pemeriksaan

5
Pemeriksaan kesehatan adalah pemeriksaan status kesehatan oleh dokter atau teknisi medis yang memenuhi syarat. Definisi Infeksi adalah reaksi tubuh atas masuknya mikroorganisme sebagai penyebab penyakit. Perlu dibedakan istilah kontaminasi dan istilah infeksi silang. Arti Kontaminasi adalah terpaparnya seseorang oleh mikroorganisme dan belum menimbulkan infeksi. Universal precaution prosedur kewaspadaan darah terhadap tubuh. Merupakan suatu prosedural/suatu langkah pencegahan dari suatu infeksi yang mengurangi patogen infeksi - Memperlakukan semua pasien dengan sama seperti jika mereka memiliki penyakit infeksi. Kewaspadaan universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan Pengertian Infeksi silang adalah penularan penyakit dari seseorang kepada orang lain, yang umumnya melalui suatu perantara. Media perantara penularan mikroorganisme penyebab infeksi dapat terjadi melalui cara kontak langsung dengan contohnya melalui cairan mulut dan darah. Kontak tidak langsung, dapat melalui suatu objek yang tercemar mikroorganisme pathogen, yang umumnya terjadi karena instrumen yang digunakan tidak steril. Menurur Depkes RI (1995) macam-macam penularan infeksi nosokomial bisa berupa : 1) Infeksi silang (Cross Infection), yaitu infeksi yang disebabkan oleh kuman yang didapat dari orang atau penderita lain di rumah sakit secara langsung atau tidak langsung. 2) Infeksi sendiri (Self infection, Auto infection), yaitu infeksi yang disebabkan oleh

Upload: lithaand

Post on 03-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan adalah pemeriksaan status kesehatan oleh dokter atau teknisi medis yang memenuhi syarat.Definisi Infeksi adalah reaksi tubuh atas masuknya mikroorganisme sebagai penyebab penyakit.  Perlu dibedakan istilah kontaminasi dan istilah infeksi silang. Arti Kontaminasi adalah terpaparnya seseorang oleh mikroorganisme dan belum menimbulkan infeksi. 

Universal precaution prosedur kewaspadaan darah terhadap tubuh. Merupakan suatu prosedural/suatu langkah pencegahan dari suatu infeksi yang mengurangi patogen infeksi

- Memperlakukan semua pasien dengan sama seperti jika mereka memiliki penyakit infeksi.

Kewaspadaan universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan

Pengertian Infeksi silang adalah penularan penyakit dari seseorang kepada orang lain, yang umumnya melalui suatu perantara. Media perantara penularan mikroorganisme penyebab infeksi dapat terjadi melalui cara kontak langsung dengan contohnya melalui cairan mulut dan darah. Kontak tidak langsung, dapat melalui suatu objek yang tercemar mikroorganisme pathogen, yang umumnya terjadi karena instrumen yang digunakan tidak steril. Menurur Depkes RI (1995) macam-macam penularan infeksi nosokomial bisa berupa : 1) Infeksi silang (Cross Infection), yaitu infeksi yang disebabkan oleh kuman yangdidapat dari orang atau penderita lain di rumah sakit secara langsung atau tidak langsung. 2) Infeksi sendiri (Self infection, Auto infection), yaitu infeksi yang disebabkan olehkuman dari penderita itu sendiri berpindah tempat dari satu jaringan kejaringan lain3) Infeksi lingkungan (Enverenmental infection), yaitu infeksi yang disebabkan oleh kuman yang berasal dari benda atau bahan yang tidak bernyawa yang berada di lingkungan rumah sakit, misalnya lingkungan yang lembab dan lain-lain.

2.1.5. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial Secara umum faktor-faktor yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial terdiri dari dua bagian yaitu faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen Universitas Sumatera Utarameliputi umur, jenis kelamin, riwayat penyakit, daya tahan tubuh dan kondisi-kondisi tertentu. Sedangkan faktor eksogen meliputi lama penderita dirawat, kelompok yang merawat, alat medis serta lingkungan (Parhusip, 2005). Menurut WHO (2004) faktor yang berhubungan dengan infeksi nosokomial adalah tindakan invasif dan pemasangan infus, ruangan terlalu penuh dan kurang staf,

Page 2: Pemeriksaan

penyalahgunaan antibiotik, prosedur strilisasi yang tidak tepat dan ketidaktaatan terhadap peraturan pengendalian infeksi khususnya mencuci tangan.Weinstein (1998) menyatakan bahwa meningkatnya kejadian infeksi nosokomial dipengaruhi oleh 3 hal utama yaitu pemakaian antibiotik dan fasilitas perawatan yang lama, beberapa staf rumah sakit gagal mengikuti program pengendalian infeksi dasar seperti mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien dan kondisi pasien rumah sakit yang semakin immunocompromised. 

