pembelajaran penjasorkes pada siswa kelas iv ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-s.pdfviii 6. h....

94
i PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE BERANTAI” GERAK FUNDAMENTAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI SUMURREJO DESA SUMURJURANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG SKRIPSI diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang oleh Dinda Amalia Agil 6101411005 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

i

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE

BERANTAI” GERAK FUNDAMENTAL DALAM

PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV

MI NEGERI SUMURREJO DESA SUMURJURANG

KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

SKRIPSI

diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri

Semarang

oleh

Dinda Amalia Agil

6101411005

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

ii

ABSTRAK

Dinda Amalia Agil. 2015. PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE BERANTAI” GERAK FUNDAMENTAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI SUMURREJO DESA SUMURJURANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Rumini, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci : Pengembangan, Gerak Dasar Fundamental, Permainan Base Berantai

Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan pembangunan nasional. Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan formal paling dasar di Indonesia. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya, tetapi pada kenyataannya pembelajaran pendidikan jasmani masih kurang efektif karena terkendala oleh pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Pendekatan modifikasi pembelajaran penjasorkes merupakan salah satu upaya menyelesaikan permasalahan terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes di sekolah. Dari hasil pengamatan ini, pengembangan model pembelajaran penjasorkes yang dilakukan guru penjasorkes dapat membawa suasana inovatif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Model Permainan “base Berantai” dapat meningkatkan gerak dasar fundamental siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk permainan “base berantai” siswa kelas IV tingkat Sekolah Dasar di MI Negeri Sumurrejo Gunungpati Kota Semarang.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Adapun prosedur pengembangan produk meliputi analisis produk yang akan diciptakan, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, uji coba kelompok kecil dan revisi, uji coba kelompok besar dan produk akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli, serta menggunakan hasil pengamatan dilapangan yang diperoleh dari siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase.

Dari hasil uji ahli diperoleh persentase rata-rata hasil analisis produk awal sebesar 83,66%. Data hasil pengamatan dan kuisioner siswa pada uji coba skala kecil diperoleh rata-rata dengan persentase 66.92 %. Data hasil uji ahli hasil analisis produk sebelum uji coba II sebesar 85.33 % dan pengamatan dan kuisioner siswa uji coba II diperoleh rata-rata dengan persentase 83.03 %. Pada uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar terjadi peningkatan hasil pengamatan dan kuisioner siswa dengan persentase 16.11%.

Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa permainan base berantai ini dapat diterapkan pada siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Gunungpati Kota Semarang. Diharapkan dengan model permainan ini dapat menjadi alternatif guru pendidikan jasmani dalam menyampaikan pembelajaran Penjasorkes agar lebih menarik dan variatif.

Page 3: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

iii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Dinda Amalia Agil

NIM : 6101411005

Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas : Ilmu Keolahragaan

Judul : Pengembangan Model Permainan “Base Berantai” Gerak

Fundamental dalam Pembelajaran Penjasorkes Siswa Kelas IV MI

Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota

Semarang.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya

sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya

maupun sebagian. Bagian tulisan dalam skripsi ini yang merupakan kutipan dari

karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya sesuai dengan tata

cara pengutipan.

Apabila pernyataan saya ini tidak benarsaya bersedia menerima sanksi

akademik Universitas Negeri Semarang dan sanksi hukum sesuai ketentuan

yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia.

Semarang,

Yang menyatakan,

Dinda Amalia Agil NIM : 6101411005

Page 4: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Pengembangan Model Permainan “Base Berantai” Gerak

Dasar Fundametal dalam Pembelajaran Penjasorkes pada Siswa Kelas IV MI

Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang”

telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Menyetujui

Page 5: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

v

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Pengembangan Model Permainan “Base Berantai”

Gerak Dasar Fundametal dalam Pembelajaran Penjasorkes pada Siswa Kelas IV

MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota

Semarang” telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Page 6: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan itu adalah kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang

lain) dan hanya kepada Tuhan mu lah kamu berharap (Q.S AI-Insyirah : 6 -

8).

Penghargaan paling tinggi bagi seorang pekerja keras bukanlah apa yang dia

peroleh dari pekerjaan itu, tapi menjadi seperti apa dia dengan kerja

kerasnya itu.” John Ruskin, penulis (1819–1900), arsitek dan kritikus seni

asal Inggris"

PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tua saya tercinta : Bapak

Nanang Rusbandi (Alm.) dan Ibu Tursiyah,

terima kasih atas segala dukungan, do’a,

cinta dan kasih sayang serta nasehat dari

bapak dan ibu.

2. Kakak dan adik saya tercinta: Faisal

Zulmi,Yoga dan Yogi.

3. Teman-teman Keenaya Kos.

4. MI N Sumurrejo Desa Sumurjurang

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

5. Teman-teman PJKR angkatan 2011 serta

almamater FIK UNNES tercinta

Page 7: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas berkat rahmat serta hidayah Allah SWT penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Model Permainan

“Base Berantai” Gerak Fundametal dalam Pembelajaran Penjasorkes pada

Siswa Kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati

Kota Semarang”.

Dengan demikian juga penulis dapat menyelasaikan studi program Sarjana,

di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu

Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis mengucapkan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti menjadi mahasiswa FIK UNNES.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu

Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Yang telah memberikan ijin dan

kesempatan untuk menyelesaikan penulisan skripsi.

4. Dr. Rumini,S.Pd.,M.Pd. Selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan

pentunjuk, mendorong, membimbing dan memberi motivasi dalam penulisan

skripsi.

5. Drs.H. Cahyo Yuwono,M. Pd. selaku Dosen ahli Pendidikan Jasmani yang

telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam penulisan skripsi.

Page 8: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

viii

6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa

Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang beserta jajarannya

yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PJKR, FIK, UNNES, yang telah memberikan

bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis,sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

8. Kedua orang tua saya Bapak Nanang Rusbandi (Alm.) dan Ibu Tursiyah,

serta kakak dan adikku Faisal Zulmi, Yoga dan Yogi yang saya sayangi, yang

senantiasa memberikan doa, dukungan dan kasih sayangnya.

9. Terima kasih untuk Nur Acla Chalia, Sintha Indiryani, Lili Adriana, Kharisma

Puspita Dewi dan teman-teman sekosan atas motivasi dan dukungannya

selama ini.

10. Teman-teman PJKR FIK UNNES angkatan 2011 yang tersayang, terimakasih

atas kerjasamanya selama ini. Semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga

selamanya.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

berguna bagi semua pihak.

Semarang, September 2015

Penulis

Page 9: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

ix

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i ABSTRAK ........ ................................................................................................ ii PERNYATAAN .................................................................................................iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 3 1.3 Tujuan Pengembangan .. ............................................................. 3 1.4 Manfaat Pengembangan ............................................................. 4 1.5 Spesifikasi Produk ....................................................................... 4 1.6 Pentingnya Pengembangan ........................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR ................................. 6

2.1 Landasan Teori ......................................................................... 6 2.1.1 Belajar dan pembelajaran .......................................................... 6 2.1.2 Pendidikan Jasmani ................................................................... 8 2.1.3 Pembelajaran PAIKEM ............................................................. 11 2.1.4 Model Pengembangan .............................................................. 13 2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ........................................... 14 2.1.6 Gerak Dasar Fundamental ........................................................ 15 2.1.7 Permainan Kasti ....................................................................... 16

2.2 Kerangka Berfikir .............................................................. 17 BAB III METODE PENGEMBANGAN ............................................................. 20

3.1 Model Pengembangan .............................................................. 20 3.2 Prosedur Pengembangan ........................................................ 21 3.2.1 Analisis Kebutuhan ................................................................... 22 3.2.2 Pembuatan Produk Awal .......................................................... 23 3.2.3 Uji Coba Produk ....................................................................... 23 3.2.4 Revisi Produk Awal ................................................................... 23 3.2.5 Uji Coba Lapangan ................................................................... 23 3.2.6 Revisi Produk Akhir .................................................................. 23 3.2.7 Hasil Akhir ................................................................................ 23 3.3 Uji Coba Produk ........................................................................ 24 3.3.1 Desain Uji Coba... ..................................................................... 24 3.3.2 Subjek Uji Coba.. ...................................................................... 26 3.4 Jenis Data... ............................................................................. 26 3.5 Instrumen Pengumpulan Data... ............................................... 26 3.6 Analisis Data.. .......................................................................... 28

Page 10: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

x

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN ................................................................. 30 4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba I ............................................... 30 4.1.1 Data Analisis Kebutuhan .......................................................... 30 4.1.2 Deskripsi Draf Produk Awal ..... ................................................. 31 4.1.3 Validasi Ahli .............................................................................. 36 4.1.4 Uji Coba I.......................... ........................................................ 39 4.1.5 Revisi roduk……………………………………………………... .... 42 4.2 Penyajian Data Hasil Uji Coba II .............................................. 49 4.2.1 Data Uji Coba II ........................................................................ 49 4.2.2 Analisis Hasil Uji Coba II ........................................................... 50 4.3 Prototipe Produk ...................................................................... 51

BAB V KAJIAN DAN SARAN ......................................................................... 57 5.1 Kajian Prototipe Produk ............................................................ 57 5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi dan Pengembangan

Lebih Lanjut .............................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 63 LAMPIRAN ................................................................................................. 64

Page 11: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir kuesioner Ahli ................................ 27

3.2 Skor Jawaban Kuesioner “Ya” dan “Tidak” ............................................. 28

3.3 Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner ...................................... 28

3.4 Klasifikasi Persentase ........................................................................... 29

4.1 Hasil Rata-rata Skor Penilaian Ahli Produk Awal... ................................ 37

4.2 Data Rekapitulasi Pengisian Kuesioner Ahli Produk Awal ..................... 37

4.3 Data Rekapitulasi Uji Coba I ................................................................. 40

4.4 Hasil Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba II .............................................. 48

4.5 Rekapitulasi Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba II ................................... 49

4.6 Data Rekapitulasi Uji Coba II ................................................................. 49

5.1 Persentase Hasil Uji Coba I dan II ......................................................... 59

Page 12: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Dasar menyadari gerak dan keterampilan dasar.................................... 16

3.1 Prosedur Model Pengembangan “Base Berantai” .................................. 22

4.1 Diagram Persentase Data Hasil Uji Coba I ............................................ 42

4.2 Diagram Persentase Data Hasil Uji Coba II ........................................... 51

Page 13: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Formulir Usulan Topik Skripsi.. ............................................................... 64

2. Surat Usulan Penetapan Dosen Pembimbing ........................................ 65

3. Lembar Pengesahan Proposal……………………………………….. ........ 66

4. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 67

5. Surat Telah Melaksanakan Penelitian .................................................... 68

6. Lembar Evaluasi Ahli Sebelum Uji Coba I .............................................. 69

7. Lembar Evaluasi Ahli Sebelum Uji Coba II....... ....................................... 78

8. Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba I... ............................. 89

9. Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba II ............................... 90

10. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian (Lembar Pengamatan Siswa).... ............... 91

11. Kuesioner Siswa Aspek Afektif dan Psikomotor (Uji Coba I) ................... 92

12. Kuesioner Siswa Aspek Kognitif (Uji Coba I) .......................................... 96

13. Daftar Siswa (Uji Coba I) ....................................................................... 98

14. Daftar Siswa (Uji Coba II) ....................................................................... 99

15. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Afektif (Uji Coba I) ............. 101

16. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Afektif (Uji Coba II).... ......... 102

17. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Kognitif(Uji Coba I) ............ 104

18. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Kognitif (Uji Coba II).. ........ 105

19. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Psikomotor

(Uji Coba I).................... ........................................................................ 107

20. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Psikomotor

(Uji Coba II) ......................................................................................... 108

21. Daftar Gambar Permainan “Base Berantai” .......................................... 110

22. Dokumentasi............... .......................................................................... 113

Page 14: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui

aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan

individu secara menyeluruh. Perkembangan tersebut antara lain adalah

perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran,

penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, dan sosial), serta

pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan

dan perkembangan. Namun perolehan keterampilan dan perkembangan lain

yang bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan utamanya (Adang

Suherman, 2000:1).

Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan paling dasar pada

pendidikan formal di Indonesia. Jenjang pendidikan tersebut sangat

mempengaruhi dalam mengembangkan pertumbuhan dan kemampuan dasar

siswa oleh sebab itu Sekolah Dasar memiliki peranan yang sangat penting dilihat

dari tugasnya yang merupakan dasar terpenting untuk menuju jenjang

berikutnya. Berikut juga dengan tujuan utama Pendidikan Jasmani adalah

meningkatkan kemampuan secara menyeluruh dari peserta didik dengan tidak

mengesampingkan peserta didik untuk merasa senang dan antusias untuk ikut

berpartisipasi dalam pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran

Penjasorkes bertujuan meningkatkan siswa untuk lebih bergerak aktif dan

urgensinya siswa dapat lebih mengenal olahraga pada umumnya dan Pendidikan

Jasmani pada khususnya. Pembelajaran yang menuntut siswa harus mampu

Page 15: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

2

melakukan teknik dengan baik dan benar tetapi dengan pembelajaran yang

membosankan, akan mengakibatkan siswa tidak antusias untuk mengikuti

pembelajaran sedangkan karkakteristik siswa Sekolah Dasar lebih menyukai

pembelajaran dalam bentuk permainan yang sifatnya beregu dan kompetitif.

Anak usia Sekolah Dasar membutuhkan gerak dasar fundamental untuk

mencapai tujuan pendidikan jasmani. Gerak fundamental terdiri dari tiga

kelompok dasar gerak berupa lokomotor, nirlokomotor dan manipulatif. Ketiga

kelompok gerak dasar tersebut dapat dilakukan secara berkaitan maupun

tunggal. Permainan “base berantai” merupakan salah satu pengembangan model

pembelajaran penjasorkes yang bertujuan untuk mencapai kemampuan gerak

dasar fundamental pada siswa usia Sekolah Dasar yaitu berupa lari, lompat,

loncat, engklek, melempar, menangkap dan memukul. Permainan ini melibatkan

permainan bola kasti sebagai media untuk mencapai tujuan permainan yaitu

meningkatkan beberapa gerak dasar fundamental dengan cara gabungan dari

tiga kelompok dasar gerak.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 12 Maret

2015 di MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota

Semarang untuk mengetahui permasalahan yang terjadi ketika pembelajaran

Penjasorkes. Observasi dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan.

Wawancara dilakukan kepada guru Penjasorkes yaitu Bapak Muliyanto,S.Si.

Observasi dengan pengamatan yaitu mengamati sarana dan prasarana. Hasil

observasi dapat ditarik beberapa permasalah yang timbul yaitu sarana dan

prasarana kurang memadai tetapi kondisi lingkungan disekitar sekolah ini

memiliki lahan luas yang sebenarnya masih berpotensi digunakan untuk

pembelajaran Penjasorkes dalam meningkatkan gerak dasar fundamental

Page 16: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

3

melalui modifikasi permainan bola kecil (kasti) pada siswa kelas IV.

Permasalahan lainnya adalah metode pembelajarannya masih monoton yaitu

hanya dengan penjelasan dari guru kemudian langsung mempraktikkan.

Pembelajaran Penjasorkes dengan modifikasi permainan diharapkan akan

membuat siswa menjadi lebih antusias untuk ikut berprartisipasi dalam

pembelajaran, tetapi dalam model pengembangan pembelajaran itu tidak

menghilangkan tujuan dari pembelajaran Penjasorkes itu sendiri. Permainan

“base berantai” ini harapannya dapat mencapai tujuan pembelajaran

Penjasorkes dalam rangka meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental

pada siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

Gunungpati Kota Semarang.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang timbul

adalah “Bagaimana Pengembangan Model Permainan “Base Berantai” Dapat

Meningkatkan Gerak Fundamental pada Siswa Kelas IV MI Negeri Sumurrejo

Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang?”

1.3 Tujuan Pengembangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan

model permainan “base berantai” dalam pembelajaran Penjasorkes untuk

meningkatkan gerak fundamental pada siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa

Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

1.4 Manfaat Pengembangan

1.4.1 Bagi Peneliti

1. Sebagai bekal pengalaman dalam mengembangkan model pembelajaran

Penjasorkes.

Page 17: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

4

1.4.2 Bagi Guru Pendidikan Jasamani Olahraga dan Kesehatan

Sebagai dorongan dan motivasi terhadap guru Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan untuk lebih mengembangkan kemampuan mengajar

dengan cara mengajarkan model pembelajaran yang lebih variatif dan

memodifikasi pembelajaran dalam bentuk permainan agar siswa merasa senang,

aktif bergerak dan antusias mengikuti pembelajaran penjasorkes.

1.5 Spesifikasi Produk

Produk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini berupa

model permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak

fundamental melalui permainan bola kecil (kasti) sebagai media untuk mencapai

tujuan dari produk permainan “base berantai” tersebut. Produk tersebut ditujukan

pada siswa Sekolah Dasar dengan menyesuaikan karakteristik siswa Sekolah

Dasar yang lebih menyukai pembelajaran Penjasorkes dalam bentuk permainan.

1.6 Pentingnya Pengembangan

Pembelajaran Penjasorkes berdasarkan hasil pengamatan masih bersifat

konvensional. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang masih

terpusat kepada guru dengan siswa yang kurang aktif dan antusias dalam

pembelajaran tersebut, sedangkan dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar

yang cepat bosan karena hanya terpusat kepada guru, pembelajaran ini menjadi

kurang efektif.

Kompetensi guru untuk menjadi lebih kreatif lagi dalam mengemas

pembelajaran Penjasorkes sangat dibutuhkan agar siswa lebih antuasias dalam

pembelajaran tersebut. Guru sering menemui masalah berupa prasarana

pembelajaran Penjasorkes yang kurang memadai dan sarana yang kurang

lengkap, akibatnya pembelajaran yang dilakukan kurang mencapai tujuan yang

Page 18: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

5

diharapkan. Sementara itu sekolah memiliki fasilitas lain yang berpotensi untuk

pembelajaran Penjasorkes untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar

fundamental yaitu berupa lapangan yang luas sehingga tujuan pembelajaran

Penjasorkes dalam upaya meningkatkan gerak dasar fundamenta pada siswa

Sekolah Dasar tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien. Modifikasi

pembelajaran dengan memanfaatkan lapangan tersebut harusnya dapat

diciptakan melalui pembelajaran Penjasorkes melalui permainan “base berantai”.

Selain itu juga menumbuhkan antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran

penjasorkes. Dalam hal ini penulis mengkaji model pembelajaran dalam bentuk

permainan dapat dijadikan alternatif sebagai sumber belajar yang

menyenangkan bagi siswa tingkat Sekolah Dasar dalam pembelajaran

Penjasorkes.

Page 19: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000:1), proses pendidikan

dilakukan melalui proses belajar dan pembelajaran dengan menuntut tujuan

yang sama dan melalui interaksi antara pendidik dan peserta didik. Kegiatan

belajar dilakukan oleh peserta didik sebagai subjek dan kegiatan pembelajaran

dilakukan oleh pendidik sebagai pengelola atau “director of learning”.

Proses belajar mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari

perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu,

(Suryosubroto, 2009:16). Ruang lingkup pendidikan tidak dapat dipisahkan oleh

dua kegiatan yang saling berhubungan yaitu belajar dan mengajar. Proses

belajar mengajar akan mencapai tujuan yang efektif dan efisien apabila dalam

perencanaan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi sampai tindak lanjut kegiatan

dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000:3), belajar dimaknai

dengan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antar

individu dengan lingkungannya. Tingkah laku itu mencakup aspek pengetahuan,

keterampilan dan sikap.

Menurut Oemar Hamalik (2009:45), belajar tidak hanya meliputi mata

pelajaran, tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan minat,

penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan dan cita-cita. Faktor

biokimia mempengaruhi sejumlah energi yang dapat berhubungan dengan

6

Page 20: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

7

belajar, dan juga mempengaruhi kesenangan dan kepuasaan yang diperoleh

individu dari perbuatan belajar. Pengaruh-pengaruh itu banyak berhubungan

dengan orientasi kepribadian, apakah kita senang atau tidak senang dalam

proses belajar-mengajar.

Menurut Sukintaka (1992:70), pembelajaran mengandung pengertian

bagaimana mengajarkan sesuatu kepada anak didik, tetapi juga ada suatu

pengertian bagaimana anak didik mempelajarinya. Pembelajaran memiliki makna

sebagai proses interaksi edukatif bahwa ada guru pendidik sebagai pihak yang

memberi dan peserta didik sebagai pihak yang menerima.

Belajar dan pembelajaran adalah suatu proses berupa perencanaan,

pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan tindak lanjut kegiatan dalam lingkup edukatif

dengan melibatkan peserta didik sebagai subjek dalam proses belajar dan

pendidik sebagai pengelola dalam proses pembelajaran serta interaksi dari

kedua subjek tersebut untuk mencapai tujuan bersama. Secara lebih rinci

pengertian belajar dan pembelajaran dapat dijelaskan yaitu, belajar adalah

proses perubahan dan penguasaan tingkah laku individu mengenai

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan pembelajaran adalah proses

interaksi antara pendidik dan peserta didik melalui kegiatan yang bersifat edukatif

untuk mencapai tujuan bersama.

2.1.2 Pendidikan Jasmani

2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan

aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak

terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian

integral dari proses pendidikan keseluruhan. Pendidikan Jasmani merupakan

Page 21: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

8

usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler ,

intelektual dan sosial (Abdulkader Ateng, 1992:4).

Menurut Adang Suherman (2000:1), Pendidikan Jasmani pada dasarnya

merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media

untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Perkembangan

tersebut antara lain adalah perkembangan motorik, kemampuan fisik,

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional,

spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan. Namun perolehan keterampilan

dan perkembangan lain yang bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan

utamanya.

Menurut Samsudin (2008:2), Pendidikan Jasmani adalah suatu

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan

berperilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosional.

2.1.2.2 Tujuan Pendidikan Jasmani

Menurut Agus Mahendra dalam Faizal Dwi Ariyanto (2012:19-20), secara

sederhana Pendidikan Jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk :

1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan

aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan social.

2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai

keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dala, aneka

aktivitas jasmani.

3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal

untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.

Page 22: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

9

4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam Pendidikan

Jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.

5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan

keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif

dalam hubungan antar orang.

6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk

permainan olahraga.

Diringkaskan dalam terminologi yang popular, maka tujuan pembelajaran

Pendidikan Jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik,

domain kognitif, dan domain afektif.

Bentuk bagan tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani sebagai berikut :

Menurut Adang Suherman (2000:22), sama halnya dengan pengertian

Pendidikan Jasmani, tujuan Pendidikan Jasmani seringkali dituturkan dalam

redaksi yang beragam namun keragaman penuturan tujuan Pendidikan Jasmani

tersebut pada dasarnya berumara pada pengertian Pendidikan Jasmani itu

sendiri. Sudah diuraikan diatas, bahwa pada dasarnya Pendidikan Jasmani

merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus

merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kamampuan jasmani. Oleh

karena itu, tujuan yang ingin dicapai melalui Pendidikan Jasmani mencakup

pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan Pendidikan

Page 23: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

10

Jasmani tidak selalu pada aspek jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental,

emosional, sosial dan spiritual.

Menurut Adang Suherman (2000:23), secara umum tujuan Pendidikan

Jasmani dapat diklasifikasikan kedalam empat kategori, yaitu :

1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan

aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai

organ tubuh seseorang (physical fitness)

2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna (skillfull).

3. Perkembangan mental. Tujan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir

dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan

jasmani kedalam lngkungannya sehingga memungkinkn tumbh dan

berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.

4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.

2.1.2.3 Pengembangan dan Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani memiliki tujuan yaitu meningkatkan kualitas manusia,

atau membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai sasaran

keseluruhan aspek pribadi manusia. Berdasarkan tujuan tersebut, harapannya

adalah dalam aspek peningkatan pembelajaran Pendidikan Jasmani agar lebih

meningkatkan kemampuan anak dari ranah kognitif, afektif dan psikomotornya.

Pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat dilaksanakan dengan efektif melalui

metode bermain. Bermain merupakan salah satu metode dalam pengembangan

dan modifikasi pembelajaran Pendidikan Jasmani, dengan bermain anak dapat

mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk gerak, sikap dan

Page 24: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

11

perilaku. Jika anak bermain atau diberi permainan dalam rangka pembelajaran

Pendidikan Jasmani maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa

senang karena pada umumnya anak merasa lebih senang melakukan

permainan, daripada melakukan cabang olahraga yang lain. Peranan pendidik

untuk mengaktualisasikan pembelajaran Pendidikan Jasmani secara efektif

sangat penting karena pendidik merupakan sumber utama dalam pembelajaran

tersebut. Pendidik harus mempunyai potensi untuk mampu mengembangkan

pembelajaran menjadi lebih kreatif lagi.

2.1.3 Pembelajaran PAIKEM

Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk mengajarkan kegiatan yang beragam dalam

rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan

penekanan peserta didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan

berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan),

supaya pembelajaran lebih menarik,menyenangkan dan efektif. Menurut Agus

Suprijono (2009:1) PAIKEM mengandung pengertian Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

Pembelajaran, menunjuk pada proses belajar yang menempatkan

peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih

menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti

penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pegalaman

adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi yang

dimilikinya.

Aktif, pembelajaran harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa

sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan

Page 25: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

12

gagasan. Belajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang

hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Pembelajaran

aktif adalah proses belajar yang menumbuhkan dinamika belajar bagi peserta

didik. Dinamika untuk mengartikulasikan dunia idenya dan mengkonfrontir ide itu

dengan dunia realitas yang dihadapinya.

Inovatif, pembelajaran merupakan proses pemaknaan atas realitas

kehidupan yang dipelajari. Makna itu hanya bisa dicapai jika pembelajaran dapat

memfasilitasi kegiatan belajar yang member kesempatan kepada peserta didik

menemukan sesuatu melalui aktivitas belajar yang dilakoninya.

Kreatif, pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis, karena

dengan pemikiran seperti itulah kreatifitas dapat dikembangkan. Pemikiran kritis

adalah pemikiran reflektif dan prosuktif yang melibatkan evaluasi bukti. Kreatifitas

adalah kemampuan berfikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa

serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem.

Efektif, pembelajaran efektif adalah jantungnya sekolah efektif. Efektivitas

pembelajaran merujuk pada berdaya dan berhasil guna seluruh komponen

pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang

berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Pembelajaran efektif “memudahkan”

peserta didik belajar sesuatu yang “bermanfaat”.

Menyenangkan, pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran

dengan suasana socio emotional climate positif. Peserta didik merasakan bahwa

proses belajar yang dialaminya bukan sebuah derita yang mendera dirinya,

melainkan berkah yang harus disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan jiwa pada

Page 26: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

13

dirinya, melainkan panggilan jiwa jiwa yang harus ditunaikannya. Pembelajaran

menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya.

2.1.4 Model Pengembangan

Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000:35), model pembelajaran

merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran. Isi

yang terkandung didalam didalam model pembelajaran adalah berupa strategi

pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Contoh strategi

pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah

manajemen kelas, pengelompokkan siswa, dan penggunaan alat bantu.

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru salah satunya yaitu

dengan penggunaan alat bantu melalui modifikasi sarana prasarana maupun

modifikasi bahan ajar. Modifikasi tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan

pembelajaran pendidikan jasmani secara efektif dan efisien.

2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Sekolah Dasar merupakan jenjang pedidikan dasar pada pendidikan

formal di Indonesia. Jenjang pendidikan tersebut sangat mempengaruhi dalam

mengembangkan pertumbuhan dan kemampuan dasar siswa oleh sebab itu

Sekolah Dasar memiliki peranan yang sangat penting dilihat dari tugasnya yang

merupakan dasar terpenting untuk menuju jenjang berikutnya. Pertumbuhan dan

perkembangan motorik merupakan salah satu tugas yang harus diterapkan pada

anak usia Sekolah Dasar. Rentangan usia siswa Sekolah Dasar adalah antara

usia 6-12 tahun atau masuk dalam kelompok usia anak besar.

Menurut Sukintaka (1992:12), aktivitas bermain pada anak-anak banyak

dilakukan dengan aktvitas jasmani. Aktivitas jasmani ini sangat penting bagi

anak-anak dalam masa pertumbuhannya. Pertumbuhan dan perkembangan

Page 27: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

14

motorik pada anak usia Sekolah Dasar berdasar pada aktivitas jasmani yang

mereka lakukan. Aktivitas jasmani yang disenangi oleh anak-anak tersebut

adalah melalui bermain. Dengan bermain mereka belajar dan berlatih untuk

mengembangkan gerak dasar tanpa disadarinya dan juga melatih organ

fisiologis mereka untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.

Kondisi fisik yang sedang berkembang dengan baik pada usia anak

Sekolah Dasar adalah kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi.

Menurut Sugiyanto (2008:4.3), pertumbuhan dan tingkat kematangan fisik dan

fisiologi membawa dampak pada perkembangan kemampuan fisik. Pada masa

anak besar terjadi perkembangan kemampuan fisik yang semakin jelas terutama

dalam hal kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi.

2.1.6 Gerak Dasar Fundamental

Menurut Amung Ma’mun (2000:20-21), kemampuan gerak dasar

merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna melakukan kualitas

hidup. Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori yaitu : locomotor,

non locomotor, dan manipulatif.

1. Kemampuan Locomotor

Kemampuan locomotor digunakan untuk memindahkan tubuhdari satu

tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti, lompat

dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping,

melompat, meluncur, dan lari seperti kuda berlari (gallop).

2. Kemampuan Non-locomotor

Kemampuan non locomotor dilakukan ditempat, tanpa ada ruang gerak yang

memadai. Kemampuan non locomotor terdiri dari menekuk dan merenggang,

Page 28: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

15

mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan

memutar, mengocok, melingkar, melambungkan, dan lain-lain.

3. Kemampuan Manipulatif

Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai

macam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan

tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan.

Manipulasi objek jauh lebih unggul daripada koordinasi mata-kaki dan

tangan-mata, yang mana cukup penting untuk item; berjalan (gerakan

langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulative terdiri dari :

a. Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang)

b. Gerakan menerima (menangkap) objek adalah kemampuan penting yang

dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet

(bola medisin) atau macam: bola yang lain.

c. Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.

Menurut Gabbard, LeBlanc, dan Lowy dalam Sukintaka (1992:47-48),

mengutarakan konsep gerak yang fundamental sebagai berikut:

Gambar 2.1. Dasar menyadari gerak dan keterampilan dasar.

Page 29: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

16

2.1.7 Permainan Kasti

Menurut Hestty P. Utami (2008:4), olahraga berhadang atau kasti adalah

olahraga masyarakat yang dilakukan pada waktu senggang atau lowong,

terutama oleh anak/murid sekolah. Permainan kasti termasuk dalam permainan

bola kecil yang masih banyak dimainkan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar.

Permainan ini dimainkan oleh dua regu yang anggotanya minimal 2 orang.

Permainan ini menggunakan bola kasti (bola tenis) dan tongkat pemukul yang

terbuat dari kayu atau balok dan dimainkan di lapangan. Para pemain yang

berada di posisi regu pemukul harus melewati 3 tonggak (tiang atau base) dan

kembali ke rumah (home).

Teknik dasar dalam permainan kasti diantara adalah menangkap bola,

memukul bola, dan melempar bola. Permainan kasti dapat digabungkan dengan

latihan gerak dasar pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Teknik dasar

lompat jauh berupa tahapan-tahapan awalan, tolakan, melayang dan mendarat

dapat dijadikan rintangan untuk menuju tiang atau base).

2.2 Kerangka Berfikir

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

dalam pendidikan yang merupakan upaya dalam mencapai tujuan pendidikan

nasional untuk mewujudkan manusia Indonesia yang seutuhnya. Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan mampu untuk mengembangkan dan

menumbuhkan segala aspek siswa secara menyeluruh diantaranya

perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran,

penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spiritual dan sosial).

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan berdasarkan

kompetensinya membutuhkan pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan

Page 30: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

17

pembelajaran PAIKEM, sehingga siswa selain mampu untuk mengembangkan

dan menumbuhkan segala aspek dalam dirinya tetapi juga melaksanakan

pembelajaran tersebut dengan antusias. Berikut juga dengan penerapan

pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada jenjang

Sekolah Dasar harus mampu untuk menerapkan pembelajaran secara efektif

tetapi juga membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

Berdasarkan karakteristik siswa Sekolah Dasar yang merupakan masa anak usia

besar, mereka lebih menyukai bermain. Penerapan Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan dapat dilakukan dengan metode bermain tetapi tidak

menghilangkan dari tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olaharaga dan

Kesehatan tersebut.

Modifikasi pembelajaran Penjasorkes untuk meningkatkan gerak

fundamental pada siswa kelas IV dapat melalui permainan “base berantai”.

Harapannya siswa lebih antusias dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran

Penjasorkes dalam model permainan dengan tidak menghilangkan tujuan

membentuk keterampilan gerak pada siswa.

Adapun peneliti memodifikasi pembelajaran Penjasorkes gerak dasar

fundamental melalui permainan “base berantai” karena permasalahan-

permasalahan pada pembelajaran tersebut. Permasalahan pertama adalah

karena sarana dan prasarana yang kurang berstandar dan cukup

membahayakan sehingga siswa takut untuk ikut dalam pembelajaran

Penjasorkes dan solusi dari permasalahan tersebut adalah pembelajaran

Penjasorkes untuk memperkenalkan gerak dasar fundamental berupa lari,

meloncat, melompat, jingkat (engklek), memukul, menangkap dan melempar

supaya melalui model permainan tersebut dapat mencapai gerak dasar

Page 31: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

18

fundamental secara efektif dan efisien. Permasalahan berikutnya adalah kurang

antusiasnya siswa untuk mengikuti pembelajaran Penjasorkes. Berdasarkan

pembelajaran Penjasorkes yang masih menerapkan pembelajaran monoton yaitu

dengan pembelajaran yang tidak kompetitif dan dilakukan perorangan yang

mana berbeda dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar yang lebih menyukai

pembelajaran kelompok dan kompetitif. Solusinya adalah dengan model

permainan “base berantai” ini merupakan model pembelajaran yang kompetitif

dan berkelompok sehingga siswa lebih antusias dalam mengkuti pembelajaran

tersebut dengan tidak menghilangkan tujuan dari pembelajaran gerak dasar

fundamental melalui media permainan bola kecil (kasti).

Page 32: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Pengembangan

Penelitian dan pengembangan biasanya disebut pengembangan berbasis

penelitian (research-based development) merupakan jenis penelitian yang

sedang meningkat penggunaannya dalam pemecahan masalah praktis dalam

dunia penelitian, utamanya penelitian pendidikan dan pembelajaran. Menurut

Borg and Gall dalam Sugiyono (2013:9), penelitian dan pengembangan

merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi

produk-produk yang digunakan dalam penelitian pendidikan dan pembelajaran.

Selanjutnya disebut bahwa prosedur penelitian dan pengembangan pada

dasarnya terdiri dari dua tujuan utama yaitu : 1) pengembangan produk, dan 2)

menguji keefektifan produk dengan pencapaian tujuan.

Penelitian tersebut dilakukan untuk menguji produk berupa permainan

”base berantai”.

Langkah-langkah yang digunakan dalam peneltian ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi untuk

mengumpulkan permasalahan-permasalahan dilakukan dengan cara

observasi lapangan dan kajian pustaka.

2. Mengembangkan bentuk produk awal (permainan “base berantai”)

3. Evaluasi para ahli, produk awal dievaluasi oleh para ahli dengan

menggunakan satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran Penjasorkes, serta

uji coba kelompok kecil, dengan menggunakan kuesioner dan konsultasi

serta evaluasi yang kemudian dianalisis.

