pemberdayaan industri kecil dan menengah oleh …/pemberda... · kepala seksi industri kimia agro...

100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Administrasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : SALIKAH D0107017 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: ngonhan

Post on 13-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

OLEH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN

KOPERASI KABUPATEN PURWOREJO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Administrasi

Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

SALIKAH

D0107017

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : SalikahNIM : D 0107017

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul :PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH DINASPERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATENPURWOREJO adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya,dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka sayabersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yangsaya peroleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, Juli 2012Yang membuat pernyataan,

Salikah

Page 5: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

”Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila

kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka bekerja keraslah (dalam

urusan yang lain)”

(Q.S. Al Insyiroh : 6 & 7)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”

(Aristoteles)

“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi

bangkit kembali setiap kali kita jatuh.”

(Confusius)

Page 6: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah, kepada Allah SWT ku ucapkan, hingga skripsi ini dapat

selesai dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini kepada :

Orang tua tersayang, Ibu dan Alm. Bapak yang selalu penuh dengan

kesabaran dan kasih sayang mendidik dan membimbingku.

Kakak-kakakku, terima kasih atas dorongan semangat, doa dan semua

bantuannya.

Teman-teman, sahabat, dan semua yang selalu mendukung dan membantu

hingga terselesaikannya skripsi ini.

Teman-teman Administrasi Negara 2007.

Page 7: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PEMBERDAYAAN INDUSTRI

KECIL DAN MENENGAH OLEH DINAS PERINDUSTRIAN

PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN PURWOREJO”.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi di Progran Studi Administrasi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal selesainya penulisan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih kepada :

1. Bapak Drs. Ali, M.Si selaku pembimbing skripsi, atas bimbingan, arahan,

motivasi, serta kesabarannya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini.

2. Bapak Drs. Sudarto, M.Si selaku pembimbing akademis, atas bimbingan

akademis yang telah diberikan selama ini.

3. Bapak Drs. Is Hadri Utomo, M.Si dan Ibu Dra. Sudaryanti, M.Si selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ibu Dra. Suhartini, MM selaku kepala Dinas perindustrian Perdagangan dan

Koperasi Kabupaten Purworejo, Bapak Ir. Subagiyo, Msi, selaku Kepala

Bidang Industri Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak A.N Firdaus selaku

Page 8: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab.

Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh Bapak dan Ibu pegawai di

Disperindagkop Kab. Purworejo yang telah memberikan kemudahan di dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Pelaku industri kecil dan menengah di Kabupaten Purworejo yang telah

bersedia menjadi informan dan memberikan kemudahan di dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Seluruh keluarga besar, sahabat, teman-teman AN 2007 serta semua pihak

yang telah membantu dan memotivasiku dalam segala hal terutama proses

penyusunan skripsi.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan skripsi ini akan

penulis perhatikan. Meskipun demikian, penulis berharap agar penelitian ini dapat

dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat

memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, Mei 2012

Penulis

Page 9: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................

HALAMAN MOTTO ....................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

DAFTAR TABEL .........................................................................................

DAFTAR GAMBAR......................................................................................

ABSTRAK .....................................................................................................

ABSTRACT ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

B. Rumusan Masalah............................................................................

C. Tujuan Penelitian.............................................................................

D. Manfaat Penelitian...........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR..................

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................

1. Pembangunan Ekonomi Nasional................................................

2. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah..............................

B. Kerangka Pemikiran.........................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

A. Jenis Penelitian.................................................................................

B. Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................

C. Sumber Data.....................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data..............................................................

E. Validitas Data...................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xi

xii

xiii

xiv

1

1

8

8

9

10

10

10

13

29

32

32

32

33

35

36

Page 10: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

F. Teknik Analisis Data........................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................

A. Deskripsi Lokasi...............................................................................

1. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten

Purworejo………………………………………………………

2. Gambaran Umum Industri kecil dan Menengah Kabupaten

Purworejo....................................................................................

B. Pembahasan.....................................................................................

1. Penentuan Sasaran dan Analisis Kebutuhan................................

2. Penyiapan Program dan Sosialisai Kegiatan...............................

3. Pelaksanaan Program Pemberdayaan..........................................

a. Pelatihan.................................................................................

b. Bantuan Peralatan...................................................................

c. Pameran Produk......................................................................

BAB V PENUTUP..........................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................

B. Saran…….......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

37

39

39

39

51

53

55

57

59

60

74

79

84

84

85

Page 11: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jenis Industri Kecil Menengah (IKM) Unggulan di Kabupaten

Purworejo .................... …………………………....................... 3

Tabel 1.2. 5 Jenis Industri Kecil Menengah (IKM) Unggulan Prioritas di

Kabupaten Purworejo………………………………………….. 7

Tabel 4.1. Daftar Industri kecil dan Menengah di Kabupaten Purworejo… 51 70

Page 12: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema dari kerangka berpikir………………………………... 31

Gambar 3.1. Model Analisis Data Interaktif……………………………….. 38

Gambar 4.1. Stuktur Organisasi Dinas Perindsutrian Perdagangan dan Koperasi

Kabupaten Purworejo………………………………………… 46

Page 13: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRAK

SALIKAH. D0107017. Pemberdayaan Industri Kecil Dan Menengah OlehDinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi Kabupaten Purworejo.Skripsi. Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012

Industri kecil dan menengah merupakan sektor usaha yang banyak berdiridi daerah pedesaan dan memiliki beberapa permasalahan yang menghambatperkembangannya. Seperti halnya di Kabupaten Purworejo, terdapat industri kecildan menengah yang memiliki permasalahan diantaranya kelemahan dalampermodalan, produksi, dan pemasaran, serta kurangnya keterampilan yangdimiliki pelaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaanpemberdayaan terhadap industri kecil dan menengah di Kabupaten Purworejo olehDinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu informan, peristiwa atau aktivitas yangdiamati, serta dokumen dan arsip. Dalam pemilihan informan digunakan teknikpurposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi,dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan teknik trianggulasi data untukmembandingkan informasi yang diperoleh dari narasumber yang berbeda. Analisisdata menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, sajiandata, dan penarikan simpulan.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan pemberdayaanindustri kecil dan menengah oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan KoperasiKabupaten Purworejo dimulai dengan melakukan survey dan analisis kebutuhanindustri kecil dan menengah di Kabupaten Purworejo. Hasil survey dan analisiskebutuhan tersebut menjadi dasar perumusan program pemberdayaan yang akandilakukan. Tahap selanjutnya adalah penyiapan program, sosialisasi danpelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan dilakukan pelatihan keterampilan,pemberian bantuan peralatan, serta pameran produk untuk meningkatkan promosi.Dari pelaksanaan pemberdayaan ini, beberapa IKM dapat memiliki keterampilanlebih dan peralatan yang lebih modern serta menjalin kerjasama dengan beberapapihak terkait.

Kata kunci : pemberdayaan, industri kecil dan menengah.

Page 14: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRACT

SALIKAH. D0107017. The Empowerment of Small and Medium Industry bythe Office of Industry Trade and Cooperation of Purworejo Regency. Thesis.Department of Administration Sciences. Faculty of Social and PoliticalSciences. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012

Small and medium industry as a interprises sector, especially in rural areasare most likely encountered several problems that hinder its development. InPurworejo, the small and medium industry’s problem included lack of fund,production, marketing as well as skill of development. This study aims todetermine the empowerment of small and medium industry at Purworejo regency,performed by the Office of Industry Trade and Cooperation of PurworejoRegency.

This study is a descriptive qualitative study. The data resources wereinformants, events or activities observed, and documents and archives. To selectthe informants, the technique of purposive sampling was applied. Data werecollected through interviews, observation, and documentation. Data validationwas done by using the technique of data triangulation, to compare informationwhich had been collected from different informants. The data were then analyzedusing interactive analysis technique which consisted of data reduction, datapresentation, and drawing conclusion.

The results of the study show that the empowerment of small and mediumindustry performed by the Office of Industry Trade and Cooperation of PurworejoRegency is initiated by conducting a survey and analysing of the needs of smalland medium industries in Purworejo. The survey results and analysis of thoseneeds become the basic formulation to conduct the empowerment program. Thenext step is the preparation of programmes, socialization, and implementation.The implementation stage is conducted trough skills training, providing free aids,and holding products expo to improve the promotion. Through suchimplementation of empowerment, some small and medium industries performedmore skills and provided more modern equipments as well as building apartnerships with several stakeholders.

Keywords : empowerment, small and medium industry.

Page 15: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi ekonomi yang ditandai dengan berlakunya perdagangan

bebas antar negara membawa Indonesia untuk ikut dalam perdagangan

internasional dan bersaing secara global dengan produk-produk industri dari

berbagai negara yang akan masuk ke pasaran internasioanl dan Indonesia.

Persaingan antar neagara dalam pasar internasional semakin ketat seiring

dengan semakin murahnya sistem produksi dan transportasi serta

perkembangan teknologi yang maju.

Untuk dapat bersaing dalam pasar internasional, diperlukan industri

dalam negeri yang mampu bertahan dan menyesuaikan diri dengan

perkembangan dunia internasional sehingga mampu menghasilkan produk-

produk yang berdaya saing tinggi di pasar dunia. Tantangan yang dihadapi

Indonesia dalam globalisasi perdagangan yaitu Indonesia harus mampu

mengembangkan industri nasional yang kompetitif, menghasilkan produk yang

mampu bersaing dengan produk luar, mempunyai kualitas sumber daya

manusia yang baik, kemampuan adaptasi dengan perkembangan, dan adanya

kebijakan pemerintah yang mampu membawa Indonesia bersaing dalam pasar

globalisasi.

Globalisasi perdagangan meningkatkan industrialisasi di dunia, dan

mendorong negara-negara berkembang termasuk Indonesia untuk

mengembangkan industri dalam negeri guna mendukung pembangunan

Page 16: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ekonomi nasional sekaligus mengantisipasi dampak negatif globalisasi.

Pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

perekonomian Indonesia, sehingga Indonesia mampu meningkatkan produksi

dalam negeri guna mencukupi kebutuhan masyarakat, dan mampu bersaing

dalam pasar internasional (ekspor-impor).

Salah satu sektor yang diprioritaskan dalam pembangunan ekonomi

nasional adalah sektor industri. Sektor industri merupakan sektor yang utama

dan sangat potensial dalam perekonomian nasional karena sektor industri

berperan terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan

tenaga kerja, investasi, dan ekspor. Pengembangan industri di Indonesia sangat

potensial, karena Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah

dan dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan

industri dalam negeri yang termuat dalam peraturan Presiden Nomor 28 tahun

2007 tentang Kebijakan Industri Nasional. Dalam peraturan tersebut

pemerintah menetapkan Kebijakan Industri Nasional yang mencakup Bangun

Industri Nasional, Strategi Pembangunan Industri Nasional dan Fasilitas

Pemerintah sebagai pedoman dalam pengembangan industri nasional.

Kebijakan Industri Nasional menetapkan arah dan kebijakan industri yang

disepakati bersama agar jelas bentuk bangun industri yang tumbuh dan tercapai

tujuan pembangunan industri yang diinginkan.

Salah satu kelompok industri yang mempunyai peluang berkembang

adalah industri kecil menengah. Indonesia memiliki banyak industri yang

Page 17: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

tumbuh dan berkembang yang sebagian besar berupa industri kecil dan

menengah/industri rumahan. Industri kecil dan menengah dibangun masyarakat

dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar masyarakat sebagai bahan

baku. Dengan pembinaan dan pemasaran yang baik, industri kecil dan

menengah dapat menyokong perekonomian masyarakat, bahkan perekonomian

nasional. Kebijakan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri

kecil dan menengah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil.

Kabupaten Purworejo memiliki potensi industri kecil dan menengah

yang cukup besar dan dari tahun ke tahun terdapat kecenderungan peningkatan

jumlah industri kecil menengah/industri rumahan di Kabupaten Purworejo.

Data yang berhasil diperoleh oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Purworejo, bahwa di Kabupaten

Purworejo terdapat sekitar 15.793 unit IKM dengan jumlah tenaga kerja 26.198

pada tahun 2008, 16.289 unit IKM dan tenaga kerja 26.244 pada tahun 2009,

dan 18.568 unit IKM dengan tenaga kerja 28.170 pada tahun 2010.

(Disperindagkop Kabupaten Purworejo). Berikut adalah data IKM unggulan

daerah Kabupaten Purworejo.

Tabel 1.1 Jenis Industri Kecil Menengah (IKM) Unggulan diKabupaten Purworejo

No. Jenis Industri JumlahUnitUsaha

PenyerapanTenaga Kerja

Jumlahinvestasi(juta)

Pemasaran

1. Gula kelapa 5493 10996 5756 Nasional2. Gula aren 720 1440 360 Internasional3. Tempe 481 979 294,5 Lokal4. Minyak goreng 20 92 68 Lokal

Page 18: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

5. Empingmelinjo

177 230 79,15 Nasional

6. Pengolahanikan

20 85 15 Lokal

7. Tahu 126 291 77 Lokal8. Roti 25 60 62,5 Lokal9. Minyak atsiri

daun cengkeh5 40 60 Nasional

10. Makananringan dariketela(klanting,kripik ketela)

367 782 288,55 Lokal

11. Konveksi 10 20 15 Lokal12. Bordir (sulam) 27 40 12,15 Lokal13. Batik tulis 110 120 27,5 Lokal14. Industri

berbahanbambu(furniturerumah joglo,sangkarbururng, bilikbambu,anyamantampah, besek,dsb)

5052 5640 794,4 Nasional

15. Mebel kayu 252 507 363,575 Internasional16. Sapu ijuk 31 62 15,5 Lokal17. Tikar mendong 55 65 2,75 Lokal18. Kerajinan 12 36 6 Lokal19. Ukir kayu 12 24 6 Lokal20. Sumbu kompor 6 30 15,75 Lokal21. Bata merah 36 75 5,4 Lokal22. Genteng 49 130 175,5 Lokal

Jumlah 13086 21744 8500,225Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi KabupatenPurworejo (http://www.diperindagkop.purworejokab.go.id/)

Dari tabel diatas dapat diketahui jenis-jenis industri kecil dan menengah

yang ada di Kabupaten Purworejo beserta dengan potensinya dalam hal jumlah,

penyerapan tenaga kerja, nila investasi, maupun pemasarannya.

Page 19: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Peningkatan jumlah industri kecil menengah/industri rumahan ini dapat

dilihat sebagai peluang untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat. Namun,

dalam perkembanganya, industri kecil dan menengah banyak mengalami

kendala diantaranya yaitu lemah dalam permodalan, lemahnya produksi,

lemahnya pemasaran, serta kurangnya keterampilan yang dimiliki pelaku

industri kecil dan menengah. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki industri

kecil dan menengah tersebut menjadikan industri kecil dan menengah sering

kalah bersaing dengan industri-industri besar lainya.

Dari hasil prasurvey, hasil pendataan oleh Disperindagkop Kabupaten

Purworejo menunjukkan bahwa pada saat ini kebutuhan gula kelapa di

Kabupaten Purworejo 90% sudah dapat penuhi oleh pengrajin gula kelapa di

Kabupaten Purworejo. Namun produksi gula kelapa di Kabupaten Purworejo

belum maksimal dikarenakan keterbatasan peralatan dan keterbatasan

pengetahuan yang dimiliki oleh pengolah gula kelapa. Kebutuhan gula kelapa

secara nasional yang masih sangat tinggi merupakan prospek pasar yang sangat

bagus. Saat ini Kabupaten Purworejo baru dapat mensuplai 10% dari seluruh

kebutuhan gula kelapa nasional. Dalam skala internasional permintaan gula

kelapa cukup tinggi, akan tetapi belum dapat dipenuhi oleh pengolah gula

kelapa di kabupaten ini karena persyaratan yang cukup ketat dari segi kualitas

dan kesinambungan suplai. Seperti yang diakui oleh para pengolah gula kelapa,

pemasaran gula kelapa mereka hanya terbatas pada pasar di daerah tersebut,

atau menjangkau ke daerah lain di sekitar, namun belum mencakup daerah

yang luas.

Page 20: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dilakukan upaya

pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Purworejo,

yaitu melalui pengembangan dan pembinaan industri kecil dan menengah.

