pemanfaatan metabolit ekstraseluler lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... selanjutnya smp...

27
PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus DALAM PEMBENTUKAN NANOPARTIKEL PERAK RIDHO PRATAMA DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: vuongmien

Post on 03-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgaricus DALAM PEMBENTUKAN

NANOPARTIKEL PERAK

RIDHO PRATAMA

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

ABSTRAK

RIDHO PRATAMA. Pemanfaatan Metabolit Ekstraseluler Lactobacillus

delbrueckii Subsp. bulgaricus dalam Pembentukan Nanopartikel Perak. Dibawah

bimbingan SURYANI dan DIMAS ANDRIANTO

Sintesis nanopartikel perak menggunakan mikroorganisme maupun senyawa

metabolit banyak dikembangkan dengan pertimbangan bebas dari limbah

berbahaya bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan biosintesis

nanopartikel perak oleh metabolit ekstraseluler L. delbrueckii subsp. bulgaricus.

Perak nitrat (AgNO3) direduksi secara ekstraseluler dengan medium de Man,

Rogosa and Sharpe (MRS) yang mengandung senyawa hasil metabolisme L.

delbrueckii subsp. bulgaricus dan kemudian membentuk nanopartikel perak

dalam bentuk logam. Keberadaan nanopartikel perak dalam larutan uji MRS

diketahui dengan menggunakan UV-Vis berdasarkan spektrum serapan spesifik

nanopartikel perak yang terdapat pada panjang gelombang 400 nm. Analisis

Fourier Transform Infrared (FTIR) menunjukkan bahwa terdapat komponen

organik yang berperan dalam pembentukan nanopartikel perak. Protein pereduksi

ion AgNO3 diduga merupakan komponen organik yang terdapat dalam metabolit

L. delbrueckii subsp. bulgaricus dan berperan dalam pembentukan nanopartikel

perak. Selanjutnya analisis ukuran partikel memberikan informasi ukuran rata-rata

nanopratikel perak yang terbentuk, yaitu sebesar 2,7 nm.

Page 3: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

ABSTRACT

RIDHO PRATAMA. Utilization of Extracellular Metabolites from Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgaricus in the Formation of Silver Nanoparticle. SURYANI

and DIMAS ANDRIANTO.

The Synthesis of silver nanoparticles using microorganisms as well as metabolites

have been developed with consideration of the hazardous waste free environment.

The objective of this research was to biosynthesis the silver nanoparticles with the

extracellular metabolites of L. delbrueckii subsp. bulgaricus. Silver nitrate

(AgNO3) being reduced on the extracellular level with help of de Man, Rogosa

and Sharpe (MRS) medium which contained with metabolism compound product

of L. delbrueckii subsp. bulgaricus which then formed the silver nanoparticles as a

metal. The existence of silver nanoparticles inside the MRS medium was detected

by UV-Vis that based on specific absorption spectrum of silver nanoparticles on

the 400 nm wavelength. The Analysis of Fourier Transform Infrared (FTIR)

showed that there were organic components that plays role in the silver

nanoparticles formation. The protein reductor of AgNO3 ions was presumed to be

the organic component that contained in the metabolites of L. delbrueckii subsp.

bulgaricus and plays role in the formation of silver nanoparticles. Furthermore,

particle size analysis provides the information about the average size of the

formed silver nanoparticles, that was equal to 2.7 nm.

Page 4: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgaricus DALAM PEMBENTUKAN NANOPARTIKEL

PERAK

RIDHO PRATAMA

Skripsi

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Biokimia

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 5: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

Judul Skripsi : Pemanfaatan Metabolit Ekstraseluler Lactobacillus

delbrueckii Subsp. bulgaricus dalam Pembentukan

Nanopartikel Perak

Nama : Ridho Pratama

NIM : G84080054

Disetujui :

Komisi Pembimbing

Dr. Suryani, M.Sc Dimas Andrianto, M.Si

Ketua Anggota

Diketahui

Dr. I Made Artika, M.App.Sc

Ketua Departemen Biokimia

Tanggal Lulus :

Page 6: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji dan syukur atas segala rahmat dan karunia Allah

SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini.

Sholawat dan salam atas Nabi junjungan alam, Muhammad SAW. Penulis

bersyukur dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan ilmiah berjudul

“Pemanfaatan Metabolit Ekstraseluler Lactobacillus delbrueckii Subsp.

bulgaricus dalam Pembentukan Nanopartikel Perak”. Penelitian ini berlangsung

selama 6 bulan, yaitu pada bulan Februari hingga bulan Juli tahun 2012 di

Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa penelitian dan karya ilmiah ini dapat

diselesaikan atas izin yang Maha kuasa dengan perantara bantuan dan dorongan

semangat dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada bapak dan ibu tercinta atas kesabaran dan kasih sayang yang

telah diberikan selama ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Suryani,

M.Sc, dan Dimas Andrianto, M.Si sebagai dosen pembimbing penelitian yang

telah banyak memberikan bimbingan, bantuan, kritik dan saran selama penelitian

dan penyusunan skripsi ini. Selanjutnya kepada teman-teman Biokimia dan teknisi

laboratorium yang telah membantu selama penelitian ini. Semoga hasil penelitian

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan khususnya untuk

kemajuan pengetahuan ilmu biokimia.

Bogor, November 2012

Ridho Pratama

Page 7: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang tanggal 30 Oktober 1990. Penulis merupakan

putra pertama dari 3 bersaudara, pasangan Yulistin dan Nurmiati. Pendidikan

formal yang pertama kali penulis jalani adalah TK Baqor Dharmasraya Sumatera

Barat selama 1 tahun. Pada tahun 1996 penulis melanjutkan pendidikan pada SDN

38 Koto Agung Dharmasraya Sumatera Barat selama 6 tahun hingga tahun 2002.

Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun

2005 kemudian penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Sitiung, Dharmasraya

Sumatera Barat dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis

diterima pada program sarjana Institut Pertanian Bogor, pada program studi

Biokimia melalui jalur USMI.

Selama masa perkuliahan penulis aktif pada Ikatan Pelajar dan Mahasiswa

Minang (IPMM) selama 1 tahun. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Hurriyah

pada 2008. Tahun berikutnya penulis aktif dalam organisasi himpunan

keprofesian biokimia Community of Research and Education in Biochemistry

(CREB‟s) selama 2 tahun. Penulis pernah menjadi anggota divisi metabolisme

CREB‟s, dan pada tahun 2009 dipercaya untuk menjadi kepala divisi

Communication and Information Center (CIC) CREB‟s Institut Pertanian Bogor.

