pembelajaran memproses informasi · pdf filemodel pembelajaran memproses informasi berdasarkan...
TRANSCRIPT
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 1
PEMBELAJARAN MEMPROSES INFORMASI
Model pembelajaran memproses informasi berdasarkan teori belajar
kognitif. Model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses
informasi dan system-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut.
Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara-cra mengumpulkan/menerima
stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah,
menemukan konsep-konsep, dan pemecahan masalah, serta menggunakan
simbol-simbol verbal dan non verbal. Model ini berkenaan dengan kemampuan
memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan
dengan kemampuan intelektual umum (general intellectual ability).
Model proses informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran ialah:
1. Mengajar induktif; Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir dan membentuk teori.
2. Latihan inquiry; Tujuannya pada prinsipnya sama dengan strategi di
atas. Bedanya terletak pada segi proses mencari dan menemukan
informasi yang diperlukan.
3. Inquiry keilmuan; Bertujuan untuk mengajarkan system penelitian dalam
disiplin ilmu, dan diharapkan memperoleh pengalaman dalam domein-
domein lainnya.
4. Pemebentukan konsep; Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir induktifg, mengembangkan konsep dan kemampuan analisis.
5. Model pengembangan; Bertujuan untuk mengembangkan intelegensi
umum, terutama berpikir logis, di samping untuk mengembangkan aspek
social dan moral.
6. Advanced organizer model; Bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan
menghubungkan satuan ilmu pengetahuan (bodies of knowledges)
secara bermakna.
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 2
Menurut Slavin, teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang
belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan
kembali pengetahuan dari otak. Teori ini menjelaskna bagaimana seseorang
memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup
lama sehingga perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat
memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera.
Komponen pertama yang dijumpai oleh informasi yang masuk adalah registrasi
penginderaan yang menerima sejumlah besar informasi dari indera dan
menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat. Bila hal itu tidak terjadi,
maka informasi yang diterima akan hilang.
Keberadaan register penginderaan mempunyai dua implikasi penting
dalam pendidikan.
1. Orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu
harus Diingat.
2. Seseorang memerlukan waktu untuk membawa semua informasi yang
dilihat dalam waktu singkat masuk dalam waktu kesadaran.
Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan
ditransfer ke komponen yang kedua dari system memori, yaitu memori jangka
pendek yang menyimpan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam
beberapa detik. Salah satu cara untuk menyimpan informasi dalam jangka
waktu pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau
mengungkapkannya berkali-kali.
Memori jangka panjang merupakan bagian dari system memori tempat
menyimpan informasi untuk periode panjang. Tulving membagi memori jangka
panjang menjadi tiga bagian yaitu:
1. memori episodik, yaitu bagian memori jangka panjang yang
menyimpan gambaran dari pengalaman-pengalaman pribadi kita.
2. memori semantic, yaitu suatu bagian dari memori jangka panjang
yang menyimpan fakta dan pengetahuan umum.
3. memori procedural, yaitu memori yang menyimpan informasi
tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 3
Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar
merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan. Sembilan
tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang
berpotensi mendukung proses-proses internal dalam kegiatan belajar adalah :
1. Menarik perhatian
2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa
3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar
4. Menyajikan bahan peransang
5. Memberikan bimbingan belajar
6. Mendorong unjuk kerja
7. Memberikan balikan informative
8. Menilai unjuk kerja
9. Meningkatkan retensi dan alih belajar
Keunggulan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan
informasi :
a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol
b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek
c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
d. Adanya keterarahan kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai
e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama tiap individu
g. Memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah
dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan
Belajar dari Presentasi
Advance Organizer
Model advance organizer dapat memperkuat struktur kognitif dan
meningkatkan penyimpanan informasi baru. Ausubel mendeskripsikan advance
organizer sebagai materi pengenalan yang disajikan pertama kali dalam tugas
pembelajaran dan dalam tingkat abstraksi dan inklusivitas yang lebih tinggi dari
pada tugas pembelajaran itu sendiri. Tujuannya adalah menjelaskan,
mengintegrasikan dan menghubungkan materi baru dalam tugas pembelajaran
dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya (dan juga membantu
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 4
pembelajar membedakan materi baru dari materi yang telah dipelajari
sebelumnya) (Ausubel, 1986: 148). Organizer yang paling efektif adalah
organizer-organizer yang menggunakan konsep-konsep, ketentuan-ketentuan,
dan rancangan-rancangan yang sudah akrab dengan pembelajar, seperti
ilustrasi-ilustrasi dan analogi-analogi yang sesuai.
