pemberdayaan ekonomi mustahik berbasis zakat...
TRANSCRIPT
i
PEMBERDAYAAN EKONOMI MUSTAHIK BERBASIS ZAKAT PRODUKTIF
OLEH DPU-DT( DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID)
DI YOGYAKARTA
Studi Kasus MiSykat Fastabiqul Khoirot Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan kepada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata1
Disusun oleh:
Rosadi
NIM 11230008
Pemimbing:
Drs.H. Afif Rifai, M.S
NIP 19580807 198503 1003
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
x
ABSTRAKSI
Oleh : Rosadi
11230008
PEMBERDAYAAN EKONOMI MUSTAHIK BERBASIS ZAKAT PRODUKTIF
OLEH DPU-DT (DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID)
YOGYAKARTA STUDI KASUS MISYKAT FASTABIQUL KHOIROT
WONOKROMO PLERET BANTUL YOGYAKARTA.
Keberdayaan adalah sebuah taraf hidup yang di idam-idamkan bagi semua
orang khususnya para masyarakat menengah kebawa atau biasa dikenal miskin.
Satu bukti bahwa salah satu swadaya pengumpul zakat yang telah mencoba dalam
mengatasi permasalah kemiskinan itu dalam programnya yaitu pemberdayaan
ekonomi mustahik yang dilaksanakan oleh salah satu program filantropi Islam
yang bernama MiSykat di bawah naungan Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut
Tauhiid Yogyakarta yang berdampak pada ekonomi mustahik sesudah adanya
program tersebut. Rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini, Perama,
Bagaimana pemberdayaan ekonmi mustahik berbasis zakat produktif pada
MiSykat Fastabiqul Khoirot DPU-DT Yogyakarta di Wonokromo Pleret Bantul
Yogyakarta?. Kedua, bagaimana dampak pemberdayaan ekonomi berbasis zakat
produktif oleh DPU-DT terhadap ekonomi mustahik yang bergabung dalam
MiSykat Fastabiqul Khoirot di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta?.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field
research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penulisan
laporan analisis deskriptif. Studi dokumentasi, Observasi dan wawancara adalah
teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yang diangkat diatas yang
kemudian di interpretasikan sesuai dengan fenomena masalah-masalah yang
ditemukan di lapangan. Dokumentasi baik dari literatur tertulis dan bentuk lainnya
digunakan untuk memperkuat analisis hasil penelitian. Adapun subjek yang
diteliti adalah anggota binaan MiSykat pada majelis Fastabiqul Khoirot Kampung
Jati Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul KotaYogyakarta .
Melalui analisis data diatas hasil penelitian ini diketahui terdapat dua
temuan penelitian:
Pertama, bahwa pemberdayaan ekonomi Mustahik berbasis zakat
produktif dalam program MiSykat sangat berperan dalam upaya mengembangkan
pengetahuan anggota dalam hal pengelolaan keuangan usaha-usaha anggota,
saling membantu atau peka antar sesam serta mampu menanamkan nilai-nilai
hidup yang baik di dalam kehidupam bermasyarakat seperti jujur, hidup hemat
dan kerja keras.
Kedua, berdampak pada pengembangkan anggotanya seperti peningktan
penghasilan keluarga, peningkatan penghasilan usaha, peningkatan keterampilan
dan skill dan membentuk karakter anggota yang baik. Semua itu dibingkai dalam
satu wadah yaitu majelis MiSykat dengan cara mendorong, memotivasi, serta
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk
mengembangkan potensi itu menjadi sebuah tindakan yang nyata.
Kata kunci: Mustahik, Zakat Produktif dan MiSykat.
vi
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum hingga mereka
sendiri yang akan merubah keadaan itu1”
1 Ar Ra'd (13): 11.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi yang saya tulis ini adalah bentuk ungkapan rasa terimasihku kepada
orang-orang yang aku cintai serta aku sayangi.
Terimasihku kepada Allah SWT yang telah menitipkan perjalanan hidupku
kepada kedua orang tuaku, merekalah dibalik cermin kehidupanku yang tanpa ada
rasa lelah mendidik dan membesarkanku hingga sekarang...
Yang bisa aku pangil mereka dengan sebutan ayah dan ibu..
Bapak Sopian beserta Ibu Julita....
Merekalah seorang figur dari kehidupanku dan takan bisa aku membalas semua
pengorbanan kalian selain ucapan terimasih dan doa sepajang waktu disetiap
solatku. Semoga Allah memberikan rahmat pada Ayah dan Ibu dalam keadaan
lapang maupun sempit.
Untuk kelima adik-adiku, Jus amma, Nurul Jannah, Rahmailah, Hairoh Yaroh dan
Khoiriyah kalian semua adalah motivasi terbesarku selama ini untuk berusaha dan
menjadi contoh terbaik untuk kalian, terimasih adik-adiku....dan untuk seseorang
terkasih yang sedang menunggu disana semoga tetap sabar menunggu dan
menghadapiku.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allh SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
proses penyususnan skripsi ini dengan lancar. Selanjutnya solawat dan salam
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan seluruh
umat Islam.
Penulis menulis skripsi yang berjudul: “Pemberdayaan Ekonomi Mustahik
Berbasis Zakat Produktif Oleh DPU-DT( Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid)
Yogyakarta. Studi Kasusu MiSykat Fastabuqul Khoirot Wonokromo Pleret Bantul
Yogyakarta”. Penelitian ini melihat proses pemberdyaan dari suatu program dari
DPU-DT Yogyakarta dalam rangka meningkatkan kemandirian para Mustahik di
Wonokromo.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan jika tanpa ada dukungan dari berbagai
pihak yang telah banyak memberikan saran dan masukan, dan dalam kesempatan
ini penulis mengucapakan ribuan terimaksih kepada:
1. Bapak Drs. H. Akh Minhaji, MA, Ph,D. selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Nurjanah, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Drs.H. Afif Rifai, M.S. Selaku pemimbing yang telah banyak
memberikan saran dan masukan selama proses pembuatan skripsi penulis.
4. Bapak M. Fajrul Munawir, M.Ag selaku ketua jurusan Pegembangan
Masyarakat Islam terimakasih atas masukan dan sarannya.
viii
5. Para dosen dan staff pada prodi Pengembangan Masyarakat Islam yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu untuk ucapan terimakasih yang
telah membekali penulis ilmu-ilmu selama penulis mengenyam pendidikan
S1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Kepada kedua orang tuaku dan keluarga besar yang selalu memberiku
dukungan dan mendoakan segala aktivitasku hingga penulis berada di
penghujung tugas akhir ini.
7. Kelima adik-adikku yang menjadi motivasi terbesar di dalam mewujudkan
cita-cita setelah ayah dan ibu.
8. Ucapan terimakasih penulis untuk para guru-guruku yang telah memberi
segudang ilmu dari guruku SD N 55 Kel Gunung Kemala, SMP N 9
Prabumulih Barat, Pon-Pes Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya Sum-Sel.
9. Kepada lembaga Amil Zakat DPU-DT Yogyakarta yang telah bersedia
membantu penulis di dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Ibu-ibu Misykat Fastabiqul Khoirot dan Annasrullah yang telah
memberiku sebuah pengetahuan dan pengalaman arti sebuah perjalanan
dan perjuangan hidup berumah tangga.
11. Ketua takmir Darussalam dan staff kepengurusannya, Ibu-ibu pengajian
masjid Darusalam dan seluruh warga Kampung Manisrejo serta pengurus
kampung terimakasih penulis ucapakan yang telah memberiku
pengetahuan dan pengalaman cara hidup bermasyarakat.
12. Ibu dan bapak angkatku bapak Surepto dan Ibu Siti Turyanti terimakasih
penulis ucapkan yang telah banyak membantu saya selama tinggal di
masjid Darussalam.
13. Teman-teman kontrakanku Wisma Catur ada Sudarto/pare.. Heri, kak
Dedi, Kamrolah dan adiku Jusamma
14. Ucapan terimakasih Kepada teman-teman IKARUS (Ikatan Keluarga
Alumni Raudhatul Ulum Sakatiga) Yogyakarta, Malang, Jakarta,
Palembang, Mesir, Yaman, Sudan, Syiriah dan teman-teman Alumni
lainnya yang sedang bejuang menuntut ilmu.
15. Teman-temanku PMI yang seperjuangan ada Zahra, Sundari, Aziz, Ipul,
Muhklas, Deni, Ujek/Angga, Minardi dan temen-temen yang lain yang
ix
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Tetap semangat saudara-
saudaraku. Kita bertemu pada puncak kesuksesan masing-masing. Amin
16. Untuk orang tercinta dan tersayang. Jangan pernah bosan dengan
penantianmu dan tetap bersabar percayalah semua akan ada hasilnya.
Yogyakarta, 06 Mei 2015
Mahasiswa
Rosadi
NIM. 11230008
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xi
BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Penegasan Judul ......................................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12
F. Kajian Pustaka............................................................................................ 12
G. Kerangka Teori .......................................................................................... 16
H. Metode Penelitian ...................................................................................... 30
I. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 38
xii
BAB II: GAMBARAN UMUM DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT
TAUHIID (DPU-DT) YOGYAKARTA DAN MISYKAT
FASTABIQUL KHOIROT .................................................................... 40
A. Profil DPU-DT Yogyakarta ...................................................................... 40
1. Sejarah berdirian DPU-DT ................................................................. 40
2. Visi-Misi DPU-DT ............................................................................. 42
3. Susunan Pengurus DPU-DT Yogyakarta ............................................ 42
4. Program Pemberdayaan DPU-DT Yogyakarta ................................... 43
B. MiSykat Fastabiqul Khoirot ..................................................................... 48
1. Gambaran Umum MiSykat Fastabiqul Khoirot ................................ 48
2. Struktur Pengurus MiSykat ................................................................ 50
3. Visi-Misi MiSykat .............................................................................. 50
4. Klasifikasi Kelompok Masyarakat Dampingan .................................. 51
5. Ciri khas dan keunggulan MiSykat .................................................... 52
BAB III: PEMBERDAYAAN EKONOMI MUSTAHIK BERBASIS
ZAKAT PRODUKIF OLEH DPU-DT YOGYAKARTA ................... 54
A. Pemberdayaan Ekonomi Musthik berbasis zakat produktif
MiSykat Fastabiqul Khoirot. .............................................................. 54
1. Prinsip MiSykat DPU-DT Yogyakarta ......................................... 54
2. Mekanisme MiSykat DPU-DT Yogyakarta ................................. 57
3. Bentuk kegiatan pemberdayaan ekonomi Mustahik ..................... 63
B. Dampak Pemberdayaan Ekonomi Mustahik berbasis zakat
produktif dalam program MiSykat Fastabiqul Khoirot ..................... 77
1. Peningkatan penghasilan keluarga ................................................ 79
xiii
2. Peningkatan pendapatan usaha...................................................... 80
3. Peningkatan keterampilan dan Skill .............................................. 82
4. Membentuk karakter anggota yang baik ........................................ 83
BAB IV : PENUTUP ...................................................................................................... 87
A. Kesimpulan ......................................................................................... 87
B. Saran-saran ......................................................................................... 89
C. Penutup ............................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk menghindari adanya kesalahan pengertian dalam
memahami maksud judul skripsi ini yaitu : Pemberdayaan Ekonomi
Mustahik Berbasis Zakat Produktif Oleh DPU-DT (Dompet Peduli
Ummat Daarut Tauhiid) di Yogyakarta Studi kasus MiSykat Fastabiqul
Khoirot Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta, maka dipandang perlu
adanya penegasan beberapa istilah mengenai istilah-istilah dalam judul
skripsi tersebut.
