pemberian pendidikan kesehatan rebusan...

85
i PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN DAUN SIRSAK PADA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S DENGAN GOUT DI DESA TUBAN LOR KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan DI SUSUN OLEH: NOVIANTY HENI PRIATNA NIM. P11 099 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: dangxuyen

Post on 01-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

i

PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN DAUN SIRSAK

PADA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S DENGAN

GOUT DI DESA TUBAN LOR KECAMATAN GONDANGREJO

KABUPATEN KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

NOVIANTY HENI PRIATNA

NIM. P11 099

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

ii

Page 3: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

iii

Page 4: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

iv

Page 5: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat meneyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN

REBUSAN DAUN SIRSAK PADA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TN. S DENGAN GOUT DI DESA TUBAN LOR KECAMATAN GONDANG

REJO KABUPATEN KARANGANYAR.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Atiek Murhayati, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di

Stikes Kusuma Husada Surakarta.

2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Sekretaris Ketua Program

Studi DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta dan selaku dosen

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam membimbing serta

memfasilitasi demi sempurnanya karya tulis ilmiah ini.

3. Diyah Ekarini, S.Kep., Ns, selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

Page 6: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

vi

perasaan nyaman dalam membimbing serta memfasilitasi demi

sempurnanya karya tulis ilmiah ini.

4. Intan Maharani, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan

nyaman dalam membimbing serta memfasilitasi demi sempurnanya karya

tulis ilmiah ini.

5. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah membimbing dengan sabar dan wawasannya serta

ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes

Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan karya tulis ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan

ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Mei 2014

Penulis

Page 7: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

vii

Page 8: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

viii

Page 9: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

ix

Page 10: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

x

Page 11: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SURAT KETERANGAN SELESAI PENGAMBILAN DATA

Lampiran 2 LOG BOOK

Lampiran 3 BERITA ACARA PENGOLAHAN ASUHAN KEPERAWATAN

Lampiran 4 LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH

Lampiran 5 ASUHAN KEPERAWATAN

Lampiran 6 JURNAL PENELITIAN

Page 12: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesian No.23

Tahun 1992 seperti dikutip Asmadi (2008 : 28), sehat adalah keadaan

sejahtera tubuh, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

produktif secara sosial dan ekonomis. Penyakit asam urat atau gout

merupakan penyakit sendi yang disebabkan karena adanya kandungan asam

urat yang masuk dan tersimpan di dalam sendi. Masuknya asam urat ke dalam

sendi terjadi apabila kadarnya melebihi batas normal. Sendi-sendi yang

menjadi sasaran asam urat biasanya adalah sendi-sendi dingin seperti jempol

jari kaki, pangkal jari-jari kaki, pergelangan kaki, terkadang sendi-sendi lain

seperti lutut, tangan, siku, dan bahu (Asri dan Hermawati, 2013 : 43).

Kelebihan zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada

persendian-persendian termasuk di ginjal dalam bentuk kristal-kristal,

penumpukan kristal-kristal asam urat pada persendian inilah yang akhirnya

menyebabkan persendian menjadi nyeri (Sandjaya, 2014 : 11). Menurut

Misnadiarly (2007 : 17), tanda awal tubuh terkena gout adalah rasa nyeri

mendadak di persendian dan pangkal ibu jari, warna merah, dan bengkak

pada persendian yang disertai demam. Serangan ini dapat sembuh spontan

dalam waktu 10-14 hari tanpa disertai terapi.

Page 13: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

2

Menurut Susenas (2010) dalam jurnal Wirahmadi (2013), kejadian

atau pravelansi gout di Amerika Serikat sangat tinggi, Berdasarkan data The

National Institutes Health ( NIH ) pada tahun 2002, jumlah penderita Gout

Arthritis di Amerika Serikat mencapai 2,1 juta orang. Sedangkan di Indonesia

prevalensi gout menurut data di RSCM Jakarta bulan Januari-Maret 2008

tercatat 52 orang mengalami asam urat dalam kadar tinggi. Pada tahun 2010

prevalensi gout di kota Semarang mencapai 165.375 penderita, pada penderita

laki-laki lebih banyak dibandingkan pada penderita perempuan dengan

proposi puncaknya pada usia 50 tahun. Data di puskesmas kecamatan

Gondangrejo, kabupaten Karanganyar pada bulan Januari - Maret 2014

terdapat 150 kasus gout (Puskesmas Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1998) seperti dikutip Setiadi

(2008 : 2), mengemukakan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan

ketergantungan. Menurut Suprajitno (2004 : 17), sesuai dengan fungsi

keluarga dalam pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang

kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, yaitu mengenal masalah

kesehatan keluarga, memutuskan tindakan, merawat keluarga yang

mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan untuk menjamin

kesehatan keluarga, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di

sekitarnya bagi keluarga.

Page 14: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

3

Menurut Anwar (1992) seperti dikutip dalam Effendy (2004 : 232),

pendidikan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara

menyebar pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja

sadar, tahu, dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran

yang ada hubungannya dengan kesehatan. Menurut jurnal penelitian

Wirahmadi (2013), rebusan daun sirsak dapat mengurangi nyeri pada

penderita gout. Penelitian tersebut dilakukan pada tanggal 8 Januari 2013

samapi tanggal 14 Januari 2013 selama 1 minggu pada 40 responden, dimana

terdapat 20 responden pada kelompok intervensi dan 20 responden pada

kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan

rebusan daun sirsak selama 1 minggu terdapat adanya perubahan tingkat

nyeri.

Dari data yang didapatkan penulis saat pengkajian, bahwa keluarga

kurang mengenal masalah tentang gout, baik dari pengertian, tanda dan

gejala, faktor penyebab, dan pengobatan tradisional untuk mengurangi nyeri

pada gout. Maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan

judul “ Pemberian Pendidikan Kesehatan Rebusan Daun Sirsak Pada Asuhan

Keperawatan Keluarga TN. S Dengan Gout di Desa Tuban Lor, Kecamatan

Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar”.

B. Tujuan Penulisan

Terdiri atas 2 ( dua ) hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum :

Page 15: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

4

Melaporkan Pendidikan Kesehatan Rebusan Daun Sirsak Terhadap Ny. S

Pada Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S Dengan Nyeri Gout Di Desa

Tuban Lor, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

2. Tujuan Khusus :

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. S dengan Gout pada

keluarga Tn. S.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawaatn pada Ny. S

dengan Gout pada keluarga Tn. S.

c. Penulis mampu melakukan rencana asuhan keperawatan pada Ny. S

dengan Gout pada keluarga Tn. S.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. S dengan Gout

pada keluarga Tn. S.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. S dengan Gout pada

keluarga Tn. S.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian rebusan daun sirsak

pada Ny. S dengan nyeri Gout pada keluarga Tn. S.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambahkan pengalaman dan pengetahuan

tentang karya tulis ilmiah.

2. Bagi Institusi

a. Bagi Puskesmas

Page 16: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

5

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan penanganan pada

pasien Gout.

b. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi institusi

keperawatan keluarga dan penangan khusus Gout.

3. Manfaat bagi masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat terhadap

penatalaksanaan nyeri pada gout, serta meningkatkan rasa percaya

masyarakat terhadap tenaga kesehatan.

Page 17: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

secara keseluruhan. Dalam bab ini penulis menguraikan tentang konsep tentang

penyakit gout, konsep keluarga, konsep asuhan keperawatan keluarga, dan konsep

pendidikan kesehatan rebusan daun sirsak.

A. Konsep Penyakit Gout

1. Pengertian Gout

Gout merupakan gangguan metabolik yang sudah dikenal oleh

Hipokrates pada zaman Yunani kuno. Gout merupakan istilah yang

dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik, sekurang-kurangnya ada

sembilan gangguan, yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam

urat (hiperurisemia). Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal

monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya.

Kristal-kristal berbentuk seperti jarum ini mengakibatkan reaksi

peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat (Price dan

Wilson, 2006 : 1402).

Sedangkan menurut Sandjaya (2014 : 11), penyakit asam urat atau

gout adalah penyakit yang terjadi akibat kelebihan asam urat dalam darah

yang kemudian menumpuk dan tertimbun dalam bentuk kristal-kristal

pada persendian. Penumpukan kristal-kristal asam urat pada persendian

Page 18: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

7

inilah yang akhirnya menyebabkan persendian menjadi nyeri dan

bengkak.

Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dl dan pada

perempuan 2,6 - 6 mg/dl, apabila melebihi batas disebut hiperurisemia

(Sandjaya, 2014 : 27).

2. Etiologi Gout

Menurut Sandjaya (2014 : 20), terjadinya penyakit asam urat

disebabkan oleh faktor primer dan faktor sekunder.

Faktor primer meliputi :

a. Genetik. Potensi genetik untuk seseorang berpotensi terkena

penyakit asam urat adalah bersifat keturunan.

b. Ketidakseimbangan hormon. Tidak seimbangannya hormon bisa

mempengaruhi proses pembentukan purin dalam tubuh menjadi

meningkat yang pada akhirnya hasil sampingan metabolisme zat

purin( zat asam urat) juga akan meningkat. Ketidakseimbangan

hormon dipengaruhi oleh emosi, pola hidup, penumpukan racun, dan

radikal bebas.

c. Proses pengeluaran asam urat terganggu di ginjal. Dalam kondisi

normal zat asam urat dikeluarkan oleh tubuh melalui ginjal, namun

pada penderita gout, asam urat tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal.

Faktor sekunder meliputi :

a. Konsumsi makanan tinggi purin. Tingginya purin dalam darah tentu

akan menaikkan zat asam urat.

Page 19: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

8

b. Alkohol dan obat-obatan kimia. Alkohol juga mengandung purin,

selain itu alkohol memicu pengeluaran cairan sehingga

meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Alkohol juga

menyebabkan pembuangan asam urat lewat urin terganggu sehingga

asam urat tetap bertahan dalam darah.

3. Patofisiologi Gout

Hiperurisemia dapat menyebabkan penumpukan kristal

monosodium urat. Peningkatan atau penurunan kadar asam urat secara

mendadak adapat menyebabkan serangan gout. Apabila kristal urat

mengendap dalam sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflmasi akan

terjadidan serangan gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang

– ulang, mengakibatkan penumpukan kristal natrium urat yang

dinamakan fotus akan mengendap dibagian perifer tubuh, seperti jari

kaki, tangan, dan telinga.

Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan

imunoglobulin IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa IgG akan

meningkat fagositosis kristal, dengan demikian akan memperlihatkan

aktifitas imunologik (Smeltzer dan Bare, 2001 : 1402).

4. Tanda dan Gejala Gout

Gejala dari penyakit gout datang secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Gejala yang khas adalah nyeri di satu atau lebih sendi yang pada malam

hari semakin terasa. Kadang-kadang persendian menjadi bengkak, kulit

menjadi merah atau keunguan, dan tampak mengkilap. Gejala-gejala ini

Page 20: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

9

pada akhirnya bisa mempengaruhi sendi disekitar ibu jari, telapak kaki,

pergelangan kaki, lutut, siku, serta pergelangan tangan. Pada persendian

tepi, seperti telinga, panggul, dan juga bahu biasanya akan terbentuk

kristal. Gejala lain yang menyertai adalah demam, dingin, dan nadi cepat.

Untuk gejala gout yang berat akan menyebabkan perubahan bentuk

dibagian tubuh tertentu (Utami, 2007 : 7).

Menurut Sandjaya (2014 : 16), gejala dari penyakit asam urat

sangat khas dan mempunyai tiga tahapan, yaitu :

a. Tanda asam urat tahap pertama atau tahap artritis gout akut.

Pada gejala asam urat tahap ini penderita akan mengalami serangan

artritis yang khas, serangan tersebut akan menghilang tanpa

pengobatan dalam 5-7 hari.

b. Tanda asam urat tahap kedua atau tahap artritis gout intermiten.

Penderita akan mengalami serangan artritis atau peradangan yang

khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan yang

jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama

makin rapat dan lama, serta jumlah sendi yang terserang semakin

banyak..

c. Tanda asam urat tahap ketiga atau tahap artritis gout kronik berfotus.

Tahap ini terjadi penderita telah menderita sakit selama 10 tahun

atau lebih, pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar

sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini

berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang

Page 21: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

10

merupakan deposit dari kristal monosodium urat, tofus ini akan

merusak sendi dan tulang disekitarnya.

5. Komplikasi Gout

Menurut Utami (2007 : 7), komplikasi dari gout adalah kerusakan

ginjal atau gagal ginjal. Komplikasi potensial penyakit gout adalah

nefropati, batu asam urat, dan gagal ginjal (Wilkinson, 2007 : 733).

6. Penatalaksanaan Gout

Menurut Muttaqin (2012 : 399), penatalaksanaan gout adalah :

a. Analgesik untuk mengurangi nyeri

b. Antiinflamasi untuk menurunkan respon inflamasi

B. Konsep dasar keluarga

1. Pengertian Keluarga

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1998) seperti dikutip

Setiadi (2008 : 2), mengemukakan bahwa keluarga adalah unit terkecil

dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang

yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam

keadaan ketergantungan.

Menurut WHO (1969) dalam Setiadi (2008 : 2), keluarga adalah

anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,

adopsi, atau perkawinan.

Page 22: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

11

2. Fungsi Pokok Keluarga

Menurut Freadmen (1998) seperti dikutip dalam Setiadi (2008 : 7),

secara umum fungsi keluarga adalah :

a. Fungsi afektif, adalah fungsi keluarga yang utama untuk

mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga

berhubungan dengan orang lain.

b. Fungsi sosialisasi, adalah fungsi mengembangkan dan tempat

melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan

rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi

dan menjaga kelangsungan keluarga.

d. Fungsi ekonomi, adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

mengembangkan kemampuan indiuvidu dalam meningkatkan

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan, adalah fungsi untuk

mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap

memiliki produktivitas tinggi.

3. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai

tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,

meliputi :

a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya

Page 23: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

12

Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara

tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga.

Maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat

kapan terjadinya dan perubahan apa yang terjadi.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai keadaan keluarga. Jika keluarga

mempunyai keterbatasan seyogyanya meminta bantuan orang lain di

sekitar keluarga.

c. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit

Perawatan ini dapat dilakukan di rumah, apabila keluarga memiliki

kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan.

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan

lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).

4. Ciri-ciri Keluarga Indonesia

Menurut Setiadi (2008 : 4) ciri-ciri keluarga Indonesia adalah sebagai

berikut :

a. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat

gotong royong.

b. Dijiwai oleh budaya ketimuran.

Page 24: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

13

c. Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan

dilakukan secara musyawarah.

5. Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Duffal (1985) seperti dikutip Suprajitno (2004 : 4), tahap

perkembangan keluarga yaitu :

a. Keluarga baru menikah

1) Membina hubungan intim yang memuaskan.

2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok

sosial.

3) Mendiskusikan rencana memiliki anak.

b. Keluarga dengan anak baru lahir

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai

kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berumur

30 bulan. Tugas perkembangan antara lain :

1) Persiapan menjadi orang tua.

2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga: peran, interaksi,

hubungan seksual.

3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir

saat anak berusia 5 tahun.

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa aman.

Page 25: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

14

2) Membantu anak untuk bersosialisasi.

3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara anak yang

lain juga harus terpenuhi.

4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di

luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar).

5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap

paling repot).

6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

7) Kegiatan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang.

d. Keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan

berakhir pada usia 12 tahun.

1) Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan.

2) Mempertahankan keintiman pasangan.

3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan

anggota keluarga.

e. Keluarga dengan anak remaja

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan

biasanya berakhir sampai 6 – 7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak

meninggalkan rumah orang tuanya.

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan bertanggung

jawab.

Page 26: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

15

2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga.

f. Keluarga mulai melepaskan anak sebagai dewasa

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah.

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2) Mempertahankan keintiman pasangan.

3) Membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan

memasuki masa tua.

4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

g. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan

berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.

1) Mempertahankan kesehatan.

2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman

sebaya dan anak-anak.

3) Meningkatkan keakraban pasangan.

h. Keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu

pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal

sampai keduanya meninggal.

1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,

kekuatan fisik dan pendapatan.

Page 27: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

16

3) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.

4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.

5) Melakukan “life review”.

C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

Keperawatan kesehatan keluarga adalah keperawatan kesehatan yang

ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang

dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya yang dilakukan oleh perawat

profesional dengan proses keperawatan yang berpedoman pada standar

praktek keperawatan. Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-

keluarga yang rawan kesehatan, yaitu keluarga yang mempunyai masalah

kesehatan atau yang berisiko terhadap timbulnya masalah kesehatan. Sasaran

dalam keluarga yang dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan

keluarga itu sendiri (Setiadi, 2008 : 27).

Menurut Suprajitno (2004 : 27), tujuan asuhan keperawatan keluarga

adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatannya secara mandiri. Proses asuhan keperawatan keluarga secara

umum terdiri dari pengkajian, intervensi, dan implementasi serta evaluasi.

Penulis akan menjelaskan satu persatu sebagai berikut :

1. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004 : 29), pengkajian adalah suatu tahapan ketika

seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang

keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan tahap awal pelaksanaan

Page 28: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

17

asuhan keperawatan keluarga. Pengumpulan data dari keluarga dapat

menggunakan metode wawancara, observasi fasilitas rumah, dan

pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga. Dalam pengumpulan

data yang perlu dikaji adalah :

a. Data Umum

1) Kepala keluarga.

2) Alamat keluarga.

3) Pekerjaan KK.

4) Pendidikan KK.

5) Komposisi keluarga, selanjutnya dibuat genogramnya.

6) Tipe keluarga.

7) Suku bangsa.

8) Agama.

9) Status soial ekonomi.

10) Aktifitas rekreasi keluarga.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga. Tahap perkembangan keluarga

ini ditentukan oleh usia anak tertua dari keluarga inti.

2) Tugas pekembangan keluarga yang belum terpenuhi. Bagian ini

menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi dan

kendala yang dihadapi oleh keluarga.

3) Riwayat kesehatan keluarga inti. Menjelaskan riwayat kesehatan

keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota

Page 29: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

18

keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit, dan

pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan.

4) Riwayat kesehatan sebelumnya. Menjelaskan riwayat kesehatan

generasi di atas orang tentang riwayat penyakit keturunan.

c. Data lingkungan

1) Karakteristik rumah. Menjelaskan tentang hasil identifikasi

rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe, jumlah ruangan,

pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, peletakan perabot rumah

tangga, sarana pembuangan air limbah dan kebutuhan MCK,

sarana air bersih dan air minum yang digunakan. Keadaan

rumah digambar sebagai denah rumah.

2) Karakteristik tetangga dan komunitasnya. Menjelaskan tentang

karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, meliputi

kebiasaan, nilai dan norma serta budaya penduduk setempat.

3) Mobilitas geografis keluarga. Menggambarkan mobilitas

keluarga dan anggota keluarga.

4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk

berkumpul dan berinteraksi dengan masyarakat.

5) Sistem pendukung keluarga. Menjelaskan jumlah anggota

keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga yang mendukung

kesehatan.

Page 30: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

19

d. Struktur keluarga

1) Struktur peran. Menjelaskan peran masing-masing anggota

keluarga secara formal maupun informal baik di keluarga atau

masyarakat.

2) Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan bagiamana cara

keluarga berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama, dan

bagaiamana peran anggota keluarga dalam menciptakan

komunikasi.

3) Struktur kekuatan keluarga. Menjelaskan kemampuan keluarga

untuk mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga

untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi keluarga.

1) Fungsi afektif. Yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota

keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,

dukungan anggota keluarga, dan bagiamana keluiarga

mengembangkan sikap saling menghargai.

2) Fungsi sosialisasi. Menjelaskan tentang hubungan anggota

keluarga, sejauh mana anggoat keluarga belajar tentang disiplin,

nilai, norma, budaya, dan perilaku di keluarga dan masyarakat.

