pemeriksaan air

12
PEMERIKSAAN AIR A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pemeriksaan kualitas air. 2. Untuk mengetahui jenis bakteri yang mencemari sampel. 3. Untuk mengetahui kualitas dari sampel air yang diujikan. B. TEORI Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler (Campbell dkk., 2002). Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran (Ramona dkk., 2007). Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan dengan kehadiran bakteri indikator seperti coliform dan fecal coli (Ramona dkk., 2007). Ciri-ciri coliform yaitu bentuk batang, merupakan bakteri gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik atau anaerobik fakultatif yang memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam dan suhu 35°C (Pelczar dan Chan., 2006). Adanya

Upload: andiniputripranintya

Post on 27-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Air

PEMERIKSAAN AIR

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pemeriksaan kualitas air.

2. Untuk mengetahui jenis bakteri yang mencemari sampel.

3. Untuk mengetahui kualitas dari sampel air yang diujikan.

B. TEORI

Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena makhluk hidup

memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air

dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik,

menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler

(Campbell dkk., 2002). Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena

air merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme

yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif

dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran (Ramona dkk., 2007).

Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan dengan

kehadiran bakteri indikator seperti coliform dan fecal coli (Ramona dkk., 2007). Ciri-ciri

coliform yaitu bentuk batang, merupakan bakteri gram negatif, tidak membentuk spora,

aerobik atau anaerobik fakultatif yang memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan

asam dan gas dalam waktu 48 jam dan suhu 35°C (Pelczar dan Chan., 2006). Adanya bakteri

coliform didalam makanan atau minuman menunjukkan adanya mikroba yang bersifat

enteropatogenik yang berbahaya bagi kesehatan (Dwijoseputro., 2005).

Bakteri coliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu coliform fecal misalnya

Escherichia coli dan coliform nonfecal misalnya Enterobacter aerogenes. E. Coli merupakan

bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan E. aerogenes ditemukan

pada hewan atau tumbuhan yang telah mati. Adanya E.coli pada air minum menandakan air

tersebut telah terkontaminasi feses manusia dan mungkin juga mengandung patogen usus

(Dwijoseputro., 2005). Uji kualitatif coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji

Page 2: Pemeriksaan Air

dugaan (Presumtive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji pelengkap (completed test)

(Ramona dkk., 2007).

Parameter bakteriologis yang dipakai sebagai jasad indicator di dalam substrat air,

bahan makanan, dan sebagainya untuk kehadiran jasad yang berbahaya adalah kelompok

Bakteri Coliform. Adapun sifat Coliform ini : gram negative berbentuk batang, tidak

membentuk spora dan mampu memfermentasi kaldu laktosa pada temeperatur 37 C dengan

membentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam ( Suriawara, 1993 )

Menurut Jutono, dkk (1980) ada 2 cara perhitungan jumlah mikrobia yaitu

perhitungan secara langsung (direct method) dan secara tidak lengsung (indirect method).

1. Perhitungan secara langsung

Perhitungan jumlah mikrobia secara langsung, dipakai untuk menentukan jumlah

mikrobia keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup. Ada beberapa cara

perhitungan antara lain:

a. Menggunakan cara pengecatan dan pengamatan mikrospis

Pada cara ini mula-mula dibuat preparat mikroskopik pada gelas benda,

suspensi bahan atau biakan mikrobia yang telah diketahui vulumenya diratakan di

atas gelas benda pada suatu luas tertentu setelah itu preparat dicat dan dihitung

jumlah rata-rata sel tiap petak atau tiap bidang pemandangan mikroskop. Luas

bidang pemandangan mikroskop dihitung dengan mengukur garis tengahnya. Jadi

jumlah mikrobia yang terdapat pada gelas benda seluruhnya dapat dihitung, sehingga

dapat diperoleh jumlah mikrobia tiap cc bahan atau cairan yang diperiksa (Jutono

dkk, 1980).

b. Menggunakan filter membrane (miliphore filter)

Suspensi bahan mula-mula disaring sejumlah volume tertentu kemudian

disaring dengan filter membrane yang telah disterilkan terlebih dahulu. Dengan

Page 3: Pemeriksaan Air

menghitung jumlah sel rata-rata tiap kesatuan luas pada filter membran dapat

dihitung jumlah sel dari volume suspensi yang disaring (Jutono dkk, 1980).

