pembahasan zoogeografi, faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna

16
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek kajian bagi ahli geogrfi tumbuhan. Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi faktor kemampuanya berevolusi, kemampuanyaa dalam menyesuaiakan dirinya untuk mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes mempunyai kemampuan menyebar secara luas. Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan species lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh- tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

Upload: yuliartiramli

Post on 20-Jul-2015

628 views

Category:

Science


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari

dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di

daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari,

dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab.

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel

yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui

bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek

kajian bagi ahli geogrfi tumbuhan.

Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi faktor kemampuanya

berevolusi, kemampuanyaa dalam menyesuaiakan dirinya untuk

mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup

seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes

mempunyai kemampuan menyebar secara luas.

Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan

species lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun

tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau

kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi

keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-

tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau

bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan

daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung

atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna.

Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna

berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Yang

termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin),

air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah

manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

Page 2: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 2

Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar

10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spesies

mamalia dunia, dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada di seluruh

dunia hidup di kepulauan-kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat

melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara Mega

Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil

dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik,

artinya spesies tersebut hanya ditemukan di daerah Indonesia dan tidak

ditemukan di wilayah lain.

Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris Alfred Russel Walace pernah

melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada

tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa

tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan

fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di

wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian

selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak

kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara

Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan Garis Wallace.

Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama

Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah

Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan

fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara

dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini

disebut sebagai Garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan

Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut

sebagai zona peralihan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul makalah yang dibuat, maka dapat ditarik rumusan maslah

sebagai berikut :

Page 3: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 3

1. Dimana saja wilayah persebaran fauna terjadi?

2. Bagaimana persebaran fauna di Indonesia?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembahasan makalah ini

yaitu, agar pembaca dapat mengetahui bagaimana saja persebaran fauna dan

apa saja faktor yang menyebabkan persebaran itu terjadi.

Page 4: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Persebaran Fauna di Dunia

Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik,

klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya,

sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti

diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam

mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan

maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa

hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang

biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin

atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga

mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut

pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat

pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali

secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola

persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di

suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.

Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran

fauna atas 8 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian,

Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Untuk lebih jelas dan

Page 5: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 5

pemahaman Anda semakin mantap mengenai letak wilayah persebarannya,

cobalah sambil mempelajari materi ini juga menggunakan peta dunia.

Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut:

1.) Wilayah Ethiopian

Wilayah persebaranya meliputi benua afrika, dari sebelah selatan Gurun

Sahara, Madagaskar dan selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah

ini adalah: gajah Afrika, Badak Afrika, gorilla, baboon, simpanse,

jerapah. Mmalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa,

harimau dan mamalia pemakn serangga yaitu trengiling. Mamalia

endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai nil,

mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun kecil.

Menurut sejarah puau madagaskar pernah bersatu dengan Afrika.

Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di

wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan,

kelelawar, dan anjing.

2. Wilayah Paleartik

Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa,

Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya,

Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai

Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini

bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan

tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis

fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di

Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing

Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah

ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar.

Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.

Page 6: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 6

3. Wilayah Nearktik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika

Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah

ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison,

muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa

jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar,

anjing, kucing, dan bajing.

4. Wilayah Neotropikal

Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan

sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim

tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah

ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di

padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah

Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena

jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa

spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular,

kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap

darah.

5. Wilayah Oriental

Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan

Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di

Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau,

orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya

adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil,

dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah

Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau,

menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi

satu daratan dengan Afrika.

Page 7: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 7

6. Wilayah Australia

Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku,

dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah

kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat

beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih,

burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain

buaya, kura-kura, ular piton.

7. Wilayah Oceanic

Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik.

Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan,

dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir

sama dengan wilayah Australian.

8. Wilayah Antartik

Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan.

Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu

menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut,

kelinci kutub, dan beruang kutub.