1. Pemberdayaan Ekonomi
Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok yang lemah dalam
masyarakat, dengan cara mendorong, memotivasi, dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya
untuk memngembangkan potensi itu menjadi sebuah tindakan yang
nyata. Seperti individu yang mengalami perekonomian lemah atau
miskin.1
Pemberdayaan ekonomi dalam penelitian ini adalah pada
masyarakat kecil/miskin yang menjadi objek penelitian ini yang telah
1Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial ,(Bandung: PT Refika Aditama, 2005)
, hlm. 56.
2
dikelompokan pada majelis MiSykat yang berada di Wonokromo
Pleret Bantul Yogyakarta.
2. Mustahik
Mustahik adalah penerima zakat atau orang-orang yang berhak
menerima zakat sesuai ashnaf.2 Ada delapan ashnaf yang
diungkapkan dalam Al-Qur’an surat At- Taubah ayat 60 yang artinya
yaitu:
“Sesungguhnya zakat-zakat ini, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, untuk orang-orang yang berhutang, untuk di jalan
Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At-
Taubah:60).
Berdasarkan terjemah ayat tersebut maka mustahik adalah fakir,
miskin, Amil zakat, muallaf, budak, orang yang dililit hutang, Fi
Sabilillah dan Ibnu Sabil. Fokus penelitian ini hanya pada satu mustahik
diantara ashnaf yang lain yaitu pada pemberdayaan fakin miskin yang
dilakukan oleh DPU-DT Yogyakarta pada MiSykat yang ada di
Wonokromo Kampung Jati.
3. Zakat Produktif
Zakat produktif adalah sebuah pemberian atau penyaluran zakat
kepada para mustahik dimana zakat tersebut tidak habis sekali pakai
2Abdurrachman Qodir,MA. Zakat dalam Dimensi Mahdaha dan Sosial,( Jakarta: PT.
Raja Grafindo Parsada, 1998), hlm. 79.
3
(konsumtif) akan tetapi digunakan untuk mengembangkan usaha mereka
sehingga dapat membuat para penerimanya mendapatkan penghasilan
secara terus menerus tanpa bergantung kepada orang lain dengan harta
zakat yang diterimanya. Harapannya mereka bisa berubah dari mustahik
menjadi muzakki.3
4. DPU DT Yogyakarta
DPU-DT (Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid) Yogyakarta
yang beralamat Jl. Agusalim No. 56 A. Kel. Notoprajan, Ngampilan
Kota Yogyakarta adalah sebuah lembaga zakat yang merupakan salah
satu cabang dari DPU-DT pusat yang bertempat di Bandung Jawa
Barat.4 Biasa disingkat dengan sebutan Lembaga Amil Zakat yaitu
sebuah lembaga yang mengelola zakat yang sepenuhnya dibentuk oleh
masyarakat yang dikukuhkan, dibina dan dilindungi oleh pemerintah,
yang terdiri dari Lembaga Amil Zakat pusat dan propinsi.5
5. Studi Kasus
Studi kasus adalah sebuah teknik pengumpulan data yang
mencangkup wilayah yang relatif kecil dan pengambilan informan
dalam jumlah yang reratif kecil. Dengan demikian studi kasus pada
3 Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008), hlm. 64.
4 http://www.dpu-dtjogj.org di akses pada tanggal 11 Juni 2015
5 Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Medern,( Malang: UIN Maliki Press, 2010),
hlm. 158
4
dasarnya tidak mementingkan secara kuantitas jumlah orang dan
perorangan atau cakupan wilayah yang detail, melainkan memberikan
tekanan pada kedalaman itu sendiri. Atau diambil kesimpulan bahwa
studi kasus seperti orang yang menggali sumur, cakupan wilayahnya
kecil dan sempit, namun mendalam.6
6. MiSykat Fastabiqul Khoirot
MiSykat (Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat)
Fastabiqul Khoirot adalah salah satu program pemberdayaan potensi
masyarakat dari DPU-DT Yogyakarta. Terdapat tiga MiSykat yang ada
di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta, yaitu MiSykat Annur,
Annasrullah dan Fastabikul Khoirot. Awal mula berdirinya yaitu ketika
terjadinya Gempa tektonik pada tahun 2006.
Namun dari ketiga majelis tersebut peneliti hanya fokus pada
satu majelis yaitu MiSykat Fastabiqul Khoirot dengan alasa karena
majelis ini adalah majelis yang terbaik diantara ketiganya seperti pada
sistem manajemen keuagan Usaha, peningkatan dan ketahanan usaha
dan keaktifan anggota untuk datang setiap minggunya.
6 Moh Soehadha. Metode Penelitian sosial kualitatif Untuk Studi Agama.
(Yogyakarta,:SUKA Press UIN Sunan Kalijaga, 2012), Hlm. 118-119.
5
7. Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta
Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta adalah nama Dusun
sekaligus juga nama Desa Wonokromo sendiri, dibagi menjadi dua
Dusun, yaitu Dusun Wonokromo I dan Dusun Wonokromo II yang
masing-masing dikepalai oleh satu kepala Dusun. Secara administratif,
Dusun Wonokromo termasuk di dalam wilayah Kecamatan Pleret. Letak
geografis Dusun ini terdapat disebelah selatan kota Yogyakarta dengan
jarak sekitar 20 km dari ibu kota provinsi. Adapun tepatnya Dusun ini
berada di Jl. Imogiri Timur, km 9.5, timur jalan, sebelah selatan pasar
Jejeran.
Berdasarkan penjelasan istilah-istilah diatas maka maksud dari
judul skripsi : Pemberdayaan Ekonomi Mustahik berbasis Zakat
Produktif oleh DPU-DT ( Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid) studi
kasus MiSkyat Fastabiqul Khoirot Wonokromo Pleret Bantul
Yogyakarta adalah penelitian terhadap pemberdayaan ekonomi mustahiq
berbasis zakat produktif dalam program MiSykat (Microfinance
Syari’ah Berbasis Masyarakat), Fastabiqul Khoirot DPU-DT
Yogyakarta di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta.
B. Latar Belakang Masalah
Zakat merupakan salah satu rukun yang bercorak sosial-ekonomi
dari lima rukun Islam. Dengan zakat, di samping ikrar tauhid dan shalat,
6
seseorang barulah sah masuk ke dalam barisan umat Islam dan diakui
keislamannya.7 Di dalam zakat terdapat dua dimensi peribadatan, yaitu
dimensi vertikal yang hubungannya antara kaum muslim dengan Allah
SWT, dan dimensi horizontal dimana seorang muslim itu akan selalu
berhubungan dengan muslim yang lain.
Agar zakat mampu memberi pengaruh signifikan terhadap
perekonomian masyarakat, maka potensi zakat harus dioptimalkan.
Pendistribusian zakat sebaiknya diprioritaskan untuk membangun usaha
produktif bagi penerima zakat yang mampu mendatangkan pendapatan
bagi mereka dan bahkan menyerap tenaga kerja. Lebih lanjut Didin
Hafidhuddin mengatakan bahwa zakat yang dikelola dengan baik akan
mampu membuka lapangan kerja dan usaha yang luas sekaligus
penguasaan aset-aset umat Islam.8
Dengan kata lain, pendistribusian zakat haruslah direkonstruksi
dari pola konsumtif menuju pola produktif. Ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan fakir miskin dalam menciptakan pendapatan
dan mengeluarkan dirinya sendiri dari perangkap kemiskinan. Sehingga,
zakat dapat digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan latihan
keterampilan produktif. Kalau tidak, maka penerima zakat akan bersikap
7 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, cet. ke-12, (Jakarta: Lintera Antarnusa, 2011),
Hlm. 3.
8 Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press,
2002), hlm. 15.
7
pasif, sehingga sulit diharapkan terjadi perubahan-perubahan mendasar
dikalangan mereka dalam rangka memberdayakan kelompok ekonomi
lemah.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat,
zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim
atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya
sesuai dengan syari’at islam. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-
Qur’an surat At- Taubah ayat 103. Allah SWT berfirman.9
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.
Nilai instrumental yang strategis dan sangat berpengaruh pada
tingkah laku ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan
ekonomi lainnya adalah nilai ekonomi yang terkandung dalam
pembayaran zakat.10
Tujuan ditunaikannya zakat tidak semata-mata
hanya untuk membersihkan harta saja, akan tetapi esensi dari zakat itu
sendiri adalah kepedulian kita kepada Allah SWT sebagai kewajiban
9 At -Taubah (9): 103.
10
Mila Sartika, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan
Mustahik pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”, Jurnal Ekonomi Islam La Riba, Vol. II,
No. 1, (Juli 2008), hlm. 5.
8
individu dan kepedulian kita kepada kaum yang membutuhkan sebagai
kewajiban sosial.
