupakan penyebab terbesar dari sindroma batuk rejan, bronkiolitis dan penyakit demam
saluran nafas bagian atas. )ntuk virus influen"a bukan penyebab terbesar terjadinya
sidroma saluran pernafasan ke$uali hanya epidemi#epidemi saja. Pada bayi dan anak#anak,
virus influen"a merupakan penyebab terjadinya lebih banyak penyakit saluran nafas bagian
atas dari pada saluran nafas bagian ba*ah. +umlah penderita infeksi pernapasan akut
sebagian besar terjadi pada anak. Infeksi pernapasan akut mempengaruhi umur anak,
musim, kondisi tempat tinggal, dan masalah kesehatan yang ada ! .-aryono#*i
ahma*ati -, /0/%.
1ontoh organisme yang bertanggung ja*ab menimbulkan penyakit di tenggorokan
adalah Streptococcus pyogenes atau (rup A Strep. 2rganisme ini adalah bersifat beta
hemolitik dan bukan bagian dari normal flora tenggorokan. edia agar darah memberikan
nutrisi yang diperlukan untuk menyuburkan pertumbuhan spesies Strepto$o$$us dan juga
bertindak sebagai media diferensial. -emolisis, dimana pada media agar darah membantu
memisahkan organisme alfa hemolitik !umumnya flora normal% dari organisme beta hemolitik
yang patogen seperti Strepto$o$$us pyogenes.beta#hemolitik2rganisme yang tumbuh di tenggorokan juga perlu kondisi atmosfer khusus untuk
tumbuh dalam media buatan. 2rganisme ini biasa terpapar karbon dioksida yang relatif lebih
tinggi yang berasal dari hembusan nafas. 2leh karena itu untuk menumbuhkan organisme
ini perlu dikondisikan dengan penambahan karbon dioksida. 2rganisme yang memerlukan
sedikit oksigen dikenal sebagai mi$oraerophiles. i laboratorium, suasana ini diupayakan
dengan menempatkan plate dalam sungkup lilin !desi$$ator%, lilin yang dinyalakan di dalam
desi$$ator dengan penutup yang dilapisi vaselin berfungsi untuk membakar sebagian
oksigen untuk dikonversikan sebagai karbon dioksida. !konsentrasi karbon dioksida menjadi
relatif meningkat sekitar 4 5 0 6 dalam sungkup%
-
7/23/2019 Pemeriksaan Bakteriologis Swab Tenggorokan
2/6
7aringitis biasanya akan menyebabkan kemerahan !radang% dan mungkin terdapat
kantong nanah pada bagian belakang tenggorokan. &agian tersebut harus di s*ab untuk
sampel 8 spesimen kultur usap tenggorokan. &iasanya sampel diambil menggunakan lidi
kapas steril dalam tabung plastik
Alat dan Bahan
Alat '
Spatel lidah
9apas lidi steril
&ahan '
edia agar darah
Pe*arna (ram dan :eeiser
Prosedur Pengambilan Sesimen !sa Tenggoro"an#
Posisikan praktikan untuk duduk
enggunakan penekan lidah !spatula%, tekan lidah praktikan. Perintahkan
supaya praktikan berkata ;Ahhhh; membantu meratakan lidah. &erhati#hati untuk
tidak menyentuh bagian lain dari mulut, gunakan lidi kapas steril untuk mengusap
tenggorokan
engan lembut gulung kapas di permukaan plate agar darah, kemudian
gunakan loop steril, streak plate untuk isolasi.
-
7/23/2019 Pemeriksaan Bakteriologis Swab Tenggorokan
3/6
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. etode ini diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmu*an enmark -ans 1hristian (ram !>435?3>% yang mengembangkan
teknik ini pada tahun >>@ untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri 9lebsiella
pneumoniae.
engan metode pe*arnaan (ram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bakteri (ram positif dan (ram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap $at
tersebut. eaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. 2leh
karena itu, penge$atan (ram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak
mempunyai dinding sel seperti y$oplasma sp 1ontoh bakteri yang tergolong bakteri tahan
asam, yaitu dari genus y$oba$terium dan beberapa spesies tertentu dari genus :o$ardia.
&akteribakteri dari kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar "at lipodial !berlemak%
di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak permeabel
terhadap "at#"at *arna yang umum sehingga sel bakteri tersebut tidak ter*arnai oleh
metode pe*arnaan biasa, seperti pe*arnaan sederhana atau (ram.
alam pe*arnaan gram diperlukan empat reagen yaitu '
at *arna utama !violet kristal%
ordan !larutan Iodin% yaitu senya*a yang digunakan untuk mengintensifkan *arna
utama.
Pen$u$i 8 peluntur "at *arna !al$ohol 8 aseton% yaitu solven organi$ yang digunakan
uantuk melunturkan "at *arna utama.
at *arna kedua 8 $at penutup !safranin% digunakan untuk me*arnai kembali sel#sel
yang telah kehilangan $at utama setelah perlakuan denga al$ohol.
