pembentukan dan pengembangan pos pemberdayaan keluarga - sri hartati dkk univet - sukoharjo_hal 1 -...

10
PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DI KABUPATEN SUKOHARJO Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1 Sukoharjo 57521. Telp.+62-0271-593156, Fax. +62-0271-591065 [email protected] Abstrak Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan berbagai instansi untuk tujuan pengentasan kemiskinan. Salah satu upaya tersebut adalah pembentukan Pos Pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang merupakan forum kebersamaan yang anggotanya melakukan aktivitas nyata dalam gerakan pembangunan di lingkungan pemukiman yang paling bawah. Metode yang dilakukan diawali dengan sosialisasi yang dilanjutkan dengan pembentukan Posdaya dan pengurusnya. Berikutnya dilakukan pelatihan penyusunan program dan manajemen Posdaya kepada para pengurus Posdaya dilanjutkan pelaksanaan program. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan setelah program-program yang dicanangkan dijalankan. Hasil menunjukkan telah terbentuk 2 (dua) Posdaya di dua lokasi di Kabupaten Sukoharjo, yaitu Posdaya MEKAR SARI yang berlokasi di Dukuh Werubadran RW II, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto dan Posdaya GUYUP RUKUN yang berlokasi di Dukuh Tengkek, RW 08, Desa Pondok, Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Posdaya yang terbentuk telah berhasil mengembangkan 3 (tiga) Posdaya baru di 3 (tiga) lokasi yaitu Posdaya Melati Makmur di Desa Kenokorejo, Posdaya Rukun Mulyo di Desa Bulu dan Posdaya Maju Karya di Desa Tepisari yang ketiganya termasuk di wilayah Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo. Kata kunci : kemiskinan, posdaya A. PENDAHULUAN Pada akhir November 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia Indonesia 2006, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua pihak bekerjasama membangun manusia Indonesia. Melihat perkembangan penduduk yang makin tinggi, Presiden berpesan agar selain program KB digalakkan lagi Presiden juga menegaskan bahwa pembangunan, utamanya pembangunan manusia dan keluarga, tidak saja menjadi tanggung jawab dan monopoli pemerintah, tetapi memerlukan kerjasama dan partisipasi masyarakat. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya pembangunan merupakan persyaratan utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Tujuan utama pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs) di Indonesia, dengan prioritas pengentasan kemiskinan, menetapkan proporsi penduduk miskin pada Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M 1

Upload: dianmas

Post on 08-Feb-2016

127 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

DI KABUPATEN SUKOHARJO

Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1 Sukoharjo 57521. Telp.+62-0271-593156, Fax. +62-0271-591065

[email protected]

Abstrak

Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan berbagai instansi untuk tujuan pengentasan kemiskinan. Salah satu upaya tersebut adalah pembentukan Pos Pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang merupakan forum kebersamaan yang anggotanya melakukan aktivitas nyata dalam gerakan pembangunan di lingkungan pemukiman yang paling bawah. Metode yang dilakukan diawali dengan sosialisasi yang dilanjutkan dengan pembentukan Posdaya dan pengurusnya. Berikutnya dilakukan pelatihan penyusunan program dan manajemen Posdaya kepada para pengurus Posdaya dilanjutkan pelaksanaan program. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan setelah program-program yang dicanangkan dijalankan. Hasil menunjukkan telah terbentuk 2 (dua) Posdaya di dua lokasi di Kabupaten Sukoharjo, yaitu Posdaya MEKAR SARI yang berlokasi di Dukuh Werubadran RW II, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto dan Posdaya GUYUP RUKUN yang berlokasi di Dukuh Tengkek, RW 08, Desa Pondok, Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Posdaya yang terbentuk telah berhasil mengembangkan 3 (tiga) Posdaya baru di 3 (tiga) lokasi yaitu Posdaya Melati Makmur di Desa Kenokorejo, Posdaya Rukun Mulyo di Desa Bulu dan Posdaya Maju Karya di Desa Tepisari yang ketiganya termasuk di wilayah Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo.