Namun demikian, masih banyak kendala dan tantangan yang dihadapi

Disperindagkop dalam upaya pemberdayaan industri kecil dan menengah di

Kabupaten Purworejo, diantaranya yaitu sangat banyak dan beragamnya

jumlah industri kecil dan menengah sementara sumberdaya manusia yang

beperan dalam pembinaan dan pengembanganya terbatas. Selain itu, belum

tersedianya sistem informasi manajemen industri menyulitkan pendataan dan

penilaian perkembangan produk industri kecil dan menengah. Dengan

demikian masih banyak IKM di Kabupaten Purworejo yang masih belum

terdata oleh pemerintah, sehingga belum tercakup dalam program

pemberdayaan.

Pemberdayaan dilakukan pada keseluruhan IKM yang telah terdaftar

oleh Disperindagkop Kabupaten Purworejo, mempunyai potensi untuk

menyerap tenaga kerja dan berbasis sumber daya lokal, serta mempunyai

potensi pemasaran yang luas namun belum dapat berkembang secara mandiri.

Namun karena keterbatasan dana dan SDM yang ada, prioritas pemberdayaan

dilakukan pada IKM yang menjadi unggulan daerah, terutama unggulan

prioritas daerah dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa IKM tersebut

mempunyai peranan besar dalam penyerapan tenaga kerja, berbasis sumber

daya lokal, dan mempunyai banyak unit industri. Contoh IKM yang menjadi

prioritas unggulan di Kabupaten Purworejo adalah sebagai berikut :

Page 21: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Tabel 1.25 Jenis Industri Kecil Menengah (IKM) Unggulan Prioritas di Kabupaten

Purworejo

No. JenisPerusahaan

Industri Kecil

JumlahPerusahaan

(UnitUsaha)

TenagaKerja

(Orang)

JumlahInvestasi

(Juta)

Pemasaran

1. Industriberbahanbaku bambu(furniture,rumah joglo,sangkarburung, bilik,anyamantampah,besek, dsb).

5052 5640 794.4 Nasional

2. Gula Kelapa 5493 10996 5756 Nasional3. Gula Aren 720 1440 360 Internasional4. Klanting,

KeripikKetela

367 782 288.55 Lokal

5. Mebel Kayu 252 507 363.575 InternasionalJumlah 11884 19365 4684.925

Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi KabupatenPurworejo (http://www.diperindagkop.purworejokab.go.id/)

Dari tabel di atas diketahui bahwa industri unggulan kabupaten

purworejo memiliki potensi yang sangat bagus, baik dari segi tenaga

penyerapan tenaga kerja, nilai invesatasi, maupun pemasaranya. Namun, belum

semua unit-unit usaha tersebut mampu mencapai kondisi tersebut. Hal tersebut

karena kendala yang dimiliki IKM baik dari segi produksi, sumber daya

manusia, maupun pemasaranya.

Upaya pemberdayaan akan terus dilakukan sampai IKM dapat mandiri

dalam memajukan usahanya. IKM yang sudah mandiri dan maju akan dilepas

dari pemberdayaan dan akan dilakukan analisis ulang mengenai IKM baru

Page 22: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

yang potensial dan sesuai dengan kriteria untuk menjadi industri unggulan dan

mendapat prioritas pemberdayaan dari pemerintah.

Pemberdayaan industri kecil dan menengah di Kabupaten Purworejo

merupakan upaya untuk mengembangkan industri kecil dan menengah dalam

memberdayakan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu diperlukan adanya

pemberdayaan yang terarah dari pemerintah untuk menghadapi kendala-

kendala yang dialami oleh industri kecil dan menengah dalam

perkembanganya, agar industri kecil dan menengah dapat meningkatkan dan

menumbuhkan perekonomian rakyat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan

permasalahan : Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan industri kecil dan

menengah oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten

Purworejo ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis yaitu : Untuk mengetahui

pelaksanaan pemberdayaan industri kecil dan menengah oleh Dinas

Perindustrian perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo.

Page 23: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Manfaat

Tulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang

pelaksanaan pemberdayaan industri kecil dan menengah di Kabupaten

Purworejo.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengetahuan,

masukan, dan bahan pertimbangan yang membangun bagi semua pihak

yang berkepentingan.

Page 24: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembangunan Ekonomi Nasional

Pengertian pembangunan menurut Ibnu Syamsi (1986:4 ) adalah :

“pembangunan merupakan proses perubahan sistem yangdirencanakan dan pertumbuhan menuju ke arah perbaikan yangberorientasi pada modernitas, nation building, dan kemajuan sosial-ekonomis.”

Sedangkan menurut Katz dalam Syamsi (1986 :3) pembangunan

nasional merupakan perubahan yang terencana dari situasi nasional yang

satu ke situasi nasional lain yang lebih tinggi.

Pengertian lain mengenai pembangunan ekonomi disampaikan oleh

Suryana (2000:4), yaitu :

“pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensionalyang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial,sikap-sikap mental yang sudah terbiasa, dan lembaga-lembaganasional termasuk pula percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi,pengurangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut(masyarakat yang hidup dibawah tingkat penghasilan minimum yangdiperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan,pakaian, dan tempat tinggal).”

Dari pengertian tersebut, diketahui bahwa pembangunan bertujuan

untuk memperbaiki dan meningkatkan aspek-aspek kehidupan manusia,

salah satunya adalah aspek ekonomi.

Page 25: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Pembangunan dalam aspek ekonomi berkaitan erat dengan dengan

industrialisasi. Salah satu hal yang terkandung dalam pembangunan

ekonomi adalah peningkatan pendapatan nasional riil. Pendapatan nasional

riil adalah keseluruhan jumlah barang-barang dan jasa yang dinyatakan

secara riil. Hal ini menunjukkan bahwa industrialisasi merupakan salah satu

aspek dalam pembangunan ekonomi nasional.

Dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional,

Kementerian Perindustrian telah menetapkan sasaran strategis 2010-2014,

yaitu :

1. Meningkatnya nilai tambah industri.2. Meningkatnya penguasaan pasar domestik dan internasional.3. Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia industri, R & D

dan kewirausahaan.4. Meningkatkan penguasaan teknologi industri.5. Lengkap dan kuatnya struktur industri.6. Tersebarnya industri keluar pulau Jawa.7. Meningkatkan peran industri kecil dan menengah (IKM) terhadap

produk domestik bruto (PDB).(http://www.kemenperin.go.id)

Kementerian Perindustrian juga memfokuskan 6 kelompok industri

yang mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan pada tahun 2010-

2014 yaitu:

1. Industri Padat Karya.2. Industri Kecil Menengah.3. Industri Barang Modal.4. Industri Berbasis Sumber Daya Alam.5. Industri Pertumbuhan Tinggi.6. Industri Prioritas Khusus.(http://www.kemenperin.go.id)

Page 26: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Dari hal diatas, diketahui bahwa salah satu poin yang menjadi

sasaran pembangunan ekonomi nasional adalah meningkatkan peran IKM

dalam produk domestik bruto. Selain itu, IKM merupakan salah satu

kelompok industri yang mempunyai peluang baik untuk dikembangkan.

Dalam GBHN 1988, disebutkan dalam BAB Pembangunan Daerah

bahwa pembangunan masyarakat pedesaan perlu terus ditingkatkan terutama

melalui pengembangan kemampuan sumber daya manusia termasuk

penciptaan iklim mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya masyarakat

pedesaan. Sejalan dengan itu perlu ditingkatkan kemampuan masyarakat

pedesaan untuk berproduksi serta mengolah dan memesarkan hasil

produksinya, sekaligus menciptakan lapangan kerja. Dengan demikian,

masyarakat pedesaan makin mampu mengerahkan dan memanfaatkan

sebaik-baiknya segala dana dan daya bagi peningkatan pendapatan dan taraf

hidupnya.

Dalam rangka pembangunan ekonomi, sekaligus untuk memeratakan

hasil-hasil pembangunan, dilakukan penyebaran pelaksanaan pembangunan

ekonomi ke seluruh daerah, termasuk ke daerah pedesaan. Salah satu upaya

untuk pembangunan ekonomi di daerah pedesaan adalah melalui

pengembangan industri rumah tangga, atau sering disebut dengan industri

kecil dan menengah.

Industri kecil dan menengah mempunyai potensi untuk

dikembangkan. Potensi tersebut adalah :

1. Banyak menyerap tenaga kerja lokal dari sekitar tempat industri.

Page 27: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Letak industri kecil dan menengah tersebar di seluruh wilayah dan

sebagian besar di pedesaan. Hal ini menjadikan industri kecil dan

menengah banyak menyerap tenaga kerja di pedesaan yang tersebar di

beberapa wilayah.

2. Menjadi peluang bagi peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah.

Industri kecil dan menengah mampu meningkatkan pendapatan

masyarakat, baik pemilik maupun pekerja, serta meningkatkan PDB

daerah.

3. Pemberdayaan sumber daya lokal.

Sebagian besar industri kecil dan menengah menggunakan bahan baku

lokal dari hasil pertanian maupun perkebunan.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa salah satu unsur

dalam pembangunan ekonomi adalah dengan pengembangan industri kecil

dan menengah.

2. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah

Pemberdayaan mempunyai makna harfiah membuat seseorang

berdaya. Istilah lain untuk pemberdayaan adalah penguatan atau

empowerment. Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata daya yang

berarti kekuatan atau kemampuan. Berdasarkan pengertian tersebut,

pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau

proses untuk memperoleh daya/kekuatan/kemampuan, dan atau proses

pemberian daya/kekuatan/kemampuan dari pihak yang memiliki daya

Page 28: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. Proses dalam hal ini

menunjuk pada serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan

secara kronologis dan sistematis yang merupakan tahapan mengubah dari

yang kurang atau belum berdaya menuju keberdayaan. Menurut Fear and

schwarzweller dalam Totok Mardikanto (2010), pemberdayaan dipahami

sebagai :

“a process in which increasingly more members of a given area orenvironment make and implement socially responsible decisions,while the probable consequence of which is an increase in the lifechances of some people without a decrease (without deteriorating) inthe life chances of others”(sebuah proses di mana anggota semakin lebih dari daerah tertentuatau lingkungan membuat dan melaksanakan keputusan tanggungjawab sosial, sedangkan konsekuensi kemungkinan yang merupakanpeningkatan peluang hidup dari beberapa orang tanpa penurunan(memburuk tanpa) dalam kesempatan hidup orang lain).

Sedangkan Robbins, Chatterjee, & Canda menyatakan bahwa

empowerment adalah :

“process by which individuals and groups gain power, access toresources and control over their own lives. In doing so, they gain theability to achieve their highest personal and collective aspirationsand goals”.(proses dimana individu dan kelompok mendapatkan kekuasaan,akses ke sumber daya dan kontrol atas kehidupan mereka sendiri.Dalam melakukannya, mereka mendapatkan kemampuan untukmencapai aspirasi dan tujuan tertinggi pribadi dan kelompok).

Pemahaman lain tentang pemberdayaan juga dijelaskan oleh John

Lord dan Peggy Hutchison (1993:4), yaitu :

“According to Wallerstein (1992), empowerment is a social-actionprocess that promotes participation of people, organizations, andcommunities towards the goals of increased individual andcommunity control, political efficacy, improved quality of community

Page 29: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

life, and social justice. While Whitmore (1988) feels the concept ofempowerment needs to be more clearly defined, she states that thereare some common underlying assumptions:

a. individuals are assumed to understand their own needs better thananyone else and therefore should have the power both to define andact upon them.

b. all people possess strengths upon which they can build.c. empowerment is a lifelong endeavor.d. personal knowledge and experience are valid and useful in coping

effectively.”

(Menurut Wallerstein (1992), pemberdayaan adalah sebuah prosestindakan sosial yang mempromosikan partisipasi orang, organisasi,dan komunitas menuju peningkatan individu dan kontrol masyarakat,efikasi politik, peningkatan kualitas kehidupan masyarakat, dankeadilan sosial. Sementara Whitmore (1988) merasa konseppemberdayaan harus lebih jelas, ia menyatakan bahwa ada beberapaasumsi umum yang mendasari:

a. individu diasumsikan untuk memahami kebutuhan mereka sendirilebih baik dari orang lain dan karena itu harus memiliki kekuatanbaik untuk menentukan dan bertindak atas mereka.

b. semua orang memiliki kekuatan diri yang dapat bangun.c. pemberdayaan adalah upaya seumur hidup.d. pengetahuan pribadi dan pengalaman yang valid dan berguna dalam

mengatasi secara efektif.)

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa pemberdayaan adalah sebuah

proses sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia

baik sebagai individu maupun kelompok sosial. Dengan meningkatnya daya

dan kekuatan masyarakat, mereka akan dapat berpikir, melakukan tindakan,

dan menyelesaikan masalah mereka dengan daya dan kekuatan sendiri,

karena setiap individu maupun kelompok mempunyai kekuatan yang dapat

diberdayakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

Pengertian lain tentang pemberdayaan juga disampaikan oleh

Sumodiningrat dalam Mardikanto (2010:39), dimana pemberdayaan

Page 30: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

merupakan upaya pemberian kesempatan dan atau memfasilitasi kelompok

miskin agar mereka memiliki aksesibilitas terhadap sumber daya yang

berupa modal, teknologi, informasi, jaminan pemasaran dan lain-lain agar

mereka mampu memajukan dan mengembangkan usahanya sehingga

memperoleh perbaikan pendapatan serta perluasan kesempatan kerja demi

perbaikan kehidupan dan kesejahteraannya.

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, menurut Totok Mardikanto

(2010 : 36) pemberdayaan dilakukan melalui 3 sisi yaitu :

Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya adalah

pengenalan bahwa setiap manusia dan setiap masyarakat mempunyai

potensi yang dapat dikembangkan, artinya tidak ada masyarakat yang sama

sekali tanpa daya. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu

dengan mendorong (encourage), memotivasi dan membangun kesadaran

(awareness) akan potensi yang dimilikinya serta mengembangkanya.

Dalam hal ini, upaya pemberdayaan yang dilakukan merupakan

upaya awal untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang

dimilikinya, serta menumbuhkan iklim yang mampu menarik kesadaran

masyarakat untuk berkembang. Upaya pemberdayaan dari sisi ini dapat juga

disebut sebagai penguatan individu anggota masyarakat, sebagai langkah

awal dalam rangkaian proses pemberdayaan. Senada dengan tersebut, Mann

Hyung Hur (2006 : 527) menytakan :

Page 31: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

“Peterson and Reid (2003) found four interrelated steps led toempowerment. They were alienation, awareness, participation, and asense of community.”(Peterson dan Reid (2003) menemukan empat langkah yang salingterkait menuju pemberdayaan. Langkah tersebut yaitu alienasi,kesadaran, partisipasi, dan perasaan sebagai komunitas.)

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa langkah pertama menuju

pemberdayaan adalah menemukan realitas, seperti keadaan dan kesadaran

masyarakat bahwa mereka mempunyai daya atau kekuatan yang terbatas.

Selain kesadaran akan kekurangan kekuatan, hal lain yang diperlukan dalam

pemberdayaan adalah adanya partisipasi dan rasa kebersamaan sebagai

komunitas. Dengan memiliki kesadaran akan keterbatasan daya,

individu/kelompok akan bersedia untuk menjalani proses pemberdayaan.

Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat

(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah yang lebih

positif selain hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi

langkah-langkah nyata dan menyangkut penyediaan berbagai masukan

(input) serta pembukaan akses kepada berbagai peluang (opportunities)

yang akan membuat masyarakat semakin berdaya.

Upaya penguatan merupakan inti dari proses pemberdayaan.

Penguatan bertujuan untuk meningkatkan potensi dan kemampuan

komunitas untuk mengelola dan meningkatkan kinerja. Selain upaya

penguatan komunitas, juga diperlukan penguatan sarana dan prasarana dasar

yang menunjang aktivitas masyarakat. Penguatan sarana dan prasarana

sangat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat. Dengan sarana dan

Page 32: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

prasarana yang baik, proses perkembangan masyarakat dapat lebih mudah.

Selain sarana dan prasarana, penguatan juga perlu dilakukan dalam budaya

dan nilai-nilai yang dianut masyarakat, seperti penumbuhan nilai kerja

keras, hemat, keterbukaan, dan tanggung jawab. Dengan demikian, proses

pemberdayaan akan dapat lebih berhasil.