Kepanitian yang pernah penulis alami adalah kepanitian kajian ilmiah CREB‟s,

Lomba Karya Ilmiah Populer (LKIP), Masa Perkenalan Departemen (MPD)

Biokimia 46. Selain itu, penulis juga aktif dibidang akademik, yaitu sebagai

asisten praktikum Dasar-dasar Biokimia, Penerapan Komputer, dan Biologi Dasar.

Penulis juga pernah mengikuti beberapa kegiatan ilmiah diantaranya, kegiatan

Program Kreatifitas Mahasiswa DIKTI untuk kategori bidang gagasan tertulis

yang berjudul “ Transformasi Gen Tahan Kering ke Tanaman Padi Singkarak

untuk Ketahanan Terhadap Cekaman Kekeringan” pada tahun 2011 dan pada

kategori bidang penelitian dengan judul „Pemanfaatan Nanopartikel Biogenik

Perak Lactobacillus Sp. untuk Dekontaminasi Air Minum Kemasan Isi Ulang “

pada tahun 2012. Peserta poster presentasi dalam The 5th International Eijkman

Conference di Jakarta dengan judul “Secondary Metabolites Potential From

Endophyt Fungus Of Evodia Rutaecarpa As Anti-Breast Cancer” pada tahun

2011.

Page 8: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..….

PENDAHULUAN…………………………………………………………..……

TINJAUAN PUSTAKA

Nanopartikel.……………………………………………………………….....

Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus …………………………………

Biosintesis Nanopartikel Perak.………………………………………………

Spektrofotometer ……………………………………………….……………

Particle Size Analyzer (PSA)…………………………………………………

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan………………………………………………………………. ..

Metode………………………………………………………………………… ..

PEMBAHASAN

Kurva Pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus dan Hasil

Perlakuan AgNO3…………………………………………………….………..

Hasil Biosintesis Nanopartikel Perak Oleh Lactobacillus delbrueckii subsp.

bulgaricus…………….…………………………………………………….……

KESIMPULAN…………………………………………………………………

SARAN………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………….………………….……

LAMPIRAN……………………………………………………………….…….

ix

ix

1

1

2

2

2

3

4

4

5

6

8

8

9

12

Page 9: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Lactobacillus delbrueckii.. .............................................................................. 2 Mekanisme reduksi biosintesis nanopartikel perak…........................................ 3 Hasil peremajaan bakteri.................................................................................. 4 Kurva pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus................... 5 Reaksi antara prekursor perak nitrat degan medium....................................... 6 Spektrum absorpsi nanopartikel perak pada spektroskopi UV-Vis................. 7 Spektrum FTIR senyawa dalam sampel nanopartikel perak. ...........................

8 Distribusi ukuran nanopartikel perak ...............................................................

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Komposisi media cair MRS………… ............................................................

2 Bagan alur proses…………............................................................................

3 Bagan biosintesis nanopartikel perak..............................................................

4 Kurva pertumbuhan........................................................................................

6 Korelasi spektrum FTIR................................................................................

8 Distribusi ukuran nanopartikel perak............................................................

2

3

5

6

6

7

8

9

8

13

14

15

16

17

18

Page 10: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

PENDAHULUAN

Partikel logam yang berukuran nano

(nanopartikel) telah banyak dikembangkan

pada saat ini, salah satunya adalah

nanopartikel perak. Setelah berukuran nano,

perak memiliki karakterisitik yang lebih baik

daripada perak yang berukuran besar. Hal ini

terjadi karena peningkatan reaktivitas

dibandingkan dengan perak yang berukuran

lebih besar (Tolaymat 2010). Nanopartikel

perak dimanfaatkan dalam berbagai bidang diantaranya sebagai antifungal (Vivek 2011),

antibakteri (Prasad 2011), nanosensor,

pestisida, pembersih air dan tanah,

pembungkus makanan (Bouwmeester 2007),

diagnosis sel kanker (Boxall 2007),

nanopartikel perak juga diketahui dapat

mengurangi infeksi setelah pembedahan

(Kalishwaralal 2009). Nanopartikel perak

memiliki potensi yang besar pada masa

mendatang untuk dikembangkan. Dengan

demikian, diperlukan upaya yang maksimal untuk menguasai teknologi ini.

Nanopartikel perak dapat disintesis melalui

tiga cara, yaitu secara fisika, kimia, dan

biologis (Kumar 2011). Sintesis fisika dan

kimia memiliki kekurangan yaitu terjadinya

masalah stabilitas dan agregasi nanopartikel

perak yang terbentuk (Kaliswaralal 2010).

Selain itu, sintesis nanopartikel perak secara

kimia dapat mencemari lingkungan akibat

limbah berupa bahan kimia pelarut berbahaya

dari proses yang dilakukan. Sintesis secara biologis menjadi alternatif

dalam pembuatan nanopartikel perak. Sintesis

ini menggunakan bahan yang aman bagi

lingkungan seperti penggunaan ekstrak

tanaman. Nanopartikel perak bisa diperoleh

dari bioreduksi ion perak oleh

mikroorganisme seperti bakteri, ragi, atau

kapang (Tolaymat 2010). Sintesis nanopartikel

menggunakan mikroorganisme bersifat lebih

murah, nontoksik, memiliki produktivitas

yang tinggi, dan mudah disesuaikan dengan

suhu lingkungan dan tekanan sekitar (Reyes 2009).

Bakteri yang resisten terhadap logam berat

yang toksik, memiliki sistem regulasi yang

dapat mendetoksifikasi ion logam dengan cara

mereduksi dan mengendapkannya. Ion

anorganik yang larut diubah menjadi logam

yang tidak toksik dalam ukuran nano.

Beberapa bakteri memproduksi senyawa

metabolit yang dapat bereaksi dengan ion

logam. Berbagai penelitian berhasil

membuktikan bahwa senyawa metabolit yang dihasilkan oleh bakteri memiliki kemampuan

untuk bereaksi dengan ion perak dan

membentuk nanopartikel perak secara

ekstraseluler. Kumar (2011) menyatakan

bahwa senyawa metabolit bakteri

Pseudomonas aeruginosa dapat melakukan

biosintesis nanopartikel perak secara

ekstraseluler. Berdasarkan penelitian

Minaelan (2008) diketahui bahwa beberapa

bakteri seperti Klebsiella pneumonia,

Escherichia coli dan Enterobacter cloacae

menghasilkan metabolit yang dapat

melakukan biosintesis nanopartikel perak secara ekstraseluler.

Penelitian ini menggunakan Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgaricus untuk

menghasilkan metabolit ekstraseluler yang

berperan dalam biosintesis nanopartikel perak.

L. delbrueckii subsp. bulgaricus digunakan

pada penelitian ini karena merupakan bakteri

yang bersifat non patogen (Hugenholtz 2008).