Kata kunci : kemiskinan, posdaya

A. PENDAHULUAN

Pada akhir November 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia

Indonesia 2006, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua

pihak bekerjasama membangun manusia Indonesia. Melihat perkembangan penduduk

yang makin tinggi, Presiden berpesan agar selain program KB digalakkan lagi Presiden

juga menegaskan bahwa pembangunan, utamanya pembangunan manusia dan keluarga,

tidak saja menjadi tanggung jawab dan monopoli pemerintah, tetapi memerlukan

kerjasama dan partisipasi masyarakat.

Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya pembangunan merupakan

persyaratan utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Tujuan utama

pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs) di Indonesia,

dengan prioritas pengentasan kemiskinan, menetapkan proporsi penduduk miskin pada

Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M 1

Page 2: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

tahun 2015 diturunkan menjadi setengahnya atau 8,2 % dari jumlah penduduk. Dalam

RPJM 2004-2009 sasaran itu dipercepat pencapaiannya pada tahun 2009. Keputusan itu

merupakan tekad dan kebijaksanaan pemerintah yang perlu didukung semua instansi

dan institusi pembangunan. Agar upaya itu berhasil dengan baik perlub diikuti

pengembangan gerakan pemberdayaan keluarga yang dilaksanakan secara intensif.

Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) yang memiliki kepedulian dan

komitmen yang tinggi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui

pemberdayaan keluarga, dengan prioritas pengentasan kemiskinan, menganjurkan

pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga sebagai pusat pengembangan swadaya

masyarakat di pedesaan dan pedukuhan. Pos yang disebut sebagai Pos Pemberdayaan

Keluarga (POSDAYA), adalah forum kebersamaan yang anggotanya melakukan

aktivitas nyata dalam gerakan pembangunan di lingkungan pemukiman yang paling

bawah, yaitu di tingkat RT, RW, dukuh atau dusun. Dalam Pertemuan di Posdaya,

keluarga-keluarga anggota diharapkan menghidupkan kembali budaya gotong royong

dengan bersama-sama melakukan kegiatan pemberdayaan keluarga, terutama untuk

memperluas cakupan dan mutu pendidikan, memperbaiki akses terhadap pelayanan

kesehatan dan pengembangan wirausaha. (Haryono & Rohadi, 2009).

Posdaya adalah wadah yang dibentuk oleh masyarakat, ditumbuhkembangkan

oleh masyarakat dan dinikmati hasilnya oleh masyarakat. Posdaya adalah forum

silahturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi

keluarga secara terpadu yaitu pelayanan pengembangan keluarga terutama di bidang

kesehatan, pendidikan dan wirausaha, agar keluarga dapat tumbuh dan mandiri di

desanya (Haryono & Rohadi, 2009). Oleh karena itu, program advokasi dan

pemberdayaan pembangunan yang ditawarkan dalam Posdaya adalah program-program

yang mendukung penyegaran fungsi-fungsi keluarga yaitu keagamaan, fungsi budaya,

fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi dan kesehatan, fungsi

pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan. Penguatan fungsi-fungsi utama

tersebut diharapkan bahwa setiap keluarga makin mampu membangun dirinya menjadi

keluarga sejahtera, keluarga yang madiri dan sanggup menghadapi tantangan masa

depan dengan lebih baik.

Posdaya, bukan dimaksudkan untuk mengganti pelayanan sosial ekonomi

kepada masyarakat berupa pelayanan terpadu, tetapi semata-mata dimaksudkan untuk

2 Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M

DIANMAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013

Page 3: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

mengembangkan forum pemberdayaan terpadu yang dinamis, yaitu pemberdayaan

pembangunan kepada pimpinan keluarga yang dipadukan satu dengan lainnya.

Tujuannya agar pimpinan keluarga mengetahui peran dan fungsinya, sehingga akhirnya

bisa melalukan pemberdayaan bagi anggotanya secara mandiri. Terpadu berarti dalam

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pembinaan, dan evaluasi melibatkan berbagai

petugas atau sukarelawan secara terkoordinasi, yaitu petugas pemerintah, organisasi

sosial, dan unsur masyarakat. Penyerasian dinamis berarti diperlukan adanya keserasian

dalam hal memadukan kepentingan masyarakat dan kemampuan penyediaan bantuan

profesional dari pemerintah dan swasta yang disediakan untuk mendukung kegiatan.

