pembahasan biokimia enzim

2
PEMBAHASAN Pada praktikum ke tiga, Kinetika enzim, Pengaruh variasi suhu inkubasi terhadap aktivitas enzim amilase. Enzim merupakan suatu protein ang disintesis oleh sel hidup a ber!ungsi mengkatalis "enis reaksi kimia tertentu ang ter"adi di dalam menghasilkanna. Berdasarkan hal itu maka enzim "uga dapat dinamakan sebagai biokat Enzim beker"a dengan #ara menempel pada permukaan molekul zat$zat ang bereaksi dan demikian memper#epat proses reaksi. Per#epatan ter"adi karena enzim menurunkan ang dengan sendirina akan mempermudah ter"adina reaksi. Sebagian besar enzim bek se#ara khas, ang artina setiap "enis enzim hana dapat beker"a pada satu ma#am se reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim ang bersi!at #ontoh, enzim &$amilase hana dapat digunakan pada proses perombakan pati men"adi g Enzim adalah suatu protein ang dapat rusak oleh panas disebut denaturasi. Ke enzim rusak pada suhu di atas '()*. +eaksi kimia akan meningkat dua kal kenaikan suhu sebesar ()*. Kenaikan suhu di atas suhu '()* tidak dapat meningkatka ang dikatalisir oleh enzim, tetapi "ustru menurunkan atau menghentikan reaksi ters disebabkan enzimna rusak sehingga enzim tersebut tidak dapat beker"a. Pada -"i Kualitati! dilakukan dengan tabung, tabung pertama diisi ' ml urin pati kentang / dan tabung kedua diisi ' ml a0uadest dan ( ml pati kentang /. Ked diinkubasi dengan suhu 12)* dan tiap ' menit diambil ml dari tiap tabung dimasukk dua tabung berbeda lalu dipanaskan selama ( menit kemudian didiamkan pada suhu kam ditambah satu tetes larutan iod (, N. 3arutan pati berperan sebagai substrat ang bereaksi de enzim amilase. 4alam reaksi ang ter"adi, enzim amilase berperan akti! sebagai kata akan memper#epat la"ureaksi penguraian larutan pati5amilum6 men"adi amilosadan amilopektin. Penambahan iodium ber!ungsi sebagai indikator terhadap reaksi ang ter"adi dimana akan tampak perubahan %arna dari tidak ber%arna men"adi biru. 7arna biru an tampak ter"adi ikatan antara iodin dengan amilum. 8abung ang berisi urin dan ber%arna kuning sedangkan tabung berisi a0uadest dan pati kentang ber%arna biru ke Menurut teori, tabung ang berisi a0uadest dan pati ber%arna biru kehitaman9biru ka ikatan antara iodin dengan amilum. Sedangkan ang berisi urin dan pati menun"ukk kuning hampir bening ang berarti enzim amilase telah meme#ah pati. Hasil menurut t adalah tabung tabung tersebut menun"ukkan gradasi dimana tabung ang dipanaskan sem lama akan menun"ukkan semakin banakna pati ang dipe#ah, pada tabung ( menit seha ber%arna biru karena belum sempatna ter"adi aktivitas antara enzim dengan pati se ang terikat dengan iodin masih banak. Pada u"i kuantitati!, disiapkan ( tabung 54uplo6 dimana ( tabung adalah bla berisi sample urin6 dan ( tabung berisi sample urin sebagai tabung sample. ( ta ditambah dapar !os!at sebagi ph dimana reaksi enzimatis ber"alan optimum lalu dibag setiap : tabung 5 blangko sample6 diinkubasi dengan suhu 1(, 1', 1;, :(, dan :'

Upload: thehunabubbletea

Post on 04-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BIOKIMIA LAPORAN

TRANSCRIPT

PEMBAHASANPada praktikum ke tiga, Kinetika enzim, Pengaruh variasi suhu inkubasi terhadap aktivitas enzim amilase. Enzim merupakan suatu protein yang disintesis oleh sel hidup yang berfungsi mengkatalis jenis reaksi kimia tertentu yang terjadi di dalam dan di luar sel yang menghasilkannya. Berdasarkan hal itu maka enzim juga dapat dinamakan sebagai biokatalisator. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.Enzim adalah suatu protein yang dapat rusak oleh panas disebut denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu di atas 50C. Reaksi kimia akan meningkat dua kali lipat dengan kenaikan suhu sebesar 10C. Kenaikan suhu di atas suhu 50C tidak dapat meningkatkan reaksi yang dikatalisir oleh enzim, tetapi justru menurunkan atau menghentikan reaksi tersebut. Hal ini disebabkan enzimnya rusak sehingga enzim tersebut tidak dapat bekerja.

