pembahasan · web viewmetode fifo, metode lifo. pembahasan metode harga pokok proses (process...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
Akuntansi Biaya
Pokok Bahasan:METODE HARGA POKOK PROSES(PROCESS COSTING)Bagian 2
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonmi & Bisnis Akuntansi S1 07 84031 H. Sabarudin Muslim, SE, MSi
Abstract Kompetensi
1. Menjelaskan karakteristik perusahaan industri
manufaktur yang berproduksi berdasarkan proses (process costing).
2. Memahami dan dapat menjelaskan alur (flow) proses produksi pada perusahaan manufaktur.
3. Menjelaskan kapan process costing dapat digunakan berdasarkan lingkungan industri.
4. Menghitung unti ekuivalen (equivalent units) dan harga pokok per unit untuk setiap departemen atau tahapan proses produksi yang dilalui.
5. Menyiapkan Laporan Harga Pokok Produksi (Cost of Production report):
a. Implemetasi: Produk diolah melalui satu departemen produksi dengan asumsi perusahaan menghasilkan satu macam produk..
b. Implemetasi: Produk diolah melalui lebih dari satu departemen produksi dan departemen jasa.
6. Menjelaskan perlakuan terhadap WIP awal dan akhir, menggunakan tiga metode:
a. Metode Rata – Rata (Average Methods).
b. Metode FIFO,
2015 2 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
c. Metode LIFO.
2015 3 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan
METODE HARGA POKOK PROSES(PROCESS COSTING)
D. PRODUK HILANG DALAM PROSES PRODUKSI.
Selama proses produksi sangat mungkin terjadi produk (atau bahan) yang hilang
disebabkan oleh: menyusut, menguap, mengkristal atau mungkin oleh sebab lain sehingga
jumlah yang dimasukkan dalam proses tidak sama dengan dengan yang selesai ditambah
WIP. Terhadap produk unit yang hilang ini harus juga dilaporkan dalam LHPP.
Unit hilang juga berpengaruh terhadap perhitungan biaya produksi per unit karena unit
hilang menyebabkan turunnya besaran unit ekuivalen.
Ada tiga kemungkinan waktu terjadinya kehilangan suatu produk:
1. Produk Hilang di Awal Proses Produksi.
Pengaruhnya:
Jika kehilangan tersebut terjadi pada awal proses departemen awal maka tidak
diperhitungkan dalam menentukan unit ekuivalen karena asumsinya produk atau
bahan yang hilang tersebut belum menyerap biaya produksi.
Jika hilangnya di awal proses departemen lanjutan (departemen setelah
departemen I) juga tidak diperhitungkan dalam menentukan unit ekuivalen tetapi
biaya produksi per unit yang berasal dari departemen sebelumnya harus
disesuaikan.
2. Produk Hilang Selama Proses Produksi (maka untuk menyederhanakan perhitungan
diperlakukan sebagai hilang awal proses atau hilang akhir proses).
3. Produk Hilang Akhir Proses Produksi.
Pengaruhnya:
2015 4 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Jika hilang di akhir proses departemen awal maka diperhitungkan dalam
menentukan unit ekuivalen departemen tersebut karena dianggap telah
menyerap biaya produksi.
Demikian juga jika produk tersebut hilang di akhir proses departemen lanjutan
maka tetap diperhitungkan dalam menentukan unit ekuivalen departemen
tersebut karena dianggap telah menyerap biaya produksi.
E. TAMBAHAN BAHAN BAKU PADA DEPARTEMEN LANJUTAN.
Seperti ditegaskan di awal, secara normal bahan baku hanya ada di departemen awal,
namun tidak tertutup kemungkinan dilakukan penambahan bahan baku di departemen
lanjutan sesuai dengan keunikan produk yang diproses.
Tambahan bahan baku di departemen lanjutan mengakibatkan dua kemungkinan
sebagai berikut:
1. Tambahan bahan baku di departemen lanjutan tidak mengakibatkan bertambahnya
unit yang dihasilkan pada departemen tersebut, sehingga tidak mempengaruhi unit
ekuivalen dan tidak mempengaruhi biaya produksi per unit yang dibawa dari
departemen sebelumnya.
2. Tambahan bahan baku di departemen lanjutan mengakibatkan bertambahnya unit
yang dihasilkan pada departemen tersebut, sehingga biaya per unit produksi dari
departemen sebelumnya harus disesuaikan karena terdapat pengaruh adanya
tambahan bahan baku.
