pembahasan soal mata 25 agustus 2021
TRANSCRIPT
Katarak
Tinjauan Pustaka
Komposisi Lensa
• Komposisi : • 66% Air • 33% Protein &
Garam mineral
• Nutrisi : • Cairan intra okuler :
- Aq Humor - Vitreous
Duker JS, Yanoff M. 2009. Ophthalmology.
Definisi • Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa
apapun penyebabnya.
• Dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat keduanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.
• Pada umumnya yang tersering katarak disebabkan oleh proses penuaan (Katarak Senilis), namun dapat juga disebabkan akibat kelainan kongenital atau penyakit mata kronis.
Duker JS, Yanoff M. 2009. Ophthalmology.
Etiologi dan epidemologi
• Paling sering dijumpai pada usia 50 – 60 thn, terkadang sekitar usia 40 thn.
• Frekuensi laki-laki dan perempuan sama.
• Dapat mengenai satu mata (Unilateral) atau dua mata (bilateral) yang muncul bersamaan dengan stadium yang sama ataupun berbeda.
• Faktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obat- obatan, alkohol, merokok, diabetes, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka waktu lama.
American Associated of ophthalmology. 2014. Lens and Cataract section 11.
Klasifikasi
• Berdasarkan morfologi :
• Nuklear
• Kortikal
• Subkapsular Posterior
• Campuran
• Berdasarkan Stadium :
• Insipien
• Immatur
• Matur
• Hipermatur American Associated of ophthalmology. 2014. Lens and Cataract section 11. Kanksi JJ, Bowling B. 2011. Clinical Ophthalmology, A Systemic Approach section 9.
Stadium katarak
Cunningham ET, Riordan-Eva P. 2011. Vaughan & Asbury’s general ophthalmology 18th edition.
Gejala Katarak
1. Kabur
Gejala Katarak
2. Silau
Katarak menyebabkan gangguan pembiasan lensa
3. Gangguan Penglihatan Warna
Lensa yang bertambah kuning atau kecoklatan akan menyebabkan gangguan diskriminasi warna
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan iris shadow
Pada katarak imature & hipermatur (+) dan
pada katarak matur (-)
• Slit Lamp Biomicroscop
Untuk melihat lokasi katarak dan stadiumnya
• Opthalmoscope
Untuk melihat fundus reflek
Tatalaksana Pengobatan : Operasi “Ekstraksi Katarak”
1. Ekstraksi Katarak Intra Kapsuler (EKIK/ ICCE) • Seluruh katarak diekstraksi kapsul, nucleus dan korteks (in toto)
2. Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler (EKEK/ECCE) • Kapsul anterior dirobek, nucleus-korteks di ekstraksi • Sebagian kapsul anterior dan posterior ditinggal
3. Small Incision Cataract Surgery (SICS) • Incisi 4 – 5 mm di sclera superior • Tehnik seperti ECCE, nucleus bisa dikeluarkan in toto atau dipecah
4. Phacoemulsification
• Menggunakan ultrasound untuk menghancurkannukleus lensa dan mengemulsifikasikan pecahannya
Tatalaksana
ICCE ECCE/ SICS PE
Tehnis Mudah Sulit Lebih sulit
Learning curve Cepat Cepat Lama
Katarak Mature Semua stadium Semua stadium
Alat Mahal Murah Sangat mahal
IOL Anterior Ant/ posterior Ant/posterior/ foldable/injectable/ multifocal/ accomodative IOL
Pasca bedah Bebat 3 – 5 hari
Bebat 3 – 5 hari
Tanpa bebat
Rehabilitasi visus Lama Lama Cepat
Kaca Mata KM afaki KM baca KM baca/ tanpa KM
Perbandingan operasi2 katarak
Hordeolum
Latar belakang
•Hordeolum merupakan infeksi bakteri akut yang terjadi pada kelopak mata
• Infeksi ini sering ditemukan, dan pasien umumnya memeriksakan diri pada fase akut
•Disebut juga sebagai stye pada beberapa literatur asing
Etiologi
•Disebabkan oleh infeksi Staphylococcus yang mengenai bulu mata •Hordeolum eksternal disebabkan oleh adanya
kebuntuan pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll
•Kebuntuan terjadi pada garis kelopak mata dan kemudian dapat membentuk pustule •Hordeolum internal terjadi akibat kebuntuan dari
kelenjar Meibom
Epidemiologi
•Hordeolum sering ditemukan pada fase akut
• Tidak ada hubungan antara ras, suku, gender, dan jenis kelamin pada prevalensi hordeolum
•Orang dewasa lebih rentan akibat adanya peningkatan viskositas dari sebum
Faktor risiko
Blepharitis Dermatitis seboroik
Rosacea
Diabetes Dislipidemia
Patofisiologi
• Infeksi terjadi akibat adanya penebalan, kering , dan stasis yang terjadi pada sekresi dari kelenjar Zeis, Moll, dan Meibom
•Ketika ketiga kelenjar ini buntu atau terhambat, maka sistem imun mata akan terganggu
• Stasis dari ketiga kelenjar ini dapat menyebabkan infeksi bakteri Staphylococcus aureus
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
•Pasien akan mengeluhkan adanya kelopak mata yang sakit, kemerahan, nyeri yang awalnya kecil kemudian semakin lama semakin memebsar • Tidak ada riwayat benda asing atau trauma pada mata
• Jika menekan kornea gangguan visus dapat terjadi •Dokter harus menemukan lokasi hordeolum, jika perlu
lakukan eversi bola mata untuk melihat hordeolum interna
Tatalaksana
• Lesi secara umum dapat menghilang tanpa terapi
•Pada kasus yang ringan lakukan kompres hangat dan masase sekitar hordeolum
•Dapat juga dilakukan penggosokan dengan sampo bayi atau dengan cairan garam faali untuk mempercepat keluarnya drainase purulent
Tatalaksana
• Lesi presisten atau lesi besar membutuhkan terapi antibiotik
•Pilihan antibiotik adalah eritromisin
• Jika bengkak signifikan dan menekan kornea, dapat dilakukan pemberian steroid topkal
• Jika abses presisten maka insisi dan drainase mungkin dapat dipertimbangkan
Diagnosis banding
•Karsinoma sel basal
•Chalazion
•Pneumo-orbita (cukup jarang)
• Selulitis preseptal
•Karsinoma sel sebasea
•Karsinoma sel squamous
Sumber
• Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2021 Mar 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
Glaukoma sudut terbuka
Definisi
•Kondisi kronik progresif dengan adanya perubahan pada papil saraf yang menyebabkan gangguan lapang pandangan dan retinal nerve fiber layer (RNFL)
•Umumnya terdapat peningkatan TIO lebih dari 21 mmHG namun pada beberapa pasien bisa di bawah 21 mmHg
Epidemiologi
• Sekitar 70 juta orang menderita glaucoma dan 90% merupakan glaucoma sudut terbuka primer
•Ditemukan prevalensi yang tinggi pada usia tua, pada usia 70 tahun frekuensinya meningkat 3-8 kali lebih tinggi
• Insidensi pada usia 40 tahun adalah 1-2%
Faktor risiko
Tekanan intra okuler
Usia Ras
Riwayat keluarga
Penyakit sistemik
Patogenesis
•Peningkatan TIO akibat penurunan outflow dari cairan aquous mata, hal ini diperkirakan akibat terjadinya • Penebalan lamella trabecular • Penyempitan ruangan intratrabekuler • Penyeumbatan saluran pengumpul • Kollaps canalis Schlemm • Hilangnya sel-sel endotel • Deposisi material ekstraseluler
Evangelho, K., Mogilevskaya, M., Losada-Barragan, M. et al. Pathophysiology of
primary open-angle glaucoma from a neuroinflammatory and neurotoxicity perspective:
a review of the literature. Int Ophthalmol 39, 259–271 (2019). https://doi.org/10.1007/s10792-017-0795-9
Diagnosis
TIO tinggi atau normal
Penipisan RNFL
Gaung papil=Cupping=excavatio
Sudut BMD terbuka
Gambaran hilangnya lapang pandang yang khas
https://emedicine.medscape.com/article/1206147-overview
Tatalaksana Medikamentosa
•Prinsip dasar terapi awal dengan satu macam obat, pilihan pertama adalah beta blocker atau analog prostalglandin
