pembimbing - iain ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5346/1/binder1.pdfperkembangan zaman, ilmu...
TRANSCRIPT
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JASA TRANSPORTASI ONLINE
(Studi Kasus PT. Go-Jek Indonesia Cabang Madiun)
SKRIPSI
Oleh:
SEPTYANI WAHYU ARINDYAH
NIM 210214003
Pembimbing:
Dr. H. AGUS PURNOMO, M.Ag.
NIP. 197308011998031001
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2018
vii
vii
vii
ABSTRAK
Septyani Wahyu Arindyah, 2018 “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa
Transportasi online (Study Kasus PT. Go-Jek Indonesia Cabang
Madiun)”. Skripsi. Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas
Syariah, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo (IAIN) Ponorogo.
Pembimbing Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag.
Kata Kunci: Hukum Islam, Transportasi Online, PT. Go-Jek
Hukum Islam mengatur perihal kehidupan manusia secara menyeluruh.
Salah satunya di bidang muamalah yang membahas mengenai kegiatan ekonomi
yang dilakukan masyarakat yaitu akad qirād. Dalam bidang muamalah akad qirād
sering di gunakan salah satunya pada jasa transportasi online Go-Jek.
Sebagaimana di ketahui bahwa jasa transportasi online dapat membantu semua
kalangan masyarakat untuk mengatasi beberapa keluhan yang dihadapi. Seperti
kemacetan yang terjadi. Go-Jek bukan hanya sebatas antar jemput penumpang,
akan tetapi juga terdapat layanan Go-Car, Go-Bluebird, Go-food, Go-Send, Go-
Deals. Namun, dalam prakteknya ada sebagian driver yang melakukan prosedur
penawaran pemesanan tidak menggunakan aplikasi go-jek melainkan dengan cara
memanfaatkan pelanggan yaitu order secara manual melalui pesan ataupun
whatsapp tanpa menggunakan aplikasi.
Berawal dari permasalahan di atas, peneliti memfokuskan penelitian
dengan rumusan masalah: (1) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap prosedur
pemesanan jasa transportasi online di PT. Go-Jek Indonesia cabang Madiun? (2)
Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pembagian keuntungan yang diperoleh
oleh driver dan perusahaan jasa transportasi online di PT. Go-Jek Indonesia
cabang Madiun?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reseach)
dengan metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
analisis data deduktif yaitu pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke
sesuatu yang khusus.
Praktik prosedur pemesanan jasa transportasi gojek yang dilakukan oleh
sebagian driver PT. Gojek Indonesia yang tidak menggunakan sistem online
berdasarkan aturan perusahaan tersebut secara hukum Islam tidak boleh. Karena
dalam akad qirād muqayyadah semua keputusan yang mengatur praktek yang ada
dalam lapangan adalah sahibul māl (pemilik modal) oleh aturan-aturan yang
ditetapkan oleh sahibul māl (pemilik modal) dalam sebuah kontrak. Sedangkan
pembagian keuntungan yang telah di sepakati oleh pihak driver dan perusahaan
sebesar 80% untuk driver dan 20% menurut hukum Islam boleh, yang tidak
diperbolehkan karena adanya driver yang mencari keuntungan di luar perjanjian
yang di sepakati semata-mata hanya untuk mendapatkan keuntungan lebih dari
apa yang sebenarnya sudah di dapatkan dan perbuatan tersebuat adalah bentuk
penipuan atau pengkhianatan dalam kerjasama.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama Allah yang telah disempurnakan, memberi
pedoman bagi kehidupan manusia baik spiritual-materialisme, individu-
sosial, jasmani-rohani, duniawi-ukhrawi muaranya hidup dalam
keseimbangan dan kesebandingan. Di dalam bidang kegiatan ekonomi,
Islam memberikan pedoman-pedoman/aturan-aturan hukum, yang pada
umumnya dalam bentuk garis besar. Hal tersebut dimaksudkan untuk
memberikan peluang umum bagi perkembangan perekonomian di
kemudian hari.1 Islam juga mengatur berbagai asper kehidupan manusia,
baik akidah, ibadah, akhlak maupun muamalah/ ekonomi Islam.2
Menurut istilah syara’ muamalah merupakan sistem kehiupan.
Islam memberikan warna pada setiap dimensi kehidupan manusia, tak
terkecuali pada dunia ekonomi, bisnis dan masalah sosial. Sistem Islam
mencoba mendialektikan nilai-nilai ekonomi dengan nilai-nilai akidah atau
etika. Kegiatan ekonomi yang dilakukan bukan hanya berbasis pada nilai-
nilai materi, melainkan terdapat sandaran transedental di dalamnya
sehingga bernilai ibadah. Selain itu konsep dasar Islam dalam kegiatan
1Suhrawardi K. Lubis dan Farid Wajdi, Hukum Ekonomi Islam (Jakarta: Sinar Grafika,
2012), 5.
2Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Prenata Media, 2013), 5.
2
muamalah atau ekonomi dan bisnis juga sangat censern dengan nilai-nilai
humanisme yang bersifat Islami.3
Kegiatan dalam bermuamalah yang sering dilakukan manusia
adalah akad jual beli atau perdagangan, akad kerjasama dalam mengelola
suatu usaha atau lahan, akad sewa menyewa jasa dan barang, serta masih
banyak lagi aktifitas muamalah yaang berkembang. Seiring dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga turut
berkembang dengan pesat, sehingga memacu manusia untuk berfikir lebih
modern dan menghasilkan perubahan-perubahan baru (revolusi), salah
satunya adalah bidang bisnis. Bisnis merupakan peranan yang sangat
penting di dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia. Namun, dalam
pikiran mereka juga ada semacam ketidakpastian apakah praktik-praktik
bisnis mereka benar menurut pandangan Islam.
Tingkat perkembangan ekonomi dunia ini ditandai dengan arus
mobilitas penduduk yang semakin meningkat seiring dengan tinnginya lalu
lintas uang dan barang dalam arus perdagangan serta semakin pesatnya
persaingan bisnis. Indonesia mempunyai banyak perusahaan besar yang
menawarkan berbagai produk, baik barang maupun jasa. Untuk di bidang
jasa, salah satu kebutuhan dalm kehidupan manusia yang tak kalah penting
adalah jasa transportasi. Banyak penduduk yang saling mengirimkan
barang dari likasi tertentu ke lokasi lainnya sehingga jasa transportasi
3Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia,
2012), 10.
3
menjadi peranan sangat penting dalam masyarakat untuk menunjangg
perekonomian.4
Berbicara tentang kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak lepas
dari masalah kontrak, baik yang disadari maupun tidak disadari, oleh
karena itu setiap orang seharusnya memahami hukum kontrak paling tidak
adalah ketentuan-ketentuan penting dalam hukum kontrak. Namun bagi
orang yang beragama Islam seharusnya memahami perjanjian tersebut
harus pula disertai dengan pemahaman hukum Islam agar tidak tergelincir
ataupun melanggar kontrak yang telah disepakati. 5
Indonesia mempunyai banyak perusahaan besar yang menawarkan
berbagai produk, baik barang maupun jasa. Untuk di bidang jasa, salah
satu kebutuhan dalam kehidupan manusia yang tak kalah penting adalah
jasa transportasi. Banyak penduduk yang saling mengirimkan barang dari
lokasi tertentu ke lokasi lainnya sehingga jasa transportasi menjadi
peranan sangat penting dalam masyarakat untuk menunjang
perekonomian.6
Pentingnya jasa transportasi dalam menunjang perkembangan
ekonomi adalah meningkatkan hubungan di antara manusia, yaitu pemilik
barang dan pemilik kendaran untuk menjalankan kerjasama yang sesuai
dengan ajaran Islam secara transparan. Mulai dari proses pemesanan dan
4
Ilman Muhammad Asodiq, “Ruang Lingkup Hukum Kontrak”,skripsi (Bandung:
Universitas Gunung Djati, 2017), 4. 5 Ahmadi Miru, Hukum Kontrak Perancangan Kontrak (Jakarta: Rajawali Press, 2013), 1.
6Ahsinatun Najibah Rohmah, “Tinjauan hukum Islam terhadap pengiriman barang
bergaransi Pos Express di PT. Pos Indonesia (persero) kantor pos 6000 Surabaya”, Skripsi(UIN
Sunan Ampel,Surabaya, 2015), 1.
4
penentuan harga kepada customer agar dapat mengetahui informasi secara
jelas dalam pelayanan tersebut sehingga dapat menciptakan hubungan
antara produsen dengan konsumen secara efisien serta dapat mencapai
persetujuan. Go-Jek merupakan sebuah perusahaan transportasi asal
Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek yang pemesanannya
menggunakan sistem online.
Dengan demikian, Semua orang dapat melakukan pertimbangan
dalam memilih jasa transportasi Go-Jek untuk menjadikan opsi sebagai
pilihan alternatif dalam bertransportasi. Jasa transportasi berbasis Online
(Go-Jek) memiliki berbagai macam produk yang ditawarkan kepada
masyarakat, di antaranya yaitu,Go-Send, Go-Ride, Go-Food, Go-Mart Go-
Box, Go-Clean, Go-Glam,dan Go-Message.7
Dan dengan membayar
sesuai harga yang telah ditentukan dan bisa dilakukan dengan cara
pemesanan online. Hal ini merupakan suatu peluang berharga bagi pemilik
usaha tersebut.
Akad kemitraan dalam jasa transportasi online (Go-Jek) dalam
hukum Islam sama halnya dengan akad qirād. Sebagaimana telah diatur
dalam Fatwa DSN MUI nomor : 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang
pembiayaan mudharabah (qirād).8Dalam firman Allah Qs. Al-Baqarah
ayat 283:
7
Website Resmi Go-jek, dalamhttp://www.go-jek.com, (di akses pada selasa 12
Desember 2017, pukul 11.15)
8Himpunan Fatwa DSN MUI, “Himpunan Fatwa DSN MUI tentang pembiayaan
musharakah”, https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/pembiayaan-musyarakah , di akses pada, 25
september 2018.
5
ربهفإن ... ب ع ضاف ل ي ؤدالذىاؤ تنأمان ته،ول يتقاهلل أمنب ع ضكم ...
Artinya: "… Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya …"
Adapun pengertian qirād adalah akad kerjasama kedua belah pihak
dimana pihak pertama sebagai pemilik modal (yang memiliki harta) dan
pihak lain sebagai pengelola modal (harta) tersebut dengan syarat
keuntungan yang diperoleh, dibagi diantara keduanya sesuai jumlah
tertentu menurut kesepakatan diawal perjanjian.9
Perusahaan penyedia jasa transportasi online (Go-Jek) adalah PT.
Go-Jek Indonesia. Kantor PT. Go-Jek Indonesia Cabang Madiun yang
beralamatkan di Jalan Thamrin Nomor 95, Klegen, Kartoharjo, Madiun,
Jawa Timur ini sudah berdiri cukup lama dan sudah memiliki kurang
lebih 150 driver. Setiap pelanggan dapat melakukan pemesanan via
online berupa aplikasi yang telah disediakan oleh perusahaan.
Berkenaan dengan harga jasa transportasi yang telah termuat dalam
website resmi milik PT. Go-Jek. Harga dari setiap Pemesanan tersebut
berbeda-beda, disesuaikan dengan pemesanan yang diinginkan oleh
customer. Namun, akhir-akhir ini sering terjadi kecurangan pada para
driver Go-Jek cabang madiun dalam melayani customer sebagian driver
tidak menggunakan aplikasi secara online, melainkan menetap di
berbagai tempat (pangkalan).
