pembelajaran memproses informasi · pdf filemodel pembelajaran memproses informasi berdasarkan...

11
Teori Belajar dan Pembelajaran Pembelajaran Memproses Informasi Eka Kurniawan A.P (0104510007) 1 PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI Model pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses informasi dan system-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara-cra mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep-konsep, dan pemecahan masalah, serta menggunakan simbol-simbol verbal dan non verbal. Model ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan dengan kemampuan intelektual umum ( general intellectual ability). Model proses informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran ialah: 1. Mengajar induktif; Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan membentuk teori. 2. Latihan inquiry; Tujuannya pada prinsipnya sama dengan strategi di atas. Bedanya terletak pada segi proses mencari dan menemukan informasi yang diperlukan. 3. Inquiry keilmuan; Bertujuan untuk mengajarkan system penelitian dalam disiplin ilmu, dan diharapkan memperoleh pengalaman dalam domein- domein lainnya. 4. Pemebentukan konsep; Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir induktifg, mengembangkan konsep dan kemampuan analisis. 5. Model pengembangan; Bertujuan untuk mengembangkan intelegensi umum, terutama berpikir logis, di samping untuk mengembangkan aspek social dan moral. 6. Advanced organizer model; Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan satuan ilmu pengetahuan (bodies of knowledges) secara bermakna.

Upload: trinhdieu

Post on 06-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 1

PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI

Model pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar

kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

informasi dan system-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut.

Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara-cra mengumpulkan/menerima

stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah,

menemukan konsep-konsep, dan pemecahan masalah, serta menggunakan

simbol-simbol verbal dan non verbal. Model ini berkenaan dengan kemampuan

memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan

dengan kemampuan intelektual umum (general intellectual ability).

Model proses informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran ialah:

1. Mengajar induktif; Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir dan membentuk teori.

2. Latihan inquiry; Tujuannya pada prinsipnya sama dengan strategi di

atas. Bedanya terletak pada segi proses mencari dan menemukan

informasi yang diperlukan.

3. Inquiry keilmuan; Bertujuan untuk mengajarkan system penelitian dalam

disiplin ilmu, dan diharapkan memperoleh pengalaman dalam domein-

domein lainnya.

4. Pemebentukan konsep; Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir induktifg, mengembangkan konsep dan kemampuan analisis.

5. Model pengembangan; Bertujuan untuk mengembangkan intelegensi

umum, terutama berpikir logis, di samping untuk mengembangkan aspek

social dan moral.

6. Advanced organizer model; Bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan

menghubungkan satuan ilmu pengetahuan (bodies of knowledges)

secara bermakna.

Page 2: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 2

Menurut Slavin, teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang

belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan

kembali pengetahuan dari otak. Teori ini menjelaskna bagaimana seseorang

memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup

lama sehingga perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat

memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera.

Komponen pertama yang dijumpai oleh informasi yang masuk adalah registrasi

penginderaan yang menerima sejumlah besar informasi dari indera dan

menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat. Bila hal itu tidak terjadi,

maka informasi yang diterima akan hilang.

Keberadaan register penginderaan mempunyai dua implikasi penting

dalam pendidikan.

1. Orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu

harus Diingat.

2. Seseorang memerlukan waktu untuk membawa semua informasi yang

dilihat dalam waktu singkat masuk dalam waktu kesadaran.

Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan

ditransfer ke komponen yang kedua dari system memori, yaitu memori jangka

pendek yang menyimpan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam

beberapa detik. Salah satu cara untuk menyimpan informasi dalam jangka

waktu pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau

mengungkapkannya berkali-kali.

Memori jangka panjang merupakan bagian dari system memori tempat

menyimpan informasi untuk periode panjang. Tulving membagi memori jangka

panjang menjadi tiga bagian yaitu:

1. memori episodik, yaitu bagian memori jangka panjang yang

menyimpan gambaran dari pengalaman-pengalaman pribadi kita.

2. memori semantic, yaitu suatu bagian dari memori jangka panjang

yang menyimpan fakta dan pengetahuan umum.

3. memori procedural, yaitu memori yang menyimpan informasi

tentang bagaimana melakukan sesuatu.

