pembangkit listrik tenaga nuklir

43
TUGAS KELOMPOK 7 ILMU KEALAMAN DASAR (IKD) TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) OLEH: NURHALIMAH AULA (NIM F04112055) NURUL HIDAYATIE (NIM F04112075) LISLIANA (NIM F04111044) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Upload: muhammad-azis

Post on 28-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

ggyf,g

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOK 7ILMU KEALAMAN DASAR (IKD)TENTANGPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)

OLEH:NURHALIMAH AULA (NIM F04112055)NURUL HIDAYATIE (NIM F04112075)LISLIANA (NIM F04111044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil Alamin, kami panjatkan puji syukur kepada allah SWT, karena atas izin dan rahmat-nya sehingga makalah ILMU KEALAMAN DASAR dengan judul PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR dapat kami selesaikan.Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempuirnaan. Oleh karena itu, kami minta segala bentuk saran dan kritik yang bersifat membangun bagi laporan ini.Tak lupa pula kami mengucapakan banyak terima kasih kepada teman teman dan sumber kami yang telah banyak membantu dalam hal penyusunan makalah ini dan tak lupa pula seluruh pihak yang telah membantu kami. Amin.Demikianlah kami dan lebih kurangnya mohon dimaafkan. Wassalamualaikum wr wb.

Pontianak, Penyusun

BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakangMasalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan.Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru.Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir.Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl.Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya.Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.1.2.Rumusan MasalahDari latar Belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :1. Bahan bakar nuklir2. Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir?3. Desain PLTN, Prinsip kerja PLTN, dan Jenis-jenis reaktor nuklir4. Pemanfaatan tenaga nuklir5. Bagaimana potensi PLTN dalam upaya peningkatan energi listrik di Indonesia?

1.3.Tujuan Penulisan Makalah Selain rumusan masalah di atas, makalah ini juga disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang :1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan komponen yang ada di dalam reaktor nuklirnya3. Potensi PLTN dalam upaya peningkatan energi listrik di Indonesia.

Nuklir adalah sebutan untuk bentuk energi yang dihasilkan melalui reaksi inti, baik itu reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Sumber energi nuklir yang paling sering digunakan untuk PLTN adalah sebuah unsur radioaktif yang bernama Uranium. Bagaimana caranya sebuah unsur radioaktif mampu menghasilkan panas yang besar? Tentu saja bukan dengan dibakar. Namun melalui reaksi pemisahan inti (reaksi fisi). Biar tidak terlalu rumit penjelasannya, perhatikan gambar berikut :

Atom uranium (U-235) (digambarkan dengan warna hitam merah di sebelah kiri) memiliki inti yang tidak stabil ketika ada neutron (warna hitam di paling kiri) yang ditembakkan pada inti atom tersebut, maka inti atom uranium akan membelah menjadi dua buah inti atom, yakni atom Barium (Ba-141) dan atom Kripton (Kr-92) serta tiga neutron (warna hitam di kanan). Jika ingat sama pelajaran kimia, silahkan cek nama-nama unsur tadi dalam sistem periodik unsur. Masih ingat dengan hukum kekekalan massa-energi bukan (pelajaran Fisika kelas 3 SMA)? Nah, karena massa atom sebelum pembelahan lebih besar dari pada massa atom setelah pembelahan, maka selisih massa (disebut defek massa) tersebut berubah menjadi energi panas yang besarnya sekitar 200 MeV (Mega elektron volt), ini baru satu buah inti atom. satu gram uranium saja tentu memiliki banyak inti. Sehingga panas yang dihasilkan pun luar biasa besar.Karena Uranium bahan tambang, maka bentuknya juga padat

