pembesaran patin siam di kolam dalam

13
PEMBESARAN PATIN SIAM SECARA INTENSIF DI KOLAM DALAM Boyun Handoyo*,Catur Setyo Wibowo*, Syofan Perekayasa di Balai Budidaya Air Tawar Jambi (BBAT Jambi) Jl. Iswahyudi No. 06 Rt. 08 Kel. Pasir Putih – Chandra , Kec. Jambi Selatan – Jambi E-mail : [email protected] Abstrak Ikan patin siam merupakan salah satu komoditas andalan budidaya air tawar yang diharapkan menjadi komoditas ekspor dimasa mendatang seperti di Negara Vietnam. BBAT Jambi terus melakukan perbaikan terhadap system budidaya pembesaran ikan ini, salah satunya menggunakan kolam dalam (> 2 meter) seperti di Vietnam untuk meningkatkan produktivitas. Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan sistem budidaya pembesaran ikan patin secara intensif dengan menggunakan kolam dalam, sehingga produktivitas meningkat. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pembesaran ikan patin siam di kolam dalam BBAT Jambi (2-2,5 meter). Kolam yang digunakan adalah kolam berukutan 1500 m 2 , dengan padat tebar 15 ekor/m 2 . Pakan yang diberikan adalah pakan komersial (protein 28-32%). Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari sesuai dengan Feeding Rate (FR) yang sudah ada. Pemeliharaan dilakukan sampai ukuran konsumsi (500-600 gram). Hasil kegiatan ini menunjukan bahwa ikan patin siam berhasil mencapai ukuran 500-600 gram dalam waktu pemeliharaan 4,5 – 5,5 bulan dengan FCR berkisar antara 1,1 – 1,4. Hal ini mendekati budidaya patin siam di Vietnam dan bisa diterapkan di masyarakat pembudidaya ikan yang memiliki kolam berukuran besar dan dalam. Dari analisa usaha yang dilakukan kegiatan budidaya pembesaran patin siam ini menguntungkan. Kata kunci: patin siam, intensif, kolam dalam, FCR,

Upload: wisp-elf

Post on 24-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pembesaran ikan patin

TRANSCRIPT

  • PEMBESARAN PATIN SIAM SECARA INTENSIF DI KOLAM DALAM

    Boyun Handoyo*,Catur Setyo Wibowo*, Syofan

    Perekayasa di Balai Budidaya Air Tawar Jambi (BBAT Jambi)

    Jl. Iswahyudi No. 06 Rt. 08 Kel. Pasir Putih Chandra , Kec. Jambi Selatan Jambi

    E-mail : [email protected]

    Abstrak

    Ikan patin siam merupakan salah satu komoditas andalan budidaya air tawar yang diharapkan menjadi komoditas ekspor dimasa mendatang seperti di Negara Vietnam. BBAT Jambi terus melakukan perbaikan terhadap system budidaya pembesaran ikan ini, salah satunya menggunakan kolam dalam (> 2 meter) seperti di Vietnam untuk meningkatkan produktivitas. Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan sistem budidaya pembesaran ikan patin secara intensif dengan menggunakan kolam dalam, sehingga produktivitas meningkat.

    Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pembesaran ikan patin siam di kolam dalam BBAT Jambi (2-2,5 meter). Kolam yang digunakan adalah kolam berukutan 1500 m2, dengan padat tebar 15 ekor/m2. Pakan yang diberikan adalah pakan komersial (protein 28-32%). Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari sesuai dengan Feeding Rate (FR) yang sudah ada. Pemeliharaan dilakukan sampai ukuran konsumsi (500-600 gram). Hasil kegiatan ini menunjukan bahwa ikan patin siam berhasil mencapai ukuran 500-600 gram dalam waktu pemeliharaan 4,5 5,5 bulan dengan FCR berkisar antara 1,1 1,4. Hal ini mendekati budidaya patin siam di Vietnam dan bisa diterapkan di masyarakat pembudidaya ikan yang memiliki kolam berukuran besar dan dalam. Dari analisa usaha yang dilakukan kegiatan budidaya pembesaran patin siam ini menguntungkan.

