pembuatan alat uji viskometer sistem bola jatuh …digilib.unila.ac.id/51405/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PEMBUATAN ALAT UJI VISKOMETER SISTEM BOLA JATUHBERBASIS DIGITAL
(Skripsi)
Oleh
RAZIZ ARIF WIBOWO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PEMBUATAN ALAT UJI VISKOMETER SISTEM BOLAJATUH BERBASIS DIGITAL
Oleh
Raziz Arif Wibowo
Viskometer sistem bola jatuh merupakan perangkat uji kekentalan fluida denganmetode menjatuhkan bola pada tabung berisi fluida uji. Kekentalan fluida ujitersebut dapat dihitung dari kecepatan terminal jatuhnya bola. Alat uji viskometermenunjukkan hasil yang cukup baik, akan tetapi dengan menerapkan kontroldigital sebagai sensor kecepatan jatuhnya bola, maka nilai yang dihasilkan dapatlebih baik dan mengurangi error dalam pengukuran fluida uji. Sistem digitalmenggunakan Arduino sebagai prosesor utama, sensor proximity sebagaipendeteksi bola, dan sensor LM35 sebagai kontrol suhu fluida.
Jarak antara sensor pertama ke sensor kedua ditetapkan sebesar 0.15 m. Posisiterbaik untuk kedua sensor diputuskan dengan menggunakan 5 buah sensorpendeteksi jatuh bola yang disusun dengan jarak 0.1 m antara yang satu denganyang lain, juga grafik GLB dan GLBB. Dari prosedur tersebut, diperoleh posisisensor pertama 0.40 m dan sensor kedua 0.55 m. Dalam posisi ini, kesalahanpengukuran sebesar 0 % – 4.41 %.
Fluida uji yang digunakan adalah oli Shell Helix SAE 15 W-40 dan Mesran SuperSAE 20 W-50. Viskositas yang terbaca yaitu untuk oli Shell Helix sebesar 0.09kg/m.s dan Mesran Super sebesar 0.13 kg/m.s, dengan data aktual karakteristik olisebesar 0.09 kg/m.s untuk oli Shell Helix dan 0.136 kg/m.s untuk oli MesranSuper.
Kata Kunci : Viskositas, Viskometer,sistem bola jatuh, arduino,sensor proximity, jaraksensor, kecepatan terminal.
ABSTRACT
MAKING VISCOMETER EXPERIMENTAL INSTRUMENTOF DIGITAL BASED FALLING BALL SYSTEM
By
Raziz Arif Wibowo
The falling ball viscometer is a fluid viscosity tester that utilizes the method ofdropping a ball into a tube containing a test fluid. The viscosity of the test fluidcan be calculated from the terminal speed of the falling ball. Actually, theviscometer has given the good results. But, those results can be even better andtherefore will reduce errors in test fluid measurements if the speed sensor is in theform of digital control. The digital system uses Arduino as the main processor,proximity sensor as the ball detector, and LM35 sensor as the fluid temperaturecontrol.
The distance between a sensor to another sensor was determined at 0.15 m. Thebest position for the two was decided by using 5 sensors as the falling balldetectors that were arranged consecutively with the 0.1 m space between them aswell as the GLB and GLBB graphic. Based on the result of the procedure, the firstsensor was placed at 0.40 m and, consequently, the second was at 0.55 m. In thesepositions, the measurement error was 0% - 4.41%.
The test fluids were Shell Helix SAE 15 W-40 oil and Mesran Super SAE 20 W-50 oil. The viscosity of the two oils was, respectively, 0.09 kg/ms and 0.13 kg/ms,while the actual characteristic data was 0.09 kg/ms and 0.136 kg/ms.
Keywords: Viscosity, Viscometer, falling ball system, Arduino, proximity sensor, sensordistance, terminal speed
PEMBUATAN ALAT UJI VISKOMETER SISTEM BOLA
JATUH BERBASIS DIGITAL
Oleh
Raziz Arif Wibowo
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lampung
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Labuhan Maringgai, Kabupaten
Lampung Timur Provinsi Lampung pada 17 Juli 1993,
yang merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dari
pasangan Sri Sarjono dan Mustika. Penulis menyelesaikan
pendidikan dasar di SDN Bumi Dipasena Abadi Rawajitu
Timur pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan ke
Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Bandar Sribawono dan lulus pada tahun
2009. Dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Bandar Sribawono
selesai pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis mengikuti Ujian Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tulis dan diterima sebagai
Mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif dalam organisasi kemahasiswaan
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HIMATEM) sebagai staff bidang Penelitian
dan Pengembangan (2013 – 2014). Pada tahun 2015 penulis juga telah melakukan
kerja praktek di PT. Garuda Bumi Perkasa, Mesuji, Lampung. Dan mengambil
topik bahasan “Perhitungan Daya Sudu Turbin Uap Merek Shinko Tipe RB4”.
Kemudian Penulis juga melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode Januari
2016 dan ditempatkan di desa Sriminosari, kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur. Dan pada Tugas Akhir penulis melakukan penelitian
dengan judul “Pembuatan Alat Uji Viskometer Sistem Bola Jatuh Berbasis
Digital” dibawah Bimbingan Bapak Jorfri Boike Sinaga, S.T.,M.T. dan Bapak
Martinus, S.T., M.Sc.
Persembahan
Segala Puji Bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha SempurnaSholawat serta Salam Selalu Tercurah Kepada Uswatun Hasanah
Muhammad Rasululloh SAW.
Kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta & kasihsayangku kepada:
Ibu (Mustika) dan Bapak (Sri Sarjono), serta saudaraku (Andi AriefSulistio)
Para Pendidik di Lingkungan Teknik Mesin Universitas LampungSemua Sahabat-sahabatku
Almamater kebanggan Universitas Lampung
MOTTO
Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kau berusaha menangkapnya, ia akan lari.Tapi kalau kau membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu.
(Ibnu Qayyim Al Jauziyyah)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allahmengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS Al Baqarah 216)
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehinggamereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS Ar Ra’d 11)
“Keberhasilan bukanlah milik orang pintar. Keberhasilan adalah kepunyaanmereka yang senantiasa berusaha”
(B.J. Habibie)
“if today were the last day of my life, would i want to do what i am about to dotoday ?”
