pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kube...

144
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE (KELOMPOK USAHA BERSAMA) ALKESA LESTARI RW. 003 CIPEDAK JAGAKARSA JAKARTA SELATAN Diajukan kepada Faklultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh NUR SYAMSIYAH 111 3054 0000 17 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Upload: buihanh

Post on 09-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

MELALUI KUBE (KELOMPOK USAHA BERSAMA)

ALKESA LESTARI RW. 003 CIPEDAK JAGAKARSA

JAKARTA SELATAN

Diajukan kepada Faklultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh

NUR SYAMSIYAH

111 3054 0000 17

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang
Page 3: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang
Page 4: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang
Page 5: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

i

ABSTRAK

Nur Syamsiyah

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui KUBE (Kelompok Usaha

Bersama) Alkesa Lestari Rw. 003 Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan

Proses pemberdayaan dinilai sangat penting dalam melakukan kegiatan

dan menjalankan program pemberdayaan. Dengan adanya proses pemberdayaan,

maka suatu program atau kegiatan pemberdayaan akan lebih terarah, terkontrol

dan terfokus. Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi

yang bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

Proses pemberdayaan juga berlaku untuk program pemberdayaan

kewirausahaan di masyarakat. Seperti yang dilakukan Kube Alkesa Lestari dalam

memberdayakan ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

upaya pemecahan masalah dalam pemberdayaan ekonomi dan peningkatan aset

dalam bidang ekonomi yang didapatkan setelah bergabung dalam kelompok usaha

bersama ini. Dengan perumusan masalah (1) Bagaimana proses pemberdayaan

ekonomi masyarakat yang dijalankan oleh KUBE Alkesa Lestari. (2) Bagaimana

keadaan aset nyata anggota dan masyarakat sebelum dan setelah mengikuti

program pemberdayaan ekonomi KUBE Alkesa Lestari.

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yaitu

penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan

atau suatu peristiwa dengan sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang

tampak, sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact finding),

hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran secara objektif tentang

keadaan yang sebenarnya dari objek yang sedang diselidiki.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan ekonomi

masyarakat sebagaimana proses masyarakat yang sebelumnya tidak mampu,

melalui program pemberdayaan ekonomi mereka menjadi mampu, masyarakat

juga terlihat inovatif dalam bidang usahanya. Disamping itu, adanya peningkatan

aset dalam bidang ekonomi sebelum dan setelah mengikuti pemberdayaan di

KUBE Alkesa Lestari. Bagi anggota melalui KUBE Alkesa Lestari anggota

mampu menambah aset seperti tabungan, furnitur, dan surat tanggungan. Dan

adanya KUBE Alkesa Lestari masyarakat sekitar mampu menambah aset seperti

tabungan, furnitur, surat tanggungan, serta hak paten.

Page 6: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Pembahasan dan Perumusan Masalah......................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9

E. Metodelogi Penelitian .................................................................. 9

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 19

G. Sistematika Penulisan ................................................................ 22

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat ........................................................ 24

1. Definisi Pemberdayaan Masyarakat..................................... 24

B. Pemberdayaan Ekonomi ............................................................ 28

1. Pengertian Ekonomi ............................................................. 28

2. Definisi Pemberdayaan Ekonomi ........................................ 29

3. Kewirausahaan sebagai Program Pemberdayaan ................. 31

4. Aset ...................................................................................... 34

a. Definisi Aset ............................................................ 34

b. Tipe Aset ................................................................. 35

C. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) .......................................... 39

1. Definisi KUBE ..................................................................... 39

BAB III GAMBARAN UMUM KUBE ALKESA LESTARI RW 003,

CIPEDAK, JAGAKARSA

A. Profil KUBE Alkesa Lestari ...................................................... 42

1. Sejarah KUBE Alkesa Lestari ............................................. 42

2. Visi dan Misi KUBE Alkesa Lestari .................................... 43

3. Program yang Dilaksanakan KUBE Alkesa Lestari ............ 44

4. Kemitraan KUBE Alkesa Lestari ......................................... 44

5. Sumber Dana ........................................................................ 45

B. Gambaran Cipedak Jagakarsa .................................................... 45

1. Letak Geografis Cipedak ..................................................... 45

Page 7: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

vi

2. Kondisi Demografis ............................................................. 46

3. Kondisi Sosial Budaya ......................................................... 46

a. Kondisi kehidupan Beragama .................................. 46

b. Tingkat Pendidikan .................................................. 46

c. Kondisi Ekonomi ..................................................... 47

BAB IV ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

A. Proses Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui

KUBE (Kelompok Usaha Bersama) Alkesa Lestari .................. 48

B. Aset Nyata Yang Dimiliki Keluarga (Anggota) dan

Masyarakat ................................................................................ 67

1. Aset-Aset Nyata (tangible asset) yang Dimiliki

Keluarga (Anggota) ............................................................. 67

2. Aset-Aset Nyata (tangible asset) yang Dimiliki

Masyarakat ........................................................................... 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 95

B. Saran ......................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 97

LAMPIRAN

Page 8: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Informan ............................................................................................ 14

Tabel 2 Aset Nyata yang Dimiliki Anggota................................................... 78

Tabel 3 Aset Nyata yang Dimiliki Masyarakat .............................................. 92

Page 9: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Tabungan Anggota Sebelum dan Setelah Adanya KUBE................ 69

Grafik 2 Surat Tanggungan Anggota Sebelum dan Setelah Adanya KUBE .. 70

Grafik 3 Bangunan Anggota Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ............... 72

Grafik 4 Furnitur Anggota Sebelum dan Setelah Adanya KUBE .................. 74

Grafik 5 Mesin Produksi Anggota Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ...... 76

Grafik 6 Perkebunan Anggota Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ............. 77

Grafik 7 Hak Paten Anggota Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ............... 78

Grafik 8 Tabungan Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ........... 83

Grafik 9 Surat Tanggungan Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya KUBE85

Grafik 10 Bangunan Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ........ 87

Grafik 11 Furnitur Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ........... 88

Grafik 12 Mesin Produksi Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya KUBE 90

Grafik 13 Perkebunan Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ...... 90

Grafik 14 Hak Paten Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya KUBE ........ 91

Page 10: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah sosial yang ada di masyarakat sangat beragam. Masalah

yang dihadapi oleh seseorang belum tentu dapat disebut sebagai masalah

sosial. Adanya berbagai fenomena di lingkungan masyarakat dapat

menimbulkan masalah sosial. Namun, tidak semua fenomena di

masyarakat dapat disebut sebagai masalah sosial. Dari sekian banyak

masalah sosial yang dihadapi manusia dan masyarakat salah satunya

bersumber dari faktor ekonomi yaitu masalah kemiskinan.

Kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang

tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan

kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan mental, maupun fisiknya

dalam kehidupan kelompok tersebut.1

Pada hakekatnya, masalah sosial dapat ditanggani dengan kegiatan

pemberdayaan masyarakat. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang

ideal, yaitu kondisi yang saling menguntungkan antara pemberi dan

penerima manfaat program pemberdayaan. Pemberi program bisa

menyalurkan tanggung jawabnya sebagai bentuk partisipasi dalam

pembangunan dan penerima manfaat program lebih berdaya dari segala

aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan aspek

kehidupan lainnya untuk mencapai kesejahteraan.

1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 322.

Page 11: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

2

Program pemberdayaan terhadap masyarakat miskin merupakan

suatu kewajiban lembaga pemerintah dan non-pemerintah. Aktifitas

dimana orang-orang yang tidak berdaya menjadi berdaya atau mempunyai

kehidupan yang layak, sama dengan manusia lainnya. Artinya cukup

tersedianya sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, keadilan,

dan rasa aman. Mensejahterakan kehidupan bangsa dalam hidup, berarti

memberdayakan setiap warga negara agar mampu berbuat dan bertindak

seimbang, baik dalam pikiran, perkataan, perbuatan serta mampu

menyelaraskan antara Hak dan Kewajiban, oleh karena itu pemberdayaan

dan kesejahteraan dalam hidup merupakan kebutuhan masyarakat yang

harus dipenuhi.2

Pemberdayaan ini menjadi trend salah satu sebabnya adalah

kegagalan dari pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi, yakni

pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan dan mengabaikan aspek

sosial. Tujuan awal dari pembangunan yaitu memenuhi kebutuhan material

dan mewujudkan kesejahteraan, sedangkan yang terjadi adalah sebaliknya;

kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin lebar, angka

pengangguran dan kemiskinan bertambah, pelayanan pendidikan dan

kesehatan kurang merata serta kerusakan lingkungan semakin menggila.

Pembangunan ekonomi model ini menimbulkan akses-akses negatif.

Kenyataan ini melahirkan pentingnya pembangunan sosial yang salah

satunya melalui pemberdayaan masyarakat.3

2 Kusnadi, Pendidikan Keaksaraan: Filosofi, strategi, implementasi, (Jakarta:

Depidiknas, 2005), h. 219. 3 Tantan Hermansah & Muhtadi, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat

dalam Islam, (Bogor: Titian Nusa Press, 2010), h. 19-20.

Page 12: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

3

Pembangunan yang tidak mengabaikan potensi lokal salah satunya

adalah dengan membuat program pemberdayaan yang melibatkan

partisipasi masyarakat. Dalam program pengembangan masyarakat

partisipasi masyarakat adalah sangat penting. Karena partisipasi ini akan

menentukan keberhasilan suatu program pengembangan masyarakat

tersebut.4

Agar masyarakat berpartisipasi aktif dalam program tersebut

pastinya ada tahapan yang harus dijalankan. Sejak awal, pada tahap

perencanaan program, masyarakat harus terlibat di dalamnya agar pada

tahapan pelaksanaannya dan tahapan selanjutnya masyarakat akan lebih

aktif dalam keterlibatan program.

Pemberdayaan menurut pendapat Ife adalah upaya dimana

menyediakan sumber daya, peluang, pengetahuan, dan keterampilan bagi

masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk meningkatkan

kapasitas mereka untuk menentukan masa depan mereka sendiri dan dapat

mengambil bagian dan mempengaruhi kehidupan masyarakat mereka.5

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya strategi

nasional yang mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan

sosial dan melindungi hak azasi manusia terutama dalam pemenuhan

kebutuhan dasar manusia. Dalam implementasinya pemerintah memiliki

komitmen dalam penanganan kemiskinan yang telah dituangkan dalam

peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 42 tahun 2010

4 Tantan Hermansah & Muhtadi, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat

dalam Islam, h. 32. 5 Asep Usman Ismail, ed., Pengamalan Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan

Dhua’fa, (Jakarta: Dakwah Press Universitas Syarif Hidayatullah, 2008), h. 168.

Page 13: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

4

tentang tim koordinasi penanggulangan kemiskinan provinsi dan kota

dengan tujuan meningkatkan kerja sama, dukungan, dan sinergi semua

pihak baik sektor Pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha dalam

menaggulangi kemiskinan.6

Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan bagian dari

pemberdayaan masyarakat, karena itu konsep pemberdayaan ekonomi

masyarakat dengan pemberdayaan secara umum tidak jauh berbeda serta

tidak terlepas dari konsep pemberdayaan masyarakat itu sendiri.7

Kegiatan pemberdayaan masyarakat pada umumnya hanya terpusat

pada upaya peningkatan produksi, peningkatan pendapatan, dan perbaikan

kesejahteraan masyarakat penerima manfaat, serta upaya-upaya perbaikan

dan pengembangan sistem pemberdayaan masyarakat.8 Namun banyak

kegiatan pemberdayaan yang mengabaikan keberlanjutan atau

kemandirian.

Menurut Nanih dan Agus, salah satu upaya untuk memperdayakan

potensi ekonomi umat serta membangun sebuah masyarakat yang mandiri

adalah melahirkan sebanyak-banyaknya wirausahawan baru. Asumsinya

sederhana, kewirausahaan pada dasarnya adalah kemandirian, terutama

kemandirian ekonomi; dan kemandirian adalah keberdayaan.9

6

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2010,

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Dan Kabupaten/Kota,

Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2010.

7 Asep Usman Ismail, ed., Pengamalan Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan

Dhua’fa, h. 227. 8 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebinto, Pemberdayaan Masyarakat

dalam persepektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 248. 9 Nanih Machendarwaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat

Islam:Dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2001), h. 47.

Page 14: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

5

Untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya secara ekonomi salah

satunya adalah dengan program pemberdayaan kewirausahaan.

Kewirausahaan berarti menciptakan lapangan pekerjaan dalam artian

menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri atau untuk orang

lain disekitarnya. Agar jiwa kewirausahaan masyarakat tumbuh dan

meningkat maka diperlukan pendampingan dan pembinaan melalui

program pemberdayaan.

Program pemberdayaan ekonomi (kewirausahaan) masyarakat

sebagai upaya kegiatan yang diarahkan untuk memperbesar akses

pendapatan ekonomi masyarakat dalam mencapai kondisi sosial-budaya

terutama ekonomi yang lebih baik, sehingga masyarakat diharapkan lebih

mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik

pula.10

KUBE Alkesa Lestari terletak di Jl.Kav-Komp DKI Gg.Risin No.10

A RT.005 RW.003, Cipedak, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta 12630, Indonesia. Kawasan yang berada di

komplek perumahan Kavling DKI ini, tepat berada di gang Risin. Di

bangun berbasis nilai ke-Islaman dirancang untuk pemberdayaan

komunitas. Di area tersebut terdapat beberapa anggota kelompok usaha,

rumah sederhana, area pusat inkubasi bisnis, dan pusat pemberdayaan.

Ibu Mardiah11

dalam membangun masyarakat yang lebih berdaya,

tidak fokus pada keuntungan pribadi. Ini terlihat pada visi dan misinya

untuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi. Program

10

Lili Bariadi, dkk., Zakat & Kewirausahaan, (Jakarta: CDE/Center for

Enterpreneurship Development, 2005) h. 73. 11

Ibu Mardiah merupakan Perintis sekaligus Ketua KUBE Alkesa Lestari.

Page 15: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

6

pembedayaan harus sinergi dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat

sebagai penerima manfaat program. Untuk mensinergikan kebutuhan

tersebut perlu adanya identifikasi masalah. Cara mengidentifikasi masalah

dalam menentukan program terdapat dalam tahapan pemberdayaan

masyarakat. Oleh karena itu, dalam mengembangkan program

pemberdayaan diperlukan strategi sehingga program tersebut tepat sasaran

dan efektif.

Untuk mewujudkan kesejahteraan dan masyarakat yang berdaya

tidak cukup hanya dengan memberi mereka uang atau memberi jaminan

kesehatan, karena akan membuat mereka lebih tidak berdaya dan kurang

memiliki keinginan yang kuat untuk menjamin diri mereka sendiri.

Dengan melakukan pembinaan, pendampingan dan pelatihan

kewirausahaan diharapkan mereka akan lebih mandiri terutama

kemandirian dalam ekonomi. Selain kemandirian ekonomi penulis juga

ingin meneliti apa saja peningkatan aset dalam bidang ekonomi dari hasil

usaha dari KUBE Alkesa Lestari.

Kemandirian ekonomi masyarakat bukan hanya semata tangung

jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai akademisi

pengembangan masyarakat yaitu dengan berfikir dan bertindak untuk

menemukan model pemberdayaan masyarakat yang lebih baik. Seperti

yang dilakukan oleh Ibu Mardiah di kawasan pemberdayaanya.

Berdasarkan pernyataan penulis ingin mengetahui bagaimana

pemberdayaan ekonomi dan proses yang dilakukan oleh Ibu Mardiah.

Dalam melakukan pemberdayaan di masyarakat tentulah ada proses yang

Page 16: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

7

dijalankan oleh Ibu Mardiah. Penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana

proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Ibu Mardiah hingga ke

masyarakat. Penulis memilih KUBE Alkesa Lestari karena

keberhasilannya melakukan pemberdayaan sangat cocok menjadi Rule

Model untuk diterapkan di kawasan-kawasan lain di Indonesia.

Penulis sangat ingin mengetahui hasil dari pemberdayaan yang

dijalankan oleh KUBE Alkesa Lestari khususnya dalam peningkatan aset

ekonomi melalui binaan Ibu Mardiah yang beliau rintis yang nantinya bisa

menjadi contoh untuk kawasan pemberdayaan di Indonesia.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul:

”Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui KUBE (Kelompok

Usaha Bersama) ALKESA LESTARI Rw. 003 Cipedak Jagakarsa

Jakarta Selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dengan demikian luasnya permasalahan yang terdapat dalam

KUBE Alkesa Lestari ini, maka perlu kiranya penulis membatasi

penelitian ini pada ruang lingkup proses pemberdayaan ekonomi

masyarakat khususnya keluarga yang terkena dampak langsung

maupun tidak langsung dari hadirnya KUBE, serta peningkatan aset

ekonomi yang didapat setelah pemberdayaan ekonomi masyarakat

Page 17: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

8

khususnya bagi keluarga anggota kelompok maupun masyarakat

sekitar KUBE Alkesa Lestari.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka penulis

dapat merumuskan masalah yaitu:

a. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi masyarakat yang

dijalankan oleh KUBE Alkesa Lestari?.

b. Apa saja peningkatan aset nyata yang didapatkan oleh masyarakat

sekitar KUBE Alkesa Lestari sebelum dan setelah adanya program

pemberdayaan ekonomi KUBE Alkesa Lestari?.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengatahui bagaimana

proses pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh KUBE Alkesa Lestari

hingga ke masyarakat sekitar KUBE Alkesa Lestari. Serta peningkatan

aset apa saja yang telah didapatkan sebelum dan setelah mengikuti

program KUBE Alkesa Lestari. Berdasarkan rumusan masalah diatas

maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui proses pemberdayaan ekonomi masyarakat yang

dilakukan KUBE Alkesa Lestari.

2. Mengetahui peningkatan aset nyata masyarakat sekitar sebelum dan

setelah mengikuti pemberdayaan di KUBE Alkesa Lestari.

Page 18: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

9

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan penelitian ini diharapkan memiliki

manfaat baik secara akademik maupun praktik.

1. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan bagi pemberdaya Ilmu sosial terutama pada Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) tentang upaya pemecahan

masalah sosial serta upaya pemberdayaan ekonomi dan menjadi

referensi ilmiah tentang pemberdayaan masyarakat dalam bidang

ekonomi.

2. Manfaat Praktis.

Penelitian ini diharapakan dapat dipraktikan oleh berbagai

kalangan terutama lembaga sosial, lembaga swadaya masyarakat,

yayasan atau badan usaha lainnya yang memiliki kesamaan dengan

KUBE Alkesa Lestari untuk di terapkan di kawasan lainnya di

Indonesia dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui

sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan

metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-

peraturan suatu metode. Jadi, metodologi penelitian ialah suatu

Page 19: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

10

pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat

dalam penelitian.12

Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain lain

secara holistik, dan dengaan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa pada suatu konteks khususnya alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.13

Penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang terbatas

pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau suatu

peristiwa dengan sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang

tampak, sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact

finding), hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran

secara objektif tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang

sedang diselidiki, akan tetapi untuk mendapatkan manfaat yang lebih

luas, biasanya dalam jenis penelitian ini dilakukan juga pemberian

berbagai interpretasi. Adapun ciri-ciri pokok penelitian deskriprif

adalah:14

a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat

penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang

bersifat aktual.

12 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 41. 13

Lexy J. Meleong, Metedologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008). Cet. Ke-25, h.9-10. 14

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta :Gadjah

Mada University Press, 1991), h.31.

Page 20: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

11

b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang sedang

diselidiki dengan sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi

rasional.

Jadi, dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif

karena lebih tepat dengan subjek yang diamati oleh penulis, dimana

penulis tidak hanya meneliti bentuk partisipasi subjek tetapi penulis

juga meneliti perilaku subjek terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam

penelitian ini penulis juga berupaya mendeskripsikan atau melihat

proses pemberdayaan melalui KUBE Alkesa Lestari. Dalam penelitian

ini penulis berusaha menggambarkan dengan pengumpulan data

melalui wawancara mendalam, tinjauan pustaka, dan pengamatan di

lapangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

2. Waktu dan Lokasi Penelitian.

Pada dasarnya interaksi awal penulis dengan KUBE Alkesa

Lestari sedang berlangsung saat melakukan praktikum PMI,

dilaksanakan selama 3 bulan dari 10 Oktober 2016 sampai 30

Desember 2016. Adapun waktu penelitian untuk mengadakan

penelitian skripsi selama 3 bulan, sejak bulan Februari 2017 sampai

dengan bulan April 2017. Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan

KUBE Alkesa Lestari, Rw. 003 Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

3. Macam dan Sumber Data.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua

macam, yaitu data primer dan data data sekunder.

a. Data Primer

Page 21: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

12

Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

subjek penelitian yaitu KUBE Alkesa Lestari dan objek yaitu

masyarakat atau anggota yang terlibat secara langsung program

Pemberdayaan Ekonomi yang dilakukan oleh Ibu Mardiah melalui

KUBE Alkesa Lestari.

b. Data Sekunder

Data-data yang penulis kumpulkan dari catatan-catatan di

lapangan, seperti data kependudukan seperti jumlah penduduk,

ekonomi seperti pekerjaan penduduk, pendidikan, dan lain

sebagainya yang diperoleh dari kantor Kelurahan Cipedak.

4. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memenuhi kebutuhan data yang beraneka ragam,

penelitian kualitatif menggunakan berbagai metode pengumpulan data,

seperti wawancara individual, wawancara kelompok, penelitian

dokumen dan arsip, serta penelitian lapangan. Antara metode satu

dengan yang lainnya tidak saling terpisah, tetapi saling berkaitan dan

saling mendukung untuk menghasilkan data yang sesuai dengan

kebutuhan. Data yang diperoleh dari suatu metode disilangkan dengan

data yang diperoleh melalui metode yang lain sehingga menghasilkan

data yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kenyataan.15

Dalam

penulisan skripsi tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui

KUBE Alkesa Lestari penulis menggunakan teknik pengumpulan data,

yaitu Observasi, Wawancara, dan Studi Dokumen:

15

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: PT

Bumi Aksara: 2013), h. 141-142.

Page 22: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

13

a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta

pencatatan secara sistematis. Menurut Indriati Yulistiani, observasi

adalah pengamatan dengan menggunakan seluruh panca indera

(melihat, mendengar, dan merasakan) serta pencatatan secara

sistematis gejala-gejala yang terjadi di lapangan penelitian.16

Dalam teknik observasi ini untuk memperoleh data penulis

mengunjungi dan meninjau lokasi penelitian yaitu KUBE Alkesa

Lestari dan sekitarnya sambil mengamati dan mencatat kejadian ke

dalam buku catatan mengenai kegiatan yang sedang berlangsung

dalam kegiatan produksi di lokasi penelitian. Sehingga dapat

terlihat dampak dari kegiatan pemberdayaan yang diberikan KUBE

Alkesa Lestari kepada masyarakat sekitar.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data atau

informasi sebanyak mungkin dan sejelas mungkin kepada subjek

penelitian. Dengan durasi 45-60 menit. Wawancara merupakan

bagian dari observasi karena wawancara adalah salah satu cara

untuk memperoleh data melalui informasi yang didengar dengan

panca indra pendengaran, yang sebelumnya dinyatakan terlebih

dahulu kepada responden.17

Dalam penelitian ini penulis

16

Indriati Yulistiani, Ragam Penelitian Kualitatif, Penelitian Lapangan, (

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: UI, 2001), h. 16. 17

Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan

Kualitatif, (Jakarta: UIN Jakarta Press), h. 39.

Page 23: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

14

mewawancarai Ibu Mardiah selaku pengurus KUBE Alkesa Lestari

dan masyarakat sekitarnya. Penulis mengadakan tanya jawab

berkenaan dengan proses pemberdaan. Yang semuanya mempunyai

tujuan untuk melihat apa saja dampak pemberdayaan pada aset

yang mereka miliki. Ada pun yang menjadi Informan dalam

penelitian ini adalah:

Tabel 1

Informan

No. Informan Nama Informasi yang

dicari

Jumlah Teknik

pengumpulan

data

1

.

Ketua Ibu Mardiah Gambaran umum

tentang KUBE

Alkesa Lestari dan

Proses

Pemberdayaan

1 Wawancara

dan

Dokumentasi

2. Sekertaris Ibu Sumini Gambaran Umum

tentang program

dan tahapannya

1 Wawancara

dan

Dokumentasi

3. Trainer Ibu Mantih Gambaran Umum

tentang KUBE dan

harapannya

1 Wawancara

dan

Dokumentasi

4. Masyarakat

(Anggota

KUBE)

Ibu Miah Dampak yang

dirasakan oleh

anggota KUBE.

1 Wawancara,

dokumentasi

dan observasi.

5. 5

5

.

Masyarakat

(Anggota

KUBE)

Ibu Manih Dampak yang

dirasakan oleh

anggota KUBE.

1 Wawancara,

dokumentasi

dan observasi.

6. Masyarakat

(Anggota

KUBE)

Ibu Khatijah Dampak yang

dirasakan oleh

anggota KUBE.

1 Wawancara,

dokumentasi

dan observasi.

7. Masyarakat Ibu Tumi

Winiarti

Dampak yang

dirasakan oleh

masyarakat sekitar

KUBE.

1 Wawancara,

dokumentasi

dan observasi.

8. Masyarakat Ibu Rodiah Dampak yang

dirasakan oleh

masyarakat sekitar

KUBE.

1 Wawancara,

dokumentasi

dan observasi.

Page 24: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

15

9. Masyarakat Bapak Ubet Dampak yang

dirasakan oleh

masyarakat sekitar

KUBE.

1 Wawancara,

dokumentasi

dan observasi.

c. Studi Dokumen

Studi dokumen mencari data yang tertulis, baik berupa

buku, jurnal, maupun lainnya.18

Dengan cara mengumpulkan data

yang melalui peninggalan tertulis, foto kegiatan, terutama berupa

arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku yang berkaitan mengenai

pendapat, teori, maupun hukum dan lain-lain yang berhubungan

dengan masalah penyelidikan atau penelitian.

Dalam teknik observasi ini untuk memperoleh data penulis

mengunjungi dan meninjau lokasi penelitian yaitu KUBE Alkesa

Lestari, Cipedak, Jagakarsa Jakarta Selatan, sambil mengamati

kejadian-kejadian yang terjadi disana dan dengan bantuan media

pulpen dan buku penulis mencatat dan merangkum segala kejadian

itu didalam buku catatan tersebut, penulis juga sesekali

mengeluarkan handphone untuk merekam segala bentuk

percakapan yang dilakukan dengan anggota maupun masyarakat

sekitar KUBE Alkesa Lestari pengamatan ini tentunya dilakukan di

sekitar KUBE Alkesa Lestari. Sehingga penulis dapat melihat

proses dari kegiatan produksi.

Untuk meningkatkan validitas hasil pengamatan penulis

menggunakan beberapa alat bantu seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya, yaitu Handphone yang sudah dilengkapi dengan

18

Imam Suprayogo dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2004), h. 34.

Page 25: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

16

kamera, buku catatan dan pulpen. Alat bantu kamera digunakan

oleh penulis untuk merekam dan mengambil gambar ataupun

kejadian sehingga dapat diingat dan dilihat secara visual,

sedangkan buku tulis digunakan untuk mencatat hal-hal yang

sekiranya penting, sehingga didalam penggalian informasi dalam

penelitian ini dapat dilakukan dengan mudah dan meminimalisir

efek kurangnya daya ingat dari penulis.