    Kata kunci: patin siam, intensif, kolam dalam, FCR,

  • INTENSIVE GROWOUT OF STRIPPED CATFISH IN DEEP PONDS

    Boyun Handoyo*,Catur Setyo Wibowo*, Syofan,

    Researcher at Jambi Freshwater Aquaculture Development Center (JFADC),

    Jl. Iswahyudi No. 06 Rt. 08 Kel. Pasir Putih Chandra , Kec. Jambi Selatan Jambi

    E-mail : [email protected]

    Abstract

    Kata kunci: patin siam, intensif, kolam dalam, FCR, Stripped catfish (Pangasius hypophthalmus) is one of Indonesian freshwater culture product hopeful for exsport commodity like in Vietname. FADC Jambi have continual improvement in growout system of this commodity to support farmer in Sumatera Island. One of activity is use deep pond (> 2 m) like in Vietnam for increase productivity. The purpose of this activity have got growout system of stripped catfish in deep pond to increase productivity. This activity use deep pond (2 2,5 m), the wide 1500 m2, stocking densty 15 fish/m2. Rearing fish used commercial feed (protein 2832%), feeding frequency 3 times/day. This activity finish until get market size of fish (500-600 gram). The result shows stripped catfish get market size (500-600 gram) in 4,5 5,5 month rearing period. Feed Convertion Rate (FCR) of this activity abouth 1,2 1,4. That conclusion almost same like rearing of stripped cat fish in Vietname. This system applicable and profitable for Sumatera and Kalimantan fish farmer who have wide and deep pond.

    Key words : patin siam, intensive, deep pond, FCR

  • I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BBAT Jambi sebagai salah satu UPT Direktorat Jenderal Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan memiliki tugas untuk merintis dan membina kawasan budidaya

    perikanan air tawar. Untuk itu BBAT Jambi melakukan langkah awal yaitu survei lokasi,

    perencanaan ujicoba komoditas dan teknologi yang sesuai. Komoditas ikan patin siam

    (Pangasiadon hypophthalmus) merupakan salah satu komoditas yang sudah

    berkembang luas di 3 propinsi di Sumatera, yaitu Sumatera Selatan, Jambi dan Riau.

    Hal tersebut didukung oleh budaya masyarakat di tiga propinsi tersebut yang menyukai

    ikan patin dalam berbagi jenis masakannya. Budidaya pembesaran ikan patin yang

    sudah berkembang di tiga propinsi ini adalah budidaya dalam karamba di sungai dan

    dikolam. Kebanyakan kolam yang digunakan di tiga propinsi ini adalah kolam tanah

    dengan kisaran luas 150500 m2 dan kedalaman air 12 m dengan padat tebar 10 m2.

    Hal ini menjadi penyebab tidak stabilnya hasil produksi karena cepat menurunnya

    produktifitas kolam dan tidak stabilnya kualitas air. Hal ini menyebabkan menurunnya

    produktifitas lahan per satuan luas setiap tahunnya. Permasalahan lain yang terjadi

    adalah semakin seringnya terjadi serangan penyakit dan semakin lamanya waktu

    tanam (dari 4 bulan menjadi 6 bulan) sebagai indikasi terjadinya penurunan daya

    dukung lingkungan.

    Melihat permasalahan tersebut BBAT Jambi melakukan kegiatan dengan

    mengadopsi dan memodifikasi sistem budidaya dari negara Vietnam yang telah

    mengembangkan budidaya ikan patin siam ini lebih dahulu dibandingkan Indonesia.