• Follow up setelah empat minggu apabila target TIO terapai, obat diteruskan. Jika tidak, ganti dengan obat lain atau ditambahkan dengan obat lain
•Perimetri diulang setiap satu tahun jika tidak terdapat progresivitas
Tatalaksana Medikamentosa
•Gonioskopi Diulang setiap satu tahun oleh karena sudut bilik mata depan semakin sempit dengan berjalannya usia
•Penyebab kegagalan berobat Target TIO yang tidak tepat atau Pasien tidak patuh dengan pengobatan
Indikasi Trabekuloktomi
•Kegagalan terapi obat-obatan dan/atau laser trabeculoplasty
• Laser yang tidak dapat dilakukan oleh karena pasien yang tidak kooperatif atau trabekulum tidak bisa dilihat dengan jelas
•Penyakit yang sudah pada stadium lanjut yang membutuhkan target TIO yang sangat rendah
Glaukoma Sudut Tertutup Primer Akut
Latar Belakang
•Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak dengan jumlah penderita 60.500.000 pada tahun 2010
•Angka prevalensi meningkat dengan bertambahnya usia, pada kelomopk penduduk yang berusia 70 tahun 3-8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang beruia 40 tahun
Definisi
• Suatu keadaan peningkatan TIO yang disebabkan penutupan sudut sebagian atau seluruhnya oleh iris perifer sehingga terjadi obstruksi aliran humor akuos
•Glaukoma sudut tertutup primer akut, tidak didefinisikan adana kerusakan saraf optic, hal ini yang membedakan dan definisi glaucoma umumnya
Faktor Risiko
Usia > 40 Wanita > pria Riwayat keluarga
Hipermetropia Segmen
anterior kecil Axial length
pendek
Patogenesis
Xinghuai Sun, Yi Dai, Yuhong Chen, Dao-Yi Yu, Stephen J. Cringle, Junyi Chen, Xiangmei Kong, Xiaolei Wang, Chunhui Jiang, Primary angle closure glaucoma: What we know and what we don’t know, Progress in Retinal and Eye Research, Volume 57, 2017, Pages 26-45, ISSN 1350-9462, https://doi.org/10.1016/j.preteyeres.2016.12.003.
Manifestasi Klinis
•Gambaran klinisnya umumnya terjadi secara mendadak pada satu mata
• Tekanan intraocular meningkat cepat dan dapat mencapai 45-75 mmHg
•Manifestasi klinis yang dapat terjadi adalah nyeri mata mendadak, sakit kepala, mata kabur, melihat cahaya Pelangi dan mual muntah
Pemeriksaan Fisik
•Pada pemeriksaan lampu celah biomikroskop dapat ditemukan • Kongesti pembuluh darah episklera dan konjungtiva • Edema epitel kornea • Bilik mata depan dangkal, flare, dan cells • Pupil irregular • Lensa memebsar dan terdorong ke depan
Diagnosis banding
•Diagnosis banding pada glaucoma sudut tertutup akut • Glaukoma neovascular • Glaukoma fakomorfik • Iritis akut dengan glaucoma sekudner • Ektopia lentis
Tatalaksana
• Terapi medikamentosa pada glaucoma sudut terututup primer akut adalah dengan medikamentosa untuk menurunkan TIO secepat mungkin
• Terapi sistemik dilakukan dengan asetoazolamid 500 mg intravena sedangkan topical dapat dengan pilokaropin 1-2% 2-3 kali per jam
Tatalaksana Laser
• Terapi laser dapat dilakukan dengan laser iridotomy perifer adalah pilihan efektif dan aman dibandingkan bedah insisi
•Merupakan terapi utama pada glaucoma sudut tertutup dengan blok pupil
•Dapat digunakan sebagai profilaksis
Tatalaksana Trabekuloktomi
• Trabekuloktomi tidak dilakukan pada keadaan akut
•Dapat dilakukan pada serangan yang telah mencapai 36 atau 72 jam
•Diindikasikan pada PAS > 70%
Sumber
•Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Airlangga University Press. 2013
Pemeriksaan Visus dengan kartu snellen
• Kartu snleen menggunakan skala geometric untuk mengukur ketajaman visus.