F. PERLAKUAN TERHADAP PRODUK DALAM PROSES (WORK IN PROCESS =
WIP) AWAL.
Terdapat tiga metode akuntansi untuk WIP Awal:
1. Metode Rata – Rata Tertimbang.
2. Metode FIFO.
3. Metode LIFO.
Msing – masing dari ketiga metode tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Metode Rata – Rata Tertimbang.
a. Perhitungan HP di departemen awal.
2015 5 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Dalam laporan produksi, unit WIP Awal menambah unit produk yang
dimasukkan proses periode berjalan sebagai unit produksi seluruhnya yang
diproses periode ini di departemen awal.
Pembebanan biaya produksi, HP WIP-awal (yang berasal dari bulan lalu)
ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode ini,
dirinci untuk setiap elemen biaya produksi.
Harga pokok per unit merupakan penjumlahan biaya per unit dari setiap
elemen biaya produksi yang dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi (WIP Awal + Biaya Periode ini) dengan unit ekuivalen masing –
masing elemen biaya produksi.
Unit ekuivalen dihitung dengan cara menambahkan unit produk selesai
(yang ditransfer ke gudang / departemen lanjutan) dengan unit WIP Akhir
sesuai dengan tingkat penyelesaiannya.
Perhitungan biaya untuk Harga Pokok produk selesai yang ditransfer ke
departemen lanjutan dihitung dengan cara mengalikan harga pokok per unit
dengan unit produk selesai.
BBB Yang Melekat BBB Yang Dikeluarkan +
Pada WIP Awal Periode ini.BBB per unit =
Unit Ekuivalen BBB
BTK Yang Melekat BTK Yang Dikeluarkan +
Pada WIP Awal Periode ini.BTK per unit =
Unit Ekuivalen BTK
FOH Yang Melekat FOH Yang Dikeluarkan +
Pada WIP Awal Periode ini.FOH per unit =
Unit Ekuivalen FOH
b. Perhitungan HP di departemen lanjutan.
Dalam laporan produksi, unit WIP Awal menambah unit produk yang
dimasukkan proses periode ini sebagai unit produksi seluruhnya yang
diproses periode ini di departemen lanjutan.
2015 6 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Pembebanan biaya produksi di departemen lanjutan pada dasarnya tidak
berbeda dengan pembebanan biaya produksi di departemen awal.
Jika terdapat tambahan bahan baku di departemen lanjutan yang
menyebabkan tambahan unit, produk yang berasal dari departemen
sebelumnya perlu disesuaikan dalam perhitungan harga pokok per unit.
Harga pokok per unit rata-rata merupakan penjumlahan biaya per unit rata-
rata dari setiap elemen biaya produksi.
Unit ekuivalen harga pokok produk yang berasal dari departemen
sebelumnya dihitung dengan cara menambahkan unit WIP Awal di
departemen lanjutan dengan unit produk yang berasal dari departemen
sebelumnya.
Perhitungan biaya HP produk selesai yang ditransfer ke gudang atau
departemen lanjutan dihitung dengan cara mengalikan harga pokok per unit
dengan unit selesai.
Harga Pokok per Unit Yang Berasal dari Departemen Sebelumnya:
HP WIP Awal Yg HP Produk Selesai Yg Berasal +
Berasal dr Dept Seblmnya Dari Dept Sebelumnya.BBB per unit =
Unit Ekuivalen BBB
Harga Pokok Per Unit Yang Ditambahkan Di Departemen Lanjutan:
BBB Yang Melekat BBB Yang Dikeluarkan +
Pada WIP Awal Periode ini.BTK per unit =
Unit Ekuivalen BBB
BTK Yang Melekat BTK Yang Dikeluarkan +
Pada WIP Awal Periode ini.BTK per unit =
Unit Ekuivalen FOH
FOH Yang Melekat FOH Yang Dikeluarkan +
Pada WIP Awal Periode ini.FOH per unit =
Unit Ekuivalen FOH
2. Metode FIFO.
a. Perhitungan HP di departemen awal.
2015 7 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Dalam laporan produksi, unit WIP Awal menambah unit produk yang
dimasukkan proses periode ini sebagai unit produksi seluruhnya yang
diproses periode ini di departemen awal.