6. Teknik Analisa Data.

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Di pihak lain, menurut Seiddel proses

berjalannya analisis data kualitatif adalah sebasgai berikut:19

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu

diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan,

mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berpikir, dengan jalan agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-

hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

19 Lexy J. Moleong, Metode Penelitan Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), cet-22, h. 157.

Page 26: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

17

Dalam menganalisa data ini, penulis menggunakan analisis

deksriptif, yaitu mengembangkan objek penelitian apa adanya sesuai

dengan kenyataan berdasarkan teori yang ada. Pada saat menganalisa

data observasi, penulis menginterpretasikan catatan lapangan yang ada

kemudian menyimpulkannya. Setelah itu penulis menganalisa

kategori-kategorinya. Analisa data juga dilakukan dengan

menampilkan data deskriptif statistik diikuti dengan penjelasannya.

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Bila penulis melakukan pengumpulan data

dengan triangulasi, maka sebenarnya penulis mengumpulkan data yang

sekaligus menguji kreadibilitas data, yaitu mengecek kreadibilitas data

dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.20

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Lexy J. Untuk menentukan

keabsahan data adalah dengan melakukan triangulasi yaitu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan

terhadap data itu.21

Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik triangulasi

dengan cara membandingkan sumber-sumber data yang diperoleh

dengan kenyataan yang ada saat penelitian berlangsung. Dalam

20

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet-2,

h. 24.

21

Lexy J. Moleong, Metode Penelitan Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), cet-22, h. 330.

Page 27: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

18

penelitian ini penulis menggunakan kriterium derajat kepercayaan.

Berfungsi sebagai melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga

tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai, dan menunjukkan

derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan pembuktian oleh

penulis pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Dalam penelitian

ini penulis melakukan beberapa kali kunjungan ke sekitar lokasi

penelitian untuk melakukan wawancara dan observasi langsung saat

berjalannya kegiatan produksi di KUBE Alkesa Lestari. Sekaligus

menggali informasi dengan metode mengobrol santai dengan para

masyarakat atau keluarga yang terkena dampak langsung maupun tidak

langsung khususnya yang melakukan kegiatan produksi.

Selanjutnya, triangulasi yakni teknik keabsahan data untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pedoman data. Hal itu dapat

dicapai dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data

hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan

umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, membandingkan

apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa

yang dikatakan sepanjang waktu, membandingkan hasil wawancara

dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

8. Instrumen dan Alat Bantu.

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti. Kedudukan

peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus

merupakan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis,

penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil

Page 28: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

19

penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat

karena ia menjadi segala dari keseluruhan proses penelitian.22

Dalam penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan

belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti

sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas,

maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian

sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan

membandingkan data yang telah ditemukan melalui observasi dan

wawancara.23

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau

diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber utama dicatat

melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/ audio tapes,

pengambilan foto atau film.24

Pada penelitian ini, penulis dibekali dengan beberapa alat

sebagai pembantu catatan dan ingatan, seperti alat-alat tulis, kamera,

dan perekam suara.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelumnya telah ada beberapa karya

ilmiah yang membahas tentang program pemberdayaan masyarakat miskin

yang penulis temukan, yang pembahasannya hampir atau menyerupai

dengan judul penelitian yang peneliti angkat. Oleh karena itu, untuk

22 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 168.

23

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet-2,

h. 60.

24

Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), cet-22, h. 15.

Page 29: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

20

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti „menduplikat‟ hasil

karya orang lain, maka penulis sangat perlu mempertegas perbedaan

diantara masing-masing judul dan masalah yang dibahas dari beberapa

skripsi yang telah dibahas sebelumnya. Setelah melakukan suatu kajian

kepustakan, adapun beberapa judul diantaranya sebagai berikut:

Judul Skripsi : Upaya Kelompok Tani Sakati Makmur Dalam

Pemberdayaan Ekonomi Petani Pasir Putih Melalui

Pertanian Jambu Merah.

Penulis : Syaiful, mahasiswa program studi Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2012.

Isi Pokok : Dalam Skripsi tersebut membahas mengenai dampak

pemberdayaan ekonomi petani Kelompok Sakati

Makmur terhadap pendapatan petani melalui pertanian

jambu merah. Dengan hasil penelitian yang sudah

berjalan dengan baik berlandaskan dengan keterampilan

dan kemajuan teknologi pertanian. Dan melibatkan pihak

koperasi yang memegang peranan penting pada kegiatan

pemberdayaan ekonomi ini.

Judul Skripsi : Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus

Kelompok UPPKS Cut Nyak Dien di Kelurahan Pondok

Pucung, Kota Tanggerang Selatan).

Page 30: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

21

Penulis : Erna Milana, mahasiswa program studi Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2012.

Isi Pokok : Dalam Skripsi tersebut membahas mengenai

pemberdayaan ekonomi dan evaluasinya terhadap

keluarga yang dilakukan oleh UPPKS Cut Nyak Dien di

Kelurahan Pondok Pucung, Kota Tanggerang Selatan.

Membahas tentang program pemberdayaan ekonomi

yang dimulai dari perencanaan program,

pengorganisasian, serta pelaksanaan kegiatan oleh

UPPKS untuk masyarakat agar tepat guna. Serta

pelaksanaan evaluasi yang membahas hambatan dalam

permodalan, serta pemasaran produk yang terbatas.

Dari kedua judul skripsi di atas, penulis tegaskan bahwa skripsi ini

sangat berbeda dengan karya skripsi sebelumnya. Adapun kelebihan atau

kekuatan penelitian dalam skripsi ini dan membuat berbeda dari penelitian

sebelumnya adalah: bahwa dalam skripsi ini penulis akan membahas

tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui KUBE Alkesa Lestari

Rw. 003 Cipedak, Jagakarsa. Proses pemberdayaan ekonomi masyarakat

serta aset nyata apa saja yang telah didapatkan oleh para anggota, maupun

warga sekitar setelah mengikuti program pemberdayaan ekonomi yang

dipelopori oleh KUBE Alkesa Lestari. Selain itu di dalam skripsi ini juga

mencoba melihat apakah program KUBE yang di galang oleh pemerintah

Page 31: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

22

dalam mengentaskan kemiskinan di perkotaan sudah tepat sasaran atau

belum, melihat dengan panduan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini maka digunakanlah

sistematika penulisan. Penulis mengunakan acuan pendoman penulisan

Karya Ilmiah standar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

terbitan CeQDA. Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan

pemahaman mengenai penelitian ini. Maka dari itu, penulis membagi

skripsi ini ke dalam lima BAB. Adapun sistematika penulisannya sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I ini terdiri dari tujuh sub bab yang terdiri dari:

Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II akan menguraikan kerangka teori yang

berkaitan dengan penelitian yaitu: Definisi Pemberdayaan

Masyarakat, Definisi Pemberdayaan Ekonomi,

Pemberdayaan Berbasis Ekonomi Sebagai Bagian dari

Pemberdayaan Masyarakat, Teori Aset, serta Definisi

KUBE.

BAB III GAMBARAN UMUM KUBE ALKESA LESTARI

Page 32: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

23

Pada Bab III akan menguraikan tentang gambaran umum

KUBE Alkesa Lestari yang meliputi: Letak Geografis RW

003 Kelurahan Cipedak, Jagakarsa, Kondisi Sosial

Ekonomi Masyarakat Di RW 003 Kelurahan Cipedak.

BAB IV ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

Pada Bab IV akan menguraikan temuan dan analisa data

yang didapatkan dilapangan yaitu: Profil penelitian KUBE

Alkesa Lestari, Temuan Lapangan yang meliputi (a) Proses

pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh ketua KUBE

Alkesa Lestari (b) Hasil dari pemberdayaan ekonomi yang

didapatkan melalui KUBE Alkesa Lestari.

BAB V PENUTUP

Penutup yang terdiri dari: Kesimpulan dan Saran.

Page 33: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat

1. Definisi Pemberdayaan Masyarakat

Untuk memahami sebuah konsep adalah dengan cara

mendefinisikannya. Berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat,

banyak definisi dan pengertiannya. Penulis mencoba mendefinisikan

Pemberdayaan Masyarakat atau sering juga disebut dengan

Pengembangan Masyarakat, Pembangunan Masyarakat dan Community

Development dari berbagai pendapat. Kata pemberdayaan adalah

terjemahan dari istilah Bahasa Inggris yaitu empowerment yang secara

harfiah berarti pemberkuasaan. Pemberkuasaan itu sendiri dapat

dipahami sebagai upaya memberikan atau meningkatkan kekuasaan

(power) kepada pihak yang lemah atau kurang beruntung

(disadvantaged). Pemberdayaan merupakan upaya untuk membangun

eksistensi seseorang dalam kehidupannya dengan memberi dorongan

agar memiliki kemampuan/keberdayaan.1

Salah satu hukum masyarakat yang ditetapkan oleh Al-Qur‟an

menyangkut perubahan adalah yang dirumuskan Allah SWT

menegaskan dalam Al-Qur‟an bahwa setiap manusia sebagai makhluk

sosial seharusnya mereka berusaha untuk merubah keadaan yang ada

agar lebih baik. Sebagaimana firman Allah dalam dalam Surah Ar-rad

1 Syamsir Salam dan Amir Fadhillah, Sosiologi Pedesaan, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008), h. 232.

Page 34: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

25

ayat 11 yang artinya sebagai berikut. “….Sesungguhnya Allah tidak

merubah keadaan sesuatu kaum (masyarakat) sampai mereka merubah

(terlebih dahulu) keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan

apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka

tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia”.2

Makna ayat diatas, dalam kata diri mereka sendiri, terdiri dari

dua unsur pokok: nilai-nilai yang dihayati dan kehendak manusia.

Perpaduan keduanya menciptakan sesuatu kekuatan pendorong guna

melakukan sesuatu.3

Allah tidak akan mengubah keadaan mereka, selama mereka

tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka. Ada pula yang

menafsirkan, bahwa Allah tidak akan mencabut nikmat yang diberikan-

Nya, sampai mereka mengubah keadaan diri mereka, seperti dari miskin

kepada kaya dan dari syukur kepada kufur. Demikian pula apabila

hamba mengubah keadaan diri mereka dari kesusahan kepada

kemudahan, maka Allah akan mengubah keadaanya dari sengsara

kepada kebahagiaan.4

Menurut Eddy Ch. Papilaya menjelaskan, pemberdayaan adalah

upaya untuk membangun kemampuan masyarakat, dengan mendorong,

memotivasi, membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan

berupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi tindakan nyata.

Sedangkan Pemberdayaan Masyarakat (PM) adalah upaya untuk

2 Al-Qur‟an surah Ar-Rad ayat 11.

3 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2007), h. 385.

Page 35: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

26

meningkatkan harkat dan martabat golongan masyarakat yang sedang

dalam kondisi miskin. Sehingga mereka dapat melepaskan diri dari

perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.5

Masyarakat yang lemah dan kurang beruntung perlu di

tingkatkan harkat dan martabatnya. Setiap masyarakat memiliki potensi

untuk dikembangkan agar mencapai kesejahteraan dalam segala aspek

kehidupan. Kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat merupakan

salah satu tujuan dari pemberdayaan. Penulis menggunakan teori ini

karena sesuai dengan apa yang ada di lapangan, yaitu adanya

peningkatan harkat dan martabatnya yang dialami oleh anggota KUBE

Alkesa Lestari maupun masyarakat sekitar yang diberdayakan.

Parson mengatakan pemberdayaan adalah sebuah proses dengan

mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagai

pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta

lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan

menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan

kekuasaan yang cukup untuk memperoleh kehidupannya dan kehidupan

orang lain yang menjadi perhatiannya.6

Pemberdayaan masyarakat ditekankan juga untuk mengasah

keterampilan dan pengetahuan masyarakat, baik dalam memimpin dan

manajemen kehidupan mereka, keterampilan dalam mengambil

keputusan yang berkaitan dengan keberdayaan mereka. Serta

5 Zubaedi, Pengembangan Masyarakat: Wacana & Praktik, (Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2014), h. 24.

6 Edi Soeharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT

Revika Aditama, 2005), h. 58-59.

Page 36: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

27

pengetahuan yang dapat mengadakan pilihan-pilihan. Selanjutnya

penulis mengunakan teori ini karena adanya kegiatan di KUBE Alkesa

Lestari yang mampu mengasah keterampilan para anggotanya, serta

adanya keahlian memimpin dan kemampuan mengambil keputusan

dalam mengatur kehidupan mereka.

Amrullah Ahmad menyebutkan bahwa pemberdayaan

masyarakat islam adalah tindakan nyata yang menawarkan alternatif

model pemecahan masalah ummah dalam bidang sosial, ekonomi, dan

lingkungan dalam perspektif islam.7

Masyarakat memilih dan menentukan sendiri usaha apa yang

akan dijalankan. Kemampuan menentukan pilihan tersebut

berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat. Dari teori diatas,

penulis dapat mengambil benang merah bahwa pemberdayaan

masyarakat yang terjadi dalam KUBE Alkesa Lestari adalah

serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh lembaga, pemerintah dan

perusahaan sebagai fasilitator atau pembuat program yang bertujuan

yang merujuk pada keadaan yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan

yakni membangun potensi masyarakat dari yang lemah menjadi

berdaya, baik dalam dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan

mental, sosial-budaya dan aspek lainnya yang berhubungan dengan

kesejahteraan masyarakat.

7

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat

Islam:Dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2001), h. 29.

Page 37: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

28

B. Pemberdayaan Ekonomi

1. Pengertian Ekonomi

J. M Keynes menyatakan bahwa cacat tama dari masyarakat

ekonomi tempat kita hidup adalah kegagalannya untuk memberikan

kesempatan kerja penuh dan kesewenangannya dalam distribusi

pendapatan dan kekayaan yang tidak merata.8

Paul A. Samuelson mendefinisikan ekonomi sebagai kajian

tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan

sumber-sumber produktif yang langka untuk memproduksi barang-

barang dan jasa-jasa serta mendistribusikannya untuk dikonsumsi.9

Dapat disimpulkan bahwa ekonomi adalah ilmu yang

berkontribusi dalam nilai kehidupan sehari-hari yang membahas

penerapan ilmu-ilmu yang ada didalam masyarakat. Mulai dari

permasalahan kemiskinan, pendapatan, produksi, konsumsi, dan

distribusi. Penulis mengangkat teori ekonomi karena terdapat kegiatan

ekonomi di KUBE Alkesa Lestari. Selain itu adanya pemberian

kesempatan kerja kepada anggota maupun masyarakat yang

sebelumnya tuna karya. Serta adanya pemanfaatan sumber daya alam

oleh sumber daya manusia yang produktif.

8

Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: PT Revika Aditama,

2008), h. 240.

9 Monzer Kahf, Ekonomi Islam: Telaah Analitik Terhadap Fungsi Sistem

Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), Cet Ke-1, h.2.

Page 38: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

29

2. Definisi Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu

program kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM) atau pemerintah dalam meningkatkan keterampilan hidup,

permodalan sekelompok orang agar dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya, dan membuat kondisi hidupnya lebih baik dengan

mengembangkan usaha.10

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pada hakikatnya merupakan

suatu proses yang dinamis, artinya perubahan yang terjadi menurut

adanya dinamika masyarakat dalam meningkatkan income per capita

agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari guna untuk mengantisipasi

dan mempersiapkan kondisi ekonomi dimasa mendatang.11

Menurut Edi Suharto pengembangan ekonomi masyarakat

adalah suatu usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas

kehidupan manusia dalam bidang ekonomi.12

Pemberdayaan ekonomi hendaknya menjadi prioritas

pemerintah untuk mengorientasikan kepada masyarakat berjiwa

wirausaha. Sebab, untuk memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan

bagi rakyat sebuah negara dapat dinilai sebagai tolak ukur adalah

10

Asep Usman Ismail, ed., Pengembangan Ekonomi Masyarakat: Upaya

Meningkatkan Equity Perempuan Duafa Desa Bojong Indah Parung, dalam Asep

Usman Ismail (ed), Pengalaman Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhua’fa,

(Jakarta: Dakwah Press UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 225-226.

11

Bariadi, dkk, Zakat & Kewirausahaan, h. 57-58.

12

Edi Suharto, Metode Pengembangan Masyarakat: Jurnal Community

Development, (Jakarta: Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pengembangan

Msyarakat Islam, 2004), h. 3.

Page 39: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

30

bagaimana pendapatan rakyat atau wirausaha sebagai penduduk yang

melakukan kegiatan usaha.13

Menurut Lippit dalam Zakat dan Wirausaha mengemukakan ada

7 fase perubahan dalam proses pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pertama, menumbuhkan kebutuhan untuk berubah. Kedua, membangun

hubungan untuk perubahan di antara sasaran dan agen pembaharu.

Ketiga, diagnosis dan penjelasan masalah yang dihadapi harus diketahui

dan dirumuskan menjadi masalah bersama. Keempat, mencari alternatif

pemecahan masalah dan menetapkan tujuan serta menumbuhkan tekad

untuk bertindak. Kelima, tekad tersebut dirubah menjadi usaha nyata

kearah pencapaian tujuan. Keenam, perluasan dan pemantapan

perubahan. Ketujuh, memutuskan hubungan antara sasaran dan

penyuluh. Untuk memutuskan hubungan antara sasaran dan penyuluh.

Untuk mencegah sikap ketergantungan masyarakat kepada penyuluh.14

Dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui

KUBE Alkesa Lestari penulis menemukan adanya peningkatan

keterampilan hidup yang membuat kondisi hidupnya lebih baik dengan

mengembangkan usaha, yakni usaha mengolah singkong menjadi

keripik. Dengan pernyataan tersebut, dapat dilihat adanya peningkatkan

income per capita yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dapat

disimpulkan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah sebuah

langkah yang perlu dijalankan dengan melakukan kegiatan

berwirausaha, dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat,

13 Bariadi, dkk, Zakat & Kewirausahaan, h. 63.

14

Bariadi, dkk, Zakat & Kewirausahaan, h. 60.

Page 40: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

31

dengan itu masyarakat ditantang untuk lebih keras, dengan

merealisasikan ide dan inovasinya agar terlihat kreatif dan mandiri

dalam berwirausaha. Serta penulis melihat juga bagaimana proses

pemberdayaan ekonomi masyarakat, yakni penulis menemukan 6 fase

dalam proses pemberdayaan Pertama, inisiatif. Kedua, sosialisasi.

Ketiga, motivasi. Keempat, merubah tekad menjadi usaha nyata.

Kelima, perluasan perubahan. Keenam, adanya kerjasama atau

hubungan antara KUBE dengan Dinas Sosial yang terhenti.

3. Kewirausahaan sebagai Program Pemberdayaan

Kewirausahaan merupakan sebuah program pemberdayaan

masyarakat, terutama adalah pemberdayan dibidang ekonomi. Bagi

Mardikanto dan Soebianto, pemberdayaan masyarakat dengan

sendirinya berpusat pada bidang ekonomi, karena sasaran utamanya

adalah memandirikan masyarakat, dimana peran ekonomi sangat

penting.15

Program pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan upaya

kegiatan yang diarahkan untuk memperbesar akses pendapat ekonomi

masyarakat dalam mencapai kondisi sosial-budaya terutama ekonomi

yang lebih baik, sehingga masyarakat diharapkan lebih mandiri dengan

kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik pula.16

Dalam pemberdayaan masyarakat, ekonomi adalah hal yang

sangat penting karena berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.

15

Mardikanto dan Soebinto, Pemberdayaan Masyarakat, h. 290. 16

Bariadi, dkk, Zakat & Kewirausahaan, h. 73.

Page 41: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

32

Salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat adalah

dengan program kewirausahaan.

Kegiatan kewirausahaan di masyarakat dapat dikelola sendiri

atau dengan membentuk kelompok masyarakat. Penentuan usaha

kelompok atau individu harus melalui kesepakatan bersama. Dengan

membentuk kelompok-kelompok di masyarakat maka jiwa

kewirausahaan masyarakat akan tumbuh secara bersama.

Dalam penentuan usaha juga harus melibatkan partisipasi

masyarakat, fasilitator mengarahkan masyarakat dalam menentukan

usaha dengan dilihat dari potensi lokal masyarakat. Penentuan usaha

berdasarkan potensi lokal masyarakat bertujuan agar tepat sasaran.

Misalnya di suatu desa pekerjaan masyarakat adalah petani singkong,

maka yang baik dikembangkan adalah olahan yang terbuat dari

singkong. Selain mudah mendapatkan bahannya warga juga sudah

terbiasa dengan singkong, sehingga peluang keberhasilannya lebih

tinggi. Usaha tersebut juga bisa menjadi makanan khas desa tersebut.

Kewirausahaan adalah sebuah proses disiplin dan sistematis

dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan,

problem, dan peluang pasar. Kreatif adalah kemampuan seseorang

untuk dapat memikirkan dan mengembangkan ide-ide baru, cara-cara

baru dalam melihat masalah dan peluang sehingga muncul solusi.

Inovasi adalah kemampuan untuk mengimplementasi ide-ide kreatif

tersebut terhadap permasalahan dan peluang yang ada.17

17 Franky Slamet, dkk., Dasar-dasar Kewirausahaan, (Jakarta: PT Indeks, 2014), h. 25.

Page 42: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

33

Masyarakat juga harus aktif, kreatif dan inovatif dalam

menentukan jenis usahanya. Usaha yang dibangun harus memiliki nilai

pembeda yang unik dari yang sudah ada. Ini sejalan dengan pengertian

kewirusahaan menurut Peter F. Drucker dalam Kewirausahaan, bahwa

kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu

yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa

seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain, atau mampu

menciptakan sesuatu yang berbeda dengan sesuatu yang sudah ada

sebelumnya.18

Program pemberdayaan di bidang kewirausahaan juga tidak

hanya memberi suntikan dana saja kepada masyarakat tanpa adanya

pelatihan agar muncul ide yang baru di masyarakat dan melakukan

pengawasan agar dana dan rencana program berjalan sesuai tahapan dan

target. Pelatihan seperti manejemen keuangan, pemilihan usaha wajib

dilakukan oleh fasilitator pemberdaya masyarakat. Penulis melihat

adanya pelatihan tentang kewirusahaan di masyarakat akan membantu

masyarakat mengurangi resiko dan dapat melihat peluang yang akan

dikembangkan.

Dalam kegiatan kewirausahaan sebagai program pemberdayaan

yang dilakukan melalui KUBE Alkesa Lestari juga menumbuhkan jiwa

kewirausahaan di masyarakat melalui program pemberdayaan

merupakan alternatif untuk memandirikan masyarakat secara ekonomi.

18

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012), h. 20.

Page 43: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

34

Kewirausahaan sebagai program pemberdayaan adalah kegiatan

memandirikan masyarakat maupun anggota melalui usaha, baik usaha

kelompok maupun individu. Kemandirian usaha merupakan tujuan dari

program pemberdayaan. Melalui usaha tersebut masyarakat bisa

memenuhi kebutuhan hidupnya, meningkatkan daya beli sehingga

berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

4. Aset

a. Definisi Aset

Aset bukanlah sesuatu yang ada begitu saja atau ia

bukanlah kepemilikan atas sesuatu. Lebih tepatnya aset merupakan

hak atau klaim yang berhubungan dengan properti, baik konkret

maupun abstrak. Hak dan klaim ini dilindungi oleh adat, konvensi,

atau hukum. Kemudian, kepemilikan pribadi adalah klaim sosial

seseorang untuk menggunakan, atau melarang orang lain

menggunakan, menerima keuntungan dari hak-hak tertentu.

Menurut R.H. Tawney:

Properti merupakan kategori yang paling ambigu. Ia

melingkupi berbagai dimensi hak yang tidak dimiliki

persamaan secara umum kecuali yang diberlakukan oleh

individu dan dilindungi oleh negara. Selain dari karakter

formalnya, perbedaan mereka tidak begitu jelas sesuai

dengan karakter ekonomi, pada efek sosial dan justifikasi

moral. Mereka mungkin bersifat kondisional seperti hak

paten atau absolut seperti kepemilikan sewa tanah,

temporer dan dapat diakhiri seperti hak cipta atau permanen

seperti hak milik tanah, komprehensif seperti kekuasaan

daerah, terbatas seperti hak sewa, personal seperti

kepemilikan baju atau buku, atau tidak jelas seperti

tambang emas dan perkebunan karet.

Page 44: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

35

Aset terdiri dari modal investasi yang pada gilirannya akan

menghasilkan laju pemasukan di masa depan. Keuntungan aset ini

sangat bergantung pada investasi yang sukses. Uang yang disimpan

dibalik bantal tentu saja tidak melakukan ini. Modal bukan hanya

berarti uang, tetapi uang yang bergerak. Kapital merupakan uang

yang terus berputar dan membentuk suatu produksi dan kembali

menjadi uang. Dengan kata lain, kapitalisme merupakan sebuah

proses. Istilah bahasa spanyol untuk aset adalah aktiva (activosi),

yang memiliki arti dari kata itu sendiri. Secara konsep, ada

beberapa cara untuk membagi aset. Aset dapat dibagi menjadi

individu versus sosial atau kecil versus besar atau dikotomi

lainnya.

Untuk pembahasan kali ini, aset dibagi dengan nyata

(tangible) dan tidak nyata (intangible). Masing-masing tipe aset

tersebut dapat dikategorisasikan (dalam semua hal kategori, yang

bisa diperdebatkan) sebagai sesuatu yang nyata maupun yang tidak

nyata. Kemudian, masing-masing tipe aset ini dapat dipandang

sebagai sesuatu yang mampu menghasilkan bentuk khusus

pemasukan atau pendapatan.19

b. Tipe Aset

Menurut Michael Sherraden aset memiliki dua tipe yaitu aset nyata

19

Michael Sherraden, Aset untuk Orang Miskin Perspektif Baru Usaha

Pengentasan Kemiskinan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 134-136.

Page 45: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

36

(Tangible Asset) dan aset tidak nyata (intangible Asset). Namun,

penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar hasil sesuai

dengan harapan yakni:

1. Aset yang Nyata (Tangible Asset)

Aset yang nyata adalah sesuatu yang sah dimiliki termasuk

didalam properti fisik sebagai hak milik dan berfungsi sama

seperti properti fisik. Ini dapat dibagi menjadi delapan kategori

umum, yaitu sebagai berikut;

1. Tabungan uang yang pemasukkannya dalam bentuk bunga.

Kategori ini termasuk semua dana tunai, rekening

tabungan, rekening cek dan semua instrumen pasar

keuangan.

2. Saham, surat tanggungan dan semua bentuk jaminan

finansial yang bentuk pemasukannya seperti saham, bunga,

dan atau keuntungan modal atau keruggiannya.

