pemberian ganti rugi dalam pelaksanaan...

56
PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH JALAN JALUR LINTAS SELATAN (JJLS) TAHUN 2012 (STUDI KASUS PENGADAAN TANAH DI DESA JETIS KECAMATAN SAPTOSARI KAB. GUNUNGKIDUL) Skrispsi DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MENENUHI SEBAGAIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM OLEH: QODLI ZAKA FATAHILAH NIM. 09340132 PEMBIMBING: 1. ISWANTORO, S.H., M.H. 2. ACH. TAHIR, S.H.I., S.H., M.A., LL.M. ILMU HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: ngotruc

Post on 22-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN

PENGADAAN TANAH JALAN JALUR LINTAS SELATAN (JJLS)

TAHUN 2012 (STUDI KASUS PENGADAAN TANAH DI DESA JETIS

KECAMATAN SAPTOSARI KAB. GUNUNGKIDUL)

Skrispsi

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MENENUHI SEBAGAIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR

SARJANA

STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM

OLEH:

QODLI ZAKA FATAHILAH

NIM. 09340132

PEMBIMBING:

1. ISWANTORO, S.H., M.H.

2. ACH. TAHIR, S.H.I., S.H., M.A., LL.M.

ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

ii

ABSTRAK

Peraturan Presiden Nomer 65 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden Nomer 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum dalam pasal 1 menyebutkan “pengadaan tanah adalah setiap

kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang

melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan

dengan tanah”, dalam meningkatkan pembangunan infrasturtur dan fasilitas umum,

pemerintah membangun proyek Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS). Provinsi Yogyakarta

menjadi salah satu wilayah yang dilalui pembangunan JJLS meliputi tiga wilayah, yaitu

Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulonprogo. Wilayah

Kabupaten Gunung Kidul harus membebaskan tanah proyek JJLS itu sepanjang 82,25 Km

dengan lebar 14 hingga 24 meter, Pembangunan ini dilaksanakan di 8 Kecamatan dari total

seluruh 18 Kecamatan yang berada di Kabupaten Gunung Kidul. Meliputi Kecamatan

Panggang, Saptosari, Paliyan, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Girisubo dan Purwosari. Sejak

akhir Tahun 2011 wilayah yang direncanakan adalah Kecamatan Saptosari meliputi Desa

Monggol dan Desa Jetis. Dari perjalanannya proses pengadaan tanah tersebut masih ada

problematika, hingga akhir tahun 2012 wilayah Desa Jetis sepanjang 1 Km belum dapat

bebaskan.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui proses pemberian ganti rugi dalam

pengadaan tanah JJLS di Desa Jetis dan apa kendala-kendalanya. Penelitian ini bersifat

Normatif Empiris, yaitu penelitian tidak saja mempelajari pasal-pasal Perundang-Undangan,

tetapi juga mengunakan bahan yang bersifat empiris, adapun teknik pengumpulan data

dengan melakukan wawancara pada pihak-pihak yang terkait sebagai data primer, dan

melakukan studi kepustakaan sebagai data sekunder.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah, bahwa pemberian ganti rugi dalam plaksanaan

pengadaan tanah JJLS di Desa Jetis pada prinsipnya sudah sesuai dengan Perpres Nomer 65

Tahun 2006 Tentang Prubahan Atas Perpres Nomer 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan

Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, pembangunan ini dapat

mempermudah akses jalan masyarakat setempat, dengan begitu roda perekonomian

masyarakat bisa berjalan dengan baik dan secara tidak langsung dapat meningkatkan harga

tanah disekitar jalan. Proses awal dilakukan dengan terbitnya ijin penetapan lokasi dari

Bupati Gunung Kidul Nomer 209/KPTS/2011 Tentang Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah

Untuk Kembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) Di Kabupaten Gunungkidul Tahun

Anggaran 2011, pembentukan panitia berdasarkan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomer

2/KPTS/PAN/2012 Tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Di Kabupaten Gunungkidul, Penyuluhan,

Identifikasi dan Inventarisasi, Penilaian, Musyawarah, Pembayaran Ganti Rugi, dan

Pelepasan Hak. Masalah-masalah yang muncul yaitu masalah pengukuran, ekspektasi

masyarakat yang tinggi, alas hak tanah, dan ganti rugi yang belum dibayarkan. Upaya

pemerintah yaitu dengan melakukan pendekatan-pendekatan secara kekeluargaan dan

memberikan penjelasan-penjelasan tentang pentingnya pembangunan JJLS, dan

menganggarkan anggaran baru untuk pembayaran ganti rugi yang belum diselesaikan.

Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), Desa Jetis

Page 3: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 4: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 5: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 6: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 7: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

vii

MOTTO

BERHENTILAH MENYALAHKAN DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

UNTUK KESALAHAN YANG TERJADI

BUKALAH, LEPASKAN, BEBASKAN, LAKUKAN, DAN TAKLUKKAN

Page 8: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Kepada Allah SWT

2. Kepada kedua Orang Tua dan Saudara-saudariku

3. Kepada UIN Sunan Kalijaga

Page 9: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

karunia dan rahmat-Nya, Sholawat serta salam tercurah kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN PENGADAAN

TANAH JALAN JALUR LINTAS SELATAN (JJLS) TAHUN 2012 (Studi

Kasus Pengadaan Tanah Di Desa Jetis Kecamatan Saptosari Kab. Gunungkidul)”.

Dengan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bapak

Prof. KH. Drs. Yudian Wahyudi, MA, Ph.D

2. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Yogyakarta, Bapak Dr. Syafik Mahmadah Hanafi, M.Ag.

3. Segenap pimpinan dan staf Fakulatas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

4. Ketua Prodi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bapak Dr. Ahmad Bahiej,

S.H., M.Hum.

5. Bapak Iswantoro, S.H., M.H. dan Bapak Ach. Tahir, S.H.I., S.H.,

M.A., LL.M. selaku dosen pembimbing yang telah melauangkan

waktu, tenaga dan pikirannya membantu dan membimbing dalam

Page 10: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

x

penyusunan skirpsi ini

6. Seluruh dosen dan staf Prodi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta

7. Seluruh jajaran Instansi yang terkait Kabupaten Gunungkidul

khususnya Sekda dan Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul

yang telah menyusun penulisan dalam mempermudah pencarian

informasi dan data, penulis mengucapkan terimakasih.

8. Kedua orang tua tercinta M. Sidik dan Salimah yang telah memberikan

kasih sayang yang tak terhingga, tak pernah henti-hentinya

memberikan support dan doa serta membimbing dan memberi

wejangan bagi penulis untuk selalu menjadi lebih baik dalam

perbaikan diri, penyusun ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

atas segala sesuatunya.

9. Saudara-saudariku, muhammad amirul mustaqim (mas Ibenk) yang tak

henti-hentinya memberikan support, dan doa serta bantuan-bantuan

lainya yang sangat besar kepada penyusun, mba kholifatul mar’atus

sholihah (Mba Nufa), mba iin, mba amaida, dan saudara-saudari ku

yang lain, yang tidak mungkin penyusun sebutkan sati persatu,

penyusun ucapkan beribu-ribu terimakasih atas segalanya.

10. Kepada semua teman-temanku Nendi, Surur, jatul, aly sirojudin,

ariefwijaya, akhlis fikri (aril), Alpan, Badrun, Robby, Umam (ngapak),

dan teman-teman yang lain, yang tidak mungkin penyusun sebutkan

satu persatu, penyusun ucakpan banyak terimaksih.

Page 11: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

xi

Akhirnya penyusun hanya bisa berharap semoga semua telah dilakukan

menjadi amal shaleh serta mendapatkan ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan para pembaca pada

umumnya. Amin.