Page 3: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 3

Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar

merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan. Sembilan

tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang

berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah :

1. Menarik perhatian

2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa

3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar

4. Menyajikan bahan peransang

5. Memberikan bimbingan belajar

6. Mendorong unjuk kerja

7. Memberikan balikan informative

8. Menilai unjuk kerja

9. Meningkatkan retensi dan alih belajar

Keunggulan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan

informasi :

a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol

b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek

c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap

d. Adanya keterarahan kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai

e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya

f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama tiap individu

g. Memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah

dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan

Belajar dari Presentasi

Advance Organizer

Model advance organizer dapat memperkuat struktur kognitif dan

meningkatkan penyimpanan informasi baru. Ausubel mendeskripsikan advance

organizer sebagai materi pengenalan yang disajikan pertama kali dalam tugas

pembelajaran dan dalam tingkat abstraksi dan inklusivitas yang lebih tinggi dari

pada tugas pembelajaran itu sendiri. Tujuannya adalah menjelaskan,

mengintegrasikan dan menghubungkan materi baru dalam tugas pembelajaran

dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya (dan juga membantu

Page 4: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 4

pembelajar membedakan materi baru dari materi yang telah dipelajari

sebelumnya) (Ausubel, 1986: 148). Organizer yang paling efektif adalah

organizer-organizer yang menggunakan konsep-konsep, ketentuan-ketentuan,

dan rancangan-rancangan yang sudah akrab dengan pembelajar, seperti

ilustrasi-ilustrasi dan analogi-analogi yang sesuai.

Ketika seorang guru ingin siswanya mampu memperoleh informasi

tentang masalah-masalah energi saat ini. Guru tersebut menyediakan materi

pembelajaran yang berisi data tentang sumber-sumber kekuatan, informasi

umum tentang pertumbuhan ekonomi dan teknologi di Amerika Serikat, dan

kebijakan-kebijakan alternative tentang krisis energi dan perencanaan masa

depan. Materi pembelajaran ini diambil dari artikel Koran, diktat atau mungkin

film. Tugas pembelajaran bagi siswa adalah menginternalisasi informasi

tersebut yaitu mengingat gagasan-gagasan utama dan mungkin juga fakta-

fakta inti. Sebelum memperkenalkan siswa pada materi pembelajaran, guru

tadi menyediakan materi pengenalan dalam bentuk advance organizer untuk

membantu mereka berhubungan dengan data baru.

Dalam contoh ini, konsep tentang energy bisa digunakan sebagai dasar

organizer, dan menghubungkan kosep-konsep seperti efisiensi energy dan

konservasi energi menjadi auxiliary organizer (pelaksanaan bantuan).

Kemungkinan lain adalah konsep tentang ekologi dan beragam subsistem yang

berhubungan dengan lingkungan, ekonomi, erana politik dan struktur social.

Perangkat organizer kedua ini akan memfocuskan perhatian siswa pada

dampak sumber energi yang lama dan yang baru dalam subsistem ekologi kita,

sedangkan perangkat utama akan mendorong siswa untuk memperoses data

melalui pertimbangan tentang efisiensi energy dan konservasi energi.

Organizer merupakan materi penting dalam dirinya sendiri dan perlu

untuk diajarkan. Ia mungkin berupa konsep atau pernyataan hubungan. Dalam

hal ini, guru harus memiliki waktu untuk menjelaskan dan mengembangkan

organizer, karena hanya karena ketika organizer ini benar-benar dipahami, ia

dapat membantu guru mengolah materi pembelajaran berikutnya. Contoh,

siswa harus benar-benar memahami konsep tentang kebudayaan sebelum

guru dapat mengembangkannya secara efektif untuk mengolah informasi

factual tentang kelompok kebudayaan yang berbeda. Advan organizer

umumnya didasarkan pada konsep-konsep penting, rancangan, generalisasi,

Page 5: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 5

prinsip-prinsip, da hokum suatu disiplin. Contoh, pelajaran atau buku pelajaran

yang mendeskripsikan system kasta di India mungkin perlu didahului oleh

organizer yang berdasarkan pada konsep tentang stratifikasi social. Begitu pula

“generalisasi perubahan-perubahan teknologi dalam menyebabkan perubahan-

perubahan penting dalam masyarakat dan kebudayaan” dapat menjadi dasar

bagi sesuatu organizer yang mengawali studi tentang periode-periode dan

tempat-tempat bersejarah.