Ketika seorang guru ingin siswanya mampu memperoleh informasi
tentang masalah-masalah energi saat ini. Guru tersebut menyediakan materi
pembelajaran yang berisi data tentang sumber-sumber kekuatan, informasi
umum tentang pertumbuhan ekonomi dan teknologi di Amerika Serikat, dan
kebijakan-kebijakan alternative tentang krisis energi dan perencanaan masa
depan. Materi pembelajaran ini diambil dari artikel Koran, diktat atau mungkin
film. Tugas pembelajaran bagi siswa adalah menginternalisasi informasi
tersebut yaitu mengingat gagasan-gagasan utama dan mungkin juga fakta-
fakta inti. Sebelum memperkenalkan siswa pada materi pembelajaran, guru
tadi menyediakan materi pengenalan dalam bentuk advance organizer untuk
membantu mereka berhubungan dengan data baru.
Dalam contoh ini, konsep tentang energy bisa digunakan sebagai dasar
organizer, dan menghubungkan kosep-konsep seperti efisiensi energy dan
konservasi energi menjadi auxiliary organizer (pelaksanaan bantuan).
Kemungkinan lain adalah konsep tentang ekologi dan beragam subsistem yang
berhubungan dengan lingkungan, ekonomi, erana politik dan struktur social.
Perangkat organizer kedua ini akan memfocuskan perhatian siswa pada
dampak sumber energi yang lama dan yang baru dalam subsistem ekologi kita,
sedangkan perangkat utama akan mendorong siswa untuk memperoses data
melalui pertimbangan tentang efisiensi energy dan konservasi energi.
Organizer merupakan materi penting dalam dirinya sendiri dan perlu
untuk diajarkan. Ia mungkin berupa konsep atau pernyataan hubungan. Dalam
hal ini, guru harus memiliki waktu untuk menjelaskan dan mengembangkan
organizer, karena hanya karena ketika organizer ini benar-benar dipahami, ia
dapat membantu guru mengolah materi pembelajaran berikutnya. Contoh,
siswa harus benar-benar memahami konsep tentang kebudayaan sebelum
guru dapat mengembangkannya secara efektif untuk mengolah informasi
factual tentang kelompok kebudayaan yang berbeda. Advan organizer
umumnya didasarkan pada konsep-konsep penting, rancangan, generalisasi,
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 5
prinsip-prinsip, da hokum suatu disiplin. Contoh, pelajaran atau buku pelajaran
yang mendeskripsikan system kasta di India mungkin perlu didahului oleh
organizer yang berdasarkan pada konsep tentang stratifikasi social. Begitu pula
“generalisasi perubahan-perubahan teknologi dalam menyebabkan perubahan-
perubahan penting dalam masyarakat dan kebudayaan” dapat menjadi dasar
bagi sesuatu organizer yang mengawali studi tentang periode-periode dan
tempat-tempat bersejarah.
Biasanya, organizer dipertalikan secara erat dengan materi sebelumnya.
Namun, organizer juga dapat dibuat dari sebuah analogi dari bidang lain untuk
menyediakan perspektif baru. Contoh, konsep tentang keseibangan atau
bentuk, meski pun sering diterapkan pada seni, keduanya dapat diaplikasikan
pada sastra, pada matematika, pada keseimbangan pemerintahan, atau bukan
pada aktivitas kehidupan kita sehari-hari. Studi tentang gereja dapat dipandang
berdasarkan rublik organizer-organizer yang berbeda: para organizer ini
memfokuskan pada implikasi ekonomi gereja, perspektif budaya dan sosiologi,
atau perspektif arsitektur.