3) Fungsi pemenuhan kesehatan. Berkaitan dengan tugas

keluarga di bidang kesehatan :

a) Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah

kesehatan. Sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari

Page 31: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

20

masalah kesehatan tentang, meliputi pengertian, tanda

gejala, dan faktor penyebab penyakit.

b) Mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan

yang tepat, yang perlu dikaji tentang kemampuan keluarga

memahami sifat dan luasnya masalah kesehatan, apakah

masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga, apakah

keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah

kesehatan, apakah keluarga telah memperoleh informasi

tentang kesehatan yang tepat, apakah keluarga mempunyai

kepercayaan terhadap tenaga kesehatan.

c) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit. Yang perlu dikaji adalah

pengetahuan keluarga tentang penyakit yang dialami oleh

anggota keluarga, pemahaman keluarga tentang perawatan

yang perlu dilakukan, pengetahuan keluarga tentang

peralatan, cara, dan fasilitas untuk merawat anggota

keluarga yang sakit, serta bagaimana sikap keluarga

terhadap anggota keluarga yang sakit.

d) Mengetahui kemampuan keluarga memodifikasi

lingkungan. Yang perlu dikaji yaitu pengetahuan keluarga

tentang sumber yang dimiliki, kemampuan keluarga melihat

keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan,

pengetahuan keluarga tentang upaya pencegahan penyakit,

Page 32: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

21

kebersamaan anggota keluarga untuk meningkatkan dan

memelihara lingkunagn rumah.

e) Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas

pelayanan kesehatan, yang perlu dikaji adalah pengetahuan

keluarga tentang keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan

yang dapat dijangkau, pemahaman keluarga tentang

keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan,

tingkat kepercayaan keluraga terhadap fasiliats dan petugas

kesehatan, apakah keluarga mempunyai pengalaman yang

buruk tentang fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan,

apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan.

f) Fungsi reproduksi. Menjelaskan tentang bagaimana rencana

keluarga memliki dan upaya mengendalikan jumlah anggota

keluarga.

f.Stres dan koping keluarga

1) Stresor jangka pendek dan jangka panjang. Stresor jangka

pendek adalah stresor yang dialami keluarga dan

memerlukan waktu penyelesaian lebih kurang 6 bulan,

sedangkan stresor jangka pangjang adalah stresor yang

dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesaian lebih

dari 6 bulan.

Page 33: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

22

2) Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor.

Menjelaskan bagaimana keluarga berespon terhadap stresor

yang ada.

3) Strategi koping yang digunakan. Menjelaskan tentang

strategi koping (mekanisme pembelaan) terhadap stresor

yang ada.

g. Pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pada individu

anggota keluarga meliputi pengkajian kebutuhan dasar,

pemeriksaan fisik, dan pemerikasaan penunjang.

h. Harapan keluarga. Yang perlu dikaji bagaimana harapan

keluarga terhadap perawat untuk membantu menyelesaikan

masalah kesehatan yang terjadi.

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Suprajitno (2004 : 42), perumusan diagnosa keperawatan

dapat diarahkan kepada sasaran individu dan atau keluarga. Perumusan

diagnosa keperawatan keluarga menggunakan aturan yang telah

disepakati, terdiri dari :

a. Masalah (problem, P) suatu pernyataan tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota

keluarga.

b. Penyebab (etiology, E) suatu pernyataan yang dapat menyebabkan

masalah dengan mengacu pada lima tugas keluarga.

Page 34: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

23

c. Tanda (sign, S) sekumpulan data subjektif dan objektif yang

diperoleh perawat dari keluarga.

3. Skoring Diagnosa Keperawatan

Tabel 2.1 Skoring Diagnosa Keperawatan Menurut Bailon dan Maglaya (1978)

dalam Suprajitno (2004 : 47)

No Kriteria Skor Bobot

1 Sifat masalah

Skala :

Tidak/kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

3

2

1

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala :

Mudah

Sebagian

Tidak dapat

2

1

0

2

3 Potensial masalah untuk dicegah

Skala :Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

1

4 Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah berat, harus segera ditangani

Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan

bobot, kemudian skor dijumlahkan untuk semua kriteria.

a. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas :

1) Kriteria pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih berat

diberikan pada tidak / kurang sehat karena yang pertama

memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan

oleh keluarga.

Page 35: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

24

2) Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah,

perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor berikut

:

a) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk

menangani masalah.

b) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan

tenaga.

c) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan

dan waktu.

d) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas dan organisasi

dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.

3) Kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor -

faktor yang perlu diperhatikan adalah :

a) Tingkat keparahan masalah, yang berhubungan dengan

penyakit atau masalah.

b) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu

masalah itu ada.

c) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan - tindakan

yang tepat dalam memperbaiki masalah.

d) Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat

peka menambah potensi untuk mencegah masalah.

Page 36: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

25

4) Kriteria keempat, menonjolnya masalah, perawat perlu menilai

persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan

tersebut.

4. Prioritas Diagnosis Keperawatan

Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang

mempunyai skor tertinggi dan disusun berurutan sampai skor terendah

(Suprajitno, 2004 : 47).

5. Intervensi Keperawatan

Menurut Carpenito (2000) dalam Nursalam (2010 : 85), rencana

intervensi keperawatan adalah rencana yang disusun oleh perawat untuk

kepentingan asuhan keperawatan.

Perencanaan keperawatan keluarga meliputi penentuan tujuan

jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang

menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada kemampuan

mandiri pasien dan lebih baik ada batas waktunya. Sedangkan tujuan

jangka pendek ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya

yang dihubungkan dengan keadaan yang mengancam kehidupan (Setiadi,

2008 : 61).

6. Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2008 :

66).

Page 37: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

26

Menurut Suprajitno (2004 : 56), implementasi dapat dilakukan oleh

klien sendiri (anggota keluarga/keluarga), perawat, anggota tim

kesehatan, keluarga lain, dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja

keperawatan.

7. Evaluasi

Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Evaluasi

merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana tentang

kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan

dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga

kesehatan lainnya. Tujuan dari evaluasi adalah untuk melihat

kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan (Setiadi, 2008 : 69).

Menurut Suprajitno (2004 : 57), evaluasi disusun dengan

menggunakan SOAP yang berarti S adalah ungkapan perasaan dan

keluhan yang dirasakan secara subjektif oleh keluarga setelah diberi

implementasi. O adalah keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh

perawat menggunakan pengamatan yang objektif. A adalah analisa

perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif keluarga. P

adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisa.

D. Pendidikan Kesehatan Rebusan Daun

Sirsak

Menurut Effendy (2004 : 232), pendidikan kesehatan merupakan

salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga keperawatan, karena

merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap

Page 38: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

27

memberikan asuhan keperawatan dimana saja ia bertugas, apakah

terhadap invidu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Menurut Anwar

(1992) seperti dikutip dalam Effendy (2004 : 232), pendidikan kesehatan

adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebar pesan,

menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan

mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada

hubungannya dengan kesehatan. Dalam melakukan pendidikan

kesehatan, ada sasaran yang harus diberikan pendidikan kesehatan, yaitu

:

a. Individu yang mempunyai masalah kesehatan

b. Keluarga binaan yang punya masalah

kesehatan :

1) Anggota keluarga yang menderita penyakit

menular

2) Anggota keluarga yang menderita sosial

ekonomi rendah

3) Anggota keluarga yang mempunyai sanitasi

lingkungan buruk

4) Anggota keluarga yang menderita gizi buruk

c. Kelompok khusus yang beresiko terhadap

masalah kesehatan :

1) Kelompok ibu hamil

2) Kelompok ibu yang mempunyai balita

Page 39: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

28

3) Kelompok pasangan usia subur

4) Kelompok masyarakat yang rawan terhadap

masalah kesehatan ( lansia, remaja, dan tunasusila).

Menurut Effendy (2004 : 240), metode yang dipakai dalam

penyuluhan kesehatan hendaknya metode yang dapat mengembangkan

komunikasi dua arah antar yang memberikan penyuluhan dan sasaran

penyuluhan, sehingga diharapkan tingkat pemahaman sasaran terhadap

pesan yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami. Metode

yang sering digunakan dalam penyuluhan kesehatan adalah :

a. Metode didaktik

Pada metode ini yang aktif adalah orang yang melakukan

penyuluhan kesehatan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak

diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi.

b. Demonstrasi

Suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide, dan prosedur tentang

suatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk

memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan

dengan menggunakan alat peraga.

Pendidikan kesehatan tentang rebusan daun sirsak terhadap nyeri

diberikan pada penderita gout berdasarkan jurnal penelitian Wirahmadi pada

tahun 2013, daun sirsak mengandung senyawa tannin, resin, dan crytallizable

magostine yang mampu mengatasi nyeri sendi pada penyakit gout. Senyawa

yang terkandung dalam daun sirsak berfungsi sebagai analgesik (pereda rasa

Page 40: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

29

sakit) yang kuat serta bersifat antioksidan. Sifat antioksidan yang terdapat

pada daun sirsak dapat mengurangi terbentuknya asam urat mealalui

penghambatan produksi enzim xantin oksidase. Kombinasi sifat analgesik

dan anti inflamasi ini mampu mengurangi gout. Hal ini disebabkan karena

penderita gout mengalami kerusakan jaringan tulang rawan, pada tulang

rawan tersebut terdiri atas sel – sel kondrosit, di dalam sel kondrosit

berlangsung reaksi sintesis dan sekresi matriks ekstraseluler. Ekstrak –

mangostin, – mangostin, dan lainnya yang terkandung dalam daun sirsak

terbukti mampu menghambat perombakan matrik ekstraseluler serta

menstimulasi ekspresi beberapa asosiasi gen penyusun kartilago seperti

kolagen yang terdiri atas kolagen I dan kolagen II serta agrecan sehingga

membantu meregenerasi jaringan tulang rawan sehingga nyeri yang dirasakan

penderita gout dapat berkurang.