Page 33: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

20

4. Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil evaluasi para ahli dan

ahli pembelajaran Penjasorkes serta uji coba kelompok kecil. Revisi ini

digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal.

5. Uji coba lI merupakan uji coba kedua dari hasil produk yang sudah

dievaluasi.

6. Revisi produk akhir yang merupakan hasil produk yang sudah mencapai

tahapan terakhir tanpa evaluasi lagi.

7. Hasil akhir model permainan “base berantai” dalam pembelajaran

Penjasorkes gerak dasar fundamental pada siswa kelas IV MI Negeri

Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang

dihasilkan melalui uji coba II.

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan model permainan “base berantai” dalam

pembelajaran Penjasorkes gerak dasar fundamental melalui permainan bola

kecil (kasti), dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya adalah :

Gambar 3.1. Prosedur Model Pengembangan Permainan Base Berantai

Page 34: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

21

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian

ini. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah model pengembangan

permainan “base berantai” ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti

mengadakan observasi di MI Negeri Sumurrrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

Gunungpati Kota Semarang tentang pelaksanaan pembelajaran Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dengan cara melakukan pengamatan

lapangan dan pembelajaran gerak dasar melalui permainan bola kecil dengan

guru Penjasorkes yang bersangkutan megenai permasalahan yang terjadi ketika

pembelajaran Penjasorkes gerak dasar fundamental baik itu sarana prasaranya

maupun permasalahan dalam proses pembelajarannya.

3.2.2 Pembuatan produk awal

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya

adalah pembuatan produk model permainan “base berantai” dengan

berdasarkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran Penjasorkes gerak

dasar fundamental pada siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

3.2.3 Uji Coba Produk

Pelaksanaan uji coba dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu : (1)

menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subjek uji coba, (3) penyusunan

instrumen pengumpulan data, dan (4) menetapkan teknis analisis data.

3.2.4 Revisi Produk Awal

Setelah produk diuji coba dalam skala kelompok kecil , maka produk

direvisi melalui ahli pendidikan jasmani dan ahli pembelajaran.

Page 35: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

22

3.2.5 Uji Coba Lapangan

Hasil perbaikan produk pertama akan di uji cobakan lagi dengan skala

kelompok yang lebih besar. Uji coba lapangan tersebut merupakan uji coba

terakhir sebelum menjadi produk yang benar-benar sudah valid.

3.2.6 Revisi Produk akhir

Berdasarkan hasil uji lapangan maka dilakukan perbaikan kembali

sebelum benar-benar menjadi produk yang valid.

3.2.7 Hasil Akhir

Hasil akhir yaitu berupa produk yang sudah benar-benar valid dan dapat

dipertanggung jawabkan. Produk tersebut berupa model permainan base

berantai dalam pembelajaran Penjasorkes gerak dasar fundamental.

3.3 Uji Coba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk memperoleh efektivitas, efisiensi dan

kebermanfaatan dari produk pengembangan permainan “base berantai” gerak

fundamental dalam pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas IV MI Negeri

Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Langkah-

langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan uji coba produk adalah sebagai

berikut :

3.3.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui

keefektifan dan segi pemanfaatan produk yang dikembangkan. Desain uji coba

yang dilaksanakan terdiri dari :

3.3.1.1 Evaluasi Ahli

Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan diujicobakan kepada

subjek, produk yang dibuat dievaluasi terlebih dahulu oleh satu ahli Penjas (Drs.

Page 36: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

23

Cahyo Yuwono, M.Pd) dan ahli pembelajaran Penjasorkes (Muliyanto, S.Si).

Hasil evaluasi dari para ahli yang berupa masukan dan saran terhadap produk

yang telah dibuat, dipergunakan sebagai acuan dasar pengembangan produk.

3.3.1.2 Uji Coba I : Kelompok Kecil

Pada tahapan ini produk yang telah dievaluasi oleh para ahli kemudian

diujicobakan melalui siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo yang berjumlah 28

siswa sebagai subjek awalnya.

Pertama-tama siswa diberikan penjelasan mengenai peraturan

permainan base berantai yang kemudian diujicobakan. Setelah selesai

melakukan uji coba, siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang dilakukan.

Tujuan kelompok kecil ini adalah untuk mengetahui tanggapan awal dari produk

yang dikembangkan.

3.3.1.3 Revisi Produk Pertama

Hasil dari data evaluasi satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran,

serta uji coba I tersebut dianalisis, selanjutnya acuan untuk merevisi produk yang

telah dibuat.

3.3.1.4 Uji Coba II : Kelompok Besar

Hasil analisis uji coba I serta revisi produk pertama, selanjutnya

dilakukan uji coba II. Uji coba II ini dilakukan pada siswa kelas IVA dan IVB MI

Negeri Sumurrejo yang berjumlah 57 orang.

Pertama-tama siswa dijelaskan peraturan permaianan base berantai yang

telah direvisi dan kemudian dilakukan uji coba permainan base berantai. Setelah

selesai melakukan uji coba, siswa mengisi mengisi kuesioner tentang permainan

yang telah dilakukan.

Page 37: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

24

3.3.1.5 Revisi Produk Akhir

Revisi produk dari hasil uji coba II yang telah diujicobakan pada siswa

kelas IVA dan IVB MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

Gunungpati Kota Semarang menjadi bahan perbaikan lagi menjadi produk akhir.

3.3.1.6 Produk Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji coba II yang berupa

pengembangan permainan “base berantai” gerak dasar fundamental dalam

pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa

Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang adalah dalam kategori baik

dan dapat digunakan dibuktikan dengan peningkatan hasil analisis data dari uji

coba I dan uji coba II.

3.3.2. Subjek Coba

Subjek uji coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran

2. Uji coba I yang terdiri dari 28 siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo.

3. Uji coba II yang terdiri dari 57 siswa kelas IVA dan IVB MI Negeri Sumurrejo.

3.4 Jenis Data

Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif

diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner yang berupa kritik dan saran dari

ahli penjas dan ahli pembelajaran penjasorkes MI Negeri Sumurrejo secara lisan

maupun tulisan sebagai masukan untuk merevisi produk. Sedangkan data

kuantitatif diperoleh dari lembar pengamatan dan kuesioner siswa.

Page 38: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

25

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrumen

yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk lembar evaluasi,

lembar pengamatan dan kuesioner. Lembar evaluasi digunakan untuk

menghimpun data dari ahli penjas dan ahli pembelajaran. Lembar pengamatan

dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji

coba. Alasan memilih lembar pengamatan adalah data yang dihasilkan akan

lebih valid karena aspek yang akan diteliti adalah aspek psikomotor dan afektif

sehingga harus terlihat jelas secara fisik pada subjek . Sedangkan alasan

memilih kuesioner adalah karena aspek lain yang akan diteliti adalah aspek

kognitif. Aspek tersebut menunjukkan seberapa jauh subjek mengetahui tentang

produk yang dihasilkan .

Lembar evaluasi yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang

harus dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam lembar evaluasi ahli

adalah berupa kualitas model permainan keterampilan bermain base berantai.

Serta komentar dan saran umum jika ada. Rentang evaluasi dimulai dari “tidak

baik” sampai dengan “sangat baik” dengan cara member tanda “ √ ” pada kolom

yang tersedia.

1 : tidak baik

2 : kurang baik

3 : cukup baik

4 : baik

5 : sangat baik

Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah kuesioner yang akan

digunakan pada kuesioner ahli :

Page 39: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

26

Table 3.1. faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner

No. Faktor Indikator Jumlah

1. Kualitas model Kualitas produk terhadap

standar kompetensi, keaktifan

siswa, dan kelayakan untuk

diajarkan pada siswa SD

15

Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus

dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban “ya” dan “tidak”. Faktor yang

digunakan dalam kuesioner meliputi aspek kognitif, sedangkan dalam lembar

pengamatan meliputi aspek psikomotorik dan afektif. Cara pemberian skor pada

alternatif adalah sebagai berikut :

Table 3.2. Skor Jawaban Kuesioner “ya” dan “tidak”

Alternatif Jawaban Positif Negatif

Ya 1 0

Tidak 0 1

Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator dan jumlah butir kuesioner yang

akan digunakan pada siswa :

Tabel 3.3 . Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner

No. Faktor Indikator Jumlah

1. Psikomotorik Kemampuan siswa mempraktikkan

variasi gerak dalam bermain model

permainan base berantai

4

2. Kognitif Kemampuan siswa memahami

peraturan dan pengetahuan tentang

model permainan base berantai.

10

3. Afektif Menampilkan sikap dalam bermain

model permainan base berantai,

serta nilai kerjasama, toleransi,

kejujuran, tanggung jawab, dan

menghargai lawan dan diri sendiri

5

Page 40: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

27

3.6 Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini

adalah menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan

data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban menggunakan teknik

analisis kualitatif. Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus

dari Sukirman dkk (2003:879), yaitu :

P =

× 100

Keterangan :

P = angka persentase yang dicari

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = Jumlah seluruh data

100% = Konstanta

Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk

memperoleh kesimpulan data. Pada table dibawah ini aman disajikan klasifikasi

persentase.

Tabel 3.4. Klasifikasi Persentase

No. Persentase Klasifikasi Makna

1.

2.

3.

4.

5.

0 % - 20 %

20,1 % - 40 %

40,1% - 70 %

70,1% - 90 %

90 % - 100 %

Tidak baik

Kurang baik

Cukup baik

Baik

Sangat baik

Dibuang

Diperbaiki

Digunakan (bersyarat)

Digunakan

Digunakan

Sumber Guilford (Dalam Martin Sudarmono, 2010:56)

Page 41: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

53

BAB V

KAJIAN DAN SARAN

5.1 Kajian Prototipe Produk

Berdasarkan pengamatan peneliti melalui studi kasus di MI Negeri

Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, didapat

beberapa permasalahan yang timbul ketika pembelajaran Penjasorkes materi

gerak dasar pada permainan bola kecil (kasti) diantaranya adalah:

1. Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk melaksanakan

pembelajaran Pejasorkes materi perminan bola kecil (kasti) sedangkan

kondisi sekitar sekolah terdapat lapangan yang dapat dimanfaatkan untuk

memodifikasi permainan bola kasti agar lebih menarik lagi.

2. Pembelajaran yang masih monoton belum memodifikasi pembelajaran

Penjasorkes.

3. Pembelajaran yang masih bersifat konvensional.

4. Pembelajaran Penjasorkes permainan bola kasti tidak dimanfaatkan untuk

mengembangkan gerak dasar fundamental lainnya selain memukul,

melempar, menangkap dan berlari.

Dari hasil pengamatan tersebut menjadi latar belakang penulis

menciptakan pembelajaran Penjasorkes materi permainan bola kecil (kasti) untuk

meningkatkan gerak dasar fundamental dengan model pengembangan

permainan “base berantai”. Dalam penelitian ini dikembangkan produk modifikasi

permainan kasti yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan gerak dasar

fundamental siswa.

Page 42: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

54

Hasil akhir dari kegiatan penelitian ini adalah produk pengembangan

model permainan “base berantai” yang berdasarkan data penelitian uji coba I

(N=28) dan uji coba II (N=57) siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa

Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

Pada uji coba produk model pengembangan permainan “base berantai”

sudah dapat dipraktekkan kepada subjek uji coba karena berdasarkan analisis

data hasil dari evaluasi penjas dan ahli pembelajaran. Produk permainan “base

berantai” ini dikatakan “baik” dengan makna “dapat digunakan” bagi siswa

kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota

Semarang.

Permainan “base berantai” ini juga termasuk dalam kriteria ”baik”, hal ini

berdasarkan hasil analisis ujicoba II dengan hasil persentase rata-rata 83,03%

berdasarkan rata-rata dari aspek afektik, kognitif dan psikomotor. Sehingga

model permainan “base berantai” ini dapat digunakan untuk pembelajaran

Penjasorkes materi permainan bola kecil (kasti) untuk meningkatkan gerak dasar

fundamental pada siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

Persentase hasil pengamatan uji coba kelompok kecil dan uji coba

kelompok besar dapat dilihat pada table berikut :

Tabel Persentase Uji Coba I dan II

HASIL PENGISIAN LEMBAR PENGAMATAN SISWA

No ASPEK UJI COBA I UJI COBA II

1 Afektif 65.71 % 83.56 %

2 Kognitif 67.85 % 83.68 %

3 Psikomotor 67.21 % 81.87 %

Rata – rata 66.92 % 83.03 %

Page 43: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

55

4.1.1 Perbedaan Uji Coba I dan Uji Coba II

1. Uji coba I

- Mewarnai simpai agar lebih menarik.

