pembahasan pelajaran - sttalsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/iii.-survei... · web viewpeta...

39
TERBATAS 1 BAB III SURVEI HIDROGRAFI MILITER a. Operasi matra laut Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Pulau-pulau yang dimiliki hingga saat ini berjumlah 17.499 buah dengan sebaran relatif merata di sepanjang garis katulistiwa. Indonesia memiliki luas laut wilayah seluas 3.25 juta km 2 terdiri atas laut teritorial seluas 0.3 juta km 2 dan laut nusantara seluas 2.95 juta km 2 . Panjang garis pantai yang dimiliki sebesar 80.791 km. Selain itu, Indonesia juga memiliki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2.55 juta km 2 . Kandungan sumber daya alam yang berlimpah serta posisi geografis Indonesia yang strategis merupakan faktor utama pendorong adanya keinginan pihak lain untuk dapat memanfaatkan secara pribadi atau golongan hingga menguasai sebagian atau bahkan keseluruhan wilayah Indonesia. Sesuai isi Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Bab IV Pasal 9 mengandung makna bahwa TNI Angkatan Laut berkewajiban menyelenggarakan upaya-upaya penegakkan kedaulatan dan hukum dalam domain laut di wilayah yurisdiksi Indonesia. Salah satu pencapaian upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan meningkatkan frekuensi kehadiran di laut melalui penggelaran operasi-operasi kedaulatan sebagai fungsi pertahanan maupun operasi penegakkan hukum di laut sebagai fungsi konstabulari. TERBATAS

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS1

BAB IIISURVEI HIDROGRAFI MILITER

a. Operasi matra laut

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Pulau-pulau yang

dimiliki hingga saat ini berjumlah 17.499 buah dengan sebaran relatif merata di sepanjang

garis katulistiwa. Indonesia memiliki luas laut wilayah seluas 3.25 juta km2 terdiri atas laut

teritorial seluas 0.3 juta km2 dan laut nusantara seluas 2.95 juta km2. Panjang garis pantai

yang dimiliki sebesar 80.791 km. Selain itu, Indonesia juga memiliki Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE) seluas 2.55 juta km2. Kandungan sumber daya alam yang berlimpah serta

posisi geografis Indonesia yang strategis merupakan faktor utama pendorong adanya

keinginan pihak lain untuk dapat memanfaatkan secara pribadi atau golongan hingga

menguasai sebagian atau bahkan keseluruhan wilayah Indonesia.

Sesuai isi Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional

Indonesia Bab IV Pasal 9 mengandung makna bahwa TNI Angkatan Laut berkewajiban

menyelenggarakan upaya-upaya penegakkan kedaulatan dan hukum dalam domain laut

di wilayah yurisdiksi Indonesia. Salah satu pencapaian upaya-upaya tersebut

dilaksanakan dengan meningkatkan frekuensi kehadiran di laut melalui penggelaran

operasi-operasi kedaulatan sebagai fungsi pertahanan maupun operasi penegakkan

hukum di laut sebagai fungsi konstabulari.

Operasi matra laut sebagai fungsi pertahanan dalam perspektif waktu/masa dapat

digolongkan dalam dua golongan yaitu pada masa damai dan pada masa perang/konflik.

Sedangkan dalam prespektif tujuan operasi itu diadakan, Operasi matra laut terbagi dalam

dua kelompok yaitu OMP dan OMSP.

1. Operasi Militer masa Perang (OMP)

Jenis Operasi matra laut dalam hubungannya pada bidang pertahanan

antara lain meliputi:

a) Operasi penghancuran

b) Operasi pemutusan garis perhubungan laut lawan

TERBATAS

Page 2: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS2

c) Operasi pengamanan garis perhubungan laut sendiri

d) Operasi amphibi

e) Operasi anti amphibi/pertahanan pantai

f) Operasi patroli udara maritim

g) Operasi armada siaga

h) Operasi penyekatan

i) Operasi peranjauan (penyebaran ranjau)

j) Operasi penyapuan ranjau

k) Operasi anglamil

l) Operasi survei dan pemetaan

m) Operasi pendaratan administrasi

n) Operasi intelejen maritim

2. Operasi Militer Selain Perang (OMSP)

Keterlibatan operasi-Operasi matra laut tidak hanya terkait dengan

kebutuhan bidang pertahanan saja. Keterlibatan secara aktif TNI Angkatan Laut

dalam upaya-upaya pencarian korban kecelakaan di laut maupun pendistribusian

bantuan ke daerah-daerah terpencil memiliki kontribusi yang sangat besar bagi

pemerintah. Jenis Operasi matra laut untuk OMSP yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

a) Operasi survei dan pemetaan untuk kepentingan navigasi

b) Operasi penanggulangan pasca bencana

c) Operasi Search And Rescue (SAR)

d) Operasi evakuasi personil pada daerah terisolir

Pada setiap pelaksanaan operasi, kebutuhan akan informasi lingkungan yang tepat,

akurat dan terkini pada daerah operasi adalah sangat penting. Informasi yang benar akan

menjadi penuntun dalam pelaksanaan operasi sehingga dapat meningkatkan keyakinan

akan keberhasilan operasi. Medan laut merupakan medan operasi yang paling dinamis.