Penelitian rebusan daun sirsak dapat mengurangi nyeri gout tersebut

dilakukan pada tanggal 8 Januari 2013 pada 40 responden, dengan 20

responden sebagai kelompok intervensi dan 20 responden sebagai kelompok

kontrol. Frekuensi kelompok intervensi yang mengalami nyeri berat sebanyak

6 responden, nyeri ringan sebanyak 10 responden, dan nyeri berat sebanyak 4

responden. Sedangkan frekuensi kelompok kontrol yang mengalami nyeri

berat sebanyak 4 responden, nyeri ringan sebanyak 11 responden, dan nyeri

berat sebanyak 5 responden. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan

rebusan daun sirsak selama 1 minggu tingkat nyeri pada kelompok intervensi

adalah 1 responden yang mengamali nyeri berat, 11 responden yang

Page 41: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

30

mengalami nyeri sedang, dan 8 responden yang mengalami nyeri ringan. Ini

menunjukkan bahwa terdapat adanya perubahan tingkat nyeri pada responden

kelompok intervensi, perubahan nyeri tersebut disebabkan karena kandungan

senyawa yang terdapat pada daun sirsak yang mampu mengurangi nyeri pada

penderita gout. Untuk kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak

diberikan rebusan daun sirsak, hanya mengalami sedikit perubahan untuk

skala nyeri yaitu sebanyak 20 responden pada akhir penelitian didapatkan 2

responden mengalami nyeri ringan, 15 responden mengalami nyeri ringan,

dan 3 responden mengalami nyeri berat.

Sirsak merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tropis.

Berabad-abad yang lalu, bangsa Indian di Amerika Selatan telah

memanfaatkan tanaman sirsak sebagai obat tradisional penyakit jantung,

asma, penyakit hati, dan reumatik. Adapun akar sirsak dan daunnya

digunakan untuk mengobati diabetes mellitus, sebagai sedatif

(penenang), serta antispasmodik (obat kejang/kaku otot). Sedangkan di

Indonesia, sirsak secara tradisional digunakan sebagai obat bisul, mual,

diare, hepatitis, batuk, reumatik, dan hipertensi. Menurut nenek moyang

orang Jawa sirsak memang sudah dikenal manfaatnya sebagai obat

penghilang penyakit termasuk kanker. (Suranto, 2012 : 2).

Sedangkan menurut Asri dan Hermawati (2013 : 26), daun sirsak

mengandung acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin,

annoanacin, dan ananol yang bermanfaat bagi tubuh, yaitu mulai dari

Page 42: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

31

meningkatkan daya tahan tubuh, mampu mengobati kanker, nyeri

rematik, dan lain sebagainya.

Suranto (2012 : 47), menyatakan bahwa salah satu cara

memanfaatkan daun sirsak sebagai obat gout adalah dengan cara

merebusnya. Cara membuatnya sebagai berikut :

a. Rebus 10 lembar daun sirsak dengan dua gelas air.

b. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan air menguap hingga

tersisa satu gelas.

c. Setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari sampai gejala

penyakit asam urat mereda.

Page 43: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

32

BAB II

TINJAUAN TEORI

Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

secara keseluruhan. Dalam bab ini penulis menguraikan tentang konsep tentang

penyakit gout, konsep keluarga, konsep asuhan keperawatan keluarga, dan konsep

pendidikan kesehatan rebusan daun sirsak.

E. Konsep Penyakit Gout

7. Pengertian Gout

Gout merupakan gangguan metabolik yang sudah dikenal oleh

Hipokrates pada zaman Yunani kuno. Gout merupakan istilah yang

dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik, sekurang-kurangnya ada

sembilan gangguan, yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam

urat (hiperurisemia). Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal

monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya.

Kristal-kristal berbentuk seperti jarum ini mengakibatkan reaksi

peradangan yang jika berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat (Price dan

Wilson, 2006 : 1402).

Sedangkan menurut Sandjaya (2014 : 11), penyakit asam urat atau

gout adalah penyakit yang terjadi akibat kelebihan asam urat dalam darah

yang kemudian menumpuk dan tertimbun dalam bentuk kristal-kristal

pada persendian. Penumpukan kristal-kristal asam urat pada persendian

Page 44: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

33

inilah yang akhirnya menyebabkan persendian menjadi nyeri dan

bengkak.

Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dl dan pada

perempuan 2,6 - 6 mg/dl, apabila melebihi batas disebut hiperurisemia

(Sandjaya, 2014 : 27).

8. Etiologi Gout

Menurut Sandjaya (2014 : 20), terjadinya penyakit asam urat

disebabkan oleh faktor primer dan faktor sekunder.

Faktor primer meliputi :

d. Genetik. Potensi genetik untuk seseorang berpotensi terkena

penyakit asam urat adalah bersifat keturunan.

e. Ketidakseimbangan hormon. Tidak seimbangannya hormon bisa

mempengaruhi proses pembentukan purin dalam tubuh menjadi

meningkat yang pada akhirnya hasil sampingan metabolisme zat

purin( zat asam urat) juga akan meningkat. Ketidakseimbangan

hormon dipengaruhi oleh emosi, pola hidup, penumpukan racun, dan

radikal bebas.

f. Proses pengeluaran asam urat terganggu di ginjal. Dalam kondisi

normal zat asam urat dikeluarkan oleh tubuh melalui ginjal, namun

pada penderita gout, asam urat tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal.

Faktor sekunder meliputi :

c. Konsumsi makanan tinggi purin. Tingginya purin dalam darah tentu

akan menaikkan zat asam urat.

Page 45: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

34

d. Alkohol dan obat-obatan kimia. Alkohol juga mengandung purin,

selain itu alkohol memicu pengeluaran cairan sehingga

meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Alkohol juga

menyebabkan pembuangan asam urat lewat urin terganggu sehingga

asam urat tetap bertahan dalam darah.

9. Patofisiologi Gout

Hiperurisemia dapat menyebabkan penumpukan kristal

monosodium urat. Peningkatan atau penurunan kadar asam urat secara

mendadak adapat menyebabkan serangan gout. Apabila kristal urat

mengendap dalam sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflmasi akan

terjadidan serangan gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang

– ulang, mengakibatkan penumpukan kristal natrium urat yang

dinamakan fotus akan mengendap dibagian perifer tubuh, seperti jari

kaki, tangan, dan telinga.

Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan

imunoglobulin IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa IgG akan

meningkat fagositosis kristal, dengan demikian akan memperlihatkan

aktifitas imunologik (Smeltzer dan Bare, 2001 : 1402).

10. Tanda dan Gejala Gout

Gejala dari penyakit gout datang secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Gejala yang khas adalah nyeri di satu atau lebih sendi yang pada malam

hari semakin terasa. Kadang-kadang persendian menjadi bengkak, kulit

menjadi merah atau keunguan, dan tampak mengkilap. Gejala-gejala ini

Page 46: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

35

pada akhirnya bisa mempengaruhi sendi disekitar ibu jari, telapak kaki,

pergelangan kaki, lutut, siku, serta pergelangan tangan. Pada persendian

tepi, seperti telinga, panggul, dan juga bahu biasanya akan terbentuk

kristal. Gejala lain yang menyertai adalah demam, dingin, dan nadi cepat.

Untuk gejala gout yang berat akan menyebabkan perubahan bentuk

dibagian tubuh tertentu (Utami, 2007 : 7).

Menurut Sandjaya (2014 : 16), gejala dari penyakit asam urat

sangat khas dan mempunyai tiga tahapan, yaitu :

d. Tanda asam urat tahap pertama atau tahap artritis gout akut.

Pada gejala asam urat tahap ini penderita akan mengalami serangan

artritis yang khas, serangan tersebut akan menghilang tanpa

pengobatan dalam 5-7 hari.

e. Tanda asam urat tahap kedua atau tahap artritis gout intermiten.

Penderita akan mengalami serangan artritis atau peradangan yang

khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan yang

jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama

makin rapat dan lama, serta jumlah sendi yang terserang semakin

banyak..

f. Tanda asam urat tahap ketiga atau tahap artritis gout kronik berfotus.

Tahap ini terjadi penderita telah menderita sakit selama 10 tahun

atau lebih, pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar

sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini

berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang

Page 47: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

36

merupakan deposit dari kristal monosodium urat, tofus ini akan

merusak sendi dan tulang disekitarnya.

11. Komplikasi Gout

Menurut Utami (2007 : 7), komplikasi dari gout adalah kerusakan

ginjal atau gagal ginjal. Komplikasi potensial penyakit gout adalah

nefropati, batu asam urat, dan gagal ginjal (Wilkinson, 2007 : 733).

12. Penatalaksanaan Gout

Menurut Muttaqin (2012 : 399), penatalaksanaan gout adalah :

c. Analgesik untuk mengurangi nyeri

d. Antiinflamasi untuk menurunkan respon inflamasi

F. Konsep dasar keluarga

6. Pengertian Keluarga

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1998) seperti dikutip

Setiadi (2008 : 2), mengemukakan bahwa keluarga adalah unit terkecil

dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang

yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam

keadaan ketergantungan.

Menurut WHO (1969) dalam Setiadi (2008 : 2), keluarga adalah

anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah,

adopsi, atau perkawinan.

7. Fungsi Pokok Keluarga

Page 48: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

37

Menurut Freadmen (1998) seperti dikutip dalam Setiadi (2008 : 7),

secara umum fungsi keluarga adalah :

f. Fungsi afektif, adalah fungsi keluarga yang utama untuk

mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga

berhubungan dengan orang lain.

g. Fungsi sosialisasi, adalah fungsi mengembangkan dan tempat

melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan

rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

h. Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi

dan menjaga kelangsungan keluarga.

i. Fungsi ekonomi, adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

mengembangkan kemampuan indiuvidu dalam meningkatkan

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

j. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan, adalah fungsi untuk

mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap

memiliki produktivitas tinggi.

8. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai

tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,

meliputi :

f. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya

Page 49: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

38

Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara

tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga.

Maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat

kapan terjadinya dan perubahan apa yang terjadi.

g. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai keadaan keluarga. Jika keluarga

mempunyai keterbatasan seyogyanya meminta bantuan orang lain di

sekitar keluarga.

h. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit

Perawatan ini dapat dilakukan di rumah, apabila keluarga memiliki

kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

i. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan.

j. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan

lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).

9. Ciri-ciri Keluarga Indonesia

Menurut Setiadi (2008 : 4) ciri-ciri keluarga Indonesia adalah sebagai

berikut :

d. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat

gotong royong.

e. Dijiwai oleh budaya ketimuran.

Page 50: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

39

f. Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan

dilakukan secara musyawarah.

10. Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Duffal (1985) seperti dikutip Suprajitno (2004 : 4), tahap

perkembangan keluarga yaitu :

i. Keluarga baru menikah

4) Membina hubungan intim yang memuaskan.

5) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok

sosial.