Yogyakarta, 30 Mei 2016

Penyusun,

Qodli Zaka Fatahilah

NIM: 09340132

Page 12: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iii

SURAT PERSETUJUAN ......................................................................... iv

SURAT PENGESAHAN .......................................................................... vi

MOTTO ..................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 6

D. Telaah Pustaka ................................................................................ 7

E. Kerangka Tori ................................................................................. 11

F. Metode Penelitian............................................................................ 20

G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 22

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADAAN TANAH

UNTUK KEPENTINGAN UMUM

A. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum ................................ 24

1. Pengertian Pengadaan Tanah .................................................... 24

2. Pengertian Kepentingan Umum ................................................ 26

3. Dasar Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum ... 28

4. Asas-asas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum ......... 31

5. Prosedur Pengadaan Tanah ....................................................... 34

B. Para Pihak Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum .. 39

C. Ganti Rugi ....................................................................................... 41

1. Pengertian Ganti Rugi ............................................................... 41

2. Bentuk dan Penilaian Ganti Rugi .............................................. 45

3. Asas-Asas Ganti Rugi ............................................................... 49

Page 13: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

xiii

D. Upaya Hukum Para Pihak Dalam Pengadaan Tanah Untuk

Kepentingan Umum ........................................................................ 51

BAB III : TINJAUAN UMUM PENGADAAN TANAH

JALAN JALUR LINTAS SELATAN (JJLS) TAHUN 2012

DI DESA JETIS

A. Profil Kabupaten Gunung Kidul ..................................................... 54

1. Sejarah Singkat.......................................................................... 54

2. Letak Geografis ......................................................................... 56

B. Rencana Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) ...................................... 56

C. Rencana Jalan Jalur Lintas Selatan di Kabupaten Gunung Kidul

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta............................................ 58

D. Proses Pelaksanaan Pengadaan Tanah Jalan Jalur Lintas

Selatan di Kabupaten Gunung Kidul .............................................. 62

E. Proses Pembenrian Ganti Rugi dalam Pelaksanaan Pengadaan

Tanah Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) Tahun 2012 di Desa

Jetis Kecamatan Saptosari ............................................................... 63

BAB IV : ANALISIS PEMBERIAN GANTI RUGI

A. Pemberian Ganti Rugi di Desa Jetis ................................................ 72

1. Prosedur Pemberian Ganti Rugi di Desa Jetis .......................... 74

2. Penghitungan Nilai/Nominal Ganti Rugi .................................. 80

B. Kendala-Kendala Proses Pemberian Ganti Rugi............................. 83

1. Kendala-Kendala Preses Pemberian Ganti Rugi di Desa Jetis.. 83

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 87

1. Proses Ganti rugi JJLS di Desa Jetis ......................................... 87

2. Kendala-kendala Proses Pemberian Ganti Rugi ....................... 88

B. Saran ................................................................................................ 90

1. Bagi Pemerintah ........................................................................ 90

2. Bagi Masyarakat........................................................................ 90

Page 14: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

xiv

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 92

LAMPIRAN

Page 15: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persoalan agaria (tanah) adalah soal hidup dan penghidupan manusia,

karena tanah adalah asal dan sumber makanan. Soal tanah adalah soal hidup,

soal darah yang menghidupi segenap manusia.1 Tanah merupakan faktor

pendukung utama kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Fungsi tanah

tidak hanya terbatas kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga tempat tumbuh

kembang sosial, politik, dan budaya seseorang maupun suatu komunitas

masyarakat.

Salah satu persoalan tanah yang terjadi di indonesia adalah masalah

pembebasan tanah untuk pembangunan kepentingan umum. Masalah

pembebasan tanah sangat rawan dalam penanganannya, karena di dalamnya

menyangkut hajat hidup orang banyak, apabila dilihat dari kebutuhan

pemerintah akan tanah untuk keperluan pembangunan, dapatlah dimengerti

bahwa tanah negara yang tersedia sangatlah terbatas, oleh karena itu satu-

satunya cara yang dapat ditempuh adalah dengan membebaskan tanah milik

masyarakat, baik yang telah di kuasai dengan hak berdasarkan Hukum Adat

maupun hak-hak lainnya menurut Undang-Undang Pokok Agraia (UUPA).2

1 Mochammad Tauchid, Masalah Agaria Sebagai Masalah Penghidupan dan

Kemakmuan Rakyat Indonesia, (Jakarta: Tjakawala, 1962), hlm. 3.

2 Andrian Sutedi, Implementasi Prinsip Kepentingan Umum Dalam Pengadaan Tanah

Untuk Pembangunan, Ed. 1, Cet. 2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 45.

Page 16: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

2

Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

sebagaimana besar kehidupan manusia bergantung pada tanah. Tanah dinilai

sebagai suatu harta yang mempunyai sifat permanen dan dapat dicadangkan

untuk kehidupan pada masa mendatang. Dewasa ini ketersediaan tanah-tanah

Negara yang “bebas” yang sama sekali tidak dimiliki atau diduduki orang

atau pihak-pihak berkepentingan lainnya adalah sangat terbatas.3

Pengambilan tanah-tanah penduduk untuk kepentingan pembangunan

atau penyelenggaraan kepentingan umum dapat dilakukan dengan 3 (tiga)

cara. 3 (tiga) cara tersebut antara lain meliputi pelepasan atau penyerahan hak

atas tanah (pembebasan tanah), pencabutan hak atas tanah dan perolehan

tanah secara langsung (jual beli, tukar-menukar, atau cara lain yang

disepakati secara sukarela).4 Pengadaan tanah merupakan perbuatan

pemerintah untuk memperoleh tanah untuk berbagai kepentingan

pembangunan, khususnya bagi kepentingan umum. Pada prinsipnya

pengadaan tanah dilakukan dengan cara musyawarah antar pihak yang

memerlukan tanah dan pemegang hak atas tanah yang tanahnya diperlukan

untuk kegiatan pembangunan agar tercapai kesepakatan, salah satu

kesepakatan yang ingin dicapai dalam musyawaah adalah masalah ganti rugi.

Masalah ganti rugi ini menjadi komponen yang paling sensitif dalam

proses pengadaan tanah. Negosiasi mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi

sering kali menjadi proses yang paling panjang dan berlarut-larut, akibatnya

3 Oloan Sitorus dan Dayat Limbong, Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum,

(Yogyakarta: Mitra Kebijakan Tanah, 2004), hlm.1.

4 Ibid., hlm. 14.

Page 17: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

3

tidak ada titik temu yang disepakati oleh para pihak yang bersangkutan. Tim

penilai pertanahan yang ditunjuk sebagai penilai atau penaksir ganti rugi

bertanggung jawab atas taksiran nilai ganti rugi yang ditawarkan.