Perubahan keadaan dasar laut, badan air laut itu sendiri serta lingkungan udara di atasnya

dapat terjadi setiap saat dan pada periode waktu yang sulit untuk ditentukan.

TERBATAS

Page 3: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS3

b. Kompetensi bidang Hidro-oseanografi dalam Operasi matra laut

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu kebutuhan utama pada

setiap penggelaran Operasi matra laut adalah ketersediaan informasi medan di mana

Operasi matra laut digelar. Ketersediaan data hidro-oseanografi baik berupa peta laut

maupun informasi laut lainnya sangat berguna dalam mendukung operasi pertahanan baik

dilakukan secara bersama/gabungan maupun dalam lingkup TNI AL. Dinas Hidro-

oseanografi TNI Angkatan Laut merupakan Badan Pelaksana Pusat Mabesal yang

bertangung jawab terhadap penyiapan peta laut serta produk-produk lain yang dibutuhkan

bagi pengguna laut di wilayah perairan Indonesia pada umumnya dan operasi-operasi

pertahanan dan keamanan/TNI AL pada khususnya.

Data hidro-oseanografi yang diperlukan dalam mendukung kegiatan tersebut di

atas memerlukan ketelitian dan keakuratan data yang baik dan memenuhi syarat

keterkinian (up to date). Sehingga, pada setiap kegiatan tersebut di atas diperlukan survei

hidro-oseanografi. Informasi yang berkaitan dengan medan laut antara lain:

1. Topografi dasar laut

2. Morfologi dasar laut dan pantai

3. Gradien pantai

4. Medan belakang pantai

5. Gelombang laut

6. Arus dan pasang surut air laut

7. Meteorologi laut

8. Geografi maritim

Data-data tersebut di atas diperoleh dengan melaksanakan kegiatan pengadaan

data di lapangan yang disebut dengan survei hidro-oseanografi. Tidak semua survei hidro-

oseanografi dapat mengakomodasi seluruh operasi yang digelar oleh TNI Angkatan Laut.

Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian materi survei hidro-oseanografi pada masing-

masing pelaksanaan operasi.

Survei hidro-oseanografi untuk mendukung Operasi matra laut pada buku petunjuk

lapangan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu survei hidro-oseanografi untuk Operasi

TERBATAS

Page 4: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS4

matra laut pada masa damai pada OMP dan OMSP. Survei hidro-oseanografi yang

dilakukan pada masa damai untuk OMP ditujukan pada pembuatan bank data medan

daerah-daerah potensi ancaman kedaulatan beserta jalur-jalur laut penghubungnya.

Survei hidro-oseanografi yang akan diselenggarakan untuk tujuan tersebut di atas adalah

survei hidro-oseanografi yang dilakukan untuk mendukung:

a. Operasi amphibi

b. Operasi anti amphibi/pertahanan pantai

c. Operasi penyebaran ranjau

d. Operasi penyapuan ranjau

e. Operasi intelijen maritim

f. Operasi pendaratan administrasi

g. Operasi peperangan bawah air

Survei hidro-oseanografi untuk Operasi matra laut pada masa damai untuk OMSP

adalah survei hidro-oseanografi yang dilaksanakan untuk mendukung:

a. Operasi survei dan pemetaan untuk kepentingan navigasi

b. Operasi penanggulangan pasca bencana

c. Operasi SAR

d. Operasi Evakuasi daerah terisolir

TERBATAS

Page 5: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS5

SURVEI HIDRO-OSEANOGRAFI UNTUK OPERASI MATRA LAUT

a. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi AmphibiSurvei hidro-oseanografi untuk mendukung operasi amphibi dilakukan dengan

tujuan menyiapkan data daerah-daerah yang dinilai berpotensi sebagai daerah operasi

amphibi.