B. Persebaran Fauna di Indonesia

1. Fauna Indonesia Barat (oriental). Bagian barat Indonesia yang

merupakan wilayah Paparan Sunda memiliki tipe fauna Asia (oriental)

yang sangat kaya akan berbagai jenis mamalia berukuran besar dan kera.

Di Sumatera terdapat gajah, tapir, siamang, dan orang utan. Di Jawa

terdapat badak bercula satu, harimau, dan banteng. Di Kalimantan

terdapat macan tutul, badak bercula dua, orang utan, dan beruang.

2. Fauna Indonesia Tengah (peralihan). Indonesia bagian tengah merupakan

daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan Australia.

jarak garis Wallace yang merupakan batas antara wilayah Oriental

dengan Wilayah peralihan dari Bali hingga Lombok jaraknya hanya

sekitar 25 KM. Namun, perbedaan faunanya sungguh amat mencolok.

Page 8: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 8

Bali memiliki berbagai macam satwa dari Asia seperti bajing dan

harimau, akan tetapi kedua satwa ini tidak menyebar lebih jauh lagi ke

timur. Sementara itu Lombok memiliki satwa seperti beruang pemakan

madu yang berasal dari Australia namun hewan ini tidak bisa ditemukan

di kawasan oriental seperti bali. Kawasan Indonesia bagian tengah

sendiri memiliki beberapa satwa yang khas seperti komodo, tapir, anoa,

dan babirusa.

3. Fauna Indonesia Timur (Australia). Di wilayah Indonesia bagian timur

terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan

fauna dari Australia seperti hewan berkantung seperti wallabi dan

kangguru pohon serta terdapat juga beberapa jenis burung dengan warna

mencolok seperti burung cendrawasih, nuri, dan parkit.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna di Dunia

Beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup dibumi yang

sangat luas ini antara lain :

1. Faktor Lingkungan

Salah satu faktor yang sangat menentukan adanya perbedaan jenis-

jenis makhluk hidup yang tinggal disuatu tempat di permukaan bumi ini

adalah lingkungan dimana makhluk hidup itu hidup.

Lingkungan hidup ini termasuk lingkungan abiotik, misalnya, tanah,

air dan iklim di tempat itu. Iklim, pada hakekatnya terdiri dari temperature

dan curah hujan. Sedangkan temperature, terutama tergantung dari

banyaknya sinar matahari yang diterima. Selain lingkungan abiotik

adapula lingkungan biotic yang juga sngat besar pengaruhnya, contoh,

binatang tertentu memerlukan tumbuhan tertentu untuk makanannya,

sedangkan tumbuhan tumbuhan itu memerlukan kondisi lingkungan

abiotik tertentu untuk bisa hidup. Jadi, linhkungan dengan kondisi tertentu

menentukan jenis tumbuhan maupun hewan yang hidup di wilayah

tersebut.

Page 9: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 9

2. Faktor Abiotik

a.) Klimatik

Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang

mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah

dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang senantiasa

tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah

tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh

karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat

minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis

merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna.

Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk

hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara,

angin, dan tingkat curah hujan.

(1) Suhu

Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari

dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap

wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim

tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif

lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya.

Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang

mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain

kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak

suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan

dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas

penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka

bumi.

Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan

hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki

persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta

tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya.

Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub

Page 10: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 10

memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi

terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam

jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.

Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak

terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik

atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik

manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu

yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala

bagi makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi

suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran

vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan

kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat

flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi

hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan

vegetasi pegunungan tinggi.

(2) Kelembapan Udara

Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran

makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan

udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa

udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap

pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis

tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya

terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas

lahan dengan kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat

kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan

ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut :

(i) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap

lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan

udara sangat rendah), seperti kaktus dan beberapa jenis

rumput gurun.

Page 11: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 11

(ii) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di

lingkungan yang lembap, seperti anggrek dan jamur

(cendawan).

(iii) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup

di lingkungan yang basah, seperti eceng gondok, selada air,

dan teratai.

(iv) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi

terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan.

