pembahasan fisika

Upload: richard-shakespeare

Post on 07-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FISIKA DASAR

TRANSCRIPT

PembahasanPada percobaan kali ini, menggunakan kaca plan paralel atau balok kaca. Balok kaca itu sendiri adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat sejajar. Sebelum melewati kaca plan paralel, terlebih dahulu cahaya yang berasal dari sumber cahaya melewati lensa dengan f=100 mm. setelah itu diteruskan melewati diafragma 1 celah. Hal itu berfungsi untuk memusatkan cahaya pada satu celah guna untuk mempermudah melihat efek pembiasan pada kaca plan paralel. Pada percobaan ini balok kaca berada di letakkan diatas meja optik. Berkas sinar masuk dari salah satu sisi balok kaca dengan sudut datang d dan lalu mengalami pembiasan dua kali. Pertama, saat melewati bidang batas antara udara dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias r. Kedua, saat melewati bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar datang ke bidang batas dengan sudut datang r dan sudut bias r'. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa besar sudut datang pertama tidak sama dengan sudut biasnya. Tampak bahwa berkas sinar yang masuk ke balok bergeser ke arah kiri bawah saat keluar dari balok kaca, namun keduanya tampak sejajar, walaupun sebenarnya mengalami pergeseran. Pergeseran yang terjadi disebabkan oleh pengaruh dari ketebalan balok kaca. Hal ini sesuai dengan Hukum II Snellius: berbunyi Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya: dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka sinar di belokkan mendekati garis normal. Jika sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar di belokkan menjauhi garis normal .Dalam percobaan ini kami menggunkan sudut datang (d) 200, 300,400,500,600, dan mendapatkan sudut biasnya r (b) 100, 150, 200, 250, 300. untuk indeks bias udara yaitu 1. Sedangkan untuk indeks bias kaca, kami menggunakan hukum Snellius. Dimana rasio dari sinus d dan b yang diukur dari normal terhadap permukaan, sama dengan kebalikan dari rasio kedua indeks.

Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Indeks bias balok kaca lebih besar dari pada indeks bias udara sehingga sinar yang dibiaskan menjauhi garis normal. nkaca> nudarah , yaitu nkaca> 1. Semakin besar sudut yang dibentuk oleh sinar datang maka akan semakin besar pula sudut bias yang terbentuk. Jika seberkas cahaya memesuki kaca plan parallel (medium yang berbeda) maka sinar tersebut akan dibiaskan. Pembiasan yang terjadi akan sesuai dengan hukum Snellius 2 yaitu : Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya: dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka sinar di belokkan mendekati garis normal. Jika sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar di belokkan menjauhi garis normal. Indeks bias suatu medium dapat dihitung melalui persamaan

Dengan, n1= indeks bias medium 1n2= indeks bias medium 21= Sudut datang2= Sudut bias

PRISMAPembahasanDari percobaan di atas sudut datang sebesar. .. , sudut pantul sebesar. . . , kemudian menghasilkan sudut defiasi sebesar . . . .Sedangkan kita ketahui bahwa sudut defiasi merupakan perpanjangan dari sudut pantul dan sudut bias. Dari percobaan kita mengetahui pada saat defiasi minimum kita didapatkan sinar dating lebih kecil dari sinar bias. Dan kemudian akan didapatkan bayangan yaitu maya tegak dan sama besar.1. KESIMPULAN Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan, maka berkas cahaya tersebut ada yang dibelokkan sewaktu memasuki medium baru tersebut, dimana pembelokan itu disebut dengan pembiasan. Pembiasan pada prisma merupakan proses pembiasan biasa tetapi terjadi dua kali, yaitu pada saat sinar mengenai sisi prisma yang kiri (I) dan pada saat sinar akan keluar dari prisma atau sisi yang kanan (II), Apabila sudut datangnya sinar diperkecil, maka sudut deviasinya pun akan semakin kecil. Sudut deviasi akan mencapai minimum (Dm) jika sudut datang cahaya ke prisma sama dengan sudut bias cahaya meninggalkan prisma atau pada saat itu berkas cahaya yang masuk ke prisma akan memotong prisma itu menjadi segitiga sama kaki.