pembahasan to ub

11
1. A . Malaria serebral Trias malaria ( demam, menggigil, dan berkeringat), Sakit kepala, ggn mental, nyeri tengkuk, kaku otot dan kejang umum •Sering dijumpai splenomegali dan hepatomegali Gangguan kesadaran atau koma ( biasanya 24-72 jam) Bukan typoid -Minggu Pertama (awal terinfeksi) demam tinggi yang berpanjangan yaitu setinggi 39ºc hingga 40ºc, sakit kepala, pusing, pegal-pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk ,pernapasan semakin cepat dengan gambaran bronkitis kataral, perut kembung dan merasa tak enak, diare. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta bergetar atau tremor. -Minggu Kedua Demam, bradikardi, lidah tifoid, hepatosplenomegali, meteorismus, somnolen. Bukan Hepatitis Gejala Hepatitis pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll. 2. B. Heroin GEJALA PUTUS OBAT DARI KETERGANTUNGAN OPIOID ADALAH : kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia. Turunan OPIOID (OPIAD) yang sering disalahgunakan adalah: Heroin ( putaw ) Morfin Demerol Methadon 3. C. Pemeriksaan kristal monosodium uric pada cairan sendi

Upload: nisa-urrahma

Post on 30-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan to Ub

1. A . Malaria serebralTrias malaria ( demam, menggigil, dan berkeringat), Sakit kepala, ggn mental,

nyeri tengkuk, kaku otot dan kejang umum •Sering dijumpai splenomegali dan hepatomegali •Gangguan kesadaran atau koma ( biasanya 24-72 jam)

Bukan typoid-Minggu Pertama (awal terinfeksi)demam tinggi yang berpanjangan yaitu setinggi 39ºc hingga 40ºc, sakit kepala, pusing, pegal-pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk ,pernapasan semakin cepat dengan gambaran bronkitis kataral, perut kembung dan merasa tak enak, diare. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta bergetar atau tremor.-Minggu KeduaDemam, bradikardi, lidah tifoid, hepatosplenomegali, meteorismus, somnolen.

Bukan HepatitisGejala Hepatitis pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

2. B. HeroinGEJALA PUTUS OBAT DARI KETERGANTUNGAN OPIOID ADALAH :kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia.Turunan OPIOID (OPIAD) yang sering disalahgunakan adalah:

Heroin ( putaw ) Morfin Demerol Methadon

3. C. Pemeriksaan kristal monosodium uric pada cairan sendi

4. A.dysentri amoeba

Page 2: Pembahasan to Ub

Entamoeba histolytica terdapat dalam dua bentuk, yaitu sebagai kista dan tropozoitSiklus HidupSecara alami perubahan tropozoit menjadi bentuk kista tidak terjadi di dalam jaringan. Tropozoit yang ada di dalam lumen kolon akan berkondensasi menjadi benda berbentuk sferis, yakni prekista yang kemudian dindingnya relatif tipis dan halus dilepaskan sehingga terjadilah kista muda. Pada stadium ini terdapat dua macam inklusi pada kista muda dan kista matang, yaitu inklusi glikogen dengan tepi yang samar-samar dan bahan yang refraktil, disebut kromatoid, yaitu benda yang dapat berbentuk batang panjang atau dapat juga pendek, biasanya dengan ujung bundar.Ukuran kista ini bervariasi dari 5-20 mm. Bentuk kistanya biasanya sferis. Kista yang matang berisi 2 inti yang akan membelah menjadi 4 inti yang kecil. Selama proses pematangan vakuola glikogen akan dikeluarkan dan benda kromatoid menjadi makin kabur dan akhirnya menghilang. Trofozoit dalam tinja yang cair tidak akan menjadi kista setelah dikeluarkan dari dalam usus. Kadang-kadang dalam tinja yang agak cair mungkin ditemukan prekista, kista berisi 1, berinti 2 dan kadang-kadang kista dengan 3 atau 4 inti. Dalam tinja dapat ditemukan kista yang matang (4 inti). Kista inilah yang akan menjadi sumber penularan untuk orang lain. 

5. endoskopiKeluhan muntah darah disertai BAB warna kehitaman. Pasien memiliki riwayat penyakit kuning sejak beberapa tahun yang lalu. Sirosis hepatis pecahnya varises esofagus hematemesis & melena Pemeriksaan penunjang : esophagoscopy, endoscopy,USG,CTScan.

