- electronic theses of iain ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. thesis choirul...

118

Upload: others

Post on 14-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 2: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 3: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 4: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 5: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 6: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

vi

ABSTRAK

Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo Tahun Ajaran 2017/2018, Tesis, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Dr. Muhammad Ali, M.Pd.

Kata Kunci : Kompensasi, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja. Salah satu sasaran penting yang menunjang guru untuk bekerja dengan

sebaik-baiknya adalah terciptanya kepuasan kerja. Kepuasan kerja berimplikasi pada aktifitas guru dalam bekerja penuh semangat dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

Penelitain ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang datanya berupa angka-angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasil penelitian ini diwujudkan dalam angka. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan teknik sampel sampling jenuh (boring sampling). Subyek penelitian ini adalah seluruh guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 102 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru yang dibuktikan dengan hasil uji t diperoleh harga thitung sebesar 3,114 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,984 pada taraf signifikansi 5% dengan koefisien determinan 0,088, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo sebesar 8,8% dipengaruhi oleh kompensasi dengan indikator upah/gaji, Insentif, Tunjangan, dan Fasilitas. 2) lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru yang dibuktikan dengan hasil uji t diperoleh harga thitung sebesar 5,114 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,984 pada taraf signifikansi 5% dengan koefisien determinan 0,207, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo 20,7% dipengaruhi oleh lingkungan kerja dengan sub variabel pelayanan kerja, kondisi kerja, dan hubungan karyawan. 3). kompensasi dan lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo yang dibuktikan dengan hasil uji F yaitu Fhitung 15,954 Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 3,09 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian kompensasi dan lingkungan kerja menyumbang 24,4% dari 100% faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo. Adapun 75,60% kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 7: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

vii

ABSTRACT

Huda, Choirul. Effect of Compensation and Work Environment on Job Satisfaction of PNS Teachers in MAN throughout Ponorogo Regency, 2017/2018 Academic Year, Thesis, Islamic Education Management, Postgraduate Program, State Islamic Institute (IAIN) Ponorogo. Advisor: Dr. Muhammad Ali, M.Pd.

Keywords: Compensation, Work Environment, Job Satisfaction.

One important goal that supports teachers to work as well as possible is the

creation of job satisfaction. Job satisfaction has implications for teacher activities in working energetically and responsibly. This study aims to determine the effect of compensation and work environment on job satisfaction of PNS teachers in MAN throughout Ponorogo District 2017/2018 academic year.

This research uses a quantitative approach in which the data are in the form of numbers starting from data collection, interpretation of the data, and the appearance of the results of this study manifested in numbers. The location of this study is in MAN throughout Ponorogo Regency. This study uses a saturated sampling technique. The subjects of this study were all PNS teachers in the Ponorogo Regency MAN totaling 102 people. Data collection uses a questionnaire that has been tested for validity and reliability while data analysis is done using multiple linear regression analysis.

The results showed that: 1) compensation has a positive and significant effect on teacher job satisfaction, as evidenced by the results of the t test obtained by the value of tcount of 3.114 greater than the t table of 1.984 at a significance level of 5% with a determinant coefficient of 0.088, it can be concluded that PNS teachers' job satisfaction in MAN throughout Ponorogo Regency is 8.8% influenced by compensation with wage / salary indicators, incentives, benefits and facilities. 2) the work environment has a positive and significant influence on teacher job satisfaction, as evidenced by the results of the t test obtained by the tcount of 5.114 greater than the ttable value of 1.984 at the 5% significance level with the determinant coefficient of 0.207, it can be concluded that PNS teacher job satisfaction in MAN, all Ponorogo Districts 20.7% are influenced by the work environment with sub-variables of work services, working conditions, and employee relations. 3). compensation and work environment has a positive effect on PNS teacher job satisfaction in MAN throughout Ponorogo Regency as evidenced by the results of the F test, namely Fcount 15,954, when compared with the value of Ftable of 3.09 at a significant level of 5%. Thus compensation and the work environment accounted for 24.4% of the 100% of factors that affected PNs teacher job satisfaction in MAN throughout Ponorogo Regency. The 75.60% is likely to be influenced by other factors.

Page 8: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Batasan Masalah 9

C. Rumusan Masalah 10

D. Tujuan Penelitian 10

E. Manfaat Penelitian 11

F. SistematikaPembahasan 11

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Terdahulu ................................................................................ 13

B. Kepuasan Kerja

1. Pengertian .................................................................................... 15

2. Tipe Kepuasan Dan Ketidakpuasan............................................. 16

3. Indikator Kepuasan Kerja ............................................................ 18

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ................. 20

C. Kompensasi

1. Pengertian .................................................................................... 25

2. Tujuan Kompensasi ..................................................................... 27

3. Jenis-Jenis Kompensasi ............................................................... 29

4. Indikator kompensasi .................................................................. 31

5. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru ............. 32

D. Lingkungan Kerja

1. Pengertian .................................................................................... 33

2. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja ..................................................... 35

3. Indikator dalam Lingkungan Kerja ............................................. 37

4. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Guru ............................................................................................. 39

5. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kepuasan Kerja Guru .................................................................. 39

Page 9: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

ix

E. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 40

F. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 42

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 45

B. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel ..................... 46

1. Variabel Penelitian ...................................................................... 46

2. Devinisi Operasional Variabel .................................................... 47

a. Kompensasi (X1): ................................................................ 47

b. Lingkungan Kerja (X2) ......................................................... 47

c. Kepuasan Kerja (Y) .............................................................. 48

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 49

D. Instrumen Penelitian ........................................................................... 51

1. Kisi-Kisi Instrumen ..................................................................... 52

2. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 53

a. Uji Validitas Isi .................................................................... 54

b. Uji Validitas Empirik ........................................................... 55

c. Uji Reliabilitas ...................................................................... 58

E. Lokasi, Populasi, dan Sampel ............................................................. 59

1. Lokasi .......................................................................................... 59

2. Populasi ....................................................................................... 60

3. Sampel ......................................................................................... 60

F. Analisis Data ...................................................................................... 61

1. Analisis Deskriptif ....................................................................... 61

2. Uji Prasyarat ................................................................................ 62

3. Uji Hasil Penelitian ..................................................................... 65

BAB IV: HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Umum 68

B. Deskripsi Data Khusus 69

1. Statistik Deskriptif Kepuasan Kerja 69

2. Statistik Deskriptif Kompensasi 74

3. Statistik Deskriptif Lingkungan Kerja 78

C. Uji Prasyarat Analisis 82

1. Uji Normalitas 82

2. Uji Linieritas 82

3. Uji Heterokedastisitas 83

4. Uji Multikolinieritas 84

D. Uji Hipotesis 85

1. Uji Hipotesis 1 85

Page 10: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

x

2. Uji Hipotesis 2 87

3. Uji Hipotesis 3 89

BAB V : PEMBAHASAN

A. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru 92

B. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru 94

C. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kepuasan Kerja Guru 96

BAB VI : PENUTUP

A. Kesimpulan 98

B. Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 11: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah elemen penting dalam setiap organisasi.

Keberadaan sumber daya manusia handal sangat diharapkan untuk melaksanakan

aktivitas organisasi. Sekolah sebagai suatu organisasi pendidikan tidak terlepas

dari keadaan di atas. Menyangkut sumber daya manusia dalam pendidikan, guru

menjadi salah satu faktor yang memberi kontribusi untuk meningkatkan mutu

pendidikan melalui kinerjanya dalam pembelajaran.

Kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang

diperlihatkan oleh seorang guru untuk memperoleh hasil kerja yang optimal.

Terminologi tersebut selaras dengan temuan hasil penelitian yang telah

dilakukan. Penelitian tesebut menerangkan bahwa kinerja guru mempunyai

pengaruh secara positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran.1 Berdasarkan

temuan empiris ini, hasil penelitian ini memberikan informasi kinerja guru

memberikan pengaruh yang berarti terhadap mutu pembelajaran.2

Kinerja guru terlihat dari produk yang dihasilkan dalam bekerja. Produk

tersebut berupa peningkatan hasil belajar siswa secara komprehensif. Hasil belajar

yang dicapai tersebut dapat tercapai secara optimal dengan adanya kegairahan dan

semangat guru dalam bekerja yang secara praktis melahirkan ide

1 Ade Mulyani, “Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Mutu Pembelajaran Pada Smk Sekabupaten Purwakarta” Jurnal Adminisistrasi Pendidikan Vol.XIV No.1. (April 2012), 89. 2 Ibid, 90.

Page 12: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

2

dan kreasi serta gagasan-gagasan baru bagi pengembangan kualitas peserta didik.

Kinerja guru yang tinggi akan melahirkan kreativitas dan inovasi dalam

pembelajaran dan profesionalitasnya pun akan muncul sebagai konsekuensi dari

keinginan untuk bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.

Salah satu sasaran penting yang menunjang guru untuk bekerja dengan sebaik-

baiknya yaitu terciptanya kepuasan kerja. Artinya jika guru puas terhadap

perlakuan organisasi (sekolah) maka mereka akan bekerja penuh semangat dan

bertanggung jawab. Guru yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi, secara

maksimal akan bekerja sesuai dengan koridor yang ada. Robbins mengemukakan

bahwa seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan

yang positif mengenai pekerjaannya.3

Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

manajemen sumber daya manusia, karena secara langsung maupun tidak langsung

akan mempengaruhi produktivitas kerja. Kepuasan kerja berhubungan erat

dengan nilai yang melekat pada seseorang atas pekerjaannya. Pekerjaan seseorang

bukanlah sekedar suatu rutinitas tetapi merupakan sesuatu yang mempunyai nilai

yang akan menimbulkan motivasi bagi seorang untuk lebih produktif. Hasibuan

menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan

dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan,

dan prestasi kerja.4 Kepuasan kerja yang tinggi diinginkan oleh kepala sekolah

karena dapat dikaitkan dengan hasil positif yang mereka harapkan. Kepuasan

3 Robbins, Stephen P. Judge, Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi Organizational Behavior) Terj: Ratna Saraswati Dan Febriella Sirait Edisi 16. (Jakarta: Salemba Empat, 2015), 46. 4 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Cetakan Ketujuh Belas. (Jakarta: PT Bumi Aksara 2013), 202.

Page 13: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

3

kerja yang tinggi menandakan bahwa sebuah organisasi sekolah telah dikelola

dengan baik dengan manajemen yang efektif. Kepuasan kerja menunjukkan

kesesuaian antara harapan guru dengan imbalan yang disediakan oleh organisasi.

Gejala yang dapat membuat rusaknya kondisi organisasi sekolah adalah

rendahnya kepuasan kerja guru dimana timbul gejala seperti kemangkiran, malas

bekerja, banyaknya keluhan guru, rendahnya prestasi kerja, rendahnya kualitas

pengajaran, indisipliner guru dan gejala negatif lainnya. Dari fenomena yang

dimuat, terdapat beberapa kasus atau permasalahan guru yang itu bermuara pada

rendahnya kepuasan guru yang diperoleh dari kondisi-kondisi kerjanya. Dimuat

dalam detiknews pada hari jumat 08 Desember 2017, Ratusan guru Honorer di

Bondowoso Tuntut Insentif Daerah Merata. Ratusan guru honorer mendatangi

kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso. Mereka

memprotes tunjangan insentif yang diterimanya tidak merata.5 Fenomena ini

menjadi bukti bahwa rendahnya tingkat kepuasan guru atas kerja yang dilakukan.

Hal itu sebagai akibat dari kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi kepuasan

kerja tersebut tidak tersalurkan secara benar sehingga guru mengadakan aksi

dalam upaya menuntut hak yang semata-mata bertujuan untuk kepuasan kerja

guru tersebut. Fenomena tersebut mencerminkan tentang rendahnya kepuasan

guru atas kerja yang dilakukan sebagai imbas dari kebijakan-kebijakan yang

mempengaruhi kepuasan kerja tersebut tidak tersalurkan secara benar.

Salah satu cara strategis yang patut dipertimbangkan dalam upaya untuk

menghilangkan kesenjangan tersebut dan meningkatkan kinerja guru adalah

5 https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3760935/ratusan-guru-honorer-di-bondowoso-tuntut-insentif-daerah-merata. ( 28/12/2018).

Page 14: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

4

dengan cara meningkatkan kepuasan kerjanya, sebab dengan kepuasan guru yang

meningkat maka guru akan berusaha untuk meningkatkan profesi dan mutunya.

Kepuasan kerja guru itu bisa dipengaruhi dengan beberapa faktor diantaranya

adalah organisasi dapat membuat iklim organisasi yang berpihak pada

kesejahteraan guru, terbuka, dan menekankan pada prestasi. Bisa pula kepuasan

ditingkatkan menggunakan faktor motivasi terutama motivasi berprestasi guru.

Hasibuan menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat dipengaruhi faktor-faktor

berikut:6 a). Balas jasa yang adil dan layak. b). penempatan yang tepat sesuai

dengan keahlian. c). berat-ringannya pekerjaan. d). suasana dan lingkungan

pekerjaan. e). peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan. f). sikap

pimpinan dalam kepemimpinannya, dan g). sifat pekerjaan monoton atau tidak.

Ditinjau dari upaya dalam meningkatkan kinerja guru di suatu organisasi

sekolah, perlu adanya sebuah manajemen yang secara komprehensif dapat

memaksimalkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru

tersebut. Dalam implementasinya, kepuasan kerja dapat dicapai guru dalam

melaksanakan tugasnya jika memperoleh kompensasi. Terdapat Penelitian yang

menunjukkan adanya pengaruh positif kompensasi terhadap kepuasan kerja guru.

Penelitian ini dilakukan oleh Zain Ikhwani Jihadi Robirodia dengan judul

pengaruh kompensasi dan iklim organisasi sekolah terhadap kepuasan kerja guru

non pns madrasah aliyah. Hasil penelitian tersebut menunjukkan Kompensasi

6 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 203.

Page 15: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

5

berpengaruh secara signifikan sebesar 53.9% terhadap kepuasan kerja guru non

PNS di Madrasah Aliyah Kabupaten Bandung Barat dengan kategori cukup kuat.7

Menurut Handoko, yang dimaksud dengan kompensasi adalah segala sesuatu

yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.8 Menurut

Wibowo dalam buku manajemen kinerja, kompensasi merupakan kontra prestasi

terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja.9

Tenaga kerja dalam konteks pendidikan adalah guru. Kompensasi guru pada

dasarnya merupakan seluruh imbalan yang diterima guru atas hasil kerja guru

tersebut sebagai balas jasa yang diberikan dari institusi tempat mengabdi. Menurut

Fajar dan Heru kompensasi adalah seluruh penghargaan dari luar yang didapat

karyawan dalam bentuk upah, insentif, dan beberapa tunjangan benefits.10 Dalam

penejelasannya lebih lanjut, kompensasi mempunyai beberapa tujuan utama,

yaitu: a). menarik pelamar kerja yang potensial. b) mempertahankan karyawan

yang baik c). meraih keunggulan kompetitif, dan d) meningkatkan produktivitas.11

Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan

diberikan kepada guru sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya

kepada sekolah tempat ia bekerja. Kompensasi guru merupakan salah satu bagian

dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Pemberian kompensasi ini

dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja guru sehingga

7 Zain Ikhwani Jihadi Robirodia, “Pengaruh Kompensasi dan Iklim Organisasi Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru non PNS Madrasah Aliyah” Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. XXIII No.1 (April, 2016), 23. 8 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2010), 183. 9 Wibodo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007), 348. 10 Siti Alfajar, dan Tri Heru.. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing. (Yogyakarta: YKPN, 2010), 254. 11 Ibid, 255.

Page 16: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

6

diharapkan dapat berimbas pada peningkatan kinerjanya. Lahirnya Undang-

undang guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 merupakan legalitas formal yang

menjamin perlindungan hukum bagi para guru untuk dapat bekerja secara aman,

kreatif, profesional, dan menyenangkan. Selain itu merupakan pengakuan guru

sebagai profesi yang perlu diperhatikan kesejahteraan atau kompensasi yang

diterimanya.12 Kompensasi yang diterima guru sesuai dengan hasil kerja yang

dilakukannya akan mampu meningkatkan kepuasan kerja guru.

Faktor lain penentu kepuasan kerja selanjutnya yaitu dengan lingkungan

kerja yang sesuai dan dapat menunjang pekerjaan guru yang ada. Menurut

Nitisemito dalam lingkungan kerja merupakan semua yang ada pada lingkungan

pekerja yang mampu mempengaruhi diri dalam menjalankan pekerjaannya.13

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya pengaruh positif lingkungan

kerja terhadap kepuasan kerja guru. Penelitian ini dilkakukan oleh Sri

Rahayuningsih, Yovitha Yuliejantiningsih, dan Ghufron Abdullah dengan judul

pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMP

negeri di sub rayon 02 pecangaan kabupaten Jepara. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja

sebesar 57,4% dan sisasanya 42,6% kepuasan kerja dipengaruhi oleh variabel lain

di luar penelitian ini.14

Lingkungan kerja dalam organisasi sekolah mempunyai pengaruh penting

untuk kelancaran pendidikan, di lain sisi juga mampu memuaskan guru dalam

12 http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005guruDosen.pdf (22 Februari 2018). 13 Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia, (Jakarta: Ghalaia Indonesia, 2002), 66 14 Sri Rahayuningsih dkk, “Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru Smp Negeri Di Sub Rayon 02 Pecangaan Kabupaten Jepara” jurnal manajemen pendidikan, Vol 5, No 3, (April, 2016), 340.

