pembuatan sabun mandi cair

9
PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR I. Tujuan Tujuan dari praktek ini adalah mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam embuatan sabun mandi cair yang lembut dengan formula yang sudah ditentukan dan mengetahui teknik pengujia dari hasil produk. II. TEORI Sabun merupakan benda wajib yang kita pakai setiap hari. Tanpa sabun, mandi terasa tidak bersih karena sabun berfungsi untuk mengangkat kotoran yang menempel di tubuh kita. Sabun pertama kali dibuat dari lemak yang dipanaskan dengan abu pada jaman Babilon kuno. Beragam jenis sabun digunakan secara berbeda di tiap kebudayaan. Orang Mesir kuno menggunakan campuran minyak hewan, tumbuhan dan garam sebagai sabun. Sedangkan orang Yunani kuno membersihkan tubuh dengan tanah liat, pasir, batu apung, dan abu. Lalu menyiram tubuh mereka dengan minyak dan untuk menghilangkan minyak yang melekat dan kotoran digunakan alat dari metal yang disebut strigil. Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar, bagian kepala bersifat 1

Upload: ekonoprizon

Post on 03-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pembuatan sabun mandi cair

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan sabun mandi cair

PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR

I. Tujuan

Tujuan dari praktek ini adalah mahasiswa dapat mengetahui tahapan-

tahapan dalam embuatan sabun mandi cair yang lembut dengan formula yang

sudah ditentukan dan mengetahui teknik pengujia dari hasil produk.

II. TEORI

Sabun merupakan benda wajib yang kita pakai setiap hari. Tanpa

sabun, mandi terasa tidak bersih karena sabun berfungsi untuk mengangkat

kotoran yang menempel di tubuh kita.

Sabun pertama kali dibuat dari lemak yang dipanaskan dengan abu

pada jaman Babilon kuno. Beragam jenis sabun digunakan secara berbeda di

tiap kebudayaan. Orang Mesir kuno menggunakan campuran minyak hewan,

tumbuhan dan garam sebagai sabun. Sedangkan orang Yunani kuno

membersihkan tubuh dengan tanah liat, pasir, batu apung, dan abu. Lalu

menyiram tubuh mereka dengan minyak dan untuk menghilangkan minyak

yang melekat dan kotoran digunakan alat dari metal yang disebut strigil.

Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak

atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar, bagian kepala

bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah

sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan atau pakaian.

Dewasa ini pemanfaatan sabun sebagai pembersih kulit makin

menjadi trend dan beragam. Keragaman sabun yang dijual secara komersial

terlihat pada jenis, warna, wangi dan manfaat yang ditawarkan. Berdasarkan

jenisnya sabun dibedakan atas dua macam yaitu sabun padat (batangan) dan

sabun cair.

Sabun adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan

membersihkan, bekerja dengan bantuan air. Sedangkan surfaktan merupakan

singkatan dari surface active agents, bahan yang menurunkan tegangan

1

Page 2: Pembuatan sabun mandi cair

permukaan suatu cairan dan di antarmuka fasa (baik cair-gas maupun cair-

cair) sehingga mempermudah penyebaran dan pemerataan.

Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak

menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa

yang biasanya digunakan adalah NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan

KOH (kalium/potasium hidroksida). Asam lemak yang berikatan dengan

natrium atau kalium inilah yang kemudian dinamakan sabun.

Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari

asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan

direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu

80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak

akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara

tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari

pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari

minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun

Sabun mempunyai beberapa definisi tergantung seberapa besar yang

Anda inginkan. Secara teknik, sabun adalah hasil reaksi kimia antara fatty

acid dan alkali. Fatty acid adalah lemak yang diperoleh dari lemak hewani

atau nabati. Ada beberapa jenis minyak yang dipakai dalam pembuatan

sabun, antara lain : Minyak zaitun (olive oil), minyak kelapa (coconut oil),

minyak sawit (palm oil), minyak kedelai (soy bean oil) dan lain - lain. Masing

- masing mempunyai karakter dan fungsi yang berlainan. Secara sederhana

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Fatti Acid ( oils) + Base ( Natrium Hydroxide / Lye) = A Salt (soap)

Namun demikian, catatan yang mesti digarisbawahi di sini adalah hasil

akhir dari produk sabun ini tidak mengandung alkali ( lye free) .