Seringkali pengadaan tanah pembangunan untuk kepentingan umum

menimbulkan pro dan kontra di dalam masyarakat dengan berbagai alasanya,

sehingga membuat proses pelaksanaannya menjadi berlarurut-larut. Proses

yang berlarut-larut tersebut sangatlah merugikan bagi jalannya pembangunan

itu sendiri. Jika dilihat dalam lingkup luas ternyata hal ini menjadi masalah

umum di indonesia, Bila hal ini tidak diantisipasi maka dengan jelas dapat

mengganggu jalannya pembangunan negara, sementara itu hak atas tanah

oleh individu merupakan hal yang perlu mendapat perhatian secara seimbang

oleh Pemerintah. Dapat dikatakan bahwa pada banyak kasus pengadaan tanah

untuk kepentingan pembangunan maka bentuk dan besaran ganti rugi menjadi

persoalan utama. Seringkali terjadi warga yang tanahnya terkena dalam

rencana pembangunan dalam kenyataannya menolak untuk bentuk dan

besaran ganti rugi bahkan menolak untuk negosiasi apapun juga dengan

berbagai alasan pribadi.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempermudah

masyarakat dalam bermobilisasi, pemerintah telah membangun Jalan Jalur

Lintas Selatan (JJLS). Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah

satu daerah yang dilalui pembuatan Jalan Jalur Lintas Selatan, dalam

pelaksanaan pengadaan tanah untuk Jalan Jalur Lintas Selatan, pemerintah

memerlukan tanah yang sudah dimiliki atau di kuasai oleh orang atau badan

Page 18: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

4

hukum. Pemerintah tidak bisa melakukan pelepasan tanah secara semena-

mena, karena ada beberapa proses yang harus dijalani.

Pelaksanaan pelepasan tanah guna membangun jalan jalur lintas

selatan meliputi tiga wilayah, yakni Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten

Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo. Total seluruhnya yang direncanakan

sepanjang 117,6 Km. Wilayah Kabupaten Gunung Kidul harus membebaskan

tanah proyek JJLS itu sepanjang 82,25 Km dengan lebar 14 hingga 24 meter,

dimulai dari perbatasan Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Wonogiri hingga

perbatasan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Estimasi

anggaran sesuai dengan perencanaan Pemkab, harus menyediakan Rp

350.000.000.000,-. 5

Proyek JJLS ini dimulai sejak perencanaan pada 2003, sedangkan

Tahun 2005 proses pelaksanaan dalam pembebasan dan ganti rugi lahan

mulai direalisasikan untuk wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Anggaran yang

digunakan terkait dengan ganti rugi proyek JJLS, melalui sharing antara

APBD Provinsi sebesar 90% sebagian anggarannya di ambil dari danais dan

dari Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul melalui APBD Kabupaten sebesar

10% melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pelaksanaan dan pembebasan tanah dengan memberikan ganti rugi,

melalui berbagai macam proses dimulai dari pendataan, penilaian dan

pelaksanaan. Namun tidak secara serentak dalam pembebasan lahan JJLS

yang wilayah di tiap kecamatan, prosesnya melalui bertahap. Sejak Tahun

5 Wawancara dengan Bapak Jadi Markowat, S. Sos , selaku Kepala Bagian Sarana dan

Fisik, BAPPEDA Kabupaten Gunung Kidul, Hari Senin, tanggal 14 Desember 2015, Pukul 11.45

WIB.

Page 19: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

5

2005 sampai dengan akhir Tahun 2015 ini pembebasan lahan dan

pembangunan fisik JJLS baru mencapai 30 Km (Kecamatan Saptosari,

Paliyan dan Tanjungsari). Pembangunan ini dilaksanakan di 8 Kecamatan

dari total seluruh 18 Kecamatan yang berada di Kabupaten Gunung Kidul.

Meliputi Kecamatan Panggang, Saptosari, Paliyan, Tanjungsari, Tepus,

Rongkop, Girisubo dan Purwosari.

Sejak akhir Tahun 2011 wilayah yang direncanakan adalah

Kecamatan Saptosari meliputi Desa Monggol dan Desa Jetis. Dari

perjalanannya proses pengadaan tanah tersebut masih ada problematika tarik

ulur antara masyarakat dengan pemerintah, hingga akhir tahun 2012 wilayah

Desa Jetis khususnya Dusun Kadisobo, sepanjang 1 Km belum dapat

dibebaskan terkait dengan hambatan yang belum dapat diselesaikan.6

Berangkat dari permasalahan di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian sebagai tugas akhir atau skripsi dengan judul “PEMBERIAN

GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH JALAN

JALUR LINTAS SELATAN (JJLS) TAHUN 2012, (Studi Kasus Pengadaan

Tanah di Kecamatan Saptosari Kab. Gunungkidul)”.

6 Ibid,

Page 20: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penyusun

menyimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah

jalan jalur lintas selatan di Desa Jetis Kecamatan Saptosari Kab.

Gunungkidul?

2. Apa Kendala-Kendala dalam Pelaksaaan pemberian ganti rugi

pengadaan tanah jalan jalur lintas selatan di Kecamatan Saptosari Kab.

Gunungkidul?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan ini adalah:

a. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pemberian ganti rugi dalam

pengadaan tanah jalan jalur lintas selatan di Kecamatan Saptosari

Kab. Gunungkidul.

b. Mengetahui apa kendala-kendala dalam pelaksanaan pemberian

ganti rugi pengadaan tanah jalan jalur lintas selatan di Kecamatan

Saptosari Kab. Gunungkidul.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

pemberian ganti rugi dalam pelaksanaan pengadaan tanah jalan

jalur lintas selatan dan apa saja yang menjadi kendalanya, atau

Page 21: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

7

masukan bagi pengembang ilmu hukum serta dapat menjadi

tambahan referensi dibidang karya ilmiah.

b. Manfaat Praktis

Memberikan pemahaman khususnya kepada penyusun, umumnya

terhadap masyarakat tentang pemberian ganti rugi dalam

pelaksanaan pengadaan tanah jalan jalur lintas selatan.

D. Telaah Pustaka

Menghindari terjadinya kesamaan terhadap penelitian yang telah

ada sebelumnya, penyusun mengadakan penelusuran terhadap penelitian-

penelitian yang sudah ada sebelumnya berkaitan dengan pemberian ganti

rugi dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum, diantaranya

adalaha sebagai berikut:

Skripsi selanjutnya berjudul “Pelaksanaan Pengadaan Tanah Jalan

Lingkar Pati Selatan dan Implikasinya Terhadap Pemberian Ganti

Kerugian (Studi Kasus Pengadaan Tanah di Desa Sidoharjo, Kecamatan

Pati)” yang disusun oleh Anggit Mulyani. Kesimpulan yang diperoleh

pada skripsi ini adalah bahwa proses pelaksanaan pengadaan tanah untuk

jalan lingkar pati selatan dapa prinsipnya telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.7

Selanjutnya skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Pengadaan Tanah

untuk Jalan Lingkar Kota oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri” yang

7 Anggit Mulyani, “Pelaksanaan Pengadaan Tanah Jalan Lingkar Pati Selatan dan

Implikasinya Terhadap Pemberian Ganti Kerugian (Studi Kasus Pengadaan Tanah di Desa

Sidoharjo Kecamatan Pati)”, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus, (2014).

Page 22: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

8

disusun oleh Citraningtyas Wahyu Adhie. Kesimpulan yang diperoleh

pada skripsi ini adalah alasan prosedur pengadaan tanah untuk jalur

lingkar kota kabupaten Wonogiri tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, yaitu anggota tim penilai harga tanah kabupaten

Wonogiri tidak sesuai dengan susunan yang seharusnya seperti tercantum

dalam peraturan perundang-undangan.8

Selamjutnya skripsi yang berjudul “Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus Terhadap

Pembangunan Fly over Jombor Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta)” yang disusun oleh Purnawanti. Kesimpulan pada skripsi ini

adalah mekanisme pengadaan tanah dalam pembangunan fly over

dilaksanakan secara langsung karena kurang dari 1 (satu) hektar. Adapun

kendala-kendalanya, masih ada 19 bidang tanah yang belum dibebaskan

karena nilai ganti rugi yang diberikan dirasa kurang layak. Sementara itu

untuk mekanisme pembangunan sudah sesuai dengan peratutan

perundang-undangan yang berlaku.9

Selanjutnya skripsi yang berjudul “Tinjauan Tentang Pembebasan

Tanah untuk Keperluan Perluasan Bandara Adi Soemarmo di Kabupaten

Boyolali” yang disusun oleh Nita Novita Sari. Kesimpulan pada sekripsi

8 Citraningtyas Wahyu Adhie, “Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Jalan Lingkar Kota

oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri”, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta, (2010).