Tropophyta merupakan flora khas di daerah iklim muson

tropis, seperti pohon jati.

(3) Angin

Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat

transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari

suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi

kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di

atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah

kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin

juga membantu memindahkan benih dan membantu proses

penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.

(4) Curah Hujan

Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup.

Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-

bentuk kehidupan di muka bumi. Bagi makhluk hidup yang

menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi

kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Melalui curah hujan,

proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara

berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa

titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada

lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah, atau

Page 12: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 12

bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-

badan air, seperti danau atau sungai.

Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola

penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada

umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan.

Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada

umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies

dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan

wilayah yang relatif lebih kering.

Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan

tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh

kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis

flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat

intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk

karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan)

di muka bumi.

Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat

jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson,

stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi

oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat

musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan

yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan

karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-

hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada

dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan

(produsen) bagi hewan.

b.) Faktor Edafik

Faktor kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan

di muka bumi terutama tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor

edafik. Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya

Page 13: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 13

tanaman. Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap

tanaman adalah kesuburan. Adapun yang menjadi parameter

kesuburan tanah antara lain kandungan humus atau bahan organik,

unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan air dalam

pori-pori tanah. Tanah-tanah yang subur, seperti jenis tanah vulkanis

dan andosol merupakan media optimal bagi pertumbuhan tanaman.

c.) Faktor Fisiografi

Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup

adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat

gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara akan mengalami

penurunan sekitar 0,5o C–0,6o C setiap wilayah naik 100 meter dari

permukaan laut. Adanya penurunan suhu ini sangat berpengaruh

terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan hewan, sebab organisme

memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di

sekitarnya. Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di wilayah

pantai akan berbeda dengan yang hidup pada wilayah dataran tinggi

atau pegunungan.

3. Faktor Biotik

Manusia adalah komponen biotik yang berperan sentral terhadap

keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik yang sifatnya menjaga

kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna. Dalam

rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, manusia berusaha

mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya semaksimal

mungkin, walaupun terkadang dapat merusak kelestarian alam. Misalnya,

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam waktu yang

relatif singkat manusia mampu mengubah kawasan hutan menjadi daerah

permukiman dan areal pertanian. Perubahan fungsi lahan tersebut

berakibat terhadap kestabilan ekosistem yang secara alamiah telah terjalin

dalam periode jangka waktu yang lama.

Page 14: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 14

4. Faktor Sejarah

Faktor sejarah yang dimaksud disini adalah sejarah geologi. Dulu, (200

juta tahun yang lalu), hanya ada satu benua, kemudian benua itu retak dan

bergeser. Pergeseran tiu berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah

lima benua seperti yang kita alami sekarang ini yang berlangsung kira-kira

dalam waktu 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman

Mesozoikum sampai awal Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang.

Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptile, burung

sampai binatang-binatang menyusui serta hewan atau tumbuhan didaratan.

Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk hidup yang

dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim yang

berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi

ini akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak

musnah.

Jadi, sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi

baik ditinjau dari persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.

Page 15: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1.) Alfred Russel Wallace membagi 8 wilayah persebaran fauna di dunia

yaitu:

a. Ethiopian,

b. Palearktik,

c. Oriental,

d. Australian,

e. Neotropical dan Neartik,

f. Oceanik dan Antartik

2.) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persebaran fauna di

dunia yaitu:

a. Faktor lingkungan

(ii) Faktor Abiotik

Klimatik (suhu, kelembapan udara, angin, dan curah hujan)

Faktor edafik

Faktor fisiografi

(iii) Faktor Biotik

b. Faktor sejarah

B. Saran

Dengan adanya makalah ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat

dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.

Page 16: Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 16

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2012. Biologi edisi ke-8 jili 2. Jakarta: Erlangga

Riandary Henni. 2009. Theory and Application of Biologi for Grade X. Solo: Tiga

Serangkai

Whitten, Tony. 2002. Margasatwa (Seri Indonesia Heritage 5). Jakarta: Buku

Antar Bangsa