pembuatan minyak atsiri · pdf filedistilasi sangat baik untuk memisahkan bahan-bahan alam...
TRANSCRIPT
Pembuatan Minyak Atsiri 10 APRIL
2014
W i d ya K u s u m a n i n g r u m ( 1 1 1 1 2 0 1 6 2 0 0 0 0 5 ) Page 1
DESTILASI UAP
Tujuan: Membuat minyak melati melalui proses destilasi uap
Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu’nisah Awaliyah,
Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK
Melati merupakan tanaman bungan hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di
Italia melati Casablanca (Jasmine ofiicinalle), yang disebut Spansish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk
dijadikan parfum.
Distilasi adalah proses pemisahan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada
percobaan pembuatan minyak atsiri melalui destilasi uap yaitu saat tetesan pertama pada proses destilasi
uap terjadi pada suhu 880C. Selama proses pemanasan uap terus menerus menetes sampai tetesan terakhir
pada suhu 900C.
Kata kunci : Minyak Atsiri, destilasi uap, bunga melati.
Pembuatan Minyak Atsiri 10 APRIL
2014
W i d ya K u s u m a n i n g r u m ( 1 1 1 1 2 0 1 6 2 0 0 0 0 5 ) Page 2
I. PENDAHULUAN
Minyak Atsiri merupakan salah satu produk bahan rempah – rempah. Minyak atsiri
lazim disebut minyak yang mudah menguap ( volatile oils). Minyak atsiri umumnya
berwujud cair, diperoleh dari bagian tanaman akar, kulit batang, daun, buah, biji atau bunga
dengan cara destilasi uap, ekstraksi atau dipres (ditekan). Minyak sereh, minyak daun
cengkeh, minyak akar wangi, minyak nilam, minyak kenanga, minyak kayu cendana
merupakan beberapa bahan ekspor minyak atsiri Indonesia. Minyak atsiri awalnya digunakan
sebagai bahan pewangi, parfum, obat-obatan, dan bahan aroma makanan. Dalam
perkembangan sekarang hasil sintesis senyawa turunanan minyak atsiri dapat digunakan
sebagai feromon, aditif biodisel, antioksidan, polimer, aromaterapi, penjerap logam, sun
screen block dan banyak lagi kegunaan lainnya. (Asep Kadarohman ).
Distilasi adalah proses pemisahan yang paling sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Distilasi sangat baik untuk memisahkan bahan-bahan alam yang berupa zat cair
atau untuk memurnikan cairan yang mengandung pengotor (Wonorahardjo,2013:79).
Pemisahan secara distilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan yang didasarkan karena
adanya perbedaan titik didih antara komponen-komponen yang akan di pisahkan secara
teoritis bila perbedaan titik didih antar komponen makin besar maka pemisahan dengan cara
distilasi akan berlangsung makin baik yaitu hasil yang diperoleh makin murni. Distilasi
digunakan untuk menarik senyawa organik yang titik didihnya di bawah 2500 C. Pedistilasian
senyawa dengan titik didih terlalu tinggi dikhawatirkan akan merusak senyawa yang akan
didistilasi diakibatkan terjadinya oksidasi dan dekomposisi ( Ibrahim dan Marham,2013: 11).
Destilasi destilasi uap dapat dilakukan untuk memisahkan campuran pada temperature
lebih rendah dari titik didih normal komponen – komponennya. Dengan cara ini pemisahan
dapat berlangsung tanpa merusak komponen – komponennya yang hendak dipisahkan. Ada
dua cara melakukan destilasi uap. Yang pertama adalah dengan menghembuskan uap secara
kontinu diatas campuran yang sedang di uapkan. Cara kedua dengan mendidihkan senyawa
yang dipisah bersama dengan pelarut yang di uapkan. Komponen dipisahkan dididihkan
bersama dengan pelarutnya. Tekanan parsial dari komponen ini secara bertahap akan
mencapai kesetimbangan tekanan total system. ( Wonoraharjo : 2013 : 93)
Pembuatan Minyak Atsiri 10 APRIL
2014
W i d ya K u s u m a n i n g r u m ( 1 1 1 1 2 0 1 6 2 0 0 0 0 5 ) Page 3
Sebagai produk dan proses, minyak atsiri merupakan bahan dasar yang dapat digunakan
untuk mendapatkan produk-produk yang lebih bermanfaat yang terus diteliti oleh para ahli
kimia sampai saat ini. Beberapa konsep yang sangat berkaitan dengan minyak atsiri:
A. Isolasi Distilasi uap, ekstraksi dengan menggunakan sokhlet dan maserasi
merupakan merupakan teknik isolasi yang perlu dipahami oleh para pembelajar
kimia. Destilasi uap merupakan proses yang umum dilakukan dalam isolasi
minyak atsiri dari tanaman. Minyak daun cengkeh, minyak sereh, dan minyak