Biasanya, organizer dipertalikan secara erat dengan materi sebelumnya.

Namun, organizer juga dapat dibuat dari sebuah analogi dari bidang lain untuk

menyediakan perspektif baru. Contoh, konsep tentang keseibangan atau

bentuk, meski pun sering diterapkan pada seni, keduanya dapat diaplikasikan

pada sastra, pada matematika, pada keseimbangan pemerintahan, atau bukan

pada aktivitas kehidupan kita sehari-hari. Studi tentang gereja dapat dipandang

berdasarkan rublik organizer-organizer yang berbeda: para organizer ini

memfokuskan pada implikasi ekonomi gereja, perspektif budaya dan sosiologi,

atau perspektif arsitektur.

Ada dua jenis advance organizer ekspositori dan komparatif. Organizer

ekspositori (expository organizer) menjadi konsep dasar pada tingkat abstraksi

tertinggi atau mungkin beberapa konsep yang lebih kecil. Organizer ini

merepresentasikan perencah intelektual tentang bagaimana siswa akan

“menggantungkan” informasi baru yang mereka temui. Organizer ekspositori

khususnya berguna karena ia dapat menyediakan perancah ideasional untuk

materi-materi yang asing/tidak biasa. Maka dari itu, misalnya, konsep dasar

ekonomi harus disajikan lebih dahulu sebelum kajian tentang kondisi ekonomi

suatu kota.

Di sisi lain, organizer komparatif biasanya diterapkan pada materi yang

biasa. Organizer-organizer itu dirancang untuk memdakan antara konsep baru

dan konsep lama untuk menghindari kebingungan yang disebabkan oleh

kesamaan antakeduannya. Contoh, ketika pembelajar diperkenalkan

pembagian, organizer komparatif bisa saja diterapkan untuk menunjukkan

kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara fakta-fakta pembagian

dan fakta-fakta perkalian. Jika dalam perkalian, yang mengendalikan dan yang

dikalikan dapat dibalik tanpa perubahan hasil yakni, 3 dan 4 dapat diubah

menjadi 4 x 3 maka dalam pembagian yang membagi dan yang dibagi tidak

Page 6: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 6

dapat ditukar tanpa memengaruhi hasil yaitu, 6 dibagi 2 tidak sama hasilnya

dengan 2 dibagi 6. Organizer komparatif dapat membantu pembelajar melihat

hubungan antara perkalian dan pembagian serta dapat mengklarifikasi

perbedaan-perbedaan antara dua hal tersebut. Pembelajar kemudian dapat

belajar dari perkulian ini ketika mempelajari pembagian tanpa dibingungkan

oleh perbedaan-perbedaan.

Ausubel dan rekan-rekannya telah melaksanakan beragama kajian yang

meneliti teori umum tersebut. Sedangkan kajian-kajian Lawton (1977a) menarik

tidak saja karena berhubungan dengan pembelajaran dan penyimpanan

materi, tetapi juga karena berhubungan dengan potensi yang dimiliki teori

tersebut untuk mempengaruhi kerja-kerja masuk akal yaitu: membantu

mengembangkan berpikir.

Secara umum, studi Lawton tampak mendukung gagasan bahwa apa

yang diajarkan akan dipelajari. Jika kita menyajikan materi pada siswa,

beberapa materi tersebut akan dipelajari. Jika materi ini disajikan dengan

struktur pengelolaan maka yang dipelajari mungkin akan lebih banyak. Jika kita

menggunakan proses yang membantu siswa mengembangkan cara-cara

berpikir tertentu, maka beberapa cara ini juga akan dipelajari. Untuk itu, jika kita

menghindari menggunakan model-model pengajaran yang berusaha

menyediakan struktur intelektual tertentu dan menggunakan proses berfikir kita

tertentu kita bisa mengurangi kesempatan untuk menggunakannya. Secara

umum, aktipitas berbicara berkembang salah satu struktur intelektual baik

melalui metode presentasi atau metode induktif dapat meningkatkan

kemungkinan bahwa siswa akan mempelajari struktur-struktur ini dan proses

berpikir yang diasosiasikan pada mereka, dan mereka akan menyimpan materi

yang lebih kuat. Pengaruh-pengaruhnya paling terasa pada siswa yang lebih

tua. Namun, omomg-omomh, pengaruh-pengaruhnya paling dapat dilihat

dalam perilaku pemecahan masalah saat siswa membawa struktur tersebut

untuk mengatasi masalah-masalah yang belum mereka jumpai sebelumnya

(Bascones dan Noval, 1985; Maloney, 1994).