B. SUMBER INSPIRASI

Posdaya akan bermanfaat bagi keluarga, utamanya yang kondisi sosial ekonomi

dan budayanya umumnya masih lemah, untuk bersatu di antara mereka dan bersama

keluarga lain yang lebih mampu. Setiap keluarga kurang mampu diundang untuk

menenmpatkan dirinya dalam suatu proses pemberdayaan bersama. Dalam Posdaya,

keluarga yang mampu dengan dan pendampingan petugas-petugas pemerintah dan

organisasi masyarakat diharapkan membantu keluarga yang membutuhkan. Dalam

melaksanakan fungsinya, Posdaya merancang kegiatan sesuai kemampuan masyarakat

dan anggotanya, sehingga pelaksanaan kegiatan bisa dilakukan atas dasar kemampuan

dan swadaya masyarakat.

Dalam rangka melaksanakan program tersebut, Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Veteran Bangun Nusantara

(UNIVET BANTARA) Sukoharjo ditunjuk sebagai koordinator untuk lokasi Posdaya

Kabupaten Sukoharjo. Diketahui bahwa sampai dengan tahun 2008, di Kabupaten

Sukoharjo belum terbentuk Posdaya seperti di wilayah kabupaten-kabupaten lain. Oleh

karena itu pada tahun 2009 LPPM UNIVET BANTARA Sukoharjo merintis dan

membentuk 2 (dua) Posdaya yaitu 1 (satu) Posdaya di kecamatan Nguter dan 1 (satu)

Posdaya di kecamatan Polokarto, (LPPM Univet Bantara, 2009) selanjutnya pada tahun

2011 mengembangkan lagi 3 (tiga) Posdaya di Kecamatan Polokarto sebagai perluasan

Posdaya yang telah terbentuk di wilayah tersebut. (LPPM Univet Bantara, 2011).

Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M 3

Pembentukan dan Pengembangan POSDAYA di Kabupaten Sukoharjo

Page 4: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

C. METODE

Pembentukan dan Pengembangan POSDAYA di wilayah Kabupaten Sukoharjo

dilakukan melalui 2 (dua) tahap yaitu tahap pertama sebagai perintisan pembentukan

Posdaya dan tahap kedua adalah pengembangan Posdaya. Jalannya kegiatan secara

keseluruhan sebagaimana tampak pada Gambar 1.

1. Perintisan Pembentukan Posdaya

Posdaya yang masih merupakan istilah relatif baru di wilayah Kabupaten

Sukoharjo perlu diperkenalkan terlebih dahulu kepada masyarakat. Oleh karena itu

kegiatan pembentukan Posdaya diawali dengan kegiatan sosialisasi terlebih dahulu.

Sosialisasi dilakukan baik kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Pemerintah

Kecamatan sampai dengan Pemerintah Desa. Selanjutnya kegiatan dikonsentrasikan di

wilayah Desa yaitu Desa Pondok Kecamatan Nguter dan Desa Polokarto Kecamatan

Polokarto. Di tingkat desa, setelah sosialisasi selesai dilaksanakan, kegiatan selanjutnya

adalah mengadakan mini lokakarya. Mini lokakarya dilaksanakan untuk tujuan

membentuk Posdaya dengan basis sesuai yang dikehendaki masyarakat setempat.

Peserta mini lokakarya adalah perangkat desa, tokoh masyarakat, pengurus PKK,

pengurus Posyandu, dan pengurus Masjid (Majelis Taklim). Dari mini lokakarya ini

akan terbentuk kepengurusan Posdaya di wilayah desa bersangkutan.

Setelah terbentuk kepengurusan Posdaya, yang kemudian akan disahkan oleh

Pemerintah Desa dengan diberikan Surat Keputusan (SK), kegiatan selanjutnya adalah

memberikan pelatihan dan pembinaan kepada pengurus-pengurus Posdaya yang telah

terbentuk sebelumnya, meliputi manajemen (pengelolaan) Posdaya, penyusunan

program maupun administrasi keorganisasian Posdaya. Langkah selanjutnya adalah

memberikan pendampingan terhadap pelaksanaan program-program yang akan

dijalankan oleh masing-masing Posdaya.

