pembahasan ikan nilem dan lele

10
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perairan merupakan wilayah terluas dari keseluruhan permukaan bumi, oleh sebab itu ikan yang merupakan hewan penghuni menjadi hewan vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Ikan merupakan organisme veterbrata aquatik yang termasuk hewan poikilotermik (berdarah dingin), yaitu hewan yang suhu tubuhnya mengikuti suhu air dan bernapas dengan mengisap hawa dari air dengan insang dan ada beberapa yang bernapas dengan paru-paru. Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ yang kompleks dan terdiri atas beberapa sistem organ yang saling bekerja sama melakukan aktivitas hidup. Ada beberapa jenis ikan yang hidup di air tawar dan ada juga yang hidup di air payau, tetapi ada beberapa jenis ikan yang bisa hidup di dua jenis perairan tersebut. Ikan juga merupakan salah satu organisme yang memiliki ciri khas unik yang ada pada tubuh mereka. Ciri khas ini didapatkan karena adanya adaptasi morfologi. Ikan nilem (Osteochillus hasselti) merupakan ikan peliharaan dan termasuk Teleostei yaitu ikan-ikan yang banyak dilihat dan banyak dimakan. Ikan nilem hidup di perairan tawar dan banyak dikenal sebagai Wader (Jawa), Pawas atau Payon (Kalimantan) dan masih berhubungan kerabat dengan ikan mas dan ikan tawes. Ikan Nilem termasuk dalam kelas Pisces dan famili Crypnidae. Seluruh tubuh dari ikan nilem diselimuti sisik dan memiliki banyak sirip sebagai alat bantu berenang. Bagian tubuh ikan nilem terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala (caput) yang membentang dari ujung moncong sampai operculum, badan (truncus) yang membentang mulai dari akhir operculum sampai porus urogenitalis dan ekor (cauda) yang membentang dari porus urogenitalis sampai ujung tubuh. Ikan Nilem termasuk dalam kelas Pisces dan

Upload: arbiansyah-adinegara

Post on 06-Aug-2015

544 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perairan merupakan wilayah terluas dari keseluruhan permukaan bumi, oleh sebab

itu ikan yang merupakan hewan penghuni menjadi hewan vertebrata yang paling beraneka

ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Ikan merupakan

organisme veterbrata aquatik yang termasuk hewan poikilotermik (berdarah dingin), yaitu

hewan yang suhu tubuhnya mengikuti suhu air dan bernapas dengan mengisap hawa dari

air dengan insang dan ada beberapa yang bernapas dengan paru-paru. Ikan merupakan

organisme akuatik yang memiliki organ yang kompleks dan terdiri atas beberapa sistem

organ yang saling bekerja sama melakukan aktivitas hidup. Ada beberapa jenis ikan yang

hidup di air tawar dan ada juga yang hidup di air payau, tetapi ada beberapa jenis ikan yang

bisa hidup di dua jenis perairan tersebut. Ikan juga merupakan salah satu organisme yang

memiliki ciri khas unik yang ada pada tubuh mereka. Ciri khas ini didapatkan karena

adanya adaptasi morfologi.

Ikan nilem (Osteochillus hasselti) merupakan ikan peliharaan dan termasuk

Teleostei yaitu ikan-ikan yang banyak dilihat dan banyak dimakan. Ikan nilem hidup di

perairan tawar dan banyak dikenal sebagai Wader (Jawa), Pawas atau Payon (Kalimantan)

dan masih berhubungan kerabat dengan ikan mas dan ikan tawes. Ikan Nilem termasuk

dalam kelas Pisces dan famili Crypnidae. Seluruh tubuh dari ikan nilem diselimuti sisik

dan memiliki banyak sirip sebagai alat bantu berenang.

Bagian tubuh ikan nilem terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala (caput) yang

membentang dari ujung moncong sampai operculum, badan (truncus) yang membentang

mulai dari akhir operculum sampai porus urogenitalis dan ekor (cauda) yang membentang

dari porus urogenitalis sampai ujung tubuh. Ikan Nilem termasuk dalam kelas Pisces dan

Page 2: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

famili Syprinidae. Secara lengkap Klasifikasi ikan Nilem(Osteochillus hasselti) menurut

Radiopetro (1977) adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Sub-phylum : Verebrata

Class : Pisces

Sub-class : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Familia : Syprinidae

Genus : Osteochillus

Species : Osteochillus hasellti

Praktikum ini juga menggunakan ikan tawar lain selain ikan nilem yaitu

ikan lele (Clarias batrachus). Ikan Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin,

kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae).

Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang

tergenang air. Ikan lele merupakan ikan yang dikembangkan di Indonesia untuk konsumsi

dan kadangkala digunakan sebagai penjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali ikan Lele

ditaruh ditempat-tempat yang tercemar karena biasa menghilangkan kotoran-kotoran.

Genus Clarias dikenal memiliki tubuh yang pipih, panjang dan licin dan tidak memiliki

sisik. Secara lengkap klasifikasi ikan Lele (Clarias batrachus) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Sub kingdom : Metazoa

Phylum : Chordata

Sub-phylum : Vertebrata

Class : Pisces

Sub_class : Teleostei

Page 3: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

Ordo : Ostariophysi

Sub ordo : Silarvidae

Familia : Clariidae

Genus : Clarias

Species : Clarias batrachus

Ikan Nilem dan Lele dipilih sebagai preparat praktikum karena cara hidupnya yang

termasuk sederhana, dan karena termasuk ikan Teleostei ikan nilem termasuk salah satu

jenis ikan yang banyak di perjual belikan dengan harga murah. Selain itu ukuran ikan

nilem termasuk cukup besar, menunjukkan banyak persamaan dalam bentuk dan fungsi

dengan vertebrata tingkat tinggi, serta letak organ-organnya mudah untuk dipelajari untuk

praktikum yang tidak terlalu detail dalam melihat fungsi bagian tubuhnya. Ikan lele dan

nilem juga merupakan salah satu ikan yang populer di Indonesia dan di kembangbiakan

sebagai ikan peliharaan atau bisnis.

B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum struktur dan perkembangan hewan 1 kali ini adalah untuk

melihat anatomi Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) dan Ikan Lele (Clarias batrachus)

Page 4: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

II. MATERI DAN METODE

A. MATERI

Alat- alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak preparat, pinset,

pisau, gunting bedah, jarum penusuk.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ikan Nilem (Osteochillus

hasselti), Ikan Lele (Clarias batrachus), air kran, kloroform, formalin, dan tissue.

B. METODE

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Ikan dibius dengan menggunakan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk

2. Ikan digunting mulai dari lubang dubur kea rah anterior sepanjang medioventral

mengikuti pinggir tubuh hingga ke depan dekat dengan sirip dada.

3. Bagian belahan daging sebelah atas dibuka dengan menggunakan bantuan sebuah

pinset, pengguntingan dilanutkan dari anus ke arah tubuh bagian dorsal yang

dilanjutkan ke arah interior sampai tutup insang.

4. Ikan diamati bagian organ dalamnya kemudian dicatat dan digambar.

5. Otot-otot bagian ekor dapat diamati dengan cara dipotong bagian ekornya secara

melintang.

Page 5: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

B.PEMBAHASAN

1. Ikan Nilem

Morfologi luar ikan nilem dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu caput (kepala),

truncus (badan), dan cauda (ekor). Caput terbentang mulai dari ujung moncong sampai

dengan akhir operculum. Truncus membentang dari akhir operculum sampai anus dan

sisanya adalah Cauda. Caput Ikan Nilem meliputi Mulut (cavum oris) terdapat di ujung

muka moncong mempunyai rahang yang bergigi, mata (organon fisus) terletak sebelah

lateral tanpa kelopak mata, dan operculum. Bagian truncus dari Ikan Nilem terdiri dari

berbagai macam jenis sirip. Sirip – sirip tersebut berfungsi membantu pergerakan Ikan

Nilem dalam air. Sirip – sirip tersebut yaitu sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang

sirip perut (abdominal fin), sirip dubur (anal fin), dan sirip punggung (dorsal fin). Selain

Sirip-sirip di bagian truncus juga terdapat porus urogenitalis, yaitu lubang tempat alat

reproduksi dan tempat pengeluaran hasil ekskresi. Di bagian cauda terdapat sirip ekor

(caudal fin) yang tunggal. Di seluruh bagian tubuh Ikan Nilem juga terdapat sisik dengan

bentuk pipih dan bulat, sehingga disebut cycloid. (Jasin,1989).