Gambar 2 : Bahan tambang Uranium

BAB 2PEMBAHASAN

A. TENAGA NUKLIR SEBAGAI SUMBER ENERGISeiring dengan perkembangan dunia di mana populasi semakin bertambah, perkembangan teknologi yang semakin pesat, dan naiknya gaya hidup di negara-negara maju, maka dibutuhkan banyaknya sumber energi listrik. Sumber energi di dunia yang tersedia saat ini meliputi energi batu bara, nuklir, bensin, angin, matahari, hidrogen, dan biomassa. Dari masing-masing jenis energi di atas, terdapat kelebihan dan kelemahan masing-masing.1. Batu BaraKelebihan : Tidak mahal bahan bakarnya, mudah untuk didapat.Kelemahan : Dibutuhkan kontrol untuk polusi udara dari pembakaran batu bara tersebut, berkontribusi terhadap peristiwa hujan asam dan pemanasan global.1. NuklirKelebihan : Bahan bakarnya tidak mahal, mudah untuk dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat). Energi yang dihasilkan sangat tinggi, dan tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam.Kelemahan : Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya, disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri. Masalah kepemilikan energi nuklir, disebabkan karena bahayanya nuklir sebagai senjata pemusnah massal dan produk buangannya yang sangat radioaktif.1. BensinKelebihan : Sangat mudah untuk didistribusikan, mudah untuk didapatkan, energinya cukup tinggi.Kelemahan : Untuk sekarang, sumber bahan bakarnya sudah tinggal sedikit. Berkontribusi terhadap pemanasan global, dan harganya semakin mahal seiring dengan ketersediaannya.d. MatahariKelebihan : Energi matahari bebas untuk didapatkan.Kelemahan : Tergantung pada cuaca, waktu, dan area. Untuk teknologi saat ini, masih dibutuhkan area yang luas untuk meletakkan panel surya dan energi yang dihasilkan dari panel surya tersebut masih sangat sedikit.e. AnginKelebihan : Angin mudah untuk didapatkan dan gratis. Biaya perawatan dan meregenerasi energinya semakin murah dari waktu ke waktu.Sumber energi ini baik digunakan di daerah pedesaan terutama pada daerah pertanian.Kelemahan : Membutuhkan banyak pembangkit untuk menghasilkan energi yang besar. Terbatas untuk area yang berangin saja, membutuhkan sistem penyimpanan energi yang mahal.Pada saat musim badai, angin dapat merusak instalasi pembangkit listrik.f. BiomassaKelebihan : Masih dalam tahap pengembangan, membutuhkan instalasi pembangkit yang tidak terlalu besar.Kelemahan : Tidak efisien jika hanya sedikit instalasi pembangkit yang dibangun, berkontribusi terhadap pemanasan global.g. HidrogenKelebihan : Mudah dikombinasikan dengan oksigen untuk menghasilkan air dan energi.Kelemahan : Sangat mahal untuk biaya produksi, membutuhkan energi yang lebih besar untuk membuat hidrogennya sendiri.Dengan berdasarkan fakta di atas, dapat dilihat sumber energi dari nuklir sangat dibutuhkan, karena terdapat beberapa sumber energi (seperti bensin dan batu bara) yang ketersediaannya di alam semakin sedikit, sehingga dibutuhkan sumber energi yang baru.Bahan Bakar NuklirBahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan bahan bakar kimia yang dibakar untuk menghasilkan energi. Hingga saat ini, bahan bakar nuklir yang umum dipakai adalah unsur berat fissil yang dapat menghasilkan reaksi nuklir berantai di dalam reaktor nuklir. Bahan bakar fissil yang sering digunakan adalah 235U dan 239Pu, dan kegiatan yang berkaitan dengan penambangan, pemurnian, penggunaan, dan pembuangan dari material-material ini termasuk dalam siklus bahan bakar nuklir.Siklus bahan bakar nuklir penting adanya karena terkait dengan PLTN dan senjata nuklir.

Gambar 3 : Proses pengolahan UraniumProses di atas berdasarkan siklus bahan bakar nuklir. Pertama, uranium diperoleh dari pertambangan.Kedua, uranium diproses menjadi Yellow Cake. Langkah berikutnya adalah mengubah Yellow Cake menjadi UF6 untuk proses pengkayaan dan kemudian diubah menjadi uranium dioksida, atau tanpa proses pengkayaan untuk kemudian langsung ke tahap ke-4 sebagaimana yang terjadi untuk bahan bakar reaktor nuklir pada umumnya.Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Desain PLTNSalah satu jenis PLTN adalah Pressurized Water Reactor (PWR), Reaktor jenis ini adalah reaktor paling umum, 230 PLTN di seluruh dunia menggunakan jenis ini.gambar skemanya :

Gambar 4 : Salah satu desain PLTNLihat, air yang bersuhu tinggi dan yang bersentuhan langsung dengan bahan bakar Uranuim (warna merah) selalu berada di dalam containment, containmentnya sendiri dibuat dengan bahan struktur yang tidak mampu ditembus oleh radiasi yang dipancarkan saat terjadi reaksi inti.di dalam reactor vessel juga terdapat control rod yang berfungsi sebagai batang pengendali reaksi inti. B. PENGGUNAAN NUKLIR UNTUK PEMBANGKIT LISTRIKSecara umum yang dimaksudkan dengan PLTN adalah pembangkit listrik tenaga nuklir yang merupakan suatu kumpulan mesin yang dapat membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan tenaga nuklir sebagai tenaga awalnya. Sebelum melanjutkan ke prinsip kerja dari PLTN ini, ada baiknya penyusun terangkan sedikit tentang Proses Fisi dan Fusi Nuklir. FisiNuklirProses fisi adalah proses utama pada reaktor nuklir terjadi ketika sebuah inti bermassa berat. Pada reaksi fisi, inti senyawa yang terangsang terbelah menjadi dua inti massa yang lebih rendah, disebut produk isi, dan produk ini disertai oleh dua atau tiga neutron dan radiasi fisi gamma. Adapun tiga bahan bakar yang dapat berfisi antara lain : Uranium-235 (U235), Uranium-233 (U233) dan Plutonium-239 (Pu239). Ketiga bahan bakar ini bersifat radioaktif tetapi mereka mempunyai massa paruh yang sangat lama. Fusi NuklirProses fusi pada dasarnya adalah sebuah anti tesis dari proses fisi. Dalam proses fisi, inti bermasa berat membelah menjadi inti bermassa ringan, sambil melepaskan kelebihan energy pengikatan. Sedangkan pada reaksi fusi, inti bermassa ringan bergabung dalam rangka melepaskan kelebihan energi pengikatan. Jadi reaksi fusi adalah reaksi umum yang meminyaki matahari dan telah dipakai dibumi untuk melepaskan energi dalam jumlah yang besar di dalam termonuklir atau bomhydrogen.Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses di mana dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan senjata nuklir meledak. Proses ini membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen yang paling ringan, hidrogen. Tetapi fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom yang lebih berat dan netron bebas, akan menghasilkan energy yang lebih besar lagi dari energy yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka maka sebuah reaksi eksotermik yang dapat menciptakan reaksi yang terjadi sendirinya. Energi yang dilepas dibanyak reaksi nuklir lebih besar dari reaksi kimia, karena energy pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari energi yang menahan elektron ke inti atom. Contoh: energi ionisasi yang diperoleh dari penambahan elektron kehidrogen adalah 13.6 elektron volt lebih kecil satu persejuta dari 17MeV yang dilepas oleh reaksi Deuterium Tritium (D-T) fusion sepertigambar dibawah ini.