6) Mendiskusikan rencana memiliki anak.

j. Keluarga dengan anak baru lahir

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai

kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berumur

30 bulan. Tugas perkembangan antara lain :

4) Persiapan menjadi orang tua.

5) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga: peran, interaksi,

hubungan seksual.

6) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

k. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir

saat anak berusia 5 tahun.

8) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa aman.

Page 51: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

40

9) Membantu anak untuk bersosialisasi.

10) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara anak yang

lain juga harus terpenuhi.

11) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di

luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar).

12) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap

paling repot).

13) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

14) Kegiatan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang.

l. Keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan

berakhir pada usia 12 tahun.

4) Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan.

5) Mempertahankan keintiman pasangan.

6) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan

anggota keluarga.

m. Keluarga dengan anak remaja

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan

biasanya berakhir sampai 6 – 7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak

meninggalkan rumah orang tuanya.

3) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan bertanggung

jawab.

Page 52: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

41

4) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga.

n. Keluarga mulai melepaskan anak sebagai dewasa

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah.

6) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

7) Mempertahankan keintiman pasangan.

8) Membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan

memasuki masa tua.

9) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

10) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

o. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan

berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.

4) Mempertahankan kesehatan.

5) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman

sebaya dan anak-anak.

6) Meningkatkan keakraban pasangan.

p. Keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu

pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal

sampai keduanya meninggal.

6) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

7) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,

kekuatan fisik dan pendapatan.

Page 53: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

42

8) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.

9) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.

10) Melakukan “life review”.

G. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

Keperawatan kesehatan keluarga adalah keperawatan kesehatan yang

ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang

dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya yang dilakukan oleh perawat

profesional dengan proses keperawatan yang berpedoman pada standar

praktek keperawatan. Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-

keluarga yang rawan kesehatan, yaitu keluarga yang mempunyai masalah

kesehatan atau yang berisiko terhadap timbulnya masalah kesehatan. Sasaran

dalam keluarga yang dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan

keluarga itu sendiri (Setiadi, 2008 : 27).

Menurut Suprajitno (2004 : 27), tujuan asuhan keperawatan keluarga

adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatannya secara mandiri. Proses asuhan keperawatan keluarga secara

umum terdiri dari pengkajian, intervensi, dan implementasi serta evaluasi.

Penulis akan menjelaskan satu persatu sebagai berikut :

8. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004 : 29), pengkajian adalah suatu tahapan ketika

seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang

keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan tahap awal pelaksanaan

asuhan keperawatan keluarga. Pengumpulan data dari keluarga dapat

Page 54: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

43

menggunakan metode wawancara, observasi fasilitas rumah, dan

pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga. Dalam pengumpulan

data yang perlu dikaji adalah :

b. Data Umum

11) Kepala keluarga.

12) Alamat keluarga.

13) Pekerjaan KK.

14) Pendidikan KK.

15) Komposisi keluarga, selanjutnya dibuat genogramnya.

16) Tipe keluarga.

17) Suku bangsa.

18) Agama.

19) Status soial ekonomi.

20) Aktifitas rekreasi keluarga.

c. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

5) Tahap perkembangan keluarga. Tahap perkembangan keluarga

ini ditentukan oleh usia anak tertua dari keluarga inti.

6) Tugas pekembangan keluarga yang belum terpenuhi. Bagian ini

menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi dan

kendala yang dihadapi oleh keluarga.

7) Riwayat kesehatan keluarga inti. Menjelaskan riwayat kesehatan

keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota

Page 55: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

44

keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit, dan

pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan.

8) Riwayat kesehatan sebelumnya. Menjelaskan riwayat kesehatan

generasi di atas orang tentang riwayat penyakit keturunan.

d. Data lingkungan

6) Karakteristik rumah. Menjelaskan tentang hasil identifikasi

rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe, jumlah ruangan,

pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, peletakan perabot rumah

tangga, sarana pembuangan air limbah dan kebutuhan MCK,

sarana air bersih dan air minum yang digunakan. Keadaan

rumah digambar sebagai denah rumah.

7) Karakteristik tetangga dan komunitasnya. Menjelaskan tentang

karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, meliputi

kebiasaan, nilai dan norma serta budaya penduduk setempat.

8) Mobilitas geografis keluarga. Menggambarkan mobilitas

keluarga dan anggota keluarga.

9) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk

berkumpul dan berinteraksi dengan masyarakat.

10) Sistem pendukung keluarga. Menjelaskan jumlah anggota

keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga yang mendukung

kesehatan.

Page 56: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

45

e. Struktur keluarga

4) Struktur peran. Menjelaskan peran masing-masing anggota

keluarga secara formal maupun informal baik di keluarga atau

masyarakat.

5) Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan bagiamana cara

keluarga berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama, dan

bagaiamana peran anggota keluarga dalam menciptakan

komunikasi.

6) Struktur kekuatan keluarga. Menjelaskan kemampuan keluarga

untuk mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga

untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

f. Fungsi keluarga.

2) Fungsi afektif. Yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota

keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,

dukungan anggota keluarga, dan bagiamana keluiarga

mengembangkan sikap saling menghargai.

4) Fungsi sosialisasi. Menjelaskan tentang hubungan anggota

keluarga, sejauh mana anggoat keluarga belajar tentang disiplin,

nilai, norma, budaya, dan perilaku di keluarga dan masyarakat.

5) Fungsi pemenuhan kesehatan. Berkaitan dengan tugas

keluarga di bidang kesehatan :

g) Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah

kesehatan. Sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari

Page 57: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

46

masalah kesehatan tentang, meliputi pengertian, tanda

gejala, dan faktor penyebab penyakit.

h) Mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan

yang tepat, yang perlu dikaji tentang kemampuan keluarga

memahami sifat dan luasnya masalah kesehatan, apakah

masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga, apakah

keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah

kesehatan, apakah keluarga telah memperoleh informasi

tentang kesehatan yang tepat, apakah keluarga mempunyai

kepercayaan terhadap tenaga kesehatan.

i) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit. Yang perlu dikaji adalah

pengetahuan keluarga tentang penyakit yang dialami oleh

anggota keluarga, pemahaman keluarga tentang perawatan

yang perlu dilakukan, pengetahuan keluarga tentang

peralatan, cara, dan fasilitas untuk merawat anggota

keluarga yang sakit, serta bagaimana sikap keluarga

terhadap anggota keluarga yang sakit.

j) Mengetahui kemampuan keluarga memodifikasi

lingkungan. Yang perlu dikaji yaitu pengetahuan keluarga

tentang sumber yang dimiliki, kemampuan keluarga melihat

keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan,

pengetahuan keluarga tentang upaya pencegahan penyakit,

Page 58: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

47

kebersamaan anggota keluarga untuk meningkatkan dan

memelihara lingkunagn rumah.

k) Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas

pelayanan kesehatan, yang perlu dikaji adalah pengetahuan

keluarga tentang keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan

yang dapat dijangkau, pemahaman keluarga tentang

keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan,

tingkat kepercayaan keluraga terhadap fasiliats dan petugas

kesehatan, apakah keluarga mempunyai pengalaman yang

buruk tentang fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan,

apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan.

l) Fungsi reproduksi. Menjelaskan tentang bagaimana rencana

keluarga memliki dan upaya mengendalikan jumlah anggota

keluarga.

i. Stres dan koping keluarga

4) Stresor jangka pendek dan jangka panjang. Stresor jangka

pendek adalah stresor yang dialami keluarga dan

memerlukan waktu penyelesaian lebih kurang 6 bulan,

sedangkan stresor jangka pangjang adalah stresor yang

dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesaian lebih

dari 6 bulan.

Page 59: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

48

5) Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor.

Menjelaskan bagaimana keluarga berespon terhadap stresor

yang ada.

6) Strategi koping yang digunakan. Menjelaskan tentang

strategi koping (mekanisme pembelaan) terhadap stresor

yang ada.

j. Pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pada individu

anggota keluarga meliputi pengkajian kebutuhan dasar,

pemeriksaan fisik, dan pemerikasaan penunjang.

k. Harapan keluarga. Yang perlu dikaji bagaimana harapan

keluarga terhadap perawat untuk membantu menyelesaikan

masalah kesehatan yang terjadi.

9. Diagnosa Keperawatan

Menurut Suprajitno (2004 : 42), perumusan diagnosa keperawatan

dapat diarahkan kepada sasaran individu dan atau keluarga. Perumusan

diagnosa keperawatan keluarga menggunakan aturan yang telah

disepakati, terdiri dari :

d. Masalah (problem, P) suatu pernyataan tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota

keluarga.

e. Penyebab (etiology, E) suatu pernyataan yang dapat menyebabkan

masalah dengan mengacu pada lima tugas keluarga.

Page 60: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

49

f. Tanda (sign, S) sekumpulan data subjektif dan objektif yang

diperoleh perawat dari keluarga.

10. Skoring Diagnosa Keperawatan

Tabel 2.1 Skoring Diagnosa Keperawatan Menurut Bailon dan Maglaya (1978)

dalam Suprajitno (2004 : 47)

No Kriteria Skor Bobot

1 Sifat masalah

Skala :

Tidak/kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

3

2

1

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala :

Mudah

Sebagian

Tidak dapat

2

1

0

2

3 Potensial masalah untuk dicegah

Skala :Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

1

4 Menonjolnya masalah

Skala :

Masalah berat, harus segera ditangani

Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan

bobot, kemudian skor dijumlahkan untuk semua kriteria.

a. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas :

5) Kriteria pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih berat

diberikan pada tidak / kurang sehat karena yang pertama

memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan

oleh keluarga.

Page 61: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

50

6) Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah,

perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor berikut

:

e) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk

menangani masalah.

f) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan

tenaga.

g) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan

dan waktu.

h) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas dan organisasi

dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.

7) Kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor -

faktor yang perlu diperhatikan adalah :

e) Tingkat keparahan masalah, yang berhubungan dengan

penyakit atau masalah.

f) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu

masalah itu ada.

g) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan - tindakan

yang tepat dalam memperbaiki masalah.

h) Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat

peka menambah potensi untuk mencegah masalah.

Page 62: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

51

8) Kriteria keempat, menonjolnya masalah, perawat perlu menilai

persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan

tersebut.

11. Prioritas Diagnosis Keperawatan

Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang

mempunyai skor tertinggi dan disusun berurutan sampai skor terendah

(Suprajitno, 2004 : 47).