Kepemilikan saham pada dunia bisnis sekarang ini lebih

pada sebuah bentuk peminjaman bukan kepemilikan karena

bagi kebanyakan pemegang saham (shareholders), tidak

benar-benar memiliki kekuatan dalam membuatan

keputusan-perusahaan modern dijalankan oleh para

manajer yang tidak memiliki tanggung jawab sebagaimana

“pemilik asli”. Oleh karena itu, saham lebih mirip dengan

surat obligasi. Intinya, semua bentuk jaminan ini dapat

dipandang sebagai klaim sebagai properti pribadi (swasta)

Page 46: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

37

atau perusahaan umum. Kategori ini merupakan kategori

yang paling dekat dengan “kapital” dalam bentuk produksi

dan aset ini langsung memiliki oleh sebagian kecil saja dari

penduduk, walaupun banyak juga orang yang tidak secara

langsung berpartisipasi lewat kepemilikan saham, biasanya

lewat dana pensiun.

3. Properti nyata, seperti bangunan atau tanah, dengan

pemasukan dalam bentuk pembayaran sewa beserta

keuntungan (juga kerugian). Untuk sebagian orang, aset

kunci dalam kategori ini adalah kesetaraan (equity) antara

pemilik dan penyewa rumah.

4. Aset-aset “berat” selain real esttate, dengan pemasukan

dalam bentuk keuntungan modal (juga kerugiannya). Pada

kategori ini aset yang tidak berbunga seperti metal

berharga, perhiasaan, furnitur, dan semua koleksi lain.

5. Mesin, alat-alat dan komponen produksi nyata lainnya,

dengan bentuk keuntungan penjualan dari produk yang

dihasilkan (juga kerugiannya).

6. Barang keluarga yang kuat dan tahan lama, dengan

keuntungan lewat meningkatnya efisiensi tugas keluarga.

Dalam beberapa hal, ini memiliki sifat yang sama dengan

mesin pada sektor bisnis keduanya membutuhkan modal

dan keduanya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi

dan keduanya memiliki kegunaan yang jelas.

Page 47: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

38

7. Sumber alam, seperti perkebunan, minyak, mineral dan

kayu hutan dengan keuntungan penjualan panen atau

komoditas yang diambil (juga kerugiannya). Sebelum

revolusi industri terjadi, bagian terbesar kekayaan negara

berasal dari sektor ini dan akhirnya secara luas dibagikan.

Tanah dan sumber alam kini tidak sebesar sebelumnya.

8. Hak cipta dan hak paten dengan keuntungan dalam bentuk

royalti dan biaya penggunaan lainnya. Kategori yang lebih

bersifat intelektual ini mungkin dapat dimaksudkan dalam

kategori aset nyata karena hak cipta dan hak paten

dilindungi secara aksplisit oleh hukum legal.20

Penulis meninjau bahwa perlunya pengangkatan teori

pemberdayaan ekonomi masyarakat, karena sesuai dengan judul

penelitian yakni Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui KUBE

(Kelompok Usaha Bersama) Alkesa Lestari Rw. 003 Cipedak,

Jagakarsa. Dan salah satu tujuan program pemberdayaan adalah

kemandirian masyarakat baik dalam arti mandiri dari berbagai aspek,

salah satunya adalah ekonomi. Di lapangan penulis menemukan bahwa

KUBE adalah organisasi yang berbasis mengembangkan kemampuan

berwirausaha, dan selalu mengupayakan peningkatan kesejahteraan

masyarakat dalam bidang ekonomi. Ditunjukkan dengan adanya

peningkatan kemampuan untuk berwirausaha dari sebelumnya. Serta

20

Michael Sherraden, Aset untuk Orang Miskin Perspektif Baru Usaha

Pengentasan Kemiskinan, h. 135-136.

Page 48: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

39

adanya peningkatan aset nyata, setelah adanya pemberdayaan ekonomi

masyarakat.

C. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

1. Definisi KUBE

Definisi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah kelompok

usaha binaan Kementrian Sosial Republik Indonesia yang dibentuk

dari beberapa keluarga binaan sosial untuk melaksanakan kegiatan

usaha ekonomi produktif dan usaha kesejahteraan sosial dalam rangka

kemandirian usaha untuk meningkatkan taraf kesejahteraan

sosialnya.21

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah himpunan dari

keluarga yang tergolong ekonominya medium-low yang dibentuk,

tumbuh, dan berkembang atas dasar prakarsanya sendiri, saling

berinteraksi, dan tinggal dalam satu wilayah tertentu dengan tujuan

untuk meningkatkan produktivitas anggotanya, meningkatkan relasi

sosial yang harmonis, memenuhi kebutuhan anggota, memecahkan

masalah sosial yang dialaminya dan menjadi wadah pengembangan

usaha bersama.

Kelompok usaha bersama merupakan salah satu media

pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diarahkan untuk terciptanya,

aktivitas sosial ekonomi keluarga “miskin” agar dapat meningkatkan

kesejahteraan sosial mereka. Melalui kelompok dapat berinteraksi,

21 Haryati Roebiyantho, dkk., Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan

Kemiskinan Melalui KUBE, (Jakarta: P3KS Press, 2011), h. 45.

Page 49: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

40

saling tolong menolong dalam memecahkan permasalahan dan

memenuhi kebutuhan.

Pembentukan KUBE didasari oleh kedekatan tempat tinggal,

jenis usaha atau keterampilan anggota, ketersediaan sumber atau

keadaan geografis, latar belakang kehidupan budaya, serta memiliki

motivasi yang sama.22

KUBE merupakan upaya mempercepat penghapusan

kemiskinan dengan tujuan untuk: (1) peningkatan kemampuan

berusaha para anggota secara bersama dalam kelompok, (2)

peningkatan pendapatan, (3) pengembangan usaha, (4) peningkatan

kepedulian dan kesetiakawanan sosial diantara para anggota KUBE

dengan masyarakat sekitar.23

Menurut pendekatan Tampubolon dalam konsepnya ABCCM

Empowerment Concept yang dikutip dari buku Implementasi Program

Pemberdayaan Fakir Miskin, ada delapan faktor yang mempengaruhi

keberhasilan KUBE. Lima faktor utama yang merupakan faktor

eksitensi KUBE, meliputi: (a) modal (asset), (b) kemampuan atau

keterampilan (ability), (c) kemasyarakatan (community), (d) komitmen

(commitment), (e) pasar (market). Tiga faktor lainnya yang

mempengaruhi kedinamisan KUBE, yakni meliputi: (a)

pendampingan, (b) jaringan kerjasama, (c) inovasi. Kedelapan faktor

22

Wawan Mulyana, dkk., Pedoman Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan

Perkotaan Melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BPLS) Tahun 2011,

(Jakarta: Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial Departemen Sosial RI, 2011), h.

13.

23

Haryati Roebiyantho, dkk., Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan

Kemiskinan Melalui KUBE, h. 46.

Page 50: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

41

ini harus ada dalam KUBE, sehingga KUBE tersebut dapat berjalan

dan berkembang dengan baik.24

Dengan melihat kondisi tersebut, penulis mendapati adanya

pengelolaan pemberdayaan memerlukan kapasitas masyarakat agar

lebih bisa mandiri, oleh sebab itu peluang, kesempatan, dan

kewenangan juga kemampuan, yang semuanya memerlukan proses

atau pemberdayaan. Adapun dalam melakukan pemberdayaan pada

komunitas adalah dengan cara meningkatkan kapasitas pengetahuan

dan keterampilannya agar mampu berdaya saing dan hidup mandiri.

Selain itu juga perlu dilakukan pembukaan akses kepada berbagai

peluang yang akan membuat komunitas semakin berdaya, seperti akses

pembekalan pengetahuan dan keterampilan, akses pembiayaan modal

dan akses pemasaran sehingga kelompok atau komunitas tersebut

mampu mengembangkan usahanya.

24 B. Mujiyadi, dkk., Implementasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin,

(Jakarta: Puslit Kesejahteraan Sosial- Badiklit Kesejahteraan Sosial- Departemen

Sosial RI, 2007), h. 12-13.

Page 51: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

42

BAB III

GAMBARAN UMUM KUBE ALKESA LESTARI CIPEDAK,

JAGAKARSA

A. Profil KUBE Alkesa Lestari

1. Sejarah KUBE Alkesa Lestari

Awal mula terbentuknya usaha pembuatan kripik singkong

awalnya dari usaha orang tua Ibu Mardiah saat itu tahun 2006. Seiring

berjalannya waktu, Ibu Mardiah sudah mulai merintis produksi kripik

singkong sendiri, yaitu tahun 2009. Tahun 2012 pembentukan KUBE

Alkesa atas perintah Dinas Sosial. Saat pembentukan KUBE

prosedurnya harus memiliki organisasi. Yang ada didalam struktur 10

orang, tetapi Ibu Mardiah selaku ketua KUBE Alkesa Lestari tidak bisa

membatasi calon pengusaha baru untuk ikut bergabung. Dengan

komitmen tidak masuk dalam struktur organisasi. Mereka adalah yang

merasa peduli dengan perekonomian keluarganya masing-masing.

Dengan cara menumbuhkan kesadaran untuk membatu perekonomian

keluarganya dan saat itu mulai bangkit.

Kelompok Alkesa Lestari, merupakan salah satu KUBE yang

dibentuk oleh ibu Mardiah. KUBE ini merupakan salah satu KUBE

yang berada di wilayah Jakarta Selatan, tepatnya di kelurahan Cipedak,

kecamatan Jagakarsa. Dalam kurun waktu tiga tahun, KUBE ini telah

berhasil. Dan pantas menjadi Role Model karena prestasinya tersebut.

Jenis usaha KUBE yang ditekuni oleh KUBE Alkesa Lestari ini

ialah pemanfaatan singkong untuk dijadikan keripik, selain itu KUBE

Page 52: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

43

inipun diberikan pelatihan cara pembuatan berbagi jenis makanan

ringan lainnya. Keberhasilan kelompok KUBE ini ditandai dengan

banyaknya penjual yang kini datang ke KUBE ini untuk memasarkan

produk tersebut, hal ini sangat mengembirakan dan membuat angota

KUBE ini semakin antusias. Berbeda dengan pada masa awal

pembentukan KUBE ini, produk yang dijadikan usaha KUBE ini

awalnya harus berkeliling dari warung ke warung, menyebarkan atau

menjajakan langsung ke konsumen.

Produk andalan KUBE ini ialah makanan ringan yang terbuat

dari bahan dasar singkong, seperti keripik singkong, opak, dan aneka

kue kering seperti, kembang goyang, rempeyek dan lain-lain. Berkat

usaha dan kerja keras seluruh anggota KUBE ini, KUBE Alkesa

Lestari kini mendapakan penghargaan yakni legalitas usahanya kini

telah diakui sebagai Wirausaha Mikro Sosial. Penghargaan tersebut

mereka terima dari Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian,

dan MUI untuk pelabelan Halal pada produk, yang membuat seluruh

anggota merasa termotivasi untuk terus berkembang kedepannya.1

2. Visi dan Misi KUBE Alkesa Lestari

Visi

Berkarya bersama untuk sesama, yaitu mampu berbuat dan

memberikan manfaat kepada sesama, merangkul dan meraih impian

bersama kepada sesama.

1 Laporan UAS Praktikum II, Nur Syamsiyah di KUBE Alkesa Lestari RW 003,

Cipedak Jagakarsa (2016).

Page 53: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

44

Misi

Memberikan kontribusi yang edukatif, membawa perubahan

paradigma agar keadaan berubah, bangkit memandang dunia dengan

arif dan bijaksana harmonis dan dinamis.2

3. Program yang dilaksanakan KUBE Alkesa Lestari

a. Mengubah paradigma warga masyarakat Cipedak.

b. Pemperdayaan masyarakat Cipedak.

c. Memberikan pelatihan mengolah singkong kepada warga

masyarakat Cipedak.

d. Melakukan pertemuan setiap bulan dengan para warga masyarakat

Cipedak dalam konteks perkembangan usahanya.3

4. Kemitraan KUBE Alkesa Lestari

Salah satu pengelolaan yang baik dan menghasilkan produksi

yang dapat dijaga kualitasnya, KUBE membuktikan dengan

bekerjasama KUBE lain. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan

dan terciptanya kesinambungan sehingga KUBE tidak berhenti

berproduksi. Berikut yang menjalin kemitraan dengan KUBE Alkesa

Lestari. Sudah banyak mitra yang terlibat dalam KUBE Alkesa Lestari

dan cukup berperan besar dalam KUBE, yakni:

1) Dinas Pertanian.

2 Laporan UAS Praktikum II, Nur Syamsiyah di KUBE Alkesa Lestari RW 003,

Cipedak Jagakarsa (2016).

3 Laporan UAS Praktikum II, Nur Syamsiyah di KUBE Alkesa Lestari RW 003,

Cipedak Jagakarsa (2016).

Page 54: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

45

2) Dinas UKM.

3) BPOM dan MUI.

4) Dinas Ketenaga Kerjaan.4

5. Sumber Dana

Program kelompok usaha bersama (KUBE) Alkesa Lestari.

Kelompok usaha ini tidak berdiri sendiri oleh karena itu sumber dana

yang didapatkan dari pihak Dinas Sosial (Dinsos).5

B. Gambaran Cipedak Jagakarsa

1. Letak Geografis Cipedak

Kelurahan Cipedak berada di Jakarta Selatan dengan luas

wilayah 397,5 Ha yang terbagi dalam 6 Rukun Warga (RW) dan 62

(RT) pada tahun 2016, berada dibelahan Selatan Jakarta dengan batas-

batas wilayah :

Sebelah Utara : Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa.

Sebelah Timur : Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan

Jagakarsa.

Sebelah Selatan : Kelurahan Tanah Baru, Kota Depok.

Sebelah Barat : Kali Krukut, Kelurahan Gandul, Kota Depok.

4

Laporan UAS Praktikum II, Nur Syamsiyah di KUBE Alkesa Lestari RW 003,

Cipedak Jagakarsa (2016).

5 Laporan UAS Praktikum II, Nur Syamsiyah di KUBE Alkesa Lestari RW 003,

Cipedak Jagakarsa (2016).

Page 55: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

46

2. Kondisi Demografis

KUBE Alkesa Lestari terletak di RW. 03 Cipedak, Jagakarsa

yang memiliki jumlah kepala keluarga sebanyak 1.578 kepala keluarga

dengan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki sejumlah 3.010

jiwa dan yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 2.979 jiwa.6

3. Kondisi Sosial Budaya

a. Kondisi Kehidupan Beragama

Keagamaan masyarakat Cipedak khususnya di RW 003

menganut agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Budha, dan

Hindu. Dimana mayoritas penduduknya beragama Islam.

Kehidupan antar umat beragama di wilayah RW 003 cukup

harmonis dan tingkat toleransi beragama cukup tinggi.7

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator penentu

berhasilnya suatu daerah dalam pembangunan. Pendidikan

berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia

(SDM). Dengan demikian, pendidikan mempunyai peran yang

sangat signifikan dalam menciptakan penduduk yang produktif dan

kreatif yang berpartisipasi dalam pembangunan.

Kondisi penduduk menurut tingkat pendidikan di RW 003

ini adalah sebagian besar penduduknya lulusan perguruan tinggi,

6

Laporan Bulanan Kelurahan Cipedak Bulan Desember 2016, Kelurahan

Cipedak.

7 Laporan Bulanan Kelurahan Cipedak Bulan Desember 2016, Ibid.

Page 56: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

47

dan SMA. Selanjutnya, penduduk dengan tingkat pendidikan SMP,

dan hanya beberapa yang lulusan SD.8

c. Kondisi Ekonomi

Jenis mata pencaharian penduduk RW 003, beraneka

ragam. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai

wiraswasta sedangkan yang bermata pencaharian sebagai karyawan

dan pegawai negeri sipil tidak terlalu banyak.9

8 Laporan Bulanan Kelurahan Cipedak Bulan Desember 2016, Ibid.

9 Laporan Bulanan Kelurahan Cipedak Bulan Desember 2016, Ibid.

Page 57: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

48

BAB IV

ANALISIS TEMUAN LAPANGAN

A. Proses Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui KUBE

(Kelompok Usaha Bersama) Alkesa Lestari

Kehidupan sosial masyarakat Indonesia adalah negara yang subur dan

kaya, namun sebagian besar masyarakat ekonominya tergolong miskin.

Berdasarkan latar belakang berdirinya KUBE Alkesa Lestari di RT. 05

RW. 003 Kelurahan Cipedak, Jagakarsa yang telah dibahas pada bab

sebelumnya, bahwa usaha rumahan yang sangat menjanjikan karena dapat

menjadi tulang punggung bagi ekonomi masyarakat kecil.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi dokumen,

bahwasannya proses pelaksanaan dalam pemberdayaan ekonomi

masyarakat merupakan program yang dilaksanakan untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat. Dengan adanya program ini, yang mayoritas ibu

rumah tangga diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan

tambahan yang berguna untuk membantu perekonomian di dalam

keluarganya.

Dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat,

pemberdaya/fasilitator telah menemukan permasalahan yang ada dan

mampu memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi masyarakat.

Hadirnya KUBE sebagai bentuk nyata dari program pemberdayaan yang

dijalakan yakni adanya perubahan pada anggota dan masyarakat sekitar.

Adapun perubahan yang dimaksud adalah perubahan dalam segi

Page 58: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

49

pendapatan ekonomi keluarga. Sehingga masyarakat tersebut dapat

dikatakan sejahtera.

“....terus yang ibu tau dari itu masyarakat yang ikut bikin keripik

ekonominya jadi lebih bagus, ya jadi lebih baik ya kak.”1

Begitu penturan Ibu Mantih selaku pelatih/trainer Kube Alkesa

Lestari. Yang mengakui adanya perubahan ekonomi di setiap keluarga

pelaku wirausaha.

Langkah dalam proses pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh

Ibu Mardiah selaku pengerak pemberdayaan sekaligus ketua KUBE yakni

adalah:

1. Inisiatif.

Dalam hal ini Ibu Mardiah mengakui bahwa inisiatif yang

dimaksud disini adalah satu upaya bahwa perlunya perubahan dalam

masyarakat beliau menyadari bagaimana masyarakat di sekitarnya

masih jauh dari “sejahtera”. Beliau memulai dari titik sadar, bahwa

perlunya pemberdayaan masyarakat melalui ekonomi yaitu dengan

melakukan konsolidasi bersama Dinas Sosial. Berikut penuturannya:

“Ini dulu konsolidasi ke atas dulu ke Dinsos,....”2

Hal ini merupakan langkah awal yang dari pemberdayaan yang

dilakukan oleh Ibu Mardiah.

2. Sosialisasi.

Dalam hal ini Ibu Mardiah melakukan program pemberdayaan

dengan sosialisasi, sosialiasi dilakukan secara formal maupun non-

1

Wawancara Pribadi dengan MT, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

2 Wawancara Pribadi dengan M, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

Page 59: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

50

formal dalam forum perkumpulan dari RT ke RT. Sosialisasi juga

dilakukan lewat perkumpulan PKK berikut penuturannya:

“Awal-awalnya itu kita seminggu sekali kumpul, terus kita

bersosialisasi, kumpul PKK juga pasti....”3

Sedangkan penuturan Ibu Sumini, salah satu pengurus KUBE

Alkesa Lestari, beliau memang mengetahui akan diberdirikannya

KUBE Alkesa Lestari yang disosialisasi kan lewat perkumpulan ibu-

ibu. Berikut penuturannya:

“Awalnya, tau dari ibu Mardiah. Ya seneng aja gitu bisa

masuk KUBE,....”4

Begitupun yang dikatakan dengan Ibu Mantih selaku

pelatih/trainer di KUBE Alkesa Lestari:

“Ya kalo ibu taunya waktu itu bu Mar ya yang sosialisasi

kalo lagi ada kumpul arisan, kumpul PKK juga pasti

dikasih kabar bagaimana programnya,...”5

Sama halnya dengan Ibu Miah yang mengetahui program

pemberdayaan ekonomi ini dari sosialisasi yang dilakukan oleh Ibu

Mardiah.

“Tau program KUBE dari bu Mar langsung, kan dulu bu

Mar sempet ngumumin, kaya sosialisasi gitu, terus ibu

tertarik, ya langsung dateng gitu ke bu Mar.”6

Hal serupa juga sama dengan yang disampaikan oleh Ibu Manih,

beliau mengakui bahwa mengetahui akan terbentuk KUBE melalui

sosialisasi yang disampaikan oleh Ibu Mardiah berikut penuturannya:

“Tau dari bu Mar saya,...”7

3

Wawancara Pribadi dengan M, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

4 Wawancara Pribadi dengan SM, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

5 Wawancara Pribadi dengan MT, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

6 Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

7 Wawancara Pribadi dengan MN, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

Page 60: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

51

3. Motivasi

Hal ini juga berarti bahwa, pemberdayaan dengan cara

membangun daya melalui motivasi, yang berupaya mengembangkan

kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas. Ibu Mardiah selaku

ketua KUBE Alkesa Lestari tentu juga melakukan motivasi berikut

penuturannya:

“Saya pasti mulai dari motivasi dulu, supaya mindset

masyarakat bisa berubah, supaya punya semangat, nantikan

kalo udah semangat mereka udah mulai mau merubah kan

artinya, dari situ kalo ada masyarakat yang mau belajar

silahkan, kalo belum bisa produksi saya kasih tau dulu

caranya, tapi rata-rata mereka langsung mau coba, saya sih

gak ngelarang, justru saya seneng gitu bisa ngasih nilai yang

bermanfaat ya kalo ada orang yang teriak saya seneng gitu,

artinya saya bisa kasih solusi.”8

Motivasi sangat dibutuhkan bagi sasaran pemberdayaan, untuk

menyakini mereka untuk mulai membangun dari keadaan sebelumnya.

Muhtadi berpendapat dalam bukunya, bahwa motivasi juga dibutuhkan

untuk meningkatkan produktivitas. Sumber dari motivasi bekerja

diantaranya adalah adanya kesempatan untuk berkembang, jenis

pekerjaan yang dilakukan, serta adanya perasaan bangga menjadi

bagian dari organisasi.9

“Apalagi kalo orang (yang teriak itu) dengerin, ngelakuin apa

yang saya saranin. Seneng banget saya. Sejauh ini mereka

(masyarakat yang terlibat dalam produksi) anggota maupun

non anggota, kalo mereka bisa produksi setenggah mateng

nanti ditimbang di saya gapapa, saya terima, kalo sudah

mampu mau masarin produknya sendiri gapapa. Bebas saya,

dan saya gak mau buat mereka terbatas gitu, kalo stok di

gudang saya masih banyak nanti stok mereka yang saya

8

Wawancara Pribadi dengan M, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

9 Tantan Hermansah & Muhtadi, Dasar-dasar Pengembangan

Masyarakat dalam Islam, (Bogor: Titian Nusa Press, 2010), h. 59.

Page 61: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

52

pending, satu-satu gitu masuknya karna kan di gudang saya

gak muat kan.”10

Dalam menjalankan program atau kegiatan pemberdayaan,

KUBE Alkesa Lestari ada hubungan antara KUBE dengan masyarakat

terjadi kerjasama serta terjadinya proses pembinaan dan

pengembangan. Dan adanya perlakuan timbal-balik, dan saling

menguntungkan.

4. Merubah tekad menjadi usaha nyata.

Hal ini adalah poin terpenting dari seluruh rangkaian proses

pemberdayaan. Karena jika tidak dimulai dari sedini mungkin KUBE

tidak akan sukses seperti sekarang ini. Dari runtutan poin perencanaan

hal ini juga merupakan hal yang penting karena ini adalah proses

perwujudan dari perencanaan tersebut. Sesuatu yang sudah

direncanakan dengan baik tidak akan melenceng dalam pelaksanaan

jika di lapangan ada kerja sama yang baik antara pelaku perubahan dan

masyarakat.

Hal ini senada dengan yang ada di lapangan bahwa adanya

perubahan tekad menjadi usaha. Usaha yang dimaksud disini yaitu

dengan memulai. Berikut penuturan Ibu Mardiah :

“Tahun 2012 mulai pembentukan KUBE Alkesa atas perintah

Dinas Sosial.”11

Begitu pun hal yang serupa juga dilakukan oleh para anggota

untuk mulai merubah potensi kewirausahaannya menjadi usaha nyata.

10 Wawancara Pribadi dengan M, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

11 Wawancara Pribadi dengan M, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

Page 62: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

53

Menurut Ibu Sumini selaku sekertaris KUBE beliau mulai menjadi

wirausahawan sejak tahun 2012. Berikut penuturannya:

“Saya ikut kube dari tahun 2012 tapi saya kurang inget

bulan apa, pokonya dari awal berdirinya KUBE deh

neng.”12

Ibu Miah juga mengakui jika beliau juga ikut merubah tekadnya

menjadi usaha sejak tahun 2012. Beliau mengakui sudah tertarik

mengikuti pemberdayaan yang diusung oleh Ibu Mardiah sejak

disosialisasikan. Berikut penuturannya:

“Dari awal ibu sudah gabung KUBE. Berarti sekitar 6

tahunan ya dek.” 13

Hal yang serupa juga dikatakan oleh Ibu Manih beliau

berkomitmen merubah tekadnya menjadi usaha nyata sejak tahun 2012

berikut penuturannya:

“Ya sekitar tahun 2012 an lah.” 14

Berbeda dengan Ibu Khatijah yang mengaku 2 tahun terakhir

berkomitmen untuk merubah tekadnya menjadi usaha sejak tahun

2015, hal ini berbeda dengan anggota yang lain karena ada perubahan

struktur anggota, anggota terdahulu dinyatakan non aktif karena sudah

tidak produktif. Berikut penuturan Ibu Khatijah:

“Saya baru 2 tahun ngerjain (produksi keripik) ini, iya

baru jadi anggotanya juga sekitar 2 tahunan ya mba.”15

12 Wawancara Pribadi dengan SM, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

13

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

14

Wawancara Pribadi dengan MN, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

15

Wawancara Pribadi dengan KH, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

Page 63: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

54

5. Perluasan perubahan

Dalam hal ini KUBE Alkesa Lestari juga melakukan perluasan

perubahan yang berdampak pada masyarakat di lingkungan sekitarnya

yaitu 3 dari 7 orang pelaku usaha yang sama, 2 orang merasa terbantu

dengan adanya KUBE.

Ibu Tumi menyatakan bahwa beliau memulai usahanya sejak

setelah menikah, yang sebelumnya hanya membantu produksi orang

tua, setelah menikah beliau memilih untuk membuka usaha sendiri,

sebelum beralih untuk produksi keripik singkong dari cerita yang ada

sebelumnya beliau memproduksi bubuk minuman herbal yang

berbahan baku jahe, namun usaha tersebut telah behenti produksi dan

telah beralih ke keripik singkong. Berikut penuturannya:

“Udah lama ya aku produksi, yaaa kira-kira setelah nikah aku

produksi sendiri.” 16

Berbeda dengan Ibu Rodiah yang menyatakan terbantu dengan

adanya KUBE, dari hasil wawancara beliau mengungkapkan bahwa

beliau merasa terbantu dengan adanya KUBE. Karena, beliau bisa

menjual sebagian produk mentahnya ke KUBE, dimana dengan status

masyarakat yang tidak masuk struktur keanggotaan KUBE, beliau

merasa sangat terbantu. Beliau juga mengakui sebelum terbentuknya

KUBE beliau sudah melakukan produksi, tetapi produksinya hanya

menjadi sampingan. Sebelumnya beliau hanya seorang buruh cuci, 8

tahun terakhir beliau memfokuskan diri untuk produksi keripik

singkong. Berikut penuturannya:

16 Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

Page 64: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

55

“Saya sekitar 8 tahunan, 8 tahun kemarilah, kurang lebih

dari tahun 2009 an lah.” 17

Hal yang sama juga dikatakan oleh Pak Ubet, dari hasil

wawancara yang ada beliau menyatakan bahwa beliau merasa terbantu

adanya KUBE. Karena beliau mengetahui cara produksi dari Ibu

Mardiah. Beliau menyatakan beliau adalah seorang buruh bangunan,

dan produksi keripik singkong dilakukan hanya sampingan jika beliau

sedang bekerja menjadi buruh. Beliau dibantu istrinya jika sedang

bekerja menjadi buruh untuk produksi. Hasil produksi beliau jual

mentah ke pengepul yang berada di daerah Kalibata. Berikut

penuturannya:

“Udah lama, sekitar 4 tahunan ada jalan 5 tahunan neng kalo

saya keripik cuma buat sampingan aja biasanya yang ngerjain

kalo saya lagi kerja jadi tukang istri saya.”18

6. Adanya kerjasama atau hubungan antara KUBE dengan Dinas Sosial

yang terhenti.