2.1.6. Kondisi-kondisi yang mempermudah terjadinya Infeksi nosokomial  Menurut (Farida, 1999) Infeksi nosokomial mudah terjadi karena adanya beberapa keadaan tertentu, yaitu sebagai berikut: 1) Rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya orang sakit atau pasien, sehingga jumlah dan jenis kuman penyakit yang ada lebih banyak dari pada ditempat lain. 2) Pasien mempunyai daya tahan tubuh rendah, sehingga mudah tertular.3) Rumah sakit sering kali melakukan tindakan invasif mulai dari sederhana misalnya suntikan sampai tindakan yang lebih besar, operasi. Dalammelakukan tindakan sering kali petugas kurang memperhatikan tindakan aseptik dan antiseptik.4) Mikroorganisme yang ada cenderung lebih resisten terhadap antibiotik, akibat penggunaan berbagai macam antibiotik yang sering tidak rasional. 5) Adanya kontak langsung antara pasien atau petugas dengan pasien, yang dapat menularkan kuman patogen. 6) Penggunaan alat-alat kedokteran yang terkontaminasi dengan kuman

CARA PENULARAN INFEKSI BERDASARKAN KEPARAHANNYA1. Perkutaneus(resiko tinggi)  Inokulasi mikroba dari arah saliva yang ditularkan 

melalui jarum atau benda tajam.2. Kontak langsung (resiko tinggi) tersentuh/terpaparnya kulit yang tidak utuh 

terhadap lesi oral yang menginfeksi, permukaan jaringan yang terinfeksi, atau cairan yang terinfeksi.

3. Inhalasi aerosol atau droplet yang mengandung patogen (resiko sedang)Menghirup bioaerosol yang mengandung material infektif saat menggunakan handpiece dan scaler 4. Kontak tidak langsung  menyentuh permukaan benda mati yang 

terkontaminasi pada ruangan perawatan/ruang operasiUpaya-upaya yang Dilakukan untuk Mencegah Terjadinya Infeksi

Nosokomiala. Cuci Tangan Cuci tangan adalah cara pencegahan infeksi yang paling penting. Cuci tangan harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Walaupun memakai sarung tangan atau alat pelindung lainnya. Tujuan a) Menekan pertumbuhan bakteri pada tangan 

Page 3: Pemeriksaan

b) Menurunkan jumlah kuman yang tumbuh dibawah sarung tanganb. DekontaminasiMenurut depkes (1998) dekontaminasi adalah menghilangkan mikroorganisme patogen dan kotoran dari suatu benda sehingga aman untuk pengelolaan selanjutnya. Agar seorang perawat dapat melakukan proses dekontaminasi dengan benar, maka perawat tersebut haruslah mengetahui tujuan dari dekontaminasi, indikasi dari proses dekontaminasi, dan prosedur standar dari dekontaminasi. 1. Tujuan Dekontaminasi a) Mencegah penyebaran infeksi melalui alat kesehatan atau suatu permukaan benda b) Mematikan mikroorganisme, misalnya HIV, HBV, dan kotoran lain yang tidak tampaka) Cuci tangan b) Pakai sarung tangan, masker, kaca mata/pelindung wajahc) Rendam alat kesehatan segera setelah dipakai dalam larutan desinfektan selama 10 menitd) Segera bilas dengan air sampai bersihe) Lanjutkan dengan pembersihan f) Buka sarung tangan, masukkan dalam wadah sementara menunggu dekontaminasi sarung tangan dan proses selanjutnya g) Cuci tangan

PENERAPAN KEWASPADAAN UNIVERSAL

a. Cuci tangan selama 10-15 detik (pastikan sela-sela jari, punggung tangan, ujung jari dan ibu jari digosok menyeluruh) dengan sabun di air mengalir setelah berhubungan dengan pasien. b. Pakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah atau terkontaminasi dengan cairan tubuh. c. Pakai masker dan kacamata pelindung bila mungkin ada percikan cairan tubuh. d. Tangani dan buang jarum suntik dan alat kesehatan tajam sekali pakai.e. Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan tubuh pasien dengan disinfektan. f. Penanganan alat medis harus sesuai dengan standar disinfeksi dan sterilisasi. g. Tangani semua bahan yang telah tercemar cairan tubuh pasien dengan cara sterilisasi atau disinfeksi.h. Pembuangan limbah sesuai dengan prosedur pembuangan limbah RS.