    Vietnam sebagai pengekspor ikan patin terbesar di dunia sudah melakukan

    pengembangan ikan patin siam dalam berbagai wadah budidaya. Kecenderungan yang

    terjadi adalah pembudidaya sudah mulai beralih dari budidaya ikan patin siam dalam

    karamba di sungai ke budidaya ikan di perkolaman. Kolam yang dipakai adalah kolam

    yang memiliki kedalaman air yang tinggi (3 4 m) dengan padat tebar 15 ekor/m2. Pada

    tahun 2008 ini BBAT Jambi akan mencoba teknologi tesebut sebagai kolam

    percontohan untuk masyarakat di tiga propinsi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan

    bisa meningkatkan produktivitas lahan dan dapat menciptakan teknologi budidaya yang

    berkelanjutan.

  • 1.2. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk :

    1. Memodifikasi suatu sistem budidaya pembesaran ikan patin siam di kolam dalam

    ( 3 m) untuk meningkatkan produktiftas lahan.

    2. Menciptakan satu sistem budidaya patin siam yang lebih ramah lingkungan dan

    berkelanjutan.

    II. BAHAN DAN METODE

    Kegiatan dilakukan di kolam dalam BBAT Jambi, Desa Sei Gelam, Kec. Sei

    Gelam, Muaro Jambi pada tahun 2008.

    Kolam yang digunakan adalah kolam dengan luas 1500 m2 dan kedalaman air

    3 m. Ikan yang ditebar adalah ikan patin siam berukuran 810 cm dengan rerata berat

    67 gram dengan padat tebar 15 ekor/m2 (sebanyak 22.500 per kolam).

    Penebaran dilakukan pada bulan Januari (2 kolam), Maret (2 kolam) dan Mei (2 kolam)

    Pakan yang diberikan adalah pakan komersial dengan kadar nutrisi sebagai berikut :

    Protein 30 s.d. 32 %, Lemak kasar minimal 5 %, Serat kasar maksimal 2,5 %, Kalsium

    maksimal 2,5 %, Phospor maksimal 1,5 %, Abu maksimal 12 %.

    Pemberian pakan dengan menggunakan perkiraan berdasarkan FR (Feeding Rate)

    ikan patin siam di BBAT Jambi (hasil penelitian BBAT Jambi dan JICA) untuk suhu

    berkisar 27 s.d. 30 oC yaitu sebagai berikut : Tabel 1. Feeding Rate Patin Siam (10 s.d 100 gr)

    Bobot tubuh (gr) 10-30 30-50 50-70 70-100 Feeding Rate (%) 8 7 6 5

    Tabel 2. Feeding Rate Patin Siam Bobot tubuh (gr) 1200 Feeding Rate (%)

    10 8-5 4 3 2 1,5 1,2

    Jumlah pakan disesuaikan setiap minggu, berdasarkan tabel jumlah pakan dan

    jumlah aktual pakan yang diberikan. Jumlah pemberian pakan juga disesuaikan tiap

    bulan berdasarkan total bobot yang diperkirakan dari rerata bobot tubuh hasil sampling.

    Konversi pakan dihitung berdasarkan data pemberian pakan, sintasan dan total bobot

  • tubuh setelah ikan dipanen. Dari pola yang telah diterapkan tersebut terbukti dapat

    memperbaiki pengelolaan dalam pemberian pakan dan mengurangi biaya pakan dalam

    produksi.

    Dari hasil perhitungan akan ditampilkan dalam tabel berikut :

    Tabel 1. Penghitungan rencana pemberian pakan berdasarkan feeding rate ikan patin siam : Bulan :

    FCR/1,3 Pakan

    /hari(kg)

    Pakan

    /minggu (kg) Gain

    Berat Total

    (gram) Jml Ikan

    Rerata

    Berat FR (%)

    Period

    (Tanggal)

    Minggu ke 1

    Minggu ke 2

    Minggu ke 4

    Minggu ke 5

    Sebagai data penghitungan pakan, maka disediakan tabel kontrol pemberian pakan

    untuk pelaksana pemberian pakan sebagai berikut : Tabel 2. Catatan Harian Pemberian Pakan Karamba : Bulan :

    Ikan Hari/ Tanggal Jenis No Waktu Jml Pakan

    Sisa Pakan

    Keterangan (Jml ikan mati/Buka karung, ikan sakit, dll)

    A B C D

    Senin Patin PASUPATI

    E

    Sebagai pembanding dilakukan pengambilan data dari kegiatan pembesaran ikan patin

    siam dalam kolam di pembudidaya ikan di Jambi (Desa Tangkit Baru dan Kumpeh)

    Selain pengaturan dan penghitungan pemberian pakan, juga dilakukan beberapa

    pengamatan parameter kualitas air, penghitungan hasil panen, dan analisa usaha.