III. Alat dan Bahan

2

Page 3: Pembuatan sabun mandi cair

a. Alat-alat yang digunakan adalah

No Nama Alat Volume

1 Hot Plate 1 buah

2 Beaker glaass 1000 ml 1 buah

3 Beaker glasss 100 ml 5 buah

4 Kaca Arloji 1 buah

5 Mixer 1 buah

6 Timbangan 1 buah

7 Batang Pengaduk 1 bua

8 Gelas ukur 100 ml 1 buah

9 Termometer 1 buah

10 Kemasan

11 Catakan Sabun

a. Bahan yang digunakan adalah

No Nama Bahan Volume

1 Minyak

-Minyak kelapa

-Minyak Zaitun

-Minyak Sawit

34 gr

10 gr

56 gr

2 Larutan KOH 40 % 40 ml

3 Comperlan 10 gr

4 Asam Sitrat 1 gr

5 Etanol 30 ml

6 Aquadest Secukupnya

3

Page 4: Pembuatan sabun mandi cair

7 Pewarna Secukupnya

4

Page 5: Pembuatan sabun mandi cair

Cara Kerja

IV. Data Pengamatan

No Nama Bahan Volume

1 KOH 40% 40,17 ml

2 Minyak Sawit 56,01 gr

3 Minyak Kelapa 34,16 gr

4 Minyak Zaitun 10,02 gr

5 Comperlan 10,24 gr

6 Asam sitrat 1 gr

7 Etanol 50 ml

8 Aquades 50 ml

9 Pewarna Hijau tua

10 Pewangi Lido

5

Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula

Minyak dimasukkan kedalam gelas piala 1000 ml dan dipanaskan pada suhu 700C, lalu KOH ditambahkan sedikit

demi sedikit hingga membentuk sabun pasta

Sabun pasta ditambahkan etanol dan comperlan lalu dimasukkan asam sitrat, diaduk hingga homogen

Sabun cair ditambahkan dengan aquadest sedikit demi sedikit hingga kekentalan yang diinginkan

Dimasukkan kedalam wadah bersih yang telah disiapkan

Page 6: Pembuatan sabun mandi cair

V. Hasil dan PembahasanPraktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui bagaiana cara

pembuatan dari sabun mandi cair yang lembut dengan formula yang sudah

ditentukan dan mengetahui teknik pengujian dari produk.

Pada pembuatan sabun mandi cair, minyak yang digunakan adalah

minyak kelapa, minyak zaitun dan miyak sawit. Minyak berperan dalam

pembentukan sabun dan pembusaan.

Dari formulasi yang telah dibuat didapatkan hasil sabun mandi yang

pertamanya memang cair, hanya saja setelah di didiamkan, sabunnya menjadi

kental dan berbentuk jel, tidak lagi berbentuk cair. Untuk itu ditambahkan

lagi etanol sebanyak 20 ml sehingga menjadi 50 ml.

Praktek ini juga menggunakan etanol, namun penambahan etanol pada

praktek ini berbeda dengan yang terdapa diliteratur. Seharusnya pada literatur

penambahan etanol hanya 30 ml, tetapi kenyataannya penambahannya sampai

50 ml.

Penambahan jumlah atau volume etanol dari 30 s/d 50 ml

dimaksudkan agar campuran lebih mudah larut dalam air dan lemak, juga

berfungsi sebagai bahan penambah transparasi dari sabun yang dibuat.

Sabun mandi cair yang dihasilkan memiliki tingkat busa yang bisa

dikategorikan sedang. sabun mandi cair yang dihasilkan pada akhir proses

bisa dikatakan bagus karna sabun yang dihasilkan cair dan agak kental.

Hanya saja warnanya yang terlalu pekat mengakibatkan sabun mandi cair ini

kurang menarik, namun itu tertutupi oleh wangi parfum yang ditambahkan

yakni pewangi lido.

VI. Kesimpulan dan Sarana. Kesimpulan

Dari praktek ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut :a. Sabun yang terbentuk pertama kali adalah sabun mandi yang

kental, namun ditambahkan lagi etanol 20 ml hingga sabunnya

pun kembali cair.

6

Page 7: Pembuatan sabun mandi cair

b. Warna dari sabun terlalu pekat, pewangi yang dipakai adalah lido

dan jumlah etanol yang ditambahkan harusnya hanya 30 ml

berubah menjadi 50 ml

a. Saran

Saran yang dapat praktikan berikan setelah praktek kali

ini adalah :

1. Jumlah timbangan lebih banyak lagi

sehingga praktikum lebih menghemat

waktu

2. Bahan yang digunakan sudah tersedia

didalam labor sehingga tidak kesulitan

mencari bahan yang tidak ada.

b. Daftar Pustaka

Khairiah, Hanifah.2013.Penuntun Praktikum Praktek Produksi I.Riau

7