9 Purnawanti, “Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Studi

Kasus Terhadap Pembangunan Fly Over Jombor Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, (2015).

Page 23: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

9

ini adalah pelaksanaan pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah bagi

pengembangan bandara adi soemarmo berpegang pada prinsip menjunjung

tinggi penghormatan terhadap hak-hak atas tanah yaitu setelah tercapai

kesepakatan mengenai harga ganti kerugian atas tanah.10

Selanjutnya tesis yang berjudul “Konsinyasi Ganti Rugi dalam

Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Pengadaan Tanah

Untuk Pembangunan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo di Kabupaten

Semarang)” yang disusun oleh Sonny Djoko Marlijanto. Kesimpulan pada

tesis ini adalah, bahwa mekanisme konsinyasi ganti rugi atas tanah yang

digunakan untuk proyek jalan TOL Semarang – Solo di Kabupaten

Semarang disebabkan tidak adanya titik temu dalam penentuan ganti

rugi.11

Selanjutnya tesis yang berjudul “kajian Terhadap Ganti Rugi Atas

Tanah Dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan

Umum Guna Mewujudkan Kepastian Hukum, Perlindungan Hukum, dan

Keadilan Berdasakan Peraturan Presiden Nomer 36 Tahun 2005 dan

Peratuan Presiden Nomer 65 Tahun 2006” yang disusun oleh Amgasussari

Anugrahni Sangalang. Kesimpulan pada tesis ini adalah ganti rugi yang

dilakukan belum sepenuhnya mewujudkan pekastian hukum, perlindungan

10

Nita Novita Sari, “Tinjauan Tentang Pembebasan Tanah untuk Keperluan Perluasan

Bandara Adi Sumarmo di Kabupaten Boyolali”, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Surakarta, (2011). 11

Sonny Djoko Malijanto, “Konsinyasi Ganti Rugi dalam Pengadaan Tanah Untuk

Kepentingan Umum (Studi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Proyek TOL Semarang – Solo

di Kabupaten Semarang)”, Tesis, Progam Studi Megister Kenotariatan Paskasarjana Universitas

Diponegoro Semarang, (2010).

Page 24: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

10

hukum dan rasa keadilan bagi bekas pemegang hak atas tanah, hal tersebut

telihat dari banyaknya ketentuan-ketentuan mengenai ganti rugi atas tanah

yang masih menimbulkan multitafsir serta bersifat represif.12

Selanjutnya tesis yang bersudul “Analisis Pengadaan Tanah

Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus Pembangunan Jalan Tol Jorr

West 2) yang disusun oleh Rini Mulyanti. Kesimpulan pada tesis ini

adalah dasar dikeluarkanya Surat Gubernur Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta tidak memiliki dasar hukum yang kuat, sehingga kasus tersebut

dimenangkan oleh pengembang perumahan, karena sebenarnya proyek

jalan tol tersebut adalah proyek swasta namun pengadaan tanahnya

mengatasnamakan kepentingan umum.13

Selanjutnya jurnal yang berjudul “Promlematik Yudis Pengadaan

Tanah Untuk Jalan Tol (Studi Penetapan Pengadilan Negeri Jombang

Tentang Konsinyasi Uang Ganti Rugi (UGR) Tanah Ruas Jalan Tol

Kartosono – Mojokerto di Kabupaten Jombang) yang ditulis oleh Feronika

Suhadak. Kesimpulan pada jurnal ini adalah karena tidak adanya titik temu

dalam musyawarah ganti rugi, maka panitian pengadaan tanah mengirim

12

Amgasussari Anugrahni Sangalang, “kajian Terhadap Ganti Rugi Atas Tanah Dalam

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Guna Mewujudkan Kepastian

Hukum, Perlindungan Hukum, dan Keadilan Berdasakan Peraturan Presiden Nomer 36 Tahun

2005 dan Peratuan Presiden Nomer 65 Tahun 2006”, Tesis, Progam Studi Magister Ilmu Hukum

Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta, (2012).

13 Rini Mulyanti, “Analisis Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus

Pembangunan Jalan Tol Jorr West 2)”, Tesis, Fakultas Hukum Program Magister Kenotariatan

Salemba, (2013).

Page 25: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

11

surat permohonan penitipan uang ganti rugi ke Pengadilan Negeri

Jombang.14

Selanjutnya jurnal yang berjudul “Landasan Yuridis Terhadap

Aturan Hukum Tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum”

yang ditulis oleh Baihaqi. Kesimpulan dalam jurnal ini adalah kebijakan

pernatahan yang berlaku selama ini, adalah sangat sentralistik.

Pelaksanaan pencabutan hak atas tanah cenderung otoriter dan peraturan

perundang-undangan yang berkaitan tidak mengakomidasi kepentingan

warga masyarakat dan hak-hak asasinya.15

Perbedaaan antara skripsi, tesis, dan jurnal di atas dengan

penelitian yang penyusun tulis yaitu, lokasi yang berbeda antara antara

penelitiaan yang penyusun tulis dengan skripsi, tesis, dan jurnal di atas.

Tentu saja dengan lokasi yang berbeda, maka berbeda pula hasil yang

didapat.

E. Kerangka Teori

1. Teori Negara Welfare State (Negara Kesejahteraan)

Negara kesejahteraan (welfare state) adalah negara yang

pemerintahanya menjamin terselenggaranya kesejahteraan rakyat.

Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti. Pertama, dalam

14

Feronika Suhadak, promlematik Yuridis Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol (Studi

Penetepan Pengadilan Negeri Jombang Tentang Konsinyasi Uang Ganti Rugi (UGR) Tanah Ruas

Jalan Tol Kartosono – Mojokerto di Kabupaten Jombang, Jurnal, Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Surabaya.

15 Baihaqi, Landasan Yuridis Tehadap Aturan Hukum Tentang Pengadaan Tanah

Untuk Kepentingan Umum, international Multidisciplinary Journal, Vol. II, No. 02, (May 2014).

Page 26: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

12

istilah umum, sejahtera menunjuk kedalam yang baik, kondisi manusia

dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur, sehat, dan damai.

Kedua, dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan

benda. Sejahtera memiliki arti khusus resmi atau teknikan seperti dalam

istilah fungsi kesejahteraan sosial. Ketiga, dalam kebijakan sosial,

kesejahteraan sosial menunjuk pada jaungkauan pelayanan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan

dalam ide negara sejahtera. Keempat, di Amerika Serikat, sejahtera

menunjuk pada uang yang dibayarkan oleh pemerintah kepada orang

yang membutuhkan bantuan finansial, tetapi tidak dapat bekerja, atau

keadaan pendapatan yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan dasar

tidak berkecukupan. Jumlah yang dibayarkan biasanya jauh di bawah

garis kemiskinan dan juga memiliki kondisi khusus, seperti bukti sedang

mencari pekerjaan atau kondisi lain, seperti ketidak mampuan atau

kewajiban menjaga anak, yang mencegahnya untuk dapat bekerja.

Konsep kesejahteraan negara tidak hanya mencakup deskripsi

mengenai sebuah cara pengorganisasian kesejahteraan atau pelayanan

sosial, melainkan juga sebuah konsep normatif atau sistem pendekatan

sosial yang menekankan bahwa setiap orang harus memperoleh

pelayanan sosial sebagai haknya. Konsep kesejahteraan atau kebahagiaan

ini didasarkan pada prinsip utilitarianisme yang menyatakan bahwa

sesuatu yang dapat menimbulkan kebahagiaan adalah sesuatu yang baik.