(Steve Jobs, 1955-2011)
Kepribadian seseoarang adalah dari dia menyikapi setiap permasalahan yangdihadapinya, tidak ada yang benar-benar sama.
(Raziz Arif Wibowo)
SANWACANA
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada manusia panutan yang akhlaknya
paling mulia, yang telah membawa perubahan luar biasa, dan menjadi uswatun
khasanah di muka bumi ini, yaitu Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Skripsi yang berjudul “Pembuatan Alat Uji Viskometer Sistem Bola Jatuh
Berbasis Digital” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
pada Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
dukungan, dan do’a berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku, Bapak (Sri Sarjono) dan Ibu (Mustika) yang telah
menjadi inspirasi dan motivasi dalam hidupku. Terima kasih atas perhatian
dan kasih sayang yang telah diberikan serta doa yang terus dilantunkan
selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
3. Bapak Ahmad Su’udi, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Lampung.
4. Bapak Jorfri Boike Sinaga, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan
perhatian, dan memotivasi selama ini sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Martinus, S.T., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan, kritik,
dan saran kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Agus Sugiri, S.T., M.Eng., selaku Dosen pembahas yang telah
memberikan masukan baik kritik maupun saran yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
7. Ibu Ir. Arinal Hamni, M.T. Selaku dosen pembimbing akademik, terima kasih
atas bimbingannya selama ini.
8. Seluruh Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
9. Adikku, Andi Arief Sulistio terima kasih atas bantuan, dukungan, serta doanya
selama ini.
10. Teman – teman Tim Lab Fluida, Joel Aritonang, Aang khonaifi, Milia
Rahman, bang Purga, Nuril Fatah, terimakasih atas bantuan, semangat, dan
kerjasamanya, sehingga terselesaikannya skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat saya Heru, Iwan, Fahmi, Wakhid, Iqbal, Farid, Bagus, Ajito,
Ipin, Rifa’i, Muhdi, Komang, Wahyu, Aziz, Alfian, yang selalu memberikan
hiburan dan memotivasi agar tidak putus asa dan selalu bersemangat.
12. Teman-teman Teknik Mesin 2012, Dedi, Suef, Faris, yusuf, Purnadi, Agus,
Faris, Imam, Opi, Alex, Anggun, Wafda, Aldi, Rizki, fahrizal, Bima, Cristian,
Faisal, Arif, Imron, Sidiq dan lain – lain yang tidak dapat disebutkan
semuanya. Terima kasih atas kebersamaannya dan semua bantuan yang telah
diberikan selama ini. Semoga kebersamaan kita selalu menjadi memori positif
yang tidak terlupakan. “Salam Solidarity M Forever”.
13. Abang tingkat Teknik Mesin angkatan 2010, dan 2011 serta adik-adik tingkatku
angkatan 2013, 2014, 2015, dan 2016 terima kasih atas kebersamaannya.
14. Pak Sugiman, Mas Marta, Mas Dadang, Mas Nanang, terima kasih atas bantuan
yang telah diberikan selama ini.
15. Dan Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan pada
penulis mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga
skripsi ini bermanfaat. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 15 Oktober 2018Penulis
Raziz Arif WibowoNPM. 1215021066
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi .............................................................................................................i
Daftar Gambar ................................................................................................iii
Daftar Tabel ..................................................................................................... V
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................1B. Tujuan penelitian.....................................................................................2C. Batasan masalah ......................................................................................3D. Sistematika penulisan..............................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Viskositas ...............................................................................................5B. Alat Ukur Viskositas ...............................................................................6
1. Viskometer Ostwald .........................................................................62. Viskometer Lehman .........................................................................63. Viscometer Bola Jatuh .....................................................................7
C. Hokum Newton dan Hukum Stokes........................................................7D. Otomasi ..................................................................................................9E. Sistem Kontrol .....................................................................................13F. Mikrokontroler .....................................................................................13G. Sensor ...................................................................................................16
1. Modul Sensor Proximity .................................................................172. Sensor Suhu Lm-35 ........................................................................18
H. Aktuator ................................................................................................20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat ...............................................................................221. Tempat Penelitian ...........................................................................222. Waktu Penelitian ............................................................................22
B. Alat dan Bahan .....................................................................................23
ii
C. Diagram Alur Pelaksanaan Tugas Akhir ..............................................26D. Prosedur Penelitian ...............................................................................27
1. Tahap-tahap Prosedur Penelitian ....................................................272. Mekanisme Kerja Sistem ...............................................................273. Pembuatan Benda Kerja .................................................................29
E. Pengujian Sistem Otomasi ...................................................................32F. Analisis Data ........................................................................................33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan ............................................................................................351. Perangkat Keras (hardware) ..........................................................362. Perangkat Lunak (software) ...........................................................39
B. Pengujian ..............................................................................................421. Data Hasil Pengujian Waktu Jatuh Bola ........................................422. Data Hasil Pengujian Kecepatan Teminal Bola Jatuh ....................44
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..............................................................................................53B. Saran .....................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gaya-gaya pada bola di dalam fluida .....................................................7
2. Diagram blok sistem kontrol ................................................................10
3. Diagram blok pengendali feedback ......................................................11
4. Diagram blok pengendali feedforward .................................................12
5. Blok diagram I/O untuk konfigurasi sistem inferential .......................12