Sifat ini memberikan keuntungan karena tidak

berbahaya bagi manusia dan lingkungan. L.

delbrueckii subsp. bulgaricus juga mempunyai masa pertumbuhan yang cepat pada kondisi

yang optimum. Stacy (1998) menyatakan

bahwa waktu pertumbuhan optimum bakteri

ini adalah 12-18 jam. Hal ini akan

meningkatkan efisiensi waktu dalam

memproduksi nanopartikel perak.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan

biosintesis nanopartikel perak oleh metabolit

ekstraseluler L. delbrueckii subsp. bulgaricus.

Hipotesis dari penelitian ini adalah L.

delbrueckii subsp. bulgaricus mampu memproduksi nanopartikel perak melalui

reaksi yang terjadi antara perak nitrat dengan

senyawa metabolit ekstraseluler. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi

ilmiah mengenai biosintesis nanopartikel

perak melalui reaksi metabolit ekstraseluler

yang aman bagi lingkungan dan nantinya bisa

diaplikasikan pada bidang kesehatan dan

industri.

TINJAUAN PUSTAKA

Nanopartikel Nanopartikel adalah partikel dengan

ukuran 1-100 nm (Ganesh 2009).

Nanopartikel dibagi menjadi dua jenis, yaitu

nanopartikel organik dan anorganik.

Nanopartikel organik meliputi nanopartikel

karbon, sedangkan nanopartikel anorganik

meliputi nanopartikel magnetik, nanopartikel

logam mulia (seperti emas dan perak) dan

nanopartikel semikonduktor (titanium

dioksida dan seng oksida). Contoh

nanopartikel organik adalah nanopartikel ekstrak temulawak (Sidqi 2011). Nanopartikel

Ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan)

Page 11: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

2

Page 12: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

3

terbentuk (Deepak 2011). Enzim nitrat

reduktase diduga memiliki peranan penting

dalam proses reduksi ion. Enzim nitrat

reduktase mengandung NADH berfungsi

sebagai donor elektron yang nantinya akan

mereduksi Ag+ menjadi Ag0 sehingga

membentuk nanopartikel perak (Kalishwaralal

2008). Sintesis nanoparikel perak secara in

vitro menggunakan enzim nitrat reduktase,

kofaktor, α-NADPH dan sebuah peptida yang

telah dipurifikasi dari Fusarium oxysporum. Ion perak mengalami reduksi oleh nitrat

reduktase dan nanopartikel perak telah

distabilisasi oleh penyalut peptida,

phytotochelatin (Kumar et al. 2007).

Mekanisme biosintesis nanopartikel perak

oleh Fusarium oxyporum (Gambar 2) terjadi

akibat peranan senyawa nitrat reduktase bebas

dan anthraquinone ulang-alik secara

ekstraseluler (Duran et al. 2005).

Gambar 2 Mekanisme reduksi biosintesis

nanopartikel perak

Spektroskopi

Interaksi antara sinar elektromagnetik dan

materi dapat diamati dengan spektrofotometer.

Radiasi elektromagnetik adalah energi yang

digunakan untuk penyerapan dan emisi radiasi

magnetik yang diteruskan melalui ruang

dengan kecepatan luar biasa. Radiasi sinar

ultraviolet, sinar tampak dan inframerah

termasuk kedalam jenis radiasi elektromagnetik. Spektroskopi dibagi menjadi

4 berdasarkan sinar radiasi elektromagnetik

yaitu: spektroskopi absorpsi, emisi, scattering,

fluoresensi. Spektroskopi UV-Vis dan

spektroskopi inframerah masuk kedalam jenis

spektroskopi absorbsi (Bintang 2010).

Absorbsi sinar UV-Vis oleh suatu molekul

umumnya menghasilkan ikatan elektron,

sehingga panjang gelombang absorban

maksimum dapat dikorelasikan dengan

absorban UV-Vis untuk penentuan kuantitatif

senyawa yang mengandung gugus penyerap.

(Bintang 2010). Pada permukaan logam

dikenal istilah resonansi plasmon permukaan

yaitu fenomena resonansi antara gelombang

cahaya dan elektron-elektron pada permukaan

logam yang menghasilkan osilasi elektron-

elektron di permukaan logam yang dapat

diukur kuantitasnya. Perak dan emas merupakan logam yang memiliki resonansi

plasmon permukaan (Badia 2007). Resonansi

plasmon permukaan ini dapat diketahui

dengan instrumen spektrofotometer.

Menurut Minaelan S (2008) metode

spekstroskopi UV-Vis merupakan teknik yang

sangat berguna dalam karakterisasi

nanopartikel perak. Pada penelitian yang

menganalisis biosintesis nanopartikel perak

pada beberapa bakteri seperti Klebsiella

pneumonia, Escherichia coli, Enterobacter cloacae, Staphylococcus aureus, Bacillus

subtilis, Lactobacillus acidophilus and

Candida albicans secara ekstraseluler,

diketahui bahwa metode ini memberikan

gambaran yang jelas melalui puncak resonansi

plasmon permukaan logam perak.

Fourier Transform Infra Red (FTIR)

merupakan salah satu metode analisis

spektrofotometri infra merah berdasarkan

vibrasi molekuler dan interaksi antar atom

pada suatu molekul. Hasil absorpsi pembacaan sampel digunakan untuk identifikasi gugus

fungsi dan struktur molekul yang terdapat

dalam sampel gelombang radiasi yang

digunakan pada metode FTIR berada pada

daerah infra merah pertengahan, yaitu pada

panjang gelombang 2,5-5,0 µm atau pada

bilangan gelombang 4.000-200 cm-1. Teknik

FTIR menggunakan kombinasi filter

interferensi konstruktif dan destruktif

dilanjutkan dengan transformasi Fourier

dalam menghasilkan spektrum (Rafi 2007).

Aplikasi spektroskopi inframerah sangat luas, baik untuk analisis kuantitatif maupun

kualitatif. Kegunaan yang paling penting

adalah untuk identifikasi senyawa organik,

karena spektrumnya sangat kompleks, yaitu

terdiri dari banyak puncak-puncak. Spektrum

inframerah dari senyawa organik mempunyai

sifat fisik yang khas, vibrasi C-H dari CH2

dapat dengan mudah dibedakan dari CH3

(Bintang 2010).

Particle Size Analyzer (PSA) Particle Size Analyzer (PSA) adalah

instrumen yang digunakan untuk

REDUKTASE

Page 13: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

4

mengkarakterisasi distribusi ukuran partikel

dalam suatu sampel. PSA dapat diaplikasikan

pada material padat, suspensi, emulsi dan

aerosol. Untuk menganalisis suatu sampel

banyak variasi metode yang dapat digunakan.

