pemenuhan gizi ibu hamil dengan gangguan anemia.doc

21
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DENGAN GANGGUAN ANEMIA, HIPERTENSI, JANTUNG, OBESITAS, DAN DIABETES DISUSUN OLEH : Novita Nilamsari 201010105113 Lisca Widiya F.S 201010105114 Hebradarin Venjiyan M 201010105115 Erni Kurniati 201010105117 Furi Widyaningsih 201010105118 Eka Trisna 201010105119 Irawati Dewi L 201010105120 Efi Afiyani S 201010105121 Ulfa Nur Chasanah 201010105122 Anis Winarni 201010105123 Virna Wirawati 201010105124 Khusnul Triyana N 201010105125 Lenny Fitriyani 201010105126

Upload: novita-nilamsari

Post on 10-Aug-2015

403 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DENGAN

GANGGUAN ANEMIA, HIPERTENSI, JANTUNG,

OBESITAS, DAN DIABETES

DISUSUN OLEH :

Novita Nilamsari 201010105113

Lisca Widiya F.S 201010105114

Hebradarin Venjiyan M 201010105115

Erni Kurniati 201010105117

Furi Widyaningsih 201010105118

Eka Trisna 201010105119

Irawati Dewi L 201010105120

Efi Afiyani S 201010105121

Ulfa Nur Chasanah 201010105122

Anis Winarni 201010105123

Virna Wirawati 201010105124

Khusnul Triyana N 201010105125

Lenny Fitriyani 201010105126

Ratna Evi S 201010105127

Liliq Ediati 201010105128

STIKES `AISYIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2010-2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Dengan

Gangguan Anemia,Hipertensi,Jantung,Obesitas,dan Diabetes “

Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk menginformasikan akan pentingnya

“Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Dengan Gangguan Anemia,Hipertensi,Jantung,Obesitas,dan Diabetes”

sehingga ibu hamil dapat menjaga kehamilannya untuk kesehatan janin dan ibu.Dengan adanya

pemenuhan gizi pada ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan diharapkan ibu hamil dapat

melakukan persalinan dengan normal dan mengurangi angka kematian pada ibu dan bayi.

Terimakasih kami ucapkan kepada, Ibu Suharni selaku Pembimbing akademik, Ibu Nurul

Kurniati selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan penjelasan, dan semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini tentunya masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

sempurnannya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk segenap

pembaca.

Yogyakarta,

Oktober 2010

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pemenuhan gizi pada ibu hamil tentulah sangat perlu diperhatikan baik dalam keadaan ibu hamil sehat maupun ibu hamil dengan gangguan kesehatan seperti ibu hamil yang mengidap anemia,hipertensi,obesitas,jantung,diabetes.dengan adanya perhatian khusus selama kehamilan baik dalam keadaan normal maupun tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan janin.

Perhatian pada keadaan ibu hamil yang menderita gangguan kesehatan memerlukan perhatian yang lebih ekstra. Ini penting karena kesehatan ibu sebelum hamil akan mempengaruhi kehamilan. Misalnya, cukup banyak perempuan di Indonesia mengalami anemia (kurang darah), yang jika dia hamil, anemia tersebut akan memengaruhi janin dan risiko perdarahan sewaktu melahirkan. Karena itu, sebaiknya sebelum merencanakan kehamilan dilakukan pemeriksaan untuk meyakinkan yang bersangkutan dalam keadaan baik untuk hamil.

Selain anemia, yang perlu diperhatikan adalah hipertensi dan gula darah. Amat baik juga jika diperiksa penyakit yang berisiko menular pada bayi, misalnya, hepatitis B, penyakit menular seksual, serta HIV. Dengan upaya ini, diharapkan kehamilan akan berjalan aman.

Jika diketahui ada penyakit sebelum hamil, sudah tentu dokter akan mempertimbangkan apakah perempuan dapat hamil dengan aman. Jika penyakit tersebut berat atau sukar dikontrol, mungkin dokter akan menyarankan menunda kehamilan atau bahkan menyarankan agar tidak hamil, terutama jika perempuan tersebut sudah mempunyai anak.