• Ketajaman visus pada orang normal dinyatakan sebagai 20/20, yang berarti bahwa orang normal melihat benda dengan jarak 20 kakipada jarak 20 kaki juga juga.
• Jika seseorang dapat membaca huruf dari jarak 20 kaki sedangkan orang normal dapat melihat dari jarak 40 kaki maka ketajaman visus orang ini dinyatakan sebagai 20/40.
• Hanya terdapat Sembilan jenis huruf pada chart yaitu C, D, E, F, L, O, P, T, dan Z.
• Ukuran huruf pada kartu Snellen konsisten secara geometric
Pemeriksaan dengan kartu Snellen:
Letakkan pasien 20 kaki dari kartu Snellen
Pastikan ruangan cukup terang untuk pasien
Jika memang diperlukan pasien dapat menggunakan kacamata/lensa kontak sesuai
indikasi klinis
Jika diperlukan, pemeriksaan dengan pinhole dapat dilakukan
Periksa satu mata terlebih dahulu. Tutup mata yang diperkirakan masih normal
Minta pasien untuk membaca huruf dari atas ke bawah
Garis huruf yang paling kecil yang bisa dibaca pasien mencerminkan ketajaman visus
Pasien yang tidak bisa membaca huruf E yang paling besar, memiliki visus kurang dari
20.200
Ketika satu mata selesai diperiksa lanjutkan dengan mata yang lain
Pemeriksaan visus jarak dekat
• Beberapa kartu yang digunakan adalah kartu Jaeger, kartu Nieden, dan kartu Perinaud.
• Walaupun bermanfaat berbagai kartu ini belum terstandar secara jelas karena ukuran dari kartu yang digunakan tidak memiliki ukurang yang sama di berbagai negara.
• Secara umum ukuran dari hurufnya adalah sebesar 0,01-0,03 mm
• Pemeriksaan jarang dekat ini menilai kemampuan seorang pasien untuk dapat melihat pada jarak membaca norm
Pemeriksaan visus jarak dekat
•Tes ini dilakukn pad ajarak 16 inchi atau 40 cm dengan kartu yang dipegang dengan tangan.
• Jika jarak antara kartu dengan mata ddengan kartu tidak tepat maka pemeriksaan ini tidak bisa digunakan untuk mengukur visus.
•Sebagian besar kartu tes yang digunakan secara spesifik dibuat dengan ukuran yang bisa membuat hasil pemeriksaan dapat diinterpretasikan
Myopia
• Myopia adalah salah satu penyebab kehilangan penghilatan yang paling banyak di seluruh dunia.
• Sebagian besar kelainan ini disebabkan oleh genetis, walaupun beberapa faktor lain dapat menyumbang terhadap terjadinya myopia.
• Myopia juga dikenal sebagai rabun dekat. Prevalensi myopia dapat bervariasi, tergantung kelompok ras dan etnik. Pada beberapa ras populasi Asia, myopia dapat mencapai 70-90%.
• Diperkirakan di Jepang terdapat lebih dari satu juta orang yang menderita myopia berat.