Beberapa metode dapat digunakan untuk

menganalisis partikel dalam jangkauan yang

luas, dan beberapa metode lagi digunakan

untuk penerapan yang spesifik. PSA hanya

spesifik untuk menentukan ukuran partikel

yang berbentuk lingkaran. Selain untuk menentukan ukuran partikel. PSA juga dapat

digunakan untuk menentukan volume setiap

partikel di dalam sampel. Penggunaan difraksi

laser merupakan intsrumen yang umum

digunakan dalam metode pengukuran partikel.

Terutama ukuran partikel 0,5 µm-100 µm.

prinsip kerjanya, yaitu ketika cahaya (laser)

dihamburkan oleh kumpulan partikel. Sudut

cahaya hamburan berbanding terbalik dengan

ukuran partikel. Semakin besar sudut

hamburan maka semakin kecil ukuran partikel. Metode analisis ukuran partikel

kurang dari 0,5 µm adalah menggunakan

metode Dynamic Light Scattering

(Atascientific 2010).

Pengukuran menggunakan PSA memiliki

keunggulan, yaitu lebih akurat jika

dibandingkan dengan pengukuran partikel

dengan alat lain seperti X-Ray Powder

Diffraction (XRD) ataupun Scanning Electron

Microscope (SEM). Hal ini dikarenakan

partikel didispersikan ke dalam medium sehingga ukuran partikel yang terukur adalah

ukuran dari partikel tunggal. Hasil pengukuran

dalam bentuk distribusi sehingga dapat

menggambarkan keseluruhan kondisi sampel,

serta memiliki rentang pengukuran 0,6 nm-7

µm (Nanotech 2012).

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada

penelitian ini adalah akuades steril, perak

nitrat 1 mM. Medium yang digunakan adalah Medium MRS broth (Lampiran 1). Bakteri

yang digunakan adalah Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgaricus yang berasal

dari koleksi kultur laboratorium Mikrobiologi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Cibinong. Isolat Lactobacillus delbrueckii

subs. bulgaricus yang digunakan merupakan

isolat lokal.

Alat-alat yang digunakan adalah neraca

analitik OHAUS GA 200, laminar air flow,

inkubator bergoyang, Beckman high speed centrifuge, autoklaf TOMY high pressure

steam sterilzer ES-315 , spektrofotomer UV-

VIS Shimadzu 1700 PC, Beckman Coulter

Particle Size Analysis (PSA), Beckman High

Speed Centrifuge, Bruker Tensor 37 Fourier

Trasformer Infrared Spectroscope (FTIR),

gelas ukur, pipet Mohr, timbangan analitik,

jarum ose, gelas piala, sudip, batang

pengaduk, mortar, gelas ukur, waterbath

shaker, incubator, labu Erlenmeyer, pipet

mikro.

Metode

Peremajaan Isolat Lactobacillus delbrueckii

subsp. bulgaricus (Aulana 2005)

Peremajaan dilakukan untuk menjaga

Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus

tetap dalam kondisi pertumbuhan yang

optimum. Isolat yang akan diremajakan

diambil sebanyak 100 µL dengan

menggunakan pipet mikro dan dipindahkan ke

dalam labu Erlenmeyer berisi medium MRS

steril 35 mL. Labu Erlenmeyer ditutup dan

disegel menggunakan plastik wrap. Proses ini dilakukan dalam laminar air flow.

Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus

yang telah ditumbuhkan pada medium MRS

cair, kemudian diinkubasi pada suhu 42 ºC

selama 16 jam dalam inkubator bergoyang

dengan kecepatan 120 rpm.

Pembuatan Kurva Pertumbuhan

Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus

(Aulana 2005)

Kurva pertumbuhan ditentukan dengan menentukan optical density (OD) dari

Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus.

Sebanyak 20 tabung reaksi yang masing-

masing mengandung 10 mL kultur dalam

medium MRS diambil sampelnya selama 64

jam, yaitu jam ke 0, 4, 8, 16, 32, dan 64.

Kultur bakteri tersebut kemudian diukur

absorbansinya pada panjang gelombang 620

nm.

Sintesis Nanopartikel Perak (Saravanan

2011) Lactobacillus delbrueckii subsp.

bulgaricus yang telah ditumbuhkan pada

medium de Man, Rogosa and Sharpe (MRS)

cair dengan volume 100 mL dalam

Erlenmeyer 500 mL, kemudian bakteri

diinkubasi pada suhu 42 ºC dan agitasi 150

rpm selama 24 jam. Biomassa sel dan medium

tumbuh dipisahkan dengan cara sentrifugasi

pada kecepatan 8000 rpm selama 10 menit.

Sebanyak 100 mL supernatan yang berisi

medium tumbuh selanjutnya dicampurkan dengan AgNO3 sebanyak 0,017 gram

Selanjutnya campuran diinkubasi pada ruang

Page 14: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

5

gelap dengan suhu ruang. Campuran

didiamkan selama 30 menit sampai terjadi

perubahan warna dari coklat bening menjadi

coklat keruh yang merupakan indikator awal

terjadinya reaksi antara supernatan dan

AgNO3.

Analisis Nanopartikel Perak Dengan

Spektrofotometer UV-Vis (Saravanan

2011) Supernatan yang telah bereaksi dengan AgNO3 diambil sebanyak 2 mL kemudian

dimasukkan ke dalam kuvet. Sebelum

dianalisis dilakukan standarisasi menggunakan

blanko supernatan yang tidak diberi

perlakuan. Setelah distandarisasi, sampel

dimasukkan ke dalam spektrofotometer UV-

Vis yang kemudian dilanjutkan dengan

pemindaian pada panjang gelombang 200-800

nm. Puncak yang terbentuk menunjukkan

terbentuk atau tidaknya nanopartikel perak.

Analisis FTIR Nanopartikel Perak (Kumar

2011)

Kalium bromida (KBr) dalam bentuk

serbuk sebanyak 200 mg dicetak menjadi

tablet. Kemudian sampel uji diteteskan ke

KBr, selanjutnya sampel diukur pada panjang

gelombang 400-4000 cm-1. Hasil pengukuran

berupa spektrum frekuensi selanjutnya akan

dianalisis lebih lanjut menggunakan tabel

korelasi untuk mengetahui ikatan kimia yang

terdapat pada senyawa organik di dalam sampel. Analisis FTIR berlangsung di

Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka LPPM

IPB.

Analisis PSA Nanopartikel Perak (Kim et

al. 2006)

Larutan yang mengandung nanopartikel

perak dianalisis terlebih dahulu indeks

refraksinya dan viskositasnya. Selanjutnya

sampel yang akan dianalisis dimasukkan ke

dalam kuvet analisis PSA. Ukuran rata-rata

nanopartikel perak diketahui tabel distribusi ukuran nanopartikel perak. Analisis PSA

berlangsung di Nanotech LIPI Serpong.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kurva Pertumbuhan Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgaricus dan

Hasil Perlakuan AgNO3

Biosintesis nanopartikel perak dimulai

dengan peremajaan Lactobacillus delbrueckii

subsp. bulgaricus yang bertujuan menjaga

pertumbuhan bakteri dalam kondisi fisiologis yang optimum. Bakteri ditumbuhkan pada

medium de Man, Rogosa and Sharpe (MRS).

