pembelajaran bahasa inggris€¦ · inggris jika ia belum mampu menggunakannya untuk tujuan...

31
MelaluiPendekatanSaintifik DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 Pembelajaran BAHASA INGGRIS

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MelaluiPendekatanSaintifik

    DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

    DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    2014

    Pembelajaran

    BAHASA INGGRIS

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    ii

    KATA PENGANTAR

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

    A. Latar Belakang.............................................................................................. 1

    B. Tujuan ......................................................................................................... 2

    C. Ruang Lingkup ............................................................................................. 3

    D. Landasan Hukum .......................................................................................... 3

    BAB II PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK ............................................ 5

    A. Prinsip ......................................................................................................... 5

    B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Bahasa Inggris ................................. 6

    C. Model Pembelajaran dalam Bahasa Inggris...................................................... 9

    D. Pemilihan Model Pembelajaran ......................................................................12

    E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ...................................13

    BAB III ANALISIS KOMPETENSI ........................................................................................18

    A. Kompetensi .................................................................................................18

    B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus dan buku (buku guru dan buku

    siswa) .........................................................................................................19

    BAB IV PENUTUP .............................................................................................................27

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................28

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

    aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

    pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

    diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka

    mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar

    kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar

    pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

    standar penilaian pendidikan.

    Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana

    pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

    berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

    peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

    bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

    perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu setiap satuan

    pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

    pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk

    meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

    Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh

    kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang

    seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara

    bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan

    pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik

    secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus dan buku.

    Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata

    pelajaran eksakta atau mata pelajaran ilmu sosial yang lain. Perbedaan ini terletak

    pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 2

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    bahasa Inggris bukan saja belajar kosakata dan tata bahasa pada tahap pengetahuan

    tetapi penguasaannya dilakukan sampai tahap penggunaan atau penerapan dalam

    kegiatan komunikasi. Seorang peserta didik belum dapat dikatakan menguasai bahasa

    Inggris jika ia belum mampu menggunakannya untuk tujuan komunikasi meskipun

    memiliki penguasaan kosakata dan tata bahasa yang sangat baik. Sebaliknya

    seseorang tidak mungkin mampu berkomunikasi dengan baik bila pengetahuan

    kosakatanya rendah. Oleh karena itu, penguasaan kosakata tetap diperlukan untuk

    berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dengan demikian penilaian terhadapa peserta

    didikpun meliputi keseluruhan kompetensi tersebut, dengan menggunakan teknik atau

    strategi yang tepat.

    Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik,

    bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan

    autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial

    bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi

    peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.

    Selain itu Direktorat Pembinaan SMA menyiapkan kemampuan guru melalui workshop

    dan bimbingan teknis terutama dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran

    saintifik serta merancang dan melakukan penilaian autentik, mengembangkan materi

    pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan

    melaksanakan penilaian autentik berdasarkan silabus dan buku. Selanjutnya untuk

    memfasiltasi guru Bahasa Inggris secara individual dan kelompok dalam

    mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi,

    dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya Direktorat PSMA

    menyusun naskah model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan

    menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-

    masing mata pelajaran.

    B. Tujuan

    Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran

    Bahasa Inggris dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus naskah

    ini bertujuan untuk:

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 3

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan

    kompetensi dasar.

    2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

    3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus.

    Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan

    saintifik.

    4. Merancang penilaian autentik.

    C. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup buku ini terdiri atas:

    1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik

    2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris

    3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Bahasa Inggris

    4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi

    D. Landasan Hukum

    1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

    3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang

    Standar Kompetensi Lulusan

    4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang

    Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

    5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

    Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

    6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang

    Standar Penilaian Pendidikan

    7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang

    Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 4

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi

    Kurikulum

    9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013

    Tahun 2013 tanggal 8 November Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

    10. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan

    Kebudayaan Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 Tahun 2014 dan Nomor 420/176/SJ

    tanggal 9 Januari Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum

    11. Peraturan lain yang berlaku

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    5

    BAB II

    PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

    A. Prinsip

    Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan

    Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang

    sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka

    konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari

    tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi

    Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-

    masing mata pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan,

    menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui

    aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

    mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,

    mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut

    berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru

    harus merencanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan

    pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta

    didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian, serta dapat menghasilkan karya

    kontekstual, baik individual maupun kelompok. Pendidik disarankan untuk

    menggunakan menggunakan model pembelajaran antara lain model inkuiri,

    discovery, problem, dan projek.

    Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1)

    peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-

    satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3)

    pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan

    pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran

    berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6)

    pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan

    jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi

    keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 6

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang

    mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar

    sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

    keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun

    karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

    (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah,

    dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja

    adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13)

    pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan

    efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar

    belakang budaya peserta didik.

    B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Bahasa Inggris

    Pembelajaran sintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah

    saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran tersebut

    tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, tetapi proses pembelajaran

    dipandang sangat penting. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian

    pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui berbagai kegiatan, yaitu

    mengamati, menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba,

    mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

    Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh lebih dari

    separuh penduduk dunia baik dalam komunikasi resmi maupun tidak resmi. Bahasa

    Inggris berperan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahasa

    Inggris juga digunakan dalam dunia ekonomi dan perdagangan, hubungan

    antarbangsa, sosial-budaya dan pendidikan serta pengembangan karier.

    Oleh karenanya, penguasaan Bahasa Inggris merupakan persayaratan penting bagi

    keberhasilan individu, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan

    global. Program pembelajaran di sekolah masih merupakan sarana utama bagi

    sebagian besar penduduk Indonesia dalam memperoleh pengetahuan dan

    keterampilan berbahasa Inggris. Terdapat tantangan internal dan eksternal yang

    dihadapi Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 7

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata

    pelajaran eksakta atau mata pelajaran ilmu sosial yang lain. Perbedaan ini terletak

    pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar

    bahasa Inggris bukan saja belajar kosakata dan tata bahasa pada tahap pengetahuan

    tetapi penguasaannya dilakukan sampai tahap penggunaan atau penerapan dalam

    kegiatan komunikasi. Seorang peserta didik belum dapat dikatakan menguasai bahasa

    Inggris jika ia belum mampu menggunakannya untuk tujuan komunikasi meskipun

    memiliki penguasaan kosakata dan tata bahasa yang sangat baik. Sebaliknya

    seseorang tidak mungkin mampu berkomunikasi dengan baik bila pengetahuan

    kosakatanya rendah. Oleh karena itu, penguasaan kosakata tetap diperlukan untuk

    berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

    Dalam belajar bahasa, terdapat 2 (dua) jenis keterampilan yaitu keterampilan reseptif

    dan keterampilan produktif. Keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak

    (listening) dan keterampilan membaca (reading), sedangkan keterampilan produktif

    meliputi keterampilan berbicara (speaking) dan keterampilan menulis (writing). Baik

    keterampilan reseptif maupun keterampilan produktif perlu dikembangkan dalam

    proses pembelajaran Bahasa Inggris secara terpadu.

    Agar dapat menguasai keterampilan tersebut di atas dengan baik, peserta didik perlu

    dibekali dengan unsur-unsur bahasa yaitu kosakata, lafal, ejaan serta tata bahasa.

    Tata bahasa membantu seseorang untuk mengungkapkan gagasannya dan membantu

    si pendengar untuk memahami gagasan yang diungkapkan oleh orang lain. Namun,

    tata bahasa hanyalah sebagai unsur pembantu dalam penguasaan keterampilan

    berbahasa. Oleh karena itu, pembelajaran tata bahasa seharusnya dilakukan secara

    kontekstual.

    Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dapat ditunjukkan dalam dua cara, yaitu

    komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Dalam komunikasi lisan, unsur yang perlu

    diperhatikan adalah ucapan/lafal atau pronunciation. Kesalahan dalam ucapan

    menyebabkan lawan bicara salah dalam menangkap makna atau gagasan si

    pembicara. Sedangkan dalam komunikasi tertulis, unsur yang perlu diperhatikan selain

    tata bahasa (grammar) adalah topik, ide utama, kata, keberterimaan kalimat, gaya

    retorika, hingga tanda baca. Keterpaduan semua unsur dalam komunikasi tertulis akan

    membentuk wacana (discourse) yang dipahami oleh pembaca.

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 8

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris yang optimal dan

    menarik perhatian peserta didik dapat digunakan perangkat teknologi seperti CD, VCD,

    DVD, radio, tayangan televisi, dan internet. Selain itu, pendidikan dapat juga

    menggunakan media cetak yang meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, dan lain-

    lain sebagai sumber belajar atau bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran saintifik.

    Memperhatikan karakteristik Bahasa Inggris seperti diuraikan di atas, maka

    pendekatan saintifik dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat dilakukan dengan

    langkah sebagai berikut;

    Pendekatan pembelajaran saintifik dalam bahasa Inggris dapat dilakukan sebagai

    berikut;

    1. Kegiatan mengamati dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara

    melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah

    materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk

    gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bisa disentuh, dilihat,

    dan sebagainya.

    Contoh:

    Peserta didik mengamati gambar/video sikap tubuh orang-orang yang bersalaman

    atau menyimak percakapan memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris.

    2. Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan

    prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.

    Contoh:

    Peserta didik mendiskusikan kapan, dimana, dengan siapa, dan apa yang orang-

    orang katakan saat mereka melakukan percakapan perkenalan diri pada tayangan

    gambar/video.

    3. Mencoba

    Peserta didik mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris, mulai dengan

    mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang rumpang, sampai

    memperkenalkan diri dengan beberapa teman di kelas.

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 9

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    4. Mengasosiasi

    Peserta didik membandingkan memperkenalkan diri dalam bahasa dan budaya

    Indonesia dengan bahasa dan budaya Inggris, dan menarik kesimpulan

    persamaan dan perbedaannya.

    5. Mengomunikasikan

    Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi yang membandingkan antara

    bahasa dan budaya Inggris dengan bahasa dan budaya Indonesia dalam bahasa

    Inggris.

    C. Model Pembelajaran dalam Bahasa Inggris

    Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Ingris

    sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, antara

    lain Discovery Based Learning, Project Based Learning, dan Task Based

    Learning

    Discovery Based Learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik

    sebagai pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah-

    langkah model pembelajaran tersebut dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah

    sebagai berikut.

    1. Menciptakan stimulus

    Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat peserta didik

    melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat,

    mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang

    sederhana hingga kompleks atau fenomena yang menimbulkan kontroversi. Pada

    tahap ini, misalnya, peserta didik mengamati fakta tentang beberapa teks

    deskripsi. Kemudian, diberi fakta lain tentang paparan jati diri penulis dan daftar

    riwayat hidup seseorang yang ada pada kompetensi dasar sebelumnya. Dari segi

    informasi kedua teks tersebut terlihat hampir sama namun memiliki genre yang

    berbeda. Dengan demikian, peserta didik termotivasi untuk mencari tahu lebih

    lanjut tentang fakta dan fenomena tersebut dengan membaca dari berbagai

    sumber atau mempertanyakan kepada pendidik.

    Selanjutnya peserta didik dihadapkan pada teks dengan genre yang sama namun

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 10

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    bervariasi dalam fungsi sosial dan unsur kebahasaan sehingga membangkitkan

    rasa penasaran (curiosity). Tahapan ini dilanjutkan dengan tidak memberi

    generalisasi kepada peserta didik agar timbul keinginan mereka untuk mencari

    tahu alasan penulis atau penutur menggunakan unsur kebahasaan yang berbeda.

    Sehingga peserta didik dapat mengetahui perbedaan fungsi sosial dari teks-teks

    tersebut. Disamping itu, guru menyiapkan instruksi-instruksi yang jelas untuk

    penugasan dalam setiap tahapan.

    Selain itu, pendidik dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan

    pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah

    pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk

    menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat membantu peserta didik dalam

    mengeksplorasi bahan. Ketika memberikan stimulus, guru dapat menggunakan

    teknik bertanya, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

    mengarahkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi.

    Dengan demikian, peserta didik terlibat secara aktif dalam bereksplorasi

    2. Menyiapkan pernyataan masalah

    Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

    mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran.

    Kemudian peserta memilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam bentuk

    pernyataan singkat. Dalam pembelajaran teks narratif, guru memberikan contoh

    dalam bentuk cerita bergambar. Peserta didik ditugaskan mencari teks lain dengan

    ciri-ciri (generic structure) yang sama dengan cerita bergambar yang disajikan.

    Peserta didik merumuskan pernyataan masalah misalnya “semua teks naratif

    memiliki alur cerita orientasi, komplikasi dan resolusi”, atau “semua teks naratif

    menggunakan tata bahasa bentuk lampau (past tense)”.

    3. Mengumpulkan data/mencoba

    Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan

    informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau

    tidaknya pernyataan masalah tersebut. Dalam hal ini informasi yang dikumpulkan

    berfungsi untuk membuktikan pernyataan masalah dalam contoh teks narratif.

    Pembuktian ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan (collecting) berbagai

    informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 11

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    nara sumber, melakukan uji coba dan sebagainya. Dengan demikian, peserta didik

    secara aktif menemukan pengetahuan baru yang berhubungan dengan

    permasalahan yang dihadapi.

    4. Mengolah Data

    Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang

    telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya, lalu

    ditafsirkan. Semua informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah, diacak,

    dan diklasifikasikan.

    5. Memverifikasi data

    Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

    membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah. Verifikasi

    bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif. Berdasarkan

    hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan terdahulu itu

    kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

    6. Menarik kesimpulan

    Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

    kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian

    atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan

    hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah

    menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang

    menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran atas makna dan kaidah atau

    prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya

    proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.

    Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:

    1. membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-

    keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam

    proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya;

    2. menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena

    pemerolehannya bersifat pribadi;

    3. menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa penyelidikan

    dan berhasil;

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 12

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    4. memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan

    dengan keecepatannya sendiri;

    5. menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan

    akal dan motivasinya;

    6. membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena memperoleh

    kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya;

    7. membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada

    kebenaran yang final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya;

    8. mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan

    hipotesis;

    9. dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;

    10. kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai

    jenis sumber belajar.

    D. Pemilihan Model Pembelajaran

    Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik

    pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik

    kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran

    mempertimbangkan hal-hal berikut.

    1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori pengetahuan

    faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan faktual dan konsepetual,

    guru dapat memilih Discovery Learning, sedangkan untuk pengetahuan

    prosedural Project Based Learning dan Task Based Learning.

    2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI-

    4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery Learning dan Task

    Based Learning, sedangkan untuk keterampilan konkrit menggunakan Project

    Based Learning.

    3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun sikap

    sosial (KI-2)

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 13

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

    Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk

    menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang

    meliputi domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai

    kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan

    penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan

    kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak

    instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari

    pembelajaran.

    Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada struktur

    kurikulum 2013, oleh sebab itu penilaian hasil belajar Bhahasa Inggris harus

    dikembangkan sesuai dengan konsep penilaian Kurikulum 2013, yaitu penilaian

    autentik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus

    dicapai peserta didik secara terpadu.

    Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific

    approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian

    autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam

    rangka mengamati/mengobservasi, menanya, mencoba, menalar, membangun jejaring

    atau mengomunikasikan. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas

    kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan

    kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    Penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Inggris, dapat dilakukan dengan

    menggunakan beragam kegiatan untuk mengecek pemahaman peserta didik bahwa

    peserta didik yang belajar bahasa asing memerlukan berbagai cara untuk

    mendemonstrasikan pemahaman mereka atas konsep-konsep yang telah mereka

    pelajari. Beberapa contoh penilaian autentik pada tindakan peserta didik yang dapat

    diamati dan didokumentasikan adalah sebagai berikut.

    1. Oral Interviews

    Guru bertanya kepada peserta didik tentang jati diri, kegiatan yang dilakukan,

    bacaan, dan minat lainnya.

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 14

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    2. Story or Text Retelling

    Peserta didik menceritakan ulang gagasan pokok atau informasi rinci pilihan yang

    didapat pada waktu membaca atau menyimak.

    3. Writing Samples

    Peserta didik membuat tulisan naratif, ekspositori, deskriptif, atau bentuk tulisan

    lainnya.

    4. Projects/Exhibitions

    Peserta didik bekerja dengan peserta didik lain dalam satu tim membuat suatu

    karya dengan memanfaatkan multimedia, presentasi lisan dan tulis serta pameran.

    5. Experiments/Demonstrations

    Peserta didik mendokumentasikan rangkaian pengalaman, mengilustrasikan

    prosedur, menampilkan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, dan

    mendokumentasikan hasil-hasil tindakannya.

    6. Constructed-Response Items

    Peserta didik memberikan respon atau jawaban atas pertanyaan terbuka dalam

    bentuk tulisan.

    7. Teacher Observations

    Guru mengamati dan mendokumentasikan perhatian dan interaksi peserta didik di

    dalam kelas, merespon mereka terhadap materi pembelajaran dan kerjasama

    dengan peserta didik lainnya.

    8. Portofolios

    Koleksi pekerjaan peserta didik yang terfokus untuk menunjukkan tingkat

    kemajuan hasil belajar peserta didik dari waktu ke waktu.

    Contoh kegiatan untuk penilaian autentik antara lain peserta didik membaca teks

    autentik, menulis autentik tentang topik-topik yang bermakna, dan terlibat dalam

    tugas-tugas literasi yang autentik seperti mendiskusikan buku cerita pendek, membuat

    jurnal, menulis surat, dan menyunting teks sesuai dengan struktur dan fungsi

    sosialnya. Materi maupun tugas penilaian harus dibuat senatural mungkin. Selain itu,

    penilaian autentik menghargai kemampuan berpikir dan proses pembelajaran serta

    hasil akhir dari proses pembelajaran.

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 15

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    Lima (5) dimensi penilaian autentik dalam pembeljaran bahasa menurut Gulikers,

    Bastiaens, & Kirschner (2004).

    1. Bentuk penilaian harus relevan dan mempresentasikan pengetahuan dan

    keterampilan yang peserta didik harus pelajari.

    2. Lingkungan fisik harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa

    betul-betul digunakan.

    3. Konteks sosial harus mempresentasikan bagaimana keterampilan berbahasa akan

    digunakan.

    4. Hasil penilaian harus termasuk unjuk kerja yang harus diperlihatkan peserta didik.

    5. Kriteria penilaian harus didasarkan pada level unjuk kerja yang ditentukan dalam

    kompetensi dasar.

    Beberapa alternatif penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Inggris, antara lain;

    1. Kinerja

    a. Melakukan monolog

    b. Bermain peran

    c. Simulasi

    d. Presentasi

    2. Observasi:

    a. Sasaran penilaian sikap

    b. Sasaran penilaian pengetahuan

    c. Sasaran penilaian keterampilan

    Contoh lembar penilaian Sikap

    Lembar Pengamatan Sikap Peserta didik

    No

    Indikator Sikap.

    Nama Peserta didik. Bert

    anggung

    jaw

    ab

    peduli

    Kerj

    a s

    am

    a

    Perc

    aya d

    iri

    santu

    n

    1

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 16

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    No

    Indikator Sikap.

    Nama Peserta didik. Bert

    anggung

    jaw

    ab

    peduli

    Kerj

    a s

    am

    a

    Perc

    aya d

    iri

    santu

    n

    2

    3

    Keterangan: Setiap aspek menggunakan skala 1 s.d. 5

    1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Amat Baik

    3. Portofolio

    a. Kumpulan karya peserta didik yang mencerminkan hasil atau capaian belajar

    berupa rekaman penggunaan ungkapan dan skrip percakapan.

    b. Kumpulan hasil tes dan latihan.

    c. Catatan penilaian diri dan penilaian sejawat, berupa komentar atau cara

    penilaian lainnya.

    Contoh Rubrik Portofolio

    Nama Peserta didik : _______________________________________

    Kelas : _______________________________________

    Guru : ________________________________________

    No. Kreteria Aspek SB B C K

    1. Ada kumpulan catatan kemajuan belajar

    5 kreteria terpenuhi

    4 Kreteria terpenuhi

    3 Kreteria terpenuhi

    ≤ 2 kreteria terpenuh

    2. Ada rekaman monolog teks deskriptif

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 17

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    No. Kreteria Aspek SB B C K

    3.

    Ada kumpulan karya peserta didik yang mendukung proses penulisan teks diskriptif berupa: draft, revisi, editing sampai hasil terbaik untuk dipublikasi

    4. Ada kumpulan hasil tes dan latihan.

    5. Ada catatan penilaian diri dan penilaian sejawat

    4. Penilaian Diri

    a. Diary

    b. Format khusus

    Contoh penilaian diri

    My Learning Journal

    Name:

    A summary of what I have covered:

    Things I am still not sure of:

    What do I need to do to overcome these uncertainties?

    Things I have learned successful today:

    5. Penilaian Sejawat

    a. Format khusus

    b. Komentar atau bentuk penilaian lain

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    18

    BAB III

    ANALISIS KOMPETENSI

    A. Kompetensi

    Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang

    dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.

    Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran

    adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan

    diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang

    diperlukan.

    Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata

    pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama

    pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.

    Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan

    kompetensi dasar.

    Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri

    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai

    berikut.

    Tabel 2: Kompetensi Inti kelas X

    Dimensi Kualifikasi Kemampuan

    Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

    Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

    Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 19

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke

    lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk

    kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas XI dan XII sesuai Peraturan

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah

    sebagai berikut;

    Tabel 3: Kompetensi Inti Kelsa XI dan XII

    Kompetensi Deskripsi Kompetensi

    Sikap Spiritual

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

    jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

    Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan

    faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

    Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan

    ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

    B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus dan buku (buku guru dan

    buku siswa)

    Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat

    digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 20

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    Penjelasan Bagan 1;

    1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;

    a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang

    harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though

    curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung

    (direct teaching) kepada peserta didik.

    b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religious dan sikap social yang

    harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects)

    yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching)

    c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara

    utuh atau teerpadu.

    2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media

    a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus atau buku dengan

    mempertimbangkan keluasan dan/atau kedalaman materi pembelajaran.

    a. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan yang

    tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil kajian (sesuai

    karakteristik materi pemebelajaran)

    3. Mengembangkan Materi Pembelajaran

    Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat

    mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus atau buku

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 21

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta menggunakan sumber lain yang

    relevan dengan sudut pandang yang berbeda. Pengembangan materi

    pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus atau buku, serta

    kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).

    Guru juga harus dapat mengembangkan materi yang kontekstual, baik materi

    yang sudah tercantum dalam buku maupun pengembangan dengan

    menggunakan sumber lain. Materi yang kontekstual dapat mengintegrasikan

    muatan local yang mencakup keunggulan lingkungan setempat atau materi

    kekinian yang sedang menjadi pembicaraan.

    Selanjutnya guru juga harus mencari materi dari buku atau mengembangkannya

    dari sumber lain yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan. Dari

    materi tersebut dibuat suatu kegiatan yang berisi nilai-nilai kepramukaan untuk

    diserahkan dan dilaksanakan kepada dan oleh Pembina Pramuka pada saat

    kegaiatan kepramukaan yang terjadwal.

    Contoh aktualisasi Bahasa Inggris dalam kegiatan kepramukaan;

    Membuat leaflets atau brosur tentang daerah wisata yang ada di wilayahnya.

    Kegiatan ini akan melatih antara lain kreatifitas, kecerdasan dan keterampilan

    berfikir dan bertindak, serta menghargai nilai budaya setempat.

    Selain itu juga materi dikembangkan agar siswa memiliki Lower Order Thinking

    Skills (LOTS) dan Higher Order Thinking Skills (HOTS), misalnya ;

    a. Read the following text carefully, then answer the questions that

    follow!(LOTS)

    b. Please analyze the difference of the following texts (HOTS)

    Materi pembelajaran bahasa Inggris dikembangkan dengan menggunakan

    konsep genre sebagai dasar sehingga perlu dirumuskan secara konsisten, runut,

    dan menggambarkan tindakan komunikatif. Materi pembelajaran untuk setiap

    jenis teks terdiri atas tiga unsur, yaitu (1) fungsi sosial, (2) struktur teks, dan (3)

    unsur kebahasaan.

    Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka pendidik mata

    pelajaran bahasa Inggris dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi

    pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 22

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi

    juga keterampilan berfikir yang juga dikatakan sebagai keterampilan abstrak dan

    konkret. Berikut ini contoh pengembangan indikator pengetahuan procedural dan

    metakognetif, serta indikator keterampilan abstrak dan konkret pada mata

    pelajaran B. Inggris kelas X.

    Contoh Indikator Pengetahuan

    Kompetensi Dasar Pengetahuan

    prosedural Pengetahuan Metakognitif

    Metode yang disarankan

    3.1. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran dan tawaran, serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya

    Membedakan struktur teks dan unsur kebahasaan

    Menyimpulkan fungsi social ungkapan member saran dan tawaran

    Diskusi kelompok Presentasi

    Contoh Indikator Keterampilan;

    Kompetensi Dasar Keterampilan

    Abstrak

    Keterampilan

    Konkret

    Metode yang

    disarankan

    4.8. Menangkap makna dalam teks deskriptif, lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal.

    Menjelaskan

    fungsi social,

    struktur, dan

    unsur

    kebahasaan

    Mengomunika

    sikan

    beragam ide

    dalam

    kelompok

    Menyimpulkan

    isi bacaan

    Diskusi

    kelompok

    Presentasi

    4.9. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan

    Menentukan

    fungsi social,

    struktur, dan

    unsur

    kebahasaan

    Menulis brosur

    tempat wisata

    dengan menarik

    Membuat

    rekaman

    monolog tentang

    Tugas projek

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 23

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    Kompetensi Dasar Keterampilan

    Abstrak

    Keterampilan

    Konkret

    Metode yang

    disarankan

    bersejarah terkenal, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.

    Memutuskan

    topic untuk

    tulisan atau

    bahan

    pembicaraan

    deskripsi

    bangunan

    bersejarah

    dengan

    pengucapan dan

    intonasi yang

    tepat dan jelas

    Bermain peran

    4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris dikembangkan untuk mencapai

    kompetensi komunikatif yang tidak hanya menguasai keterampilam berbicara,

    mendengarkan, membaca, dan menulis tetapi juga merupakan kemampuan

    untuk melaksanakan fungsi sosial dengan menggunakan bahasa Inggris secara

    terampil baik lisan maupun tulis dengan sikap yang benar. Keterampilan

    menggunakan bahasa Inggris tidak hanya berupa pembiasaan namun harus

    mempunyai pemahaman akan tujuan komunikatif dan strategi penyampaiannya.

    Guru dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sudah tercntum di

    silabus dan buku, sesuai dengan hasil kajian terhadap materi pembelajaran

    dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-1 dan KI-2.

    Kegiatan pembelajaran mencakup;

    a. Kegiatan pendahuluan yang berisi antara lain orientasi atau penyiapan

    peserta didik untuk mencapai kompetensi, pemberian motivasi, dan

    penjelasan pengetahuan prasyarat.

    b. Kegiatan inti mencakup kegiatan mengamati, menanya, mencoba,

    mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

    1) Mengamati

    Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu kegiatan yang

    memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar, dan

    membaca, atau menonton. Yang diamati oleh peserta didik adalah

    materi yang berbentuk fakta, konsep, dan prosedur. Materi

    berbentuk fakta misalnya teks interpersonal/transaksional, teks

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 24

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    khusus, teks fungsional, dan unsur kebahasaan yang berupa bacaan,

    video atau rekaman suara. Sedangkan materi berbentuk konsep

    yaitu materi tentang fungsi sosial dari teks-teks tersebut dan materi

    berbentuk prosedur adalah stuktur teks dari masing-masing teks

    yang dibaca atau didengar. Jadi, alternatif pembelajaran untuk

    proses mengamati bisa berupa kegiatan mendengarkan/menonton

    video percakapan, menonton film sederhana, dan membaca buku

    cerita, koran, majalah, brosur, leaflets, banner dan poster berbahasa

    Inggris.

    2) Menanya

    Kegiatan menanya merupakan proses mengkonstruksi pengetahuan

    berupa konsep yaitu menanya tentang fungsi sosial dari teks dan

    prosedur tentang struktur teks melalui diskusi kelompok atau diskusi

    kelas. Pada proses menanya, pendidik mengembangkan rasa ingin

    tahu dan kemampuan berpikir kritis peserta didik sehingga akan

    muncul pertanyaan-pertanyaan pada level berpikir tingkat tinggi.

    Selain itu, proses menanya juga menuntut partisipasi aktif peserta

    didik. Agar proses menanya dapat terlaksana, pendidik perlu

    menyiapkan panduan berupa langkah-langkah yang harus dilewati

    peserta didik sampai dapat mengajukan pertanyaan tentang ketiga

    aspek genre yang diamati pada saat melakukan kegiatan-kegiatan

    dalam proses mengamati.

    3) Mengumpulkan Data

    Kegiatan pengumpulan data dalam konteks bahasa Inggris dilakukan

    dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih

    mengungkapkan hal-hal baru yang dipelajari dan mencoba

    menggunakan kemampuan itu dalam dunia nyata, didalam/diluar

    kelas melalui kegiatan simulasi, bermain peran, presentasi, diskusi

    dan bermain game.

    4) Mengasosiasi

    Kegiatan mengasosiasi atau menalar merupakan proses

    mengembangkan kemampuan mengelompokkan dan

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 25

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    membandingkan beragam ide dan peristiwa untuk kemudian

    memasukannya menjadi penggalan memori. Pengalaman-

    pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berrelasi dan

    berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.

    Khusus untuk mata pelajaran bahasa Inggris pada tahapan ini

    peserta didik dibimbing untuk mengelompokkan dan

    membandingkan teks berdasarkan fungsi sosial, struktur teks, dan

    unsur kebahasaan.

    5) Mengomunikasikan

    Kegiatan mengomunikasikan bertujuan untuk mengembangkan

    kemampuan menyajikan atau mempresentasikan semua

    pengetahuan dan keterampilan yang sudah dikuasai dan yang belum

    baik secara lisan maupun tulis. Pada kegiatan ini tidak hanya

    pengetahuan dan keterampilan mengomunikasikan saja yang

    disajikan tetapi juga permasalahan dan kesuksesan yang dialami

    peserta didik selama proses pembelajaran. Disamping itu, kegiatan

    ini menggambarkan kemampuan peserta didik secara utuh dalam

    penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sebaiknya

    proses mengomunikasikan ini disertai dengan penulisan jurnal

    belajar. Dengan demikian, kegiatan yang dapat dilakukan untuk

    proses mengomunikasikan adalah mempresentasikan kemampuan

    secara lisan di depan kelas tanpa media presentasi, membuat

    laporan secara tertulis, mempublikasikan hasil di majalah dinding

    kelas atau sekolah serta memanfaatkan media komunikasi sosial

    seperti wechat, line, kakaotalk, whatsup, facebook, twitter dan e-

    mail untuk mempublikasikan atau melaporkan hasil belajar.

    Kelima kegiatan tersebut di atas, tidak harus terjadi dalam satu kali

    pertemuan, tetapi setiap pertemuan fokus kepada kegiatan mana yang

    akan dilakukan disesuaikan dengan karakteristik materi atau IPK.

    Contoh;

    Jika dalam satu RPP terdapat 3 (tiga) kali pertemuan, maka ada

    kemungkinan sebagai berikut;

    1) pertemuan pertama fokus kepada kegiatan mengamati dan menanya,

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA 26

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    2) pertemuan kedua fokus kepada menanya, mengumpulkan informasi,

    dan mengasosiasi

    3) pertemuan ketiga fokus kepada kegiatan mengomunikasikan.

    c. Kegiatan penutup dapat berupa kegiatan menyimpulkan, refleksi,

    pemberian tugas, atau informasi pembelajaran selanjutnya.

    5. Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi

    sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    Catatan:

    Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan

    penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    27

    BAB IV

    PENUTUP

    Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya semakin kegiatan

    pembelajaran, maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya, semakin tidak efektif

    kegiatan pembelajaran, maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.

    Kurikulum 2013 mengembangkan proses pembelajaran yang mencakup KI-1, KI-2, KI-3, dan

    KI-4 dengan dua modus proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung dan

    proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses

    pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan

    keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang

    dalam silabus dan RPP berupa kegiatan pembelajaran dn langkah-lamgkah pembelajaran.

    Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan

    saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau

    menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya.

    Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses

    pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak

    langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung

    maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.

    Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang

    dikembangkan dari KI-3 dan KI-4 berupa kompetensi pengetahuan dan kompetensi

    keterampilan. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses

    pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2 yang

    merupakan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

    Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran

    (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang

    mengacu pada Silabus dan buku.

  • Naskah Pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum 2013 di SMA

    ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

    28

    DAFTAR PUSTAKA

    Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.

    Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press. Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and

    Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.

    Educational Policy, 12, 525-541. http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005

    tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)

    Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar

    dan Menengah; Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan

    Menengah. Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah

    Menengah Atas/Madrasah Aliyah. UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003

    No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301), Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief

    Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The

    University of Western Australia.

    http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education