pembahasan praktikum batuan sedimen

6
B. Pembahasan Praktikum ini melakukan pengamatan batuan sediment dengan mengidentifikasi berdasarkan proses, ukuan butir, tempat pembentukan, dan warna. Berikut ini akan dibahas hasil pengamatan dari berbagai alat peraga yang telah diamati, di antaranya adalah sebagai berikut : 1. No peraga S7 Nomer peraga S7 memiliki nama “Batu Pasir”. Proses pembentukannya adalah mekanik, memilki warna abu – abu. Batuan ini memiliki ukuran butir kasar dan tempat pembentukannya adalah di daratan. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan

Upload: nur-syabana-s

Post on 21-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pembahasan batuan sedimen

TRANSCRIPT

B.Pembahasan

Praktikum ini melakukan pengamatan batuan sediment dengan mengidentifikasi berdasarkan proses, ukuan butir, tempat pembentukan, dan warna. Berikut ini akan dibahas hasil pengamatan dari berbagai alat peraga yang telah diamati, di antaranya adalah sebagai berikut :

1. No peraga S7

Nomer peraga S7 memiliki nama Batu Pasir. Proses pembentukannya adalah mekanik, memilki warna abu abu. Batuan ini memiliki ukuran butir kasar dan tempat pembentukannya adalah di daratan. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Sebagai contoh, sebagian besar wilayah di bagian barat Amerika Serikat dikenal dengan batu pasir warna merahnya. Batu pasir tahan terhadap cuaca tapi mudah untuk dibentuk. Hal ini membuat jenis batuan ini merupakan bahan umum untuk bangunan dan jalan. Karena kekerasan dan kesamaan ukuran butirannya, batu pasir menjadi bahan yang sangat baik untuk dibuat menjadi batu asah (grindstone) yang digunakan untuk menajamkan pisau dan berbagai kegunaan lainnya. Bentukan batuan yang terutama tersusun dari batu pasir biasanya mengizinkan perkolasi air dan memiliki pori untuk menyimpan air dalam jumlah besar sehingga menjadikannya sebagai akuifer yang baik.

2. No peraga S2

Nomer peraga S2 memiliki nama Silika Sinter. Proses pembentukannya adalah kimia organik, memilki warna putih campur hijau. Batuan ini memiliki ukuran butir halus dan tempat pembentukannya adalah di daratan. Perbandingan dengan silika sinter yang lain adalah endapan silika di permukaan yang berwarna keperakan. Umumnya dijumpai disekitar mata air panas dan lubang geyser yang menyemburkan air yang besifat netral. Apabila laju aliran air panas tidak terlalu besar umumnya disekitar mata air panas tersebut terbentuk teras-teras silika yang berwarna keperakan (silica sinter teraces atau sinter platforms). Silika sinter merupakan manifestasi permukaan dari sistim panasbumi yang didominasi air.

3. No peraga S4

Nomer peraga S4 memiliki nama Gemping Terumbu. Proses pembentukannya adalah organik, memilki warna putih campur coklat. Batuan ini memiliki ukuran butir kasar dan tempat pembentukannya adalah di merin. Gemping terumbu adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae.[1] Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.[1] Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.

4. No peraga S5

Nomer peraga S5 belum teridentifikasi nama batuannya. Proses pembentukannya adalah mekanik, memilki warna putih, hitam, dan abu abu. Batuan ini memiliki ukuran butir halus dan tempat pembentukannya adalah di merin.

5. No peraga S1

Nomer peraga S1 memiliki nama Batu Bara. Proses pembentukannya adalah organik, memilki warna hitam pekat. Batuan ini memiliki ukuran butir halus dan tempat pembentukannya adalah di merin. Batu bara atau batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit. Batu bara biasa digunakan untuk bahan bakar kereta api .

6. No peraga S8

Nomer peraga S8 memiliki nama batuan Batu Kapur. Proses pembentukannya adalah kimia, memilki putih kecoklatan. Batuan ini memiliki ukuran butir halus dan tempat pembentukannya adalah di darat.Batu kapur (bahasa Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze (lihat lysocline untuk informasi tentang dissolusi calcite). Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah yang presipitasi material di gua). Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit dan stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen. Batu kapur biasa digunakan sebagai bahan pembuat cet tembok dan semen.