Dana zakat yang banyak disalurkan ke masyarakat atau tepatnya
kepada mustahik lebih banyak digunakan untuk kepentingan konsumtif,
artinya zakat yang bersumber dari para muzakki yang menunaikan
zakatnya digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
dimana kebutuhan itu akan habis setelah pemakaian atau
pemanfaatannya, sehingga tidak bisa digunakan kembali untuk waktu
berikutnya atau tidak produktif. Hal tersebut tidak menjadikan para
mustahik untuk bisa keluar dari permasalahan ekonominya, karena
hanya diberikan berupa dana yang tentunya habis setelah digunakan,
tanpa dikelola sebagai modal usaha yang diharapakan mampu
mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan taraf kehidupan
keluarga, hal inilah yang disebut kegiatan produktif.11
Apabila dana zakat yang diberikan kepada mustahik, maka dana
tersebut memiliki peran dalam peningkatan ekonomi mereka apabila
dikonsumsikan pada kegiatan produktif. Pendayagunaan zakat produktif
sebenarnya mempunyai konsep perencanaan dan pelaksaan yang cermat,
karena mengkaji penyebab kemiskinan, ketiadaan modal kerja, dan
sempitnya lapangan pekerjaan. Dengan temuan permasalahan itu, dana
zakat dapat direncanakan untuk menanggulangi permasalahan tersebut
11
Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, hlm.134.
9
dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan produktif, artinya dana zakat
yang digulirkan kepada mustahik, dapat digulirkan kepada berbagai
usaha sehingga didapat penghasilan untuk kemudian dikembangkan lagi.
Bermula dari pemberian zakat produktif berupa modal kerja,
maka usaha yang dijalankan mustahik akan menghasilkan penghasilan,
keuntungan, dan mengembangkan usahanya, serta digunakan untuk
menabung guna kebutuhan di masa mendatang. Hal ini menjadikan
bahwa zakat produktif sangat berperan dalam produktifitas mustahik.
Agar penyaluran dana zakat produktif berjalan optimal,
sebaiknya kegiatan penyaluran itu dilakukan oleh sebuah lembaga
pengumpul, pengelola, dan penyalur dana zakat, yaitu Lembaga Badan
Amil Zakat, Infaq, dan Sadaqah (LAZIS) atau Badan Amil Zakat, Infaq
Sadaqah (BAZIS). Karena sebagai lembaga yang menjalankan proses
organisasi, sudah seharusnya semua kebijakan dan ketentuan yang
berlaku dalam BAZ dan LAZ dibuat aturan-aturan yang jelas dan tertulis
sehingga keberlangsungan lembaga ada ketergantungan pada sistem
organisasi sehingga kegiatan organisasi seperti penyaluran dana zakat
produktif ini akan tetap berjalan normal tanpa adanya gangguan.12
Salah satu Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (LAZIS)
yang ada di Yogyakarta adalah Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut
Tauhiid Yogyakarta yang menyalurkan dana zakat produktif pada suatu
12 Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern, hlm. 180.
10
program yaitu pemberdayaan ekonomi umat, di mana dalam program ini
DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta mengalokasikan dana zakat yang
terhimpun untuk disalurkan dalam bentuk modal usaha dengan fasilitas
akad qardhul hasan (Pinjaman Lunak) yang diberikan kepada para
mustahik. Pinjaman ini merupakan wujud peran sosial lembaga
keuangan syariah untuk membantu masyarakat muslim yang
berkekurangan secara finansial dengan ketentuan klasifikasi mustahik
yang telah ditentukan. Seperti, yang mau berusaha serta memutar modal
yang diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan
perekonomian mustahik tersebut. Dengan bantuan modal tersebut,
diharapkan mustahik mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan
pendapatan mereka.
Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Yogyakarta
menghadirkan program zakat produktif dan solutif untuk masyarakat
dhu’afa, diantaranya dalam program MiSykat (Microfinance Syari’ah
Berbasis Masyarakat). Program MiSykat adalah program unggulan
DPU-DT dalam bentuk pemberdayaan ekonomi produktif yang dikelola
secara sistematis, intensif dan berkesinambungan. Dalam program ini,
anggota MiSykat akan mendapatkan pembiayaan dan bergulir,
ketrampilan berusaha, pembinaan mental dan karakter, hingga mereka
menjadi mandiri.
Dengan berkembangnya usaha mikro, kecil, dan menengah
dengan modal yang berasal dari dana zakat, akan mampu menyerap
11
tenaga kerja. Hal ini berarti angka pengangguran bisa dikurangi, selain
itu juga dengan berkurangnya angka pengangguran, maka dengan
meningkatnya daya beli masyarakat akan mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi, di ikuti dengan meningkatnya daya produksi,
dan sektor riil lainnya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul,” Pemberdayaan Ekonomi
Mustahik Berbasis Zakat Produktif oleh DPU-DT (Dompet Peduli
Ummat Daarut Tauhiid) Di Yogyakarta Studi Kasus MiSykat
Fastabiqul Khoirot Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan
masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pemberdayaan ekonomi mustahik berbasis zakat
produktif pada MiSykat Fastabiqul Khoirot Dompet Peduli Ummat
Daarut Tauhiid Yogyakarta di Wonokromo Pleret Bantul
Yogyakarta?
2. Bagaimana dampak pemberdayaan ekonomi berbasis zakat produktif
oleh Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Yogyakarta terhadap
ekonomi mustahik yang bergabung dalam MiSykat Fastabiqul
Khoirot di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta?
12
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan pemberdayaan ekonomi mustahik berbasis
zakat produktif pada MiSykat Fastabiqul Khoirot Dompet Peduli
Ummat Daarut Tauhiid Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui dampak ekonomi mustahik sesudah adanya
program pemberdayaan melalui zakat produktif pada Dompet
Peduli Ummat Daarut Tauhiid Yogyakarta.
E. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih
pemikiran dan pengetahuan ilmiah bagi akademisi tentang penyaluran
dana zakat produktif, sehingga mampu memberikan kontribusi yang
positif terhadap penyaluran zakat yang baik dan benar.
2. Bagi Praktisi
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan
dan informasi untuk DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta guna
menentukan kebijakan yang akan ditetapkan dalam hal penyaluran
dana zakat yang lebih optimal lagi ke depannya.
13
b) Bagi Pemerintah.
Hasil Penelitian ini menjadi bahan sosialisasi bagi pemerintah
kepada lembaga zakat dan masyarakat agar lebih memahami
model pengelolaan dana zakat sehingga menjadikan mereka tidak
saja sadar berzakat namun mempercayakan zakatnya untuk
dikelola oleh Lembaga Amil Zakat.
F. Kajian pustaka
Untuk melakukan penelusuran penelitian ini maka, peneliti
melakukan pengkajian pada penelitian terdahulu yang mempunyai
kaitan dan perbedaan dengan penelitian yang ditulis dan dikaji. Berikut
beberapa hasil penelitian dan karya terdahulu:
Buku berjudul model pengolaan zakat karya April Purwanto,
menyatakan bahwa hikmah disyari’atkan zakat tercermin dari
urgensinya yang dapat memperbaiki kondisi masyarakat baik moril
maupun materil, yang mana dapat menyatakan anggotanya bagaikan
satu tubuh, juga dapat membersihkan tubuh dari rasa kikir dan sekaligus
merupakan benteng pengaman dalam kondisi Islam yang dapat
menjamin kelanjutan dan kestabilan.13
Buku karya Didin Hafiduddin yang berjudul zakat dalam
perekonomian modern , yang mendiskripsikan dinamika zakat ditengah
perekonomian modern dan beberapa uraian tentang kelembagaan zakat.
Buku tersebut menyatakan bahwa zakat memiliki peran penting dalam
13
April Purwanto, Model Pengelolaan Zakat, (Yogyakarta: Pistaza, 2007), hlm. 2
14
pembangunan masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi dilihat dari
tujuan dan fungsi zakat yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan kaum
fakir miskin maupun asnaf lainnya. Menurut Didin, zakat adalah ibadah
yang memiliki dua dimensi yaitu: Dimensi vertikal (hablum minallah)
dan dimensi horizontal (hablum minannaas), jika dikelola dengan baik
zakat akan mampu meningkatkan kesejahteraan umat, maupun
meningkatkan etos dan etika kerja umat, serta sebagia institusi
pemerataan ekonomi . Zakat yang dikeluarkan melalui BAZ atau NAS
akan memilih keuntungan lebih karena dikelolah oleh profesional dalam
bidang zakat dan oleh BAZ atau NAS, zakat dapat diberikan secara
konsumtif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun secara
produktif untuk memberdayakan ekonomi dan meningkatkan usaha yang
dilakukan oleh mustahik.
Skripsi yang disusun oleh R.R. Norfaidah Titik Murdani dengan
judul Pendampingan Masyarakat oleh DPU-DT (Dompet Peduli Ummat
Daarut Tauhiid) Yogyakarta Melalui Program MiSykat di Desa
Wonokromo Kecamatan Pleret Bantul Yogyakarta. Skripsi
R.R.Norfaidah memiliki perbedaan dengan skripsi ini yaitu pada
dampak keberhasilan dari program pemberdayaan yang ada di obyek
lokasi penelitian di DPU-DT Yogyakarta yaitu MiSykat (Microfinance
Syari’ah Berbasis Masyarakat).14
14
Norfaidah Titik Murdani,” Pendampingan Masyarakat oleh DPU DT( Dompet
Peduli Ummat Daarut Tauhiid) Yogyakarta melalui program MiSykat didesa woknokromo
15
Skripsi Asih Puji Astuti dengan judul “ Pmberdayaan Ekonomi
Produktif Wanita Melalui Program Pengembangan kecamatan di
Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Periode II Tahun 2004”,
pada penelitian ini membahas mengenai proses pemberdayaan wanita
yang dilakukan oleh PKK dan Respon masyarakat dari program tersebut.
Skripsi Asih Puji Astuti terdapat kesamaan dengan skripsi ini yaitu
pada proses pemberdayaan ekonomi produktif pada kelompok wanita
yang berlokasi di karanggede kabupaten boyolali periode II tahun
2004.15
Skripsi Abirotul Najla dengan judul Dampak Pemberian Zakat
Produktif Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Ummat Studi Kasus Bantul
Malmuamalat Yogyakarta Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga.16
Skripsi ini disimpulkan bahwa dana untuk kegiatan produktif yang
disalurkan dalam bentuk modal usaha bagi kegiatan masyarakat
ekonomi lemah, dan bantuan itu tidak diberikan secara individual
melainkan kepada kelompok-kelompok usaha, dan hasil dari penelitian
terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
mendapatkan bantuan dana dari BMM Yogyakarta. Skripsi Abirotul
Kecamatan Pleret” Skripsi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2010.