Page 17: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

7

melaksanakan kegiatan serta berpengaruh terhadap peningkatan kinerjanya. guru

dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik apabila ditunjang oleh kondisi

lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai

apabila guru dalam melaksanakan pekerjaannya merasa aman dan nyaman.

Lingkungan yang kondusif tersebut dapat diciptakan apabila anggota organisasi

mempunyai pemahaman yang sama tentang visi, misi dan tujuan organisasi.

Anggota organisasi sekolah harus mempunyai sikap yang sama dalam memahami

pekerjaanya. Dengan lingkungan yang demikian seseorang akan merasa puas

karena diperlakukan dengan adil dan bermartabat.

Berdasarkan observasi awal dengan beberapa guru di Madrasah ‘Aliyah

Negeri 2 Ponorogo secara acak mengenai penilaian guru terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan kerja dapat disimpulkan bahwa ditemukan

keluhan-keluhan dari guru tersebut. Keluhan yang dirasakan guru tersebut

meliputi keadaan ruangan guru yang masih dapat dikatakan sempit; penataan

ruangan yang kurang strategis; ventilasi udara yang dirasa masih kurang nyaman

ketika masuk waktu siang masih dirasakan hawa yang panas di dalam ruang guru.

Ruangan guru yang tidak beraroma kurang harum; dan lahan parkir yang belum

memadahi.15

Keluhan tersebut dapat membuat rusaknya kondisi organisasi sekolah yang

mengakibatkan kurangnya kepuasan kerja guru dimana timbul gejala seperti

kemangkiran, malas bekerja, banyaknya keluhan guru, rendahnya prestasi kerja,

rendahnya kualitas pengajaran, indisipliner guru dan gejala negatif lainnya.

15 Tutik Rahmawati, et al. Wawancara, Ponorogo, 15 mei 5019.

Page 18: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

8

Kenyataan tersebut di atas diperkuat sebagaimana yang disampaikan oleh

hasibuan dalam bukunya beliau menyebutkan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja, faktor-faktor berikut:16 a). Balas jasa yang adil dan

layak. b). penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian. c). berat-ringannya

pekerjaan. d). suasana dan lingkungan pekerjaan. e). peralatan yang menunjang

pelaksanaan pekerjaan. f). sikap pimpinan dalam kepemimpinannya, dan g). sifat

pekerjaan monoton atau tidak.

Dalam perkembangannya, Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo salah satu

lembaga pendidikan Islam yang berada di bawah Kementerian Agama dengan

nomor statistik madrasah bersetatus Negeri merupakan alih fungsi dari PGAN

Ponorogo seperti tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 1990

dan 42 tahun tahun 1992. Setelah tahun 1980 barulah PGAN memiliki gedung

sendiri di Keniten Kecamatan Ponorogo atas tanah waqaf. Sesuai Surat Keputusan

Menteri Agama RI Nomor 1990 PGAN dialihfungsikan menjadi Madrasah

Aliyah Negeri Ponorogo 2, dan melalui Surat Keputusan Penyempurnaan tanggal

27 Januari 1992 Nomor 42 tahun 1992 menjadi Madrasah Aliyah Negeri 2

Ponorogo.17

Madrasah ‘Aliyah Negeri 2 Ponorogo merupakan sekolah yang menjaga

integritas. Mutu pendidikan secara komprehensif selalu dijaga dan dievaluasi

untuk kemajuan sekolah. Tidak hanya berorientasi pada siswa, melainkan juga

kepada tenaga guru dan karyawan di Madrasah ‘Aliyah Negeri 2 Ponorogo.18

Salah satu bentuk aktualisasinya adalah dengan menjaga kepuasan kerja guru dan

16 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 203. 17 Dokumentasi, Sejarah MAN 2 Ponorogo, 2015/2016. 18 Taufik Effendi, Wawancara, Ponorogo, 20 Mei 2018.

Page 19: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

9

karyawan. Hal ini dilatarbelakangi pentingnya menjaga kepuasan guru dan

karyawan sebagai upaya untuk menghilangkan kesenjangan dan meningkatkan

kualitas serta produktifitas guru Madrasah ‘Aliyah Negeri 2 Ponorogo. Bentuk-

bentuk yang dilakukan dalam meningkatkan kepuasan kerja antara lain adalah

dengan dibudayakan saling menghormati, rasa tanggung jawab, kerja sama,

kebersamaan, kebanggaan, keadilan, dan pemberian hak-hak guru secara tepat.19

Memandang pentingnya memiliki dan memupuk kepuasan kerja bagi guru-

guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo, mendorong penulis untuk

melakukan penelitian tentang pengaruh dari kompensasi dan lingkungan kerja

terhadap kepuasan kerja guru. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan

teori yang ada. Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian “Pengaruh

Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru PNS di

Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo Tahun Ajaran 2017/2018”.

B. Batasan Masalah

Banyak faktor atau variabel yang dapat dikaji untuk menindaklanjuti dalam

penelitian ini. Namun karena luasnya bidang cakupan serta adanya berbagai

keterbatasan literatur dan teori maupun jangkauan penulis, dalam penelitian ini

tidak semua ditindaklanjuti. Untuk itu dalam penelitian ini akan dibatasi pada

masalah kompensasi dan lingkungan kerja yang turut memengaruhi kepuasan

kerja guru.

19 Taufik Effendi, Wawancara, Ponorogo, 20 Mei 2018.

Page 20: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

10

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis akan memberikan

batasan mengenai rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah kompensasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo

tahun ajaran 2017/2018?

2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo tahun ajaran 2017/2018?

3. Apakah kompensasi dan lingkungan kerja guru secara bersama

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru

Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran

2017/2018?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang telah penulis kemukakan di atas maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh secara signifikan kompensasi terhadap

kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo

tahun ajaran 2017/2018.

2. Untuk menganalisis pengaruh secara signifikan lingkungan kerja

terhadap kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

Page 21: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

11

3. Untuk menganalisis pengaruh secara signifikan kompensasi dan

lingkungan kerja secara bersama terhadap kepuasan kerja guru Madrasah

‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

E. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang

komprehensif mengenai signifikasi pengaruh kompensasi dan lingkungan

terhadap kepuasan kerja guru yang kemudian dapat dijadikan referensi dalam

sistem institusi pendidikan.

2. Secara praktis

a. Bagi lembaga: sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kualitas yang

kemudian dapat di terapkan dalam produktifitas kerja.

b. Bagi pengembang ilmu: penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

penelitian lanjutan bagi siapa saja yang berminat dalam masalah yang

sama atau masalah-masalah yang bersinggungan dengan obyek penelitian

ini.

c. Bagi Penulis: untuk menambah wawasan berfikir dan memperkaya

pengetahuan dalam bidang pendidikan, serta mendapatkan pengalaman

menulis dalam penelitian selanjutnya.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika penyusunan laopran hasil penelitian kuantitatif ini nantinya akan

dibagi menjadi tigas bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian

ahkir. Untuk memudahkan dalam penelitian, maka pembahsan dalam laporan

Page 22: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

12

penelitian nanti penulis kelompokkan menjadi VI bab, yang masing masih bab

terdiri dari sub yang berkaitan. Sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Bab I berisi Mengenai penjelasan secara umum dan gambaran tentang isi

penelitian, di antaranya tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat Penelitian.

Bab II berisi tentang landasan teoritis yang terdiri dari teori kompensasi,

lingkungan kerja, dan kepuasan kerja. Selain itu juga berisi tentang telaah hasil

penelitian terdahulu, kerangka berfikir serja pengajuan hipotesis penelitian.

Bab III berisi tentang metode penelitian yang meliputi rancangan penelitian,

variabel penelitian dan devinisi operasional variabel, istrumen penelitian, lokasi,

populasi, sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data dan uji

validitas dan reliabilitas instrumen.

Bab IV adalah temuan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi

penelitian, deskripsi data, analisis data (pengujian hipotesis).

Bab V Merupakan pembahasan dari hasil analisis data yang di dalamnya

terdiri dari pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja guru, pengaruh

lingkungan kerja terhadap terhadap kepuasan kerja guru, dan pengaruh

kompensasi dan lingkungan kerja terhadap terhadap kepuasan kerja guru.

Bab VI Merupakan Bagian Akhir sebagai Penutup. Bagian ini terdiri dari

kesimpulan dan saran. Kesimpulan sebagai jawaban atass rumusan masalah.

Saran sebagai solusi strategis bagi peningkatan mutu lembaga pendidikan.

Page 23: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Terhadulu

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Endang Ilyas

berjudul “Pengaruh Kompensasi, Promosi dan Shift Kerja terhadap Kepuasan

kerja dan Kinerja Pengumpul Tol Gerbang Karang Tengah Kebun Jeruk”.

Hasilnya mengatakan bahwa Kompensasi, Promosi dan Shift kerja berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja. Hal ini disebabkan motivasi karyawan masih sangat

tergantung pada tingkat balas jasa yang diberikan dan indikator-indikator

promosi yang baik. Dan dari ketiga variabel tersebut, variabel kompensasi paling

dominan pengaruhnya baik terhadap kepuasan kerja maupun terhadap kinerja

karyawan. Alasan utamanya adalah bagi mayoritas karyawan dengan

pendidikaan dan pemahaman saat ini, uang masih merupakan hal utama, baik

sebagai faktor motivator untuk bekerja maupun kepuasan kerja.20

Penelitian lainnya dilakukan oleh Himawan Chandra Hadinata yang berjudul

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Pabrik Genteng Massokka kebumen, Jawa Tengah. Hasilnya

mengatakan bahwa ada pengaruh positif lingkungan kerja dan kompensasi

terhadap kepuasan kerja Karyawan Pabrik Genteng Massokka kebumen, Jawa

Tengah. Hal tersebut ditunjukkan darihasil uji F hitung sebesar 20,879 dengan-

20 Endang Ilyas. “Pengaruh Kompensasi, Promosi dan Shift Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pengumpul Tol Gerbang Karang Tengah dan Ramp. Kebun Jeruk PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Tangerang” (Tesis, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2014).

Page 24: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

14

signifikansi 0,000.21

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rifki Afrizal dengan judul

“analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Kompensasi

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Nindya Karya Persero”. Dalam analisis

ini menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan

Kompensasi memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan kerja Karyawan

PT. Nindya Karya Persero.22

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, terdapat persamaan dan juga

perbedaan. Persamaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang

akan dilakukan ini terletak pada varibael kerja, yaitu kompensasi, lingkungan

kerja, dan kepuasan kerja. Sedangkan perbedaan yang signifikan dengan

penelitian yang akan dilakukan ini Pertama, penelitian yang telah dilakukan

tidak pada di lingkungan institusi pendidikan. Sedangkan penelitian yang akan

dilakukan ini berada di wilayah lembaga pendidikan. Kedua, lokasi penelitian

yang telah dilakukan juga berbeda satu dengan yang lain. Sedangkan penelitian

yang akan dilakukan ini mengambil lokasi di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-

Kabupaten Ponorogo yang notabene merupakan Lembaga sebuah Pendidikan.

21 Himawan Chandra Hadinata, “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pabrik Genteng Massokka kebumen Jawa Tengah”, (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta , 2014). 22 Rifki Afrizal. “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerjadan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Nindya Karya Persero”, (Skripsi, Universitas Gunadarma, Depok, 2012).

Page 25: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

15

B. Landasan Teori

1. Kepuasan Kerja

a. Pengertian

Sumber daya Manusia merupakan faktor yang memegang peranan penting

dalam segala sektor organisasi. Pentingnya faktor Manusia sebagai pekerja ini

memaksa pihak manajemen untuk memberikan motivasi kepada karyawannya

agar tercapai suatu kepuasan kerja untuk mendukung produktivitas dengan hasil

maksimal. Kepuasan kerja erat kaitannya dengan perasaan seseorang. Menurut

Malayu Hasibuan kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan

dan mencintai pekerjaannya.23 Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja,

kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar

pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam

pekerjaan merupakan kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan

memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana

lingkungan kerja yang baik. Kepuasan di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja

yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang diterima dapat

memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan kepuasan dalam dan luar pekerjaan

dicerminkan melalui kombinasi balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaan.

Menurut Edy Sutrisno, pertama kepuasan kerja adalah suatu reaksi emosional

yang kompleks akibat dari dorongan, keinginan, tuntutan dan harapan karyawan

sehingga timbul perasaan senang, puas ataupun tidak puas. Kedua, kepuasan

kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan

23 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya, 202.

Page 26: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

16

situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja dan

hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis. Seseorang yang tingkat

kepuasan kerjanya tinggi menunjukkan sikap positif terhadap kerja.24. sedangkan

menurut Handoko, menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang

pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya yang ditunjukkan melalui sikap positif karyawan terhadap

pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan pekerjaannya.25

Dengan demikian dapat disimpulan bahwa kepuasan kerja guru adalah

perasaan guru tentang menyenangkan atau tidak mengenai pekerjaan

berdasarkan atas harapan guru dengan imbalan yang diberikan oleh

sekolah/organisasi”.

b. Tipe Kepuasan Dan Ketidakpuasan

Beberapa tipe tentang kepuasan yang dibedakan menjadi tiga tipe kepuasan

dan dua tipe ketidakpuasan. Tipe tersebut yaitu:26

1) Demanding customer satisfaction. Tipe ini merupakan tipe kepuasan

yang aktif. Relasi dengan penyedia jasa diwarnai emosi positif, terutama

optimisme dan kepercayaan. Berdasarkan pengalaman positif masa lalu,

pelanggan dengan tipe kepuasan ini berharap bahwa penyedia jasa akan

mampu memuaskan ekspektasi mereka yang semakin meningkat di masa

depan.

2) Stable customer satisfaction. Pelanggan dalam tipe ini memiliki tingkat

24 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, 74. 25 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya, (Yogyakarta: BPFE, 2001), 47. 26 Tjipto dan Candra, Service, Quality and Satisfaction, (Yogyakarta: Andi offset, 2007), 303-304.

Page 27: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

17

aspirasi pasif. Emosi positifnya terhadap penyedia jasa bercirikan

steadiness dan trust dalam relasi yang terbina saat ini. Mereka

menginginkan segala sesuatunya tetap sama.

3) Resigned customer satisfaction. Pelanggan dalam tipe ini juga merasa

puas. Namun, kepuasannya bukan disebabkan oleh pemenuhan

ekspektasi, namun lebih didasarkan pada kesan bahwa tidak realis untuk

berharap lebih. Perilaku konsumen pasif, mereka tidak bersedia

melakukan berbagai upaya dalam rangka menuntut perbaikan situasi.

4) Stable customer dissatisfaction. Pelanggan dalam tipe ini tidak puas

terhadap kinerja penyedia jasa, namun mereka cenderung tidak

melakukan apa-apa. Relasi dengan penyedia jasa diwarnai emosi negatif

dan asumsi bahwa ekspektasi mereka tidak akan terpenuhi di masa

datang. Mereka juga tidak melihat adanya peluang untuk perubahan atau

perbaikan.

5) Demanding customer dissatisfaction. Tingkat aspirasi aktif. Pada tingkat

emosi, ketidakpuasannya menimbulkan protes dan oposisi. Mereka akan

aktif dalam menuntut perbaikan. Pada saat bersamaan, mereka juga

merasa tidak perlu tetap loyal pada penyedia jasa. Mereka tidak akan

memilih penyedia jasa yang sama lagi di kemudian hari.27

27 Tjipto dan Candra, Service, Quality and Satisfaction, 303-304.

Page 28: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

18

c. Indikator Kepuasan Kerja

Indikator kepuasan kerja menurut Celluci dan David yaitu:28

1) Kepuasan terhadap upah dan gaji

Upah adalah suatu bentuk pemberian kompensasi yang bersifat finansial

dan merupakan yang utama dari bentuk-bentuk kompensasi yang ada bagi

karyawan.29 Upah dan gaji merupakan hal yang signifikan, namun

merupakan faktor yang kompleks dan multidimensi dalam kepuasan.

Kepuasan gaji yang diperoleh oleh seseorang haruslah sebanding dengan

usaha yang dilakukan dan sama dengan upah yang diterima oleh orang lain

dalam posisi yang sama.

Alat ukur yang digunakan dalam mengukur keadilan terhadap gaji yang

disusun berdasarkan karakteristik keadilan yang terdiri dari keadilan internal;

perasaan mengenai keadilan atau kewajaran yang dirasakan karyawan saat

karyawan menerima gaji yang sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan.