c. Menggunakan counting chamber

Perhitungan ini dapat menggunakan haemacytometer, Petroff-

Hausser BacteriaCounter, dan alat-alat lainnya yang sejenis. Dasar perhitungannya

ialah dengan menempatkan 1 tetes suspensi bahan atau biakan mikrobia pada alat

tersebut, ditutup dengan gelas penutup kemudian diamati dengan mikroskop dengan

perbesaran sesuai besar kecilnya mikrobia. Dengan menentukan jumlah sel rata-rata

tiap petak (ruangan) yang telah diketahui volumenya dan alat tersebut dapat

ditentukan jumlah sel mikrobia tiap cc (Jutono dkk, 1980). Perhitungan jumlah

organisme uniseluler dalam suspensi dapat ditentukan secara mikroskopik dengan

menghitung individu sel dalam volume yangs angat kecil secara akurat. Seperti

perhitungan yang biasanya dilakukan dengan mikroskop khusus (slide) yang dikenal

dengan “counting chamber”. Counting chamber terdiri dari kotak-kotak teratur yang

telah diketahui areanya, yang disusun dari liquid film dimana telah diketahui

kedalamannya dan dapat dibedakan antara slide dan cover slip. Akibatnya volume

dari cairan yang dituangkan tiap kotak dengan pasti volumenya dapat diketahui.

Seperti perhitungan langsung yang dikenal dengan “total cell count” merupakan

perhitungan yang meliputi sel hidup dan sel yang tidak hidup, sejak ini pada kasus

bacteria yang tidak dibedakan dengan pengamatan mikroskopik (Stainer, 1986).

2. Perhitungan secara tidak langsung

Perhitungan mikrobia secara tidak langsung, dipakai untuk menentukan jumlah

mikrobia keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup atau hanya menentukan

jumlah mikrobia yang hidup saja. Untuk menentukan jumlah mikrobia yang hidup dapat

dilakukan setelah suspensi bahan atau biakan mikrobia diencerkan beberapa kali dan

ditumbuhkan dalam medium dengan cara tertentu tergantung dari macamnya bahan

dan sifat mikrobianya (Jutono dkk, 1991).

Page 4: Pemeriksaan Air

Metoda yang digunakan untuk mengetahui kandungan dan jenis bakteri

indikator pencemaran pada praktikum ini adalah metoda TEKNIK MEMBRAN FILTER,

yang merupakan metoda secara langsung (direct Methode). Hanya dalam waktu 18 – 24

jam jumlah dan jenis bakteri dapat langsung diketahui.

Method tersebut menggunakan selaput tipis berpori terbuat dari asetat selulosa.

Kollidion atau metri yang serupa, ukuran pori 0,5 mikron atau lebih kecil. Kekurangan

method ini adalah tidak dapat digunakan untuk menyaring air yang mengandung lumpur

atau sedimen, karena dapat menyumbat penyaring tersebut.

Metoda membrane filtration lebih sederhana dan memberikan hasil quantitative

yang jauh lebih cepat. Teknik membrane filter biasanya digunakan untuk menguji air

minum tetapi mempunyai keterbatasan pada air yang terkontaminasi berat atau

mempunyai banyak bakteri non coliform.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Cawan petri

2. Rangkaian peralatan teknik millipore

3. inkubator

4. Bunsen

5. Erlenmeyer

Bahan:

1. Air ledeng atau air sumur

2. Endoagar

3. Alkohol 70%

4. Aquades steril

Page 5: Pemeriksaan Air

D. BAGAN KERJA

Dibersihkan serangakaian peralatan teknik membran filter

(mikropor) menggunakan alkohol kemudian dipasang

Dimasukan sampel air kedalam mikropor yang sebelumnya telah

dipasang membran. Digunakan membran filter dengan diameter

pori pori 0,45 mikron untuk bakteri E Coli dan Coliform

Dihidupkan Vacum pressure pump sehingga proses penyaringan

sampel terdapat di dalam “steril funnel” akan tersedot melalui

membrane filter kedalam “sterill receiver flask”

Diinkubasi pada suhu 35 C selama 24 jam

Dilihat tumbuhnya koloni – koloni bakteri pada permukaan atas

membrane filter setelah diinkubasi. Koloni coliform berwarna

merah muda atau merah tua dengan penampakan kemilau

cahaya

Dihitung kepadatan koloni bakteri dari sampel

Dimasukan kedalam media endo agar yang sudah disiapkan

Page 6: Pemeriksaan Air

E. DATA PENGAMATAN

Data I : ) E. Coli : Total Koloni / 100 ml = 103 / 100 = 1,03

: ) Coliform : Total Koloni / 100 ml = 3 / 100 = 0,03

MikrobaData

I II

E Coli 103 55

Coliform 3 -

Page 7: Pemeriksaan Air

Data II : ) E. Coli : Total Koloni / 100 ml = 55 / 100 = 0,05

: ) Coliform : Total Koloni / 100 ml = 0 / 100 = 0,00

Rata rata :