Sebaliknya, sesuatu yang menimbulkan sakit adalah buruk.

Page 27: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

13

Batasan kesejahteraan masih banyak diperdebatkan. Terlalu banyak

batasan-batasan kesejahteraan yang telah dikemukakan para ahli. Namun

secara umum, kesejahteraan dapat diartikan sebagai tingkat kemempuan

seseorang dalam memenuhi kebutuhan primernya berupa sandang,

pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. Konsep kesejahteraan juga

diartikan dalam hubungan penyediaan pelayanan sosial diberbagai bidang

untuk keuntungan masyarakat secara individu.16

Negara Republik Indonesia, sejak awal berdirinya oleh para pendiri

sudah diarahkan untuk menjadi negara kesejahteraan. Hal ini dapat

dilihat dari dasar negara pada sila kelima, secara tegas dinyatakan bahwa

pemerintah harus dapat menjamin terselenggaranya kesejahteraan rakyat.

Pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 tentang sistem

perekonimian dan pasal 34 tentang kepedulian negara pada kelompok

lemah, menempatkan negara sebagai pihak yang paling bertanggung

jawab dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial

adalah sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, meterial

maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan

ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga untuk

mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah,

rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta

16

Bernhard Limbong, Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan, (Jakarta Selatan:

Mergaretha Pustaka, 2011), hlm. 72.

Page 28: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

14

masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia

sesuai dengan pancasila.17

Dari defisini di atas dapat dikatakan bahwa kesejahteraan sosial

senantiasa menjadi tujuan pembangunan di Indonesia yang diarsitekki

oleh negara (Welfare State). Penting sekali bagi negara dalam

pembangunan-pembangunan untuk kepentingan umum harus didasari

pada kesejahteraan terhadap masyarakatnya.

2. Teori Hak Menguasai Negara Atas Tanah

Indonesia secara konstutusional pengaturan hukum tanah (sebagai

bagian dari sumber daya alam) ditegaskan dalam pasal 33 ayat (3)

Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi: “bumi dan air dan kekayaan

alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, dalam pasal ini

terdapat dua kata yang menentukan, yaitu perkataan “dikuasai” dan

“dipergumakan”. Perkataan “dikuasai” sebagai dasar wewenang negara.

Negara adalah badan hukum publik yang dapat mempunyai hak dan

kewajiban seperti manusia biasa. Perkataan “dipergunakan” mengandung

suatu perintah pada negaran untuk mempergunakan bagi sebesar-besar

kemakmuran rakyat. Perintah sebagai mana diamanatkan UUD 1945

berisi keadaan berbuat, berkehendak agar sesuai dengan tujuan.

Pemikiran tentang penguasaan tanah oleh negara berangkat dari

pemahaman atas ketentuan alinea keempat pembukaan UUD 1945 yaitu:

17

Lihat UU Nomer 6 Tahun 1974 Tentang Kesejahteraan sosial.

Page 29: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

15

“kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan

negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia, dan

seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan indonesia dan

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijak sanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu

keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”.

Pemerintah memiliki tanggung jawab sekaligus tugas utama untuk

melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah

indonesia. Kata-kata “tumpah darah” memiliki makna “tanah air”. Tanah

air indonesia meliputi bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya.18

Hak menguasai tanah oleh negara bersifat mutlak. Tanpa

penguasaan yang bersifat demikian maka kesejahteran secara adil dan

merata tidak akan tercapai. Namun demikian, hak menguasai tanah oleh

negara mustahil akan tercapai manakala negara melalui pemerintah tidak

menciptakan kepastian hukum sebagai dasar dan pedoman penguasaan.

3. Hak-Hak Atas Tanah

Negara sebagai organisasi tertinggi sedah seharusnya memberikan

jaminan kepastian pada setiap rakyatnnya, agar hak-hak setiap rakyatnya

18

Winahyu Erwiningsih, Hak Menguasai Negara Atas Tanah, (Yogyakarta: Total

Media, 2009), hlm. 81.

Page 30: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

16

bisa terjamin. Jaminan kepastian itu bisa terlaksana melalui peratuan

perundang-undanganan, tak lepas pula jaminan kepastian hak atas tanah.

Konsep hak-hak atas tanah yang terdapat dalam Hukum Agraria Nasional

membagi hak-hak atas tanah dalam dua bentuk. Pertama, hak-hak atas

tanah yang bersifat primer. Kedua, hak-hak atas tanah yang bersifat

sekunder. Pengertian hak-hak atas tanah yang bersifat primer adalah hak-

hak atas tanah yang dapat dimiliki atau dikuasai secara langsung oleh

seorang atau badan hukum yang menpunyai waktu lama dan dapat

dipindah tangankan kepada orang lain atau ahli warisnya.19

Dalam

Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) terdapat beberapa hak atas

tanah yang bersifat primer, yaitu:

a. Hak Milik atas tanah (HM).

b. Hak Guna Usaha (HGU).

c. Hak Guna Bangunan (GHB).

d. Hak Pakai (HP).

Selain hak primer atas tanah diatas, terdapat pula hak atas tanah

yang bersifat sekunder. Pengertian hak-hak atas tanah yang bersifat

sekunder adalah hak-hak atas tanah yang bersifat sementara. Dikatakan

bersifat sementara, karena hak-hak tersebut dinikmati dalam waktu

terbatas, lagi pula hak-hak itu dimiliki orang lain.20

Hak-hak atas tanah

yang bersifat sementara yaitu:

19

Suhardi, Hukum Agraria, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 64.

20 Ibit.

Page 31: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

17

a. Hak gadai.

b. Hak usaha bagi hasil.

c. Hak menumpang.

d. Hak menyewa atas tanah pertanian.

Untuk menjamin dan memberikan kepastian hukum bagi pemilik

hak-hak atas tanah yang bersifat primer, pemilik hak-hak atas tanah

tersebut harus memiliki bukti kepemilikan atas tanah tersebut yang

didaftarka kepada pemerintah, maka dari itu pemerintah telah

mengeluakan Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 Tentang

Pendaftaran Tanah.

4. Teori Fungsi Sosial Atas Tanah

Konsep fungsi sosial pertama kali dikembangkan oleh Leon

Duguati pada tahun 1922. Menurtnya, hak adalah fungsi sosial dalam arti

bahwa kekuasaan yang dimiliki seseorang dibatasi oleh kepentingan

masyarakatnya.21

Dapat diambil kesimpulan dari penjelasan tersebut

bahwa setiap hak adalah memiliki peranan untuk masyarakat banyak

karena pada dasarnya hak setiap individu dibatasi oleh individu lainya.

Senada dengan konsep fungsi sosial di atas, Notonagoro

menegaskan bahwa hak milik yang memiliki fungsi sosial itu sebenarnya

mendasarkan diri pada individu, mempunyai dasar yang individualistis,

lalu ditempelkan kepadanya sifat yang sosial, sedangkan jika didasarkan

21

Lili Rasjidi dan Ira Thania Rasjidi, Pengantar Filsafat Hukum, (Bandung: Mandar

Maju, 2002), hlm. 120.

Page 32: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

18

pada pancasila, hukum kita tidak berdasarkan atas corak individualistis,

tetapi bercorak dwitunggal. Kepentingan masyarakat dan kepentingan

perseorangan haruslah saling imbang untuk mengimbangi dwitunggal.