Medium ini dikembangkan untuk kultivasi

Lactobacilli dari berbagai sumber dan dapat

meningkatkan produktivitas dari bakteri asam

laktat. Peremajaan isolat L. delbrueckii subsp.

bulgaricus merupakan tahapan awal kultivasi.

Bakteri diremajakan dalam medium MRS

pada suhu 42oC selama 24 jam dengan agitasi

150 rpm. L. delbruecki subsp. bulgaricus

dapat tumbuh optimum pada suhu 40-43 0C.

Agitasi bertujuan mencampurkan bahan-

bahan nutrisi agar homogen dan membuat bakteri tumbuh secara merata pada medium

(Kapoor 2010), serta memberikan aerasi yang

baik pada kultur L. delbrueckii subsp.

bulgaricus yang berhasil tumbuh ditandai

dengan perubahan medium MRS dari bening

menjadi keruh (Gambar 3). Perubahan ini

disebabkan karena akumulasi dari biomassa

sel yang tumbuh pada medium MRS.

Gambar 3 Hasil peremajaan bakteri

Penentuan kurva pertumbuhan bertujuan

menetapkan kondisi optimum pertumbuhan L.

delbrueckii subsp. bulgaricus. Pengamatan

pertumbuhan bakteri dilakukan selama 64

jam dengan pengamatan pada jam ke-2, 4, 8,

16, 32, 48, 64 (Gambar 4). Kurva

pertumbuhan bakteri diamati menggunakan

spektrofotometer UV-Vis pada panjang

gelombang 620 nm. Kurva ditetapkan

berdasarkan plot antara lama inkubasi terhadap kerapatan optik (OD). Hasil analisis

menunjukkan kultur L. delbrueckii subsp.

bulgaricus belum mengalami perubahan

kekeruhan pada jam ke -2, kultur masih

tampak bening. Fase ini merupakan fase lag,

yaitu fase adaptasi bakteri terhadap medium

pertumbuhan. Biomassa sel hanya bertambah

sedikit pada fase ini, sehingga hanya sedikit

merubah densitas kultur.

Perubahan densitas optik terjadi pada jam

ke-4 sampai dengan jam ke-8, medium pertumbuhan tampak menjadi keruh, dan

mencapai puncak perubahan densitas pada

jam ke-16. Bakteri memasuki fase log

Page 15: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

6

(eksponensial) pada jam ke-8 hingga jam ke-

16. Hal ini dapat dilihat dari nilai OD atau

kekeruhan yang meningkat secara drastis

hingga mencapai 1,754. Pada fase ini L.

delbrueckii subsp. bulgaricus telah mampu

beradaptasi pada medium dan pertumbuhan

populasi meningkat secara eksponensial

(Black 2008). Selanjutnya, tahapan

perlambatan pertumbuhan terjadi pada akhir

jam ke-16. Pada fase ini nutrisi dan perubahan

lingkungan menyebabkan pertumbuhan bakteri menjadi terbatas.

Gambar 4 Kurva pertumbuhan Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgaricus

Pemanenan L. delbrueckii subsp.

bulgaricus untuk biosintesis nanopartikel

perak dilakukan pada jam ke-24 karena pada

jam ke-24 L. delbrueckii subsp. bulgaricus

mengalami fase statisioner. Pada saat fase

statisioner laju pertumbuhan sama dengan laju

kematian sehingga bakteri menghasilkan

senyawa metabolit, tidak hanya senyawa metabolit primer namun juga senyawa

metabolit sekunder. Bakteri melepaskan

senyawa metabolit sekunder (antibiotik,

hormon) untuk mempertahankan hidupnya.

Pengambilan bakteri pada fase statisioner

mengacu kepada penelitian terdahulu, yaitu

Gurunathan et al (2009) menyatakan bahwa

biosintesis nanopartikel perak menggunakan

medium pertumbuhan E.coli yang

mengandung senyawa hasil metabolisme.

Pada fase statisioner proses pembentukan nanopartikel perak lebih cepat jika

dibandingkan dengan medium pertumbuhan

pada fase yang lain. Selain itu L. delbrueckii

subsp. bulgaricus pada fase statisioner

memproduksi senyawa organik yang berupa

metabolit primer dan beberapa senyawa

metabolit sekunder lebih banyak dibandingkan

dengan fase eksponensial (Kunaepah 2008).

Tahapan selanjutnya adalah pemisahan

biomassa sel L. delbrueckii subsp. bulgaricus

dengan medium pertumbuhan yang telah

mengandung senyawa hasil metabolisme

bakteri. Pemisahan dilakukan dengan

menggunakan teknik sentrifugasi dengan

kecepatan 8000 rpm selama 10 menit.

Biomassa sel bakteri memiliki berat jenis yang

lebih besar sehingga terjadi pengendapan,

sedangkan medium pertumbuhan bakteri yang

akan dipergunakan terletak pada supernatan. Supernatan yang mengandung senyawa

metabolit L. delbrueckii subsp. bulgaricus

kemudian ditambahkan dengan AgNO3 (0,017

g/100 mL).

Pada penelitian ini terjadi perubahan

warna dari coklat bening menjadi coklat

kehitaman dan keruh setelah inkubasi selama

30 menit (Gambar 5). Reaksi reduksi yang

terjadi diamati langsung dengan terjadinya

perubahan warna larutan (Kumar 2011).

Perubahan warna larutan terjadi diakibatkan karena adanya reaksi antara senyawa organik

yang terakumulasi pada medium pertumbuhan

bakteri L. delbrueckii subsp. bulgaricus

dengan AgNO3. Perubahan ini merupakan

penanda awal proses terjadinya bioreduksi.

Analisis UV-vis selanjutnya dilakukan untuk

mengkonfirmasi apakah senyawa yang

bereaksi telah membentuk nanopartikel perak.

Gambar 5 Hasil reaksi antara prekursor perak

nitrat a)Medium sebelum

penambahan perak nitrat b)Medium

setelah terjadi reaksi dengan perak

nitrat setelah 30 menit reaksi.