  • III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pertumbuhan Bobot Tubuh Gambar 1.a. Pertumbuhan rerata bobot pada ikan patin siam di kolam dalam BBAT Jambi untuk yang ditebar pada bulan Januari (Jan), Maret (Mar) dan Mei (Mei) tahun 2008. Gambar 1.b. Pertumbuhan rerata panjang pada ikan patin siam di kolam dalam BBAT Jambi untuk yang ditebar pada bulan Januari (Jan), Maret (Mar) dan Mei (Mei) tahun 2008.

    Pertumbuhan berat badan ikan patin siam di kolam dalam BBAT Jambi (siklus bulan Januari, Maret, dan Mei)

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    1 2 3 4 5 6

    Umur (bulan)

    Bob

    ot tu

    buh

    (g)

    Jan

    Mar

    Mei

    Pertumbuhan panjang total ikan patin siam di kolam dalam BBAT Jambi (siklus bulan Januari, Maret, dan Mei)

    05

    101520253035404550

    1 2 3 4 5 6

    Umur (bulan)

    Panj

    ang

    tota

    l (cm

    )

    Jan

    Mar

    Mei

  • Dari hasil pemeliharaan ikan patin siam di kolam dalam dapat dilihat bahwa

    terjadi perbedaan tingkat pertumbuhan pada ikan yang ditebar pada bulan Januari jika

    dibandingkan dengan pertumbuhan ikan pada bulan Maret dan Mei. Hal tersebut diduga

    karena perbedaan kualitas air pada media pemeliharaan yang berbeda. Pada

    penebaran di bulan Januari, air di kolam BBAT Jambi masih melimpah karena masih

    adanya hujan pada bulan Januari s.d. Mei 2008. Sedangkan pada bulan Maret dan Mei

    curah hujan semakin menurun, sehingga kualitas air semakin menurun yang berakibat

    pada menurunnya tingkat pertumbuhan ikan (Tabel 1.).

    Pertumbuhan ikan di kolam dalam di BBAT Jambi pada bulan Januari lebih baik

    jika dibandingkan dengan pertumbuhan ikan patin siam yang dilakukan oleh

    pembudidaya ikan di Jambi (Desa Tangkit Baru dan Kumpeh). Pertumbuhan ikan patin

    siam di pembudidaya ikan dengan padat tebar berkisar 10 s.d. 12 ekor/m2, mencapai

    ukuran 450 gram pada umur 6 bulan. Sedangkan di Kolam dalam di BBAT Jambi bisa

    mencapai 600 gram pada bulan Januari dengan kepadatan 15 ekor/m2

    3.2. Kelangsungan hidup dan Konversi Pakan Tabel 3. Konversi pakan (FCR) pada pembesaran ikan patin dikolam dalam BBAT

    Jambi pada tahun 2008.

    Waktu tebar Jumlah panen (kg) Jumlah pakan (kg) Konversi pakan Sintasan

    Januari 11.000 12.900 1,17 83 %

    Maret 10.300 13.650 1,28 87 %

    Mei 9.700 12.800 1,32 95 %

    Pada konversi pakan ikan patin siam

    yang dipelihara di kolam dalam BBAT Jambi

    juga lebih baik ( berkisar 1,11,3) jika

    dibandingkan dengan pemeliharaan pada kolam

    pembudidaya ikan di Jambi (Desa Tangkit Baru

    dan Kumpeh) yaitu berkisar antara 1,1,45). Dari

    Tabel 3. juga dapat dijelaskan bahwa semakin

    tinggi kelangsungan hidup, maka konversi pakan

    semakin baik. Kelangsungan hidup dilihat dari Gambar 3. Pemberian pakan di kolam dalam BBAT Jambi