Gambar 5 : Reaksi D-T FusionEnergi NuklirDi dalam inti atom tersimpan tenaga inti (nuklir) yang luar biasa besarnya. Tenaga nuklir itu hanya dapat dikeluarkan melalui proses pembakaran bahan bakar nuklir. Proses ini sangat berbeda dengan pembakaran kimia biasa yang umumnya sudah dikenal, seperti pembakaran kayu, minyak dan batubara. Besar energi yang tersimpan (E) di dalam inti atom adalah seperti dirumuskan dalam kesetaraan massa dan energi oleh Albert Einstein:E = mCDimanam: massa bahan (kg)C: kecepatan cahaya (3 x 108 m/s). Energi nuklir berasal dari perubahan sebagian massa inti dan keluar dalam bentuk panas. Dilihat dari proses berlangsungnya, ada dua jenis reaksi nuklir, yaitu reaksi nuklir berantai tak terkendali dan reaksi nuklir berantai terkendali. Reaksi nuklir tak terkendali terjadi missal pada ledakan bom nuklir. Dalam peristiwa ini reaksi nuklir sengaja tidak dikendalikan agar dihasilkan panas yang luar biasa besarnya sehingga ledakan bom memiliki daya rusak yang maksimal. Agar reaksi nuklir yang terjadi dapat dikendalikan secara aman dan energy yang dibebaskan dari reaksi nuklir tersebut dapat dimanfaatkan, maka manusia berusaha untuk membuat suatu sarana reaksi yang dikenal sebagai reaktor nuklir. Jadi reaktor nuklir sebetulnya hanyalah tempat dimana reaksi nuklir berantai terkendali dapat dilangsungkan. Reaksi berantai di dalam reactor nuklir ini tentu sangat berbeda dengan reaksi berantai pada ledakan bom nuklir.Untuk mendapatkan gambaran tentang besarnya energi yang dapat dilepaskan oleh reaksi nuklir, berikut ini diberikan contoh perhitungan sederhana. Ambil 1g(0,001kg) bahan bakar nuklir U235. Jumlah atom didalam bahan bakar ini adalah:N = (1/235) x 6,02 x 1023 = 25,6 x 1020 atom U235.Karena setiap proses fisi bahan bakar nuklir U235 disertai dengan pelepasan energi sebesar 200MeV, maka 1gU235 yang melakukan reaksi fisi sempurna dapat melepaskan energy sebesar:E = 25,6 x 1020 (atom) x 200 (MeV/atom) = 51,2 x 1022 MeVJika energy tersebut dinyatakan dengan satuan Joule (J), dimana1 MeV =1.6 x10-13J, maka energy yang dilepaskan menjadi:E = 51,2 x 1022 (MeV) x 1,6 x 10 -13 (J/MeV) = 81,92 x 109 JDengan menganggap hanya 30% dari energi itu dapat diubah menjadi energy listrik, maka energy listrik yang dapat diperoleh dari 1g U235 adalah:Elistrik = (30/100) x 81,92 x 109 J = 24,58 x 109 JKarena 1J = 1W.s (E=P.t), maka peralatan elektronik seperti pesawat tvDengan daya (P) 100W dapat dipenuhi kebutuhan listriknya oleh 1g U235 selama:t = Elistrik/P = 24,58 x 109 (J) / 100 (W) = 24,58 x 107 sAngka 24,58 x 107 sekon (detik) sama lamanya dengan 7,78 tahun terus-menerus tanpa dimatikan. Jika diasumsikan pesawat TV tersebut hanya dinyalakan selama 12 jam/hari, maka energi listrik dari 1 g U235 bisa dipakai untuk mensuplai kebutuhan listrik pesawat TV selama lebih dari 15 tahun.

Prinsip Kerja PLTNProses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses kerja pembangkit listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang umumnya sudah dikenal secara luas. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi.Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut:1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar.2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bias pendingin primer mau pun sekunder bergantung pada tipe reactor nuklir yang digunakan.3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energy gerak (kinetik).4. Energi kinetic dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik.Reaktor Nuklir adalah suatu alat dimana reaksi berantai dapat dilaksanakan berkelanjutan dan dikendalikan. Atau dengan kata lain reactor nuklir merupakan suatu wadah bahan-bahan fisi dimana proses reaksi berantai terjadi terus menerus tanpa berhenti atau tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir). Bagian utama dari reaktor nuklir yaitu: elemen bakar (batang-batang bahan bakar), perisai (perisai termal), moderator dan elemen kendali.Bahan bakar yang digunakan di dalam reactor nuklir ada tiga jenis antara lain :-Uranium-235 (U235),-Uranium-233 (U233),-Plutonium-239 (Pu239).Dari ketiga jenis bahan bakar di atas, yang paling sering digunakan sebagai bahan bakar reactor adalah Uranium-235 (U235).Reaksi fisi berantai terjadi apabila inti dari suatu unsur dapat belah (Uranium-235, Uranium-233) bereaksi dengan neutron termal/lambat yang akan menghasilkan unsur-unsur lain dengan cepat serta menimbulkan energy panas dan neutron-neutron baru. Untuk mengendalikan reaksi berantai dalam reactor nuklir maka digunakanlah bahan yang dapat menyerap neutron, misalnya Boron dan Cadmium. Yang bertujuan untuk mengatur kerapatan dari neutron. Dengan mengatur kerapatan neutron ini maka tingkat daya raktor nuklir dapat ditentukan, bahkan reaksi dapat dihentikan sama sekali (sampai 0) pada saat semua neutron terserap oleh bahan penyerap.Perangkat pengatur kerapatan neutron pada reaktor nuklir ini disebut dengan elemen kendali. Jika elemen kendali disisipkan penuh di antara elemen bakar, maka elemen kendali akan menyerap neutron secara maksimum sehingga reaksi berantai akan dihentikan dan daya serap batang kendali akan berkurang bila batang kendali ditarik menjauhi elemen bakar. Disini pengendalian dilakukan terhadap pelepasan dan penyerapan neutron selama berlangsungnya reaksi berantai.Neutron yang dilepaskan dalam suatu reaksi berantai dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:1. Meninggalkan material fisi.2. Tidak berfisi, ditangkap oleh U238 membentuk Pu239.3. Tidak berfisi, ditangkap oleh material batang kendali (control-rod).4. Berfisi, ditangkap oleh U239 dan U233.Apabila jumlah nutron yang dilepaskan oleh proses fisi sama dengan jumlah empat bagian nutron di atas, maka energy panas yang dihasilkan adalah konstan. Atau sebaliknya jika jumlah nutron yang dihasilkan lebih kecil, maka reaksi berantai akan berhenti. Apabila lebih besar, maka laju fisinya naik dan menjadi tidak terkendali. Gambar di bawah menunjukkan skema sebuah reaktor nuklir.