Keadilan eksternal; perasaan yang muncul saat karyawan menerima gaji

sesuai nilai relatif dari jabatan. Keadilan karyawan; Perasaan yang muncul

saat karyawan menerima gaji berdasarkan faktor unik dalam diri mereka,

seperti tingkat kinerja dan senioritas.30

2) Kepuasan terhadap promosi

28 Fuad Mas’ud, Survai Diagnosis Organisasional : Konsep & Aplikasi, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2004), 184. 29 Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kelima, (Yogyakarta: PT BPFE. 2007), 119. 30 Eddy Madiono Sutanto, “Persepsi Akan Gaji, Motivasi Kerja, Dan Kinerja Karyawan PT. Amita Bara Sejahtera, Journal of Business and Banking, Volume 4, No. 1, (May 2014), 4.

Page 29: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

19

Kepuasan terhadap promosi adalah kesempatan seseorang untuk meraih

atau dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam suatu organisasi.

Seseorang dalam bekerja memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri

dan memperluas pengalaman kerja dengan cara terbukanya kesempatan untuk

memperoleh kenaikan jabatan. keputusan promosi dibuat dalam cara yang

adil (fair and just) kemungkinan besar mengalami kepuasan dari pekerjaan

mereka.

3) Kepuasan terhadap rekan kerja

Kepuasan terhadap rekan kerja yaitu sejauh mana rekan kerja secara

teknis cakap dan secara sosial mendukung tugas rekan kerja lainnya.

Kebutuhan dasar manusia untuk melakukan hubungan sosial akan terpenuhi

dengan adanya rekan kerja yang saling mendukung. Jika terjadi konflik

dengan rekan kerja, maka akan berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja

terhadap pekerjaan yang dilakukan. Relasi antar manusia lebih daripada

sekedar uang atau prestasi yang berwujud dalam kerja. Bagi kebanyakan

guru, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena

itu, tidaklah mengejutkan apabila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan

mendukung untuk menghantar kepuasan kerja yang meningkat. Guru lebih

suka bertukar ilmu dengan koleganya dan bertukar pendapat serta bincang-

bincang dengan guru yang lain.

4) Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri

Yaitu sejauh mana pekerjaan menyediakan kesempatan seseorang untuk

memperoleh tanggung jawab dalam suatu tugas tertentu dan tantangan untuk

Page 30: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

20

pekerjaan yang menarik. Tingkat dimana sebuah pekerjaan menyediakan

tugas yang menyenangkan, kesempatan belajar dan kesempatan untuk

mendapatkan tanggung jawab. Hal ini mejadi sumber mayoritas kepuasan

kerja. ciri-ciri intrinsik yang menentukan kepuasan kerja adalah keragaman,

kesulitan, jumlah pekerjaan, tanggung jawab, otonomi, kendali terhadap

metode keija, kemajemukan, dan kreativitas.

5) Kepuasan terhadap supervisor

Yaitu kemampuan atasan untuk memberikan bantuan teknis dan

dukungan terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab para bawahan.

Kepuasan kerja dapat ditingkatkan apabila atasan bisa bersifat ramah dan

dapat memahami, menawarkan pujian kinerja yang baik, mendengarkan

pendapat bawahannya dan menunjukkan suatu minat pribadi terhadap diri

mereka.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja

pada dasarnya secara praktis dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu

faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal

dari diri guru dan dibawa oleh setiap guru sejak mulai bekerja ditempatnya

mengajar. Sedangkan faktor ekstrinsik menyangkut hal-hal yang berasal dari

luar diri guru antara lain kondisi fisik lingkungan kerja, interaksinya dengan

pegawai lain, sistem penggajian dan lainnya. Banyak faktor yang telah

dikemukakan oleh para peneliti sebagai faktor-faktor yang menentukan

Page 31: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

21

kepuasan kerja seseorang. Faktor-faktor tersebut sangat berperan dalam

memberikan kepuasan.

Pemahaman di atas sesuai dengan pendapat yang oleh Brown & Ghiselli,

kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:31

1). Kedudukan

Umumnya Manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada

pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka yang

bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. Namun, pada beberapa penelitian

menunjukan bahwa hal tersebut tidak selalu benar tetapi justru perubahan

dalam tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja.

2). Pangkat

Pada pekerjaan yang mendasarkan pada perbedaan tingkat atau golongan

dengan memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya.

Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan dianggap sebagai

kenaikan pangkat, dan kebanggan terhadap kedudukan yang baru tersebut

akan mempengaruhi perilaku dan perasaannya.

3). Jaminan finansial dan jaminan sosial

Finansial dan jaminan sosial banyak yang memberikan pangaruh

terhadap kepuasan kerja.

4). Mutu pengawasan

Hubungan antara karyawan dengan pihak manajemen sangat penting

artinya dalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan dapat ditingkatkan

31 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Keempat, (Jakarta: Kencana, 2009), 79.

Page 32: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

22

melalui perhatian dan hubungan yang baik dari atasan kepada bawahan,

sehingga seseorang akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang

penting dalam organisasi.

Sedangkan menurut Sutrisno sendiri mengklasifikasikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja seperti berikut:32

1). Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan

karyawan, yang meliputi minat, ketenteraman dalam kerja, sikap

terhadap kerja, bakat dan keterampilan.

2). Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi

sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan.

3). Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik

karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu

istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan,

pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya.

4). Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan

serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji,

jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan,

promosi, dan sebagainya.

Menurut Sondang Siagian, tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja antara lain sebagai berikut:33

1). Pekerjaan yang penuh tantangan.

32 Ibid. 80. 33 Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 128-134.

Page 33: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

23

Bagi sebagian pekerja, pekerjaan yang tidak menarik misalnya karena

sangat teknis dan representatif sehingga tidak lagi menuntut imajinasi,

inovasi, dan kreatifitas dalam pelaksanaannya merupakan salah satu sumber

ketidakpuasan yang tercermin pada tingkat kebosanan yang tinggi. Selain

itu sifat pekerjaan yang terlalu sukar sehingga kemungkinan berhasil kecil

meskipun sudah dengan pengerahan kemampuan, keterampilan, waktu dan

tenaga yang dimiliki seseorang. Hal tersebut akan menimbulkan frustasi

yang berakibat pada tingkat kepuasan yang rendah.

2). Penerapan sistem penghargaan yang adil.

Seseorang akan merasa diperlakukan secara adil apabila perlakuan itu

menguntungkan dan sebaliknya merasa diperlakukan tidak adil apabila

perlakuan dilihat sebagai sesuatu yang merugikan. Dalam kehidupan

berkarya persepsi keadilan dikaitkan dengan beberapa hal yaitu soal

pengupahan dan penggajian, sistem promosi dan kondisi kerja.

3). Kondisi yang sifatnya mendukung.

Selain efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, dalam organisasi

tetap diperlukan kondisi kerja yang mendukung. Hal tersebut berarti

tersedianya sarana prasarana kerja yang memadai sesuai dengan sifat tugas

harus diselesaikan. Misalnya ruangan kerja karena pekerja menggunakan

sepertiga hidupnya dalam lingkungan kerjanya setiap hari.

4). Sikap rekan kerja.

Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh interaksi antara

orang-orang yang terdapat dalam suatu satuan kerja tertentu. Interaksi

Page 34: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

24

positif antara rekan setingkat yang melakukan kegiatan yang berbeda dalam

satu satuan kerja tertentu merupakan keharusan. Dukungan atasan

merupakan hal yang penting dengan pemberian penghargaan kepada

pekerja.

Lebih lanjut lagi Hasibuan menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat

dipengaruhi faktor-faktor berikut:34

1). Balas jasa yang adil dan layak.

2). Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.

3). Berat-ringannya pekerjaan.

4). Suasana dan lingkungan pekerjaan.

5). Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.

6). Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.

7). Sifat pekerjaan monoton atau tidak.

Hal diatas menunjukkan bahwa kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh

banyak faktor terkait dengan pekerjaan itu sendiri. seperti kompensasi, hubungan

atasan, rekan kerja, lingkungan kerja, dan aturan-aturan. Berdasarkan ini para

ahli mengklarifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang

berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu :

1). Gaji yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari

pelaksanaan kerja, apakah sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil.

2). Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan oleh

seseorang, apakah memiliki elemen yang memuaskan.

34 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Cetakan Ketujuh Belas, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2013), 203.

Page 35: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

25

3). Rekan kerja, yaitu teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa

berinteraksi dalam pelaksanaan pekerjaan. Seseorang dapat merasakan

rekan kerjanya sangat menyengkan atau tidak menyenangkan.

4). Atasan, yaitu seseorang yang senantiasa memberikan perintah atau

petunjuk dalam pelaksanaan kerja.

5). Promosi, yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui

kenaikan jabatan.

6). Lingkungan kerja, yaitu lingkungan fisik dan nonfisik.

2. Kompensasi

a. Pengertian

Ditinjau dari upaya dalam meningkatkan kualitas guru di suatu organisasi

sekolah, perlu adanya sebuah manajemen yang secara komprehensif dapat

memaksimalkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru

tersebut. Dalam implementasinya, Kepuasan kerja dapat dicapai guru dalam

melaksanakan tugasnya jika memperoleh kompensasi. kepuasan kerja dapat

diukur dari besaran gaji atau upah yang diberikan. Kompensasi guru pada

dasarnya merupakan seluruh imbalan yang diterima guru atas hasil kerja guru

tersebut pada institusi tempat mengabdi. Menurut Fajar dan Heru Kompensasi

adalah seluruh extrinsic rewards yang didapat karyawan dalam bentuk upah,

insentif, dan beberapa tunjangan benefits.35 Dalam penejelasannya lebih lanjut,

Kompensasi mempunyai beberapa tujuan utama, yaitu:

1). Menarik pelamar kerja yang potensial

35 Siti Alfajar, dan Tri Heru, Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing, (YKPN: Yogyakarta, 2010), 254.

Page 36: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

26

2). Mempertahankan karyawan yang baik

3). Meraih keunggulan kompetitif

4). Meningkatkan produktivitas.36

Kompensasi menjadi salah satu faktor pendorong utama keterikatan karyawan

di perusahaan. Kompensasi juga diartikan sebagai sejumlah uang atau

penghargaan yang diberikan oleh suatu organisasi atau perusahaan kepada

karyawannya, sebagai imbalan atas jasanya dalam melaksanakan tugas,

kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.37 Werther dan

Davis mendefenisikan kompensasi sebagai apa yang diterima pekerja sebagai

tukaran atas kontribusinya kepada organisasi. Didalam kompensasi terdapat

sistem insentif yang menghubungkan kompensasi dengan kinerja. Dengan

kompensasi kepada pekerja diberikan penghargaan berdasarkan kinerja dan

bukan berdasarkan senioritas atau jumlah jam kerja.38

Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan

diberikan kepada guru sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya

kepada sekolah tempat ia bekerja. Kompensasi guru merupakan salah satu

bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Pemberian

kompenjasi ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja

guru sehingga diharapkan dapat berimbas pada peningkatan kinerjanya.

Lahirnya Undang-Undang guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 merupakan

legalitas formal yang menjamin perlindungan hukum bagi para guru untuk dapat

36 Ibid,255. 37 Ninuk Muljani, “Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, (September 2002), 1. 38 Wibowo, Manajemen Kinerja.(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2014), 290.

Page 37: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

27

bekerja secara aman, kreatif, profesional, dan menyenangkan. Selain itu

merupakan pengakuan guru sebagai profesi yang perlu diperhatikan

kesejahteraan atau kompensasi yang diterimanya. Kompensasi yang diterima

guru sesuai dengan hasil kerja yang dilakukannya akan mampu meningkatkan

kepuasan kerja guru.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud

kompensasi adalah penghargaan yang diberikan terhadap karyawan atau guru

sebagai imbalan atas kinerjanya di organisasi, baik itu berbentuk uang ataupun

asuransi. Mengingat pentingnya faktor tenaga kerja dalam suatu organisasi,

maka organisasi dalam konteks pendidikan perlu memberikan perhatian khusus

terhadap karyawannya/guru agar lebih bersemangat dalam menjalankan tugas-

tugasnya di sebuah organisasi tersebut, karena dengan cara pemberian

kompensasi yang layak dan adil akan lebih memacu motivasi kerja mereka.

b. Tujuan Kompensasi

Menurut Hasibuan, Malayu S.P tujuan pemberian kompensasi (balas jasa)

antara lain adalah:39

1). Ikatan Kerja Sama, Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan

kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus

mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan

wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

39 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara.2002), 37.

Page 38: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

28

2). Kepuasan Kerja, dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga

memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

3). Pengadaan Efektif, Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar,

pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

4). Motivasi, Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan

mudah memotivasi bawahannya.

5). Stabilitas Karyawan, Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan

layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas

karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.

6). Disiplin, Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin

karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati

peraturan-peraturan yang berlaku.

7). Pengaruh serikat Buruh, Dengan program kompensasi yang baik

pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan

berkonsentrasi pada pekerjaannya.

8). Pengaruh Pemerintah, Jika program kompensasi sesuai dengan

undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah

minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

Page 39: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

29

Tujuan dari rancangan kompensasi seringkali berfariasi dan beragam,

tergantung kebutuhan dari masing-masing distrik operasional sekolah, di antara

tujuan-tujuan yang ada dalam rancangan kompensasi adalah sebagai berikut:40

1). Untuk memperkerjakan dan mempertahankan guru-guru yang paling

berkompenten.

2). Untuk membantu para karyawan meraih potensi terbaik dalam diri

mereka.

3). Untuk membangun sebuah dorongan untuk berkembang dalam berbagai

kebijakan dan perencanaan.

4). Untuk menghubungkan nilai kompensasi pada tingkat yang signifikan

dan sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan.

5). Untuk mengembangkan sebuah sistem gaji yang sesuai dengan jenis

karyawan yang dibutuhkan.

6). Untuk menciptakan perencanaan-perencanaan yang bisa memastikan

tersedianya dana yang dibutuhkan bagi program kompensasi dan

tunjangan yang efektif.

c. Jenis-Jenis Kompensasi

Menurut Yani menjelaskan bahwa kompensasi dibedakan menjadi dua

bentuk, yaitu:41

1). Kompensasi dalam bentuk Finansial

Menurut Bangun, Kompensasi finansial adalah bentuk kompensasi

yang dibayarkan kepada karyawan dalam bentuk uang atas jasa yang mereka

40 James J. Jones, Human Resource Management in Education. Manajemen sumberdaya Manusia dalam pendidikan, (Yogyakarta: Q-Media, 2008), 270-271. 41 M.Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), 142.

Page 40: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

30

sumbangkan pada perusahaan.42 Kompensasi finansial dibagi menjadi dua

bagian, yaitu kompensasi finansial yang dibayarkan secara langsung seperti

gaji, upah, komisi dan bonus. Kompensasi finansial yang diberikan secara

tidak langsung, seperti tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, tunjangan

hari raya, tunjangan perumahan, tunjangan pendidikan dan lain sebagainya.43

2). Kompensasi dalam bentuk non finansial44

Selain kompensasi dalam bentuk finansial, ada juga kompensasi

dalam bentuk non finansial. Kompensasi dalam bentuk non finansial dibagi

menjadi dua macam, yaitu yang berhubungan dengan pekerjaan dan yang

berhubungan dengan lingkungan kerja. Yang berhubungan dengan pekerjaan,

misalnya kebijakan perusahaan yang sehat, pekerjaan yang sesuai (menarik,

menantang), peluang untuk dipromosikan, mendapat jabatan sebagai simbol

status. Sedangkan kompensasi non finansial yang berhubungan dengan

lingkungan kerja, seperti ditempatkan dilingkungan kerja yang kondusif,

fasilitas kerja yang baik dan lain sebagainya.

Kompensasi menggambarkan bagaimana sekolah memberikan kompensasi

kepada para guru di sekolah, jika kompensasi yang meliputi pemberian gaji,

bonus, insentif maupun tunjangan yang diberikan sekolah cukup besar maka

guru akan termotivasi untuk berprestasi dalam mengajar, guru akan mempunyai

ikatan kerjasama yang baik dengan atasan, mempunyai semangat dalam

mengajar dan stabilitas kerja guru akan lebih baik karena turnover lebih kecil

42 Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Erlangga 2012), 255. 43 M.Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), 142. 44 Ibid, 142.

Page 41: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

31

sehingga pemberian kompensasi yang besar diyakini akan mempengaruhi

kinerja dan kepuasan kerja guru di sekolah.

d. Indikator kompensasi

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur kompensasi menurut

Simamora adalah sebagai berikut :45

1) Upah dan gaji

Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam. Upah merupakan

basis bayaran yang kerapkali digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan

pemeliharaan. Gaji umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan,

bulanan, atau tahunan.

2) Insentif

Insentif adalah tambahan kompensasi di atas atau di luar gaji atau upah yang

diberikan oleh organiasasi. Program insentif disesuaikan dengan memberikan

bayaran tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan, atau

pemangkasan biaya. Tujuan utama program insentif adalah mendorong dan

mengimbali produktivitas karyawan dan efektivitas biaya.

3) Tunjangan

Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang diberikan dalam usaha

untuk meningkatkan kesejahteraan. Program-program perlindungan, termaksuk

didalamnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, dan bayaran diluar jam

kerja misalnya liburan hari besar, cuti.

45 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, (Yogyakarta: Aditya Media, 2015), 445.

Page 42: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

32

4) Fasilitas

Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan–perlengkapan fisik untuk

memberikan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas–aktivitasnya. Fasilitas

yang diberikan seperti kendaraan, ruang kerja, tempat ibadah, kamar mandi, dan

tempat parkir.

e. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru

Pengaruh kompensasi terhadap kepuaan kerja karyawan/guru dapat dijelaskan

dengan “Teori Kepuasan”, di mana teori ini didasarkan pada pendekatannya atas

faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang dapat menyebabkan

individu tersebut bertindak serta berprilaku dengan cara tertentu. Hal lain teori

ini juga memusatkan langsung pada diri individu yang dapat menguatkan,

mendukung, mengarahkan dan bahkan menghentikan perilaku seseorang. Teori

ini juga menyebutkan bahwa hal yang dapat memotivasi semangat kerja

seseorang adalah keinginannya untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya,

baik materil maupun non materiil.46

Teori ini dianut oleh Maslow yang dikenal dengan Maslow’s Need Hierarchiy

Theoriy dalam Hasibuan 2017 mengemukakan seseorang akan berperilaku

tertentu oleh karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhannya yang

bermacam-macam, dan kebutuhan tersebut tersusun secara beijenjang, mulai

dari kebutuhan yang paling mendasar sampai pada kebutuhan yang paling

46 Postinus Gulo, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017), 25.

Page 43: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

33

tinggi.47 Sedangkan menurut Handoko mengemukakan suatu departemen dalam

rangka meningkakan kepuasan kerja karyawan adalah melalui pemberian

kompensasi. Jadi dengan pemberian kompensasi yang baik dan benar oleh

perusahaan maka seorang karyawan akan lebih merasa puas dan karyawan

tersebut dalam melakukan pekerjaan akan semakin optimal, sehingga

mendapatkan laba dan tercapainya tujuan perusahaan.48

3. Lingkungan Kerja

a. Pengertian

Lingkungan kerja merupakan suatu sarana atau tempat yang sangat berperan

dalam suatu organisasi. Menurut Serdamayati lingkungan kerja adalah

keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya

dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik

sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Pendapat lain mengatakan

lingkungan kerja adalah keadaan fisik dimana seseorang melakukan tugas

kewajiban sehari hari termaksud kondisi ruang yaitu baik dari kantor maupun

pabrik.49 Adapun dari pengertian lain tentang lingkungan kerja adalah

lingkungan kerja dengan kepuasan kerja terdapat hubungan yang positif dan

lingkungan kerja mempengaruhi prestasi kerja suatu organisasi. Pembentukan

lingkungan kerja yang terkait dengan kemampuan Manusia dan prestasi kerja

dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, biologis, fisiologis, mental, dan sosial

47 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), 153. 48 Postinus Gulo, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017), 25. 49 Sondang P. Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, (Jakarta: Rineka Jaya, 2002), 15.

Page 44: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

34

ekonomi.50 Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada di sekitar para

pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas

yang diembankan kepada karyawan.51

Berangkat dari pengertian di atas, dapat di pahami bahwa, lingkungan kerja

adalah keadaan fisik seseorang dalam suatu pekerjaannya dapat mempengaruhi

pegawai saat menjalankan tugasnya. Lingkungan kerja yang tidak mendukung

dapat menyebabkan kehadiran pegawai menjadi menurun dan membuat pegawai

menjadi bosan dan motivasi dalam menjalankan tugasnya pun akan terhambat di

karnakan lingkungan tersebut. Lingkungan kerja dalam organisasi sekolah

mempunyai pengaruh penting untuk kelancaran pendidikan, di lain sisi juga

mampu memuaskan guru dalam melaksanakan kegiatan serta berpengaruh

terhadap peningkatan kinerjanya. guru dapat melaksanakan pekerjaannya dengan

baik apabila ditunjang oleh kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi

lingkungan dikatakan baikbatau sesuai apabila guru dalam melaksanakan

pekerjaannya merasa aman dan nyaman. Lingkungan yang kondusif tersebut

dapat diciptakan apabila anggota organisasi mempunyai pemahaman yang sama

tentang visi, misi dan tujuan organisasi. Anggota organisasi sekolsh harus

mempunyai sikap yang sama dalam memahami pekerjaanya. Dengan lingkungan

yang demikian seseorang akan merasa puas karena diperlakukan dengan adil dan

bermartabat.

50 Human Fieldman, Stress, work and Job Statisfication, terjemahan Ny. L. Mulyana, (jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 2003). 73. 51 Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia, (Jakarta: Ghalaia Indonesia, 2002), 66.

Page 45: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

35

b. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

Sedarmayanti menyatakan bahwa secara garis besarnya, jenis lingkungan

kerja terbagi 2 yaitu; (1) lingkungan kerja fisik dan, (2) lingkungan kerja non

fisik.52

1). Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik, adalah semua keadaan berbentuk fisik yang

terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan secara

langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dibagi menjadi 2

kategori yaitu :

a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (kursi,

meja, dan sebagainya )

b) Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi pekerja, misal;

temperatur, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran

mekanis, bau tidak sedap, tata warna, keamanan, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Fenanti, beberapa kondisi lingkungan fisik dari

tempat kerja yang baik yaitu53:

a) Bangunan tempat kerja disamping menarik untuk dipandang juga

dibangun dengan pertimbangan keselamatan kerja.

b) Ruang kerja yang longgar dalam arti penempatan orang dalam suatu

ruangan tidak menimbulkan rasa sempit.

52 Sedarmayanti. Sumberdaya Manusia dan Produktivitas kerja. (Jakarta: Ilham Jaya, 2001), 54. 53 Trias Fenanti, “Hubungan Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta” (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), 29.

Page 46: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

36

c) Tersedianya peralatan yang cukup memadai.

d) Ventilasi untuk keluar masuknya udara segar yang cukup.

e) Tersedianya tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti kafetaria

baik dalam lingkungan perusahaan atau sebaliknya yang mudah

dicapai karyawan.

f) Tersedianya tempat ibadah keagamaan seperti masjid tau mushola,

baik dikelompokkan organisasi maupun sekitarnya

g) Tersedianya sarana angkutan, baik yang diperuntukkan karyawan

maupunangkutan umum yang nyaman, murah dan mudah diperoleh.

2). Lingkungan Kerja non fisik54

Lingkungan Kerja Non Fisik, adalah semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun

hubungan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.

Lingkungan kerja non fisik merupakan terciptanya hubungan kerja yang

harmonis antara karyawan dan atasan karena, pada hakekatnya Manusia

dalam bekerja tidak mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk

aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan. Keberhasilan pegawai

dalam menjalin hubungan baik di dalam maupun di luar pekerjaan ditentukan

oleh sikap yang ramah, saling menghargai serta memperhatikan kepentingan

orang lain sebagai wujud hubungan sosial

Kedua garis lingkungan kerja tersebut baik lingkungan fisik maupun

lingkungan non fisik sangat menentukan kepuasan kerja dari para karyawan/

54 Sedarmayanti, Sumberdaya Manusia dan Produktivitas kerja. (Jakarta: Ilham Jaya, 2001), 54.

Page 47: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

37

karyawati/ guru dan dapat meningkatkan kinerja mereka. Lingkungan kerja

yang tidak memadai akan dapat menurunkan kepuasan kerja dan berimplikasi

pada kualitas kinerja yang menurun. sebaliknya lingkungan kerja yang baik

akan menambah kinerja lebih meningkat. Suatu kondisi lingkungan kerja

dikatakan baik atau sesuai apabila para pegawai/ karyawan atau guru dapat

melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian

lingkungan kerja dapat dilihat hasilnya dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa suasana

lingkungan kerja baik itu fisik maupin non fisik sangat mempengaruhi kinerja

guru termaksud guru. Yang mana lingkungan fisik terdapat dalam ruangan

kerja guru ataupun fasilitas yang di berikan kepada guru dalam mengajar,

sedangkan non fisik yaitu lingkungan dengan kerabat guru atau rekan guru

dalam mengajar.

c. Indikator dalam Lingkungan Kerja

Terciptanya lingkungan kerja positif di sekolah dapat terjadi bila terjalin

hubungan yang baik dan harmonis antara kepala sekolah dan guru, guru dengan

guru, serta guru dengan tenaga kependidikan.55 Faktor-faktor yang menjadi

penyebab terciptanya lingkungan kerja yang positif menurut Pandi Afandi dapat

dibagi menjadi beberapa bagian pembentuk lingkungan kerja, menurutnya

bagian-bagian itu bisa diuraikan sebagai berikut:56

55 Supardi, Kinerja guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 130. 56 Pandi Afandi, Concept & Indicator Human Resources Management for Management Research (Yogyakarta: Deepublish, 2016), 55.

Page 48: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

38

1). Pelayanan kerja

Pelayanan karyawan merupakan aspek terpenting yang harus dilakukan

oleh setiap perusahaan terhadap tenaga kerja. Pelayanan yang baik dari

perusahaan akan membuat karyawan lebih bergairah dalam bekerja,

mempunyai rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaannya, serta

dapat terus menjaga nama baik perusahaan melalui produktivitas kerjanya

dan tingkah lakunya. Pada umumnya pelayanan karyawan meliputi beberapa

hal yakni: pelayanan makan dan minum, pelayanan kesehatan, pelayanan

kamar kecil/kamar mandi ditempat kerja, dan sebagainya.

2). Kondisi Kerja

Kondisi kerja karyawan sebaiknya diusahakan oleh manajemen

perusahaan sebaik mungkin agar timbul rasa aman dalam bekerja untuk

karyawannya, kondisi kerja ini meliputi penerangan yang cukup, suhu udara

yang tepat, kebisingan yang ddapat dikendalikan, pengaruh wama, ruang

gerak yang diperlukan dan keamanan kerja karyawan.

3). Hubungan karyawan

Hubungan karyawan akan sangat menentukan dalam menghasilkan

produktivitas kerja. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara

motivasi serta semangat dan kegairahan kerja dengan hubungan yang

kondusif antar sesama karyawan dalam bekerja, ketidakserasian hubungan

antara karyawan dapat menurunkan motivasu dan kegairahan yang

akibatnya akan dapat menurunkan produktifitas kerja.

Page 49: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

39

d. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru

Lingkungan kerja sangat mempengaruhi kondisi fisik maupun psikologi para

karyawan/pegawai dalam perusahaan. Odger dalam Annisa mendefinisikan

lingkungan kerja yang ergonomik sebagai ilmu terapan yang mempelajari hal-

hal yang berhubungan dengan tingkat kenyaman, efisiensi dan keamanan dalam

mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologi

karyawan di perusahaan.57

Tentu saja kepuasan kerja tidak akan datang dengan sendirinya, namun

disamping dengan adanya kemauan dan berbagai usaha yang ada pada diri

karyawan itu sendiri, salah satu yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah

lingkungan kerja. Walaupun faktor ini banyak pengaruhnya, akan tetapi banyak

perusahaan yang kurang memperhatikan faktor tersebut. Lingkungan kerja yang

kurang menyenangkan akan mengakibatkan menurunnya hasil kerja para

pegawai dan begitu juga sebaliknya. Jika lingkungan kerja sangat

menyenangkan maka akan menimbulkan rasa kepuasan keija pegawai dan

meningkatkan hasil kerja. Hal ini tentu saja akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan dan bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.58

e. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan

Kerja Guru

Lingkungan kerja, kompensasi merupakan dua komponen penting di dalam

sebuah organisasi. Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepuasan

57 Annisa, “Hubungan Lingkungan Kerja dengan kepuasan Kerja pada Divisi Sumber Daya Manusia PT. Surveyor Indonesia”. (Skripsi, Universitas Indonesia, Depok, 2012), 36. 58 Postinus Gulo, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017), 18.

Page 50: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

40

kerja seseorang dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan padanya. Dengan

semakin baik lingkungan kerja, pemberian imbalan jasa yang layak sesuai

dengan tingkat kesulitan pekerjaan yang diberikan kepada seseorang maka dapat

mendongkrak dan meningkatkan tingkat kepuasan kerja. Selain itu, seseorang

yang merasa puas dengan pekerjaannya akan semakin mempunyai komitmen

yang tinggi untuk kinerja kerjanya. Sebaliknya, seseorang yang tidak merasa

puas dengan pekerjaannya maka akan berpengaruh pada kinerja yang semakin

menurun. Melihat pentingnya pengaruh kedua komponen ini terhadap kepuasan

kerja guru maka diduga lingkungan kerja, kompensasi berpengaruh secara

bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru.59

C. Kerangka Pemikiran

Kompensasi guru merupakan seluruh imbalan yang diterima guru atas hasil

kerja guru tersebut sebagai balas jasa yang diberikan dari institusi tempat

mengabdi. Pemberian kompensasi ini dilakukan sebagai upaya untuk

meningkatkan kepuasan kerja guru sehingga diharapkan dapat berimbas pada

peningkatan kinerjanya. Jika kompensasi yang meliputi pemberian gaji, bonus,

insentif maupun tunjangan yang diberikan sekolah setara dengan tanggung

jawab yang diberikan, maka guru akan termotivasi untuk berprestasi dalam

melaksanakan pekerjaannya. Guru juga akan mempunyai ikatan kerjasama yang

baik dengan seluruh lingkungan, mempunyai semangat dalam mengajar dan

stabilitas kerja guru akan lebih baik. Menurut Fajar dan Heru kompensasi

mempunyai beberapa tujuan utama yaitu Menarik pelamar kerja yang potensial,

59 Postinus Gulo, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017), 46.

Page 51: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

41

Mempertahankan karyawan yang baik, Meraih keunggulan kompetitif,

Meningkatkan produktivitas.60 pemberian kompensasi yang setara dengan

tanggung jawab yang diberikan diyakini akan mempengaruhi kinerja dan

kepuasan kerja guru di sekolah.

Lingkungan kerja guru merupakan segala suatu hal atau unsur-unsur yang

dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap dirinya

atau lembaga yang akan memberikan dampak baik atau buruk terhadap kinerja

dan kepuasan kerja. Lingkungan kerja yang sehat mampu mempengaruhi,

mendorong dan memberikan motivasi bagi guru untuk bekerja secara optimal

sesuai dengan profesinya sehingga tercapainya kepuasan dalam bekerja dan

berkarya. Lingkungan kerja yang baik akan mendatangkan suasana yang

menyenangkan, penataan lingkungan kerja dapat dilakukan sebagai upaya untuk

memberikan kepuasan kerja pada guru.

Tentu saja kepuasan kerja tidak akan datang dengan sendirinya, salah satu

yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja

yang kurang menyenangkan akan mengakibatkan menurunnya hasil kerja para

pegawai dan begitu juga sebaliknya. Jika lingkungan kerja sangat

menyenangkan maka akan menimbulkan rasa kepuasan kerja pegawai dan

meningkatkan hasil kerja. Hal ini tentu saja akan memberikan keuntungan bagi

lembaga dan bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Siagian

mengemukakan bahwa manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah

60 Siti Alfajar, dan Tri Heru, Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing, (YKPN: Yogyakarta, 2010), 255.

Page 52: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

42

kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat, selain itu lingkungan

kerja juga dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja seseorang.61

Lingkungan kerja dan kompensasi merupakan dua komponen penting di

dalam sebuah organisasi. Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat

kepuasan kerja seseorang dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan

padanya. Dengan semakin baik lingkungan kerja, pemberian imbalan jasa yang

layak sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan yang diberikan kepada

seseorang maka dapat mendongkrak dan meningkatkan tingkat kepuasan kerja.

Selain itu, seseorang yang merasa puas dengan pekerjaannya akan semakin

mempunyai komitmen yang tinggi untuk kinerja kerjanya. Sebaliknya, seseorang

yang tidak merasa puas dengan pekerjaannya maka akan berpengaruh pada

kinerja yang semakin menurun. Melihat pentingnya pengaruh kedua komponen

ini terhadap kepuasan kerja guru maka diduga lingkungan kerja, kompensasi

berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara didalam penelitian dan harus diuji

kebenarannya sehingga dengan demikian suatu hipotesis diterima atau ditolak

hasilnya. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat unsur hipotesis yang mana dalam

penelitian ini akan mengambil hipotesis:

4. Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah

Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

61 Sondang P. Siagian. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 103.

Page 53: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

43

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kepuasan

kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun

ajaran 2017/2018.

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap

kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

5. Pengaruh lingkungan kerja secara bersama terhadap kepuasan kerja guru

Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja secara

bersama terhadap kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-

Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja secara

bersama terhadap kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-

Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

6. Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja secara bersama terhadap

kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo

tahun ajaran 2017/2018.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan lingkungan

kerja secara bersama terhadap kepuasan kerja guru Madrasah

‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018.