Pada Uji Kualitatif dilakukan dengan 2 tabung, tabung pertama diisi 5 ml urin dan 10 ml pati kentang 1% dan tabung kedua diisi 5 ml aquadest dan 10 ml pati kentang 1%. Kedua tabung diinkubasi dengan suhu 37C dan tiap 5 menit diambil 1 ml dari tiap tabung dimasukkan dalam dua tabung berbeda lalu dipanaskan selama 10 menit kemudian didiamkan pada suhu kamar dan ditambah satu tetes larutan iod 0,1 N. Larutan pati berperan sebagai substrat yang bereaksi dengan enzim amilase. Dalam reaksi yang terjadi, enzim amilase berperan aktif sebagai katalis yang akan mempercepat laju reaksi penguraian larutan pati (amilum) menjadi amilosa dan amilopektin. Penambahan iodium berfungsi sebagai indikator terhadap reaksi yang terjadi dimana akan tampak perubahan warna dari tidak berwarna menjadi biru. Warna biru yang tampak terjadi ikatan antara iodin dengan amilum. Tabung yang berisi urin dan pati kentang berwarna kuning sedangkan tabung berisi aquadest dan pati kentang berwarna biru kehitaman. Menurut teori, tabung yang berisi aquadest dan pati berwarna biru kehitaman/biru karena adanya ikatan antara iodin dengan amilum. Sedangkan yang berisi urin dan pati menunjukkan warna kuning hampir bening yang berarti enzim amilase telah memecah pati. Hasil menurut teori adalah tabung tabung tersebut menunjukkan gradasi dimana tabung yang dipanaskan semakin lama akan menunjukkan semakin banyaknya pati yang dipecah, pada tabung 0 menit seharusnya berwarna biru karena belum sempatnya terjadi aktivitas antara enzim dengan pati sehingga pati yang terikat dengan iodin masih banyak.Pada uji kuantitatif, disiapkan 20 tabung (Duplo) dimana 10 tabung adalah blangko (tidak berisi sample urin) dan 10 tabung berisi sample urin sebagai tabung sample. 20 tabung tersebut ditambah dapar fosfat sebagi ph dimana reaksi enzimatis berjalan optimum lalu dibagi bagi setiap 4 tabung (2 blangko 2 sample) diinkubasi dengan suhu 30, 35, 38, 40, dan 45C selama 2 menit kemudian dipanaskan selama 10 menit dengan air mendidih untuk menghentikan aktivitas enzim lalu diamkan pada suhu kamar. Tambahkan reagen Cu alkalis (Reagen Nelson A dan B 4:1) yang akan direduksi menjadi Cu dan bereaksi dengan reagen arsen molibdat yang akan membentuk kompleks Cu Arsen berwarna hijau. Setelah itu dibaca dengan panjang gelombang 410 nm dan absorbansi yang didapat melebihi 1. Hal ini dapat disebabkan seharusnya panjang gelombang di scan terlebih dahulu untuk mendapatkan panjang gelombang sebenarnya dan larutan yang terlalu pekat. Aktivitas enzim paling tinggi terjadi pada suhu 35C dengan aktivitas enzim replikasi 1 dan replikasi 2 .Suhu optimum adalah suhu dimana enzim dapat bekerja maksimum dan ketika suhu dinaikkan aktivitas akan turu dan akan terdenaturasi pada suhu di atas 60C. Aktivitas enzim akan naik sampai suhu optimum dan turun sampai terdenaturasi.

KESIMPULAN1. Pada Uji Kualitatif warna biru pada tabung pati dan aquadest menunjukkan ikatan antara iodin dan amilum dan warna bening menunjukkan enzim telah memecah pati.2. Pada uji kuantitatif suhu optimum terjadi pada suhu 35C dengan aktivitas enzim replikasi 1 dan replikasi 2 .3. Kurva Aktivitas enzim naik sampai suhu optimum dan turun sampai terdenaturasi.4. Suhu semakin Aktivitas enzim naik sampai suhu optimum kemudian turun dan terdenaturasi pada suhu diatas 60C

DAFTAR PUSTAKASumarno, dkk. 2014. Petunjuk Praktikum Biokimia. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.https://www.academia.edu/5333780/Amilase Diakses pada 6 November 2014 pukul 16:08http://arhycancer.blogspot.com/2013/02/laporan-enzim.html Diakses pada 6 November 2014 pukul 16:08