Pembebanan biaya produksi, HP WIP Awal (yang berasal dari bulan lalu)
ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode ini,
dirinci untuk setiap elemen biaya produksi.
Harga pokok per unit dihitung untuk biaya produksi yang dikeluarkan
periode ini, yang merupakan penjumlahan biaya per unit setiap elemen biaya
produksi periode ini. Biaya produksi per unit dihitung dengan cara membagi
antara total biaya produksi yang dikeluarkan periode ini dengan masing-
masing unit ekuivalen nya (tidak termasuk harga pokok WIP Awal).
Unit ekuivalen dihitung dengan cara sebagai berikut:
Unit Ekivalen BBB:
Unit WIP Awal X (100% - Tk. Penyelesaian BBB pada WIP Awal) = xxxx
Unit Produk Selesai X 100% = xxxx
Unit WIP Ak. X Tk. Penyelesaian BBB WIP Ak. = xxxx (+)
xxxx
Unit Ekivalen Biaya Konversi (BTK + FOH):
Unit WIP Awal X (100% - Tk. Penyelesaian BK pada WIP Awal) = xxxx
Unit Produk Selesai X 100% = xxxx
Unit WIP Ak. X Tk. Penyelesaian BK WIP Ak. = xxxx (+)
xxxx
b. Perhitungan HP di departemen lanjutan.
Dalam laporan produksi, unit WIP Awal menambah unit produk yang
dimasukkan proses bulan ini sebagai unit produksi seluruhnya yang diproses
bulan ini di departemen lanjutan.
Pembebanan biaya produksi, harga pokok produk WIP Awal (yang berasal dari
bulan lalu) ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode
ini. Harga Pokok WIP Awal tidak perlu dirinci untuk setiap elemen biaya
produksi karena tidak dihitung harga pokok per unitnya.
2015 8 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Harga pokok produksi per unit dihitung untuk biaya produksi yang dikeluarkan
periode ini, yang merupakan penjumlahan dari biaya per unit setiap elemen
biaya produksi periode ini. Termasuk elemen biaya produksi periode ini di
departemen lanjutan adalah harga pokok dari departemen sebelumnya. Biaya
produksi per unit dihitung dengan cara membagi total biaya produksi yang
dikeluarkan periode ini dengan masing – masing unit ekuivalen (tidak termasuk
HP WIP Awal).
Jika terdapat tambahan bahan baku di departemen lanjutan yang menyebabkan
tambahan unit, produk yang berasal dari departemen sebelumnya perlu
disesuaikan dalam perhitungan harga pokok per unit.
Perhitungan biaya untuk harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang /
departemen lanjutan dihitung dengan cara menjumlahkan unsur – unsur biaya
berikut:
Harga Pokok WIP Awal = xxxx
Biaya penyelesaian WIP Awal yang dirinci setiap elemen biaya = xxxx
Harga Pokok Produk periode berjalan (current) = xxxx (+)
HP Produk yg ditransfer ke gudang / departemen lanjutan xxxx
Unit ekuivalen dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Unit Ekuivalen Harga Pokok Produk dari Departemen Sebelumnya:
Unit Produk yang masuk proses di departemen lanjutan,
Unit ekuivalen tersebut harus disesuaikan jika ada tambahan
bahan yang menyebabkan tambahan unit di departemen lanjutan.
Unit Ekuivalen BBB:
Unit WIP Aw. X (100% - Tk. Peny. BB Pada WIP Aw.) = xxxx
Unit Produk Selesai X 100% = xxxx
Unit WIP Ak. X Tk Peny BBB WIP Ak = xxxx (+)
xxxx
Unit Ekuivalen BK:
Unit WIP Aw. X (100% - Tk. Peny. BK Pada WIP Aw.) = xxxx
Unit Produk Selesai X 100% = xxxx
Unit WIP Ak. X Tk Peny BK WIP Ak = xxxx (+)
xxxx
2015 9 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Perhitungan untuk WIP Akhir, unit WIP Akhir dikalikan dengan harga pokok
per unit yang dihitung untuk setiap elemen biaya.
3. Metode LIFO.
a. Perhitungan HP di departemen awal.
b. Perhitungan HP di departemen lanjutan.
Untuk metode ini prinsipnya sama dengan metode FIFO namun mengacu pada
karakteristik dari metode Last In First Out, yakni yang terakhir masuk dihitung
pertama kali berkaitan dengan WIP.