- Rute rintangan menjadi seperti rute rintangan pada produk awal

permainan base berantai agar siswa dapat melewati rintangan

dengan baik dan sesuai dengan tujuan permainan.

- Menambah proses rolling (pergantian tugas bermain) berdasarkan

inning. Setiap 2 inning ditandai dengan pemukul terakhir dua kali

melewati garis finish maka dilakukan rolling.

- Mengganti jarak antar simpai dari 4 meter menjadi 6 meter.

2. Uji coba II

- Sudah mewarnai simpai

- Rute rintangan sudah disesuaikan dengan rute rintangan pada produk

awal.

- Proses rolling (pergantian tugas bermain) berdasarkan inning sudah

ditambahkan dalam permainan base berantai.

- Jarak antar simpai sudah diganti menjadi 6 meter

4.1.2 Aspek – aspek dalam permainan base berantai

1. Aspek kognitif : siswa memahami peraturan permainan base berantai

2. Aspek afektif : siswa diharapkan dapat mempunyai sikap kerjasama,

toleransi, kejujuran, bertanggung jawab, dan menghargai lawan dan diri

sendiri.

3. Aspek psikomotorik : siswa dapat mempraktikkan permainan base

berantai dengan baik yaitu mampu untuk melakukan lari simpai, engklek,

bola gantung,dan loncat kardus.

Page 44: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

56

4.1.3 Gerak dasar Fundamental dalam Permainan “Base Berantai”

1. Memukul

2. Melempar

3. Menangkap

4. Jingkat (engklek)

5. Lari

6. Meloncat

7. Melompat

4.1.4 Kelebihan dan kekurangan Produk

a. Kelebihan Produk

Kelebihan produk permainan base berantai adalah :

1) Model permainan base berantai lebih menarik minat siswa kelas IV MI

Negeri Sumurrejo Gunungpati Kota Semarang untuk pembelajaran

Penjasorkes khususnya materi permainan bola kecil (kasti) karena

permainan tersebut merupakan permainan baru.

2) Melatih kemampuan gerak dasar fundamental kepada siswa kelas IV

yaitu berupa lari simpai (lari), loncat kardus (meloncat), bola gantung

(melompat), dan jingkat (engklek).

b. Kelemahan Produk

Peneliti menyadari bahwa produk permainan base berantai ini tidak lepas

dari kelemahan. Oleh sebab itu peneliti akan memaparkan beberapa

kelemahan dari pemainan base berantai ini.

1) Peraturan permainan “base berantai” terlalu rumit untuk diterapkan

pada siswa Sekolah Dasar, membutuhkan beberapa kali percobaan

agar siswa dapat mengetahui peraturan tersebut.

Page 45: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

57

5.2.1 Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Lebih

Lanjut

1. Permainan “base berantai” sebagai produk yang telah diteliti

diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif penyampaian materi

gerak dasar melalui permainan bola kecil (kasti) yang dimodifikasi.

2. Permainan “base berantai” ini dapat disesuakan dengan situasi dan

kondisi masing-masing sekolah. Untuk ukuran lapangan dapat

diperkecil atau diperbesar menyesuaikan lapangan yang dimiliki

masing-masing sekolah dengan menyesuaikan jumlah pemainnya.

Kemudian untuk rintangan bola gantung dapat memanfaatkan tiang

bola voli yang diuhubungkan dengan tali dan jenis bola disesuaikan

dengan kekuatan tali.

3. Penggunaan model pembelajaran ini harus memperhatikan

keamanan dan keselamatan siswa berdasarkan sarana dan

prasarana, media belajar dan sumber belajar yang digunakan.

4. Tenaga pendidik penjasorkes dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

5. permainan “base berantai” dapat menjadi salah satu motivasi untuk

guru Penjasorkes untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya lagi

dalam melaksanakan pembelajaran melalui modifikasi permainan

agar dapat menarik minat siswa.

Page 46: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

58

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud

Adang Suherman dan Yoyo Bahagia. 2000. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Depdikbud Adang Suherman,dkk. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta : Depdikbud. Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Among ma’mun dan Yudha M. Saputra. 2000. Perkembangan dan Belajar Gerak.

Jakarta : Depdikbud. Faizal Dwi Ariyanto. 2012. Pembelajaran Penjasorkes melalui Modifikasi

Permainan Sepakbola pada Siswa Kelas V SD N Kalisoka di Kecamatan Dukuhwaru KabupatenTegal. Semarang : FIK

Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Dekdikbud Martin Sudarmono. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Sepak Bola

Gawang ganda Bagi Siswa SMP N Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2009/2010. Program Sarjana Universitas Negeri Semarang.

Oemar Hamalik. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : PT Sinar Baru

Algensindo Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

SD/MI. Jakarta : PT Fajar Interpratama Sugiyanto. 2008. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta : Universitas

Terbuka. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Sukintaka. 1992. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta :

Depdikbud. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta

Page 47: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

59

Lampiran 1. Formulir Usulan Topik Skripsi

Page 48: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

60

Lampiran 2. Surat Usulan Penetapan Dosen Pembimbing

Page 49: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

61

Lampiran 3. Lembar Pengesahan Proposal

Page 50: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

62

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian

Page 51: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

63

Lampiran 5. Surat Telah Selesai Melaksanakan Penelitian

Page 52: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

64

Lampiran 6. Lembar Evaluasi Ahli Sebelum Uji Coba I

(Ahli Pendidikan Jasmani)

LEMBAR EVALUASI AHLI

EVALUASI PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE BERANTAI”

GERAK FUNDAMENTAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI SUMURREJO DESA

SUMURJURANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Materi Pokok : Pembelajaran Permainan Bola Kecil (Kasti)

Sasaran Program : Siswa Kelas IV MI Sumurrejo

Evaluator : Cahyo Yuwono, S.Pd, M.Pd

Tanggal : 29 Juli 2015

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,

sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model permainan

“base berantai” gerak dasar fundamental dalam pembelajaran Penjasorkes

materi permainan bola kecil (kasti) yang efektif dan efisien bagi siswa kelas IV

Sekolah Dasar. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap kesediaan

Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan

petunjuk di bawah ini :

1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.

2. Evaluasi mencakup aspek model permainan, komentar dan saran umum,

serta kesimpulan.

3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.

Page 53: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

65

Keterangan :

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan.

A. Kualitas Model Permainan

No. Aspek yang dinilai

Skala penilaian Komentar

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan kompetensi

dasar. √

2 Kejelasan petunjuk permainan. √

3 Ketepatan memilih model

permainan bagi siswa. √

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan. √

5 Kesesuaian model permainan

untuk dimainkan siswa. √

6 Kesesuaian model permainan

dengan karakteristik siswa.

7 Mendorong perkembangan aspek

fisik / jasmani siswa. √

8 Mendorong perkembangan aspek

kognitif siswa. √

9 Mendorong perkembangan aspek

psikomotor siswa. √

Page 54: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

66

10 Mendorong perkembangan aspek

afektif siswa √

11 Dapat dimainkan siswa putra

maupun putri. √

12. Dapat dimainkan oleh siswa

terampil maupun tidak terampil √

13. Mendorong siswa aktif bergerak. √

14. Meningkatkan minat dan motivasi

siswa untuk berpartisipasi dalam

pembelajaran .

15 Aman untuk diterapkan √

B. Saran untuk Perbaikan Model Permainan

Petunjuk :

1. Apabila diperlukan revisi pada model permainan ini, mohon dituliskan pada

kolom 2

2. Alasan diperlukannya revisi, mohon dituliskan pada kolom 3

3. Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas pada kolom 4

No. Bagian yang Direvisi

(2)

Alasan Direvisi

(3)

Saran Perbaikan

(4)

1. Loncat Katak Membahayakan untuk

diterapkan pada siswa

Sekolah Dasar

Loncat Katak diganti

dengan engklek

2. Jumlah rintangan Kerena loncat katak

diganti dengan engklek

Rintangan terdiri dari

lari simpai, loncat

kardus, bola gantung

dan engklek.

Page 55: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

67

C. Komentar dan Saran Umum

D. Kesimpulan

Model permainan ini dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi

2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil

( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )

Semarang,…………………….

Evaluator

1. Lompat katak diganti dengan engklek

2. Lompat kardus diganti loncat kardus

3. Rintangan dikurangi menjadi empat rintangan

Page 56: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

68

(Ahli Pembelajaran Penjasorkes)

LEMBAR EVALUASI AHLI

EVALUASI PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE BERANTAI”

GERAK FUNDAMENTAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI SUMURREJO DESA

SUMURJURANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Materi Pokok : Permainan Bola Kecil (Kasti)

Sasaran Program : Siswa Kelas IV

Evaluator : Muliyanto, S.Si

Tanggal : 10 Juli 2015

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,

sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model permainan

“base berantai” gerak dasar fundamental dalam pembelajaran Penjasorkes

materi permainan bola kecil (kasti) yang efektif dan efisien bagi siswa kelas IV

Sekolah Dasar. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap kesediaan

Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan

petunjuk di bawah ini :

1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.

2. Evaluasi mencakup aspek model permainan, komentar dan saran umum,

serta kesimpulan.

3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.

Page 57: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

69

Keterangan :

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan.

A. Kualitas Model Permainan

No. Aspek yang dinilai

Skala penilaian komentar

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan kompetensi

dasar. √

2 Kejelasan petunjuk permainan. √

3 Ketepatan memilih model

permainan bagisiswa. √

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan. √

5 Kesesuaian model permainan

untuk dimainkan siswa. √

6 Kesesuaian model permainan

dengan karakteristik siswa.

7 Mendorong perkembangan aspek

fisik / jasmani siswa.

8 Mendorong perkembangan aspek

kognitif siswa. √

9 Mendorong perkembangan aspek

psikomotor siswa. √

Page 58: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

70

10 Mendorong perkembangan aspek

afektif siswa

11 Dapat dimainkan siswa putra

maupun putri.

12. Dapat dimainkan oleh siswa

terampil maupun tidak terampil

13. Mendorong siswa aktif bergerak. √

14. Meningkatkan minat dan motivasi

siswa untuk berpartisipasi dalam

pembelajaran .

15 Aman untuk diterapkan √

B. Saran untuk Perbaikan Model Permainan

Petunjuk :

1. Apabila diperlukan revisi pada model permainan ini, mohon dituliskan pada

kolom 2

2. Alasan diperlukannya revisi, mohon dituliskan pada kolom 3

3. Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas pada kolom 4

No. Bagian yang Direvisi

(2)

Alasan Direvisi

(3)

Saran Perbaikan

(4)

1. Pembagian nama

kelompok

Menarik minat siswa Pemberian nama

kelompok berdasarkan

nama hewan atau

tumbuhan

2. Pemberian nama-nama

rintangan disetiap base

Agar siswa mengetahui

apa yang harus

dilakukan

Diberikan tanda

rintangan apa yang

akan dilakukan untuk

menuju base

selanjutnya

Page 59: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

71

C. Komentar dan Saran Umum

D. Kesimpulan

Model permainan ini dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi

2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil

( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )

Semarang,10 Juli 2015

Evaluator

1. Beberapa base ada baiknya diberikan petunjuk untuk siswa supaya

siswa tidak mengalami kebingungan gerakan apa yang harus

dilakukan ditiap basenya karena gerakan ditiap basenya tidak sama.