• Pengobatan myopia juga memakan biaya yang besar, diperkirakan mencapai 250 juta Dollar setiap tahunnya di Amerika Serikat.
Derajat
Miopia
Keterangan
Ringan 0 sampai -1.5 D
Sedang - 1.5 sampai -6.0 D
Tinggi Lebih dari – 6.0 D
Hyperopia
• Hypermetropia atau juga biasa disebut sebagai hyperopia adalah kondisi refraksi yang juga paling banyak mengenai anak-anak.
• Terminologi hyperopia digunakan ketika cahaya yang masuk dan parallel dengan mata difokuskan di belakang retina setelah melewati berbagai media ocular.
• Umumnya manusia akan mencoba melakukan adaptasi dengan melakukan akomodasi dengan meningkatkan kurvatura anterior dari lensa Kristalina, umumnya dapat segera memperbaiki penglihatan jarak dekat
Hyperopia
• Saat lahir umumya manusia memiliki mata yang hyperopia.
• Ketika usia semakin berprogres, bola mata hyperopia akan tumbuh mnejadi emmetropik (normal) atau dapat juga menjadi miopik.
• Riwayat keluarga yang positif memainkan peran pernting dalam penurunan hyperopia secara genetik.
• Ketika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan amblyopia dan tropia sebagai komplikasi
Astigmatisme
• Astigmatisma terjadi akibat ketidaksempurnaan dari kurvatura dari korena atau lensa seseorang. Jika dapat dianologikan, mata orang yang normal berbentuk seperti bola basket.
• Namun pada pasien yang menderita astigmatisma bola mata akan berbentuk seperti American Football.
• Ketika kurva yang paling curam adalah kurva yang vertical maka hal ini disebut sebagai astigmatisma with the rule.
• Sedangkan jika kurva yang curam adalah kurva yang horizontal, maka kelainan ini disebut astigmatisma against the rule
Presbiopia
• Presbiopia adalah kelainan mata yang disebabkan oleh usia.
• Kelainan ini menyebabkan penurunan secara gradual dari kemampuan akomodasi mata.
• Ketika masa kanak-kanak, kemampuan akomodasi mata dapat mencapai 15 D, namun ketika mencapai usia 60 tahun kemampuan akomodasi hanya dapat tersisa 1 D saja.
• Kondisi ini merupakan kondisi fisiologis yang mengenai seluruh manusia, bahkan untuk semua kelompok primate.
• Jika tidak ditangani presbyopia dapat menyebabkan disabilitas visual fungsional yang menganggu kaulitas hidup.
• Tatalaksana untuk presbyopia adalah pendekatan untuk kompensasi dan bukan untuk koreksi. Sampai saat ini tidak ada pengganti kemampuan akomodasi yang sama bagusnya untuk mata presbiop
Herpes oftalmika
• Terjadi akibat reaktivasi virus varicella zoster (VZ)
• Terjadi pada individu yang memiliki imunitas yang kurang
•Umumnya terjadi karena reaktivasi virus VZ pada cabang dari nervus V
• Terjadi antara 1 per 1000 individu, pada usia di atas 60 tahun insidennya meningkat jadi 1 per 100
Herpes oftalmika
•Pasien akan mengeluhkan nyeri unilateral di persebaran distribusi V1
•Kemudian diikuti oleh vesikel dan pustule pada lokasi yang nyeri disertai dengan rasa terbakar
• Terkadang dapat disertai paratessis
Herpes oftalmika
•Pada pemeriksaan fisik dapat disertai dengan blefaritis, konjungtivitis dan episkleritis
• Jika terkena kornea maka dapat terlihat sebagai epithelial keratitis, stroma keratitis, dan keratitis berat
