pembelajaran aktif dalam kelas dengan satu komputer: · pdf fileterima kasih kepada jill weber...

34
Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 1 Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Kegiatan 3: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek Model Satu Komputer Komputer sebagai: Sebuah alat untuk curah pendapat dalam kelas Pusat pembelajaran untuk siswa Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer:

Upload: dinhhanh

Post on 12-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 1

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer:

Kegiatan 3: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek

Model Satu Komputer

Komputer sebagai:

Sebuah alat untuk curah pendapat dalam kelas

Pusat pembelajaran untuk siswa

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer:

Page 2: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 2

Kegiatan 1: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek

Pengantar

Ini merupakan kegiatan pertama dari empat kegiatan satu-komputer yang membentuk program

EDC Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer. Tujuan umum dari keempat

kegiatan ini adalah untuk membantu para guru dalam mendiversifikasikan praktik pengajaran

mereka, yaitu dengan lebih banyak menggunakan pembelajaran berpusat pada pembelajar

sederhana, pendekatan-pendekatan kolaboratif, serta untuk mensosialisasikan penggunaan TIK

dalam bidang studi tertentu (tidak berkaitan dengan penggunaannya untuk pembelajaran TI).

Perancangan keempat kegiatan ini berlandaskan pemahaman bahwa para guru berhadapan

dengan keterbatasan ruang dan piranti keras yang nyata sehingga menyulitkan proses

pengintegrasian teknologi dalam bidang studi. Kebanyakan sekolah tidak memiliki atau memiliki

sedikit teknologi atau memiliki teknologi tetapi tidak ada ruang untuk laboratorium komputer.

Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk menunjukkan bahwa penggunaan TIK untuk para siswa

tidak bergantung pada berlimpahnya teknologi. Para guru dapat mengintegrasikan TIK dengan

hanya menggunakan satu laptop. Kegiatan-kegiatan ini memperlihatkan kepada para guru cara

melakukannya.

Portofolio Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer mengandung empat model

kegiatan satu-komputer. Berikut uraian singkat tentang kegiatan-kegiatan tersebut:

Nama Kegiatan Model Satu-Komputer

Komputer digunakan

untuk…

Area Konten Teknologi yang

Digunakan

Menganalsis Sebuah

Cerita Pendek

• Sebuah alat untuk

curah pendapat

dalam kelas

• Pusat pembelajaran

untuk siswa

Bahasa • Piranti lunak

pemetaan-

konsep

(Inspiration)

• Proyektor

Pemikiran Induktif

dalam Matematika

• Tanya-jawab seluruh

kelas dan kelompok

kecil

Matematika • Flash interaktif

• Proyektor

Komunitasku • Pusat Pembelajaran

(penelitian)

• Perangkat

kolaboratif

Ilmu Pengetahuan Sosial • Kamera digital

• Excel

• PhotoStory/

Publisher

Menilai Pengetahuan

Sains Siswa: Jeopardy

• Penilaian seluruh

kelas/kompetisi

kelompok kecil

Sains • PowerPoint

• Proyektor

Page 3: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 3

Dalam kegiatan Menganalisis Sebuah Cerita Pendek, guru menggunakan satu-komputer (yang

terhubungkan dengan sebuah proyektor) untuk menganalisis sebuah cerita pendek (Lembar

Kerja 1: Kartun). Setelah mengaplikasikan contoh cara menganalisis cerita pendek dengan

menggunakan pemetaan konsep, guru membagikan cerita pendek yang lain (dari buku, Lembar

Kerja – harus cerita nyata yang merupakan bagian dari kurikulum). Para murid dibagi dalam

beberapa kelompok untuk “memetakan” (analisis) elemen-elemen cerita pendek tersebut (tema,

alur cerita, karakter, dan lain-lain) dengan menggunakan pensil dan kertas. Seusai guru

memeriksa peta konsep mereka, para siswa membuat ulang peta konsep mereka secara digital

dengan Inspiration di sebuah meja komputer (computer workstation). Setiap kelompok diberikan

waktu 30 menit untuk menggunakan komputer. Di akhir kelas, semua peta konsep kelompok

siswa diproyeksikan oleh guru untuk bersama-sama meringkas cerita pendek tersebut.

Tentang Panduan Fasilitator

Kegiatan ini dikembangkan untuk digunakan oleh para guru dan siswa. Terlampir adalah

panduan fasilitator untuk membantu Anda – pembina/penyedia pengembangan profesional atau

guru – dalam mengerjakan kegiatan ini dengan para guru dan siswa. Dalam panduan ini

terkandung semua instruksi, kartu peran kelompok, Lembar Kerja dan informasi latar belakang

yang diperlukan untuk kegiatan ini. Kami mendorong Anda untuk memodifikasi kegiatan (yaitu:

konten) sesuai dengan kebutuhan pengajaran Anda. Tetapi, kami meminta Anda agar tidak

menyimpang dari metode pembelajaran yang digunakan disini karena kegiatan ini secara

eksplisit menerapkan pola pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menggunakan satu-

komputer dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Terima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini.

Page 4: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 4

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer:

Kegiatan 1: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek

Tujuan Kegiatan

Di akhir kegiatan ini, partisipan akan:

� memahami cara penggunaan satu-komputer untuk pembelajaran interaktif dan yang

berpusat pada siswa

� memahami bagaimana satu-komputer dapat digunakan sebagai alat curah pendapat dalam

kelas dan sebagai meja kerja (workstation) siswa

� memahami cara menganalisis elemen-elemen dalam sebuah cerita pendek dengan

menggunakan piranti lunak untuk pemetaan konsep, Inspiration

Waktu yang Dibutuhkan untuk Kegiatan

3-4 Jam

Latar Belakang: Pemetaan Konsep

Pemetaan Konsep merupakan sebuah teknik analisis untuk mengorganisir dan

merepresentasikan pengetahuan secara visual. Pemetaan konsep dapat dilakukan secara

manual (dengan menggunakan kertas dan pensil) atau secara digital (dengan jenis piranti lunak

tertentu seperti Inspiration). Dalam pemetaan konsep, konsep-konsep (ide-ide) disajikan

sebagai gelembung-gelembung (bubbles) atau sebagai nilai node. Konsep-konsep tersebut

terhubungkan satu sama lain melalui garis penghubung yang menunjukkan hubungan atau

pengaruh antar konsep. Sebuah peta konsep bersifat hirarkis – ide yang dianggap paling

penting terletak di paling atas peta, sedangkan ide-ide pendukung berada di bawah ide-ide

utama. (Lihat Gambar Satu sebagai contoh peta konsep).

Pemetaan konsep ini bertapakkan pada sebuah proses penelitian yang panjang dan ketat dan

yang telah memperlihatkan keefektifannya pada pembelajaran siswa. Pemetaan konsep

terbukti telah membantu para siswa mencurahkan ide-ide dan pemikiran mereka, memahami

hubungan, mengenali sebab akibat, dan meningkatkan keterampilan menulis dan membaca.

Pemetaan konsep juga dikenal sebagai “pemetaan pemikiran” karena peta pemikiran meniru

cara otak mengorganisir dan memproses informasi (dengan menghubungkan node-node ide).

Page 5: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 5

Gambar 1: Contoh peta konsep (peta pemikiran)

Terdapat banyak jenis peta konsep, seperti yang terlihat dalam Lembar Kerja 5. Peta konsep

dapat memperlihatkan persamaan dan perbedaan (Diagram Venn); sebab dan akibat; kronologi

kejadian (timeline); untung dan rugi (kontinum); daerah pengaruh, masalah dan solusi dan

hubungan secara umum dan interkoneksi. Jika Anda tertarik untuk belajar lebih dalam tentang

pemetaan konsep, Anda dapat menemukan informasi yang relevan dengan hal ini di Internet.

Kegiatan ini akan memperlihatkan bagaimana guru dapat menggunakan satu-komputer dan

Inspiration, sebuah piranti lunak tentang pemetaan konsep, untuk membantu pemahaman para

siswa tentang elemen-elemen dalam sebuah cerita pendek. Para guru dapat juga melakukan

pemetaan konsep tanpa menggunakan komputer, yaitu dengan memakai kertas diagram yang

besar dan spidol/krayon atau pensil untuk memetakan ide-ide siswa. Penelitian telah

menunjukkan bahwa pemetaan pemikiran secara manual ataupun digital menghasilkan hasil

pembelajaran yang sepadan.

Menyiapkan Kegiatan

Untuk melakukan kegiatan ini, ikuti instruksi berikut ini:

1. Baca semua Lembar Kerja 1-6

2. Mencetak Lembar Kerja 1 (atau 2) untuk dibagikan ke setiap partisipan

3. Mencetak satu set Lembar Kerja 6 (Peran Kelompok) untuk tiap kelompok

4. Mengambil beberapa lembar kertas diagram, papan penyangga (atau jika

memanfaatkan dinding, menggunakan isolatip) dan beberapa spidol

Page 6: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 6

5. Baca Lembar Kerja 1 untuk kemudian mengidentifikasi karakter, alur cerita, latar, konflik,

dan sebagainya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai setiap istilah, dapat dilihat di

Lembar Kerja 3 yang mengandung informasi tentang elemen-elemen di cerita pendek.

6. Siapkan satu komputer untuk presentasi yang dilengkapi dengan Inspiration

7. Berlatih menggunakan Inspiration (Lihat Lembar Kerja 4 untuk instruksi)

8. Hubungkan komputer dengan sebuah proyektor LCD. Pastikan proyektor berfungsi

dengan baik.

9. Kelompokkan partisipan dalam beberapa kelompok: kelompok karakter, kelompok alur

cerita, kelompok tema, kelompok latar, dan kelompok konflik (dan, sebagai opsi

tambahan, kelompok segi pandangan)

10. Sebelum kegiatan dimulai, siapkan meja-meja dan kursi-kursi dengan jumlah yang sama

untuk setiap kelompok. Bagikan satu salinan Lembar Kerja 1 atau 2 untuk setiap

partisipan, 2-3 spidol dan selembar kertas diagram.

11. Pilihlah cerita pendek yang merupakan bagian dari kurikulum guru. Cerita pendek

tersebut sebaiknya hanya terdiri dari beberapa halaman saja

12. Jika tidak disediakan dalam bentuk buku, sediakan salinan cerita pendek ini untuk tiap

partisipan.

Melakukan Kegiatan: Komputer sebagai Alat Curah Pendapat

1. Menilai Tingkat

Pengetahuan

Partisipan yang Telah

Dimiliki Sebelumnya:

mengundang partisipan

untuk

mengidentifikasikan

dan menjelaskan

elemen-elemen dari

sebuah cerita pendek

(contoh: karakter, alur

cerita, dan lain-lain).

Minta salah satu

partisipan untuk

menuliskan istilah-

istilah tersebut dalam

sebuah kertas diagram

agar dapat dilihat oleh

semua partsipan.

2. Bagikan Lembar Kerja 1 (Kartun): mengundang partisipan untuk membaca kartun

tersebut sendiri-sendiri dan dalam hati.

3. Mengelompokkan pembelajar dalam enam kelompok, dengan komposisi 5

pembelajar per kelompok: Berikan penugasan peran dan kartu peran untuk tiap orang

dalam kelompok (Lembar Kerja 6). (Jika jumlah siswa banyak, tiap kelompok harus

Page 7: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 7

besar, atau guru dapat menambahkan elemen lain – contoh: informasi tentang

pengarang)

4. Menetapkan satu elemen cerita untuk menjadi fokus setiap kelompok: Setiap

kelompok diberikan satu elemen cerita untuk dijadikan fokus mereka (latar, karakter, alur

cerita, konflik, tema, segi pandangan), dan setiap kelompok diminta untuk membaca

cerita pendek tersebut dari perspektif elemen mereka. (Jika Anda kurang memahami

istilah-istilah tersebut, pastikan Anda membaca Lembar Kerja 3).

5. Curah Pendapat tentang elemen

cerita: Di kertas diagram, semua

kelompok menuliskan semua hal

relevan yang berkaitan dengan

elemen cerita (contoh: latar, waktu,

tanggal, musim, deskripsi

geografis, lokasi – di dalam atau di

luar, dan lain-lain). Sebarkan ke

semua kelompok dan dorong

mereka untuk benar-benar

memikirkan istilah-istilah tersebut.

6. Curah Pendapat seluruh kelas:

Mulai dengan satu elemen cerita

(contoh: karakter) dan kemudian

dorong setiap kelompok untuk

berbagi hasil curah pendapat mereka masing-masing. Dengan menggunakan Inspiration,

rekam pendapat setiap kelompok. Jangan hubungkan ide-ide.

7. Merekam semua ide-ide dari tiap kelompok: Anda bisa meminta satu orang dari tiap

kelompok untuk maju ke depan kelas dan merekam semua ide di Inspiration.

8. Batasi jumlah ide: Melihat keterbatasan waktu, setelah 5 ide Anda bisa meminta

kelompok lain untuk mengeluarkan ide mereka.

9. Pilihlah simbol-simbol yang pantas dan hubungkan ide-ide: Sembari merekam ide-

ide partisipan, Anda bisa memilih simbol-simbol yang sesuai dengan ide-ide yang

tertuang dari palet simbol Inspiration (lihat gambar di kiri).

10. Hubungkan ide-ide: Tanyakan kepada partisipan konsep-konsep atau poin-poin apa

saja yang harus dihubungkan dan kemudian hubungkan ide-ide tersebut (contoh: semua

konsep yang berhubungan dengan setiap elemen cerita harus dihubungkan). Lihat

Gambar 2 di atas.

11. Gunakan peta Inspiration sebagai model: Peta pemikiran Inspiration Anda harus

terlihat seperti ini:

Page 8: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 8

12. Ringkasan Seluruh Kelompok: Mintalah ke partisipan untuk meringkas cerita pendek

tersebut secara lisan berdasarkan peta konsep yang telah dikembangkan bersama.

Merefleksikan Bagian Pertama dari Kegiatan

� Kemungkinan besar partisipan belum pernah

melakukan pemetaan konsep atau melihat

Inspiration sebelumnya. Oleh karena itu,

sebelum memulai kegiatan, penting bagi Anda

untuk menyediakan waktu di awal kegiatan

untuk sedikit melakukan refleksi (waktu untuk

refleksi lebih lama akan disediakan di akhir

kegiatan). Gunakan pertanyaan-pertanyaan di

bawah ini untuk membimbing Anda dalam

melakukan refleksi. Kami telah menyediakan

Anda beberapa kemungkinan jawaban dan

informasi untuk partisipan. Pastikan Anda

memperoleh opini-opini partisipan sebelum informasi ini diberikan – dan ketika Anda

memberikannya, informasi tersebut sebaiknya diringkas, jangan dibaca secara kata demi

kata.

1. Kita baru saja bersama-sama melakukan kegiatan pemetaan konsep. Berdasarkan

kegiatan kita tadi, bagaimana Anda mendefinisikan pemetaan konsep?

Pemetaan konsep atau pemetaan pemikiran merupakan sebuah teknis untuk mengorganisir

informasi secara visual dan spasial. Terdapat beberapa jenis peta konsep yang berbeda. Tetapi,

secara umum peta konsep terdiri dari karakteristik-karakteristik berikut ini:

Page 9: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 9

� Konsep: ini merupakan ide-ide, pemikiran atau kejadian. Bisa berupa kata, gambar atau

kalimat.

� Penghubung: garis-garis yang menghubungkan konsep/ide. Dapat menunjukkan hubungan

sebab akibat melalui penggunaan anak panah (contoh: kejadian ini mengakibatkan kejadian

itu)

� Hirarkis: Kebanyakan peta konsep bersifat hirarkis. Anda dapat memulai peta konsep

dengan sebuah ide, dan kemudian merumuskan ide-ide pendukung.

2. Seperti yang Anda lihat, kita dapat melakukan pemetaan pemikiran dengan kertas atau

komputer (tidak ada perbedaan dari segi manfaat pendidikan antara mengerjakannya

melalui kertas atau komputer). Berdasarkan apa yang Anda lihat, bagaimana Anda

membuat sebuah peta konsep dengan menggunakan komputer?

Mintalah ke partisipan untuk mengatakan bagaimana mereka melakukannya sebelum memulai

bagian berikutnya:

Memperkenalkan Inspiration kepada Partisipan

Jelaskan bahwa Inspiration merupakan sebuah piranti lunak yang sangat intuitif dan

memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk dipelajari. Jangan menghabiskan banyak waktu untuk

ini. Cukup lakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Mengembangkan sebuah konsep (ide): Pilihlah sebuah simbol dari palet dan tarik

simbol tersebut ke layar putih. Sekarang Anda memiliki sebuah konsep (ide).

2. Menghubungkan ide-ide: Perhatikan konsep Anda. Sekarang klik ikon berbentuk

intan dan tarik garis yang muncul ke konsep lain. Anda juga dapat mengklik ikon “Link”

dari menu (Lihat Gambar 6).

Gambar 6: Contoh gelembungan “ide” yang terhubungkan. Ide utama mempengaruhi

ide selanjutnya, yang kemudian mempengaruhi ide ketiga, dan seterusnya.

3. Beralih ke format outline: Anda dapat beralih dari peta konsep ke tampilan outline

yang standar dengan cara mengklik ikon “outline” di bagian atas kiri menu (Lihat

Gambar 7).

Gambar 7: Klik ikon “Outline” untuk melihat peta konsep Anda dalam tampilan outline.

Dalam tampilan Outline, klik ikon “Diagram” untuk kembali ke peta konsep.

Page 10: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 10

Menganalisis sebuah Cerita Pendek: Komputer sebagai Sebuah Meja Kerja (Workstation)

Partisipan memulai menganalisis sebuah cerita pendek dengan menggunakan pemetaan

konsep dan memasukkan peta konsep mereka ke dalam Inspiration. Untuk bagian ini, ikutilah

langkah-langkah berikut ini:

1. Bentuk beberapa kelompok:

Bentuklah beberapa kelompok dan

bagikan kartu-kartu peran kelompok

kepada masing-masing kelompok.

2. Pilihlah satu cerita: Bagikan cerita

pendek tersebut (cerita tersebutnya

seharusnya termasuk bagian dari

kurikulum mereka) untuk selanjutnya

mereka kaji melalui pemetaan konsep

secara manual dan kemudian secara

digital.

3. Masing-masing kelompok diberi

satu elemen dari cerita pendek:

Setiap kelompok diberikan satu elemen cerita pendek yang berbeda-beda – alur cerita,

latar, karakter, konflik, sudut pandang, atau tema.

4. Petakan pemikiran tentang cerita tersebut dalam kertas: Setiap kelompok

memetakan elemen cerita mereka dalam kertas diagram (Lihat Gambar 8)

5. Pelatihan penggunaan Inspiration dengan memakai pendekatan Navigator: Pada

saat tiap kelompok mengerjakan bagian ini, pilihlah dari tiap kelompok satu orang

anggota untuk dijadikan Navigator. Bawalah para navigator ke sudut komputer untuk

secara bergantian menggunakannya. Dalam waktu singkat ajarkan pada mereka cara

menggunakan Inspiration. Hanya mereka, bukan Anda, yang seharusnya menggunakan

mouse komputer dan papan ketik (keyboard). Dari segi pelatihan penggunaan

Inspiration, partisipan harus belajar cara-cara melakukan hal-hal berikut ini:

mengembangkan sebuah ide, mengganti atau mengubah jenis “gelembung”,

menghubungkan antar-ide, melakukan penggantian dari format kerangka ide (outline) ke

mode peta dan cara menyimpan peta konsep mereka. Sediakan waktu 20 menit untuk

mengerjakan ini.

6. Komputer sebagai meja kerja: Setelah

mereka selesai, tiap kelompok secara

bergantian memasukkan poin-poin

elemen mereka ke dalam Inspiration

untuk membuat satu peta konsep yang

utuh tentang cerita tersebut. Kelompok

pertama memulai proses ini, diikuti

dengan tambahan dari kelompok-

kelompok selanjutnya. Setiap kelompok

Page 11: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 11

diberi waktu tidak lebih dari 20 menit untuk memindahkan peta konsep mereka. Ketika

satu kelompok selesai, kelompok berikutnya memetakan elemen mereka dalam

Inspiration dan seterusnya. Pastikan setiap kelompok menyimpan peta mereka setelah

selesai (Lihat Gambar 9).

Rekomendasi: Pastikan salah satu anggota dari kelompok sebelumnya membantu kelompok

berikutnya dalam menggunakan Inspiration. Dengan begini, guru tidak perlu mengalokasikan

waktu mengajar mereka untuk mengajar teknologi. Hal ini juga dapat mengembangkan

keterampilan teknologi para siswa.

Anggota dari kelompok sebelumnya yang membantu kelompok berikutnya hanya memberi

bantuan melalui instruksi lisan – jangan menyentuh mouse atau papan tombol.

Penting untuk dipahami bahwa seperti halnya dalam ruangan kelas sesungguhnya, guru tidak

bisa menghentikan kegiatan untuk komputer, sehingga pembelajaran seluruh kelas harus terus

berlanjut seiring dengan masing-masing kelompok menggunakan komputer secara bergantian.

Oleh karenanya, Anda juga harus terus melanjutkan kegiatan seiring dengan penggunaan

komputer secara bergantian oleh tiap-tiap kelompok. Ini bukanlah sistem yang sempurna, tetapi

akomodasi seperti ini perlu dilakukan jika satu komputer digunakan oleh kelompok dengan

jumlah siswa yang besar.

Penilaian: Kelompok Jigsaw

Penilaian ini mulai dilakukan setelah kelompok kedua selesai mengerjakan peta konsep mereka.

(Ingat bahwa beberapa kelompok masih harus memasukkan data mereka ke dalam Inspiration,

sehingga Anda harus mengatur komposisi kelompok-kelompok jigsaw. Salah satu cara untuk

mengatur hal ini adalah dengan memperkenankan 2 anggota dari tiap kelompok untuk

menggunakan Inspiration, sedangkan anggota lainnya masuk ke dalam kelompok-kelompok

jigsaw).

Anda akan berkeinginan untuk menilai apakah pemetaan konsep dan Inspiration telah

membantu meningkatkan pemahaman partisipan atas cerita pendek tersebut. Kami

merekomendasikan Anda menjalankan penilaian 45 menit seperti berikut ini:

1. (Untuk jumlah siswa 30), bentuklah 5 kelompok yang masing-masing berisikan 6

siswa: Setiap kelompok harus memiliki satu anggota dari kelompok Karakter, kelompok

Alur Cerita, kelompok Latar, kelompok Konflik, kelompok Sudut Pandang, dan Kelompok

Tema. Kelompok-kelompok baru ini disebut kelompok-kelompok “Jigsaw.” Seperti

halnya teka-teki jigsaw, kelompok jigsaw terdiri atas potongan-potongan yang berbeda

yang bersama-sama membentuk sebuah gambar utuh (teka-teki).

2. Setiap anggota kelompok jigsaw memiliki waktu 5 menit untuk melapor kepada

kawan-kawan satu kelompoknya yang baru mengenai bagian elemen cerita yang

ia pegang: Contoh: anggota yang dari kelompok “Karakter” mengatakan, “saya dari

kelompok karakter”. Dalam cerita pendek ini terdapat 4 karakter utama. Protagonis

Page 12: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 12

dalam cerita ini adalah X. Sedangkan antagonisnya adalah Y. Kualitas protagonis

adalah C.” Dengan begini setiap individu membantu kelompoknya memahami semua

elemen dari cerita pendek tersebut. Total waktu: 30 menit

3. Peringkasan tertulis oleh kelompok: Mintalah pada tiap kelompok jigsaw untuk

meringkas enam elemen dari cerita tersebut secara tertulis. Dengan begini, guru dapat

menilai apakah simulasi pemetaan konsep ini dapat meningkatkan pemahaman siswa

atas cerita pendek tersebut. Total waktu: 15 menit.

4. Taruh semua nama dalam ringkasan tertulis tersebut. Kembali ke kelompok semula

untuk memulai refleksi seluruh kelompok (lihat bawah).

Ingat bahwa beberapa kelompok, bahkan pada tahap ini, mungkin saja masih dalam tahap

memasukkan peta konsep mereka ke dalam Inspiration. Untuk mengakomodir situasi

seperti ini, masukkan beberapa anggota kelompok dalam refleksi kelompok besar ini dan

pada saat yang sama izinkan beberapa anggota lain untuk menggunakan Inspiration.

Diskusi: Menggunakan Inspiration dan Kelas dengan Satu Komputer

Di bawah ini adalah beberapa pertanyaan refleksi penting untuk kelompok tersebut. Jangan

lupa untuk memberi kesempatan bagi partisipan untuk mengekspresikan ide-ide mereka

sebelum Anda mengutarakan pemikiran Anda. Fasilitator dapat menggunakan poin-poin

berikut ini sebagai cara untuk meringkas ide-ide partisipan. Informasi di bawah ini jangan

dibacakan kepada partisipan.

1. Bagaimana simulasi pemetaan konsep kami dapat membantu meningkatkan

pemahaman Anda atas cerita pendek Anda?

Penelitian pendidikan telah menunjukkan bahwa

pemetaan konsep merupakan alat yang sangat

efektif untuk membantu pemahaman bacaan

dikarenakan hal berikut ini:

� Struktur teks: Cerita tersebut dapat

dibagi-bagi menjadi beberapa bagian.

� Pemikiran kritis: Siswa dapat

menganalisis dan mengevaluasi

informasi.

� Urutan informasi: Siswa dapat memperlihatkan pemahaman mereka atas

“hirarki informasi” – informasi paling penting, informasi yang kedua paling penting,

dan seterusnya.

� Identifikasi pola dan tema: Siswa dapat “mengelompokkan” dengan kode warna

atau menggunakan ikon yang sama untuk mengidentikasi pola, dan sebagainya.

� Hubungan antar-ide: Dengan menghubungkan konsep-konsep, siswa dapat

menciptakan dan menganalisis hubungan antar-ide.

� Pembelajar visual dan spasial: Banyak siswa yang memiliki kesulitan membaca

atau tidak tertarik membaca karena banyaknya teks. Dengan pemetaan konsep,

Page 13: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 13

teks disajikan secara visual sehingga dapat membantu siswa yang memiliki

kesulitan membaca atau siswa yang belajar lebih baik dengan cara visual.

2. Apakah ada jenis manfaat pembelajaran lain yang dapat dipetik para siswa dari

proses pemetaan konsep:

Pemetaan konsep terbukti dapat meningkatkan kemampuan para siswa dalam hal berikut

ini:

� Pemahaman bacaan: Pengorganisasian secara grafis terbukti efektif dalam

memperbaiki pemahaman para siswa atas bacaan mereka.

� Pencapaian: Siswa yang menggunakan pengorganisasian secara grafis

memperlihatkan manfaat pencapaian mereka di bidang studi dan tingkat kelas

mereka. Manfaat pencapaian juga dapat dilihat dari para siswa yang memiliki

kesulitan belajar.

� Keterampilan berpikir dan belajar: Proses pengembangan dan penggunaan

pengorganisir grafis meningkatkan keterampilan mereka dalam beberapa hal,

seperti mengembangkan dan mengorganisir ide-ide mereka, melihat suatu

hubungan, dan mengkategorisasikan konsep-konsep.

� Penyimpanan informasi: Penggunaan pengorganisir grafis membantu para

siswa dalam menyimpan dan mengingat kembali informasi.

3. Bagaimana guru dapat melakukan simulasi yang sama di dalam kelas mereka?

Hambatan seperti apa yang akan mereka hadapi? Bagaimana Anda dapat

membantu mereka menghadapi hambatan tersebut?

Jawaban akan bervariasi. Kemungkinan besar partisipan akan menyebutkan hambatan-

hambatan berikut ini:

� Ketersediaan teknologi: Partisipan bisa saja mengatakan bahwa mereka tidak

dapat melakukan kegiatan ini dengan hanya satu komputer. Ingatkan partisipan

bahwa walaupun hanya terdapat 1 komputer untuk digunakan oleh 40 siswa,

seperti yang telah dipraktikkan oleh mereka, hal ini memungkinkan untuk

dilakukan. Anda, sebagai pendamping mereka, akan membantu mereka

melakukan ini dengan para siswa. Ingatkan kepada mereka bahwa pemetaan

konsep merupakan simulasi yang berguna, terlepas dari adanya teknologi yang

tersedia ataupun tidak.

� Pelatihan teknologi untuk para siswa: Partisipan bisa saja khawatir bahwa

mereka perlu “melatih” siswa. Ingatkan kepada mereka bahwa Inspiration sangat

mudah dan intuitif untuk digunakan. Pendekatan Navigator (di mana satu orang

dari tiap kelompok diperlihatkan cara melakukan 5 hal dalam Inspiration –

membuat semua gelembung ide; menghubungkan ide; membuat bentuk baru;

menyimpan file; mencetak) dianggap cukup untuk para siswa sekedar memulai.

Seperti yang dilakukan partisipan hari ini, salah satu anggota kelompok siswa

dapat mengajari kelompok lain dan seterusnya. Pendekatan ini menolong guru

Page 14: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 14

agar mereka tidak harus melakukan pelatihan teknologi (bukan bagian dari

pekerjaan mereka) dan sebaliknya memberi kesempatan bagi mereka untuk tetap

fokus terhadap isi pelajaran, pembelajaran, dan penilaian (bagian dari pekerjaan

mereka).

� Waktu: Partisipan mungkin saja khawatir bahwa kegiatan tersebut memakan

waktu yang banyak. Memang betul. Kegiatan ini memakan lebih banyak waktu

karena guru dan siswa baru pertama kali melakukan proses ini. Akan tetapi,

ingatkan kepada para guru bahwa pemetaan konsep terbukti telah memberi

pengaruh yang positif terhadap pembelajaran siswa dan penting bagi para siswa

untuk belajar menggunakan komputer (dan untuk kebanyakan dari mereka, jika

tidak di sekolah, di mana lagi?). Waktu yang dihabiskan lebih berharga jika hasil

pembelajaran lebih baik.

4. Apa manfaat dari penggunaan komputer, terutama Inspiration?

Jawaban dari pertanyaan ini bisa saja meliputi hal-hal berikut ini:

� Pelibatan siswa: Siswa lebih terlibat dan lebih tertarik dengan teknologi.

� Pembelajar visual: Inspiration adalah program yang sangat visual dan banyak siswa yang

tergolong pembelajar visual dan oleh karenanya diuntungkan oleh piranti lunak yang sangat

visual.

� Menolong siswa yang menghadapi kesulitan membaca: Banyak siswa yang menghadapi

kesulitan membaca atau didiagnosis memiliki kesulitan dalam membaca (contoh: disleksia).

Inspiration sangat visual dan non linier, dan karenanya memberikan penopang/dukungan

membaca bagi siswa-siswa tersebut.

� Kerja kelompok dan kolaborasi: Dengan bekerja kelompok dalam memetakan konsep

mereka – terlepas dari mereka menggunakan komputer atau tidak – para siswa dapat

berbagi ide, saling mengoreksi kesalahan, dan saling mengajari satu sama lain.

Kemungkinan besar mereka bekerja lebih baik ketika bersama-sama ketimbang jika mereka

bekerja sendiri. Kurangnya komputer, mengingat hanya ada satu mesin dan para siswa

dipaksakan harus berkolaborasi dalam penggunaannya, membantu mendorong sikap saling

berbagi dan berkolaborasi.

5. Di masa sekarang ini, partisipan mengalami dua tipe kelas dengan satu-komputer.

Pada satu tipe, guru mengajak kelas untuk bersama-sama mencurahkan pendapat. Pada

tipe lain – tipe meja kerja – para siswa secara bergantian mengembangkan informasi

digital. Bagaimana kedua tipe ini dapat mempromosikan pembelajaran aktif

(pembelajaran yang berpusat pada siswa)?

Jawaban kemungkinan bervariasi tetapi dapat juga seperti ini:

� Guru berusaha untuk menarik keluar pengetahuan para siswa: Ketimbang

memberitahukan secara langsung informasi kepada siswa, guru meminta siswa untuk

Page 15: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 15

mengutarakan ide-ide mereka dan mereka mencurahkan pendapat mereka tersebut dalam

Inspiration.

� Representasi non-visual atas ide-ide siswa: Kegiatan ini sangat multi-modal. Para siswa

membaca; mengutarakan (jawaban mereka kepada guru): guru merepresentasikannya

secara visual ke dalam Inspiration; para siswa merepresentasikan ide-ide mereka secara

visual dalam kertas; mereka membentuk sebuah kombinasi teks dan gambar-gambar dalam

Inspiration; cerita pendek tersebut didiskusikan dalam beberapa kelompok.

� Para siswa menggunakan bermacam-macam sumber pembelajaran: Para siswa

menggunakan teks, kertas dan pensil, komputer, dan satu sama lain sebagai sumber

pembelajaran.

� Para siswa berkolaborasi untuk berbagi pengetahuan dan untuk membuat satu produk

final: Para siswa bekerjasama dalam 2 kelompok kecil yang berbeda – setiap siswa dengan

satu individu berbagi tanggung jawab – untuk menganalisis cerita pendek mereka. Mereka

saling mengajari tentang cerita pendek, bagaimana cara mengkonsepkan peta, dan

bagaimana membuat peta konsep dalam Inspiration.

� Bermacam-macam format penilaian: Guru menggunakan bermacam-macam format

penilaian (bukan hanya satu format penilaian) untuk kegiatan ini –

� Komputer digunakan dengan berbagai cara: Komputer digunakan dengan berbagai cara

– sebagai alat mencurahkan pendapat, sebagai alat untuk kolaborasi, untuk memasukkan

data, dan terakhir untuk menyajikan data.

Penilaian Seluruh Kelas: Meninjau Ulang Peta Konsep

Jika memungkinkan – jika semua kelompok telah menyelesaikan peta konsep mereka dalam

Inspiration – lakukan penilaian ini sebelum mengerjakan refleksi.

Jika beberapa kelompok belum menyelesaikan peta konsep mereka, lakukan penilaian ini

setelah mereka mengerjakan refleksi di atas.

Jika semua kelompok telah menyelesaikan peta konsep mereka, fasilitator harus menyimpan

seluruh peta konsep. Hubungkan kembali laptop dengan proyektor LCD. Seperti yang telah

Anda lakukan sebelumnya, mintalah kepada para siswa untuk menjelaskan cerita pendek

tersebut. Mulailah secara sistematis dengan menanyakan tentang karakter-karakter dalam

cerita pendek (partisipan memberikan lima jawaban); tentang alur cerita (sekali lagi dapatkan

sampai dengan lima jawaban), dan seterusnya.

Sangatlah penting bagi Anda untuk melakukan ini sebagai bentuk penilaian seluruh kelas dan

individu secara lisan untuk mengukur apakah partisipan memberikan bukti bahwa mereka

memahami cerita pendek tersebut secara mendetail dan mendalam sebagai pengaruh dari

kegiatan pemetaan konsep ini.

Page 16: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 16

Lembar Kerja 1: Contoh Cerita Pendek (Kartun dengan Teks)

(Lihat lampiran file)

Page 17: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 17

Lembar Kerja 2: Kartun Tanpa Teks

(Lihat lampiran file)

Page 18: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 18

Lembar Kerja 3: Elemen-Elemen Cerita Pendek

Berikut ini adalah elemen-elemen utama dari sebuah cerita pendek:

1. Latar

Latar adalah waktu dan tempat kejadian cerita. Berikut ini dapat juga merupakan bagian dari

latar:

� Tempat: Lokasi geografis. Di manakah lokasi kejadian cerita?

� Waktu: Kapan kejadian dalam cerita tersebut berlangsung? (periode zaman dulu, hari, tahun,

dan lain-lain)

� Kondisi cuaca: Apakah hujan, cerah, berangin kencang, dan lain-lain?

� Kondisi sosial: Seperti apa kehidupan keseharian karakter? Apakah cerita ini memberikan

warna lokal (tulisan yang fokus terhadap cara berbicara, berpakaian, berperilaku, tradisi, dan

lain-lain yang biasa ditemukan di tempat tertentu)?

� Mood atau suasana: Perasaan seperti apa yang diciptakan pada awal cerita? Apakah

perasaan riang ataukah ”gelap” dan mengerikan?

2. Alur Cerita

Alur cerita merupakan cara di mana pengarang menata beragam peristiwa untuk

mengembangkan ide-ide dasar mereka. Termasuk dalam alur cerita adalah sekuensi (atau

pembabakan) peristiwa, yang umumnya dimulai dengan sebuah pendahuluan, bagian tengah,

dan akhir. Cerita pendek biasanya hanya memiliki satu alur cerita sehingga dapat dibaca lebih

cepat. Alur cerita terdiri atas lima bagian penting:

� Perkenalan: Awal permulaan cerita di mana karakter-karakter dan latar cerita mulai

bermunculan.

� Bagian cerita yang mulai memunculkan konflik/permasalahan (Rising Action): Titik di

mana peristiwa-peristiwa dalam cerita menjadi lebih kompleks dan konflik dalam cerita mulai

terlihat (peristiwa-peristiwa yang terjadi antara perkenalan dengan klimaks).

� Klimaks: Ini merupakan titik perhatian paling tinggi dan titik di mana cerita mulai bergulir.

Pembaca ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya; apakah konflik akan terselesaikan atau

tidak?

� Bagian cerita dimana kadar konflik mulai menurun (Falling action): Peristiwa-peristiwa

dan komplikasi mulai dapat terselesaikan dengan sendirinya. Pembaca mengetahui apa

yang akan terjadi selanjutnya dan apakah konflik akan terselesaikan atau tidak (peristiwa-

peristiwa yang terjadi antara klimaks dan akhir cerita).

� Akhir cerita: Ini merupakan hasil akhir atau penguraian peristiwa dalam cerita.

Page 19: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 19

3. Karakter

Karakter-karakter adalah tokoh-tokoh atau orang-orang yang ditemukan di dalam cerita.

Sebuah cerita pendek biasanya hanya memiliki beberapa karakter. Umumnya, dua karakter

utama adalah protagonis (karakter utama dalam cerita) dan antagonis (lawan dari karakter

utama)

Karakterisasi adalah informasi tentang karakter-karakter dalam cerita yang diberikan oleh

pengarang kepada pembaca. Pengarang dapat membuka informasi tentang watak karakter

tertentu dengan berbagai cara seperti berikut ini:

� penampilan fisik karakter

� apa yang dikatakan, dirasakan, dipikirkan, dan yang diimpikan oleh karakter

� apa yang dilakukan dan yang tidak dilakukan oleh karakter

� apa yang dikatakan oleh karakter lain tentang karakter tersebut dan bagaimana karakter lain

bereaksi terhadap karakter tersebut

4. Konflik

Konflik adalah lawan dari kekuatan yang mengikat atau yang menghubungkan satu peristiwa

dengan peristiwa lain dan yang menggerakkan alur cerita. Dalam sebuah cerita pendek, bisa

saja hanya ditemukan satu ”pergulatan” atau terdapat satu pergulatan utama yang disertai

dengan pergulatan-pergulatan kecil lainnya

Tidak ada alur tanpa konflik. Pada umumnya ditemukan dua jenis konflik:

� Eksternal: Sebuah pergulatan dengan sebuah kekuatan di luar diri sendiri. Karakter bisa

saja sedang bergulat dengan kenyataan, dengan karakter lain, atau dengan masyarakat.

� Internal: Sebuah pergulatan dengan diri sendiri; seorang manusia harus mengambil

keputusan, mengatasi kepedihan, menurunkan emosi mereka, menahan hawa nafsu, dan

lain-lain. Seorang karakter bisa saja sedang mengalami perang batin.

5. Sudut Pandang:

Sudut Pandang adalah sudut dari mana sebuah cerita diungkapkan. Berbagai cerita dapat

diceritakan dari berbagai sudut pandang, contoh:

� Arus Kesadaran: Cerita diungkapkan agar pembaca merasa seperti sedang berada

di dalam kepala salah satu karakter sehingga mengetahui semua pemikiran dan

reaksi karakter tersebut.

� Orang Pertama: Cerita diungkapkan oleh protagonis atau salah satu karakter yang

berinteraksi secara dekat dengan protagonis atau karakter lain (dengan

menggunakan kata ganti saya, kita, dan lain-lain). Pembaca memahami cerita dari

Page 20: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 20

mata orang ini pada saat ia merasakan pengalaman-pengalamannya dan pembaca

hanya tahu apa yang diketahui atau dirasakan orang tersebut.

� Maha tahu: Pengarang dapat mengisahkan cerita dari sudut pandang seolah-olah

dia maha tahu, berpindah-pindah dari satu karakter ke karakter lain, peristiwa ke

peristiwa lain, memperoleh akses bebas ke pemikiran, perasaan, dan motivasi para

karakter. Pengarang juga menyampaikan informasi di mana dan kapan saja ia mau.

6. Tema

Tema merupakan arus yang mendasari atau melingkupi cerita – unsur-unsur intrinsik

pengarang atau ide utama yang ingin disampaikan pengarang.

� Tema bisa saja berupa pemikiran pengarang mengenai sebuah topik atau

pandangan tentang sifat manusia. Kadang, tema yang diambil pengarang terlihat

langsung dari judul cerita pendek tersebut.

� Beberapa contoh tema-tema umum adalah: bersikap jujur terhadap diri sendiri; orang

baik selalu menang; kejahatan tidak akan membuahkan hasil; dan lain-lain.

Page 21: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 21

Lembar Kerja 4: Membuat Peta Konsep dengan Inspiration

I. Apa yang Dimaksud dengan Peta Konsep?

Peta konsep adalah sebuah alat untuk membantu Anda mengorganisir ide-ide dan

informasi melalui pembuatan outline, diagram, dan jaringan ide. Peta konsep merupakan

alat yang sangat bagus untuk pemikiran yang lebih rasional dan non-linier, serta untuk

pengelompokkan atau curah pendapat yang dapat membantu proses penulisan.

Inspiration merupakan piranti lunak untuk pemetaan konsep yang mudah untuk

digunakan. Walaupun kami telah menyediakan beberapa tips untuk membantu Anda

memulai, Anda dapat menguasai Inspiration hanya dalam 10 menit!

Anda dapat mulai menggunakan Inspiration dengan cara melalui

Start/Programs/Inspiration.

II. Memulai Penggunaan Peta Konsep

Anda hanya membutuhkan toolbar seperti di atas ini untuk dapat menjalankan

Inspiration.

Memasukkan Ide Utama Anda

Ketika Anda memulai Inspiration, Anda akan berada di layar tampilan Diagram. Untuk

menambahkan teks, cukup ketik di bagian gelembung Main Idea. Lihat diagram Anda

dalam tampilan outline dengan cara mengklik ikon Outline. Anda bisa bolak-balik

berpindah layar tampilan sesuai dengan keinginan.

Menambahkan Ide-ide Lain

Setelah Anda memasukkan ide yang paling

utama, Anda dapat mengklik di mana saja di

layar untuk menambahkan ide lain.

Menghubungkan Ide-ide

Jika Anda ingin menghubungkan ide-ide Anda,

Page 22: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 22

ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Klik ikon Link di toolbar

2. Klik di mana Anda ingin link dimulai

3. Klik ikon di mana Anda ingin ada garis penghubung. Ini akan menciptakan sebuah

garis yang menghubungkan antara satu dengan yang lain. Atau Anda dapat menarik

dan meletakkan ikon berbentuk intan dari satu gelembung ke gelembung lain.

Penggunaan Alat RapidFireTM

Anda dapat menghubungkan satu demi satu ide-ide Anda dengan cara menarik kursor

Anda dari satu gelembung ke gelembung lain. Atau Anda dapat menghubungkan

beragam ide Anda dengan cepat dan tanpa harus mengkhawatirkan susunannya

dengan cara menggunakan alat RapidFire.

Pilih ide yang akan digunakan kemudian klik dua kali. Pastikan kursor berada di

belakang kata. Klik ikon RapidFire. Tindakan ini akan menghasilkan semacam bentuk

“halilintar” di belakang ide Anda. Sekarang Anda hanya tinggal mengetik ide-ide Anda

dan klik Enter selepas setiap ide selesai diketik.

Palet Simbol

Inspiration memiliki lebih dari 1250 ikon berbeda dari beragam kategori. Ini

dapat dilihat pada Perpustakaan Simbol (Symbols Library) yang terletak

di sebelah kiri layar komputer Anda. Ketika Anda membuka dokumen

Inspiration baru, Anda akan melihat Perpustakaan Simbol Dasar (Basic

Symbols Library). (Jika tidak muncul di layar komputer Anda, tekan tombol

Ctrl (Control) dan tombol angka 8 secara bersamaan. Tindakan ini akan

menampakkan atau menghilangkan Perpustakaan tersebut). Jika Anda ingin

melihat simbol-simbol lain, klik panah di tengah yang mengarah ke bawah

dan Anda akan dapat mengakses perpustakaan lain.

Page 23: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 23

III. Fitur Utama dalam Menu Inspiration

Menu File

Fitur utama

• Mulai peta konsep yang baru

• Buka peta konsep yang sudah ada

• Gunakan template Inspiration

• Simpan dan cetak peta konsep Anda

• Simpan peta konsep Anda sebagai

template

• Ubah peta konsep Anda sebagai

sebuah gambar atau halaman situs

• Akses beberapa peta-peta konsep

terakhir yang telah Anda buat

• Ubah properti Inspiration atau peta

konsep

Menu Edit

Fitur utama

• Koreksi (Undo) kesalahan yang

telah Anda buat

• Potong/salin (Cut/Copy) dan

rekatkan (paste) teks dan gambar

• Pilih (Select) semua teks dan/atau

gambar atau hanya ide utama atau

benda tertentu

• Masukkan (Insert) grafis

• Buatlah tampilan baru untuk peta

konsep Anda

Page 24: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 24

Menu Tampilan (View)

Fitur utama

• Anda dapat melihat dokumen Anda

dengan berbagai cara (zoom in/out;

melihat topik dan subtopik, dan

sebagainya).

• Aktifkan dan nonaktifkan palet

simbol (Anda dapat menekan tombol

F8 di papan tombol)

• Berpindahlah antara tampilan

Diagram dengan tampilan Outline

Menu Format

Fitur utama

• Ganti warna, ukuran, dan jenis font

Anda

• Luruskan teks

Page 25: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 25

Menu Simbol (Symbol)

Fitur utama

• Memasukkan, mengubah, menata,

dan memodifikasi simbol

Menu Link

Fitur utama

• Merubah direksi link-link Anda

• Menata kembali link-link Anda

• Mengubah bentuk dan warna link-

link Anda

• Meluruskan link-link

Menu Effect

Fitur utama

• Mengubah warna, bentuk,

ketebalan, dan pola garis

• Mengubah warna latar belakang

halaman Anda

• Mengubah warna teks

Page 26: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 26

Menu Utility

Fitur utama

• Mencari dan menggantikan teks

• Memeriksa ejaan

• Menghubungkan ke Internet

• Membuat simbol baru untuk

perpustakaan (Anda dapat

menambahkan gambar Anda

sendiri dengan cara menarik

gambar tersebut ke palet simbol)

• Menyunting (edit) perpustakaan

simbol yang sudah ada

Menu Jendela (Window)

Fitur utama

• Memperlihatkan kepada Anda

dokumen apa saja yang sedang

terbuka sehingga Anda dapat

bolak-balik antar-peta konsep

• Memungkinkan Anda untuk

menyesuaikan tampilan layar

komputer Anda

Menu Bantuan (Help)

Fitur utama

• Beragam macam bantuan!

• FI: tombol penting yang dapat

mengkategorisasikan Help

menjadi bagian Isi/Jawaban dan

bagian Indeks

Page 27: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 27

Lembar Kerja 5: Beberapa Contoh Cara Pemetaan Konsep agar Dapat Digunakan

untuk Meliputi Berbagai Bidang Studi

Pemetaan konsep merupakan alat yang sangat bagus untuk dapat menilai tingkat pemahaman

siswa ketika membaca. Alat ini dapat digunakan meliputi berbagai bidang studi untuk

membantu para siswa mengeksplorasi dan memperlihatkan pemikiran mereka. Di bawah ini

adalah contoh-contoh beragam jenis peta konsep yang berbeda dan penggunaannya pada

berbagai bidang studi.

Peta Karakter (Bahasa)

PRIMARY CHARACTER

One of his or her characteristics

One of his or her

characteristics

One of his or her characteristics

Example from the

book

Example from the

book

Example from the

book

Example

from the book

Example from the

book

Example from the

book

Example

from the book

Example

from the book

Example from the

book

Page 28: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 28

Persamaan dan Perbedaan (Sains, Matematika, Bahasa, Ilmu Sosial)

Object, Event or Person

Object, Event or Person

Differences

Similarities

Differences

Wilayah Pengaruh (Areas of Influence) – Semua Subyek

Page 29: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 29

Peta Peristiwa dalam Sejarah

Diagram Venn

Diagram Venn adalah teknik grafis untuk menvisualisasikan konsep-konsep teori dengan

menggunakan lingkaran-lingkaran yang saling tumpang-tindih dan bayangan untuk

menunjukkan titik pertemuan, perpaduan, dan pelengkapan. Di bawah ini adalah dua contoh

Diagram Venn.

Contoh 1: Setiap lingkaran yang lebih besar menunjuk pada area perbedaan (pandangan yang

saling bertolak belakang) untuk isu pemanasan global. Area titik pertemuan antara kedua

lingkaran menunjuk pada area di mana kedua argumen bertemu.

HISTORICAL EVENT

What

immediately precipitated

event

Causes leading

toward event

Factors fighting

against

event

Page 30: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 30

Contoh 2: Contoh ini menunjukkan tiga set informasi yang berbeda (A, B, dan C) dan juga area

titik pertemuan setiap informasi (A dan B; A dan C; B dan C; dan A, B, dan C).

Page 31: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 31

Peta Cerita

STORY TITLE

Conflict

Setting

Themes

Characterization

First Character

Second Character

Page 32: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 32

Sebab dan Akibat (Semua Subyek)

We often find that one cause has several effects,

and that several causes lead to one effect.

CAUSE

CAUSE

EFFECT/RESULT

EFFECTS/RESULTS

Page 33: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 33

Pemahaman Peristiwa (Bahasa, Sains, Ilmu Sosial)

Perbendaharaan Kata

Effect of Event on Psyche of

People InvolvedFirst Group

Second Group

Third Group

VOCABULARY WORD

SynonymsAntonyms

People Who Do This or

Who Are This

Page 34: Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: · PDF fileTerima kasih kepada Jill Weber dari EDC Laboratorium Pendidikan Regional untuk kegiatan ini. ... sebab akibat melalui

Pembelajaran Aktif dalam Kelas dengan Satu Komputer: Menganalisis Sebuah Cerita Pendek 34

Lembar Kerja 6: Peran Kelompok

Di bawah ini adalah peran-peran kelompok untuk kegiatan ini. Apabila jumlah siswa melebihi 30

orang, Anda perlu menambahkan peran lain (contoh: Penjaga Waktu). Potonglah kartu-kartu

peran sepanjang garis-garis titik. Kemudian bagikan kepada para siswa.

Manajer

� Memastikan semua

anggota mengerjakan

tugas masing-masing

� Memastikan semua

pekerjaan diselesaikan

tepat waktu

� Bersama dengan

Penyunting (Editor),

Anda memeriksa produk

akhir.

Perekam (Recorder)

� Berdasarkan masukan-

masukan dari anggota

kelompok lain, Anda

membuat sebuah peta

konsep dengan

menggunakan kertas

dan pensil

� Memasukkan semua

gelembung ide, link, dan

teks

Reader (Pembaca)

� Pada saat kelompok

berupaya membuat

sebuah peta konsep,

Anda membaca bagian-

bagian dari cerita

pendek dengan suara

keras untuk membantu

anggota kelompok lain

mencurahkan pendapat.

Navigator

� Menghadiri pelatihan

Navigator untuk belajar

bagaimana

menggunakan

Inspiration

� Anda mengajari

Pengemudi (Driver)

tentang bagaimana

memasukkan peta

konsep tertulis ke dalam

Inspiration

� Anda tidak boleh

menyentuh mouse atau

papan-ketik (keyboard)

Pengemudi (Driver)

� Anda adalah satu-

satunya yang dapat

menggunakan

Inspiration

� Masukkan informasi

tertulis ke dalam

Inspiration

� Peran ini harus diatur

bergiliran setiap 10

menit

� Jangan lupa menyimpan

informasi sesering

mungkin

Penyunting (Editor)

� Anda memiliki keputusan

akhir jika terjadi

perselisihan tentang

peta konsep

� Anda memeriksa semua

ejaan dan tata bahasa

peta konsep, baik yang

tertulis maupun yang

digital

� Bersama dengan

Manajer, Anda meninjau

kembali peta konsep

yang tertulis dan yang

digital