Dengan kata lain, di dalam hak milik tercantum sifat diri dan di samping

itu memiliki sifat kolektif. Jadi, bukan hak milik privat perorangan yang

memiliki sifat kolektif atau melepaskan sifat individunya.22

Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) sebagai dasar kebijakan

pertanahan di Indonesia, menyantumkan fungsi sosial yang tertara pada

pasal 6. Dasar pemikiran pasal 6 UUPA disebutkan bahwa semua hak

atas tanah mempunyai fungsi sosial. Ketentuan tersebut mendasari sifat

kebersamaan atau kemasyarakatan dari setiap hak atas tanah. Dengan

fungsi sosial tersebut, hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang

tidak dapat dibenarkan bahwa tanahnya itu dapat dipergunakan semata-

mata untuk kepentingan pribadinya, apalagi kalau hal itu menimbulkan

kerugian bagi masyarakat.

Penggunaan tanah harus disesuaikan dengan keadaan dan sifat

haknya sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan dan kebahagiaan pemilik

sekaligus bagi masyarakat dan negara. Ketentuan tersebut tidak berarti

kepentingan perseorangan akan terdesak sama sekali oleh kepentingan

umum masyarakat. Kepentingan masyarakat dan kepentingan

perseorangan harus saling mengimbangi hingga tercapainya tujuan

22

Notonegoro, Politik Hukum dan Pembangunan Agraria di Indonesia, (Jakarta:

Pancuran Tujuh), hlm. 51.

Page 33: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

19

pokok, yaitu kemakmuran, keadilan, dan kebahagiaan bagi rakyat

seluruhnya.

5. Teori Hak Asasi Manusia (HAM)

Prinsip-prinsip umum tentang hak asasi manusia yang dicanangkan

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1948

dianggap sebagai pedoman standar bagi pelaksanaan penegakan HAM

bagi bangsa-bangsa, terutama yang bergabung dalam badan tertinggi

dunia itu hingga saat ini termaksud di dalamnya juga Indonesia. Prinsip-

prinsip umum tersebut dikenal dengan Universal Declaration of Human

Rights, UDHR (Pernyataan Semesta Tentang Hak-hak Asasi Manusia).23

Sementara di Indonesia sendiri pengertian Hak Asasi Manusia

adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan

manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh

negara, hukum dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia.24

Dapat disimpulkan bahwa

Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat dalam diri manusia, dan

negara sebagai organisasi tertinggi mempunyai kewajiban untuk menjaga

dan melindungi hak-hak masyarakatnya. Hak-hak ini meliputi hak untuk

hidup, hak untuk berkeluarga, hak untuk mengembangkan diri, hak

23

Ahmad Kosasih, Ham dalam Perspektif Islam Menyingkap Persamaan dan

Perbedaan Antara Islam dan Barat, (Jakarta: Salemba Diniyah, 2003), hlm. 18.

24 Lihat UU Nomer 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

Page 34: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

20

keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak keamanan, hak

kesejahteraan dan hak perlindungan.25

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian tentang “Pemberian Ganti Rugi dalam Pelaksanaan

Pengadaan Tanah Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) Tahun 2012 (Studi

Kasus Pengadaan Tanah di Desa Jetis Kecamatan Saptosari Kab.

Gunungkidul)” merupakan penelitian hukum yang bersifat normatif

empiris, yaitu penelitian tidak saja mempelajari pasal-pasal Perundang-

Undangan, tetapi juga mengunakan bahan yang bersifat empiris dalam

rangka mengolah dan menganalisis data-data dari lapangan yang disajikan

sebagai pembahasan. Serta secara empiris dengan turun ke instansi-

instansi terkait dengan cara wawancara.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang dihasilkan dari wawancara

dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan

Pertanahan Nasional (BPN), dan masyarakat yang terkena dampak

pembangunan Jalur Lintas Selatan.

25

https://catatandhila.wordpress.com/2010/03/09/konsep-hak-asasi-manusia, akses 23-

06-2015 pukul 02:01.

Page 35: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

21

b. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan cara studi

kepustakaan. Data sekunder terdiri dari beberapa Peraturan

Perundang-Undangan. Yang terdiri:

1) Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

2) Undang-undang No 5 Tahun 1960 Tentang Undang-undang

Pokok Agraria.

3) Undang-undang No 6 Tahun 1974 Tentang Kesejahteraan sosial.

4) UU Nomer 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

5) Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran

Tanah.

6) Perpres Nomer 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pelakanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

7) Perpres Nomer 65 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Presiden Nomer 36 Tahun 2005 Pengadaan Tanah

Bagi Pelakanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

8) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional (Ka. BPN) Nomer

3 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Pelaksanaannya.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data mempunyai hubungan erat dengan sumber

data kerena dengan pengumpulan data akan dipeoleh data yang

diperlukan untuk selanjutnya dianalisis sesuai permasalahan sehingga

diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Antara lain:

Page 36: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

22

a. Ternik Wawancara atau Interview

Teknik wawancaa ini merupakan teknik pengumpulan data

dengan cara tanya jawab dengan narasumber yang bersangkutan.

Dengan mengunakan cara interview bebas terpimpin.

b. Studi Kepustakaan

Yaitu, suatu cara untuk memperoleh data dengan cara

mencari dan mengumpulkan data serta mempelajari buku-buku

ilmiah, junal dan lain-lain.

c. Observasi

Yaitu, pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala

subyek yang diteliti dengan maksud untuk meyakini kebenaran

data yang diperoleh dari wawancara.

4. Analisa Data

Dalam penulisan ini penyusun mengunakan analisis campuran

dengan mengunakan teknik deduktif, yaitu mengolah data yang

didapat dari sumber-sumber data primer dan data sekunder dengan

analisis deduktif yaitu dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang

bersifat khusus.

G. Sistematika Penulisan

Dalam rangka untuk memperbudah pembaca dalam melihat

keseluruhan dari penelitian ini, maka dibuatlah sistematika penulisan agar

dalam penulisannya lebih teratur dan teliti. Adapun sistematikanya adalah

sebagai berikut:

Page 37: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

23

Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang memuat

secaa berurutan: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian

dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, di dalam bab ke dua ini menyajikan tinjauan umum

tentang pemberian ganti rugi dalam pelaksanaan pengadaan tanah jalan

jalur lintas selatan.

Bab ketiga, di dalam bab ini menyajiakan tinjauan umum

tentang lokasi pemberian ganti rugi dalam pelaksanaan pengadaan tanah

jalan jalur lintas selatan.

Bab keempat, isi dari bab keempat ini adalah analisa terhadap

pemberian ganti rugi dalam pelaksanaan pengadaan tanah jalan jalur lintas

selatan.

Bab kelima, isi dari bab kelima ini adalah penutup yang berisi

tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang diuraikan melalui

dari bab pertama hingga bab keempat dan yang terakhir saran dan

masukan.

Page 38: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

87

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Proses Ganti Rugi dalam Pengadaan Tanah JJLS di Desa Jetis

Pemberian ganti rugi dalam pelaksanaan pengadaan tanah Jalan Jalur Lintas

selatan di Desa Jetis Kecamatan Saptosari menurut peneliti sudah sesuai dengan

peraturan tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum,

pembangunan ini dapat mempermudah akses jalan bagi masyarakat setempat atau

pun masyarakat secara umum, dengan begitu roda perekonomian masyarakat bisa

berjalan dengan baik dan secara tidak langsung dapat meningkatkan harga tanah

disekitar jalan. Proses pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah pembangunan

JJLS di desa jetis diawali dengan dikeluarkananya Ijin Penentapan Lokasi,

pembentukan panitia, penyuluhan/sosialisasi, identifikasi dan inventarisasi,

penilaian, musyawarah, pembayaran ganti rugi, dan pelepasan hak.