Page 60: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

72

Lampiran 7. Lembar Evaluasi Ahli Produk Sebelum Uji Coba II

LEMBAR EVALUASI AHLI

EVALUASI PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE BERANTAI”

GERAK FUNDAMENTAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI SUMURREJO DESA

SUMURJURANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Materi Pokok : Pembelajaran Permainan Bola Kecil (Kasti)

Sasaran Program : Siswa Kelas IV MI Sumurrejo

Evaluator : Cahyo Yuwono, S.Pd, M.Pd

Tanggal : 13 Agustus 2015

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,

sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model permainan

“base berantai” gerak dasar fundamental dalam pembelajaran Penjasorkes

materi permainan bola kecil (kasti) yang efektif dan efisien bagi siswa kelas IV

Sekolah Dasar. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap kesediaan

Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan

petunjuk di bawah ini :

1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.

2. Evaluasi mencakup aspek model permainan, komentar dan saran umum,

serta kesimpulan.

3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.

Page 61: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

73

Keterangan :

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan.

A. Kualitas Model Permainan

No. Aspek yang dinilai

Skala penilaian Komentar

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan kompetensi

dasar. √

2 Kejelasan petunjuk permainan. √

3 Ketepatan memilih model

permainan bagi siswa. √

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan.

5 Kesesuaian model permainan

untuk dimainkan siswa.

6 Kesesuaian model permainan

dengan karakteristik siswa.

7 Mendorong perkembangan aspek

fisik / jasmani siswa. √

8 Mendorong perkembangan aspek

kognitif siswa. √

9 Mendorong perkembangan aspek √

Page 62: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

74

psikomotor siswa.

10 Mendorong perkembangan aspek

afektif siswa √

11 Dapat dimainkan siswa putra

maupun putri.

12. Dapat dimainkan oleh siswa

terampil maupun tidak terampil √

13. Mendorong siswa aktif bergerak. √

14. Meningkatkan minat dan motivasi

siswa untuk berpartisipasi dalam

pembelajaran .

15 Aman untuk diterapkan √

B. Saran untuk Perbaikan Model Permainan

Petunjuk :

1. Apabila diperlukan revisi pada model permainan ini, mohon dituliskan pada

kolom 2

2. Alasan diperlukannya revisi, mohon dituliskan pada kolom 3

3. Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas pada kolom 4

No. Bagian yang Direvisi

(2)

Alasan Direvisi

(3)

Saran Perbaikan

(4)

1. Simpai Menarik perhatian siswa Simpai diberi warna

2. Jarak antar simpai

diubah

Lari menjadi efektif Jarak antar simpai

diubah dari 4 meter

menjadi 6 meter.

C. Komentar dan Saran Umum

1. Lompat katak diganti dengan engklek

2. Lompat kardus diganti loncat kardus

3. Rintangan dikurangi menjadi empat rintangan

Page 63: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

75

D. Kesimpulan

Model permainan ini dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi

2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil

( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )

Semarang,13 Agustus 2015

Evaluator

Page 64: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

76

(Ahli Pembelajaran Penjasorkes)

LEMBAR EVALUASI AHLI

EVALUASI PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE BERANTAI”

GERAK FUNDAMENTAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI SUMURREJO DESA

SUMURJURANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Materi Pokok : Permainan Bola Kecil (Kasti)

Sasaran Program : Siswa Kelas IV

Evaluator : Muliyanto, S.Si

Tanggal : 7 Agustus 2015

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu,

sebagai ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model permainan

“base berantai” gerak dasar fundamental dalam pembelajaran Penjasorkes

materi permainan bola kecil (kasti) yang efektif dan efisien bagi siswa kelas IV

Sekolah Dasar. Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap kesediaan

Bapak/Ibu untuk memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan

petunjuk di bawah ini :

1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli Penjas.

2. Evaluasi mencakup aspek model permainan, komentar dan saran umum,

serta kesimpulan.

3. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”

dengan cara dengan memberi tanda ″√″ pada kolom yang tersedia.

Page 65: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

77

Keterangan :

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah

disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan

yang telah disediakan.

A. Kualitas Model Permainan

No. Aspek yang dinilai

Skala penilaian komentar

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian dengan kompetensi

dasar. √

2 Kejelasan petunjuk permainan. √

3 Ketepatan memilih model

permainan bagisiswa. √

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang

digunakan. √

5 Kesesuaian model permainan

untuk dimainkan siswa. √

6 Kesesuaian model permainan

dengan karakteristik siswa.

7 Mendorong perkembangan aspek

fisik / jasmani siswa.

8 Mendorong perkembangan aspek

kognitif siswa. √

9 Mendorong perkembangan aspek

psikomotor siswa. √

10 Mendorong perkembangan aspek √

Page 66: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

78

afektif siswa

11 Dapat dimainkan siswa putra

maupun putri.

12. Dapat dimainkan oleh siswa

terampil maupun tidak terampil

13. Mendorong siswa aktif bergerak. √

14. Meningkatkan minat dan motivasi

siswa untuk berpartisipasi dalam

pembelajaran .

15 Aman untuk diterapkan √

B. Saran untuk Perbaikan Model Permainan

Petunjuk :

1. Apabila diperlukan revisi pada model permainan ini, mohon dituliskan pada

kolom 2

2. Alasan diperlukannya revisi, mohon dituliskan pada kolom 3

3. Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas pada kolom 4

No. Bagian yang Direvisi

(2)

Alasan Direvisi

(3)

Saran Perbaikan

(4)

1. Rute rintangan pada uji

coba I tidak efektif pada

permainan ”base

berantai”

Karena posisi pemukul,

pelempar dan regu jaga

sulit untuk

mengendalikan bola

dan sulit untuk melewati

rintangan

Rute rintangan dirubah

agar posisi pemukul,

pelempar dan regu jaga

mudah untuk

mengendalikan bola.

2. Penambahan proses

rolling

Rolling sekali hanya

menguntungkan regu

serang

Proses rolling ditambah

Page 67: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

79

C. Komentar dan Saran Umum

D. Kesimpulan

Model permainan ini dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi

2. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil

( mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda )

Semarang,7 Agustus 2015

Evaluator

1. Mengubah rute rintangan agar pemukul, pelempar dan regu serang

dapat mengendalikan bola sehingga tujuan permainan dapat tercapai

dengan baik.

2. Penambahan system rolling (pergantian regu jaga dan regu serang)

yaitu ketika pemain serang dengan nomor daa terakhir sudah

melewati garis finish sebanyak dua kali.

Page 68: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

80

Lampiran 8. Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba I

REKAPITULASI PENGISIAN KUESIONER LEMBAR EVALUASI AHLI

DRAFT PRODUK AWAL

No Aspek Penilaian Skor Penilaian

A G

1 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 4

2 Kejelasan petunjuk permainan 4 4

3 Ketepatan memilih bentuk / model permainan bagi siswa 3 3

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan 3 3

5 Kesesuaian bentuk / model permainan untuk dimainkan siswa 4 4

6 Kesesuaian bentuk / model permainan dengan karakteristik

siswa 5 5

7 Mendorong perkembangan aspek fisik / jasmani siswa 4 5

8 Mendorong aspek kognitif siswa 3 4

9 Mendorong aspek psikomotorik siswa 4 4

10 Mendorong perkembangan aspek afeksi siswa 4 5

11 Dapat dimainkan siswa putra maupun putrid 4 5

12 Dapat dimainkan oleh siswa terampil maupun tidak terampil 4 5

13 Mendorong siswa aktif bergerak 4 3

14 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi dalam

pembelajaran penjas melalui pengembangan permainan “ Base

Berantai ”

3 4

15 Aman untuk diterapkan 4 4

Jumlah Skor 57 62

Rata-rata 3,80 4.13

Persentase 76.00% 82.67%

Page 69: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

81

Lampiran 9. Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba II

REKAPITULASI PENGISIAN KUESIONER LEMBAR EVALUASI AHLI

UJI COBA II

No Aspek Penilaian Skor Penilaian

A G

1 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 3

2 Kejelasan petunjuk permainan 4 4

3 Ketepatan memilih bentuk / model permainan bagi siswa 4 4

4 Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan 5 3

5 Kesesuaian bentuk / model permainan untuk dimainkan siswa 5 4

6 Kesesuaian bentuk / model permainan dengan karakteristik

siswa 5 5

7 Mendorong perkembangan aspek fisik / jasmani siswa 4 5

8 Mendorong aspek kognitif siswa 3 4

9 Mendorong aspek psikomotorik siswa 4 4

10 Mendorong perkembangan aspek afeksi siswa 4 5

11 Dapat dimainkan siswa putra maupun putrid 5 5

12 Dapat dimainkan oleh siswa terampil maupun tidak terampil 4 5

13 Mendorong siswa aktif bergerak 5 5

14 Meningkatkan minat dan motivasi siswa berpartisipasi dalam

pembelajaran penjas melalui pengembangan permainan “ Base

Berantai ”

3 4

15 Aman untuk diterapkan 4 45

Jumlah Skor 63 65

Rata-rata 4,20 4,33

Persentase 84,00% 86,67%

Page 70: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

82

Lampiran 10. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian (Lembar Pengamatan Siswa)

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Standar Kompetensi :

Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya.

Kompetensi Dasar : Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan

lompat dengan koordinasi yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai

kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan atau diri

sendiri.

Fokus Penelitian Aspek Indikator Sub Indikator

Pengembangan model pembelajaran gerak dasar fundamental melalui permainan ”base berantai”

1. Afeksi Kerjasama

Toleransi

Kejujuran

Bertanggung jawab

Menghargai lawan atau diri sendiri

2. Kognisi Mengetahui aturan permainan “Base Berantai”

3. Psikomotor Gerak dasar fundamental

Lari

Loncat

Lompat

Jingkat (egklek)

Page 71: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

83

Lampiran 11. Kuesioner Siswa Aspek Afektif dan Psikomotor

(Uji Coba I)

LEMBAR PENGAMATAN

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE BERANTAI” GERAK

FUNDAMENTAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA

SISWA KELAS IV MI NEGERI SUMURREJO DESA SUMURJURANG

KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

A. Aspek Afektif

I. Indikator sikap

1. Kerjasama :

- Dapat berinteraksi dengan sesama teman dan guru.

- Menjalin hubungan baik dengan sesama teman dan guru.

- Mau menolong teman.

2. Toleransi :

- Mau menerima pendapat yang berbeda.

- Memaklumi kekurangan orang lain.

- Mengakui kelebihan orang lain.

3. Jujur :

- Mengakui kesalahan yang dibuatnya.

- Tidak berbohong.

- Tidak berlaku curang.

4. Bertanggung Jawab :

- Melaksanakan kewajiban yang seharusnya dilakukan.

- Melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.

- Bersedia mendapat hukuman jika salah.

5. Menghargai lawan dan diri sendiri :

- Mengakui keunggulan lawan.

- Perilaku yang tidak mudah menyerah.

- Mengetahui kelebihan diri dan mengakui kelemahan diri.

Page 72: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

84

II. Tabel Pengamatan Sikap

Keterangan:

- Indikator sikap digunakan sebagai acuan untuk pengisian nilai tabel pengamatan

sikap.

- Penilaian sikap individu dapat diberikan dengan cara menuliskan angka “3”

apabila mencerminkan tiga point indikator sikap, angka “2” apabila hanya

mencerminkan dua point indikator sikap, dan angka “1” apabila hanya

mencerminkan satu point indikator sikap.

No Nama

Nilai Indikator Sikap

Jumlah

Kerjasama

Toleransi

Jujur Bertanggung Jawab

Menghargai Lawan

& Diri Sendiri

1 Adham Rahma K.

2 Lintang Egan D. M.

3 Chinta Kumala D.

4 Amelia Annisa Putri

5 Zakia Rahmatuka

6 Nova Fitriani

7 Arya Fazza Aditiya

8 Muhammad Arifin I

9 Suarcahya Adi M

10 Hamam Musyadad

11 Ananda Putri O

12 Fatma Nur B

13 M. Hisyam

14 Iqbal Faruq A

15 Nur Aeni

16 Annisa Hana Devi

17 M. Riziq Shihab

18 Miftian Azzahra P

19 Danik Choirutsania

20 M. Faisal Ulul A

21. M. Riza Maftuh A

22. Chandra Tri P

23. M. Danang Saputra

24. M. A. Alip Haryanto

25. M. Abdul Wahab

26. Ramdani Pengka S

27. Merlyn Citra F

28. Yuniar Risqi I.Y

Page 73: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

85

B. Aspek Psikomotor

I. Indikator Gerak Dasar Fundamental :

- Lari Simpai

- Loncat kardus (meloncat)

- Bola Gantung (melompat)

- Jingkat (engklek)

II. Tabel Pengamatan Gerak

Keterangan:

- Indikator garak dasar fundamental digunakan sebagai acuan dalam

pengisian tabel pengamatan gerak.