• Jika menjadi uveitis dapat memiliki manifestasi klinis seperti uveitis anterior, uveitis posterior, dan panuveitis
Herpes oftalmika
Tatalaksana
Asiklovir 800 mg per oral 5x sehari selama 7 hari
ATAU
Valasiklovir 1000 mg setiap 8 jam selama 7 hari
ATAU
Famcicloviir 500 mg 3x sehari selama 7 hari
Herpes oftalmika
Sumber
• Minor M, Payne E. Herpes Zoster Ophthalmicus. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557779/
Hifema
•Hifema adalah akumulasi dari sel darah merah pada kamar anterior mata
•Darah harus dapat dilihat secara gross, baik lewat inspeksi langsung atau pemeriksaan slit lamp
•Darah dapat muncul akibat disrupsi akibat iris atau badan silier
Hifema
•Penyebab utama dari hifema adalah trauma tumpul bola mata
•Hifema spontan dan trauma penetrasi dapat terjadi walau jarang
•Beberapa pasien dengan faktor risiko tinggi adalah pasien leukemia, hemofilia, von Willebrand disease, penyakit sel sabit
Hifema
• Insidennya adalah 12 per 100.000 penduduk, umumnya terjadi pada anak-anak
•Paling banyak terjadi pada laki-laki usia 10-20 tahun
•Pada pemeriksaan fisik perlu dievaluasi kemungkinan adanya open globes atau trauma penetrasi mata
Hifema
Hifema
Tatalaksana awal adalah elevasi 30 derajat
Jika penyebabnya bukan trauma penyebabnya harus dicari dan diterapi
Untuk kasus trauma dapat diberikan analgesic topical dan obat nyeri intravena. Jika ada muntah dapat diberikan ondansentron 12 mg
Sumber
• Gragg J, Blair K, Baker MB. Hyphema. [Updated 2021 Sep 21]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507802/
PEMBAHASAN SOAL MATA FR SKB
•1. Tn. D 28 tahun datang dengan mata merah, mata
kabur, dan fotofobia sejak 1 minggu. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan lesi dendiritik. Etiologi pada pasien ini
adalah
• a. Herpes simpleks
•b. HIV
• c. C. trachomatis
•d. RSV
• e. HPV
•Diagnosis pada pasien ini adalah keratitis herpes
simpleks. Etiologinya adalah virus herpes
simpleks. Pada pemeriksaan fisik akan nampak
khas gambaran lesi dendritic pada pasien.
Sebaiknya dilakukan perujukan ke dokter mata.
•Sumber : https://www.aao.org/topic-
detail/herpes-simplex-keratitis--europe
2. Seorang laki – laki 30 tahun dengan keluhan mata kiri merah,
nyeri dan pandangan buram. Riwayat pusing dan demam. VOD
6/6, segmen anterior normal, VOS 6/12, vesikel berisi cairan
dengan dasar eritem di wajah kiri mengikuti dermatome, palpebra
hiperemis, konjungtiva hiperemis, kemosis, kornea lesi dendritik.
Organisme yang paling mungkin menyebabkan pada pasien ini
adalah? a. virus b. Jamur c. Bakteri d. Amuba e. Cacing
•Herpes zoster ophthalmicus (HZO) adalah infeksi
virus herpes zooster pada divisi oftalmik (V1) dari saraf
kranial trigeminal (V) Keterlibatan okular klasik
ditandai dengan keratitis dendritik atau punctata. Bila
pasien dengan keluan seperti ini harus segera dirujuk
karena bukan kompetensi dokter umum.
•Sumber : Catron T, Hern HG. Herpes zoster
ophthalmicus. West J Emerg Med. 2008;9(3):174-176.
• 3. Ny U, 60 tahun datang ke dokter karena penglihatannya
yang kabur. Pada pemeriksaan visus ditemukan visus OD 6/60
dan OS 6/60. Pada inspeksi ditemukan adanya kekeruhan lensa
parsial, dari pemeriksaan shadow test +. Diagnosis pada Ny. U
adalah?