Ketiga, memberdayakan mengandung arti melindungi. Dalam proses

pemberdayaan harus dicegah yang lemah bertambah lemah karena kurang

berdaya menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, dalam konsep

pemberdayaan masyarakat, pemihakan dan perlindungan kepada yang lemah

sangat diperlukan. Melindungi dalam hal ini bukan berarti menutup atau

mengisolasi dari interaksi karena hal itu justru akan semakin melemahkan.

Melindungi dalam hal ini dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya

persaingan yang tidak seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.

Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi semakin

tergantung pada berbagai program pemberian (charity). Pemberdayaan

dalam arti melindungi dapat dimaknai sebagai upaya agar masyarakat yang

masih lemah atau belum berdaya dapat bertahan dan tidak tertindas oleh

pihak yang lebih kuat. Selain itu, juga bermakna agar masyarakat dapat

hidup mandiri, tanpa selalu menunggu menerima bantuan pihak lain.

Dari berbagai penjelasan di atas, pemberdayaan dapat diartikan

sebagai upaya memberikan kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat

untuk bertindak memajukan dan mengembangkan kemampuan diri dan

usahanya dalam rangka memenuhi kebutuhan dirinya agar tercipta

Page 33: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kemandirian masyarakat. Pemberdayaan dilakukan kepada kelompok atau

masyarakat yang tidak atau kurang berdaya, yang dapat dilakukan melalui

pembinaan dan pengembangan kemampuan kelompok atau masyarakat

tersebut, dengan mengelola sumber daya-sumber daya yang dimiliki.

Pemberdayaan dapat dilakukan pada masyarakat secara umum pada

berbagai komunitas dan dalam berbagai bidang, seperti yang dikatakan oleh

Mann Hyung Hur (2006 :524), yang menyebutkan bahwa :

“There exist three issues basic to the understanding ofempowerment. First, empowerment is multidimensional in that itoccurs within sociological, psychological, economic, political, andother dimensions. Empowerment also occurs at various levels, suchas individual, group, and community. Third, empowerment, bydefinition, is a social process because it occurs in relation to others(Page & Czuba, 1999; Peterson, Lowe, Aquilino & Schnider, 2005).Finally, empowerment is an outcome that can be enhanced andevaluated (Parpart et al., 2003).”

(Ada ada tiga isu dasar untuk memahami pemberdayaan. Pertama,pemberdayaan bersifat multidimensi dalam hal ini, terjadi dalambidang sosiologis, psikologis, ekonomi, politik, dan dimensi lainnya.Pemberdayaan juga terjadi di berbagai tingkatan, seperti individu,kelompok, dan masyarakat. Ketiga, pemberdayaan, menurut definisi,adalah suatu proses sosial karena terjadi dalam hubungannya denganorang lain (Page & Czuba, 1999; Peterson, Lowe, Aquilino &Schnider, 2005). Akhirnya, pemberdayaan adalah sebuah hasil yangdapat ditingkatkan dan dievaluasi (Parpart et al., 2003).)

Penjelasan di atas menyebutkan bahwa pemberdayaan adalah proses

yang bersifat multidimensi, yang dapat terjadi dalam bidang apapun baik

dalam bidang ekonomi, sosial, politik, maupun bidang lainya, serta dengan

berbagai tingkatan, baik individu, kelompok, maupun masyarakat. Berkaitan

dengan hal tersebut, fokus dalam penelitian ini adalah pemberdayaan yang

dilakukan pada industri kecil dan menengah. Teori tersebut relevan dengan

Page 34: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

penelitian ini karena industri kecil dan menengah merupakan bagian dari

kegiatan perekonomian masyarakat, dan pelaku IKM juga merupakan

bagian dari masyarakat.

UU No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian mendefinisikan industri

sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang

lebih tinggi untuk penggunaanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi

yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha

perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.

Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.(

http://hukumindustri.blogspot.com/)

Industri kecil dan menengah mempunyai definisi yang beragam dari

beberapa instansi. Keberagaman definisi ini didasarkan pada perbedaan

kriteria yang digunakan. Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di

Indonesia. Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995

tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil

penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih,

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200

juta.

Page 35: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sedangkan menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil

identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS

mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu:

1. Industri rumah tangga adalah industri yang jumlah karyawan /tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.

2. Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerjaberjumlah antara 5-19 orang.

3. Industri sedang atau industri menengah adalah industri yangjumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.

4. Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan / tenagakerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.(BPS, 1999: 250).

Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah dijelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan

usaha kecil adalah :

“Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan olehperorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anakperusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dariusaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usahakecil.”Tujuan pemberdayaan usaha kecil yang termuat dalam pasal 5

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 adalah :

1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,berkembang, dan berkeadilan

2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha kecilmenjadi usaha yang tangguh dan mandiri

3. Meningkatkan peran usaha kecil dalam pembangunan daerah,penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhanekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

Dari pengertian diatas, secara umum penyebutan untuk industri kecil

dan menengah dan usaha kecil adalah sama, karena industri kecil dan

menengah merupakan bagian dari usaha kecil.

Page 36: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Glendoh (2010: 40) , memberikan pengertian industri kecil dan

menengah berdasarkan karakteristik yang dimiliki sebagai berikut :

1. Industri berskala kecil: ukuran modal, jumlah produksi, tenagakerja

2. Perolehan modal: berasal dari sumber tidak resmi (tabungankeluarga, pinjaman dari kerabat, rentenir)

3. Pengelolaan: terpusat, pengambilan keputusan tanpa/sedikitdelegasi dalam bidang pemasaran, keuangan, produksi

4. Tenaga kerja: anggota keluarga, kerabat dekat5. Sifat hubungan kerja: informal dengan kualifikasi teknis apa

adanya atau dikembangkan sambil bekerja6. Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian: pendidikan

formal karyawan lemah7. Peralatan: sederhana dengan kapasitas output rendah

(sumber : http://pusdiklat.kemenperin.go.id)

Irsan Azhary Saleh (1986) mengemukakan alasan-alasan yang

mendukung pentingnya usaha pengembangan industri kecil dan menengah,

yaitu :

1. Fleksibilitas dan adaptabilitasnya di dalam memperoleh bahanmentah dan peralatan.

2. Relevansinya dengan proses desentralisasi kegiatan ekonomi bagimenunjang terciptanya integrasi kegiatan pada sektor-sektorekonomi yang lain.

3. Potensinya terhadap perluasan dan penciptaan kesempatan kerja.4. Dalam jangka panjang, peranannya sebagai basis untuk mencapai

suatu kemandirian pembangunan ekonomi karena kegiatanindustri kecil ini hampir seluruhnya dilakukan oleh pengusahadalam negeri dan proses produksinya cenderung dilakukandengan kandungan impor yang rendah.

Selain berperan dalam perekonomian, industri kecil dan menengah

juga mempunyai beberapa manfaat sosial. Manfaat sosial industri kecil dan

menegah bagi perekonomian (Irsan Azhary Saleh :1986) adalah :

1. Industri kecil dapat menciptakan peluang usaha yang luas denganpembiayaan yang relatif murah. Hal ini sejalan dengan kenyataan

Page 37: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

bahwa tingkat keahlian dan daya dukung permodalan daripengusaha masih rendah.

2. Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan danmobilisasi tabungan domestik. Industri kecil cenderungmemperoleh modal dari tabungan pengusaha sndiri, tabungankeluarga atau kerabatnya.

3. Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadapindustri besar dan sedang, karena industri kecil menghasilkanproduk yang relatif murah dan sederhana yang biasanya tidakdihasilkan oleh industri besar dan sedang. Lokasi industri kecilyang tersebar meminimkan biaya transportasi dan memungkinkanbarang-barang produksi sampai ke konsumen secara cepat,mudah, dan murah.

Namun demikian, industri kecil dan menengah mempunyai

permasalahan-permasalahan yang dapat menghambatnya dalam

berkembang. Permasalahan yang dihadapi usaha kecil menurut Kuncoro

(2000:8) adalah :

1. Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesarpangsa pasar.

2. Kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untukmemperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan.

3. Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber dayamanusia.

4. Keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil(sistem informasi pemasaran).

5. Iklim usaha yang kurang kondusif, karena persaingan yang salingmematikan.

6. Pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dankurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadapusaha kecil.

Fokus dalam penelitian ini dilakukan pada industri kecil dan

menengah (IKM) yang didalamnya juga termasuk industri rumah tangga

serta usaha kecil yang mempunyai kesamaan karakteristik. Pengertian IKM

dalam penelitian ini disarikan dari berbagai pendapat di atas, yaitu kegiatan

Page 38: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

industri yang dilakukan oleh masyarakat yang mempunyai ukuran modal,

jumlah produksi dan tenaga kerja yang kecil, serta mempunyai peralatan

yang sederhana.

Pemberdayaan industri kecil dan menengah yaitu upaya-upaya untuk

memajukan dan mengembangkan industri kecil dan menengah agar lebih

berdaya dalam produksi dan pengelolaanya. Dalam UU No 20 Tahun 2008

Tentang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah, pemberdayaan adalah upaya

yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan

masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan

pengembangan usaha terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah sehingga

mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

Pemberdayaan IKM dilakukan secara terpadu dan

berkesinambungan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, dengan

tujuan untuk mewujudkan IKM yang tangguh, mandiri, serta menjadi

industri yang berkembang. Pemberdayaan IKM diarahkan untuk

memperkuat perkembangan IKM yang sudah ada, penumbuhan wirausaha

baru dan penyerapan tenaga kerja, peningkatan keterkaitan dan kemitraan

antara industri kecil dan menengah dengan industri besar dan sektor

ekonomi lainya, serta penanggulangan segera permasalahan aktual.

Kuncoro (2000:9), mengemukakan beberapa alternatif strategi

pemberdayaan yang telah diupayakan selama ini, yang diklasifikasikan

dalam:

Page 39: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1. Aspek managerial, yang meliputi: peningkatanproduktivitas/omset/tingkat utilisasi/tingkat hunian, meningkatkankemampuan pemasaran, dan pengembangan sumberdaya manusia.

2. Aspek permodalan, yang meliputi: bantuan modal (penyisihan 1-5% keuntungan BUMN dan kewajiban untuk menyalurkan kreditbagi usaha kecil minimum 20% dari portofolio kredit bank) dankemudahan kredit (KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, KreditMini/Midi, KKU).

3. Mengembangkan program kemitraan dengan besar usaha baiklewat sistem Bapak-Anak Angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir(forward linkage), keterkaitan hilir-hulu (backward linkage),modal ventura, ataupun subkontrak.

4. Pengembangan sentra industri kecil dalam suatu kawasan apakahberbentuk PIK (Pemukiman Industri Kecil), LIK (LingkunganIndustri Kecil), SUIK (Sarana Usaha Industri Kecil) yangdidukung oleh UPT (Unit Pelayanan Teknis) dan TPI (TenagaPenyuluh Industri).

5. Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB(Kelompok Usaha Bersama), KOPINKRA (Koperasi IndustriKecil dan Kerajinan).

Upaya pemberdayaan yang menjadi fokus dalam penelitian ini lebih

condong ke aspek manajerial, yang meliputi pembinaan dan pengembangan

usaha di bidang produksi dan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan

di bidang pemasaran, pembinaan dan pengembangan usaha di bidang

sumber daya manusia, serta pembinaan dan pengembangan usaha di bidang

teknologi.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 1998, pembinaan dan

pengembangan usaha kecil dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil.b. Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi

dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil.c. Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan.d. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan

dan pengembangan bagi usaha kecil.

Page 40: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pemberdayaan industri kecil dan menengah menurut Disperindagkop

Kabupaten Purworejo yaitu usaha untuk meningkatkan kemampuan dan

mengembangkan IKM agar mampu berkembang menjadi industri yang maju

dan mandiri. Maju dalam hal ini dimaknai sebagai keadaan dimana industri

kecil dan menengah telah berkembang menjadi industri yang produktif dan

berhasil dalam permodalan, peralatan, pemasaran, peningkatan pendapatan,

serta tumbuhnya industri tersebut menjadi lebih besar. Mandiri dapat

dimaknai sebagai kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa

yang harus dilakukan. Industri kecil dan menengah yang mandiri diartikan

sebagai industri yang memikirkan, memutuskan serta melakukan hal yang

tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan

mempergunakan daya/kemampuan yang dimiliki, tanpa harus menerima

bantuan dari pihak lain.

Tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh Disperindagkop

Kabupaten Purworejo mengacu pada tahapan pemberdayaan dalam PP No.

38 Tahun 1998, yaitu :

1. Penentuan sasaran dan analisis kebutuhan.

Penentuan sasaran pemberdayaan dilakukan oleh aparat

Disperindagkop dengan berdasarkan pada data base informasi IKM

terkait industri-industri yang sedang berkembang. Penetapan kriteria

penting agar pemilihan sasaran dilakukan sebaik mungkin, sehingga

tujuan pemberdayaan akan tercapai seperti yang diharapkan. Dalam

Page 41: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

kegiatan pemilihan sasaran ini, juga dilakukan identifikasi potensi dan

masalah yang dihadapi industri kecil dan menengah, serta pemilihan

alternatif pemecahan masalah terbaik yang dapat dilakukan.

2. Sosialisasi kegiatan dan penyiapan program pemberdayaan.

Setelah dilakukan identifikasi potensi dan masalah IKM dan

penyiapan program pemberdayaan sesuai potensi dan masalah yang

dihadapi IKM, dilakukan sosialisasi program pemberdayaan pada pelaku

IKM. Sosialisasi merupakan upaya mengkomunikasikan kegiatan untuk

menciptakan dialog dengan masyarakat. Melalui sosialisasi akan

membantu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pihak terkait

tentang program dan atau kegiatan pemberdayaan yang telah

direncanakan. Proses sosialisasi yang dilakukan oleh Disperindagkop

dilakukan dengan mendatangi unit-unit IKM yang akan dijadikan sasaran

pemberdayaan, dan mengkomunikasikan tentang kegiatan pemberdayaan

yang akan dilakukan.

3. Pelaksanaan.

Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan merupakan inti dalam

tahapan proses pemberdayaan. Pelaksanaan pemberdayaan terdiri dari

berbagai pelatihan untuk menambah dan atau memperbaiki pengetahuan

teknis, ketrampilan manajerial serta perubahan sikap/wawasan.

Pelaksanaan pemberdayaan industri kecil dan menengah dilakukan oleh

pemerintah dan pihak lain yang berkaitan. Pelaksanaan pemberdayaan

Page 42: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

oleh Disperindagkop Kabupaten Purworejo meliputi beberapa bidang,

yaitu :

a. Pelatihan.

Pengertian pelatihan berarti memberikan latihan kepada

seseorang. Sedangkan pengertia latihan yaitu :

“Latihan adalah proses belajar mengajar dengan menggunakanteknik dan metode tertentu yang dimaksudkan untukmeningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorangatau sekelompok orang, sasarannya adalah seseorang atausekelompok orang yang sudah bekerja pada suatu organisasiyang efisiensi, efektivitas, produktivitas kerja dirasakan perluditingkatkan secara terarah dan programatik” (Sondang P.Siagian :1983,178).

Pelatihan oleh Disperindagkop Kab. Purworejo adalah

kegiatan pembelajaran yang dilakukan terhadap para pelaku IKM

untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaku IKM.

Pelatihan dilakukan dalam berbagai hal baik dalam bidang produksi,

pemasaran, maupun penggunaan teknologi.

b. Bantuan peralatan.

Peralatan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

membantu mempermudah pekerjaan manusia. Yang dimaksud

bantuan peralatan dalam hal ini adalah pemberian peralatan yang

berguna bagi peningkatan produktivitas IKM. Bantuan peralatan yang

diberikan oleh Disperindagkop Kab. Purworejo bersifat pinjam pakai,

yaitu bantuan peralatan tersebut bersifat seperti hibah, namun

Page 43: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Disperindagkop mempunyai hak untuk mengambil kembali peralatan

tersebut jika tidak digunakan oleh pelaku IKM.

c. Pameran produk.

Pameran produk dalam hal ini yaitu mengenalkan produk-

produk IKM kepada masyarakat luas dengan mengikutsertakan

produk-produk IKM dalam suatu acara pameran yang bertujuan untuk

promosi produk IKM.