12. Intervensi Keperawatan

Menurut Carpenito (2000) dalam Nursalam (2010 : 85), rencana

intervensi keperawatan adalah rencana yang disusun oleh perawat untuk

kepentingan asuhan keperawatan.

Perencanaan keperawatan keluarga meliputi penentuan tujuan

jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang

menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada kemampuan

mandiri pasien dan lebih baik ada batas waktunya. Sedangkan tujuan

jangka pendek ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya

yang dihubungkan dengan keadaan yang mengancam kehidupan (Setiadi,

2008 : 61).

13. Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2008 :

66).

Page 63: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

52

Menurut Suprajitno (2004 : 56), implementasi dapat dilakukan oleh

klien sendiri (anggota keluarga/keluarga), perawat, anggota tim

kesehatan, keluarga lain, dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja

keperawatan.

14. Evaluasi

Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Evaluasi

merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana tentang

kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan

dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga

kesehatan lainnya. Tujuan dari evaluasi adalah untuk melihat

kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan (Setiadi, 2008 : 69).

Menurut Suprajitno (2004 : 57), evaluasi disusun dengan

menggunakan SOAP yang berarti S adalah ungkapan perasaan dan

keluhan yang dirasakan secara subjektif oleh keluarga setelah diberi

implementasi. O adalah keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh

perawat menggunakan pengamatan yang objektif. A adalah analisa

perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif keluarga. P

adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisa.

H. Pendidikan Kesehatan Rebusan Daun

Sirsak

Menurut Effendy (2004 : 232), pendidikan kesehatan merupakan

salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga keperawatan, karena

merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap

Page 64: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

53

memberikan asuhan keperawatan dimana saja ia bertugas, apakah

terhadap invidu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Menurut Anwar

(1992) seperti dikutip dalam Effendy (2004 : 232), pendidikan kesehatan

adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebar pesan,

menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan

mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada

hubungannya dengan kesehatan. Dalam melakukan pendidikan

kesehatan, ada sasaran yang harus diberikan pendidikan kesehatan, yaitu

:

d. Individu yang mempunyai masalah kesehatan

e. Keluarga binaan yang punya masalah

kesehatan :

5) Anggota keluarga yang menderita penyakit

menular

6) Anggota keluarga yang menderita sosial

ekonomi rendah

7) Anggota keluarga yang mempunyai sanitasi

lingkungan buruk

8) Anggota keluarga yang menderita gizi buruk

f. Kelompok khusus yang beresiko terhadap

masalah kesehatan :

5) Kelompok ibu hamil

6) Kelompok ibu yang mempunyai balita

Page 65: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

54

7) Kelompok pasangan usia subur

8) Kelompok masyarakat yang rawan terhadap

masalah kesehatan ( lansia, remaja, dan tunasusila).

Menurut Effendy (2004 : 240), metode yang dipakai dalam

penyuluhan kesehatan hendaknya metode yang dapat mengembangkan

komunikasi dua arah antar yang memberikan penyuluhan dan sasaran

penyuluhan, sehingga diharapkan tingkat pemahaman sasaran terhadap

pesan yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami. Metode

yang sering digunakan dalam penyuluhan kesehatan adalah :

a. Metode didaktik

Pada metode ini yang aktif adalah orang yang melakukan

penyuluhan kesehatan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak

diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi.

b. Demonstrasi

Suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide, dan prosedur tentang

suatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk

memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan

dengan menggunakan alat peraga.

Pendidikan kesehatan tentang rebusan daun sirsak terhadap nyeri

diberikan pada penderita gout berdasarkan jurnal penelitian Wirahmadi pada

tahun 2013, daun sirsak mengandung senyawa tannin, resin, dan crytallizable

magostine yang mampu mengatasi nyeri sendi pada penyakit gout. Senyawa

yang terkandung dalam daun sirsak berfungsi sebagai analgesik (pereda rasa

Page 66: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

55

sakit) yang kuat serta bersifat antioksidan. Sifat antioksidan yang terdapat

pada daun sirsak dapat mengurangi terbentuknya asam urat mealalui

penghambatan produksi enzim xantin oksidase. Kombinasi sifat analgesik

dan anti inflamasi ini mampu mengurangi gout. Hal ini disebabkan karena

penderita gout mengalami kerusakan jaringan tulang rawan, pada tulang

rawan tersebut terdiri atas sel – sel kondrosit, di dalam sel kondrosit

berlangsung reaksi sintesis dan sekresi matriks ekstraseluler. Ekstrak –

mangostin, – mangostin, dan lainnya yang terkandung dalam daun sirsak

terbukti mampu menghambat perombakan matrik ekstraseluler serta

menstimulasi ekspresi beberapa asosiasi gen penyusun kartilago seperti

kolagen yang terdiri atas kolagen I dan kolagen II serta agrecan sehingga

membantu meregenerasi jaringan tulang rawan sehingga nyeri yang dirasakan

penderita gout dapat berkurang.

Penelitian rebusan daun sirsak dapat mengurangi nyeri gout tersebut

dilakukan pada tanggal 8 Januari 2013 pada 40 responden, dengan 20

responden sebagai kelompok intervensi dan 20 responden sebagai kelompok

kontrol. Frekuensi kelompok intervensi yang mengalami nyeri berat sebanyak

6 responden, nyeri ringan sebanyak 10 responden, dan nyeri berat sebanyak 4

responden. Sedangkan frekuensi kelompok kontrol yang mengalami nyeri

berat sebanyak 4 responden, nyeri ringan sebanyak 11 responden, dan nyeri

berat sebanyak 5 responden. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan

rebusan daun sirsak selama 1 minggu tingkat nyeri pada kelompok intervensi

adalah 1 responden yang mengamali nyeri berat, 11 responden yang

Page 67: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

56

mengalami nyeri sedang, dan 8 responden yang mengalami nyeri ringan. Ini

menunjukkan bahwa terdapat adanya perubahan tingkat nyeri pada responden

kelompok intervensi, perubahan nyeri tersebut disebabkan karena kandungan

senyawa yang terdapat pada daun sirsak yang mampu mengurangi nyeri pada

penderita gout. Untuk kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak

diberikan rebusan daun sirsak, hanya mengalami sedikit perubahan untuk

skala nyeri yaitu sebanyak 20 responden pada akhir penelitian didapatkan 2

responden mengalami nyeri ringan, 15 responden mengalami nyeri ringan,

dan 3 responden mengalami nyeri berat.

Sirsak merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tropis.

Berabad-abad yang lalu, bangsa Indian di Amerika Selatan telah

memanfaatkan tanaman sirsak sebagai obat tradisional penyakit jantung,

asma, penyakit hati, dan reumatik. Adapun akar sirsak dan daunnya

digunakan untuk mengobati diabetes mellitus, sebagai sedatif

(penenang), serta antispasmodik (obat kejang/kaku otot). Sedangkan di

Indonesia, sirsak secara tradisional digunakan sebagai obat bisul, mual,

diare, hepatitis, batuk, reumatik, dan hipertensi. Menurut nenek moyang

orang Jawa sirsak memang sudah dikenal manfaatnya sebagai obat

penghilang penyakit termasuk kanker. (Suranto, 2012 : 2).

Sedangkan menurut Asri dan Hermawati (2013 : 26), daun sirsak

mengandung acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin,

annoanacin, dan ananol yang bermanfaat bagi tubuh, yaitu mulai dari

Page 68: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

57

meningkatkan daya tahan tubuh, mampu mengobati kanker, nyeri

rematik, dan lain sebagainya.

Suranto (2012 : 47), menyatakan bahwa salah satu cara

memanfaatkan daun sirsak sebagai obat gout adalah dengan cara

merebusnya. Cara membuatnya sebagai berikut :

d. Rebus 10 lembar daun sirsak dengan dua gelas air.

e. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan air menguap hingga

tersisa satu gelas.

f. Setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari sampai gejala

penyakit asam urat mereda.

Page 69: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

58

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang proses telaah antara

aplikasi jurnal dengan data pendukung yang terjadi antara teori dengan

kenyataan yang ada pada kasus nyata yang dilakukan pada “Pemberian

Pendidikan Kesehatan Rebusan Daun Sirsak Pada Asuhan Keperawatan

Keluarga TN. S Dengan Gout di Desa Tuban Lor, Kecamatan Gondangrejo,

Kabupaten Karanganyar” tanggal 09 sampai 12 April 2014 dimulai dari

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi sampai dengan

evaluasi.

A. Pengkajian

Menurut Suprajitno (2004 : 29), pengkajian adalah suatu tahapan

ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus-menerus

tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian dilakukan penulis pada

tanggal 09 April 2014, dengan metode wawancara, observasi fasilitas

rumah, dan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga. Penulis

melakukan pengkajian pada Ny. S dengan nyeri gout pada keluarga Tn. S

di Desa Tuban Lor Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar,

berdasarkan pengkajian 32 item menurut Friedman (1998).

Dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. S dengan gout

pada keluarga Tn. S di Desa Tuban Lor Kecamatan Gondangrejo

Kabupaten Karanganyar, ditemukan data Ny. S mengatakan sakit di lutut

Page 70: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

59

seperti ditusuk-tusuk, sakitnya timbul saat pagi hari ketika bangun tidur

dan saat beraktifitas dengan skala nyeri 7, Ny. S juga mengatakan tidak

mengetahui tentang penyakit yang ia alami sekarang dan mengatakan

tidak bisa menjaga kesehatannya. Saat diperiksakan ternyata nilai kadar

asam urat Ny. S 8,1 mg/dl. Lutut Ny. S juga terlihat agak merah.

Gejala dari penyakit gout datang secara tiba-tiba dan tidak

terduga. Gejala yang khas adalah nyeri di satu atau lebih sendi yang pada

malam hari semakin terasa. Kadang-kadang persendian menjadi bengkak,

kulit menjadi merah atau keunguan, dan tampak mengkilap. Gejala-

gejala ini pada akhirnya bisa mempengaruhi sendi disekitar ibu jari,

telapak kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, serta pergelangan tangan.