Namun, kebiasaan di negeri kita pada umumnya kehamilan kurang direncanakan. Bahkan, cukup sering perempuan tidak menjalani pemeriksaan kehamilan sebelum melahirkan. Mereka datang ke layanan kesehatan ketika sudah saatnya melahirkan. Dengan demikian, petugas kesehatan kurang mempunyai kesempatan meningkatkan kesehatan ibu agar bayi dan ibu dalam keadaan baik. Padahal, pemeriksaan kehamilan secara berkala sebelum melahirkan amat penting. Paling sedikit pemeriksaan berkala ini perlu dilakukan empat kali.

Harus diakui bahwa selain pemahaman ibu hamil mengenai manfaat pemeriksaan berkala ini, hambatan lain dalam pelaksanaan pemeriksaan berkala ini adalah tidak adanya biaya dan layanan kesehatan yang mudah dijangkau ibu hamil. Akibatnya, ibu hamil terpaksa menerima keadaan dan menghadapi risiko kehamilan tidak aman. Gerakan untuk menyelamatkan ibu hamil (safe motherhood) di negeri kita perlu kita dukung agar ibu dan anak dalam keadaan baik.

TUJUAN

- Untuk menginformasikan tentang kebutuhan gizi ibu hamil yang memiliki gangguan

anemia, hipertensi, jantung, diabetes dan obesitas agar kehamilannya berjalan dengan

aman.

- Mengidentifikasikan keadaan ibu hamil yang menderita anemia, hipertensi, jantung,

obesitas, dan diabetes

- Menjelaskan penyebab dan cara mengatasi keadaan ibu hamil yang menderita anemia,

hipertensi, jantung, obesitas, dan diabetes

BAB II

ISI

A. ANEMIA1. PENGERTIAN

Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Suheimi, 2007).

Pembagian anemia dalam kehamilan 1. Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI) dan jenuh transferin menurun, kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding Capacity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.

Terjadi sekitar 62,3 % pada kehamilan. Merupakan anemia yang paling sering dijumpaipada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsure besi dan makanan, karena gangguan resorpsi, ganguan penggunaan atau karena terlampaui banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan. Keperluan besi bertambah dalam kehamilan terutama pada trimester terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita tidak hamil 12 mg, wanita hamil 17 mg dan wanita menyusui 17 mg.

DIAGNOSIS Bila Hb < 11 g/dL atau hematorit < 33% , harus dilakukan investigasi yang baik untuk menghindari tranfusi darah kelak. Sebagian besar AG adalah akibat defisiensi zat besi, tetapi di belahan dunia lain dapat pula disebabkan oleh thalassemia atau “sickle cell” anaemia Pada anemia yang berat ( kurang dari 65 g/L ) hal ini mungkin disebabkan oleh anemia megaloblastik. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan pada kunjungan ANC pertama, minggu ke 30 dan minggu ke

36 . Jenis tes bervariasi tergantung pada kondisi lokal. Bila anemia terdeteksi secara klinis ( Hb < 10 g/L) maka MCV dan serum ferritin harus diperiksa.

2. PENYEBAB

Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan absorbsi diusus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari penyakit.

3. CARA MENGATASIDengan mengkonsumsi tablet tambah darah dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.

4. CONTOH MENU MAKANAN

Sarapan pagi

telur matang 1 buah

susu rendah lemak 200ml (1 gelas )

selingan bubur kacang hijau (1 mangkuk)

Makan siang

nasi 2x ¾ gelas belimbing (200gr)

tumis kangkung

semur daging kentang (1pot sapi,50gr)

sup kacang merah 1 mangkuk

air jeruk 1 gelas

selingan sore : kue sus 1 buah

Makan malam

nasi 2x ¾ gelas belimbing (200gr)

capcay 1 mankuk kecil

ayam angkak (2 pot ayam )

sapo tahu 1 mangkok kecil

juice strawberry 1 gelas

sebelum tidur minum susu rendh lemak 1 gelas (200ml)