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

a) Memberikan gambaran umum daerah sasaran amphibi.

b) Memberikan alternatif-alternatif daerah tunggu yang sesuai bagi

kapal-kapal markas, kapal BTK dan kapal konvoi lainnya.

c) Memberikan lokasi-lokasi alternatif daerah luncur, daerah kumpul,

daerah temu dan lorong sekoci yang aman.

d) Memberikan gambaran profil kemiringan pantai, jenis pantai, jenis

dasar pantai dan morfologi pantai guna kepentingan pendaratan personil dan

material tempur baik menggunakan sekoci pendarat, kendaraan pendarat

amphibi maupun kapal pendarat.

e) Memberikan gambaran rintangan-rintangan pantai baik rintangan

alam maupun buatan berupa jenis rintangan, kerapatan rintangan dan profil

rintangan di sepanjang pantai pendarat.

f) Memberikan peta kekuatan/potensi situasi dan kondisi pantai

pendarat berupa mawar pantai.

g) Memberikan gambaran detil situasi, kondisi dan profil fisik medan

belakang pantai.

h) Memberikan alternatif tanda medan di daerah sasaran amphibi guna

penetapan titik dasar/origin pada sistem koordinat yang digunakan pada saat

operasi dilakukan.

i) Memberikan gambaran profil topografi pantai yang dapat digunakan

sebagai pertimbangan daerah pendaratan helikopter (landing zone),

dropping zone, pos tinjau dan jalan pendekat.

j) Memberikan informasi keberadaan dan sebaran sarana pendukung

operasi yang berada di daerah operasi.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa:

TERBATAS

Page 6: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS6

a) Posisi kedalaman

b) Jenis dasar laut

c) Garis pantai

d) Gradien pantai

e) Jenis tata guna lahan

f) Garis kontur

g) Bahaya-bahaya navigasi

h) Tanda-tanda medan

i) Lorong sekoci

j) Daerah pendekat

k) Mawar pantai

l) Titik tengah pantai (beach center)

m) Profil 3 dimensi pantai pendaratan atau panorama pantai.

3. Produk yang dihasilkan meliputi:

a) Laporan Deskripsi Wilayah Operasi yang berisi tentang hasil-hasil

pengolahan data, hasil analisis data, hasil visualisasi data, analisa daerah

operasi dan kesimpulan umum daerah operasi.

b) Peta Laut Wilayah Operasi yang memberikan informasi tentang

kondisi perairan untuk kepentingan navigasi operasi di pantai pendaratan.

c) Peta Situasi Topografi memuat informasi tentang garis pantai, titik

tengah pantai (beach center), jalan-jalan pendekat ke daerah sasaran,

kontur ketinggian, rintangan alam, sumber-sumber logistik pendukung

operasi di daerah setempat, informasi magnetik, lokasi pendaratan helli

(landing zone), dropping zone, jenis tata guna lahan, tanda-tanda medan,

obyek-obyek penting dan jenis tanah.

d) Peta Pendaratan berisi informasi tentang posisi kedalaman, daerah

luncur, daerah kumpul, daerah temu, lorong sekoci pendarat, garis pantai,

titik tengah pantai (beach center), jenis dasar laut, mawar pantai, gradien

pantai, jalan pendekat dari garis pantai menuju sasaran, tanda-tanda medan,

jenis tata guna lahan, kontur ketinggian medan sekitar pantai dan obyek-

obyek penting.

TERBATAS

Page 7: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS7

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi:

1) Peta rupa bumi

2) Peta laut Indonesia

3) Peta geologi

4) Peta meteorologi

5) Peta lingkungan laut dan pantai

6) Peta tata guna lahan

7) Citra foto udara/satelit

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor topografi

(e) Surveyor oseanografi

(f) Surveyor meteorologi

(g) Surveyor investigasi bawah air

(h) Surveyor geografi maritim

(i) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan dan

pengamanan peralatan

(j) Juru mudi

(k) Beberapa teknisi peralatan survei yang digunakan.

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode

real time kinematic

(b) Singlebeam/multibeam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) Alat pengukur arus

(e) Side Scan Sonar

TERBATAS

Page 8: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS8

(f) Magnetometer (jika diperlukan)

(g) Alat pengukur gelombang

(h) Theodolite/total station

(i) Alat pengukur beda tinggi teliti

(j) Alat pengukur meteorologi.

3) Rencana Operasi (RO).

(a) Batas area survei.

(1) Laut. Dari pantai menuju daerah tunggu konvoi

kapal pengangkut personil dan Bantuan Tembakan

Kapal (BTK).

(2) Darat. Area darat radius 15 km dari garis pantai.

(b) Standarisasi survei.

(1) Orde khusus diterapkan pada pantai dalam

hingga pantai belakang,

(2) Orde 1 dan atau orde 2 diterapkan pada pantai

luar.

