pembelahan sel

45
PEMBELAHAN SEL Daniel Christianto Setyo P. XII IPA 8 / 06 Kharisma Resti Kurnia D.S. XII IPA 8 / 17 Muhammad Rizqi Sanyoto XII IPA 8 / 23 Zahroh Nur Laily XII IPA 8 / 29

Upload: daniel-christianto

Post on 20-Jun-2015

3.599 views

Category:

Education


20 download

DESCRIPTION

Pembelahan Sel

TRANSCRIPT

Page 1: Pembelahan Sel

PEMBELAHAN SEL

Daniel Christianto Setyo P. XII IPA 8 / 06

Kharisma Resti Kurnia D.S. XII IPA 8 / 17

Muhammad Rizqi Sanyoto XII IPA 8 / 23

Zahroh Nur Laily XII IPA 8 / 29

Page 2: Pembelahan Sel

Pembelahan Sel

Merupakan proses memperbanyak diri, di mana sel yang membelah disebut sel induk, sedangkan hasil pembelahan disebut sel anak PEMBELAHAN SEL

Tidak langsungP. Amitosis

LangsungMitosis

Meiosis

Page 3: Pembelahan Sel

Pembelahan Amitosis

Terjadi secara langsung tanpa melalui tahapan pembelahan sel.

Biasa terjadi pada reproduksi aseksual organisme prokariotik.

Diawali dengan penggandaan DNA yang diikuti dengan pembelahan kromosom atau inti.

Setelah itu, terjadi pembelahan sitoplasma, sehingga terbentuk dua sel anakan yang identik.

Page 4: Pembelahan Sel

Pembelahan Amitosis

Page 5: Pembelahan Sel

Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

Pembelahan mitosis terjadi pada sel somatis (sel penyusun tubuh).

Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis.

1. Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti. Ada beberapa tahap: profase, metafase, anafase, telofase.

2. Sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.

Page 6: Pembelahan Sel

Pembelahan Mitosis

Page 7: Pembelahan Sel

Kariokinesis - Profase

1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.

2. Dinding inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus) menghilang.

3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.

4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindel terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.

Page 8: Pembelahan Sel

Kariokinesis - Profase

Page 9: Pembelahan Sel

Kariokinesis - MetafaseSetiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ke tengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.

Page 10: Pembelahan Sel

Kariokinesis - Metafase

Page 11: Pembelahan Sel

Kariokinesis - Anafase Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi

dua dengan masing – masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan

pasangannya dan menuju ke kutub yang berlawanan. Pada akhir anafase, semua kromatida sampai pada

kutub masing – masing.

Page 12: Pembelahan Sel

Kariokinesis - Anafase

Page 13: Pembelahan Sel

Kariokinesis - Telofase Kromatida yang berada pada kutub berubah

menjasadi benang – benang kromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nukleolus

membentuk dua inti baru. Serat – serat gelendong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis) menjadi

dua bagian, dan terbentuk membran sel pemisah di tengah bidang pembelahan.

Akhirnya, terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.

Page 14: Pembelahan Sel

Kariokinesis - Telofase

Hasil mitosis:1. Satu sel induk yang

diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing–masing diploid.

2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

Page 15: Pembelahan Sel

Sitokinesis Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel

hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya.

Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.

Page 16: Pembelahan Sel

Sitokinesis

Page 17: Pembelahan Sel

Interfase

Pada fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi.

Interfase dibagi menjadi 3 tahap:

1. Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru dan terus menerus melakukan pembelahan organel.

2. Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan.

3. Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala keperluan untuk pembelahan sel.

Page 18: Pembelahan Sel

Pembelahan Meiosis Meiosis (pembelahan reduksi) adalah pembelahan

sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.

Pembelahan meiosis sangat penting bagi organisme yang berkembang biak secara seksual, yaitu dalam proses pembentukan gamet (gametogenesis).

Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.

Pada meiosis I terjadi reduksi (pengurangan) jumlah kromosom, sedangkan pada meiosis II terjadi proses sama dengan pembelahan mitosis

Page 19: Pembelahan Sel

Tahap Pembelahan Meiosis

Tahap-tahap pembelahan meiosis antara lain:

1. Meiosis I

Profase I → Metafase I → Anafase I → Telofase I

2. Meiosis II

Profase II → Metafase II → Anafase II → Telofase II

Page 20: Pembelahan Sel

Meiosis I Profase I

Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin membentuk benang halus leptonema (kromosom) sehingga kromosom tampak seperti massa yang tidak teratur.

Page 21: Pembelahan Sel

Meiosis I Profase I

Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai berpasangan dengan homolognya.

Page 22: Pembelahan Sel

Meiosis I Profase I

Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid yang disebut tetrad. Pasangan 2 kromosom homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4 kromosom homolog disebut trivalen atau tetravalen.

Page 23: Pembelahan Sel

Meiosis I Profase I

Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan bertukar ruas satu dengan yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatin yang disatukan oleh satu sentromer disebut kromatid bersaudara. Kontak antar kromatin bersaudara disebut kiasma.

Page 24: Pembelahan Sel

Meiosis I Profase I

Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti melarut.

Page 25: Pembelahan Sel

Meiosis I Metafase I

Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada bidang ekuator.

Page 26: Pembelahan Sel

Meiosis I Anafase I

Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan dua kromatid bersaudara masih tetap terikat pada sentromernya.

Page 27: Pembelahan Sel

Meiosis I Telofase I

Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom sel induk. Masing-masing kromosom masih membawa dua kromatid bersaudara. Selaput inti mulai terbentuk dan sel-sel anakan memisah.

Page 28: Pembelahan Sel

Meiosis II Profase II

Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan benang-benang spindel menarik sentromer kedua kutub yang berbeda.

Page 29: Pembelahan Sel

Meiosis II Metafase II

Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap sentromer pada kromosom diikat oleh benang spindel.

Page 30: Pembelahan Sel

Meiosis II Anafase II

Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah, kemudian bergerak ke arah berlawanan menuju kutub.

Page 31: Pembelahan Sel

Meiosis II Telofase II

Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan membran inti muncul membungkus kelompok kromosom tersebut.

Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu sel akan dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung kromosom separuh jumlah sel induknya.

Page 32: Pembelahan Sel

Perbedaan Mitosis & Meiosis

Page 33: Pembelahan Sel

Perbedaan Mitosis & Meiosis

Page 34: Pembelahan Sel

Spermatogenesis

Sel induk sperma atau spermatogonium bersifat diploid.

Satu sel spermatogonium mengalami diferensiasi menjadi spermatosit primer yang diploid.

Spermatosit primer membelah menjadi 2 sel spermatosit sekunder yang haploid.

Setiap sel spermatosit sekunder membelah secara meiosis membentuk 2 sel spermatid haploid.

Jadi, 1 spermatosit primer akan menjadi 4 spermatid yang haploid

Page 35: Pembelahan Sel

Spermatogenesis

Page 36: Pembelahan Sel

Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur. Pembentukan sel telur dimulai ketika sel

germinal primordial mengadakan pembelahan secara mitosis menjadi 4 sel oogonia (2n) (tunggal oogonium).

Pada banyak hewan betina, pembelahan mitosis ini terjadi pada awal perkembangan individu. Pada mamalia, hal ini terjadi sebelum dilahirkan.

Page 37: Pembelahan Sel

Oogenesis

Setiap satu sel oogonium akan mengalami pematangan menjadi oosit primer.

Selanjutnya, oosit primer melakukan pembelahan meiosis I menjadi 1 oosit sekunder (n) dan 1 sel badan polar (n).

Oosit sekunder dan sel badan polar mengalami pembelahan meiosis II. Oosit sekunder menjadi 1 ootid (n) dan 1 badan polar (n), 1 sel badan polar (n) akan membelah menjadi 2 sel badan polar (n).

Secara keseluruhan dari 1 sel oogonium (2n), dihasilkan 1 ootid (n) dan 3 badan polar (n). Selanjutnya, ootid akan mengalami pematangan menjadi sel telur (ovum).

Page 38: Pembelahan Sel

Oogenesis

Page 39: Pembelahan Sel

Mikrosporogenesis

Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.

Page 40: Pembelahan Sel

Mikrosporogenesis

Proses mikrosporogenesis sebagai berikut.

1. Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.

2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu disebut tetrad.

3. Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut inti saluran serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti generatif.

4. Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk sari tidak membelah.

Page 41: Pembelahan Sel

Mikrosporogenesis

Page 42: Pembelahan Sel

Megasporogenesis

Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji berhubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil.

Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.

Page 43: Pembelahan Sel

Megasporogenesis

Proses megasporogenesis pada Angiospermae

1. Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.

2. Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora haploid, tiga di antaranya mengalami degenerasi.

3. Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan delapan inti haploid.

4. Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan empat inti lainnya di dekat mikrofil.

5. Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu membentuk kandung lembaga sekunder yang diploid.

6. Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti di bagian tengah yang dekat mikrofil dinamakan ovum (sel telur), dan yang di samping kiri kanan dinamakan sinergid.

Page 44: Pembelahan Sel

Megasporogenesis

Page 45: Pembelahan Sel

~ TERIMA KASIH ~