B. HIPERTENSI1. PENGERTIAN

Tekanan darah adalah jumlah gaya yang diberikan oleh darah terhadap dinding arteri. Tekanan Darah adalah hd Aset Yang arteri diberikan terhadap Darah Dibuat Dinding. tekanan darah seseorang dianggap tinggi ketika pembacaan lebih besar dari 140 mm Hg systolic (nomor teratas dalam pembacaan tekanan darah) atau 90 mm Hg diastolik (angka bawah). Teman tekanan Darah Tinggi Seseorang dianggap ketika pembacaan Besar Dari lebih 140 mm Hg sistolik (Nomor TERATAS KESAWAN Darah pembacaan tekanan) atau 90 mm Hg diastolik (Bawah Angka). Secara umum, tekanan darah tinggi, atau hipertensi, memberikan kontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung dan penyakit ginjal. Secara Umum, tekanan Darah Tinggi, hipertensi atau, memberikan kontribusi terhadap perkembangan penyakit Jantung Koroner, stroke, penyakit ginjal dan Gagal Jantung.Apakah Efek Tekanan Darah Tinggi di Kehamilan? Apakah Tekanan Darah Tinggi Efek di Kehamilan?Meskipun banyak wanita hamil dengan tekanan darah tinggi memiliki bayi yang sehat tanpa masalah serius, tekanan darah tinggi bisa berbahaya baik bagi ibu dan janin. Meskipun BANYAK wanita mertua Artikel Baru tekanan Darah Tinggi memiliki Bayi Yang Tanpa Masalah Serius sehat, Darah Tinggi Bisa berbahaya tekanan Baik BAGI ibu dan janin. Wanita dengan pra-ada, atau kronis, tekanan darah tinggi lebih mungkin untuk mengalami komplikasi tertentu selama kehamilan dibandingkan dengan tekanan darah normal. Artikel Baru Wanita pra-ada, atau kronis, Darah Tinggi tekanan lebih mungkin untuk mengalami komplikasi tertentu selama kehamilan dibandingkan Artikel Baru tekanan Darah normal. Namun, beberapa wanita mengalami tekanan darah tinggi saat mereka hamil (sering disebut hipertensi kehamilan). , Namun beberapa wanita mengalami tekanan Darah Tinggi Saat mereka mertua (Sering disebut hipertensi kehamilan).

Pengaruh kisaran tekanan darah tinggi dari ringan sampai parah. Tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal ibu dan organ lain, dan dapat menyebabkan berat lahir rendah dan pengiriman awal. Dalam kasus yang paling serius, ibu mengembangkan preeklampsia - atau "toksemia kehamilan" - yang dapat mengancam kehidupan kedua ibu dan janin. Efek Tinggi Dari berbagai tekanan Darah Ringan Sampai parah. Tekanan Darah Tinggi dapat membahayakan ibu dan Lainnya organ ginjal, dapat menyebabkan vehicles Lahir dan rendah dan pengiriman akhir -. KESAWAN KASUS Yang Serius pagar, mengembangkan preeklampsia ibu atau "kehamilan toksemia" - dapat mengancam kehidupan Yang kedua ibu dan janin.

2. PenyebabSebagaimana dijelaskan bahwa faktor penyebab utama terjadinya hipertensi adalahasteroklerosis yang didasari dengan konsumsi lemak berlebih, oleh karena untuk mencegah timbulnya hipertensi adalah mengurangi konsumsi lemak yang berlebih disamping pemberian obat-obatan bilamana diperlukan. Pembatasan konsumsi lemak sebaiknya dimulai sejak dini sebelum hipertensi muncul, terutama pada orang-orangyang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada orang menjelang usia lanjut. Sebaiknya mulai umur 40 tahun pada wanita agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi lemak pada usia mendekati menopause.