15
Asih Puji Astuti, “Pmberdayaan Ekonomi Produktif Wanita Melalui Program
Pengembangan kecamatan di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Periode II Tahun
2004”,Skripsi, Dakwahan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
16
Abirotul Najla,” Dampak Pemberian Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Ekonomi
Ummat Studi Kasus Bantul Malmuamalat Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011
16
Najla memiliki kesamaan dengan skripsi ini yaitu pada Dampak
Pemberian Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Ummat
Studi Kasus Bantul Malmuamalat Yogyakarta.
Selanjutnya skripsi dengan judul: penyaluran zakat kepada fakir
miskin dalam upaya mengentaskan kemiskinan : Studi Pada Lembaga
Amil Zakat Daerah PKPU DIY tahun 2001-2003, yang disusun oleh
Fatmawati.17
Skripsi ini membahas tentang zakat dalam kaitannya
dengan pengentasan kemiskinan. Skripsi Fatmawati terdapat kesamaan
dengan skripsi ini yaitu pada dampak zakat dalam kaitannya dengan
pengentasan kemiskinan oleh Lembaga Amil Zakat Daerah (PKPU)
Yogyakarta.
Dari beberapa tinjauan diatas belum ditemukan uraian tentang
metode intervensi dalam melalukan proses pemberdayaan ekonomi pada
mustahik dan dampak keberhasilan pemberdayaan sesudah ada program
tersebut. Spesifikasi penelitian ini adalah meneliti tentang
pendayagunaan zakat untuk melakukan peberdayaan ekonomi mustahik
oleh DPU-DT (Dompet Peduli Ummat Daarut-Tauhiid) Yogyakarta,
dengan meninjau salah satu program pemberdayaan yang ada di
lembaga tersebut. Maka penting kiranya penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana bentuk-bentuk pemberdayaan ekonomi mustahik
dan dampak perekonomiannya setelah adanya program tersebut yang
17
Fatmawati,” penyaluran zakat kepada fakir miskin dalam upaya mengentaskan
kemiskinan : Studi Pada Lembaga Amil Zakat Daerah PKPU DIY tahun 2001-003”,
Skripsi,Fakultas Syariah dan Hukum, 2004.
17
diberikan oleh DPU-DT (Dompet Peduli Ummat Daarut-Tauhiid)
Yogyakarta kepada anggota MiSykat Wonokromo kampung Jati.
G. Kerangka teori
1. Pemberdayaan Ekonomi
Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk
memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok yang lemah
dalam masyarakat, dengan cara mendorong, memotivasi, dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya
untuk memngembangkan potensi itu menjadi sebuah tindakan yang
nyata. Seperti individu yang mengalami perekonomian lemah atau
kemiskinan.18
Sedangkan arti lain dari pemberdayaan seperti yang di
sampaikan oleh Darwan Triwibowo dan Nur Iman Subono dalam bukunya
yang berjudul, Meretas Arah Kebijakan Sosial Baru Di Indonesia.
Pemberdayaan adalah serangkaian kegiantan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok yang lemah pada masyarakat,
termasuk individu yang mengalami masalah kemiskinan. Maka,
pemberdayaan menunjukkan pada keadaan atau hasil yang ingin
dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu: masyarakat yang berdaya
, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik,
18
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, hlm. 56.
18
ekonomi, maupun sosial. Seperti memiliki kepercayaan diri,
menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi
dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya.19
Pemberdayaan adalah mencakup upaya-upaya untuk
mengembangkan daya dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat,
melindungi masyarakat yang lemah, menguatkan kelembagaan
keuangan dan pembangunan yang dikelola oleh masyarakat dan
meningkatkan derajat kemandirian di masyarakat. dan masyarakat
dipandang sudah berdaya dan mencapai tingkat kemandirian
bilamana masyarakat tersebut sudah mampu memanfaatkan akses
pada sumberdaya capital atau pada lembaga-lembaga keuangan
formal lainnya.20
Menurut Ife dalam buku Edi Suharto tentang pengertian
pemberdayaan memuat dua pengertian kunci, yakni kekuasaan dan
kelompok lemah. Kekuasaan di sini diartikan bukan hanya
menyangkut kekuasaan dalam arti sempit, melainkan kekuasaan atau
penguasaan. Pertama, pilihan-pilihan personal dan kesempatan-
kesempatan hidup: kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan
mengenai gaya hidup, tempat tinggal, pekerjaan. Kedua,
19
Darwan Triwibowo dan Nur Iman Subono. Meretas Arah Kebijakan Sosial Baru
Di Indonesia( Jakarta: Pustaka LP3ES, 2009), hlm. 59.
20
Ibid, hlm. 95.
19
Pendefinisian kebutuhan: kemampuan menentukan kebutuhan selaras
dengan aspirasi dan keinginannya. Ketiga, Ide atau gagasan:
kemampuan menjangkau, menggunakan dan mempengaruhi pranata-
pranata masyarakat, seperti lembaga kesejahteraan sosial, pendidikan,
kesehatan. Keempat; sumber-sumber kemampuan memobilisasi,
sumber-sumber formal, informal dan kemasyarakatan. Kelima;
Aktivitas ekonomi: kemampuan memanfaatkan dan mengelola
mekanisme produksi, distribusi, dan pertukaran barang serta jasa.
Keenam, Reproduksi: kemampuan dalam kaitannya dengan proses
kelahiran, perawatan anak, pendidikan dan sosialisasi.21
Dengan demikian, pemberdayaan adalah sebuah proses untuk
mencapai tujuan hidup yang berkuasa dan berdaya. Sebagai proses,
pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.
Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau
hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu
masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasan atau mempunyai
pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial. Seperti memiliki
kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
21
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, hlm. 59.
20
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam
melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Pengertian pemberdayaan
sebagai tujuan seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan
pemberdayaan sebagai sebuah proses.22
Dalam pemberdayaan masyarakat dan untuk mengatasi
masalah sosial ada beberapa model pemberdayaan masyarakat yang
dijelaskan oleh marie Weil dan Dorothy N. Gamle yakni:23
a. Pengorganisasian Masyarakat dan Lingkungan
Model ini adalah sebuah penekanan aktivitas masyarakat
di dalam meningkatkan keterampilan kepemimpinan,
perencanaan dan organisasi-organisasi masyarakat tingkat
bawah. Nilai-nilai ini adalah mendukung penuh nilai demograsi
yang sesungguhnya karena mereka bisa masuk kesetiap
organisasi dan terlibat di dalam penganbilan keputusan dengan
tujuan memperkuat keterampilan untuk mencapai tujuan
hidupnya.
b. Program Pengembangan dan Hubungan Masyarakat
Sistem program ini adalah lembaga-lembaga yang
bersedia membantu masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka. Menjadi pelaku perubahan seperti
22
Ibid, hlm. 58.
23
Miftachul Huda, Pekerja Sosial dan Kesejahteraan Sosial,( Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), hlm. 278.
21
perancang program, mediator, dan fasilitator. Dengan tujuan
supaya mereka dengan mudah mendapatkan sebuah pengetahuan
yang sulit untuk didapatkan kecuali di kota-kota besar.
c. Pendekatan Pemberdayaan
Pelaksanaan proses dan pencapaian melalui pendekatan
pemberdayaan yang dapat di singkat menjadi 5P, yaitu:24
1) Pemungkinan: menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara
optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan
masyarakat dari sekat-sekat cultural dan structural yang
menghambat.
2) Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemberdayaan harus
mampu menumbuh-kembangkan segenap dan kepercayaan
diri masyarakat yang menunjang kemandirian mereka.
3) Perlindungan: melindungi masyarakat terutama masyarakat
yang lemah agar tidak tertindas oleh masyarakat yang kuat
dengan tujuan menjaga persaingan yang tidak seimbang
apalagi tidak sehat antara yang kuat dan yang lemah dan
mencegahnya eksploitasi kelompok kuat kepada kelompok
lemah.
24
Edi Suharto, Membangun Masyrakat Memberdayakan Rakyat, Hlm. 67.
22
4) Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar
masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas
kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyokong
masyarakat agar tidak terjatuh kedalam keadaan dan posisi
semakin lemah dan terpinggirkan.
5) Pemeliharaan: memelihara kondisi yang kondusif agar tetap
terjadi keseimbangan hak kekuasaan antara berbagai
kelompok dalam masyarakat. pemberdayaan harus mampu
menjamin kesederhanaan dan keseimbangan yang
memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan
berusaha.
Sedangkan dalam wacana pembangunan masyarakat, konsep
pemberdayaan selalu dihubungkan dengan konsep mandiri,
partisipasi, jaringan kerja dan keadilan. Pada dasarnya,
pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial.25
Mahmud Thoha mengatakan bahwa prioritas pembangunan
dalam (intelectual capital building), pembangunan modal sosial
(social capital building) dan pembangunan modal kewirausahaan
(entrepreneurial capital building). Pertama, merupakan kegiatan olah
pikir. kedua, adalah olah rasa dan. ketiga, merupakan kegiatan olah
25
Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, ( Humaniora Utama Bandung,
2004), hlm. 3.
23
karsa kegiatan pemberdayaan meliputi pembangunan modal
intelektual.26
2. Definisi Zakat Produktif
Secara bahasa, zakat mempunyai arti pertumbuhan,
pertambahan dan penyucian. Menurut syari’at, zakat merujuk kepada
pengambilan sejumlah uang atau barang dari beberapa jenis kekayaan
tertentu yang mencapai jumlah yang ditentukan pada suatu rentang
masa, untuk kemudian dibagikan kepada beberapa golongan umat
yang masuk ke dalam kriteria penerima zakat. Ibadah ini dinamakan
zakat dikarenakan harta yang dimiliki orang yang membayar zakat
disucikan dan derajatnya ditinggikan oleh Allah SWT sehingga
kedudukannya di mata Allah pun terangkat.27
Zakat juga bisa didefinisikan sebagai sebagian dari harta
benda/kekayaan yang bernilai ekonomi baik tetap atau bergerak
seseorang atau badan usaha yang beragama islam yang wajib
dikeluarkan apabila telah mencapai nisab dan haulnya untuk
kemaslahatan masyarakat.28
Sedangkan Menurut Asnaini produktif lebih berkonotasi
kepada kata sifat. Kata sifat akan jelas maknanya apabila digabung
26
Mahmud Thoha, APU. Paradigma Baru Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora,
(Teraju Jakarta: pustaka Pelajar, 2004), hlm. 170.