4 Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M

DIANMAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013

Page 5: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

Sosialisasi

mulai

Pembentukan Posdaya melalui mini lokakarya

Pelatihan Manajemen dan Penyusunan Program

Posdaya Terbentuk (disahkan Pemerintah Desa)

Pendampingan Pelaksanaan Program

Monitoring dan Evalusi Posdaya

Kriteria Posdaya

Mandiri?

atau

Mandiri Inti?

Pengembangan dan Perluasan Posdaya

YA

TIDAK

Gambar 1. Jalannya Kegiatan secara keseluruhan

(Pemula/semi mandiri)

Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M 5

Pembentukan dan Pengembangan POSDAYA di Kabupaten Sukoharjo

Page 6: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

Monitoring dan Evaluasi diperlukan untuk mengetahui keberhasilan

pembentukan Posdaya dan untuk menentukan kategori/kriteria Posdaya yang terbentuk.

Instrumen evaluasi berupa alat monev dalam program Microsof Excel yang diberikan

oleh Madeare, (2010). Dari aplikasi alat monev akan diperoleh skor yang berdampak

pada kriteria Posdaya. Skor 0-30 kategori Posdaya Pemula; 31-50 = Posdaya Semi

Mandiri; 51-70 = Posdaya Mandiri; > 70 = Posdaya Mandiri Inti.

2. Pengembangan Posdaya

Pengembangan Posdaya dilaksanakan setelah Posdaya yang terbentuk telah

dievaluasi dan berdasarkan hasil evaluasi termasuk dalam katergori /kriteria

Mandiri/Mandiri Inti. Posdaya yang telah memiliki kategori Mandiri atau Mandiri Inti

berhak mengembangkan diri membentuk Posdaya-posdaya baru di wilayah sekitarnya.

Jalannya pembentukan Posdaya seperti yang telah diajarkan sebelumnya sebagaimana

Sub No.1 di atas dan dijalankan oleh Posdaya akan mengembangkan diri.

Pendampingan dalam setiap langkah pembentukan Posdaya masih diperlukan.

D. KARYA UTAMA

Hasil perintisan dan pembentukan Posdaya di dua lokasi di Kabupaten

Sukoharjo, telah terbentuk 2 (dua) Posdaya yaitu Posdaya MEKAR SARI yang

berlokasi di Dukuh Werubadran RW II, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto dan

Posdaya GUYUP RUKUN yang berlokasi di Dukuh Tengkek, RW 08, Desa Pondok,

Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

Kedua Posdaya telah disahkan oleh Pemerintah Desa masing-masing dengan

surat keputusan Kepala Desa masing-masing, sebagaimana termuat dalam Tabel 1. Dari

Tabel 1 tersebut juga terlihat program prioritas dari masing-masing Posdaya. Program-

program yang dicanangkan merupakan hasil pelatihan Tim terhadap penyusunan

program Posdaya kepada pengurus-pengurus Posdaya yang telah terbentuk. Program

dibuat berdasarkan hasil ”memotret” potensi yang dimiliki wilayah masing-masing

Posdaya.

6 Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M

DIANMAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013

Page 7: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

Tabel 1. Hasil Pembentukan Posdaya dan Program Prioritas

No Nama Posdaya dan SK Kepala Desa

Nama Pengurus (Kontak Person)

Alamat Program prioritas

1 MEKAR SARI SK Nomor : 141/98/X/2009

H. Sutardi (ketua) 081804506959

Dukuh Werubadran RW 11, Desa Polokarto, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo

Bidang Pemberdayaan Ekonomi : Mengembangkan Emping garut, kripik singkong rasa gadung, pati garut dan insektisida hayati (BV-Ria)

2 GUYUP RUKUN SK Nomor : 141/11/12/2009

Sumiyatun, S.Pd (ketua I) 087736029165

Dukuh Tengkek RW 08, Desa Pondok di Kec. Nguter, Kab. Sukoharjo

Bidang Pemberdayaan Ekonomi : Mengembangkan Es Krim Ketela rambat, bakso ikan lele afkhir