3. CARA MENGATASIJika seorang wanita yang memiliki tekanan darah agak tinggi( 140/90 – 150/100 mmHg ) hamil,biasanya dokter menghentikan pemakaian obat-obatan untuk menurunkan tekanan darahnya.Kerugian yang ditimbulksn oleh obat terhadap janin lebih tinggi dibandingkan keuntungan yang diperoleh.Untuk membantu mengontrol tekanan darah,penderita dianjurkan untuk membatasi asupan garam dan mengurangi aktivitas fisik.Wanita hamil yang menderita hipertensi sedang yaitu 150/90 – 180/110 mmHg,sering kali harus terus mengkonsumsi obat anti hipertensi. Obat anti hipertensi yang biasanya diberikan opada wanita hamil adalah metal dopa dan hidralasil. Diuretic tidak digunakan

karena bisa menghambat pertumbuhan janin. Setiap bulan dilakukan pemerikasaan fungsi ginjal dan pemantauan pertumbuhan janin dengan USG. Persalina biasanya dimulai pada kehamilan 38 minggu.

Wanita hamil yang menderita hipertensi berat memerlukan perawatan khusus. Kehamilan dapat semakin memperburuk hipertensi dan mungkin akan menyebabkan pembengkakan otak. Pada wanita penderita hipertensi berat lebih sering terjadi abrupsio placenta (pelepasan plasenta sebelum waktunya ),yang menyebabkan terputusnya pasokan oksigen dan zat gizi ke janin sehingga janin meninggal. Bahkan meskipun tidak terjadi abrupsio plasenta hipertensi bisa menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke janin sehingga pertumbuhan janin menjadi lambat. Jika kehamilan ingin dilanjutkan,biasanya harus diberikan obat anti hepertensi yang lebih kuat. Untuk melindungi janin dan ibu,biasanya penderita harus dirawat di rumah sakit. Jika kondisinya semakin memburuk,disarankan untuk mengakhiri kehamilan guna menyelamatkan ibu.

4. CONTOH MENU MAKANANPrinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah “gizi seimbang”, dimana mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari “kuantitas” dan “kualitas” yang terdiri dari:Sumber karbohidrat : biji-bijian.Sumber protein hewani : ikan, unggas, daging putih, putih telur, susu rendah/bebas lemak.Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan polong-polongan serta hasil olahannya.Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan segar.

MENGATUR MENU MAKANANMengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari dan membatasi makanan yang dpat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung.Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,gajih).2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker,keripik dan makanan kering yang asin).3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buahbuahandalam kaleng, soft drink).4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur,kulit ayam).6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih.Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram)

dari apel (159 mgkalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium)kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium).Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhikebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808mg.Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yangdihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan protein urin (preeklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg (sayur dan buah-buahan).Contoh menu pada seorang penderita hipertensi laki-laki umur 55 tahun, TB = 175cm, BB = 80 kg, Tekanan darah = 160/100 mHg dengan aktivitas ringan.IMT = -------------- = 26,13 (gemuk)1,75 x 1,75BB ideal = (175-100) – 10% (175-100) = 67,5 kgPenurunan BB menjadi 75 kg masih dalam batas > 10%.Jadi kebutuhan energi dari laki-laki tersebut diatas adalah :BMR = (11,6 x 75) + 879 = 870+ 879 = 1749AKG = 1,56 x 1749 = 2728 Kkal.Karena kegemukan, sehingga total kalori diturunkan menjadi 2500 Kkal.Kebutuhan karbohidrat : 65% x 2500 = 1625 kkal = 406,25 gram (60-65%)Kebutuhan protein : 20% x 2500 = 500 kkal = 100 gram (15-25%)Kebutuhan lemak : 15% x 2500 = 375 kkal = 41,66 gram (10-15%)Pembagian Makanan SehariBAHAN MAKANAN Berat(gram) URTPagi : Nasi ,Telor ayam/susu skim,Tempe/tahu,SayuranJam 10.00 :BuahSiang : Nasi, Daging/ayam, Tempe/tahu, Sayuran, Buah , Minyak utk menggorengJam 16.00 :BuahMalam :Nasi, Ikan, Tempe/tahu, Sayuran, Buah, Minyak untuk menumis,Catatan :konsumsi garam dapur tidaklebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari

C. JANTUNG1. PENGERTIAN

Jantung koroner adalah suatu penyakit jantung yang disebabkan oleh mengeras dan menyempitnya pembuluh darah koroner (aterosklerosis).