27
Abdal Haqq Bewley, Amal Abdalhakim-Douglas. Restorasi Zakat: Menegakan
Kembali Pilar Yang Runtuh (Depok: Pustaka Adina, 2005), hlm. 23.
28
Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf. Pedoman Zakat
(Jakarta: PT. Ade Cahya, 1994/1995), hlm. 171.
24
dengan kata sifat yang disifatinya. Dalam hal ini kata yang disifati
adalah kata zakat, sehingga menjadi zakat dalam pendistribusian
besifat lawan dari konsumtif.29
Jadi secara ringkas yang dimaksud
zakat produktif adalah zakat yang diberikan kepada para mustahik
yang mana zakat tersebut tidak habis sekali melainkan digunakan
untuk mengembangkan usaha mereka sehingga pada akhirnya mereka
mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri tanpa bergantung kepada
bantuan orang lain. Harapannya supaya mereka bisa berubah
statusnya dari mustahik menjadi muzakki.
3. Hukum Zakat produktif
Menurut Asnaini ia menyebutkan di dalam Al-Qur’an, Hadits,
maupun ijma’ tidak menyebutkan secara tegas tentang cara
pemberian zakat apakah dengan konsumtif atau produktif. Dapat
dikatakan tidak ada dalil naqli dan sharih yang mengatur tentang
bagaimana pemberian zakat itu kepada para mustahiq.30
Dalil yang dijadikan dasar oleh sebagian besar ulama yakni,
29
Asnaini. Zakat Produktif dalam Hukum Islam (Bengkulu: Pustaka pelajar Offset,
2008) , hlm. 63.
30
Ibid. hlm. 77.
25
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana” [QS. At- Taubah:60].
Ayat diatas hanya menyebutkan pos-pos dimana zakat harus
diberikan dan kepada siapa saja. Namun, secara rinci tidak
menyebutkan bagaimana cara pemberian kepada pos-pos tadi.
Jika kita merujuk kepada teori Islam jika kita menghadapi
sebuah permasalah yang belum jelas rinciannya di dalam Al-Qur’an
maupun Hadits, maka upaya selanjutnya yang bisa ditempuh adalah
dengan ijtihad namun metode inipun harus berpedoman pada Al-
Qur’an dan Hadits.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa praktek
pendistribusian zakat bukanlah suatu yang mutlak, akan tetapi lebih
bersifat dinamis. Artinya, sesuai dengan kebutuhan pada suatu
daerah. Adapun perubahan dan perbedaan dalam cara pembagian
zakat tidak dilarang dalam islam sebab tidak ada hukumnya yang
secara mendasar dan jelas menyebutkan tentang cara pembagian
zakat tersebut.
4. Pemberdayaan Ekonomi Mustahik Berbasis Zakat Produktif
Pemberdayaan ekonomi mustahik berbasis zakat produktif
yakni upaya-upaya yang dilakukan dengan memperkuat kekuasaan
atau meningkatkan keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat
26
dalam bidang ekonomi yakni dalam rangka memenuhi kebutuhan
sehari-hari, baik sandang, pangan, maupun papan. Sehingga para
mustahik sanggup meningkatkan pendapatannya melalui usaha yang
digelutinya dan juga dapat membayar kewajibannya (zakat) dari hasil
usahanya atas kredit yang dipinjamnya.31
Penyaluran zakat dalam bentuk usaha produktif ini dilakukan
dalam bentuk pemberian modal usaha kepada mustahik secara
langsung maupun tidak langsung, yang pengelolaannya bisa
melibatkan maupun tidak melibatkan mustahik sasaran. Penyaluran
dana zakat ini diarahkan pada usaha ekonomi yang produktif, yang
diharapkan hasilnya dapat mengangkat taraf kesejahteraan para
mustahik.
Hafidhuddin berpendapat bahwa zakat lebih baik diberikan
dalam bentuk pemberdayaan produktif, pendapat ini diperkuat oleh
Al-Qurdawi yaitu diperbolehkannya dari dana zakat dipergunakan
untuk membangun pabrik dan perusahaan-perusahaan dan kemudian
keuntungannya untuk kepentingan fakir miskin.32
Berikut beberapa
bentuk pendayagunaan untuk pemberdayaan mustahik apabila
dikelola dengan baik antara lain: 33
31 Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern, hlm. 210.
32
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, hlm. 133- 134
33
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Pres,
1988), hlm. 63.
27
a. Pendayagunaan dalam bentuk pemberian bantuan uang sebagai
modal kerja usaha mikro dalam meningkatkan kapasitas dan
mutu produksi usahanya.
b. Pendayagunaan yang kreatif, maksudnya penyaluran dalam
bentuk alat-alat sekolah dan beasiswa dan lain-lain.
c. Dukungan kepada mitra binaan untuk berperan serta dalam
berbagai upaya untuk pemberdayaan usaha mikro dan
pembangunan sebuah proyek.
d. Penyediaan pendamping lapangan untuk menjamin keberlanjutan
usaha, misalnya pendampingan usaha yang mengembangkan
usaha mikro dalam bentuk alih pengetahuan, keterampilan dan
informasi.
e. Pembangunan industri untuk pemberdayaan yang ditujukan bagi
masyarakat mustahik melalui program-program yang bertujuan
yakni penciptaan lapangan kerja, peningkatan usaha, pelatihan,
pembentukan organisasi.
Gazi berpendapat bahwa zakat dalam pemberdayaan ekonomi
umat berpengaruh pada beberapa hal, yaitu:34
1. Zakat Dalam Pengembangan Penghasilan
Zakat dalam pengembangan penghasilan adalah suatu cara
menghimpun penghasilan dengan tujuan untuk mengembangkan
34
Gazi Inayah, Teori Komperhensif Tentang Zakat Dan Pajak, Cet. I, Terj Zainudin
Adnan dan Nainul Falah, ( Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 2003), hlm. 218-219, 222
28
harta dengan cara mengembangkan hasil produksi dan penghasilan
sebagian zakat yang diambil. Dengan demikian zakat bertujuan
untuk memberdayakan harta, menggerakkan unsur-unsur produksi,
menggali potensi sumber daya, meningkatkan tambahan
penghasilan serta merealisasikan kekuatan ekonomi dan sosial
masyarakat.
2. Zakat dan Manajemen Unsur-unsur Produksi
Kebutuhan jaminan sosial dapat diperoleh dari penghasilan
zakat untuk mewujudkan tujuan pengembangan ekonomi melalui
manajemen unsur produktifitas sumber daya manusia maka unsur-
unsur produksi akan berkembang pula. Unsur-unsur produksi yang
dimaksud adalah unsur kerja yaitu tenaga manusia yang
dipergunakan dalam proses produksi dan unsur modal yang
dipergunakan dalam proses produksi juga.
Dalam sudut pandang ekonomi dapat dipahami mengapa
zakat diwajibkan kepada umat islam, karena zakat merupakan salah
satu pilar dalam pembangunan ekonomi umat. Secara ekonomis zakat
mempunyai dua aspek positif yaitu: Pertama, meningkatkan daya beli
publik karena harta yang dibagikan tersebut akan digunakan
29
penerimanya untuk dibelanjakan. Kedua, zakat merupakan semacam
pajak yang dikenakan kepada harta atau uang tunai yang adil.35
Memahami uraian tersebut, maka ditinjau dari perspektif
ekonomi, zakat merupakan push factor (pendorong) bagi perbaikan
kondisi masyarakat, khususnya perbaikan ekonomi karena dengan
adanya distribusi zakat produktif akan terjadi pertumbuhan
kesejahteraan masyarakat dalam arti luas. Karena zakat merupakan
salah satu sumber keuangan berdasarkan asas keadilan dan perpaduan
antara kepentingan umum (delapan asnaf mustahiq) dan kepentingan
pemilik harta (muzakki).36
Dengan adanya sebuah fenomena inilah perlunya pengadaan
beberapa tahapan proses pemberdayaan masyarakat yang akan
berdampak pada masyarakat sebuah pengajaran kepada masyarakat
untuk bisa hidup tanpa ada ketergantungan dengan orang lain dalam
bentuk apapun. Dengan meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat dengan sendirinya nanti perekonomian nasional akan ikut
naik karena jumlah pendapatan masyarakat semakin meningkat
sehingga kebutuhan akan meningkat.
35
Samdin, Motivasi Berzakat: Kajian Manfaat dan Peranan Kelembagaan, makala
disampaikan Simposium Nasional 1 Sistem Ekonomi Islam, diselengarakan oleh Pusat
Pengkajian dan Pembangunan Ekonomi Islam FE UII, Yogyakarta,13-14 Maret 2002, hlm. 455.
36
Abdul wahab Khallaf, Politik Hukum Islam, (Yogyakarta: Tiara wacana,1994),
hlm.113.
30
H. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di DPU-DT (Dompet Pedul Ummat
Daarut Tauhiid) Yogyakarta Jl. Agusalim No. 56 A. Kel. Notoprajan,
Ngampilan Kota Yogyakarta dengan alasan sebagai berikut:
a) DPU-DT (Dompet Peduli Ummat Darut Tauhiid) Yogyakarta
melakukan pemberdayaan ekonomi mustahik berbasis zakat
produktif kepada para mustahik melalui MiSykat dengan
tujuan untuk meningkatkan kemandirian dan keberdayaan
dengan tujuan supaya ada meningkatan kualitas hidup mereka
dari mustahik menjadi muzakki di Desa Wonokromo Pleret
Bantul Yogyakarta.
b) DPU-DT (Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid) Yogyakarta
sepenuhnya mengelola dana zakat dari para muzakki yang
dikelolanya dalam bentuk pemberdayaan kepada para mustahik
yang sebagian bertempat di Wonokromo, Pleret, Bantul
Yogyakarta.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang umumnya
digunakan dalam dunia ilmu-ilmu sosial dan budaya. Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
31
prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).37
Jenis penelitian ini untuk menggambarkan program-program
pemberdayaan mustahiq melalui pendayagunaan zakat produktif,
realisasi program-program pemberdayaan dampak ekonomi mustahik
sesudah adanya pemberdayaan yang ada di MiSykat Fastabiqul
Khoirot DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta.
