pembahasan cro

2
CRO CRO(Cathode Ray Oscillsoscope) adalah alat elektronik untuk melihat bentuk signal tegangan, mengukur harga tegangannya, dan mengukur frekuensinya bila signal tegangannnya berulang secara periodik. Kelebihan osiloskop terhadap multimeter sebagai pengukur tegangan adalah bahwa CRO merupakan alat ukur peka tegangan yang mempunyai impedansi masukan yang cukup diukur tegangannya. Alat dan bahan yang digunakan yaitu CRO sendiri yang berfungsi untuk melihat bentuk signal tegangan dan mengukur harga tegangannya. Trafo yang berfungsi untukmenaikkan atau menurunkan tegangan bolak- balik(AC). Kabel penghubung berfungsi menghubungkan. Resistor berfungsi sebagai penahan arus, dan kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Signal generator berfungsi pembangkit frekuensi dan signal Adapun perlakuan dalam laboratorium yaitu asisten menerangkan bagian-bagian dari CRO serta cara menghidupkannya. Kemudian dilakukan pengukuran tegangan peak to peak dengan menghubungkan CRO, Signal generator, dan trafo menggunakan kabel penghubung arus yang digunakan merupakan arus PLN atau arus bolak-balik pada chanel 1. Dilakukan pengukuran frekuensi serta pengamatan dua gelombang secara bersamaan. Setelah itu dilakukan juga pengukuran frekuensi PLN dengan cara lissajous sehingga pada display CRO tampak pola-pola interferensi yang menunjukkan perbandungan frekuensi antara gelombang yang masuk FH(chanel 1) dan gelombang masuk pada FV(chanel 2). Pada pengukuran rise time digunakan rangkaian RC dengan resistor sebesar 15 kiloohm dan kapasitor 0,001 mikro farad, frekuensi cut off dapat diketahui dengan memasukkan gelombang kotak pada rangkaian. Pada saat praktikum dilakukan pengukuran beda fase. Praktikan mengukur semua signal keluaran pada display CRO pada tabel hasil pengamatan serta melukiskannya juga pada kertas grafik. Berdasarkan tujuan dari percobaan ini yaitu pertama melakukan pengukuran tegangan AC/DC pada analisa data didapatkan Vpp sebesar 5,4 v dan Vrms sebesar 3,28 v padapengukuran tegangan peak to peak, Vpp sebesar 5,2 v dan vrms sebesar 3,68 pada saat melihat dua gelombang secara bersamaan. Pada pengukuran frekuensi dengan cara lissa jous besar Vpp berkisar 4,60 v – 5,00 dan Vems berkisar 3,25 v – 3,54 v. Pada pengukuran rise time vpp sebesar 3,20 v dan vrms sebesar 2,2 6 v. tujuan kedua yaitu melihat gelombang gelombang yang dihasilkan berbentuk sinusoidal karena menggunakan tegangan AC, sedangkan pada pengukuran dengan cara lissajous yang terbentuk

Upload: tinni-tonnes

Post on 31-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum eldas 1

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan CRO

CROCRO(Cathode Ray Oscillsoscope) adalah alat elektronik untuk melihat bentuk signal

tegangan, mengukur harga tegangannya, dan mengukur frekuensinya bila signal tegangannnya berulang secara periodik. Kelebihan osiloskop terhadap multimeter sebagai pengukur tegangan adalah bahwa CRO merupakan alat ukur peka tegangan yang mempunyai impedansi masukan yang cukup diukur tegangannya.

Alat dan bahan yang digunakan yaitu CRO sendiri yang berfungsi untuk melihat bentuk signal tegangan dan mengukur harga tegangannya. Trafo yang berfungsi untukmenaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik(AC). Kabel penghubung berfungsi menghubungkan. Resistor berfungsi sebagai penahan arus, dan kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Signal generator berfungsi pembangkit frekuensi dan signal