Pada persendian tepi, seperti telinga, panggul, dan juga bahu biasanya

akan terbentuk kristal. Gejala lain yang menyertai adalah demam, dingin,

dan nadi cepat. Untuk gejala gout yang berat akan menyebabkan

perubahan bentuk dibagian tubuh tertentu (Utami, 2007 : 7).

Tanda dan gejala yang muncul pada Ny. S adalah nyeri lutut dan

kulit sekitar lutut tampak agak merah, sedangkan tanda dan gejala yang

ada pada teori tetapi tidak muncul pada kasus adalah sendi bengkak, kulit

tampak mengkilap, demam, dingin, dan nadi cepat. Hal itu disebabkan

karena pada saat pengkajian pasien tidak menunjukkan gejala tersebut.

Salah satu tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah

mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan,

yaitu sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah kesehatan,

Page 71: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

60

meliputi pengertian, tanda gejala, dan faktor penyebab masalah

kesehatan. Dari hasil pengkajian yang didapat penulis, bahwa keluarga

Tn. S tidak mengetahui pengertian gout, tanda gejala gout, dan faktor

penyebab gout, serta obat tradisional untuk mengurangi nyeri gout. Hal

ini sama dengan teori Suprajitno (2004), bahwa keluarga tidak mampu

keluarga mengenal masalah kesehatan yang terjadi.

B.Diagnosa keperawatan

Menurut Suprajitno (2004 : 42), perumusan diagnosa keperawatan

dapat diarahkan kepada sasaran individu dan atau keluarga. Dalam

diagnosa keperawatan keluarga dengan masalah gout didapatkan 2

diagnosa keperawatan, yaitu pemeliharaan kesehatan tidak efektif

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan (Suprajitno, 2004 : 74) dan kerusakan penatalaksanaan

pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

memodifikasi lingkungan (NANDA, 1995, dalam Setiadi, 2008 : 50).

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif merupakan ketidakmampuan

mengidentifikasi, mengatur, dan atau mencari pertolongan. Batasan

karakteristik dari diagnosa ini yang dijadikan alasan penulis menegakkan

diagnosa pemeliharaan kesehatan tidak efektif adalah menunjukkan

kurang adaptif terhadap perubahan lingkungan, kurang pengetahuan

tentang praktik dasar kesehatan, riwayat kurang perilaku sehat, dan

terbatasnya tindakan pencegahan kesehatan, serta tampak mengalami

gangguan sistem dukungan pribadi (Wilkinson, 2011 : 359).

Page 72: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

61

C. Intervensi keperawatan

Menurut Capenito (2000) seperti dukutip Nursalam (2010 : 85),

rencana intervensi keperawatan adalah rencana yang disusun oleh

perawat untuk kepentingan asuhan keperawatan.

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan penulis pada

tanggal 09 April 2014, didapatkan diagnosa keperawatan pemeliharaan

kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah, intervensi yang disusun adalah jelasakan pengertian

gout, jelaskan tanda gejala gout, jelaskan penyebab gout, dan ajarkan

cara membuat obat tradisional untuk mengurangi nyeri gout dengan

rebusan daun sirsak.

Tujuan umum dari diagnosa keperawatan tersebut yaitu setelah

dilakukan kunjungan selama 3x kunjungan, diharapkan tingkat

pemahaman tentang perilaku sehat meningkat. Untuk tujuan khususnya

yaitu setelah dilakukan tindakan selama 3 x 45 menit, keluarga mampu

merasakan nyeri berkurang, mengetahui pengertian gout, mengetahui

tanda gejala gout, mengetahui penyebab gout, dan keluarga mampu

mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional dengan rebusan daun

sirsak.

Intervensi yang penulis lakukan menjelaskan pengertian gout atau

asam urat. Menurut Sandjaya (2014 : 11), penyakit asam urat atau gout

adalah penyakit yang terjadi akibat kelebihan asam urat dalam darah

yang kemudian menumpuk dan tertimbun dalam bentuk kristal-kristal

Page 73: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

62

pada persendian. Penumpukan kristal-kristal asam urat pada persendian

inilah yang akhirnya menyebabkan persendian menjadi nyeri dan

bengkak. Selanjutnya penulis menjelaskan tanda dan gejala gout. Tanda

dan gejala dari penyakit gout adalah nyeri di satu atau lebih sendi,

kadang-kadang persendian menjadi bengkak, kulit menjadi merah atau

keunguan, dan tampak mengkilap. Gejala-gejala ini pada akhirnya bisa

mempengaruhi sendi disekitar ibu jari, telapak kaki, pergelangan kaki,

lutut, siku, serta pergelangan tangan. Pada persendian tepi, seperti

telinga, panggul, dan juga bahu biasanya akan terbentuk kristal. Gejala

lain yang menyertai adalah demam, dingin, dan nadi cepat. Untuk gejala

gout yang berat akan menyebabkan perubahan bentuk dibagian tubuh

tertentu (Utami, 2007 : 7).

Menjelaskan penyebab gout. Menurut Sandjaya (2014 : 20),

terjadinya penyakit asam urat disebabkan oleh faktor primer dan faktor

sekunder. Faktor primer : Genetik, ketidak seimbangan hormon, proses

pengeluaran asam urat terganggu di ginjal. Faktor sekunder : Konsumsi

makanan tinggi purin, dan alkohol.

Intervensi yang terakhir adalah mengajarkan dan

mendemonstrasikan cara membuat rebusan daun sirsak untuk

mengurangi nyeri gout. Intervensi ini sesuai dengan jurnal penelitian

Wirahmadi (2013), yang menyebutkan bahwa daun sirsak mengandung

senyawa tannin, resin, dan crytallizable magostine yang mampu

mengatasi nyeri sendi pada penyakit gout. Senyawa yang terkandung

Page 74: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

63

dalam daun sirsak berfungsi sebagai analgesik (pereda rasa sakit) yang

kuat serta bersifat antioksidan. Kombinasi sifat analgesik (mengurangi

nyeri) dan anti inflamasi (anti radang) mampu mengurangi gout atau

asam urat. Pemberian rebusan daun sirsak dilakukan selama tujuh hari

karena terapi komplementer akan terlihat hasilnya jika diberikan dalam

waktu satu minggu. Penelitian rebusan daun sirsak dapat mengurangi

nyeri gout tersebut dilakukan Wirahmadi pada tanggal 8 Januari 2013

pada 40 responden, dengan 20 responden sebagai kelompok intervensi

dan 20 responden sebagai kelompok kontrol. Frekuensi kelompok

intervensi yang mengalami nyeri berat sebanyak 6 responden, nyeri

ringan sebanyak 10 responden, dan nyeri berat sebanyak 4 responden.

Sedangkan frekuensi kelompok kontrol yang mengalami nyeri berat

sebanyak 4 responden, nyeri ringan sebanyak 11 responden, dan nyeri

berat sebanyak 5 responden. Hasil penelitian menunjukkan setelah

diberikan rebusan daun sirsak selama 1 minggu tingkat nyeri pada

kelompok intervensi adalah 1 responden yang mengamali nyeri berat, 11

responden yang mengalami nyeri sedang, dan 8 responden yang

mengalami nyeri ringan. Ini menunjukkan bahwa terdapat adanya

perubahan tingkat nyeri pada responden kelompok intervensi, perubahan

nyeri tersebut disebabkan karena kandungan senyawa yang terdapat pada

daun sirsak yang mampu mengurangi nyeri pada penderita gout. Untuk

kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak diberikan rebusan daun

sirsak, hanya mengalami sedikit perubahan untuk skala nyeri yaitu

Page 75: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

64

sebanyak 20 responden pada akhir penelitian didapatkan 2 responden

mengalami nyeri ringan, 15 responden mengalami nyeri ringan, dan 3

responden mengalami nyeri berat.

Sirsak merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tropis.

Berabad-abad yang lalu, bangsa Indian di Amerika Selatan telah

memanfaatkan tanaman sirsak sebagai obat tradisional penyakit jantung,

asma, penyakit hati, dan reumatik. Adapun akar sirsak dan daunnya

digunakan untuk mengobati diabetes mellitus, sebagai sedatif

(penenang), serta antispasmodik (obat kejang/kaku otot). Sedangkan di

Indonesia, sirsak secara tradisional digunakan sebagai obat bisul, mual,

diare, hepatitis, batuk, reumatik, dan hipertensi. Menurut nenek moyang

orang Jawa sirsak memang sudah dikenal manfaatnya sebagai obat

penghilang penyakit termasuk kanker. (Suranto, 2012 : 2).

Menurut Shabella (2011) dalam jurnal Wirahmadi (2013), senyawa

yang terkandung dalam daun sirsak memiliki sifat anti inflamasi. Ekstrak

mangostin etanol mempunyai aktifitas penghambat yang kuat terhadap

pelepasan histamine dan sintesis prostalglandine E2 sebagai mediator

inflamasi dan ekstrak methanol dari daun sirsak juga mempunyai efek

meredam nyeri yang terjadi pada penyakit gout. Sedangkan menurut Asri

dan Hermawati (2013 : 26), daun sirsak mengandung acetogenins,

annocatacin, annocatalin, annohexocin, annoanacin, dan ananol yang

bermanfaat bagi tubuh.

Page 76: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

65

Menurut Nuraini (2011) dalam jurnal Wirahmadi (2013), meminum

air rebusan daun sirsak dapat mengurangi nyeri pada penderita gout tanpa

efek samping karena tidak mengandung bahan kimia. Manfaat daun

sirsak bagi kesehatan sangat beragam, salah satunya adalah membantu

meredakan nyeri dan mengobati penyakit asam urat (Asri dan

Hermawati, 2013 : 36).

Suranto (2012 : 21), menyatakan bagian tanaman sirsak yang dapat

dimanfaatkan untuk pengobatan adalah buah, daun, kulit kayu, bunga,

dan biji. Salah satu khasiatnya yaitu sebagai analgetik yang berfungsi

meredakan rasa sakit atau nyeri. Salah satu cara memanfaatkan daun

sirsak sebagai obat gout adalah dengan cara merebusnya. Cara

membuatnya sebagai berikut :

g. Rebus 10 lembar daun sirsak dengan dua gelas air.

h. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan air menguap hingga

tersisa satu gelas.

i. Setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari sampai gejala

penyakit asam urat mereda.

D. Implementasi keperawatan

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2008 :

66).