Ho : Tidak Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan

lingkungan kerja secara bersama terhadap kepuasan kerja guru

Page 54: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

44

Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran

2017/2018.

Page 55: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitain ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang datanya berupa

angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,

serta penampilan dari hasil penelitian inipun diwujudkan dalam angka. Penelitian

ini merupakan penelitian expost-facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk

meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian meruntut ke belakang untuk

mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian

expost-facto bertujuan untuk melacak kembali, jika memungkinkan apa yang

menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu. Pada penelitian ini variabel bebas dan

variabel terikat sudah dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan

sebagai penelitian korelasi atau diprediksi jika variabel bebas mempunyai

pengaruh tertentu terhadap variabel terikat.62

Dalam rancangan penelitian ini, penulis menggunakan hubungan antara satu

variabel terikat dengan dua variabel bebas. Adapun pengertian variabel yaitu

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya63.

Adapun variabel yang akan dilibatkan dalam penelitian ini yaitu variabel

bebas (variabel X) adalah kompensasi (variabel X1) dan lingkungan kerja

62 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta:Bumi Aksara, 2002), 15. 63Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2011), 38.

Page 56: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

46

(variabel X2), sedangkan variabel terikat (variabel Y) adalah kepuasan kerja

guru.

Rancangan penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk paradigma sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Keterangan:

x1 = Variabel kompensasi guru

x2 = Variabel lingungan kerja guru

y = Variabel kepuasan kerja guru

R = Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja

guru.

rx1.y = Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja guru.

rx2.y = Pengaruh lingungan kerja terhadap kepuasan kerja guru.

B. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian64. Dalam penelitian ini penulis menggunkan tiga variabel yaitu variabel

64 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Reineka Cipta, 2010), 118

x1

x2

y rx1.x2.y

rx1.y

rx2.y

Page 57: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

47

yang menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain yang disebut

variabel bebas (independent variable) dan variabel yang menjadi akibat dari

variabel lain, yang disebut variabel terikat (dependent variable).65 Penelitian ini

menempatkan kompensasi (X1), lingkungan kerja (X2) dan kepuasan kerja guru

(Y).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional menurut Singarimbun adalah suatu fenomena yang

dirumuskan atas dasar generalisasi dari dijumlah karakteristik kejadian, keadaan,

kelompok atau individu tertentu yang menjadi pusat perhatian.66 Adapun definisi

operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kompensasi (X1)

Penelitian ini, yang dimaksud dengan kompensasi guru PNS di Madrasah

‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo adalah segala sesuatu yang diterima oleh

guru sebagai balas jasa untuk kerja mereka.67 Kompensasi sebagai variabel bebas

(X1) diukur merujuk pada teori Henry Simamora dengan indikator meliputi:68

upah/gaji, insentif, tunjangan, dan fasilitas.

b. Lingkungan Kerja (X2)

Penelitian ini yang dimaksud dengan lingkungan kerja guru merupakan

Lingkungan guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo yang

terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi guru baik secara

65Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penilaian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), 4. 66Singarimbun Masri dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey (Jakarta: LP3ES, 2001), 33. 67 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2010), 183. 68 M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), 142.

Page 58: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

48

langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja sebagai variabel bebas (X2)

diukur merujuk pada teori Pandi Afandi dengan sub variabel meliputi:69

1) Pelayanan kerja

Unsur ini meliputi Pelayanan Makan dan minum, pelayanan kesehatan,

Pelayanan kamar kecil/kamar mandi ditempat kerja.

2) Kondisi kerja

Unsur ini meliputi Penerangan yang cukup, Suhu udara yang tepat,

Kebisingan yang dapat dikendalikan, pengaruh warna, ruang gerak yang

diperlukan, dan keamanan kerja.

3) Hubungan Karyawan

Unsur ini meliputi Hubungan antara motivasi, semangat , dan kegairahan

dengan hubungan yang kondusif antar sesama.

c. Kepuasan Kerja (Y)

Penelitian ini, yang dimaksud dengan kepuasan kerja guru PNS di Madrasah

‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo adalah sikap emosional guru terhadap

gaji, promosi, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri, dan terhadap supervisor yang

menyenangkan dan mereka cintai.70 Kepuasan kerja sebagai variabel terikat (Y)

diukur merujuk pada teori menurut Celluci dan David yang dikembangkan oleh

Fuad Mas’ud dengan indikator meliputi:71 Kepuasan terhadap gaji, Kepuasan

terhadap promosi, Kepuasan terhadap rekan kerja, Kepuasan terhadap pekerjaan

itu sendiri, dan Kepuasan terhadap supervisor.

69 Supardi, Kinerja guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 130. 70 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Cetakan 17. (Jakarta: PT Bumi Aksara 2013), 202. 71 Fuad Mas’ud, Survai Diagnosis Organisasional : Konsep & Aplikasi, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2004), 184.

Page 59: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

49

C. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan variabel penelitian yang disebutkan, untuk mendapatkan data-

data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket/kuesioner. Angket atau

kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulam data secara tidak

langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden).72

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui.73 Dengan demikian kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi di perangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.74

Pengumpulan data yang menggunakan angket ini mengacu pada skala Likert.

Skala sikap model Likert berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude

statement), yaitu suatu pernyataan mengenai obyek sikap. Pernyataan

favourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang positif atau

mendukung terhadap obyek sikap. Pernyataan unfavourable merupakan

pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif yakni tidak mendukung atau

kontra terhadap obyek sikap yang hendak diungkap.75 Jenis angket yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya responden tidak

mempunyai kesempatan lain dalam memberikan jawaban selain jawaban yang

telah disediakan di dalam daftar pertanyaan.76 Bentuk skala menyediakan 4

72 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 219. 73 Suharsimi Arikunto, Prodidur Penelitian: Suatu Pendektan Praktek, 194. 74 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 199. 75 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2012). 42 76 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2011, .57

Page 60: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

50

alternatif jawaban, yaitu selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), dan

tidak pernah (TP). Peneliti meniadakan alternatif jawaban netral (N) dengan

alasan sebagai berikut:

1. Jawaban ini memiliki arti ganda, bias diartikan belum dapat memberikan

jawaban, netral atau ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda

ini tidak diharapkan dalam instrumen.

2. Jawaban “Netral” menimbulkan kecenderungan untuk menjawab “Netral”,

terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.77

3. Jawaban “Netral” akan menghilangkan banyak data penelitian, sehingga

mengurangi banyak informasi yang dapat dijaring dari responden.78

Dalam menjawab skala, subyek diminta untuk menyatakan kesetujuan atau

ketidak setujuan terhadap isi pernyataan. Untuk pernyataan favourable

penilaian bergerak dari angka 4 sampai 1, dan untuk pernyataan unfavourable

penilaian bergerak dari angka 1 sampai 4, dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3. Skor Skala Likert

Jawaban Skor favorable Skor Unfavorable

selalu (SL) 4 1

sering (SR) 3 2

kadang-kadang (KK) 2 3

tidak pernah (TP) 1 4

Pengumpulan data menggunakan angket dalam penelitian ini adalah untuk

mencari data mengenai kompensasi, lingkungan kerja, dan kepuasan kerja guru

PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran

2017/2018. Adapun kisi-kisi instrumen kuesioner masing-masing variabel yang 77 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Jilid 2), (Andi, Yogyakarta, 1989), 181. 78 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (PT Bumi Aksara, Jakarta, 2003), 147.

Page 61: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

51

tediri dari variabel (X1) kompensasi 16 butir soal, variabel (X2) lingkungan

kerja 32 butir soal dan variabel (Y) kepuasan kerja guru 20 butir soal.

1. Tahap-Tahap Penelitian

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :79

a. Menentukan dan merumuskan masalah yang akan diteliti

b. Mengkaji teori/generalisasi empiris dan memilih proposisi yang berkaitan

dengan masalah yang akan diteliti,

c. Menentukan konsep-konsep dan atau variabel-variabel,

d. Menentukan desain penelitian serta hipotesis

e. Menjabarkan konsep/variabel menjadi operasional

f. Menentukan indikator-indikator konsep/variabel

g. Membuat instrumen penelitian

h. Mengumpulkan data, mengalisis, dan menyimpulkan

i. Melaporkan

D. Instrumen Penelitian

Peneliti dalam Penelitian kuantitatif ini akan mengguakan instrument untuk

mengumpul data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel

yang diteliti.80 Instrumen yang digunakan untuk meneliti pengaruh kompensasi

dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru di Madrasah ‘Aliyah Negeri

se-Kabupaten Ponorogo adalah dengan menggunakan angket. Instrument-

79 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung: Refika Aditama, 2012) ,56. 80 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), 92.

Page 62: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

52

instrumen penelitian sudah ada yang dibakukan, tetapi ada juga yang dibuat

peneliti sendiri.81

1. Kisi-Kisi Instrumen

Adapun penyusunan instrumen penelitian dilakukan bersarkan indikator-

indikator variabel penelitian dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator Nomor

Kuisioner

1 Kepuasan kerja (Fuad Mas’ud)

Kepuasan terhadap gaji (Statisfaction with pay)

1,2,3,4

Kepuasan terhadap promosi (Statisfaction with promotion)

5,6,7,8

Kepuasan Terhadap Rekan Kerja (Statisfaction with co-workers)

9,10,11,12

Kepuasan Terhadap Pekerjaan Itu Sendiri (Statisfaction with work itself)

13,14,15,16

Kepuasan Terhadap Supervisor (Statisfaction with supervisor)

17,18,19,20

2

Variabel Kompensasi

(Henry Simamora)

Upah dan Gaji (Gaji umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan.)

1,2,3,4

Insentif (Insentif adalah tambahan kompensasi di atas atau di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organiasasi)

5,6,7,8

Tunjangan (Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang diberikan dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan)

9,10,11,12

Fasilitas (Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan–perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas–aktivitasnya.)

13,14,15,16

3

Variabel Lingkungan

Kerja

(Pandi Afandi)

Pelayanan Kerja

Pelayanan makan dan minum 1,2,3 Pelayanan kesehatan 4,5,6 Pelayanan kamar kecil/kamar mandi ditempat kerja

7,8,9

Kondisi kerja Penerangan yang cukup 10,11,12 Suhu udara yang tepat 13,14,15

81 Ibid, 92.

Page 63: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

53

No Variabel Sub Variabel Indikator Nomor

Kuisioner

Kebisingan yang dapat dikendalikan

16,17,18

Pengaruh warna 19,20,21 Ruang gerak yang diperlukan 22,23,24, Keamanan kerja 25,26,27

Hubungan karyawan

Hubungan antara motivasi, semangat , dan kegairahan dengan hubungan yang kondusif antar sesama

28,29,30,31,32

2. Uji Coba Instrumen

Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal yaitu,

pengujian validasi dan reliabilitas. Pengujian validasi dan reliabilitas

instrumen sangat penting karena berkaitan dengan proses pengukuran yang

cenderung keliru. Apalagi variable-variabel yang diteliti sifatnya abstrak

sehingga sukar untuk dilihat divisualisasikan secara realita. Sebagai upaya

untuk memaksimalkan kualitas instrumen penelitian penelitian dan

meminimalkan kecenderungan kekeliruan maka uji validasi dan reliabitas

instrumenpenelitian perlu dilakukan. Uji validasi digunakan untuk mengukur

sah valid tidaknya suatu kuesioner.82 Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap suatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Tujuan dari uji validasi adalah untuk

mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-

betul dapat mengukur yang hendak kita ukur. Uji validasi terhadap instrumen

dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang dipergunakan daopat

mengukapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validasi

82 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), 52.

Lanjutan Tabel....

Page 64: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

54

instrumen yang penulis lakukan meliputi validasi Isi/Logis dan Validasi

Empirik

a. Uji Validitas Isi

Validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan

substansi yang diukur.83 Validitas isi berkaitan dengan apakah item-item

instrumen menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur.

Validitas isi pada umumnya ditentukan oleh pertimbangan tim panel ahli atau

expert, dalam hal ini adalah Dr. Muhammad Thoyib, M.Pd., Dr. Mukhibat,

dan Dr. Shinta Maharani, M.Ak. Tidak terdapat formula matematis untuk

menghitung dan tidak ada cara untuk menunjukkan secara pasti. Tetapi untuk

memberikan gambaran suatu instrumen penelitian divalidasi dengan

menggunakan validitas ini, pertimbangan tim panel ahli tersebut dilakukan

dengan cara sebagai berikut : Tim panel ahli diminta untuk mengamati secara

cermat semua item dalam instrumen penelitian yang hendak divalidasi.

Kemudian diminta untuk mengoreksi semua item yang telah dibuat. Dan pada

akhir perbaikan, diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana

istrumen tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur.

Pertimbangan tim panel ahli mencakup juga apakah semua aspek yang

hendak diukur telah dicakup melalui item-item pertanyaan dalam instrumen

penelitian.

83 Sukardi, Metodologi Penelitian, 123.

Page 65: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

55

b. Uji Validitas Empirik

Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

pengalaman.84 Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas

apabila sudah teruji dari pengalaman. Dengan demikian syarat instrumen

dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman,

yaitu melalui uji coba. Instrumen penelitian ini diujicobakan kepada 30 orang

guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo.

Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat keahlian kevalidan

dan keshahihan atau instrumen untuk mendapatkan ketepatan antara data

yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan

peneliti. Perhitungan validitas empirik instrumen Kompensasi (X1),

lingkungan kerja (X2), dan kepuasan kerja guru (Y) dibantu dengan

menggunakan program IBM SPSS Statistic Version 19.

Cara menentukan valid tidaknya instrumen terhadap responden uji coba

sebanyak 30 adalah dengan mengonsultasikan hasil perhitungan korelasi

dengan tabel nilai koefisien korelasi product moment pearson pada taraf

kesalahan/signifikansi 5% yaitu sebesar 0,361 (df = 30-2 = 28). Apabila rhitung

> rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka soal dinyatakan valid dan apabila

rhitung < rtabel maka soal dinyatakan tidak valid.

1). Uji Validitas Instrumen Kompensasi

Variabel Kompensasi dijabarkan menjadi 16 pernyataan. Setelah

dilakukan uji validitas diperoleh 14 butir pernyataan yang tergolong valid dan

84 Maman Abdurahman, Dasar-dasar Metode Statistik untuk Penelitin, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 50.

Page 66: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

56

2 pernyataan dianggap gugur atau tidak valid yaitu butir 6 dan 16 (lihat

lampiran 3). Adapun ringkasan hasil uji validitas untuk instrumen kompensasi

sebagaimana terdapat pada tabel 3.2 berikut :

No Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

1 ,518 0,361 Valid 2 ,482 0,361 Valid 3 ,390 0,361 Valid 4 ,387 0,361 Valid 5 ,515 0,361 Valid 6 ,102 0,361 Tidak Valid 7 ,464 0,361 Valid 8 ,633 0,361 Valid 9 ,658 0,361 Valid

10 ,588 0,361 Valid 11 ,592 0,361 Valid 12 ,520 0,361 Valid 13 ,474 0,361 Valid 14 ,380 0,361 Valid 15 ,463 0,361 Valid 16 ,021 0,361 Tidak Valid

2). Uji Validitas Instrumen Lingkungan Kerja

Variabel lingkungan kerja dijabarkan menjadi 32 pernyataan. Setelah

dilakukan uji validitas diperoleh 27 butir pernyataan yang tergolong valid dan

5 pernyataan dianggap gugur atau tidak valid yaitu butir 1, 2, 5, 6, dan 15

(lihat lampiran 3). Adapun ringkasan hasil uji validitas untuk instrumen

lingkungan kerja sebagaimana terdapat pada tabel 3.3 berikut :

No Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

1 ,291 0,361 Tidak Valid 2 ,288 0,361 Tidak Valid 3 ,474 0,361 Valid 4 ,537 0,361 Valid 5 ,311 0,361 Tidak Valid 6 ,306 0,361 Tidak Valid 7 ,823 0,361 Valid 8 ,532 0,361 Valid 9 ,592 0,361 Valid

10 ,790 0,361 Valid

Page 67: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

57

No Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

11 ,620 0,361 Valid 12 ,602 0,361 Valid 13 ,672 0,361 Valid 14 ,551 0,361 Valid 15 ,138 0,361 Tidak Valid 16 ,450 0,361 Valid 17 ,442 0,361 Valid 18 ,587 0,361 Valid 19 ,657 0,361 Valid 20 ,679 0,361 Valid 21 ,415 0,361 Valid 22 ,709 0,361 Valid 23 ,635 0,361 Valid 24 ,600 0,361 Valid 25 ,741 0,361 Valid 26 ,695 0,361 Valid 27 ,656 0,361 Valid 28 ,744 0,361 Valid 29 ,608 0,361 Valid 30 ,671 0,361 Valid 31 ,646 0,361 Valid 32 ,793 0,361 Valid

3). Uji Validitas Kepuasan Kerja Guru

Variabel kepuasan kerja guru dijabarkan menjadi 20 pernyataan. Setelah

dilakukan uji validitas diperoleh 18 butir pernyataan yang tergolong valid dan

2 pernyataan dianggap gugur atau tidak valid yaitu butir 4 dan 14 (lihat

lampiran 3). Adapun ringkasan hasil uji validitas untuk instrumen kepuasan

kerja guru sebagaimana terdapat pada tabel 3.4 berikut :

No Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

1 ,596 0,361 Valid 2 ,442 0,361 Valid 3 ,434 0,361 Valid 4 ,156 0,361 Tidak Valid 5 ,392 0,361 Valid 6 ,399 0,361 Valid 7 ,610 0,361 Valid 8 ,452 0,361 Valid 9 ,505 0,361 Valid

10 ,603 0,361 Valid 11 ,514 0,361 Valid

Lanjutan Tabel....