Dari Tabel 1 tampak bahwa program prioritas yang dikembangkan di kedua

Posdaya adalah pemberdayaan ekonomi (wirausaha) meliputi mengembangkan emping

garut, kripik singkong rasa gadung, pati garut dan insektisida hayati dengan merk BV-

Ria. Produk-produk tersebut memperoleh kesempatan mengikuti pameran produk di

Universitas Sebelas Maret pada acara Pameran Produk antar Posdaya

E. ULASAN KARYA UTAMA

Dalam menyusun program para pengurus diberi pelatihan terlebih dahulu oleh

Tim. Program disusun didasarkan pada profil dan analisis situasi dari wilayah masing-

masing Posdaya. Dari potensi yang dimiliki dan analisis situasi dari masing-masing

wilayah Posdaya akan diperoleh peta masalah dan pemecahan masalah. Pemecahan

masalah ini yang akan menjadi program Posdaya.

Program-program yang berhasil disusun tidak saja bidang pemberdayaan

ekonomi (Tabel 1), namun juga meliputi bidang pendidikan, bidang kesehatan dan

bidang lingkungan, dengan prioriras program yang akan dilaksanakan terlebih dahulu

adalah pemberdayaan ekonomi (Tabel 1). Beberapa program yang berhasil disusun

selain bidang ekonomi adalah, bidang kesehatan, bidang pendidikan dan bidang

lingkungan seperti tampak pada Tabel 2.

Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M 7

Pembentukan dan Pengembangan POSDAYA di Kabupaten Sukoharjo

Page 8: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

Tabel 2. Beberapa Program yang Berhasil Disusun oleh Posdaya selain Bidang Ekonomi

No

Nama Posdaya

Bidang

Kesehatan Pendidikan Lingkungan Ekonomi

1 MEKAR SARI

1. Jambanisasi 2. Gerakan Jum’at bersih 3. Posyandu Lansia

1. Peningkatan kemampuan administrasi pengurus Posdaya 2. Sosialisasi PAUD

1. Pembuatan SPAL(saluran pembuangan air limbah) 2. Pemanfaatan pekarangan untuk TOGA

1. Budidaya ternak ruminansia 2. Perintisan pendirian lembaga keuangan mikro (Koperasi)

2 GUYUP RUKUN

1. Pembuatan SPAL 2. Penyuluhan bahaya konsumsi Miras

1. Memotivasi remaja putus sekolah mengikuti kejar Paket B dan C 2. Mengaktifkan kelompok BTA (Baca Tulis Al‘Quran)

1. Pemanfaatan lahan pekarangan kosong 2. Pengelolaan limbah ternak (ayam dan sapi)

1. Meningkatkan ketrampilan ibu-ibu muda dalam mengembangkan produk unggulan

Hasil monitoring dan evaluasi dengan instrumen monev terhadap berjalannya

Posdaya yang terbentuk, menunjukkan bahwa Posdaya MEKAR SARI memperoleh

skor 52 (kriteria Posdaya Mandiri) sementara Posdaya GUYUP RUKUN mendapatkan

skor 34 (kriteria Posdaya Semi Mandiri). Dari hasil monitoring dan evaluasi ini Posdaya

Mekar Sari berhak mengembangkan Posdaya dan membentuk Posdaya baru.

F. KESIMPULAN

Telah terbentuk 2 (dua) Posdaya di dua lokasi di Kabupaten Sukoharjo, yaitu

Posdaya MEKAR SARI yang berlokasi di Dukuh Werubadran RW II, Desa Polokarto,

Kecamatan Polokarto dan Posdaya GUYUP RUKUN yang berlokasi di Dukuh

Tengkek, RW 08, Desa Pondok, Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

Posdaya yang terbentuk telah berhasil mengembangkan 3 (tiga) Posdaya baru di

3 (tiga) lokasi yaitu Posdaya Melati Makmur di Desa Kenokorejo, Posdaya Rukun

Mulyo di Desa Bulu dan Posdaya Maju Karya di Desa Tepisari yang ketiganya

termasuk di wilayah Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo

8 Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M

DIANMAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013

Page 9: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

G. DAMPAK DAN MANFAAT

Posdaya Mekar Sari yang berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi

memperoleh skor 52 (LPPM, 2009) memiliki kategori Mandiri, sehingga pada tahun

berikutnya berhak mengembangkan Posdaya dengan memperluas pembentukan Posdaya

baru. Dalam mengembangkan Posdaya, Posdaya Mekar Sari didampingi Tim

menjalankan langkah-langkah dan tahapan-tahapan pembentukan Posdaya. Dalam

tahapan penyusunan program Posdaya baru Tim diundang sebagai narasumber.