• a. Katarak imatur
• b. Uveitis
• c. Pterigum
• d. Blefaritis
• e. Spirtorkisis
•PEMBAHASAN
•Diagnosis katarak tegak ketika shadow test
+, dan didapatkan penurunan visus serta dari
inspeksi ditemukan adanya kekeruhan parsial
•SUMBER KAPITA SELEKTA UI 388
•4. Diagnosis hipermetropria ditegakkan dengan
pemeriksaan
•a. Jeger eye chart
•b. Shadow test
•c. Schirmer test
•d. Palpasi bola mata
•e. Fundoskopi
•JAWABAN a. Jeger eye chart
•PEMBAHASAN
•Diagnosis hipermetropia ditegakkan dengan
menggunakan Jaeger eye chart, berisi sekumpulan
kata-kata yang dibaca dalam jarak baca.
•SUMBER : Kapita Selekta UI halaman 390
• 5. Seorang anak dibawa ibunya ke dokter karena sering
memicingkan matanya ketika menonton TV.Didapatkan hasil
OD 6/50 S-1.00 C-1.00 dan OS 6/6 S-1.00 C-1.00. Apakah
diagnosisnya?
• A. Astigmatisme mixtus
• B. Astigmatisme myopia simpleks
• C. Astigmatisme myopia kompleks
• D. Astigmatisme hipermetrop simpleks
• E. Astigmatisme hipermetrop kompleks
• Jawaban: C. Astigmatisme myopia kompleks
• - Mata kanan/kiri koreksi S -1.00 (myopia), C -1.00 (astigmat myopia) J astigmatisme
miopia kompositus.
• - Simpleks = penderita memiliki astigmatisme dimana 2 fokus astigmat salah satu berada
di depan atau di belakang retina, satu yang lain tepat di retina. Ciri khasnya adalah visus
penderita menjadi normal
dengan koreksi lensa silindris saja.
• - Kompositus = penderita memiliki astigmatisme dimana 2 fokus astigmat keduanya
berada di depan atau di belakang retina. Ciri khasnya adalah visus penderita menjadi normal
dengan koreksi lensa silindris dan sferis dengan jenis lensa yang sama (samasama minus
atau sama-sama plus).
• - Mixtus = penderita memiliki astigmatisme dimana 2 fokus astigmat salah satu berada di
depan retina, satu yang lain di belakang retina. Ciri khasnya adalah visus penderita menjadi
normal dengan koreksi lensa silindris dan sferis dengan jenis lensa yang berbeda (satu
minus satu plus).
• 6. Pasien wanita 28 tahun, mengeluhkan penurunan
penglihatan. VOD 1/60 VOS 6/6. Pasien mengeluhkan mata
terkena shuttle cock. Pada pemeriksaan segmen anterior
terdapat darah yang mengisi COA. Terdapat CI (+), PCI (+),
serta edema pada kelopak mata. Apa diagnosisnya ?
• A. Hifema
• B. Skleritis
• C. SCH
• D. Blefaritis
• E. Keratitis
• Jawaban: A. Hifema • Hifema adalah perdarahan dalam bilik mata depan (BMD) yang berasal dari pecahnya pembuluh darah pada iris atau badan silier akibat ruda paksa tumpul/trauma tumpul. • - Gejala yang ditimbulkan antara lain nyeri disertai penglihatan kabur setelah mata penderita terkena benda tumpul. • - Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan visus menurun, TIO normal/meningkat/menurun, bentuk pupil normal/midriasis/lonjong, pelebaran pembuluh darah perikornea, hifema dengan volume <1/3 BMD, >1/3 BMD, total hifema atau eight ball, black ball eye, kadang diikuti abrasi kornea, tesfluoresein dapat (-) atau (+), darah yang menempel pada endotel kornea.
• 7. Seorang wanita 36 tahun datang dengan keluhan
penglihatan kabur. OD Visus 5/20 dengan S+ 0.5menjadi 5/5
dan OS visus 5/7,5 menjadi 5/5. Maka diagnosa pada pasien ini
adalah?