Gambar 7 : Skema reactor nuklir

Komponen utama reactor nuklir antara lain:1. Inti reactor5. Tangki Reaktor2. Moderator6. Fluida Pendingin3. Perisai Termal7. Perisai Biologi4. Reflektor8. Batang-batang kendali

1. Inti reaktor : Dibuat dari batang-batang bahan bakar yang berisi uranium alam, uranium yang dipercaya, plutoium, atau U-233. Batang-batang bahan bakar tersebut dapat dicampur dengan material-material tidak berfisi.2.Moderator : Berfungsi untuk memperlambat kecepatan nutron sehingga berkecepatan termal. Biasanya dibuat dari granit yang membungkus bahan bakar, tetapi mungkin juga air berat, air ringan (normal), atau berilium. Moderator dapat juga dicampur dengan bahan bakar.3. Perisai Termal :Berfungsi menyerap radiasi (parikelb, neutron yang Makalah PLTN2005 12 terlepas, dan sinar gamma) yang terjadi karena proses fisi. Karena itu perisai menyelubungi inti reaktor, biasanya dibuat dari besi, menyerap energi dan menjadi panas.4. Reflektor :Berfungsi untuk memantulkan kembali nutron yang meninggalkan inti bahan bakar. Pada gambar di atas menunjukkan bahwa tepi moderator juga berfungsi sebagai reflektor, selain reflektor yang diletakkan di dalam perisai termal dan menyelubungi inti reaktor.5. Tangki Reaktor : Berfungsi untuk membungkus seluruh inti reaktor, reflektor dan perisai termal. Dengan demikian tangki reaktor membentuk pula saluran untuk mengatur aliran pendingin melalui dan mengelilingi inti reaktor.6. Fluida Pendingin: Membawa panas yang dihasilkan dari proses fisi untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai pemanas air ketel pada pusat tenaga uap. Menjaga agar bahan bakar reaktor dan perlengkapannya ada pada temperature yang diperbolehkan (aman dan tidak rusak).7. Perisai Biologi : Membungkus reaktor untuk menahan dan melemahkan semua radiasi yang mematikan sebagai akibat dari proses fisi. Perisai biologi dapat dibuat dari besi, timah hitam atau beton tebal dicampur oksida besi.8. Batang-batang kendali: Berfungsi mengendalikan proses fisi (pembangkitan panas) di dalam reaktor, yaitu dengan menyerap neutron berlebihan yang terjadi dari proses fisi. Batang-batang kendali biasanya terbuat dari boron atau hafnium yang dapat menyerap nutron.

Gambar 8: Bentuk nyata dari inti reactorJenis-jenis Reaktor Nuklir

Teknologi PLTN dirancang agar energy nuklir yang terlepas dari proses fisi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam kehidupan sehari-hari. PLTN merupakan sebuah sistim yang dalam operasinya menggunakan reaktor dayayang berperan sebagai tungku penghasil panas. Dewasa ini ada berbagai jenis PLTN yang beroperasi. Perbedaan tersebut ditandai dengan perbedaan tipe reactor daya yang digunakannya. Masing-masing jenis PLTN/tipe reactor daya umumnya dikembangkan oleh negara-negara tertentu, sehingga seringkali suatu jenis PLTN sangat menonjol dalam suatu negara, tetapi tidak dioperasikan oleh negara lain. Perbedaan berbagai tipe reaktor daya itu bisa terletak pada penggunaan bahan bakar, moderator, jenis pendinging serta perbedaan-perbedaan lainnya.Perbedaan jenis reaktor daya yang dikembangkan antara satu negara dengan negara lain juga dipengaruhi oleh tingkat penguasaan teknologi yang terkait dengan nuklir oleh masing-masing negara. Pada awal pengembangan PLTN pada tahun 1950-an, pengayaan uranium baru bisa dilakukan oleh Amerika Serikat dan Rusia, sehingga kedua negara tersebut pada saat itu sudah mulai mengembangkan reactor daya berbahan bakar uranium diperkaya. Sementara itu di Kanada, Perancis dan Inggris pada saat itu dipusatkan pada program pengembangan reactor daya berbahan bakar uranium alam. Oleh sebab itu, PLTN yang pertama kali beroperasi di ketiga negara tersebut menggunakan reaktor berbahan bakar uranium alam. Namun dalam perkembangan berikutnya, terutama Inggris dan Perancis juga mengoperasikan PLTN berbahan bakar uranium diperkaya.Macam-Macam Reaktor Nuklir :a. LWR : Light Water Reactor / Reaktor air Ringan. PWR : Presured Water Reactor / Reaktor Air Tekan. BWR : Boiling Water Reactor / Reaktor Air Mendidih.b. HWR : Heavy Water Reactor / Reaktor Air Berat.c. HTGR : High Temperatur Gas Reactor / Reaktor Gas Suhu Tinggi.d. LMFBR : Liquit Metal Fast Breder Reactor / Reaktor Pembiak Cepat Logam Cair.e. GCFBR : Gas Coold Fast Breder Reactor / Reaktor Pembiak Cepat Pendingin Gas.f. LWBR : Light Water Breder Reactor / Reaktor Pembiak Air Ringan.g. SGHWR : Steam Generating Heavy Water Reactor / Reaktor Air Berat Generator Uap.h. MSBR : Molten Salt Breder Reactor / Reaktor Pembiak Garam Meleleh.Berikut ini adalah beberapa keterangan yang akan menjelaskan tentang jenis-jenis dari reactor nuklir, antara lain:

1. LWR (LightWaterReactor) / Reaktor air RinganSebagian besar reaktor daya yang beroperasi dewasa ini adalah jenis Reaktor Air Ringan atau LWR (Light Water Reactor) yang mula-mula dikembangkan di AS dan Rusia.Disebut Reaktor Air Ringankarena H2O kemurnian tinggi sebagai bahan moderator sekaligus pendingin reaktor. Reaktor ini terdiri atas Reaktor Air tekan atau PWR (Pressurized Water Reactor) dan Reaktor Air Didih atau BWR (Boiling Water Reactor) dengan jumlah yang dioperasikan masing-masing mencapai 52% dan 21,5% dari total reactor daya yang beroperasi. Sedang sisanya sebesar 26,5% terdiri atas berbagai type reactor daya lainnya.a. PWR(Presured Water Reactor) / Reaktor Air TekanReaktor Air Tekan juga menggunakan H2O sebagai pendingin sekaligus moderator. Bedanya dengan Reaktor Air Didih adalah penggunaan dua macam pendingin, yaitu pendingin primer dan sekunder. Panas yang dihasilkan dari reaksi fisi dipakai untuk memanaskan air pendingin primer. Dalam reactor ini dilengkapi dengan alat pengontrol tekanan (pessurizer) yang dipakai untuk mempertahankan tekanan sistim pendingin primer. Pada pendigin primer memakai air dan dipanaskan inti sampai 600F tetapi air ini tidak mendidih karena berada di dalam bejana yang bertekanan tinggi (sebesar 2250psi). Air ini dimasukkan ke dalam pembangkit uap (satu atau dua) dengan tekanan 1000psi, dan suhu 500F. Setelah melalui turbin uap dikembalikan ke kondensor.Sistim pressurizer terdiri atas sebuah tangki yang dilengkapi dengan pemanas listrik dan penyemprot air. Jika tekanan dalam teras reaktor berkurang, pemanas listrik akan memanaskan air yang terdapat di dalam tangki pressurizer sehingga terbentuklah uap tambahan yang akan menaikkan tekanan dalam sistim pendingin primer. Sebaliknya apabila tekanan dalam sistim pendingin primer bertambah, maka sistim penyemprot air akan mengembunkan sebagian uap sehingga tekanan uap berkurang dan sistim pendingin primer akan kembali ke keadaan semula. Tekanan pada sistim pendingin primer dipertahankan pada posisi 150 Atm untuk mencegah agar air pendingin primer tidak mendidih pada suhu sekitar 300 C. Pada tekanan udara normal, air akan mendidih dan menguap pada suhu 100C.Dalam proses kerjanya, air pendingin primer dialirkan ke sistim pembangkit uap sehingga terjadi pertukaran panas antara sistim pendingin primer dan sistim pendingin sekunder. Dalam hal ini antara kedua pendingin tersebut hanya terjadi pertukaran panas tanpa terjadi kontak atau percampuran, karena antara kedua pendingin itu dipisahkan oleh sistim pipa. Terjadinya pertukaran panas menyebabkan air pendingin sekunder menguap. Tekanan pada sistim pendingin sekunder dipertahankan pada tekanan udara normal sehingga air dapat menguap pada suhu 100C. Uap yang terbentuk di dalam sistim pembangkit uap ini selanjutnya dialirkan untuk memutar turbin.Pada Reaktor Air Tekan perputaran sistim pendingin primernya betul-betul tertutup, sehingga apabila terjadi kebocoran bahan radioaktif di dalam teras reactor tidak akan menyebabkan kontaminasi pada turbin. Reaktor Air Tekan juga mempunyai keandalan operasi dan keselamatan yang sangat baik. Salah satu factor penunjangnya adalah karena reaktor ini mempunyai koefisien reaktivitas negatif. Apabila terjadi kenaikan suhu dalam teras reaktor secara mendadak, maka daya reaktor akan segera turun dengan sendirinya. Namun karena menggunakan dua sistim pendingin, maka efisiensi thermalnya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Reaktor Air Didih.b. BWR (Boiling Water Reactor) / Reaktor Air MendidihReaktor jenis ini menggunakan air biasa (H2O) sebagai moderator maupun pendinginnya, sehingga termasuk kelompok reactor air biasa/ringan. Pada reaktor air didih ini, panas hasil fisi dipakai secara langsung untuk menguapkan air pendingin dan uap yang terbentuk langsung dipakai untuk memutar turbin. Turbin tekanan tinggi menerima uap pada suhu sekitar 290C dan tekanan sebesar 7,2MPa. Sebagian uap diteruskan lagi ke turbin tekanan rendah. Dengan sistim ini dapat diperoleh efisiensi thermal sebesar 34 %. Efisiensi thermal ini menunjukkan prosentase panas hasil fisi yang dapat dikonversikan menjadi energy listrik. Setelah melalui turbin, uap tersebut akan mengalami proses pendinginan sehingga berubah menjadi air yang langsung dialirkan ke teras reactor untuk diuapkan lagi dan seterusnya. Dalam reaktor ini digunakan bahan bakar U235 dengan tingkat pengayaannya 3-4% dalam bentuk UO2.2. HWR (Heavy Water Reactor)/Reaktor Air BeratReaktor ini mempergunakan air berat (D2O, D = Deuterium sebagai moderatornya. Jenis reaktor ini sering disebut CANDU (Canada Deuterium Uranium) dan dikembangkan oleh Atomic Energi Commission dari Kanada. Bilamana pada reactor air biasa moderator (H2O) berada dalam sebuah bejana, pada reaktor ini moderatornya (D2O) berada di dalam pipa-pipa tekanan yang besar (calandria). Selanjutnya dapat pula dikemukakan, bahwa sebuah reactor air beraturan iumdioksi dalam (UO2) dapat dipakai sebagai bahan bakar. Reaktor ini menggunakan bahan bakar uranium alam sehingga harus digunakan air berat yang penampang lintang serapannya terhadap neutron sangat kecil. Seperti halnya Reaktor Airtekan, Reaktor CANDU juga mempunyai sistim pendingin primer dan sekunder, pembangkit uap dan pengontrol tekanan untuk mempertahankan tekanan tinggi pada sistim pendingin primer. D2O dalam reactor CANDU hanya dimanfaatkan sebagai sistim pendingin primer, sedang