Gejala: Rasa sakit atau merasa tidak nyaman di bagian tengah dada selama beberapa menit. Kadang terasa kadang menghilang. Rasa sakit itu kadang- kadang disertai sakit kepala, pusing, berkeringat, dan sesak nafas; rasa sakit yang menyebar dari bahu ke leher atau lengan.

Pencegahan:

Mengkonsumsi makanan yang rendah kolesterol, seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan, ikan yang mengandung omega-3, kacang-kacangan;

Tidak merokok;

Tidak minum minuman keras dan yang beralkohol;

Mengurangi makanan yang asin;

Mengurangi berat badan jika kegemukan;

Berolahraga secara teratur;

Tidak minum kopi secara berlebihan.

2. PENYEBAB

Makanan yang berkolesterol tinggi, kurang berolahraga, merokok, tekanan darah tinggi, kadar lemak darah meningkat, kegemukan, kencing manis, stres, jenis kelamin, usia, keturunan, menopause (bagi wanita), stroke, kolesterol darah tinggi.

3. CARA MENGATASIgiat berolahraga, mengendalikan stres, menyingkirkan rokok, dan menjaga menu seimbang.

4. CONTOH MENU MAKANAN

D. OBESITAS1. PENGERTIAN

Obesitas dan Overweight

Cara pandang akan selalu berubah. Demikian juga cara pandang terhadap bentuk badan. Dahulu, kelebihan berat badan dianggap sebagai simbol kemakmuran. Pandangan ini kemudian berubah. Kelebihan berat badan dianggap mengurangi keindahan bentuk badan. Dan, perkembangan terakhir, cara pandang ini berubah lagi, mengarah pada kesadaran akan perlunya hidup sehat.

Kegemukan dianggap membahayakan kesehatan. Kegemukan terbagi atas dua jenis, overweight yakni kondisi yang menunjukkan berat badan berlebih. Wanita dikatakan obesitas bila memiliki komposisi lemak tubuh lebih dari 25 persen dari berat badan, sedangkan laki-laki dikatakan overweight bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 20 persen berat badan. Sedangkan obesitas adalah kelebihan berat badan yang mencapai 120% di atas berat badan ideal (BBI).

Obesitas dan overweight yang kemudian dinyatakan sebagai pemicu penyakit generatif seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi semakin dianggap menjadi sesuatu yang harus diperangi. Selain penyakit tersebut, obesitas dan overweight juga berhubungan erat dengan beberapa penyakit lain, termasuk gangguan kesuburan.

Bahaya Obesitas saat Kehamilan

Kegemukan ternyata juga menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil. Tidak hanya pada masa kehamilan, ibu yang memiliki kelebihan berat badan, kemungkinan akan mengalami masalah ketika persalinan dan pasca persalinan.

Kebanyakan ibu hamil mengalami obesitas karena kelebihan makan. Mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil makan untuk dua orang menjadikan para ibu hamil makan dengan porsi berlebih. Akhirnya, terjadilah penumpukan kalori dan sisa asupan energi yang berujung pada diabetes. Mitos tersebut keliru, sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15 persen.

Saat ini, kasus diabetes pada masa kehamilan (gestational diabetic) semakin meningkat. Penyebab utamanya adalah obesitas. Akibat peningkatan risiko tersebut, setiap ibu hamil diwajibkan melakukan screening kadar gula darah terutama saat usia kehamilan menginjak minggu ke 24-28.

Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi ideal. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relatif sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah. Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantaun ekstra terhadap berat badan.