4. Evaluasi.

Evaluasi dilakukan untuk menilai atau mengkaji proses

pemberdayaan, sehingga dapat dilihat dampak dan manfaatnya, untuk

dijadikan perbaikan pada proses selanjutnya. Pelaksanaan evaluasi

dilakukan selama proses pemberdayaan dan setelah proses selesai.

Dalam penelitian ini, proses evaluasi tidak masuk dalam tulisan

ini. Penelitian hanya membahas kegiatan pemberdayaan yang dilakukan

oleh Disperindagkop. Proses evaluasi dilakukan oleh aparat

Disperindagkop dengan menganalisis dampak-dampak yang terjadi

setelah proses pemberdayaan untuk kemudian dijadikan referensi guna

tindakan lebih lanjut.

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo

merupakan instansi daerah yang berwenang di bidang perindustrian,

perdagangan, koperasi serta usaha mikro kecil menengah khususnya di

Page 44: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kabupaten Purworejo, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat industri,

perdagangan, serta koperasi yang maju, tangguh, mandiri, profesional, serta

sejahtera. untuk mencapai tujuan tersebut, Disperindagkop Kabupaten

purworejo bertanggung jawab pada perencanaan, pengelolaan, pembinaan, dan

pengawasan terhadap industri, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil

menengah di Kabupaten Purworejo.

Berkembangnya IKM di Kabupaten Purworejo yang ditandai dengan

bertambahnya jumlah IKM tiap tahun, merupakan potensi bagi perekonomian

daerah. Namun, banyaknya IKM yang muncul tidak selalu disertai dengan

kemampuan IKM untuk dapat terus bersaing dengan industri lain. Berbagai

faktor yang menjadi masalah dalam perkembangan IKM yaitu lemahnya

produksi sehingga pelaku tidak mendapat keuntungan, lemah dalam

permodalan, lemah dalam hal manajemen, biaya produksi yang tinggi, serta

kurangnya keterampilan para pelaku industri sehingga produk yang dihasilkan

bernilai krang tinggi.

Hal ini merupakan salah satu tanggung jawab Disperindagkop

Kabupaten Purworejo untuk melakukan pemberdayaan terhadap IKM agar

dapat bersaing dengan industri lainya. Pemberdayaan IKM di daerah juga

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Industri kecil dan menengah mempunyai kelebihan dan kelemahan yang dapat

menghambat proses perkembangannya. Oleh karena itu, Disperindagkop

Kabupaten Purworejo melakukan pemberdayaan dengan tujuan agar IKM

dapat berkembang, maju, dan mandiri sehingga IKM dapat mempertahankan

Page 45: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

eksistensinya. Bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Disperindagkop

Kabupaten Purworejo dapat berupa pembinaan maupun pengembangan

diantaranya dengan pelatihan, bantuan alat dan modal, pameran produk, dan

standardisasi produk. Skema dari kerangka berpikir tersebut sebagai berikut.

Gambar 2.1Skema dari kerangka berpikir.

Permasalahan IKM :1. Lemah produksi2. Lemah permodalan3. Lemah pemasaran4. Kurangnya keterampilan

Pemberdayaan oleh Disperindagkop:1. Identifikasi dan penentuan

sasaran pemberdayaan.2. Sosialisasi dan penyiapan

program.3. Pelaksanaan.

Pelatihan. Bantuan alat. Pameran produk.

IKM yang maju dan mandiri

Page 46: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan secara terperinci terhadap

gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam permasalahan yang diteliti,

sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta. Sedangkan menurut Bogdan

dan Taylor (dalam Moleong : 2002), metodologi kualitatif diartikan sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat dipahami. Penelitian

deskriptif kualitatif mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam

mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa

adanya di lapangan.

Penelitian ini bermaksud untuk membahas dan menggambarkan

masalah secara rinci mengenai pemberdayaan industri kecil dan menengah

yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten

Purworejo.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Koperasi Kabupaten Purworejo. Pemilihan lokasi dikarenakan Disperindagkop

Kabupaten Purworejo merupakan instansi yang berwenang terhadap

Page 47: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pertumbuhan dan perkembangan sektor industri, termasuk industri kecil dan

menengah di Kabupaten Purworejo. Pertumbuhan IKM di Kabupaten

Purworejo meningkat dengan pesat, namun masih banyak IKM yang

mempunyai kendala terutama dalam kualitas sumber daya manusianya dan

belum memiliki daya saing yang tinggi sehingga membutuhkan pemberdayaan

dari Disperindagkop Kabupaten Purworejo.

Penelitian juga dilakukan di beberapa unit industri kecil dan menengah

di Kabupaten Purworejo yang merupakan objek pemberdayaan oleh

Disperindagkop Kabupaten Purworejo.

C. Sumber Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun suatu informasi. Sedangkan sumber data yaitu subyek darimana data

diperoleh (Arikunto : 2006). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi :

1. Narasumber (informan).

Narasumber (informan) adalah jenis sumber data yang berupa

manusia. Sumber data manusia berperan sebagai individu yang memiliki

informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan (Sutopo, 2002 :

50). Dalam menentukan narasumber (informan), peneliti menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu peneliti memilih informan yang dianggap

mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat

dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2002 : 56).

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data atau informasi secara

Page 48: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

langsung, penulis melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait

dalam pelaksanaan pemberdayaan industri kecil dan menengah oleh

Disperindagkop Kabupaten Purworejo. Adapun pihak-pihak tersebut :

1. Kepala seksi pemberdayaan industri kecil dan menengah Disperindagkop

Kabupaten Purworejo.

2. Staff pelaksana pemberdayaan industri kecil dan menengah

Disperindagkop Kabupaten Purworejo.

3. Beberapa pelaku industri kecil dan menengah di Kabupaten Purworejo.

2. Peristiwa atau aktivitas yang diamati.

Peristiwa atau aktivitas adalah berbagai perilaku berbagai sumber

data yang berkaitan dengan sasaran penelitian (Sutopo, 2002: 51). Penulis

mengamati peristiwa atau aktivitas yang terjadi di lingkungan Dinas Industri

Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo, serta aktivitas yang

terjadi di industri kecil dan menengah di lingkungan sekitar tempat tinggal

penulis.

3. Dokumen dan arsip.

Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan

dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, berupa rekaman tertulis tetapi

juga berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu

aktivitas atau peristiwa tertentu (Sutopo, 2002 :54). Dalam hal ini, data

diperoleh dari literatur, arsip-arsip, dokumen dan buku-buku, undang-

undang yang berhubungan dengan penulisan ini. Dalam penelitian ini,

penulis memperoleh data dari :

Page 49: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1. Undang undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan

Menengah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 Tentang Pembinaan dan

Pengembangan Usaha Kecil.

3. Rencana Strategis tahun 2011-2015 Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Koperasi Kabupaten Purworejo.

4. Buku-buku dan catatan yang berkaitan dengan penulisan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

meliputi :

1. Wawancara.

Wawancara adalah tanya jawab secara lisan antara dua orang atau

lebih secara langsung. Maksudnya ialah proses memperoleh data untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab tatap muka antara pewawancara

dengan responden (informan). Dalam penelitian ini, penulis melakukan

wawancara dilakukan dalam bentuk wawancara untuk menggali pandangan

subyek tentang berbagai hal sebagai dasar bagi penggalian informasi yang

lebih jauh dan mendalam (Sutopo : 2002). Dalam melakukan wawancara,

peneliti memiliki pedoman wawancara yang berisi pokok-pokok pertanyaan.

2. Observasi.

Merupakan pengamatan yang dilaksanakan secara langsung untuk

dapat mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya dari obyek penulisan serta

Page 50: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

pengumpulan data sebanyak-banyaknya Observasi adalah melakukan

pengamatan dan bertujuan untuk menggali data dari sumber data yang

berupa peristiwa, tempat, atau lokasi dan benda serta rekaman gambar

(Sutopo : 2002).

3. Pengkajian dokumen.

Merupakan teknik pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen dan arsip yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas

tertentu. Pengkajian dokumen dilakukan dengan cara melihat dan

mempelajari dokumen yang ada berupa catatan, arsip, literature, laporan –

laporan lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian sehingga

didapat analisis pembahasan yang mendalam atas masalah yang diteliti.

E. Validitas Data

Validitas data dimaksudkan untuk menguji kebenaran dan kesahihan

data penelitian, sehingga dapat menjamin kesimpulan hasil penelitian. Validitas

merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil

penelitian (Sutopo, 2002 : 78). Validitas data dalam penelitian ini akan

dilakukan dengan trianggulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006: 330).

Trianggulasi data dilakukan dengan menggali data dari berberapa

sumber dan sudut pandang. Dengan demikian, peneliti dapat menarik simpulan

Page 51: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dengan membandingkan data-data yang diperoleh, sehingga simpulan menjadi

lebih lengkap (Sutopo, 2002 :78).

F. Teknik Analisis Data

Dalam proses analisis data, terdapat 3 komponen utama yaitu reduksi

data, sajian data, dan penarikan simpulan dengan verifikasinya. Ketiga proses

komponen tersebut saling berinteraki dan berkaitan dalam menentukan hasi

analisis.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan dan abstraksi dari fieldnote (Sutopo : 2002). Proses reduksi

data berlangsung terus-menerus selama pelaksanaan penulisan, yang dimulai

dari sebelum pengumpulan data dilakukan hingga penulisan selesai.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan suatu rakitan organisai informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian

dapat dilakukan. Sajian data merupakan rakitan kalimat yang disusun secara

logis dan sistematis sehingga mudah dibaca dan dipahami ( Sutopo : 2002 ).

3. Penarikan simpulan

Peneliti melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola,

pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab-akibat, dan

berbagai proposisi. Dari hasil catatan tersebut, kemudian dianalisis dan

ditarik suatu simpulan. Penarikan simpulan dilakukan setelah proses

Page 52: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pengumpulan data berakhir. Ketiga komponen proses analisis data tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Model Analisis Data Interaktif

Sumber : HB Sutopo 2002 : 9

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Reduksi Data

Page 53: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

1. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo.

a. Dasar Hukum Berdirinya Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Koperasi Kabupaten Purworejo

Disperindagkop Kabupaten Purworejo merupakan instansi yang

mempunyai kewenangan untuk melaksanakan tugas di bidang

perindustrian, perdagangan dan koperasi yang meliputi perindustrian,

perdagangan dan koperasi dan UMKM serta pengelolaan pasar.

Landasan hukum yang mendasari pembentukan Dinas Perindustrian

Perdagangan Dan Koperasi Kabupaten Purworejo adalah :

1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437).

2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara No. 4438).

3. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000 tentangPengawasan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 202,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022).

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

5. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 26 Tahun 2000tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Purworejo (LembaranDaerah Kabupaten Purworejo Tahun 2000).

6. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 14 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah KabupatenPurworejo.

Page 54: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

7. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 3 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD ) Kabupaten Purworejo tahun 2005 – 2025.

8. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 2 Tahun 2011tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purworejo tahun 2011-2015.

9. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 30.K Tahun 2008 tanggal3 Nopember 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok FungsiDan Tata Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan KoperasiKabupaten Purworejo.

b. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten

Purworejo mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan

daerah dalam bidang perindustrian perdagangan koperasi dan usaha

mikro kecil dan menengah serta pengelolaan pasar.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Disperindagkop

mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian,Pertambangan dan Energi Perdagangan dan Koperasi, UsahaMikro Kecil dan Menengah yang meliputi Perindustrian,Pertambangan dan Energi, Perdagangan, Koperasi UsahaMikro Kecil dan Menengah serta Pengelolaan Pasar;

2. Penyusunan perencanaan teknis dan program kerja BidangPerindustrian, Pertambangan Energi, Perdagangan, sertaKoperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang meliputiPerindustrian, Pertambangan dan Energi, Perdagangan,Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta PengelolaanPasar;

3. Pembinaan dan Pengendalian teknis Bidang Perindustrian,Pertambangan dan Energi, Perdagangan serta Koperasi UsahaMikro Kecil dan Menengah yang meliputi Perindustrian,Pertambangan dan Energi, Perdagangan, Koperasi UsahaMikro Kecil dan Menengah serta Pengelolaan Pasar;

4. Penyelenggaraan Perijinan dan pelayanan umum bidangPerindustrian, Pertambangan dan Energi Perdagangan, sertaKoperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang meliputiPerindustrian, Pertambangan dan Energi, Perdagangan,

Page 55: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta PengelolaanPasar;

5. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis denganpihak lain yang berhubungan dengan Perindustrian,Pertambangan dan Energi Perdagangan, serta Koperasi UsahaMikro Kecil dan Menengah yang meliputi Perindustrian,Pertambangan dan Energi, Perdagangan, Koperasi UsahaMikro Kecil dan Menengah serta Pengelolaan Pasar;

6. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi dan pelaporanterhadap pelaksanaan tugas-tugas Perindustrian, Pertambangandan Energi Perdagangan, serta Koperasi Usaha Mikro Kecildan Menengah yang meliputi Perindustrian, Pertambangan danEnergi, Perdagangan, Koperasi Usaha Mikro Kecil danMenengah serta Pengelolaan Pasar;

7. Pengelolaan Sekretariat Dinas Perindustrian Perdagangan danKoperasi;

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuaidengan tugas pokok dan fungsinya.

c. Visi dan Misi

Visi Dinas Perindustrian perdagangan dan koperasi kabupaten

purworejo adalah :

“Memberdayakan Sektor Industri, Energi Sumber Daya Mineral,Perdagangan, Koperasi Dan Umkm Menuju MasyarakatPurworejo Sejahtera”

Dalam rangka mendukung atau mewujudkan visi tersebut

Disperindagkop Kabupaten Purworejo mempunyai misi :

1. Meningkatkan, mengendalikan dan menfasilitasi pembangunandi bidang Industri dan Energi Sumber Daya Mineral.

2. Meningkatkan, mengendalikan dan menfasilitasipembangunan di bidang Perdagangan.

3. Meningkatkan, mengendalikan dan menfasilitasi pembangunandi bidang Pengelolaan Pasar.

4. Meningkatkan, mengendalikan dan menfasilitasi pembangunandi bidang Koperasi dan UMKM.

Page 56: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

d. Tujuan dan Sasaran

Secara terperinci Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo

mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat industri.b. Memberdayakan pengusaha untuk meningkatkan daya saing,

pemasaran dan kemitraan serta mewujudkan tertib niaga danperlindungan konsumen.

c. Mengembangkan dan memanfaatkan usaha sumber dayapertambangan dan energi.

d. Meningkatkan sumber daya manusia pasar dan pedagang,pelayanan, penyediaan fasilitas pasar daerah, keamanan,ketertiban, dan kebersihan pasar dan pendapatan dari sektorretribusi pasar.

e. Pengembangan koperasi usaha mikro kecil menengah yangmeliputi bimbingan usaha, penyehatan koperasi dan bantuanpermodalan koperasi.

Sedangkan sasaran yang direncanakan untuk dicapai dalam

tahun 2010-2011 adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat industri di bidangindustri kecil dan menengah di Kabupaten Purworejo.

b. Meningkatnya pemberdayaan pengusaha untuk meningkatkandaya saing pemasaran dan kemitraan serta mewujudkan tertibniaga dan perlindungan konsumen.

c. Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan usaha sumberdaya pertambangan dan energi.

d. Meningkatnya sumber daya manusia pasar dan pedagangpasar, pelayanan, penyediaan fasilitas pasar daerah K3,penataan pedagang dan pendapatan dari sektor retribusi pasar.

e. Meningkatnya kualitas kelembagaan dan kegiatan/usahakoperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

f. Meningkatnya struktur permodalan koperasi dan usaha mikrokecil dan menengah (UMKM).

g. Pemberdayaan potensi wirausaha baru.

Page 57: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

e. Kebijakan dan Program

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo telah

menetapkan kebijakan dan program kegiatan sebagai berikut :

Kebijakan :

1) Menciptakan struktur ekonomi yang seimbang antara sektorprimer dan sekunder melalui pengembangan industri yangberbasis sumber daya lokal dengan memanfaatkan teknologitepat guna.

2) Meningkatkan pemasaran hasil produksi usaha kecil danmenengah dan memperluas jaringan kemitraan.

3) Meningkatkan pengawasan dan pembinaan usaha untukmewujudkan tertib niaga dan perlindungan konsumen.