sistim pendingin sekundernya menggunakan H2O.Dalam pengoperasian reaktor CANDU, kemurnian D2O harus dijaga pada tingkat 95-99,8%. Air berat merupakan bahan yang harganya sangat mahal dan secara fisik maupun kimia tidak dapat dibedakan secara langsung dengan H2O. Oleh sebab itu, perlu adanya usaha penanggulangan kebocoran D2O baik dalam bentuk uap maupun cairan. Aliran ventilasi dari ruangan dilakukan secara tertutup dan selalu dipantau tingkat3. HTGR (High Temperatur Gas Reactor) / Reaktor Gas Suhu TinggiReaktor Gas Suhu Tinggi adalah jenis reaktor yang menggunakan pendingin gas helium (He)dan moderator grafit. Reaktor ini mampu menghasilkan panas hingga 750 C dengan efisiensi thermalnya sekitar 40%. Panas yang dibangkitkan dalam teras reaktor dipindahkan menggunakan pendingin He (sistim primer) ke pembangkit uap. Dalam pembangkit uap ini panasakan diserap oleh sistim uap air umpan (sistim sekunder) dan uap yang dihasilkannya dialirkan ke turbin. Dalam reaktor ini juga ada sistim pemisah antara sistim pendingin primer yang radioaktif dan sistim pendingin sekunder yang tidak radioaktif. Elemen bahan bakar yang digunakan dalam Reaktor Gas Suhu Tinggi berbentuk bola, tiap elemen mengandung 192 gram carbon, 0,96 gram U235 dan 10,2 gram Th232 yang dapat dibiakkan menjadi bahan bakar baru U233. Proses fisi dalam teras reactor mampu memanaskan gas He hingga mencapai suhu 750C. Setelah terjadi pertukaran panas dengan sistim sekunder, suhu gas He akan turun menjadi 250C. Gas He selanjutnya dipompakan lagi ke teras reaktor untuk mengambil panas fisi, demikian seterusnya. Dalam operasi normal, reaktor ini membutuhkan bahan bakar bola berdiameter 60 mm sebanyak 675.000 butir yang diletakkan di dalam teras reaktor. Rata-rata setiap butir bahan bakar tinggal di dalam teras selama enam bulan pada operasi beban penuh.4. LMFBR (Liquit Metal Fast Breder Reactor) / Reaktor Pembiak Cepat Logam Cair.Selain yang telah dipaparkan di atas reactor juga ada yang berupa reaktor pembiak cepat logam cair (LMFBR). Sistem dari reactor ini adalah sejenis reaktor cepat pendingin sodium dan programnya disempurnakan beberapa kali. Reaktor ini adalah prototip daya 975-MWth (375 MWe) dan berguna untuk persediaan listrik bagi kisi TVA. Dalam system ini, seperti halnya dalam setiap reactor daya pendingin-sodium, energy fisi ditransfer ke sodium primer, dari sodium primer ke sodium di dalam loop sekunder di dalam penukar gas menengah (IHX), dan akhirnya ke system uap air.C. DAMPAK DAN PENANGANAN DARI PEMANFAATAN NUKLIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK Dampak positif adanya PLTNDampak positif dari adanya PLTN ini, adalah dapat menghasilkan daya listrik yang cukup besar sehingga pada saat terjadi beban puncak pemakaian daya listrik, kita tidak perlu kuatir lagi akan adanya pemadaman bergilir. Dampak negative adanya PLTNReaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reactor nuklir ini ada dua, yaitu:a. Radiasi Langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.b. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zatradio aktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya.Baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya. Organ-organ tubuh yang sensitive akan dan menjadi rusak. Sel-sel tubuh bila tercemar radioaktif uraiannya sebagai berikut: terjadinya ionisasi akibat radiasi dapat merusak hubungan antara atom dengan molekul-molekul sel kehidupan, juga dapat mengubah itu sendiri, mengubah fungsi asli sel atau bahkan dapat membunuhnya. Pada prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat berpengaruh pada sel, antara lain:a. Sel akan mati.b. Terjadi penggandaan sel, pada akhirnya dapat menimbulkan kanker.c. Kerusakan dapat timbul pada sel telur atau testis, yang akan memulai proses bayi-bayi cacat.Masalah lain juga ditimbulkan oleh limbah/sampah nuklir terhadap tingkat kesuburan tanah limbah/sampah nuklir merupakan semua sisa bahan (padat atau cair) yang dihasilkan dari proses pengolahan uranium, misalnya sisa bahan bakar nuklir yang tidak digunakan lagi, dan bersifat radioaktif, tidak bisa dibuang atau dihilangkan seperti jenis sampah domestic lainnya (sampah organik dan lain-lain.) Sampah nuklir ini harus ditimbun dengan cara yang paling aman. Hal yang saat ini dapat dilakukan oleh manusia hanyalah menunggu sampai sampah nuklir tersebut tidak lagi bersifat radioaktif, dan itu memerlukan waktu ribuan tahun.Selain itu ada 3 metode lain yang dapat digunakan untuk membuang limbah radioaktif yaitu:1. Pengenceran dan penyebaran (Dilute and Disprese): Limbah dengan konsentrasi rendah dilepas ke udara, air atau tanah untuk diencerkan atau dilarutkan sampai ke tingkat yang aman.2. Penundaan dan Perusakan (Delay and Decay): Dapat digunakan untuk limbah radioaktif dengan waktu paro (half-lives) relatif singkat. Zat-zat tersebut disimpan dalam bentuk cair atau lumpur di dalam tangki. Setelah 10-20 kali waktu paronya, zat-zat tersebut mengalami perusakan atau pembusukan ke tingkat yang tidak berbahaya atau kemudian dapat diencerkan dan disebarkan ke lingkungan.3. KonsentrasidanPengepakan(Concentrationand Containment): digunakan untuk limbah radioaktif yang sangat toksik dengan dengan waktu yang panjang. Limbah tersebut harus disimpan dalam puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun, tergantung dari komposisinya. Zat-zatnya tidak hanya sangat radioaktif tapi juga bersuhu yang sangat panas.