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Pemberangkatan tim aju

2) Survei geodetik

3) Survei hidrografi

4) Survei oseanografi

5) Survei investigasi bawah air dengan Side Scan Sonar

6) Survei investigasi bawah air dengan Magnetometer (jika

diperlukan)

7) Survei meteorologi

8) Survei geografi maritim

9) Survei topografi

b. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi Anti-Amphibi/Pertahanan Pantai

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

TERBATAS

Page 9: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS9

a) Memberikan gambaran umum daerah yang akan digunakan sebagai

lokasi pertahanan pantai

b) Memberikan informasi perairan pantai dan sekitarnya yang dapat

digunakan sebagai acuan rencana untuk membentuk rintangan pantai baik

alam maupun buatan, peletakan sensor-sensor bawah air, peletakan

pangkalan persenjataan bawah air untuk keperluan anti infiltrasi bawah air,

peletakan pangkalan torpedo pantai dan jalur-jalur peperangan gerilya laut.

c) Memberikan gambaran profil topografi pantai hingga medan belakang

pantai sebagai acuan rencana peletakan stasiun sensor atas air, stasiun

rudal pantai dan stasiun meriam pantai.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa:

a) Posisi kedalaman

b) Kontur dasar laut

c) Lokasi-lokasi obyek vital kawan

d) Garis pantai pasang tertinggi

e) Garis pantai surut terendah

f) Tanda-tanda medan

g) Jenis tanah

h) Jenis tata guna lahan

i) Kontur ketinggian

j) Jalan-jalan penghubung

3. Produk yang dihasilkan meliputi:

a) Laporan deskripsi wilayah operasi, yang berisi tentang hasil-hasil

pengolahan data, hasil analisis data, hasil visualisasi data, analisis, dan

kesimpulan umum daerah operasi.

b) Peta Pertahanan Pantai/Anti Amphibi yang berisi tentang info

kedalaman dan garis kontur, garis pantai, jalur gerilya laut (disesuaikan

dengan daerah operasi), kontur ketinggian topografi, jalur distribusi,

morfologi pantai, tata guna lahan, jenis tanah dan obyek-obyek penting.

TERBATAS

Page 10: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS10

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi:

1) Peta topografi

2) Peta rupa bumi

3) Peta laut Indonesia

4) Peta geologi laut

5) Peta meteorologi laut

6) Peta lingkungan laut dan pantai

7) Peta tata guna lahan

8) Peta jenis tanah

9) Peta magnetik

10) Citra foto udara/satelit

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor topografi

(e) Surveyor oseanografi

(f) Surveyor meteorologi

(g) Surveyor investigasi bawah air

(h) Surveyor geografi maritim

(i) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan dan

pengamanan peralatan

(j) Juru mudi

(k) Beberapa teknisi peralatan survei yang digunakan.

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode

real time kinematic

(b) Singlebeam/multibeam echosounder

TERBATAS

Page 11: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS11

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) Alat pengukur arus

(e) Side Scan Sonar

(f) Magnetometer (jika diperlukan)

(g) Alat pengukur gelombang

(h) Theodolite/total station

(i) Alat pengukur beda tinggi teliti

(j) Alat pengukur meteorologi.

3) Rencana Operasi (RO).

(a) Batas area survei.

(1) Laut : dari pantai menuju daerah tunggu konvoi

kapal pengangkut personil dan Bantuan Tembakan

Kapal (BTK).

(2) Darat : radius 15 km dari garis pantai dan atau

jarak jangkau persenjataan yang dimiliki

(b) Standarisasi survei menggunakan orde 1 dan atau orde

2.

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Pemberangkatan tim aju

2) Survei geodetik

3) Survei hidrografi

4) Survei oseanografi

5) Survei investigasi bawah air dengan Side Scan Sonar

6) Survei investigasi bawah air dengan Magnetometer (sesuai

dengan kebutuhan)

7) Survei meteorologi maritim

8) Survei geografi maritim

9) Survei topografi

TERBATAS

Page 12: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS12

c. Survei Hidro-oseanografi untuk Operasi Penyebaran Ranjau

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

a) Memberikan gambaran kondisi perairan dan struktur dasar perairan

yang akan digunakan sebagai area penyebaran ranjau sebagai dasar

pertimabangan tentang metode penyebaran, jenis ranjau yang digunakan

dan sketsa area penyebaran ranjau dan rencana rute kunci pelayaran lintas

area penyebaran bagi unsur kawan (Q-route).

b) Memberikan informasi tanda medan di sekitar perairan untuk

digunakan sebagai penuntun posisi bagi unsur kawan ketika melintasi alur

peranjauan.

c) Memberikan desain tanda medan buatan apabila tanda medan yang

terdapat di sekitar perairan tidak memenuhi syarat.

d) Menjadi guide penentuan posisi teliti pada proses pen-deploy-an

ranjau.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa:

a) Posisi sebaran ranjau

b) Rencana alur yang akan dibuat

c) Kedalaman

d) Jenis dasar laut

e) Garis kontur

f) Bahaya-bahaya navigasi

g) Tanda-tanda medan

h) Simbol-simbol jenis ranjau yang disebar

3. Produk yang dihasilkan meliputi:

a) Laporan Deskripsi Wilayah Operasi berisi tentang hasil-hasil

pengolahan data, hasil analisis data, hasil visualisasi data, dan kesimpulan

umum daerah operasi.