Hasil Biosintesis Nanopartikel Perak Oleh

Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus

Hasil analisis Spektrofotometer UV-Vis

Konfirmasi bioreduksi AgNO3 menjadi

nanopartikel perak bertujuan untuk

memastikan bahwa perubahan warna yang

terjadi merupakan reaksi biokimia yang

menandakan proses terbentuknya nanopartikel

perak. Konfirmasi dilakukan menggunakan

metode spektrofotometer UV-Vis pada

panjang gelombang dengan interval 200-800 nm. Metode spektrofotometer merupakan

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

2

0 20 40 60 80

Abso

rban

si

jam ke-

Page 16: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

7

Page 17: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

8

berubah. Senyawa pada panjang gelombang

1124 cm-1 adalah senyawa dengan ikatan C-O

dengan tipe senyawa alkohol, eter, asam

karboksilat, ester dengan intensitas kuat

(Skoog 2007). Gugus C-O dan C=C

merupakan komponen heterosiklik protein

yang terdapat pada ekstrak fungi dan

merupakan ligan penstabil untuk nanopartikel

(Kaliswarahal 2010). Senyawa pada panjang

gelombang 1401 cm-1 mengandung ikatan C-

H yang merupakan senyawa tipe alkana dengan intensitas kuat.

Hasil analisis FTIR mengindikasikan

bahwa terdapat senyawa organik yang

berperan dalam proses pembentukan

nanopartikel perak. Senyawa tersebut

memiliki peranan dalam mereduksi dan

membungkus nanopartikel perak sehingga

terbentuk nanopartikel yang lebih stabil

dengan ukuran yang homogen. Protein diduga

sebagai salah satu komponen organik yang

memiliki peranan dalam pembentukan proses pembentukan nanopartikel perak, namun hasil

analisis FTIR tidak dapat memastikan

senyawa spesifik yang berperan dalam

pembentukan nanopartikel perak. Pengujian

lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui

protein spesifik atau senyawa organik lainnya

yang berperan dalam biosintesis nanopartikel

perak.

Reaksi yang terjadi dalam proses

pembentukan nanopartikel perak pada

penelitian ini adalah reaksi oksidasi dan reduksi. Pada reaksi ini terjadi transfer

elektron antara oksidator dan reduktor. Perak

yang berbentuk ion bermuatan positif apabila

bereaksi dengan senyawa organik (enzim dan

senyawa pentransfer elektron) yang dihasilkan

oleh proses metabolisme bakteri akan

melepaskan elektron. Hal ini membuat ion

perak berubah menjadi bentuk perak yang

tidak bermuatan (Ag0). Senyawa organik

lainnya berperan dalam membungkus

nanopartikel perak yang terbentuk agar lebih

stabil atau tidak beraglomerasi. Setiap bakteri

memiliki senyawa metabolit spesifik. Enzim

berikatan dengan senyawa nitrat dari perak

nitrat (AgNO3) dengan menggunakan nitrat

sebagai substratnya. Enzim tersebut adalah

enzim nitrat redukstase. Enzim ini berperan dalam reduksi nitrat menjadi nitrit. Enzim ini

umum dijumpai pada bakteri yang mampu

mereduksi ion perak. Selain komponen enzim.

Namun demikian, mekanisme bioreduksi ion

perak yang dilakukan oleh enzim ini belum

diketahui secara pasti. Oleh karena itu

diperlukan penelitian lanjutan mengenai

karakterisasi dan mekanisme kerja senyawa

organik dalam proses pembentukan

nanopartikel perak.

Hasil Analisis PSA Nanopartikel Perak

Analisis ukuran nanopartikel yang

terbentuk dilakukan dengan menggunakan uji

PSA (Particle Size Analysis). Tujuan dari uji

ini adalah untuk mengetahui ukuran partikel.

Pengukuran dengan menggunakan PSA dinilai

lebih akurat jika dibandingkan dengan metode

analisis gambar (mikrografi) dengan

menggunakan Scanning Electron Microscope

(SEM). Transmission Electron Microscope

(TEM), dan Scanning Force Microscope (SFM) terutama untuk sampel-sampel dalam

orde nanometer dan submikron yang biasanya

memiliki kecendrungan aglomerasi yang

tinggi (Lidiniyah 2011). Hasil pengukuran

PSA berbentuk distribusi sehingga dapat

digunakan untuk menentukan ukuran partikel

Gambar 7 Spektrum FTIR ikatan kimia yang terkandung dalam larutan

nanopartikel perak

N-H

C=C

C-O

C-H

Panjang gelombang (nm) Panjang gelombang (nm)

Tra

nsm

itan

(%

)

Page 18: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

9

secara keseluruhan. Pengukuran dilakukan

pada suhu 25 oC menggunakan data indeks

bias sampel 1,3390 dan viskositas sampel

2,1700 cp. Nilai indeks bias dan viskositas

berfungsi untuk meningkatkan akurasi

pengukuran PSA.

Berdasarkan uji PSA diketahui bahwa

ukuran rata-rata nanopartikel perak yang

terbentuk adalah 2,7 nm. Nanopartikel perak

yang terbentuk memiliki PI (Polydispersity

Index) 0,351. PI merupakan ukuran lebarnya distribusi ukuran partikel. Nilai PI lebih kecil

dari 0.3 menunjukkan bahwa ukuran partikel

memiliki distribusi sempit dan ukuran partikel

lebih homogen, sedangkan nilai PI lebih besar

dari 0.3 menunjukkan distribusi yang lebar

dan ukuran partikel cendrung tidak seragam

(Gambar 7). Berdasarkan nilai PI dan nilai

standar deviasi yang kecil, yaitu 0,351

diketahui bahwa nanopartikel perak yang

terbentuk memiliki ukuran partikel yang

cenderung homogen. Dengan demikian terbukti bahwa senyawa metabolit L.

delbrueckii subsp. bulgaricus mampu

melakukan biosintesis nanopartikel perak.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Senyawa hasil metabolisme Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgaricus memiliki

kemampuan untuk melakukan biosintesis

nanopartikel perak. Puncak absorpsi dari nanopartikel perak terjadi pada panjang

gelombang 400 nm. Molekul organik yang

terdapat dalam larutan memiliki peran dalam

proses pembentukan nanopartikel perak pada

bisintesis dengan cara mereduksi AgNO3

menjadi perak nanopartikel perak.

Nanopartikel perak yang berhasil dibiosintesis

memiliki ukuran 2,7 nm.

Saran

Uji lebih lanjut mengenai struktur

nanopartikel yang terbentuk perlu dilakukan

setelah nanopartikel perak yang terbentuk

dipisahkan dari medium. Uji untuk

mengetahui protein dan senyawa ekstraseluler

spesifik L. delbrueckii subsp. bulgaricus yang

berperan dalam biosintesis nanopartikel perak

perlu dilakukan. Selain itu perlu dilakukan optimasi biosintesis nanopartikel perak

meliputi lama inkubasi perlakuan perak nitrat

dan senyawa hasil metabolisme L. delbrueckii

subsp. bulgaricus, pH, dan suhu inkubasi.

DAFTAR PUSTAKA

Atascientific.2010. Basic Principle of Particle

Size Analysis. Terhubung berkala

www.atascientific.com.au/blog/basic

principles of particle size analysis/ [21

Januari 2010].