Adapun perlakuan dalam laboratorium yaitu asisten menerangkan bagian-bagian dari CRO serta cara menghidupkannya. Kemudian dilakukan pengukuran tegangan peak to peak dengan menghubungkan CRO, Signal generator, dan trafo menggunakan kabel penghubung arus yang digunakan merupakan arus PLN atau arus bolak-balik pada chanel 1. Dilakukan pengukuran frekuensi serta pengamatan dua gelombang secara bersamaan. Setelah itu dilakukan juga pengukuran frekuensi PLN dengan cara lissajous sehingga pada display CRO tampak pola-pola interferensi yang menunjukkan perbandungan frekuensi antara gelombang yang masuk FH(chanel 1) dan gelombang masuk pada FV(chanel 2). Pada pengukuran rise time digunakan rangkaian RC dengan resistor sebesar 15 kiloohm dan kapasitor 0,001 mikro farad, frekuensi cut off dapat diketahui dengan memasukkan gelombang kotak pada rangkaian. Pada saat praktikum dilakukan pengukuran beda fase. Praktikan mengukur semua signal keluaran pada display CRO pada tabel hasil pengamatan serta melukiskannya juga pada kertas grafik.

Berdasarkan tujuan dari percobaan ini yaitu pertama melakukan pengukuran tegangan AC/DC pada analisa data didapatkan Vpp sebesar 5,4 v dan Vrms sebesar 3,28 v padapengukuran tegangan peak to peak, Vpp sebesar 5,2 v dan vrms sebesar 3,68 pada saat melihat dua gelombang secara bersamaan. Pada pengukuran frekuensi dengan cara lissa jous besar Vpp berkisar 4,60 v – 5,00 dan Vems berkisar 3,25 v – 3,54 v. Pada pengukuran rise time vpp sebesar 3,20 v dan vrms sebesar 2,2 6 v. tujuan kedua yaitu melihat gelombang gelombang yang dihasilkan berbentuk sinusoidal karena menggunakan tegangan AC, sedangkan pada pengukuran dengan cara lissajous yang terbentuk adalah pola-pola interferensi. Tujuan yang ketiga adalah mengukur frekuensi dan periode, berdasarkan analisa data besar periode dan frekuensi pada pengukuran tegangan Vpp yaitu 2,00x10^-2 s dan 50 Hz, pada melihat dua gelombang secara bersamaan besar periode dan frekuensi yaitu 1,04x10^-2 s dan 96,15 hz, pada pengukuran frekuensi PLN dengan cara Lissajous besar periode dan frekuensi yaitu 1,88x10^-2 s dan frekuensi 53,18 Hz, pada pengukuran rise time yaitu periode sebesar 1,00x10^-2 dan frekuensi sebesar 100 Hz.Tujuan selanjutnya yaitu menghitung beda fase, berdasarkan hasil analisa data didapatka vpp sebesar 2,00 v, Vrms sebesar 1,41 v, periode sebesar 8,00X10^-3 dan frekuensi sebesar 125 Hz.

Dari percobaan ini dilakukan Terdapat beberapa perbedaan antara hasil analisa data dan hasil praktikum seperti pada analisa data semua frekuensi Lissajous yang didapatkan sebesar 53,19 Hz, sedangkan pada praktikum digunakan frekuensi 50 Hz, 25 Hz, 16,5 Hz, 100 Hz, 150 Hz, dan 75 Hz. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kurang telitinya praktikan dalam membaca alat ukur sehingga diperoleh data yang kurang tepat ataupun kepekaan alat yang sudah menurun.

Page 2: Pembahasan CRO

variasi besar frekuensi pada signal generator dan berdasarkan juga pada hasil analisa data didapatkan frekuensi sebesar 100 Hz. Pada saat melakukan pengamatan dua gelombang frekuensinya adalah 96,15 Hz dan yang digunakan pada saat praktikum adalah 95 Hz. Saat mengukur rise time frekuensi pada analisa data adalah 100 Hz dan pada saat praktikum juga digunakan frekuensi 100 Hz, dan pada pengukuran beda fase frekuensinya adalah 125 Hz. Serta

Kesimpulan

1. CRO(Cathode Ray Oscillsoscope) adalah alat elektronik untuk melihat bentuk signal tegangan, mengukur harga tegangannya, dan mengukur frekuensinya bila signal tegangannnya berulang secara periodik.

2.