9 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, 244-245.
6
Hal tersebut di latar belakangi karena ketika driver menggunakan
aplikasi online maka driver harus menunggu penumpang yang online,
sedangkan ketika ada penumpang maka pihak driver harus berebut
penumpang dengan driver yang lainnya, karena sistemnya adalah siapa
yang cepat maka dia yang mendapatkan penumpang tersebut. Oleh karena
itu terdapat beberapa driver yang memilih untuk tidak menggunakan
aplikasi online dan lebih memilih untuk mencari pelanggan dengan cara
jika ada orderan driver meminta nomor dari konsumen dan driver juga
memebrkan nomer kepada konsumen supaya bisa menghubungi via
whatsapp atau sms tanpa harus menggunakan aplikasi dan berebut dengan
driver lain.
Selain itu yang menjadi dasar dan alasan para driver PT. Go-Jek
cabang madiun melakukan hal tersebut adalah mereka menganggap bahwa
nilai keuntungan yang didapatkan akan lebih besar. Menurut mereka jika
menggunakan aplikasi online maka secara otomatis keuntungan tersebut
akan terbagi dengan perusahaan. Sedangkan jika menggunakan sistem
manual (offline) maka keuntungan tersebut murni akan masuk ke
pendapatan (kantong) driver tersebut. Padahal di awal kerjasama antara
perusahaan dengan driver sudah ada perjanjian berupa perjanjian
kemitraan oleh kedua belah pihak .
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap
7
Jasa Transportasi Online (Studi Kasus Pt. Go-Jek Indonesia Cabang
Madiun)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai
1. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap prosedur pemesanan jasa
transportasi online di PT. Go-Jek Indonesia cabang Madiun?
2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pembagian keuntungan
yang diperoleh oleh driver dan perusahaan jasa transportasi online di
PT. Go-Jek Indonesia cabang Madiun?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini secara umum
bertujuan untuk menganalisis secara menyeluruh jawaban dari rumusan
masalah yang di perinci sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap prosedur pemesanan
jasa transportasi online di PT. Go-Jek Indonesia cabang Madiun.
2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pembagian
keuntungan yang diperoleh oleh driver dan perusahaan jasa
transportasi online di PT. Go-Jek Indonesia cabang Madiun.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampunyai manfaat sebagai
berikut :
8
1. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan informasi dan memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan, khususnya dalam bidang muamalah yang sekaligus
dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana transaksi yang benar sesuai dengan pejanjian, serta
dapat digunakan untuk memperbaiki transaksi-transaksi penerapan
penawaran jasa transportasi online yang dianggap menyimpang
dengan aturan Islam.
E. Telaah Pustaka
Sejauh ini penulis menemukan beberapa penelitian terdahulu
diantaranya sebagai berikut:
Penelitian yang di lakukan oleh Lulu Dzewin dengan judul
”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Transportasi Online Grabbike
(Study Kasus Di Tangerang Kota)”. Membahas tentang Tinjauan hukum
Islam mengenai mekanisme akad yang ada di Grabbike Tangerang Kota
serta pembatalan yang dilakukan penumpang secra sepihak, dari hasil
penelitiannya dapat disimpulkan bahwa mekanisme akad yang
dilaksanakan jasa transportasi online GrabBike di Tangerang kota sudah
9
sesuai dengan hukum Islam. Sedangkan pembatalan yang dilakukan
penumpang secara sepihak tidak di perbolehkan.10
Sebuah skripsi pada tahun 2016 oleh Leti Latifah, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta dalam sebuah skripsi dengan judul “Analisis Hukum
Islam terhadap Penerapan Tarif Layanan Jasa PT. Ojek Syar’i Indonesia di
Surabaya”. Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah adanya penetapan tarif
layanan jasa PT. Ojek Syar’i Indonesia ini menggunakan empat akad,
yaitu tarif order, tarif jarak minimal, tarif tunggu dan tarif pembatalan.11
Sebuah skripsi pada tahun 2017 oleh Andri Inggil Makrifah,
Universitas Hasanudin Makassar dalam sebuah skripsi dengan judul
“Kepastian Hukum Terhadap Fitur Shopping dalam Aplikasi Layanan Go-
Jek”. Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah PT. Go-Jek Indonesia
menjalankan pelayanan fitur go-food dalam aplikasi Go-Jek harus
berdasarkan perjanjian elektronik kerjasama kemitraan. Konsumen wajib
untuk melakukan pembayaran kepada mitra terhadap jasa pelayanan yang
telah di berikan.12
Ada beberapa perbedaan dari penelitian-penelitian di atas dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, salah satunya yang paling
mencolok adalah dalam penelitian ini penulis berencana meneliti tentang
bagaimana Tinjauan hukum Islam tentang akad contract drafting yang
10
Lulu Dzewin, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Transportasi Online Grabbike
(Study Kasus Di Tangerang Kota)”,skripsi (Ponorogo: IAIN PONOROGO, 2017) , 10. 11
Leti Latifah, “Analisis Hukum Islam terhadap Penerapan Tarif Layanan Jasa Pt. Ojek
Syar’i Indonesia di Surabaya”, skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016), 12. 12
Adri Inggil Makrifah, “Kepastian Hukum Terhadap Fitur Shopping dalam Aplikasi
Layanan Go-Jek”,skripsi (Makassar: Universitas Hasanudin Makassar, 2017), 13.
10
telah dilanggar oleh pihak driver serta meneliti Islam tentang bagi hasil
yang di peroleh oleh driver yanng tidak sesuai dengan contract drafting
yang telah dibuat di tinjau dari hukum Islam.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat field research
(penelitian lapangan), yakni tentang tinjauan hukum Islam terhadap
praktik pelayanan jasa transportasi online yang di terapkan ole3eh PT. Go-
Jek Indonesia.
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah adalah Field reseach
(penelitian lapangan).13
Dalam pendekatan ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah metode penlitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, dgunakan untuk meneliti pada kondisiobjeek
yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci dan juga
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan
dari orang-orang atau perilaku yang dialami.14
2. . Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Go-Jek cabang Madiun.
3. Data dan Sumber Data
Data secara umum diartikan sebagai fakta atau keterangan dari
objek yang diteliti, maka sumber data penelitian ini adalah :
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015),
207. 14
Ibid., 9.
11
a. Data
Untuk mempermudah penelitian ini, penulis berupaya
menggali data dari lapangan yang berkaitan dengan jasa
transportasi online Go-Jek di PT. Go-Jek cabang Madiun, yaitu:
1) Data tentang prosedur pemesanan pada jasa transportasi online
Go-Jek cabang Madiun.
2) Data tentang bagi hasil pada jasa transpotasi online Go-Jek
cabang Madiun.
b. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini hanya terdiri dari sumber
data primer:
1) Sumber data primer
Sumber primer adalah data yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian dengan mengambil data langsung pada subjek
sebagai sumber informasi.15
Sumber data penelitian ini yakni
keterangan dan data yang diperoleh dari staf pengelola dan driver
jasa transportasi di PT. Go-Jek Indonesia cabang Madiun.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka
penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
15
Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Sigma 1996), 28.
12
a. Observasi
Observasi yaitu kegiatan mengamati dan mencatat secara
sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.16
Dalam teknik ini,
peneliti memperoleh data mengenai praktik jasa transportasi online
Go-Jek di Madiun.
b. Wawancara(interview)
Pengumpulan data dengan wawancara (interview) adalah
cara atau teknik untuk mendapatkan informasi atau data dari
interviewe atau informan dengan bentuk komunikasi secara
langsung atau face to face, antara interviewer dengan
interview.17
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait
langsung maupun tidak langsung dalam persoalan yang terkait,
Peneliti melakukan wawancara dengan pimpinan perusahaan,
direksi, staf pengelola, dan driver yang ada di PT. Go-Jek, serta
melakukan wawancara kepada orang yang pernah melakukan
pemesanan jasa transportasi Go-Jek online di PT. Go-Jek Indonesia
cabang Madiun tersebut.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengambilan data dengan cara
membaca dan mengambil kesimpulan dari berkas-berkas atau arsip
16
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
2007),70. 17
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan Cet. Ke-8 (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2010), 158.
13
dokumen perjanjian antara driver dengan perusahaan serta aturan
atau ketentuan yang diterapkan di PT. Go-Jek Indonesia, serta
membaca website resmi milik PT. Go-Jek Indonesia.
5. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan analisis data
kualitatif yang bersifat membangun mengembangkan dan menemukan
teori-teori sosial18
. Analisis data bermaksud untuk mengorganisasikan
data, data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan
peneliti, gambaran, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel,
dan sebagainya19
.
Metode analisis data yang digunakan penulis dalam skripsi ini
adalah metode deduktif, yaitu pembahasan yang diawali dengan
menggunakan teori-teori yang bersifat umum dan selanjutnya
dikemukakan kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus.20
Yaitu
dengan cara mengamati kejadian di lapangan baru kemudian dianalisis
dan akhirnya ditari kesimpulan.
6. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang di perbaharui dari
konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reaibilitas) serta derajat
kepercayaan dan keabsahan data kredibilitas data).21
Uji kredibilitas
data antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 80. 19
Ibid., 85. 20
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Vol.2 (Yogyakarta: Ado Offset, 2004), 45. 21
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian, 178.
14
penigkatan ketekunan dalam penelitian, trianggulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck.22
G. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan penyususnan skripsi, maka pembahasan dalam
laporan penelitian yang akan disusun dikelompokkan menjadi menjadi 5
bab yang masing-masing bab terdiri dari sub-sub yang berkaitan dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan gambaran untuk memberikan pola
pemikiran bagi keseluruhan isi yang terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, telaah pustaka, metode penelitian,
teknik analisis data dan sistematika pembahasan.
BAB II :KONSEP QIRĀDDALAM HUKUM ISLAM
Bab ini berisikan tentang bagaimana perjanjian kerja di
dalam jasa transportasi online menurut hukum Islam
dengan menggunakan teori qirād yang terdiri dari
pengertianqirād, rukun dan syarat qirād, dasar hukum
qirād, hal-hal yang membatalkanqirād, jenis-jenis qirād,
Ketentuan-ketentuan qirād.
22
Sugiono, Metode Penelitian, 270.
15
BAB III : PRAKTIK JASA TRANSPORTASI ONLINE GO-
JEKYANG DITERAPKAN OLEH PT. GO-JEK
INDONESIA CABANG MADIUN.
Dalam Bab ini berisikan tentang Gambaran umum
perusahaan, Sejarah singkat perusahaan, visi dan misi
perusahaan, struktur organisasi, macam-macam produk
Go-Jek, ketentuan persyaratan driver, Perjanjian
Kemitraan PT. Go-Jek Indonesia dengan driver, serta
pelaksaan jasa transportasi online di PT. Go-Jek Indonesia
cabang Madiun.
BAB IV :TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JASA
TRANSPORTASI ONLINE DI PT. GO-JEK CABANG
MADIUN.
Bab ini berisikan analisis tentang bagaiman tinjauan
hukum Islam terhadap prosedur pemesanan terhadap jasa
transportasi online berdasarkan perjanjian kemitraandi PT.
Go-Jek cabang madiun dan analisis tentang bagaimana
tinjauan hukum islam terhadap pembagian keuntungan
yang di peroleh driver dan perusahaan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran.