4) Meningkatkan akses investasi dan pengembangan koperasisesuai dengan ekonomi kerakyatan.

5) Meningkatkan pengetahuan usaha pertambangan danmemanfaatkan potensi pertambangan dan energi.

6) Membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakatuntuk mengembangkan koperasi dan usaha kecil danmenengah.

7) Meningkatkan sumber daya manusia pasar,pengembangan/pemeliharaan sarana dan prasaranaperdagangan.

Program :

1) Pelatihan dan bantuan alat proses produksi mebel bambu.2) Pelatihan dan bantuan alat proses produksi pengolahan

makanan.3) Pelatihan peningkatan mutu dan diversifikasi produk pande

besi.4) Pelatihan peningkatan mutu dan diversifikasi produk gula

kelapa.5) Pelatihan peningkatan mutu dan diversifikasi produk mebel.6) Pelatihan dan studi banding industri bordir.7) Pelatihan dan studi banding industri batik.8) Penertiban usaha-usaha industri.9) Fasilitasi website bidang industri.10) Menciptakan agroindustri dan agrobisnis baru di pedesaan.

Page 58: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

11) Monitoring dan pengendalian usaha pertambangan danenergi.

12) Bimbingan dan penyuluhan bidang pertambangan danindustri.

13) Penyusunan basis data pertambangan dan energi.14) Pengembangan listrik pedusunan.15) Pengembangan pasar lelang agro.16) Pameran produksi potensi daerah.17) Koordinasi/konsultasi dan temu usaha pedagang (PDN/PLN).18) Penyelenggaraan pasar murah dan operasi pasar.19) Peningkatan pengawasan barang beredar dan jasa.20) Pengawasan distribusi pupuk bersubsidi.21) Monitoring harga sembako.22) Monitoring penyaluran BBM, BBG, dan BBMT.23) Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana

persampahan.24) Operasional pengelolaan pasar.25) Rehabilitasi pasar daerah.26) Pembangunan alat timbang ternak di pasar hewan.27) Pelatihan motivasi berprestasi.28) Pembinaan, monitoring, dan evaluasi dana bergulir.29) Bantuan permodalan koperasi.30) Bantuan permodalan usaha bagi UMKM.31) Penilaian kesehatan KSP/USP.32) Pendataan sentra UMKM.

f. Struktur Organisasi

Susunan organisasi Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Koperasi Kabupaten Purworejo terdiri dari :

1) Kepala Dinas

2) Sekretariat, yang terdiri dari :

a) Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan.

b) Sub Bagian Keuangan.

c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3) Bidang perindustrian, pertambangan, dan energi yang terdiri

dari :

Page 59: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a) Seksi industri kimia, agro, dan hasil hutan.

b) Seksi industri logam, mesin, elektronik, dan aneka.

c) Seksi pertambangan dan energi.

4) Bidang Perdagangan, yang terdiri dari :

a) Seksi bina usaha dan kerja sama.

b) Seksi sarana dan prasarana.

5) Bidang Pengelolaan pasar yang terdiri dari:

a) Seksi pendapatan.

b) Seksi sarana ketertiban, keamanan, kebersihan.

6) Bidang Koperasi dan UMKM, yang terdiri dari:

a) Seksi Koperasi.

b) Seksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

7) Kelompok Jabatan Fungsional, yang terdiri dari sejumlah

tenaga dalam jenjang Jabatan yang terbagi dalam bentuk

kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan ketrampilannya.

8) Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai susunan organisasi

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo,

berikut bagan struktur oganisasinya:

Page 60: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 4.1Stuktur Organisasi Dinas Perindsutrian Perdagangan dan Koperasi

Kabupaten Purworejo

Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo

KEPALA DINAS SUBBAG.PERENC. EVAL &PELAPORAN

SUBBAG.KEUANGANSEKRETARIAT

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

SUBBAG.UMUM DANKEPEGAWAIAN

BIDANGPERDAGANGAN

BIDANGPERINDUSTRIAN

BIDANGKOPERASI DAN

UMKM

BIDANGPENGELOLAAN

PASAR

SEKSI INDUSTRIKIMIA AGRO DANHASIL HUTAN

SEKSI KOPERASISEKSI PENDAPATANSEKSI BINA USAHADAN KERJASAMA

SEKSI INDUSTRILOGAM MESINELEKTRONIKA DANANEKA

SEKSI UMKMSEKSI SARANA K3SEKSI SARANA DANPRASARANA

SEKSIPERTAMBANGANDAN ENERGI

UPT

Page 61: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

g. Uraian Tugas dan Fungsi

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten

Purworejo dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan

tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

Purworejo.

Susunan organisasi Disperindagkop kabupaten Purworejo terdiri

dari Kepala Dinas, yang membawahi langsung :

1. Sekretariat.

Bidang sekretariat mempunyai mempunyai tugas pokok dan

fungsi untuk melaksanakan pengkoordinasian penyiapan perumusan

kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara

terpadu, pelayanan dan pengendalian administrasi, yang meliputi

perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, serta umum dan

kepegawaian.

2. Bidang Perindustrian Pertambangan dan Energi

Tugas pokok dan fungsi dari bidang ini yaitu menyiapkan

bahan perencanaan dan program kerja, pelayanan administrasi dan

teknis, pembinaan dan bimbingan, evaluasi dan pelaporan bidang

perndustrian, pertambangan dan energi yang meliputi industri imia,

agro dan hasil hutan serta industri logam, mesin, elektronika dan

aneka.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka pelaksanaan

pemberdayaan industri dan menengah merupakan tugas dari bidang

Page 62: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

perindustrian pertambangan dan energi, dan lebih khusus merupakan

tugas pokok dari seksi inddustri kimia agro dan hasil hutan.

3. Bidang perdagangan.

Bidang perdagangan mempunyai tugas pokok dan fungsi

menyiapkan bahan perencanaan dan program kerja pelayanan

administrasi dan teknis, pembinaan dan bimbingan evaluasi, dan

pelaporan bidang perdagangan yang meliputi bina usaha dan sarana

perdagangan.

4. Bidang pengelolaan pasar.

Bidang pengelolaan pasar mempunyai tugas pokok dan fungsi

menyiapkan bahan perencanaan dan program kerja, pelayanan

administrasi dan teknis pembinaan dan bimbingan, evaluasi dan

pelaporan bidang pengelolaan pasar yang meliputi pendapatan serta

sarana kebersihan, keamanan dan ketertiban (K3).

5. Bidang koperasi dan UMKM.

Bidang koperasi dan UMKM mempunyai tugas pokok dan

fungsi menyiapkan bahan perencanaan dan program kerja, pelayanan

administrasi dan teknis, pembinaan dan bimbingan evaluasi dan

pelaporan di bidang Koperasi dan UMKM yang meliputi Hukum,

Kelembagaan, Permodalan dan Usaha Koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

Page 63: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

6. Unit pelaksana teknis (UPT).

UPT mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan

sebagian tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang

dinas.

7. Kelompok jabatan fungsional.

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok dan

fungsi melaksanakan kegiatan teknis dibidang perindustrian,

perdagangan dan Koperasi sesuai dengan bidang keahliannya.

h. Sumber Daya Manusia

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,

Disperindagkop Kabupaten Purworejo didukung oleh sumber daya

manusia serta beberapa sarana dan prasarana. Berdasarkan data

kepegawaian Disperindagkop Kabupaten Purworejo, saat ini terdapat 210

pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten

Purworejo, dengan rincian sebagai berikut :

Sumber daya manusia berdasarkan tingkat pendidikan :

a. SD : 24 Orang

b. SLTP : 34 Orang

c. SMU : 112 Orang

d. D-3 : 11 Orang

e. Sarjana (S-1) : 25 Orang

f. Pasca Sarjana (S-2) : 4 Orang

Page 64: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Sumber daya manusia dengan komposisi berdasarkan golongan :

a. Golongan I : 40 Orang

b. Golongan II : 85 Orang

c. Golongan III : 79 Orang

d. Golongan IV : 6 Orang

Sumber daya manusia dengan komposisi berdasarkan jabatan :

a. Eselon II : 1 Orang

b. Eselon III : 5 Orang

c. Eselon IV : 12 Orang

Selain didukung oleh sumber daya manusia, Disperindagkop

Kabupaten Purworejo juga didukung dengan sarana dan prasarana

sebagai berikut :

1. Kendaraan operasional roda empat : 2 buah.

2. Kendaraan operasional roda dua : 19 buah.

3. Komputer : 10 buah.

4. LCD Proyektor : 2 unit.

5. Printer : 10 buah.

6. Kamera digital : 3 unit.

7. Meja komputer : 6 buah.

8. Mesin tik : 11 buah.

Page 65: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten

Purworejo

Kabupaten Purworejo memiliki berbagai macam jenis industri kecil

dan menengah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Purworejo, yang

tumbuh sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-

masing daerah. Beragamnya jenis industri tersebut mendorong tumbuhnya

sentra-sentra industri kecil yang berbeda-beda di setiap daerah. Berikut ini

adalah daftar sentra industri kecil dan menengah yang tersebar di berbagai

wilayah di Kabupaten Purworejo.

Tabel 4.1Daftar Industri kecil dan Menengah di Kabupaten Purworejo

No. Nama Sentra Unitusaha(unit)

Tenagakerja

(orang)

Nilaiinvestasi(Rp 000)

Jumlahkapasitasproduksi

Nilaiproduksi(Rp 000)

1. SIK anyamanbambu/besek.

5243 5522 747.950 13.155.900buah

5.262.360

2. SIK gula aren 693 1486 519.750 728 ton 5.821.2003. SIK gula

kelapa6.446 12.988 4.834.500 14.345 ton 86.370.664

4. SIK kerupukketela

150 300 97.500 377 ton 1.125.000

5. SIK konveksi 77 205 120.125 225.500potong

4.641.000

6. SIK kursibambu

33 111 24.750 1.584 unit 118.800

7. SIK lanting 139 278 104.250 264 ton 3.168.000

8. SIK mebelkayu

258 512 334.075 14.130unit

6.208.400

9. SIK sangkarburung

69 138 34.500 41.400buah

1.035.000

10. SIK tahu 129 250 64.500 774 ton 3.096.000

Page 66: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

11. SIKtampah/senik

57 114 8.550 85.500buah

25.650

12. SIK tempe 345 667 172.500 1.765 ton 8.823.000

13. SIK tikarmendong

42 52 2.100 888lembar

7.560

14. SIK so’un 7 25 50.000 8 ton 63.000

15. SIK sawangan 64 128 12.800 192.000buah

288.000

16. SIK sapusabut kelapa

31 62 15.500 93.000buah

488.250

17. SIK roti/kue 25 50 62.500 162 ton 1.134.000

18. SIK pandebesi

41 152 75.000 98.400buah

3.120.000

19. SIK minyakgoreng

20 92 68.000 384 ton 4.608.000

20. SIK kerupukterung

10 20 58.000 36 ton 36.000

21. SIK kapur 15 30 82.500 27.000 M3 5.400.000

22. SIK empingmelinjo

195 275 107.250 117 ton 2.340.000

23. SIK bordir 27 40 67.500 4.860lembar

364.400

24. SIK batik tulis 154 154 38.500 1.848lembar

277.200

Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo.

Tabel diatas memaparkan jumlah unit industri dari sentra-sentra

industri kecil yang ada di Kabupaten Purworejo, tenaga kerja yang terserap,

nilai investasi, kapasitas produksi, dan nilai produksi dari masing-masing

sentra.

Di Kabupaten Purworejo saat ini terdapat sekitar 18.568 unit usaha

industri yang terdiri dari industri non formal dan industri formal, dimana

hampir 98 % merupakan industri berbasis pengolahan hasil pertanian dan

Page 67: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kehutanan. Berdasarkan perhitungan PDRB Kabupaten Purworejo Tahun

2009, kegiatan sektor industri mencapai 574.141 milyar rupiah atau 9.82%

dari seluruh kegiatan di Kabupaten Purworejo.

B. Pembahasan

Kabupaten Purworejo mempunyai potensi yang besar dalam sektor

industri kecil dan menengah, yang terlihat dari banyaknya jumlah dan

beragamnya jenis IKM yang ada. Industri kecil dan menengah tersebut tidak

terlepas dari permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan usahanya,

diantaranya lemahnya permodalan yang dimiliki IKM, kurangnya keterampilan

pelaku IKM, keterbatasan pemasaran, serta keterbatasan penguasaan teknologi.

Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dinas perindustrian

Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo melaksanakan kegiatan

pemberdayaan.

Banyaknya jumlah IKM yang ada tidak memunginkan Disperindagkop

Kabupaten Purworejo untuk melaksanakan pemberdayaan secara langsung dan

menyeluruh. Untuk memilih IKM yang akan mendapat pemberdayaan,

Disperindagkop menetapkan beberapa jenis IKM menjadi industri unggulan

daerah.

Penetapan Industri Unggulan Daerah dilakukan melalui penelusuran

terhadap data base industri kecil dan menengah di daerah Kabupaten Purworejo

dan diskusi mendalam dengan beberapa pihak terkait. Dari data base IKM

Kabupaten Purworejo ditetapkan jenis-jenis IKM yang masuk sebagai IKM

Page 68: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

unggulan prioritas yang dipilih dengan kriteria jumlah unit usaha, kemampuan

menyerap tenaga kerja, jumlah investasi, nilai tambah daerah tinggi, nilai

tambah sosial tinggi.

Industri kecil dan menengah dikelompokkan dengan membagi unit-unit

yang sejenis dan memilih jenis-jenis industri yang paling potensial dan berbasis

sumber daya lokal, kemudian mengkategorikannya sebagai industri unggulan

daerah. Industri unggulan daerah mendapat pemberdayaan dengan alasan :

1. Industri kecil dan menengah berbasis sumber daya lokal, baik bahan baku

maupun tenaga kerja.

2. Industri kecil dan menengah mempunyai jumlah yang sangat banyak dan

mempunyai potensi untuk maju karena memproduksi barang yang banyak

dibutuhkan masyarakat.

3. Industri kecil dan menengah mempunyai potensi pemasaran yang luas,

namun kurang dapat memasarkan hasil produksinya karena keterbatasan

kemampuan pemasaran pengelolanya.

Pemberdayaan industri kecil dan menengah dilakukan dengan tujuan

untuk meningkatkan daya saing dan potensi yang dimiliki oleh IKM, sehingga

IKM yang saat ini banyak tumbuh di masyarakat dapat memperkuat

perekonomian masyarakat dan daerah. Pemberdayaan dilakukan melalui

pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah dalam berbagai

bidang. Pembinaan dan pengembangan usaha IKM dilakukan melalui langkah-

langkah sebagai berikut :

Page 69: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1. Penentuan sasaran dan analisis kebutuhan

Penentuan sasaran dan analisis kebutuhan dilakukan melalui

identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh industri kecil dan

menengah, untuk mengetahui fokus permasalahan sehingga dapat

merumuskan upaya-upaya yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan

tersebut.

Sebagai suatu usaha yang sedang berkembang, industri kecil dan

menengah selain mempunyai potensi juga menghadapi permasalahan yang

dapat menghambat perkembangannya. Identifikasi potensi dan masalah

terhadap industri kecil dan menengah dilakukan dengan survey dan

pendataan oleh Disperindagkop terhadap industri kecil dan menengah. Hal

sesuai dengan yang dikatakan Bapak A.N Firdaus selaku kepala seksi

industri kimia agro dan hasil hutan yang mengatakan :

“Kami melakukan survey dan pendataan ke unit-unit IKM,melakukan dialog dengan pelaku IKM dan melakukan analisiskebutuhan dan permasalahan. Dari hasil analisis tersebut, kamimembuat proposal untuk kegiatan pemberdayaan kepada dewandaerah, setelah usulan disetujui akan kami laksanakan”(wawancara13 September 2011)

Hal tersebut juga dinyatakan oleh Sukirman, salah satu pelaku

industri kecil kerajinan sangkar burung, yaitu :

“Awalnya ada aparat dari Dinas Perindagkop Kabupaten datangkesini dan menanyakan banyak hal tentang usaha kami. Apakendalanya, apa kebutuhan kami yang belum dapat kami cukupi,dan lain-lain.”(wawancara 14 Januari 2012)

Page 70: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Survey dan pendataan bertujuan untuk menggali semua informasi

mengenai potensi dan permasalahan yang dihadapi industri kecil dan

menengah. Hasil dari survey dan pendataan digunakan sebagai dasar untuk

menganalisis bentuk-bentuk pemberdayaan yang akan diterapkan pada IKM,

dan memilih unit IKM yang akan menjadi sasaran pemberdayaan.