6. Arduino Uno ........................................................................................14
7. Modul Sensor Proximity dan bagian-bagianya ....................................17
8. Sensor LM-35 ......................................................................................19
9. Functional Block Diagram ...................................................................20
10. Grafik akurasi LM-35 terhadap suhu ...................................................20
11. Arduino Uno R3 ...................................................................................24
12. Modul proximity dengan sensor LDR ..................................................24
13. Diagaram alur penelitian tugas akhir ...................................................26
14. Loop otomasi untuk alat uji viskometer sistem bola jatuh ...................28
15. Skema alat uji viskometer digital sistem bola jatuh .............................31
16. Rangkaian sistem kontrol otomatis ......................................................36
17. Rangkaian catu daya ............................................................................37
iv
18. Rangkaian sensor .................................................................................38
19. Rangkaian pengendali motor / oil pump ...............................................39
20. Sistem loop otomasi .............................................................................40
21. State space diagram sistem ..................................................................41
22. Contoh software Arduino .....................................................................41
23. Grafik hubungan jarak terhadap waktu jatuh bola pada bahan uji oli
Shell Helix SAE 15 W-40 ....................................................................43
24. Grafik hubungan jarak terhadap waktu jatuh bola pada bahan uji oli
Mesran Super SAE 20 W-50 ................................................................44
25. Grafik hubungan jarak terhadap kecepatan jatuh bola pada bahan uji
oli Shell Helix SAE 15 W-40 ...............................................................46
26. Grafik hubungan jarak terhadap kecepatan jatuh bola pada bahan uji
oli Mesran Super SAE 20 W-50 ..........................................................46
27. Grafik hubungan perubahan suhu fluida terhadap viskositas fluida
dengan jarak penempatan sensor yang berbeda pada bahan uji oli
Mesran Super SAE 20 W-50 ................................................................50
28. Grafik hubungan viskositas fluida terhadap perubahan suhu fluida
dengan jarak penempatan sensor yang berbeda pada bahan uji oli Shell
Helix SAE 15 W-40 .............................................................................51
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Karakteristik sensor IR .........................................................................18
2. Design parameter .................................................................................19
3. Jadwal Kegiatan Penelitian ..................................................................22
4. Contoh tabel pengambilan data pengujian viskometer ........................33
5. Hasil pengujian waktu jatuh bola..........................................................42
6. Data hasil pengujian kecepatan terminal bola jatuh .............................45
7. Data hasil pengujian oli Mesran Super SAE 20 W-50 .........................47
8. Data hasil pengujian oli Mesran Super SAE 20 W-50 dan error .........48
9. Data hasil pengujian oli Shell Helix SAE 15 W-40 .............................48
10. Data hasil pengujian oli Shell Helix SAE 15 W-40 dan error ............49
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang sains dan teknologi dari tahun ke tahun mengalami perkembangan
yang cukup signifikan, terlebih dalam bidang Engineering. Sejak
ditemukanya mesin uap pertama kali (sekitar 10 – 70 Masehi) oleh Hero dari
Alexandria, turbin uap De laval tahun (1883) hingga sekarang ini, sangat
mengalami kemajuan. Peran alat-alat instrumentasi tentu saja turut
mendukung dalam kemajuannya, yang digunakan sebagai research and
development untuk pengembangan mesin-mesin tersebut. Salah satunya yaitu
teknologi alat ukur uji viskositas fluida, dimana dalam praktiknya, alat ini
digunakan untuk mengukur kekentalan suatu fluida cair (pelumas). Nilai
kekentalan fluida cair (pelumas) menjadi patokan dalam perancangan sebuah
mesin penggerak, dan semua mesin yang didalamnya terdapat kontak
mekanik untuk mentransmisikan daya sehingga membutuhkan pelumasan
dalam tingkat keamanan yang baik. (Darmanto, 2011)
Hal ini tentu saja menjadi potensi besar untuk pengembangan alat uji
viskositas, dimana alat tersebut menjadi kebutuhan, mengingat semakin
dibutuhkanya dalam bidang Engineering. Namun, saat ini alat uji viskositas
fluida sistem bola jatuh yang digunakan di Laboratorium Mekanika fluida,
jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung, masih bersifat manual atau
2
konvensional. Viskometer sistem bola jatuh merupakan alat uji viskositas
fluida sederhana, dimana nilai viskositasnya didasarkan oleh waktu kecepatan
bola jatuh ke permukaan tabung yang diisi oleh fluida uji. Keunggulan
viskometer bola jatuh mudah untuk dibuat, dan juga biaya pembuatan dan
perawatan alat uji yang rendah.
Menurut (Aritonang, 2017), dalam skripsinya yang berjudul perancangan dan
pembuatan alat uji viskometer sistem bola jatuh, bahwa hasil yang didapatkan
ketika dilakukan pengujian masih memiliki error yang tinggi dari data actual
(characteristic) pelumas uji yang digunakan dalam pengujian, yaitu 10 - 11
%. Hal ini yang menjadi dasar mengapa alat uji viskometer konvensional
untuk dapat dibuat secara digital, dan potensi daya guna yang baik untuk
kedepanya yang menarik penulis untuk melakukan penelitian, sehingga dalam
penggunaan alat uji ini, dapat langsung menampilkan nilai viskositas fluida
yang diuji dengan tigkat error yang lebih rendah, penelitian ini dibuat dengan
judul “Pembuatan Alat Uji Viskometer Sistem Bola Jatuh Berbasis
Digital”.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah :
1. Menerapkan metode sistem bola jatuh, kontrol arduino dan sensor
proximity untuk pembuatan alat uji viskometer digital.
2. Melakukan pengujian dan menganalisis data hasil uji alat uji viskometer
sistem bola jatuh secara digital, kemudian membandingkan hasil yang
didapat dengan data konvensional dan data actual characteristic.
3
3. Membuat alat uji viskometer digital sistem bola jatuh dengan tingkat
error yang rendah.
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan pada pembuatan alat uji viskometer
digital sistem bola jatuh adalah sebagai berikut :
1. Alat uji yang dibuat adalah alat uji viskometer digital dengan sistem bola
jatuh menggunakan sensor proximity dan kontrol arduino dengan fluida
yang diuji adalah fluida newton dan fluida incompressible.
2. Pembuatan dan penambahan rangkaian digital menyesuaikan dengan
perancangan alat sebelumnya. Baik proses pemanasan fluida uji, hingga
jarak pengukuran bola jatuh.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, tujuan penelitian, batasan masalah dan
sistematika penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang teori dan konsep dasar perancangan viskosmeter bola
jatuh, dan dasar elektronika yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan.
4
III. METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
penelitian, bahan penelitian, peralatan dan pengambilan data untuk analisis
alat uji yang digunakan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang hasil pengujian dan pembahasan dari data-data yang
diperoleh.