Gambar 17 Tempat penyimpanan sampah Nuklir

Gambar 18 : Daur ulang Limbah Nuklir

Ada beberapa bahaya lain dari PLTN yang perlu dipertimbangkan, antara lain:a. Kesalahan manusia (human error) yang bisa menyebabkan kebocoran, yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup.b. Salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang sangat dahsyat. Sebab Plutonium inilah, salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima hancur lebur hanya oleh 5kg Plutonium.c. Limbah yang dihasilkan (Uranium) bias berpengaruh pada genetika. Di samping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radioaktif yang sangat berbahaya bagi manusia.Tetapi tahukah anda? bahwa pembangkit listrik tenaga batubara (yang saat ini kita pakai) pun mengandung bahaya yang tidak kalah dengan bahaya radiasi nuklir. pembakaran batu bara menghasilkan gas-gas berbahaya, juga gas-gas yang termasuk gas rumah kaca penyebab global warming, hujan asam, gangguan pernafasan dan lain-lain. parahnya lagi, gas-gas ini kebanyakan dibuang begitu saja ke lingkungan, berbeda dengan teknologi PLTN yang senantiasa menjaga agar radiasinya tetap berada di dalam reaktor. Data yang ane dapat nih, pembakaran batubara di seluruh dunia menciptakan sekitar 9 milyar ton CO2 per tahun. Perbandingan dengan sumber energi lain ane tampilkan dalam gambar Berikut :

Tabel 4 : Jumlah pengeluaran CO2

I

International Atomic Energy Agency (IAEA) telah memperkenalkan 8 level skala kejadian kecelakaan nuklir agar menjadi informasi yang tepat terhadap masyarakat luas. Level level tersebut dikatagorikan berdasarkan tingkatan pengaruh/efek baik dalam PLTN itu sendiri maupun keluar PLTN. Delapan level tersebut adalah :Tabel 5 : Tingkat bahaya pada nuklir