SOAL:
PT PROCESSOR memproses satu macam produk melalui dua tahap pemrosesan yaitu
departemen I (Assembling) dan Departemen II (Finishing).
Data produksi dan biaya yang terjadi selama bulan November 2003 adalah sebagai berikut:
1
.
WIP AWAL (1/11/2003):
KETERANGAN DEPARTEMEN I DEPARTEMEN II
Kuantitas 5.000 unit 4.000 unit
Harga Pokok:
Dari Dept I
BBB
BTK
FOH
--
Rp 3.525.000
Rp 1.550.000
Rp 3.100.000
Rp 11.250.000
--
Rp 780.000
Rp 720.000
Total Rp 8.175.000 Rp 12.750.000
Tingkat Penyelesaian:
BBB
BK
100%
40%
--
25%
2
.
Data Produksi Selama Nov. 2003
Masuk Proses
Produk Selesai
WIP Akhir (BBB: 100%; BK: 50%)
Produk Hilang Awal Proses
60.000 unit
50.000 unit
14.000 unit
1.000 unit
50.000 unit
40.000 unit
10.000 unit
4.000 unit
2015 10 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
3
.
By Produksi Yang Terjadi Selama
November 2003:
Elemen Biaya Dept I Dept II
BBB
BTK
FOH
Rp 60.475.000
Rp 26.950.000
Rp 53.900.000
Rp –
Rp 44.220.000
Rp 21.780.000
Total Rp 141.325.000 Rp 66.000.000
Berdasarkan data – data di atas, buatlah Laporan Harga Pokok Produksi (Cost of Production
Report) untuk periode bulan November 2003 pada Departemen I dan Departemen II dan
perlakuan terhadap WIP menggunakan metode berikut:
Metode Rata – Rata (Average Methods).
FIFO Methods.
LIFO Methods.
BAHAS:
1. LHPP DEPT I Metode Rata – Rata.
PT PROCESSORLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
(COST OF PRODUCTION REPORT)DEPARTEMEN I
PERIODE: BULAN NOVEMBER 2003(AVERAGE METHOD)
1. DATA PRODUKSI:
WIP Awal (BB: 100%; BK 40%)
Masuk Proses periode ini
Produk Selesai di Transfer ke Dept II
WIP Akhir (BB: 100%; BK 50%)
Produk Hilang Awal Proses
5.000 unit
60.000 unit
50.000 unit
14.000 unit
1.000 unit
65.000 unit
65. 000 unit
2. PEMBEBANAN BIAYA:
Elemen By. HP WIP Aw. By Nov ‘03 Jumlah By Unit Ekuivalen HP / Unit
BBB
BTK
FOH
Rp 3.525.000
1.550.000
3.100.000
Rp60.475.000
26.950.000
53.900.000
Rp64.000.000
28.500.000
57.000.000
(a)
(b)
(c)
Rp 1.000
500
1.000
Total Rp 8.175.000 Rp141.325.000 Rp 149.500.000 Rp 2.500
3. PERHITUNGAN BIAYA:
Harga Pokok Produk Selesai : (50.000 unit X Rp 2.500) Rp 125.000.000
2015 11 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
HP WIP Akhir (BB: 100%; BK: 50%) = 14.000 unit
BBB : (14.000 X 100% X Rp 1.000)
BTK : (14.000 X 50% X Rp 500)
FOH : (14.000 X 50% X Rp 1.000)
14.000.000
3.500.000
7.000.000 Rp 24.500.000
Total Perhitungan Biaya Rp 149.500.000
Perhitungan:
(a) 50.000 + 14.000 (100%) = 64.000 unit
(b) 50.000 + 14.000 (50%) = 57.000 unit
(c) idem (b). = 57.000 unit.
2. LHPP DEPT I Metode FIFO.
PT PROCESSORLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
(COST OF PRODUCTION REPORT)DEPARTEMEN I
PERIODE: BULAN NOVEMBER 2003(FIFO METHOD)
1. DATA PRODUKSI:
WIP Awal (BB: 100%; BK 40%)
Masuk Proses periode ini
Produk Selesai di Transfer ke Dept II
WIP Akhir (BB: 100%; BK 50%)
Produk Hilang Awal Proses
5.000 unit
60.000 unit
50.000 unit
14.000 unit
1.000 unit
65.000 unit
65. 000 unit
2. PEMBEBANAN BIAYA:
Elemen By. By Nov ‘03 Unit Ekuivalen HP / Unit
HP WIP Aw.