  • jumlah ikan yang mati pada tiap harinya. Kematian sering terjadi pada awal penebaran

    (1-2 bulan pertama) ketika ikan masih berukuran > 100 gram. Untuk menghindari

    kesalahan dalam penghitungan pakan maka jumlah ikan yang mati terus dipantau.

    3.4. Pengamatan Parameter Kualitas Air Tabel 4. Kisaran parameter kualitas air yang diukur selama pemeliharaan ikan patin siam

    dikolam dalam BBAT jambi tahun 2008.

    Parameter yang diamati Januari - April Mei - Agustus Sept - Okt Suhu 26-30oC 26-31oC 26-31oC pH 6 7,5 6-9 5-9 Oksigen 2-4 mg/l 1-3 mg/l 1-3 mg/l Kedalaman air 3 3,5 m 2,7 3 m 2,5 2,7 m Kecerahan 40 70 cm 20 30 cm 10 20 cm Warna air Coklat transparan Coklat pekat (keruh) Coklat kehijauan

    pekat (keruh berbusa)

    Kualitas air di kolam dalam BBAT Jambi mengalami fluktuasi pada musim

    kemarau dan hujan. Pada bulan Januari sampai dengan April 2008 masih terjadi hujan,

    sehingga kualitas air masih cukup bagus. Setelah bulan Juni kualitas air mulai menurun

    karena tidak terjadinya hujan di BBAT Jambi. Puncaknya pada bulan September dan

    Oktober kualitas air mulai tepat jenuh, sehingga ikan-ikan yang tidak tahan terhadap

    oksigen rendah harus mendapat tambahan aerasi. Pada tahun 2008 ini kembali terjadi

    kemarau panjang seperti tahun 2006 (siklus 2 tahunan) sehingga BBAT Jambi

    kekurangan air selama 5 bulan. Hal ini menyebabkan menurunnya produktifitas kolam

    (karena pertumbuhan ikan terganggu).

    3.5. Pemanenan Gambar 4. Pemanenan dan pengangkutan dengan drum pada ikan patin siam ukuran konsumsi di kolam dalam BBAT Jambi

  • Pemanenan dilakukan oleh penjual ikan selama 11,5 ton/truk tiap harinya.

    Pemanenan dilakukan menggunakan jaring dengan pelampung dan pemberat.

    Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan drum dengan kapasitas drum 25 s.d 50

    kg per drum tergantung dari jarak tempuh (lihat Tabel 5).

    Tabel 5. Kapasitas drum pada pengangkutan ikan patin siam ukuran konsumsi Jumlah ikan Waktu tempuh Keterangan 50 kg/drum 2 jam - 40 kg/drum 4 jam - 30 kg/drum 6 jam Menggunakan garam dan es 25 kg/drum 8 jam Menggunakan garam dan es Pada pengangkutan jarak jauh menggunakan es dan garam untuk mengurangi stress pada ikan. 3.6. Analisa Biaya Pembesaran Ikan Patin Siam di Kolam dalam BBAT Jambi Tabel 5. Analisa biaya sederhana budidaya pembesaran ikan patin siam di kolam dalam BBAT

    Jambi selama tahun 2008. No Keterangan

    1 Biaya Tetap (TFC) - Peralatan perikanan

    Jumlah

    Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-

    2 Biaya Operasional (TVC) - Sewa kolam (6 bulan)

    - Gaji pemberi pakan (6 Bulan) 1 kolam = Rp. 100.000/bln

    - Benih (22.500 ekor) (@ Rp. 300,-/ekor)

    - Pakan (Rerata pakan habis 13.100 kg/kolam) (@Rp. 5.700,-)