TERBATAS

Page 13: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS13

b) Peta Q-route adalah peta yang menggambarkan tentang

penggambaran zona ranjau sesuai tipe dan jenis ranjau yang disebar, alur

yang dibuat, kedalaman, jenis dasar laut, garis kontur, bahaya-bahaya

navigasi, tanda-tanda medan, penuntun navigasi dan kekuatan pertahanan

darat pangkalan.

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi:

1) Peta laut Indonesia

2) Peta geologi

3) Peta lingkungan laut dan pantai

4) Peta magnetik

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor oseanografi

(e) Surveyor investigasi bawah air

(f) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan dan

pengamanan peralatan

(g) Juru mudi

(h) Beberapa teknisi peralatan survei yang digunakan.

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode

real time kinematic

(b) Singlebeam/multibeam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) Alat pengukur arus

(e) Side Scan Sonar

TERBATAS

Page 14: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS14

(f) Sub-bottom Profile

(g) Magnetometer (jika diperlukan)

(h) Alat pengukur beda tinggi teliti

3) Pembuatan Rencana Operasi (RO) meliputi:

(a) Batas area survei.

Batas area survei berupa batas laut maksimum hingga

kontur kedalaman 200m

(b) Standar survei.

Orde khusus diterapkan pada penentuan posisi

penyebaran ranjau, sedangkan orde 1 diterapkan pada

pemetaan laut.

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Pemberangkatan tim aju.

2) Survei geodetik.

3) Survei hidrografi

4) Survei oseanografi

5) Survei investigasi bawah air dengan side scan sonar

6) Survei investigasi bawah air dengan Sub-bottom Profile

7) Survei investigasi bawah air dengan magnetometer (jika

diperlukan)

d. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi Penyapuan Ranjau

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

a) Memberikan informasi posisi duga keberadaan ranjau.

b) Memberikan pembobotan tingkat dugaan ranjau.

c) Memberikan guide penentuan posisi teliti di laut dalam pencarian

posisi dugaan ranjau yang telah diperoleh.

d) Memberikan informasi daerah-daerah bebas ranjau

TERBATAS

Page 15: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS15

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi adalah posisi duga ranjau.

3. Produk yang dihasilkan meliputi:

a) Laporan Deskripsi Posisi Duga Ranjau yang berisi tentang hasil-hasil

pengolahan data, hasil analisis data, hasil visualisasi data, sebaran posisi

duga ranjau dan bobot dugaan ranjau.

b) Peta anomali magnetik

Peta yang menggambarkan tentang kekuatan dan sebaran medan

magnet yang tidak semestinya (anomali) pada daerah tersebut.

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi:

1) Peta laut Indonesia

2) Peta magnetik regional

3) Peta lingkungan laut dan pantai

4) Peta Q-route terdahulu

5) Peta sebaran ranjau yang telah dipublikasi

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor investigasi bawah air

(e) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan dan

pengamanan peralatan

(f) Juru mudi

(g) Beberapa teknisi peralatan survei yang digunakan

TERBATAS

Page 16: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS16

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode real

time kinematic

(b) Singlebeam/multibeam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) Side Scan Sonar

(e) Magnetometer (base dan rover)

(f) Alat pengukur beda tinggi teliti

3) Pembuatan Rencana Operasi (RO) meliputi:

(a) Batas area survei adalah laut yang terindikasi adanya

penyebaran ranjau dan area toleransi akibat pengaruh arus.

(b) Standar survei.

(1) Orde khusus pada penentuan posisi ranjau

(2) Orde 1 diterapkan pada pemetaan laut.

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Pemberangkatan tim aju

2) Survei geodetik

3) Survei hidrografi

4) Survei oseanografi (sesuai kebutuhan)

5) Survei investigasi bawah air dengan Side Scan Sonar

6) Survei investigasi bawah air dengan Magnetometer

7) Survei investigasi bawah air dengan ROV/AUV

d) Penyapuan/peledakan

Tahap penyapuan atau peledakan ranjau dilakukan oleh Satuan

Pasukan Katak atau Satuan Ranjau Armada. Tim survei hidro-oseanografi

berperan dalam analisis keberadaan dugaan ranjau dari hasil pelaksanaan

survei. Hasil akhir dari analisis berupa koordinat duga keberadaan ranjau

dalam bentuk tingkatan duga (kuat, sedang atau lemah).