&akteri (ram#negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan "at *arna metil
ungu pada metode pe*arnaan (ram. &akteri gram#positif akan mempertahankan "at *arna
metil ungu gelap setelah di$u$i dengan alkohol, sementara bakteri gram#negatif tidak. Pada
uji pe*arnaan (ram, suatu pe*arna penimbal !$ounterstain% ditambahkan setelah metil
ungu, yang membuat semua bakteri gram#negatif menjadi ber*arna merah atau merah
muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan
perbedaan struktur dinding sel mereka.
Penge$atan gram dilakukan dalam @ tahap yaitu
. Pemberian $at *arna utama !$airan kristal violet% ber*arna ungu.
/. Pengintesifan $at utama dengan penambahan larutan mordan +9+.
3. Pen$u$ian !dekolarisasi% dengan larutan alkohol asam.
@. Pemberian $at la*an yaitu $at *arna safranin
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. 9ompleks "at iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma
-
7/23/2019 Pemeriksaan Bakteriologis Swab Tenggorokan
4/6
organisme gram positif, sedangkan penyingkiran "at lipida dari dinding sel organisme gram
negatif dengan pen$u$ian al$ohol memungkinkan hilang dari sel. &akteri gram positif
memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal !/4#40nm% sedangkan
bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis !#3 nm%.
Sifat bakteri terhadap pe*arnaan (ram merupakan sifat penting untuk membantu
determinasi suatu bakteri. &eberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri
(ram positif dan bakteri (ram negatif yaitu'
Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:
Struktur dinding selnya tipis, sekitar 0 5 4 mm, berlapis tiga atau multilayer.
inding selnya mengandung lemak lebih banyak !#//6%, peptidoglikan terdapat
didalam
lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit B 06 dari berat kering, tidakmengandung asam tekoat.
9urang rentan terhadap senya*a penisilin.
Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh "at *arna dasar misalnya kristal violet.
9omposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
Cidak resisten terhadap gangguan fisik.
esistensi terhadap alkali !6 92-% lebih pekat
Peka terhadap streptomisin
Coksin yang dibentuk Endotoksin
Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:
Struktur dinding selnya tebal, sekitar 4#>0 nm, berlapis tunggal atau monolayer.
inding selnya mengandung lipid yang lebih normal !#@6%, peptidoglikan ada yang
sebagai lapisan tunggal. 9omponen utama merupakan lebih dari 406 berat ringan.
engandung asam tekoat.
&ersifat lebih rentan terhadap penisilin.
Pertumbuhan dihambat se$ara nyata oleh "at#"at *arna seperti ungu kristal.
9omposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
-
7/23/2019 Pemeriksaan Bakteriologis Swab Tenggorokan
5/6
Pe$arnaan Neisser
i dalam sitoplasma dapat ditemukan granula metakhromatik yang terdiri atas
volutin,granula glikogen serta granula lemak. (ranula metakhromatik sering ditemukan pada
jenis#jenis kuman patogen tertentu dan berbentuk khas untuk kuman tersebut. i dalam
sitoplasma dapat ditemukan granula metakhromatik yang tersebut di dalam sediaan
mikroskopik. isalnya kuman difteri mempunyai granula metakhromatik karena bila di*arnai
dalam sediaan, granula tersebut akan ber*arna lain dari pada "at *arna yang digunakan.
isalnya bila di*arnai sediaan kuman difteri dengan "at *arna biru metilen,granula &abes#
Ernst akan ber*arna $oklat tua. Pada spesies kuman tertentu, granula metakhromatik
terletak pada tempat#tempat khas di dalam sel kuman.
isamping material nukleus, sitoplasma bakteri mungkin mengandung inklusi sel#
kepingan#kepingan ke$il material yang tidak menjadi bagian utuh struktur sel. &utiran khusus
ini yang rupanya bertindak sebagai sumber fosfat dan energi disebut butiran metakromat
karena akan menyerap *arna merah apabila di*arnai dengan biru metilen. &utiran
metakromat disebut juga kolektif volutin.
Pada pe*arnaan ini diperlukan 3 ma$am larutan pulas yang masing#masing
la"imnya disebut ' :eisser A, :eisser & dan :eisser 1. 9etiga larutan pulas ini disimpan
dalam botol yang tersendiri.
Larutan Neisser A :
Susunan ' ethylen biru ' gram.
Alkohol =06 ' /0 ml.
Asam a$etat gla$iale ' 40 ml.
ADuadest ' ?4 ml.
Larutan Neisser B :
Susunan ' (entian violet ' gram.
Alkohol absolut ' 0 ml.
ADuadest ' 300 ml.
Pemakaian ' / bagian larutan :eisser A bagian larutan :eisser &.
1ampuran ini dibuat mendadak dan disebut juga :eisser I.
Larutan Neisser C (Neisser II).
Susunan ' 1hrysoidin ' gram
Alkohol panas ' 300 ml.
Atau
&ismark bro*n ' gram.ADuadest panas ' 400 ml.
-
7/23/2019 Pemeriksaan Bakteriologis Swab Tenggorokan
6/6
%ara e$arnaan &
Sediaan yang direkatkan digenangi dengan larutan :eisser I selama kira#kira /0
detik.
Sediaan di$u$i pada pan$uran air kran pelan#pelan.
&ubuhi larutan :eisser II selama 30 detik.