Ikan Nilem memiliki sistem pencernaan yang sama dengan kebanyakan ikan lainnya.

Sistem pencernaan Ikan Nilem terdiri atas lidah, hati,gastrum, intestine, pancreas, kantung

empedu. Jalur sistem pencernaan ikan adalah pertama rahang ikan yang mempunyai

banyak gigi kecil berbentuk kerucut untuk mengunyah makanan dan lidah kecil dalam di

dasar rongga mulut membantu. Setelah dari mulut lalu ke faring yang terdapat pada insang

di sisi dan samping lalu ke esophagus pendek mengikuti hingga timbul lambung atau

gastrum (Storer, 1961).

Alat respirasi yang digunakan oleh ikan Nilem adalah insang yang terdiri dari empat

ruang yang setiap ruang terdiri dari dua filament insang tipis. Selain insang juga terdapat

Page 6: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

operculum yang berfungsi untuk melindungi insang agar saat melakukan respirasi udara

yang masuk tidak tercampur dengan zat-zat asing dari luar. Pernafasan ikan nilem dimulai

dengan masuknya air yang mengikat oksigen ke rongga mulut. Setelah itu, air melewati

insang. Pada insang terjadi penyaringan oksigen dan disini terjadi pertukaran gas,

karbondioksida di dalam darah dikeluarkan melalui insang dan suplai oksigen masuk

melalui arus air yang masuk saat insang membuka.. Oksigen yang telah disaring kemudian

diedarkan melalui kapiler – kapiler darah yang terdapat pada insang (Storer, 1961)

Organ reproduksi pada vertebrata dalam hal ini Ikan Nilem terdiri dari gonad

dengan saluran kelenjar asesorisnya. Ada dua macam gonad, yaitu gonad yang

menghasilkan sel kelamin betina (ovum) yang disebut ovarium dan gonad yang

menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) yang disebut dengan testis. Ikan jantan

memiliki sepasang testis yang berukuran panjang, dan terletak di bagian ventral dari ren.

Ujung cauda mulai vas deferens yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Ikan betina

memiliki sepasang ovarium yang panjang dan secara simetris berada pada sisi kanan dan

kiri tubuh. Di sebelah dalam ovarium terdapat banyak sarang-sarang telur yang berisi sel

gamet primordial (oogonia atau oosit). Ovarium ini mempunyai rongga yang ke cauda

melanjutkan ke oviduct, yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Fertilisasi dilakukan

di dalam air. Telur-telur dilekatkan kepada tumbuhan yang ada di air. Ikan nilem jantan

dan ikan nilem betina dapat dibedakan setelah ikan masak kelamin. Permukaan luar

operkulum (tutup insang) ikan jantan apabila diraba terasa kasar sedangkan ikan betina

terasa halus. Ikan jantan apabila diurut perutnya dari operkulum ke papilla genital maka

akan keluar cairan seperti santan (milt) sedangkan ikan betina tidak. Perut ikan jantan

langsing sedangkan ikan betina membuncit dan lunak. (Radiopoetro,1977).

Sistem ekskresi ikan nilem terdiri dari ginjal dan ureter, ureter adalh pembuluh

yang sangat halus terletak sebelah dorsal dari gelembung renang bagian posterior,

Page 7: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

berfungsi untuk menyalurkan urine dari ginjal ke vesica urinaria, vesica urinaria berupa

kantong pelebaran dari muara kedua uretre, yang mengecil kembali menjadi uretra yang

berahir pada porus urogenitalis, porus genitalis merupakan tempat keluarnya sel-sel

kelamin dan urin dan anus tempat keluarnya vese, kedua lubang ini baik anus maupun uro

genitalis terlatak dalam satu celah.(Mamter,1959)