No Nama

Nilai Gerak Dasar Fundamental

Jumlah 1 2 3 4

1 Adham Rahma K.

2 Lintang Egan D. M.

3 Chinta Kumala D.

4 Amelia Annisa Putri

5 Zakia Rahmatuka

6 Nova Fitriani

7 Arya Fazza Aditiya

8 Muhammad Arifin I

9 Suarcahya Adi M

10 Hamam Musyadad

11 Ananda Putri O

12 Fatma Nur B

13 M. Hisyam

14 Iqbal Faruq A

15 Nur Aeni

16 Annisa Hana Devi

17 M. Riziq Shihab

18 Miftian Azzahra P

19 Danik Choirutsania

20 M. Faisal Ulul A

21 M. Riza Maftuh A

22 Chandra Tri P

23 M. Danang Saputra

24 M. A. Alip Haryanto

25 M. Abdul Wahab

26 Ramdani Pengka S

27 Merlyn Citra F

28 Yuniar Risqi I.Y

Jumlah

Presntase

Page 74: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

86

- Penilaian gerak individu diperoleh dari pengamatan gerak dan dapat

diberikan nilai dengan cara memberikan tanda chek list ″√″ pada kolom

angka “1” apabila hanya satu point gerakan yang benar, pada kolom

angka “2” apabila hanya dua point gerakan yang benar, pada kolom

angka “3” apabila hanya tiga point gerakan yang benar, pada kolom

angka “4” apabila semua point gerakan dapat dilaksanakan dengan

benar.

Page 75: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

87

Lampiran 12. Kuesioner Siswa Aspek Kognitif

LEMBAR PENGAMATAN KOGNITIF

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “BASE BERANTAI”

GERAK FUNDAMENTAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI SUMURREJO

DESA SUMURJURANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA

SEMARANG

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama Siswa :

Kelas :

Usia :

II. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur-

jujurnya.

2. Jawablah secara runtut dan jelas.

3. Berilah tanda silang pada jawaban Ya atau Tidak sesuai dengan pilihan anda.

4. Selamat mengerjakan.

III. PERTANYAAN

1. Apakah kamu mengetahui cara bermain permainan “base berantai”?

A. Ya B. Tidak

2. Apakah kamu mengetahui urutan dalam model permainan “base berantai”?

A. Ya B. Tidak

3. Apakah kamu mengetahui peraturan pada permainan “base berantai”?

A. Ya B. Tidak

Page 76: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

88

4. Apakah kamu membuat strategi untuk memenangkan pertandingan dalam

permainan “base berantai”?

A. Ya B. Tidak

5. Apakah permainan “base berantai”membutuhkan kerjasama dalam tim?

A. Ya B. Tidak

6. Apakah melalui permainan “base berantai” kamu sudah mengetahui gerak

dasar fundamental dalam pembelajaran Penjasorkes?

A. Ya B. Tidak

7. Apakah kamu mengetahui cara untuk memenangkan permainan “base

berantai”ini?

A. Ya B. Tidak

8. Apakah kamu mengetahui cara untuk melempar bola saat menjadi pitcher

dalam permainan “base berantai”?

A. Ya B. Tidak

9. Apakah kamu mengetahui berapa kali pukulan dari hitter / pemukul terakhir

dalam permainan “base berantai”?

A. Ya B. Tidak

10. Apakah permainan “base berantai” ini dapat dimainkan oleh semua orang?

A. Ya B. Tidak

Page 77: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

89

Lampiran 13. Daftar Siswa Uji Coba I

No Nama Jenis Kelamin Kelas

1 Adham Rahma K. L 4b

2 Lintang Egan D. M. P 4b

3 Chinta Kumala D. P 4b

4 Amelia Annisa Putri P 4b

5 Zakia Rahmatuka P 4b

6 Nova Fitriani P 4b

7 Arya Fazza Aditiya L 4b

8 Muhammad Arifin I L 4b

9 Suarcahya Adi M L 4b

10 Hamam Musyadad L 4b

11 Ananda Putri O P 4b

12 Fatma Nur B P 4b

13 M. Hisyam L 4b

14 Iqbal Faruq A L 4b

15 Nur Aeni P 4b

16 Annisa Hana Devi P 4b

17 M. Riziq Shihab L 4b

18 Miftian Azzahra P P 4b

19 Danik Choirutsania L 4b

20 M. Faisal Ulul A L 4b

21 M. Riza Maftuh A L 4b

22 Chandra Tri P L 4b

23 M. Danang Saputra L 4b

24 M. A. Alip Haryanto L 4b

25 M. Abdul Wahab L 4b

26 Ramdani Pengka S L 4b

27 Merlyn Citra F P 4b

28 Yuniar Risqi I.Y P 4b

Page 78: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

90

Lampiran 14. Daftar Siswa Uji Coba II

NO NAMA SISWA L/P KELAS

1 Adham Rahma K L 4b

2 Lintang Egan D.M. P 4b

3 Chinta Kumala D P 4b

4 Amelia Annisa Putri P 4b

5 Zakia Rahmatuka P 4b

6 Nova Fitriani P 4b

7 Arya Fazza Aditiya L 4b

8 M. Arifin Ilham L 4b

9 Suarcahya Adi M L 4b

10 Hamam Musyadad M.F. L 4b

11 Ananda Putri Octaviana P 4b

12 Fatma Nur Baladina P 4b

13 M.Hisyam Yasar L 4b

14 Iqbal Faruq Annaufa L 4b

15 Nur Aeni P 4b

16 Annisa Hana Devi P 4b

17 M. Riziq Shihab L 4b

18 Miftian Azzahra Putri R. P 4b

19 Danik Choirutsania L 4b

20 M.Faisal Ulul Albab L 4b

21 M.Riza Maftuh A L 4b

22 Chandra Tri Pamungkas L 4b

23 M.Danang Saputra L 4b

24 M. A. Alip Haryanto L 4b

25 M.Abdul Wahab L 4b

26 Ramdani Pengka S L 4b

27 Merlyn Citra Firnayanti P 4b

28 Yuniar Risqi I.Y P 4b

29 Ahmad Misbachul M L 4a

30 Aina Salsabila P 4a

31 Aisyah Lutfi Ashari L 4a

32 Andin Aini Nur Latifah P 4a

33 Annisa Nur Hidayah P 4a

34 Armidiyanto K P 4a

35 Ava Humam Azizi L 4a

36 Cwan Zaky Nasywa L 4a

37 Hana Nadia Salsabella P 4a

38 Handri Reno P 4a

39 Hani' Asri Latif L 4a

40 Isna Najwa Aulia L 4a

41 Latifah Ainurrahma L 4a

42 M. Yusuf Cikal Salib P 4a

43 Muhammad Faisal P 4a

44 Muhammad Ilham P 4a

45 Naura Fatimah A L 4a

Page 79: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

91

46 Nielta Suraya L 4a

47 Okta Kusuma Wardana L 4a

48 Rama Dwi Prasetyo L 4a

49 Rino Prima Adi Mulya L 4a

50 Riski Septa Hadiyono L 4a

51 Rr Wahidah Mmafridalia P 4a

52 Saskia Dwi Zunita Sari P 4a

53 Septi Nur Azizah L 4a

54 Tegar Wahyu Latif Syah P 4a

55 Wahyu Hidayat L 4a

56 Zufar Prasetya Nirwana L 4a

57 Zuhri Jagad Ramadhan L 4a

Page 80: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

92

Lampiran 15. Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Afektif (Uji Coba I)

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA

ASPEK AFEKTIF

UJI COBA I

No Nama

Nilai Indikator Sikap

Jumlah Kerjasama

Toleransi

Jujur Bertang

gung Jawab

Menghargai Lawan & Diri

Sendiri

1 Adham Rahma K. 3 1 2 1 2 9

2 Lintang Egan D. M. 2 3 3 1 3 12

3 Chinta Kumala D. 2 3 1 2 1 9

4 Amelia Annisa Putri 1 2 2 3 3 11

5 Zakia Rahmatuka 3 3 2 1 1 10

6 Nova Fitriani 1 1 3 1 2 8

7 Arya Fazza Aditiya 2 3 1 3 2 11

8 Muhammad Arifin I 1 2 2 3 1 9

9 Suarcahya Adi M 2 1 3 1 2 9

10 Hamam Musyadad 2 2 2 1 2 9

11 Ananda Putri O 3 2 1 1 2 9

12 Fatma Nur B 2 1 1 3 1 8

13 M. Hisyam 1 2 1 2 2 8

14 Iqbal Faruq A 2 3 3 3 1 12

15 Nur Aeni 3 1 1 2 1 8

16 Annisa Hana Devi 2 1 2 2 1 8

17 M. Riziq Shihab 1 1 2 3 2 9

18 Miftian Azzahra P 2 1 3 3 1 10

19 Danik Choirutsania 2 2 1 2 1 8

20 M. Faisal Ulul A 2 2 2 2 2 10

21. M. Riza Maftuh A 3 3 3 2 3 14

22. Chandra Tri P 1 2 3 3 1 10

23. M. Danang Saputra 2 2 2 2 2 10

24. M. A. Alip Haryanto 3 2 2 3 2 12

25. M. Abdul Wahab 3 3 2 2 1 11

26. Ramdani Pengka S 2 3 3 2 3 13

27. Merlyn Citra F 2 1 1 3 1 8

28. Yuniar Risqi I.Y 3 2 1 3 2 11

Jumlah 276

Presentase (294/420 X 100%) 65.71%

Page 81: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

93

Lampiran 16. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Afektif (Uji Coba II)