V. SIMPULAN DAN SARAN
Berisikan simpulan yang diperoleh dari hasil pengujian dan saran –saran
yang diberikan oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida, dimana dalam mendapatkan
nilai tersebut zat cair atau fluida uji dilakukan pengujian menggunakan alat
viskometer, jadi dapat diartikan sebagai karakteristik nilai kekentalanya.
Karekteristik nilai kekentalan dari fluida dapat dihitung dengan
membandingkan nilai hambatan per satuan luas terhadap kecepatan
perubahan aliran dari fluida. (Robert, 1934)
Ilmu dasar ini yang dimanfaatkan untuk menghitung nilai kekentalan suatu
fluida dengan percobaan menggunakan metode putar, yaitu dengan
meletakkan hambatan ke dalam fluida uji dan kemudian diputar. Dengan
begitu nilai viskositas dapat diperoleh, semakin lambat putaran berarti
semakin tinggi angka kekentalanya.
Kemudian dikembangkan pula metode yang tidak menyebabkan kerusakan
pada cairan uji, yaitu menggunakan metode gelombang ultrasonic. Metode ini
mengukur cepat rambat gelombang pada cairan, yakni semakin cepat rambat
gelombang berarti semakin tinggi nilai kekentalan suatu cairan tersebut.
Selanjutnya untuk metode yang sudah lama dikenal yang baik untuk
mendapatkan nilai kekentalan suatu fluida adalah dengan cara menghitung
6
kecepatan bola jatuh dalam fluida tersebut. Metode ini dikenal dengan metode
bola jatuh (falling ball method). Metode ini menggunakan prinsip Hukum
Stokes. (Warsito dkk, 2012)
B. Alat Ukur Viskositas
Alat ukur viskositas atau dapat disebut juga dengan Viskometer merupakan
alat ukur yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu fluida. Adapun
jenis-jenis dari viskometer yang sering digunakan adalah sebagai berikut ini :
1. Viskometer Ostwald
Viskometer ostwald adalah alat ukur viskositas yang menggunakan
metode penggukuran dengan berdasarkan laju aliran fluida dalam pipa
kapiler vertikal, yang menempuh jarak tertentu menggunakan hukum
poisulle. Pada alat ukur ini, parameter yang diukur adalah waktu fluida
untuk mengalir melalui pipa kapiler, dengan gaya yang disebabkan oleh
berat fluida tersebut. Alat ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat
digunakan untuk mengukur fluida yang kental. Ini disebabkan karena
waktu yang diperlukan fluida kental untuk melalui pipa kapiler sangat
lama.
2. Viskometer Lehman
Viskometer Lehman adalah alat ukur viskositas yang nilai viskositasnya
didasarkan pada kecepatan waktu alir fluida yang diuji. Atau nilai
viskositasnya berbanding terbalik dengan waktu kecepatan alir fluida
pembanding. Fluida pembanding yang digunakan adalah air.
7
3. Viskometer Bola Jatuh
Viskometer bola jatuh merupakan alat ukur viskositas yang terdiri dari
tabung dengan dinding bagian luar nya diselubungi dengan air agar suhu
fluida pada tabung tetap konstan. Nilai viskositasnya didasarkan oleh
waktu kecepatan bola jatuh ke permukaan tabung yang diisi oleh fluida
uji.
C. Hukum Newton dan Hukum Stokes
Ketika bola dijatuh kedalam fluida, maka akan terjadi gaya apung bola (FA),
gaya gesekan antara bola dengan fluida (FS) dan juga gaya berat (W). Maka
dapat dirumuskan dengan dasar hukum I Newton. Hukum 1 Newton
mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang
bekerja pada benda sama dengan nol.
Gambar 1. Gaya-gaya pada bola di dalam fluida
(Sumber : Budianto, 2008)
8
Dengan dasar hukum I Newton maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
∑ F = 0 (1)
FA + FS = m.g (2)
Dengan memasukan rumusan gaya apung (FA) rumusan gaya gesekan (FS),
dan menggunakan hukum stokes dan juga memasukkan rumusan massa (W)
bola, maka akan didapat formula viskositas fluida sebagai berikut ini :
+ 6 rV = m. g (3)+ 6 rv = ρ πr g (4)
6 v = r g(ρ − ρ ) (5)= 29 x gr2 ρb−ρfv (6)
Dimana :
= koefisien kekentalan fluida (Kg/m.s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari bola (m)
= massa jenis bola (kg/m3)
= massa jenis fluida (kg/m3)
V = kecepatan terminal bola uji (m/s)
Rumus yang didapat menunjukkan adanya hubungan viskositas fluida yang
diuji dengan kecepatan terminal bola jatuh. Ketika dijatuhkan, bola melintasi
fluida secara vertikal dan terjadi koreksi antara bola dengan fluida yang diuji.
9
Maka akan terjadi pengaruh terhadap kecepatan bola jatuh. Ini disebabkan
karena adanya interaksi dinding tabung yang digunakan, dengan bola (W)
hingga titik akhir jatuh (E), oleh karena itu diperoleh persamaan untuk
menghitung nilai viskositas. ( Leblanc, 1999)
dengan rumus sebagai berikut :
= x ρ ρ× (7)
Dimana
W = 1 − 2.014 + 2.09 ( ) − 0.95 ( ) (8)
E = 1 + 3.3 ( ) (9)
Dimana :
W = Koreksi dinding
rs = Jari – jari bola
r = Jari – jari Tabung
H = Jarak tempuh bola
D. Otomasi
Otomasi adalah sebuah sistem mandiri, dimana dalam kerjanya akan otomatis
berjalan sesuai dengan program yang ada didalamnya. Dapat juga dikatakan
sebagai proses yang secara otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan
sistem dengan perlengkapan mekanik dan elektronika yang dapat
menggantikan peran manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan.