3. Subyek dan obyek penelitian
a. Subyek Penelitian
Menurut Tatang M. Arifin dalam bukunya bahwa Subyek
penelitian adalah tempat dimana hasil penelitian
didapatkan.38
Adapun yang dijadikan subyek di dalam penelitian
ini adalah yang memiliki data mengenai pendampingan mustahik
pada lembanga amil zakat yaitu: DPU-DT (Dompet Peduli
Ummat Daarut Tauhiid) Yogyakarta di Desa Wonokromo
melalui program MiSykat. Adapun yang menjadi sumber
penelitian di sini adalah:
1. Ketua DPU-DT Yogyakarta
2. Divisi Pendayagunaan DPU-DT Yogyakarta.
3. Pendamping Program MiSykat
37
Moh Soehadha, Metode penelitian Sosial Kualitatif. hlm. 82. 38
Tatang M. Arifin. Menyusun rencana penelitian,( Jakarta: Rajawali, 1990), Hlm. 92.
32
Dari beberapa subyek tersebut peneliti melakukan
wawancara kepada mereka yang nantinya akan di paparkan pada
Bab III mengenai mekanisme pemberdayaan ekonomi yang
dilakukan dan tingkat keberhasilan yang dicapai dari program
MiSykat yang ada di Desa Wonokromo tersebut.
b. Obyek Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada penelitian
ini yaitu ingin mengetahui cara pelaksanaan pemberdayaan
ekonomi mustahik yang dilakukan oleh DPU-DT Yogyakarta
melalui MiSykat yang ada di Desa Wonokromo Pleret Bantul
Yogyakarta, maka obyek penelitian ini ialah :
a) Bentuk pelaksanaan pemberdayaan Ekonomi mustahik
berbasis zakat Produktif yang dilakukan oleh DPU-DT
Yogyakarta melalui program MiSykat yang ada di Desa
Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
b) Tingkat keberhasilan yang dicapai oleh DPU-DT
Yogyakarta dengan adanya program MiSykat tersebut.
4. Teknik Penentuan Informan
Penentuan informan pada penelitian ini adalah dengan cara
menentukan sumber data sebenarnya dengan tetap memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi, supaya memperoleh sampel yang
33
benar-benar mewakili populasi.39
Sehingga penentuan informan pada
penelitian ini adalah menggunakan teknik bola salju atau snowball
informan yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada
awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal itu
dilakukan karena jumlah sumber data yang didapat sedikit, sehingga
belum mampu memberikan data yang memuaskan maka perlu untuk
mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data.
Sehingga jumlah sampel sumber data akan semakin besar seperti bola
salju yang menggelinding lama-lama menjadi besar.40
Alasan
memilih teknik bola salju, karena melalui teknik ini akan
mendapatkan banyak informasi secara bergulir dari satu informan ke
informan lainnya. Apabila menggunakan teknik ini maka perlu untuk
menentukan informan khusus, dalam penelitian ini yang menjadi
informan khusus adalah Pimpinan Dompet peduli Ummat Darut
Tauhiid Yogyakarta.
5. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode atau cara pengumpulan
data mengenai tingkah laku individu atau kelompok secara
39
Hadari, Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gama Univ.
Press,1995), hlm.152.
40
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 219.
34
langsung.41
Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitas salah satu
program DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta, yakni MiSykat
(Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat). Di Desa
Wonokromo Pleret bantul Yogyakarta.
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara
verbal yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-
keterangan lisan melalui percakapan, bertanya, mendengar dan
bertatap muka dengan orang (informan) yang memberikan
informasi.42
Dalam penelitian ini, interview dilakukan kepada
Direktur Utama DPU Daarut Tauhiid, Kepala Bidang, dan
Bagian Administrasi & Keuangan DPU Daarut Tauhiid dan
Masyarakat Penerima Zakat Produktif (mustahik). Yaitu,
Majelis MiSykat (Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat).
Di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu metode yang dilakukan
dengan cara mencari dan mempelajari data-data dari catatan,
transkip, berkas, notulen, surat kabar, majalah, buku, makalah,
serta jenis-jenis karya tulis lainnya yang berkaitan dengan
41
Tatang Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, hlm. 120.
42
Ibid, hlm. 112.
35
penelitian ini.43
Studi dalam penelitian ini dilakukan dengan
dokumen-dokumen atau berkas-berkas yang berkaitan dengan
DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta dan realisasi program
pemberdayaannya, disamping dokumen-dokumen lain yang
mendukung penelitian ini.
6. Teknik Validitas Data : Triangulasi Metode
Penelitian ini dimaksudkan supaya tidak diragukan
keabsahannya, maka perlu dilakukannya pemakaian teknik triangulasi
sebagai alat untuk bisa mengetahui keabsahan penelitian ini.
Triangulasi merupakan proses penguatan bukti dari individu-individu
yang berbeda. Dengan menggunakan teknik ini akan menjamin
penelitian ini lebih akurat, karena informasi berasal dari berbagai
sumber informasi, individu.44
Oleh karna itu, penulis bermaksud
memilih teknik triangulasi ini untuk mengecek kembali kebenaran
data. Sedangkan, triangulasi yang digunakan adalah triangulasi
sumber. Triangulasi sumber merupakan teknik pengecekan
kredibilitas data yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapat
melalui beberapa sumber.45
Jadi, data atau informasi yang didapat
dari satu sumber supaya dapat melihat kreabilitasnya adalah dengan
43
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Yogyakarta: Sukses Offset,
2009), hlm. 66.
44
Ezmir,”Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data”, (Jakarta: Rajawali,2010),
hlm. 82.
45
Andi, Prastowo”Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan
Penelitian”, hlm. 269.
36
mencocokkan data atau informasi tersebut ke sumber-sumber yang
lainnya. Seperti dari ketua DPU-DT lanjut ke Sekretaris, bendahara
Manager Pemberdayaan terus sampai data yang disampaikan terdapat
kesamaan atau ada sebuah perbedaan data.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan upaya mencari dan menata
secara sistematis hasil catatan observasi untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan
sebagai temuan, sedangkan untuk meningkatkan pemahaman, analisis
perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.
Dalam analisis data penelitian ini, penulis menggunakan
metode analisis deskriptif dimana penulis harus memberikan
gambaran tentang hal-hal yang diteliti. Metode yang digunakan
adalah metode analisis kualitatif, yaitu metode deskriptif yang
peyelidikannya ditujukan pada masa sekarang atau permasalahan
aktual dengan data mula-mula disusun kemudian diangkat.46
Proses
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang ada dari
berbagai sumber, yaitu; wawancara, pengamatan pada catatan
lapangan yang sudah ada, dokumen pribadi, dokumen resmi, lembar
foto dan lainnya. Kemudian dibaca, dipelajari dan ditelaah. Maka
46
Winarno Surakhamad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Metode Dan Praktek,
(Bandung: Tarsito, 1982), hlm. 200.
37
langkah berikutnya adalah mengadakan beberapa langkah untuk
mengkatagorikan data kedalam satuan-satuan yakni.47
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, mengabstrakkan
dan transformasi data mentah yang didapat dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Dengan demikian reduksi data ini akan
berlangsung. Dimulai pada awal kegiatan penelitian sampai
dilanjutkan selama kegiatan pengumpulan data dilaksanakan,
membuat ringkasan, membuat kode, membuat memo, serta
menyortir data.48
b. Penyajian Data
Di dalam penelitian ini data yang didapat berupa kalimat,
kata-kata yang berhubungan dengan fokus penelitian, sehingga
sajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun
secara sistematis yang memberikan kemungkinan untuk ditarik
kesimpulan. Dengan kata lain, penyajian data ini merupakan
proses penyusunan informasi secara sistematis dalam rangka
memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai temuan
47
Lexi J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 190.
48
Winarno Surakhamad, Pengantar Penelitian Ilmiah, hlm. 130.
38
penelitian. Kemudian tahap akhir dari analisis data ini adalah
melakukan pemeriksa keabsahan data.
c. Penarikan kesimpulan
Pada saat kegiatan analisis data yang berlangsung secara
terus menerus sampai selesai dikerjakan, baik yang berlangsung
di lapangan maupun setelah selesai di lapangan, langkah
selanjutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan. Untuk
mengarah pada hasil kesimpulan ini tentunya berdasarkan dari
analisis data, baik yang berasal dari catatan lapangan,
observasi, dokumentasi dan lain-lain yang didapatkan pada saat
melakukan kegiatan di lapangan
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami secara keseluruhan
penulisan ini, maka penulis mencantumkan sistematika penulisan
sebagai berikut: Bab I berupa pendahuluan yang berisi gambaran umum.
Bab pertama ini menjelaskan latar belakang masalah, kemudian
merumuskan masalah tujuan dan manfaat hasil penelitian, tinjauan
pustaka, kerangka teoritik dan metode penelitian serta sistematika
penulisan. Bab II akan menjelaskan profil DPU Daarut Tauhiid
Yogyakarta dan pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi
Mustahik Berbasis Zakat Produktif Oleh DPU Daarut Tauhiid
Yogyakarta. Gambaran umum MiSykat Fastabiqul Khoirot,
Klasifikasi kelompok binaan dan ciri khas dan kegunggulan MiSykat.
39
Bab III merupakan bagian yang mencakup kerangka dari teori skripsi
ini. Bab ketiga ini menguraikan tentang bentuk pemberdayaan ekonomi
mustahik berbasis zakat produktif dan dampak ekonomi mustahik
setelah adanya program tersebut bagi para mustahik. Bab V merupakan
bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
87
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada paparan penelitian pada Bab III, maka peneliti
bermaksud untuk menarik beberapa kesimpulan dari pemberdayaan
ekonomi mustahik berbasis zakat produktif yang dilakukan oleh lembaga
DPU-DT pada majelis MiSykat Fastabiqul Khoirot yang ada di Desa
Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta. dengan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pemberdayaan ekonomi mustahik yang dilakukan oleh DPU-DT,
khususnya pada anggota majelis Misykat yang disusun secara
terstruktur dan sistematis bahwa sangat berperan dalam upaya
mengembangkan pengetahuan anggota dalam hal pengelolaan
keuangan usaha-usaha anggota, saling membantu atau peka antar
sesam serta mampu menanamkan nilai-nilai hidup yang baik di dalam
kehidupam bermasyarakat seperti jujur, hidup hemat dan kerja keras
dengan cara mendorong dalam bentuk memberikan bantuan tambahan
modal untuk penguatan usha-usaha angota, memotivasi dengan cara
memberikan materi-materi sesuai level MiSyakt, apakan level pemula,
mandiri atau kader, serta membantu untuk membangkitkan kesadaran
akan potensi yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.