permen merupakan contoh produk distilasi uap. Ekstraksi dengan teknik sokhlet
dan maserasi banyak dilakukan untuk mendapatkan flavor yang terdapat dalam
coklat, vanilin, dan cabe
B. Pemurnian, Untuk mendapatkan senyawa murni dari hasil isolasi untuk zat cair
dilakukan dengan distilasi fraksinasi. Metoda ini merupakan metoda utama dalam
pemurnian senyawa penyusun minyak atsiri, seperti pemurnian eugenol dan
sitronelal. Rekristalisasi untuk pemurnian zat padat juga banyak dilakukan seperti
pada pemurnian mentol. ( Asep Kadarohman)
II. ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA
Alat dan bahan
Sokhet 1 Buah
Kaki tiga 2 Buah
Kawat kasa 2 Buah
Gelas Beaker 50 mL 1 Buah
Statif 2 Buah
Klem 2 jari 2 Buah
Bunsen 1 Buah
Thermometer 1 buah
Batu didih secukupnya
Bunga melati secukupnya
Pembuatan Minyak Atsiri 10 APRIL
2014
W i d ya K u s u m a n i n g r u m ( 1 1 1 1 2 0 1 6 2 0 0 0 0 5 ) Page 4
Prosedur Kerja
1. Masukkkan mahkota bunga mawar atau melati ke dalam labu destilasi
2. Rangkai sokhet dan panaskan hingga terbentuk minyak
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Tetesan pertama Suhu 880C
Tetesan terakhir Suhu 900C
Pada percobaan destilasi uap ini bertujuan untuk membuat minyak melati dari bunga
melati. Pembuatan minyak melati ini banyak memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk membuat minyak melati ini, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu,
memasukkan bunga melati ke dalam labu destilasi, dan pada labu destilasi yang lain di isi
dengan air untuk dipanaskan dan dialirkan uapnya agar menghasilkan minyak atsiri.
Pada saat proses pemanasan, tetesan pertama pada proses destilasi uap terjadi pada suhu
880C. Selama proses pemanasan uap terus menerus menetes sampai tetesan terakhir pada
suhu 900C.
Dalam metode distilasi uap ini temperatur dari komponen yang dipisahkan dapat
diturunkan dengan cara menguapkannya kepada uap pembawa (carrier), biasanya uappelarut.
Pembuatan Minyak Atsiri 10 APRIL
2014
W i d ya K u s u m a n i n g r u m ( 1 1 1 1 2 0 1 6 2 0 0 0 0 5 ) Page 5
Temperatur penguapan dalam hal ini lebih rendah dari temperatur didih senyawa-senyawa
yang dipisahkan. Hal ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen yang
dipisahkan tidak rusak karena panas. Jika pelarutnya air maka uap pelarut adalah uap air.
Uap pelarut ini akan membawa serta kompnenpada waktu menguap. Campuran ini
mengembun bersama walaupun komponen tidak dapat bercampur dengan pelarut. Pada
temperatur kamar setelh campuran didinginkan, ciran pembawa akan terpisah dari
komponentarget karena berbeda massa jenis dan akan terpisahkan dengan mudah karena gaya
gravitasi. Campuran komponen dengan pelarutnya akan dipisahkan kemudian
(Wonorahardjo, 2013:93).
Setelah proses destilasi selesai, minyak melati yang dihasilkan tidak trlalu banyak,
hanya 10 ml. Minyak yang dihasilkan tidak seperti seharusnya, minyak yang dihasilkan tidak
mengeluarkan wangi khas dari bunga melati. Kadar minyak yang dihasilkan sedikit hal ini
karena waktu kontak antara uap air dan minyak tidak cukup lama untuk menguapkan minyak
yang terkandung di dalam bunga. Selain itu terdapat kesalahan dari pembuatan alat nya yaitu
uap lebih banyak menetes ke dalam gelas kimia sehingga komposisi minyak yang dihasilkan
hanya sedikit dan lebih banyak komposisi airnya.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa minyak melati
atau minyak atsiri dapat dibuat melalui destilasi uap.
V. DAFTAR PUSTAKA
Wonorahardjo, Surjani. 2013.Metode-Metode Pemisahan Kimia.Jakarta: Akademia
Permata.
Ibrahim,Sanusi, dkk. 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Kadarohman, Asep. Minyak Atsiri sebagai Teaching Material dalam Proses
Pembelajaran Kimia.
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8
Pembuatan Minyak Atsiri 10 APRIL
2014
W i d ya K u s u m a n i n g r u m ( 1 1 1 1 2 0 1 6 2 0 0 0 0 5 ) Page 6
&ved=0CEgQFjAE&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFPMIPA%2FJUR.
_PEND._KIMIA%2F196305091987031-
R._ASEP_KADAROHMAN%2FMinyak_Atsiri_Sebagai_Teaching_Material_Dalam_Pemb
elajaran_Kimia.pdf&ei=3jhOU82aFoiErAef7ICYBQ&usg=AFQjCNFyIS6pKG-
cY6PUGeO7THWpmZ_KqA&sig2=Mbdgaa8Xagvdld7EIKQKCw&bvm=bv.64764171,d.b
mk ) diakses pada 15 April 2014.