16
BAB II
KONSEP QIRĀDDALAM HUKUM ISLAM
A. Pengertian Qirād
Qirād dan mudārabah merupakan satu makna yang mengandung
pengertian yang sama. Biasanya istilah qirādyang digunakan penduduk
Hijaz pada zaman rasul, sedangkan mudārabah merupakan istilah yang
digunakan oleh penduduk Irak.1
Qirād suatu bentuk kontrak yang lahir sejak zaman Rasulullah
SAW sejak zaman jahiliyah/sebelum Islam. Dan Islam menerimanya
dalam bentuk bagi hasil dan investasi. Dalam bahasa arab ada tiga
istilah yang digunkan dalam bentuk organisasi bisnis yaitu qirād,
muqarabah, mudārabah. Ketiga istilah ini tidak ada perbedaan prinsip.
Perbedaan istilah oleh faktor geografis, Imam Abu Hanīfahdan Ahmad
bin Hambal di Irak menggunakan istilah mudārabah, sebaliknya Imam
Mālik dan Shāfi’ī menggunakan istilah qirād atau muqarabah, mengikuti
kebiasaan di Hijaz.2
Menurut bahasa qirād diambil dari kata ( القرض )yang berarti
potongan, sebab pemilik memotong sebagian hartanya untuk
diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungannya.3
1Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), 135.
2 Mardani, Fiqh Muamalah (Jakarta: Kencana, 2012), 195-196.
3 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh ( Jakarta: Kencana, 2003), 244.
17
Menurut istilahnya qirāddikemukakan oleh para ulama dengan
berbagai pendapat, diantaranya:4
1. Ḥanafῑyah berpendapat bahwa qirād adalah memandang tujuan dua
pihak yang berakad yang berserikat dalam keuntungan (laba),
karena harta diserahkan kepada yang lain dan yang lain punya jasa
mengelola harta itu. Maka qirād adalah akad syirkah dalam laba,
satu pihak pemilik harta dan pihak lain pemilik jasa.
2. Mālikīyah berpendapat bahwa qirādmerupakan akad perwakilan
dimana pemilik harta mengeluarkan hartanya kepada pedagang
untuk memperdagangkan dengan pembayaran ditentukan pada
awal akad. Makaqirād adalah akad perwakilan, dimana pemilik
harta mengeluarkan hartanya kepada yang lain untuk
diperdagangkan dengan pembayaran yang ditentukan (mas dan
perak).
3. Imam Ḥānabilah berpendapat, qirādadalah harta yang diserahkan
pada orang lain dengan ukuran tertentu kepada orang yang
berdagang dengan bagian yang diketahui. Maka qirādadalah ibarat
pemilik harta yang menyerahkan hartanya dengan ukuran
tertentu kepada orang yang berdagang dengan bagian dari
ketentuan yang diketahui.
4. Ulama’ Shāfi’ῑyah berpendapat qirādadalah akad yang dapat
menentukan seseorang menyerahkan hartanya kepada pihak lain
4 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, 136-138.
18
untuk dimanfaatkan. Maka qirād adalah akad yang menentukan
seseorang meyerahkan hartanya kepada yang lain untuk
ditijarahkan.
5. Syaikh Syihāb al-Dῑn al-Qalyubi dan Umairahberpendapat bahwa
qirād adalah pihak pertama menyerahkan hartanya pada pihak lain
untuk dimanfaatkan dan profitnya dibagi bersama – sama. Maka
qirād adalah seseorang menyerahkan harta kepada yang lain
untuk ditijarahkan dan keuntungan bersama-sama.
Para fuqaha berpendapat,qirādadalah akad antara dua belah pihak
(orang) saling menanggung, salah satu pihak menyerahkan hartanya
kepadapihak lain untuk diperdagangkan dengan bagian yang telah
ditentukan dari keuntungan, seperti setengah atau sepertiga dengan syarat-
syarat yang telahditentukan.
Setelah diketahui beberapa pengertian yang dijelaskan oleh para
ulamadiatas, kiranya dapat dipahami bahwa qirād ialah akad antara
pemilik modal (harta) dengan pengelola modal tersebut dengan syarat
bahwa
keuntungandiperolehduabelahpihaksesuaijumlahkesepakatan.qirādadalah
kerjasama antara dua orang dalam suatu perdagangan. Modal atau
investasi finansial dari satu pihak, sedangkan pihak lain memberikan
tenaga. Dengan kata lain qirād adalah meleburnya badan (tenaga) disatu
pihak dengan harta dari pihak lain. Artinya satu pihak bekerja, sedangkan
pihak yang lain menyerahkan harta. Kedua belah pihak kemudian
19
sepakatmengenai prosentase tertentu dari hasil keuntungan yang diperoleh,
semisal sepertiga, seperempat dan sebagainya.5
Dari pemaparan tentang berbagai pendapat yang dikemukakan
olehpara ulama, maka bisa ditarik penjelasan tentang qirād, bahwa
qirādadalahakad kerjasama kedua belah pihak dimana pihak pertama
sebagai pemilikmodal (yang memiliki harta) dan pihak lain sebagai
pengelola modal (harta)tersebut dengan syarat keuntungan yang diperoleh,
dibagi diantara keduanya sesuai jumlah tertentu menurut kesepakatan
diawal perjanjian.6
B. Dasar Hukum Qirād
1. Al-Qur’an
Akad qirād dibenarkan dalam Islam, karena bertujuan selain
membantu antara pemilik modal dan orang yang memutarnya.7
Ulama Fiqh sepakat bahwa qirād disyaratkan dalam Islam
berdasarkan Al-Qur’an. Adapun ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan
dengan qirād antara lain:8
فضلاللووءاخرونيضربونفالرض ي بت غونمن ...
Artinya: “Dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari
sebagaian karunia Allah.” (QS. al-Muzammil: 20).9
كروااللو فضلاللوواذ لةفان تشروافالرضواب ت غوامن فإذاقضيتالص
5Taqiyuddin An-Nabhani, Sistem Ekonomi Islam (Bogor: Al-Azhar Press, 2010), 100.
6 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, 244-245.
7 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, 245.
8 Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2006), 224.
9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bekasi: Cipta Bagus Segara,
2012), 575.
20
كمت فلحونلعلكثريا
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, bertebaranlah kamu
dimukabumi dan carilah karunia Allah.”(QS. al-Jumu’ah: 10)10
غوا فضال من ربكم...ليس عليكم جناح ان تبت
Artinya: “Tidak ada bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil
perniagaan dari Tuhan-Mu.”(QS. Al-Baqarah: 192)11
Ketiga ayat di atas secara umum membolehkan qirād karena qirād
merupakan suatu alat untuk membantu muslim yang masih dalam
kekurangan dan mereka punya keahlian.
2. Hadīth
Melakukan qirād pada dasarnya boleh (mubah). Dasar hukumnya
adalah sebuah hadīth yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Shuhaīb
r.a. bahwasanya Rasulullah saw. Telah bersabda:
فيهنولاللوعليووسلمثلثنصهيبعنابيوقالرسعنصلحب
للالب ركةالب يعإىلاجل عري بالش قارضةواخلطالب ر
ب يتوالللب يع)رواهوامل
ابنماجة(
Artinya: ”Dari Shalih bin Shuhaibi ra. dari ayahnya berkata:
Rasulullah SAW bersabda: Ada 3 perkara yang diberkati: jual beli yang ditangguhkan, memberi modal, dan mencampur gandum
dengan tepung untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk
dijual.”(HR. Ibnu Majjah).12
رار)رواهابنماجووال دارقطنيووغريمهاعنأيبسعيداخلدري(الضرروالضي
10
Ibid., 554. 11
Ibid., 31. 12
Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibn Majah, Terjemah Sunan Ibn Majah Jilid III
(Semarang: Asy-Syifa’, 1993), 121-122.
21
Artinya: “Tidak bolej membahayakan diri sendiri maupun orang
lain”(H.R. Ibn Majah Daraquthni dan yang lain dari Abu Sa’id al-
Khudri)13
Qirād juga diibaratkan sebagai salah satu pendekatan untuk
bertaqarrub kepada Allah SWT., karena qirad} berarti berlemah lembut
kepada manusia, mengasihi mereka, memberikan kemudahan dalam
urusan mereka dan memberikan jalan keluar dari duka dan kabut yang
menyelimuti mereka.
Apabila Islam mensunnahkan dan mencintai orang yang
mengqirād-kan, maka dalam waktu yang sama, sesungguhnya ia juga
dibolehkan untuk yang diberikan qirād dan tidak menganggapnya
sebagai makruh, karena dia mengambil harta/menerima harta untuk
dimanfaatkan dalam upaya menutupi kebutuhan-kebutuhannya dan
selanjutnya ia mengembalikan harta itu seperti sebelumnya.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Nabi SAW., bersabda:
ىري رة قال:قالرسولاللوصلىاللهعليووسلممنن فسعنمؤمنعنايب
كرب ن يان فساللوعنو كربالد رعلىكربةمن كربي ومالقيامة,ومنيس ةمن
ن ياواالخ راللوعليوفالد وفعونالعبدمادامالعبدفرة,واللمعسريس
عوناخيو)رواهمسلم(Artinya: “Siapa yang memberikan keluangan terhadap orang miskin
dari duka dan kabut dunia, Allah akan meluangkannya dari duka dan
kabut hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan kesulitan seseorang,
Allah akan memberikan kemudahan dunia dan akhirat. Dan Allah
13
Ibid., 165.
22
selalu menolong hambaNya selama hamba-Nya menolong saudaranya.”
(HR. Muslim).14
C. Rukun dan Syarat Qirād
Menurut ulama Syafī’iyah, rukun qirād ada enam, yaitu:15
1. Pemilik modal, yaitu orang yang memiliki hartanya untuk di qirādkan.
2. Orang yang bekerja, yaitu pihak yang diberi kepercayaan untuk
mengelola harta yang diterima dari pemilik modal.
3. Akad qirād, dilakukan oleh pemilik modal dan pengelola.
4. Mal, yaitu harta pokok atau modal yang di qirādkan.
5. Amal, yaitu pekerja pengelola harta sehingga menghasilkan laba.
6. Laba, yaitu keuntungan yang dipeoleh waktu melakukan kerjasama
yangberbentuk qirād.
Sedang menurut Sayyid Sabiq, rukun qirād adalah akad ijab dan
qabulyang keluar dari orang yang memiliki keahlian. Karena menurut
beliau akadqirādadalah akad tamlik, sebab tidak sah kecuali dari orang
yang boleh(secara hukum) menggunakan harta dan tidak sah kecuali
dengan ijab danqabul seperti akad jual beli dan hibah. Akad dinyatakan
sah dengan lafadz qirād,salaf dan semua lafadz yang bepengertian sama.16
1. Pekerjaan/ usaha perniagaan adalah kontribusi mudarib dalam
kontrak qirād yang disediakan sebagai pengganti untuk modal yang
disediakan olehsahibul mal,pekerjaandalamkonteksini
berhubungandengan manajemen kontrak qirād. Syarat yang
14
Imam Abu Husain Muslim Ibn al-Hajaj, Shahih Muslim, Juz 2 (Beirut: Dar al-Fikr,
1996), 576. 15
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, 139-140. 16
Sayyid Sabiq, Terjemah Fikih SunnahJilid 3 (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1988), 131.