E. Coli : (1,03+0,05)/2 = 0,54

Coliform : (0,03+0,00)/2 =0,015

F. PEMBAHASAN

Salah satu parameter pemeriksaan kualitas air adalah adanya bakteri pathogen dalam

air tersebut yang ditandai dengan kehadiran bakteri indicator seperti coliform. Pada

praktikum kali ini dipakai methohde Teknik Membran Filter, keuntungan method ini adalah

tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui jumlah dan jenis dari bakteri serta

Mikrobia tidak mati mikroiba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari

filtratnya. Kerugian dari method ini adalah tidak bisa menganalisa mikroba jika air sampel

keruh karena akan menyumat pori pori merman karena ukuran koloid lebih besar dari pada

ukuran membran dan mikroba, sehingga diperlukan penyaringan awal sebelum di uji

menggunakan Teknik Membran Filter.

Membran filter yang digunakan berukuran 0,5 mikrometer karena secara morfologis,

bakteri E coli dan coliform mempunyai batang pendek dengan ukuran panjang berkisar 0,5

hingga 1,0 mikrometer dan memiliki lebar 1.3 hingga 3 mikrometer. Sehingga, bakteri E coli

dapat tertahan dalam membran dan terpisah dengan filtratnya.

Media yang digunakan dalam Teknik Membran Filter adalah Endo Agar karena media

ini sangat cocok untuk menumbuhkan bakteri yang hidup di usus. Media ini mengandung

natrium sulfit dan “basic fuchsin” yang dapat menghambat pertumbuhan gram positif. Asam

yang dihasilkan dari perombakan laktosa dapat dideteksi dengan asetaldehida dan natrium

sulfit.

Page 8: Pemeriksaan Air

Hasil yang didapat dalam percobaan kali ini yaitu terdapatnya koloni bakteri E coli

yang berwarna merah tua mengkilap pada kedua media dengan rata rata bakteri sebanyak

0,54 /100 ml sedangkan coliform ditandai dengan adanya koloni bakteri berwarna merah

muda yang terdapat hanya pada media I dengan rata rata bakteri sebanyak 0,015 / 100 ml.

Pada Media II tidak terdapat koloni Coliform dikarenakan sedikitnya bakteri Coliform yang

terkandung dalam sampel.

Dengan kehadiran bakteri indicator E Coli dan Coliform pada analisa Pemeriksaan air

kali ini mengindikasikann bahwa kemungkinan adanya bakteri patogenik lainya karena

jumlah koloni bakteri E Coli pasti berkolerasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.

Standar Air Minum, menurut standar WHO semua sampel tidak boleh mengandung

E. coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform. Standar WHO dalam setiap tahun, 95%

dari sampel-sampel tidak boleh mengandung coliform dalam 100 ml, tidak ada sampel yang

mengandung E. coli dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung coliform lebih dari

10 dalam 100 ml, tidak boleh ada coliform dalam 100 ml dan dua sampel yang berurutan. Hal

ini menunjukan bahwa air yang digunakan sebagai sampel dalam percobaan kali ini tidak

layak untuk langsung dikonsumsi dan harus melalui proses lebih lanjut untuk memenuhi

baku mutu air minum seperti dilakukan pemanasan maupun penyinaran sinar Ultra Violet.

G. KESIMPULAN

1. Pada pemeriksaan air untuk parameter biologis didapat jumlah bakteri :

a. Bakteri E Coli : 0,540 / 100 ml

b. Bakteri Coliform : 0,015 / 100 ml

2. Bakteri Coliform dan E coli merupakan indikator adanya bakteri patogenik lainya.

3. Air sampel yang digunakan untuk percobaan tidak memnuhi standar baku mutu air

minum yang ditetapkan WHO.

Page 9: Pemeriksaan Air

H. DAFTAR PUSTAKA

Thayib, Soeminarti, dkk.1997. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Teknik. Serpong:

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Teknologi Indonesia.

Fardiaz,S,1993.Analisis Mikrobiologi Pangan.Raja Grafindo Perkasa. Jakarta.

Lay,B.W,1994.Analisa Mikroba di Laboratorium.PT Raja Grafindo Persada.Jakarta

Ganjar,I.,I.R.Kuntjoro,L.Soebagjo, dan W. Mangunwardojo, 1986.Pedoman Praktikum

Mikrobiologi Umum.Jur.Biologi,FMIPA-UI.