• A. Hipermetropi
• B. Miopi
• C. Presbiopi
• D. Ambliopia
• E. Esometropia
• Jawaban: A. Hipermetropi
•Keluhan penglihatan kabur. OD Visus
5/20 dan OS visus 5/7,5, diberi lensa
dengan S+0,5, ODS visus menjadi 5/5.
• 8. Pasien seorang tukang las datang ke puskesmas karena
kemasukan serpihan besi (gram). Pada pemeriksaan didapatkan
Corpus alienum pada konjungtiva palpebra superior. Apa
tatalaksana yang dapat dilakukan?
• A. Antibiotik topikal
• B. Pantokain topikal
• C. Ekstraksi dengan spuit 1 cc
• D. Ekstraksi dengan kapas
• E. Irigasi dengan Ringer Lactate 2 L
• Jawaban: D. Ekstraksi dengan kapas • - Tukang las datang ke puskesmas karena kemasukan
serpihan besi (gram). Pada pemeriksaan didapatkan
Corpus alienum pada konjungtiva palpebra superior. • - Korpus alienum menempel ringan di fornix bawah,
sulkus subtarsal, atau kanthus Jekstraksi dengan cotton
bud atau saputangan bersih • - Jika menempel pada konjunktiva bulbarJekstraksi
dengan hypodhermic needle setelahpemberian aneste sitopikal
• 9. Wanita usia 44 tahun mengeluh kelopak mata kiri atas
bengkak dan nyeri sejak 2 hari yang lalu. Padapemeriksaan
fisik didapatkan massa ukuran 3x3x4, hiperemi dan nyeri
tekan. Diagnosis pada pasien ini adalah ...
• A. Khalazion
• B. Blepharitis
• C. Hordeolum
• D. Xantelasma
• E. Carsinoma sebasea
• Jawaban: C. Hordeolum • Infeksi akut: (biasanya stafilokokus) yang menyerang kelenjar
Zeis (hordeolum eksternal) atau kelenjar meibom (hordeolum
internal). Dalam kasus hordeola eksternal, infeksi sering muncul ke
pusat sekitar folikel bulu mata, dan bulu mata dapat dicabut untuk
drainase. Sering terjadi resolusi spontan. Jika diperlukan, lakukan
kompres panas dan berikan salep antibiotik topikal. Jarang sekali
hordeola dapat berkembang menjadi selulitis superfisial atau
bahkan abses kelopak mata. Dalam kasus tersebut, terapi antibiotik
sistemik dan mungkin insisi bedah dan drainase diperlukan.
Gejalanya: ada rasa mengganjal dan nyeri tekan. •
• 10. Pilihan terapi farmakologis untuk glaukoma akut adalah
.......
• A. Beta agonis
• B. Sikloplegik
• C. Anti kolinergik
• D. Penghambat prostaglandin
• E. Karbonik anhidrase
• Jawaban: E. Karbonik anhidrase • Glaukoma akut merupakan keadaan gawat pada mata yang disebabkan adanya
blockade aliran aqueous yang mengakibatkan peningkatan tekanan intraokuler
secara mendadak. Tata laksana awal meliputi: • a. Posisi supinasi untuk membuat lensa tertarik gravitasi menuju ke posterior. • b. Memberikan karbonik anhidrase inhibitor seperti asetazolamide, diberikan
500mg secara intravena apabila TIO > 50mmHg atau 500 mg peroral jika TIO < 50
mmHg. • c. Agen hiperosmolar, seperti manitol 20% 1-2g/kgBB, gliserol oral 50% 1-1,5g/kg BB (kontraindikasi diabetes mellitus) • d. Beta bloker seperti timolol 0,5% pada mata yang mengalami serangan • e. Pilokarpin 2-4% satu tets pada mata yang mengalami serangan, diulangi setelah
setengah jam dan satu tetes pilokarpin 1% pada mata kontralateral sebagai profilaktik • f. Analgesik dan antiemetik.