Sebelum terbentuknya KUBE Alkesa Lestari, Ibu Mardiah

selaku pengerak pemberdayaan, beliau melakukan konsolidasi terlebih

dahulu dengan Dinas Sosial. Setelah terbentuk KUBE yang syaratnya

memiliki struktur organisasi, KUBE Alkesa Lestari mendapatkan

bantuan Modal sekitar Rp. 20.000.000- yang berbentuk barang dan

singkong dan dibagi rata ke seluruh anggota KUBE. Setelah dirasa

mampu produksi, KUBE tidak lagi mendapat bantuan. Hal ini

membuktikan bahwa di KUBE Alkesa Lestari mengalami adanya

17 Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

18

Wawancara Pribadi dengan U, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

Page 65: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

56

kerjasama atau hubungan antara KUBE dengan Dinas Sosial yang

terhenti.

Namun, penulis menemukan di lapangan sedikit berbeda

dengan yang dikemukakan Lippit yang menyebutkan bahwa fase

dalam teori proses pemberdayaan yang ada. Dikatakan berbeda karena

banyaknya poin dalam teori yang tidak ditemukan di lapangan. Dalam

teori menyebutkan bahwa Pertama, menumbuhkan kebutuhan untuk

berubah. Kedua, membangun hubungan untuk perubahan di antara

sasaran dan agen pembaharu. Ketiga, diagnosis dan penjelasan

masalah yang dihadapi harus diketahui dan dirumuskan menjadi

masalah bersama. Keempat, mencari alternatif pemecahan masalah dan

menetapkan tujuan serta menumbuhkan tekad untuk bertindak. Kelima,

tekad tersebut dirubah menjadi usaha nyata kearah pencapaian tujuan.

Keenam, perluasan dan pemantapan perubahan. Ketujuh, memutuskan

hubungan antara sasaran dan penyuluh. Untuk memutuskan hubungan

antara sasaran dan penyuluh. Untuk mencegah sikap ketergantungan

masyarakat kepada penyuluh.19

Namun keadaan di lapangan penulis hanya menemukan 6 fase

dalam proses pemberdayaan Pertama, inisiatif. Kedua, sosialisasi.

Ketiga, motivasi. Keempat, merubah tekad menjadi usaha nyata.

Kelima, perluasan perubahan. Keenam, adanya kerjasama atau

hubungan antara KUBE dengan Dinas Sosial yang terhenti.

19

Bariadi, dkk, Zakat & Kewirausahaan, h. 60.

Page 66: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

57

Begitu pula pemberdayaan yang dilakukan melalui KUBE Alkesa

Lestari juga sudah sesuai dengan yang termaktub dalam tafsiran ayat Al-

Qur‟an Surat Ar-Rad ayat 11 Sebagaimana firman Allah yang artinya

sebagai berikut. “….Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu

kaum (masyarakat) sampai mereka merubah (terlebih dahulu) keadaan

yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki

keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;

dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.20

Terlihat jelas bagaimana proses masyarakat yang sebelumnya tidak

mampu, melalui program pemberdayaan ekonomi mereka menjadi

mampu, masyarakat juga terlihat inovatif dalam bidang usahanya. Hal ini

dibuktikan dengan adanya pemanfaatan sumber daya manusia yang

produktif untuk memproduksi, mendistribusikan produk untuk

dikonsumsi. Sehingga tampak jelas pengaruh dari produksi tersebut

dibuktikan sebagai berikut.

Ibu Sumini menyatakan bahwa beliau lebih berinovatif dalam

berproduksi, hal ini dibuktikan dengan penuturan beliau, beliau mengakui

bahwa setelah menjadi anggota KUBE Alkesa Lestari Ibu Sumini mampu

memproduksi keripik singkong, disamping itu ketika bulan ramadhan

pesanan lebih meningkat dari bulan-bulan biasanya. Saat bulan ramadhan

beliau mengaku banyak menerima pesanan aneka kue kering. Hasil inovasi

Ibu Sumini dinaungi juga dalam KUBE. Berikut penuturannya:

20 Al-Qur‟an surah Ar-Rad ayat 11.

Page 67: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

58

“Abis itu udah mulai bisa dimanfaatin kan kaya oven nya itu

kadang pas mau lebaran bisa buat sampingan jual kue kering,

lumayan pesenannya mah bisa sampe 50 toplesan.”21

Menurut Ibu Miah mengakui bahwa beliau lebih percaya diri untuk

produksi keripik singkong. Sebelumnya, beliau berjualan nasi uduk,

lontong sayur, di pagi hari. Ketika siang, beliau berjualan es di pekarangan

rumahnya. Setelah menjadi anggota KUBE Alkesa Lestari beliau

konsisten hanya produksi keripik singkong saja. Berikut penuturannya:

“Dari ngupas, ngukus singkong, ngiris, terus jemur aja dek.”22

Begitu pun dengan Ibu Manih, sebelumnya beliau hanya ibu rumah

tangga yang mengurus seluruh keperluan rumah tangganya, semenjak

beliau menjadi anggota KUBE, beliau fokus produksi. Berikut

penuturannya:

“Kalo saya cuma ngolah produk yang mentah bu Mar yang

goreng. Sama kaya yang laen. Itu ada yang baru kering mau dijual

gitu loh,....”23

Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu Khatijah, dari cerita yang ada.

Sebelumnya beliau hanyalah seorang ibu rumah tangga yang tidak

produktif. 2 tahun terakhir adalah masa perubahan yang drastis, dimana

yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan, kini beliau memiliki

tabungan, dan bisa memberi jajan anaknya hasil dari produksi yang beliau

jalani, beliau menjadi anggota KUBE karena anggota yang sebelumnya

sudah tidak produktif. Maka itu Ibu Khatijah yang menggantikan posisi

tersebut. Awalnya Ibu Khatijah belajar produksi, beliau mengakui bahwa

Ibu Mardiah lah yang membimbingnya. Kini beliau sama seperti anggota

21

Wawancara Pribadi dengan SM, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

22

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

23

Wawancara Pribadi dengan MN, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

Page 68: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

59

lainnya, yang hanya fokus produksi keripik singkong. Berikut

penuturannya:

“Awalnya saya nyoba, 10 kg singkong 2 hari, terus nambah sampe

sekarang jadi 50 kg udah tuh mentok ngerjaiinnya 2 hari. Kadang

saya kerjain bareng suami saya kalo dia udah pulang selesai anter

kue, ngupas, ngukus singkong sore, terus lanjut ngiris malemnya,

pagi baru dijemur sampe siang baru diangkat. Kan sama kaya yang

laen kita jual yang mentah.”24

Di kelompok masyarakat, penulis juga menemukan hal yang sama

dimana ada 2 orang yang mengaku bahwa, mereka tidak hanya fokus

produksi tetapi juga memasarkan produknya. Dan 1 orang lainnya hanya

fokus produksi. Berikut penjelasannya:

Ibu Tumi menyatakan bahwa beliau tidak hanya rutin produksi tetapi

juga memasarkan produknya, berikut penuturannya:

“Produksi iya, marketing juga iya, ya fleksibel aja gitu, kita kan

juga harus pinter baca situasi, ya dijual di toko pisang, toko oleh-

oleh, warung, kadang juga ada langganan yang pesen sekian-

sekian. Karna kan untuk pemasaran kita beda ya sama KUBE jadi

kita harus pinter juga gitu.”25

Hal serupa juga dilakukan oleh Ibu Rodiah, selain produksi beliau

juga memasarkan produknya sendiri, berikut penuturannya:

“Ya saya jual kering, mateng juga, kalo jual mateng ke temen-

temen kantor bapak, naro dikantin kantornya, ke ABEH.”26

Berbeda dengan Pak Ubet, yang hanya produksi saja, beliau

menyatakan bahwa :

“Kalo saya produksi setengah mateng, abis dikukus, ngiris, terus

jemur, kering terus saya jual jual mentah, dijual di Kalibata”27

24 Wawancara Pribadi dengan KH, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

25

Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

26

Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

27

Wawancara Pribadi dengan U, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

Page 69: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

60

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian keluarga

adalah salah satu tujuan dari program pemberdayaan yang dilakukan oleh

KUBE. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan

berusaha para anggota secara bersama di dalam kelompoknya. Sehingga

berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat maupun anggota

yang sekaligus berstatus sebagai masyarakat sekitar, dengan merubah pola

pikirnya agar mampu berusaha, tentu saja tidak instan, pemberdaya butuh

waktu yang cukup lama untuk menjadi bagian pemberdayaan yang sedang

dilakukan. Setelah mampu dari sebelumnya disitu sudah mulai ada

peningkatan pendapatan pertahunnya. Dengan demikian kegiatan

pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui KUBE Alkesa

Lestari dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berikut

penuturannnya menurut Ibu Mardiah penghasilan dalam sekala KUBE

cukup stabil, meskipun tidak terikat dalam pekerjaan, tapi mampu bersaing

penghasilannya berikut penuturannya:

“Kalo skala dalam pertahun ya namanya kita kan gak kerja

kantoran, ya tergantung pasarnya, bisa dibilang penghasilan kita

di KUBE itu Alhamdulillah stabil ya, ya kalo omset kita sebulan

Rp30.000.000 ya gak jauh sekitar Rp360.000.000 pendapatan

pertahun nanti masing-masing tinggal dibagi aja yang saya bilang

tadi itu. Ya kalo saya Rp9.000.000 perbulan. Setahun ya kurang

lebih Rp108.000.000-an ya (tersenyum).”28

Dampak yang sama juga terlihat dibeberapa keluarga yang ikut

melakukan produksi diantaranya, beberapa anggota, dan pengurus KUBE,

yakni: Ibu Sumini, Ibu Miah, Ibu Manih, Ibu Khatijah, Ibu Tumi, Ibu

Rodiah, dan Pak Ubet berikut penuturannya:

28 Wawancara Pribadi dengan M, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

Page 70: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

61

“Kalo dalam setahun ya tergantung kita produksinya juga gimana,

yaaa. Bisa dibilang penghasilan kita di KUBE itu Alhamdulillah

stabil ya, seringnya sih kita sebulan terima Rp3.000.000 ya berarti

juga gak jauh sekitar Rp36.000.000 pendapatan pertahun. Kurang

lebihnya ya segituan lah. Kalo sebelum adanya KUBE ya dulu

karna saya cuma ngurus rumah ya, jadi penghasilan cuma dari

bapaknya aja.”29

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Miah, yang sebelumnya

beliau hanya berjualan nasi uduk pada pagi hari, dan berjualan es pada

siang harinya. Kini beliau memberhentikan kegiatan tersebut, dan

konsisten hanya produksi keripik, dan ada perubahan yang terlihat. Yakni,

perubahan pendapatan perbulan yang stabil bila dilihat dari pendapatan

pertahunnya. Berikut penuturannya:

“Kalo dalam skala pertahun bisa dibilang penghasilan kita di

KUBE itu Alhamdulillah lumayan stabil ya, ya kalo kita sebulan

biasa terima Rp3.000.000 ya gak jauh sekitar Rp36.000.000

pendapatan pertahunnya dek. Ya biasanya dibaginya segituan lah

kurang lebih.”30

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Manih, beliau

mengungkapkan bahwa selama beliau berkontribusi dalam KUBE, dan

selama produksi keripik. Beliau juga mendapatkan dampak disisi

penghasilannya jika dilihat dalam sekala pertahunnya. Berikut

penuturannya:

“Kalo dalam setahun ya ka namanya kita kan kerjanya begini, ya

penghasilan kita di KUBE itu Alhamdulillah stabil ya ka. Sebulan

kurang lebih biasanya Rp3.000.000 ya berarti kan gak jauh sekitar

Rp36.000.000 pendapatan pertahunnya.”31

Senada dengan Ibu Khatijah, yang menegaskan bahwa

pendapatannya setiap bulan yang beliau terima hampir sama. Bisa

29 Wawancara Pribadi dengan SM, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

30

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

31

Wawancara Pribadi dengan MN, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

Page 71: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

62

dibilang, cukup stabil bila dilihat dalam sekala pertahunnya. Sebelumnya

beliau hanya mengurus rumah tangga, tentu tidak memiliki penghasilan

dan hanya mengharapkan uang bulanan dari suaminya. Kini beliau

memiliki penghasilan, berikut penuturannya:

“Kalo dalam setahun bisa dibilang penghasilan kita di KUBE itu

ya kalo kita sebulan biasa terima Rp3.000.000-an ya gak jauh

sekitar Rp36.000.000 pendapatan pertahunnya. Ya bisa segituan

lah kurang lebih.”32

Begitupun yang dikatakan oleh Ibu Tumi, beliau bisa dibilang lebih

berpengalaman dari pada yang lainnya. Karena, beliau memiliki

pengalaman yang lebih lama diantara yang lainnya dalam hal produksi

keripik. Dan ketika membahas penghasilannya, Ibu Tumi paling unggul,

karena lebih besar juga diantara yang lainnya. Berikut penuturannya:

“Dalam setahun ya, ya tergantung pasarnya juga ya mba, bisa

dibilang penghasilan kita bisa dibilang Alhamdulillah, walaupun

gak stabil ya, ya kalo omset kita sebulan ambil paitnya ya

Rp5.000.000 ya gak jauh sekitar Rp60.000.000 pendapatan

pertahun saya ya. Itu kalo amit-amit sedikit-sedikitnya ya pernah

sih Rp4.000.000 tapi jarang ya. Alhamdulillah… ya seringnya sih

karna kita mingguan bisa mencapai Rp2.000.000 an ya itu

untungnya aja.”33

Pernyataan yang sama kembali diperkuat oleh keluarga yang

melakukan produksi juga, yaitu Ibu Rodiah. Jika penghasilan dari produksi

keripik saja, bisa dibilang stabil. Jika dari keseluruhan pendapatan yang

bersumber dari pensiun suami Ibu Rodiah dan rumah sewanya, bisa

dibilang tidak stabil, karena rumah sewanya belum tentu terisi. Berikut

penuturannya:

“Ya kalo pendapatan dari keripik aja ya sekitar Rp3.000.000

perbulan dikali 12 ya berarti sekitar Rp36.000.000 itu kalo dari

32

Wawancara Pribadi dengan KH, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

33 Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

Page 72: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

63

keripik aja. Kalo keseluruhan yaa tadikan Rp7.000.000 dalam

setahun ya gak nentu ya karna itu kan campur uang kontrakan

yang gak selalu keisi gitu.”34

Pak Ubet selaku pelaku produksi keripik mengatakan hal serupa,

yakni adanya dampak pada penghasilannya yang stabil seperti berikut

penuturannya:

“Ya kalo pendapatan dari keripik aja ya sekitar Rp1.500.000

perbulan dikali 12 ya berarti sekitar Rp9.000.000 itu kalo dari

keripik aja. Kalo dari buruh ya ga nentu juga, yah kadang abis aja

gitu buat sehari-hari.”35

Terlihat jelas di lapangan penulis juga menemukan adanya

peningkatan kemampuan berusaha para anggota secara bersama dalam

kelompok, peningkatan pendapatan, pengembangan usaha, peningkatan

kepedulian dan kesetiakawanan sosial diantara para anggota KUBE dengan

masyarakat sekitar. Serta adanya dorongan modal dari Dinas Sosial

maupun modal dukungan dari keluarganya, adanya peningkatan

kemampuan atau keterampilan, yang dipadu dengan cara bersama atau

kemasyarakatan (based community), diperkuat dengan komitmen, serta

adanya interaksi jual beli. Berikut bukti bahwa adanya dukungan dari

keluarga maupun masyarakat sekitar, serta adanya solidaritas dan sinergi

dari masyarakat sekitar berikut adalah penuturan dari Ibu Mardiah:

“Ya bisa dibilang Alhamdulillah karna masyarakat mendukung

sekali, ya antusias lah dengan adanya KUBE. Kalo dari masing-

masing keluarga yang ikut produksi kita punya hubungan baik

sekali. Ya kita sama-sama support. Kalo ada yang kesusahan ya

pasti kita bantu. Ya rata-rata kalo ada acara di kelurahan kita

paling banyak personilnya karna kan kita punya KUBE, KWT,

Jumantik.”36

34 Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

35

Wawancara Pribadi dengan U, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

36

Wawancara Pribadi dengan M, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

Page 73: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

64

Keluarga yang melakukan produksipun mengakui bahwa adanya

dukungan dari keluarga maupun masyarakat sekitar. Adanya hubungan

yang harmonis antara keluarga yang tinggal disekitar KUBE Alkesa

Lestari. Dan rata-rata dari mereka hanya memfokuskan diri pada kegiatan

yang sedang dijalani yaitu, produksi keripik. Berikut ini kutipan

wawancara bersama masyarakat pelaku usaha yakni Ibu Sumini:

“Bisa dibilang iya, karna dari keluarga ibu dukung ya neng, dan

masyarakat mendukung sekali, ya bisa dibilang antusias lah

dengan adanya KUBE gitu. Kalo dari masing-masing keluarga

yang ikut produksi kita punya hubungan baik sekali. Ya kan kita

sama-sama. Kalo kita atau ada yang kesusahan ya pasti

dibantu.”37

Dukungan itu juga dirasakan oleh Ibu Miah, serta adanya

solidaritas dan sinergi dari masyarakat sekitar berikut penuturannya:

“Ya bisa dibilang Alhamdulillah ya dek, karna masyarakat

mendukung sekali, ya bisa dibilang antusias lah dengan adanya

KUBE. Kalo dari masing-masing keluarga yang ikut produksi kita

punya hubungan baik sekali. Ya kita sama-sama support. Kalo ada

yang kesusahan ya pasti kita bantu.”38

Hal yang sama diungkapkan juga oleh Ibu Manih, berikut

penuturannya:

“Ya… Alhamdulillah ka, dari keluarga sangat mendukung,

masyarakat juga mendukung sekali, ya bisa dibilang antusias lah

dengan adanya KUBE. Kalo dari masing-masing keluarga kaya

yang selain anggota KUBE yang ikut produksi kita punya

hubungan baik ya ka. Ya kita sama-sama bantu. Kalo ada yang

kesusahan ya pasti kita bantu.”39

Tidak hanya Ibu Miah dan Ibu Manih, tetapi Ibu Khatijah juga

mengalami. Adanya dukungan, dorongan, serta adanya solidaritas dan

sinergi dari keluarga dan masyarakat sekitar. Berikut penuturannya:

37 Wawancara Pribadi dengan SM, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

38

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

39

Wawancara Pribadi dengan MN, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

Page 74: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

65

“Ya mendukung kalo dari keluarga saya, suami dukung, anak-anak

juga, bisa dibilang dari keluarga sangat mendukung apa yang saya

lakukan, masyarakat juga keliatan mendukung Kalo dari masing-

masing keluarga selain anggota KUBE yang ikut produksi,

hubunganya baik ya ka kalo saya liat gitu. Ya kalo ada yang susah

apa sakit sih kita sama-sama bantu.”40

Adapun penuturan Ibu Tumi, selaku pelaku produksi yang

berpengalaman. Beliau juga menuturkan bahwa adanya dukungan dari

keluarga dan masyarakat sekitar, serta adanya solidaritas dan sinergi dari

masyarakat sekitar, berikut penuturannya:

“Hmmm, bisa dibilang masyarakat mendukung ya, ya gak ada

yang merasa terganggu. Ikut antusias malah mba tetangga-

tetangga sini liat kita setiap hari produksi. Malah kadang ponakan

saya (rumahnya disebelah tempat produksi Ibu Tumi) kadang dia

malah ngikut ngirisin kadang, hehehhe. Ya kita sama-sama

dorong, support walaupun gak harus materi, ya senyum aja cukup

ya mba. Kalo ada yang kesusahan ya pasti kita bantu pasti, masa

kita diemin kan gak mungkin.”41

Senada dengan yang diungkapkan dengan Ibu tumi, Ibu Rodiah

dan Pak Ubet juga mengungkapkan bahwa beliau merasakan dorongan

dari keluarga dan masyarakat sekitar. Dan tidak hanya dukungan beliau

juga menuturkan bahwa adanya solidaritas dan sinergi dari masyarakat

sekitar, berikut penuturannya:

“Ya kalo dari keluarga saya, suami dukung, anak-anak juga, bisa

dibilang dari keluarga sangat mendukung apa yang saya lakukan.

Malah kadang bapak ikut ngiris, ngupasin juga, ya kalo saya liat

ya masyarakat juga keliatan mendukung. Disamping itu kita juga

punya hubungan yang baik sama KUBE, hubunganya baik ya ka

kalo saya liat gitu Bu Mar juga kalo saya liat sebagai ketua baik

ya ngayom gak pelit gitu malah dia kan yang ngajakin orang-

orang bikin keripik. Ya sama-sama lah namanya juga kitakan

hidup bertetangga, ya harus rukun ya.”42

40 Wawancara Pribadi dengan KH, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

41

Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

42

Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

Page 75: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

66

Berikut penuturan Pak Ubet dukungan itu juga dirasakan oleh

beliau, serta adanya solidaritas dan sinergi dari masyarakat sekitar berikut

penuturannya:

“Ya baik-baik aja. Kalo dari keluarga saya mendukung apa yang

saya dan istri lakukan. Kadang istri juga gantiin kalo saya lagi

jadi tukang ikut ngiris, ngupasin juga. Terus juga saya sama Bu

Mar juga punya hubungan yang baik sama KUBE juga. Dulu dia

kan yang ngajakin orang-orang sini bikin keripik. Diajarin juga,

kita yang ngeliat dia bikin keripik.”43

Masyarakat di sekitar KUBE berasal dari keluarga yang tergolong

ekonominya medium-low yang dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas

dasar prakarsanya sendiri, dan saling berinteraksi. Tinggal dalam satu

wilayah yakni tepat di kelurahan Cipedak RW. 003 dengan tujuan untuk

meningkatkan produktivitas anggotanya, meningkatkan relasi sosial yang

harmonis, memenuhi kebutuhan anggota, memecahkan masalah sosial yang

dialaminya dan menjadi wadah pengembangan usaha bersama.

Dan tidak terlepas mandiri dengan sendirinya karena adanya proses

pendampingan dari beberapa Dinas, serta jaringan kerjasama yang kuat,

dan memiliki inovasi. Dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini KUBE

Alkesa Lestari mampu membangun keadaan masyarakat dengan motivasi.

Dibuktikan dengan peningkatan kemampuan masyarakat sekaligus anggota

KUBE Alkesa Lestari yang mampu mengubah perekonomian keluarganya.

Masyarakat mengetahui tentang kondisi ekonomi sebelumnya, yang jauh

dari kata sejahtera, maka itu masyarakat sendiri yang melepaskan diri dari

perangkap keterbelakangannya, dengan membangun keterampilan serta

kemampuannya dengan memilih jenis usaha yang dijalankannya. Dapat

43 Wawancara Pribadi dengan U, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

Page 76: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

67

dilihat juga dalam proses pemberdayaan yang dilakukan KUBE Alkesa

Lestari mampu mengasah keterampilan serta pengetahuan masyarakat

untuk mengolah singkong menjadi, makanan olahan yaitu keripik singkong

dan beberapa jenis makanan kering olahan. Beberapa diantaranya

diproduksi oleh sebagian keluarga yang bertempat tinggal disekitar KUBE

Alkesa Lestari.

Pembentukan KUBE Alkesa Lestari didasari oleh kedekatan

tempat tinggal, jenis usaha atau keterampilan anggota, ketersediaan

sumber atau keadaan geografis, latar belakang kehidupan budaya, serta

memiliki motivasi yang sama. Serta adanya (1) peningkatan kemampuan

berusaha para anggota secara bersama dalam kelompok, (2) peningkatan

pendapatan, (3) pengembangan usaha, (4) peningkatan kepedulian dan

kesetiakawanan sosial diantara para anggota KUBE dengan masyarakat

sekitar.

B. Aset Nyata Yang dimiliki Keluarga (Anggota) dan Masyarakat

Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dampak langsung yang

terjadi pada kelompok sasaran dengan mengetahui keadaan anggota

sebelum mengikuti program KUBE dan setelah mengikuti program KUBE

dilihat dari aset nyata.

1. Aset-Aset Nyata (tangible asset) yang dimiliki Keluarga (Anggota)

Page 77: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

68

Aset yang nyata adalah sesuatu yang sah dimiliki termasuk di

dalanya properti fisik sebagaimana hak milik dan berfungsi sama

seperti properti fisik.44

Memiliki delapan kategori;

a. Memiliki tabungan uang yang pemasukannya dalam bentuk uang.

Tidak hanya anggota, tetapi salah satu pengurus juga ada

yang memiliki tabungan yakni Ibu Sumini, beliau memiliki

tabungan yang jenisnya tunai. Berikut penuturannya:

“Ya untuk semuanya neng Alhamdulillah ya cukup buat

tabungan walaupun dikit ada ya sebulan bisa Rp300.000

an lah, kan pengeluaran banyak arisan juga bisa dibilang

nabung juga ya, arisan aja ada 3 PKK, RT, sama RW. Ya

sebulan buat arisan bangsa Rp300.000 an juga.”45

Dari ketiga anggota KUBE menyatakan bahwa ketiga

anggota memilki tabungan dari hasil KUBE, berikut penuturan Ibu

Miah, Ibu Manih, dan Ibu Khatijah:

“Punya, Rp1.000/ hari di KUBE. Ya itukan dapet dari

setiap nimbang di celengin di KUBE, kalo ibu pribadi ada

tabungan sekitar Rp 2.200.000 sisa penghasilan ibu, karna

masih harus bayar cicilan Rp. 790.000 sekian ya sisa nya

ibu tabungin.”46

“Tabungan ada di KUBE kadang saya sebulan kalo abis

nimbang ya lebihnya adalah, bangsa Rp 52.000-55.000 ya

kalo di total ada sekitar Rp 219.000 lah. Kalo nyelengin

sendiri gak ada, abis buat itu aja udah sehari-hari.

Sebenernya kita bisa kalo mau nyisihin duit, misalkan kita

hari ini kita jual ya begitulah, karna kita banyak

keperluannya juga ya ka..”47

“Pokoknya buat nutupin yang kurang aja gitu, kalo

tabungan khusus dari sini ya ada tapi sedikit, Rp.50.000

seminggu ada. Ya total kalo dalam sebulan pemasukan

44 Michael Sherraden, Aset untuk Orang Miskin Perspektif Baru Usaha

Pengentasan Kemiskinan, h. 135.