2. Ikan Lele

Morfologi luar ikan lele dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu caput (kepala),

truncus (badan), dan cauda (ekor). Caput Ikan Lele meliputi Mulut (cavum oris) yang besar

terdapat di ujung muka moncong mempunyai rahang yang bergigi, mata (organon fisus)

berukuran kecil dan terletak sebelah lateral tanpa kelopak mata, dan memiliki dua pasang

sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap, barbels ini

dibagi menjadi dua yaitu 1 pasang barbels yang berukuran pendek disebut barbels inferior

dan yang berukuran lebih panjang disebut barbels superior. Bagian truncus dari Ikan Lele

sama seperti Ikan Nilem juga terdiri dari berbagai macam jenis sirip. Sirip – sirip tersebut

yaitu sepasang sirip dada (pectoral fin) yang dilengkapi patil, sepasang sirip perut

(abdominal fin), sirip dubur (anal fin), dan sirip punggung (dorsal fin). Selain Sirip-sirip di

bagian truncus juga terdapat porus urogenitalis, yaitu lubang tempat alat reproduksi dan

tempat pengeluaran hasil ekskresi. Di bagian cauda terdapat sirip ekor (caudal fin) yang

tunggal. Ikan lele tidak memiliki sisik. ( Suyanto, 1991 ).

Sistem pencernaan Ikan Lele dimulai dari mulutnya yang lalu masuk ke

oesophagus. Dari Oesophagus makanan masuk ke gastrum dan intestine. Sedangkan

system ekskresi dari Ikan Lele terdiri dari ginjal dan ureter. Sama seperti kebanyakan ikan ,

Ikan Lele juga memiliki porus urogenitalis sebagai tempat salurak ekskresi dan alat

Page 8: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

reproduksi. Di porus urogentilasi sperma untuk jantan dan urin keluar di tempat yang

sama.

Ikan Lele mempunyai alat pernapasan yang sama seperti Ikan lainnya yaitu insang.

Udara yang masuk melalui cara naik kepermukaan akan di saring di dalam insang,

karbohidrat akan dibuang dan oksigen di edarkan ke seluruh tubuh. Ikan lele memiliki alat

pernapasan tambahan yang disebut Aborescent yaitu organ yang merupakan membran

yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah

atas insang. Organ ini dipergunakan untuk pernafasan udara sehingga memungkinkan lele

dumbo untuk mengambil napas langsung dari udara dan dapat hidup di tempat beroksigen

rendah. Alat ini juga memungkinkan lele dumbo untuk hidup di darat, asalkan udara di

sekitarnya memiliki kelembapan yang tinggi ( Sutanmuda, 2007 ).

Organ reproduksi hewan vertebrata terdiri dari gonad. Pada ikan lele, gonad ikan

lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki gerigi pada salah satu sisi

gonadnya, warna lebih gelap, dan memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya.

Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang

terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi. (Suyanto, 1991).

Page 9: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

IV.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan :

1. Anatomi Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) terdiri atas kepala,badan,dan ekor.

2. Insang berperan penting dalam respirasi ikan Nilem.

3. Ikan Nilem mempunyai 5 jenis sirip yaitu sirip dada, sirip punggung, sirip dubur,

sirip perut dan sirip ekor.

4. Sistem pencernaan Ikan Nilem terdiri atas lidah, hati,gastrum, intestine, pancreas,

kantung empedu.

5. Organ reproduksi Ikan Nilem jantan adalah testis dan betina ovum

6. Sistem ekskresi ikan nilem terdiri dari ginjal dan ureter

7. Arborescent merupakan alat tambahan pada pernapasan ikan lele saat ikan tersebut

berada di tempat yang sedikit oksigen.

8. Gonad ikan lele jantan memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya,warna lebih

gelap dan memeliki ukuran gonad lebih kecil daripada betinanya. Gonad betina

berwarna lebih kuning dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi.

Page 10: Pembahasan Ikan Nilem Dan Lele

V.DAFTAR REFERENSI

Mamter, HW. 1959. Introduction Of Zoology. Harper and row publisher, New York

Storer dan Usinger. 1968. Element of Zoology .Mc Graw-Hill Book Company Inc,

USA.

Sutanmuda. 2007. Budidaya Ikan Lele. http://sutanmuda.wordpress.com. Diakses 20 Mei

2012.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga , Jakarta.

Suyanto, SR. 1991. Budidaya Ikan Lele.Penebar Swadaya , Jakarta .

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata untuk Universitas. Sinar

Wijaya, Jakarta.