    Jumlah

    Rp. 500.000,-

    Rp. 600.000,-

    Rp. 6.750.000,-

    Rp. 74.670.000,-

    Rp. 82.520.000,- 3 Titik impas harga ikan minimal per-kilogram untuk menutupi biaya

    operasional (dengan rerata panen 10.330 kg/kolam)

    Rp. 7.988,-

    4 Penerimaan dari pemanenan untuk harga 10.000/kg (minimal) Rp.103.300.000,- 5 Penerimaan dari pemanenan untuk harga 12.000/kg (Agustus-

    November 2008) Rp.123.960.000,-

    5 Keuntungan (Penerimaan-TVC) Rp. 20.780.000,- 6 Keuntungan (Penerimaan-TVC) untuk harga 12.000/kg (Agustus-

    November 2008) Rp. 41.440.000,-

    Keterangan : Pemeliharaan dilakukan selama 6 bualan dengan konversi pakan 1,2

    Analisa biaya diatas menunjukkan bahwa usaha pembesaran ikan patin siam di kolam dalam masih menguntungkan. Keuntungan yang diterima adalah berkisar antara

  • Rp 3.463.300,- s.d. Rp. 6.906.600,- setiap bulan untuk setiap kolam berukuran 1500

    m2. Jika dibandingkan dengan pembudidaya ikan di Jambi (Desa Tangkit Baru dan

    Kumpeh) produktivitas kolam meningkat menjadi 1,5 kali lipat Rp. 2.500.000,- s.d. Rp.

    5.000.000,-.

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan ikan patin siam di kolam dalam adalah salah satu alternatif usaha yang dapat direkomendasikan karena :

    1. Lebih menjaga kestabilan kualitas air lingkungan

    2. Pertumbuhan ikan lebih cepat dibandingkan sistem konvensional

    3. Keuntungan meningkat 1,5 kali dibandingkan sistem konvensional

    Dari kegiatan ini disarankan untuk melakukan kegiatan lanjutan untuk

    menyempurnakan sistem kolam dalam, yaitu :

    1. Pembesaran ikan patin siam di kolam dalam pada lahan yang masih mendapat

    pengaruh pasang surut (air payau).

    2. Pembesaran ikan patin siam di kolam dalam yang terdapat pergantian air

    sepanjang tahun.

    Kegiatan tersebut akan menjadi alternatif penyempurnaan sistem pembesaran ikan

    patin siam untuk ekspor.

  • DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 1992. Studi Identifikasi dan Inventarisasi Plasma Nutfah Perikanan Jambi.

    Laporan Akhir Dinas Perikanan Propinsi Daerah Tingkat I Jambi. Arifin, Z dan Ansyari 1992. Pembesaran ikan patin (Pangasius pangasius) dalam

    sangkar di kolam dengan kualitas air yang berbeda. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air Tawar. Balitkanwar Bogor. Hal. 201 204

    Handoyo, B., dan Soleman. 2003. Produksi induk/ calon induk ikan patin jambal (Pangasius djambal) dan ikan baung (Mystus nemurus). Laporan Hasil Rekayasa Teknologi BBAT Jambi. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Jambi.

    Hardjamulya, A. 1988. Penyediaan Induk Untuk Usaha Pembenihan Ikan Budidaya Air Tawar. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Bogor, Badan Litbang Pertanian. 25 Hlm.

    Roberts, T.R. and Chavalit Vidthayanon. 1991 Systematic Revision of the Asian Catfish Family Pangasiidae with Biological Observation and Descriptions of Three New Species. Proceedings of the Academy of Natural Sciences of Philadelphia 143: 97-144.

    Sumantadinata, K. 1988. Aplikasi Bioteknologi dalam Pembenihan Ikan. Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan IPB. Bogor. 22 hlm

    Widiyati, A., H. Djajasewaka dan E. Tarupay 1992. Pengaruh padat tebar induk ikan patin (Pangasius pangasius) yang dipelihara di karamba jaring apung. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air Tawar. Balitkanwar Bogor. Hal. 201 204.