Page 68: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

58

No Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

12 ,532 0,361 Valid 13 ,393 0,361 Valid 14 ,019 0,361 Tidak Valid 15 ,599 0,361 Valid 16 ,569 0,361 Valid 17 ,430 0,361 Valid 18 ,535 0,361 Valid 19 ,645 0,361 Valid 20 ,573 0,361 Valid

c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji dan mengetahui derajat

keajegan suatu alat ukur. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila

instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap walapun dilakukan dalam

beberapa kali dalam waktu yang berlainan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka

konstruk pernyataan yang merupakan dimensi variabel adalah reliabel.85

Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen peneliti berpedoman

pada pendapat Sugiyono sebagaimana terdapat pada tabel berikut :

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,00 Sangat tinggi

Setelah dilakukan uji reliabilitas pada masing-masing variabel dengan

menggunakan bantuan aplikasi komputer IBM SPSS Statistic version 19

didapatkan data sebagaimana terdapat pada tabel 3.6 berikut :

85 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 199.

Lanjutan Tabel....

Page 69: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

59

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No Variabel Cronbach's Alpha Keterangan 1 kompensasi (X1) 0,825 Reliabel 2 lingkungan Kerja (X2) 0,940 Reliabel 3 Kepuasan Kerja Guru (Y) 0,858 Reliabel

1. Instrumen kompensasi memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,825 >

0,60 sehingga instrument dikatakan reliabel dengan tingkat

keterandalan sangat tinggi.

2. Instrumen lingkungan kerja memiliki koefisien reliabilitas sebesar

0,940 > 0,60 sehingga instrument dikatakan reliabel dengan tingkat

keterandalan sangat tinggi.

3. Instrumen kepuasan kerja memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,858

> 0,60 sehingga instrument dikatakan reliabel dengan tingkat

keterandalan sangat tinggi.

E. Lokasi, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi penelitian ini adalah Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo, meliputi dari Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 beralamatkan di jalan Arief

Rahman Hakim Kertosari, Cekok, Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa

Timur86 dan Madrasah ‘Aliyah Negeri 2 Ponorogo yang beralamatkan di Jalan

Soekarno Hatta No. 381, Keniten, Ponogoro, Keniten, Kec. Ponorogo,

Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.87 Dalam hal pemilihan lokasi penelitian ini

berdasarkan pertimbangan bahwa Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

86 https://www.man1ponorogo.sch.id/ 87 http://manduaponorogo.sch.id/

Page 70: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

60

Ponorogo merupakan sekolah di bawah naungan kemenag yang semestinya

dapat dijadikan acuan bagi lembaga-lembaga pendidikan yang lain.

2. Populasi

Populasi merupakan sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki

jumlah banyak dan luas.88 Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulanya.89

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru PNS Madrasah ‘Aliyah

Negeri se-Kabupaten Ponorogo, yang terdiri dari dua Sekolah, meliputi guru

PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 Ponorogo dan guru PNS di Madrasah

‘Aliyah Negeri 2 Ponorogo, berjumlah 102 orang.

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. 90 Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah

suatu cara mengambil sampel yang representatif (mewakili) dari populasi.

“Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya”.91 Adapun penelitian

ini adalah menggunakan teknik sampel sampling jenuh (boring sampling).

88 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 137. 89 Kuncoro Mudrajad, Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasinya, (Yogyakarta: AMPYKPN, 2004), 61. 90 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007),118. 91 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika,11.

Page 71: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

61

Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi.92 Karena

menggunakan sampling jenuh dengan demikian tidak menggunakan istilah

sampel namun menggunakan subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah

seluruh guru PNS Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo yang

berjumlah 102 orang.

F. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengorganisasi data, menyajikan, dan

menganalisis data. Adapun cara untuk menggambarkan data adalah dengan

melalui teknik statistik seperti membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram

atau grafik. Penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program IBM

SPSS Statistic Version 19, di dalamnya dibahas mengenai harga rata-rata

(Mean), standar deviasi (SD), median (Me), modus (Mo), Range, nilai

maksimum dan nilai minimum, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel

dan diagram.

Mean merupakan jumlah dari keseluruhan angka yang ada, dibagi dengan

banyaknya angka tersebut. Median (Me) merupakan suatu nilai atau suatu angka

yang membagi suatu distribusi data ke dalam dua bagian yang sama besar.

Modus (Mo) merupakan suatu nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak.93

Penetapan jumlah kelas interval, rentang data, dan panjang kelas menurut

Retno Widyaningrum ditentukan dengan rumus sebagai berikut: 94

92 Ibid., 156. 93Retno Widyaningrum, Statistika, (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2015), 50-63. 94Ibid., 16-17.

Page 72: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

62

a) Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dengan n adalah jumlah responden

penelitian

b) Rentang data = data terbesar – data terkecil

c) Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas interval

Diagram histogram dibuat untuk menyajikan data hasil penelitian. Histogram

ini dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel

distribusi frekuensi. Untuk menentukan kategori tinggi, sedang, dan rendah

dibuat pengelompokan skor dengan menggunakan patokan sebagai berikut:

Mx + 1. SDx = kategori tinggi

Mx – 1. SDx = kategori rendah

Antara Mx + 1. SDx sampai Mx – 1. SDx = kategori sedang

Keterangan :

Mx = Rata-Rata (Mean)

SDx = Standar Deviasi

2. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah skor untuk tiap variabel

distribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka analisis datanya

menggunakan statistik parametris namun jika data tidak normal maka analisis

datanya menggunakan statistik non parametris.

Untuk mempercepat perhitungan peneliti memanfaatkan program IBM SPSS

Statistic Version 19. Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi

masing-masing variabel normal atau tidak, yaitu dengan membandingkan

Page 73: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

63

probabilitas atau signifikansi dengan alpha 0,05. Jika probabilitas hasil hitungan

lebih besar dari 0,05 artinya distribusi data normal. Namun jika probabilitasnya

kurang dari 0,05 maka distribusi datanya tidak normal.95

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah ada hubungan secara langsung

antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) serta untuk mengetahui

apakah ada perubahan pada variabel X diikuti dengan perbuhan variabel Y.

Apabila hasil uji linieritas dikategorikan linier maka data penelitian harus

diselesaikan dengan teknik analisis regresi linier. Tetapi jika data tidak linier

maka data penelitian harus dianalisis dengan analisis regresi non linier.

Untuk mempercepat perhitungan peneliti memanfaatkan program IBM SPSS

Statistic Version 19. Selanjutnya Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf

signikan 5%. Apabila Fhitung lebih kecil Ftabel maka kedua variabel mempunyai

hubungan yang linier. Sebaliknya jika Fhitung lebih besar dari Ftabel berarti

hubungan antara kedua variabel tidak linier.96

c. Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang

terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/independen variable (x1, x2, x3, x4,.....,

xn), dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan antar variabel

bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi

multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas (x1 dan x2, x2 dan

x3, x3 dan x4, dan seterusnya) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan

95 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, 159. 96 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), 14.

Page 74: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

64

0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar

variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ˂ 0,60). Dalam menentukan

ada tidaknya multikolinieritas dapat menggunakan cara sebagai berikut:97

1) Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara

statistik (ɑ)

2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflansi penyimpangan

baku kuadrat. Nilai tolerance (ɑ) dan variance inflation factor (VIF) dapat

dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:

Besar nilai tolerance (ɑ) : ɑ = 1/VIF

Besar nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 1/ ɑ

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : ɑ hitung < ɑ dan VIF

hitung > VIF. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : ɑ hitung >

ɑ dan VIF hitung < VIF.98 Untuk pengujian uji multikolinieritas peneliti

menggunakan aplikasi SPSS statistics version 19.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji ada tidaknya kesamaan

varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika

residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi homoskedastisitas dan

jika variannya berbeda maka disebut terjadi heteroskedastisitas. Analisis uji

asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antar Z

prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X = Y hasil

97Danang Sunyoto, Praktik SPSS untuk Kasus dilengkapi Contoh Penelitian Bidang Ekonomi (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), 121-122. 98Ibid, 123.

Page 75: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

65

prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y

= Y prediksi – Y riil)99

Dasar analisis:

1). Ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau

terjadi homoskedastisitas.

Untuk mempercepat perhitungan peneliti memanfaatkan program IBM SPSS

Statistic Version 19.

3. Uji Hasil Penelitian

a. Uji Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis ke-1 dan ke-2,

yaitu pengaruh variabel kompensasi guru (X1) terhadap kepuasan kerja guru (Y)

dan pengaruh variabel lingkungan kerja guru (X2) terhadap kepuasan kerja guru

(Y), dengan menggunakan persamaan regresi sederhana : Y = a + bx

Adapun program yang digunakan adalah IBM SPSS Statistic Version 19 untuk

mengolah data. Langkah-langkah pengambilan keputusan output SPSS

berdasarkan pendapat dari V. Wiratna Sujarweni yaitu :100

1) Cara 1 : Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima dan jika Sig < 0,05 maka Ho

ditolak

99 Ibid, 125. 100 V. Wiratna Sujarweni, SPSS untuk Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2014), 148.

Page 76: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

66

2) Cara 2 : Jika –t tabel < t hitung < t tabel maka Ho diterima dan jika t

hitung <-t tabel atau t hitung < t tabel maka Ho ditolak.

Apabila hasil uji hipotesis menggunakan regresi sederhana menunjukkan

Ho ditolak maka artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel

terikat sehingga perlu analisis lebih lanjut. Untuk mengetahui besar pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan melihat output SPSS tabel

Anova B. Untuk mengetahui berapa besar presentase variabel terikat

dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu dengan cara mengalikan R Square dengan

100%.

b. Uji Regresi Berganda

Analisis regresi ganda digunakan untuk menguji hipotesis ketiga yaitu untuk

mengetahui pengaruh antara kedua variabel bebas yaitu kompensasi (X1) dan

lingkungan kerja (X2) secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu

kepuasan kerja guru (Y), dengan menggunakan persamaan regresi ganda :

Y = a+b1x1+b2x2

Di sini peneliti menggunakan program IBM SPSS Statistic Version 19 untuk

mengolah data. Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan output SPSS

berdasarkan pendapat V. Wiratna Sujarweni adalah sebagai berikut:101

1) Cara 1 : Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima dan jika Sig<0,05 maka Ho

ditolak

2) Cara 2 : Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan jika F hitung > F

tabel maka Ho ditolak.

101 V. Wiratna Sujarweni, SPSS untuk Penelitian,154.

Page 77: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

67

r : untuk menentukan koefisien korelasi.

r2 : untuk menentukan koefisien determinasi.

Uji F : untuk pengujian signifikansi regresi ganda yaitu untuk melihat

pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Apabila hasil uji hipotesis menggunakan regresi ganda menunjukkan Ho

ditolak maka artinya ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas

dengan variabel terikat sehingga perlu analisis lebih lanjut untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Untuk mengetahui besar

pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu

dengan melihat output SPSS tabel Anova B. Untuk mengetahui berapa besar

presentase variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas secara bersama-sama

yaitu dengan cara mengalikan R Square dengan 100%.

Page 78: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Umum

Penelitian ini dilakukan di seluruh Madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN) di

Ponorogo. Seluruh madrasah ‘Aliyah Negeri (MAN) yang berada dalam kabupaten

Ponorogo ini meliputi dari Madrasah ‘Aliyah Negeri 1 beralamatkan di jalan Arief

Rahman Hakim Kertosari, Cekok, Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur102

dan Madrasah ‘Aliyah Negeri 2 Ponorogo yang beralamatkan di Jalan Soekarno

Hatta No. 381, Keniten, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.103

Madrasah Aliyah Negeri 1 Ponorogo dengan nomor statistik Madrasah

311350217031 berstatus Madrasah Negeri, sejak tahun 1982 merupakan relokasi dari

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi. Madrasah Aliyah Negeri 1 Ponorogo menempati

areal seluas 13. 451 M2 di dataran rendah wilayah perkotaan sehingga

memungkinkan perkembangan madrasah yang prospektif. Saat ini MAN 1 Ponorogo

memiliki 21 kelas rombongan belajar dengan 591 orang siswa dari kelas X sampai

kelas XII. Keberadaan siswa ini dilayani oleh 55 orang tenaga guru (37 berstatus

PNS dan 18 orang non PNS) dan 19 orang karyawan/karyawati (8 orang berstatus

PNS dan 11 orang non PNS).

102 https://www.man1ponorogo.sch.id/ 103 http://manduaponorogo.sch.id/

Page 79: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

69

MAN 2 Ponorogo adalah alih fungsi dari PGAN Ponorogo pada tanggal 1 Juli

1992, dengan luas lahan 9.788 m2 memiliki 36 ruang kelas, 1 ruang Aula, 1 ruang

Guru, 1 ruang Lab. IPA, 1 ruang Lab. Multimedia, 1 ruang Lab. Elektro, 1 ruang

Lab. Tata Busana, 2 ruang Lab. Komputer, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang serba

guna, 1 runag TU, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 Gasebo, 1 Gedung Olahraga, 1

lapangan serbaguna. Jumlah siswa keseluruhan 1.151 dan didukung oleh tenaga

pendidik 82 orang, sebanyak 32 guru pendidikan S2 dan 4 guru yang masih

menempuh pendidikan S2, dengan 25 tenaga non kependidikan.

B. Deskripsi Data Khusus

Berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan data variabel kepuasan kerja

guru (Y), data variabel kompensasi (X1), dan data variabel lingkungan kerja (X2)

dapat dilihat pada lampiran (angket setelah uji coba). Deskripsi data pada masing-

masing variabel diperoleh berdasarkan data di lapangan. Data dari masing-masing

variabel yang berupa nilai rerata (mean), nilai tengah (median), modus (mode), dan

standar deviasi (SD) akan digunakan untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh

variabel X terhadap Y. Selain itu, akan disajikan tabel distribusi frekuensi setiap

variabel dan dilanjutkan dengan penentuan kecenderungan masing-masing variabel.

Deskripsi dari masing-masing variabel dapat dirinci sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif Kepuasan Kerja

Data terkait kepuasan kerja guru diperoleh dari angket yang terdiri dari 18 butir

pernyataan. Skor yang diberikan pada setiap butir maksimal 4 dan minimal 1.

Page 80: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

70

Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh skor tertinggi ideal 72 dan skor terendah

ideal 18. Data penelitian diolah menggunakan bantuan komputer program IBM SPSS

Statistic Version 19, hasil analisis deskriptif variabel kepuasan kerja guru memiliki

skor tertinggi sebesar 72, skor terendah sebesar 42, mean sebesar 57,539, median

sebesar 58, modus sebesar 61 dan standar deviasi sebesar 6,838 (data selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 8). Sedangkan langkah-langkah menyusun tabel

distribusi frekuensi variabel kepuasan kerja guru dapat dilihat pada lampiran.

Adapun tabel distribusi frekuensi variabel kepuasan kerja guru adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja Guru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 42-45 2 2,0 2,0 2,0

46-49 9 8,8 8,8 10,8

50-53 19 18,6 18,6 29,4

54-57 20 19,6 19,6 49,0

58-61 29 28,4 28,4 77,5

62-65 9 8,8 8,8 86,3

66-69 6 5,9 5,9 92,2

70-73 8 7,8 7,8 100,0

Total 102 100,0 100,0

Page 81: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 82: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

72

variabel kepuasan guru, perhitungannya dengan mengetahui skor tertinggi dan skor

terendah. Adapun penghitunganya adalah sebagai berikut:

Skor tertinggi = M + 1.SD

= 57,54 + 1. 6,839

= 64,37776624

= 64

Skor terendah = M – 1.SD

= 57,54 + 1. 6,839

= 50,70066514

=51

Maka dapat disimpulkan bahwa skor tertinggi kepuasan kerja guru adalah 64 dan

skor terendah kepuasan kerja guru adalah 51. Adapun tabel kategori kepuasan kerja

guru adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.2 Kategori Kepuasan Kerja Guru

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rendah 18 17,6 17,6 17,6

Sedang 70 68,6 68,6 86,3

Tinggi 14 13,7 13,7 100,0

Total 102 100,0 100,0

Sumber: Data Primer yang telah diolah.