TERBATAS

Page 17: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS17

Tim survei hidro-oseanografi berperan pada proses penandaan lokasi

duga ranjau berupa pemberian markah atau tanda duga ranjau sesuai

dengan hasil analisis duga ranjau. Sistem penentuan posisi yang digunakan

minimal memiliki ketelitian yang sama pada proses pengambilan data di

lapangan.

e) Pendeteksian Ulang

Pendeteksian ulang dilakukan setelah proses penyapuan atau

peledakan selesai dilaksanakan. Prosedur survei pendeteksian ulang sama

dengan prosedur pelaksanaan survei.

e. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi Pendaratan Administrasi

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

a) Memberikan gambaran umum daerah yang akan digunakan sebagai

daerah pendaratan amphibi.

b) Memberikan gambaran profil kemiringan pantai, jenis pantai, jenis

dasar pantai dan morfologi pantai guna kepentingan pendaratan

menggunakan sekoci pendarat maupun kapal pendarat.

c) Memberikan kecukupan informasi kondisi perairan untuk digunakan

sebagai dasar pertimbangan bermanuvra kapal-kapal pengangkut.

d) Memberikan informasi kondisi sarana penambatan baik alam ataupun

buatan.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa:

a) Posisi kedalaman

b) Jenis dasar laut

c) Garis pantai

d) Gradien pantai

e) Garis kontur

f) Bahaya-bahaya navigasi

g) Tanda-tanda medan

h) Jalan pendekat

TERBATAS

Page 18: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS18

i) Obyek-obyek penting

j) Sarana penambatan

3. Produk yang dihasilkan meliputi:

Produk akhir berupa:

a) Laporan Deskripsi Wilayah Operasi berisi tentang hasil-hasil

pengolahan data, hasil analisis data, hasil visualisasi data, dan kesimpulan

umum daerah operasi.

b) Peta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi

kedalaman, jenis dasar laut, gradien pantai, jalan pendekat dari garis pantai

menuju sasaran, tanda-tanda medan, zona pasang surut, sarana

penambatan dan obyek-obyek penting.

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang dibutuhkan

meliputi:

1) Peta topografi

2) Peta rupa bumi

3) Peta laut Indonesia

4) Peta geologi

5) Peta meteorologi

6) Peta lingkungan laut dan pantai

7) Peta tata guna lahan

8) Citra udara/satelit

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor hidrografi

(c) Surveyor topografi

(d) Surveyor oseanografi

TERBATAS

Page 19: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS19

(e) Surveyor meteorologi

(f) Surveyor investigasi bawah air

(g) Surveyor geografi maritim

(h) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan dan

pengamanan peralatan

(i) Juru mudi

(j) Beberapa teknisi peralatan survei yang digunakan.

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode

real time kinematic

(b) Singlebeam/multibeam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) Alat pengukur arus

(e) Side scan sonar

(f) Alat pengukur gelombang

(g) Theodolite/total station

(h) Alat pengukur meterologi

(i) Alat pengukur beda tinggi teliti

3) Pembuatan Rencana Operasi (RO) meliputi:

(a) Batas area survei meliputi batas pantai luar sampai

dengan medan belakang pantai

(b) Standar survei menggunakan orde 1 dan atau 2

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Pemberangkatan tim aju.

2) Survei geodetik.

3) Survei hidrografi

4) Survei oseanografi

5) Survei investigasi bawah air dengan side scan sonar

6) Survei meteorologi maritim

7) Survei geografi maritim

8) Survei topografi

TERBATAS

Page 20: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS20

f. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi Intelijen Maritim

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

a) Memberikan gambaran tentang situasi pantai dari batas zona

gelombang pecah hingga jalan pendekat.

b) Memberikan gambaran profil vertikal pantai mulai dari kedalaman 10

m sampai dengan hinterland (daerah pedalaman).

c) Memberikan gambaran mengenai kondisi profil medan dan sebaran

sumber daya alam serta sumber daya buatan.

d) Memberikan gambaran tentang kondisi lingkungan sosial di daerah

operasi.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa:

a) Data telaah pantai meliputi:

1) Kondisi jalan pendekat dari arah laut

2) Jalan pendekat dalam pantai itu sendiri

3) Gradien pantai

4) Lebar pantai

5) Panjang pantai

6) Material pantai

7) Gelombang

8) Kondisi jalan keluar

b) Data profil pantai meliputi Gambaran profil vertikal pantai mulai dari

kedalaman 10 m sampai dengan hinterland (daerah pedalaman).

c) Deskripsi lingkungan fisik meliputi:

1) Kontur-kontur ketinggian

2) Deskripsi tata guna lahan

3) Distribusi sumber-sumber daya alam dan sumber-sumber daya

buatan

4) Deskripsi jenis tanah dan batuan

d) Deskripsi lingkungan sosial meliputi:

1) Keberadaan penduduk dan sebarannya

2) Kondisi ekonomi

TERBATAS

Page 21: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS21

3) Tingkat pengetahuan, budaya, politik dan keamanan

3. Produk yang dihasilkan meliputi laporan deskripsi wilayah dan Analisa

Daerah Operasi.

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi data sosio kependudukan dan potensi-potensi

kewilayahan yang berkenaan dengan area operasi.

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor oseanografi (jika diperlukan)

(e) Surveyor geografi maritim

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode

real time kinematic

(b) Singlebeam/multibeam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Survei geodetik.