Sistem kerja alat otomatis tidak jauh berbeda dengan sistem kerja pada sistem
manual, hanya saja pada sistem otomatis keseluruhannya dikerjakan oleh
10
sebuah perangkat kontrol dengan sistem mandiri, yang merupakan bagian dari
DCS (Distributed Control System). Sistem ini melakukan empat fungsi yang
sudah dirancang yaitu, mengatur, membandingkan, menghitung dan
mengoreksi. Dan berikut ini dapat dilihat pada Gambar 2 mengenai diagram
blok sistem kontrol.
Gambar 2. Diagram blok sistem kontrol
(Sumber : Martinus, 2012)
Diagram Gambar 2 menunjukkan diagram model matematis suatu sistem.
Dimana :
R(s) = sebagai input sistem
C(s) = sebagai output sistem
G(s) = hubungan input dan output dari sistem
Setidaknya ada tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem
dengan otomasi, yaitu : power, program of instruction dan control system.
Ketiga syarat tersebut mendukung proses sistem otomasi yang dibangun.
Terdapat tiga tipe konfigurasi pengendalian yang biasa digunakan dalam
sistem pengendalian secara otomatis, yaitu :
SistemINPUT OUTPUT
R(s) C(s)
G(s)
11
a. Feedback control configuration
Dalam konfigurasi ini, sistem mengukur secara langsung variabel yang
dikendalikan untuk mengatur harga variable yang dimanipulasi. Tujuan
dibangunya sistem ini adalah untuk mempertahankan variable kendali
pada level yang diinginkan. Dapat dilihat pada Gambar 3 diagram blok
sistem feedback.
Gambar 3. Diagram blok pengendali feedback
(Sumber : Martinus, 2013)
b. Feedforward control configuration
Pada konfigurasi menggunakan sistem pengendali feedforward
memanfaatkan pengukuran secara langsung pada disturbance untuk
mengatur harga variable yang akan dimanipulasi. Tujuan dari sistem ini
adalah untuk mempertahankan output yang dikendalikan pada nilai yang
diharapkan. Dapat dilihat pada Gambar 4 mengenai diagram blok
pengendali feedforward.
MASUKANpengendali proses
feed back
12
Gambar 4. Diagram blok pengendali feedforward
(Sumber : Maheda, 2015)
c. Inferential control configuration
Sistem inferential memanfaatkan data hasil pengukuran output sekunder
(secondary measurement) untuk mengatur harga variabel yang akan
dimanipulasi. Hal ini dilakukan karena variabel output yang akan
dikendalikan tidak dapat diukur secara langsung. Tujuan pengendalian ini
adalah mempertahankan variable unmeasured output pada harga yang
telah ditetapkan di set point. Berikut dapat dilihat pada Gambar 5 diagram
blok i/o untuk sistem inferential.
Gambar 5. Blok diagram I/O untuk konfigurasi sistem inferential(Sumber : Martinus, 2012)
Manipulated input Controller output
Feedforwardcontoller
Proses
Sensor
kontroler
aktuator
aktuatorSistem
Sensor
13
E. Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah bagian penting dalam sistem otomasi. Sistem otomasi
dapat dikatakan sebagai otak/pikiran yang mengatur keseluruhan sistem.
Sistem kontrol tersusun dari rangkaian elektronik sederhana/lebih rumit
dengan sebuah chip cpu sebagai otak yang mengatur seluruh atau sebagian
sistem. Sistem kontrol sederhana dapat ditemukan dari berbagai macam
peralatan seperti :
1. Penampung air otomatis memiliki mekanisme kontrol untuk mengisi
ulang tangki air dengan otomatis. Pengisian sesuai dengan kapasitas dari
tangki tersebut.
2. Air conditioner merupakan sistem otomasi yang menggunakan sistem
kontrol mikroelektronik atau yang sering disebut computer sederhana.
3. Robot assembly contoh sistem otomasi yang menggunakan kontrol sistem
computer atau sejenisnya. Sistem kontrol ini akan memberikan kontrol
pada gerakan tertentu untuk menyusun suatu peralatan pada industri.
F. Mikrokontroler
Mikrokontroler/microcontroller adalah bagian dasar dari sebuah sistem
komputer yang berbentuk kecil dan memiliki tugas yang sangat spesifik.
Meskipun dalam bentuk yang kecil, namun microcontroller tetap dibangun
dari elemen dasar yang sama dari sebuah komputer pribadi dan komputer
mainframe. Seperti pada sebuah komputer, microcontroller adalah sebuah
alat yang bekerja melalui instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya
melalui program yang ditulis. Program ini bekerja dengan memberikan
14
perintah secara berurutan ke microcontroller untuk melakukan tugas
sederhana hingga tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh
programmer (Maheda, 2015).
Berikut ini adalah contoh dari microcontroller yang sering digunakan untuk
membangun sebuah sistem sederhana :
1. Arduino
Arduino adalah termasuk kedalam microcontroller single-board yang
dirancang untuk mempermudah developer elektronik dalam membangun
sistem elektronik diberbagai bidang penggunaaan. Arduino bersifat open-
source, diturunkan dari Wiring platform dengan hardware menggunakan
prosesor Atmel AVR dan software yang memiliki bahasa pemrograman
sendiri.
Gambar 6. Arduino Uno
(Sumber : arduino.cc, 2016)
Mode pemrograman pada arduino memiliki sebuah software khusus untuk
membangun sebuah program yang diinginkan. Bahasa pemrograman yang
15
digunakan tergolong kedalam bahasa C. Berikut adalah struktur dasar
bahasa pemrograman pada arduino :
void setup() {// put your setup code here, to run once:
}
void loop() {// put your main code here, to run repeatedly:
}Dimana setup ( ) adalah bagian yang berfungsi untuk pengenalan atau
inisialisasi dan hanya dijalankan satu kali di awal program berjalan,
sedangkan loop ( ) dijalankan berulang kali untuk mengeksekusi sebuah
perintah dalam program tersebut untuk berjalan selamanya.
void setup () {pinMode (13, OUTPUT); //untuk mengset pin 13 sebagai output
}
void loop () {// put your main code here, to run repeatedly:
}
Fungsi setup ( ) berfungsi untuk mengenalkan pin keluaran atau memulai
sebuah komunikasi serial. Fungsi setup ( ) harus selalu diikut sertakan
dalam membangun program walaupun tidak ada statement yang
dijalankan. (Evans, 2007).