IPL dikeluarkan berdasarkan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomer

209/KPTS/2011 Tentang Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Untuk

Kembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) Di Kabupaten Gunungkidul

Tahun Anggaran 2011.

pembentukan panitia, sturtur keorganisasian dan tugas-tugasnya termuat dalam

Keputusan Bupati Gunungkidul Nomer 2/KPTS/PAN/2012 Tentang Pembentukan

Panitia Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan

Umum Di Kabupaten Gunungkidul.

Penyuluhan/sosialisasi dilakukan lebih dari sekali, pertama dilakukan secara

umum dengan dihadiri masyarakat yang terdampak pembangunan JJLS dan yang

kedua dilakaukan hanya untuk Masyarakat yang Tanah, bangunan dan

Page 39: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

88

tanamannya terkenan pembangunan JJLS yang dilakukan pada pertengahan

Februari 2012 sampai akhir meret 2012.

Identifikasi dan inventarisasi dilakukan dengan mengukur luas tanah,

bangunan, dan jumlah tanaman, dan mengidentifikasi terkait bukti-bukti

kepemilikan, siapa yang memiliki atau yang menguasaai tanah, bangunan,

tanaman, dan atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan tanah yang

dilakukan pada Tanggal 25 Mei.

Obyek dan hasil penilaian yang dilakukan oleh tim penilai yaitu tanah

pekarangan 130.000/m2, tanah tegalan 100.000/m2, bangunan permanen

1.500.000, bangunan semi permanen 1.000.000, bangunan non permanen 500.000,

tanaman kayu-kayuan diameter 20-50 cm 35.000/btg, diameter 50-100 cm

50.000/btg, diameter >100 cm 70.000/btg, tanaman keras belum berbuah

40.000/btg, sudah berbuah 80.000/btg, srikoyo belum berbuah 5000/btg, sudah

berbuah 10.000/btg, pisang belum berbuah 5.000/btg, pisang sudah berbuah

10.000/btg, pepaya 5000/btg, dan bambu 60.000/btg

Musyawarah dilakukan pada tanggal 3 Juli 2012, dengan hasil musyawarah

masyarakat menyetujui pembayaran ganti rugi dalam bentuk uang. Pembayaran

ganti rugi dilakukan 2 tahap, tahap pertama dilakukan pada tanggal 25 Juli 2012

dan tahap kedua dilakukan pada tanggal 29 November 2012, pembayaran ganti

rugi berbarengan dengan pelepasan hak.

Berdasarkan hasil musyawarah ganti rugi dibayarkan dengan bentuk uang,

dengan bentuk cek yang dapat dicairkan di bank, pembayaran ganti rugi dilakukan

dua tahap, tahap pertama dilakukan pada tanggal 25 Juli 2012 pembayaran untuk

43 orang dengan luas tanah 14373 m2, dan tanah kedua dilakukan pada tanggal 29

November 2012 pembayaran untuk 44 orang dengan luas tanah 10567 m2.

Page 40: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

89

Pelepasan hak atas tanah dilakukan berbarengan dengan pembayaran ganti

rugi, bersamaan dengan pembayaran, intstansi pemerintah yang memerlukan tanah

membuat tanda terima pembayaran ganti rugi, dan pemilik tanah membuat surat

pernyataan pelepasan dengan menyerahkan bukti-bukti kepemilikan,

2. Kendala-kendala

Kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang muncul di lapangan yaitu,

ekspektasi masyarakat terhadap nilai ganti rugi yang akan ia terima terlalu tinggi,

mereka beranggapan bahwa proyek pemerintah pasti mendapatkan ganti rugi yang

besar, hal ini didukung berita yang dimuat harian jugja.com, masyarakat

sebenernya berat hati dengan ganti rugi yang ditawarkan tapi dari pada dianggap

membangkan dan tidak mendukung pembangunan JJLS, maka masyarakat

menyetujuinya. Upaya pemerintah atau panitia dalam hal ini, dengan cara

melakukan pendekatan-pendekatan sosial dan tidak menggunakan cara-cara yang

anarkis, dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya pembangunan JJLS

tersebut.

Kendala lain yang muncul yaitu pada saat identifikasi dan inventarisasi, pada

saat pengukuran ada pihak pemilik tanah yang tidak hadir karena masih di luar

kota sehingga harus dilakukan pengukuran ulang, ada pihak pemilik tanah yang

menginginkan tanahnya dikenakan seluruhnya pada saat tim melakukan

pengukuran, padahal secara teknis hanya diperlukan sebagian, sehingga tim tetap

melakukan pengukuran seperti yang diminta pemilik tanah agar suasana tidak

makin memanas, setelah suasana membaik tim memberikan penjelasan-penjelasan

kepada pemilik tanah agar menerima bahwa tanah yang diperlukan hanya

sebagian, pada saat pembuktian ada kendala seperti bukti kepemilikan yang hanya

sebatas bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) saja, ahli waris yang

Page 41: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

90

belum balik nama, ada juga yang menjadi jaminan utang tetapi tidak mengaku

bahwa itu menjadi jaminan utang. Permasalahan terkait masyarakat yang hanya

memiliki bukti PBB, panitia melakukan kordinasi dengan pihak desa untuk

mencari bukti later C dan melihat nama yang tercantum didalamnya, bila yang

tercantum nama leluhurnya, panitia membuat pernyataan waris dan berkordinasi

dengan ahli waris lainnya.

Kendala lain yang muncul yaitu pada saat pembayaran ganti rugi dana yang

ada di Pemda tidak mencukupi, sehingga tidak semua masyarakat langsung

mendapatkan ganti rugi, yang mendapatkan ganti rugi pada saat itu hanya 43

orang dari total keseluruhan 87, dengan luas tanah 14.373 m2 dari total luas tanah

keseluruhan 24.940 m2. Pemda melakukan perubahan anggaran untuk membayar

kekurangan tersebut, sehingga pembayaran pada saat itu dilakukan 2 tahap, tahap

pertamah dibayar pada tanggal 25 Juli 2012 dan tahap kedua pada tanggal 29

November 2012.

Tanah pengganti untuk kas desa belum juga dibayarkan, tanah kas desa yang

terkenan pembangunan JJLS ada 4 titik lokasi, lokasi pertama seluas 2015 m2,

lokasi yang ke dua seluas 459 m2, lokasi yang ke tiga seluas 665 m2, dan lokasi

ke empat seluas 204 m2. Tanah kas desa tersebut baru di dibayarkan pada tanahun

2014, karena harus menunggu adanya tanah pengganti dan izin dari Gubernur.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahaan dan kesimpulan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka saran-saran yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut

1. Bagi Pemerintah

Ganti rugi adalah bentuk penghormatan terhadap hak-hak atas tanah yang

tanahnya terkena proyek pembangunan, diharapkan dalam proses pembayaran

Page 42: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

91

pemerintah tidak pemperlambatnya karena masyarakat yang terkena preyek

pembangunan juga memerlukan uang tersebut untuk keperluan lain ataupun untuk

membeli tanah yang baru, karena harga tanah cepak berkembang naik.

2. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan agar bisa lebih menanggapi pentingnya kepemilikan

atas tanah secara sah menurut hukum, seperti pendaftaran tanah bagi tanah yang

belum terdaftar atau pun yang sudah terdaftar sebelumnya dengan melakukan

pendaftaran kembali atas namanya, agar budah dalam membuktikan diri sebagai

pemilik yang sah secara hukum.