6. C. M falciparum

Page 3: Pembahasan to Ub

7. C. M falciparum

8. C. ADRENALIN REAKSI ANAFILAKSIS

9. E. T3 dan T4Mekanisme aksi intratiroid yang utama ialah mencegah/mengurangi biosintesis hormon tiroid T3 dan T4, dengan cara menghambat oksidasi dan organifikasi iodium, menghambat coupling Universitas Sumatera Utara iodotirosin, mengubah struktur molekul tiroglobulin dan menghambat sintesis tiroglobulin. Sedangkan mekanisme aksi ekstratiroid yang utama ialah menghambat konversi T4 menjadi T3.

10. D. SimetidinDiekskresi sebagian besar lewat urin, memiliki t½ pendek, meningkat pada gangguan ginjal. 30% dosis diinaktivasi lambat dalam hati. 70% dosis eksresi lewat urin dalam bentuk tidak berubah.Dosis : dewasa 200 mg & 400 mg 3x / hari sebelum tidur atau 400 mg sebelum sarapan & 400 mg sebelum tidur. Anak-anak 20-40 mg/kg BB/ hari.Efek Samping : lelah, pusing, diare, ruam, Jarang : ginekomastia, rasa bingung yang reversibel, impotensi (pria), reaksi alergi, artralgia, mialgia, gangguan darah, nefritis interstitial, sakit kepala, hepatotoksik, pankreatitis.

11. B. WHO

12.

13. B. ALBENDAZOL (hal 48)albendazol dan Mebendazol yang dapat memberikan kesembuhan 90-95% terutama pada infeksi cacing tambang pada anak-anak dan mengurangi jumlah telur hingga 90%.

Page 4: Pembahasan to Ub

14. B. albendazoleDosis tunggal ivermectin lebih efektif daripada dosis tunggal albendazol,tetapi pengobatan berulang dengan albendazol dapat dilakukan sebagai alternatifyang baik di negara-negara dimana ivermectin tidak tersedia. Oral albendazol(400 mg setiap hari) yang diberikan selama 5-7 hari menunjukkan tingkatkesembuhan yang sangat baik, dengan angka kesembuhan mencapai 92-100%.

15. A. P. vivaxJenis Plasmodium yang banyak ditemukan di Indonesia adalah P. falciparum dan P. vivax, sedangkan P. Malariae dapat ditemukan di beberapa provinsi antara lain : Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Papua. P. Ovale pernah ditemukan di Nusa Tenggara Timur dan Papua.4

Ukuran eritrosit pada P. falciparum dan P. Malariae sama denga ukuran normal. Sedangkan P. ovale dan P. Vivax ukuran lebih besar. Pada plasmodium falsiparum: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa

sebanyak 32 dan lama siklusnya 24 jam. Artinya reproduksi tinggi dan cepat sehingga kepadatan troposoit pada darah sangat tinggi.

Plasmodium vivax: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak 16 dan lama siklusnya 48 jam. Artinya reproduksi rendah dan lebih lambat, sehingga kepadatan troposoit pada darah sering rendah.

Plasmodium malariae: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak delapan dan lama siklusnya 72 jam. Artinya reproduksi lebih rendah dan lebih lambat.

16. Hapusan darah tepi

17. (hal 47)

gambaran telur cacing berdinding tipis ada pada Ascaris lumbricoides(kuning kecoklatan) dan acylostoma duodenale (blastomere)

18. A destruksi eritrosit

19. C Sindrom nefrotik relaps jarangSindrom nefrotik relaps jarang: SN relaps < 2 kali dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau < 4 kali per tahun Sindrom nefrotik relaps sering (frequent relaps):

Page 5: Pembahasan to Ub

SN relaps ≥ 2 kali dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau ≥ 4 kali dalam periode 1 tahunSindrom nefrotik dependen steroid: SN yang relaps pada saat dosis steroid diturunkan atau dalam 14 hari setelah steroid dihentikan, terjadi 2 kali berturut-turut

20. –

21. A Hipersensitivitas tipe I AnafilaktikHipersensitivitas tipe IIsitotoksikHipersensitivitas tipe IIIauto imunHipersensitivitas tipe IV delayed hypersensitivity

22. A kolelitiasis

Kolelitiasis 4F (female, fourty, fat, fertile), demam(-),Murphy sign(-),Nyeri saat makanan berlemakKolesistitis ) demam(+),Murphy sign(+)Koledokolitiasis ikterik, Murphy sign(-)Kolangitis ikterik, Murphy sign(+), demam tinggi

23. -24. D25. D

Kasus apendisitisRectal toucher : nyeri tekan pada jam 9-12A. Murphy sign kolesistitisB. rovsing sign nyeri diperut kanan jika ditekan yang kiriC dunphy sign nyeri pada tertis kanan jika batukD ten horn sign Nyeri yang timbul saat dilakukan traksi lembut pada korda spermatic kananE. Blumberg sign apabila tekanan di perut kiri bawah dilepaskan juga akan terasa nyeri pada perut kanan bawah.

