pembahasan zoogeografi, faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna
TRANSCRIPT
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari
dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di
daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari,
dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab.
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel
yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui
bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek
kajian bagi ahli geogrfi tumbuhan.
Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi faktor kemampuanya
berevolusi, kemampuanyaa dalam menyesuaiakan dirinya untuk
mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup
seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes
mempunyai kemampuan menyebar secara luas.
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan
species lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun
tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau
kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi
keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-
tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau
bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan
daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung
atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna.
Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna
berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Yang
termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin),
air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 2
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar
10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spesies
mamalia dunia, dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada di seluruh
dunia hidup di kepulauan-kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat
melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara Mega
Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil
dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik,
artinya spesies tersebut hanya ditemukan di daerah Indonesia dan tidak
ditemukan di wilayah lain.
Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris Alfred Russel Walace pernah
melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada
tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa
tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan
fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di
wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian
selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak
kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara
Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan Garis Wallace.
Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama
Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah
Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan
fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara
dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini
disebut sebagai Garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan
Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut
sebagai zona peralihan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah yang dibuat, maka dapat ditarik rumusan maslah
sebagai berikut :
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 3
1. Dimana saja wilayah persebaran fauna terjadi?
2. Bagaimana persebaran fauna di Indonesia?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembahasan makalah ini
yaitu, agar pembaca dapat mengetahui bagaimana saja persebaran fauna dan
apa saja faktor yang menyebabkan persebaran itu terjadi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persebaran Fauna di Dunia
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik,
klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya,
sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti
diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam
mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan
maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa
hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang
biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin
atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga
mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut
pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat
pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali
secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola
persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di
suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran
fauna atas 8 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian,
Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Untuk lebih jelas dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 5
pemahaman Anda semakin mantap mengenai letak wilayah persebarannya,
cobalah sambil mempelajari materi ini juga menggunakan peta dunia.
Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut:
1.) Wilayah Ethiopian
Wilayah persebaranya meliputi benua afrika, dari sebelah selatan Gurun
Sahara, Madagaskar dan selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah
ini adalah: gajah Afrika, Badak Afrika, gorilla, baboon, simpanse,
jerapah. Mmalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa,
harimau dan mamalia pemakn serangga yaitu trengiling. Mamalia
endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai nil,
mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun kecil.
Menurut sejarah puau madagaskar pernah bersatu dengan Afrika.
Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di
wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan,
kelelawar, dan anjing.
2. Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa,
Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya,
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai
Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini
bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan
tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis
fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di
Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing
Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah
ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar.
Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 6
3. Wilayah Nearktik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika
Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah
ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison,
muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa
jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar,
anjing, kucing, dan bajing.
4. Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan
sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim
tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah
ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di
padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah
Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena
jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa
spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular,
kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap
darah.
5. Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan
Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di
Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau,
orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya
adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil,
dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah
Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau,
menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi
satu daratan dengan Afrika.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 7
6. Wilayah Australia
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku,
dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah
kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih,
burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain
buaya, kura-kura, ular piton.
7. Wilayah Oceanic
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik.
Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan,
dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir
sama dengan wilayah Australian.
8. Wilayah Antartik
Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan.
Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu
menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut,
kelinci kutub, dan beruang kutub.
B. Persebaran Fauna di Indonesia
1. Fauna Indonesia Barat (oriental). Bagian barat Indonesia yang
merupakan wilayah Paparan Sunda memiliki tipe fauna Asia (oriental)
yang sangat kaya akan berbagai jenis mamalia berukuran besar dan kera.
Di Sumatera terdapat gajah, tapir, siamang, dan orang utan. Di Jawa
terdapat badak bercula satu, harimau, dan banteng. Di Kalimantan
terdapat macan tutul, badak bercula dua, orang utan, dan beruang.
2. Fauna Indonesia Tengah (peralihan). Indonesia bagian tengah merupakan
daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan Australia.
jarak garis Wallace yang merupakan batas antara wilayah Oriental
dengan Wilayah peralihan dari Bali hingga Lombok jaraknya hanya
sekitar 25 KM. Namun, perbedaan faunanya sungguh amat mencolok.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 8
Bali memiliki berbagai macam satwa dari Asia seperti bajing dan
harimau, akan tetapi kedua satwa ini tidak menyebar lebih jauh lagi ke
timur. Sementara itu Lombok memiliki satwa seperti beruang pemakan
madu yang berasal dari Australia namun hewan ini tidak bisa ditemukan
di kawasan oriental seperti bali. Kawasan Indonesia bagian tengah
sendiri memiliki beberapa satwa yang khas seperti komodo, tapir, anoa,
dan babirusa.
3. Fauna Indonesia Timur (Australia). Di wilayah Indonesia bagian timur
terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan
fauna dari Australia seperti hewan berkantung seperti wallabi dan
kangguru pohon serta terdapat juga beberapa jenis burung dengan warna
mencolok seperti burung cendrawasih, nuri, dan parkit.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna di Dunia
Beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup dibumi yang
sangat luas ini antara lain :
1. Faktor Lingkungan
Salah satu faktor yang sangat menentukan adanya perbedaan jenis-
jenis makhluk hidup yang tinggal disuatu tempat di permukaan bumi ini
adalah lingkungan dimana makhluk hidup itu hidup.