Dalam melakukan implementasi kepada kelurga Tn S penulis

berpedoman pada intervensi yang telah disusun sesuai intervensi yang

Page 77: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

66

telah direncanakan meliputi, menjelaskan pengertian gout atau asam urat,

menjelaskan tanda gejala gout, menjelaskan penyebab gout, dan

mengajarkan cara membuat rebusan daun sirsak.

Pada langkah implementasi penulis tidak mengalami hambatan

atau kesulitan karena didukung keluarga Tn. S yang koperatif dan mau

diajak bekerja sama, sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan dapat

dipahami oleh keluarga.

E. Evaluasi

Evaluasi merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana

tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah ditetapkan,

dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan

tenaga kesehatan lainnya. Tujuan dari evaluasi adalah untuk melihat

kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan (Setiadi, 2008 : 69).

Evaluasi penulis lakukan setiap selesai melakukan implementasi

selama tiga kali. Evaluasi pada hari Kamis, tanggal 10 April 2014

didapatkan respon subjektif yaitu Ny. S mengatakan gout/asam urat

adalah tingginya kadar asam urat dalam darah, tanda gejala gout adalah

nyeri pada jempol kaki, nyeri lutut, dan demam, keluarga mengatakan

penyebab gout adalah makan tinggi purin, serta keluarga mengatakan

sudah mengerti cara membuat rebusan daun sirsak. Respon objektif

pasien yaitu tampak memegangi lutut, keluarga tampak memperhatikan

penjelasan tentang gout, dan keluarga bisa menjawab sebagian dari

pertanyaan yang diberikan. Analisa yang dapat diambil pada masalah

Page 78: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

67

pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah belum teratasi. Planning yang dapat dibuat adalah

intervensi dilanjutkan, jelaskan kembali pengertian gout, tanda gejala

gout, penyebab gout, komplikasi gout, dan anjurkan untuk membuat obat

tradisional dari rebusan daun sirsak.

Evaluasi hari ke dua pada hari Jumat, tanggal 11 April 2014

didapatkan respon subjektif keluarga yaitu Ny. S mengatakan gout

adalah penyakit tinggi asam urat dalam darah, mengatakan tanda gejala

gout adalah nyeri lutut, tungkai kaki, jempol kaki disertai panas dan

warna kulit yang nyeri agak mengkilat. Keluarga mengatakan penyebab

gout adalah makanan tinggi purin, keluarga juga mengatakan sudah

membuat rebusan daun sirsak dan Ny. S sudah rutin meminumnya.

Respon objektifnya adalah Ny. S tampak menahan sakit, tampak

memegangi lututnya. Keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang

diberikan, seta ada siasa rebusan daun sirsak. Analisa yang dapat diambil

pada masalah pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah belum teratasi. Planning yang dapat dibuat

adalah intervensi dilanjutkan, jelaskan kembali tentang pengertian gout,

tanda gejala gout, penyebab gout, komplikasi gout, serta anjurkan rutin

meminum rebusan daun sirsak.

Untuk evaluasi hari ketiga pada hari Sabtu, tanggal 12 April 2014

didapatkan respon subjektif yaitu keluarga mengatakan gout adalah

penyakit tinggi asam urat dalam darah. Keluarga mengatakan tanda

Page 79: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

68

gejala gout adalah nyeri lutut, tungkai, jempol kaki yang disertai panas

dan warna kulit yang nyeri agak merah. Keluarga mengatakan penyebab

gout adalah makanan tinggi purin, serta keluarga mengatakan sudah

membuat rebusan daun sirsak dan Ny.S sudah rutin meminumnya. Untuk

respon objektifnya yaitu Ny. S tampak menahan sakit, tampak berhati-

hati bila berjalan. Keluarga tampak memperhatikan penjelasan tentang

gout. Analisa yang dapat diambil pada masalah pemeliharaan kesehatan

tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah belum

teratasi. Planningnya yaitu lanjutkan intervensi, anjurkan rutin membuat

dan meminum rebusan daun sirsak.

Sesuai jurnal penelitian Wirahmadi (2013), pemberian rebusan

daun sirsak pada penderita nyeri gout selama 7 hari efektif, responden

mengatakan merasa lebih nyaman dan sakit yang dirasakan berkurang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa tannin, resin,

crytallizable dari daun sirsak dapat meredakan nyeri gout. Pemberian

rebusan daun sirsak dilakukan selam tujuh hari dikarenakan terapi

komplementer akan terlihat hasilnya jika diberikan dalam waktu tujuh

hari.

Karena keterbatasan waktu yang hanya selama tiga hari pada saat

pengelolaan pasien, maka pemberian rebusan daun sirsak pada pasien

hasilnya tidak efektif, didapatkan data sebelum diberikan rebusan daun

sirsak skala nyeri tujuh, dan setelah diberikan rebusan daun sirsak skala

nyeri masih tetap tujuh. Sedangkan dalam jurnal Wirahmadi (2013),

Page 80: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

69

keefektifan rebusan daun sirsak dalam mengurangi nyeri adalah selama

tujuh hari.

Page 81: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan keseluruhan proses “Pemberian Pendidikan Kesehatan

Rebusan Daun Sirsak pada Asuhan Keperawatan Keluarga TN. S dengan Gout di

Desa Tuban Lor, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar” pada tanggal

09 sampai 12 April 2014 , maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai

berikut:

A. Simpulan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn. S

tanggal 09 sampai 12 April 2014 penulis dapat membuat kesimpulan sebagai

berikut :

1. Dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. S dengan nyeri gout pada

keluarga Tn. S di Desa Tuban Lor Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Karanganyar, ditemukan data Ny. S mengatakan nyeri lutut seperti

ditusuk-tusuk, nyeri timbul saat pagi hari ketika bangun tidur dan saat

beraktifitas dengan skala nyeri 7. Ny. S mengatakan sudah dua bulan

merasakan nyeri dan saat diperiksakan pada tanggal 09 April 2014 nilai

asam uratnya 8,1 mg/dl. Ny S juga mengatakan belum paham tentang

penyakit gout atau asam urat, tanda gejala, penyebab, dan obat

tradisionalnya. Hal ini terdapat kesesuaian antara kasus dengan teori.

2. Pada penegakan diagnosa keperawatan keluarga dapat ditegakkan dua

diagnosa keperawatan, yaitu pemeliharaan kesehatan tidak efektif

Page 82: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

71

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan dan kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan. Data-data saat

pengkajian menujukkan bahwa masalah keperawatan pemeliharaan

kesehatan tidak efektif adalah masalah aktual dan harus segera diatasi.

3. Pada intervensi asuhan keperawatan keluarga pada keluaraga Tn. S semua

intervensi untuk dua diagnosa keperawatan tertulis dalam

pendokumentasian.

4. Pada implementasi keperawatan keluarga pada keluarga Tn. S terutama

Ny. S saat melakukan implementasi tidak mengalami hambatan, karena

keluarga antusias dan kooperatif saat penulis melaksanakan pengkajian,

intervensi, dan implementasi.

5. Pada evaluasi keperawatan keluarga pada keluarga Tn. S pada diagnosa

yang pertama masalah belum teratasi karena Ny. S mengatakan nyeri

pada lutut belum berkurang, dan keluarga juga mengatakan sudah

mengerti tentang penyakit gout, serta akan rutin membuat rebusan daun

sirsak. Pada diagnosa yang kedua masalah juga teratasi, karena keluarga

mengatakan sudah mengetahui pentingnya kebersihan rumah, dan

keluarga juga mengatakan akan rutin membersihkan rumahnya, serta

rumah keluarga Tn. S sudah nampak bersih dan tidak berantakan lagi.

Page 83: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

72

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah disebutkan di atas ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan demi tercapainya asuhan keperawatan keluarga pada

keluarga Tn. S pada tanggal 09 - 12 April 2014 antara lain:

1. Perawat Komunitas :

a. Dengan melihat adanya perbedaan antara kasus nyata dengan teori

pada keluarga Ny. S, perawat diharapkan lebih teliti dalam mengkaji

dan menegakan diagnosa sehingga intervensi dan implementasi

dapat diberikan kepada keluarga supaya kesehatan keluarga menjadi

meningkat.

b. Perawat harus tetap mempertahankan hubungan baik dengan

keluarga untuk mendapatkan hasil optimal saat mengelola kasus

keluarga yang terdapat pada kasus tersebut.

c. Perawat harus rutin mengontrol kesehatan keluarga untuk

mengetahui apakah implementasi yang diberikan kepada keluarga

tetap dilaksanakan dengan baik meskipun perawat sudah tidak

mengelola kasus tersebut.

2. Keluarga :

Keluarga harus rutin membuat rebusan daun sirsak agar dapat

mengurangi nyeri yang timbul karena gout, dan rutin memeriksakan

kesehatan agar mengetahui ada masalah tidak dengan kesehatannya.

Page 84: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. EGC. Jakarta

Effendy, Nasrul. 2004. Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

EGC. Jakarta

Hermawati, Asri. 2008. Khasiat Ajaib Daun Sirsak. Padi. Malang

Misnadiarly. 2007. Rematik : Asam Urat, Hiperurisemia, Arthtritis Gout. Edisi 1.

Pustaka Obor Populer. Jakarta

Muttaqin, Arif. 2012. Buku Saku Gangguan Muskuluskeletal : Aplikasi

Keperawatan. EGC. Jakarta

Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik.

Salemba Medika. Jakarta

Price, Sylvia Anderson. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Edisi 6. EGC. Jakarta

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu.

Yogyakarta

Smelzter, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner dan Suddarth. EGC. Jakarta

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta

Suranto, Adji. 2011. Dahsyatnya Sirsak Tumpas Penyakit. Pustaka Bunda. Jakarta

Utami, Prapti. 2004. Terapi Jus untuk Rematik dan Asam Urat. Agromedia

Pustaka. Jakarta

Wilkinson, Judith. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 7. EGC.

Jakarta

Wirahmadi, Komang. 2013. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirsak Terhadap

Nyeri Pada Penderita Gout Di Kelurahan Genuk Barat Kecamatan

Ungaran Kabupaten Semarang.

Page 85: PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REBUSAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-noviantyhe... · Tinjauan teori merupakan acuan dasar terhadap proses asuhan keperawatan

http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/3433.pdf.Diakses

tanggal 08 April 2014