Ada dua jenis advance organizer ekspositori dan komparatif. Organizer
ekspositori (expository organizer) menjadi konsep dasar pada tingkat abstraksi
tertinggi atau mungkin beberapa konsep yang lebih kecil. Organizer ini
merepresentasikan perencah intelektual tentang bagaimana siswa akan
“menggantungkan” informasi baru yang mereka temui. Organizer ekspositori
khususnya berguna karena ia dapat menyediakan perancah ideasional untuk
materi-materi yang asing/tidak biasa. Maka dari itu, misalnya, konsep dasar
ekonomi harus disajikan lebih dahulu sebelum kajian tentang kondisi ekonomi
suatu kota.
Di sisi lain, organizer komparatif biasanya diterapkan pada materi yang
biasa. Organizer-organizer itu dirancang untuk memdakan antara konsep baru
dan konsep lama untuk menghindari kebingungan yang disebabkan oleh
kesamaan antakeduannya. Contoh, ketika pembelajar diperkenalkan
pembagian, organizer komparatif bisa saja diterapkan untuk menunjukkan
kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara fakta-fakta pembagian
dan fakta-fakta perkalian. Jika dalam perkalian, yang mengendalikan dan yang
dikalikan dapat dibalik tanpa perubahan hasil yakni, 3 dan 4 dapat diubah
menjadi 4 x 3 maka dalam pembagian yang membagi dan yang dibagi tidak
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 6
dapat ditukar tanpa memengaruhi hasil yaitu, 6 dibagi 2 tidak sama hasilnya
dengan 2 dibagi 6. Organizer komparatif dapat membantu pembelajar melihat
hubungan antara perkalian dan pembagian serta dapat mengklarifikasi
perbedaan-perbedaan antara dua hal tersebut. Pembelajar kemudian dapat
belajar dari perkulian ini ketika mempelajari pembagian tanpa dibingungkan
oleh perbedaan-perbedaan.
Ausubel dan rekan-rekannya telah melaksanakan beragama kajian yang
meneliti teori umum tersebut. Sedangkan kajian-kajian Lawton (1977a) menarik
tidak saja karena berhubungan dengan pembelajaran dan penyimpanan
materi, tetapi juga karena berhubungan dengan potensi yang dimiliki teori
tersebut untuk mempengaruhi kerja-kerja masuk akal yaitu: membantu
mengembangkan berpikir.
Secara umum, studi Lawton tampak mendukung gagasan bahwa apa
yang diajarkan akan dipelajari. Jika kita menyajikan materi pada siswa,
beberapa materi tersebut akan dipelajari. Jika materi ini disajikan dengan
struktur pengelolaan maka yang dipelajari mungkin akan lebih banyak. Jika kita
menggunakan proses yang membantu siswa mengembangkan cara-cara
berpikir tertentu, maka beberapa cara ini juga akan dipelajari. Untuk itu, jika kita
menghindari menggunakan model-model pengajaran yang berusaha
menyediakan struktur intelektual tertentu dan menggunakan proses berfikir kita
tertentu kita bisa mengurangi kesempatan untuk menggunakannya. Secara
umum, aktipitas berbicara berkembang salah satu struktur intelektual baik
melalui metode presentasi atau metode induktif dapat meningkatkan
kemungkinan bahwa siswa akan mempelajari struktur-struktur ini dan proses
berpikir yang diasosiasikan pada mereka, dan mereka akan menyimpan materi
yang lebih kuat. Pengaruh-pengaruhnya paling terasa pada siswa yang lebih
tua. Namun, omomg-omomh, pengaruh-pengaruhnya paling dapat dilihat
dalam perilaku pemecahan masalah saat siswa membawa struktur tersebut
untuk mengatasi masalah-masalah yang belum mereka jumpai sebelumnya
(Bascones dan Noval, 1985; Maloney, 1994).
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 7
Model Pengajaran
Model pengajaran yang dikembangkan disini didasarkan pada gagasan
Ausubel tentang materi pelajaran, struktur kognitif, pembelajaran resepsi aktif,
dan advance orgnanizer handal.
Struktur Pengajaran
Model advance organizer memiliki tiga tahap kegiatan. Tahap pertama
adalah presentasi advance organizer, tahap kedua adalah presentasi tugas
pembelajaran atau materi pembelajaran, dan tahap ketiga adalah penguatan
pengolahan kognitif. Tahap terakhir ini menguji hubungan materi pembelajaran
dengan gagasan yang ada untuk menghasilkan proses pembelajaran aktif.
Aktivitas-aktivitas dirancang untuk meningkatkan kejelasan dan
kemantapan materi pembelajaran yang baru sehingga gagasan-gagasan yang
hilang tidak terlalu banyak hanya karena disebabkan ketidak jelasan satu sama
lain. Siswa seharusnya membedah materi tersebut saat mereka menerimanya
dengan menghubungkan materi pembelajaran baru dengan pengalaman
personal, struktur kognitif dan sikap kritis pada pengetahuan.
Tahap pertama terdiri dari tiga aktivits: mengklarifikasi tujuan-tujuan
pembelajaran, menyajikan advance organizer dan mendorong kesadaran
pengetahuan yang relevan.
Mengklarifikasi tujuan pelajaran adalah salah satu untuk memperoleh
perhatian siswa dan mengarahkan mereka ketujuan-tujuan pelajaran,
keduannya penting untuk mempasilitasi pembelajaran yang bermakna.
(mengklarifikasi tuuan-tujuan juga penting bagi guru dalam merencanalan
suatu pelajaran).
Sebagaimana yang telah disebutkan, organizer bukan sekedar statemen
yang pendek dan sederhana; ia adalah gagasan dalam dirinya sendiri dan
seperti materi pelajaran, harus dieksplorasi secara terampil. Ia juga harus
dibedakan dari pernyataan-pernyataan pengenalan, yang hanya berguna untuk
pelajaran tetapi tidak untuk advance organizer. Contoh, ketika kita mengajar,
kita sering kali memulai pengajaran dengan meminta siswa mengingat kembali
apa yang telah kita ajarkan besok. Dalam hal ini kita memberikan mereka
konteks atau orientasi dari presentasi kita. Atau kita mungkin meminta siswa
mengingat kembali pengalaman personal dan kemudian mengakui bahwa apa
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 8
yang sedang kita bicarakan mirip dengan situasi tersebut atau akan membantu
mereka memahami pengalaman sebelumnya. Kita mungkin menjelaskan pada
mereka tujuan dari sesi tersebut apa yang kita harapkan, mereka akan keluar
dari presentasi dan diskusi. Tidak ada pun teknik-teknik yang sekedar
didiskripsikan merupakan strategi dari model advance organizer. Namun,
seluruhnya merupakan bagian presentasi yang telah dikelola dengan baik, dan
beberapa merepleksikan prinsip-prinsip yang merupakan inti dari teori Ausubel
tentang pembelajaran verbal dan merupakan bagian dari model pengajaran.
Bagaimanapun, organizer yang benar-benar nyata dibangun
berdasarkan konsep-konsep penting dan atau rancangan-rancangan suatu
disiplin atau bidang kajian. Pertama, organizer harus dibangun sehingga
pembelajar dapat menghayati kegunaannya sebuah gagasan yang berbeda
dari dan lebih inklusif dari pada materi dalm tugas pembelajaran itu sendiri.
Fitur utama dalam suatu organizer dengan demikian adalah bahwa ia berada
dalam tingkat abstraksi tertinggi adalah apa yang membedakan organizer
dengan overview pengenalan, yang ditulis (atau di ucapkan pada tingkat
abstraksi yang sama sebagaimana materi pembelajaran. Hal ini disebabkan
karena organizer tersebut, sebenarnya merupakan preview dari materi
pembelajaran.
Kedua, apakah organizer itu ekspositori atau komparatif, fitur penting
dari suatu konsep atau rancangan harus ditunjukan dan dijelaskan secara
seksama. Untuk itulah, guru dan siswa harus mengeksploitasi orginer tersebut
seperti tugas pembelajaran. Itu artinya kita harus memetik fitur-fitur penting,
menjelaskannya dan memberikan contoh-contoh. Presentasi suatu organizer
tidak perlu terlalu panjang, tetapi ia harus dapat dihayati (pembelajar harus
menyadari hal itu) dipahami dengan jelas dan secara terus menerus
berhubungan dengan materi yang sedang dilaksanakan. Ini juga berarti bahwa
pembelajar harus sudah akrab dengan bahasa atau gagasan dalam organizer
tadi. Penting juga menggambarkan organizer dalam kontek berganda dan
mengulangnya beberapa kali, khususnya yang berhubungan dengan
terminologi baru atau terminology khusus. Pada akhirnya, penting untuk
mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa sebelumnya yang
mungkin relevan dengan tugas pembelajaran dan organizer tersebut.
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 9
Setelah persentasi organizer dalam tahap pertama, materi pembelajaran
dipresentasikan dalam tahap kedua pembentukan ceramah, diskusi, film,
eksprimentasi atau membaca. Selama presentasi, pengolahan materi
pembelajaran perlu dibuat dengan jelas pada siswa sehingga mereka memiliki
seluruh indra petunjuk dan dapat melihat urutan logis dari materi tersebut dan
bagaimana pengolahan tadi berhubungan dengan advance organizer.
Tujuan dalam tahap ketiga adalah melabuhkan materi pembelajaran
baru ke dalam struktur kognitif siswa yang sudah ada yakni, memperkuat
pengolahan kognitif siswa. Dalam arus pengajaran yang alamiah, beberapa
prosedur ini bisa dimaksudkan ke dalam tahap kedua; namun, kita ingin
menekankan bahwa menggarap kembali materi baru merupakan tugas
pengajar yang terpisah, dengan perangkat aktivitas dan keterampilannya.
Ausubel mengidentifikasi empat aktivitas: (1) mengembangkan perdamaian
integrative, (2) mengembangkan pembelajaran sesepsi aktif, (3) memunculkan
pendekatan kritis pada mata pelajaran, dan (4) mengklarifikasi.
Ada beberapa cara untuk memfasilitasi pendamaian materi baru dengan
struktur kognitif siswa. Guru dapat (1) mengingatkan siswa tentang gagasan-
gagasan (gambaran yang lebih besar), (2) meminta ringkasan tentang sifat-
sifat penting materi pembelajaran yang baru, (3) mengulang definisi-definisi
yang tepat, (4) meminta perbedaan-perbedaan diantara asfep-asfek materi,
dan (5) meminta siswa mendeskripsikan bagaimana materi pembelajaran
mendukung konsep dan rancangan yang digunakan sebagai organizer.
Pembelajaran aktif dapat ditingkatkan dengan (1) meminta siswa
mendeskripsikan bagaimana materi baru berhubungan dengan organizer, (2)
meminta siswa membuat contoh-contoh tambahan tentang konsep atau
rancangan dalam materi pembelajaran, (3) meminta siswa menjelaskan secara
lisan esensi materi tersebut, dengan menggunakan terminologi dan kerangka
rujukan mereka sendiri, dan (4) meminta siswa menguji materi dari sudut
pandang yang lain.
Pendekatan kritis terhadap pengetahuan dapat dilihat dengan meminta
siswa mengenali asumsi-asumsi atau kesimpulan-kesimpulan yang mungkin
dibuat dalam materi pembelajaran, mempertimbangkan atau menantang
asumsi-asumsi dan kesimpulan-kesimpulan ini dan mendamaikan kontradiksi
antar keduannya.
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 10
Pada dasarnya Ausubel memberikan kita metode dalam meningkatkan
tidak hanya prestasi, tetapi juga kemampuan siswa untuk belajar dari prestasi
tersebut. Semakin sering kita melatih siswa untuk aktif mencari pengolahan
gagasan, mendamaikan informasi dengan gagasan tersebut, dan membuat
organizer sendiri (melibatkan diri dalam aktivitas induktif selama membaca atau
menonton) semakin besar potensi siswa dalam mencari manfaat dari
presentasi tersebut.
Sistem Sosial
Dalam model ini, guru harus mempertahankan kontrol pada struktur
intelektual, karena hal ini penting untuk menghubungkan materi pembelajaran
dengan organizer dan membantu siswa membedakan materi baru dengan
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam tahap ketiga bagaimanapun,
situasi pembelajaran idealnya harus interaktif, yakni siswa-siswa perlu
dirangsang untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan.
Perolehan materi yang berhasil akan tergantung pada keinginan pembelajar
dalam mengintegrasikannya dengan pengetahuan sebelumya, melalui
kemampun-kemampuan kritisnya, prestasi guru dan pengolahan informasi
tersebut.
Peran /Tugas Guru
Tugas-tugas guru pada siswa diarahkan dengan tujuan mengklarifikasi
makna materi pembelajaran baru, membedakan makna tersebut dari dan
mendamaikannya dengan pengetahuan yang ada, membuatnya relevan
dengan siswa secara personal, dan membantu mereka meningkatkan kritis
pada pengetahuan. Idealnya, dengan cara seperti ini, siswa akan mengajukan
sendiri pertanyaan-pertanyaan mereka dalam merespons penentuan makna
yang mereka lakukan.
Sistem Pendukung
Materi yang disusun dengan baik merupakan syarat dukungan yang
penting untuk model ini. Efektifitas advance organizer tergantung pada
hubungan terpadu dan cocok antara pelaksanaan konseptual dengan materi.
Teori Belajar dan Pembelajaran – Pembelajaran Memproses Informasi
Eka Kurniawan A.P (0104510007) 11
Model ini memberikan pertunjukan-pertunjukan dalam membangun (atau
menyusun kembali) materi-materi pengajaran.
PENERAPAN
Fungsi-Fungsi Instruksional
Model advance organizer berguna khususnya untuk menyusun
rangkaian atau arah kurikulum dan melatih siswa secara sistematis dalam
suatu gagasan kunci bidang tertentu. Langkah demi langkah da konsep-konsep
dan rancangan-rancangan penting dijelaskan dan diintegrasikan, sehingga
pada akhir pengajaran, pembelajar akan memperoleh perspektif tentang
seluruh bidang yang dikaji.
Kita pasti berharap adanya peningkatan dalam pemahaman siswa
terhadap informasi factual yang dihubungkan dengan dan dijelaskan oleh
gagasan-gagasan kunci. Contoh, konsep tentang sosialisasi di dalam kultur
dan subkultur yang berbeda. Model ini dengan demikian membantu
memperluas pengetahuan siswa tentang kebudayaan.
Model tersebut juga dapat dibentuk untuk mengajarkan keterampilan-
keterampilan pembelajaran resepsi yang efektif. Pemikiran kritas dan
perombakan kognitif dapat dijelaskan pada pembelajar, yang menerima
pengajaran langsung tentang pemikiran secara teratur dan tentang gagasan
hirarki gagasan pengetahuan. Akhirnya mereka dapat menerapkan teknik-
teknik ini secara mandiri pada materi pembelajaran baru. Dengan kata lain,
model ini dapat meningkatkan efektifitas membaca dan menonton film, dan
aktivitas-aktivitas “resepsi” lainnya.
Model-model lain juga penting dalam mengevaluasi dan menerapkan
materi yang disajikan oleh advance organizer. Contoh, model advance
organizer, setelah memperkenalkan materi baru dengan cara-cara deduktif
presentasional, dapat dilanjutkan dengan aktivitas-aktivitas pertemuan konsep
induktif yang dapat memperkuat materi itu.
Dampak-Dampak Instruksional dan Pengiring
Nilai-nilai instruksional dari model ini tampak jelas gagasan-gagasan yang
digunakan sebagai advance organizer itu sendiri juga dipelajari, sebagaimana
informasi yang disajikan pada siswa.