By di+kan:
BBB
BTK
FOH
Rp 8.175.000
Rp 60.475.000
26.950.000
53.900.000
Rp 141.325.000
--
5000(0%)+(50.000-5000)+14.000(100%)=59.000
5000(60%)+(50.000-5000)+14.000(50%)=55.000
5000(60%)+(50.000-5000)+14.000(50%)=55.000
Rp 1.025
490
980
Total Rp 149.500.000 Rp 2.495
3. PERHITUNGAN BIAYA:
Harga Pokok Produk Selesai : (50.000 unit).
2015 12 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Produk Selesai dari WIP Awal:
HP periode yang lalu
Biaya Penyelesaian:
BTK : (5.000 X 60% X Rp 490)
FOH : (5.000 X 60% X Rp 980)
Produk Selesai bulan Nov. 03 (50.000-5.000) X Rp 2.495
Jumlah HP Produk Selesai : 50.000 unit @ Rp 2.497,2
HP WIP Akhir (14.000 unit):
BBB : (14.000 X 100% X Rp 1.025)
BTK : (14.000 X 50% X Rp 490)
FOH : (14.000 X 50% X Rp 480)
8.175.000
1.470.000
2.940.000
14.350.000
3.430.000
3.360.000
Rp 12.585.000
112.275.000
Rp 124.860.000
Rp 24.640.000
Total Perhitungan Biaya Rp 149.500.000
Perhitungan UE:WIP Awal (Tk Penyelesaian yang masih diperlukan) + Product Current + WIP Akhir (Tk Penyelesaian yang sudah dinikmati).
3. LHPP DEPT I Metode LIFO.
PT PROCESSORLAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
(COST OF PRODUCTION REPORT)DEPARTEMEN I
PERIODE: BULAN NOVEMBER 2003(LIFO METHOD)
1. DATA PRODUKSI:
WIP Awal (BB: 100%; BK 40%)
Masuk Proses periode ini
Produk Selesai di Transfer ke Dept II
WIP Akhir (BB: 100%; BK 50%)
Produk Hilang Awal Proses
5.000 unit
60.000 unit
50.000 unit
14.000 unit
1.000 unit
65.000 unit
65. 000 unit
2. PEMBEBANAN BIAYA:
Elemen By. By Nov ‘03 Unit Ekuivalen HP / Unit
By di+kan:
BBB
BTK
FOH
HP WIP Aw.
Rp 60.475.000
26.950.000
53.900.000
Rp 141.325.000
Rp 8.475.000
--
50.000 + 14.000 (100%) – 5.000 (100%) =59.000
50.000 + 14.000 (50%) – 5.000 (40%) =55.000
50.000 + 14.000 (50%) – 5.000 (40%) =55.000
Rp 1.025
490
980
--
--
Total Rp 149.500.000 Rp 2.495
3. PERHITUNGAN BIAYA:
2015 13 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Harga Pokok Produk Selesai : (50.000 unit X Rp 2.495). Rp 124.750.000
HP WIP Akhir : (14.000 unit).
Biaya Penyelesaian Nov ‘03:
BBB : (14.000 – 5.000) X Rp 1.025
BTK : (14.000 X 50%) – (5.000 X 40%) X Rp 490
FOH : (14.000 X 50%) – (5.000 X 40%) X Rp 980
HP WIP Awal
HP WIP Akhir
8.175.000
9.225.000
2.450.000
4.900.000
16.575.000
8.175.000
Rp 24.750.000
Total Perhitungan Biaya Rp 149.500.000
Perhitungan UE:Produk Selesai + WIP Akhir (Tk Penyelesaian) - WIP Awal (Tk Penyelesaian).
DAFTAR PUSTAKA
Willian K. Carter, Cost Accounting, 2009.
Mardiasmo, Akuntansi Biaya, Andi Offset, Yogyakarta, 1994.
Daftar Pustaka
2015 14 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id
Willian K. Carter, Cost Accounting, 2012.Mardiasmo, Akuntansi Biaya, Andi Offset, Yogyakarta, 1994.
2015 15 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningH. Sabarudin Muslim, SE, MSi http://www.mercubuana.ac.id