23
harusdipenuhi adalah: usaha perniagaan adalah hak eksklusif
mudaribtanpaadanya intervensi dari pihakṣaḥib al-mālwalaupun
madzhabHamba{li membolehkan ṣaḥib al-mālmemberikan kontribusi
dalam pekerjaan tersebut, pemilik dana tidak boleh membatasi
tindakan dan usaha mudarib sedemikian rupa, sehingga dapat
mencegahnya dari mencapai tujuan kontrak qirād, yakni
keuntunganmudarib
tidakbolehmenyalahiaturansyariahdalamusahaperniagaanyayang
berhubungan dengan kontrakqirād,serta ia harusmematuhi syarat-
syarat yangditentukan ṣaḥib al-māl, sepanjang syarat itu tidak
kontradiktif dengan apayangadadalam kontrakqirād.17
D. Hal-Hal yang Membatalkan Qirād
Qirād menjadi berakhir bahkan batal jika terjadi perkara – perkara
sebagai berikut:18
1. Tidak terpenuhinya salah satu atau beberapa syarat qirād. Jika salah
satu syarat qirād tidak terpenuhi, sedangkan modal sudah dipegang
oleh pengelola dan sudah dikelola atau sudah menjalankan usahanya.
Maka pengelola mendapatkan sebagian keuntungannya sebagai upah
bukan bagi hasil, dan hal ini bukan masuk dalam kontrak qirād.
2. Pengelola dengan sengaja meninggalkan tugasnya sebagai pengelola
modal atau pengelola modal berbuat sesuatu yang bertentangan dengan
tujuan akad.
17
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),
228-229. 18
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Grafindo Persada) , 143.
24
3. Apabila pelaksana atau pemilik modal meninggal dunia. Maka secara
otomatis qirād yang dilakukan menjadi batal dengan sendirinya.
4. Salah seorang yang berakad gila, karena orang gila tidak dapat
bertindak atas nama hukum atau istilah hukumnya orang gila sudah
termasuk dalam pengampuan (cacat hukum).
5. Pemilik modal (ṣaḥib al-māl) murtad (keluar dari agama Islam).
Menurut Imam Abu Hanifah akad qirād menjadi batal, karena
kemurtadan itu. Berdasarkan pendapat ini berarti tidak dibenarkan
mengadakan akad qirād dengan non-muslim.19
6. Modal telah habis terlebih dahulu, sebelum dikelola oleh pekerja
(muqarib). Umpamanya, setelah dibuat perjanjian akad, modal tidak
jadi diserahkan, apakah dibelanjakan, dicuri orang atau sebab-sebab
lainnya.
E. Jenis-Jenis Qirād
Jenis dari qirād sendiri mempunyai 2 macam, yaitu:20
1. Qirād Mutlaqah (absolute, tidak terikat)
Menurut ulama Hanafiyyah, dalam qirād mutlaqah muqārid
mendapatkan kebebasan untuk menset-up qirād sebagaimana yang ia
inginkan. Muqārid (pengelola) bisa membawa pergi modalnya,
memberikan modalnya kepada pihak ketiga atau bahkan untuk modal
musharākah dengan orang lain. Muqārid (pengelola) juga dapat
mencampurkan modal qirād -nya dengan modal ia sendiri. Dia
19
M. Ali Hasan, Berbagai Maca Transaksi Dalam Islam (Fiqh muamalah) ,175-176 . 20 Muhammad, Etika Bisnis Islam 87-88.
25
bebasmelakukan apapun selama masih terikat dengan perjanjian
sebelumnya
dan tidak melanggar ketentuan syar’i yang telah ada. Interfensi sahibul
māl (pemilik modal) dalam hal ini tidak ada.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pengusaha Muqārid ) :
a) Pengusaha hanya boleh mengusahakan modal setelah izin yang
jelasdari pemiliknya.
b) Menurut ulama Malikiyah, pengusaha tidak boleh membeli
barangdagangan melebihi modal yang diberikan
kepadanya.Pengusaha tidak membelanjakan modal selain untuk
qirād, juga tidakboleh mencampurkannya dengan harta mililknya
atau harta miliknya atau harta miliknya.
Dan ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa modal yang diberi dari
pemilik modal sahibul māl kepada pengusaha tidak boleh diberikan
kepada pengusaha lain, baik dalam hal usaha maupun laba, meskipun
atas seizin pemilik modal.21
2. Qirād Muqayyadah (terikat)
Menurut ulama Hanafiyyah, dalam perjanji qirād Muqayyadah ini
semua keputusan yang mengatur praktek yang ada dalam lapangan
adalah sahibul māl (pemilik modal). Muqārid (pengelola) tidak bebas
mewujudkan keinginannya tetapi ia harus terbatasi oleh aturan-aturan
21
Rachmat Syafe’i, Fiqih muamalah, 231-232.
26
yang ditetapkan oleh sahibul māl (pemilik modal) dalam sebuah
kontrak.22
Sementara Imam Malik dan Syafi’i berpendapat jika sahibul māl
mengatur muqārid untuk membeli barang tertentu maka perjanjian
qirād tersebut menjadi batal, karena hal tersebut dikhawatirkan upaya
pemerolehan keuntungan yang maksimal tidak terpenuhi.
Ada beberapa pengecualian yang ada pada qirād muqayyadah
dibanding dengan qirād mutlaqah, antara lain sebagai berikut:
a) Penentuan Tempat
Jika pemilik modal menentukan tempat, seperti ucapan,
“Gunakan modal ini untuk qirād dengan syarat harus di daerah
Kediri.” Pengusaha harus mengusahakannya di daerah Kediri,
sebab syarat tempat termasuk persyaratan yang dibolehkan.
Apabila pengusaha mengusahakannya bukan di daerah Kediri,
ia bertanggungjawab atas modal tesebut serta kerugiannya.
b) Penentuan Orang
Ulama Hanafiyah dan Hanabillah membolehkan pemilik
modal untuk menentukan orang yang harus dibeli barangnya
oleh pengusaha atau kepada siapa ia harus menjual barang,
sebab hal ini termasuk syarat yang berfaedah. Adapun ulama’
Syafi’iyah dan Malikiyah melarang persyaratan tersebut sebab
22
Ibid., 232.
27
hal itu mencegah pengusaha untuk mencari pasar yang sesuai
dan menghambat pencarian laba.
c) Penentuan waktu
Ulama’ Hanafiyyah dan Hanabillah membolehkan pemilik
modal menentukan waktu sehingga jika melewati batas, akad
batal. Adapun ulama’ Syafi’iyah dan Malikiyah melarang
persyaratan tersebut sebab terkadang laba tidak dapat diperoleh
dalam waktu sebentar dan terkadang dapat diperoleh pada
waktu tertentu.23
F. Ketentuan Umum Qirād
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia Nomor: 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan qirād
(mudharābah), terdapat beberapa ketentuan mengenai qirād yaitu:24
1. Ketentuan Pembiayaan:
a) Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh
LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.
b) Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik dana)
membiayai 100% kebutuhan suatu proyek (usaha), sedangkan
pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau pengelola
usaha.
23
Ibid., 232-233. 24 DSN MUI, “Fatwa DSN MUI Tentang Pembiayaan Mudharabah” dalam
https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/pembiayaan-mudharabah-qiradh , (di akses pada tanggal 10 November 2018, jam 20.35).
28
c) Jangka waktu usaha, tatacara pengembalian dana, dan pembagian
keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak
(LKS dengan pengusaha).
d) Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah
disepakati bersama dan sesuai dengan syari'ah; dan LKS tidak ikut
serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyai
hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.
e) Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam
bentuk tunai dan bukan piutang.
f) LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat
dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan
kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.
g) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan,
namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat
meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga. Jaminan ini
hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan
pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam
akad.
h) Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme
pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan
fatwa DSN.
i) Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.
29
j) Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban
atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib
berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan.
2. Rukun dan Syarat Pembiayaan:
a) Penyedia dana (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) harus
cakap hukum.
b) Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad),
dengan memperhatikan hal-hal berikut:Penawaran dan penerimaan
harus secara eksplisit menunjukkan tujuan kontrak (akad).
1) Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.
2) Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi,
atau dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.
c) Modal ialah sejumlah uang dan/atau aset yang diberikan oleh
penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat
sebagai berikut:
1) Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.
2) Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika
modal diberikan dalam bentuk aset, maka aset tersebut
harus dinilai pada waktu akad.
3) Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan
kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak,
sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
30
d) Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai
kelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini harus
dipenuhi:
1) Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh
disyaratkan hanya untuk satu pihak.
2) Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus
diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati
dan harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keun-
tungan sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus
berdasarkan kesepakatan.
3) Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari
mudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggung
kerugian apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan
disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan.
e) Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai perimbangan
(muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia dana, harus
memperhatikan hal-hal berikut:
1) Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib, tanpa
campur tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak
untuk melakukan pengawasan.
2) Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan
pengelola sedemikian rupa yang dapat menghalangi
tercapainya tujuan mudharabah, yaitu keuntungan.
31
3) Pengelola tidak boleh menyalahi hukum Syari'ah Islam
dalam tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah,
dan harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas
itu.
3. Ketentuan lain:
a. Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu.
b. Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu'allaq) dengan sebuah kejadian
di masa depan yang belum tentu terjadi.
c. Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi, karena
pada dasarnya akad ini bersifat amanah (yad al-amanah), kecuali
akibat dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran
kesepakatan.
d. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika
terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka
penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari'ah
setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
33
BAB III
PRAKTIK JASA TRANSPORTASI ONLINE GO-JEKYANG
DITERAPKAN OLEH PT. GO-JEK INDONESIA CABANG MADIUN.
A. Gambaran Umum Perusahaan
Go-Jek adalah jasa transportasi menggunakan kendaraan roda dua
(sepeda motor). Pengemudi motor dengan ciri-ciri menggunakan atribut
(Jacketdan helmet) yang berwarna hijau kini sangat fenomenal dikalangan
masyarakat terutama di Madiun. Fenomena Go-Jek menjadi popular di
Madiun, hampir di seluruh sudut jalan pasti menemukan sedikitnya dua
atau tiga orang pengemudi yang menggunakan jacket
besertahelmetberwarna hijau yaitu driver Go-Jek.1
Pada tahun 2011 Go-Jek mulai didirikan oleh pemuda asal
Indonesiayang semakin lama semakin berkembang serta peminat yang
begitu banyak. Awal tahun 2014 kemarin Go-Jek semakin berkembang di
Madiun. Melihat dari perkembangan tekhnologi yang semakin canggih dan
modern dimana smartphonemerupakan gaya hidup masyarakat terutama di
perkotaan, serta perkembangan usaha yang semakin pesat, perusahaan
meluncurkan sebuah aplikasi dalam android bernama Go-Jek yang tersedia
di Google Play Storedan Appstoreyang bertujuan untuk lebih
mempermudah para pengguna jasa Go-Jek. Hal tersebut merupakan
1http://tipsdaftar.blogspot.com/2015/10/sejarah-berdirinya-gojek , (diakses pada tanggal
15 Agustus 2018, jam 20.00).
34
inovasi yang dapat memberikan keuntungan lebih banyak untuk pendiri
Go-Jek, para pengemudi driverGo-Jek, serta mayarakat.2
Pengemudi Go-Jek yang mayoritas berasal dari tukang ojek
pangkalan biasa (Opang), kini berkembang kepada masyarakat bukan ojek
pangkalan saja. Melainkan, berkembang kepada pegawai swasta,
mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga menjadi driverGo-Jek. Fenomena
tersebut terjadi karena penghasilan Go-Jek yang sangat menggiurkan yaitu
bagi hasil 20% untuk perusahaan dan 80% untuk driver. Jika semakin
banyak jumlah pendapatan, maka semakin besar juga penghasilannya.3
Dengan antusias driver yang begitu besar, perusahaan Go-Jek
meningkatkan semangat para driverdengan memberikan rewardkepada
pengemudi yang paling banyak membawa penumpang dan berlaku dalam
sehari membawa sebanyak sepuluh penumpang tidak terbatas pada jauh
atau dekatnya jarak yang ditempuh.