88
Dengan harapan mereka mampu mengembangkan berbagai ilmu
dan keterampilan lainnya yang telah mereka dapatkan kedalam
kehidupan mereka masing-masing. Sehingga terciptanya para
mustahik yang produktif dan harapannya bisa menjadi muzakki-
muzakki berikutnya.
2. Keberhasilan serta dampak yang diperoleh oleh masyarakat binaan
yang diberdayakan oleh DPU-DT Yogyakarta yakni anggota majelis
MiSykat adalah sebuah tindakan yang riil terlihat dari beberapa
temuan yang di ungkapkan informan dari hasil peneliti dilapangan
dengan adanya program pemberdayaan mustahik berbasis zakat
produktif ini diantaranya:
a. Peningkatan penghasilan keluarga disini diartikan adalah anggota
yang telah mampu memenuhi kebutuhan keluarganya untuk
keberlajutan hidupnya.
b. Peningkatan penghasilan usaha adalah sebuah keuntungan dari hasil
usaha dari modal yang dipinjamkan oleh DPU-DT
c. Peningkatan keterampilan dan skill adalah diartikan kekreatifan
anggota untuk meperluas jarigan usha yang digelutinya selama ini
tanpa bergantung kepada instansi lain.
d. Membentuk karakter anggota yang baik adalah hasil dari materi-
materi yang telah DPU-DT berikan kepada majelis binaanya yaitu
MiSykat supaya membantu majelis pembinaannya mampu untuk
menghadapi keberbagai dimensi kehidupan dengan tujuan supaya
89
pola fikir anggota bisa mandiri dan tidak bergantung kepada orang
lain dan produktif tentunya.
e. Membantu membuka akses jaringan keterampilan kepada anggota
binaan yaitu MiSykat.
f. Terciptanya semangat kerja dan mau berkarya dengan tujuan supaya
ada peningkatan penghasilan. Misykat dalam hal ini yang dijadikan
sebagai ujung tombak perubahan dari yang tidak berdaya menjadi
berdaya, dari yang terlemahkan menjadi kuat dan dari mustahik
menjadi seorang muzakki.
B. Saran- saran
Dari beberapa kesimpulan yang di peroleh selama melakukan
penelitian maka peneliti akan menuangkan saran yang membangun
khususnya berangkat dari permasalahan informan penelitian dalam hal
ini anggota majelis MiSykat Fastabiqul Khoirot: pertama, tetap
membangun hubungan kemitraan atara lembaga dan anggota yang
sudah dilepas sebab tidak semua permasalahan yang mereka hadapi
sudah mampu mereka atasi sendiri. Kedua, adanya kegiatan tadabur
alam dengan majelis-majelis yang sudah dilepas dengan tujuan supaya
terciptanya keharmonisan di dalam kemitraan.
Kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kembali
pembangunan usaha mikro supaya mereka masyarakat yang ada di
bawah garis kemiskinan tetap bisa berdiri dan bertahan hidup dalam
kondisi apapun. Khususnya pada masyarakat kecil yang berprofesi
90
sebagai petani dan pedagang kecil yang ada di Yogyakarta khususnya,
yang dalam hal ini sangat dibutuhkan dukungan dari pemerintah dan
instansi sosial lainnya.
Kepada para akademisi kampus khususnya para penggerak
pemberdaya tetaplah berkarya untuk membantu orang-orang yang
terlemahkan demi menghantarkan mereka pada pemberdayaan disetiap
dimensi kehidupan bermasyarakat pada mestinya.
C. Penutup
Akhirnya peneliti memanjatkan puji beserta syukur kepada Allah
pemilik bumi dan langit berserta isinya yang tidak pernah putus
meberikan kenikmatanya hingga pada akhirnya telah menghantarkan
peneliti kepada penghujung penelitian ini. Peneliti menyadari dari
setiap kekurang serta kekeliruan yang terdapat di dalam penelitian ini
karena hasil penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
sebagaimana mestinya. Namun semoga dengan karya sederhana ini
serta serba berkekurangan ini dapat membantu keberlanjutan ilmu
pengetahuan di dalam dimensi kehidupan sosial serta dapat dijadikan
acuan dan pembelajaran serta bahan evaluasi bagi semua pihak terkait
kebijakan yang akan di buat untuk pembenahan dan pesmbangunan
publik tepatnya pada masyarakat bawah/kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Abirotul Najla,” Dampak Pemberian Zakat Produktif Terhadap
Pemberdayaan Ekonomi Ummat Studi Kasus Bantul Malmuamalat
Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2011.
Abdul wahab Khallaf, Politik Hukum Islam Yogyakarta: Tiara wacana,1994.
Abdal Haqq Bewley, Amal Abdalhakim-Douglas. Restorasi Zakat:
Menegakan Kembali Pilar Yang Runtuh , Depok: Pustaka Adina,
2005.
Abdurrachman Qodir, Zakat dalam DimensiMahdaha dan Sosial,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada, 1998.
Ali, Nuruddin, Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2006.
Ali Muhamad Daud, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI
Pres, 1988.
April Purwanto, Model Pengrlolaan Zakat, Yogyakarta: Pistaza, 2007.
Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam,Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008.
Asih Puji Astuti, “Pmberdayaan Ekonomi Produktif Wanita Melalui Program
Pengembangan kecamatan di Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali Periode II Tahun 2004”,Skripsi, Dakwahan Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
Andi, Prastowo”Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan
Penelitian”
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema
Insani Press, 2002.
Darwan Triwibowo dan Nur Iman Subono, Meretas Arah Kebijakan Sosial Baru DiI
Indonesia, Jakarta: Pustaka LP3ES, 2009
Edisuharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian
Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial,
Bandung: PT Refika Aditama, 2005.
Ezmir,”Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data”, Jakarta:
Rajawali,2010
Gazi Inayah, Teori Komperhensif Tentang Zakat Dan Pajak, Cet. I, Terj
Zainudin Adnan dan Nainul Falah, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana
Yogya,2003.
Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Humaniora Utama
Bandung, 2004.
Hadari, Nawawi,”Metode Penelitian Bidang Sosial”, Yogyakarta: Gama Univ.
Press,1995.
Ismail Solihin, Manajemen Stategik, Bandung: Erlanga, 2012.
Jim Ife Frank Tesoriero, Community Developmet: Alternatif pengembangan
Masyarakat di Era Globalisasi, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2006.
Lexi J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 190
Mahmud Thoha, APU. Paradigma Baru Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Humaniora, Teraju Jakarta: ustaka Pelajar, 2004.
Miftachul Huda, Pekerja Sosial dan Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009.
Mila Sartika, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap
Pemberdayaan Mustahik pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”,
Jurnal Ekonomi Islam La Riba, Vol. II, No. 1, Juli 2008.
Moh Soehadha, Metode penelitian Sosial Kualitatif, Yogyakarta,:SUKA Press
UIN Sunan Kalijaga, 2012.
Norfaidah Titik Murdani,” Pendampingan Masyrakat oleh DPU DT( Dompet Peduli
Ummat Darrut Tauhid) Yogyakarta melalui program misykat didesa
woknokromo Kecamatan Pleret” Skripsi Jurusan Penembangan Masyarakat
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf. Pedoman
Zakat Jakarta: PT. Ade Cahya, 1994/1995.
Samdin, Motivasi Bezakat: Kajian Manfaat dan PerananKelembagaan,
makala disampaikan Simposium Nasional 1 Sistem Ekonomi Islam,
diselengarakan oleh Pusat Pengkajian dan Pembangunan Ekonomi
Islam FE UII, Yogyakarta,13-14 Maret 2002.
Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D”, Bandung:
Alfabeta, 2014.
Tatang M. Arifin, Menyusun rencana penelitian, Jakarta: Rajawali, 1990.
Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern, cet. ke-1, Malang: UIN
Maliki Press, 2010.
Winarno Surakhamad, Pengatar Penelitian Ilmiah, Metode Dan Praktek,
Bandung: Tarsito, 1982, hlm.200.
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, cet. ke-12, Jakarta: Lintera Antarnusa, 2011.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA PADA LEMBAGA
Hari/tanggal :
Jam :
Nama Subject
Nama :
Jabatan :
Keterangan :
I : Interviewer
S : Subject
1. Apa yang menjadi alasan utama DPU-DT Yogyakarta untuk
melakukan pemberdayaan ekonomi mustahik melalui zakat produktif?
2. Dalam bentuk program apa saja zakat itu disalurkan kepada para
Mustahik?
3. Kapan proses pengolaan zakat diterapkan dan apa yang melatar
belakangi DPU DT Yogyakarta melakukan pemberdayaan ekonomi
pada Mustahik melalui Program pendampingan Misykat ?
4. Bagaimana perkembangan jumlah Mustahik dari tahun ketahun?
5. Seberapa luas jangkauan wilayah penyaluran zakat yang mampu
digarap?
6. Bagaimana perkembangan harta ZIS yang berhasil dihimpun oleh
DPU-DT Yogyakarta?
7. Bagaimana proses pengolaan zakat produktif yang diterapan oleh
DPU-DT Yogyakarta?
8. Siapa yang menjadi obyek implementasi zakat produktif pada DPU-
DT Yogyakarta?
9. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi Mustahik untuk
mendapatkan dana zakat tersebut untuk kegiatan produktif?
10. Bagaimana kondisi masyarakat sebelum adanya pendampingan
Misykat di Wonokromo Pleret Bantul Yohyakarta?
11. Kepada siapa program Pendampingan MiSykat diarahkan ?
12. Siapa yang menjadi pendamping anggota MiSykat?
13. Materi apa saja yang diberikan kepada anggota MiSyka?
14. Berapakali penerapan materi yang diberikan kepada anggota MiSykat
oleh pendamping?