2) Survei hidrografi

3) Survei oseanografi (jika diperlukan)

4) Survei geografi maritim

TERBATAS

Page 22: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS22

g. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi Peperangan Bawah Air

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

a) Memberikan gambaran detil topografi dasar laut serta karakteristik

dasar perairan yang dapat digunakan sebagai peta navigasi bawah air dan

penentuan daerah duduk.

b) Memberikan gambaran sebaran profil akustik sebagai dasar

pertimbangan optimalisasi pengoperasian sensor bawah air maupun senjata

bawah air.

c) Memberikan alternatif-alternatif desain sensor akustik statis di bawah

air yang dapat digunakan sebagai sensor pergerakan kapal-kapal yang

melintas di sekitarnya, rambu navigasi bawah air dan sebagai rambu

penuntun keluar-masuk pangkalan kapal selam.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa:

a) Gambaran tentang kontur kedalaman

b) Konfigurasi dasar laut

c) Jenis dasar laut

d) Daerah sebaran profil akustik

e) Parameter akustik (konduktifitas, temperatur dan salinitas)

3. Produk yang dihasilkan meliputi:

a) Laporan Deskripsi Wilayah Operasi berisi tentang hasil-hasil

pengolahan data, hasil analisis data, hasil visualisasi data, dan kesimpulan

umum daerah operasi.

b) Peta batimetri untuk kapal selam berisi gambaran tentang kontur

kedalaman, konfigurasi dasar laut, dan jenis dasar laut.

c) Peta layer akustik berisikan tentang gambaran peta batimeti yang

dikombinasikan dengan daerah sebaran profil akustik dan parameter

(konduktifitas, temperatur dan salinitas) yang mempengaruhinya dalam

waktu tertentu.

TERBATAS

Page 23: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS23

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi:

1) Peta laut Indonesia

2) Peta geologi laut

3) Peta lingkungan laut Indonesia

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor oseanografi

(e) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan dan

pengamanan peralatan

(f) Beberapa teknisi peralatan survei yang digunakan.

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode

wide area real time kinematic

(b) Multi beam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) SVP(Sound Velocity Profile) atau CTD (Conductifity

Temperature and Depth).

3) Pembuatan Rencana Operasi (RO) meliputi:

(a) Batas area survei meliputi laut lepas

(b) Standar survei menggunakan orde 1

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Pemberangkatan tim aju (sesuai kebutuhan).

TERBATAS

Page 24: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS24

2) Survei geodetik

3) Survei hidrografi

4) Survei oseanografi

h. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi Penanggulangan Pasca Bencana

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

a) Menyiapkan area pendaratan dan penyediaan data hidro-oseanografi

untuk perancangan dermaga darurat untuk kepentingan pengiriman bantuan

personil dan logistik secara cepat dan aman ke wilayah bencana melalui laut.

b) Menyiapkan data kondisi perairan dalam rangka penentuan daerah

terlindung bagi kepentingan berlabuh jangkar kapal markas dan kapal rumah

sakit.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa:

a) Data hidrografi

b) Data oseanografi

c) Data meteorologi maritim

d) Data jenis dasar laut

e) Data morfologi pantai

f) Data ketersediaan sarana penambatan

3. Produk yang dihasilkan meliputi:

a) Laporan Deskripsi Wilayah Operasi yang berisi informasi tentang

karakter perairan, karakter meteorologi, alternatif-alternati daerah terlindung

dan potensi-potensi wilayah.

b) Lembar Lukis Teliti yang berisi informasi posisi kedalaman, bahaya

navigasi, jenis dasar laut, area alternatif berlabuh jangkar, area alternatif

pemantaian, gradien pantai area alternatif pemantaian, sarana penambatan

dan zona pasang surut.

TERBATAS

Page 25: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS25

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi:

1) Peta laut Indonesia

2) Peta meteorologi

3) Peta lingkingan laut Indonesia

4) Buku-buku publikasi navigasi

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor oseanografi

(e) Surveyor investigasi bawah air (jika diperlukan)

(f) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan dan pengamanan

pelaratan survei

(g) Juru mudi

(h) Beberapa teknisi peralatan survei yang digunakan

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode

real time kinematic

(b) Singlebeam/multibeam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) Alat pengukur arus

(e) Side Scan Sonar (jika diperlukan)

(f) Theodolite/total station

(g) Alat pengukur beda tinggi teliti

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Pemberangkatan tim aju (sesuai kebutuhan)

TERBATAS

Page 26: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS26

2) Survei geodetik

3) Survei hidrografi

4) Survei oseanografi

5) Survei investigasi bawah air dengan side scan sonar (sesuai

kebutuhan)

i. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi S.A.R.