Page 7: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 7

Model Pengajaran

Model pengajaran yang dikembangkan disini didasarkan pada gagasan

Ausubel tentang materi pelajaran, struktur kognitif, pembelajaran resepsi aktif,

dan advance orgnanizer handal.

Struktur Pengajaran

Model advance organizer memiliki tiga tahap kegiatan. Tahap pertama

adalah presentasi advance organizer, tahap kedua adalah presentasi tugas

pembelajaran atau materi pembelajaran, dan tahap ketiga adalah penguatan

pengolahan kognitif. Tahap terakhir ini menguji hubungan materi pembelajaran

dengan gagasan yang ada untuk menghasilkan proses pembelajaran aktif.

Aktivitas-aktivitas dirancang untuk meningkatkan kejelasan dan

kemantapan materi pembelajaran yang baru sehingga gagasan-gagasan yang

hilang tidak terlalu banyak hanya karena disebabkan ketidak jelasan satu sama

lain. Siswa seharusnya membedah materi tersebut saat mereka menerimanya

dengan menghubungkan materi pembelajaran baru dengan pengalaman

personal, struktur kognitif dan sikap kritis pada pengetahuan.

Tahap pertama terdiri dari tiga aktivits: mengklarifikasi tujuan-tujuan

pembelajaran, menyajikan advance organizer dan mendorong kesadaran

pengetahuan yang relevan.

Mengklarifikasi tujuan pelajaran adalah salah satu untuk memperoleh

perhatian siswa dan mengarahkan mereka ketujuan-tujuan pelajaran,

keduannya penting untuk mempasilitasi pembelajaran yang bermakna.

(mengklarifikasi tuuan-tujuan juga penting bagi guru dalam merencanalan

suatu pelajaran).

Sebagaimana yang telah disebutkan, organizer bukan sekedar statemen

yang pendek dan sederhana; ia adalah gagasan dalam dirinya sendiri dan

seperti materi pelajaran, harus dieksplorasi secara terampil. Ia juga harus

dibedakan dari pernyataan-pernyataan pengenalan, yang hanya berguna untuk

pelajaran tetapi tidak untuk advance organizer. Contoh, ketika kita mengajar,

kita sering kali memulai pengajaran dengan meminta siswa mengingat kembali

apa yang telah kita ajarkan besok. Dalam hal ini kita memberikan mereka

konteks atau orientasi dari presentasi kita. Atau kita mungkin meminta siswa

mengingat kembali pengalaman personal dan kemudian mengakui bahwa apa

Page 8: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 8

yang sedang kita bicarakan mirip dengan situasi tersebut atau akan membantu

mereka memahami pengalaman sebelumnya. Kita mungkin menjelaskan pada

mereka tujuan dari sesi tersebut apa yang kita harapkan, mereka akan keluar

dari presentasi dan diskusi. Tidak ada pun teknik-teknik yang sekedar

didiskripsikan merupakan strategi dari model advance organizer. Namun,

seluruhnya merupakan bagian presentasi yang telah dikelola dengan baik, dan

beberapa merepleksikan prinsip-prinsip yang merupakan inti dari teori Ausubel

tentang pembelajaran verbal dan merupakan bagian dari model pengajaran.

Bagaimanapun, organizer yang benar-benar nyata dibangun

berdasarkan konsep-konsep penting dan atau rancangan-rancangan suatu

disiplin atau bidang kajian. Pertama, organizer harus dibangun sehingga

pembelajar dapat menghayati kegunaannya sebuah gagasan yang berbeda

dari dan lebih inklusif dari pada materi dalm tugas pembelajaran itu sendiri.