Pelaksanaan penentuan sasaran dan analisis kebutuhan,

Disperindagkop mengalami kesulitan karena banyaknya jumlah IKM dan

keterbatasan jumlah aparat dinas. Kesulitan ini juga disebabkan karena tidak

adanya sistem bottom up penyampaian informasi mengenai kondisi IKM

dari pelaku IKM kepada dinas. Selama ini, informasi tentang kondisi IKM,

kebutuhan, dan permasalahanya diperoleh jika petugas dari dinas

mendatangi lapangan. Seperti disampaikan oleh Kepala industri kimia agro

dan hasil hutan, Bp. A.N Firdaus :

“Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi IKM, kamimelakukan survey ke unit-unit industri dan melakukan dialog danpendataan. Karena jumlah IKM sangat banyak, pendataanmembutuhkan waktu yang lama karena keterbatasan jumlahaparat.”(wawancara 13 September 2011)

Hal tersebut juga disampaikan oleh staff Disperindagkop, Bp.

Fakhrudin :

“Pendataan selama ini dilakukan oleh aparat yang datang langsungke unit-unit industri. Sebenarnya kami sudah menginformasikankepada pelaku IKM untuk memberitahukan kebutuhan danpermasalahan mereka, karena kami tidak selalu bisa datang ke unitdan berdialog. Namun hal tersebut kurang dapat berjalan, sehinggapada akhirnya tetap kami yang harus mendatangi mereka. Olehkarena itu pendataan sering berjalan lama.”(wawancara 13September 2011)

Page 71: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Beberapa pelaku IKM juga mengatakan hal yang sama, bahwa untuk

pendataan, selama ini mereka menunggu dari dinas. Hal tersebut

dikarenakan para pelaku IKM ini mencoba untuk mencari solusi dari

permasalahan mereka secara mandiri dulu. Misalnya, jika mereka

kekurangan alat, mereka berusaha untuk memenuhinya walaupun dengan

alat yang sederhana.

Disperindagkop berharap, untuk selanjutnya penyampaian informasi

dapat dilakukan secara terpadu, oleh aparat dinas yang mendatangi lapangan

maupun oleh pelaku IKM yang datang ke dinas. Dalam penyampaian

informasi permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi oleh IKM, akan lebih

bagus jika para pelaku IKM yang berinisiatif lebih dulu untuk

menyampaikan pada dinas, tanpa menunggu kedatangan aparat dinas ke

lapangan.

2. Penyiapan program pembinaan dan sosialisasi kegiatan.

Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi

dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil. Setelah diadakan identifikasi

terhadap potensi dan masalah yang dihadapi, Disperindagkop menganalisis

program-program yang sesuai dan akan diterapkan untuk pembinaan dan

pengembangan industri tersebut. Penyiapan program pembinaan dan

pengembangan dilakukan dengan rapat dan diskusi oleh bidang yang

bersangkutan dalam dinas. Penentuan program pembinaan dan

pengembangan didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi

oleh unit-unit IKM.

Page 72: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Sesuai dengan keterangan dari Kepala Seksi Industri Kimia Agro

dan Hasil Hutan, Bp. A.N Firdaus, yaitu :

“Setelah survey ke industri-industri, hasilnya dirapatkan untukditetapkan program yang akan dilakukan. Program tersebutkemudian diajukan ke dewan daerah untuk disetujui, baru bisadilaksanakan.” (wawancara 13 September 2011)

Dalam pengajuan usulan, tidak selalu usulan tersebut langsung

disetujui oleh dewan daerah. Penolakan usulan biasanya terjadi dikarenakan

beberapa alasan, diantaranya ketidakcocokan dengan anggaran yang ada.

Jika terjadi hal seperti itu, dilakukan pembahasan lebih lanjut untuk

menyesuaikan dengan anggaran yang ada, setelah mendapat persetujuan,

Disperindagkop baru dapat melaksanakan program tersebut.

Setelah ditetapkan program-program yang akan diterapkan,

dilakukan sosialisasi oleh Disperindagkop mengenai program-program

tersebut kepada industri kecil dan menengah yang menjadi sasaran

pemberdayaan. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan akan adanya

pelaksanaan pemberdyaan serta agar pelaku industri kecil dan menengah

dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti program ini.

Sosialisasi dilakukan oleh staff dinas yang mendatangai langsung

unit IKM, dan mengadakan pertemuan dan dialog dengan pelaku IKM,

seperti yang diungkapkan oleh Bp. A.N Firdaus, kepala seksi industri kimia

agro dan hasil hutan, :

“Kami mendatangai industri-industri target program pemberdayaanuntuk mengkomunikasikan program-program yang akan kamiterapkan. Dalam acara itu, kami juga menginformasikan apa sajakegiatan yang akan dilakukan dalam program tersebut, untuk

Page 73: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

menyiapkan pelaku IKM agar mudah dalam menyesuaikan denganprogram pemberdayaan.”(wawancara 11 September 2011)

Hal tersebut dibenarkan oleh Sukirman, salah satu pelaku IKM yang

telah ikut dalam program pemberdayaan oleh Disperindagkop Kab.

Purworejo, :

“Sebelum ada kegiatan pelatihan, ada petugas dari dinas yang datangmemberitahu, bahwa akan ada kegiatan pelatihan. Selain itu, kamijuga disuruh membuat kelompok-kelompok, untuk mempermudahpembagian peralatan dan kegiatan pelatihan.”(wawancara 14 Januari2012)

Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa dalam rangkaian kegiatan

pemberdayaan, Disperindagkop Kab. Purworejo sebelumnya melakukan

penetapan program dan sosialisasi. Sosialisasi bertujuan untuk

mengkomunikasikan program yang akan dilakukan, sehingga sasaran

pemberdayaan dapat segera menyesuaikan diri. Dalam proses sosialisasi ini,

Disperindagkop tidak mengalami kendala yang besar, karena dalam proses

ini, aparat dinas hanya mengadakan dialog dan menyampaikan informasi

tentang kapan dan bagaimana proses pemberdayaan akan dilakukan.

3. Pelaksanaan program pemberdayaan.

Pelaksanaan program pemberdayaan dilakukan dengan penerapan

program-program yang telah ditentukan. Pelaksanaan pemberdayaan ini

dilakukan oleh staff dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi

Kabupaten Purworejo yang bekerjasama antar bidang. Selain dari pihak

Disperindagkop Kabupaten Purworejo, peaksanaan pemberdayaan juga

melibatkan tokoh-tokoh yang berkompeten dalam bidang-bidang yang

Page 74: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

berkaitan dengan kegiatan yang sedang dilakukan dalam program

pemberdayaan tersebut. Kegiatan pemberdayaan dilakukan dalam bentik

pelatihan dan penyuluhan, pemberian bantuan alat, dan pameran produk.

Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup semua aspek yang dibutuhkan oleh

industri keci, baik dalam bidang produksi, pemasaran, sumber daya

manusia, maupun teknologi. Pelaksanaan pemberdayaan tidak dilakukan

rutin dalam periode waktu tertentu, namun mengacu pada kebutuhan dan

kondisi yang terjadi di lapangan.

Kegiatan pemberdayaan industri kecil dan menengah dilakukan

secara terpadu dan saling berkaitan satu sama lain. Pemberdayaan industri

kecil dan menengah di kabupaten purworejo dilakukan dengan beberapa

kegiatan. Disperindagkop kabupaten purworejo melakukan pemberdayaan

dengan :

a. Pelatihan

Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki oleh para pelaku industri kecil dan menengah.

Dalam pelatihan, termasuk juga kegiatan-kegiatan penyuluhan dan

pemberian materi. Upaya pemberdayaan industri kecil dan menengah

dengan memberikan pelatihan dilakukan dalam berbagai kegiatan

pelatihan. Pelatihan diberikan dalam berbagai bidang diantaranya bidang

produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia. Sesuai dengan yang

disebutkan UU No 20 tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan

menengah bahwa pemberdayaan dan pengembangan usaha kecil

Page 75: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dilakukan dalam bidang produksi, pemasaran, sumber daya manusia, dan

teknologi.

1) Pelatihan Bidang Produksi

Kegiatan produksi berawal dari adanya suatu kebutuhan dan

keinginan masyarakat, kemudian organisasi mentransformasikannya

ke dalam suatu bentuk yang dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan masyarakat tersebut, yang dapat berupa barang-barang

maupun jasa. Produksi merujuk pada aktivitas yang menghasilkan

barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi. Produksi dan

pengolahan berarti mencakup berbagai hal mulai dari pemilihan dan

pengadaan bahan baku, sampai pada proses pengolahan bahan baku

tersebut menjadi barang industri, yang mempunyai nilai jual lebih dari

sekedar bahan baku.

Sebagian besar produk industri kecil dan menengah memiliki

ciri atau karakteristik sebagai produk-produk dan kerajinan-kerajian

dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-produk

yang dihasilkan mudah rusak dan tidak tahan lama, sehingga

menjadikan produk-produk IKM kurang diminati oleh masyarakat

luas. Selain itu, permasalahan juga terjadi pada penyediaan bahan

baku. Terkadang unit-unit industri mengalami kesulitan mendapatkan

bahan baku sehingga produksinya berkurang.

Hal ini sperti yang dikatakan Bapak Sukirman, perajin dan

pengepul sangkar burung :

Page 76: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

“Kami sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan rotan.Rotan yang kami gunakan berasal dari Kalimantan dan kadangkami tidak mendapat rotan jika rotan sedanglangka.”(wawancara 14 Januari 2012)

Selain kelangkaan bahan baku, permasalahan produksi juga

berasal dari harga bahan baku yang digunakan. Bahan baku yang

digunakan juga sering mengalami kenaikan harga terutama jika

sedang mengalami penurunan jumlah. Bagi beberapa pelaku industri

kecil dan menengah, kenaikan harga bahan baku dapat mengurangi

jumlah produksi mereka karena mereka hanya dapat membeli bahan

baku dalam jumlah kecil dengan modal yang mereka miliki. Dengan

bahan baku yang sedikit, jumlah barang yang mereka produksi juga

sedikit. Di sisi lain, dengan kenaikan harga bahan baku, pelaku

industri kecil tidak dapat dengan serta merta ikut menaikkan harga

produknya, karena jika harga naik terlalu tinggi, pembeli justru akan

menjauh. Seperti yang dikatakan Ibu Sumirah, pembuat alat-alat dari

anyaman bambu :

“Kadang harga bambu juga naik turun mbak, tapi hargabarang-barangnya tidak dapat naik karena kalau dijualkemahalan juga tidak ada yang mau beli. Kalau harga bambunaik juga saya beli bambunya tidak banyak-banyak karenamemang modalnya juga sedikit.”(wawancara 14 Januari 2012)

Hal-hal di atas menjadikan industri kecil dan menengah

mengalami penurunan produksi sehingga sulit bersaing dengan

industri-industri lain yang lebih besar. Bahkan memungkinkan industri

kecil dan menengah manjadi mati karena tidak mampu berproduksi

lagi.

Page 77: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Selain kesulitan bahan baku, IKM juga menghadapi

permasalahan berkaitan dengan keterampilan para pelaku IKM.

Sebagian besar IKM yang ada merupakan usaha turun-temurun atau

pewarisan dari keluarga. Oleh karena itu, keterampilan yang dimiliki

pelaku juga merupakan pewarisan dari keluarga. Seperti yang

dikatakan oleh Munirotun (59), salah satu perajin gula kelapa di Desa

Semagung,

”Belajarnya secara alamiah dengan bapak dan ibu saya saatmembantu waktu membuat gula. Ibu saya dulu juga belajardari nenek. Menantu saya juga sekarang belajar denganmembantu memasak. Ya seperti itu, tidak pernah ada pelatihankhusus,”(wawancara 13 Januari 2012)

Keterangan tersebut juga dibenarkan oleh Sarwono, salah satu

pembuat gula kelapa dari Desa Pituruh, bahwa :

“Cara kita mbuat gula ya belajar dari orang tua mbak.Kebanyakan para pembuat gula belajarnya turun temurun dariorang tua. Atau, kami biasanya cuma tukar pengalaman denganpembuat gula yang lain. Misalnya kalau gula buatan saya kokjadi lembek, nggak mau keras, saya tanya ke pembuat lain,kira-kira kenapa dan bagaimana cara membuat gula biar bisabagus.”(wawancara 14 Januari 2012)

Pewarisan keterampilan ini menjadikan produk-produk yang

dihasilkan juga masih berorientasi pada kondisi produk yang sama

dengan produk pada masa lalu. Produk tersebut biasanya hanya

mempunyai satu bentuk dan pengemasan. Hal tersebut kurang dapat

mengimbangi permintaan pasar, dimana konsumen saat ini

dihadapkan dengan pilihan produk dan kemasan yang bervariasi dari

industri-industri lain. Untuk dapat meningkatkan persaingan dalam

Page 78: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pasar, perlu dilakukan pemberdayaan dalam bidang produksi dan

pengolahan, yaitu pelatihan pembuatan gula kelapa dengan

diversivikasi produk atau pembuatan gula kelapa dengan model dan

pengemasan yang berbeda.

Hal tersebut sesuai dengan keterangan dari Bapak Sarwono,

salah satu pembuat gula kelapa :

“Kita ya dari dulu mbuat gulanya seperti itu mbak. Cetakannyasama, dan penjualanya biasanya tiap kilogram, atau tiap 10biji.”(wawancara 14 Januari 2012)

Untuk menciptakan inovasi baru, diadakan pelatihan kepada

pelaku IKM gula kelapa. Salah satu kegiatan pelatihan yang telah

dilaksanakan oleh Disperindagkop Kabupaten Purworejo, yaitu

penyelenggaraan pelatihan kepada 20 orang perajin gula kelapa di

Kec. Ngombol, yang dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 28 Juli 2011

dengan narasumber dari Asosiasi Gula Purworejo dan Penyuluh

Disperindagkop Kab. Purworejo. Menurut Kepala Bidang Industri

Disperindagkop Kab. Purworejo, Ir. Subagiyo, Msi, selain untuk

meningkatkan daya saing produk, pelatihan ini juga ditujukan untuk

meningkatkan ketrampilan pelaku IKM dan membekali dengan

peralatan produksi guna mendukukng proses produksi. Diharapkan

alat tersebut dapat dipergunakan sebagai kegiatan usaha rutin yang

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku IKM. Selain itu

pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu produk dengan

menerapkan proses produksi sesuai dengan standar, untuk

Page 79: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

meningkatkan nilai jual. Dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan

tersebut diatas maka garis besar pelatihan yang dilakukan adalah:

a) Membuat Gula kembali ke pengawet alami (Kulit Manggis dan

Kapur).

b) Membuat bentuk gula dengan aneka ragam bentuk (Bentuk Dakon

dan Bentuk Bumbung).

c) Penganekaragaman produk pada pengemasannya (1/2 Kg dan 1

Kg).

Dengan diversivikasi produk diharapkan industri gula akan

dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingnya, sehingga akan

menarik lebih banyak konsumen karena lebih banyak pilihan produk.

Pengembangan produk juga dilakukan pada sentra-sentra

industri kecil dan menengah lainya, salah satunya yaitu pelatihan

pengembangan desain-desain baru dalam industri pembuatan sangkar

burung di Desa Wirun Kecamatan Kutoarjo. Pengembangan desain

sangkar burung ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan daya

saing produk-produk sangkar burung dari Kabupaten Purworejo

dengan produk-produk dari luar daerah. Seperti yang dikatakan

Sukirman, salah satu pembuat sangkar burung, bahwa di pasaran

banyak produk-produk sangkar burung dari daerah lain yang masing-

masing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Untuk meningkatkan

daya saing di pasaran, perajin sangkar burung dari kabupaten

Purworejo diberi pelatihan untuk pengembangan desain sangkar

Page 80: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

burung. Pelatihan diberikan dengan pembuatan desain-desain baru

yang lebih menarik, juga pengembangan dalam teknik pengecatan dan

warna yang digunakan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Sukirman,

pembuat sangkar burung :

“Kami diajari untuk membuat sangkar burung dengan model-model baru, teknik mengecat agar catnya halus dan rata, danpemilihan warna cat untuk membuat sangkar burung terlihatlebih menarik.”( wawancara 14 Januari 2012)

Pelatihan yang diberikan tersebut bertujuan untuk

meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta mendorong

penerapan standarisasi produk bagi industri kecil dan menengah.