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

Memberikan dukungan pada proses pencarian akibat kecelakaan di laut

maupun di perairan lain yang diperlukan dengan cara sebagai berikut:

a) Menentukan posisi terjadinya kecelakaan dan area prediksi

perubahan posisi korban/benda akibat dinamika badan air di mana

kecelakaan terjadi.

b) Melakukan pencarian dengan menggunakan peralatan deteksi bawah

air yang dimiliki secara optimal.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa posisi keberadaan

korban/benda yang tenggelam di bawah permukaan air.

3. Produk Survei berupa laporan deskripsi posisi dugaan keberadaan

korban/benda yang berhasil dideteksi.

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi:

1) Peta laut Indonesia

2) Buku-buku nautis atau publikasi kelautan lainnya yang

berhubungan di daerah operasi

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

TERBATAS

Page 27: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS27

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor oseanografi (jika diperlukan)

(e) Surveyor investigasi bawah air

(f) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan

dan pengamanan pelaratan survei

(g) Juru mudi

(h) Beberapa teknisi peralatan survei yang

digunakan

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit

dengan mode real time kinematic

(b) Multibeam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) Alat pengukur arus (jika diperlukan)

(e) Side Scan Sonar

(f) Magnetometer

(g) ROV/AUV

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Survei hidrografi

2) Survei oseanografi (sesuai kebutuhan)

3) Survei investigasi bawah air dengan side scan sonar

4) Survei investigasi bawah air dengan magnetometer

5) Survei investigasi bawah air dengan ROV/AUV

j. Survei Hidro-Oseanografi untuk Operasi Evakuasi

1. Sasaran yang akan dicapai, meliputi:

TERBATAS

Page 28: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS28

a) Menyiapkan area pendaratan dan penyediaan data hidro-oseanografi

untuk sekoci-sekoci pengangkut personil atau kapal pengangkut personil

(bila memungkinkan) untuk kepentingan penarikan personil secara cepat dan

aman dari wilayah yang terisolir oleh karena sebab tertentu.

b) Menyiapkan data kondisi perairan dalam rangka penentuan daerah

aman bagi kepentingan berlabuh jangkar kapal markas dan kapal angkut

personil selama proses evakuasi.

2. Informasi yang dibutuhkan oleh satuan operasi berupa:

a) Data hidrografi

b) Data oseanografi

c) Data meteorologi maritim

d) Data jenis dasar laut

e) Data morfologi pantai

f) Data ketersediaan sarana penambatan

3. Produk yang dihasilkan meliputi:

a) Laporan Deskripsi Wilayah Operasi yang berisi informasi tentang

karakter perairan, karakter meteorologi, alternatif-alternati daerah berlabuh

jangkar dan potensi-potensi wilayah.

b) Lembar Lukis Teliti yang berisi informasi posisi kedalaman, bahaya

navigasi, jenis dasar laut, area alternatif berlabuh jangkar, area alternatif

pemantaian sekoci-sekoci pengangkut personil atau kapal pengangkut

personil (bila memungkinkan), gradien pantai area alternatif pemantaian,

sarana penambatan dan zona pasang surut.

4. Tahapan pelaksanaan survei pada operasi ini yang perlu untuk didetilkan

meliputi:

a) Pada tahap perencanaan, pengumpulan data sekunder yang

dibutuhkan meliputi:

1) Peta laut Indonesia

2) Peta meteorologi

TERBATAS

Page 29: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS29

3) Peta lingkingan laut Indonesia

4) Buku-buku publikasi navigasi

b) Pada tahap persiapan meliputi:

1) Personil terdiri dari satu tim survei yang tersusun atas:

(a) Kepala tim survei

(b) Surveyor geodetik

(c) Surveyor hidrografi

(d) Surveyor oseanografi

(e) Surveyor investigasi bawah air (jika diperlukan)

(f) Kepala bidang pemeliharaan, perawatan dan

pengamanan pelaratan survei

(g) Juru mudi

(h) Beberapa teknisi peralatan survei yang digunakan

2) Peralatan survei yang digunakan terdiri dari:

(a) Sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan mode

real time kinematic

(b) Singlebeam/multibeam echosounder

(c) Alat pengamat pasang surut

(d) Alat pengukur arus

(e) Side Scan Sonar (jika diperlukan)

(f) Theodolite/total station

(g) Alat pengukur beda tinggi teliti

c) Pada tahap pelaksanaan meliputi kebutuhan survei hidro-oseaografi

pada:

1) Pemberangkatan tim aju (sesuai kebutuhan)

2) Survei geodetik

3) Survei hidrografi

4) Survei oseanografi (sesuai kebutuhan)

5) Survei investigasi bawah air dengan side scan sonar (sesuai

kebutuhan)

TERBATAS

Page 30: PEMBAHASAN PELAJARAN - STTALsttal.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/III.-Survei... · Web viewPeta Pendaratan Administrasi berisi informasi tentang posisi kedalaman, jenis dasar laut,

TERBATAS30

TERBATAS