Fitur utama dalam suatu organizer dengan demikian adalah bahwa ia berada

dalam tingkat abstraksi tertinggi adalah apa yang membedakan organizer

dengan overview pengenalan, yang ditulis (atau di ucapkan pada tingkat

abstraksi yang sama sebagaimana materi pembelajaran. Hal ini disebabkan

karena organizer tersebut, sebenarnya merupakan preview dari materi

pembelajaran.

Kedua, apakah organizer itu ekspositori atau komparatif, fitur penting

dari suatu konsep atau rancangan harus ditunjukan dan dijelaskan secara

seksama. Untuk itulah, guru dan siswa harus mengeksploitasi orginer tersebut

seperti tugas pembelajaran. Itu artinya kita harus memetik fitur-fitur penting,

menjelaskannya dan memberikan contoh-contoh. Presentasi suatu organizer

tidak perlu terlalu panjang, tetapi ia harus dapat dihayati (pembelajar harus

menyadari hal itu) dipahami dengan jelas dan secara terus menerus

berhubungan dengan materi yang sedang dilaksanakan. Ini juga berarti bahwa

pembelajar harus sudah akrab dengan bahasa atau gagasan dalam organizer

tadi. Penting juga menggambarkan organizer dalam kontek berganda dan

mengulangnya beberapa kali, khususnya yang berhubungan dengan

terminologi baru atau terminology khusus. Pada akhirnya, penting untuk

mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa sebelumnya yang

mungkin relevan dengan tugas pembelajaran dan organizer tersebut.

Page 9: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 9

Setelah persentasi organizer dalam tahap pertama, materi pembelajaran

dipresentasikan dalam tahap kedua pembentukan ceramah, diskusi, film,

eksprimentasi atau membaca. Selama presentasi, pengolahan materi

pembelajaran perlu dibuat dengan jelas pada siswa sehingga mereka memiliki

seluruh indra petunjuk dan dapat melihat urutan logis dari materi tersebut dan

bagaimana pengolahan tadi berhubungan dengan advance organizer.

Tujuan dalam tahap ketiga adalah melabuhkan materi pembelajaran

baru ke dalam struktur kognitif siswa yang sudah ada yakni, memperkuat

pengolahan kognitif siswa. Dalam arus pengajaran yang alamiah, beberapa

prosedur ini bisa dimaksudkan ke dalam tahap kedua; namun, kita ingin

menekankan bahwa menggarap kembali materi baru merupakan tugas

pengajar yang terpisah, dengan perangkat aktivitas dan keterampilannya.

Ausubel mengidentifikasi empat aktivitas: (1) mengembangkan perdamaian

integrative, (2) mengembangkan pembelajaran sesepsi aktif, (3) memunculkan

pendekatan kritis pada mata pelajaran, dan (4) mengklarifikasi.

Ada beberapa cara untuk memfasilitasi pendamaian materi baru dengan

struktur kognitif siswa. Guru dapat (1) mengingatkan siswa tentang gagasan-

gagasan (gambaran yang lebih besar), (2) meminta ringkasan tentang sifat-

sifat penting materi pembelajaran yang baru, (3) mengulang definisi-definisi

yang tepat, (4) meminta perbedaan-perbedaan diantara asfep-asfek materi,

dan (5) meminta siswa mendeskripsikan bagaimana materi pembelajaran

mendukung konsep dan rancangan yang digunakan sebagai organizer.

Pembelajaran aktif dapat ditingkatkan dengan (1) meminta siswa

mendeskripsikan bagaimana materi baru berhubungan dengan organizer, (2)

meminta siswa membuat contoh-contoh tambahan tentang konsep atau

rancangan dalam materi pembelajaran, (3) meminta siswa menjelaskan secara

lisan esensi materi tersebut, dengan menggunakan terminologi dan kerangka

rujukan mereka sendiri, dan (4) meminta siswa menguji materi dari sudut

pandang yang lain.

Pendekatan kritis terhadap pengetahuan dapat dilihat dengan meminta

siswa mengenali asumsi-asumsi atau kesimpulan-kesimpulan yang mungkin

dibuat dalam materi pembelajaran, mempertimbangkan atau menantang

asumsi-asumsi dan kesimpulan-kesimpulan ini dan mendamaikan kontradiksi

antar keduannya.