16
G. Sensor
Sensor adalah suatu alat yang dapat merubah dari besaran fisika menjadi
besaran listrik. Misalnya suhu, suhu merupakan suatu besaran. Dapat
dikatakan suatu besaran karena dapat diukur, diamati dan dapat digunakan
hampir pada setiap sistem fisik. Besaran tersebut tentunya harus dapat diubah
kedalam berbagai jenis besaran yang lain, tentu saja dapat diubah kedalam
besaran listrik. Dalam besaran listrik, ada dua cara yang mendasar yang
mewakili besaran tersebut, yaitu secara digital dan analog.
Untuk besaran yang diubah ke sinyal analog ini dapat diartikan besaran yang
diubah berbanding lurus dengan besaran yang pertama. Sebagi contoh yaitu
dapat dilihat pada thermometer air raksa. Yaitu ketika suhu ukur yang diukur
menggunakan thermometer air raksa ini naik maka akan mengakibatkan
tinggi air raksa dalam pipa kapiler pada thermometer itu juga akan berubah
mengikuti suhu terukur tersebut. Karakteristik besaran analog ini adalah
perubahan akan terjadi secara berkesinabungan (continuous).
Sedangkan untuk besaran dalam digital, besaran akan diwakili dengan angka
biner, yaitu logika 1 dan logika 0 atau disebut juga dengan keluaran (I/O).
Jika dalam besaran analog sinyal berubah secara bertahap, maka pada besaran
digital sinyal berubah secara discrete. (Maheda, 2015)
Berikut ini beberapa jenis sensor yang dapat digunakan dalam penerapan uji
viskositas sistem bola jatuh :
17
1. Modul Sensor Proximity
Modul sensor proximity menggunakan sensor LDR (Light Dependent
Resistor) yang peka terhadap cahaya. Sensor ini adalah jenis resistor
variabel yang nilai resistansinya beubah terhadap intensitas cahaya yang
diterimanya.
Modul akan menghasilkan sinyal output berupa logika 1 jika mendeteksi
cahaya dan logika 0 jika tidak terdeteksi cahaya.
Gambar 7. Modul Sensor Proximity dan bagian-bagianya
(Sumber : www.cretechs.in, 2017)
Keterangan :
a. (1) sensor LDR
b. (2) adjust
c. (3) Power LED
18
d. (4) Signal indicator LED
e. (5) Analog output (AO)
f. (6) input GND (-)
g. (7) input VCC (+)
h. (8) Digital output (DO)
Tabel 1. Karakteristik sensor LDR
Items Condition Min Type Max UnitSystem characteristicsVCC - 3 5 30 VSupply current - 0.5 - 3 mAPhoto-resistor characteristicLight resistance 10 LUX 8 - 20 K OhmDark resistance 0 LUX - 1 - K Ohm
Response time Rising - 20 - msPeak wavelength - - 540 - nm
Temperature - -30 - +70 0C
2. Sensor suhu LM-35
Sensor suhu LM-35 adalah komponen sensor yang dapat mendeteksi suhu
hingga suhu 100 derajat celcius. Sensor ini bekerja dengan mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
19
Gambar 8. Sensor LM-35(Sumber : Texas instruments, 2016)
Tabel 2. Design parameter
Parameter Value
Accuracy at 250C ±0.50C
Accuracy from -550C to 1500C ± 10C
Temperature slope 10 mV/0C
Dari Tabel 2 Design parameter diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu
LM-35 pada dasarnya memiliki 3 pin diantaranya yaitu, pin 1 berfungsi
sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan
sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt
sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat
digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik
sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan
sebagai berikut :
35 = ℎ × 10 (10)
20
Gambar 9. Functional Block Diagram
(Sumber : Texas instruments, 2016)
Gambar 10. Grafik akurasi LM-35 terhadap suhu
(Sumber : Texas instruments, 2016)
H. Aktuator
Aktuator adalah peranti yang berfungsi mengubah variabel dalam sistem yang
dikendalikan mikrokontroler untuk mendapatkan aksi yang diinginkan.
Secara khusus aktuator adalah peralatan elektronik yang berfungsi untuk
21
mengubah besaran listrik menjadi besaran gaya atau torsi untuk mendapatkan
gerakan (perubahan posisi, kecepatan dan percepatan). Namun aksi yang
diberikan aktuator juga bisa bukan dalam bentuk gerakan, melainkan dalam
bentuk panas dan cahaya. (Adi, 2010).
Ada beberapa jenis aktuator, yaitu :
1. Aktuator tenaga listrik
2. Aktuator tenaga hidrolik
3. Aktuator tenaga pneumatik
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Fluida jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
2. Waktu Penelitian
Perancangan, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan pada
bulan Mei hingga Juli 2017, dengan jadwal pelaksanaan tersusun dalam
tabel berikut ini :
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Nama Kegiatan
Mei Juni Juli
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Persiapan
a. Studi Literatur
b. Perancangan
2 Pembelian Alat
3 Pembuatan sistem
4 Perakitan dan Instalasi
5 Eksperimen
23
6 Analisis Data
7 Pembuatan Laporan
B. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam proses pengujian adalah sebagai berikut
ini :
1. Penggaris besi
Penggaris digunakan untuk mengukur jarak penempatan sensor.
2. LCD 16x2
LCD digunakan untuk menampilkan hasil pengujian pada alat uji
viscometer.
3. Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume fluida yang akan
digunakan.
Bahan – bahan yang digunakan adalah :
a. Arduino
Arduino sebagai mikrokontroler yang digunakan untuk mengontrol sistem
yang dibangun.
24
Gambar 11. Arduino Uno R3
b. Micro SD
Micro SD digunakan untuk menyimpan data hasil pengujian.
c. Sensor proximity
Sensor proximity digunakan untuk mendeteksi jatuhnya bola dalam
tabung akrilik.