Lingkungan hidup ini termasuk lingkungan abiotik, misalnya, tanah,
air dan iklim di tempat itu. Iklim, pada hakekatnya terdiri dari temperature
dan curah hujan. Sedangkan temperature, terutama tergantung dari
banyaknya sinar matahari yang diterima. Selain lingkungan abiotik
adapula lingkungan biotic yang juga sngat besar pengaruhnya, contoh,
binatang tertentu memerlukan tumbuhan tertentu untuk makanannya,
sedangkan tumbuhan tumbuhan itu memerlukan kondisi lingkungan
abiotik tertentu untuk bisa hidup. Jadi, linhkungan dengan kondisi tertentu
menentukan jenis tumbuhan maupun hewan yang hidup di wilayah
tersebut.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 9
2. Faktor Abiotik
a.) Klimatik
Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang
mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah
dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang senantiasa
tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah
tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh
karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat
minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis
merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna.
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk
hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara,
angin, dan tingkat curah hujan.
(1) Suhu
Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari
dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap
wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim
tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif
lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya.
Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang
mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain
kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak
suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan
dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas
penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka
bumi.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan
hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki
persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta
tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya.
Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 10
memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi
terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam
jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak
terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik
atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu
yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala
bagi makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi
suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran
vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan
kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat
flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi
hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan
vegetasi pegunungan tinggi.
(2) Kelembapan Udara
Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran
makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan
udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa
udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap
pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis
tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya
terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas
lahan dengan kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat
kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan
ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut :
(i) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap
lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan
udara sangat rendah), seperti kaktus dan beberapa jenis
rumput gurun.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 11
(ii) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di
lingkungan yang lembap, seperti anggrek dan jamur
(cendawan).
(iii) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup
di lingkungan yang basah, seperti eceng gondok, selada air,
dan teratai.
(iv) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi
terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan.
Tropophyta merupakan flora khas di daerah iklim muson
tropis, seperti pohon jati.
(3) Angin
Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat
transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari
suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi
kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di
atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah
kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin
juga membantu memindahkan benih dan membantu proses
penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.
(4) Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup.
Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-
bentuk kehidupan di muka bumi. Bagi makhluk hidup yang
menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi
kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Melalui curah hujan,
proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara
berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa
titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada
lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah, atau
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 12
bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-
badan air, seperti danau atau sungai.
Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola
penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada
umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan.
Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada
umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies
dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan
wilayah yang relatif lebih kering.
Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan
tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh
kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis
flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat
intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk
karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan)
di muka bumi.
Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat
jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson,
stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi
oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat
musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan
yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan
karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-
hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada
dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan
(produsen) bagi hewan.
b.) Faktor Edafik
Faktor kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan
di muka bumi terutama tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor
edafik. Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 13
tanaman. Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap
tanaman adalah kesuburan. Adapun yang menjadi parameter
kesuburan tanah antara lain kandungan humus atau bahan organik,
unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan air dalam
pori-pori tanah. Tanah-tanah yang subur, seperti jenis tanah vulkanis
dan andosol merupakan media optimal bagi pertumbuhan tanaman.
c.) Faktor Fisiografi
Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup
adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat
gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara akan mengalami
penurunan sekitar 0,5o C–0,6o C setiap wilayah naik 100 meter dari
permukaan laut. Adanya penurunan suhu ini sangat berpengaruh
terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan hewan, sebab organisme
memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di
sekitarnya. Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di wilayah
pantai akan berbeda dengan yang hidup pada wilayah dataran tinggi
atau pegunungan.
3. Faktor Biotik
Manusia adalah komponen biotik yang berperan sentral terhadap
keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik yang sifatnya menjaga
kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, manusia berusaha
mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya semaksimal
mungkin, walaupun terkadang dapat merusak kelestarian alam. Misalnya,
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam waktu yang
relatif singkat manusia mampu mengubah kawasan hutan menjadi daerah
permukiman dan areal pertanian. Perubahan fungsi lahan tersebut
berakibat terhadap kestabilan ekosistem yang secara alamiah telah terjalin
dalam periode jangka waktu yang lama.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 14
4. Faktor Sejarah
Faktor sejarah yang dimaksud disini adalah sejarah geologi. Dulu, (200
juta tahun yang lalu), hanya ada satu benua, kemudian benua itu retak dan
bergeser. Pergeseran tiu berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah
lima benua seperti yang kita alami sekarang ini yang berlangsung kira-kira
dalam waktu 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman
Mesozoikum sampai awal Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang.
Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptile, burung
sampai binatang-binatang menyusui serta hewan atau tumbuhan didaratan.
Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk hidup yang
dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim yang
berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi
ini akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak
musnah.
Jadi, sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi
baik ditinjau dari persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.) Alfred Russel Wallace membagi 8 wilayah persebaran fauna di dunia
yaitu:
a. Ethiopian,
b. Palearktik,
c. Oriental,
d. Australian,
e. Neotropical dan Neartik,
f. Oceanik dan Antartik
2.) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persebaran fauna di
dunia yaitu:
a. Faktor lingkungan
(ii) Faktor Abiotik
Klimatik (suhu, kelembapan udara, angin, dan curah hujan)
Faktor edafik
Faktor fisiografi
(iii) Faktor Biotik
b. Faktor sejarah
B. Saran
Dengan adanya makalah ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat
dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 16
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 2012. Biologi edisi ke-8 jili 2. Jakarta: Erlangga
Riandary Henni. 2009. Theory and Application of Biologi for Grade X. Solo: Tiga
Serangkai
Whitten, Tony. 2002. Margasatwa (Seri Indonesia Heritage 5). Jakarta: Buku
Antar Bangsa