Seusai persalinan, ragam komplikasi masih menunggu. Infeksi seusai bersalin akibat banyaknya pembuluh darah si ibu hamil yang tersumbat sering terjadi. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga infeksi pun sangat mungkin terjadi. Risiko lainnya, plasenta yang berfungsi menyuplai oksigen menyempit karena lemak. Padahal, terhambatnya suplai oksigen dapat merusak sel-sel otak janin. Sehingga kecerdasan si kecil pun bisa jadi berkurang. Kemungkinan buruk lain, janin bisa mengalami gangguan paru-paru maupun terlahir obesitas

Lauise Chang, MD dari New York Medical College menyebut sejumlah risiko pada ibu hamil obesitas dan janinya.

Risiko pada ibu.

Preeklampsia. Kaki bengkak dan terjadi penimbunan cairan tubuh. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat, dan dapat berakibat fatal.

Diabetes gestasional, yang hanya terjadi selama hamil, lonjakan berat badan janin jadi sulit dilahirkan.

Operasi Caesar. Sebagai satu-satunya pilihan bersalin. Sebab, ibu hamil dengan berat 95 kg akan sulit bersalin alami, dan banyak risiko komplikasi yang dapat terjadi.

Infeksi pasca persalinan meningkat, karena proses persalinan biasanya sulit dan lama.

Risiko pada bayi.

Maskrosomia atau kelebihan berat badan. Ukuran janin yang terlalu besar (lebar bahu lebih besar dari diameter kepala) menyulitkan proses lahir dan meningkatkan komplikasi persalinan.

Kelainan tabung saraf pusat (spina bifida), dapat dideteksi pada wal kehamilan, pad aibu hamil yang obesitas, timbunan lemak di perut menyulitkan proses deteksi.

Obesitas pada bayi. Sekitar 30% bayi yang lahir obesitas terlahir dari ibu yang obesitas. Gejala obesitas pada bayi ini sudah terlihat sebelum ia mencapai 4 tahun.

Pencegahan dan Pencegahan Obesitas saat Kehamilan

Hal pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan serangkaian tes di trimester awal. Perlu dilakukan pemeriksaan gula darah, tekanan darah, dan pengukuran berat badan. Pemeriksaan ini diulang lagi di akhir trimester 3 untuk mengetahui apakah sang ibu berisiko terkena diabetes dan hipertensi. Selanjutnya, dilakukan pemantauan terhadap perkembangan janin dari bulan ke bulan.

Pencegahan lainnya adalah dengan cara membatasi kalori. Cara ini memang sering jadi kontraversi karena, di sisi lain, janin membutuhkan nutrisi lebih. Pengurangan kalori ditakutkan akan mengganggu perkembangan janin. Yang terpenting, komposisi makanan harus seimbang. Selain mengatur pola makan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik. Jalan pagi sangat baik untuk menjaga konsisi ibu tetap sehat.

Bila saat kehamilan mengalami obesitas, perlu dilakukan penanganan khusus. Sang ibu pun harus bersikap tenang karena sikap tenang sangat bermanfaat bagi perkembangan janin. Pilihlah klinik atau rumah sakit dengan fasilitas lengkap. Ini sebagai antisipasi jika ibu membutuhkan tindakan medis yang lebih kompleks.

Supaya tidak terlalu kegemukan saat hamil ternyata ada kiatnya. Jangan melakukan diet berlebihan sebelum hamil. Hal tersebut disimpulkan oleh peneliti dari Univeristy of North Carolina (UNC), AS.“Sebelum hamil, banyak perempuan yang ketat menjaga berat badannya. Namun begitu hamil, mereka berpendapat boleh makan apa saja karena untuk dua orang. Akibatnya jadi makan berlebihan,” kata Anna Maria Siega-Riz, PhD, peneliti dari UNC.Para peneliti dari universitas tersebut telah melakukan penelitian terhadap 1.223 wanita hamil. Mereka ditanya kebiasaan makan sehari-hari. Separuh responden mengaku mereka bisa mengendalikan nafsu makannya. Mereka juga ditanya mengenai makanan yang dikonsumsi, metode diet, dan fluktuasi pertambahan dan penurunan berat badan.