Gambar 12. Modul proximity dengan sensor LDR
25
4. Aktuator Heater
Aktuator oil pump dan Heater. Heater digunakan untuk meningkatkan
suhu fluida, suhu disesuaikan dengan parameter/set point yang telah
ditentukan.
5. Breadboard
Breadboard digunakan untuk membuat rangkaian elektronik yang bersifat
percobaan.
26
C. Diagram Alur Pelaksanaan Tugas Akhir
Alur pelaksanan yang dilakukan dalam tugas akhir ini, digambarkan pada
diagaram berikut ini:
Kurang baik
baik
Gambar 13. Diagaram alur penelitian tugas akhir
Studi literatur
Penempatan sensor pada alat uji viskometersistem bola jatuh
Penempatan aktuator pada alat uji viskometersistem bola jatuh
Pengujian alat uji viskometer sistem bola jatuh
Pengujiansistem
Pembuatan laporan
Simpulan
Mulai
Pemeriksaan
Analisis dan pembahasan
27
D. Prosedur penelitian
1. Tahap – tahap prosedur penelitian
pada prosedur penelitian tugas akhir ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
a. Best partice sistem otomasi pada alat uji viskositas sistem bola jatuh.
b. Pembuatan desain sistem kontrol
c. Pembuatan benda kerja
2. Mekanisme kerja sistem
Proses ini merupakan proses yang utama sebelum melanjutkan ketahap
berikutnya. Mekanisme kerja alat terbilang cukup sederhana yaitu, sistem
ini dibangun dengan menggunakan material dan alat yang mudah didapat,
sistem kontrol berupa arduino akan bekerja dengan mendapat sinyal dari
sensor proximity yang diletak kan pada alat uji, kemudian sensor akan
mendeteksi benda yang dilewatkan dan akan tercatat waktu jatuh sebelum
mencapai kedasar. Kemudian waktu tempuh antara titik pertama hingga
titik kedua digunakan sebagai perhitungan untuk mendapatkan angka
viskositanya.
Pembuatan desain merupakan tahap dasar untuk merencanakan
pembuatan benda kerja yang akan dibuat. Adapun desain yang akan
dibuat di sini adalah desain pembuatan loop sistem otomasi dan desain
penempatan sensor pada alat uji viskositas sistem bola jatuh.
Sistem bekerja dengan sinyal terkondisi pada sensor proximity pada alat
uji yang diletakkan di tabung bagian atas, kemudian sensor kedua
diletakkan pada bagian bawah tabung. Ketika bola dijatuhkan, makan
28
sistem akan menghitung waktu pertama bola melewati sensor pertama
kemudian waktu berjalan dan berhenti hingga melewati sensor kedua.
Akumulasi waktu dari sensor pertama hingga sensor kedua kemudian
digunakan sebagai nilai perhitungan dalam rumus yang sudah dibuat.
Selanjutnya sistem akan melakukan perhitungan secara otomatis, dan nilai
viskositas akan ditampilkan pada layar lcd sistem. Loop otomasi yang
digunakan adalah sebagai berikut :
set point +
Gambar 14. Loop otomasi untuk alat uji viskometer sistem bola jatuh
Mikrokontroler Aktuator Sistem alat ujiviskositas
Sensorproximity
Sensor suhuLM35
Monitor
LCD 16x2
Data logger
Output
29
3. Pembuatan Benda kerja
Pembuatan benda kerja ini meliputi tiga tahap, yaitu :
a. Pembuatan perangkat keras (hardware)
Tahap ini meliputi semua proses yang mengacu pada pembuatan
perangkat keras yang terdiri dari pembuatan rangkaian elektronika,
dan rangkaian mekanisnya. Pembuatan perangkat elektronika meliputi
perencanaan rangkaian, percobaan sementara, serta pemasangan
komponen yang terhubung pada mikrokontroler. Kemudian untuk
pembuatan perangkat mekanis yaitu meliputi pembuatan rangkaian
sensor yang langsung terhubung keluarannya seperti ke Monitor LCD
dan Heater (pemanas fluida).
b. Pembuatan perangkat lunak (software)
Tahap ini mencakup semua hal yang berkaitan dengan perangkat
lunak dalam sistem mikrokontroler. Perangkat lunak (software) yang
digunakan dalam tugas akhir ini yaitu menggunakan bahasa
pemrograman C dengan target mikrokontroler arduino. Bahasa C
merupakan perangkat lunak yang menjadi bagian dari sistem bertugas
megatur kerja mikrokontroler dan seluruh perangkat keras yang
terhubung ke mikrokontroler.
Langkah – langkah pembuatan program tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Membuat loop sistem kontrol (flowchart) dari program yang akan
dibuat.
30
2. Membuat program menggunakan pemrograman C dengan refrensi
diagram blok dari sistem kontrol yang akan dibuat
3. Mengkopilasi program yang telah dibuat sampai tidak terjadi
kesalahan.
4. Pengisian program.
c. Pemasangan sistem kontrol
Tahap ini merupakan proses pemasangan sistem kontrol secara
menyeluruh ke dalam sistem alat uji viskositas bola jatuh. Dimana
dalam penerapannya sensor yang digunakan adalah, sensor proximity
kemudian menggunakan mikrokontroler arduino uno R3, dan
dilengkapi dengan sensor suhu sebagai kontrol suhu yang diinginkan
dengan aktuator elemen pemanas fluida. Penempatan sensor sensor
tersebut tentunya mengikuti perhitungan dari hasil perancangan sistem
yang didapat dari perancangan sistem alat uji viskositas bola jatuh
tersebut. Pemasangan sistem kontrol pada alat uji viskometer sistem
bola jatuh yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Fluida
Teknik Mesin Universitas Lampung, skema alat uji ditunjukan pada
gambar 15, sebagai berikut:
31
7 5 9 10
11
4 70 cm 140 cm
3 8
11
2
1 6
Gambar 15. Skema alat uji viskometer digital sistem bola jatuh
Keterangan gambar :
1. Penampung fluida 7. Termokopel
2. Pipa 8. Kerangka alat uji
3. Tabung akrilik 9. Kerangka Heater
4. Bola 10. Heater
5. Sensor proximity 11. Sensor proximity
6. Kontroler
32
Pada tahap ini terdapat beberapa tahapan yaitu :
1. Menyiapkan bahan-bahan dan tools yang digunakan dalam pembuatan
alat ukur viskometer sistem bola jatuh
2. Merangkai sensor ke mikrokontroler yang akan digunakan dalam alat
uji viskometer sistem bola jatuh dan aktuator heater.
3. Setelah semua alat dan bahan yang dibutuhkan sudah lengkap, maka
dilakukan perakitan/assembly.
E. Pengujian sistem otomasi pada Alat Uji Viskometer Sistem Bola Jatuh
Pada proses pengugujian ini, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
viskositas fluida terhadap temperatur fluida dan juga terhadap sensor yang
digunakan pada sistem otomasi alat uji viskometer sistem bola jatuh. Adapun
parameter-parameter yang dapat diketahui dalam pengujian ini adalah :
1. Suhu/temperatur fluida yang diuji dan diukur dengan menggunakan alat
ukur suhu.
2. Waktu (t) bola jatuh yang diukur dengan proximity sensor.
Prosedur pengujian yang dilakukan pada saat pengambilan data adalah
sebagai berikut ini :
a. Menyiapkan fluida yang akan diuji dan juga menyiapkan bola.
b. Melakukan persiapan alat (pemanasan fluida) dengan menggunakan
heater/elemen panas untuk menaikkan temperatur fluida sesuai dengan
temperatur yang telah ditentukan pada set point otomasi.
33
c. Melakukan pengambilan data waktu bola jatuh dan dilakukan secara
bertahap dengan menggunakan fluida yang berbeda dan juga variasi
temperatur yang telah ditentukan.
d. Melakukan penggantian sensor bila memungkinkan, dan mengulangi
point a sampai c dan membandingkan hasilnya.
F. Analisis Data
Setelah dilakukan pengujian, maka diadapat data-data hasil pengujian yang
akan dianalisis dan dibandingkan dengan grafik hubungan viskositas terhadap
perbedaan temperatur. Dimana alat ini akan digunakan untuk menujang
praktikum Fenomena Dasar Mesin untuk S1 dan praktikum Fisika Terapan
untuk mahasiswa D3 Teknik Mesin di Labaoratorium Mekanika Fluida
jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Data-data yang akan diperoleh
dari pengujian alat ukur viskometer sistem bola jatuh dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 4. Contoh tabel pengambilan data pengujian viskometer
Massa dandiameter bola
Jarak(m)
Waktu (s)Temperatur (C)
t1 t2
34
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun simpulan yang didapat dari pembuatan dan pengujian sistem alat uji
viskositas digital adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan alat uji viskometer digital menggunakan sensor proximity dan
mikrokontroler arduino, dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan
data yang lebih baik, dengan analisis waktu jatuh bola yang lebih tepat
dan error yang rendah dibandingkan dengan analisis alat uji sebelumnya.
2. Data hasil pengujian alat uji viskometer digital dengan bahan uji oli
Mesran Super SAE 20 W-50 dan oli Shell Helix SAE 15 W-40 pada suhu
± 40 0C pada jarak 40-55 cm didapatkan waktu jatuh bola untuk oli
Mesran Super selama 1077 ms dengan viskositas 0,13 kg/m.s dan waktu
jatuh bola untuk oli Shell Helix selama 698 ms dengan viskositas sebesar
0,09 kg/m.s.
3. Data aktual kharakteristik viskositas oli Mesran Super sebesar 0,136
kg/m.s dan Shell Helix sebesar 0,09 kg/m.s, maka error dari alat uji yang
dihasilkan sebesar 4.41% dan 0 %. Penyimpangan sebesar itu disebabkan
54
oleh pembulatan angka dibelakang koma, dalam analisis perhitungan di
dalam program arduino.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari pembuatan dan pengujian alat uji
viskositas digital adalah sebagai berikut :
1. Alat uji viskositas digital sudah dapat digunakan dengan baik, namun
perlu adanya penelitian lebih lanjut, baik dari peningkatan kualitas
perangkat keras dan juga perangkat lunaknya, guna dapat memberikan
hasil pembacaan yang lebih baik lagi.
2. Dalam penggunaan alat uji viskositas digital, kalibrasi sensor dan
penyesuaian program yang digunakan masih dalam tahap manual,
sehingga diperlukan peningkatan perangkat lunak supaya lebih mudah
dalam penggunaannya, tanpa perlu penulisan program ulang secara
manual menyesuaikan fluida yang ingin diuji.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Agung Nugroho. 2010. Mekatronika. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Aritonang, Joel. 2017. Perancangan Dan Pembuatan Alat Uji Viskometer Sistem
Bola Jatuh. Skripsi Teknik Mesin. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Budianto, Anwar. 2008. Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair
Dengan Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes. Yogyakarta.
Darmanto, 2011. Mengenal Pelumas Pada Mesin. Jurnal Momentum,Vol.7, hal. 5
– 10. Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim. Semarang.
Evans, W. Brian. 2007. Arduino Programing Notebook. California. USA.
G.E. Leblanc, et.al. 1999. Viscosity measurement. McMaster University. New
York City.
Martinus. 2012. Buku Ajar Mekatronika. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Maheda, Aan. Hendridunan., 2015. Aplikasi Data Logger Emisi Gas Ammonia
Pada Peternakan Ayam Dengan Model Kandang Close House Berbasis
Mikrokontroler. Skripsi Teknik Mesin. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Robert, W. Fox., and Alan, T. McDonald. 1934. Introduction To Fluid Mechanics
Third Edition. John Wiley & Sons, Inc. Canada.
Warsito, dkk. 2011. Jurnal Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas Dengan
Metode Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocoupler dan Sistem Akuisisinya
pada Komputer. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Situs :
https://www.arduino.cc/en/main/arduinoBoardUno. diakses pada 17 oktober 2016
http://www.ti.com/product/LM35/datasheet. diakses pada 15 oktober 2016
http:// www.cretechs.in . diakses pada 6 maret 2017
https://www.electronicshub.org/light-detector-using-ldr/. diakses pada 6 maret
2017