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA

ASPEK AFEKTIF

UJI COBA II

No. Nama

Nilai Indikator Sikap

Jumlah Kerjasama

Toleransi

Jujur Bertanggung

Jawab

Menghargai Lawan dan Diri Sendiri

1 Adham Rahma K. 3 2 3 3 2 13

2 Lintang Egan D. M. 2 3 3 3 3 14

3 Chinta Kumala D. 3 2 3 3 2 13

4 Amelia Annisa Putri 2 3 3 2 2 12

5 Zakia Rahmatuka 2 2 3 3 3 10

6 Nova Fitriani 2 1 3 3 2 11

7 Arya Fazza Aditiya 2 3 2 2 3 12

8 Muhammad Arifin I 2 3 3 3 2 13

9 Suarcahya Adi M 3 3 2 2 3 13

10 Hamam Musyadad 3 2 2 2 3 12

11 Ananda Putri O 3 2 3 3 3 14

12 Fatma Nur B 3 3 3 2 3 14

13 M. Hisyam 3 3 2 2 3 13

14 Iqbal Faruq A 2 2 3 2 2 11

15 Nur Aeni 3 3 2 2 2 12

16 Annisa Hana Devi 2 2 3 2 3 12

17 M. Riziq Shihab 3 2 3 2 3 13

18 Miftian Azzahra P 2 2 2 3 3 12

19 Danik Choirutsania 3 2 3 2 2 12

20 M. Faisal Ulul A 2 3 3 2 2 12

21. M. Riza Maftuh A 2 3 1 3 2 11

22. Chandra Tri P 3 3 3 2 3 14

23. M. Danang Saputra 3 2 2 3 3 13

24. M. A. Alip Haryanto 2 3 2 3 3 13

25. M. Abdul Wahab 3 1 2 3 3 12

26. Ramdani Pengka S 3 3 3 3 2 14

27. Merlyn Citra F 1 3 3 3 2 12

28. Yuniar Risqi I.Y 3 3 3 3 3 15

29. A. Misbachul Munir 2 2 2 3 3 12

30 Aina Salsabila 3 3 3 3 2 14

31 Aisyah Lutfi Ashari 3 2 2 3 2 12

32 Andin Aini Nur Latifah 2 2 2 3 2 11

33 Annisa Nur Hidayah 2 2 3 2 2 11

34 Armidiyanto Kholid R. I. 2 2 3 2 3 12

35 Ava Humam Azizi 3 3 3 3 3 15

36 Cwan Zaky Nasywa 2 3 3 3 2 13

37 Hana Nadia Salsabella 2 3 2 3 2 12

38 Handri Reno 3 2 3 3 2 13

39 Hani' Asri Latif 2 3 3 2 3 13

40 Isna Najwa Aulia 3 3 3 2 3 14

41 Latifah Ainurrahma 2 3 3 3 2 13

42 M. Yusuf Cikal Salib 2 2 2 2 3 11

43 Muhammad Faisal A 3 3 3 2 2 13

Page 82: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

94

44 Muhammad Ilham N 2 3 3 2 2 12

45 Naura Fatimah Azzahra 3 2 3 3 2 13

46 Nielta Suraya Husna R 2 3 2 3 3 13

47 Okta Kusuma Wardana 3 2 2 2 3 12

48 Rama Dwi Prasetyo 3 3 3 2 2 13

49 Rino Prima Adi Mulya 3 3 2 2 3 13

50 Riski Septa Hadiyono 2 2 3 3 2 12

51 Rr Wahidah M 3 3 2 3 3 14

52 Saskia Dwi Zunita Sari 3 3 2 3 2 13

53 Septi Nur Azizah 3 2 3 2 3 13

54 Tegar Wahyu Latif S. 2 3 2 3 2 12

55 Wahyu Hidayat 3 2 2 2 3 12

56 Zufar Prasetya Nirwana 3 2 2 3 2 12

57 Zuhri Jagad Ramadhan 3 3 3 2 2 12

Jumlah 717

Persentase (717/855) x 100% 83.56%

Page 83: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

95

Lampiran 17. Hail Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Kognitif (Uji Coba I)

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA

ASPEK KOGNITIF

UJI COBA I

No Nama Butir Soal

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Rifqi Savero 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6

2 M. Gerald Abel 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8

3 Krisna Maulana 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 5

4 Griselda Anindya 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 5

5 Mavira Yustika 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7

6 Ferlyna Zahra 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 6

7 Hanina Andhini 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7

8 Damasus Abby 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8

9 Yosua Satria 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 6

10 Marsya Aulia 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 5

11 Mayka Hairiz 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7

12 Zufar 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 6

13 Dimas Alif 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8

14 Zahra Nurrahmah 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7

15 Khalisa Meilani 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6

16 Melina Fauziah 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 6

17 M Farras 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7

18 Syafira Mahmuda 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6

19 Fauzan Pratama 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7

20 Bagus Lintang 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

21 M. Riza Maftuh A 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7

22 Chandra Tri P 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

23 M. Danang Saputra 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 7

24 M. A. Alip Haryanto 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

25 M. Abdul Wahab 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6

26 Ramdani Pengka S 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

27 Merlyn Citra F 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6

28 Yuniar Risqi I.Y 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7

Jumlah 190

Presentase (190/280 X 100%) 67,85 %

Page 84: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

96

Lampiran 18. Hail Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Kognitif (Uji Coba II)

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA

ASPEK KOGNITIF

UJI COBA II

No. Nama Butir Soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adham Rahma K. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

2 Lintang Egan D. M. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8

3 Chinta Kumala D. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9

4 Amelia Annisa Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

5 Zakia Rahmatuka 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

6 Nova Fitriani 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

7 Arya Fazza Aditiya 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6

8 Muhammad Arifin I 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 6

9 Suarcahya Adi M 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7

10 Hamam Musyadad 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

11 Ananda Putri O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

12 Fatma Nur B 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6

13 M. Hisyam 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6

14 Iqbal Faruq A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

15 Nur Aeni 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9

16 Annisa Hana Devi 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6

17 M. Riziq Shihab 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7

18 Miftian Azzahra P 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7

19 Danik Choirutsania 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

20 M. Faisal Ulul A 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8

21. M. Riza Maftuh A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

22. Chandra Tri P 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7

23. M. Danang Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

24. M. A. Alip Haryanto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

25. M. Abdul Wahab 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

26. Ramdani Pengka S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

27. Merlyn Citra F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

28. Yuniar Risqi I.Y 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

29. A. Misbachul Munir 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7

30 Aina Salsabila 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4

31 Aisyah Lutfi Ashari 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2

32 Andin Aini Nur Latifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

33 Annisa Nur Hidayah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

34 Armidiyanto Kholid R. I. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9

35 Ava Humam Azizi 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9

36 Cwan Zaky Nasywa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

37 Hana Nadia Salsabella 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 3

38 Handri Reno 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

39 Hani' Asri Latif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

40 Isna Najwa Aulia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

41 Latifah Ainurrahma 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3

42 M. Yusuf Cikal Salib 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

43 Muhammad Faisal A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

44 Muhammad Ilham N 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 7

45 Naura Fatimah Azzahra 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 6

46 Nielta Suraya Husna R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

47 Okta Kusuma Wardana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

Page 85: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

97

48 Rama Dwi Prasetyo 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8

49 Rino Prima Adi Mulya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

50 Riski Septa Hadiyono 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

51 Rr Wahidah M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

52 Saskia Dwi Zunita Sari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

53 Septi Nur Azizah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

54 Tegar Wahyu Latif S. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

55 Wahyu Hidayat 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9

56 Zufar Prasetya Nirwana 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 6

57 Zuhri Jagad Ramadhan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

Jumlah 477

Persentase (477/570) x 100% 83.68%

Page 86: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

98

Lampiran 19. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Siswa Aspek Psikomotor

(Uji Coba I)

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA

ASPEK PSIKOMOTOR

UJI COBA I

No Nama

Nilai Gerak Fundamental

Jumlah 1 2 3 4

1 Adham Rahma K. √ 3

2 Lintang Egan D. M. √ 4

3 Chinta Kumala D. √ 2

4 Amelia Annisa Putri √ 3

5 Zakia Rahmatuka √ 3

6 Nova Fitriani √ 2

7 Arya Fazza Aditiya √ 3

8 Muhammad Arifin I √ 2

9 Suarcahya Adi M √ 2

10 Hamam Musyadad √ 3

11 Ananda Putri O √ 4

12 Fatma Nur B √ 2

13 M. Hisyam √ 3

14 Iqbal Faruq A √ 2

15 Nur Aeni √ 4

16 Annisa Hana Devi √ 3

17 M. Riziq Shihab √ 2

18 Miftian Azzahra P √ 3

19 Danik Choirutsania √ 2

20 M. Faisal Ulul A √ 4

21 M. Riza Maftuh A √ 4

22 Chandra Tri P √ 3

23 M. Danang Saputra √ 3

24 M. A. Alip Haryanto √ 4

25 M. Abdul Wahab √ 2

26 Ramdani Pengka S √ 2

27 Merlyn Citra F √ 4

28 Yuniar Risqi I.Y √ 4

Jumlah 82

Presntase (82/112 X 100%) 67.21%

Page 87: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

99

Lampiran 20. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Aspek Psikomotor

(Uji Coba II)

REKAPITULASI LEMBAR PENGAMATAN SISWA

ASPEK PSIKOMOTOR

UJI COBA I

No. Nama NILAI TEKNIK GERAKAN BASE BERANTAI

Jumlah 1 2 3 4

1 Adham Rahma K. 2 3 2 2 9

2 Lintang Egan D. M. 3 3 2 2 10

3 Chinta Kumala D. 1 3 2 2 8

4 Amelia Annisa Putri 2 3 3 2 10

5 Zakia Rahmatuka 2 2 2 3 9

6 Nova Fitriani 2 2 2 2 8

7 Arya Fazza Aditiya 3 3 2 2 10

8 Muhammad Arifin I 2 3 3 2 10

9 Suarcahya Adi M 3 3 3 3 12

10 Hamam Musyadad 3 2 2 3 10

11 Ananda Putri O 3 2 3 3 11

12 Fatma Nur B 2 3 1 3 9

13 M. Hisyam 2 2 2 3 9

14 Iqbal Faruq A 3 3 3 2 11

15 Nur Aeni 3 2 2 2 9

16 Annisa Hana Devi 3 2 2 3 10

17 M. Riziq Shihab 2 3 2 3 10

18 Miftian Azzahra P 3 2 3 3 11

19 Danik Choirutsania 2 2 2 2 8

20 M. Faisal Ulul A 3 3 2 1 9

21. M. Riza Maftuh A 3 3 3 3 12

22. Chandra Tri P 1 2 3 2 8

23. M. Danang Saputra 1 3 2 2 8

24. M. A. Alip Haryanto 3 3 3 3 12

25. M. Abdul Wahab 2 3 3 3 11

26. Ramdani Pengka S 2 3 2 2 9

27. Merlyn Citra F 3 3 3 2 11

28. Yuniar Risqi I.Y 3 2 3 2 10

29. A. Misbachul Munir 2 3 2 3 10

30 Aina Salsabila 3 2 3 2 10

31 Aisyah Lutfi Ashari 2 2 3 2 9

32 Andin Aini Nur Latifah 2 3 3 3 11

33 Annisa Nur Hidayah 2 2 3 1 8

34 Armidiyanto Kholid R. I. 3 3 2 2 10

35 Ava Humam Azizi 3 2 3 3 11

36 Cwan Zaky Nasywa 3 1 2 1 7

37 Hana Nadia Salsabella 3 3 3 3 12

38 Handri Reno 3 3 3 2 11

39 Hani' Asri Latif 1 3 2 2 8

40 Isna Najwa Aulia 1 3 2 3 9

41 Latifah Ainurrahma 2 3 2 3 10

42 M. Yusuf Cikal Salib 3 2 2 3 10

43 Muhammad Faisal A 3 3 3 3 12

44 Muhammad Ilham N 2 3 3 2 10

Page 88: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

100

45 Naura Fatimah Azzahra 3 3 3 2 11

46 Nielta Suraya Husna R 3 2 3 3 11

47 Okta Kusuma Wardana 2 3 2 1 8

48 Rama Dwi Prasetyo 2 2 3 2 9

49 Rino Prima Adi Mulya 3 2 2 2 9

50 Riski Septa Hadiyono 2 3 3 2 10

51 Rr Wahidah M 3 3 2 2 10

52 Saskia Dwi Zunita Sari 2 3 3 2 10

53 Septi Nur Azizah 2 2 2 3 9

54 Tegar Wahyu Latif S. 3 1 2 3 9

55 Wahyu Hidayat 3 3 2 2 10

56 Zufar Prasetya Nirwana 3 3 3 2 11

57 Zuhri Jagad Ramadhan 3 3 2 3 11

Jumlah 560

Persentase (560/684) x 100% 81.87%

Page 89: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

101

Lampiran 21. Daftar Gambar Permainan “Base Berantai”

Gambar 1. Lapangan Produk awal “base berantai”

Gambar 2. Tongkat Pemukul dan Bola Kasti

Gambar 3. Simpai Produk awal “base berantai”

Page 90: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

102

Gambar 4. Kardus

Gambar 5. Bola Gantung

Gambar 6. Lapangan Uji Coba I dan II “base berantai”

Page 91: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

103

Gambar 7. Bendera

Gambar 8. Tanda Rintangan

Gambar 9. Simpai Berwarna

Page 92: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

104

Lampiran 22. Dokumentasi

Gambar 1. Siswa sedang melakukan permainan “base berantai”

Gambar 2. Peneliti menjelaskan permainan “base berantai”

Page 93: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

105

Gambar 3. Siswa sedang melakukan pemanasan

Gambar 4. Peneliti berfoto dengan siswa dan ahli pembelajaran

Page 94: PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV ...lib.unnes.ac.id/21733/1/6101411005-S.pdfviii 6. H. Subiyono, S. Ag. , M. Pd.I, selaku kepala MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan

106

Gambar 5. Peneliti berfoto dengan ahli pembelajaran dan Observer

Gambar 6. Salah satu siswa sebagai subjek coba