Selanjutnya analisis deskriptif untuk variabel kepuasan kerja guru dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 83: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 84: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

74

2. Statistik Deskripti Kompensasi

Data mengenai kompensasi diperoleh dari angket yang terdiri dari 14 butir

pernyataan. Skor yang diberikan pada setiap butir maksimal empat dan minimal satu.

Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh skor tertinggi ideal 56 dan skor terendah

ideal 14. Data penelitian diolah menggunakan bantuan komputer program SPSS

statistics version 19, hasil analisis deskriptif variabel kompensasi memiliki skor

tertinggi sebesar 56, skor terendah sebesar 35, mean sebesar 46,98039216 median

sebesar 47, modus sebesar 50, dan standar deviasi sebesar 4,378119295 (data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8). Sedangkan langkah-langkah menyusun

tabel distribusi frekuensi variabel kompensasi dapat dilihat pada lampiran. Adapun

tabel distribusi frekuensi variabel kompensasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Kompensasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 35-37 1 1,0 1,0 1,0

38-40 10 9,8 9,8 10,8

41-43 13 12,7 12,7 23,5

44-46 21 20,6 20,6 44,1

47-49 20 19,6 19,6 63,7

50-52 28 27,5 27,5 91,2

53-55 8 7,8 7,8 99,0

56-58 1 1,0 1,0 100,0

Total 102 100,0 100,0

Page 85: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 86: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

76

Skor tertinggi = M + 1.SD

= 46,98 +1.4,378

= 51,3=51

Skor terendah = M – 1.SD

= 46,98 -1.4,378

= 42,6=43

Maka dapat disimpulkan bahwa skor tertinggi kompensasi guru adalah 51 dan

skor terendah adalah 43. Adapun tabel kategori kepuasan kerja guru adalah sebagai

berikut:

Tabel. 4.4 Kategori Kompensasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rendah 16 15,7 15,7 15,7

Sedang 74 72,5 72,5 88,2

Tinggi 12 11,8 11,8 100,0

Total 102 100,0 100,0

Selanjutnya analisis deskriptif untuk variabel kompensasi dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 87: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 88: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

78

3. Statistik Deskriptif Lingkungan Kerja

Data mengenai lingkungan kerja diperoleh dari angket yang terdiri dari 27 butir

pernyataan. Skor yang diberikan pada setiap butir maksimal empat dan minimal satu.

Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh skor tertinggi ideal 108 dan skor terendah

ideal 27. Data penelitian diolah menggunakan bantuan komputer program SPSS

statistics version 19, hasil analisis deskriptif variabel lingkungan kerja memiliki skor

tertinggi sebesar 108, skor terendah sebesar 57, mean sebesar 83,99019608 median

sebesar 81, modus sebesar 79, dan standar deviasi sebesar 12,80353842 (data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8). Langkah-langkah menyusun tabel

distribusi frekuensi variabel kepuasan siswa dapat dilihat pada lampiran 8. Adapun

tabel distribusi frekuensi variabel lingkungan kerja adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel lingkungan kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 57-63 5 4,9 4,9 4,9

64-70 10 9,8 9,8 14,7

71-77 15 14,7 14,7 29,4

78-84 25 24,5 24,5 53,9

85-91 19 18,6 18,6 72,5

92-98 9 8,8 8,8 81,4

99-105 15 14,7 14,7 96,1

106-112 4 3,9 3,9 100,0

Total 102 100,0 100,0

Page 89: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 90: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

80

Skor tertinggi = M + 1.SD

= 83,99019608+ 1. 12,80353842

= 96,7937345= 97

Skor terendah = M – 1.SD

= 83,99019608- 1. 12,80353842

= 71,18665766=71

Maka dapat disimpulkan bahwa skor tertinggi lingkungan kerja adalah 97 dan

skor terendah adalah 71. Adapun tabel kategori lingkungan kerja guru adalah sebagai

berikut:

Tabel. 4.6 Kategori Lingkungan Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 15 14,7 14,7 14,7

Sedang 65 63,7 63,7 78,4

Tinggi 22 21,6 21,6 100,0

Total 102 100,0 100,0

Selanjutnya analisis deskriptif untuk variabel lingkungan kerja dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 91: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 92: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

82

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang

dihitung dengan program SPSS statistic version 19 pada taraf signifikan sebesar 5%.

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas yaitu jika > 0,05 maka data

normal dan jika < 0,05 maka data tidak normal. Berdasarkan harga koefisien

probabilitas (sig) untuk kompensasi sebesar 0,119, lingkungan kerja sebesar 0,232,

dan kepuasan kerja guru sebesar 0,516. Dengan demikian data berdistribusi normal

karena nilai p > 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.7 Ringakasn Hasil Uji Normalitas

No Variabel KS-Z p(sig) Keterangan

1 kompensasi (X1) 1,187 0,119 Normal

2 lingkungan kerja (X2) 1,038 0,232 Normal

3 kepuasan kerja (Y) 0,817 0,516 Normal

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah ada hubungan secara linier antara

variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Data diolah menggunakan bantuan

program komputer SPSS statistic version 19. Pengambilan keputusan melihat kriteria

nilai F hitung < F tabel untuk Kompensasi (X1) (0,884) < 1,750) dan Lingkungan

kerja (X2) (1,259 < 1,590) pada taraf sgnifikan 5%. Selain itu, berdasarkan data yang

diperoleh diketahui bahwa P value untuk garis regresi X1 terhadap Y adalah 0,595

dan P value untuk X2 terhadap Y adalah 0,210 dan keduanya lebih besar dari 0,05

Page 93: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

83

maka gagal tolak H0, artinya garis regresi X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y linier

dan memungkinkan untuk menggunakan analisis regresi. Uji linieritas dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Linieritas

No Variabel Bebas Df F F 0,05 p Keterangan

1 Kompensasi (X1) 17:83 0,884 1,770 0,595 Linier

2 Lingkungan Kerja (X2) 33:67 1,259 1,620 0,210 Linier

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut terjadi

homoskedastisitas dan jika variannya tidak sama/berbeda disebut terjadi

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas, atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mempermudah, peneliti menggunakan

bantuan program komputer SPSS statistic version 19. Dari grafik scatterplot terlihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah

angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas. Dan untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dalam model regresi maka perhatikan grafik di bawah ini:

Page 94: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Page 95: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

85

tidak melebihi 0,600. Dengan demikian tidak terjadi multikolinieritas karena tidak

melebihi 0,600, yang berarti tidak ada hubungan sempurna antar variabel bebas

sehingga regresi ganda dapat dilanjutkan. Hal ini karena koefisien regresi yang

dihasilkan oleh analisis regresi berganda menjadi sangat kuat sehingga dapat

memberikan hasil analisis yang mewakili sifat atau pengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat. Hasil uji multikolinieritas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas

No Variabel

Bebas X1 X2 Toleransi VIF Keterangan

1 Kompensasi

(X1) 1 -0,247 0,939 1,065

Tidak terjadi multikolinieritas

2 Lingkungan Kerja (X2)

-0,247 1 0,939 1,065

Sumber: Data primer yang telah diolah (lihat pada lampiran 9)

D. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah. Oleh karena

itu hipotesis harus diuji kebenaran empiriknya. Pengujian hipotesis ke 1 dan

hipotesis ke 2 dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dengan

uji t, sedangkan pengujian hipotesis ke 3 menggunakan analisis regresi ganda dengan

uji F. Adapun hasil dari uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis 1

Pengujian hipotesis ke 1 yaitu menguji ada pengaruh positif antara kompensasi

terhadap kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo

tahun ajaran 2017/2018. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji regresi

Page 96: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

86

sederhana. Uji regresi sederhana digunakan untuk mencari pengaruh antara satu

variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu, ada hubungan linier antara

variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga analisisnya menggunakan analisis

regresi linier sederhana. Data diolah dengan bantuan program komputer SPSS

statistic version 19. Berikut adalah tabel ringkasan hasil regresi sederhana:

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana (X1-Y)

Sumber Koefisien R r2 t t0,05

(100) p Keterangan

Konstanta Kompensasi

35,721 0,464

0,297 0,088 3,114 1,984 0,002 Ho ditolak

a. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan tabel di atas, selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan

pengujian hipotesis ke 1, yaitu dengan perhitungan menggunakan program SPSS

statistic version 19 didapatkan besarnya konstanta (a) = 35,721 dan nilai koefisien

regresi (b) = 0,464, sehingga persamaan regresi linier sederhananya sebagai berikut:

Y =a +bx

= 35,721 + 0,464

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien bernilai positif sebesar

0,464 yang berarti jika nilai kompensasi (X1) meningkat 1 poin maka nilai kepuasan

siswa (Y) akan meningkat sebesar 0,464 poin.

Page 97: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

87

b. Koefisien Korelasi (r) dan Koefisien Determinan (r2)

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS statistic version 19

menunjukkan bahwa koefisien regresi sebesar 0,464. Harga koefisien (r) sebesar

0,297 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,088. Hal ini menunjukkan bahwa

kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran

2017/2018 8,8% ditentukan oleh variabel kompensasi. Sedangkan 91.2% variabel

kepuasan kerja guru ditentukan variabel lain baik internal maupun eksternal seperti

penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian, berat-ringannya pekerjaan, suasana

dan lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap

pimpinan dalam kepemimpinannya, dan sifat pekerjaan monoton atau tidak.

c. Pengujian Signifikansi Regresi Sederhana

Pengujian signifikansi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

keberartian variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja guru. Uji signifikansi

menggunakan uji t. Hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar 3,114 sedangkan nilai ttabel

sebesar 1,984 pada taraf signifikansi 5% maka 3,114 > 1,984 (thitung > ttabel) sehingga

dapat disimpulkan H0 ditolak, berarti kompensasi mempunyai pengaruh positif dan

signifikan tehadap kepuasan kerja guru.

2. Uji Hipotesis 2

Pengujian hipotesis ke 2 yaitu menguji ada pengaruh positif antara lingkungan

kerja terhadap kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo tahun ajaran 2017/2018. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji

Page 98: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

88

regresi sederhana. Uji regresi sederhana digunakan untuk mencari pengaruh antara

satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu, ada hubungan linier antara

variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga analisisnya menggunakan analisis

regresi linier sederhana. Data diolah dengan bantuan program komputer SPSS

statistic version 19. Berikut adalah tabel ringkasan hasil regresi sederhana:

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana (X2-Y)

Sumber Koefisien R r2 t t0,05

(100) p Keterangan

Konstanta Motivasi

Kerja

37,113 0,243

0,455 0,207 5,114 1,984 0,000 Ho ditolak

a. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan tabel di atas, selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan

pengujian hipotesis ke 2, yaitu dengan perhitungan menggunakan program SPSS

statistic version 19 didapatkan besarnya konstanta (a) = 37,113 dan nilai koefisien

regresi (b) = 0,243, sehingga persamaan regresi linier sederhananya sebagai berikut:

Y = a+bx

= 37,113 + 0,243

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien bernilai positif sebesar

0,243 yang berarti jika nilai lingkungan kerja (X2) meningkat 1 poin maka nilai

kepuasan kerja guru (Y) akan meningkat sebesar 0,243 poin.

Page 99: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

89

b. Koefisien Korelasi (r) dan Koefisien Determinan (r2)

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS statistic version 19

menunjukkan bahwa koefisien regresi sebesar 0,243. Harga koefisien (r) sebesar

0,455 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,207 Hal ini menunjukkan bahwa

kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran

2017/2018 20,7% ditentukan oleh variabel lingkungan kerja. Sedangkan 79,3%

variabel kepuasan siswa ditentukan variabel lain baik internal maupun eksternal

seperti balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan

keahlian, berat-ringannya pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan

pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya, sifat pekerjaan monoton atau

tidak..

c. Pengujian Signifikansi Regresi Sederhana

Pengujian signifikansi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

keberartian variabel lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru. Uji signifikansi

menggunakan uji t. Hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar 5,114 sedangkan nilai ttabel

sebesar 1,984 pada taraf signifikansi 5% maka 5,114 > 1,984 (thitung > ttabel) sehingga

dapat disimpulkan H0 ditolak, berarti lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif

dan signifikan tehadap kepuasan kerja guru.

3. Uji Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yaitu menguji ada pengaruh antara kompensasi dan lingkungan

kerja secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru Madrasah ‘Aliyah Negeri

Page 100: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

90

se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018. Untuk menguji hipotesis ke 3

digunakan uji regresi ganda. Hal ini karena regresi ganda digunakan untuk

memperkirakan bagaimana dua atau lebih variabel bebas berpengaruh terhadap

variabel terikat. Untuk menguji hipotesis tersebut data diolah dengan bantuan

program komputer SPSS statistic version 19. Berikut adalah tabel ringkasan hasil

regresi ganda antara X1 dan X2 terhadap Y:

Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda (X1 & X2 - Y)

Sumber Koefisien r r2 F F0,05 2:99

p Keterangan

Konstanta Kompensasi Kepuasan Kerja Guru

24,840 0,308 0,217

0,494

0,244

15,954

3,09

0,000

Ho ditolak

Sumber : Data primer yang telah diolah

a. Persamaan Garis Regresi

Berdasarkan tabel di atas, selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan

pengujian hipotesis ke 3, yaitu dengan perhitungan menggunakan program SPSS

statistic version 19 didapatkan besarnya konstanta (a) = 24,840 dan nilai koefisien

regresi (b1) = 0,308 dan (b2) = 0,217 sehingga persamaan regresi linier sederhananya

sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2

= 24,840+0,308X1 + 0,217X2

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien X1 sebesar 0,308,

yang berarti apabila nilai kompensasi meningkat 1 poin maka kepuasan kerja guru

Page 101: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

91

akan meningkat 0,308 dengan asumsi X2 tetap. Nilai koefisien X2 sebesar 0,217,

yang berarti apabila nilai lingkungan kerja meningkat 1 poin maka kepuasan kerja

guru akan meningkat 0,217 dengan asumsi X1 tetap.

b. Koefisien Korelasi (r) dan Koefisien Determinan (r2)

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS statistic version 19

menunjukkan bahwa harga koefisien korelasi sebesar 0,494 dan harga koefisien

determinasi (r2) sebesar 0,244. Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja guru Madrasah

‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018 24,4% dipengaruhi

oleh variabel kompensasi dan lingkungan kerja sedangkan 75,6% dipengaruhi

variabel lain seperti penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian, berat-ringannya

pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam

kepemimpinannya, sifat pekerjaan monoton atau tidak.

c. Pengujian Signifikansi Regresi Ganda

Pengujian signifikansi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

keberartian variabel kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru

Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018. Uji

signifikansi menggunakan uji F. Berdasarkan hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar

15,954 Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 3,09 pada taraf signifikan 5%,

maka 15,954 > 3,09 sehingga kesimpulannya H0 ditolak yang berarti terdapat

pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama antara kompensasi dan

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru.

Page 102: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

92

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil uji hipotesis ke 1 diketahui bahwa kompensasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah

Negeri se-Kabupaten Ponorogo, dibuktikan dengan hasil uji t diperoleh harga thitung

sebesar 3,114 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,984 pada taraf signifikansi 5%

dengan koefisien determinan 0,088. Dengan data tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo sebesar 8,8% dipengaruhi oleh kompensasi dengan indikator upah/gaji,

Insentif, Tunjangan, dan Fasilitas.

Data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kompensasi mempunyai

pengaruh positif terhadap kepuasan kerja guru berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan. Pengaruh kompensasi terhadap kepuaan kerja dapat dijelaskan

dengan “Teori Kepuasan”, dimana teori ini didasarkan pada pendekatannya atas

faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang dapat menyebabkan individu

tersebut bertindak serta berprilaku dengan cara tertentu. Teori ini juga memusatkan

langsung pada diri individu yang dapat menguatkan, mendukung, mengarahkan dan

bahkan menghentikan perilaku seseorang. Teori ini juga menyebutkan bahwa hal

Page 103: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

93

yang dapat memotivasi semangat kerja seseorang adalah keinginannya untuk

memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, baik materil maupun non materiil.104

Seseorang akan berperilaku tertentu oleh karena adanya dorongan untuk

memenuhi kebutuhannya yang bermacam-macam, dan kebutuhan tersebut tersusun

secara berjenjang, mulai dari kebutuhan yang paling mendasar sampai pada

kebutuhan yang paling tinggi.105 Sedangkan menurut Handoko mengemukakan

suatu departemen dalam rangka meningkakan kepuasan kerja adalah melalui

pemberian kompensasi. Jadi dengan pemberian kompensasi yang baik dan benar

maka seseorang akan lebih merasa puas dan dalam melakukan pekerjaan akan

semakin optimal.106

Uraian diatas menunjukkan bahwa kompensasi menyumbang 8,8% terhadap

kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo dan

kemungkinan 91,2% dipengaruhi oleh faktor lain seperti penempatan yang tepat

sesuai dengan keahlian, berat-ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan

pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam

kepemimpinannya, dan sifat pekerjaan monoton atau tidak.107 Hasil penelitian ini

104 Postinus Gulo, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017), 25. 105 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), 153. 106 Postinus Gulo, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017), 25. 107 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Cetakan Ketujuh Belas. (Jakarta: PT Bumi Aksara 2013), 203.