Aulana LN. 2005. Pemanfaatan hidrolisat pati sagu untuk produksi asam laktat oleh

Lactobacillus casei FNCC 266. [Skripsi].

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Badia. 2007. Surface plasmon resonance

(SPR) spectroscopy. McGill University:

Chem 634.

Bintang M. 2010. Biokimi: Teknik penelitian.

Jakarta: Erlangga.

Black, Jacquelyn G. 2008. Microbiology:

principles and exploration. 7 th edition.

John Wiley & Sons.

Bouwmeester H, Dekkers S, Noordam M,

Hagens W, Bulder A, De Heer C, Ten VS,

Sijnhoven S. 2007. Health impact of

nanotechnologies in food production.

Institute of Food Safety.

Boxall ABA, Chaudhry Q, Sinclair C, Jones

A, Aitken R, Jefferson B, Watts C. 2007.

Current and future predicted

environmental exposure to engineered

nanoparticle. Sand Hutton. York. UK:

Central Science Laboratory.

Deepak V, Kalishwaralal, Pandian SR,uranathan. 2011. An insight into the

bacterial biogenesis of silver nanoparticles,

industrial production and scale-up.

Springer 11: 5.

Duran N, Marcato DP, Alves LO, De Souza

G,Esposito E. 2005. Mechanical aspect of

biosynthesis of silver nanoparticles by

Gambar 8 Distribusi ukuran nanopartikel perak

An

gka

kum

ult

atif

(%

)

Diameter (nm)

Page 19: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

10

several Fusarium oxysporum strains.

Journal of Nanobiotechnology.3: 8-15.

Gurunathan S, Kalishwaralal k. Vaidyanathan

R. Deepak V, Pandian SRK, Muniyandi J.

Hariharan N, Eom SH. 2009. Biosynthesis,

purification and characterization of silver

nanoparticle using Escherichia coli.

Colloids and Surface B: Biointerfaces. 74:

328-335.

Ganesh Babu MM. Gunasekaran P. 2009.

Production and structural characterization of crystalline silver nanoparticles from

Bacillus cereus isolate. Coloid and surface

B: biointerfaces.74:191-195

Hugenholtz Phil .2008. Lactobacillus

delbrueckii subsp. bulgarucus. Genome

Institute: US Department of Energy.

Kalishwaralal K, Banumathi E, Pandian

SBRK, Deepak V, Muniyandi J, Eom SH .

2009. Silver nanoparticles inhibit VEGF

induced cell proliferation and migration in

bovine retinal endothelial cells. Colloids. Surf. 73:51–7

Kalishwaralal K, Ramkumarpandian S B,

Deepak V, Mohd B, Sangiliyandi G. 2008.

Biosynthesis of silver nanocrystals by

Bacillus licheniformis. Biointerfaces 65:

150-153.

Kalishwaralal K. Deepak V, Pandian,

Kottisamy, Barathmanikanth S, Kartikeyan

B, Guranathan S. Biosynthesis of silver

and gold nanoparticles using

Brevibacterium casei. Colloids and Surfaces. 77 :257-262

Kapoor K, Singh US. 2010. Microbial

Biotechnology. India : Oxford.

Kim et al. 2006. Retinol-encapsulated low

molecular water soluble chitosan

nanoparticles. International Journal of

Pharmaceutics 319: 130-138.

Kumar CG, Mamidyala. 2011. Extracellular

synthesis of silver nanoparticles using

culture supernatant of Pseudomonas

aeruginosa. Coloid and Surface B

Biointerfaces 84: 462-466.

Kunaepah U. 2008. Pengaruh lama fermentasi

dan konsentrasi glukosa terhadap aktivitas

antibakteri, polifenol total, dan mutu kimia

kefir susu kacang merah. Semarang:

Magister Gizi Masyarakat. Universitas

Diponegoro.

Kusmawati E. 2008. Kajian formulasi

mentimun (Cucumis sativus L.) sebagai

minuman probiotik menggunakan

campuran kultur Lactobacillus delbrueckii

subsp. bulgaricus, Streptococcus

thermophilus subsp. salivarus, dan

Lactobacillus casei subsp. Rhamnosus

[skripsi]. Bogor: Fakultas teknologi

pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Lidiniyah. 2011. Peningkatan jumlah

nanopartikel kitosan terisi ketoprofen berdasarkan ragam surfaktan dan kondisi

ultrasonikasi [skripsi]. Bogor. Sekolah

pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Moghaddam KM. An introduction to

microbial metal nanoparticle preparation

method. The Journal of Young

Investigators 19:19.

Minaelan S, Shahverdi AR. Nohl AS.

Shahverdi HR. Extracellular biosynthesis

of silver nanoparticles by some bacteria.

J.Sc. Vol 17.

Nanotech 2012. Jasa Karakterisasi PSA

(Partikel Size Analyzer) dan Zeta

potensial. Balai Inkubator Teknologi

Serpong-Tanggerang.

Narayanan KB, Sakthivel N. 2010. Biological

synthesis of metal nanoparticles by

microbes. Advances in Coloid and

Interface Science. Vol 156:1-13.

Prasad KS, Pathak D, Patel A, Dalwadi P,

Prasad R, Patel P, Selvaraj K. 2011.

Biogenic synthesis of silver nanoparticles using Nicotiana tobaccum leaf extract and

study of their antibacterial effect. African

Journal of Biotechnology. 10: 8122-8130.

Rafi M. 2007. Spektroskopi Inframerah.

Bogor: Bagian Kimia Analitik Departemen

Kimia FMIPA IPB.

Reddy AS, ChenCY, Chen CC, Jean JS, Chen

HR, Tseng MJ, Fan CW, Wang JC.

Biological synthesis of gold and silver

nanoparticles mediated by the bacteria

Bacillus subtilis. J Nanosci Nanotechnol.

10: 6567-74.

Reyes. 2009. Biosynthesis of cadmium sulfide

nanoparticles by the fungi Fusarium sp.

International Journal of Green

Nanotechnology: Biomedicine. 1:B90-B95.

Sadowski Z, Maliszewska HI, Grochowalska

B, Polowczyk I, Kozlecki T. 2008.

Synthesis of silver nanoparticles using

Page 20: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

11

microorganisms, Materials Science-

Poland, 26: 419-424.

Saravanan M, Vemu AK, Barik SK. 2011.

Rapid biosynthesis of silver nanoparticles

from Bacillus megaterium (NCIM 2326)

and their antibacterial activity on multi

drug resistant clinical pathogens. Colloid

Surf B Biointerfaces. 1;88 (1): 325-31.

Saravanan M, Nandan A. 2011. Lactobacillus

delbrueckii mediated synthesis of silver

nanoparticle and their evaluation of antibacterial efficacy against MDR clinical

pathogens. India.