26. D. Entamoeba hystolica DISENTRI

27. C. HbA1C

28. CFilariasis is usually diagnosed by identifying microfilariae on Giemsa stained, thin and thick blood film smears, using the "gold standard" 

29. A. Buerger DISEASE studi melaporkan bahwa korelasi penyakit Buerger lebih banyak menyerang perokok dan keadaan ini akan semakin memburuk jika penderita tidak berhenti merokok.Raynaud’s disease (RAY-noz) merupakan suatu keadaan yang menyerang pembuluh darah pada ektremitas yang terdiri dari tangan, kaki, hidung dan telinga ketika terdapat dingin dan stress Raynaud’s disease tersebut banyak terjadi pada kalangan wanita muda yang hidup diiklim yang dingin.

30. D. Schistosomiasis31. B

Page 6: Pembahasan to Ub

Ukuran eritrosit pada P. falciparum dan P. Malariae sama denga ukuran normal. Sedangkan P. ovale dan P. Vivax ukuran lebih besar. Pada plasmodium falsiparum: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa

sebanyak 32 dan lama siklusnya 24 jam. Artinya reproduksi tinggi dan cepat sehingga kepadatan troposoit pada darah sangat tinggi.

Plasmodium vivax: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak 16 dan lama siklusnya 48 jam. Artinya reproduksi rendah dan lebih lambat, sehingga kepadatan troposoit pada darah sering rendah.

Plasmodium malariae: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak delapan dan lama siklusnya 72 jam. Artinya reproduksi lebih rendah dan lebih lambat.

(Plasmodium Ovale) bentuknya mirip Plasmodium malariae, skizonnya hanya mempunyai 8 merozoit dengan masa pigmen hitam di tengah.

32. A B33. -34. D N=110x/menit, RR=36 x/menit. Nafas berbau35. E. vaksin Hepatitis B dalam 3 dosis36. B

hepatitis fulminan merupakan suatu keadaan yang jarang ditemukan,

disebabkan oleh karena kerusakan dan kematian sel-sel hati yang masif.

Kemampuan fungsi sintesis hati menjadi berkurang (waktu protrombin

memanjang setelah pemberian vitamin K), kegagalan ekskresi bilirubin

(serum bilirubin > 20mg/100ml), glukoneogenesis menurun

(hipoglikemia), kesadaran menurun (prekoma atau koma) dan

keseimbangan air maupun elektrolit terganggu (serum natrium dan

kalium menurun).

ETOLOGI Virus hepatitis A, B, C (NANB post tranfusi), D dan E

37. A. Kurangi mkanan lemak kolelitiasis38. B39. A ULKUS PEPTIKUM PPI40. -41. A (hal 45)42. C

Hb 7 MCV 66 MCH 18,9 anemia hipokrom mikrositer def FE43. -44. D DM TYPE 2

Page 7: Pembahasan to Ub

45. D. Insulin disuntikan sebelum tidurlong acting 1x/hari46. E 47. B Koma ketoasidosis bau buah= bau manis seperti aseton48. B

Tatalaksana :Rehidrasi cairan InsulinMengatasi pencetus kad (antibiotik)

49. B50. C51. C FILARIASIS52. A captopril53. C ggk >3 bulan54. B nefrotik anasarka55. D krn u/ prognosis56. A PTU57. C58. -59. -60. D61. -62. -63. A64. B65. C66. C67. C68. A

Page 8: Pembahasan to Ub

69. –70. –71. C72. A73. A. Diethylcarbamazine74. Golongan sulfonilurea75. – may E76. -

77. –78. A79. NIFEDIPIN80. A81. B82. A83. C84. C85. B86. B87. B88. -89. A

Ketoasidosis diabetik (KAD): • kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dL), • tanda dan gejala asidosis dan plasma keton(+) kuat • Osmolaritas plasma meningkat (300-320 mOs/ mL) dan terjadi peningkatan anion gap.Status Hiperglikemi Hiperosmolar (SHH) • peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600- 1200 mg/dL), • tanda dan gejala asidosis (-) • osmolaritas plasma sangat meningkat (330- 380 mOs/mL) • plasma keton (+/-), anion gap normal atau sedikit meningkat.

90. L91. L92.