Dengan pelatihan tersebut industri kecil dan menengah dapat

menciptakan inovasi baru dalam produk, juga untuk meningkatkan

standar mutu produk agar sesuai dengan permintaan pasar. Dengan

pengembangan dan diversivikasi produk, IKM mempunyai variasi

baru daya saing yang lebih tinggi dalam produknya yang diharapkan

akan dapat lebih menarik peminat untuk membeli sesuai dengan

kebutuhannya.

2) Pelatihan Pemasaran

Kegiatan pelatihan juga diberikan dalam bidang pemasaran

untuk meningkatkan pemanfaatan pasar dan akses pasar bagi industri

kecil dan menengah. Tujuan diberikannya pelatihan dalam bidang

pemasaran adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

pelaku industri dan menengah dalam hal pemasaran produk-

produknya.

Page 81: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Industri kecil dan menengah cenderung mempunyai jaringan

pasar yang rendah karena produksinya masih berskala kecil dan

biasanya hanya dikenal oleh sebagian kecil masyarakat. Selain itu,

karena produknya kurang kompetitif jika dibandingkan dengan

industri yang lebih besar, produk-produk dari IKM kurang dapat

memasuki pasaran. Dalam pemasaran, IKM cenderung mempunyai

jaringan yang kecil dan tingkat promosi yang rendah sehingga

jangkauan pemasarannya juga kecil. Pemasaran produk-produk IKM

kebanyakan hanya bersifat lokal.

Beberapa industri kecil dan menengah mempunyai prospek

yang sangat bagus karena produknya merupakan barang-barang

kebutuhan utama masyarakat, namun tidak dipungkiri bahwa industri

kecil tersebut mengalami kendala dalam pemasarannya. Hal ini terjadi

pada sebagian besar industri kecil. Industri kecil dan menengah yang

menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Purworejo dan mempunyai

keragaman produk dengan kualitas dan bentuk ataupun kemasan serta

area pemasaran yang berbeda. Dalam pemasarannya, biasanya para

produsen menjual produknya kepada tengkulak, baru tengkulak

tersebut yang akan mendistribusikan ke pasar-pasar. Harga yang

dipatok tegkulak biasanya jauh lebih rendah dari harga pasar, sehingga

keuntungan terbesar hanya dimiliki oleh tengkulak. Selama ini,

sebagian pelaku industri kecil tidak dapat memasarkan hasilnya

sendiri ke luar daerah dikarenakan keterbatasan kemampuan untuk

Page 82: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

mengakses pasar yang lebih luas. Hal ini seperti yang dikatakan oleh

salah satu pembuat gula kelapa, Suti, warga Desa Semono, Kecamatan

Bagelen yang menyebutkan :

“Produk gula kelapa yang dihasilkan hanya dipasarkan melaluitengkulak. Otomatis harganya ya mengikuti patokantengkulak.”(wawancara 13 Januari 2012)

Hal yang sama juga dikatakan oleh Sarwono, pembuat gula

kelapa dari Pituruh :

“Setelah gulanya jadi, akan ada orang yang mengambil danbaru memasarkannya, entah itu ke pasar, ke pabrik, atau kedaerah lain. Kami hanya membuat gula.”(wawancara 14Januari 2012)

Banyaknya sentra-sentra industri gula kelapa yang tersebar di

seluruh wilayah Kabupaten Purworejo kemudian dibentuk kelompok

industri di beberapa daerah. Dengan pembentukan kelompok-

kelompok industri ini, akan mempermudah Disperindakop dalam

melakukan pembinaan dan pengembangan. Pembentukan kelompok-

kelompok industri tersebut digunakan sebagai wadah bagi pemilik

sentra-sentra industri gula untuk berdiskusi dan sebagai jembatan

untuk berdialog dengan Disperindagkop.

Selain sentra industri gula kelapa, beberapa sentra lain telah

mempunyai kelompok-kelompok usaha. Pelaku-pelaku industri kecil

dan menengah yang tergabung dalam kelompok usaha ini mempunyai

satu orang yang bertindak sebagai pengumpul hasil-hasil dari

kelompok ini, dan memasarkanya. Hal ini dilakukan sebagai salah

Page 83: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

satu strategi pemasaran yang digunakan agar terdapat kesamaan dan

kesesuaian harga barang dari produk yang sama. Hal ini dijelaskan

oleh salah satu pelaku IKM, Bapak Sukirman :

“Di desa ini, kami mempunyai tiga kelompok. Dari masing-masing kelompok mempunyai orang yang bertindak sebagaipengepul hasil-hasil lainya, dan orang ini yang akanmemasarkan produknya nanti.”(wawancara 14 Januari)

Dengan strategi pemasaran seperti ini, para pelaku IKM akan

lebih mudah dalam memasarkan produknya.

Pelatihan pemasaran juga diberikan dengan pemberian

penyuluhan tentang tentang konsep dan cara-cara pemasaran hasil

industri kecil dan menengah. Disperindagkop kabupaten Purworejo

melakukan pembinaan dan pengembangan IKM dalam bidang

pemasaran dengan mengadakan penyuluhan pada pelaku IKM. Dalam

penyuluhan tersebut, diterangkan kepada para peserta mengenai dasar-

dasar pemasaran dan aplikasi pemasaran dilapangan. Selain dijelaskan

menegenai kondisi dan kendala yang ada dalam bidang pemasaran,

juga diberikan teknik-teknik pemasaran mulai dari cara mencari pasar,

promosi, hingga teknik pemeliharaan pasar.

Dalam penyuluhan pemasaran juga diberikan materi-materi

tentang cara-cara meningkatkan promosi IKM, misal dengan membuat

selebaran-selebaran untuk promosi, membuat iklan melalui media

internet, atau pembuatan kartu nama yang dapat disebarkan. Upaya

pemberdayaan dalam bidang pemasaran yang dilakukan oleh

Disperindagkop mempunyai keterbatasan, yaitu Dispeindagkop hanya

Page 84: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

dapat memberikan informasi tentang pihak-pihak yang dapat diajak

untuk membuka jaringan kerja sama, baik itu dalam bidang pemasaran

hasil produksi maupun penyediaan bahan baku. Disperindagkop tidak

berwenang untuk mengharuskan pelaku IKM untuk menjalin

kerjasama dengan suatu pihak. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan

staff Disperindagkop, Bapak Fakhrudin :

“Dinas hanya memberikan informasi tentang adanya pihakyang dapat diajak bekerja sama membuka jaringan. Dinas tidakdapat mengintervensi bahwa suatu unit harus membukajaringan dengan suatu pihak.”(wawancara 14 Januari 2012)

Namun demikian, upaya pemberdayaan dalam bidang

pemasaran cukup membantu pelaku IKM untuk memperluas jaringan

pemasaran produk mereka. Beberapa pelaku IKM memiliki jaringan

yang lebih luas baik dalam hal bahan baku, maupun penjualan. Hal

tersebut seperti diungkapkan Sukirman, salah satu pelaku IKM :

“Dalam penyuluhan pemasaran kami juga diberitahu agen-agen penyedia bahan baku dan penjualan yang dapat kami ajakbekerja sama. Saya juga mendapat jaringan yang lebih untukpengadaan rotan, karena rotan sering sulit dicari.”(wawancara14 Januari 2012)

Bapak Sukirman juga menjelaskan bahwa dia mulai membuat

stan di kota untuk meningkatkan promosi produknya. Walaupun stan

tersebut masih memanfaatkan tempat orang lain. Seperti pernyataanya

berikut ini :

“Saya juga mulai membuat stan sementara dengan ikut ditempat jualan teman saya di kota. Saya bawa beberapa contohproduk saya untuk dijual. Jika ada konsumen yang tertarik,barang bisa langsung terjual. Saat itu juga sayamemberitahukan tempat produksi saya, jadi sewaktu-waktu

Page 85: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

ingin membeli bisa langsung datang ke tempat saya. Hal inilumayan berhasil, karena setelah itu sering ada pembeli yanglangsung datang tempat saya.”(wawancara 14 Januari 2012)

Strategi pemasaran seperti hal diatas dapat membantu

meningkatkan penjualan produk IKM. Namun, sebagian besar IKM

belum memanfaatkan akses internet untuk memasarkan hasil mereka,

karena terkendala kemampuan penggunaan teknologi internet.

3) Pelatihan dalam bidang sumber daya manusia.

Sumber daya manusia merupakan komponen inti dalam suatu

organisasi, karena sumber daya manusia sebagai penggerak kegiatan

dalam organisasi tersebut. Hal tersebut juga berlaku bagi industri kecil

dan menengah. Manusia sebagai pelaku industri dalam industri kecil

dan menengah harus mempunyai keterampilan dalam menjalankan

usaha industrinya. Namun dalam kenyataanya, banyak industri kecil

dan menengah yang menghadapi permasalahan dengan terbatasnya

kemampuan sumber daya manusianya.

Sebagian besar IKM tumbuh secara tradisional dan merupakan

usaha keluarga yang dilakukan secara turun temurun. Keterbatasan

SDM dalam industri kecil dan menengah baik dari segi pendidikan

formal maupun pengetahuan dan keterampilanya sangat berpengaruh

terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga IKM akan sulit

untuk berkembang dengan optimal. Selain itu, dengan keterbatasan

SDM, industri kecil dan menengah relatif sulit untuk mengadopsi

perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing

Page 86: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

produknya. Hal ini tentu akan menghambat perkembangan industri

kecil dan menengah tersebut. Seperti yang dikatakan Bapak A.N

Firdaus selaku kepala seksi industri kimia agro dan hasil hutan

Disperindagkop kabupaten Purworejo yang mengatakan bahwa :

“Sebenarnya, permasalahan utama dalam perkembanganindustri kecil dan menengah itu terletak pada kualitas sumberdaya manusianya, karena sebagian besar pelaku industri kecildan menengah merupakan petani yang beralih profesi,sehingga mereka tidak begitu memahami dalam pengelolaanindustri”.(wawancara 13 September 2011)

Tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta jiwa wirausaha yang

mempunyai tanggung jawab tinggi dalam mewujudkan usaha yang

mandiri, produktif, kreatif dan inovatif. Pemberdayaan sumber daya

manusia pelaku industri kecil dan menengah dilakukan dengan bentuk

penyuluhan, pendidikan dan pelatihan keterampilan dan kemampuan

manajerial.

Penyuluhan dan pelatihan diberikan kepada pelaku industri

kecil dan menengah terutama dalam pelatihan keterampilan. Salah

satu kegiatanya adalah Disperindagkop Kabupaten Purworejo

melakukan pelatihan keterampilan penggunaan alat-alat dalam

pengembangan desain pembuatan sangkar burung kepada perajin

Sangkar Burung di Desa Wirun, Kecamatan Kutoarjo. Kegiatan

pelatihan penggunaan alat dalam pengembangan desain sangkar

burung dilakukan dengan tujuan agar kerajinan sangkar burung di

Page 87: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Wirun makin berkembang baik model maupun teknik pembuatannya.

Kegiatan ini juga diisi dengan praktek pembuatan sangkar burung oleh

para perajin dan pelatihan teknik semprot. Hal ini diakui oleh

Sukirman, salah satu perajin sangkar burung di Wirun, :

“Kami dikenalkan dengan alat-alat baru, kemudian kamidiajari cara menggunakannya. Kami juga melakukan praktekpembuatan sangkar burung dengan menggunakan alat-alattersebut.”(wawancara 14 Januari 2012)

Kegiatan pelatihan keterampilan ini bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan teknis para pelaku IKM. Selain pelatihan,

pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan dengan

penyuluhan-penyuluhan yang pada umumnya diberikan materi tentang

kewirausahaan, pemasaran, serta pemberian materi inti misal tentang

teknik produksi, manajemen keuangan, manajemen kualitas, dan

sebagainya.

Hal ini dijelaskan oleh Bapak Sukirman, pelaku industri kecil

pembuatan sangkar burung, :

“Dulu, pada hari pertama kami diberi penyuluhan tentangpembentukan koperasi, pemasaran, dan kewirausahaan. Setelahitu, hari kedua dan ketiga kami praktek membuat sangkarburung dengan desain baru.”(wawancara 14 Januari 2012)

Dalam kegiatan penyuluhan ini, pemberi materi berasal dari

tenaga penyuluh dinas, pejabat dinas yang berkompeten, serta dari

praktisi ataupun mengundang pelatih dari balai-balai milik

pemerintah.

Page 88: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Sesuai dengan pernyataan dari Bapak Fakhrudin, staff

Disperindagkop :

“Materi yang diberikan sesuai dengan jenis pelatihannya, padaumumnya diberikan juga materi tentang kewirausahaan bagiyang masih awal, terus pemasaran serta pemberian materi inti,semisal tentang teknik produksi, manajemen keuangan,manajemen kualitas, dsb. Sedangkan pemberi materi berasaldari tenaga penyuluh dinas dan juga pejabat dinas yangberkompeten serta dari praktisi ataupun mengundang pelatihdari balai-balai milik pemerintah.”(wawancara 13 Januari2012)

Pelatihan juga dapat dilakukan dengan mengirim pelaku IKM

ke pelatihan yang diselenggarakan oleh balai-balai industri, provinsi

maupun kementerian.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaku

IKM. Bekal keterampilan dan keahlian ini sangat berguna dalam

kegiatan produksi, yang akan dapat meningkatkan kualitas dan

kuantitas produksi, dan nantinya dapat meningkatkan perkembangan

IKM.

b. Bantuan peralatan.

Salah satu kendala yang dialami industri kecil dan menengah

adalah dalam hal permodalan. Permodalan dalam hal ini dapat dikaitkan

dengan modal yang berupa uang maupun peralatan yang dimiliki oleh

industri kecil dan menengah. Permodalan merupakan faktor utama yang

diperlukan untuk mengembangkan suatu usaha. Namun kebanyakan IKM

Page 89: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

mengalami kekurangan permodalan karena umumnya IKM merupakan

usaha perorangan atau keluarga yang berskala kecil dan mengandalkan

modal pada harta pemilik usaha tersebut. Seringkali modal yang dimiliki

oleh pelaku usaha tersebut jumlahnya terbatas sehingga hanya mampu

berproduksi seadanya. Sedangkan untuk mendapat modal pinjaman dari

bank atau lembaga keuangan lainnya, IKM mengalami kesulitan jika

dalam persyaratannya diminta adanya agunan karena tidak semua IKM

memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.

Beberapa pelaku industri kecil dan menengah mengaku mereka

hanya mempunyai modal dari harta pribadi keluarga. Ibu Sumirah, salah

satu pelaku IKM, mengaku pernah melakukan pinjaman uang pada salah

satu lembaga peminjam uang, dengan sistem cicilan :

“Saya pernah melakukan pinjaman modal pada lembaga peminjammodal, dan saya harus mengembalikannya dengan menyicil setiapbulan. Tapi saya tidak pernah meminjam ke bank, karena tidakmempunyai barang yang akan dijadikan jaminan. Jadi ya, usahasaya modalnya seadanya saja.”(wawancara 14 Januari 2012)

Keterbatasan modal juga dialami beberapa pelaku industri dan

menengah lainya. Salah satunya juga dialami oleh pelaku IKM pembuat

sangkar burung, Bapak Sukirman, yang mengaku memiliki keterbatasan

peralatan produksi :

“Peralatan yang kami miliki masih sangat sederhana, jadi prosespengerjaannya juga membutuhkan waktu yang lebih lama.Sementara, untuk membeli alat yang lebih baik, modal kami belumcukup.”(wawancara 14 Januari 2012)

Page 90: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Hal yang sama juga disampaikan oleh pembuat gula, Bapak

Sarwono, yang mengaku memilki alat yang terbatas, yaitu cetakan gula

dan wajan. Seperti pernyataannya berikut :

“Peralatan untuk membuat gula yang paling utama adalah wajanyang besar, dan cetakan. Tapi alat yang saya miliki masih sedikitmbak. Karena sudah lama, cetakanya banyak yangrusak.”(wawancara 14 Januari 2012)

Hal ini dapat menjadikan para pelaku industri kecil dan menengah

mengalami penurunan produksi yang juga berakibat pada penurunan

pendapatan. Untuk memperkuat permodalan, biasanya pelaku industri

kecil dan menengah mencari pinjaman dari bank yang mempunyai

sistem-sistem peminjaman bagi industri kecil tanpa adanya agunan, misal

Kredit Usaha Rakyat (KUR). Perkuatan permodalan seperti tidak

termasuk dalam upaya pemberdayaan oleh Disperindagkop, karena

pelaku IKM langsung berinteraksi dengan bank pemberi kredit.