Ternyata, mereka yang telah melakukan diet sebelum hamil, baik itu yang berat badannya normal, gemuk, dan obesitas, malah mengalami kenaikan berat badan berlebih saat hamil bila dibandingkan dengan ibu-ibu yang tidak diet.

Padahal, kegemukan saat hamil bisa berdampak negatif pada ibu dan janin. Ibu hamil yang terlalu gemuk beresiko tinggi mengalami preeklamsia, kesulitan persalinan karena bayi terlalu besar, dan bayi lahir dengan masalah berat badan.

Menurut J.Christopher Glantz, dokter kebidanan, wanita dengan berat badan normal tidak perlu makan terlalu banyak. Tidak diperlukan tambahan kalori saat kehamilan periode tri semester pertama. Saat tri semester kedua, butuh tambahan kalori 340, dan 450 kalori saat trisemester tiga.Bila asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi, sebaiknya mengonsumsi food suplement. HD Clover Honey, sebagai madu terbaik yang tidak melalui proses

pemanasan ataupun penyaringan sehingga kandungan enzim dan nutrisinya tetap utuh. Dilengkapi dengan konsumsi HD Polenergy 520 yang mengandung lebih dari 200 jenis nutrisi diantaranya: karbohidrat, protein/asam amino; vitamin dan mineral; serta enzim yang diperlukan untuk memaksimalkan proses penyerapan nutrisi oleh tubuh maka asupan nutrisi ibu saat hamil dapat terpenuhi.

E. Diabetes

Pengertian

Wanita hamil yang mengidap diabetes menghadapi risiko bayi terlahir dalam kondisi cacat atau menderita kelainan. Kontrol kadar gula darah adalah kunci utama menjaga kehamilan tetap sehat dan aman.Diabetes pada kehamilan dibedakan dua kategori, yaitu wanita yang sudah terkena diabetes sejak sebelum hamil maupun diabetes yang disebabkan kehamilan (diabetes gestasional). Ketika hamil, gula darah memang cenderung meningkat, tapi umumnya akan kembali normal setelah melahirkan.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti asal Amerika dan Israel menyimpulkan bahwa wanita dengan diabetes gestasional berisiko lebih tinggi terkena kanker pankreas. Hal ini diduga terkait pelepasan sejumlah hormon tertentu dan peningkatan bobot badan selama kehamilan. Insulin sebagai pengatur kadar gula darah juga diproduksi di pankreas.Dalam studi tersebut, tim peneliti menganalisis arsip kesehatan dari 40.000 wanita yang melahirkan dalam kurun waktu 1964-1976 di Yerusalem, Israel. Hasilnya, dari 410 wanita yang terdiagnosis diabetes gestasional, lima di antaranya menderita kanker pankreas.

Kepala peneliti dari Sekolah Kedokteran Universitas New York, Mary Perrin, mengemukakan, hasil temuan tersebut masih perlu dikembangkan lagi di kemudian hari. Namun, satu hal yang pasti, angka kasus diabetes gestasional terus meningkat sejalan naiknya epidemi obesitas alias kegemukan.“Hal terpenting yang harus disadari adalah bahwa diabetes gestasional bisa saja menjadi pertanda awal risiko gangguan kesehatan lainnya seperti kanker pankreas,” katanya.Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika, pekan ini melansir studi terbaru yang melaporkan bahwa wanita hamil yang menyandang diabetes sejak sebelum hamil (pre-gestasional diabetes) berisiko 3-4 kali lebih tinggi memiliki bayi yang terlahir dengan kelainan atau kecacatan.

Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology tersebut merupakan hasil penelitian terhadap data kesehatan dari 13.000 kasus kelahiran cacat di 10 negara bagian Amerika dalam kurun waktu 1997-2003. Sebagai pembanding adalah 5.000 data kelahiran sehat yang dipilih secara acak.

Hasilnya, sebanyak 93 persen kelahiran cacat memang tidak terkait diabetes. Namun, sekitar 2 persen bayi yang terlahir dengan satu kecacatan ternyata berasal dari wanita yang menyandang

diabetes sejak sebelum hamil. Demikian halnya dengan 5 persen bayi yang lahir dengan lebih dari satu kecacatan. Sementara pada kelahiran sehat, persentase hamil dengan diabetes jauh lebih rendah.Dalam studi tersebut, peneliti menganalisis lebih dari 40 tipe kecacatan pada bayi baru lahir, seperti kelainan bentuk jantung, tulang belakang, ginjal, hingga masalah pencernaan.“Diabetes tidak pernah pandang bulu, termasuk dalam kaitannya dengan kelahiran cacat,” kata kepala tim peneliti, Dr Adolfo Correa.Saat ini, kasus kelahiran cacat dialami sekitar 1 dari 33 kelahiran di Amerika, dengan angka kematian sekitar 20 persen. Sayangnya, penyebabnya secara jelas belum diketahui. Namun, faktor risiko seperti obesitas, konsumsi alkohol, merokok, dan infeksi disinyalir menjadi pemicunya.

Salah satu komplikasi yang terjadi pada bayi yang dilahirkan adalah mempunyai bobot diatas 4kg, seperti yang terjadi pada kasus bayi yang dilahirkan di Sumatera beberapa waktu yang lalu memiiki bobot 8,7kg, juga dilahirkan oleh seorang ibu yang diprediksi sebegai penyandang diabetes

Penyebabnya

Diabetes yang terjadi pada ibu hamil disebabkan karena selama kehamilan hormon di dalam tubuhnya membuat insulin lebih sulit digunakan, sehingga pankreas harus bekerja lebih keras lagi.

Bagi ibu hamil yang pankreasnya dapat bekerja dengan baik, maka kondisi kehamilannya tidak akan menjadi masalah. Tapi ketika pankreas tidak bisa memenuhi permintaan insulin, maka kadar gula darahnya bisa meningkat sehingga menyebabkan diabetes saat hamil (gestational diabetes).

Sebagian besar diabetes ini akan hilang setelah bayi tersebut dilahirkan, meskipun berisiko lebih tinggi terkena lagi ketika perempuan tersebut hamil kembali.

Dikutip dari Babycenter, Selasa (27/7/2010) ada beberapa dampak pada bayi jika ibu hamil kena diabetes:

1. Kelebihan gula dalam darah dan insulin ini bisa menyebabkan bayi memiliki lebih banyak lemak terutama di bagian atas tubuhnya sehingga berat badannya menjadi besar.

Kondisi ini disebut dengan makrosomia dan kemungkinan bayi terlalu besar untuk dilahirkan melalui proses normal sehingga lebih banyak melahirkan secara caesar.

Beberapa saat setelah bayi dilahirkan, ada kemungkinan bayi memiliki kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia). Hal ini disebabkan tubuhnya masih memproduksi insulin berlebih sebagai respons dari asupan glukosa yang tinggi dari ibunya.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Merencanakan kehamilan sangat dianjurkan untuk dilakukan. Hal ini untuk mengetahui kesehatan ibu ketika akan hamil. Dan jika mempunyai penyakit bawaan,dapat diberikan penanganan untuk menyiapkan kehamilan. Kebutuhan gizi untuk ibu hamil yang menderita penyakit tertentu ( abnormal ) harus disesuaikan dan konsultasikan pada ahli kesehatan untuk mengurangi resiko kecacatan pada ibu dan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

1. www.hdindonesia.com

2. www.google.co.id

3. http://www.authorstream.com/Presentation/dodo.w-237786-anemia-dalam-kehamilan-komplikasi-education-ppt-powerpoint/

4. Buku Ilmu Kebidanan

5. www.google.co.id/anemia pada ibu hamil

6. www.google.co.id/diabetes pada ibu hamil

7. www.google.co.id/hipertensi pada ibu hamil

8. http://www.nhlbi.nih.gov/health/public/heart/hbp/hbp_preg.htm