Hasil pengembangan dan perluasan Posdaya yang dibentuk oleh Posdaya Mekar

Sari ditampilkan sebagaimana tampak pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengembangan dan Perluasan Posdaya

No Nama Posdaya & SK Kepala Desa

Nama Pengurus (Kontak Person)

Alamat Skor Hasil Monev (kriteria Posdaya)

1 Melati Makmur SK Nomor : 141/10/XII/2010

Sriyanto (ketua) 081804427367

Dukuh Geneng, Rt 01/RW 8 Desa Kenokorejo, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo

11 (Pemula)

2 Rukun Mulyo SK Nomor : 600/07/XII/2010

Yoso Wiyono (ketua) 08170442735

Dukuh Talun, Rt 02/Rw 06 Desa Bulu, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo

24 (Pemula)

3 Maju Karya SK Nomor : 141/19/XII/2010

Suti (ketua) Kades Suyanto 081931677701

Dk. Tepisari Rt 01/Rw 01 Desa Tepisari, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo

25 (Pemula)

Ketiga Posdaya berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi memperoleh skor 11

untuk Posdaya Melati Makmur, 24 untuk Posdaya Rukun Mulyo serta skor 25 untuk

Posdaya Maju Karya. Dari skor yang diperoleh masing-masing Posdaya menunjukkan

bahwa ketiga Posdaya masih tergolong dalam Posdaya Pemula sehingga mempunyai

potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Program-program yang disusun dari ketiga Posdaya tersebut meliputi bidang

ekonomi (wirausaha), bidang kesehatan, bidang pendidikan dan bidang lingkungan,

dengan prioritas program adalah bidang wirausaha. Hal ini dikarenakan bidang ini

merupakan upaya strategis dalam mengentaskan kemiskinan.

Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M 9

Pembentukan dan Pengembangan POSDAYA di Kabupaten Sukoharjo

Page 10: Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga - Sri Hartati dkk Univet - Sukoharjo_Hal 1 - 10 (Jurnal Dianmas).pdf

H. DAFTAR PUSTAKA

(1) Haryono S dan Rohadi H., 2009. Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan

Pos Pemberdayaan Keluarga POSDAYA. Balai Pustaka, Jakarta Pusat.

(2) LPPM Univet Bantara Sukoharjo, 2009. Laporan Pelaksanaan Kegiatan. Program

Pengembangan Posdaya di Kabupaten Sukoharjo. Program Pengembangan Posdaya

Pola Kemitraan kerjasama antara Yayasan Damandiri dengan LPPM Univet Bantara

Sukoharjo.

(3) LPPM Univet Bantara Sukoharjo, 2011. Laporan Pelaksanaan Kegiatan. Program

Pengembangan Posdaya Menjadi Pusat Pelatihan Posdaya Pedesaan Kabupaten

Sukoharjo dan KKN Tematik Posdaya Universitas Veteran Bangun Nusantara

Sukoharjo Tahun 2010. Program Pengembangan Posdaya Pola Kemitraan kerjasama

antara Yayasan Damandiri dengan LPPM Univet Bantara Sukoharjo.

(4) Madeare, 2010. Monitoring dan Evaluasi Posdaya. Bahan Rapat Koordinasi Yayasan

Damandiri dengan LPM 23-26 Mei 2010 di Yogyakarta.

I. PENGHARGAAN

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Yayasan Dana Sejahtera Mandiri

(Damandiri) yang telah membantu sebagian pendanaan pembentukan Posdaya di bawah

binaan Univet Bantara Sukoharjo.

10 Sri Hartati, Betty Gama dan Ali Mursyid W.M

DIANMAS, Volume 2 Nomor 1 April 2013