Dalam hal perkuatan permodalan, Disperindagkop tidak

memberikan bantuan langsung berupa uang tunai, namun hanya

memberikan penyuluhan dan pemberian informasi-informasi tentang

adanya bentuk-bentuk bantuan pinjaman yang biasanya berasal dari

bank-bank. Dalam hal ini, Disperindagkop hanya bertindak sebagai

fasilitator yang memberikan informasi kepada pelaku IKM. Keputusan

IKM untuk mengambil bentuk-bentuk pinjaman dari bank atau lembaga

lain berdasar pada keputusan dari IKM tersebut, dinas tidak berperan

dalam penentuannya.

Page 91: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Untuk meningkatkan kekuatan industri kecil dan menengah,

Disperindagkop juga memberikan bantuan peralatan kepada unit-unit

industri kecil dan menengah. Bantuan peralatan ini dimaksudkan agar

industri kecil dan menengah dapat meningkatkan produksinya baik dalam

hal kualitas maupun kuantitas. Pemberian bantuan peralatan ini bersifat

pinjam pakai, yaitu Disperindagkop memberikan atau menghibahkan

peralatan kepada pelaku IKM untuk digunakan, namun Disperindagkop

mempunyai hak untuk menarik peralatan tersebut kembali apabila dalam

dalam monitoring yang dilakukan Disperindagkop, peralatan tersebut

tidak digunakan sebagaimana mestinya oleh pelaku IKM.

Pemberian bantuan peralatan juga disertai dengan pelatihan

tentang penggunaan alat-alat tersebut. Dalam upaya pemberian bantuan

peralatan ini, alat-alat yang diberikan juga merupakan alat-alat yang

sudah menggunakan teknologi yang lebih baik dari alat-alat yang dimiliki

para pelaku IKM selama ini. Hal ini juga merupakan upaya

Disperindagkop untuk memasukkan teknologi yang lebih maju dalam

produksi industri kecil dan menengah, sehingga nantinya ada adaptasi

teknologi yang akan memudahkan dalam kegiatan produksi industri kecil

dan menengah. Pemberian bantuan alat juga diikuti dengan peningkatan

teknologi, seperti yang disampaikan olehKepala seksi industri kimia

agro, Bapak A.N Firdaus, :

“Kaitanya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju,kami juga melakukan pembaharuan pada peralatan yang digunakan,disesuaikan dengan teknologi yang lebih maju dan lebih baik.”(wawancara 13 September 2011)

Page 92: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Salah satu kegiatan pemberian bantuan dilakukan kepada perajin

sangkar burung di Desa Wirun Kec. Kutoarjo. Disperindagkop

memberikan beberapa kompresor, alat bor, dan spray gun, serta

memberikan pelatihan bagaimana cara penggunaan alat-alat tersebut. Hal

ini dibenarkan oleh Sukirman, bahwa Disperindagkop memberikan

beberapa bantuan peralatan dengan teknologi yang lebih baik, :

“Dulu kami cuma menggunakan alat seadanya, seperti kuas untukmengecat. Tapi sekarang kami mempunyai spray gun. Selain itu,kami juga mendapat kompressor. Dengan bantuan alat-alat ini,pekerjaan kami jadi lebih cepat, rapi, dan lebih bagus.”(wawancara14 Januari 2012)

Selain dengan memberikan bantuan langsung kepada pelaku

IKM, Disperindagkop juga bekerja sama dengan pelaku IKM untuk

mengirimkan proposal permohonan bantuan ke Dinas Perindag Provinsi

Jawa Tengah. Seperti yang terjadi pada pembuat gula di Desa Wareng

Kec. Butuh. Mereka menerima bantuan alat pembuatan gula yang

diberikan langsung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) Provinsi Jawa Tengah. Bantuan yang diberikan berupa 15

sabit deres, 15 wajan baja kapasitas 15 kg sebanyak, 15 sarangan tungku,

dan 3 karung cetakan gula dari bambu. Bantuan peralatan tersebut

berstatus pinjam pakai, sehingga tidak boleh dialihkan ke orang lain

ataupun dijual. Adanya bantuan alat ini merupakan usaha bersama yang

dilakukan oleh kelompok usaha pembuat gula kelapa di Desa Wareng

Page 93: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dan Disperindagkop Kabupaten Purworejo, dengan mengirimkan

proposal permohonan bantuan ke Dinas Perindag Provinsi Jawa Tengah.

Bantuan peralatan tersebut diakui sangat membantu produktivitas

para pelaku industri kecil dan menengah. Seperti pernyataan dari Bapak

Sukirman, salah satu pelaku IKM, :

“Alat-alat baru tersebut sangat membantu kami untukmempercepat proses pengerjaan. Dulu untuk membuat lubangkecil di rotan kami harus hati-hati dan pelan-pelan. Setelah pakaialat bor, hal itu bisa lebih cepat dilakukan.”(wawancara 14Januari 2012)

Mereka mengaku dengan adanya bantuan peralatan yang lebih

baik. Mereka mendapat keterampilan dan peralatan baru yang

memudahkan pekerjaan mereka. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa pemberian bantuan peralatan yang disertai dengan peningkatan

teknologi tersebut mampu membantu pelaku IKM dalam kegiatan

produksinya, sehingga dapat memajukan IKM.

c. Pameran produk.

Pameran produk-produk industri kecil dan menengah merupakan

salah satu kegiatan pemberdayaan industri kecil dan menengah, yang

termasuk dalam pemberdayaan bidang pemasaran. Sesuai dengan UU

No. 20 tahun 2008 yang menyebutkan bahwa dalam pembinaan dan

pengembangan pemasaran bagi usaha kecil, salah satunya dilakukan

dengan memberikan dukungan promosi produk, jaringan pemasaran, dan

distribusi. Untuk lebih mengenalkan produk-produk industri kecil dan

Page 94: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

menengah dan memperluas jaringan pemasaran, Disperindagkop

mengikutsertakan produk-produk industri kecil dan menengah dalam

kegiatan-kegiatan pameran, baik itu di wilayah kabupaten, provinsi,

maupun nasional. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Bapak Fakhrudin,

staff Disperindagkop Kabupaten Purworejo :

“Dalam rangka promosi produk IKM, biasanya Disperindagkopmengikutkan produk IKM pada pameran-pameran yangdiselenggarakan, baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, maupunnasional. Kegiatan pameran ini, pada prinsipnya semua unit IKMbisa diikutkan, tapi dinas akan melihat jenis pameran apa yangada dan akan memilih IKM yang akan diikutkan yang sesuaidengan kualifikasi dari penyelenggara pameran. Dinas akanmemilah mana IKM yang potensial yang akan didahulukan untukikut dalam pameran.” (wawancara 13 September 2011)

Hal tersebut juga diakui oleh Bapak Sukirman, salah satu pelaku

industri kecil dan menengah yang mengatakan :

“Produk kami sering ikut dalam pameran-pameran untuk promosi.Biasanya kalau ada acara-acara di kabupaten maupun provinsi,kami diminta untuk mengirimkan produk kami untuk diikutkandalam pameran. Produk kami pernah mengikuti pameran diYoyakarta, Semarang, Jakarta, dan daerah lain.”(wawancara 14Januari 2012)

Kabupaten Purworejo banyak mengikutkan produk-produk

industri kecil dan menengah dalam kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam

satu tahun, terdapat beberapa kegiatan di wilayah kabupaten yang juga

dijadikan sebagai ajang promosi bagi produk-produk industri kecil dan

menengah. Bapak A.N Firdaus, kepala seksi industri kimia agro dan hasil

hutan Disperindagkop Kabupaten Purworejo, mengatakan,:

Page 95: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

“Untuk pameran produk, kami sering membawa produk-produkIKM untuk ikut dalam acara baik di Kabupaten Purworejomaupun provinsi. Setiap tahun, pasti ada suatu acara yang jugamenjadi acara untuk pameran produk, misal dalam acara hariulang tahun Koperasi, ulang tahun kabupaten, atau acara-acaralainya.”(wawancara 13 September 2011)

Dengan pameran industri kecil dan menengah dapat memperluas

pangsa pasar, menambah koneksi dan juga bisa membandingkan dengan

produk-produk pesaing dan bisa melakukan inovasi terhadap produk-

produknya. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Sukirman :

“Biasanya kalau ikut pameran, kami mengamati dan mencari tahuproduk lain yang ikut pameran, istilahnya belajar gitu, dari oranglain. Kalau lihat produk yang lebih bagus, kami bisa tukarpendapat bagaimana cara untuk membuatnya. Selain itu, kamijuga jadi kenal banyak orang, baik itu pembeli maupun penjualbahan baku. Jadi kami bisa bekerjasama nantinya.”

Dalam suatu pameran, pihak-pihak yang diundang dan datang

terdiri tidak hanya dari konsumen, namun juga dari berbagai pihak

termasuk pemasok bahan baku. Dengan demikian, IKM dapat

memperluas jaringan baik itu dalam hal penyediaan bahan baku maupun

pemasaran. Dalam hal ini, IKM berinisiatif sendiri untuk membuka

jaringan dengan pihak-pihak lain, Disperindagkop hanya bertindak

sebagai fasilitator dengan mengundang pihak-pihak yang terkai dalam

suatu pameran.

Salah satu kekurangan yang dimilki oleh pelaku IKM saat

mengikuti pameran, yaitu mereka belum tergerak untuk membuat brosur,

kartu nama, atau pamflet untuk disebarkan pada pengunjung pameran.

Page 96: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Padahal, hal tersebut merupakan langkah sangat baik untuk menarik

konsumen. Sesuai peryataan dari Bapak Fakhrudin, staff Disperindagkop

Kabupaten Purworejo :

“Sayangnya belum ada kesadaran dari pelaku IKM untukmembuat kartu nama, atau brosur dan sebagainya, yang dapatdisebarkan pada pengunjung pameran. Mereka beranggapan kalaupameran itu hanya membawa dan menjual produkmereka.”(wawancara 13 Januari 2012)

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Bapak Sukirman,

“Kami nggak pernah membuat kartu nama, brosur, dansebagainya saat ikut pameran untuk dibagikan pada pengunjung.Kalau untuk berkenalan dengan pengusaha lain atau penyediabahan baku, kami cukup bertukar nomor ponsel saja.”(wawancara14 Januari 2012)

Hal tersebut menunjukkan meskipun pembinaan dan

pengembangan telah dilakukan oleh Disperindagkop, namun masih

terdapat beberapa kekurangan.

Dari pelaksanaan pemberdayaan IKM yang telah dilakukan,

banyak manfaat yang diperoleh IKM. Manfaat tersebut diantaranya yaitu

bertambahnya pengetahuan dan keterampilan pelaku IKM dari kegiatan

pelatihan dan penyuluhan. Selain itu, IKM dapat memiliki peralatan baru

yang lebih modern untuk produksinya, serta IKM dapat memiliki

beberapa jaringan untuk bekerjasama.

Namun demikian, dalam pelaksanaan pemberdayaan, terdapat

kendala yang menghambat proses tersebut. Secara garis besar, kendala

yang dihadapi Diserindagkop berupa ketimpangan antara jumlah aparat

yang terbatas dengan jumlah pelaku IKM yang sangat banyak. Untuk

Page 97: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

mengatasi hal tersebut, dinas bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang

berkaitan dengan kegiatan pemberdayaan, misalnya pengusaha-

pengusaha yang sudah lebih maju atau orang-orang yang menguasai

suatu bidang yang berhubungan dengan kegiatan pemberdayaan tersebut.

Selain hal tersebut, untuk mempermudah dan memberikan cakupan yang

lebih luas, dinas mengelompokkan pelaku-pelaku IKM ke dalam

beberapa kelompok dan melakukan kegiatan pemberdayaan secara

kelompok, sehingga kegiatan pemberdayaan dapat diberikan secara

menyeluruh. Hal tersebut dijelaskan oleh kepala seksi industri kimia agro

dan hasil hutan, Bp A.N Firdaus :

“Jumlah aparat dinas sedikit, sementara jumlah IKM yang adasangat banyak. Untuk itu, kegiatan pemberdayaan biasanyamelibatkan banyak orang, tidak hanya dilakukan oleh staff yangberada di bidang industri, namun juga melibatkan bidang lain danbeberapa pihak dari luar dinas yang berkompeten dalam kegiatanyang akan kami laksanakan. Selain itu, dalam kegiatanpemberdayaan, biasanya kami mengelompokkan pelaku-pelakuIKM untuk mempermudah proses pemberdayaan.”(wawancara 13September 2011)

Dengan demikian, untuk dapat melakukan pemberdayaan agar

lebih menyeluruh, Disperindagkop melibatkan beberapa pihak yang

berkompeten untuk membantu pelaksanaan pemberdayaan tersebut.

Page 98: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten

Purworejo mempunyai industri kecil dan menengah dalam jumlah yang

banyak, namun belum semua IKM tersebut dapat berkembang secara optimal.

Oleh karena itu, Disperindagkop Kabupaten Purworejo melaksanakan upaya

pemberdayaan industri kecil dan menengah untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan industri kecil dan menengah. Proses

pemberdayaan IKM tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :

1. Penentuan sasaran dan analisis kebutuhan.

Kegiatan ini sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, meskipun

dinas membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus mengcover

seluruh IKM yang ada di wilayah Kabupaten Purworejo.

2. Penyiapan program pemberdayaan dan sosialisasi kegiatan.

Penyiapan program dan sosialisasi sudah berjalan sesuai dengan

perencanaan. Masyarakat menerima dan bersedia untuk mengikuti rangkaian

program pemebrdayaan.

3. Pelaksanaan pemberdayaan dengan bentuk pelatihan, bantuan peralatan, dan

pameran produk.

Pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan Disperindagkop secara

umum sudah berjalan dengan sesuai dengan perencanaan. IKM

Page 99: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

mendapatkan keterampilan dan pengetahuan lebih, peralatan yang lebih

modern, serta jaringan untuk bekerjasama.

Namun, masih terdapat beberapa IKM yang kurang antusias dengan

program pemberdayaan yang dilakukan Disperindagkop. Mereka cenderung

menyukai cara-cara, dan sulit untuk menerima cara-cara baru yang

disampaikan melalui program pemberdayaan, meskipun cara baru yang

diajarkan ini bertujuan untuk memajukan IKM.

B. Saran

Berdasarkan analisis di atas, saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengenalkan dan mengajarkan cara-cara baru pada IKM, sebaiknya

Disperindagkop melakukan pendampingan langsung pada IKM dalam

kegiatan-kegiatan IKM yang menggunakan cara-cara baru. Misalnya, dalam

penggunaan peralatan baru yang masih asing dan susah bagi pelaku IKM,

aparat dari Disperindagkop menyempatkan diri untuk mendampingi,

memberikan bimbingan, dan membiasakan pelaku IKM dalam penggunaan

alat tersebut.

2. Agar Disperindagkop dapat mengcover seluruh IKM yang terdapat di

Kabupaten Purworejo, Disperindagkop dapat mengambil perwakilan dari

beberapa jenis IKM di suatu wilayah untuk mengikuti program

pemberdayaan terlebih dulu. Misalnya dari beberapa wilayah yang

mempunyai jenis IKM yang sama, dinas mengambil perwakilan dari

Page 100: PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH OLEH …/Pemberda... · Kepala Seksi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Disperindagkop Kab. Purworejo, Bapak Fakhrudin Hidayat serta seluruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

masing-masing wilayah untuk ikut dalam satu program pemberdayaan.

Untuk program berikutnya, dilakukan cara yang sama untuk jenis IKM yang

berbeda.