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Bermula di tahun 2010 sebagai perusahaan transportasi roda dua
melalui panggilan telepon, Go-Jek kini telah tumbuh menjadi on-
demand mobile platform dan aplikasi terdepan yang
menyediakanberbagai layanan lengkap mulai dari transportasi, logistik,
2
Obendon, "Sejarah aplikasi (Gojek jasa angkutan cepat dan murah)”, dalam
https://obendon.com/2015/03/12/gojek-indonesia/ (diakses pada tanggal 15 Agustus 2018, jam
20.30). 3
Go-jek, “Sejarah berdirinya Go-Jek”, http://tipsdaftar.blogspot.com/2015/10/sejarah-
berdirinya-gojek , (diakses pada 15 Agustus 2018, jam 21.10).
35
pembayaran, layan-antar makanan, dan berbagai layanan on-demand
lainnnya.4
Go-Jek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor
informal di Indonesia. Kegiatan Go-Jek bertumpu pada 3 nilai pokok:
kecepatan, inovasi, dan dampak sosial.
Ide Go-Jek muncul oleh seorang pemuda yang sangat kreatif yaitu
Michaelanglo Maron dan Nadiem Makarin. Awalnya pada saat Nadiem
Makarim, bercengkrama dengan tukang ojek langganannya. Ternyata
lebih dari 70% waktu kerjanya hanya menunggu pelanggan. Para
tukang ojek pangkalan tersebut menunggu dari 8 sampai 10 jam, akan
tetapi mereka hanya mendapatkan penumpang 4 sampai 7 orang
penumpang saja. Nadiem Makarim pun langsung wawancara tukang
ojek lainnya. Ternyata semuanya mengeluh susah cari pelanggan.
Apalagi di Jakarta kemacetan makin memburuk. Jika ada layanan
transport dan delivery yang cepat dan praktis, pasti akan sangat
membantu warga Jakarta.5
Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan
Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan
menghabiskan waktu selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula
ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora
4
Go-Jek Indonesia, dalamhttps://www.go-jek.com/about/ , (diakses pada tanggal 18
Agustus 2018, jam 19.15 wib). 5 Dikutip dari aplikasi, “Info Gojek Panduan” (diakses pada tanggal 15 Agustus 2018,
jam 21.00).
36
Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation Officer kartuku.
Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim
memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya. Melihat para ojek
pangkalan yang hampir seharian menghabiskan waktu dan belum tentu
mendapatkan penumpang. Nadiem Makarin bersama Michaelanglo
Maron membantu para tukang ojek pangkalan untuk mendapatkan
penumpang dengan cara yang lebih cepat dan efisien yaitu dengan
mendirikan perusahaan yang diberi nama PT. Go-Jek Indonesia pada
tahun 2011.5 Go-Jek merupakan sebuah perusahaan transportasi asal
Indonesia yang melayani angkutan manusia dan barang yang bertujuan
untuk menghubungkan jasa ojek dengan penumpang.6
Para driver Go-Jek mengatakan bahwa pendapatan mereka
meningkat semenjak bergabung sebagai mitra dengan mendapatkan
akses ke lebih banyak pelanggan melalui aplikasi kami. Mereka juga
mendapatkan santunan kesehatan dan kecelakaan, akses kepada
lembaga keuangan dan asuransi, cicilan otomatis yang terjangkau, serta
berbagai fasilitas yang lain.
Go-Jek telah beroperasi di 50 kota di Indonesia, seperti Jakarta,
Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Medan, Palembang, Semarang,
Yogyakarta, Balikpapan, Malang, Solo, Manado, Samarinda, Batam,
Sidoarjo, Gresik, Pekanbaru, Jambi, Sukabumi, Bandar Lampung,
Padang, Pontianak, Banjarmasin, Mataram, Kediri, Probolinggo,
6Ibid.,
37
Pekalongan, Karawang, Madiun, Purwokerto, Cirebon, Serang,
Jember, Magelang, Tasikmalaya, Belitung, Banyuwangi, Salatiga,
Garut, Bukittinggi, Pasuruan, Tegal,Sumedang, Banda Aceh,
Mojokerto, Cilacap, Purwakarta, Pematang Siantar, dan Madura serta
pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.
2. Visi dan Misi
Visi
“Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia,
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan
pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian,
dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta turut
mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Jakarta dan Indonesia
kedepannya”
Misi
a. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai jasa transportasi
tercepat dalam melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
b. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai acuan pelaksanaan
kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi yang baik
dengan menggunakan kemajuan teknologi.
c. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap
lingkungan dan sosial.
38
d. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah
kepada pelanggan.7
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang
di harapkan dan di inginkan. Berikut merupakan susunan struktur
organisasi di PT. Go-Jek Indonesia:
Struktur Organisasi
7
PT. Go-Jek: Visi Misi, Struktur Organisasi dan SOP, dalam
https://gelegakzaki.wordpress.com/2016/10/17/pt-go-jek-visi-misi-struktur-organisasi-dan-sop/ ,
(diakses pada tanggal 2 September 2018, jam 13.15).
Kepala Cabang
Wakil Kepala
Cabang
Manajer/Co
Bidang IT
Manajer/Co.
Karyawan
Front Office
dan
Pemasaran
Manajer/Co.
Keuangan
Manajer/Co.
Tukang Ojek
Karyawan Bidang IT.
-Progaming
-web
Karyawan Front Office:
-Costumer servise
-Administrasi
-Pemasaran
Karyawan
Akuntansi
Karyawan
Tukang Ojek
39
Dalam Struktur Organisasi memiliki tugas dan tanggungjawab kerja
masing-masing, yaitu sebagai berikut:
a. Kepala Cabang
1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan.
2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan Perusahaan.
3) Bertanggung jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang dialami
perusahaan.
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan
perusahaan.
5) Menentukan strategi untuk mencapai Visi-Misi perusahaan.
6) Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan mulai
bidang administrasi, kepegawaian, hingga pengadaan barang.
b. Wakil Kepala Cabang
1) Membantu semua tugas Direktur Utama yang merupakan wakil di
masing-masing area.
c. Manager IT
1) Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT Go-Jek dalam
hal mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan kepada pelanggan.
2) Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan software, hardware,
brainware dan jaringan dibidang TIK untuk mencapai kinerja optimum
Go-Jek Indonesia.
40
3) Mengelola layanan perancangan system komputerisasi dan program
aplikasi perangkat yang terintegrasi.
4) Menyediakan data-data yang diperlukan oleh bagian lain yang
berkaitan dengan IT.
d. Manager Karyawan Front Office dan Pemasaran
1) Melatih, menetapkan, dan mengevaluasi karyawan front office.
2) Memastikan bahwasannya karyawan mengetahui system
komputerisasi, etika menerima keluhan secara langsung atau via
telepon dan standart operasional Go-Jek.
3) Menangani keluhan pelanggan yang tidak bisa di selesaikan
bawahannya.
4) Membuat laporan daftar pelanggan.
5) Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi dan
peringatan bagi yang melanggar.
6) Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pemasaran.
e. Manager Akuntansi
1) Mengkoordinasi perencanaan anggaran.
2) Mengembangkan format pengajuan dan pertanggungjawaban
keuangan.
3) Mengkoordinasi pelaksanaan audit.
4) Melakukan system pencatatan keuangan.
5) Bertanggung jawab terhadap wakil direktur.
41
6) Merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan atas semua
aktivitas akuntansi.
7) Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.
f. Manager Ojek
1) Membuat kelompok-kelompok tukang ojek.
2) Mengkoordinir semua karyawan tukang ojek.
3) Selalu melakukan pengontrolan di setiap link pangkalan Go-Jek.
4) Bertanggung jawab kepada wakil direktur atas semua karyawan tukang
ojek.
g. Karyawan
1) Bidang Programming
a) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manager IT
di bidang programming.
b) Bertanggung jawab mengenai program kepada manager IT.
2) Bidang Web
a) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manager IT
di bidang Web.
b) Bertanggung jawab mengenai program aplikasi maupun web Go-
Jek.
3) Front Office (Customer Servis, Administrasi & Pemasaran)
a) Melaksnakan semua pekerjaan Front Office yang ditetapkan oleh
manager Fornt Office dan administrasi.
b) Bertanggung jawab kepada manager Front Office dan administrasi.
42
h. Tukang Ojek
1) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manager
bagian ojek.
2) Mengantarkan penumpang dan pesanan sesuai dengan waktu
ditetapkan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
3) Bertanggung jawab kepada atasannya.
B. Macam-macam Produk Layanan Go-Jek Indonesia
Go-Jek yang awalnya hanya memberikan 4 pelayanan yaituGo-
Send, Go-Ride, Go-Food, dan Go-Mart, kini berkembang dan bertambah
4 pelayanan lagi, yaitu Go-Box, Go-Clean, Go-Glam, dan Go-Message.8
Berikut ini merupakan penjelasan dari berbagai macam pelayanan yang
disediakan oleh PT. Go-Jek Indonesia :
a. Go-Send, merupakan layanan antar jemput barang untuk
mengantarkan barang tersebut kepada orang yang dituju hanya dalam
waktu 90 menit, dan bahkan lebih cepat lagi jika jarak lebih dekat.
b. Go-Ride, merupakan layanan mengantar penumpang ke lokasi yang
ingin dituju.
c. Go-Food, merupakan layanan pesan antar makanan bagi konsumen
yang ingin menikmati makanan tertentu dari restoran atau gerai yang
tidak memiliki layanan pesan antar makanan.
d. Go-Mart, merupakan layanan di mana para driver Go-Jek dapat
membantu konsumen belanja apapun dan toko manapun, seperti
8 Ridwan, Hasil wawancara, Pada tanggal 30 September 2018.
43
belanja bulanan, elektronik, tiket konser, obat, atau apa pun dengan
batasan nominal pembelanjaan maksimal Rp. 1.000.000,
e. Go-Clean, merupakan layanan jasa kebersihan rumah secara
panggilan untuk bersih-bersih rumah yang bisa dipanggil melalui
aplikasi Go-jek. Tarif layanan Go-Clean adalah Rp 60.000,-/jam.
Layanan ini terbagi lagi ke dalam beberapa layanan, yakni Vacuum
and Sweep (menyapu/membersihkan lantai), Dish Washing (mencuci
piring), Bathroom Sanitizing (membersihkan kamar mandi), dan
Floor Mapping (mengepel lantai).
f. Go-Massage, merupakan layanan jasa pijat tradisional panggilan
untuk datang ke rumah. Layanan ini terbagi lagi dalam beberapa
layanan, yakni Reflexology (Rp 90.000,-/jam), Full Body Massage
(Rp 100.000,-/jam), Full Body Massage and Scrub (Rp 165.000,-
/1,5jam), dan Full Body Massage and Face Pressure (Rp. 165.000,-
/1,5jam).
g. Go-Glam, merupakan layanan jasa kecantikan panggilan, ditujukan
untuk konsumen yang ingin melakukan perawatan kecantikan
dirumah. Beberapa paket perawatan yang ditawarkan, yakni
Creambath & Hair Dry (Rp 100.000,-), Blow Dry (Rp 100.000,-),
Hair Coloring up to shoulder length (Rp 250.000,-), Hair Coloring
longer than shoulder length (Rp 450.000,-), Manicure & Nail Polish
(Rp. 100.000,-), Pedicure & Nail Polish (Rp 110.000,-), serta
Pedicure, Manicure & Nail Polish (Rp 150.000,-).
44
h. Go-Box, merupakan layanan angkut antar barang dalam jumlah yang
besar, seperti pengguna layanan yang ingin pindah rumah dan
mengangkut barang-barangnya.
C. Ketentuan dan Persyaratan Calon Driver
Calon pengemudi yang ingin menjadi pengemudi Go-Jek (driver)
yang saat ini sangat diminati oleh banyak masyarakat bahkan dari
berbagai kalangan. Dalam hal ini perusahaan memiliki persyaratan untuk
calon pengemudi yang ingin menjadi driver Go-Jek. Persyaratan yang
harus dilampirkan oleh calon pengemudi Go-Jek adalah sebagai berikut:9
a. Fotocopy KTP, SIM C, STNK, KK
b. Surat keterangan domisili apabila KTP & tempat tinggal
berbeda
c. Jaminan asli BPKB / Ijazah terakhir / KK / Akte Lahir / Buku
Nikah.
d. Usia maksimal 55 tahun
e. Pendidikan minimal SMP
f. Wajib menghadirkan motor saat seleksi
Namun, sebelum menyerahkan dokumen yang harus dilampirkan,
pihak dari PT. Go-Jek Indonesia terlebih dahulu melakukan pengecekan
terhadap kelengkapan fisik motor. Para calon driver yang lolos atau
berhasil melakukan tahap selanjutnya yaitu wawancara yang dilakukan
9 Suparman,Hasil wawancara, Pada tanggal 25 September 2018
45
bersama interviwer dengan menyerahkan salah satu jaminan yang akan
diberikan kepada PT. Go-Jek Indonesia. Jaminan tersebut antara lain :
BPKB, KK, Akta Nikah, Ijazah Terakhir atau Akta Nikah. Proses
selanjutnya adalah pelatihan menggunakan ponsel android oleh masing-
masing driver.
Pelatihan berikutnya adalah cara menggunakan rekening ponsel
yang bekerja sama dengan CIMB NIAGA untuk menarik dana deposit
saldo hasil kerja setiap harinya. Pengemudi Go-Jek juga dibekali dengan
bagaimana mengendarai sepeda motor yang baik dan benar ketika dijalan
raya. Dalam hal tersebut perusahaan PT. Go-Jek Indonesia memberikan
pelatihan safety riding yang terdiri dari:
a. Cara mengemudikan sepeda motor dan berinteraksi dengan
customer.
b. Cara mengerem sepeda motor yang aman.
c. Cara melewati jalan yang melingkar-lingkar.
d. Cara melewati jalan yang sempit, yang penuh dengan
gundukan kayu atau tanah yang semuanya harus berhasil dan
kaki tidak boleh terjatuh dari pijakan motor.
D. Perjanjian Kemitraan PT. Go-Jek Indonesia dengan Driver
Kerjasama dalam perusahaan sangat dibutuhkan suatu perjanjian.
Pengertian dari perjanjian sebagaimana yang telah diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) Pasal 1313, yaitu bahwa
perjanjian atau persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu
46
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
Bentuk-bentuk dalam perjanjian dapat dibagi menjadi dua, yaitu: tertulis
dan lisan. Perjanjian tertulis adalah suatu bentuk perjanjian yang dibuat
oleh para pihak dalam bentuk tulisan, sedangkan perjanjian lisan adalah
suatu bentuk perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk lisan
(cukup kesepakatan para pihak). Berikut merupakan bentuk perjanjian
tertulis yang telah dibuat oleh Perusahaan PT. Gojek Indonesia
bekerjasama dengan mitranya (driver).
Dalam perjanjian kemitraan kerjasama yang tertulis dalam Rincian
tugas, wewenang dan tanggung jawab Mitra II yang berbunyi bahwa
Mitra II menerima dan melaksanakan order yang diberikan oleh Mitra I
baik melalui aplikasi android maupun Call Centre atau yang diatur oleh
perusahaan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
perjanjian kerjasama kemitraan ini. Yang di maksud mitra II adalah para
pihak driver (tukang ojek) sedangkan yang di maksud pihak mitra I
adalah perusahaan Go-Jek. Dalam menjalankan usahanya, PT. Go-Jek
Indonesia membuat kesepakatan dengan driver bahwa, untuk layanan
jasa transportasi Go-Jek menggunakan sistem online yaitu dengan
menggunakan aplikasi yang telah di unduh dalam smartphone, dan tidak
boleh manual (offline). Dikarenakan Go-Jek merupakan jasa layanan
angkutan ojek sepeda motor berbasis aplikasi di telepon seluler
(smartphone).Namun, pada kenyataannya dari pihak driver ada yang
47
melakukan kecurangan dengan cara melakukan order dengan cara offline
dengan memanfaatkan pelanggan dengan cara order secara fiktif.
Perjanjian secara lisan yang artinya cukup dengan kesepakatan
para pihak. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff dari
perusahaan yang menyatakan bahwa PT. Gojek Indonesia membuat
kesepatan dengan driver bahwa, untuk layanan jasa transportasi gojek
menggunakan system online yaitu dengan menggunakan aplikasi
yangtelah di unduh dalam smartphone, dan tidak boleh manual (offline).
Dikarenakan Go-Jek merupakan jasa layanan angkutan ojek sepeda
motor berbasis aplikasi di telepon seluler (smartphone).10
E. Pelaksanaan Jasa Transportasi Online di PT. Go-Jek Indonesia
Cabang Madiun
Go-Jek yang merupakan pelayanan jasa transportasi kendaraan
motor roda dua yang berbasis aplikasi di telepon selular (smartphone).
Cara untuk memesan ojek atau untuk keperluan lainnya tidak bisa
langsung telepon ke gojek atau ke kantor gojek tapi harus melalui
aplikasi Go-Jek yang telah disediakan. Langkah pertama untuk memesan
Go-Jek sebelumnya kita pastikan bahwa sudah menginstall aplikasi Go-
Jek.11
Berikut merupakan cara pemesanan gojek untuk ojek yang
dijalankan oleh PT. Go-Jek Indonesia ini dengan menggunakan system
online berdasarkan aplikasi yang ada :
10
Bayu,Hasil wawancara, Pada tanggal 25 September 2018.
11Gunawan, Hasil wawancara, Pada tanggal 25 September 2018 .
48
a. Masuk aplikasi Go-Jek, selanjutnya pilih tombol menu Go-Ride.
b. Setelah masuk ke menu Go-Ride, kemudian isi Location dan
Location Details pada alamat asal (From) dan Location pada
alamat tujuan (To). Untuk Location Details pada alamat asal isi
dengan jelas agar driver mudah menemukan lokasi dimana kita
dijemput.
49
c. Setelah kita mengisi alamat asal dan alamat tujuan, maka akan
terlihat jarak dan harganya.
d. Setelah alamat asal dan alamat tujuan diisi, selanjutnya tekan
tombol NEXT, maka akan keluar tampilan yang akan menunjukkan
ringkasan alamat asal, alamat tujuan serta biaya yang akan
dikeluarkan.
e. Setelah melihat rekap alamat asal/tujuan dan biaya, maka pilih cara
bayarnya (Pay With), klik pada tombol Pay With, maka nanti akan
50
muncul Cash atau Kredit Gojek (Go-Pay), pilih salah satu.
Kemudian tekan Pesan Go-Ride
f. Setelah tekan ORDER maka aplikasi akan meneruskan ke Go-Jek
untuk mencarikan tukang gojek terdekat, tunggu hingga ada
telepon masuk dari tukang gojek untuk konfirmasi lebih lanjut.12
Namun dalam prakteknya hingga saat ini terdapat beberapa para
driver Go-Jek baik customer masih menggunakan secara manual (offline)
/tidak menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh perusahaan.
Terdapat beberapa alasan baik dari para driver Go-Jek ataupun dari
customer tidak menjalankan sesuai aplikasi yang tersedia. Seperti yang
dituturkan oleh Bapak Ferdi:
“Saya mengambil penumpang secara manual (offline) karena
kasihan yang tidak dapat menggunakan aplikasi go-jek. Sehingga
dengan hal tersebut akhirnya saya menerima pemesanan secara
manual (offline) untuk mempermudah penumpang dalam
menggunakan layanan kami.”13
12
Alfian, Hasil wawancara, Pada tanggal 25 September 2018. 13
Ferdi,Hasil wawancara, Pada tanggal 25 September 2018.
51
Lain halnya dengan Bapak Fadli yang mengungkapkan alasannya
kenapa menggunakan atau menerima orderan yang dilakukan secara
manual:
“Saya menerima orderan secara manual (offline) dikarenakan
saya selaku drivermerasa merugi atas kerjasama bagi hasil
tersebut. Dahulu itu perkilo meter Rp. 4.000,-sedangkan sekarang
harga perkilo meternya hanya Rp. 1.200,-. Dulu dengan
mengandalkan onlinesaja sudah bisa mendapatkan pendapatan
yang lumayan banyak mbak. Dibandingkan sekarang yang harga
perkilonya dikurangin, tapi capeknya bertambah, kalau manual
(offline) kan bisa sedikit-sedikit buat tambahan uang”.14
Seperti yang dikemukakan oleh Aldo yang mengungkapkan
alasannya kenapa mengapa menerima order secara manual dan order
fiktif
“Sebenarnya saya tau mbak kalau order fiktif itu gak boleh, di
buku panduan go-jek pun sudah jelas di jelaskan kalau driver
tidak boleh melakukan order fiktif, tapi ya saya iseng-iseng saja
mbak kan lumayan juga dapat tambahan bonus, ya waktu ada
order saya terima saja tapi langsung saya selesaikan gitu mbak,
kan kalau ada pelanggan yang bayar pakai go-pay saya dapat
tambahan uang.”15
Dari hasil yang telah dikemukakan oleh beberapa driver gojek
diatas telah mewakili bahwa pelaksanaan perosedur penawaran yang
telah di lakukan oleh driver Go-Jek yang secara sebenarnya tidak
diperbolehkan oleh perusahaan, namun pada kenyataannya masih
terdapat driveryang melanggar dan berbuat curang.
Dari beberapa driver berhasil saya wawancarai, sudah cukup
mewakili bahwa ada beberapa driver dan penumpang yang tidak
menggunakan aplikasi online dalam melakukan pemesanan ojek tersebut,
14
Fadli, Hasil wawancara, Pada tanggal 28 September 2018. 15
Aldo, Hasil wawancara, Pada tanggal 15 Oktober 2018
52
sehingga perlu analisa untuk meluruskannya dan driver yang merasa
dirugikan dengan kesepakatan yang telah dibuat PT. Go-Jek Indonesia
dan telah di sepakati oleh driver.
53
BAB IV
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JASA TRANSPORTASI
ONLINE DI PT. GO-JEK CABANG MADIUN
A. Tinjauan Hukum Islam terhadap Prosedur Pemesanan Jasa
Transportasi Online di PT. Go-Jek Cabang Madiun
Di antara sekian banyak usaha jasa yang ditawarkan, ojek online
merupakan usaha jasa yang saat ini mulai banyak diminati masyarakat dan
cukup menjanjikan di era teknologi yang canggih ini. Semua bidang mulai
merambah untuk menggunakan teknologi agar mempermudah
pekerjaannya, termasuk ojek. Angkutan umum roda dua ini tidak ingin
kalah dan tertinggal dengan perkembangan teknologi yang ada. Semakin
banyaknya pula pengguna gadged sepertismartphone membuat para
pebisnis juga berkreatif untuk membuat aplikasi berbasis onlineAplikasi
jasa transportasi onlineini memang cukup mempermudah para masyarakat,
sehingga tidak lagi harus keluar rumah untuk membeli barang, ataupun
tidak harus bermacet-macetan di jalan dengan kendaraan mobil. Karena,
kebanyakan aplikasi jasa transportasionlineini memang menggunakan
kendaraan motor roda dua. Dari layanan transportasi onlineyang diawali
oleh Go-Jek.
PT. Go-Jek Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang
jasa transportasi online dengan menggunakan kendaraan roda dua (sepeda
motor). Jasa tranportasi online Go-Jek ini adalah perusahaan yang
didirikan oleh pemuda asal Indonesia pada tahun 2011. Perusahaan yang
54
melayani jasa angkutan manusia dan barang tersebut didirikan bertujuan
untuk menghubungkan jasa ojek dengan penumpang. Sehingga dengan
adanya hal ini, terjadi suatu kerjasama antara perusahaan PT. Gojek
Indonesia dengan para driver yang menggunakan akad qirād. Yang artinya
akad kerjasama kedua belah pihak dimana pihak pertama sebagai
pemilikmodal (yang memiliki harta) dan pihak lain sebagai pengelola
modal (harta)tersebut dengan syarat keuntungan yang diperoleh, dibagi
diantara keduanya sesuai jumlah tertentu menurut kesepakatan diawal
perjanjian.1
Qirād memiliki dua jenis yaitu qirād mutlaqah dan qirād
muqayyadah:
1. Qirād Mutlaqah (absolute, tidak terikat)
Menurut ulamaḤanafῑyah, dalam qirād mutlaqah muqārid
mendapatkan kebebasan untuk menset-up qirād sebagaimana yang ia
inginkan. Muqārid (pengelola) bisa membawa pergi modalnya,
memberikan modalnya kepada pihak ketiga atau bahkan untuk modal
kerjasamadengan orang lain. Muqārid (pengelola) juga dapat
mencampurkan modal qirād -nya dengan modal ia sendiri. Dia bebas
melakukan apapun selama masih terikat dengan perjanjian
sebelumnyadan tidak melanggar ketentuan syar’i yang telah ada.
Interfensi sahib al-māl (pemilik modal) dalam hal ini tidak ada.
1 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, 244-245.
55
2. Qirād Muqayyadah (terikat)
Menurut ulama Ḥanafῑyah, dalam perjanji qirād Muqayyadah ini
semua keputusan yang mengatur praktek yang ada dalam lapangan
adalah sahib al-māl (pemilik modal). Muqārid (pengelola) tidak bebas
mewujudkan keinginannya tetapi ia harus terbatasi oleh aturan-aturan
yang ditetapkan oleh sahib al-māl (pemilik modal) dalam sebuah
kontrak.2
Dan dalam kasus ini termasuk ke dalam qirad muqayyadah dimana
semua keputusan dalam praktek di atur oleh pihak perusahaan dan ada
aturan-aturan perjanjian yang di tettapkan oleh pihak perusahaan dalam
sebuah kontrak perjanjian kemitraan.
Untuk menjalankan akad ini, customer bisa memilih berbagai
macam penawaran pemesanan yang di tawarkan PT. Go-Jek menggunakan
aplikasi dalam androiddengan cara mendownload aplikasinya di Google
Play Storedan Appstore dengan nama Go-Jek untuk lebih mempermudah
para pengguna jasa Go-Jek. Dan didalam aplikasi tersebut costumer bisa
memilih jasa mana yang di butuhkan.
Dalam menjalankan usahanya, PT. Go-Jek Indonesia membuat
kesepakatan dengan driver bahwa, untuk layanan jasa transportasi Go-Jek
menggunakan sistem online yaitu dengan menggunakan aplikasi yang
telah di unduh dalam smartphone, dan tidak boleh melakukan pencurangan
2Ibid., 232.
56
berupa order fiktif atau order palsu, Dikarenakan Go-Jek memiliki
peraturan-peraturan yang harus di penuhi. Dalam hal itu, perusahaan
menerapkan beberapa prosedur untuk melakukan pemesanan gojek dalam
layanan ojek yang dijalankan oleh PT. Go-Jek Indonesia ini dengan
menggunakan sistem online berdasarkan aplikasi berikut:
1. Masuk aplikasi Go-Jek, selanjutnya pilih tombol menu Go-Ride.
2. Setelah masuk ke menu Go-Ride, kemudian isi Location dan Location
Details pada alamat asal (From) dan Location pada alamat tujuan (To).
Untuk Location Details pada alamat asal isi dengan jelas agar tukang
ojeknya mudah menemukan lokasi dimana kita dijemput.
3. Setelah kita mengisi alamat asal dan alamat tujuan, maka akan terlihat
jarak dan harganya.
4. Setelah alamat asal dan alamat tujuan diisi, selanjutnya tekan tombol
NEXT, maka akan keluar tampilan yang akan menunjukkan ringkasan
alamat asal, alamat tujuan serta biaya yang akan dikeluarkan. Pastikan
bahwa alamat asal tertulis dengan jelas dan benar.
5. Setelah melihat rekap alamat asal/tujuan dan biaya, maka pilih cara
bayarnya (Pay With), klik pada tombol Pay With, maka nanti akan
muncul Cash atau Kredit Go-Jek, pilih salah satu. Kemudian tekan
order.3
3 Dikutip dari aplikasi “Panduan Order Go-Ride (ojek)” diakses pada 16 Oktober 2018.
57
Setelah tekan order maka aplikasi akan meneruskan ke Go-Jek untuk
mencarikan tukang Go-Jek terdekat, tunggu hingga ada telepon masuk dari
tukang Go-Jek untuk konfirmasi lebih lanjut.
Dengan adanya jasa transportasi online Go-Jek ini jelas sangat
memberikan kemudahan bagi para konsumen, sehingga dengan
menggunakan aplikasi ini konsumen bisa dengan mudah memesan layanan
ojek tanpa perlu repot-repot lagi mendatangi pangkalan ojek. Namun,
terdapat beberapa driver yang tidak melaksanakan proses pemesanan jasa
transportasi Go-Jek secara benar, yang mana dalam hal tersebut driver
dapat mengambil keuntungan tanpa diketahui oleh perusahaan. Oleh
karena itu penulis akan menggali hukum Islam atas prosedur penawaran
jasa transportasi online Go-Jek yang di lakukan oleh driver di PT. Go-Jek
cabang Madiun.
Dalam hukum Islam, praktek yang dijalankan oleh perusahaan dan
driver PT. Go-Jek adalah bagian dari prakek muamalah yang disebut
dengan qirād. Dalam prakteknya,qirādatau kerjasamaharus dilakukan
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak di awal akad dan di setujui
oleh kedua belah pihak. Namun, pada kenyataannya sebagian pihak driver
ada yang melanggar perjanjian yang di buat di awal perjanjian.
Di dalam perjanjian kemitraan kerjasama yang tertulis dalam Rincian
tugas, wewenang dan tanggung jawab Mitra II yang berbunyi bahwa Mitra
II menerima dan melaksanakan order yang diberikan oleh Mitra I baik
melalui aplikasi android maupun Call Centre atau yang diatur oleh
58
perusahaan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
perjanjian kerjasama kemitraan ini.
Namun kenyataannya dalam prakteknya hingga saat ini terdapat
beberapa para driver Go-Jek yang melanggar kewajibannya menggunakan
aplikasi yang telah disediakan oleh perusahaan dan disepakati oleh driver.
Para driver masih banyak yang melakukan order fiktif untuk mendapatkan
keuntungan serta ada juga driver yang melakukan penawaran dengan cara
langganan. Maksudnya dengan cara meminta nomor whatsapp (WA)
konsumen jika suatu hari nanti pellanggan membutuhkan jasa driver
konsumen hanya mengirimkan pesan via whatsappsaja tidak melalui
aplikasi Go-Jek.
Berdasarkan hasil analisis dari berbagai sudut pandang dalam hukum
Islam dapat penulis simpulkan bahwa prosedur pemesanan jasa
transportasi Go-Jek yang dilakukan oleh sebagian driver PT. Go-Jek
Indonesia yang tidak menggunakan sistem online berdasarkan aturan
perusahaan tersebut secara hukum Islam tidak boleh. Karena dalam akad
qirād muqayyadah semua keputusan yang mengatur praktek yang ada
dalam lapangan adalah sahib al-māl (pemilik modal). Muqārid (pengelola)
tidak bebas mewujudkan keinginannya tetapi ia harus terbatasi oleh
aturan-aturan yang ditetapkan oleh sahib al-māl (pemilik modal) dalam
sebuah kontrak.Dan perusahaan memang sudah menerapkannya dengan
sistem online pada awal akad perserikatan. Penerapan dengan sistem
online yang dijalankan sangatlah tidak bertentangan dengan hukum Islam.
59
Namun, jika sistem prosedur pemesanannya menggunakan manual atau
dengan cara sistem langganan tidak diperbolehkan karena hal tersebut
telah melanggar perjanjian kerjasama di awal akad kerjasama.Karena,
antara pihak mitra II sebagai driver dan Perusahaan Go-Jek sebagai mitra I
sudah melakukan perjanjian di awal akad. Namun, pada kenyataannya
pihak mitra II yaitu driver telah melanggar perjanjian yang telah di
sepakati.Dan hal tersebut termasuk dalam bentuk pelanggaran.
B. Tinjauan Hukum Islam terhadap Pembagian Keuntungan yang
Diperoleh oleh Driver dan Perusahaan Jasa Transportasi Online di
PT. Go-Jek Indonesia Cabang Madiun.
PT. Go-Jek Indonesia yang merupakan layanan jasa tranportasi
online yang mampu memadukan antara kreativitas dan tekhnologi. Go-Jek
hadir sebagai pemberi solusi dan kemudahan dengan adanya aplikasi Go-
Jek. Sehingga dengan menggunakan layanan jasa transportasi ini,
konsumen bisa dengan mudah memesan layanan ojek tanpa perlu repot-
repot lagi mendatangi pangkalan ojek. Serta dengan adanya aplikasi
tersebut penumpang merasa lebih efisien karena adanya harga yang sudah
tertera sehingga tidak perlu repot melakukan tawar-menawar.
Dalam hukum Islam akad kerjasama ini disebut dengan qirād.
qirādadalahakad kerjasama kedua belah pihak dimana pihak pertama
sebagai pemilikmodal (yang memiliki harta) dan pihak lain sebagai
pengelola modal (harta)tersebut dengan syarat keuntungan yang diperoleh,
60
dibagi diantara keduanya sesuai jumlah tertentu menurut kesepakatan
diawal perjanjian.4
Menurut ulama Syafī’iyah, rukun qirād ada enam, yaitu:5
1. Pemilik modal, yaitu orang yang memiliki hartanya untuk di qirādkan.
2. Orang yang bekerja, yaitu pihak yang diberi kepercayaan untuk
mengelola harta yang diterima dari pemilik modal.
3. Akad qirād, dilakukan oleh pemilik modal dan pengelola.
4. Mal, yaitu harta pokok atau modal yang di qirādkan.
5. Amal, yaitu pekerja pengelola harta sehingga menghasilkan laba.
6. Laba, yaitu keuntungan yang dipeoleh waktu melakukan kerjasama
yang berbentuk qirād.
Sementara akad tidak bisa lepas dari beberapa syarat yang
perludiperhatikan dalam suatu kerjasama yang telahditetapkan oleh syariat,
agar kerjasama tersebut menjadi sah sesuai denganajaran Islam. Rukun dan
Syarat merupakan hal utama yang perlu diketahui danditerapkan, agar para
pihak tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh syariathukum Islam.
Oleh karena itu penulis ingin melakukan analisis berdasarkanrukun dan
syarat qirādsebagai berikut : Pertama, persentase pembagian keuntungan
untuk masing-masing pihak yang berserikat dijelaskan ketika
akadberlangsung. Kedua, keuntungan itu diambil dari hasil laba harta
perserikatan,bukan dari harta lain.
4 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, 244-245.
5 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, 139-140.
61
Ulama mengajukan beberapa syarat terhadap rukun-rukun yang
melekat dalam akad qirād:
1. Sighat atau ijāb qabūl harus diucapkan oleh kedua belah pihak untuk
menunjukkan kemauan mereka dan terdapat kejelasan tujuan mereka
dalam melakukan sebuah kontrak.
2. Keuntungan adalah jumlah yang di dapat sebagai kelebihan dari
modal,
keuntunganadalahtujuanakhirkontrakqirād .Syaratkeuntunganyang
harus terpenuhi adalah: kadar keuntungan harus di ketahui, berapa
jumlah yang dihasilkan. Keuntungan tersebut harus dibagi secara
proporsional kepada kedua belah pihak, dan proporsi (nisbah)
keduanya harus sudah dijelaskan pada waktu melakukan kontrak.
Margin profit ditentukan secara prosentase seperti shahibul mal 60%,
mudharib 40% dari total profit, sehingga tidak sah jika ditentukan
secara nominal, seperti shahibul mal Rp.6.000.000,00 dan mudharib
Rp.4.000.000,00. Sebab justru semakin spekulatif karena bisa jadi
jumlah profit yang dihasilkan tidak mencapai nominaltersebut.6
Dalam kegiatan pelayanan yang seharusnya dilakukan secara
online yang kemudian proporsi keuntungan dibagikan kepada mitra usaha
yang disepakati di awal kontrak/akad yaitu 80% untuk driver dan
perusahaan mendapatkan keuntungan 20% atas pengorderan jasa
transportasi tersebut. Namun, terdapat beberapa driver yang tidak
6 Tim Laskar Pelangi, Metodologi Fiqih Muamalah (Kediri: Lirboyo Press, 2013), 261-
262.
62
melaksanakan proses pemesanan jasa transportasi Go-Jek secara online,
Melainkan melakukan pemesanan dengan cara langganan dengan cara
cukup menghubungi driver via whatsapp tanpa menggunakan aplikasi Go-
Jek yang mana dalam hal tersebut driver dapat mengambil keuntungan
tanpa diketahui oleh perusahaan (penipuan).
Pada syarat pertama telah menjelaskan bahwa
pembagiankeuntungan dijelaskan ketika akad berlangsung. Pada
prakteknya hal tersebutsudah memenuhi syarat karena pembagian
keuntungan tersebut sudah dijelaskanpada awal akad. Namun dengan
adanya driver yang tidak melaksanakan prosedurpemesanan sesuai dengan
apa yang diterapkan oleh perusahaan, melainkan drivermelayani
penumpang secara manual denga cara memanfaatkan konsumen untuk
menjadi langganannya yang mana perusahaan tidakmengetahuinya. Maka
keuntungan yang didapat oleh driver lebih banyak dariapa yang telah
disepakati ketika akad berlangsung. Berdasarkan hasil analisispada syarat
yang pertama belum terpenuhi sempurna dan bertentangan denganpraktek
yang dilakukan oleh para driver yang berbuat curang. Untuk syarat
yangkedua yang menyatakan keuntungan diambil dari harta perserikatan,
bukan dariharta yang lain. Dalam praktek yang dilakukan oleh driver
tersebut jelasbertentangan dengan syarat yang kedua. Keuntungan yang di
ambil dari hartaperserikatan yaitu keuntungan yang di sepakati pada awal
akad 80% untuk driverdan 20% untuk perusahaan. Namun, driver juga
mengambil keuntungan dariharta lain yang didapat dengan cara tidak
63
memberitahukan kepada perusahaanbahwa driver telah menyelesaikan
pemesanan jasa transportasi Go-Jek yangdilakukan secara manual
(langganan). Dari cara tersebut driver mendapatkan keuntunganlebih dari
harta hasil perserikatan. Berdasarkan praktek yang telah penulisanalisis
dengan kedua syarat di atas jelas tidak sesuai dengan apa yangmerupakan
syarat dari akad qirād.
Dapat disimpulkan bahwa kelebihan keuntungan bagi hasil yang
diambil oleh driver tidak boleh karena dalam awal perjanjian bagi hasil
sudah ditentukan dan tidak boleh mengambil keuntungan di luar perjanjian.
Jika para driver ingin mencari keuntungan dalam berbisnis, itu adalah hal
yang wajar.Namun tetap kembali kepada peraturan perusahaan yang mana
perusahaandidirikan untuk layanan jasa transportasi Go-Jek dengan
menggunakan sistem online yang hadir sebagai pemberi solusi dan
kemudahan bagi penumpangnya bukan dengan sistem langganan. Dan
dalam hukum Islam hal tersebut tidak diperbolehkan karena telah
melanggar peraturan yang telah di tetapkan bahwa Keuntungan di ambil
dari hartaperserikatan yaitu akad 80% untuk driverdan 20% untuk
perusahaan. dan merugikan salah satu pihak serta merupakan bentuk dari
sebuah kecurangan.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah serta penjelasan dari permasalahan
yang telah dibahas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Praktik prosedur pemesanan jasa transportasi Go-Jek yang dilakukan
oleh sebagian driver PT. Go-Jek Indonesia yang tidak menggunakan
sistem online berdasarkan aturan perusahaan tersebut secara hukum
Islam tidak boleh. Karena dalam akad qirād muqayyadah semua
keputusan yang mengatur praktek yang ada dalam lapangan adalah
sahib al-māl (pemilik modal). Muqārib(pengelola) tidak bebas
mewujudkan keinginannya tetapi ia harus terbatasi oleh aturan-aturan
yang ditetapkan oleh sahib al-māl (pemilik modal) dalam sebuah
kontrak.Dan perusahaan memang sudah menerapkannya dengan sistem
online pada awal akad perserikatan.
2. Dalam perjanjian pembagian keuntungan 80% untuk driver dan 20%
untuk perusahaan Go-Jek hal itu di perbolehkan menurut hukum Islam ,
karena sudah di sepakati oleh kedua belah pihak di awal perjanjian.
Namun, karena adadriver yang tidak melaksanakan pelayanan jasa
transportasi berdasarkan perjanjian yang telah di sepakati di awal
perjanjian maka hal tersebut menjadi tidak di perbolehkan. Di
karenakan pelayanan tersebut terdapat unsur penipuan yang
65
dilakukannya semata-mata hanya untuk mendapatkan keuntungan
lebih dari apa yang sebenarnya sudah di dapatkan (gaji). Di dalam
hukum Islam perbuatan dalam bentuk penipuan (mengambil harta di
luar gaji) merupakan pengkhianatan dalam kerjasama. Dengan adanya
unsur pengkhianatan dalam kerjasama pada hakikatnya tidak sah
dilakukan berdasarkan hukum Islam.
B. Saran
1. Sebaiknya para driver mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan PT. Go-Jek Indonesia yaitu melaksanakan pelayanan
berdasarkan aplikasi yang menjadi pedoman dalam melakukan
transaksi yang dapat mempermudah baik untuk pengendara atau
penumpang dalam menjalanakan transaksi tersebut. Dan tidak
melakukan pencurangan dengan cara order fiktif supaya mendapatkan
bonus.
2. Sebaiknya perusahaan membuat peraturan dan perubahan kebijakan
mengenai prosedur penawaran pemesanan jasa transportasi, jika
memang tidak menggunakan online namun tetap melaporkan hasil
pendapatan yang telah diselesaikan oleh para driver.
66
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hajaj, Imam Abu Husain Muslim Ibn. Shahih Muslim. Juz 2. Beirut: Dar al-
Fikr.1992.
An-Nabhani, Taqiyuddin. Sistem Ekonomi Islam. Bogor: Al-Azhar Press. 2010.
Asodiq, Ilman Muhammad. “Ruang Lingkup Hukum Kontrak”. Skripsi. Bandung:
Universitas Gunung Djati. 2017.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bekasi: Cipta Bagus
Segara.2012.
Aplikasi Go-Jek. “Info Gojek Panduan”.diakses pada tanggal 15 Agustus 2018,
jam 21.00.
Djuwaini, Dimyauddin. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.2008.
DSN MUI, “Fatwa DSN MUI Tentang Pembiayaan Mudharabah” dalam
https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/pembiayaan-mudharabah-qiradh. (di
akses pada tanggal 10 November 2018, jam 20.35).
Dzewin, Lulu. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Transportasi Online
Grabbike (Study Kasus Di Tangerang Kota)”. skripsi. Ponorogo: IAIN
PONOROGO. 2017.
Go-Jek Indonesia. dalam https://www.go-jek.com/about/. diakses pada tanggal 18
Agustus 2018. jam 19.15 wib.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Vol.2. Yogyakarta: Ado Offset, 2004.
Himpunan Fatwa DSN MUI, “Himpunan Fatwa DSN MUI tentang pembiayaan
musharakah”, https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/pembiayaan-musyarakah ,
di akses pada. 25 september 2018.
http://tipsdaftar.blogspot.com/2015/10/sejarah-berdirinya-gojek , (diakses pada
tanggal 15 Agustus 2018, jam 20.00).
67
Inggil Makrifah, Adri. “Kepastian Hukum Terhadap Fitur Shopping dalam
Aplikasi Layanan Go-Jek”. skripsi. Makassar: Universitas Hasanudin
Makassar. 2017.
Latifah, Leti. “Analisis Hukum Islam terhadap Penerapan Tarif Layanan Jasa Pt.
Ojek Syar’i Indonesia di Surabaya”. skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. 2016.
Lubis, Suhrawardi K. dan Farid Wajdi. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar
Grafika. 2012.
Majah, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibn. Terjemah Sunan Ibn Majah Jilid
III. Semarang: Asy-Syifa’. 1993.
Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Prenata Media. 2013.
Mardani. Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana, 2012.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet. Ke-8.Jakarta: PT. Rineka
Cipta. 2010.
Miru, Ahmadi. Hukum Kontrak Perancangan Kontrak. Jakarta: Rajawali
Press.2013.
Moelong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Sigma 1996.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara. 2007.
Nawawi, Ismail. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Ghalia
Indonesia. 2012.
Obendon, "Sejarah aplikasi (Gojek jasa angkutan cepat dan murah)”, dalam
https://obendon.com/2015/03/12/gojek-indonesia/. diakses pada tanggal 15
Agustus 2018. jam 20.30.
PT. Go-Jek: Visi Misi, Struktur Organisasi dan SOP, dalam
https://gelegakzaki.wordpress.com/2016/10/17/pt-go-jek-visi-misi-
struktur-organisasi-dan-sop/. diakses pada tanggal 2 September 2018.
68
Rohmah, Ahsinatun Najibah. “Tinjauan hukum Islam terhadap pengiriman barang
bergaransi Pos Express di PT. Pos Indonesia (persero) kantor pos 6000
Surabaya”. Skripsi. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2015.
Sabiq, Sayyid. Terjemah Fikih Sunnah Jilid 3. Bandung: PT. Al-Ma’arif. 1988.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. 2015.
Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2002.
Syafe’i, Rachmat. Fiqh Muamalah. Bandung: Pustaka Setia. 2006.
Syarifuddin, Amir. Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta: Kencana. 2003.
Website Resmi Go-jek. dalam http://www.go-jek.com. di akses pada selasa 12
Desember 2017. pukul 11.15.