Page 43: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

92

DAFTAR PUSTAKA

A. UNDANG-UNDANG

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Pokok Agraria No 5 Tahun 1960

UU Nomer 6 Tahun 1974 Tentang Kesejahteraan sosial.

UU Nomer 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

UU Nomer 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum.

Perpres Nomer 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Perpres Nomer 71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Ka, BPN Nomer 3 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden

Nomer 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Sebagai Mana Telah Diubah Dengan

Peraturan Presiden Nomer 65 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden Nomer 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

B. BUKU LITERATUR

Erwiningsih, Winahyu, Hak Menguasai Negara Atas Tanah, (Yogyakarta: Total

Media, 2009).

Harsono, Budi, Sejarah, Isi, dan Pelaksanaan UUPA, (Jakarta: Djambatan, 2009).

HR, Ridwan, Hukum Administrasi negara , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2011).

Kosasih Ahmad, Ham dalam Perspektif Islam Menyingkap Persamaan dan

Perbedaan Antara Islam dan Barat, (Jakarta: Salemba Diniyah, 2003).

Limbong, Bernhard, Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan, (Jakarta Selatan:

Mergaretha Pustaka, 2011).

Mahendra, A. A. Oke, Menguak Masalah Hukum, Demokrasi, dan Pertanahan, Cet. I,

(Jakarta : Sinar Harapan, 1996).

Notonegoro, Politik Hukum dan Pembangunan Agraria di Indonesia, (Jakarta:

Pancuran Tujuh).

Page 44: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

93

Perlindungan, A. P., Pencabutan dan Pembebasan Hak Atas Tanah Suatu Studi

Perlindungan, (Bandung: Mandar Maju, 1993).

Rasjidi, Lili dan Rasjidi Ira Thania, Pengantar Filsafat Hukum, (Bandung: Mandar

Maju, 2002).

Selindeho, John, Masalah Tanah dalam Pembangunan, (Jakarta : Sinar Grafika,

1988).

Setiawan, R., Pokok-Pokok Hukum Perikatan Indonesia, (Bandung : Bina Cipta, Edisi

Revisi, 2007).

Sitorus, Oloan dan Limbong, Dayat, Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum,

(Yogyakarta: Mitra Kebijakan Tanah, 2004).

Subekti, R., Aneka Perjanjian, (Bandung : Alumni 1985).

Suhardi, Hukum Agraria, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012).

Sutedi, Andrian, Implementasi Prinsip Kepentingan Umum Dalam Pengadaan Tanah

Untuk Pembangunan, Ed. 1, Cet. 2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008).

Syahwier, Coki Ahmad, Kemiskinan dan Kesejahteraan Bangsa, ( Jakarta : Prisma

No. 10 Tahun 2006).

Tauchid, Mochammad, Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan

Kemakmuran Rakyat Indonesia, Ed. 1, Cet. 2, (Jakarta: Sinar Garfika, 2008).

Tim Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat bahasa, 2008).

Winangun S.J, Wartaya., Tanah Sumber Nilai Hidup, (Yogyakarta: Kanisius, 2004).

C. KARYA ILMIAH

Adhie, Citraningtyas Wahyu, “Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Jalan Lingkar

Kota oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri”, Skripsi, Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, (2010).

Baihaqi, Landasan Yuridis Tehadap Aturan Hukum Tentang Pengadaan Tanah Untuk

Kepentingan Umum, international Multidisciplinary Journal, Vol. II, No. 02,

(May 2014).

Edwin, “Perlindungan Hukum Bagi Korban Kasus-Kasus Pertanahan di Sematera

Utara”, Desertasi, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan,

(2001).

Page 45: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

94

Habibi, Tatit Januar, “Pelaksanaan Penetapan Ganti Rugi dan Bentuk Pengawasan

Panitia Pengadaan Tanah Pada Proyek Pembangunan Terminal Bumiayu”,

Tesis, Universitas Diponegoro Semarang, (2007).

Malijanto, Sonny Djoko, “Konsinyasi Ganti Rugi dalam Pengadaan Tanah Untuk

Kepentingan Umum (Studi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Proyek TOL

Semarang – Solo di Kabupaten Semarang)”, Tesis, Progam Studi Megister

Kenotariatan Paskasarjana Universitas Diponegoro Semarang, (2010).

Ma’moen, Antje M., “Pendaftaran Tanah Sebagai Pelaksanaan Undang-Undang

Pokok Agraria untuk Mencapai Kepastian Hukum Hak-Hak Atas Tanah di

Kotamadya Bandung”, Disertasi, Universitas Padjajaran Bandung, (1996).

Mulyani, Anggit, “Pelaksanaan Pengadaan Tanah Jalan Lingkar Pati Selatan dan

Implikasinya Terhadap Pemberian Ganti Kerugian (Studi Kasus Pengadaan

Tanah di Desa Sidoharjo Kecamatan Pati)”, Skripsi, Fakultas Hukum

Universitas Muria Kudus, (2014).

Mulyanti, Rini, “Analisis Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus

Pembangunan Jalan Tol Jorr West 2)”, Tesis, Fakultas Hukum Program

Magister Kenotariatan Salemba, (2013).

Purnawanti, “Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Studi

Kasus Terhadap Pembangunan Fly Over Jombor Kabupaten Sleman Daerah

Istimewa Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2015).

Sangalang, Amgasussari Anugrahni, “kajian Terhadap Ganti Rugi Atas Tanah Dalam

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Guna

Mewujudkan Kepastian Hukum, Perlindungan Hukum, dan Keadilan

Berdasakan Peraturan Presiden Nomer 36 Tahun 2005 dan Peratuan Presiden

Nomer 65 Tahun 2006”, Tesis, Progam Studi Magister Ilmu Hukum

Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta, (2012).

Sari, Nita Novita, “Tinjauan Tentang Pembebasan Tanah untuk Keperluan Perluasan

Bandara Adi Sumarmo di Kabupaten Boyolali”, Skripsi, Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta, (2011).

Suhadak, Feronika, promlematik Yuridis Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol (Studi

Penetepan Pengadilan Negeri Jombang Tentang Konsinyasi Uang Ganti Rugi

(UGR) Tanah Ruas Jalan Tol Kartosono – Mojokerto di Kabupaten Jombang,

Jurnal, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya.

D. INTERNET DAN LAIN-LAIN

https://catatandhila.wordpress.com/2010/03/09/konsep-hak-asasi-manusia.

Page 47: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

LAMPIRAN

Wawancara dengan pak Surana, S.E. di Setda Kab. Gunungkidul

Page 48: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

LAMPIRAN

Wawancara dengan pak Sumarno di Kantor Pertanahan Kab. Gunungkidul

Page 49: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 50: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 51: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 52: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 53: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan
Page 54: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

LAMPIRAN

Foto Ijin Penetapan Lokasi

Page 55: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

LAMPIRAN

Foto Penetapan Lokasi

Page 56: PEMBERIAN GANTI RUGI DALAM PELAKSANAAN …digilib.uin-suka.ac.id/22617/1/09340132_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Kata Kunci : Ganti Rugi Pengadaan Tanah, Jalan Jalur Lintas Selatan

CURICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama : Qodli Zaka Fatahilah

Tempat Tanggal Lahir : Lampung, 19 Maret 1991

Alamat : Bumi Nabung, Lampung Tengah, Lampung

Jenis Kelamin : Laki-Laki

No. Hp : 0878 7030 7122

Email : [email protected]

Nama ayah Kandung : M. Sidik

Nama Ibu : Salimah

Riwayat Pendidikan

1. MI Wali songgo Lampung

2. MTs Minats Cilacap

3. MA Wahid Hasyim Yogyakarta

4. Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta