pembekalan kompetensi dokter penguji kesehatan pendengaran
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
1/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
2/25
Nama : Dr. Hari Purnama,SpTHT
Tempat/tgl.lahir : Jakarta, 24 Maret 1959
Pekerjaan: Dokter Spesialis THT RSUD Kab. Bekasi
Ketua Komite Medik RSUD. Kab. Bekasi
Pengurus IDI Wilayah Kab. BekasiSeksi Pembinaan &Pembelaan anggota
Riwayat Pendidikan & Pekerjaan :
Lulus Dokter Umum, FKUI 1986
Dokter Kapal PT. Pelni 1986 s/d 1987
Dokter Puskesmas Kec. Oba, Halmahera Tengah 1987 s/d 1991
Dokter RS. Karantina,Pelabuhan Tg. Priuk 1991 s/d 1992
PPDS THT FKUI 1992 s/d 1996
Kepala Seksi Bimbingan Dit. Kes. Khusus Depkes, 1997 s/d 2003
Dokter Spesialis THT RSUD Kab. Bekasi, 2004 s/d Sekarang Intensive Training Rehabilitation for Deaf People, Australia 1998.
Training for Micro Ear Surgery, Teikyo Univ. Tokyo- Japan, 1999.
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
3/25
Pelatihan Kompetensi Tim Penguji Kesehatan Pelaut-BKKP DITJEN HUBLA,
KEMENTRIAN PERHUBUNGAN RI
Dr. Hari Purnama, SpTHT
-
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
4/25
Psl.2. (1) Tenaga fungsional harus memenuhi persyaratan tingkat kesehatan yangPsl.2. (1) Tenaga fungsional harus memenuhi persyaratan tingkat kesehatan yangsesuai dengan pekerjaan dan tidak membahayakan lingkungan kerjanyasesuai dengan pekerjaan dan tidak membahayakan lingkungan kerjanya
Psl.2. (2) Tingkat kesehatan tenaga fungsional pelayaran harus didasarkan padaPsl.2. (2) Tingkat kesehatan tenaga fungsional pelayaran harus didasarkan padahasil pengujian dan penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan oleh tim pengujihasil pengujian dan penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan oleh tim penguji
& penilai tingkat kesehatan tenaga fungsional pelayaran& penilai tingkat kesehatan tenaga fungsional pelayaran
Psl.8. (1) Hasil pengujian dan penilaian tingkat kesehatan tenaga fungsionalPsl.8. (1) Hasil pengujian dan penilaian tingkat kesehatan tenaga fungsional
pelayaran dapat digolongkan menjadi a. Sehat, b. Tidak sehatpelayaran dapat digolongkan menjadi a. Sehat, b. Tidak sehat
Psl.11. Apabila timbul permasalahan terhadap hasil pengujian dan penilaianPsl.11. Apabila timbul permasalahan terhadap hasil pengujian dan penilaian
tingkat kesehatan, yang bersangkutan / pejabat yang mengirim dapattingkat kesehatan, yang bersangkutan / pejabat yang mengirim dapat
mengajukan permintaan pemeriksaan ulang ke BKKPmengajukan permintaan pemeriksaan ulang ke BKKP
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
5/25
8. Ketajaman & Pendengaran
1. Hasil pemeriksaan tajam pendengaran dengan alat audiometer adalah normal
2. Pemeriksaan tajam pendengaran dengan Test Rinne adalah positif
3. Pemeriksaan tajam pendengaran dengan Test Webber adalah tidak terdapat lateralisasi
4. Pemeriksaan tajam pendengaran dengan Test Schwabach adalah sesuai pemeriksa
5. Gangguan bicara berat tergolong tidak sehat permanen
Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan
8. Pendengaran dan Keseimbangan
a. Suara berbisik tidak terdengar dalam jarak 2m
b. Setiap perforasi gendang yang tidak dapat tertutup
c. Setiap peradangan kronis telinga tengah yang tidak dapat diobatiSemua tergolong tidak sehat permanen
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
6/25
Kesimpulan
1. (A) Sehat, tidak ada batasan pekerjaan
2. (A,T) Sehat, tidak ada batasan pekerjaan tetapi memerlukanpengawasan medik
3. (E) Sehat, hanya untuk bidang pekerjaan tertentu
4. (B) Tidak sehat permanen
5. (C) Tidak sehat untuk waktu tidak terbatas, diperiksa kembali .......
bulan
6. (D) Tidak sehat sementara, diperiksa kembali ...... minggu
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
7/25
Pemeriksaan telinga
Peralatan : Head lamp, ear specullum, serumen haak, forceps
telinga
Liang telinga : Lapang / Sempit (bila sempit apakah ada serumen
prop, benda asing atau udem liang telinga)
Membran timpani : Utuh / Perforasi (bila + deskripsikan ), Refleks cahaya
(+/-)Sekret : Tidak ada / Ada ( bila + deskripsikan )
Kelainan lain : bila ada deskripsikan
Pemeriksaan hidung
Peralatan : Head lamp, nasal specullum,suction & tip
Kavum nasi : Lapang / Sempit (bila sempit deskripsikan)
Konka : eutrofi / hipertrofi , warna (bila + deskripsikan )
Sekret : Tidak ada / Ada ( bila + deskripsikan )
Kelainan lain : bila ada deskripsikan
Pemeriksaan fisik THT (1)
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
8/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
9/25
Pemeriksaan fisik THT (2)
Pemeriksaan tenggorok
Peralatan : Head lamp, spatula lidah (logam/kayu),
Tenggorok : Tosil kanan & kiri (ukuran, detritus, warna)
Dinding faring : Hiperemia / Normal, tanda infeksi
Post nasal drip : Tidak ada / Ada ( bila + deskripsikan )
Kelainan lain : bila ada deskripsikan
Pemeriksaan kelenjar limfe servikal
Peralatan : Head lamp, Hanschoen,
Lokasi : Sisi kanan & kiri (submandibula/submentale)
Ukuran : ...... cm
Perabaan : Keras/ kenyal/kistik, fiksasi pada jaringan sekitarKelainan lain : bila ada deskripsikan
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
10/25
Peralatan : Garpu tala frekwensi 256 Hz, 512 Hz, 1024 Hz.
1.Test Rinne : Membandingkan hantaran udara dengan hantaran tulang.
a. Rinne (+) berarti hantaran udara lebih baik dari tulang Normal .
b. Rinne (-) berarti hantaran udara terganggu gangguan konduktif
2. Test Webber: Membandingkan hantaran tulang telinga kanan dengan hantaran
tulang telinga kiri
a. Tidak terdapat lateralisasi berarti Normal .
b. Lateralisasi ke telinga sakit gangguan konduktif telinga sakit
c. Lateralisasi ke telinga sehat tuli sensorineural telinga sakit
2. Test Schwabach: Membandingkan hantaran tulang telinga pasien dengan hantaran
tulang telinga pemeriksa ( Catt: Telinga pemeriksa normal)
a. Schwabach sesuai pemeriksa Normal .
b. Schwabach memanjang gangguan konduktif
c. Schwabach memendek tuli sensorineural
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
11/25
Peralatan
1. Audiometer + Headphone + Bone conductor
2. Chamber kedap suara
3. Printer
Pemeriksaan Audiometri nada murni
1. Pastikan clien mengerti apa yang harus dilakukan
2. Untuk mencapai hasil yang baik pastikan pintu chamber tertutup rapat
3. Batasi kebisingan di ruang tempat pemeriksaan
4. Bila terdapat hasil yang meragukan, ulangi pemeriksaan dengan persiapan yang lebihbaik
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
12/25
Analisa Audiogram
1. Evaluasi ambang dengar Hitung AC pada = 500 Hz + 1 kHz + 2 kHz dibagi 3
2. Perhatikan apakah terdapat gap atau tidak3. Perhatikan ambang dengar pada nada tinggi ( 4 kHz dan 8 kHz), apaka ada penurunan
atau tidak
4. Perhatikan pula gambaran audiogram patognomonik untuk penyakit tertentu ( misalnya V
notch, snhl dengan gap nada rendah)
Keterangan
1. Intensitas ambang dengar normal = 0 s/d 20 db, gangguan ringan = 21 s/d 40 dB,
gangguan sedang = 41 s/d 60 dB, gangguan berat = 61 s/d 80 dB
2. Adanya gap menunjukkan terdapatnya gangguan konduktif, bila disertai dengan
penurunan bone conduction menunjukkan terdapatnya tuli campur.
3. Penurunan nada tinggi pada frekwinsi pada 8 kHz menunjukkan pengaruh presbikusis
4. Gambaran audiogram V notch pada frek 4 kHz menunjukkan NIHL, gambaran
sensoruneural hearing loss dengan gap nada rendah menunjukkan kemungkinan sindr.
Meniere
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
13/25
KLINIS AUDIOGRAM
Normal
OMA , Perf. MT(-)
Rhin. Kronis / Obstr. Tuba
Eustachius
OMA, Perforasi MT(+)
OMSK, Perforasi MT(+)
Presbikusis ringan
Kelainan lain (OMSK
maligna, Presbikusis
sedangs/d berat
Normal Ggn. Konduktif ringan
Ggn. Konduktif ringan
Ggn konduktif ringan-sedang
Ggn konduktif sedang
Ggn. Sensorineural ringanterutama nada tinggi
Tuli campur sedangs/dberat, tuli saraf sedang
s/d berat
Sehat
Tdk sehat sementara
Sehat untuk bidang
tertentu
Tdk sehat utk waktu tdk
terbatas
Tdk sehat utk waktu tdkterbatas
Sehat untuk bidang
tertentu
Tidak sehat
INTERPRETASI
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
14/25
Interpretasi
1. Audiogram menunjukkan gangguan pendengaran ringan , klinis menggambarkan OMA
tanpa perforasi membran maka kesimpulannya adalah tidak sehat sementara
2. Audiogram menunjukkan gangguan pendengaran ringan, klinis menggambarkan rhinitis
kronis dengan gambaran obstruksi tuba tanpa disertai perforasi membran timpani
maka kesimpulannya adalah sehat hanya untuk bidang tertentu
3. Bila terdapat perforasi membran timpani yang terjadi kurang dari 3 bulan dengan
audiogram gangguan konduktif ringan - sedang, kemungkinan masih dapat sembuh
dengan pengobatan maka client tidak sehat sementara perlu diobati sampai gendang
menutup ( tidak sehat untuk waktu tidak terbatas diperiksa kembali 2 s/d 3 bulan lagi)
4. Bila terdapat perforasi membran timpani yang terjadi lebih dari 3 bulan, audiogram
gangguan konduktif sedang, kemungkinan dapat sembuh dengan tindakan operatif
tetapi tidak akan sembuh bila dibiarkan maka kesimpulannya adalah ( tidak sehat
untuk waktu tidak terbatas diperiksa kembali 3 s/d 6 bulan lagi)
5. Presbikusis ringan tanpa ada kelainan membran kesimpulannya sehat hanya untukbidang tertentu
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
15/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
16/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
17/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
18/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
19/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
20/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
21/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
22/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
23/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
24/25
-
8/6/2019 Pembekalan Kompetensi Dokter Penguji Kesehatan Pendengaran
25/25