Level 7Level ini mengkatagorikan kecelakaan nuklir yang mengakibatkan efek yang sangat besar terhadap kesehatan dan lingkungan di dan sekitar PLTN. Yang termasuk dalam level ini adalah kecelakaan Chernobyl yang terjadi di Negara bekas Uni Soviet, sekarang Ukraina pada tahun 1986. Level ini bisa disamakan dengan kasus kecelakaan non-nuklir di Bhopal, India pada tahun 1984 dimana ribuan orang dikabarkan meninggal dunia.Level 6Pada level ini, kecelakaan nuklir diindikasikan dengan keluarnya radioaktif yang cukup signifikan, baik PLTN maupun kegiatan industri yang berbasis raioaktif.Contohnya adalah kecelakaan di Mayak, bekas Negara Uni Soviet pada tahun 1957.Level 5Level ini mengindikasikan kecelakaan yang mengeluarkan zat radioaktif yang terbatas, sehingga memerlukan pengukuran lebih lanjut. Contoh dari level ini yaitu kecelakaan/kebakaran pada rekator nuklir di Windscale, Inggris tahun 1957. Contoh lainnya yaitu kecelakaan di Three Mile Island yang merusak inti reaktor pada tahun 1979Level 4Level ini mengelompokkan kecelakaan nuklir yang mengakibatkan efek yang kecil terhadap lingkungan sekitar, inti reaktor dan pekerja (sesuai dengan batas limit yang diizinkan). Beberapa contoh kejadian kecelakaan dalam level ini yaitu kecelakaan pada : Sellafield (Inggris), terjadi sebanyak 5 kali dari 1955 sampai 1979 PLTN Saint-Laurent (Perancis) tahun 1980 Buenos Aires (Argentina) tahun 1983 PLTN Tokaimura (Jepang ) tahun 1999.Level 3Kecelakaan yang dikelompokkan dalam level ini yaitu kecelakaan yang mengakibatkan efek yang sangat kecil dimana masih dibawah level/batas yang diizinkan, namun tidak ada perangkat keselamatan yang memadai. Contoh dari kecelakaan level ini yaitu kecelakaan pada THORP plant Sellafield di Inggris tahun 2005.Level 2Kecelakaan pada level ini tidak mengakibatkan efek apapun keluar larea, namun tetap ada kontaminasi didalam area. Level ini juga mengindikasikan kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan untuk memenuhi syarat syarat keselamatan yang seharusnya ada. Contoh kecelakaan dalam level ini adalah kecelakaan pada PLTN Forsmark Swedia pada bulan Juli 2006 yang lalu.Level 1Pada level ini, dikatagorikan kecelakaan yang merupakan anomaly dari pengoperasian sistem .Level 0Pada level ini tidak memerlukan tingkat keselamatan yang signifikan dan relevan. Disebut juga sebagai out of scale. Keuntungan dan Kerugian PLTNKeuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah : Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas). Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap foto kimia. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal). Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan. Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan. Baterai nuklir - (lihat SSTAR).Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN : Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building). Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan tahun.

Bab III.KESIMPULANDari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan mengenai Pembangkit ListrikTenaga Nuklir : Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan stasiun pembangkit listrikthermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklirpembangkit listrik. Pada proses kerja dari PLTN hampir sama dengan proses kerja dari Pembangkit Listrik Konvensional, hanya saja yang membedakannya adalah sumber panas yang digunakan. Pada PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir. PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan, yaitu reaktor fisi dan reaktor fusi. Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissiluranium dan plutonium. Reaktor daya fisi dibagi menjadi : reaktor thermal, reaktorcepat dan reaktor subkritis. Reaktor daya fusi menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Beberapa usaha pengamanan dilakukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, para pekerja reaktor dan lingkungan PLTN diantaranya dengan penghalang ganda dan pertahanan berlapis. PLTN memiliki keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaannya, di antara beberapa keuntungan salah satunya adalah Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas. Dan salah satu kerugiannya adalah Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building).

DAFTAR PUSTAKA

http://netsains.com/2009/04/energi-nuklir-pengertian-dan-pemanfaatannya/http://www.bapeten.go.id/index.php?modul=page&pagename=pendahuluan&pageback=profile_indhttp://satriaskyterror.wordpress.com/2010/11/01/nuklir-sebagai-solusi-bergengsi/

http://joe-proudly-present.blogspot.com/2010/06/perkembangan-upaya-pemanfaatan-energi.htmlhttp://nuklir.wordpress.com/2007/12/28/level-level-kecelakaan-nuklir/

SOAL-SOAL

1. Reaksi fusi adalah....a. reaksi pemisahan c. reaksi penggabunganb. reaksi pemisahan intid. reaksi campuranJawaban benar : c2. Sumber energi nuklir yang paling sering digunakan untuk PLTN adalah sebuah unsur radioaktif yang bernama....a. bariumc. kriptonb. uranium d. zinkJawaban benar : b3. Bagaimana caranya sebuah unsur radioaktif mampu menghasilkan panas yang besar?a. dibakarc. dengan menggunakan reaksi fusib. dengan menggunakan reaksi fisi d. didinginkanJawaban benar : b4. Kegiatan yang termasuk dalam siklus bahan bakar nuklir adalah, kecuali....a. penambanganc. pemurnianb. pembuangand. pembakaranJawaban benar : d5. Di dalam reactor vessel, ada sebuah alat yang berfungsi sebagai batang pengendali reaksi inti. Apakah nama alat tersebut?a. control rodc. pressurizerb. steam generatord. condenserJawaban benar : a6. Tiga bahan bakar yang dapat berfisi antara lain, kecuali....a. Uranium-235(U235)c. Uranium-233 (U233)b. Plutonium-237 (Pu237)d. Plutonium-239 (Pu239)Jawaban benar : b7. Sumber energi di dunia yang tersedia saat ini meliputi energi, kecuali ...a. Mataharib. Nuklirc. Angind. KinetikJawaban benar: d8. Kelebihan dari bahan bakar nuklir adalah, kecuali ...a. Bahan bakarnya tidak mahalb. Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannyac. Energi yang dihasilkan sangat tinggid. Tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asamJawaban benar: b9. Komponen utama dari reaktor nuklir adalah, kecuali ...a. Inti selb. Moderatorc. Perisai termald. Perisai biologiJawaban benar: a10. Komponen utama reaktor nuklir yang berfungsi untuk memperlambat kecepatan neutron sehingga berkecepatan termal adalah ...a. Batang-batang kendalib. Moderatorc. Perisai Biologid. Fluida PendinginJawaban: B