Page 104: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

94

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Verawaty Abdullah,108 dengan hasil

penelitian yang menunjukkan adanya Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan

Kerja Guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan. Adapun besarnya pengaruhnya adalah 63,3%.

B. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru

Berdasarkan hasil uji hipotesis ke 2 diketahui bahwa lingkungan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru PNS di Madrasah

‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo, dibuktikan dengan hasil uji t diperoleh

harga thitung sebesar 5,114 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,984 pada taraf

signifikansi 5% dengan koefisien determinan 0,207 maka dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo

20,7% dipengaruhi oleh lingkungan kerja dengan sub variabel pelayanan kerja,

kondisi kerja, dan hubungan karyawan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja guru

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Lingkungan kerja sangat mempengaruhi kondisi fisik maupun psikologi para

guru dalam pendidikan. Lingkungan kerja yang kurang menyenangkan akan

mengakibatkan menurunnya hasil kerja dan begitu juga sebaliknya, Lingkungan

kerja yang menyenangkan akan mengakibatkan meningkatnya hasil kerja. Jika

108 Verawaty Abdullah, “Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan”. (Skripsi, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, 2014)

Page 105: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

95

lingkungan kerja sangat menyenangkan maka akan menimbulkan rasa kepuasan

kerja dan meningkatkan hasil kerja. Hal ini tentu saja akan memberikan keuntungan

bagi institusi dan bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.109

Terciptanya lingkungan kerja positif di sekolah dapat terjadi bila terjalin

hubungan yang baik dan harmonis antara kepala sekolah dan guru, guru dengan

guru, serta guru dengan tenaga kependidikan.110 Faktor-faktor yang menjadi

penyebab terciptanya lingkungan kerja yang positif menurut Pandi Afandi dapat

dibagi menjadi beberapa bagian pembentuk lingkungan kerja, menurutnya bagian-

bagian itu meliputi pelayanan kerja, kondisi kerja, dan hubungan karyawan.111

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa lingkungan kerja menyumbang 20,7%

terhadap kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo dan kemungkinan 79,3% dipengaruhi oleh faktor lain seperti balas jasa

yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian, berat-ringannya

pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam

kepemimpinannya, sifat pekerjaan monoton atau tidak.112 Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdurrohman Yusuf,113 dengan hasil

109 Postinus Gulo, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017), 18. 110 Supardi, Kinerja guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 130. 111 Pandi Afandi, Concept & Indicator Human Resources Management for Management Research (Yogyakarta: Deepublish, 2016), 55. 112 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Cetakan Ketujuh Belas. (Jakarta: PT Bumi Aksara 2013), 203. 113 Abdurrohman Yusuf, “Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru di MTsN I Kota Tangerang Selatan”. (Skripsi, UIN Syarif Hidayatulloh, Jakarta, 2017).

Page 106: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

96

penelitian yang menunjukkan adanya Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap

Kepuasan Kerja Guru di MTsN I Kota Tangerang Selatan. Adapun besarnya

pengaruhnya adalah 46,5%.

C. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Guru

Berdasarkan hasil penelitian, kompensasi dan lingkungan kerja memiliki

pengaruh positif terhadap kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-

Kabupaten Ponorogo yaitu sebesar 24,4%. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F

yaitu Fhitung 15,954 Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 3,09 pada taraf

signifikan 5%, maka 15,954 > 3,09 sehingga kesimpulannya H0 ditolak yang berarti

terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama antara kompensasi

dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah

Negeri se-Kabupaten Ponorogo. Dengan demikian kompensasi dan lingkungan kerja

menyumbang 24,4% dari 100% faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru

PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo. Adapun 75,6%

kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain seperti penempatan yang tepat sesuai

dengan keahlian, berat-ringannya pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan

pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya, sifat pekerjaan monoton atau

tidak.

Faktor kompensasi dan lingkungan kerja saling mendukung dalam memberikan

kepuasan kerja kepada guru. Lingkungan kerja, kompensasi merupakan dua

Page 107: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

97

komponen penting di dalam sebuah organisasi. Kedua hal tersebut dapat

mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang dalam melakukan pekerjaan yang

dibebankan padanya. Dengan semakin baik lingkungan keija, pemberian imbalan

jasa yang layak sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaan yang diberikan kepada

seseorang maka dapat mendongkrak dan meningkatkan tingkat kepuasan kerja.

Selain itu, seseorang yang merasa puas dengan pekerjaannya akan semakin

mempunyai komitmen yang tinggi untuk kinerja kerjanya. Sebaliknya, seseorang

yang tidak merasa puas dengan pekerjaannya maka akan berpengaruh pada kinerja

yang semakin menurun. Melihat pentingnya pengaruh kedua komponen ini terhadap

kepuasan kerja guru maka diduga lingkungan kerja, kompensasi berpengaruh secara

bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru.114

Secara keseluruhan kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-

Kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2017/2018 pada kategori sedang. Hasil analisis

data penelitian ini menghasilkan didapatkan besarnya konstanta (a) = 24,840 dan

nilai koefisien regresi (b1) = 0,308 dan (b2) = 0,217 sehingga persamaan regresi

linier sederhananya sebagai berikut Y = a+b1X1+b2X2 = 24,840+0,308X1+0,217X2.

Hal ini sejalan dengan teori bahwa kepuasan dipengaruhi oleh kompensasi dan

lingkungan kerja.115

114 Postinus Gulo, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017), 46. 115 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Cetakan Ketujuh Belas. (Jakarta: PT Bumi Aksara 2013), 203.

Page 108: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

98

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data melalui pembuktian hipotesis

yang diangkat dari permasalahan pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja

terhadap kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Kompensasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018 yang ditunjukkan dengan hasil uji t

diperoleh nilai thitung sebesar 3,114 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,984 pada

taraf signifikansi 5%, maka 3,114 >1,984 (thitung > ttabel). Harga koefisien

korelasi diperoleh rhitung > rtabel (0,297 > 0,195) dan koefisien determinasi (r2)

(r Square) sebesar 0,088. Jadi sumbangan pengaruh kompensasi terhadap

kepuasan kerja guru PNS sebesar 8,8% dengan indikator upah/gaji, Insentif,

Tunjangan, dan Fasilitas. Sedangkan sisanya sebesar 91,2% dipengaruhi oleh

faktor lain. Dari hasil regresi diperoleh persamaan Y= 0,464 + 35,721

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien bernilai positif

sebesar 0,464 yang berarti jika nilai kompensasi (X1) meningkat 1 poin

maka nilai kepuasan kerja guru (Y) akan meningkat sebesar 0,464 poin

Page 109: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

99

dengan asumsi variabel lain tetap.

2. Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan siginifkan terhadap

kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten

Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018 yang ditunjukkan dengan hasil uji t

nilai thitung sebesar 5,114 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,984 pada taraf

signifikansi 5% maka 5,114 > 1,984 (thitung > ttabel). Harga koefisien korelasi

diperoleh rhitung > rtabel (0,455 > 0,195) dan koefisien determinasi (r2) (r

Square) sebesar 0,207. Jadi sumbangan pengaruh lingkungan kerja terhadap

kepuasan kerja guru sebesar 20,7% dengan sub variabel pelayanan kerja,

kondisi kerja, dan hubungan karyawan. sedangkan sisanya sebesar 79,3%

dipengaruhi oleh faktor lain. Dari hasil regresi diperoleh persamaan Y=

0,243 + 37,113 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien

bernilai positif sebesar 0,243 yang berarti jika nilai lingkungan kerja (X2)

meningkat 1 poin maka nilai kepuasan kerja guru (Y) akan meningkat

sebesar 0,243 poin dengan asumsi variabel lain tetap.

3. Kompensasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja guru PNS di

Madrasah ‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran

2017/2018 berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 15,954

sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,09 pada taraf signifikansi 5% maka 15,954 >

3,09 (Fhitung > Ftabel). Harga koefisien korelasi diperoleh rhitung > rtabel (0,494 >

Page 110: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

100

0,195) dan koefisien determinasi (r2) (r Square) sebesar 0,244 Hal ini

menunjukkan bahwa kepuasan kerja guru PNS di Madrasah ‘Aliyah Negeri

se-Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018 sebesar 24,4% secara

bersama-sama dipengaruhi oleh variabel kompensasi dan lingkungan kerja.

Sedangkan 75,6% dipengaruhi variabel lainnya seperti penempatan yang

tepat sesuai dengan keahlian, berat-ringannya pekerjaan, peralatan yang

menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya,

sifat pekerjaan monoton atau tidak. Didapatkan persamaan regresi linear

ganda Y= 24,840+0,308X1 + 0,217X2. Persamaan tersebut menunjukkan

bahwa nilai koefisien X1sebesar 0,308, yang berarti jika nilai kompensasi

meningkat 1 poin maka nilai kepuasan kerja guru (Y) akan meningkat

sebesar 0,308 dengan asumsi X2 tetap. Nilai koefisien X2 sebesar 0,217

yang berarti nilai lingkungan kerja meningkat 1 poin maka kepuasan kerja

guru akan meningkat 0,217 dengan asumsi X1 tetap.

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan dari penelitian yang penulis lakukan di Madrasah

‘Aliyah Negeri se-Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018, maka penulis

memberikan beberapa saran yang semoga nantinya dapat bermanfaat untuk

meningkatkan efektifitas pemberian kompensasi, lingkungan kerja dan kepuasan

kerja guru :

Page 111: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

101

1. Diharapkan Lembaga dapat mempertahankan serta meningkatkan kepuasan

kerja guru melalui indikator-indikator kompensasi yang ada. Indikator-

indikator tersebut meliputi upah/gaji, Insentif, Tunjangan, dan Fasilitas.

Indikator-indikator terssebut dapat memberikan pengaruh terhadap kepuasan

kerja guru di lembaga pendidikan. Pengaruh kompensasi terhadap kepuaan

kerja dapat dijelaskan dengan “Teori Kepuasan”, dimana teori ini didasarkan

pada pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu

yang dapat menyebabkan individu tersebut bertindak serta berprilaku dengan

cara tertentu. Teori ini juga memusatkan langsung pada diri individu yang

dapat menguatkan, mendukung, mengarahkan dan bahkan menghentikan

perilaku seseorang. Teori ini juga menyebutkan bahwa hal yang dapat

memotivasi semangat kerja seseorang adalah keinginannya untuk memenuhi

kebutuhan serta kepuasannya, baik materil maupun non materiil.

2. Diharapkan Lembaga dapat mempertahankan serta meningkatkan kepuasan

kerja guru melalui indikator-indikator lingkungan kerja yang ada. Indikator-

indikator tersebut meliputi Pelayanan makan dan minum, Pelayanan

kesehatan, Pelayanan kamar kecil/kamar mandi ditempat kerja, Penerangan

yang cukup, Suhu udara yang tepat, Kebisingan yang dapat dikendalikan,

Pengaruh warna, Ruang gerak yang diperlukan, Keamanan kerja, dan

Hubungan antara motivasi, semangat , dan kegairahan dengan hubungan

yang kondusif antar sesama. Lingkungan kerja sangat mempengaruhi kondisi

Page 112: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

102

fisik maupun psikologi para guru dalam pendidikan. Lingkungan kerja yang

kurang menyenangkan akan mengakibatkan menurunnya hasil kerja dan

begitu juga sebaliknya, Lingkungan kerja yang menyenangkan akan

mengakibatkan meningkatnya hasil kerja.

3. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan untuk menjadi referensi dalam

upaya peningkatan kepuasan kerja guru di lembaga pendidikan. Selain itu

dalam penelitian ini hanya mengungkap dua variabel dari beberapa faktor

yang mempengaruhi kepuasan kerja guru, maka diharapkan agar peneliti lain

melakukan penelitian lanjutan agar dapat diketahui faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif

sehingga pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi dan langkah dalam

perbaikan dapat diketahui.

Page 113: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Verawaty “Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan”. (Skripsi, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, 2014).

Abdurahman, Maman. Dasar-dasar Metode Statistik untuk Penelitin Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Afandi, Pandi. Concept & Indicator Human Resources Management for Management Research Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Afrizal, Rifki. “Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerjadan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Nindya Karya Persero”, (Skripsi, Universitas Gunadarma, Depok, 2012).

Alfajar, Siti dan Tri Heru. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: YKPN, 2010.

Annisa. “Hubungan Lingkungan Kerja dengan kepuasan Kerja pada Divisi Sumber Daya Manusia PT. Surveyor Indonesia”. (Skripsi, Universitas Indonesia, Depok, 2012).

Arikunto, Suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik, Jakarta: Reineka Cipta, 2010.

Azwar, Saifuddin, Penyusunan Skala Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2012.

Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga 2012.

Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Effendi, Singarimbun Masri dan Sofyan Metode Penelitian Survey Jakarta: LP3ES, 2001.

Effendi, Taufik. Wawancara, Ponorogo, 20 Mei 2018.

Fenanti, Trias “Hubungan Lingkungan Kerja Non Fisik dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta” (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015).

Page 114: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Fieldman, Human. Stress, work and Job Statisfication, terjemahan Ny. L. Mulyana, jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 2003.

Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Gulo, Postinus, “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Sekolah Menengah Atas Se-Sleman Timur”. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2017).

Hadi, Sutrisno Metodologi Research (Jilid 2), Andi, Yogyakarta, 1989.

Hadinata, Himawan Chandra. “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pabrik Genteng Massokka kebumen Jawa Tengah”, (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta , 2014).

Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya. Yogyakarta: BPFE, 2001.

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi), Cetakan Ketujuh Belas. Jakarta: PT Bumi Aksara 2013.

___________________. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.2002.

___________________. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017.

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005guruDosen.pdf (22 Februari 2018).

http://manduaponorogo.sch.id/ (8 mei 2018)

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3760935/ratusan-guru-honorer-di-bondowoso-tuntut-insentif-daerah-merata. ( 28/12/2018).

https://www.man1ponorogo.sch.id/ (8 mei 2018)

Ilyas. Endang. “Pengaruh Kompensasi, Promosi dan Shift Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pengumpul Tol Gerbang Karang Tengah dan Ramp. Kebun Jeruk PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Tangerang” (Tesis, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2014).

Page 115: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Martoyo, Susilo. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kelima. Yogyakarta: PT BPFE. 2007.

Mas’ud, Fuad. Survai Diagnosis Organisasional : Konsep & Aplikasi, Semarang: Universitas Diponegoro, 2004.

Mudrajad, Kuncoro. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasinya Yogyakarta: AMPYKPN, 2004.

Muljani, Ninuk “Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, (September 2002).

Mulyani, Ade “Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Mutu Pembelajaran Pada Smk Sekabupaten Purwakarta” Jurnal Adminisistrasi Pendidikan Vol.XIV No.1. (April 2012).

Nitisemito, Alex S. Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalaia Indonesia, 2002.

Rahayuningsih, Sri dkk, “Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru Smp Negeri Di Sub Rayon 02 Pecangaan Kabupaten Jepara” jurnal manajemen pendidikan, Vol 5, No 3, (April, 2016).

Robbins, Stephen P. Judge, Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi Organizational Behavior) Terj: Ratna Saraswati Dan Febriella Sirait Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat, 2015.

Robirodia, Zain Ikhwani Jihadi “Pengaruh Kompensasi dan Iklim Organisasi Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru non PNS Madrasah Aliyah” Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. XXIII No.1 (April, 2016).

Sedarmayanti. Sumberdaya Manusia dan Produktivitas kerja. Jakarta: Ilham Jaya, 2001.

Siagian, Sondang P. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: Rineka Jaya, 2002.

___________________. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Aditya Media. 2015.

Page 116: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Subagyo, P. Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta, 2013.

___________________. Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2007.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, Bandung: Refika Aditama, 2012.

Sujarweni, V. Wiratna SPSS untuk Penelitian Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2014.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya Jakarta:Bumi Aksara, 2002.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Sunyoto, Danang. Praktik SPSS untuk Kasus dilengkapi Contoh Penelitian Bidang Ekonomi Yogyakarta: Nuha Medika, 2011.

Supardi, Kinerja guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Sutanto, Eddy Madiono. “Persepsi Akan Gaji, Motivasi Kerja, Dan Kinerja Karyawan PT. Amita Bara Sejahtera, Journal of Business and Banking, Volume 4, No. 1, (May 2014).

Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Keempat. Jakarta: Kencana, 2009.

___________________. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana, 2010.

Tjipto dan Candra, Service, Quality and Satisfaction, Yogyakarta: Andi offset, 2007.

Wibodo, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007.

Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penilaian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Widyaningrum, Retno Statistika. Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2015.

Page 117: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Yani, M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012.

Yusuf, Abdurrohman “Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru di MTsN I Kota Tangerang Selatan”. (Skripsi, UIN Syarif Hidayatulloh, Jakarta, 2017).

Page 118: - Electronic theses of IAIN Ponorogoetheses.iainponorogo.ac.id/5619/1/001. Thesis Choirul Huda.pdf · Huda, Choirul. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja