pembelahan sel
DESCRIPTION
Pembelahan SelTRANSCRIPT
PEMBELAHAN SEL
Daniel Christianto Setyo P. XII IPA 8 / 06
Kharisma Resti Kurnia D.S. XII IPA 8 / 17
Muhammad Rizqi Sanyoto XII IPA 8 / 23
Zahroh Nur Laily XII IPA 8 / 29
Pembelahan Sel
Merupakan proses memperbanyak diri, di mana sel yang membelah disebut sel induk, sedangkan hasil pembelahan disebut sel anak PEMBELAHAN SEL
Tidak langsungP. Amitosis
LangsungMitosis
Meiosis
Pembelahan Amitosis
Terjadi secara langsung tanpa melalui tahapan pembelahan sel.
Biasa terjadi pada reproduksi aseksual organisme prokariotik.
Diawali dengan penggandaan DNA yang diikuti dengan pembelahan kromosom atau inti.
Setelah itu, terjadi pembelahan sitoplasma, sehingga terbentuk dua sel anakan yang identik.
Pembelahan Amitosis
Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Pembelahan mitosis terjadi pada sel somatis (sel penyusun tubuh).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis.
1. Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti. Ada beberapa tahap: profase, metafase, anafase, telofase.
2. Sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.
Pembelahan Mitosis
Kariokinesis - Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindel terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
Kariokinesis - Profase
Kariokinesis - MetafaseSetiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ke tengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
Kariokinesis - Metafase
Kariokinesis - Anafase Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi
dua dengan masing – masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan
pasangannya dan menuju ke kutub yang berlawanan. Pada akhir anafase, semua kromatida sampai pada
kutub masing – masing.
Kariokinesis - Anafase
Kariokinesis - Telofase Kromatida yang berada pada kutub berubah
menjasadi benang – benang kromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nukleolus
membentuk dua inti baru. Serat – serat gelendong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis) menjadi
dua bagian, dan terbentuk membran sel pemisah di tengah bidang pembelahan.
Akhirnya, terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
Kariokinesis - Telofase
Hasil mitosis:1. Satu sel induk yang
diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing–masing diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Sitokinesis Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel
hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya.
Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
Sitokinesis
Interfase
Pada fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi.
Interfase dibagi menjadi 3 tahap:
1. Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru dan terus menerus melakukan pembelahan organel.
2. Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan.
3. Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala keperluan untuk pembelahan sel.
Pembelahan Meiosis Meiosis (pembelahan reduksi) adalah pembelahan
sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan meiosis sangat penting bagi organisme yang berkembang biak secara seksual, yaitu dalam proses pembentukan gamet (gametogenesis).
Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Pada meiosis I terjadi reduksi (pengurangan) jumlah kromosom, sedangkan pada meiosis II terjadi proses sama dengan pembelahan mitosis
Tahap Pembelahan Meiosis
Tahap-tahap pembelahan meiosis antara lain:
1. Meiosis I
Profase I → Metafase I → Anafase I → Telofase I
2. Meiosis II
Profase II → Metafase II → Anafase II → Telofase II
Meiosis I Profase I
Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin membentuk benang halus leptonema (kromosom) sehingga kromosom tampak seperti massa yang tidak teratur.
Meiosis I Profase I
Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai berpasangan dengan homolognya.
Meiosis I Profase I
Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid yang disebut tetrad. Pasangan 2 kromosom homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4 kromosom homolog disebut trivalen atau tetravalen.
Meiosis I Profase I
Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan bertukar ruas satu dengan yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatin yang disatukan oleh satu sentromer disebut kromatid bersaudara. Kontak antar kromatin bersaudara disebut kiasma.
Meiosis I Profase I
Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti melarut.
Meiosis I Metafase I
Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada bidang ekuator.
Meiosis I Anafase I
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan dua kromatid bersaudara masih tetap terikat pada sentromernya.
Meiosis I Telofase I
Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom sel induk. Masing-masing kromosom masih membawa dua kromatid bersaudara. Selaput inti mulai terbentuk dan sel-sel anakan memisah.
Meiosis II Profase II
Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan benang-benang spindel menarik sentromer kedua kutub yang berbeda.
Meiosis II Metafase II
Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap sentromer pada kromosom diikat oleh benang spindel.
Meiosis II Anafase II
Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah, kemudian bergerak ke arah berlawanan menuju kutub.
Meiosis II Telofase II
Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan membran inti muncul membungkus kelompok kromosom tersebut.
Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu sel akan dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung kromosom separuh jumlah sel induknya.
Perbedaan Mitosis & Meiosis
Perbedaan Mitosis & Meiosis
Spermatogenesis
Sel induk sperma atau spermatogonium bersifat diploid.
Satu sel spermatogonium mengalami diferensiasi menjadi spermatosit primer yang diploid.
Spermatosit primer membelah menjadi 2 sel spermatosit sekunder yang haploid.
Setiap sel spermatosit sekunder membelah secara meiosis membentuk 2 sel spermatid haploid.
Jadi, 1 spermatosit primer akan menjadi 4 spermatid yang haploid
Spermatogenesis
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur. Pembentukan sel telur dimulai ketika sel
germinal primordial mengadakan pembelahan secara mitosis menjadi 4 sel oogonia (2n) (tunggal oogonium).
Pada banyak hewan betina, pembelahan mitosis ini terjadi pada awal perkembangan individu. Pada mamalia, hal ini terjadi sebelum dilahirkan.
Oogenesis
Setiap satu sel oogonium akan mengalami pematangan menjadi oosit primer.
Selanjutnya, oosit primer melakukan pembelahan meiosis I menjadi 1 oosit sekunder (n) dan 1 sel badan polar (n).
Oosit sekunder dan sel badan polar mengalami pembelahan meiosis II. Oosit sekunder menjadi 1 ootid (n) dan 1 badan polar (n), 1 sel badan polar (n) akan membelah menjadi 2 sel badan polar (n).
Secara keseluruhan dari 1 sel oogonium (2n), dihasilkan 1 ootid (n) dan 3 badan polar (n). Selanjutnya, ootid akan mengalami pematangan menjadi sel telur (ovum).
Oogenesis
Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.
Mikrosporogenesis
Proses mikrosporogenesis sebagai berikut.
1. Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu disebut tetrad.
3. Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut inti saluran serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti generatif.
4. Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk sari tidak membelah.
Mikrosporogenesis
Megasporogenesis
Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji berhubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil.
Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.
Megasporogenesis
Proses megasporogenesis pada Angiospermae
1. Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
2. Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora haploid, tiga di antaranya mengalami degenerasi.
3. Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan delapan inti haploid.
4. Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan empat inti lainnya di dekat mikrofil.
5. Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu membentuk kandung lembaga sekunder yang diploid.
6. Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti di bagian tengah yang dekat mikrofil dinamakan ovum (sel telur), dan yang di samping kiri kanan dinamakan sinergid.
Megasporogenesis
~ TERIMA KASIH ~