45 Wawancara Pribadi dengan SM, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

46

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

47

Wawancara Pribadi dengan MN, Jakarta, 15 Agustus 2017. (terlampir)

Page 78: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

69

saya Rp 3.000.000, pengeluarannya ya banyak sisa

mingguan aja Rp 50.000 x 4 ya dalam sebulan itu Rp

200.000, berarti pengeluaran saya Rp 2.800.000 itu udah

masuk biaya produksi juga.”48

Grafik 1 Tabungan (Anggota) Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa adanya kenaikan

penghasilan yang ditabungkan dari para anggota KUBE yakni yang

dialami oleh Ibu Miah sebesar Rp. 2.200.000, yang sebelumnya

hanya memiliki tabungan Rp. 300.000, yang sebelumnya tidak

memiliki tabungan Ibu Manih kini memiliki tabungan Rp. 219.000

perbulannya, dan begitu pula Ibu Khatijah yang sebelumnya tidak

memiliki tabungan kini memiliki tabungan Rp. 200.000

perbulannya.

Disini tampak jelas bahwa adanya KUBE sangat

berpengaruh khususnya bagi anggotanya. Adanya perubahan aset

yang signifikan. Peningkatan ini dialami oleh anggota karena

sebelum para anggota produksi, mereka hanya mengurus rumah

48

Wawancara Pribadi dengan KH, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

MH MN KH

TABUNGAN

tabungan tabungan sebelum tabungan tabungan sesudah

Page 79: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

70

tangga, yang tidak memiliki penghasilan. Setelah mereka produksi,

mereka mempunyai penghasilan, bahkan mereka juga mampu

menambahkan angka ke tabungannya.

b. Dalam bentuk saham, surat tanggungan dan semua bentuk

tanggungan. Dalam hal ini, 1 orang anggota yang memiliki surat

tanggungan. Yaitu Ibu Miah, berikut penuturannya:

“Punya surat pinjaman kemaren ngambil di BRI tahun

2014, tahun ini terakhir, kemaren minjemnya

Rp.15.000.000 dek.”49

Menurut pengakuannya Ibu Miah meminjam uang di salah

satu bank, yakni BRI untuk keperluan kuliah anaknya. Lama

cicilannya kurang lebih selama 3 tahun, terhitung dari tahun 2014.

Grafik 2 Surat Tanggungan (Anggota) Sebelum dan Setelah

Adanya KUBE

49

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

16000000

MH MN KH

SURAT TANGGUNGAN

surat tanggungan sebelum surat tanggungan setelah

Page 80: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

71

Dapat kita lihat dari grafik di atas bahwa adanya

peningkatan yang signifikan setelah Ibu Miah menjadi anggota

KUBE, sebelumnya beliau tidak pernah berani untuk ambil

pinjaman, karena sebelumnya tidak memiliki penghasilan. Setelah

menjadi anggota beliau berani pinjam karena punya penghasilan,

untuk menutupi biaya cicilan. Disini tampak jelas bahwa adanya

KUBE sangat berpengaruh khususnya bagi Ibu Miah. Ibu Miah

mengalami kenaikan dalam bentuk aset ini yakni sebesar

Rp15.000.000 yang beliau ambil dari bank BRI. Yang dicicil

selama 3 tahun.

c. Properti dalam bentuk nyata seperti tanah atau bangunan rumah

yang disewakan. Untuk hal ini ada anggota yang memiliki

bangunan atau tanah yang disewakan namun ada juga bangunan

yang hanya ditempati.

Ibu Miah mengakui bahwa beliau memiliki bangunan yang

disewakan, dan ada juga bangunan yang digunakan untuk tempat

tinggalnya, berikut penuturannya:

“Ada kontrakan 2 pintu. Harganya beda-beda yang satu

Rp.700.000, yang satu lagi Rp.750.000 ya lumayan buat

tambahan sekolah bocah (anak). Kalo luas tanahnya ibu

kurang paham ya ada sekitar 200 m lah dek. Luas

kontrakannya beda-beda makanya harganya juga beda,

kalo untuk kamar mandi, tiap pintunya udah ada sendiri-

sendiri gitu, ya seadanya yang penting udah enak udah

masing-masing kamar mandinya.”50

50

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

Page 81: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

72

Begitu pun dengan Ibu Manih, beliau mengakui bahwa beliau

4 tahun terakhir sempat memiliki bangunan yang disewakan, dan

memiliki bangunan tempat tinggal sekitar 150 m². Tetapi,

bangunan kontrakannya satu tahun lalu dibongkar. Berikut

penuturannya:

“Tanah gak ada, tadinya sih iya begitu, yang belakang di

kontrakin 2 petak, tapi saya jebol saya jadiin satu, pas

kemaren mau ada acara nikahin anak, “Sempit ah”,

yaudah saya jadiin satu. Jadi udah gak punya kontrakan,

dulu kalo ada cuma Rp.650.000- satu pintunya. Lumayan

dari tahun 2013-2016. Kalo luas rumah ini tadinya kan

panjang ya cuma dioper alih dibayarin sama bu Mar jadi

tinggal segitu (sambil nunjuk kearah ruangan lainnya) jadi

sisa sekitar 150 meteran lah.”51

Berbeda dengan Ibu Khatijah yang hanya memilki bangunan

tempat tinggal. Menurut penuturannya beliau hanya memiliki luas

tanah 60 m² yang digunakan untuk tempat tinggalnya. Berikut

penuturannya:

“Gak punya kontrakan, rumah ini aja luas 60 m² kurang

lebih, tanah di kampung punya orang tua ya berarti gak

punya tanah juga.”52

Grafik 3 Bangunan (Anggota) Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

51

Wawancara Pribadi dengan MN, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

52

Wawancara Pribadi dengan KH, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

0

0.5

1

MH MN KH

BANGUNAN

bangunan sebelum bangunan setelah

Page 82: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

73

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa tidak ada

peningkatan aset yang berupa bangunan yang disewakan yang

dialami anggota, dapat disimpulkan bahwa adanya KUBE tidak

mempengaruhi aset dalam bentuk bangunan terhadap anggota. Aset

ini tidak terhitung karena aset ini, bagi Ibu Miah peninggalan dari

orang tua. Sedangkan Ibu Miah juga peninggalan dari orang tua,

dan sebagian hasil dari kerja keras suaminya.

d. Berhubungan dengan barang-barang berat dari metal, perhiasan

dan furnitur. Dalam hal ini anggota memiliki semua seperti alat

elektronik, perhiasan, dan furnitur.

Ibu Miah mengakui bahwa setelah menjadi anggota KUBE,

beliau banyak mengalami perubahan aset yang beliau miliki

terutama dalam bentuk furnitur. Dari hasil wawancara, beliau

mengatakan bahwa banyak aset yang didapat, berikut

penuturannya:

“Handphone, kulkas dari hasil KUBE, mesin cuci orang

jual butuh Rp.200.000-250.000, di jual ibu beli dari

celengan ibu, kipas angin juga ibu yang beli, radio, tv 21

inci, kulkas juga ibu boleh bayarin orang perlu dari

celengan ibu juga hasil dari KUBE, rak piring juga, meja

tv. Kasur juga kalo ada yang murah ibu beli.”53

Meskipun baru 2 tahun menjadi anggota, Ibu Khatijah juga

sudah ada penambahan aset dalam bentuk furnitur. Beliau

mengakui dapat membeli lemari tv atau bupet. Berikut

penuturannya:

53 Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

Page 83: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

74

“Ini aku beli ini doang nih (sambil nunjukin lemari tv) hasil

dari KUBE.”54

Grafik 4 Furnitur (Anggota) Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

Dapat dilihat pada grafik di atas, bahwa adanya kenaikan

aset dalam bentuk furnitur yang dialami 2 anggota mengalami

peningkatan, sedangkan 1 anggota tidak mengalami perubahan

dalam bentuk aset ini. 2 orang anggota yang mengalami

peningkatan ialah Ibu Miah dan Ibu Khatijah sedangkan Ibu Manih

tidak mengalami perubahan setelah menjadi anggota KUBE.

Peningkatan yang dialami oleh Ibu Miah sebesar

Rp3.050.000 yang digunakan untuk membeli berbagai furnitur,

diantaranya adalah handphone, rak piring, kipas angin, radio, tv 21

inci, kulkas, meja tv, dan kasur. Adapun peningkatan yang dialami

oleh Ibu Khatijah sebesar Rp700.000 yang digunakan untuk

membeli rak atau buffet tv.

54 Wawancara Pribadi dengan KH, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

7000000

8000000

9000000

MH MN KH

FURNITUR

furnitur sebelum furnitur setelah

Page 84: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

75

e. Barang keluarga yang kuat dan tahan lama. Memiliki sifat yang

sama dengan mesin pada sektor bisnis keduanya.

Dalam bentuk aset mesin, penulis menemukan bahwa dari 3

anggota tidak ada yang memiliki mesin yang dapat membantu

produksi. Mesin yang didapat di lapangan adalah mesin roda dua

yaitu, sepeda motor.

Ibu Miah mengatakan dalam wawancara, bahwa beliau

memiliki 1 unit sepeda motor, tetapi motor tersebut bukan hasil

dari keanggotaannya. Sepeda motor tersebut dibelinya dengan gaji

suaminya. Berikut penuturannya:

“Kalo motor, kadang bapaknya nawarin ke Rizka (anak ibu

Miah) suruh bawa motor, kalo bapaknya libur gitu, tapi

kadang anaknya dia gak mau, seringnya dia kalo berangkat

kerja maunya naek Gra* kalo gak naek angkot dia bayar

Rp.5.000-. kan dia kuliahnya gak setiap hari, cuma 2 kali

seminggu, itu jugakan tergantung dosennya ya bisanya

kapan.”55

Begitu pun yang dengan Ibu Manih, beliau memiliki 2 unit

sepeda motor, tetapi aset tersebut bukanlah hasil dari keanggotaan

KUBE. Berikut penuturannya:

“Kadang anak saya pake motor satunya, kalo bensinnya

abis dia pinter pake motor yang satu lagi, kan kalo saya

anter jemput anak yang SMP sama yang SD itu pasti setiap

hari.”56

Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu Khatijah, bahwa tidak ada

mesin yang membantu dalam produksi, mesin yang dimiliki beliau

juga sama berbentuk sepeda motor. Aset tersebut bukanlah hasil

dari keanggotaan KUBE. Berikut penuturannya:

55

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

56

Wawancara Pribadi dengan MN, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

Page 85: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

76

“Ada motor bapaknya buat anterin kue dia kerja, nganterin

kue ke warung-warung, sama anak saya juga kerja di salah

satu ojek online.”57

Grafik 5 Mesin Produksi (Anggota) Sebelum dan

Setelah Adanya KUBE

Dapat dilihat pada grafik di atas, bahwa tidak ada kenaikan

aset dalam bentuk mesin yang dialami anggota. Dapat disimpulkan

bahwa dari hasil pemberdayaan ekonomi, ketiga anggota tidak

mengalami perubahan dalam bentuk aset ini setelah menjadi

anggota KUBE.

f. Memiliki sumber alam seperti perkebunan, minyak, mineral dan

kayu hutan.

Dari ketiga anggota, hanya satu orang saja yang memiliki

perkebunan yaitu Ibu Miah, tetapi hasil perkebunannya bukan

berupa minyak, dan kayu hutan. Perkebunan yang beliau miliki

menghasilkan mineral, yaitu buah-buahan. Berikut penuturannya:

“Ada dek, buat nanem taneman depan rumah, ibu tanemin

alpuket, rambutan cipelat yang manis banget. Nanti kalo

berbuah sebagian dimakan, dijual, terus dibagi ke

sodara.”58

57 Wawancara Pribadi dengan KH, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

58

Wawancara Pribadi dengan MH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

0

1

MH MN KH

MESIN PRODUKSI

mesin produksi sebelum mesin produksi setelah

Page 86: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

77

Grafik 6 Perkebunan (Anggota) Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

Dapat dilihat pada grafik, bahwa adanya kenaikan aset

dalam bentuk perkebunan yang dialami 1 anggota mengalami

peningkatan. 1 orang anggota yang mengalami peningkatan ialah

Ibu Miah sedangkan Ibu Khatijah dan Ibu Manih tidak mengalami

perubahan setelah menjadi anggota KUBE. Ibu Miah mengalami

kenaikan karena, beliau mampu memutar modal yang bersumber

dari penghasilan KUBE yang beliau gunakan untuk membeli bibit

alpukat, maupun tanaman lainnya.

g. Bentuk aset yang terakhir dengan bentuk hak paten dengan

keuntungan dalam bentuk royalti dan biaya penggunaan. Dari hasil

wawancara dan pengamatan anggota KUBE Alkesa Lestari tidak

memiliki aset dalam bentuk hak paten.

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

MH MN KH

PERKEBUNAN

perkebunan sebelum perkebunan setelah

Page 87: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

78

Grafik 7 Hak Paten (Anggota) Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

Dapat dilihat pada grafik di atas, bahwa tidak ada kenaikan

aset dalam bentuk hak paten yang dialami anggota. Dapat

disimpulkan bahwa masyarakat tidak ada yang mengalami

perubahan dalam aset ini setelah menjadi anggota KUBE.

Tabel 2

Aset Nyata yang dimiliki (Anggota) Sebelum Mengikuti

program KUBE dan Setelah Mengikuti program KUBE

N

Kategori Aset

Nyata

Sebelum mengikuti

program KUBE

Setelah mengikuti

program KUBE

1. Tabungan atau uang

yang pemasukannya

dalam bentuk bunga.

1 orang anggota

memiliki tabungan

dalam bentuk

simpanan

dirumah. Yaitu

MH.

3 orang anggota

memiliki

tabungan dalam

bentuk simpanan

dirumah. Yaitu

MH, MN, dan

KH.

2. Saham, surat

tanggungan, dan

surat obligasi dan

semua bentuk

jaminan finansial

yang bentuk

pemasukannya

seperti saham.

Tidak ada anggota

yang memiliki aset

pada bentuk yang

kedua.

1 orang anggota

memiliki aset

dalam bentuk

kedua. Yaitu

MH.

0

0.5

1

MH MN KH

HAK PATEN

hak paten sebelum hak paten sesudah

Page 88: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

79

No. Kategori Aset

Nyata

Sebelum mengikuti

program KUBE

Setelah mengikuti

program KUBE

3. Properti nyata,

berbentuk bangunan

atau tanah. Dengan

pemasukan dalam

bentuk pembayaran

sewa beserta

keuntungan.

2 orang anggota

memiliki

bangunan rumah

dan bangunan

yang disewakan,

yaitu MH dan

MN.

1 orang anggota

hanya memiliki

bangunan saja,

yaitu KH.

1 orang anggota

memiliki

bangunan rumah

dan bangunan

yang disewakan,

yaitu MH.

2 orang anggota

hanya memiliki

bangunan saja,

yaitu KH dan

MN.

4. Aset-aset besar

seperti perhiasan,

furnitur dan metal

berharga.

3 orang anggota

memiliki

perhiasan, yaitu

MH, MN, dan KH.

1 orang anggota

memiliki furnitur

meja dan kursi,

yaitu MN.

1 orang anggota

memiliki barang

elektronik, yaitu

MH.

2 orang anggota

menambah

furnitur, yaitu

MH dan KH.

5. Mesin, alat-alat dan

komponen produksi

lainnya dengan

bentuk keuntungan

penjualan dari

produk yang

dihasilkan.

Aset ini tidak

dimiliki semua

anggota KUBE.

Mesin disini

dalam bentuk

kendaraan beroda

dua yaitu sepeda

motor yang

dimiliki oleh MH,

MN, dan KH.

Aset ini tidak

dimiliki semua

anggota KUBE.

Mesin disini

dalam bentuk

kendaraan

beroda dua yaitu

sepeda motor

yang dimiliki

oleh MH, MN,

dan KH.

6. Barang keluarga

yang kuat dan tahan

lama, dengan

keuntungan lewat

meningkatnya

efisiensi tugas

keluarga.

3 orang anggota

memiliki sepeda

motor sebagai

kendaraan

keluarga, yaitu

MH, MN, dan KH.

3 orang anggota

memiliki sepeda

motor sebagai

kendaraan

keluarga, yaitu

MH, MN, dan

KH.

Page 89: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

80

No. Kategori Aset

Nyata

Sebelum mengikuti

program KUBE

Setelah mengikuti

program KUBE

7. Sumber alam seperti

perkebunan, minyak,

mineral dan kayu

hutan dengan

keuntungan

penjualan panen atau

komoditas yang

diambil.

1 orang anggota

memiliki sumber

alam hasil

perkebunan, yaitu

MH.

1 orang anggota

memiliki sumber

alam hasil

perkebunan,

yaitu MH.

8. Hak cipta dan hak

paten dengan

keuntungan dalam

bentuk royalti dan

penggunaan lainnya.

Tidak ada yang

memiliki hak cipta

dan hak paten.

Tidak ada yang

memiliki hak

cipta dan hak

paten.

Sumber: Hasil Penelitian

Jika dilihat dari tabel di atas aset nyata yang dimiliki anggota

sebelum dan setelah mengikuti program KUBE terdapat perubahan

seperti bertambahnya tabungan, furnitur, dan 1 orang anggota memiliki

aset yang berupa surat tanggungan. Hal ini membuktikan setelah

menjadi anggota KUBE Alkesa Lestari bagi anggota berpengaruh pada

pada aset nyata.

Disini tampak jelas bahwa adanya KUBE sangat berpengaruh

khususnya bagi anggotanya. Adanya perubahan aset yang signifikan.

Adanya peningkatan serta penurunan aset yang dialami oleh anggota

karena sebelum para anggota produksi, mereka hanya mengurus rumah

tangga, yang tidak memiliki penghasilan. Setelah mereka produksi,

mereka mempunyai penghasilan, berikut penjabaran 3 orang

masyarakat yang terdaftar dalam struktur KUBE: Ibu Miah mengalami

kenaikan aset dalam kategori: tabungan, surat tanggungan, bangunan

yang disewakan, furnitur berbentuk barang elektronik maupun lemari,

Page 90: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

81

dan kasur. Serta penambahan sumber alam perkebunan yang berbuah

mineral. Adapun yang dialami oleh Ibu Manih sebagai berikut,

mengalami kenaikan aset dalam kategori: tabungan. Serta adanya

penurunan dalam kategori bangunan yang disewakan. Begitupun yang

dialami oleh Ibu Khatijah, yang mengalami kenaikan aset dalam

kategori: tabungan dan furnitur yang berbentuk lemari.

2. Aset-Aset Nyata (tangible asset) yang dimiliki Masyarakat

Aset yang nyata adalah sesuatu yang sah dimiliki termasuk di

dalamnya properti fisik sebagaimana hak milik dan berfungsi sama

seperti properti fisik.59

Memiliki delapan kategori;

a. Memiliki tabungan uang yang pemasukannya dalam bentuk uang.

2 orang dari kelompok masyarakat sekitar KUBE memiliki

tabungan yang jenisnya tunai, yaitu Ibu Tumi, dan Ibu Rodiah.

Berikut penuturan Ibu Tumi, dan Ibu Rodiah:

“Insya Allah (sambil menganggukkan kepala) ya kalo

untung saya misalkan ya Rp8.000.000 itu udah lepas biaya

produksi ya mba. Ya itu biasanya saya alokasikan ke invest

atau tabungan ya sekitar Rp6.000.000 an sebulan.

Rp2.000.000 nya biasanya ya buat transport, kalo uang

modal, udah diluar itu ya mba. Nah kalo sebelum adanya

KUBE dulu omset kita masih sekitar Rp5.000.000 an lah.

Itu dulu saya tabungin perbulannya mah gak sampe kaya

sekarang ya mba dulu sekitar Rp4.000.000 perbulannya ya

kurang lebih segitu. Alhamdulillah ya (tersenyum).”60

Dari penuturan diatas dapat kita lihat bahwa dampak

hadirnya program pengembangan ekonomi masyarakat berdampak

pada aset yang berbentuk tabungan yang dialami oleh Ibu Tumi.

59 Michael Sherraden, Aset untuk Orang Miskin Perspektif Baru Usaha

Pengentasan Kemiskinan, h. 135.

60

Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

Page 91: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

82

Namun, penulis menyadari bahwa beliau sudah terhitung mandiri.

Karena pengalaman Ibu Tumi lebih lama dari pada masyarakat

(anggota KUBE).

Dari hasil wawancara di lapangan, penulis juga menemukan

Ibu Rodiah beliau mengatakan bahwa beliau juga memilki

tabungan yang asalnya uang tunai, dirubah menjadi bentuk

tabungan haji. Yang jatuhnya setiap bulan Ibu Rodiah harus

melebihi target untuk dapat memenuhi tabungannya, dan juga

untuk memutar modalnya. Dari kedua masyarakat KUBE

menyatakan bahwa kedua masyarakat sekitar KUBE memilki

tabungan dari hasil produksi keripik singkong, berikut

penuturannya:

“Tabungan, saya ikut tabungan haji, alhamdulillah baru

sekitar 7 bulan dalam jangka 5 tahun cicilannya, berdua

sama bapaknya (suami ibu Rodiah) udah DP juga

cicilannya perbulan Rp1.155.000. Pas daftar katanya dapet

kouta keberangkatannya tahun 2036, tapi kemaren

dikabarin katanya maju 5 tahun lagi, katanya sih bisa maju

lagi karna umur bapak (suami Ibu Rodiah) kan udah tua

ya. Kata orang sananya “Ibu siapin aja buat ongkos

tambahan”, “Alhamdulillah ya” kata saya gitu. Makanya

saya harus kerja terus, pokoknya saya harus bisa buat

cicilan tiap bulan itu. Kerjanya harus cepet supaya

timbangan keripiknya nambah, ya istilah kata kalo sebulan

saya punya stok 60 kg, 70 kg, saya udah tenang bisa

kekejar buat tabungan hajinya. Selain itu kalo pemasukan

saya perbulan ya dari keripik Rp3.000.000 seringnya, bisa

dibilang stabil ya dalam artian kalo produksi saya cakep

terus gitu. Terus dari pension bapaknya (suami Ibu Rodiah)

sekitar Rp2.000.000 lebih dikit, karna bapak cuma lulusan

SD. Terus dari kontrakan juga ya ada kalo lagi ke isi bisa

sampe Rp2.800.000 cuma ini lagi kosong 1. Jadi kalo di

total ya ada kali kurang lebih untuk pemasukan aja ya Rp

7.000.000 kalo untuk invest atau tabungan, hmmm. Ya yang

waktu saya pernah bilang saya punya tabungan haji buat

berdua sama bapaknya ya itu aja sebulan kita udah

Page 92: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

83

Rp2.310.000 tabungan haji, terus modal buat keripik kalo

diputerin sekalinya aja sekitar Rp700.000, terus buat bayar

pinjeman Rp.500.000-an. Ya bangsa Rp3.000.000 mah

nabung ada kali ya. Terus sisanya buat makan sehari-hari,

buat produksi beli minyak, bensinnya.”61

Berikut penuturan bapak Ubet yang mengakui, beliau

melakukan produksi, tetapi penghasilannya habis untuk menutupi

kebutuhan sehari-hari:

“Gak ada ya udah abis kepake buat sehari-hari. Dari

pendapatan bersihnya ya kalo lagi produksi terus ya bisa

sampe Rp1.500.000 karna saya aja disini yang kerja ya

kadang abis buat nutupin kebutuhan sehari-hari aja gitu.

Apalagi dulu ya sebelum produksi ya penghasilan saya

juga gak nentu, karna jadi tukang kalo lagi kerja ya kerja

kalo gak ada ya nikmatin duit kemarin pas kerja jadi

tukang. Pengluaran sebulan mah ada Rp2.000.000 biar

kata anak sekolah kaga bayaran, tapikan semua harus

makan, ya abis disitu aja.”62

Grafik 8 Tabungan Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa adanya kenaikan

yang dialami oleh Ibu Tumi sebesar Rp. 2.000.000,- Ibu Rodiah

Rp. 2.000.000,- disini tampak jelas bahwa adanya usaha

61 Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

62

Wawancara Pribadi dengan U, Jakarta, 22 Agustus 2017. (terlampir)

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

7000000

TW RH U

TABUNGAN

tabungan sebelum tabungan setelah

Page 93: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

84

berpengaruh bagi pelakunya. Adanya perubahan aset dalam bentuk

tabungan yang signifikan yang dialami oleh 2 orang tersebut

karena dampak dari produksi keripik singkong. Namun, ketika

penulis membahas dampak pemberdayaan melalui KUBE, hanya 1

orang dari kelompok masyarakat yang mengalami yaitu, Ibu

Rodiah. Disini tampak jelas bahwa adanya KUBE sangat

berpengaruh khususnya bagi Ibu Rodiah. Adanya perubahan aset

yang signifikan dalam kategori tabungan. Peningkatan ini dialami

oleh anggota karena sebelum masyarakat produksi, mereka hanya

mengurus rumah tangga, yang tidak memiliki penghasilan. Setelah

mereka produksi, mereka mempunyai penghasilan, bahkan Ibu

Rodiah juga mampu menambahkan angka ke tabungannya.

b. Dalam bentuk saham, surat tanggungan dan semua bentuk

tanggungan. Dalam hal ini, 2 orang dari kelompok masyarakat

memiliki surat tanggungan. Yaitu, Ibu Tumi dan Ibu Rodiah.

Ibu Tumi menyatakan dalam hasil wawancara bahwa,

beliau memiliki surat tanggungan pinjaman. Untuk membangun

rumahnya sebesar Rp. 50.000.000,- berikut penuturannya:

“Ada di bank mba, kita bangun rumah kemaren geser

surat. Rp. 50.000.000- ya pokoknya uang pinjemnya sekitar

segitu.”63

Begitu pun dengan Ibu Rodiah, beliau mengakui bahwa

beliau memiliki surat tanggungan, ubtuk membangun kontrakan.

Berikut penuturanya:

63 Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

Page 94: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

85

“Ada surat pinjeman kemaren pas bangun (sambil nunjuk

kontrakan) itu karna kan bantuin sodara anaknyas sakit,

sakitnya kaya alm. Olga meningitis, jadi dia jual tanah ke

kita karna anaknya sakit, kita pinjem ke Bank BTPN bank

pensiunan, sekitar Rp.45.000.000, sisanya kita buat bangun

juga, terus pas bapaknya (suami ibu Rodiah) bantuin

bangun rumah itu jatoh, dengkulnya retak buat berobat

Rp.5.000.000 an abis, masih sisa 3 tahunan lebih lah buat

bayar itu.”64

Grafik 9 Surat Tanggungan Masyarakat Sebelum dan Setelah

Adanya KUBE

Dapat kita lihat dari grafik di atas bahwa adanya

peningkatan yang signifikan setelah adanya KUBE, penulis melihat

dampak pemberdayaan melalui KUBE, hanya berdampak kepada 1

orang dari kelompok masyarakat yang mengalami yaitu, Ibu

Rodiah yang mengaku merasa terbantu hadirnya KUBE untuk

menjual produk mentahnya. Setelah adanya KUBE beliau semakin

berani meminjam karena memilki penghasilan yang lebih, untuk

menutupi biaya cicilan. Untuk perubahan yang dialami oleh Ibu

Tumi, beliau terhitung lebih mandiri dari pada Ibu Rodiah,

64

Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 15 Maret 2017. (terlampir)

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

TW RH U

SURAT TANGGUNGAN

surat tanggungan sebelum surat tanggungan setelah

Page 95: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

86

sehingga penulis menganggap bahwa pemberdayaan melalui

KUBE terhadap masyarakat khususnya Ibu Tumi tidak

berpengaruh.

c. Properti dalam bentuk nyata seperti tanah atau bangunan rumah

yang disewakan. Untuk hal ini, 3 orang dari kelompok masyarakat

ada yang memiliki bangunan atau tanah yang disewakan namun

tanah dan bangunan yang ditempati.

Dari hasil wawancara di lapangan, penulis menemukan

bahwa 3 orang memilki bangunan yang ditempati, 1 orang

memiliki bangunan yang disewakan yakni, Ibu Rodiah.

Ibu Tumi menyatakan dalam hasil wawancara, bahwa

beliau tidak memiliki bangunan atau tanah yang disewakan, beliau

hanya memiliki tanah yang dibangun untuk tempat tinggalnya, dan

selebihnya tanah kosong. Berikut penuturannya:

“Luasnya 200 m² tanahnya, dibagi 100 m buat dibangun

rumah, 100 m tanah kosong. Kalo kontrakan, gak ada mba

cuma tanah kosong aja sebelah rumah 100 m².”65

Ibu Rodiah menyampaikan dalam wawancara, bahwa beliau

memiliki sebidang tanah, yang mana tanah itu di bangun menjadi

tempat tinggal sekaligus sebagian bangunannya disewakan. Berikut

penuturannya:

“Ada 4 pintu kontrakan. Kalo tanahnya 125 m², tanah yang

disewakan, gak ada. Satu pintunya Rp700.000 seringnya

sih yang ngisi mahasiswa ISTN situ.”66

65 Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

66

Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

Page 96: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

87

Dalam penggalian data, penulis mengobservasi bahwa

benar adanya apa yang dikatakan oleh Pak Ubet bahwa beliau

hanya memiliki tanah yang dibangun menjadi tempat tinggalnya

saja, dan tanah kosong berupa pekarangan rumah yang biasa beliau

gunakan untuk menjemur singkong. Berikut penuturannya:

“Gak, cuma rumah ini doang luasnya kira-kira 70 m², kalo

tanah itu (sambil nunjuk pekarangan) aja.”67

Grafik 10 Bangunan Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa tidak ada

peningkatan aset yang berupa bangunan yang disewakan yang

dialami masyarakat sekitar. Dapat disimpulkan bahwa adanya

KUBE tidak mempengaruhi aset dalam bentuk bangunan terhadap

masyarakat sekitar.

d. Berhubungan dengan barang-barang berat dari metal, perhiasan

dan furnitur. Dalam hal ini, anggota memiliki semua seperti alat

elektronik, perhiasan, dan furnitur. 1 orang dari kelompok

masyarakat, yaitu Ibu Rodiah mengaku setelah produksi keripik

singkong beliau menambahkan aset berupa emas di 3 tahun awal

67 Wawancara Pribadi dengan U, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

0

1

TW RH U

BANGUNAN

bangunan sebelum bangunan setelah

Page 97: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

88

beliau produksi. Terhitung dari tahun 2009-2012. Berikut

penuturannya:

“Emas ada, dulu ada kali 2-3 tahunan awal bikin keripik

hasilnya saya buat beli emas, sempet kepake juga buat

bangun kontrakan karna kurang, sekarang masih ada juga

tinggal dikit. Kalo furnitur, saya pernah kredit springbed

Rp.1.200.000-, radio, komputer Rp.1.000.000-, kompor.”68

Grafik 11 Furnitur Masyarakat Sebelum dan Setelah

Adanya KUBE

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa ada peningkatan aset

yang berupa furnitur yang dialami salam satu masyarakat yakni

Ibu Rodiah, dapat disimpulkan bahwa hal ini tidak termasuk

hasil setelah berdirinya KUBE. Karena terhitung dari tahun

2009-2012.

e. Barang keluarga yang kuat dan tahan lama. Memiliki sifat yang

sama dengan mesin pada sektor bisinis keduanya.

Dalam bentuk aset mesin, penulis menemukan bahwa dari 3

masyarakat tidak ada yang memiliki mesin yang dapat membantu

68

Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

0

5000000

10000000

15000000

20000000

TW RH U

FURNITUR

furnitur sebelum furnitur setelah

Page 98: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

89

produksi. Mesin yang didapat di lapangan adalah mesin roda dua

yaitu, sepeda motor. Yaitu Ibu Tumi, Ibu Rodiah, dan Pak Ubet.

Ibu Tumi mengakui untuk mesin ini dibelinya bukan dari

hasil produksi keripik singkong. Beliau menyatakan bahwa pada

sektor mesin ini tidak ada yang dipakai dalam produksi, hanya

sebegai alat transportasi harian saja. Berikut penuturannya:

“Kadang kalo aku kesini dianterin, kadang bawa motor

sendiri.”69

Hal ini serupa dengan Ibu Rodiah yang menyatakan bahwa,

mesin yang dimaksud hanya berupa, alat transportasi bukan berupa

mesin yang dapat memproduksi. Beliau juga menyatakan dalam

hal mesin, yang berupa sepeda motor beliau membelinya dari hasil

produksi tetapi sudah di jual. Berikut penuturannya:

“Motor dulu, terus saya ringkes jadi duit jadi udah gak

ada, itu hasil saya dari keripik juga.”70

Begitu pun dengan Pak Ubet, yang menyatakan bahwa,

mesin yang dimaksud hanya berupa, alat transportasi bukan berupa

mesin yang dapat memproduksi. Dari hasil wawancara

menegaskan bahwa, sepeda motor ini bukan hasil dari produksi

keripik singkong. Berikut penuturannya:

“Ada motor biasanya saya yang pake buat anter keripik ke

Kalibata.”71

Grafik 12 Mesin Produksi Masyarakat Sebelum dan

Setelah Adanya KUBE

69 Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

70

Wawancara Pribadi dengan RH, Jakarta, 29 Maret 2017. (terlampir)

71

Wawancara Pribadi dengan U, Jakarta, 5 April 2017. (terlampir)

Page 99: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

90

Dapat dilihat pada grafik di atas, bahwa tidak ada kenaikan

aset dalam bentuk mesin yang dialami masyarakat. Dapat

disimpulkan bahwa dari hasil pemberdayaan ekonomi, ketiga

masyarakat tidak mengalami perubahan dalam bentuk aset ini

setelah adanya KUBE.

f. Memiliki sumber alam seperti perkebunan, minyak, mineral dan

kayu hutan. Masyarakat sekitar KUBE Alkesa Lestari tidak

memiliki perkebunan atau hasil dari alam sehingga masyarakat di

sekitar wilayah KUBE harus membelinya sendiri dari sumbernya

seperti pasar dan toko-toko yang menjual bahan sembako tersebut.

Grafik 13 Perkebunan Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

Dapat dilihat dari grafik bahwa tidak ada peningkatan aset

yang berupa hasil dari perkebunan yang dialami masyarakat

0

1

TW RH U

MESIN PRODUKSI

mesin produksi mesin sebelum mesin produksi mesin setelah

0

1

TW RH U

PERKEBUNAN

perkebunan perkebunan setelah

perkebunan perkebunan sebelum

Page 100: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

91

sekitar. Dapat disimpulkan bahwa adanya KUBE tidak

mempengaruhi aset dalam bentuk hasi perkebunan terhadap

masyarakat sekitar.

g. Bentuk aset yang terakhir dengan bentuk hak paten dengan

keuntungan dalam bentuk royalti dan biaya penggunaan. Dalam hal

ini, 1 orang dari kelompok masyarakat memiliki aset ini. Yaitu,

Ibu Tumi. Beliau menyatakan bahwa aset ini digunakan untuk

menjual produknya. Berikut penuturannya:

“Ada ya karna kita punya usaha sendiri beda sama KUBE,

mulai dari produksi, sampe marketing kita beda.”72

Grafik 14 Hak Paten Masyarakat Sebelum dan Setelah Adanya

KUBE

Dapat dilihat pada grafik di atas, bahwa ada kenaikan aset

dalam bentuk hak paten yang dialami masyarakat sekitar KUBE. 1

orang yang memiliki aset ini yaitu, Ibu Tumi. Dari hasil

kepemilikan hak paten beliau dapat menjual produknya dengan

harga yang cukup bersaing yang dapat meningkatkan

72

Wawancara Pribadi dengan TW, Jakarta, 22 Maret 2017. (terlampir)

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

7000000

TW RH U

HAK PATEN

hak paten hak paten sebelum hak paten hak paten setelah

Page 101: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

92

penghasilannya. Namun, hak paten yang dimiliki oleh Ibu Tumi

bukanlah dampak hadirnya KUBE melainkan hasil dari usahanya

yang sudah terhitung mandiri.

Tabel 3

Aset Nyata yang Dimiliki Masyarakat Sebelum Adanya

Program KUBE dan Setelah Adanya Program KUBE

N

o

.

Kategori Aset Nyata

Sebelum adanya

program KUBE

Setelah adanya

program KUBE

1. Tabungan atau uang

yang pemasukannya

dalam bentuk bunga.

2 orang

masyarakat

memiliki tabungan

dalam bentuk

simpanan

dirumah, yaitu TW

dan RH.

2 orang

masyarakat

memiliki

tabungan dalam

bentuk simpanan

dirumah, yaitu

TW dan RH.

2. Saham, surat

tanggungan dan

surat obligasi dan

semua bentuk

jaminan finansial

yang bentuk

pemasukannya

seperti saham.

Tidak ada

masyarakat yang

memiliki aset pada

bentuk yang

kedua.

2 orang

masyarakat

memiliki aset

dalam bentuk

kedua, yaitu TW

dan RH.

3. Properti nyata,

berbentuk bangunan

atau tanah. Dengan

pemasukan dalam

bentuk pembayaran

sewa beserta

keuntungan.

3 orang

masyarakat yang

hanya memiliki

bangunan saja,

yaitu TW, RH, dan

U.

1 orang dari

masyarakat sekitar

KUBE memiliki

bangunan rumah

dan bangunan

yang disewakan,

yaitu RH.

3 orang

masyarakat yang

hanya memiliki

bangunan saja,

yaitu TW, RH,

dan U.

1 orang dari

masyarakat

sekitar KUBE

memiliki

bangunan rumah

dan bangunan

yang disewakan,

yaitu RH.

Page 102: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

93

No. Kategori Aset Nyata Sebelum adanya

program KUBE

Setelah adanya

program KUBE

4. Aset-aset besar

seperti perhiasan,

furnitur dan metal

berharga.

3 orang dari

masyarakat

memiliki

perhiasan, yaitu

TW, RH, dan U.

1 orang memiliki

furnitur meja dan

kursi, yaitu TW.

1 orang dari

masyarakat

memiliki barang

elektronik, yaitu

RH.

1 orang dari

masyarakat

menambah

furnitur, yaitu

RH.

5. Mesin, alat-alat dan

komponen produksi

lainnya dengan

bentuk keuntungan

penjualan dari

produk yang

dihasilkan.

Aset ini tidak

dimiliki semua

masyarakat sekitar

KUBE. Mesin

disini dalam

bentuk kendaraan

beroda dua yaitu

sepeda motor yang

dimiliki oleh TW,

RH, dan U.

1 orang dari

masyarakat

sekitar KUBE

menambah mesin

yang berbentuk

kendaraan

beroda dua yaitu,

RH.

6. Barang keluarga

yang kuat dan tahan

lama, dengan

keuntungan lewat

meningkatnya

efisiensi tugas

keluarga.

3 orang dari

masyarakat

memiliki sepeda

motor sebagai

kendaraan

keluarga, yaitu

TW, RH, dan U.

3 orang dari

masyarakat

memiliki sepeda

motor sebagai

kendaraan

keluarga, yaitu

TW, RH, dan U.

7.

Sumber alam seperti

perkebunan,

minyak, mineral dan

kayu hutan dengan

keuntungan

penjualan panen

atau komoditas yang

diambil.

Tidak ada yang

memiliki aset

tersebut.

Tidak ada yang

memiliki aset

tersebut.

8. Hak cipta dan hak

paten dengan

keuntungan dalam

bentuk royalti dan

penggunaan lainnya.

1 orang dari

masyarakat

memiliki 1 hak

paten untuk

produknya, yaitu

TW.

1 orang dari

masyarakat

memiliki 1 hak

paten untuk

produknya, yaitu

TW.

Sumber: Hasil Penelitian

Page 103: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

94

Jika dilihat dari tabel di atas aset nyata yang dimiliki masyarakat

sebelum dan setelah adanya KUBE terdapat perubahan seperti

bertambahnya tabungan, furnitur, 2 orang masyarakat memiliki aset

yang berupa surat tanggungan, dan 1 orang memiliki hak paten. Hal ini

membuktikan setelah adanya KUBE Alkesa Lestari bagi masyarakat

berpengaruh pada pada aset nyata.

Disini tampak jelas bahwa adanya KUBE sangat berpengaruh

bagi masyarakat sekitarnya. Adanya perubahan aset yang signifikan

serta penurunan aset yang dialami oleh keluarga yang melakukan

produksi keripik singkong, karena sebelum para mayarakat produksi,

mereka hanya mengurus rumah tangga, yang tidak memiliki

penghasilan. Setelah mereka produksi, mereka mempunyai

penghasilan, berikut penjabaran 3 orang masyarakat: Ibu Tumi

mengalami kenaikan aset dalam kategori: tabungan, surat tanggungan,

serta hak paten. Adapun yang dialami oleh Ibu Rodiah sebagai berikut,

mengalami kenaikan aset dalam kategori: tabungan, surat tanggungan,

bangunan yang disewakan, furnitur dalam bentuk elektronik maupun

kasur. Serta adanya penurunan dalam kategori mesin yang berbentuk

alat transportasi yaitu motor. Adapun yang dialami oleh Pak Ubet,

tidak mengalami kenaikan aset serta tidak mengalami penurunan

asetnya.

Page 104: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara

pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dam studi dokumen di

KUBE Alkesa Lestari, Cipedak. Mengenai proses pemberdayaan ekonomi

masyarakat serta melihat bagaimana keadaan ekonomi anggota dan

masyarakat sebelum dan setelah adanya program pemberdayaan. Jadi

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Proses pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan KUBE

Alkesa Lestari memilki fase tersendiri dalam proses pemberdayaan

yang diterapkan. Yaitu penulis menemukan 6 fase dalam proses

pemberdayaan Pertama, inisiatif. Kedua, sosialisasi. Ketiga, motivasi.

Keempat, merubah tekad menjadi usaha nyata. Kelima, perluasan

perubahan. Keenam, adanya kerjasama atau hubungan antara KUBE

dengan Dinas Sosial yang terhenti. Disini terlihat jelas bagaimana

proses masyarakat yang sebelumnya tidak mampu, melalui program

pemberdayaan ekonomi mereka menjadi mampu, masyarakat juga

terlihat inovatif dalam bidang usahanya. Hal ini dibuktikan dengan

adanya pemanfaatan sumber daya manusia yang produktif untuk

memproduksi, mendistribusikan produk untuk dikonsumsi.

2. Keadaan ekonomi masyarakat sebelum dan setelah adanya program

pemberdayaan KUBE Alkesa Lestari sangat positif bagi para

masyarakat maupun anggotanya. Karena melalui KUBE Alkesa Lestari

Page 105: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

96

anggota mampu menambah aset seperti tabungan, furnitur, dan surat

tanggungan. Dan melalui KUBE Alkesa Lestari masyarakat sekitar

mampu menambah aset seperti tabungan, furnitur, surat tanggungan,

serta hak paten.

B. Saran

Adapun saran untuk masyarakat dan anggota KUBE (Kelompok

Usaha Bersama) Alkesa Lestari adalah sebagai berikut:

1. Agar lebih memaksimalkan potensi yang dimiliki sehingga hasil yang

diharapkan dapat tercapai.

2. Mempertahankan dan mengembangkan kelompok, serta mitra yang

sudah berkontribusi.

3. Melakukan pemandirian agar anggota kelompok tidak mengalami

ketergantungan, baik dana, fasilitas dan sarana kepada Dinas tertentu.

4. Masyarakat yang menjadi kelompok pemberdayaan harus lebih aktif

untuk kumpul kelompok dan membahas permasalahan yang ada

dikelompok dan menghadirkan solusi setiap masalah yang ditemukan

pada saat kegiatan pemberdayaan berlangsung.

5. Melakukan monitoring dan evaluasi lebih rutin dan merata, karena

dengan memonitor dan mengevaluasi anggota KUBE dapat

mengetahui potensi dan hambatan yang belum ada solusinya.

6. Menyisihkan sebagian kecil dari penghasilannya untuk ditabung.

Page 106: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

97

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos Wacana

Ilmu, 1997.

Bariadi, Lili, dkk. Zakat & Kewirausahaan. Jakarta: CDE/Center for

Enterpreneurship Development, 2005.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: PT Bumi

Aksara: 2013.

Hermansah, Tantan & Muhtadi. Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat dalam

Islam. Bogor: Titian Nusa Press, 2010.

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Hikmah, Herry. Panduan Operasional Program Pemberdayaan Fakir Miskin di

Wilayah KUBE. Rintisan Pusat. Departemen Sosial RI, 2005.

Ismail, Asep Usman. Pengamalan Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhua’afa.

Jakarta: Dakwah Press Universitas Syarif Hidayatullah, 2008.

Kahf, Monzer. Ekonomi Islam: Telaah Analitik Terhadap Fungsi Sistem Ekonomi

Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995. Cet Ke-1

Kartono, Dr. Kartini. Patologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Kasmir, Kewirausahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012.

Kilun, Yusra. Pengembangan Komunitas Muslim: Pemberdayaan Masyarakat

Kampung Badak Putih dan Kampung Satu Duit. Jakarta: Dakwah

Press UIN Syarif Hidayatullah, 2007.

Kusnadi. Pendidikan Keaksaraan: Filosofi, strategi, implementasi. Jakarta:

DEPDIKNAS, 2005.

Machendarwaty, Nanih dan Safei, Agus Ahmad. Pengembangan Masyarakat

Islam: Dari Ideologi, Strategi Sampai Tradisi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001.

Mardikanto, Totok dan Soebinto, Poerwoko. Pemberdayaan Masyatakat dalam

persepektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta, 2015.

Moleong, Lexy, J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006. cet-22.

Page 107: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

98

Mujiyadi, B. dkk.. Implementasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin. Jakarta:

Puslit Kesejahteraan Sosial- Badiklit Kesejahteraan Sosial- Departemen

Sosial RI, 2007.

Mulyana, Wawan. dkk. Pedoman Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan

Perkotaan Melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BPLS)

Tahun 2011. Jakarta: Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial

Departemen Sosial RI, 2011.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1991.

Roebiyantho, Haryati. dkk. Dampak Sosial Ekonomi Program Penanganan

Kemiskinan Melalui KUBE. Jakarta: P3KS Press, 2011.

Salam, Syamsir dan Fadhillah, Amir. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Sherraden, Michael. Aset untuk Orang Miskin Perspektif Baru Usaha

Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 2007.

Slamet, Franky, dkk. Dasar-dasar Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Jakarta:

PT. Indeks, 2014

Soehadha, Moh. Metode Penelitian sosial Kualitatif Untuk Studi Agama.

Yogyakarta: Suka Press UIN Sunan Kalijaga, tt.

Soeharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT

Revika Aditama, 2005.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2013.

Soelaeman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT Revika Aditama, 2008.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010. cet-2.

Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Yulistiani, Indriati. Ragam Penelitian Kualitatif, Penelitian Lapangan. Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: UI, 2001.

Page 108: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

99

Zubaedi. Pengembangan Masyarakat: Wacana & Praktik. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2014.

MAKALAH ATAU JURNAL:

Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Suharto, Edi. Metode Pengembangan Masyarakat: Jurnal Community

Development. Jakarta: Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam, 2004.

LAPORAN-LAPORAN:

Laporan UAS Praktikum II, Nur Syamsiyah di KUBE Alkesa Lestari RW 003,

Cipedak Jagakarsa (2016).

Laporan Bulanan Kelurahan Cipedak Bulan Desember 2016, Kelurahan Cipedak.

DAFTAR WAWANCARA:

Sumini, salah satu pengurus KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi. Jakarta,

15 Maret 2017.

Miah, salah satu anggota KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi. Jakarta, 15

Maret 2017.

Miah, salah satu anggota KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi. Jakarta, 15

Maret 2017.

Mardiah, ketua KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi. Jakarta, 22 Maret

2017

Tumi Winiarti, salah satu masyarakat sekitar KUBE Alkesa Lestari, Wawancara

Pribadi. Jakarta, 22 Maret 2017.

Manih, salah satu anggota KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi. Jakarta, 29

Maret 2017.

Page 109: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

100

Khatijah, salah satu anggota KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi. Jakarta,

5 April 2017. (terlampir)

Mantih, pelatih/trainer KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi. Jakarta, 5

April 2017.

Rodiah, salah satu masyarakat sekitar KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi.

Jakarta, 29 Maret 2017.

Ubet, salah satu masyarakat sekitar KUBE Alkesa Lestari, Wawancara Pribadi.

Jakarta, 5 April 2017.

Page 110: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang
Page 111: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang
Page 112: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang
Page 113: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang
Page 114: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA PENGURUS

1. Nama : Mardiah

2. Nama inisial : (M)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 22 Maret 2017

4. Umur : 49 tahun

5. Jabatan : Ketua

6. Tempat wawancara : Rumah Ibu Mardiah

7. Agama : Islam

8. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/PAUD

b) SD/MI

c) SMP/MTS

d) SMA/MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana proses awal pembentukan KUBE?

Awal-awalnya itu kita seminggu sekali kumpul, terus kita bersosialisasi, terus

ini dulu konsolidasi ke atas dulu ke Dinsos, terus kumpulin KTP, setelah

terbentuk. Selanjutnya baru bisa sebulan sekali kita sosialisasi dari RT ke RT.

2. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan

KUBE?

Saya pasti mulai dari motivasi dulu, supaya mindset masyarakat bisa

berubah, supaya punya semangat, nantikan kalo udah semangat mereka udah

mulai mau merubah kan artinya, dari situ kalo ada masyarakat yang mau

belajar silahkan, kalo belum bisa produksi saya kasih tau dulu caranya, tapi

rata-rata mereka langsung mau coba, saya sih gak ngelarang, justru saya

seneng gitu bisa ngasih nilai yang bermanfaat ya kalo ada orang yang teriak

saya seneng gitu, artinya saya bisa kasih solusi. Apalagi kalo orang (yang

teriak itu) dengerin, ngelakuin apa yang saya saranin. Seneng banget saya.

Sejauh ini mereka (masyarakat yang terlibat dalam produksi) anggota

maupun non anggota, kalo mereka bisa produksi setenggah mateng nanti

ditimbang di saya gapapa, saya terima, kalo sudah mampu mau masarin

produknya sendiri gapapa. Bebas saya, dan saya gak mau buat mereka

terbatas gitu, kalo stok di gudang saya masih banyak nanti stok mereka yang

saya pending, satu-satu gitu masuknya karna kan di gudang saya gak muat

kan.

3. Berapa lama dalam sehari ada berkontribusi untuk KUBE?

Biasanya saya produksi dari habis solat subuh sampai jam 09.00 kalo lagi

ada acara saya tetep produksi. Pokoknya produksi saya prioritasin, kecuali

kalo saya lagi pergi ada acara yang harus nginep itu baru gak produksi.

Page 115: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

4. Apakah ada pelatihan sebelum menjadi anggota?

Kalo pelatihan ada, untuk manajemen pemasaran sama manajemen keuangan

itu emang kita pernah diajarin sama Dinas, saat saya ada umdamgan

pelatihan ya saya berangkat. Untuk pelatihan produksi itu gak ada, karna kan

kita memang sudah mandiri kalo masalah produksi.

5. Apa faktor pendukung berjalannya KUBE?

Faktor pendukung itu banyak ya dek, faktor dalam bidang apa dulu nih,

produksi berupa alat atau apa nih, karna kan sangat banyak. Dari faktor

produksi saya harus punya alat-alat, dari segi pemasaran itu kan juga faktor

pendukung ya masuknya. Faktor pendukung KUBE ini gak cuma satu ada

banyak, dari segi produksi pertama saya melibatkan warga yang terlibat ya

istilahnya SDM, terus bahan bakunya, kita bekerja sama dengan pengepul

singkong yang ada dipasar Kemiri, karna kita gak mau ambil resiko ambil

langsung dari petani, karna kan kita kan butuh singkongnya yang besar-

besar. Supaya pemanfaatannya maksimal, kalo yang kecil-kecil kan kasian

karna lahannya yang terbatas juga, sehingga pemanfaatannya kurang

maksimal. Kalo dari faktor pemasaran ya kita mulai kerjasama online,

warung-warung terdekat, toko-toko juga, di pertemuan-pertemuan seperti itu.

Dan satu lagi faktor yang paling besar adalah dukungan suami, itu yang

paling terpenting. Menurut saya itu faktor pendukung utama. Ridho, karnakan

seorang istri bukan lagi dari orang tua ya dek, tapi ridho dari suami. Itulah

yang saya jadikan motivasi untuk mempertahankan dan bertahan untuk KUBE

ini.

6. Apakah faktor penghambat berjalannya KUBE?

Kalo dari bahan baku produksi memang kadang disini ada keterbatasan kalo

lagi musim ujan saya butuh blower-blower, untuk mengeringkan singkong.

7. Berapa macam olahan singkong yang anda produksi?

Kalo olahan singkong anggota bikin keripik, saya buat opak juga, ya macam-

macam keripik jagung yang dari jagung itu kita olah juga. Sekarang kan lagi

jaman ya stik yang warna-warni nah kita juga buat tapi cuma warna ungu aja

karna dari ubi ungu bahan dasarnya. Kembang goyang, rempeyek teri,

kacang, ya seadanya bahan pasti kita olah. Sama keripik bawang yang asin,

belum lagi kalo bulan puasa itu Bu Sum kan jual kue kering, udah itu aja

kayanya.

8. Berapa kali mengadakan perkumpulan dalam sebulan?

Pertemuan rutin cukup sebulan sekali aja, setiap rabu, di minggu pertama.

Tapi yang namaya pertemuan biasa itu ada setiap hari ada interaksi lah

Page 116: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

antara anggota dengan anggota, anggota dengan masyarakat.

9. Berapakah pendapatan anda perbulan? Lalu anda gunakan untuk apa?

Kalo pendapatan gak nentu ya, ya misalkan sebulan keuntungan KUBE

Rp30.000.000 ya bagian saya 30% dari itu aja. Ya ini saya masih nabung

buat nutupin ini bangun rumah kan kita kemarin, ya hasilnya saya buat nyicil

keatasin lagi. Ya selain itu saya juga punya tabungan, karnakan suami orang

Jawa, jadi kalo kita pulang kampung ke Banyuwangi paling nggak kan kita

punya tabungan ya buat itu. Itung-itung kalo mau ke Jawa tuh ibu harus siap

sekitar Rp15.000.000 ya kan kita pasti dari sini bawa bawaan juga, disana

kita yang ngasih juga. Kalo untuk dapur itu dari suami. Dan jajan saya juga

dari hasil ini, buat jajan cucu kadang, ya itu. Kalo detailnya ya misalkan

pendapatan saya Rp9.000.000 untuk cicilan rumah Rp6.000.000 terus sisanya

saya tabung, karena saya gak ngluarin uang dapur ya. Kalo itu kan dari

suami saya.

10. Berapa pendapatan anda dalam setahun?

Kalo skala dalam pertahun ya namanya kita kan gak kerja kantoran, ya

tergantung pasarnya, bisa dibilang penghasilan kita di KUBE itu

Alhamdulillah stabil ya, ya kalo omset kita sebulan Rp30.000.000 ya gak jauh

sekitar Rp360.000.000 pendapatan pertahun nanti masing-masing tinggal

dibagi aja yang saya bilang tadi itu. Ya kalo saya Rp9.000.000 perbulan.

Setahun ya kurang lebih Rp108.000.000-an ya (tersenyum).

11. Bagaimana presentase pembagian komisi setiap bulan?

Ya itu, presentase pembagiannya adil di KUBE, masing-masing bagian dapet

30%, kaya saya 30%, bagian produksi 30%, bagian pengadaan bahan baku,

pemasaran juga sama semua, nantikan tingal dibagi aja, di bagian produksi

misalnya ada 3 orang ya masing-masing 10% aja.

12. Bagaimana keadaan sosial sekitar anda? Apakah mendukung atau tidak?

Jelaskan!

Ya bisa dibilang Alhamdulillah karna masyarakat mendukung sekali, ya

antusias lah dengan adanya KUBE. Kalo dari masing-masing keluarga yang

ikut produksi kita punya hubungan baik sekali. Ya kita sama-sama support.

Kalo ada yang kesusahan ya pasti kita bantu. Ya rata-rata kalo ada acara di

kelurahan kita paling banyak personilnya karna kan kita punya KUBE, KWT,

Jumantik.

13. Apa yang anda harapkan untuk KUBE Alkesa Lestari?

Ketika mereka (para anggota KUBE) punya pinjaman di Bank saya berharap

mereka lancar bayarnya, dan bertanggung jawab penuh. Sudah banyak akses

Page 117: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

kaya PNPM Mandiri, KMS (Kelompok Swadaya Masyarakat). Anggota sini

kalo buat permasalahan permodalan sudah cukup banyak ya.

Page 118: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA PENGURUS

1. Nama : Sumini

2. Nama inisial : (SM)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 15 Maret 2017

4. Umur : 45 tahun

5. Jabatan : Sekertaris

6. Tempat wawancara : Rumah Ibu Mardiah

7. Agama : Islam

8. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/PAUD

b) SD/MI

c) SMP/MTS

d) SMA/MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana proses awal pembentukan KUBE?

Pertama-tama usahanya kecil neng, teruskan dapet bantuan, abis itu udah

mulai bisa dimanfaatin kan kaya oven nya itu kadang pas mau lebaran bisa

buat sampingan jual kue kering, lumayan pesenannya mah bisa sampe 50

toplesan.

2. Sudah berapa lama bergabung dengan KUBE?

Saya ikut kube dari tahun 2012 tapi saya kurang inget bulan apa, pokonya

dari awal berdirinya KUBE deh neng.

3. Berapa lama dalam sehari ada berkontribusi untuk KUBE?

Kalo pastinya saya ga bisa pastiin gitu berapa lamanya, karna sambil

disambi juga kan sama kerjaan rumah, mulainya sih dari pagi, terus kan ntar

siapin sarapan anak, anter anak sekolah, udah selesai semua baru nerusin

lagi produksi. Ya.. kira-kira ada kali neng 5-6 jam an mah.

4. Apakah ada pelatihan sebelum menjadi anggota?

Ada, dulu pernah neng dari mahasiswa juga kalo gak salah dari UI terus dari

dinas juga.

5. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan

KUBE?

Awalnya, tau dari ibu Mardiah. Ya seneng aja gitu bisa masuk KUBE, mulai

produksi dulu pake barang seadanya, begitu dapet bantuan Dinsos, pelatihan,

kita semakin pede gitu, bangga, bisa bantu perekonomian keluarga juga kan

neng. Terus bangganya lagi kita kan kelompok pasti terbentuk rasa

kekeluargaan. Abis itu, nambah lagi keluarganya, seiring berjalannya waktu

Page 119: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

kita dapet dukungan dari MUI dan BPOM, pelabelan halal di produk

singkong neng.

6. Apa faktor pendukung berjalannya KUBE?

Ya, pastinya yang jelas harus ada modal ya neng. Kalo ga ada modal ya ibu

gak produksi.

7. Apakah faktor penghambat berjalannya KUBE?

Cuaca ya neng, matahari neng, wah kalo ga ada matahari ribet. Itu kipas

angin nyala 24 jam. Ya abis gimana lagi, daripada gak produksi. Jadi

mending kipas angin nyala 24 jam gitu kalo gak ada matahari.

8. Berapa kali mengadakan perkumpulan dalam sebulan?

Rutin sebulan sekali, biasanya si hari rabu di minggu pertama. Tapi ya

tergantung, kalo pada berhalangan pas hari rabu itu ada acara dari PKK

RW. 003, atau acara lain pasti kita cari hari lainnya.

9. Berapakah pendapatan anda perbulan? Lalu anda gunakan untuk apa saja?

Kalo matahari lagi bagus terik gitu ya neng, bisa sampe Rp3.000.000 an

sebulan neng. Tapi kalo lagi musim ujan, tuh kadang Rp2.000.000 an. Ya,

alhamdulillah segitu juga udah bersyukur. Pokonya antara Rp2.000.000-

3.000.000 an sebulan. Ya untuk semuanya neng Alhamdulillah ya cukup buat

tabungan walaupun dikit ada ya sebulan bisa Rp300.000 an lah, kan

pengeluaran banyak arisan juga bisa dibilang nabung juga ya, arisan aja ada

3 PKK, RT, sama RW. Ya sebulan buat arisan bangsa Rp300.000 an juga.

10. Apakah penghasilan anda dapat membantu ekonomi keluarga anda? Jika ya,

tolong jelaskan!

Sangat, sangat, sangat membantu sekali neng. Jelas membantu ya neng, kaya

buat ongkos anak sekolah, buat tambahan dapur, cicilan (rentenir) kan tiap

hari ada yang nagihin, terus ya kaya gini arisan atau apa gitu, bayar sekolah

anak juga kan, apalagi anak saya dua sekolahnya sekolah swasta. Mantep

banget kan pokonya cukup deh alhamdulillah. Karnakan suami ibu kan kerja

proyek jadi seminggu tuh cuma dapet Rp300.000. Yaa maaf-maaf aja

bukannya ngecilin suami ya neng, ya alhamdulillah disyukurin aja.

Alhamdulillah cukup neng.

11. Dari hasil penghasilan yang anda dapatkan anda gunakan untuk apa?

Buat ongkos anak sekolah, bayar sekolah anak, nambah-nambahin dapur,

bayar cicilan, terus arisan, itu diluar uang suami ya neng. Ya pokoknya

lumayan membantu deh dari hasil disini.

Page 120: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

12. Berapa pendapatan anda dalam setahun?

Kalo dalam setahun ya tergantung kita produksinya juga gimana, yaaa. Bisa

dibilang penghasilan kita di KUBE itu Alhamdulillah stabil ya, seringnya sih

kita sebulan terima Rp3.000.000 ya berarti juga gak jauh sekitar

Rp36.000.000 pendapatan pertahun. Kurang lebihnya ya segituan lah. Kalo

sebelum adanya KUBE ya dulu karna saya cuma ngurus rumah ya, jadi

penghasilan cuma dari bapaknya aja.

13. Bagaimana Keadaan sosial sekitar anda? Apakah mendukung atau tidak?

Jelaskan!

Bisa dibilang iya, karna dari keluarga ibu dukung ya neng, dan masyarakat

mendukung sekali, ya bisa dibilang antusias lah dengan adanya KUBE gitu.

Kalo dari masing-masing keluarga yang ikut produksi kita punya hubungan

baik sekali. Ya kan kita sama-sama. Kalo kita atau ada yang kesusahan ya

pasti dibantu.

14. Apa yang anda harapkan untuk KUBE Alkesa Lestari?

Ya, pasti ibu mah berharap lebih maju ya dari sekarang, biar pendapatan

juga bisa mencukupi kebutuhan, syukur-syukur bisa lebih. Ibu juga berharap

usahanya biar bisa lebih berkembang lagi, modalnya juga ya ditambahin lagi,

hehehehe. Kan kalo modal nambah produksi nambah, terus biar bisa beli

peralatan lagi kaya panci, tampah, terus juga seng, karnakan kita kan pake

seng nya yang bagus ya, seng yang alumunium, yang ukurannya berapa gitu

kemaren, jadi kalo udah karatan itu udah ga bisa di pake lagi.

Page 121: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA PELATIH

1. Nama : Mantih

2. Nama inisial : (MT)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 5 April 2017

4. Umur : 43 tahun

5. Jabatan : Trainer

6. Tempat wawancara : Rumah ibu Mantih

7. Agama : Islam

8. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/PAUD

b) SD/MI

c) SMP/MTS

d) SMA/MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

Daftar Pertanyaan

1. Apakah ada pelatihan untuk para anggota? Jika ada, apa jenis pelatihannya?

Ada pelatihannya, pelatihan pembuatan kembang goyang, akar kelapa, terus

kue kering juga ya tergantung saat itu aja apa yang dibutuhin, untuk berapa

kali nya itu gak nentu kak.

2. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan

KUBE?

Ya kalo ibu taunya waktu itu bu Mar ya yang sosialisasi kalo lagi ada kumpul

arisan, kumpul PKK juga pasti dikasih kabar bagaimana programnya, terus

yang ibu tau dari itu masyarakat yang ikut bikin keripik ekonominya jadi lebih

bagus, ya jadi lebih baik ya kak.

3. Apa faktor pendukung berjalannya KUBE?

Pasti, yang menjadi faktor pendukungnya anggota itu sendiri dan bantuan

yang diberikan dari Dinas Sosial.

4. Apakah faktor penghambat berjalannya KUBE?

Mereka masih kesulitan dengan permodalan untuk sebagian anggota ya kak.

5. Berapa kali mengadakan perkumpulan dalam sebulan?

Kalo kumpul sebulan sekali ya itu yang pasti kak. Kalo kapannya sesuai

kondisi aja, misalkan bu Mar nih hari kan harusnya kumpul jam 10.00 karna

ada acara diundur jadi jam 13.00 ya pokoknya gitu kak gak pasti kalo

waktunya tapi ada gitu kumpul sebulan sekali.

6. Apa yang anda harapkan untuk KUBE Alkesa Lestari?

Page 122: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

Tentu ibu berharap lebih maju dari sekarang, lebih banyak lagi produksinya,

terus supaya lebih baik lagi yang jelas ya kak.

Page 123: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA MASYARAKAT

A. Data diri

1. Nama lengkap : Miah

2. Nama inisial : (MH)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 15 Maret 2017

4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Umur : 51 tahun

6. Status : Menikah

7. Suku : Betawi

8. Lama menetap : 51 tahun

9. Pekerjaan samping : -

10. Agama : Islam

11. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/PAUD

b) SD/MI

c) SMP/MTS

d) SMA/MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama menjadi anggota KUBE?

Dari awal ibu sudah gabung KUBE. Berarti sekitar 6 tahunan ya

dek.

2. Dari manakah anda mengetahui program KUBE Alkesa Lestari?

Tau program KUBE dari bu Mar langsung, kan dulu bu Mar sempet

ngumumin, kaya sosialisasi gitu, terus ibu tertarik, ya langsung

dateng gitu ke bu Mar.

3. Sebelum anda mengikuti program KUBE, apakah pekerjaan anda?

Dulu sebelum gabung KUBE, ibu dagang nasi uduk, lontong, kalo

siang dagang es begitu masuk ke KUBE ibu fokus ke keripik

singkong aja.

4. Apakah yang anda kerjakan di KUBE Alkesa Lestari?

Dari ngupas, ngukus singkong, ngiris, terus jemur aja dek.

5. Berapa macam olahan singkong yang anda produksi?

Kalo olahan singkong Ibu bikin keripik aja. Karna Ibukan bagian

setengah mateng ya jadi itu aja belum ada olahan lain lagi yang ibu

buat.

6. Apakah anda memiliki pekerjaan lain, selain anda mengikuti

program KUBE?

Page 124: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

Ngga ada dek cuma KUBE aja.

7. Berapakah pendapatan anda perbulan?

Ya.. sebulan mah kalo kita rajin bisa lebih ya dek, biasanya sekitar

Rp2.000.000, kalo lagi bagus produksinya bisa sampe Rp3.000.000

an. Ya berapapun disyukurin aja ya dek.

8. Berapa pendapatan anda dalam setahun?

Kalo dalam skala pertahun bisa dibilang penghasilan kita di KUBE

itu Alhamdulillah lumayan stabil ya, ya kalo kita sebulan biasa

terima Rp3.000.000 ya gak jauh sekitar Rp36.000.000 pendapatan

pertahunnya dek. Ya biasanya dibaginya segituan lah kurang lebih.

9. Apakah penghasilan anda dapat membantu ekonomi keluarga anda?

Jika ya, tolong jelaskan!

Ya jelas ya dek, bantu banget, kaya nambahin uang dapur, uang

kuliah anak, terus cicilan pinjeman, kalo pengluaran kaya listrik

atau apa gitu itu tangunggan bapaknya (suami).

10. Dari hasil penghasilan yang anda dapatkan anda gunakan untuk apa?

Dipake buat nambah-nambahin kuliah anak, kan lumayan mahal ya

dek, setahun bisa Rp18.000.000, kalo pengeluaran sehari-hari itu

dari suami ibu.

11. Setelah mengikuti program KUBE apakah anda memiliki?

a. Tabungan : Punya, Rp1.000/ hari di KUBE. Ya itukan dapet

dari setiap nimbang di celengin di KUBE, kalo ibu pribadi ada

tabungan sekitar Rp 2.200.000 sisa penghasilan ibu, karna

masih harus bayar cicilan Rp. 790.000 sekian ya sisa nya ibu

tabungin.

b. Saham/ Surat tanggungan/ Surat obligasi : Punya surat

pinjaman kemaren ngambil di BRI tahun 2014, tahun ini

terakhir, kemaren minjemnya Rp15.000.000 dek.

c. Bangunan/ Tanah yang disewakan : Ada kontrakan 2 pintu.

Harganya beda-beda yang satu Rp700.000, yang satu lagi

Rp750.000 ya lumayan buat tambahan sekolah bocah (anak).

Kalo luas tanahnya ibu kurang paham ya ada sekitar 200 m

lah dek. Luas kontrakannya beda-beda makanya harganya

juga beda, kalo untuk kamar mandi, tiap pintunya udah ada

sendiri-sendiri gitu, ya seadanya yang penting udah enak udah

masing-masing kamar mandinya.

d. Perhiasan/ Furnitur : Handphone, kulkas dari hasil KUBE,

Page 125: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

mesin cuci orang jual butuh Rp200.000-250.000, di jual ibu

beli dari celengan ibu, kipas angin juga ibu yang beli, radio, tv

21 inci, kulkas juga ibu boleh bayarin orang perlu dari

celengan ibu juga hasil dari KUBE, rak piring juga, meja tv.

Kasur juga kalo ada yang murah ibu beli.

e. Mesin yang dapat memproduksi/menghasilkan: Kalo motor,

kadang bapaknya nawarin ke Rizka (anak ibu Miah) suruh

bawa motor, kalo bapaknya libur gitu, tapi kadang anaknya

dia gak mau, seringnya dia kalo berangkat kerja maunya naek

Gra* kalo gak naek angkot dia bayar Rp5.000-. kan dia

kuliahnya gak setiap hari, cuma 2 kali seminggu, itu jugakan

tergantung dosennya ya bisanya kapan.

f. Perkebunan/ Pertanian : Ada dek, buat nanem taneman depan

rumah, ibu tanemin alpuket, rambutan cipelat yang manis

banget. Nanti kalo berbuah sebagian dimakan, dijual, terus

dibagi ke sodara.

g. Hak cipta/ hak paten : Ngga ada dek.

12. Apakah anda mengikuti organisasi/perkumpulan lain?

Ya ikut banyak kegiatan yang lain kaya KWT, PKK, Posyandu,

UPPKS, Majlis taklim juga.

13. Manfaat apakah yang anda rasakan setelah mengikuti program

KUBE Alkesa Lestari?

Manfaatnya banyak selain disini dapet penghasilan, terus ke

sosialnya juga nambah ya dek, ya pokonya berubah drastis deh.

14. Bagaimana keadaan sosial sekitar anda? Apakah mendukung atau

tidak?

Ya bisa dibilang Alhamdulillah ya dek, karna masyarakat

mendukung sekali, ya bisa dibilang antusias lah dengan adanya

KUBE. Kalo dari masing-masing keluarga yang ikut produksi kita

punya hubungan baik sekali. Ya kita sama-sama support. Kalo ada

yang kesusahan ya pasti kita bantu.

15. Apa yang anda harapkan untuk KUBE Alkesa Lestari?

Ya semoga aja, produksinya bisa lebih dari sekarang ya dek, terus

pendapatannya juga nambah lagi.

Page 126: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA MASYARAKAT

A. Data diri

1. Nama lengkap : Manih

2. Nama inisial : (MN)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 29 Maret 2017

4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Umur : 46 tahun

6. Status : Menikah

7. Suku : Betawi

8. Lama menetap : 27 tahun

9. Pekerjaan samping : -

10. Agama : Islam

11. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/ PAUD

b) SD/ MI

c) SMP/ MTS

d) SMA/ MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama menjadi anggota KUBE?

Ya dari awal adanya KUBE dulu tahun berapa ya lupa, mba pernah

wawancara gak ke bu Mar kapan, tahun berapa gitu, pastinya? Ya

sekitar tahun 2012 an lah. Kalo produksi dulu liatin ibu mertua, terus

lama-lama coba-coba, terus bikin sendiri deh.

2. Dari manakah anda mengetahui program KUBE Alkesa Lestari?

Tau dari bu Mar saya, diakan aktif ya suka kumpul-kumpul gitu di

kelurahan, kecamatan, terus punya banyak kenalan, makanya dulu dia

coba-coba dibikin lah kelompok gitu.

3. Sebelum anda mengikuti program KUBE, apakah pekerjaan anda?

Dirumah aja kerjanya, ya ngurus rumah, ngurus anak, masak, anter

anak sekolah, terus jemput juga, ya kalo yang kerja diluar ayahnya aja

(suami ibu Manih) ya abis nikah kerjanya cuma dirumah aja.

4. Apakah yang anda kerjakan di KUBE Alkesa Lestari?

Kalo saya cuma ngolah produk yang mentah bu Mar yang goreng.

Sama kaya yang laen. Itu ada yang baru kering mau dijual gitu loh,

yang mentah tadi baru dianterin pas saya lagi nyuci, pas liat ada

karung (isinya singkong). Cara bayarnya langsung. Kalo beli

dipasarkan, kita harus milihin singkong sendiri gede-kecilnya, kita

Page 127: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

berebut sama orang gitu, kalo ini kan kita udah langsung dari nyabut

apasih manen, terus langsung dibawa kesini.

5. Berapa rapa macam olahan singkong yang anda produksi?

Kalo olahan singkong anggota termasuk saya cuma bikin keripik aja,

ada juga bu mar bikin opak juga, terus keripik jagung yang dari

jagung itu, terus stik ubi ungu. Kembang goyang Bu Mantih, rempeyek

teri, kacang, lumayan banyak ya ka.

6. Apakah anda memiliki pekerjaan lain, selain anda mengikuti program

KUBE?

Gak ada, cuma di rumah aja ya ibu rumah tangga.

7. Berapakah pendapatan anda perbulan?

Kalo dari singkong pendapatannya, kadang gak perbulan ya, saya

kadang gak bikin catetan, jadi kalo abis nimbang nih kadang-kadang

lebihnya ada, 1 kwintal singkong jadi keripiknya ya minimal banget

36-37 kg. Itu kalo singkongnya yang bagus. Tapi kalo singkongnya

gak bagus, kadang-kadang kan ada yang kadar airnya gabar bahasa

Betawi nya mah, ngocor banyakan airnya, itu paling ada 29 kg, ya

taro lah dari 1 kwintal singkong jadi keripik lebihnya paling

Rp200.000-. itu per 5 hari lah.

8. Berapa pendapatan anda dalam setahun?

Kalo dalam setahun ya ka namanya kita kan kerjanya begini, ya

penghasilan kita di KUBE itu Alhamdulillah stabil ya ka. Sebulan

kurang lebih biasanya Rp3.000.000 ya berarti kan gak jauh sekitar

Rp36.000.000 pendapatan pertahunnya.

9. Apakah penghasilan anda dapat membantu ekonomi keluarga anda?

Jika ya, tolong jelaskan!

Ngebantu, buat nopang kehidupan sehari-hari aja gitu, terus buat

muterin modal lagi, ya ngebantu. Misalkan uang dari ayahnya (suami

ibu Manih) udah gak cukup nih, berarti besok kita jual dapet uang,

jadi apa ya nutupin gitu loh, muter gitu, pokoknya saya sehari harus

pegang uang Rp100.000 buat jajan anak 4. Yang gede udah nikah

dibawa sama suaminya, terus yang kedua sekolah SMK, yang ketiga

SMP, yang paling kecil SD kelas 3.

10. Dari hasil penghasilan yang anda dapatkan anda gunakan untuk apa?

Buat listrik, buat bekel anak sekolah, buat dapur, buat nutup

kebutuhan sehari-hari dah.

Page 128: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

11. Setelah mengikuti program KUBE apakah anda memiliki?

a. Tabungan : Tabungan ada di KUBE kadang saya sebulan kalo

abis nimbang ya lebihnya adalah, bangsa Rp 52.000-55.000 ya

kalo di total ada sekitar Rp 219.000 lah. Kalo nyelengin sendiri

gak ada, abis buat itu aja udah sehari-hari. Sebenernya kita bisa

kalo mau nyisihin duit, misalkan kita hari ini kita jual ya

begitulah, karna kita banyak keperluannya juga ya ka.

b. Saham/ Surat tanggungan/ Surat obligasi : Gak sih, takut kalo

minjem-mijem gitu.

c. Bangunan/ Tanah yang disewakan : Tanah gak ada, tadinya sih iya

begitu, yang belakang di kontrakin 2 petak, tapi saya jebol saya

jadiin satu, pas kemaren mau ada acara nikahin anak, “Sempit

ah”, yaudah saya jadiin satu. Jadi udah gak punya kontrakan,

dulu kalo ada cuma Rp650.000- satu pintunya. Lumayan dari

tahun 2013-2016.

d. Perhiasan/ Furnitur : Kayanya ngga deh gak ada.

e. Mesin yang dapat memproduksi/ menghasilkan: Kadang anak saya

pake motor satunya, kalo bensinnya abis dia pinter pake motor

yang satu lagi, kan kalo saya anter jemput anak yang SMP sama

yang SD itu pasti setiap hari.

f. Perkebunan/ Pertanian : Geleng (gak ada).

g. Hak cipta/ hak paten : Gak ada juga.

12. Apakah anda mengikuti organisasi/perkumpulan lain?

Ya paling seperti PKK RT gitu aja.

13. Manfaat apakah yang anda rasakan setelah mengikuti program KUBE

Alkesa Lestari?

Apa ya... ya ini sih kita bisa menopang kebutuhan sehari-hari, ya

berputar lah, dapet dana dari pemerintah yang berbentuk barang,

seperti langseng, kompor, singkong, ya sekitar Rp2.000.000- dulu.

14. Bagaimana keadaan sosial sekitar anda? Apakah mendukung atau

tidak? Jelaskan!

Ya… Alhamdulillah ka, dari keluarga sangat mendukung, masyarakat

juga mendukung sekali, ya bisa dibilang antusias lah dengan adanya

KUBE. Kalo dari masing-masing keluarga kaya yang selain anggota

KUBE yang ikut produksi kita punya hubungan baik ya ka. Ya kita

sama-sama bantu. Kalo ada yang kesusahan ya pasti kita bantu.

15. Apa yang anda harapkan untuk KUBE Alkesa Lestari?

Page 129: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

Ya pengen nya sih pengen dapet dana lagi gitu pengennya sih, ya

supaya ada peningkatan gitu loh, jadi yang biasa kita beli sekintal

bisa nambah jadi 2 kwintal.

Page 130: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA MASYARAKAT

A. Data diri

1. Nama lengkap : Khatijah

2. Nama inisial : (KH)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 5 April 2017

4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Umur : 47 tahun

6. Status : Menikah

7. Suku : Jawa

8. Lama menetap : 28 tahun

9. Pekerjaan samping : -

10. Agama : Islam

11. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/PAUD

b) SD/MI

c) SMP/MTS

d) SMA/MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama menjadi anggota KUBE?

Saya baru 2 tahun ngerjain (produksi keripik) ini, iya baru jadi

anggotanya juga sekitar 2 tahunan ya mba.

2. Dari manakah anda mengetahui program KUBE Alkesa Lestari?

Saya kan baru bantu suami juga nah ini (produksi keripik), awalnya

sih bu Mar kan bentuk KUBE ya udah lama sih, terus bu Mar

kekurangan anggota, terus saya nyoba ngajuin, kali-kali, karna ada

yang gak aktif jadi saya yang gantiin itu. Ya terus belajar dulu liat dia

bikin gimana, ya cuma gak langsung bagus gitu ya, pas pertama-tama

mah gak semua bagus, saya pilihin dulu, mana yang bagus kita

kesonoin, yang kurang bagus bentuknya kita goreng sendiri. Jadi gak

semua kerjaan saya diakuin semua, itu nggak, jadi dipilih-pilih dulu

gitu, yang kurang bagus saya goreng saya titipin ke 3 warung, saya

jual Rp1.000-an gitu kak. Warungnya deket ISTN sana kak. Ya

lumayan buat ngurang-ngurangin yang gak diterima di KUBE.

3. Sebelum anda mengikuti program KUBE, apakah pekerjaan anda?

Dirumah aja hehhee.

4. Apakah yang anda kerjakan di KUBE Alkesa Lestari?

Awalnya saya nyoba, 10 kg singkong 2 hari, terus nambah sampe

sekarang jadi 50 kg udah tuh mentok ngerjaiinnya 2 hari. Kadang

saya kerjain bareng suami saya kalo dia udah pulang selesai anter

Page 131: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

kue, ngupas, ngukus singkong sore, terus lanjut ngiris malemnya, pagi

baru dijemur sampe siang baru diangkat. Kan sama kaya yang laen

kita jual yang mentah.

5. Berapa macam olahan singkong yang anda produksi?

Kalo saya bikin keripik singkong aja dan yang saya tau anggota bikin

keripik juga sama. Tapi ya kalo produk KUBE banyak ya. Ada stik

yang warna-warni, tapi di KUBE buat tapi cuma warna ungu aja

karna dari ubi ungu bahannya. Terus kembang goyang, rempeyek teri,

kacang, keripik bawang yang asin. Lumayan ya ka, tapi kalo saya ya

cuma itu tadi keripik aja.

6. Apakah anda memiliki pekerjaan lain, selain anda mengikuti program

KUBE?

Ya gak ada kak dirumah aja, jadi ibu rumah tangga.

7. Berapakah pendapatan anda perbulan?

Ya kan sistem, misalkan kita perkilo ya misalnya Rp200.000- sekarung

itu, di jual jadi Rp300.000- gitu, jadi untungnya Rp100.000- per 2

hari. Ya kalo kita ngerjainnya terus gitu, kalo misalkan lagi keadaan

sehat. Kalo perbulan ya Rp1.000.000-1.500.000 ada kak.

8. Berapa pendapatan anda dalam setahun?

Kalo dalam setahun bisa dibilang penghasilan kita di KUBE itu ya

kalo kita sebulan biasa terima Rp3.000.000-an ya gak jauh sekitar

Rp36.000.000 pendapatan pertahunnya. Ya bisa segituan lah kurang

lebih.

9. Apakah penghasilan anda dapat membantu ekonomi keluarga anda?

Jika ya, tolong jelaskan!

Ya membantu, ya pokoknya nambahin apa yang kurang deh, hehhee.

10. Dari hasil penghasilan yang anda dapatkan anda gunakan untuk apa?

Apa yang kurang pake duit hasil dari sini, ya pokok nya kagak itung-

itungan nih duit keripik, pokoknya ya lumayan buat nutup-nutupin

kebutuhan. Terus bisa jajan hehehe. Beli baju, terus bisa pulang

kampung nenggokin orang tua.

11. Setelah mengikuti program KUBE apakah anda memiliki?

a. Tabungan : Pokoknya buat nutupin yang kurang aja gitu, kalo

tabungan khusus dari sini ya ada tapi sedikit, Rp.50.000 seminggu

Page 132: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

ada. Ya total kalo dalam sebulan pemasukan saya Rp 3.000.000,

pengeluarannya ya banyak sisa mingguan aja Rp 50.000 x 4 ya

dalam sebulan itu Rp 200.000, berarti pengeluaran saya Rp

2.800.000 itu udah masuk biaya produksi juga.

b. Saham/ Surat tanggungan/ Surat obligasi : Gak ada.

c. Bangunan/ Tanah yang disewakan : Gak punya kontrakan, rumah

ini aja luas 60 m² kurang lebih, tanah di kampung punya orang tua

ya berarti gak punya tanah juga.

d. Perhiasan/ Furnitur : Ini aku beli ini doang nih (sambil nunjukin

meja tv) hasil dari KUBE.

e. Mesin yang dapat memproduksi/ menghasilkan: Ada motor

bapaknya buat anterin kue dia kerja, nganterin kue ke warung-

warung, sama anak saya juga kerja di salah satu ojek online.

f. Perkebunan/ Pertanian : Gak ada juga karna punya orang tua.

g. Hak cipta/ hak paten : Gak ada juga.

12. Apakah anda mengikuti organisasi/ perkumpulan lain?

PKK aja ikutnya.

13. Manfaat apakah yang anda rasakan setelah mengikuti program KUBE

Alkesa Lestari?

Ya itu ya, ya jadi bisa jajan pake hasil keringet sendiri, bantu nambah-

nambahin, bantuin bapaknya nyari duit gitu.

14. Bagaimana keadaan sosial sekitar anda? Apakah mendukung atau

tidak? Jelaskan!

Ya mendukung kalo dari keluarga saya, suami dukung, anak-anak

juga, bisa dibilang dari keluarga sangat mendukung apa yang saya

lakukan, masyarakat juga keliatan mendukung Kalo dari masing-

masing keluarga selain anggota KUBE yang ikut produksi,

hubunganya baik ya ka kalo saya liat gitu. Ya kalo ada yang susah apa

sakit sih kita sama-sama bantu.

15. Apa yang anda harapkan untuk KUBE Alkesa Lestari?

Ya gimana sih ya, kitakan bahan dari sana semua kan ya, nih singkong

udah dari sono (dari pengepul langganan KUBE) udah mahal ya,

kalo saya nyari sendiri di pasar gak enak, ya tapi gitulah. Karnakan,

semuanya juga dari situ, jadi kita, kalo mau nyari keluar di pasar ya

keliatan banget. Kayanya yang disanannya juga keluarga, jadinya gak

enak. Dari dianya juga kan harganya udah tinggi, mungkin dari situ

juga kali ya untungnya. Ya nanti dia dapet untung dari mana yang

nyariin singkong kalo gak dari kita juga.

Page 133: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA MASYARAKAT

A. Data diri

1. Nama lengkap : Tumi Winiarti

2. Nama inisial : (TW)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 22 Maret 2017

4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Umur : 50 tahun

6. Status : Menikah

7. Suku : Betawi

8. Lama menetap : 50 tahun

9. Pekerjaan samping : Marketing

10. Agama : Islam

11. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/PAUD

b) SD/MI

c) SMP/MTS

d) SMA/MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama anda produksi keripik singkong?

Udah lama ya aku produksi, yaaa kira-kira setelah nikah aku produksi

sendiri.

2. Dari manakah anda mengetahui cara produksi keripik singkong?

Kalo tau cara produksi ya dari dulu ya mba, dari dulu bantuin orang

tua bikin. Jadi tau dari orang tua aja gitu.

3. Sebelum anda produksi, apakah pekerjaan anda?

Sebelum aku produksi keripik singkong, dulu aku juga produksi

minuman jahe instan, itu produk KWT juga dulu, tapi sekarang karna

kita binggung gitu mau dijual kemana, karna banyak saingan juga ya

mba. Lagi dulu aku produksi harga gula masih Rp3.000/kg. Sekarang

kan tau sendiri harga gula 5x lipat dari dulu, jadi kalo sekarang bisa

produksi bingung gitu mau di pasarin kemana. Terus juga pernah jadi

supliyer. Jadi setelah itu, aku fokus aja ke produksi keripik.

4. Apakah yang anda kerjakan? Apa hanya produksi atau memasarkan?

jika ya, bagaimana cara memasarkan produk?

Produksi iya, marketing juga iya, ya fleksibel aja gitu, kita kan juga

harus pinter baca situasi, ya dijual di toko pisang, toko oleh-oleh,

warung, kadang juga ada langganan yang pesen sekian-sekian. Karna

kan untuk pemasaran kita beda ya sama KUBE jadi kita harus pinter

Page 134: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

juga gitu.

5. Berapa macam olahan singkong yang anda produksi?

Kalo saya bikin keripik singkong aja. Ya kita kan kalo masalah

produkusi kan beda ya sama KUBE, ya kalo produk KUBE banyak ya.

Kalo saya disini ya keripik aja, hehe (sambil senyum).

6. Apakah anda memiliki pekerjaan lain, selain anda mengikuti produksi?

Fleksibel aja aku mah bisa produksi, bisa memasarkan produk.

7. Berapakah pendapatan anda perbulan?

Hmmm berapa yaaa? (senyum), kadang perminggu Rp1.500.000,

kadang Rp2.000.000,. Rp5.000.000-6.000.000 an lah kalo sebulan

bisa, Alhamdulillah. Kadang lebih, kadang kurang, ya pokoknya

sekitar segitu lah mba.

8. Berapa pendapatan anda dalam setahun?

Dalam setahun ya, ya tergantung pasarnya juga ya mba, bisa dibilang

penghasilan kita bisa dibilang Alhamdulillah, walaupun gak stabil ya,

ya kalo omset kita sebulan ambil paitnya ya Rp5.000.000 ya gak jauh

sekitar Rp60.000.000 pendapatan pertahun saya ya. Itu kalo amit-amit

sedikit-sedikitnya ya pernah sih Rp4.000.000 tapi jarang ya.

Alhamdulillah… ya seringnya sih karna kita mingguan bisa mencapai

Rp2.000.000 an ya itu untungnya aja.

9. Apakah penghasilan anda dapat membantu ekonomi keluarga anda?

Jika ya, tolong jelaskan!

Alhamdulillah… insya Allah bisa mba. Yah yang jelas buat

keluargalah, buat anak-anak.

10. Dari hasil penghasilan yang anda dapatkan anda gunakan untuk apa?

Ya macem-macem mba, kemaren bangun rumah sebagian dari hasil

sini juga, separohnya bapaknya (suami ibu Tumi), terus kalo kita

pengen beli baju, pake duit sendiri hehe..

11. Setelah mengikuti program KUBE apakah anda memiliki?

a. Tabungan : Insya Allah (sambil menganggukkan kepala) ya kalo

untung saya misalkan ya Rp8.000.000 itu udah lepas biaya

produksi ya mba. Ya itu biasanya saya alokasikan ke invest atau

tabungan ya sekitar Rp6.000.000 an sebulan. Rp2.000.000 nya

biasanya ya buat transport, kalo uang modal, udah diluar itu ya

Page 135: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

mba. Nah kalo sebelum adanya KUBE dulu omset kita masih

sekitar Rp5.000.000 an lah. Itu dulu saya tabungin perbulannya

mah gak sampe kaya sekarang ya mba dulu sekitar Rp4.000.000

perbulannya ya kurang lebih segitu. Alhamdulillah ya

(tersenyum).

b. Saham/ Surat tanggungan/ Surat obligasi : Ada di bank mba, kita

bangun rumah kemaren geser surat.

c. Bangunan/ Tanah yang disewakan : Luasnya 200 m² tanahnya,

dibagi 100 m buat dibangun rumah, 100 m tanah kosong. Kalo

kontrakan, gak ada mba cuma tanah kosong aja sebelah rumah

100 m².

d. Perhiasan/ Furnitur : Kayanya belom deh mba, ada tapi gak

banyak mba. Kalo emas mah banyak ya di toko hehehe sebutin

aja nama-nama mas Miran hahaa (bercanda).

e. Mesin yang dapat memproduksi/ menghasilkan: Kadang kalo aku

kesini dianterin, kadang bawa motor sendiri.

f. Perkebunan/ Pertanian : Gak ada juga.

g. Hak cipta/ hak paten : Ada ya karna kita punya usaha sendiri

beda sama KUBE, mulai dari produksi, sampe marketing kita

beda.

12. Bagaimana keadaan sosial sekitar anda? Apakah mendukung atau

tidak? Jelaskan!

Hmmm, bisa dibilang masyarakat mendukung ya, ya gak ada yang

merasa terganggu. Ikut antusias malah mba tetangga-tetangga sini liat

kita setiap hari produksi. Malah kadang ponakan saya (rumahnya

disebelah tempat produksi Ibu Tumi) kadang dia malah ngikut ngirisin

kadang, hehehhe. Ya kita sama-sama dorong, support walaupun gak

harus materi, ya senyum aja cukup ya mba. Kalo ada yang kesusahan

ya pasti kita bantu pasti, masa kita diemin kan gak mungkin.

13. Apakah anda mengikuti organisasi/ perkumpulan lain?

Ada KWT (Kelompok Tani) Melati Jaya, UPPKS itu dari kantor KB,

APP (Perlindungan Anak dan Perempuan).

Page 136: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA MASYARAKAT

A. Data diri

1. Nama lengkap : Rodiah

2. Nama inisial : (RH)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 29 Maret 2017

4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Umur : 46 tahun

6. Status : Menikah

7. Suku : Betawi

8. Lama menetap : 46 tahun

9. Pekerjaan samping : -

10. Agama : Islam

11. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/ PAUD

b) SD/ MI

c) SMP/ MTS

d) SMA/ MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama anda produksi keripik singkong?

Saya sekitar 8 tahunan, 8 tahun kemarilah, kurang lebih dari tahun

2009 an lah.

2. Dari manakah anda mengetahui cara produksi keripik singkong?

Saya tahu dari usaha keluarga, dulu dari orang tua juga, terus turun

ke anak-anaknya, ke sodara-sodaranya, tapi orang tua sekarang udah

pada gak ada, jadi tinggal anak-anaknya aja.

3. Sebelum anda produksi, apakah pekerjaan anda?

Dulu kerja sama orang nyuciin baju, ngosokin baju juga, nyuci juga,

tapi setelah ini (produksi) udah gak lagi.

4. Apakah yang anda kerjakan? Apa hanya produksi atau memasarkan?

jika ya, bagaimana cara memasarkan produk?

Ya saya jual kering, mateng juga, kalo jual mateng ke temen-temen

kantor bapak, naro dikantin kantornya, ke ABEH. ABEH itu seperti

swalayan pasar seperti minimarket besar dalem nya banyak, komplit

pokonya dah, ada sayur, sembako lengkap, sampe pakaian, gak gede-

gede tapi semua ada. Kalo lagi rame, seminggu udah abis, sayanya

sibuk ini baru balik abis dari Ciledug, kalo gak rame kadang 2

mingguan, nih tadi nelpon udah mesen minta anterin keripik disana

udah abis, kadang ada pesenan saya yang nganterin ke yang pesen,

Page 137: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

kalo ada orang yang mau beli buat acara, arisan, nanti tergantung

janjiannya gimana. Kalo untuk stok saya gak ada, ngiris mah setiap

hari, kalo udah kering saya goreng, kalo lebih saya guyur ke bu Mar,

biar dikelola dia, jadi istilah kata barang saya baru terus.

5. Berapa macam olahan singkong yang anda produksi?

Kalo saya bikin keripik singkong aja ini. Kalo bikin yang lain juga

waktunya gak kecandak. Jadi ya cuma bikin keripik singkong aja.

6. Apakah anda memiliki pekerjaan lain, selain anda mengikuti produksi?

Gak ada de, dulu doang itu sebelum produksi, setelah produksi saya

fokus aja.

7. Berapakah pendapatan anda perbulan?

Sebenernya sih kalo gak ada hambatan atau saya kerja aja kaya gini,

kaya kemaren gak jadi RT, sebulan bisa mencapai diatas

Rp2.000.000-, satu bulan, bisa lebih lah, malah kalo kemaren-kemaren

bu Mar ngasih pasokannya ke saya terus bisa Rp3.000.000 lebih, kalo

sekarangkan udah banyak yang bikin juga, pengen kerja juga, terus bu

Mar ngasih saran terus orang-orang pada mau, ya gapapa jadi bagi-

bagi ke yang laen juga. Saya juga gak selalu buang yang kering ke bu

Mar karna kalo lagi banyak pesenan saya bingung suka kurang juga,

kaya lebaran nih, pas mau puasa kan ya sebenernya saya harus sering

ngiris nih harus banyak karna nantikan banyak pesenan keluar,

barang keringnya yang susah, tetep ngiris nih buat stok dia (bu Mar),

lebaran yang banyak pesenan yang keluar.

8. Berapa pendapatan anda dalam setahun?

Ya kalo pendapatan dari keripik aja ya sekitar Rp3.000.000 perbulan

dikali 12 ya berarti sekitar Rp36.000.000 itu kalo dari keripik aja.

Kalo keseluruhan yaa tadikan Rp7.000.000 dalam setahun ya gak

nentu ya karna itu kan campur uang kontrakan yang gak selalu keisi

gitu.

9. Apakah penghasilan anda dapat membantu ekonomi keluarga anda?

Jika ya, tolong jelaskan!

Membantu, soalnya kan kita jadi ada buat tambahan. Saya disamping

bapaknya ada pensiunan juga.

10. Dari hasil penghasilan yang anda dapatkan anda gunakan untuk apa?

Ya itu kadang-kadang saya buat arisan, buat nambah sehari-hari saya

Page 138: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

ambil dari keripik, buat makan, buat anak saya kuliah, apa aja deh,

walaupun gak ada pesenan saya tetep ngiris. Bayar listrik juga saya,

buat jajan anak juga, buat cucu.

11. Setelah mengikuti program KUBE apakah anda memiliki?

a. Tabungan : Tabungan, saya ikut tabungan haji, alhamdulillah

baru sekitar 7 bulan dalam jangka 5 tahun cicilannya, berdua

sama bapaknya (suami ibu Rodiah) udah DP juga cicilannya

perbulan Rp1.155.000. Pas daftar katanya dapet kouta

keberangkatannya tahun 2036, tapi kemaren dikabarin katanya

maju 5 tahun lagi, katanya sih bisa maju lagi karna umur bapak

(suami Ibu Rodiah) kan udah tua ya. Kata orang sananya “Ibu

siapin aja buat ongkos tambahan”, “Alhamdulillah ya” kata saya

gitu. Makanya saya harus kerja terus, pokoknya saya harus bisa

buat cicilan tiap bulan itu. Kerjanya harus cepet supaya

timbangan keripiknya nambah, ya istilah kata kalo sebulan saya

punya stok 60 kg, 70 kg, saya udah tenang bisa kekejar buat

tabungan hajinya. Selain itu kalo pemasukan saya perbulan ya

dari keripik Rp3.000.000 seringnya, bisa dibilang stabil ya dalam

artian kalo produksi saya cakep terus gitu. Terus dari pension

bapaknya (suami Ibu Rodiah) sekitar Rp2.000.000 lebih dikit,

karna bapak cuma lulusan SD. Terus dari kontrakan juga ya ada

kalo lagi ke isi bisa sampe Rp2.800.000 cuma ini lagi kosong 1.

Jadi kalo di total ya ada kali kurang lebih untuk pemasukan aja

ya Rp 7.000.000 kalo untuk invest atau tabungan, hmmm. Ya

yang waktu saya pernah bilang saya punya tabungan haji buat

berdua sama bapaknya ya itu aja sebulan kita udah Rp2.310.000

tabungan haji, terus modal buat keripik kalo diputerin sekalinya

aja sekitar Rp700.000, terus buat bayar pinjeman Rp.500.000-an.

Ya bangsa Rp3.000.000 mah nabung ada kali ya. Terus sisanya

buat makan sehari-hari, buat produksi beli minyak, bensinnya.

b. Saham/ Surat tanggungan/ Surat obligasi : Ada surat pinjeman

kemaren pas bangun (sambil nunjuk kontrakan) itu karna kan

bantuin sodara anaknya sakit, sakitnya kaya alm. Olga

meningitis, jadi dia jual tanah ke kita karna anaknya sakit, kita

pinjem ke Bank BTPN bank pensiunan, sekitar Rp45.000.000,

sisanya kita buat bangun juga, terus pas bapaknya (suami ibu

Rodiah) bantuin bangun rumah itu jatoh, dengkulnya retak buat

berobat Rp5.000.000 an abis, masih sisa 3 tahunan lebih lah buat

bayar itu.

c. Bangunan/ Tanah yang disewakan : Ada 4 pintu kontrakan. Kalo

tanahnya 125 m², tanah yang disewakan, gak ada. Satu pintunya

Page 139: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

Rp700.000 seringnya sih yang ngisi mahasiswa ISTN situ.

d. Perhiasan/ Furnitur : Emas ada, dulu ada 2-3 tahunan awal bikin

keripik hasilnya saya buat beli emas, sempet kepake juga buat

bangun kontrakan karna kurang, sekarang masih ada juga

tinggal dikit. Kalo furnitur, saya pernah kredit springbed

Rp1.200.000-, radio, komputer Rp1.000.000-, kompor.

e. Mesin yang dapat memproduksi/ menghasilkan: Motor dulu dua,

terus saya ringkes jadi duit jadi tinggal satu, itu hasil saya dari

keripik juga.

f. Perkebunan/ Pertanian : Gak ada, pas-pasan tanahnya cuma yang

dibangun rumah aja ini.

g. Hak cipta/ hak paten : Gak ada, produknya belom punya merk,

masih polos aja kalo jual.

12. Bagaimana keadaan sosial sekitar anda? Apakah mendukung atau

tidak? Jelaskan!

Ya kalo dari keluarga saya, suami dukung, anak-anak juga, bisa

dibilang dari keluarga sangat mendukung apa yang saya lakukan.

Malah kadang bapak ikut ngiris, ngupasin juga, ya kalo saya liat ya

masyarakat juga keliatan mendukung. Disamping itu kita juga punya

hubungan yang baik sama KUBE, hubunganya baik ya ka kalo saya

liat gitu Bu Mar juga kalo saya liat sebagai ketua baik ya ngayom gak

pelit gitu malah dia kan yang ngajakin orang-orang bikin keripik. Ya

sama-sama lah namanya juga kitakan hidup bertetangga, ya harus

rukun ya.

13. Apakah anda mengikuti organisasi/ perkumpulan lain?

Ada PKK RW, beda ya sama RT, terus ikut KWT juga, kalo UPPKS

ngga karna itu buat keluarga yang di bantu Dinas aja.

Page 140: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

PEDOMAN WAWANCARA MASYARAKAT

A. Data diri

1. Nama lengkap : Ubet

2. Nama inisial : (U)

3. Hari/ Tgl wawancara : Rabu, 5 April 2017

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Umur : 46 tahun

6. Status : Menikah

7. Suku : Betawi

8. Lama menetap : 46 tahun

9. Pekerjaan samping : Buruh lepas

10. Agama : Islam

11. Apakah pendidikan terakhir anda : a) TK/ PAUD

b) SD/ MI

c) SMP/ MTS

d) SMA/ MA

e) Strata I/ Starata II/ Starata III

B. Pertanyaan

1. Sudah berapa lama anda produksi keripik singkong?

Udah lama, sekitar 4 tahunan ada jalan 5 tahunan neng kalo saya

keripik cuma buat sampingan aja biasanya yang ngerjain kalo saya

lagi kerja jadi tukang istri saya.

2. Dari manakah anda mengetahui cara produksi keripik singkong?

Ya dulu liat-liat daerah sono (daerah rumah bu Mar) tuh kan banyak

daerah sono yang bikin ginian juga, ya kita liatin, terus praktekin.

Disono ada 4 apa 5 orang gitu ya liat ibu Mardiah dulu.

3. Sebelum anda produksi, apakah pekerjaan anda?

Ya kalo ada yang ngajak kaya kemaren mah jadi tukang, kalo gak ada

ya bikin keripik aja gitu neng. Ntar kalo lagi istirahat belanja ke

pasar, maranin, kalo saya belanjanya di Pasar Kemiri kan noh disono

beli singkongnya.

4. Apakah yang anda kerjakan? Apa hanya produksi atau memasarkan?

jika ya, bagaimana cara memasarkan produk?

Kalo saya jual mentah, dijual di Kalibata karungan, udah langganan

gitu, kadang dia yang maranin kesini kalo lagi banyak, kalo dia gak

sempet saya yang maranin nganter kesana 3, 2 karung apa berapa

gitu seadanya, tergantung bagemana panasnya. Sama jual ke Setu

Babakan jual mentah juga ke toko oleh-oleh.

Page 141: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

5. Berapa macam olahan singkong yang anda produksi?

Kalo saya ya bikin keripik singkong aja.

6. Apakah anda memiliki pekerjaan lain, selain anda mengikuti produksi?

Ya ada, kalo ada temen ngajak kerja, ya kadang ambil kerjaan jadi

tukang, kalo saya keripik kadang jadi sampingan kalo lagi ada kerjaan

jadi tukang, ntar kalo lagi istirahat bikin (keripik) lagi, ntar istri saya

yang ngerjain gitu. Kalo saya gak ada kerjaan ya bikin ini (keripik)

aja.

7. Berapakah pendapatan anda perbulan?

Ya gak tau dah, gak tau. Abis kalo baru dapet duit abis langsung buat

belanja, gak nentu, kadang Rp1.000.000- kadang Rp1.500.000-.

8. Berapa pendapatan anda dalam setahun?

Ya kalo pendapatan dari keripik aja ya sekitar Rp1.500.000 perbulan

dikali 12 ya berarti sekitar Rp9.000.000 itu kalo dari keripik aja. Kalo

dari buruh ya ga nentu juga, yah kadang abis aja gitu buat sehari-

hari.

9. Apakah penghasilan anda dapat membantu ekonomi keluarga anda?

Jika ya, tolong jelaskan!

Ya lumayan si, kalo kadang-kadang kalo gak buat jajan- jajan bocah

(anak) ya utuh gitu.

10. Dari hasil penghasilan yang anda dapatkan anda gunakan untuk apa?

Gak anu sih, gak mesti, gak nyimpen juga. Kalo abis jual kan ada

hasilnya, itu buat makan, kalo gas juga, 4 hari sekali beli, kalo

seminggu yang tabung kecil gak kuat. Tadinya kan saya kalo ngukus

tadinya pake kayu tuh disitu (sambil nunjuk ke pekarangan rumah pak

Ubet) tempatnya udah gak ada ganti ke gas.

11. Setelah mengikuti program KUBE apakah anda memiliki?

a. Tabungan : Gak ada ya udah abis kepake buat sehari-hari. Dari

pendapatan bersihnya ya kalo lagi produksi terus ya bisa sampe

Rp1.500.000 karna saya aja disini yang kerja ya kadang abis

buat nutupin kebutuhan sehari-hari aja gitu. Apalagi dulu ya

sebelum produksi ya penghasilan saya juga gak nentu, karna jadi

tukang kalo lagi kerja ya kerja kalo gak ada ya nikmatin duit

kemarin pas kerja jadi tukang. Pengluaran sebulan mah ada

Page 142: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

Rp2.000.000 biar kata anak sekolah kaga bayaran, tapikan

semua harus makan, ya abis disitu aja

b. Saham/ Surat tanggungan/ Surat obligasi : Gak ada, gak berani

saya minjem berat resikonya.

c. Bangunan/ Tanah yang disewakan : Gak, cuma rumah ini doang

luasnya kira-kira 70 m², kalo tanah itu (sambil nunjuk

pekarangan) aja.

d. Perhiasan/ Furnitur : Gak ada. Balik modal buat belanja, lebih

dikit buat makan aja udah.

e. Mesin yang dapat memproduksi/ menghasilkan: Ada motor

biasanya saya yang pake buat anter keripik ke Kalibata.

f. Perkebunan/ Pertanian : Gak ada ya pokoknya cuma rumah ini

aja, satu-satunya boleh dibagi sama orang tua dulu.

g. Hak cipta/ hak paten : Gak ada.

12. Bagaimana keadaan sosial sekitar anda? Apakah mendukung atau

tidak? Jelaskan!

Ya baik-baik aja. Kalo dari keluarga saya mendukung apa yang saya

dan istri lakukan. Kadang istri juga gantiin kalo saya lagi jadi tukang

ikut ngiris, ngupasin juga. Terus juga saya sama Bu Mar juga punya

hubungan yang baik sama KUBE juga. Dulu dia kan yang ngajakin

orang-orang sini bikin keripik. Diajarin juga, kita yang ngeliat dia

bikin keripik.

13. Apakah anda mengikuti organisasi/ perkumpulan lain?

Kalo arisan PKK orang perempuan (istrinya) ikut.

Page 143: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN PEMBERDAYAAN KUBE ALKESA LESTARI

PROSES PENGOLAHAN PRODUK UNGGULAN

KERIPIK SINGKONG

PROSES PENJEMURAN KERIPIK (SETENGAH MATANG)

KERIPIK MATANG SIAP PACKING

Page 144: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KUBE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36935/1/NUR... · Banyak proses pemberdayaan menurut para ahli atau organisasi yang

IBU MARDIAH DAN KERIPIK SINGKONG BUATAN ANGGOTA KUBE

KEADAAN DI KUBE ALKESA LESTARI

KUMPUL BERSAMA ANGGOTA KUBE DAN DINAS INDUSTRI