Setiowati N. 2011. Penentuan kondisi

optimum pembentukan nanopartikel

ekstrak kayu secang (caesalpinia sappan)

sebagai antijerawat [skripsi]. Bogor:

Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Shaligram SN, Bule M, Bhambure R, Singhal

SR, Singh K.S, Szakacs G, Pandey A. 2009. Biosynthesis of silver nanoparticles

using aqueous extract from the compactin

producing fungal. Process Biochemistry.

44: 939-943.

Shankar S, Ahmad A, Sastry M. 2004.

Geranium leaf assisted biosynthesis of

silver nanoparticles. Biothcno. Prog

19:1627-1631

Sidqi T. 2011. Pembuatan dan karaterisasi

nanopartikel ektstrak temulawak dengan

metode ultrasonikasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Skoog, Holler, Nieman. 2007. Principle of

Instrumental Analysis. 6th Edition

Belmont: Thomson Higher Education

(USA).

Solomon SD, Bahadory, Jeyarajasingam M,

Rutkowsky, Boritz SA & Mulfinger L.

2007. Synthesis and study of silver

nanoparticles. Journal of Chemical

Education 84(2): 322-325.

Stacy AK, Robert FR, Gregory RZ. 1998.

Optimization of exopolysaccharide

production by Lactobacillus delbrueckii

subs. Appl Environ Microbial. 64:659-664

Tolaymat T, El Badawy A, Genaidy A,

Scheckel K, Luxton T, Suidan M. 2010.

An evidence-based environmental

perspective of manufactured silver

nanoparticle in syntheses and applications:

A systematic review and critical appraisal

of peer-reviewed scientific papers. Sci.

Tot. Environ. 5: 999-1006.

Vivek M, Kumar PS, Steffi S, Sudha S. 2011.

Biogenic Silver Nanoparticles by

Gelidiella acerosa Extract and their

Antifungal Effects. India: Karpagam

University Department of Biotechnology.

Zhang H, Qingbiao L, Yinghua L, Daohua S.

Xueping L, Xu D, Ning H, Zheng S. 2005. Biosorption and bioreduction of diamine

ilver Complex by Corynebacterium. J

Chemical Technolgoy and Biotechnology.

Page 21: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

LAMPIRAN

Page 22: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

13

Lampiran 1 Komposisi media cair de Man, Rogosa and Sharpe (MRS)

Media MRS terdiri dari:

Peptone 10 g

Meat extract 8 g

Yeast extract 4 g

D(+)-Glucose 20 g

Dipotasium hydrogen phosphate 2 g

Sodium acetate trihydrate 5 g

Triammonium citrate 2 g

Magnesium sulfate heptahydrate 0.2 g

Manganous sulfate tetrahydrate 0.05 g

Media disimpan dalam suhu di bawah 8o

C dan dihindarkan dari cahaya

langsung. Untuk membuat media cair MRS, bahan-bahan diatas sebanyak 52,6

gram dicampurkan dalam 1 liter air destila dan ditambahkan Tween 80. Untuk

melarutkan medium, sampel dipanaskan, setelah itu di sterilisasi 121 oC selama 15

menit.

Page 23: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

14

Peramajaan isolat L.

Lactobacillus delbrueckii

subsp. bulgaricus

Pembuatan kurva pertumbuhan

Lactobacillus delbrueckii subsp.

bulgaricus

Biosintesis ekstraseluler

nanopartikel perak

Lactobacillus delbrueckii

subsp. bulgaricus

Analisis UV-Vis, FTIR, dan

PSA

Lampiran 2 Bagan Alir Penelitian

Page 24: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

15

Kultivasi L. delbrueckii subsp.

bulgaricus

Inkubasi diruang gelap

selama 30 menit

Biomasa sel dipisahkan dengan

sentrifugasi 800 rpm 10 menit

Supernatan dicampurkan

dengan AgNO3 1mM

Analisis nanopartikel

perak yang terbentuk

Lampiran 3 Bagan biosintesis nanopartikel perak

Page 25: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

16

Lampiran 4 Kurva pertumbuhan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus

jam ke- Absorbansi 620 nm

Ulangan1 Ulangan 2 Rataan Absorbansi blanko Absorbansi akhir

blanko 0,074 0,097 0,0855 0,0855 0

2 0,136 0,116 0,126 0,0855 0,0405

4 0,376 0,175 0,2755 0,0855 0,19

8 1,225 0,886 1,0555 0,0855 0,97

16 1,763 1,916 1,8395 0,0855 1,754

32 1,818 1,849 1,8335 0,0855 1,748

48 1,814 1,82 1,817 0,0855 1,7315

64 1,857 1,867 1,862 0,0855 1,7765

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

2

0 20 40 60 80

Ab

sorb

ansi

jam ke-

Absorbansi akhir

Page 26: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

17

Lampiran 5. Korelasi spektrum FTIR dengan senyawa organik yang dihasilkan

Ikatan Tipe Senyawa Daerah

Frekuensi,

(cm-1

)

Intensitas

C-H Alkana 2850-2970 Kuat

1340-1470 Kuat

C-H Alkena ( C=C H) 3010-3095 Sedang

675-995 Kuat

C-H Alkynes ( C C H) 3300 Kuat

C-H Cincin Aromatik 3010-3100 Sedang

690-900 Kuat

O-H Monomer alkohol, fenol

Alkohol ikatan hidrogen, Fenol

Monomer asam karboksilat,

Ikatan Hidrogen asam karboksilat

3590-3650

3200-3600

3500-3650

2500-2700

Berubah-ubah

Berubah-ubah,

Terkadang melebar

Sedang

Melebar

N-H Amina, amida 3300-3500 Sedang

C=C Alkena 1610-1680 Berubah-ubah

C=C Cincin Aromatik 1500-1600 Berubah-ubah

C C Alkuna 2100-2260 Berubah-ubah

C-N Amina, Amida 1180-1360 Kuat

C N Nitril 2210-2280 Kuat

C-O Alkohols, Eter, Asam Karboksilat,

Sster

1050-1300 Kuat

C=O Aldehid, Keton, Asam Karboksilat,

Ester

1690-1760 Kuat

NO2 Senyawa Nitro 1500-1570

1300-1370

Kuat

Kuat

Sumber : Principle of Instrumental Analysis. 6th Edition, Skoog, Holler, Nieman. 2007

Page 27: PEMANFAATAN METABOLIT EKSTRASELULER Lactobacillus ... · 3) direduksi . secara ... Selanjutnya SMP Negeri 1 Sitiung Dharmasraya, Sumatera Barat hingga tahun 2005 kemudian penulis

18

Lampiran 6. Distribusi ukuran nanopartikel perak