Page 10: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 10

Pada dasarnya Ausubel memberikan kita metode dalam meningkatkan

tidak hanya prestasi, tetapi juga kemampuan siswa untuk belajar dari prestasi

tersebut. Semakin sering kita melatih siswa untuk aktif mencari pengolahan

gagasan, mendamaikan informasi dengan gagasan tersebut, dan membuat

organizer sendiri (melibatkan diri dalam aktivitas induktif selama membaca atau

menonton) semakin besar potensi siswa dalam mencari manfaat dari

presentasi tersebut.

Sistem Sosial

Dalam model ini, guru harus mempertahankan kontrol pada struktur

intelektual, karena hal ini penting untuk menghubungkan materi pembelajaran

dengan organizer dan membantu siswa membedakan materi baru dengan

materi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam tahap ketiga bagaimanapun,

situasi pembelajaran idealnya harus interaktif, yakni siswa-siswa perlu

dirangsang untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan.

Perolehan materi yang berhasil akan tergantung pada keinginan pembelajar

dalam mengintegrasikannya dengan pengetahuan sebelumya, melalui

kemampun-kemampuan kritisnya, prestasi guru dan pengolahan informasi

tersebut.

Peran /Tugas Guru

Tugas-tugas guru pada siswa diarahkan dengan tujuan mengklarifikasi

makna materi pembelajaran baru, membedakan makna tersebut dari dan

mendamaikannya dengan pengetahuan yang ada, membuatnya relevan

dengan siswa secara personal, dan membantu mereka meningkatkan kritis

pada pengetahuan. Idealnya, dengan cara seperti ini, siswa akan mengajukan

sendiri pertanyaan-pertanyaan mereka dalam merespons penentuan makna

yang mereka lakukan.

Sistem Pendukung

Materi yang disusun dengan baik merupakan syarat dukungan yang

penting untuk model ini. Efektifitas advance organizer tergantung pada

hubungan terpadu dan cocok antara pelaksanaan konseptual dengan materi.

Page 11: PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI · PDF fileModel pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses

Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi

Eka Kurniawan A.P (0104510007) 11

Model ini memberikan pertunjukan-pertunjukan dalam membangun (atau

menyusun kembali) materi-materi pengajaran.

PENERAPAN

Fungsi-Fungsi Instruksional

Model advance organizer berguna khususnya untuk menyusun

rangkaian atau arah kurikulum dan melatih siswa secara sistematis dalam

suatu gagasan kunci bidang tertentu. Langkah demi langkah da konsep-konsep

dan rancangan-rancangan penting dijelaskan dan diintegrasikan, sehingga

pada akhir pengajaran, pembelajar akan memperoleh perspektif tentang

seluruh bidang yang dikaji.

Kita pasti berharap adanya peningkatan dalam pemahaman siswa

terhadap informasi factual yang dihubungkan dengan dan dijelaskan oleh

gagasan-gagasan kunci. Contoh, konsep tentang sosialisasi di dalam kultur

dan subkultur yang berbeda. Model ini dengan demikian membantu

memperluas pengetahuan siswa tentang kebudayaan.

Model tersebut juga dapat dibentuk untuk mengajarkan keterampilan-

keterampilan pembelajaran resepsi yang efektif. Pemikiran kritas dan

perombakan kognitif dapat dijelaskan pada pembelajar, yang menerima

pengajaran langsung tentang pemikiran secara teratur dan tentang gagasan

hirarki gagasan pengetahuan. Akhirnya mereka dapat menerapkan teknik-

teknik ini secara mandiri pada materi pembelajaran baru. Dengan kata lain,

model ini dapat meningkatkan efektifitas membaca dan menonton film, dan

aktivitas-aktivitas “resepsi” lainnya.

Model-model lain juga penting dalam mengevaluasi dan menerapkan

materi yang disajikan oleh advance organizer. Contoh, model advance

organizer, setelah memperkenalkan materi baru dengan cara-cara deduktif

presentasional, dapat dilanjutkan dengan aktivitas-aktivitas pertemuan konsep

induktif yang dapat memperkuat materi itu.

Dampak-Dampak Instruksional dan Pengiring

Nilai-nilai instruksional dari model ini tampak jelas gagasan-gagasan yang

digunakan sebagai advance organizer itu sendiri juga dipelajari, sebagaimana

informasi yang disajikan pada siswa.