15. Metode apa yang digunakan lembaga DPU-DT Yogyakarta terhadap
para mustahik di dalam program pemberdayaan ekonomi melalui
MiSykat di Wonokromo Pleret Bantul Yogyakarta?
16. Kapan materi itu diterapkan dan apa ukuran keberhasilan dari
penerapan materi pada anggota MiSykat?
17. Bagaimana partisipasi Mustahik desa Wonokromo terhadap program
MiSykat?
18. Apa saja partisipasi Mustahik desa Wonokromo terhadap program
MiSykat?
19. Apakah program Misykat ini dibutuhkan oleh Mustahik?
20. Bagaimana peran pendamping yang mendampingi program MiSykat di
Desa Wonokromo?
21. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi Mustahik berbasis zakat
produktif melalui program MiSykat Fastabikul Khirot yang telah
berjalan selama ini ?
22. Apa kendala yang dihadai pendamping maupun para Mustahik selama
ini?
23. Bagaiman pelaksanaan pendampingan yang dilakukan DPU-DT
Yogyakarta terhadap mustahik melalui program MiSykat di Desa
Wonokromo ?
24. Kapan Mustahik dikatan telah berdaya?
25. Apa yang ditargetkan oleh DPU-DT Yogyakarta dari program
MiSykat tersebut dan apa upaya untuk mencapainya?
26. Bagaimana kontrol atau follow-up bagi Mustahik yang telah berdaya?
PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA PADA ANGGOTA MISYKAT
Nama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
1. Apa respon pertama mendengar kata MiSykat dari Lembaga DPU-DT
Yogyakarta?
2. Kapan bergabung menjadi anggota MiSykat?
3. Apa yang melatar belakangi anda bergabung dalam majelis MiSykat?
4. Apa pekerjaan yang digeluti sebelum menjadi anggota MiSykat?
5. Adakah usaha yang dimiliki sebelum menjadi anggota MiSykat?
6. Bagaiman kondisi ekonomi sebelum menjadi anggota MiSykat?
7. Bagaimana kondisi ekonomi sesudah mengikuti anggota MiSykat?
8. Apakah benar tidak hanya bentuk pemberdayaan ekonomi yang didapatkan tapi,
bimbingan moral keagamaan pun bisa dirasakan?
9. Apa usaha setelah menjadi anggota MiSykat?
10. Apa saja dampak yang anda rasakan setelah mengikuti keanggotaan MiSykat
selama ini?
11. Selain pemberdayaan ekonomi pemberdayaan apa saja yang didapat setelah
megikuti keangotaan MiSykat?
12. Siapa yang menjadi pendamping MiSykat selama ini?
13. Seperti apa ukuran sebuah pelatihan dikatakan berhasil penerapannya pada
anggota MiSykat?
14. Metode apa yang digunakan oleh pendamping pada saat mendampingi MiSykat?
15. Kendala apa saja yang dialami selama menjadi anggota MiSykat?
16. Apakah saran yang akan ada sanpaikan kepada DPU-DT Yogyakarta terkait
program zakat produktif ini agar lebih baik lagi dan lebih terasa manfaatnya
bagi para Mustahik ?
PEDOMAN OBSERVASI
1. Melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitas pemberdayaan ekonomi
mustahik pada MiSykat DPU-DT Yogyakarta, di dalam pertemuan pekanan
2. Ikut serta di dalam kegiatan pertemuan rutin pekanan MiSykat DPU-DT
Yogyakarta.
3. Melihat usaha yang mereka geluti dari program MiSykat DPU-DT
Yogyakarta baik secara individu maupun secara perkelompok
PEDOMAN WAWANCARA
1. Melakukan wawancara langsung kepada direktur utama DPU-DT Yogyakarta
khususnya dan beberapa jajaran yang diangap perlu dengan penelitian ini:
a. Metode pengumpulan zakat yang digunakan oleh DPU-DT
Yogyakarta dari muzakki sampai dengan disalurkan melalui
pemberdayaan ekonomi mustahik dalam bentuk program MiSykat
b. Bagaimana Proses penyaluran zakat yang digunakan DPU-DT
Yogyakarta kepada mustahik di dalam pemberdayaan ekonomi
mustahik berbasis zakat produktif dalam programnya yaitu MiSykat
c. Apa ukuran mustahik yang sudah berdaya selama mengikuti majelis
Misykat
d. Seperti apa penanggulangan mustahik yang sudah dikatakan berdaya
apakah langsung dilepas atau masih ada kontrol yang dilakukan oleh
pihak DPU-DT Yogyakarta.
e. Mencari tahu permasalahan atau kendala yang dihadapi Lembaga
Zakat DPU-DT baik secara penerima zakat dari muzakki maupun
pendistribusian zakat dalam bentuk pemberdayaan ekonomi pada
program MiSykat.
PEDOMAN DOKUMENTASI
Untuk melengkapi penelitian ini secara terperinci peneliti akan meneliti
melalui beberapa sumber yang sudah ada di Lembaga tersebut seperti:
1. Data biografi Lembaga DPU-DT mulai dari struktur kepengurusan, Visi
dan Misi dan program kerja Lembaga
2. Catatan transkrip keuangan zakat masuk dan keluar pada Lembaga DPU-
DT Yogyakarta pertahunnya
3. Data muzakki yang ada pada Lembaga DPU-DT pertahunnya
4. Data biografi MiSykat
5. Silabus materi pekanan dampingan MiSykat
6. Rekapitulasi jenis usaha anggota MiSykatYogyakarta
7. Berita acara pemasukan dana MiSykat
8. Catatan buku pedoman kurukulum MiSykat
9. Modul penbina kelompok
10. Formulir akat peminjaman modal
11. Catatan transkrip keuangan MiSykat baik secara pekanan maupun
bulanan.
Daftar Nama Anggota MiSykat Fastabiqul Khoirot
NO Nama Usaha Umur
1 Marminah Pedagang kantin 60 th
2 Yanti Pedangan kantin 51 th
3 Nuraini Sales perabotan
rumah tangga
42 th
4 Mugirah Pedagang wedang 55 th
5 Tuminah Ibu rumah tangga 60 th
6 Pargimah Pedagang angkringan 40 th
7 Tantinah Ibu rumah tangga 50 th
8 Mardilah Jualan snack 52 th
9 Juanah Pedagang gerabah 54 th
10 Jumirah Pedangan kain 45 th
11 Sutirah Pedagang sembako
dan Pegawai negeri
51 th
12 Suniah Pedagang gorengan 53 th
Jenis Usaha Anggota MiSykat Fastabiqul Khoirot
No Jenis Usaha Jumlah
Usaha makanan
1. Pedagang 10
No Jasa Jumlah
1. Sales 1
No Pegawai Jumlah
1 Guru MI 1
FOTO-FOTO
1. Foto Bersama Ketua DPU-DT dan Anggota MiSykat
2. Kegiatan Simpan Pinjam MiSykat
3. Pengajian Pekanan MiSykat
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rosadi
Tempat dan tanggal lahir : Kel. Gunung Kemaa 27-12-1991
Agama : Islam
Alamat Asal : Jln. Gimar No.01, Rt.01, Rw.02
Kel.Gunung Kemala Kec.Prabumulih Barat, Kota Prabumilih,
Palembang, Sum-Sel.
Alamat Sekarang : Sapen GK 1/419. R.T/R.W:25/08, Demangan Godokusuman
Yogyakarta 55221
No HP : 085600367221
RiwayatPendidikan :
1. SD N. 55. Gel. Gunung Kemala.Tahun. 2005
2. SMP N 9 Prabumulih Barat. Tahun. 2008
3. MAK. Pon-Pes Raudhatul Ulum Sakatiga Kab. Ogan Ilir Indralaya Sum-Sel. Tahun.
2011
RiwayatOrganisasi:
1. Bagian kerohanian, Organisasi HMJ PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tahun.
2011-2012
2. Bagian Sekretaris Divisi kepramukaan pada Organisasi Pelajar pon-pes Raudhatul
Ulum Sakatiga Sum-Sel, Tahun 2009-2010
3. Bagian Humas, Ikatan Keluarga Alumni Raudhatul Ulum Sakatiga (IKARUS) Sum-
Sel, Tahun. 2012-2013
4. Koordinator Dana dan Usaha, Ikatan Keluarga Alumni Raudhatul Ulum Sakatiga
(IKARUS) Sum-Sel, Tahun. 2012-2013
5. Divisi Jaringan dan Informasi. BEM J PMI. UIN Sunan KalijagaYogyakarata, Tahun.
2013-2014.
Pengalaman Kegiatan:
1. Tenaga pengajar Non Formal TPA Gondokusuman Sleman. Tahun 2011. Sampai
sekarang
2. Panitia Pelaksana Penyambutan Mahasiswa Baru Pada IKARUS Yogyakarta. Tahun
2012-2013
3. Sekretaris pada Seminar Nasional Se-Indonesia Dengan tema “Strategi Ketahanan
pangan di Indonesia” UIN Sunan Kalijaga, Tahun. 2013
4. Menjadi tenaga pengurus Masjid Maguwoharjo Sleman Yogyakarta atau Takmir
Masjid pada tahun 2011-2014
5. Asisten Lapangan penelitian Dosen dalam pengakriditasian jurusan dan karya Ilmiah
kelompok. Pada jurusan PMI (Pengembangan Masyarakat Islam) UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Tahun 2014
Pelatihan yang pernah diikuti:
1. Seleksi menjadi anggota beasiswa DPU-DT (Dompet Peduli Ummat Darut Tauhiid)
Yogyakarta tahun 2013
2. Pelatihan Ketua Bindam Pramuka Se- Kab. Ogan ilir Sum-sel. Tahun 2010
3. Menjadi anggota Paskibraka tingkat Kab. Ogan Ilir sum-sel. Tahun 2010
4. Pelatihan Fasilitator TOT (Trening Of Trener) pemberdayaan masyarakat tingkat
kecamatan Kab. Bantul Yogyakarta Tahun 2012
5. Pembinaan dan pelatihan tenaga pengajar non formal TPA tingkat kecamatan
Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta, Tahun. 2012
6. Pembina dan pelatih tenaga pengurus Masjid tingkat kecamatan Maguwoharjo Depok
Sleman Yogyakarta. Tahun. 2012