  • Rekapitulasi data pembesaran ikan patin Pasupati di Sungai Batanghari 2006

    Umur (hari ke)

    No Karamba

    BWt (gr)

    BW0 (gr)

    BWt-0 (gr)

    Laju tumbuh

    Jumlah ikan

    Biomas ikan (kg)

    gain biomas SR

    30 1 66,85 10,09 56,76 6,99 1481 99,00 84,06 98,73

    2 59,73 10,09 49,64 6,56 1478 88,28 73,37 98,53

    3 60,48 10,09 50,39 6,60 1483 89,69 74,73 98,87

    Rerata 62,35 52,26 6,72 98,71

    Total 4442 276,98 232,16 60 1 181,59 10,09 171,50 4,69 1399 254,04 239,92 93,27

    2 185,65 10,09 175,56 4,73 1389 257,87 243,85 92,60

    3 172,84 10,09 162,75 4,61 1386 239,55 225,57 92,40

    Rerata 180,02 169,93 4,68 92,76 Total 4174 751,46 709,34

    90 1 322,00 10,09 311,91 3,84 1370 441,14 427,32 91,3

    2 316,00 10,09 305,91 3,81 1371 433,24 419,40 91,4

    3 317,33 10,09 307,24 3,82 1360 431,57 417,85 90,7

    Rerata 318,44 3,82 91,1 Total 4101 1305,95 1264,57

    120 1 508,66 10,09 498,57 3,01 1333 678,04 664,59 88,9

    2 526,33 10,09 516,24 3,04 1339 704,76 691,25 89,3

    3 529,66 10,09 519,57 3,05 1323 700,74 687,39 88,2

    Rerata 521,55 3,03 88,78

    Total 3995 2084 2043

    Umur (hari)

    No Karamba

    BWt (gr)

    BW0 (gr)

    BWt-0 (gr)

    Laju tumbuh

    Jumlah ikan

    Biomas ikan (kg)

    gain biomas

    (kg) SR

    30 1 71 10,4 60,60 7,10 1432 101,67 86,78 95,47 2 77 11 66,00 7,20 1415 108,96 93,39 94,33 3 64 12 52,00 6,16 1442 92,29 74,98 96,13 Rerata 70,67 59,53 6,82 95,31 Total 4289 302,92 255,15

    60 1 134,5 10,4 124,10 4,69 1390 186,96 172,50 92,67 2 145,7 11 134,70 4,73 1368 199,32 184,27 91,20 3 132,09 12 120,09 4,61 1356 179,11 162,84 90,40 Rerata 137,43 126,30 4,68 91,42 Total 4114 565,39 519,61

    90 1 204,46 10,4 194,06 3,29 1376 281,34 267,03 91,7 2 286,42 11 275,42 3,61 1336 382,66 367,96 89,1

  • 3 204 12 192,00 3,13 1345 274,38 258,24 89,7 Rerata 231,63 3,34 90,2 Total 4057 938,37 893,23

    120 1 309,11 10,4 298,71 2,60 1363 421,32 407,14 90,9 2 333,79 11 322,79 2,62 1309 436,93 422,53 87,3 3 287,03 12 275,03 2,43 1344 385,77 369,64 89,6 Rerata 309,98 2,55 89,24 Total 4016 1244 1199

    150 1 319,06 10,4 308,66 2,63 1353 431,69 417,62 90,2 2 384 11 373,00 2,73 1290 495,36 481,17 86,0 3 312,39 12 300,39 2,50 1332 416,10 400,12 88,8 Rerata 338,48 2,62 88,33 Total 3975 1343 1299

    180 1 484,98 10,4 474,58 2,95 1353 656,18 642,11 90,2 2 540,67 11 529,67 2,99 1267 685,03 671,09 84,5 3 447,26 12 435,26 2,78 1332 595,75 579,77 88,8 Rerata 490,97 2,91 87,82 Total 3952 1937 1893